Isi dan Pokok Pikiran Pembukaan UUD 1945

Pembukaan UUD Negara
Republik Indonesia Tahun
1945

Meylita Hadiaty, S.Pd

Kompetensi Dasar
(KD)
1.2 Menghayati isi dan makna Pasal 28E dan
29 Ayat (2) Undang- Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945
2.2 Mengamalkan nilai-nilai yang
terkandung dalam Pembukaan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara
3.1 Menelaah Pembukaan dan isi pokok UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945
4.2 Menyaji hasil telaah pokok-pokok pikiran
Pembukaan Undang- Undang Dasar Negara

Tujuan Pembelajaran

1. Membangun rasa syukur atas
kemerdekaan yang diberikan Tuhan YME
kepada Bangsa Indonesia.
2. Menjelaskan isi dan pokok pikiran
Pembukaan UUD Negara Republik
IndonesiaI Tahun 1945.
3. Menjelaskan cita-cita dan tujuan nasional
berdasarkan Pancasila.
4. Mendeskripsikan kedaulatan rakyat dalam
konteks negara hukum Republik
Indonesia.

A. Mewujudkan
Rasa Syukur Atas
Kemerdekaan

Pembukaan
• Pembukaan ;
pernyataan
kemerdekaan yang

terperinci,
mengandung cita-cita
luhur proklamasi.
• Pembukaan terdapat
di dalam UUD 1945
• Pembukaan memuat
pancasila sebagai
dasar negara
• Pembukaan disebut
juga Preambule

Proklam
asi

• Proklamasi :
Pernyataan
Kemerdekaan
bangsa indonesia
• Sumber hukum
bagi pembentukkan

NKRI
• Telah mewujudkan
negara RI dari
Sabang sampai
merauke

Arti / Makna Proklamasi
• Lahirnya Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
• Puncak perjuangan pergerakan
kemerdekaan Indonesia.
• Titik tolak pelaksanaan Amanat
Penderitaan Rakyat.
• Lahirnya tata hukum Indonesia.

Cara mewujudkan rasa
syukur atas proklamasi
kemerdekaan
:
1. Mensyukuri nikmat kemerdekaan dengan jalan mengisi

kemerdekaan sesuai dengan kemampuan, keahlian, dan
keterampilan masing-masing.
2. Menghormati dan menghargai jasa-jasa para pahlawan pejuang
bangsa dengan cara meneruskan amanat cita-cita perjuangan
bangsa.
3. Memelihara dan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
dengan jalan meningkatkan sikap toleran dan kerja sama
antarwarga masyarakat.
4. Menjaga keutuhan dan kedaulatan bangsa dengan cara rela
berkorban demi kepentingan bangsa dan negara serta kesiapan
dalam rangka bela negara.
5. Meningkatkan kemandirian bangsa, dengan jalan memperkuat
sendi-sendi peri kehidupan bangsa di segala bidang
“ipoleksosbudhankam”.

B. Isi dan Pokok
Pikiran
Pembukaan UUD
NRI Tahun 1945


Pembukaan

1. Isi Pembukaan
UUD NRI Tahun
1945

Alinea 1
Alinea 2
Alinea 3
Alinea 4

Alinea 1

“Bahwa sesungguhnya kemerdekaan
itu ialah hak segala bangsa dan oleh
sebab itu, maka penjajahan di atas
dunia harus dihapuskan, karena
tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan perikeadilan”


MAKNA
• Setiap bangsa mempunyai hak
untuk merdeka dan hak ini bersifat
mutlak
• Hak untuk merdeka merupakan hak
kodrat dan hak moril dari setiap
bangsa, jadi pengingkaran terhadap
hak kodrat begaimanapun bentuk
dan maniesfestasinya harus lenyap
dari atas bumi seperti penjajahan

Alinea 2

“Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan
Indonesia telah sampailah kepada saat
yang berbahagia dengan selamat sentausa
mengantarkan rakyat Indonesia ke depan
pintu gerbang kemerdekaan negara
MAKNA
Indonesia, yang merdeka, bersatu,

• Kata
pengubungadil
“dan”
menunjukan
adanya
berdaulat,
dan
makmur”.
hubungan antara perjuangan kemerdekaan
dengan kenyataan adanya penjajahan
terhadap Bangsa Indonesia selama tiga
setengah abad
• Proses pergerakan kemerdekaan telah dapat
mengantarkan perjuangan kemerdekaan pada
saat yang berbahagia
• Kalimat “dengan selamat sentosa” memiliki
landasan historis, yaitu saat yang sangat tepat
sehingga berhasil memproklamasikan
kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945


Alinea 3

“Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa
dan dengan didorongkan oleh keinginan
luhur, supaya berkehidupan kebangsaan
yang bebas, maka rakyat Indonesia
menyatakan dengan ini kemerdekaannya”.

Alinea 4

“Kemudian daripada itu untuk membentuk
suatu Pemerintah Negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial, maka disusunlah
Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu

dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara
Indonesia, yang terbentuk dalam suatu
susunan Negara Republik Indonesia yang
berkedaulatan Rakyat dengan berdasar
kepada: Ketuhanan Yang Maha Esa,
Kemanusiaan yang adil dan beradab,
Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

mak
na

Aline
a4

Tujuan Negara

Ketentuan Diadakannya
Ketentuan
mengenai diadakannya

Undang-Undang

Undang-Undang Dasar terdapat pada
kalimat : …”maka disusunlah
Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia
itu dalam suatu Undang-Undang
Dasar Negara Indonesia…”
Bentuk Negara
Bentuk negara Indonesia terdapat di dalam

Aline
a4

kalimat “…maka disusunlah suatu susunan
Negara Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat…”
Dalam kalimat tersebut dinyatakan bahwa
bentuk negara Indonesia adalah Republik dan

Aline

a4

Pokok Pikiran yang
Terkandung dalam
Pembukaan UUD NRI Tahun
1945

Hubungan Alinea kesatu
sampai keempat UUD NRI
Tahun 1945

Pembukaan tidak boleh diubah

?

Mengapa pembukaan UUD 1945 tid
a. Mengandung cita-cita
luhur Proklamasi
Kemerdekaan 1945.
b. Memuat Pancasila
sebagai dasar negara,
c. Merupakan satu
kesatuan dengan
Proklamasi
Kemerdekaan 17
Agustus 1945.

C. Cita-cita dan
Tujuan Nasional
berdasarkan
Pancasila

Tujuan nasional
• Melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia
• Memajukan kesejahteraan umum
• Mencerdaskan kehidupan bangsa
• Ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial

Upaya mewujudkan cita-cita
dan Tujuan Nasional
• Memberikan kepastian dan perlidungan hukum
terhadap semua rakyat tanpa diskriminatif.
• Menyediakan fasilitas umum yang memadai yang
berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
• Menyediakan sarana pendidikan yang memadai
dan merata di seluruh tanah air.
• Memberikan biaya pendidikan gratis terhadap
seluruh jenjang pendidikan bagi seluruh warga
negara.
• Menyediakan infrastruktur serta sarana
transportasi yang memadai dan menunjang
tingkat perekonomian rakyat.
• Menyediakan lapangan kerja yang dapat

D.
KEDAULATAN
RAKYAT DALAM
KONTEKS
NEGARA
HUKUM

PASAL 1 AYAT (2) DAN (3) UUD NRI
1945
“Kedaulatan berada di tangan rakyat dan
dilaksanakan menurut Undang-Undang
Dasar”, Ayat (2) dan “Negara Indonesia
adalah negara hukum”, Ayat (3).
=
kedaulatan berada di tangan rakyat dan
segala sikap
tindakan yang dilakukan ataupun diputuskan
oleh alat negara dan masyarakat haruslah
didasarkan pada aturan hukum.

Lanjutan..
Dalam konteks Negara hukum, kedaulatan rakyat
Indonesia didelegasikan melalui peran lembaga
perwakilan yang ada dalam hal ini adalah alat
kelembagaan negara dengan menggunakan sistem
perimbangan kekuasaan “check and balances”
antarbadan legislatif, eksekutif dan yudikatif
Khusus untuk kekuasaan membuat undang-undang
masih terdapat kerjasama antara badan eksekutif
dan legislatif.
Adapun bentuk pemisahan kekuasaan dengan
menggunakan sistem perimbangan dibagikan
kepada alat-alat kelengkapan negara yang terdiri
atas:
DPR dan
Presid
MA dan
MPR

DPR dan
DPD

Presid
en

MA dan
MK

BPK

 Dalam prinsip kesamaan dihadapan
hukum “equality before the law”
diimplementasikan dalam UUD NRI Tahun
1945 pasal 27 ayat (1) yang menyatakan
“segala warga negara bersamaan
kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahan dan wajib menjunjung
hukum dan pemerintahan itu dengan tidak
ada kecualinya”.
 Dapat disimpulkan bahwa negara Republik
Indonesia menjamin adanya kesamaan
dihadapan hukum dan pemerintahan
terhadap warga negara
 Keberadaan warga negara harus
mendukung keberadaan hukum di Negara

hal yang dapat dilakukan dalam
rangka mewujudkan kedaulatan
rakyat

Partisipasi Aktif dalam
Perdamaian
Dunia
• Salah satu tujuan nasional Negara
Republik Indonesia adalah “ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial”  menunjukan
Indonesia menekankan pentingnya
partisipasi aktif bangsa dalam tata
pergaulan dunia internasional
• Pemerintah Indonesia mengambil
Bebas
Aktif
kebijakan politik luar negeri
yang:

bebas
menentukan sikap
dan pandangan
terhadap
masalah-masalah
internasional dan
terlepas dari
ikatan-ikatan
kekuatan raksasa
dunia yang secara
ideologis
bertentangan

Aktif, artinya
dalam politik luar
negeri senantiasa
aktif
memperjuangkan
terbinanya
perdamaian dunia.
Aktif
memperjuangkan
kebebasan dan
kemerdekaan. Aktif
memperjuangkan
ketertiban dunia.
Aktif ikut serta

Tujuan Politik Luar Negeri

dalam perdamaian dunia yang
dapat dilakukan oleh bangsa
Indonesia

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Pencerahan dan Pemberdayaan (Enlightening & Empowering)

0 64 2

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24