Tanaman Hias - seharusnya menggunakan huruf kapital pada setiap awal kata penulisan judul (5)

NO

Gambar Tanaman

Nama
Tanaman

Keterangan

1.

Lidah Buaya
(Aleo Vera)

Tumbuhan yang digunakan sebagi
penyubur rambut,penyembuh
luka,dan mulai di kembangkaan
sebagai alat kosmetik ternyata
mampu menyerap polutan,lidah
buaya mampu menetralisir racun
enzene,formalin,dan gas

berbahaya lainnya.

2.

SPIDER PLANT
(chlorophytum
comosum)

tanaman ini berasal dari afrika dan
kini tersebar di setiap penjuru
dunia ini mempunyai tinggi
mencapai 60cm,sebagai tanaman
hias , tanaman ini dapat di tanam
dalam pot dalam ruangan sebagai
pembersih udara dalm ruangan
mampu menyerap
benzena,formaldehida
,karbonmonoksida,bahan kimia
pada industri kulit,karet


3.

GERBER DAISY
(gerbera jamesonll)

lebih di kenal sebagai
herbras,tumbuhan berasal dari
afrika selatan ini mempunyai
bunga warna warni dan kerap
dijadikan bunga potong bersama
bunga mawar,anyelir,seruni,dan
tulip,dapat tumbuh baik dalam pot
di dalam ruangan efektif
menghilangkan trichloroethylene
cocok diletkan di kamar mandi
ruang cuci atau kamar tidur.

4.

LIDAH MERTUA

(SANSEVIERIA
TRIFASCIATA)

lidah mertua atau snake plan
merupakan tanaman penyerap
racun dengan bentuk khas dan
mudah di kenali,bahkan hanya
dengaan 5 helai daun tumbuhan
ini mampu menyerap berbagai
jenis racun di ruangaan seluas 100
m3

5.

SIRIH GADING
(epipremnum aureum)

disebut juga goden
photos atau devils ivy
adlah tnmn bung jenis

Araceae berasal dari
australia,malenesia juga
indonesia,meskipun
tanaman epipit dan semi
merambat namun baik
menjadi pembersih udara
dan menyerap racun

6.

DRAGON TREE
(dracaena marginata)

adalah tanaman dari
family
Asparagaceae,tanaman
berasal dari madagascar
dan auritius termasuk
tumbuhan semak yang
mampu menyerap xylene

dalm ruangan akibat
pernis dan bensin

7.

KRISAN
(chrysanthemum
morifolium)

bunga krisan atau seruni
adalah bunga wama
warni dalam bahasa
inggris dikenal sebagai
florist's daisy atau hardy
garden umum dalam pot
mampu tumbuh hingga
90cm selain wangi
bunga ini mampu
menyerap benzena dari
(lem,plastik,cat dan

deterjen)

8.

BERINGIN (ficus
benjamina)

beringin disebut juga
pohon ara, kerap
dijadikan tumbuhan
pot,tanaman hias dalam
ruangan dan
bonsai,pohon ini kerap
disebut pohon aangker
dan di
keramatkan,dibalik mitos
tersebut NASA
mengungkapkan bahwa
pohon ini dapat
membersihkan udara

didalam ruangan terkait
karpet dan furtiture.

9.

RHODODENDRON
(rhododendron simsii)

merupakan tanaman
semak yang mampu
menyerap polutan
formaldehida dari
sumber seperti
plywood atau insulasi
busa.

10.

ENGLISH IVY (hedera
helix)


tanaman ini mampu
membersihkan udara
dalam ruangan dari
prtikel pengotor udara

11.

WARNECK
DRACAENA (draco
deremensis)

merupakan tanaman
semak yang mampu
tumbuh tinggi (15 m)
namun banyk di budi
dayakan sebgai
tanaman hias dalam
pot.didalam ruangan
mampu

menghilangkan
polutan yang di
akibatkan oleh pernis
dan minyak

12.

EVERGREEN CHINA
(aglaonema crispum)

atau di kenal sebagai
pohon asri
rezeki,selain mudah
dirawat juga mampu
membersihkan udara
dalam ruangan dari
berbagai polutan dan
racun adalah benzena
dan formaldehida


13.

PALEM BAMBU
(chamaedorea seifrizii)

merupakan jenis
tanaman palem yang
dapat di budidayakan
dalam pot atau dalam
ruangan
sekalipun,mempunyai
kemampuan yang sangat
tinggi untuk menyerap
racun di udara

14.

HEARTLEAF
PHILODENDRON
(philodendron

oxycardium)

adalah tanaman tropis
yang banyk di jumpai di
indonesia,mempunyai
kemampun dalam
membersihkan udara
dari polutan,meskipun
daunnya beracun namun
tanaman ini mampu
menyerap semua jenis
polutan di udara yang
tidak diragukan lagi

15.

PEACE LILY
(spathiphyllum)

adalah sebuah genus
dengan puluhan spesies
tanaman ini juga sering
di sebut space lily sangat
baik digunakan untuk
menghilangkan racun
dan polutan di dalam
ruangan.

Nama : Jeremy
XII-MIPA-1
Sejarah Pertempuran Ambarawa – Magelang
Pertempuran di Ambarawa terjadi pada tanggal 20 November 1945 dan berakhir pada tanggal 15
Desember 1945. Pertempuran itu terjadi antara pasukan TKR bersama rakyat Indonesia melawan
pasukkan sekutu Inggris.
Sejarah Pertempuran Ambarawa – Magelang
Peristiwa itu berlatar belakang insiden di Magelang sesudah mendaratnya Brigade Artileri dari
divisi India ke-23 di Semarang pada atanggal 20 Oktober 1945. Pihak Republik Indonesia
memperkenankan mereka masuk ke wilayah RI untuk mengurus masalah tawanan perang bangsa
Belanda yang berada di penjara Ambarwa dan Magelang. Akan tetapi kedatangan pasukan sekutu
Inggris diikuti oleh orang-orang NICA yang kemudian mempersenjatai bekas tawanan itu. Pada
tanggal 26 Oktober 1945 terjadi insiden di kota Magelang yang berkembang menjadi
pertempuran pasukan TKR dengan pasukan gabungan sekutu Inggris dan NICA. Insiden itu
berhenti setelah presiden Soekarno dan Brigadir Jendral Bethell datang ke Magelang tanggal 2
November 1945. Mereka mengadakan gencatan senjata dan memperoleh kata sepakat yang
dituangkan dalam 12 pasal. Naskah persetujuan itu diantaranya berisi:
Pihak sekutu tetap akan menempatkan pasukannya di Magelang untuk melindungi dan mengurus
evakuasi APWI (Allied Prisoners War And Interneers atau tawanan perang dan interniran
sekutu). Jumlah pasukan sekutu dibatasi sesuai dengan keperluan itu.
Jalan Ambarawa – Magelang terbuka sebagai jalur lalu lintas Indonesia – Sekutu
Sekutu tidak akan mengakui aktivitas NICA dalam badan-badan yang berada di bawahnya.

Pihak sekutu ternyata mengingkari janjinya. Pada tanggal 20 November 1945 di Ambarawa
pecah pertempuran antara pasukan TKR dibawah pimpinan Mayor Sumarto dan tentara Sekutu.
Pada tanggal 21 November 1945, pasukan sekutu yang berada di Magelang ditarik ke
Ambarawa. Namun, tanggal 22 November 1945 pertempuran berkobar didalam kota dan
pasukan sekutu melakukan pengeboman terhadap kampung-kampung yang berada di sekitar
Ambarawa.
Pasukan TKR bersama dengan pasukan pemuda dari Boyolali, Salatiga, Kartsura bertahan di
kuburan Belanda, sehingga membentuk garis medan sepanjang rel kereta api dan membelah kota
Ambarawa. Sementara itu, dari arah Magelang pasukan TKR dari divisi V/Purwokerto dibawah
pimpinan Imam Androngi melakukan serangan fajar pada tanggal 21 November 1945 dan
berhasil menduduki desa Pingit dan merebut desa-desa sekitarnya yang sebelumnya diduduki
sekutu.
Sejarah Pertempuran Ambarawa – Magelang

Batalyon Imam Androngi meneruskan gerakan pengejarannya disusul 3 batalyon dari
Yogyakarta, yaitu Batalyon 10 Divisi III dibawah pimpinan mayor Soeharto, Batalyon 8 dibawah
pimpinan Mayor Sardjono dan Batalyon Sugeng. Musuh akhirnya terkepung. Walaupun
demikian, pasukan musuh mencoba mematahkan pengepungan dengan mengancam kedudukan
pasukan dari belakang dengan tank-tanknya. Untuk menghindari jatuhnya korban, pasukan
mundur ke Bendano. Dengan bantuan resimen kedua yang dipimpin oleh M Sarbini, Batalyon
dari Yogyakarta, gerakan musuh berhasil ditahan di desa Jambu.
Para komandan pasukan kemudian mengadakan rapat koordinasi yang dipimpin oleh Kolonel
Holland Iskandar. Rapat itu menghasilkan pembentukan komando yang disebut Markas
Pimpinan Pertempuran dan bertempat di Magelang. Sejak saat itu, Ambarawa dibagi atas empat
sektor, yaitu sektor utara, sektor selatan, sektor barat, dan sektor timur. Pada tanggal 26
November 1945, pimpinan pasukan TKR dari Purwokerto yaitu Letnan Kolonel Isdimin gugur
dan digantikan oleh Kolonel Soedirman. Situasi pertempuran menguntungkan pasukan TKR.
Pasukan sekutu Inggris terusir dari Banyubiru pada tanggal 5 Desember 1945, yang merupakan
garis pertahanan terdepan.
Pada tanggal 11 Desember 1945, Kolonel Soedirman mengambil prakarsa untuk mengumpulkan
masing-masing komandan sektor. Akhirnya colonel Soedirman mengambil suatu kesimpulan
bahwa pasukan musuh telah terjepit dan untuk itu perlu dilaksanakan serangan terakhir. Serangan
direncanakan pada tanggal 12 Desember 1945 pukul 04.30 dipimpin oleh masing-masing
komandan yang akan melakukan serangan secara mendadak dari semua sektor. Adapun
keberadaan badan-badan perjuangan dapat menjadi tenaga cadangan.
Pada tanggal 12 Desember 1945 dini hari, pasukan TKR bergerak menuju sasaran masingmasing. Dalam waktu setngah jam pasukan TKR berhasil mengepung musuh didalam kota.
Pertahanan musuh yang terkuat diperkirakan berada di Benteng Willem yang terletak di tengahtengah kota Ambawara. Kota Ambarawa dikepung selama empat hari empat malam. Pada
tanggal 15 Desember 1945, musuh meninggalkan Ambarawa dan mundur ke Semarang.
Pertempuran di Ambarawa ini mempunyai arti penting karena letaknya yang sangat strategis.
Apabila musuh menguasai Ambarawa mereka dapat mengancam tiga kota utama di Jawa Tengah
yaitu Surakarta, Magelang, dan terutama Yogyakarta yang menjadi pusat kedudukan markas
tertinggi TKR.
sumber : http://www.kumpulansejarah.com/2013/07/sejarah-pertempuran-ambarawamagelang.html

NAMA : Nurul Izza
XII-MIPA-1
Biografi Kapitan Pattimura - Pahlawan Nasional Maluku
RIRI NHURI
Pattimura, memiliki nama asli Thomas Matulessy (lahir di Hualoy, Hualoy, Seram Selatan,
Maluku, 8 Juni 1783 – meninggal di Ambon, Maluku, 16 Desember 1817 pada umur 34 tahun).Ia
adalah putra Frans Matulesi dengan Fransina Silahoi. Adapun dalam buku biografi Pattimura
versi pemerintah yang pertama kali terbit, M Sapija menulis, "Bahwa pahlawan Pattimura
tergolong turunan bangsawan dan berasal dari Nusa Ina (Seram). Ayah beliau yang bernama
Antoni Mattulessy adalah anak dari Kasimiliali Pattimura Mattulessy. Yang terakhir ini adalah
putra raja Sahulau. Sahulau merupakan nama orang di negeri yang terletak dalam sebuah teluk di
Seram Selatan".
Dari sejarah tentang Pattimura yang ditulis M Sapija, gelar kapitan adalah pemberian Belanda.
Padahal tidak. Menurut Sejarawan Mansyur Suryanegara, leluhur bangsa ini, dari sudut sejarah
dan antropologi, adalah homo religiosa (makhluk agamis). Keyakinan mereka terhadap sesuatu
kekuatan di luar jangkauan akal pikiran mereka, menimbulkan tafsiran yang sulit dicerna rasio
modern. Oleh sebab itu, tingkah laku sosialnya dikendalikan kekuatan-kekuatan alam yang
mereka takuti.
Jiwa mereka bersatu dengan kekuatan-kekuatan alam, kesaktian-kesaktian khusus yang dimiliki
seseorang. Kesaktian itu kemudian diterima sebagai sesuatu peristiwa yang mulia dan suci. Bila
ia melekat pada seseorang, maka orang itu adalah lambang dari kekuatan mereka. Dia adalah
pemimpin yang dianggap memiliki kharisma. Sifat-sifat itu melekat dan berproses turuntemurun. Walaupun kemudian mereka sudah memeluk agama, namun secara
genealogis/silsilah/keturunan adalah turunan pemimpin atau kapitan. Dari sinilah sebenarnya
sebutan "kapitan" yang melekat pada diri Pattimura itu bermula.
Sebelum melakukan perlawanan terhadap VOC ia pernah berkarier dalam militer sebagai mantan
sersan Militer Inggris. Kata "Maluku" berasal dari bahasa Arab Al Mulk atau Al Malik yang
berarti Tanah Raja-Raja. mengingat pada masa itu banyaknya kerajaan
Pada tahun 1816 pihak Inggris menyerahkan kekuasaannya kepada pihak Belanda dan kemudian
Belanda menetrapkan kebijakan politik monopoli, pajak atas tanah (landrente), pemindahan
penduduk serta pelayaran Hongi (Hongi Tochten), serta mengabaikan Traktat London I antara
lain dalam pasal 11 memuat ketentuan bahwa Residen Inggris di Ambon harus merundingkan
dahulu pemindahan koprs Ambon dengan Gubenur dan dalam perjanjian tersebut juga
dicantumkan dengan jelas bahwa jika pemerintahan Inggris berakhir di Maluku maka para

serdadu-serdadu Ambon harus dibebaskan dalam artian berhak untuk memilih untuk memasuki
dinas militer pemerintah baru atau keluar dari dinas militer, akan tetapi dalam pratiknya
pemindahn dinas militer ini dipaksakan Kedatangan kembali kolonial Belanda pada tahun 1817
mendapat tantangan keras dari rakyat.
Hal ini disebabkan karena kondisi politik, ekonomi, dan hubungan kemasyarakatan yang buruk
selama dua abad. Rakyat Maluku akhirnya bangkit mengangkat senjata di bawah pimpinan
Kapitan Pattimura Maka pada waktu pecah perang melawan penjajah Belanda tahun 1817, Rajaraja Patih, Para Kapitan, Tua-tua Adat dan rakyat mengangkatnya sebagai pemimpin dan
panglima perang karena berpengalaman dan memiliki sifat-sfat kesatria (kabaressi). Sebagai
panglima perang, Kapitan Pattimura mengatur strategi perang bersama pembantunya.
Sebagai pemimpin dia berhasil mengkoordinir Raja-raja Patih dalam melaksanakan kegiatan
pemerintahan, memimpin rakyat, mengatur pendidikan, menyediakan pangan dan membangun
benteng-benteng pertahanan. Kewibawaannya dalam kepemimpinan diakui luas oleh para Raja
Patih maupun rakyat biasa. Dalam perjuangan menentang Belanda ia juga menggalang persatuan
dengan kerajaan Ternate dan Tidore, raja-raja di Bali, Sulawesi dan Jawa. Perang Pattimura yang
berskala nasional itu dihadapi Belanda dengan kekuatan militer yang besar dan kuat dengan
mengirimkan sendiri Laksamana Buykes, salah seorang Komisaris Jenderal untuk menghadapi
Patimura.
Pertempuran-pertempuran yang hebat melawan angkatan perang Belanda di darat
dan di laut dikoordinir Kapitan Pattimura yang dibantu oleh para penglimanya antara lain
Melchior Kesaulya, Anthoni Rebhok, Philip Latumahina dan Ulupaha. Pertempuran yang
menghancurkan pasukan Belanda tercatat seperti perebutan benteng Belanda Duurstede,
pertempuran di pantai Waisisil dan jasirah Hatawano, Ouw- Ullath, Jasirah Hitu di Pulau Ambon
dan Seram Selatan. Perang Pattimura hanya dapat dihentikan dengan politik adu domba, tipu
muslihat dan bumi hangus oleh Belanda. Para tokoh pejuang akhirnya dapat ditangkap dan
mengakhiri pengabdiannya di tiang gantungan pada tanggal 16 Desember 1817 di kota Ambon.
Untuk jasa dan pengorbanannya itu, Kapitan Pattimura dikukuhkan sebagai “PAHLAWAN
PERJUANGAN KEMERDEKAAN” oleh pemerintah Republik Indonesia...... Pahlawan
Nasional Indonesia. Ketuhanan yang maha esa Kemanusiaan yang adil dan beradab Persatuan
Indonesia Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan kemerdekaan bagi seluruh rakyat indonesia.
Patung Pattimura
Meluruskan sejarah Kapitan Ahmad `Pattimura’ Lussy

Tokoh Muslim ini sebenarnya bernama Ahmad Lussy, tetapi dia lebih dikenal dengan Thomas
Mattulessy yang identik Kristen. Inilah Salah satu contoh deislamisasi dan penghianatan kaum
minor atas sejarah pejuang Muslim di Maluku dan/atau Indonesia umumnya.
(Saya katakan kepada kamu sekalian (bahwa) saya adalah beringin besar dan
setiap beringin besar akan tumbang tapi beringin lain akan menggantinya
(demikian pula) saya katakan kepada kamu sekalian (bahwa) saya adalah batu
besar dan setiap batu besar akan terguling tapi batu lain akan
menggantinya).
Ucapan-ucapan puitis yang penuh tamsil itu diucapkan oleh Kapitan Ahmad Lussy atau dikenal
dengan sebutan Pattimura, pahlawan dari Maluku. Saat itu, 16 Desember 1817, tali hukuman
gantung telah terlilit di lehernya. Dari ucapan-ucapannya, tampak bahwa Ahmad Lussy seorang
patriot yang berjiwa besar. Dia tidak takut ancaman maut. Wataknya teguh, memiliki kepribadian
dan harga diri di hadapan musuh. Ahmad Lussy juga tampak optimis. Namun keberanian dan
patriotisme Pattimura itu terdistorsi oleh penulisan sejarah versi pemerintah. M Sapija, sejarawan
yang pertama kali menulis buku tentang Pattimura, mengartikan ucapan di ujung maut itu dengan
“Pattimura-Pattimura tua boleh dihancurkan, tetapi kelak Pattimura-Pattimura
muda akan bangkit”
Namun menurut M Nour Tawainella, juga seorang sejarawan, penafsiran Sapija itu tidak pas
karena warna tata bahasa Indonesianya terlalu modern dan berbeda dengan konteks budaya
zaman itu. Di bagian lain, Sapija menafsirkan,
“Selamat tinggal saudara-saudara”, atau “Selamat tinggal tuang-tuang”
Inipun disanggah Tawainella. Sebab, ucapan seperti itu bukanlah tipikal Pattimura yang patriotik
dan optimis. Puncak kontroversi tentang siapa Pattimura adalah penyebutan Ahmad Lussy
dengan nama Thomas Mattulessy, dari nama seorang Muslim menjadi seorang Kristen.
Hebatnya, masyarakat lebih percaya kepada predikat Kristen itu, karena Maluku sering
diidentikkan dengan Kristen. inilah yang menjadi perdebatan sejarah hingga sekarang ini.
Referensi :
- http://id.wikipedia.org/wiki/Pattimura
- http://fisan.wordpress.com/2006/10/31/sejarah-meluruskan-sejarah-kapitan-ahmad-pattimuralussy/

Nama : Seruni Diva
XII-MIPA-1
Sejarah Psikologi Perkembangan
Selama berabad-abad lamanya psikologi hanya merupakan hasil introspeksi dan bagian dari
filsafat. Pada abad ke-4 SM, sekitar tahun 387 SM, Plato mendirikan sekolah filsafat bernama
Akademi. Plato berpendapat bahwa jiwa manusia terbagi atas jiwa badaniyah dan jiwa
rohaniyah. Jiwa badaniyah akan mati jika jasad pun mati, sedangkan jiwa rohaniah tidak pernah
berakhir.
Pada awalnya, “Psikologi perkembangan hanya fokus pada usia dan tahapan-tahapan. (Siegel
dalam Hurlock, 1980). Sebagian riset dipusatkan pada anak-anak dan usia prasekolah, usia
sekolah dan remaja. Plato adalah salah seorang filosof yang banyak mempengaruhi pandangan
masyarakat tentang kehidupan anak. Plao juga mengungkapkan bahwa perbedaan setiap
individu ditentukan oleh faktor keturunan. Artinya; sejak lahir anak telah memiliki bakat-bakat
atau benih-benih kemampuan yang dapat dikembangkan melalui pengasuhan dan
pendidikan. Kemudian, riset tersebut diperluas hingga pada pembahsan mengenai usia dewasa
dan lanjut usia.
Ada dua alasan mengapa terjadi perbedaan penekanan pada psikolgi perkembangan. Pertama,
penelitian terhadap periode tertentu dalam pola perkembangan sangat dipengaruhi oleh keinginan
untuk memecahkan masalah-masalah praktis dan masalah-masalah yang berkaitan dengan
periode yang diteliti. Sebagai contoh: Penelitian pada usia pertengahan dikembangkan dari
realisasi bahwa penyesuaian diri, baik terhadap perubahan-perubahan fisik maupun psikologis
yang pada umumnya terjadi pada usia pertengahan. Alasan kedua adalah lebih sulit mempelajari
manusia pada beberapa tahap kehidupan tertentu daripada tahap-tahap kehidupan yang lain.
Tokoh-Tokoh Psikologi Perkembangan
A.
1.

Zaman Filsafat
Plato

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa plato adalah adalah salah satu filsof yang
mengerti tentang perkembangan anak. Pandangan-pandangannya dalam bidang ini banyak
berpengaruh dan mengubah pandangan masyarakat tentang kehidupan anak.
2.

J.A Comenius

Teori yang diungkapnya adalah bagaimana memberikan penanganan dan metode pembelajaran
yang tepat bagi anak-anak, agar anak-anak dapat tertarik untuk mengikuti apa yang diajarkan
padanya. J.A Comenius berpendapat bahwa anak-anak bukanlah orang dewasa yang
terperangkap dalam tubuh kecil.
3.

John Locke

John Locke adalah seorang filsuf dari Inggris. Teori Locke yang terkenal adalah teori ”tabula
rasa”. Menurut teori “tabula rasa” lingkungan adalah faktoryang paling menentukan dalam

perkembangan anak. Anak ketika baru dilahirkan adalah ibarat secarik kertas putih.
Perkembangan dan pertumbuhannya nanti tergantung bagaimana cara mengisi kertas
tersebut.Tujuan dari teori “tabula rasa (blank slate) untuk mengungkapkan pentingnya pengaruh
pengalaman pengalaman dan lingkungan hidup terhadap perkembangan anak.
4.

Jean Jacques Rousseau

Jean Jacques Rousseau adalah seorang filosof perancis abad ke-18. Teori yang dikemukakannya
menentang teori Locke. Menurut Rousseau, manusia adalah makhluk yang aktif, dapat
bereksplorasi bersemenjak di lahirkan, artinya setiap anak telah memiliki bakat bawaan dari
lahir. Potensi-potensi tersebut seharusnya dapat berkembang baik secara alami. Akan tetapi jika
dikemudian hari timbul perilaku yang buruk, hal itu karena pengaruh lingkungan.
Teori yang diungkapkan Rousseau, yang lebih mementingkan kemampuan bawaan (innate
knowledge) dikenal dengan aliran “nativisme”. Teori Locke yang lebih mementingkan faktor
lingkungan (pengalaman & pendidikan) dikenal dengan aliran “empirisme” atau
“environmentalisme”. KemudianLocke dan Rousseau disebut sebagai pelopor
pertama dalam psikologi anak. Locke dipandang sebagai bapak “teori environmental” dan “teori
belajar” sedangkan Rousseau dipandang sebagai “teori developmental” dalam psikologi.

Nama : Muhammad Arif Sutrasno
XII-MIPA-1
Sejarah Perang Paderi (Padri 1821-1837)|Perang Paderi atau Padri memiliki penyebab/Latar
belakang terjadinya Perang padri,Perang Padri merupakan perang yang Panjang dari tahun 18211837 sekitar 26 tahun lamanya berlangsungnya Perang Padri, Dalam Peperangan tersebut memiliki
berbagai Perjanjian-perjanjian, dan Perang Padri berasal dari Perjuangan rakyat di daerah
Sumatera Barat (Minangkabau), Nama Perang Padri diambil dari Kota yang ada di Sumatera barat
dan berbagai bahasa-bahasa Asing sehingga terbentuk nama Perang Paderi (Padri), Dalam
Peperangan ini memiliki tahap-tahap yang membuat Perang Padri sangat panjang, Dalam Perang
Padri terkenal seorang nama yang sangat terkenal karena keberaniannya menegakkan kebenaran
dan meluruskan ke jalan agama yang merupakan seorang tokoh yang sangat penting dalam
peperangan tersebut. Untuk Mengetahu lebih jelas Sejarah Perang Paderi (Paderi) dan berbagai
macam yang menyangkut Perang Padri , Mari kita lihat pembahasannya dibawah ini

PERANG PADERI (PADRI) TAHUN 1821 - 1837
Perjuangan rakyat di daerah Sumatera Barat (Minangkabau) melawan pihak Belanda sering
disebut dengan nama Perang Padri yang berlangsung dan tahun 1821 - 1837.
Adapun asal-usul nama Padri terdapat dua pendapat yaitu :
a Pedir atau Pideri yaitu sebuah kota kecil di pantai Barat Sumatera Utara tempat dimana mereka
berangkat dan pulang dan naik haji.
b. Berasal dari bahasa Portugis. Padre atau dalam bahasa Belanda Vader yang berarti “Ayah”
atau “Pendeta”. Jadi dengan demikian kaum Padri adalah kaum pendeta.
Perang Padri ini dapat dibagi atau berlangsung tiga tahap yaitu:
a. Kaum Padrii melawan kaum adat.
b. Kaum Padri melawan kaum adat dan Belanda
c. Kaum Padri dan kaum adat melawan Belanda.
Latar Belakang Terjadinya Perang Padri

Di daerah Minangkabau terdapat beberapa orang Haji yang kembali dari Mekah dan akan
mengadakan pelaksanaan hidup yang sesuai menurut ajaran agama slam secara murni. Mereka
yang baru pulang dari naik haji itu ialah Haji Miskin, Haji Sumanik dan Haji Piabang, mereka
beraliran Wahabi Menurut ajaran agama banyak adat istiadat daerah Sumatera Barat
(Minangkabau) yang harus ditinggalkan seperti: minum-minuman keras,.(minum tuak), menyambung
ayam, berjudi, dan lain -lain.
Maksud kaum Padri untuk mengajarkan agama Islam secara murni dengan menghilangkan adatistiadat yang jelek itu telah mendapat tantangan yang sangat hebat dan pemimpin-pemimpin kaum
adat dan juga para bangsawan. Oleh sebab itu terjadinya peperangan antara kaum Padri dengan
kaum adat tidak dapat dielakkan. Di dalam peperangan tersebut kaum Padri mengenakan
pakaian serba putih (disebut kaum putth) dan kaum adat mengenakan pakaian serba hitam (kaum
hitam).
Di dalam peperangan itu pada awalnya kaum Padri mendapat kemenangan dimana-mana, sehingga
kedudukan kau adat terdesak dengan hebat. Karena adat-adat terdesak dengan hebat maka
pimpinan-pimpinan kaum adat yaitu Tuanku Suroso memerintahkan meminta batuan kepada pihak
Belanda di Padang. Permintaan ini sangat menyewakan pihak Belanda, sebab dengan demikian
Belanda dapat meluaskan kekuasaannya ke daerah minangkabau.
Pada tahun 1824, Belanda dan kaum Padri mengadakan perdamaian di masang (perjanjian
masang) yang isinya : .
Isi Perjanjian Masang :
1. Penetapan batas daerah kedua belah pihak.
2. Kaum Padri harus mengadakan perdagangan hanya dengan pihak belanda.
Tetapi ternyata pihak belanda tidak dapat menetapi perjanjiannya yang telah dibuatnya itu, sehingga
peperangan tidak dapat dihindari lagi/berkobar lagi. Masyarakat Minangkabau dengan sangat
giginya melawan serangan Belanda yang menggunakan senjata modern
Akhirnya kaum adat menyadari bahwa pihak Belanda sebenarnya tidak sungguh-sungguh/berhasrat

untuk menolongnya, melainkan hendak menjajah seluruh daerah Minangkabau (Sumatera Barat).
Hal ini dibuktikan dengan tindakan pihak Belanda seperti tersebut di bawah ini:
Tindakan-tindakan Belanda :
a. Rakyat Minangkabau dipaksa bekerja demi kepentingan pihak Belanda tanpa diberi upah.
b. Rakyat Minangkabau diharuskan membayar Cukai Pasar dan cukai mengadu ayam.
Setelah kaum adat menyadari kekeliruannya maka kaum adat kemudian bersekutu/bergabung
dengan pihak kaum padre guna melawan pihak Belanda. Dengan bersatunya kaum adat dan kaum
padri maka peperangan melawan Belanda semakin menjadi hebat dan mencakup seluruh daerah
Minang.Akibatnya pihak Belanda mengalami kerugian yang sangat besar. Kemudian setelah pihak
Belanda berhasil menyelesaikan perang Diponegoro, maka seluruh pasukannya dikirim ke
Sumatera Barat untuk menghadapi perlawanan rakyat Sumatera Barat.
Karena mendapat bantuan dari Pulau Jawa maka pihak Belanda berhasil menduduki daerah
pertahanan rakyat Minangkabau (Sumatera Barat). Bahkan pada tahun 1837 pusat perjuangan
kaum Padri di daerah Bonjol berhasil dikuasai oleh pihak Belanda. Tetapi Tuanku Imam
Bonjolbersama-sama para pengikutnya berhasil meloloskan diri dari penangkapan pihak Belanda
dan melanjutkan perjuangannya.
Tetapi pada tahun itu juga Tuanku Iman Bonjol berhasil ditangkap oleh Belanda dan diasingkan ke
Cianjur, kemudian ke Ambon lalu ke Minahasa dan meninggal pada tahun 1855. Dengan demikian
berakhirlah perang Padri dan daerah Minangkabau (Sumatera Barat) jatuh ke tangan pihak Belanda.
Sekian Artikel Tentang Sejarah Perang Paderi (Padri 1821-1837), Semoga Bermanfaat. (Sumber :
Sejarah Nasional dan Dunia, Hal : 90-92, Penerbit : Armico, Penulis : Drs. Edi Purwanto N.
1984.)

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis korelasi antara lama penggunaan pil KB kombinasi dan tingkat keparahan gingivitas pada wanita pengguna PIL KB kombinasi di wilayah kerja Puskesmas Sumbersari Jember

11 241 64

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

IbM Pemanfaatan Biopestisida untuk Mengendalikan Hama Uret (Lepidiota stigma) Pada Tanaman Tebu

8 129 1