BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan - Analisis Produktivitas Dengan Menggunakan Metode Objective Matrix Pada Bagian Produksi Pabrik Kelapa Sawit Gedong Biara PT. Mopoli Raya

  BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

  PT. Mopoli Raya adalah perusahaan yang berdiri pada tahun 1980 atas usaha dari tiga pendiri utama yaitu:

1. H.A. Basyah Ibrahim (almarhum) 2.

  H.M. Sati (almarhum) 3. Mustafa Sulaiman (almarhum)

  Anggaran dasar perseroan ini telah mengalami perubahan-perubahan, terakhir dengan akte No.10 Tanggal 5 Maret 1991 mengenai kepengurusan kekuasaan direksi yang dibuat di hadapan Djaidir, SH, Notaris di Medan. Adapun Akte pendirian dan perubahan-perubahannya, kecuali Akte No.10 tersebut di atas telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai dengan surat keputusan No.J.A.5/164/18 tanggal 11 Mei 1981 dan dimuat dalam tambahan Berita Negara Republik Indonesia No.23 tanggal 19 Maret 1982. Atas kepercayaan dan kerja sama dari Bank Ekspor Impor Indonesia maka pada tahun yang sama dimulailah penanaman kelapa sawit di kebun Upah. Hal ini terus berlanjut hingga sampai dengan saat ini areal yang sudah tertanam ± 22.000 Ha, yang terbesar di dua provinsi yaitu Sumatera Utara dan Aceh.

  Areal yang sudah tertanam tersebut bernaung dibawah beberapa perusahaan perkebunan yang dikoordinir oleh PT. Mopoli Raya. Perusahaan-perusahaan tersebut adalah: 1.

  PT. SURYA MATA IE, yang mengelola perkebunan Upah.

  2. PT. SUMBER ASIH, yang mengelola perkebunan Biara dan Paya Rambe.

  3. PT. PERAPEN, yang mengelola perkebunan Perapen 4.

  PT. DHARMA AGUNG, yang mengelola perkebunan Mopoli 5. PT. SULAIMAN SALEH, yang mengelola perkebunan Damar Condong 6. PT. PUGA, yang mengelola perkebunan Sawit Rambe 7. PT. MASDAH, yang mengelola perkebunan Serang Jaya 8. PT. TENGGULUN JAYA, yang mengelola perkebunan Tenggulun 9. PT. ALOER TIMUR, yang mengelola perkebunan Aloer The

  PT.WATUGEDE UTAMA, yang mengelola kebun Kreung semayam 10.

  Pada tanggal 26 Agustus 1984 dimulailah secara resmi pembangunan pabrik kelapa sawit yang ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Gubernur Aceh. Pabrik ini memiliki kapasitas awal 30 ton Tandan Buah Sawit Segar (FFB)/jam dan pada tahun 1991 kapasitas pabrik tersebut diperluas sehingga menjadi 60 ton TBS/Jam.

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

  PT. Mopoli Raya Pabrik Kelapa Sawit Gedong Biara adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri pengolahan pengolahan sawit.

  Adapun ruang lingkup bidang usaha pada perusahaan ini adalah : 1. Tandan Buah Segar menjadi Crude Palm Oil/CPO (Minyak Sawit) 2.

  Tandan Buah Segar menjadi Kernel (Inti Sawit)

2.3. Lokasi Perusahaan

  Pabrik Kelapa Sawit Gedong Biara berlokasi di Blok 53 Perkebunan Gedong Biara, Kecamatan Seruway, Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Untuk lebih memudahkan urusan administrasi maka kantor direksi di tempatkan di Medan yaitu di Jl. Sunggal no. 91. Adapun mengenai lokasi pabrik ditempatkan di Kuala Simpang melalui beberapa pertimbangan yaitu:

  1. Dekat dengan sumber bahan baku yaitu perkebunan kelapa sawit yang terdapat di sekitar lokasi pabrik.

  2. Tersedianya tenaga kerja yang ada di sekitarnya.

  3. Sarana transportasi yang cukup baik karena terletak di sisi jalan negara yang menghubungkan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dengan Provinsi Sumatera Utara.

  4. Tersedianya lahan yang cukup dan harganya relatif murah.

2.4. Daerah Pemasaran

  Pemasaran produk hasil pengolahan kelapa sawit dilakukan oleh pihak direksi PT. Mopoli Raya PKS Gedong Biara menerima pesanan CPO dan Kernel sesuai dengan kontrak yang telah disepakati oleh Direksi dengan pelanggan.

  PKS Gedong Biara mempunyai beberapa daerah pemasaran produk yang dihasilkan diantaranya diekspor keluar negeri seperti ke Malaysia, melalui pelabuhan Belawan dan sebagian produk dipasarkan didalam negeri antara lain dipasarkan ke Wilayah Nanggroe Aceh Darussalam khususnya, serta wilayah Sumatera, dan Jawa.

2.5. Proses Produksi

  Proses produksi diartikan sebagai kegiatan yang mengubah masukan berupa bahan baku (input) menjadi keluaran (output) yang berupa produk/hasil.

  Teknologi, mesin, dan peralatan serta berbagai cara kerja direncanakan dan digunakan untuk proses produksi.

  Tandan buah sawit bila diolah menghasilkan dua jenis produk, yaitu : Minyak Sawit (Crude Palm Oil) dari hasil olahan daging buah dan Inti Sawit (Palm Kernel) yaitu inti yang dihasilkan dari pengolahan biji (Nut).

  Pabrik kelapa Sawit Gedong Biara PT. Mopoli raya merupakan unit pengolahan TBS menjadi minyak sawit (Crude Palm Oil) dan Inti sawit.

2.5.1. Standar mutu Bahan/Produk

  Standar mutu dari produk yang dihasilkan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Gedong Biara PT. Mopoli Raya disesuaikan dengan spesifikasi standar mutu internasional. Hal ini dilakukan agar produk yang dihasilkan pihak pabrik dapat diterima di pasar nasional maupun internasional. Jadi untuk meningkatkan daya saing, minyak sawit dan inti sawit yang dihasilkan harus memenuhi spesifikasi mutu. Mutu FFB (Fresh Fruit Bunch) adalah suatu ukuran mutu yang sangat penting karena mempengaruhi dari proses ekstraksi minyak (ektraksi minyak dan kehilangan) dan mutu dari hasil minyak. Minyak yang maksimum dapat dihasilkan dengan kematangan FFB yang optimum.

  Ada tiga komponen kualitas yang dipakai sebagai standar dalam pengendalian mutu minyak sawit di Pabrik kelapa Sawit Gedong Biara yaitu: kadar Asam Lemak Bebas (ALB), kadar Air, dan kadar Kotoran

  Analisa mutu produksi dilakukan tiap hari untuk mengetahui kualitas bahan, kualitas produk yang dihasilkan dan dikirim sudah sesuai dengan mutu yang diharapkan, sehingga dapat diterima pasar diketahui seberapa kehandalan pabrik dalam mendapatkan minyak dan inti sesuai ISO 9000.

2.5.2. Bahan Yang Digunakan

  Ada 3 jenis bahan yang digunakan dalam pengelolahan proses produksi pada Pabrik Kelapa Sawit Gedong Biara ada 3 yaitu bahan baku, bahan penolong dan bahan tambahan.

2.5.2.1. Bahan Baku

  Bahan baku yang telah matang sebaiknya langsung diolah agar kandungan minyaknya tidak berkurang dan kualitas minyak yang dihasilkan tidak menurun.

  Oleh karena itu bahan baku yang digunakan adalah Tandan Buah Segar (TBS) yang harus memenuhi standar mutu yang telah ditentukan oleh Pabrik Kelapa Sawit Gedong Biara PT. Mopoli Raya.

  2.5.2.2 Bahan Tambahan

  Bahan tambahan adalah bahan yang ditambahkan dalam proses produksi dan bercampur dengan bahan baku yang membentuk produk akhir dan diharapkan dapat meningkatkan mutu produk. Dalam hal ini tidak ada bahan tambahan yang digunakan dalam proses produksi pada Pabrik kelapa Sawit Gedong Biara PT.

  Mopoli Raya.

  2.5.2.3. Bahan Penolong

  Bahan penolong adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi tetapi tidak terdapat dalam produk akhir yaitu bahan-bahan yang diperlukan dalam memperlancar penyelesaian suatu produk dimana keberadaan bahan penolong ini tidak mengurangi nilai tambah produk yang dihasilkan tersebut.

  Adapun bahan penolong yang digunakan pada Pabrik Kelapa Sawit Gedong Biara PT. Mopoli Raya adalah air delusi yang berguna untuk mengurangi kekentalan minyak.

2.5.3. Uraian Proses Produksi

  Proses pengolahan TBS menjadi minyak sawit dan minyak inti sawit, terdiri dari proses ekstraksi secara mekanis dilanjutkan dengan proses pemurnian.

  Dimana uraian proses produksi dari tandan buah segar (TBS) sampai menjadi CPO/Kernel secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut :

  2.5.3.1. Jembatan Timbang (Weighting Bridge)

  Tujuan dari dilakukannya penimbangan adalah untuk mengetahui produktivitas kebun sehingga memerlukan data berat, asal kebun, bagian, dan blok. Prinsip kerja dari jembatan timbang yaitu truk yang melewati jembatan timbang berhenti ± 5 menit, kemudian dicatat berat truk awal sebelum TBS dibongkar dan sortir, kemudian setelah dibongkar truk kembali ditimbang, selisih berat awal dan akhir adalah berat TBS yang diterima di pabrik.

  2.5.3.2. Sortasi Dan Pemeriksaan Kualitas

  Kualitas buah yang diterima pabrik harus diperiksa tingkat kematangannya. Sortasi dilakukan untuk menjamin bahan baku (TBS) yang diterima di pabrik sesuai kriteria yang sudah ditentukan. Sebelum TBS diterima dan diolah pabrik, kualitas buah harus diperiksa tingkat kematangannya secara visual. Kriteria matang panen merupakan faktor penting dalam pemeriksaan kualitas buah distasiun penerimaan TBS (Tandan Buah Segar). Peralatan dan bahan yang digunakan untuk melakukan sortasi adalah gancu, sekop, blong, timbangan, buku sortasi dan Surat Pengantar Buah.

  Setelah disortir, TBS tersebut dimasukkan ketempat penimbunan sementara (Loading ramp) dan selanjutnya diteruskan ke stasiun perebusan (Sterilizer).

2.5.3.3. Proses Perebusan (Sterilizer)

  Lori yang telah diisi TBS dimasukan kedalam sterilizer dengan menggunakan capstand. Sterilizer adalah bejana uap tekan yang digunakan untuk merebus buah. Dalam melakukan proses perebusan diperlukan uap untuk memanaskan sterilizer yang disalurkan dari boiler. Uap yang masuk ke sterilizer

  o

  adalah saturated steam dengan tekanan 2,8 – 3,0 kg/cm2 pada suhu 140 selama ± 90 menit. Sistem perebusan menggunakan sistem double peak (2 peak) dengan rincian sebagai berikut : a. pembuangan uap awal 2,5 menit b. Pemasukan uap dan pembuangan puncak I dan puncak II 20 menit

  2 c.

  60 menit Masa penahanan tekanan 2,8 – 3,0 Kg/cm d.

  Pembuangan uap terakhir 7,5 menit Lori buah dimasukkan ke dalam stasiun perebusan dengan tujuan : 1. Menurunkan kadar air dalam daging buah 2. Menghentikan aktifitas enzim yaitu mengurangi peningkatan asam lemak bebas.

3. Mempermudah pelepasan buah dari tandannya 4.

  Melunakkan daging buah (Pericarp) 5. Mempersiapkan biji untuk memperoleh inti biji

2.5.3.4. Proses Penebah (Thressing)

  Pada stasiun ini proses yang berlangsung adalah berondolan dipisahkan dari janjangan/tandannya.

  Proses thressing terdiri dari : a. Alat pengangkut lori (Hoisting Crane)

  Fungsi dari Hoisting Crane adalah untuk mengangkat lori dan menuangkan isi lori ke bunch feeder (hooper). Dimana lori yang diangkat tersebut berisi TBS yang sudah direbus.

  b.

  Mesin Thresser Fungsi dari Mesin Thresser adalah untuk memisahkan buah dari janjangannya dengan cara mengangkat dan membantingnya serta mendorong janjang kosong ke empty bunch conveyor.

2.5.3.5. Proses Pengempaan (Pressing)

  Proses Kempa adalah pertama dimulainya pengambilan minyak dari buah Kelapa Sawit dengan jalan pelumatan dan pengempaan. Baik buruknya pengoperasian peralatan mempengarui efisiensi pengutipan minyak. Proses ini terdiri dari : a.

  Fruit Distributing Conveyor Menghantarkan berondolan dari Fruit Top Transfer Conveyor sekaligus membagi berondolan ke dalam digester yang dioperasikan.

  b.

  Recycling Conveyor Mengembalikan berondolan yang tidak tertampung oleh digester didorong ke Under Transfer Fruit Conveyor. c.

  Digester (Pengaduk) Setelah buah pisah dari janjangan, maka buah dikirim ke Digester dengan cara buah masuk ke Under Transfer Fruit Conveyor yang berfungsi untuk membawa buah ke Fruit Elevator yang fungsinya untuk mengangkat buah ke atas masuk ke distribusi conveyor yang kemudian menyalurkan buah masuk ke Digester. Didalam digester tersebut buah atau berondolan yang sudah terisi penuh diputar atau diaduk dengan menggunakan pisau pengaduk yang terpasang pada bagian poros II, sedangkan pisau bagian dasar sebagai pelempar atau mengeluarkan buah dari digester ke screw press.

  Fungsi Digester : 1.

  Melumatkan daging buah.

  2. Memisahkan daging buah dengan biji.

  3. Mempersiapkan Feeding Press.

  4. Mempermudah proses di Mesin Press.

  5. Menaikkan Temperatur.

  d.

  Screw Press (Mesin kempa) Fungsi dari Screw Press adalah untuk memeras berondolan yang telah dicincang, dilumat dari digester untuk mendapatkan minyak kasar. Buah – buah yang telah diaduk secara bertahap dengan bantuan pisau – pisau pelempar dimasukkan kedalam feed screw conveyor dan mendorongnya masuk kedalam mesin pengempa ( twin screw press ). Oleh adanya tekanan yang ditahan oleh cone, massa tersebut diperas sehingga melalui

  screw lubang – lubang press cage minyak dipisahkan dari serabut dan biji.

  Selanjutnya minyak menuju stasiun klarifikasi, sedangkan ampas dan biji masuk ke stasiun kernel.

2.5.3.6. Proses Pemurnian Minyak (Clarification Process)

  Setelah melewati proses Screw Press maka didapatlah minyak kasar /

  Crude Oil

  dan ampas press yang terdiri dari fiber. Kemudian Crude Oil masuk ke stasiun klarifikasi. Stasiun pemurnian/klarifikasi minyak berfungsi untuk memisahkan minyak dengan kotoran serta unsur – unsur yang mengurangi kualitas minyak dan mengupayakan agar kehilangan minyak seminimal mungkin.

  Stasiun klarifikasi adalah stasiun terakhir untuk pengolahan minyak, dimana proses pengolahannya adalah sebagai berikut : a.

  Sand Trap tank (Tangki Pemisah Pasir) Setelah di press maka Crude Oil yang mengandung air, minyak, lumpur masuk ke Sand Trap Tank. Fungsi dari Sand Trap Tank adalah untuk menampung pasir. Temperatur pada sand trap tank mencapai 95

  o

  C sehingga yang terbuang adalah benar – benar NOS ( Non Oil Solid ).

  b.

  Vibro Separator/Vibrating Screen Fungsi dari Vibro Separator adalah untuk menyaring Crude Oil dari serabut- serabut yang dapat mengganggu proses pemisahan minyak. Sistem kerja mesin penyaringan itu sendiri dengan sistem getaran-getaran pada Vibro

  control melalui penyetelan pada bantul yang di ikat pada elektromotor.

  Getaran yang kurang mengakibatkan pemisahan tidak efektif. c.

  Crude Oil Tank merupakan tangki penampung minyak kasar hasil saringan

  Crude Oil Tank

  dari vibro separator sebelum dikirim kebagian tangki ditribusi dengan menggunakan pompa. Crude oil tank dilengkapi dengan steam coil untuk memanaskan campuran minyak yaitu dengan suhu 95° C.

  Vertical Clarifier Tank

  d. (VCT) Fungsi dari VCT adalah untuk memisahkan minyak, air dan kotoran (NOS) secara gravitasi. Dimana minyak dengan berat jenis yang lebih kecil dari 1 akan berada pada lapisan atas dan air dengan berat jenis = 1 akan berada pada lapisan tengah sedangkan NOS dengan berat jenis lebih besar dari 1 akan berada pada lapisan bawah. Fungsi Skimmer dalam VCT adalah untuk membantu mempercepat pemisahan minyak dengan cara mengaduk dan memecahkan padatan serta mendorong lapisan minyak dengan Sludge.

  o

  Temperatur yang cukup (95 C) akan memudahkan proses pemisahan ini. Prinsip kerja didalam VCT dengan menggunakan prinsip keseimbangan antara larutan yang berbeda jenis. Prinsip bejana berhubungan diterapkan dalam mekanisme kerja di VCT.

  e.

  Oil Tank Fungsi dari Oil Tank adalah untuk tempat sementara Oil sebelum diolah oleh

  . Pemanasan dilakukan dengan menggunakan Steam Coil untuk

  Purifier o

  mendapatkan temperatur yang diinginkan yakni 95

  C. Kapasitas Oil Tank 10 Ton / Jam. f.

  Oil Purifier berfungsi untuk mengurangi NOS dan kadar air dengan cara

  Oil purifier centrifugal . Pembukaan seal water dilakukan diawal proses dan saat

  beroperasinya kran seal water harus di tutup, karena apabila kran terbuka akan mengakibatkan kadar air dalam minyak meningkat.

  g.

  Vacuum Dryer Fungsi dari Vacuum Dryer adalah untuk mengurangi kadar air dalam minyak produksi. Sistem kerjanya sendiri adalah minyak disimpan kedalam bejana melalui Nozel. Suatu jalur resirkulasi dihubungkan dengan suatu pengapung didalam bejana, sehingga bilamana ketinggian permukaan minyak menurun pengapung akan membuka dan mensirkulasi minyak ke dalam bejana.

  h.

  Storage Tank Fungsi dari Storage Tank adalah untuk penyimpanan sementara minyak produksi yang dihasilkan sebelum dikirim. Storage Tank harus dibersihkan secara terjadwal dan pemeriksaan kondisi Steam Oil harus dilakukan secara rutin, karena apabila terjadi kebocoran pada pipa Steam Oil dapat mengakibatkan naiknya kadar air pada CPO.

2.5.4. Mesin

  Pada Pabrik Kelapa Sawit Gedong Biara PT. Mopoli raya mesin-mesin yang digunakan pada saat proses dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Mesin di Pabrik Kelapa Sawit Gedong Biara PT. Mopoli Raya NO. Mesin Spesifikasi

  Merk : Vickers, Type : 10 bays, Daya : 4 1.

  Loading Ramp

  kw/300 volt, Jumlah : 2 unit Merk : Teco Induction, Type : wire rope,

  2. Capstand Daya : 15 hp, Tipe tali : 5/8” ARW C6x29, jumlah : 6 unit Merk : Kesco, Diameter : 2.100 mm, Panjang : 29.265mm, Kapasitas : 25 ton, 3.

  Sterilizer

  Tekanan uap : 0–3,5 kg/cm2, Temperatur uap : 115°C–130oC, Jumlah : 4 unit

  Merk : Demag Indonesia, Kapasitas : 5 ton, , Hoisting Crane 4.

  Cos Ø : 0,8, putaran : 40 rpm, Jumlah : 3 unit Merk : Renold Chain, Panjang : 5860 mm,

  5. Automatic feeder Lebar : 3300 mm, Kapasitas : 30 ton/jam, Putaran : 0,3-0,7 rpm, Cos Ø : 0,8 Merk : Asian Motor Swed, Diameter : 2057 mm, Panjang : 5029 mm, Putaran : 22,5 rpm,

  6. Thresser Kapasitas : 30 ton/jam, Cos Ø : 0,8, Daya :

20 hp

Merk : Ronald Chain, Panjang : 3000 mm,

  7. Fruits Elevator Daya : 10 hp, Cos Ø : 0,8, kapasitas : 30ton/jam

  Merk : Stock Amsterdam, Internal diameter : 1200 mm, Tinggi Conteiner : 3000 mm, Isi : 3200 ltr, Kapasitas : 10-15 ton/jam,

8. Digester

  Putaran : 23 rpm, Daya : 22 Kw, Cos Ø : 0,8, Type : LD 3200, Jumlah : 8 unit Merk : MJI, Panjang : 4910 mm, Lebar : 1478 mm, Tinggi : 1035 mm, Kapasitas :

9. Twin Screw Press 15 – 17 ton/jam, Putaran : 10,5 rpm, Cos Ø

  : 0,8, Daya : 40 hp, Type : LP 10 – 12, Jumlah : 8 unit Merek : Amkco, Diameter : ± 1524 mm (60” ), Jumlah : 2 unit, Kapasitas : 9-12 10.

  Vibro Separator

  ton, Daya : 2,5 hp, Putaran : 1450 rpm, Cos Ø : 0,8

  11. Crude Oil Tank Merk : Sweeo, Kapasitas : 30 ton, Putaran : 1450 rpm, Jumlah : 3 unit

  12. Continuous Settling Tank Kapasitas : 90 M3, Jumlah : 1 unit, Diameter : 500m

Tabel 2.1. Mesin di Pabrik Kelapa Sawit Gedong Biara PT. Mopoli Raya (Lanjutan)

  No. Mesin Spesifikasi

  13. Kapasitas : 6 ton, Diameter : 2.32 m,

  Sludge Tank

  Tinggi : 2,7 m, Jumlah : 2 unit

  14. Oil Tank Kapasitas : 6 ton, Diameter : 2,32 m, Tinggi : 2,7 m, Jumlah : 3 unit

  15. Sludge Drain Tank Kapasitas : 15 M3, Panjang : 5000 m, Lebar : 2000m, Tinggi : 1500 m

  16. Merk : Papemmeler, Type :

  Vacuum Dryer

  500/1583-01, Cos Ø : 0,8, Kapasitas : 9 ton, jumlah : 2 unit

  17. Depericarper Merk : GNM, Kapasitas : 30 ton TBS/jam, Jumlah : 2 unit, Daya : 75 hp, Putaran : 1800 rpm

  18. Merk : GNM, Diameter : 2500 mm,

  Nut Cyclone

  Daya : 5,5 hp, Putaran : 59,54 rpm, kapasitas : 35 ton/jam, jumlah : 2 unit

  19. Nut Silo Merk : Warman-Australia, Panjang : 2580 m, Tebal: 3050 m, Kapasitas : 74 ton, jumlah : 6 unit

  20. Merk : GNM, Diameter : 380 mm,

  Ripple Mill

  Daya : 3 hp, Cos Ø : 0,8, Putaran : 34,8 rpm. Jumlah : 2 unit

2.6. Organisasi Dan manajemen

  2.6.1. Struktur Organisasi Perusahaan

  Sejak dimulai berdirinya PT. Mopoli Raya pada tahun 1980, PT. Mopoli Raya banyak mengalami perkembangan dan kemajuan pada sruktur organisasi.

  Hal ini sejalan dengan komitmen untuk menjadikan pelaksana proyek sebagai mitra dalam mengembangkan usahanya, maka perusahaan telah menyusun suatu struktur organisasi yang jelas sehingga tidak menemui tumpang tindih dalam bekerja.

  Pada Pabrik Kelapa Sawit Gedong Biara PT. Mopoli raya, struktur organisasi yang digunakan adalah struktur organisasi yang berbentuk fungsional dimana berdasarkan fungsi yaitu pembagian atas unit-unit organisasi didasarkan pada spesialisasi tugas yang dilakukan dan juga wewenang dari pimpinan dilimpahkan pada unit-unit organisasi di bawahnya pada bidang tertentu secara langsung. Gambar struktur organisasi dapat dilihat pada Lampiran.

  2.6.2. Pembagian Tugas, Wewenang, Dan Tanggung jawab

  Pada Pabrik kelapa Sawit Gedong Biara PT. Mopoli Raya ada tugas dan tanggung jawab dari berbagai jabatan yang terdapat dalam struktur organisasi perusahaan yaitu dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Dewan Komisaris

  Menurut anggaran dasar perusahaan, Dewan Komisaris terdiri dari 5 orang dan salah seorang diantaranya menjabat sebagai Komisaris Utama.

  Adapun wewenang dan tugas-tugas Dewan Komisaris adalah sebagai berikut: a.

  Mengawasi jalannya pengurusan oleh Direksi, untuk ini anggota Dewan Komisaris baik secara sendiri maupun bersama-sama berhak memasuki bangunan atau pekarangan perseroan, memeriksa persediaan, memeriksa uang kas, dan surat berharga lainnya serta mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi.

  b. Mengadakan Rapat Umum Tahunan dan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham.

  c. Memberikan pengesahan atas RAPB tahunan.

  d. Memberikan pengesahan dalam RUPS atas Neraca dan Perhitungan Rugi atau Laba tahunan yang merupakan laporan pertanggungjawaban Direksi.

  2. Kepala Biro komisaris

  Kepala Biro Komisaris merupakan kelompok staf karyawan yang membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas-tugas pengawasannya di perseroan. Kepala Biro Komisaris bertanggung jawab atas selesainya tugas- tugas yang dilaksanakan oleh Biro Komisaris dengan tujuan membantu tugas- tugas Dewan Komisaris dalam perseroan serta bertanggung jawab atas segala harta perusahaan yang ada di Biro Komisaris.

  3. Direktur Utama

  Direktur Utama merupakan dewan pimpinan tertinggi dalam perusahaan yang bertanggung jawab atas kekayaan perusahaan dan pencapaian tujuan perusahaan yang telah ditetapkan baik dalam Anggaran Dasar Tahunan perusahaan dan hasil-hasil yang dicapai perusahaan kepada Dewan Komisaris dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Dalam hal ini Direktur Utama dibantu oleh 2 (dua) orang direktur masing-masing: a.

  Direktur Komersil Direktur Komersil membawahi bagian-bagian sebagai berikut:

  1. Bagian Komersil 2.

  Bagian Umum/ Personalia 3. Bagian Pembukuan 4. Bagian Pembiayaan b.

  Direktur Produksi Direktur Produksi membawahi bagian-bagian sebagai berikut:

  1. Bagian Teknik 2.

  Bagian Tanaman

  3. Area Manager

4. Sekretaris Direksi

  Sekretaris Direksi merupakan karyawan yang membantu direksi atau direktur utama dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Adapun tugas-tugas yang dilaksanakan oleh sekretaris direksi pada PT. Mopoli Raya adalah: a.

  Mengadministrasikan surat-surat masuk dan surat-surat keluar Direksi b.

  Mengarsip surat-surat masuk dan surat-surat keluar Direksi c. Membantu direksi dalam melaksanakan tugas-tugasnya dan bertanggung jawab langsung kepada Direksi.

  5. Kepala Internal Audit

  Kepala internal audit adalah kelompok staf/karyawan yang tugasnya membantu Top Management dalam melaksanakan fungsi kontrol dalam lingkungan perusahaan. Kepala Internal Audit bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan-kegiatanpengawasan intern terhadap prosedur kerja, proses pencatatan, pengeluaran biaya, dan kemudian membuat laporan dan saran-saran perbaikan atas hasil pemeriksaan tersebut.

  6. Kepala bagian Komersil

  Kepala Bagian Komersil bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan- kegiatan: pemasaran komoditi-komoditi yang dihasilkan perusahaan dan pengadaan barang-barang atau bahan-bahan yang mengusahakan semaksimal mungkin harga yang paling menguntungkan bagi perusahaan.

  7. Kepala Divisi Keuangan

  Kepala Divisi Keuangan dan Umum membantu Direktur Komersil dalam hal memonitor: keuangan perusahaan, anggaran perusahaan, proses pencatatan akuntansi, ketepatan waktu laporan keuangan dan laporan manajemen, pelaksanaan peraturan kepegawaian, perawatan harta perusahaan dan masalah yang berkaitan dengan pihak Bank.

  8. Kepala Bagian Umum/Personalia

  Adapun tugas-tugas Kepala Bagian Umum/ Personalia adalah a.

  Menyusun bagian tugas para bawahan dan memberikan pengarahan dalam melaksanakan tugas-tugas tersebut b.

  Menyusun rencana pertambahan dan program pengembangan pegawai c. Mengatur dan mengelola administrasi kepegawaian serta penyimpanan arsip-arsip pegawai d.

  Melaksanakan pencarian dan penerimaan pegawai

  9. Kepala Bagian Pembukuan

  Kepala Bagian Pembukuan bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan- kegiatan yang berhubungan dengan proses pencatatan akuntansi, proses pembuatan laporan keuangan/ laporan manajemen, penyelesaian pajak perseroan dan menjamin bahwa seluruh transaksi telah dibukukan sebagaimana mestinya.

  10. Kepala Bagian Pembiayaan

  Kepala Bagian Pembiayaan bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan- kegiatan yang berhubungan dengan proses penyusunan anggaran, proses dan pelaksanaan pembayaran, penerimaan pembayaran, laporan posisi dana, penyimpanan uang kas dan penyimpanan cek, bilyet giro milik perusahaan.

  11. Kepala Bagian Teknik

  Adapun tugas-tugas Kepala bagian Teknik membuat perencanaan dan mamonitoring instalasi/ listrik/ mesin/ bangunan dan memonitor hasil-hasil yang dicapai pabrik dan mengatur pengelolaan bengkel.

  12. Kepala Bagian Tanaman

  Kepala Bagian Tanaman bertugas membuat perencanaan investasi kebun, membuat perencanaan pengendalian serangan hama, menyusun program dan rencana kerja bagian tanaman.

  13. Manager Kebun Manajer Kebun bertanggung jawab atas kontinuitas jalannya operasi kebun.

  Untuk menghasilkan komoditi-komoditi seperti yang telah ditargrtkan dengan biaya-biaya yang tidak melebihi anggaran yang telah ditetapkan dan melaksanakan tugas-tugas lain yang diminta Direktur Produksi tentang hal- hal yang berkaitan dengan kegiatan unit kebun.

  14. Manager Pabrik

  Manajer Pabrik bertanggung jawab atas kontinuitas jalannya operasi pabrik untuk menghasilkan komoditi-komoditi seperti yang telah ditargetkan dengan biaya-biaya yang tidak melebihi anggaran yang telah ditetapkan.

15. Manager Proyek

  Manajer Proyek bertanggung jawab atas kelancaran, keamanan pelaksanaan proyek dan menjamin penyelesaian proyek sesuai dengan waktu. Sedangkan tugasnya mengarahkan dan mengawasi agar dalam mengerjakan proyek berjalan seefisien mungkin, menentukan persiapan: penilaian, fasilitas dan bahan-bahan yang diperlukan untuk menjamin kelancaran penyelesaian proyek.

2.6.3. Jumlah Tenaga kerja Dan Jam kerja

2.6.3.1. Jumlah Tenaga Kerja

  26

  6 Jumlah 149 Sumber:PT. Mopoli Raya PKS Gedong Biara

  8 Karyawan Keamanan

  64

  7 Karyawan Pengolahan

  11

  6 Karyawan Dinas Sipil

  5 Karyawan teknik/Bengkel Umum

  Pabrik Kelapa Sawit Gedong Biara PT. Mopoli Raya memiliki tenaga kerja sebanyak 149 karyawan. Susunan dan jumlah tenaga kerja dapat dilihat pada Tabel 2.2.

  21

  4 Karyawan Sortasi

  6

  3 Karyawan Laboratorium

  7

  2 Karyawan Administrasi / Umum

  8

  1 Karyawan Pimpinan

Tabel 2.2. Susunan dan Jumlah Tenaga Kerja Pabrik kelapa sawit Gedong Biara PT. Mopoli Raya No KETERANGAN JUMLAH (Orang)

2.6.3.2. Jam Kerja

  Kebijakan perusahaan dituangkan dalam suatu Perjanjian Kerja Bersama. Kebijakan tersebut antara lain berisi tentang hari dan jam kerja. Dimana hari dan jam kerja kantor adalah 5 (hari) dari dalam 1 (satu) minggu yaitu hari Senin sampai dengan Jumat. Jam kerja 1 (satu) hari bagi kantor direksi adalah 8 (delapan) jam sehari atau 40 (empat puluh) jam seminggu. Sedangkan untuk bagian pengolahan 7 hari kerja.

  Penjadwalan jam kerja untuk tenaga kerja adalah sebagai berikut : 1.

  mulai bekerja pukul 08.00 – 17.00 WIB dengan waktu

  Karyawan Kantor istirahat pukul 12.00- 14.00 WIB.

  2. Karyawan Bagian Pengolahan

  Karyawan pada bagian pengolahan dibagi atas dua shift kerja, yaitu :

  a. Shift I, mulai bekerja pukul 07.00- 19.00 WIB dengan masa istirahat disesuaikan oleh karyawan sendiri secara bergantian selama 2 jam.

  b. Shift II, mulai bekerja pukul 19.00 - 07.00 WIB dengan masa istirahat disesuaikan oleh karyawan sendiri secara bergantian selama 2 jam.

2.6.4. Sistem pengupahan Dan Fasilitas Lainnya

  Perusahaan memberikan imbalan kepada karyawannya berupa uang dan natura atas pekerjaan yang dilakukannya. Imbalan itu terdiri dari:

  1. Gaji, yaitu imbalan berupa yang diterima karyawan atau pegawai dalam hal ini adalah Pegawai Bulanan (PB) dari perusahaan atau tugas yang dilakukannya yang komponennya terdiri dari gaji pokok dan tunjangan tetap. Yang termasuk dalam tunjangan tetap disini yaitu tunjangan istri yang dihitung 20 % dari gaji pokok. Selain itu yang juga termasuk dalam tunjangan tetap adalah tunjangan anak yang juga dihitung berdasarkan gaji pokok.

  Namun tarif tunjangan anak ini adalah 5 % dari gaji pokok. Jumlah anak yang ditanggung perusahaan dari tunjangan anak ini adalah maksimal 3 (tiga) orang. Untuk karyawan Syarat Kerja Umum (SKU) menerima imbalan berupa upah yang berdasarkan Upah Minimum Regional (UMR) yang berlaku pada tahun tersebut, namun dihitung per hari. Upah tersebut belum termasuk dengan tunjangan tetap. Tunjangan tetap bagi SKU merupakan catu beras yang diberikan kepada karyawan yang terdiri dari: a.

  Karyawan diberikan sebesar 15 kg b.

  Istri 9 kg c. Anak (maksimal 3 orang) 7,5 kg 2.

  Premi/lembur. Yang berhak memperoleh uang lembur adalah karyawan Pegawai Bulanan (PB) dan karyawan Syarat Kerja Umum (SKU).Perhitungan uang lembur antara PB dengan SKU ini berbeda. Perhitungan lembur untuk PB adalah sebagai berikut: Perhitungan lembur untuk SKU adalah sebagai berikut : Perhitungan lembur ditetapkan sebagai berikut: a.

  Hari biasa. Untuk jam kerja lembur pertama harus dibayar upah lembur sebesar 1,5 kali upah sejam. Untuk setiap jam kerja lembur berikutnya harus dibayar upah sebesar 2 kali upah sejam.

  b.

  Hari istirahat minggu/hari besar. Perhitungan upah kerja lembur untuk 7 jam kerja pertama, dibayar 2 kali upah sejam. Setelah 7 jam kerja, dibayar uang lembur sebesar 3 kali upah sejam.

  c.

  Tanggal 1 Januari, 17 Agustus dan Hari Besar Keagamaan. Untuk 7 jam kerja pertama, dibayar uang lembur sebesar 3 kali uang lembur 1 jam.

  Setelah 7 jam kerja pertama, dibayar uang lembur sebesar 4 kali uang lembur 1 jam.

  3. Tunjangan jabatan, diberikan kepada karyawan yang memiliki jabatan yaitu manager unit, kepala tata usaha, kepala bagian, kepala urusan, asisten kepala dan asisten afdeling. Tunjangan jabatan diberikan sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam peraturan perusahaan.

  4. Tunjangan premi, diberikan kepada karyawan yang dalam tugasnya mendukung kegiatan produksi yang besarnya sesuai dengan ketentuan perusahaan.

  5. Santunan dan bantuan sosial/ fasilitas. Perusahaan juga memberikan bantuan dana sosial bagi karyawan yang ditentukan sesuai dengan peraturan perusahaan. Misalnya: sewa rumah, transport, bantuan anak sekolah (beasiswa), dan kendaraan dinas bagi karyawan tertentu.