SOSIO HISTORIS SENI BUDAYA TOPENG BLANTE

SOSIO HISTORIS SENI BUDAYA TOPENG BLANTEK
BAB I PENDAHULUAN
Seni budaya tradisional merupakan bagian dari kehidupan masyrakat. Sama halnya
dengan seni budaya Topeng Blantek yang menjadi bagian dari masyarakat Betawi dahulu.
Masyarakat Betawi yang cinta terhadap seni budayanya, akan peduli pada kesenian
tradisionalnya. Setiap seni budaya memiliki sejarah asal-usul terbentuknya budaya tersebut.
Sejarah itu juga ada pada asal lahirnya seni budaya Topeng Blantek. Seni budaya Topeng
Blantek yang tercipta dari masyarakat Betawi dahulu dan terkandung nilai-nilai didalamnya
yang bersifat universal. Seni budaya tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia.
Seni budaya termasuk kedalam golongan kebudayaan bersifat nilai estetika dan etika.
Kesenian dapat berkembang dan juga dapat menurun bergantung pada masyarakat.
Perubahan zaman yang seharusnya dapat membuat kesenian ini berkembang, akan tetapi
tergerus dan sirna oleh kondisi masyarakat saat ini. Terutama pada kondisi masyarakat
Betawi. Seni budaya Topeng Blantek adalah salah satu kesenian yang mengalami
kemerosotan. Namun, sebagian masyarakat yang tergabung dalam seniman dan para tokoh
sangat peduli terhadap seni budaya Topeng Blantek. Oleh karena itu, keeksistensian seni
budaya Topeng Blantek tetap ada melalui pertunjukan atau pementasan yang ditampilkan
dari para seniman, walaupun hal itu jumlahnya sangat sedikit.
Seni budaya Topeng Blantek memiliki asal-usul sejarah dalam masyarakat Betawi.
Pada saat awal dibentuknya seni budaya ini merupakan seni hiburan yang diminati
masyarakat pada saat itu. Walaupun, pada sekarang ini Topeng Blantek mengalami

kemunduran. Kebertahanan Topeng Blantek di Jakarta salah satunya di pengaruhi oleh
adanya sanggar Betawi yang berlandaskan pada kesenian tradisional Topeng Blantek. Peran
sanggar juga sangat terkait dengan pemiliknya yang merupakan seniman Betawi. Seniman
Betawi merupakan pelopor penggerak pelestarian terhadap seni budaya. Akan tetapi, hal
tersebut perlu dibantu dan didukung oleh faktor lain. Seni budaya Topeng Blantek
merupakan produk masyarakat Betawi dan sekaligus menjadi media sosial Betawi. Seni
budaya Topeng Blantek sebagai media sosial masyarakat Betawi dirasakan mealalui sebuah
pertunjukan.
I.1 Sejarah Terbentuknya Topeng Blantek
Masyarakat Betawi memiliki adat budaya yang sangat kental. Masyarakat Betawi
yang mencintai seni budaya Betawi yaitu seniman Betawi. Para seniman yang terus berusaha
untuk melestarikan seni budaya dengan menampilkan pertunjukan atau pergelaran seni
budaya. Kesenian juga dapat menjadi dasar dari adanya sebuah komunitas yang terbentuk
dari kebiasaan kelompok itu. Rafael Raga Maram menjelaskan bahwa “Seni budaya
merupakan hasil dari sebuah kebiasaan yang dilakukan oleh seseorang maupun kelompok
dan nantinya menjadi ciri khasnya kelompok tersebut12. Dalam hal ini kelompok yang
dimaksud adalab komunitas etnis masyarakat Betawi.”
Berbagai macam seni budaya Betawi menunjukan bahwa keanekaragaman kesenian
juga terdapat pada masyarakat Betawi. Betawi sendiri merupakan sebuah suku yang terdiri
12


Rafael Raga Maram. Manusia Dan Kebudayaan Dalam Persfektif Ilmu Budaya Dasar
(Jakarta, Rineka Cipta, 2007) hlm 103

dari masyarakat yang berdasarkan hasil perkawinan antar etnis suku bangsa karena pada saat
itu Batavia menjadi pusat negara Indonesia. Kota Jakarta sendiri pada awalnya merupakan
sebuah kota yang bernama Batavia. Batavia ini diberi nama oleh seorang Jenderal Belanda
yaitu Jan Pieterszoon Coen. Penduduk yang bermukirn dan tinggal di daerah Batavia di
namakan Orang Betawi.
Sebutan untuk Betawi sendiri merupakan sebuah ejaan dan kata Batavia, yaitu Be Ta
Wau Ya. Ridwan Saidi menjelaskan bahwa “Masyarakat yang tinggal di Batavia pada saat
itu mengubah kata dengan plesetannya, yaitu Betawauya menjadi Betawi dan kata tersebut
ada pada abad 19”.13 Sehingga, menjadi populer dengan nama Betawi dan masyarakatnya
disebut sebagai orang Betawi. Sekarang kota Batavia telah beberapa kali mengalami proses
perubahan nama dan terakhir diberi nama Jakarta sampai saat ini.
Masyarakat Betawi kini telah banyak mengakui identitasnya sebagai orang Betawi
karena faktor keturunan. Orang-orang Betawi yang identik sebagai tuan tanah atau pemilik
Jakarta. Namun, sekarang komunitas ini mengalami pergesaran di kotanya. Banyak para
pendatang yang datang ke Jakarta dengan jumlah yang besar. Mereka datang dengan berbagai
macam tujuannya.

Jumlah pendatang yang besar menyebabkan orang Betawi di Jakarta tergerus.
Beberapa komunitas masyarakat Betawi melakukan migrasi yaitu dengan berpindah dari
pusat kota ke wilayah pinggir kota Jakarta, seperti daerah Bogor, Depok, Tangerang, dan
Bekasi. Disisi lain, orang Betawi juga dikenal memiliki kreatifitas seni yang tinggi. Hal
tersebut terbukti dengan berbagai macam seni budaya yang dihasilkannya oleh masyarakat
Betawi. Salah satunya adalah Topeng Blantek.
Awal munculnyá seni budaya Topeng Blantek pada zaman penjajahan Belanda,
sekitar abad 19. Pada zaman penjajahan Belanda, pergelaran Topeng Blantek sering
dilaksanakan oleh orang-orang Betawi pada saat malam hari. Pada waktu itu pergelaran
Topeng Blantek lebih sering dipertunjukkan, karena pada saat itu belum banyak seni budaya
yang lahir. Para pemain Topeng Blantek disebut panjak. Mereka yang memainkan Topeng
Blantek pada umumnya adalah orang-orang Betawi.
Pergelaran Topeng Blantek saat itu menjadi hiburan rakyat dan para koloni Belanda.
Asal nama Topeng Blantek berasal dari kata Topeng yang artinya sandiwara dan Blaind Teks
yang artinya tanpa teks. Namun, ada juga pandangan dari beberapa tokoh Betawi bahwa kata
Blantek merupakan bunyi dari rebana biang dan alat sederhana seperti kayu yaitu “berbunyi
blang dan tek”.
Yahya Andi Saputra mengatakan bahwa “Penamaan Topeng Blantek itu diberikan
karena pertunjukan tersebut dahulunya menggunakan alat-alat : seperti rebana dan kayu.
Jika rebana biang berbunyi blang dan kayu berbunyi tek jadi blang tek atau blantek. Oleh

sebab itu dinamakanlah menjadi Topeng Blantek”14.
Pergelaran Topeng Blantek tidak menggunakan teks, sehingga para pemainnya tidak
ada yang membaca teks sebelum pementasan. Namun, sisi kreatifitas setiap pemain yang
menjadi faktor utama untuk menghasilkan sebuah dialog akan tetap sesuai dengan pembagian
tugas pemain berdasarkan tema cerita yang ada didalam pertunjukan. Penamaan Topeng
13

Ridwan Saidi. Profi rang Betawi : Asai Muasai, Kebudayaan Dan Adat Istiadatnya
(Jakarta, Guna Kata, 1997) him 10
14
Berdasarkan wawancara YY, pada tanggai 29 juii 2011

merupakan adanya tokoh Jantuk yang selalu menggunakan Topeng. Dahulu beberapa
Sanggar Topeng Blantek pada tahun 1990 an, banyak memiliki cerita yang menjadi populer
pada zamannya, seperti tabel dibawah ini :
Tabel Sanggar Topeng Blantek tahun 1990an15
NAMA SANGGAR
Doa Sumiati
Edi Jaya
PATRA 27

Kontemporer Jaya

PIMPINAN
Warta Bin Selli
Marta
Arwanto
Muhasyim

JUDUL NASKAH
Bodoh Pinter
Ketiban Duren
Si Jampang Jagoan Betawi
Salah Colek

Tema cerita yang sering ditampilkan dalarn pementasan Topeng Blantek tentang
tokoh Legenda Betawi, seperti Si Pitung, Jampang, Nyai Dasimah dan lain-lain. Di dalam
pertunjukan Topeng Blantek, selain cerita terkadang ditampilkan tari-tarian. Tarian yang
dipertunjukkan yaitu Ronggeng Blantek, Ngarojeng, Yapong, Topeng Tunggal, dan tari
Betawi lainnya. Pertunjukan Topeng Blantek diiringi alat musik rebana biang. Rebana Biang
merupakan salah satu alat musik khas Betawi. Rebana Biang merupakan sebuah rebana yang

berukuran besar. Keeksitensian rebana biang mengalami kepunahan, karena pembuatannya
yang cukup sulit. Sehingga kini rebana Biang tidak jarang digunakan dalam pertunjukan
Topeng Blantek.
Menurut Nasir Mupid,“Awalnya Topeng Blantek dulu menggunakan rebana biang
yaitu rebana yang besar. Dulunya setiap pertunjukan pakai rebana itu, kemudian bergeser
pada penggunaan alat musik yang lain seperti gamelan topeng, gambang kromong, tanjidor,
hadroh, marawis dan lain-lain. Akan tetapi ciri khas dari Topeng Blantek tetap kita
pertahankan”16
Namun seiring dengan perkembangan waktu, penggunaan rebana biang bergeser pada
alat-alat tradisional lain yang digunakan sebagai pengiring Topeng Blantek seperti gamelan
topeng, gambang kromong, tanjidor, hadroh, marawis dan lain-lain. Rebana Biang jarang
digunakan oleh para seniman. Alat-alat tradisional tersebut sebagai pelengkap dalam Topeng
Blantek.
gambar

Di daerah sekitar wilayah Jakarta, yaitu Bogor juga terdapat seni budaya Topeng
Blantek. Pada seni budaya Topeng Blantek yang ada di Bogor ini, memiliki fungsi bukan
hanya sebagai hiburan. Namun Topeng Blantek sebagai alat untuk berdakwah menyebarkan
ajaran-ajaran agama Islam. Hal itu ditambah dengan iringan lagu-lagu Islami seperti Al
Fiqih, Aisyah, dan Maulana. Sedangkan lagu hiburan, salah satunya Jali-jali.

15

Atik Soepandi DKK, Topeng Biantek Betawi, (Dinas Kebudayaan DKI Jakarta : 1993) him
14
16
Berdasarkan wawancara NM, tanggai 4 September 2011

Pada konteks lain nama Topeng Blantek berasal dari alat musik rebana biang dan
kotek. Dalam hal ini, Atik Soepandi pernah menuturkan bahwa “Asal muasal penamaan
Blantek, yaitu dari nama rebana biang dan rebana kotek”.17
Akan tetapi, sebelum lahirnya Topeng Blantek, pertunjukan Topeng dan Lenong
sudah ada. Topeng Blantek lahir karena sisi tolak yang berbeda antara Topeng dengan
Lenong. Saat itu, Lenong merupakan hiburan masyarakat kelas atas. Sedangkan Topeng
merupakan hiburan masyarakat kelas menengah kebawah. Dari kedua faktor itulah, Topeng
Blantek lahir untuk menjadi seni budaya yang bersifat universal bagi masyarakat. Oleh sebab
itu Topeng Belantek lahir, ketika ada kesenjangan pada masyarakat yang diakibatkan oleh
dua faktor tersebut.
Mengenai hal tersebut, Abdurrachiem menegaskan,“Topeng Blantek itu lahir dari
sebuah proses keberadaan pertunjukan Topeng dan Lenong. Lenong ditonton oleh
masyarakat kelas atas salah satunya tuan tanah. Sedangkan Topeng untuk kalangan

masyarakat kelas bawah. Dan Topeng Blantek ada sebagai sisi netral atau penyeimbang.
Dalam arti bahwa Topeng Blantek dapat ditonton oleh semua kalangan.”18
Walaupun demikian, Topeng Blantek menjadi salah satu hiburan rakyat yang berasal
dari seni tradisional masyarakat Betawi. Pada awal keberadaannya, Topeng Blantek dalam
pertunjukannya menggunakan obor. Obor di gunakan sebagai alat penerang dalam
pertunjukan dan selalu digunakan oleh tokoh Jantuk, karena dahulu Topeng Blantek
pertunjukannya selalu dimainkan pada malam hari.
Tokoh Jantuk merupakan aktor penting dalam pertunjukan Topeng Blantek. Ciri khas
Topeng Blantek dan yang membedakannya dengan kesenian lain adalah tokoh Jantuk. Tokoh
Jantuk selalu memakai topeng dalam pementasan Topeng Blantek. Tokoh Jantuk merupakan
pemain yang menjadi pemberi kesimpulan pada akhir cerita pertunjukan Topeng Blantek.
gambar

Jantuk pada Topeng Blantek muncul saat awal dan akhir pertunjukan. Pada awal
pertunjukan. Jantuk selalu membawa sundung, karena dulu wilayah Jakarta merupakan
daerah yang sebagian besar adalah pertanian dan perkebunan. Sundung selalu digunakan oleh
para petani di Betawi pada saat itu untuk mencari rumput.

17
18


Atik soepandi dkk, ibid him 14
Berdasarkan wawancara AR, pada tanggai 24 januari 2012

Sundung tidak selalu digunakan dan dibawa oleh Jantuk. Namun, sundung diletakkan
diatas panggung sebagai penghias, yang merupakan salah satu ciri khas pertunjukan Topeng
Blantek. Sundung yang digunakan pada pertunjukan Topeng Blantek berjumlah dua pasang.
gambar

Pada dasarnya Jantuk, sundung dan obor adalah bagian penting dalam Topeng
Blantek. Topeng Blantek sendiri memiliki karaktek yang bernuansa budaya dan agama.
Tokoh Jantuk dalam Topeng Belantek merupakan penasehat agama, dengan memberikan
kesimpulan dari akhir cerita pertunjukan Topeng Blantek. Yang didalamnya berisi penjelasan
inti-inti dari cerita yang ditampilkan. Tokoh Jantuk merupakan pembeda antara Topeng
Blantek dengan teater Betawi yang lain.
I.2 Keberadaan Topeng Blantek
Topeng Blantek telah lama ada, sejak masa penjajahan Belanda. Topeng Blantek
merupakan bagian dari seni budaya Betawi yang seharusnya dapat dilestarikan. Topeng
Blantek adalah salah satu seni budaya yang diwariskan oleh para pendahulu masyarakat
Betawi dan harus dipertahankan karena memiliki nilai-nilai estetika dan edukasi yang tinggi.

Keberadaan Topeng Blantek tidak lepas dari peran serta para tokoh dan seniman Betawi.yang
rnemiliki rasa peduli pada budayanya, dengan selalu berkreasi pada kesenian.
Hal tersebut tidak akan terwujud apabila tidak dibantu oleh faktor pendukung. Para
seniman Betawi untuk memajukan seni budayanya sangat membutuhkan modal. Modal
digunakan sebagal bahan untuk keperluan, seperti pembelian perlengkapan dan peralatan
pentas. Modal ini merupakan bagian dari tanggung jawab pemenintah terhadap kebudayaan
daerah.
Disisi lain, masyarakat dirasa kurang memiliki antusias terhadap seni budaya ini.
Uang yang diperoleh saat tampil habis, karena dibagikan secara merata untuk para pemain.
Sehingga uang untuk biaya keperluan kesenian tidak ada. Oleh sebab itu, pemerintah harus
melaksanakan perannya sebagai pemberi fasilitas secara keseluruhan. Namun pada
kenyataannya, hal itu tidak sesuai dengan yang diharapkan. Secara makro maupun mikro
dalam kesenian, modal merupakan bagian dari kebutuhannya. Modal atau Materi merupakan
salah satu faktor yang diprioritaskan.
Pemerintah dalam hal ini, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta
melalui perangkatnya selalu bekerjasama dengan para seniman. Pemerintah menyediakan
fasilitas berupa tempat. Setiap tampil, pemerintah juga memberikan dana produksi bagi para
seniman/pemilik sanggar seni budaya yang melakukan pertunjukan. Itu pun secara bergiliran
dan setiap bulan 2 kali pertunjukan.


Walaupun pihak pemerintah telah memberikan dana produksi pada setiap
seniman/pemilik sanggar seni yang melakukan pertunjukan, seperti contoh di Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan, Taman Ismail Marzuki, Gedung Kesenian Jakarta, Kota Tua,
maupun di pusat-pusat pertunjukan seni budaya lainnya.
Setiap penyelenggaraan pentas Topeng Blantek tidak terlepas dari modal karena untuk
membuat suatu pertunjukan dibutuhkan biaya. Biaya biasanya digunakan untuk membayar
para pemain dan perbaikan alat-alat. Fasilitas berupa tempat yang menarik dan banyak
masyarakatnya, memang telah disediakan oleh pemerintah. Namun saat ini, dapat dikatakan
belum adanya perkembangan pada program kesenian yang menyentuh langsung kepada
Topeng Blantek. Padahal jika dikaitkan lagi bahwa pemerintah berperan sebagal pemilik alatalat produksi, yaitu infrastruktur dan modal. Para seniman merupakan pekerja yang berusaha
untuk memberikan yang terbaik dari pekerjaannya itu.
Keberadaan Topeng Blantek sampai saat ini terbentuk dari kepedulian tokoh seni
budaya Betawi yang bangga terhadap seni budayanya dengan mendirikan sebuah sanggar
seni budaya. Eksistnsi Topeng Blantek dapat di jumpai dengan adanya pertunjukan Topeng
Blantek di acara-acara tertentu, seperti pernikahan. Dan juga terkadang tampil di kawasan
cagar budaya Betawi, Setu Babakan, Jakarta Selatan.
Pemerintah sebagai faktor pendorong melaksanakan tugasnya sebagai penyandang
dana dan infrastruktur harus dilakukan dengan benar dan tepat. Keberadaan Topeng Blantek
itu sendiri dapat pula tergambar dengan adanya sanggar-sanggar yang jumlahnya sangat
sedikit. Oleh sebab itu, hubungan timbal balik antara kedua pihak harus terus dapat terwujud
untuk kebertahanan keberadaan Topeng Blantek.
I.3 Topeng Blantek Sebagai Media Sosial
Seni budaya adalah bagian dari kehidupan mayarakat dan juga merupakan sebuah
media sosial masyarakat. Seni budaya sebagai media sosial yang dihasilkan dari produk
sosial untuk menyalurkan aspirasi masyarakat.
Topeng Belantek adalah media sosial masyarakat Betawi. Media sosial yang
berlandaskan atas nilai-nilai dan merupakan sebuah sarana apreasiasi masyarakat untuk
menampilkan sesuatu yang ingin diungkapakan dan disalurkan, melalui pertunjukan. Salah
satu yang diungkapkan pada publik dan pemerintah, berisikan kepedulian, kritik sosial yang
merupakan bagian dari nilai sosial dalam Topeng Blantek.
Topeng Blantek merupakan bagian dan teater Betawi, memiliki fungsi sebagai sarana
informasi masyarakat dalam aspek-aspek kebudayaan yang berisi tentang sejarah, aktivitas
masyarakat Betawi, dan seni. Aspek tersebut sangat menjadi rujukan isi pada sebuah
kesenian .
Dalam Topeng Blantek aspek-aspek tersebut saling berkaitan dan juga termasuk hal
yang utama dalanm pementasan yang terdiri dari latihan adegan, pementasan teater yang
menggunakan panggung sebagai medianya.
gambar Pada aspek latihan adegan merupakan sebuah
kegiatan persiapan yang akan ditampilkan.

Pada gambar diatas merupakan salah satu latihan adegan sebelum pementasan. Pada
latihan adegan atau peran menunjukkan bahwa setiap pemain harus memiliki keterampilan.
Jadi pementasan Topeng Blantek merupakan media bagi para pemain untuk menunjukkan
kemampuan atau keahlian dalam bermain. Keterampilan yang dimiliki oleh setiap pemain
yang tergabung dalam sanggar seni Topeng Blantek, menandakan bahwa adanya sebuah
keterampilan dalam kelompok.
Panggung merupakan sebuah media dalam melakukan pementasan. Pada Topeng
Blantek, panggung adalah sarana prasarana pementasan. Pementasan Topeng Blantek
terkadang tidak juga menggunakan panggung, tapi juga dapat memakai karpet lebar sebagai
latar tempat untuk mengganti panggung. Seperti contohnya pada pertunjukan rutin yang
diprogramkan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, melalui Suku Dinas Kebudayaan yang
memfasilitasi penyelenggaraan pentas Topeng Blantek di Perkampungan Budaya Betawi,
Setu Babakan. Tempat tersebut telah disediakan panggung untuk pementasan setiap seniman/
pimpinan sanggar seni yang akan tampil.
“Topeng betantek adalah seni tradisional yang merupakan produk masyarakat betawi
dalam pementasannya bisa menggunakan panggung ataupun tidak. Jika kita pentas di
Setubabakan otomatis menggunakaa panggung kan sudah tersedia. Akan letapi kalau ada
panggilan dan warga untuk acara tertentu biasanya nggak menggunakan panggung’?’
Seni topeng belantek merupakan sebuah media sosial.Media yang bersifatuntuk
semua kalangan masyarakat.Media yang memberikan pesan pada para penonoton.Seni
topeng belantek sebagal media sosialisasi menyampaikan pesan melalui isi cerita melalul
sebuah teater.Seni Topeng Belantek merupakan sebuah teater Betawi.Teater yang
memerlukan persiapan-persiapan terlebih sebelum tampil.Oleh sebab itu, sebelum melakukan
pertunjukan perlu persiapan-persiapan yang harus dilakukan didalam Mudji Sutrisno bahwa
“teater adatah sebuah proses dalam berkesenian dimana setiap pelakunya menjalani tahaptahap pelatihan diri untuk disajikan dalam bentuk pertunjukan yang dilakukan oleb suatu
komunitas ke publik”25.

Teater merupakan sebuah sarana ekspresi para pemain topeng Belantek untuk
menunjukan keterampilan atau keahliannya dalam berseni. Dalam teater menunjukan
kemampuan pemain yang diperoleh dan pelatihan bakat dan proses belajar individu yang
dimiliki pemain pada seni. Teater pertunjukan kesenian topeng Belantek memiliki tujuan
untuk mentranformasikan nilal pada masyarakat dengan melalui Pertunjukan seni budaya
topeng Belantek merupakan repsenasi dan ide, gagasan dan cerita yang disampaikan oleh

para pemain dan seniman yang tergabung pada komunitas betawi dalam sanggar, sehingga
para penonton dapat mengambil pelajaran dan pesan dan pertunjukan tersebut.
Oleh sebab itu, kesenian memiliki peran sebagai media sosial mampu menciptakan
hubungan sosial menurut Raymond William, dalam Chris Barker bahwa “budaya meliputi
organisasi produk struktur lembaga yang mengekspresikan hubungan sosial, dan bentuk
komunikasi anggota masyarakat”.26 Kesenian Topeng belantek dapat menciptakan interaksi
antara seni dengan masyarakat.
Seni budaya terbentuk dan sebuah hasil kegiatan manusia yang dilakukan secara
bersama.Jadi seni budaya sudah menjadi bagian dan kehidupan manusia. Berbagai macam
seni budaya yang ada di kota Jakarta berdampak adanya keanekaragaman. Akan tetapi, seni
Topeng Belantek memiliki perbedaan tersendiri pada masyarakat.
Seni Topeng Belantek yang menjadi media sosial juga memiliki tujuan lain yaitu
untuk mensosialisasikan seni Topeng Belantek ada masyarakat. Seni budaya Topeng
Belantek memberikan sebuah interaksi pada masyarakat yang menonton pertunjukan.
Interaksi yang dilakukan dengan proses penampilan dan para pemain dalam pertunjukan
dengan para penonton. Sosialisasi terbentuk melalui proses interaksi yang berlangsung antar
dua pihak atau lebih. Sosialisasi pada seni budaya Topeng Belantek bertujuan pada hal-hal
bersifat universal yang diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Pertunjukan seni Topeng Belantek yang dilakukan oleh para pemain sebagai aktor
dalam pelaku interaksi sosial.Masyarakat yang merupakan penonton dapat mentafsirkan dan
merespon dari tindakan-tindakan para aktor.Merespon tindakan para aktor berdasarkan
penafsiran dan masyarakat. Hubungan interaksi sosial berlanjut pada pemahaman den para
penonton dan berpengaruh pada masyarakal dalam Goerge ritzer bahwa “terjadinya proses
interaksi sosial hams memiliki sifat pengaruh dan mempengaruhi”.27
Proses sosialisasi yang dilakukan oleh pemain dengan menampilkan cerita yang ingin
disampaikan pada masyarakat. Hal tersebut menunjukan proses sosialisasi terwujud melalui
adanya hubungan komunikasi melalui perilaku terbuka dan peran seniman dan pemain
topeng belantek itu sendiri. Perilaku terbuka dalam hal mi ditunjukan dengan gerakangerakan dan adegan yang ditampilkan Seni topeng Belantek itu merupakan sarana
menyampaikan sesuatu dalam proses untuk mencapai tujuán. Para pemain Yopeng Belantek
memberikan beberapa aspek yang perlu diperhatikan oleh para penonton.Hal-hal yang dapat
diperhatikan yaitu substansi pokok dan yang ingin disosialisasikan pada masyarakat.
Aspek-aspek tersebut adalah skill yang merupakan sebuah keterampilan, knowledge
sumber ilmu pengetahuan, baik bersifat tentang seni budaya ataupun umum, dan nilai-nilai
universal yang menjadi sebuah tuntunan, tidak hanya tontonan.Dari tiga aspek yang menjadi
acuan bagi para pemain atau panjak dalam menampilkan kesenian budaya topeng Belantek.
Para seniman seni budaya topeng belantek menyampaikan tiga hal pokok tersebut.
“Dalam seni budaya topeng belantek itu sendiri adalah alat untuk meyampaikan suatu
hal pada masyarakat.Nah, sesuatu itu ada tiga point yang penting yaitu adanya pemberian
skill (keterampilan), pengetahuan dan tuntunan pada masyarakat. Hal itu yang terkandung
pada seni budaya mi. Seni budaya tersebut tidak akan lepas dan tiga hat ersebut. Otch karena

itu, adanya integrasi atau sebuah kesatuan anlara keterampilan, pengetahuan, dan nilai yang
menuntun masyarakat, bukan tontonan.”2’
Proses sosialisasi bersifat terbuka dan dinamis serta bersifat komperehensif. Dalam
proses penyampaian nilai terdiri dan dua nilai yaitu nilai religius dan nilal sosial. Semua
lapisan masyarakat berhak menerima nilai tersebut dan aktor seni topeng Belantek.Seni
budaya topeng Belantek sebagal agen sosialisasi merniliki tujuan yang bersifat makro pada
tingkat budaya masyarakat yaitu eksistensi.
Seni Topeng Belantek merupakan kesenian tradisional dan Betawi yang memiliki
sejarah.Kesenian topeng Belantek salah satu bagian teater kesenian Betawi.Topeng Belantek
ada karena adanya kontestasi antara Lenong dengan Topeng.Seni Lenong merupakan
kesenian khas kalangan masyarakat kelas atas.Sedangkan, seni Topeng merupakan kesenian
dan kalangan kelas masyarakat bawah.Seni topeng belantek berasal dan bunyi Rebana Biang
yaitu “blank” dan bunyi kayu yang dipukul yaitu “tek”.Ciri khas yang ada dikesenian topeng
belantek yaitu tokoh Jantuk, Sundung dan Obor.Kesenian topeng belantek tidak
menggunakan teks naskah pada pementasannya.
Kesenian topeng belantek merupakan bagian dan identitas masyarakat Betawi.
Kebertahanan topeng belantek dsebabkan oleh para seniman yang peduli akan senibudaya
tradisional. Sanggar ini adalah sanggar seni topeng Belantek yang masihmempertahankan
kesenian tersebut. Selain itu, sanggar memiliki peran lain yaitu untuk tempat interaksi
berkumpulnya para warga.
Kesenian memiliki peranan sebagai sarana media sosial untuk berekpresi,
menyampaikan pesan-pesan yang berupa nilai-nilai, informasi dan untuk menunjukan
keeksitensian dirinya maupun kelompoknya.Media sosial yang bersifat seni membentuk
sebuah budaya yang dapat menciptakan interaksi antara seni denganmasyarakat Selain itu,
media merupakan sarana dalam komumkasi sosial Media sosial pada seni juga berfiingsi
sebagai produk budaya yang memberi fungsi penting dalam penyampaian nilai. Fungsi yang
memiliki tujuan-tujuan yang diperoleh melalui sebuah proses pada kesenian topeng belantek.
Pementasan seni Topeng Belantek merupakan cara untuk mempertahankan eksistensi
kesenian tradisional Topeng Belantek. Kesenian Topeng Belantek adalah sebuah produk
perilaku sosial dan komunitas betawi.Perilaku yang menunjukan unsur nilai khas masyarakat
betawi.
PROSES PENYAMPAIAN NILAI DALAM SENI TOPENGBELANTEK
Budaya yang merupakan hasil dan sebuah kehidupan masyarakat bersama telah
memberikan nilai yang bersifat universal.Hal tersebut telah terlihat bahwa budaya dapat
disaksikan oleh semua pihak.Itu disebabkan karena masyarakat menilai tidak hanya
pertunjukan budaya yang ditampilkan oleh sebuah komunitas tertentu.
Namun, substansi dan budaya tersebut yaitu dengan adanya nilai-nilai yang
disampaikan melalui pertunjukan tersebut.Salah satunya nilai edukasi yang diberikan pada
suatu komunitas Betawi untuk masyarakat dengan melalui pertunjukan seni topeng Belantek.
Pendidikan itu sendiri merupakan proses pembelajaran menuju masyarakat yang
bertujuan positif dalam Nurul Zuriah bahwa “pendidikan yang memberikan hal positif tidak
hanya pemberian kognitif, selain itu terdiri dan beberapa unsur-unsur yaitu penanaman

moral, etika dan estetika dalam kehidupan”19. Pola pendidikan pada seni topeng belantek
rnengarah pada adanya eksistensi dan penyampaian nilai-nilai pada masyarakat dalam
Tirtaraharja Umar bahwa “pendidikan itu merupakan sesuatu yang memiliki sifat atau nilai
universal dan berlangsung secara terus menerus tidakputus”2030.Dalam pola pendidikan
melalui seni budaya topeng menggambarkan eksistensi seni topeng Belantek.
Pola Pendidikan Seni Topeng Belantek
Pola merupakan sebuah bentuk atau sistem dalam menjelaskan segala sesuatu.
Kesenian topeng Belantek merupakan salah satu bagian dan proses pendidikan pada sebuah
seni budaya. Pola pendidikan pada seni topeng Belantek diimplementasikan dan sebuah
pementasan.Pementasan seni budaya topeng Belantek terbentuk melalui aspek-aspek tertentu.
Aspek-aspek tersebut menjadi sebuah modal dalam budaya seperti yang dikatakan
Bourdiéu dalam Mudji Sutrisno bahwa “didalam modal budaya memiliki beberapa dimensi
yaitu pengetahuan obyektif pada seni, cita rasa budaya dan kemampuan budayawi dan
pengetahuan praktis”.Pementasan seni topeng belantek yang dihasilkan dan masyarakat
betawi memiliki unsur yang modal dasar yaitu terdiri dan keterampilan kelompok,
pengetahuan dan nilai sebagai tuntunan.Ketiga unsur tersebut menjadi faktor pembentuk seni
topeng belantek.Hal tersebut terkait dengan dimensi-dimensi yang ada pada modal dalam
budaya yaitu pengetahuan objektif, keterampilan, kemampuan-kemapuan para pelaku seni
dan aspek nilai yang terkandung.Oleh sebab itu, seni budaya topeng belantek memiliki sistem
budaya.
Pola pendidikan seni budaya topeng Belantek yang terstruktur.
Skema Pola Pendidikan Keeksitensian Seni Topeng Belantek
Pola pendidikan yang diberikan memiliki tujuan untuk keeksistensian seni topeng
Belantek. Proses pembentukan seni pada topeng Belantek yang menjadi awal dalam pola
pendidikan Dalam pementasan kesenian mi dipengaruhi oleh tiga aspek yaitu pengetahuan
obyektif, keterampilan dan nilai.
Bagian penting dalam kesenian yaitu pertama adanya keterampilan atau keahilan,
bakat. Kedua makna nilai-nilai yang terkandung yaitu sesuatu hal apa yang ingin
disampaikan. Ketiga pengetahuan berarti setiap seniman ataupun pemain memiliki
pengetahuan dasar atas seni mampu menguasai dialog, memahami alur cerita, apalagi topeng
belantek tanpa rnenggunakan teks dan mampu meminimalisir kesalahan balk dan dianya
maupun lawan bicaranya”.3221
Pengetahuan tersebut menggambarkan bahwa setiap artis pemain topengbelantek
harus memiliki pengetahuan dasar pada seni.Salah satunya pengetahuan tentang teater seni
Budaya betawi yang diperoleh dan sumber apäpun.Pengetahuan juga dapat diartikan sebagai
idea atau gagasan yang dimiliki oleh seniman Topeng Belantek.Aspek pengtahuan dan
keterampilan merupakan faktor dan internal setiap pemain dalam melakukan sebuah peran.
Adegan latihan merupakan penunjang dalam menampilkan keterampilan atau keahlian dan
setiap pemain agar mampu mementaskan dengan balk dan benar.
19

Nurui Zuriah. Pendidikan Morai dan Budi Pekerti Daiam Perspek tf Perubahan. (Jakarta:
Burni Aksara, 2008 ), him 19
20
Mudji Sutrisno dan Hendarto Putranto. Ibici, him 69
21
Berdasarkan wawancara dengan AR, pada tanggai 24 Januari 2011

Keterampilan didapat melalui berbagai macam faktor, mayoritas para pemain
dibentuk oleh lingkungan sosial.Lingkungan sosial sangat berpengaruh terhadap
keterampilan dan keahlian. Jika pemain sering berinteraksi dengan komunitas betawi dan
seniman yang tergabung dalam sanggar, maka akan muncul keterampilan dalam berkesenian.
Hal tersebut dilakukan dengan caramengajak, ikut berdiskusi dan ikut latihan-latihan. Pada
aspek nilai menggambarkan hal yang baik dan buruk.Nilai yang terkandung pada kesenian
budaya topeng memiliki sisi positif.Nilai yang ditawarkan dan diberikan berdampak pada
para penonton.
Pada pola pendidikan seni topeng belantek yaitu adanya sébuah proses yang bertujuan
untuk bertahannya kesenian tradisional topeng Belantek. Keeksistensian pada sebuah
kesenian topeng Belantek dilakukan melalui pergelaran pementasan seni topeng
Belantek.Oleh sebab itu, Pementasan kesenian topeng Belantek harus ada unsur ilmu
pengetahuan, keterampilan kelompok dan mengandung nilai-nilai.
Keterampilan Kelompok
Aspek yang ditunjukan pada seni budaya Topeng Belantek adalah
keterampilan.Sebagai salah satu bagain dan modal budaya, keterampilan harus ada pada
sebuah
kesenian
budaya.Seni
budaya
topeng
belantek
dimainkan
secara
berkelompok.Keterampilan dalam berkelompok itu merupakan sikap terampil dan kreatif
dihasilkan dan setiap para pemain.Para pemain seni budaya topeng belantek ini juga dituntut
untuk dapat terampil dalam pertunjukan.Keterampilan juga salah satu hal penting dalam seni
budaya topeng belantek.Keterampilan dapat memberikan pengaruh bagi para penontonnya.
Setiap pemain atau artis dalam seni topeng memiliki keterampilan atau keahlian
Keterampilan para pemain seni Topeng Belantek dapat dilihat ketika sedang
berdialog.Keterampilan pemain harus dapat berdilog dengan benar dan sesuai karena cerita
pada seni budaya Topeng Belantek tidak menggunakan teks atau naskah.Sutradara hanya
memberikan tema, judul dan alur cerita dan tidak membuat naskah.Hal tersebut dapat
menunjukan keterampilan dan kreatifitas dan para pemain. Kreatifitas para pemain dapat
dilihat dan cara penyampaian bahasa sat pertunjukan.
Penyampaian bahasa tersebut yang dapat membuat cerita Topeng Belantek ini
beragam.Salah satu yang hasil dan penyampaian bahasa yang dibawakan para pemain yaitu
terkadang dapat menjadi “lucu”.Dalam Tim Reality bahwa pengertian lucu adalah sesuatu
yang mampu membuat terhibur dan tertawa”. 2233 Hal tersebutmenandakan bahwa seni
topeng belantek memberikan sebuah nilai hiburan yang bersifat humoris.
Biasanya cerita seni Topeng Belantek juga menggambarkan sisi budaya khas
tradisioni betawi yang lain yaitu seperti Silat. Keterampilan dalam bersilat juga harus dimiliki
oleh para pemainnya.Silat merupakan bela diri khas tradisional dan kaum Betawi.
Gambar Seni Silat dalam Seni Budaya Topeng Belantek
Gambar

22

Tim Reaiity, Kamus Terbaru Bahasa Indonesia, (Surabaya Reaiity Pubiisher, 2008) hIm
424 L

Oleh karena itu, aspek keterampilan menjadi bagian yang tidakdapat dipisahkan
dalam seni budaya topeng Belantek pada masyarakat Betawi.Masyarakat sebagai penonton
dapat melihat dan menilai keterampilan kelompok para pemain melalui pergelaran seni
budaya topeng Belantek.
Pengetahuan
Aspek pengetahuan juga salah satu unsur bagian yang ada pada seni budaya topeng
belantek.Pengetahuan bersifat abstrak dalam Poedjawijatha bahwa“pengetahuan adalah
sesuatu yang diketahuinya”23 Pengetahuan dalam hal ini bersifat wawasan.Wawasan
pengetahuan terhadap kesenian budaya. Para seniman dan pemain harus mampu memahami
dan mengerti tentang seni. Pengetahuan yang dihasilkan dan para pemain seni budaya topeng
Belantek pada masyarakat salah satunya dengán memberikan sejarah budaya masyarakat
Betawi.Hal itu karena Seni topeng Belantek merupakan bagian dan budaya tradisional
masyarakat Betawi.Pengetahuan yang bersumber pada keingintahuan terhadap
sesuatu.Pengetahuan yang merupakan sebuah ide atau gagasan yang ingin disampaikan pada
masyarakat.Pengetahuan yang diberikan pada seni budaya ini tidak dengan teori.Namun,
pembenian itu bersifat tersirat terhadap masyarakat yang menonton.Pengetahuan itu pun
tidak terbatas hanya pada satu aspek, tapi lebih luas.
Pengetahuan itu menunjukan adanya tingkat kecerdasan pada para pemain seni topeng
belantek.Gagasan atau ide yang ingin disampaikan dikemas dalam cerita atau kisah.Kisah
yang diambil dan tokoh dan kehidupan masyarakat Betawi.Hal tersebut menjadikan
pengetahuan yang menonjol pada seni Topeng Belantek yaitu sejarah dan
Betawi.Pengetahuan sejarah ini bertujuan membahas tentang seni budaya tradisional tempo
dulu.Seni budaya Topeng Belantek merupakan peninggalan para seniman dan masyarakat
Betawi dahulu.Salah satu pengetahuan sejarah yang terkenal yaitu mengenai cerita si pitung.
Pengetahuan sejarah juga memiliki tujuan lain pada masyarakat yang merupakan penonton
harus peduli dan melestarikanbudayanya.
“Aspek pengetahuan yang ada pada topeng belantek yaltu mengandung
sejarah.Sejarah merupakan bagian dan pengatahuan. Point peñgetahuan sendiri yang satu
iniakan mengajak pada masyarakat untuk mencintai dan Iebih peduli akan budayanya. Sifat
tersebut yang ditanamkan pada masyarakat sekarang ini.Jangan melupakan sejarah.”24
Oleh sebab itu, para pemain seni Topeng Belantek tidak hanya menampilkan
keterampilan fisik, akan tetapi dan segi kognitifjuga harus menguasai. Penguasaan
pengetahuan yang dimiliki oleh para pemain seni Topeng Belantek merupakan bagian dan

23

Poedjawijatna, Tahu dan Pengetahuan: Pengantar Iimu dan Fiisafat. (Jakarta: PT Rneka
Cipta,
1983),hinii9
24
Berdasarkan wawancara dengan AR, Pada tanggai 24 .Januari 2012

sisi kemampuan pada dirinya.Hal tersebut salah satu dan modal budaya pada kesenian
tradisional Topeng Belantek.
Nilai Sebagai Tuntunan
Nilai merupakan bagian yang.bersifat normatif. Nilai pada suatu kebudayaan adalah
hal yang sangat esensial.Dalam suatu kelompok masyarakat nilai dianggap menjadi acuan
dalam kehidupan.Pada seni budaya pun nilai menjadi sisi yang harus ada dan
dipertahankan.Nilai-nilai pada seni budaya sifatnya universal dan persuasif.Nilai seni budaya
memiliki sifat universal yaitu semua lapisan masyarakat dapat menerima dan
memilikinya.Tidak ada batas-batas tertentu dalam nilai seni budaya.walaupun seni budaya
topeng Belantek merupakan karya masyarakat Betawi.
Nilai-nilai bersumber dan sebuah penafsiran seseorang yang memaknainya. Para
pemain dan seniman topeng belantek juga selalu menyampaikan maksud dantujuan pada
pertunjukan seni topeng belantek Nilai yang merupakan tuntunan berarti harus terkandung
dalam norma dimasyarakat. Norma sendiri terdiri dan cara (usage), kebiasaan ( folkways ),
tata kelakuan (mores) dan adat istiadat (custom). Nilai yang menjadi sebuah tuntunan
mempunyai peran penting terhadap kehidupan masyarakat. Nilai bersifat positif mi secara
langsung di transfer melalui seni budaya pada masyarakat luas.
Nilai yang menjadi tuntunan dapat memberikan sebuah pengamalan dan manfaat juga
bagi para seniman dan masyarakat luas.Nilai-nilai umum yang diberikan pada seni budaya
adalah estetika dan etika.Nilai estetika dilihat pada seni salah satunya dan segi penampilan
dan gerakan-gerakan dalam pertunjukan Topeng Belantek.Nilai etika pada kesenian ini
ditunjukan .dengan moralitas, religius, dan karaker.Nilai-nilai tersebut terintergritas pada
sebuah aspek pendidikan. Nilai itu termasuk kedalam proses bagian dan pendidikan. Nilainilai tersebut yang menjadi tolak ukur dalam kesenian budaya topeng belantek.Nilai pada
seni budaya topeng belantek merupakan hal yang diprioritaskan.
Pada pergelaran seni budaya Topeng Belantek masyarakai pada umumnya yang
sebagai penonton memliki kemampuan untuk melihat, mendengar, menirukan dan
mencoba.Hal tersebut adalah bagian dan pencapaian nilai-nilai yang terdapat pada seni
budaya tersebut dan dapat diimplikasikan dalam kehidupan masyarakat.Para seniman
berpendapat yang harus dipertahankan dan dilestarikan adalah nilai yang terkandung pada
sebuah kesenian.

“Sebetulnya pada saat sekarang ini seni dapàt berkembañg dengan sesüai
zamannyâ.Namun, harus diiñgat bahwa hal yang harus diperhatikan dan dilestarikan pada
kesenian topeng belantek adalah nilai-nilainya atau value karena disitulah kita di ajarkanajarkan kebaikan dalam kehidupan masyarakat, salah satunya saling rukun, tolong menolong
menolong dan lain-lain. Menurut saya, itulah yang sangat penting”
Nilai-nilai yang terkandung pada sebuah seni budaya Topeng Belantek harus ada dan
tetap dipertahankan karena dapat menjadi sebuah tuntunan hidup dalam bermasyarakat. Oleh
karena itu, seni budaya Topeng Belantek tidak hanya sekedar tontonan, akan tetapi secara

substansi menjadi sebuah tuntunan di masyarakat luas terutama bagi kelompok masyarakat
betawi dan seniman.
Pemaknaan Nilai Pada Seni Topeng belantek
Budaya yang memiliki ciri khas pasti juga terdapat nilai yang terkandung
didalamnya.Nilai adalah sesuatu yang dipandang berharga oleh orang atau kelompok dan
dijadikan acuan maupun pengarti dalam kehidupan.Nilai merniliki prioritas pada setiap
manusia.Nilai budaya itu dihasilkan dan diperuntukan untuk masyarakat guna diterapkan
dalam kehidupan.Pemaknaan nilai memberikan nilai yang berbeda-beda.Pemaknaan juga
dapat diinterpretasikan dan sebuah pernahaman.Pemahaman merupakan titik awal dalam
mempelajari sebuah sesuatu seperti seni kebudayaan,Pemahaman penafsiran terhadap sesuatu
berdasarkan rasionalitas pada kajian Max Weber dalam Geoerge Ritzer menjelaskan bahwa
“pemahaman atau Verstehen terhadap sesuatu berdasarkan sikap rasionalitas dan
subyektifitas”.25 Artinya bahwa pemahaman individu terhadap sesuatu hal berbeda-beda
tergantung dan sisirasionalitas dan sudut pandang individu tersebut.Pemahaman tersebut
yang menginterpretasikan pemaknaan.Pemaknaan terhadap nilai budaya memiliki berbagai
macam.jenis penafsiran.
Penafsiran masyarakat tentang suatu nilai budaya yang dihasilkan sebagai hiburan,
informasi dan pendidikan. Penafsiran lain yang dihasilkan adanya nilai keagamaan di
amanatkan untuk selalu beribaclah dan berdoa kepacla Tuhan Yang Maha Esa.
Skema Proses Pemaknaan pada Seni Budaya Topeng Belantek

Skema 3.2 menunjukkan bahwa, terbentuknya bermacam-macam nilai dimulai dengan
adanya pemahaman individu tethadap pertunjukan dan sebuah pertunjukan seni topeng
Belantek.Dan pemahaman dan penafsiran memmbulkan sebuah pemaknaan sosial yang
berdasarkan pengamatan pada sebuah pergelaran seni budaya topeng Belantek.Pada
pementasan seni budaya Topeng Belantek menampilkan kisah atau cenita yang disampaikan
pada masyarakat.
Para penonton dapat melihat dan menafsirkan secara individu tentang makna dan
suatu kisah dalam pertunjukan.Makna yang ditafsirkan dani masing-masing individu
berbeda-beda. Pemaknaan sosial tersebut akan menghasilkan makna nilai-nilai yang
terkandung dalam sebuah pertunjukan sern budaya Topeng Belantek seperti nilai hiburan,
sosial, dan agama.
“Dalam nilai seni budaya yang ada, salah satunya seni budaya topeng belantek banyak
beberapa niiai-nilai yang terkandung didalamnya seperti hiburan, agamá, sosial dan
pendidikan.Nah, dalam nilai pendidikan itu dilihat bagaimana ceritanya biasa itu bersifat
25

36 Berdasarkan wawancara dengan AR, Pada tanggai 24 Januari 2012
George Ritzer dan Dougias J..Teori Sosioiogi Modern. ( Yogyakarta: Kencana, 2007) hIm
127

pada perilaku kita sehari-hari. Seperti kejujuran, keberanian dan kesederhanaãn biasanya itu
yang sering dipertunjukan dalam seni budaya topeng belantek pada tema Si Pitung26
Pola pendidikan yang dikemas dalam sebuah seni budaya Topeng Belantek memilki
tujuan dalam pemberian nilai-nilai yang dilakukan oleh para seniman Betawi pada
masyarakat luas.Nilai-nilai tersebut harus bersifat universal. Oleh sebab itu, penjelasan pada
rnasyarakat bermacam-macam menurut R. Linton dalam Abu Ahmadi bahwa “nilai-nilai
didalammasyarakat digolongkan menjadi 2 macam yaitu nilai inti dan nilai pen-pen Nilai inti
adalah nilai-nilai universal, sedangkan pada nilai pen-pen adalah nilai alternative27
Nilai universal tersebut pengertiannya nilai yang dapat diterima terdiri dan nilai
sosial, nilai budaya dan nilai agama.Berbeda dengan lembaga sekolah yang sifatnya formal
maupun informal dengan berbasis teori atau kongnitifitas, Walaupun terlalu sering dalam
penyampaian pada saat pertunjukan seni budaya ini bersifat humoris.
Proses Transfer NiIai
Proses perpindahan nilai dapat dilakukan dengan cara-cara yang berbeda-beda.
Pemaknaan sosial yang menjadi nilai oleh masyarakat merupakan bagian dan proses transfer
nilai. Pertunjukan merupakan sarana dalam mentransfer nilai-nilaiyang ada pada seni Topeng
Belantek Transfer merupakan perpindahan bentuk atau sesuatu pada hal-hal tertentu dan
suatu subyek ke subyek yang lain .Artinya, sebuah perpindáhan nilai yang diberikan seni
kepada masyarakat melalul pertunjukan.Pertunjukan seni Topeng Belantek dipandang
sebagai sesuatu yang memiliki nilai dan makna sosial. Proses perpindahan nilai yang
dibawakan oleh para pemain dan dipindahkan ke publik melalui pertunjukan penjelasan nilai
dalam Mudji Sitrisno bahwa “Niiai adalah sesuatu yang dipandang berharga oleh orang atau
kelompok orang serta dijadikan acuan tindakan maupun pengarti hidup”28
Pertunjukan seni budaya yang berupa cerita harus disampaikan oleh para seniman dan
pemain harus jelas sehingga nilai-nilai dapat dihasilkan oleh masyarakat. Proses tranformasi
yang dihasilkan berupa makna-makna sosial yang ditafsirkan menjadi nilai-nilai sosial dan
pertunjukan seni Topeng Belantek. Proses transfer nilai dan pertunjukan seni topeng
Belantek juga merupakan suatu perpindahan nilainilai yang bersifat positif terhadap dan seni
untuk masyarakat. Proses perpindahan nilai dan seni kepada masyarakat melalui pertunjukan.
Nilai-nilai diperoleh dan sebuah cerita yang ditampilkandan isi dan pertunjukan.
Kita lihat pada adegan silat kalau orang betawi ahli silat dia menunjukan bahwa dia
seorang jawara dan yang kuat. Namun, mungkin orang beda yang melihatnya dia bisa silat
untuk mempertahankan diri dan menolong orang. Nah..itu berubahkan maknanya!
Masyarakat yang menonton pertunjukanjuga berbeda nanti meniiainya”29
Interaksi sosial yang membangun sebuah hubungan yang terjadi antara paraseniman
Topeng Belantek dengan masyarakat.Interaksi sosial tersëbut berupa sebuahpertunjukan yang
disaksikan dengan masyaiakat.Masyarakat tersebut memberikan respon secara apresiasi yaitu
dengan tepuk tangan dan memahami konteks isi dan pertunjukan tersebut Hal yang lebih

26

38 Berdasarkan wawancara dengan NM, pada tanggai 4 September 20 I I
Abu Ahmadi. Sosioiogi Pendidikan. (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), him 15
28
° Mudji Sutrino dan Hendarto Putranto. Ibid, him 69
29
Berdasarkan wawancara dengan AR, pada tanggaf 24 Januari 2012
27

penting adalah penerimaan nllai sosial dan agama untuk masyarakat yang disampaikan oleh
para pemain seni Topeng belantek.
Nilai Religius
Nilai ini termasuk dalam nilai etika pada seni budaya.Nilai religius juga terkandung
pada seni budaya topeng belantek.Hal ini ditunjukan dengan dan sisi kaum betawi yang
selalu menggunakan sarung songkok dan kain sarung pada pênampilannya. Songkok dan
sarung merupakan salah satu simbol umat islam yang sangat kental pada kaum betawi. Pada
seni budaya topeng belantek adanya tokoh jantuk juga diidentikan dengan tokoh
agama.Tokoh sentral tersebut yang merupakan ciri khas Topeng Belantek selalu memberikan
nasihat-nasihat diakhir acara pementasan Topeng Belanteic.Nasihat-nasihat tersebut
mengandung unsur-unsur agama yaitu tentang kebaikan, untuk selalu beribadah dan lainlain.Pada pergelaran topeng belantek yang terkadang selalu diiringi dengan musik-musik
tradisional yang bernuansa islami.Nilai religius membenikan wama terhadap seni budaya
topeng belantek. Para seniman betawi yang juga pemain topeng belantek dalam membuat
tema yang dibuat harus memiliki sisi agama.
Nilal social
Path seni topeng belantek terdapat pula nilai sosial.Nilai sosial dalam hal mi topeng
belantek bersifat sebagai penerang.Penerang yaitu sebagai contoh dan masyarakat dalam
kehidupan sosialnya.Nilai sosial mi meliputi path tindakantindakan sosial.Salah satu contoh,
yaitu diajarkan untuk saling menghargai antar sesama, saling tolong menolong dalam
kebaikan, bergotong royong, mencintai lingkungan dan lain-lain.Selain itu, dalani dimensi
sosial juga terkait dengan icnitikkritik sosial pada pemerintah yang membangun. Nilai sosial
yang terkandung dalam topeng belantek menggambarkan bahwa dalam Topeng Belantek
memiliki unsur penerang
“Pada nilai sosialnya topeng belantek yaitu diajarkannya gotong royong antar sesama
dan juga kritik-kritik sosial pada pemerintah melaiui cerita topeng belantek pada kehidupan
sehari misalnya para seniman betawi yang merdpakan buruh sehingga status sosialnya rendah
dengan cerita topeng belantek menggambarkan kehidupan mereka yang terpinggirkan. 30
Nilai sosial yang ditampilkan pada pertunjukan merupakan representasi dani
kehidupan masyarakat Betawi.Nilai sosial juga termasuk dalam penanaman moral pada
masyarakat seperti untuk jujur, bertanggung jawab dan lain-lain.
Nilai sosial yang sering ditampilkan dalam pertunjukan seni Topeng Belantek karena
memilki sifat yang universal.
Daya Tawar Seni Topeng belantek
Daya tawar pada seni dipengaruhi oleh kondisi masyarakat. Jika
dibandingikandinamika sosial suatu masyarakat yang berubah sangat membawa bepengaruh
pada kesenian tradisional Pada masyarakat modem kebutuhan akan hidup semakin ke arah
modem. Masyarakat modem sudah berpola pikir semakin maju karena zaman yang semakin
canggih. Modernisasi yang terjadi pada masyarakat mempengaruhi keberadaan kesenian
tradisional. Pada tahap yang lain dapat berdampak runtuhnya Kesenian tradisional. Hal itu
terjadi karena pada dasarnya nuansa modern lebih melihat sisi ke arah masa depan yang
30

42 Berdasarkan wawancara dengan AA, tanggai 24 Maret 2012

semakin berubah. Kesenian tradisional merupakan hal-hal yang sifatnya ketinggalan atau
dianggap masih tradisional. Hal tersebut juga sama dengan seni budaya topeng Belantek yang
dianggap tergolong kebudayaan tradisional. Hal itu karena seni topeng belantek adalah suatu
bentuk hasil dan ide dan karya masyarakat yang betawi pada terdahulu.Terdahulu merupakan
kata yang identik tradisional.
Kebudayaan tradisional sejatinya merupakan corak yang menjadi khas pada suatu
daerah atau bangsa tertentu.Namun, kondisi masyarakat lebih senang pada sebuah budaya
yang sifatnya modern.Hal itulah yang menyebabkan adanya dinamika sosial pada masyarakat
terhadap kesenian. Masyarakat disatu sisi tertarik akan budaya-budaya barn yang
menyenangkan karena sebagai hiburan. Budayabudaya luar saat mi masuk secara terbuka dan
mudah masyarakat untuk menyaksikannya dapat dilihat melalui media masa seperti
televisi.Masyarakat pada konteks saat mi lebih cenderung ingin berubah sesuai dengan
zamannya.
“Jika dilihat pada kondisi masyarakat saat ini.Kesenian tradisional seerti topeng
belantek sangat terlupakan karena salah satu faktornya adanya modernisasi dan arus
globalisasi.kebudayaan tradisional kita dihadapkan dengan kondisi tersebut yang akhirnya
berdampak pada sebuah kemunduran pada seni. Masyarakat tidak tertarik lagi pada seni
tradisional yang kuno dibandingkan dengan hal-hal yang bersifat modern.itulah yang menjadi
tantangan kami dan para seniman untuk menghidupkan dan mengembangkan kembali
keseniantradisional betawi topeng belantek”31
Perubahan yang terjadi secara luas telah berdampak pada ketidaktertarikan
masyarakat pada seni budaya tradisional, salah satunya Topeng Belantek ini.
Dinamika sosial ini menjadi sebuah bagian dalam kehidupan berkesenian.Kondisi
masyarakat Betawi yang tidak peduli atau kekurang perhatian terhadap budayanya
menunjukan realitas masyarakat Betawi saat ini.
Pada dasarya masyarakat mengalami evolusi budaya, yaitu perubahan secara besar
pada budaya yang terjadi pada masyarakat, khususnya masyarakat Betawi.Perubahan tersebut
mengakibatkan dampak pada seni budaya lokal. Oleh sebab itu, dinamika sosial pda
masyarakat modern berpengaruh pada keberadaan seni budaya topeng belantek yang terjadi
di kota besar.
Dunia saat ini sedang mengalami sebuah proses yang dinamakan dengan Globalisasi.
Globalisasi merupakan sebuah proses yang saling berhubungan antara siapapun tidak terbatas
oleh bidang tertentu dalam George Ritzer bahwa “Globalisasi kebudayaan adanya sebuah
proses hubungan antara budaya lokal dalam dengan global”32.
Global adalah sesuatu yang sifatnya berasal dari luar bukan lokal.Salah satunya
adalah budaya yang berasal dan luar.Hubungan antara kesenian tradisional dengan budaya
luar memiliki perbedaan.
Fenomena tersebut dapat mempengaruhi pada terpinggarkanya kesenian tradisional
karena glóbalisasi dapat berpengaruh terhadap pelemahan budaya-budaya lôkal, seperti seni
budaya topeng Belantek.Pelemahan terseb