BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Perencanaan Perawatan Mesin pada Unit Pembangkit Listrik Tenaga Diesel dengan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) di PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Utara Titi Kuning Medan

  

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan Listrik Negara

  Sejarah Ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika beberapa perusahaan Belanda mendirikan pembangkit tenaga listrik untuk keperluan sendiri. Pengusahaan tenaga listrik tersebut berkembang menjadi untuk kepentingan umum, diawali dengan perusahaan swasta Belanda yaitu NV. NIGM yang memperluas usahanya dari hanya di bidang gas ke bidang tenaga listrik. Selama Perang Dunia II berlangsung, perusahaan-perusahaan listrik tersebut dikuasai oleh Jepang dan setelah kemerdekaan Indonesia, tanggal 17 Agustus 1945, perusahaan-perusahaan listrik tersebut direbut oleh pemuda-pemuda Indonesia pada bulan September 1945 dan diserahkan kepada Pemerintah Republik Indonesia. Pada tanggal 27 Oktober 1945, Presiden Soekarno membentuk Jawatan Listrik dan Gas, dengan kapasitas pembangkit tenaga listrik hanya sebesar 157,5 MW saja.

  Tanggal 1 Januari 1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi BPU- PLN (Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak di bidang listrik, gas dan kokas.

  Tanggal 1 Januari 1965, BPU-PLN dibubarkan dan dibentuk 2 perusahaan negara yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang mengelola tenaga listrik dan Perusahaan Gas Negara (PGN) yang mengelola gas. Saat itu kapasitas pembangkit tenaga listrik PLN sebesar 300 MW.

  Tahun 1972, Pemerintah Indonesia menetapkan status Perusahaan Listrik Negara sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara (PLN). Tahun 1990 melalui Peraturan Pemerintah No. 17, PLN ditetapkan sebagai pemegang kuasa usaha ketenagalistrikan.

  Tahun 1992, pemerintah memberikan kesempatan kepada sektor swasta untuk bergerak dalam bisnis penyediaan tenaga listrik. Sejalan dengan kebijakan di atas, pada bulan Juni 1994 status PLN dialihkan dari Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan (Persero).

2.2. Profil Pembangkit Listrik Tenaga Diesel

  Untuk mencapai tujuan kesejahteraan sosial bagi masyarakat kususnya di negara kita, maka diadakan upaya peningkatan prasarana dan sarana serta kualitas lingkungan sebagai salah satu utama prioritas pembangunan. Prasarana dan sarana kota yang ada pada saat itu masih dirasakan belum dapat mengimbangi kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat termasuk di dalamnya kebutuhan akan listrik. Peranan energi listrik sangat strategis, karenanya sistem pelayanan itu perlu ditingkatkan sehingga benar-benar menunjang kegiatan sosial ekonomi lainnya, sehingga masyarakat dapat menikmati listrik yang handal dan aman.

  Dalam mengimbangi kebutuhan masyarakat akan listrik yang semakin meningkat, maka pemerintah dengan atas nama PLN pada tahun 1970 mengadakan Feasisibility Study untuk membangun PLTD titi kuning yang bersamaan juga dengan Feasisibility Study rehabilitasi PLTD/PLTG glugur. Pada saat itu pusat listrik hanya berpusat di glugur. Dimana saat itu diadakan perluasan jaringan distribusi/transmisi terus dilaksanakan baik dalam maupun luar kota.

  Latar belakang didirikannya PLTD Titi Kuning yang terletak di Jl. Brigjend Katamso 5,5 km dari pusat kota dengan luas 3,65 Ha, ada beberapa pertimbamnganya antara lain :

  1. Pada lokasi pusat listrik glugur medan areal yang ada tidak cukup luas, sehingga tidak memungkinkan lagi untuk di bangun unit-unit mesin baru.

  2. Luju perkembangan listrik yang semakin pesat di sebelah selatan medan membutuhkan adanya penyediaan listrik yang cukup.

  3. Jaringan transmisi pusat listrik glugur dari bagian utara sebelum dibangun.

  4. Bila energi listrik di salurkan melalui jaringan transmisi tegangan menengah dari utara ke selatan maka akan timbul kerugian daya yang besar sehingga tidak akan ekonomis lagi. Pada tahun 1972 perencanaan PLTD Titi Kuning dimulai, dan tahun 1973 pekerjaan pembangunan di tenderkan. Dalam hal ini pemenang tender adalah

  Vinal Coorporation dari USA, dengan kontrak no.PJ033/PTS/1974.

  Pembangunan yang sesungguhnya dimulai November 1975 dimana sebelumnya diadakan “ SOIL BETERMENT” yaitu mengganti tanah lumpur dengan pasir yang telah di dapat untuk landasan Genset. Pada tahun 1981 pusat listrik Titi Kuning sektor Glugur berinterkoneksi dengan system medan.

  Pembagunan PLTD Titi Kuning sektor di medan mempunyai kapasitas sebesar 24,846 MW telah selesai dibangun pada bulan November 1975 juga bertujuan untuk memenuhi permintaan akan energi listrik yang semakin besar.

2.3. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel

  Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) adalah suatu stasiun pembangkit tenaga, dimana sebagai penggerak mula adalah sebuah mesin diesel yang mendapat energi dari bahan bakar cair yang dikenal sebagai minyak solar, dan merubah energi tersebut menjadi energi mekanik dan dikopel dengan sebuah generator untuk mengubah energi mekanik dari mesin diesel menjadi energi listrik.

  Prinsip kerja PLTD adalah dengan menggunakan mesin diesel yang berbahan bakar High Speed Diesel Oil (HSDO). Mesin diesel bekerja berdasarkan siklus diesel. Mulanya udara dikompresi ke dalam piston, yang kemudian diinjeksi dengan bahan bakar kedalam ruang bakar. Kemudian pada tekanan tertentu campuran bahan bakar dan udara akan terbakar dengan sendirinya kemudian terjadilah ledakan. Ledakan pada ruang bakar tersebut menyebabkan piston bergerak naik turun,gerakan inilah yang kemudian pada poros engkol dirubah menjadi energi putar. Dapat dilihat pada gambar 2.1. PLTD sebagai berikut:

Gambar 2.1. Proses Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Keterangan:

  1. Tangki penyimpanan bahan bakar

  2. Penyaringan bahan bakar

  3. Tangki penyimpanan bahan bakar sementara

  4. Pengabut

  5. Diesel motor’s

  6. Turbo Charger

  7. Air Intake filter

  8. Exhause Gas silencer

  9. Generator

  10. Tranformator

  11. Transformission Line

2.3.1. Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Diesel

  Prinsip kerja pembangkit listrik tenaga diesel adalah sebagai berikut:

  1. Bahan bakar didalam tangki penyimpanan bahan bakar dipompakan kedalam tangki penyimpanan sementara namun sebelumnya disaring terlebih dahulu.

  Kemudian disimpan didalam tangki penyimpanan sementara (daily tank). Jika bahan bakar adalah bahan bakar minyak (BBM) maka bahan bakar dari daily

  

tank dipompakan ke Pengabut (nozzel), disini bahan bakar dinaikan

  temperaturnya hingga manjadi kabut. Sedangkan jika bahan bakar adalah bahan bakar gas (BBG) maka dari daily tank dipompakan ke convertion kit (pengatur tekanan gas) untuk diatur tekanannya.

  2. Menggunakan kompresor udara bersih dimasukan kedalam tangki udara start melalui saluran masuk (intake manifold) kemudian dialirkan ke turbocharger.

  Didalam turbocharger tekanan dan temperatur udara dinaikan terlebih dahulu. Udara yang dialirkan pada umumnya sebesar 500 psi dengan suhu mencapai ±600°C.

  3. Udara yang bertekanan dan bertemperatur tinggi dimasukan kedalam ruang bakar (combustion chamber).

  4. Didalam mesin diesel terjadi penyalaan sendiri, karena proses kerjanya berdasarkan udara murni yang dimanfaatkan di dalam silinder pada tekanan yang tinggi (35-50 atm), sehingga temperatur di dalam silinder naik. Dan pada saat itu bahan bakar disemprotkan dalam silinder yang bertemperatur dan bertekanan tinggi melebihi titik nyala bahan bakar sehingga akan menyala secara otomatis yang menimbulkan ledakan bahan bakar.

  5. Ledakan pada ruang mesin tersebut menggerakan torak/piston yang kemudian pada poros engkol dirubah menjadi energi mekanis. Tekanan gas hasil pembakaran bahan bakan dan udara akan mendorong torak yang dihubungkan dengan poros engkol menggunakan batang torak, sehingga torak dapat bergerak bolak-balik (reciprocating). Gerak bolak-balik torak akan diubah menjadi gerak rotasi oleh poros engkol (crank shaft). Dan sebaliknya gerak rotasi poros engkol juga diubah menjadi gerak bolak-balik torak pada langkah kompresi.

  6. Poros engkol mesin diesel digunakan untuk menggerakan poros rotor generator. Oleh generator energi mekanis ini dirubah menjadi energi listrik sehingga terjadi gaya gerak listrik (ggl). Ggl terbentuk berdasarkan hukum faraday. Hukum faraday menyatakan bahwa jika suatu penghantar berada dalam suatu medan magnet yang berubah-ubah dan penghantar tersebut memotong gais-garis magnet yang dihasilkan maka pada penghantar tersebut akan diinduksikan gaya gerak listrik.

  7. Tegangan yang dihasilkan generator dinaikan tegangannya menggunakan trafo step up agar energi listrik yang dihasilkan sampai kebeban. Prinsip kerja trafo berdasarkan hukum ampere dan hukum faraday yaitu arus listrik dapat menimbulkan medan magnet dan medan magnet dapat menimbulkan arus listrik. Jika pada salah satu sisi kumparan pada trafo dialiri arus bolak-balik maka timbul garis gaya magnet berubah-ubah pada kumparan terjadi induksi.

  Kumparan sekunder satu inti dengan kumparan primer akan menerima garis gaya magnet dari primer yang besarnya berubah-ubah pula, maka disisi sekunder juga timbul induksi, akibatnya antara dua ujung kumparan terdapat beda tegangan.

  8. Menggunakan saluran transmisi energi listrik dihasilkan dikirim kebeban.

  Disisi beban tegangan listrik diturunkan kembali menggunakan trafo step

  down (jumlah lilitan sisi primer lebih banyak dari jumlah lilitan sisi sekunder).

  Dapat dilihat pada gambar 2.2. di bawah ini urutan dari pembakaran dan udara hingga diperoleh energi listrik hingga di salurkan kepada konsumen.

  Pembakaran Campuran Bahan Bakar & Udara Gas dengan Suhu Tinggi Gaya dengan Tekanan Tinggi Gerak Lurus Torak Energi Mekanik Energi Lisrtik Gardu Induk Distribusi Konsumen

Gambar 2.2. Proses Pembakaran Bahan Bakar & Udara Hingga Diperoleh Energi Listrik dan Disalurkan ke Konsumen

  Pada mesin diesel terjadi percampuran antara bahan bakar dan udara, akibat dari semprotan bahan bakar ini, mengakibatkan pembakaran dengan gas yang suhunya sangat tinggi. Akibat dari suhu tinggi tersebut menimbulkan gaya dengan besar tekanan yang cukup tinggi, sehingga dapat menggerakkan piston dengan gerak yang lurus. Gerakan piston ini melalui suatu mekanik engkol diubah menjadi suatu kopel putar. Generator pada pembangkit ini dikopel langsung dengan kopel putar dari mesin diesel, sehingga generator juga menghasilkan putaran. Dari putaran inilah pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) mendapatkan energi listrik.

  Kebanyakan mesin diesel siklus operasinya empat langkah, karena lebih efisien dibandingkan dengan mesin dua langkah. Diesel mendapatkan daya dari hasil pembakaran bahan bakar di dalam silinder mesin atau dengan kata lain proses ini disebut dengan siklus otto yang ditemukan oleh insiniur jerman bernama otto pada tahun 1876. Pembakaran bahan bakar tersebut menghasilkan kenaikan temperatur dan tekanan di dalam silinder mesin. Dan tahanan yang dibangkitkan mendorong piston yang terdapat pada silinder mesin.

  Keuntungan utama penggunaan pembangkit listrik berbahan bakar minyak atau sering disebut dengan PLTD adalah dapat beroperasi sepanjang waktu selama masih tersediannya bahan bakar. Kehandalan pembangkit ini tinggi karena dalam operasinya tidak bergantung pada alam seperti halnya PLTA. Mengingat waktu

  

start nya yang cepat namun ongkos bahan bakarnya tergolong mahal dan

  bergantung dengan perubahan harga minyak dunia yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun, PLTD disarankan hanya dipakai untuk melayani konsumen pada saat beban puncak saja. Investasi awal pembangunan PLTD yang relatif murah, kebutuhan energi di daerah-daerah terisolasi yang mendesak dan kebutuhan energi daerah-daerah yang belum terlalu besar, pemerintah Indonesia berinisiatif membangun PLTD yang berfungsi sebagai base-supply untuk memenuhi kebutuhan listrik di daerah-daerah.

  Komponen-Komponen PLTD adalah: Komponen Utama

  1. Mesin Diesel

  2. Generator Komponen Pendukung

  1. Cooling Sistem

  2. Lube Oil Sistem

  3. Fuel Sistem

  4. Air system

2.3.2. Komponen Utama Pembangkit Listrik Tenaga Diesel

   Komponen utama pembangkit listrik tenaga diesel sebagai berikut:

1. MESIN DIESEL

  Motor diesel dikategorikan dalam motor bakar torak dan mesin pembakaran dalam (internal combustion engine). Penggunaan motor diesel bertujuan untuk mendapatkan tenaga mekanik dari energy panas yang di timbulkan oleh energy kimia bahan bakar, energi kimia tersebut diperoleh dari pembakaran antara bahan bakar dan udara di dalam ruang bakar. Pada mtor diesel ruang bakar biasanya terdiri dari satu atau lebih tergantung pada tujuan perancangan, dan dalam silinder dapat terdiri dari satu atau dua torak.

  Mesil diesel sebagai penggerak mula PLTD yang berfungsi menghasilkan tenaga mekanis yang dipergunakan untuk memutar rotor generator. Mesin diesel adalah sejenis motor bakar yang penyalaannya dengan cara bahan bakar diinjeksikan kedalam silinder, yang berisi tekanan udara dalam silinder mesin maka suhu udara meningkat, sehingga ketika bahan bakar dalam bentuk kabut halus bersinggungan dan bercampur dengan udara panas ini mulai terbakar sendiri. Langah kerja Mesin Diesel PLTD Titi Kuning adalah

Gambar 2.3. Siklus 4 Langkah Mesin Diesel

  1. Langkah Isap Pada langkah isap torak bergerak turun, ditarik oleh batang engkol (r) yang bergerak menjahui kepala silinder yang menimbulkan vakum dalam silinder, dan udara luar ditarik atau dihisap kedalam silinder melalai katup pemasukan yang terbuka sampai torak memcapai titik math bawah (TMB)

  2. Langkah Kompresi Pada langkah kompresi pemasukan dan ditutup dan torak yang di dorongke atas oleh engkol, menekan udara dalam silinder dan menaikkan suhu.

  Segera sebelum torak memcapai titik mati atas (TMA), maka bahan bakar cair dalam bentuk semprotan kabut hals dimasukkan kedalam udara panas dalam silinder.

  3. Langkah Daya/Usaha (Power Stroke) Awal langkah ini adalah akhir dari langkah kedua diatas, gas panas mendorong torak turun dan maju. Gas mengembang dari volume silinder yang membesar dan melalui batang engkol, kemudian engkol meneruskan energi yang di timbulkan kepada poros engkol berputar.

  4. Langkah Buang( Exhaust Stroke) Segera sebelum torak mencapai TMA katup buang (e) membuka dan hasil pembakaran yang panas dan masih bertekanan tinggi mulai dari lubang buang keluar. Torak bergerak keatas didorong oleh engkol membuang hasil pembakaran yang tersisa.

2. GENERATOR Generator yang digunakan di PLTD Titi kuning adalah generator sinkron.

  Generator sinkron berfungsi untuk megubah energi mekanik menjadi energi listrik. Komponen terpenting dari generator sinkron terdiri dua bagian utama yaitu stator dan rotor. Dapat dilihat gambar 2.4. Generator PLTD dibawah ini:

Gambar 2.4. Generator PLTD Titi Kuning Medan

  Data teknis generator yang dipakai pada PLTD Titi Kuning adalah: Type : SAB FRAME M-9

  KW : 4141 KW KVA : 5176,2 KVA Tegangan :7000 Volt Rpm : 429 Rpm Arus : 427 Ampere Field : 250 Volt Frekwensi : 50 Hz Power factor : 0,8

  1. Stator Stator terdiri dari tiga komponen utama:

  a. Rangka Stator Rangka stator merupakan rumah (kerangka) yang menyangga jangkar generator, yang terbuat dari besi tuang dan dilengkapi dengan slot-slot(parit) sebagai tempat melekatnya kumparan jangkar. Rangka rotor memiliki celah yang berfungsi sebagai ventilasi udara, sehingga udara dapat masuk dalam inti stator sebagai peningin.

  b. Inti stator Inti stator terdiri dari laminasi-laminasi baja campuran atau besi magnetic khusus yang terpasang kerangka stator. Laminasi-laminasi diisolasi satu sama lain dan mempunyai jarak antara laminasi yang memungkinkan udara pendingin lewat. Di sekeliling inti terdapat slot-slot tempat melekatkan konduktor/belitan jangkar. c. Kumparan Stator (Kumparan jangkar) Kumparan jangkar merupakan kumparan tempat timbulnya ggl induksi, sehingga melalui terminal output kumparan jangkar, yang merupakan terminal output generator, diperoleh energy listrik yang siap disalurkan.

  2. Rotor Rotor terdiri dari tiga komponen utama yaitu:

  a. Slip ring Slip ring merupakan cincin logam yang melingkari poros rotor tetapi dipisahkan oleh isolasi tertentu. Terminal kumparan rotor dipasangkan ke slip ring. Slip ring ini kemudian di hubungkan ke sumber DC daya luar melalui sikat(brush) yang ditempatkan menempel pada slip ring. Sikat ini merupakan batang grafit yang terbuat dari senyawa karbon yang bersifat konduktif dan memiliki koefisien gaya gesekan yang sangat rendah.

  b. Kumpar rotor (medan) Kumparan medan merupakan unsur yang memegang peranan utama dalam menghasilkan medan magnet. Kumparan medan magnet ini ditempatkan dibagian rotor dari generator. Kumparan ini mendapatkan arus searah dari sumber eksitasi tertentu.

  c. Poros rotor Poros motor merupakan tempat peletakan kumparan medan, dimana pada poros motor tersebut telah terbentuk slot-slot secara pararel terhadap poros rotor sehingga penempatan kumparan medan dapat diatur sesuai dengan rancangan yang dikehendaki.

  Untuk menghasilkan ggl induksi pada ujung-ujung kumparan maka fluks magnetic yang memotong kumparan harus berubah. Dengan kata lain ggl induksi yang timbul pada ujung-ujung penghantar atau kumparan adalah sebanding dengan laju perubahan fluks magnetic yang dilingkupi oleh loop penghantar tersebut, seperti rumus berikut:

  θ

  

d

  E = -N

  

dt

d ( BA cos θ )

  = - N

  dt

  ( d cos ) θ

  = -NBA

  dt

  Laju perubahan fluks magnetic ini bisa disebabkan oleh salah satu perubahan berikut:

  1. Perubahan luas bidang kumparan A (B dan θ tetap) θ tetap)

  2. Perubahan besar induksi magnetic B( A dan

  3. Perubahan sudut antara B dan dengan arah normal bidang

2.3.3. Komponen Pendukung Pembangkit Listrik Tenaga Diesel

   Komponen pendukung pembangkit listrik tenaga diesel sebagai berikut:

1. Cooling Systems

  Adanya proses pembakaran akan mengakibatkan suhu ruang bakar menjadi naik sehingga dapat mengakibatkan kerusakan dinding ruang bakar katup-katup puncak torak akan menguap dengan cepat dan silinder dapat rusak, dan menimbulkan gangguan kerja mesin. Oleh sebab itu diperlukan suatu system pendingin yang baik.

  Adapun bagian yang diperlu didinginkan di mesin adalah bagian silinder, karena bagian atasnya terpanas dan sebagian panas gas pembakaran dipindahkan langsung ke pendingin bawah silinder, perpindahan panas ke pendingin tidak langsung tetapi lewat torak dan cincin torak jika pendingin tidak berfungsi baik, maka suhu silinder naik dan menyebabkan kerusakan dinding ruang bakar, minyak pelumas akan menguap. Fungsi dari sistem pendingin dapat diklasifikasikan menjadi:

  1. Pendingin mesin, berfungsi untuk memelihara beban temperatur yang dapat di terima piston dan tutup silinder

  2. Pendingin oli, berfungsi untuk mengontrol temperature sehingga visikositas oli Pelumasan berada dalam batas yang diperlukan untuk menghasilkan Pelumasan yang efektif. Oli pelumas juga berfungsi untuk mendinginkan piston.

  3. Pendingin udara, berfungsi untuk menaikan densitas udara yang masuk silinder sehingga tenaga output mesin diesel naik dengan membakar lebih banyak bahan bakar, selain itu juga berfungsi untuk memelihara temperature yang dapat diterima oleh katup pengeluaran udara.

  Maka fungsi dari Cooling System adalah:

  a. Untuk mengurangi panas yang terdapat pada mesin sehingga tidak terjadi thermal stress , kegagalan/kerusakan material. b. Menggunakan sirkulasi air (air dan udara) dengan didinginkan menggunakan cooling tower atau condenser.

2. Lube Oil System

  Sistem minyak pelumas atau lubricating oil system pada mesin PLTD memiliki fungsi untuk menyuplai minyak pelumas ke dalam mesin induk.

  Terdapat dua bagian utama yang dilumasi yaitu komponen mesin bagian bawah (poros engkol) dan komponen mesin bagian atas (silinder). Dalam hal ini yang akan dianalisa adalah suplai minyak pelumas untuk bagian atas mesin (silinder).

  Sistem dianggap sukses jika minyak pelumas dapat dialirkan dari tangki hingga masuk ke dalam mesin. Harus disediakan sistem pelumasan agar mengurangi gesekan pada bagian yang bergerak dan berputar (didinginkan menggunakan air)

  Bagaimanapun baiknya sebuah mesin dirancang dari efisiensi panas dan kekuatannya dan bagaimanapun baiknya pembuatan dari segi bahan dan pengerjaannya kalau Pelumasan dan semua bagian yang bergerak tidak diperhatikan dengan baik, maka mesin tidak akan berjalan sama sekali. Kegunaan dari pelumasan adalah :

  1. Megurangi keausan permukaan bantalan dengan menurunkan gesekan diantaranya.

  2. Mendinginkan permukaan bantalan dengan membawa pergi panas yang dibangkitkan oleh gesekan.

  3. Membersihkan permukaan dengan membawa butiran logam yang dihasilkan dari keausan.

3. Fuel System

  Fungsi utama dari sistem bahan bakar adalah menyuplai bahan bakar ke mesin. Bahan bakar yang digunakan adalah High Speed Diesel Oil (HSDO).

  Dalam hal ini sistem dianggap sukses jika bahan bakar dapat disuplai dari tanki utama hingga masuk ke dalam mesin melalui fuel oil final filter. Tangki penyimpanan utama (Storage Tank) adalah tangki penyimpanan dapat ditempatkan diatas/dibawah tanah. Tangki diatas tanah biasanya merupakan tangki baha silindris. Jadi tangki harus jauh dari gedung sentral dimana jika terjadi kebocoran dapat mengakibatkan kebakaran. Merencanakan tangki penyimpanan harus diperhitungkan pemakaian bahan bakar dan untuk berapa lama bahan bakar disediakan.

  Liter

  V th = x Produksi Listrik 1 hari (KWH) x T

  KWH

  V th = Volume tangki penyimpanan bahan bakar (liter) T = Untuk berapa lama bahan bakar disediakan (hari) Sistem bahan bakar memerlukan pompa transfer bahan bakar.

  Merencanakan daya pompa transfer bahan bakar harus memperhatikan kapasitas dari pompa bahan bakar yang dipakai

  Q x H

  P = µ 102 x

  Dimana : P = daya pompa bahan bakar (KW) Q = Kapasitas pompa (liter/det) µ = efesiensi pompa (%)

4. Sistem Udara Bertekanan (Compresed Air System)

  Sistem udara bertekanan berfungsi menyuplai kebutuhan udara bertakanan untuk mesin, baik untuk proses starting, untuk control engine dan untuk

  

emergency stop . Sistem dikatakan akan sukses apabila udara bertekanan bisa

  dihasilkan dan digunakan mesin. Kinerja sistem udara bertekanan ini bersifat

  

intermitent atau bekerja pada saat tertentu saja, selama kurang lebih satu kali satu

hari untuk proses start mesin.

2.4. Struktur Organisasi PLTD Titi Kuning

  Ditinjau dari arti badan, organisasi dapat diartikan sebagai kelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu beberapa tujuan tertentu.

  Sedangkan di tinjau dari badan dan struktur, organisasi dapat diartikan sebagai gambaran secara skematis tentang hubungan-hubungan kerja sama dari orang- orang yang terdapat dalam rangka usaha untuk mencapai suatu tujuan. Demikian juga pada PT. PLN yang bertujuan untuk memcapai keuntungan yang maksimum dengan menciptakan suasana dan mutu kerja yang optimum, sehingga dapat meningkatkan kegiatan perusahaan.

  Struktur organisasi perusahaan ini merupakan kerangka dasar yang mengambarkan pembagian pelaksanaan kegiatan organisasi di dalam badan usaha tersebut, yang meliputi tatacara pembagiaan tugas dan wewenang, fungsi tanggung jawab pekerjaan dan ketentuan mengenai hubungan formal antara fungsi-fungsi yang terdapat di dalam organisasi pokok perusahaan.

  Dalam organisasi, kerja sama tercapai bila adanya pengertian, untuk mendapatkan saling pengertian di perlukan adanya hubungan timbal balik antara pimpinan, pimpinan anatara bawahan baik secara formal maupun informal. Struktur organisasi PLTD Titi Kuning adalah termasuk organisasi garis (Line &

  

fungsional Organization ). Hubungan lini dan fungsional adalah hubungan kerja

  dengan pembagian tugas dilakukan dalam bibang atau area pekerjaan, dengan kata lain bawahan hanya mengenal seorang atasan. Dalam hubungan lini dan fungsional, wewenang dan tanggung jawab berjalan menurut garis vertikal dari pimpinan tertinggi secara bertingkat terus sampai kepada karyawan. dapat dilihat seperti gambar 2.5. Struktur Organisasi PLTD Titi kuning Medan sebagai berikut:

  

Manager Unit

Supervisor Pemiliharaan Supervisor Pemeliharaan Supervisor Administrasi dan Supervisor Operasi Listrik dan Kontrol Instrumen Mesin dan Alat Bantu Keuangan

Gambar 2.5. Struktur Organisasi PLTD Titi Kuning Medan

2.5. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab

  PLTD Titi kuning membutuhkan personil yang memegang jabatan tertentu untuk menggerakkan suatu organisasi dimana masing- masing personil mempunyai tugas dan tanggung jawab sesuai dengan jabatannya. Tanggung jawab yang diberikan haruslah seimbang dengan wewenang yang diterima. Uraian tugas, wewenang dan tanggung jawab pada masing-masing jabatan di PLTD Titi kuning sebagai berikut:

2.5.1. Tugas dan Tanggung Jawab Manager Unit : 1. Melaksanakan koordinasi operasi dan pemeliharaan.

  2. Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pengoperasian beserta alat bantu dalam rangka memproduksi tenaga kerja.

  3. Memperhatikan dan mengutamakan faktor keamanan, keselamatan unit dari SDM.

  4. Memperhatikan keandalan unit dan daya mampu yang optimal.

  5. Melaksanakan ratio operasi serendah mungkin sebagaimana kontrak kinerja yang telah di tetapkan.

  6. Menyusun dan mengusulkan rencana pemeliharaan rutin dan periodik berikut kebutuhan suku cadang dan anggarannya.

  7. Mengevaluasi laporan pengoperasian, pemeliharaan, dam administrasi.

  8. Melakukan pembinaan staf atau pegawai yang ada di unitnya.

  9. Mengelola dan mengendalikan anggaran rutin.

  10. Mengusulkan kebutuhan anggaran unit.

  11. Bertanggung jawab penuh terhadap manajer sektor tentang pengoperasian, pemeliharaan, dan administrasi.

2.5.2. Tugas dan Tanggung Jawab Supervisor Administrasi dan Keuangan :

  1. Membantu dan menggerakkan pelaksanaan kegiatan ke pegawaian yang meliputi pembangunan SDM, tata usaha kepegawaian, kesehatan dan keselamatan kerja.

  2. Menyusun rencana anggaran, pemantauan anggaran dan belanja pusat listrik.

  3. Memantau kebersihan lingkungan dan keamanan unit pembangkit.

  4. Membuat panjar dinas dan pertanggung jawabannya.

  5. Membuat usulan kebutuhan anggaran rutin unit dan pertangung jawabannya.

  6. Mengelola surat menyurat dan pengarsipan.

  7. Membuat laporan sesuai dengan tugasnya.

  8. Mengelola absensi dan pegawai outsurching.

  9. Mengawasi pelaksanaan kegiatan ISO.

  10. Menerima dan mengawasi pelaksanaan dan pembongkaran BBM HSD dari mobil tangki.

  11. Mengelola abministrasi gudang.

  12. Membuat usulan perbaikan yang berhubungan dengan bidang administrasi dan keuangan.

  13. Melaksanakan tugas sesuai fungsi dan tanggung jawabnya.

2.5.3. Tugas dan Tanggung Jawab Supervisor Pemeliharaan dan Alat bantu : 1. Menyusun rencana pemeliharaan rutin dan periodik.

  2. Melakukan pemeliharaan rutin dan periodik unit pembangkit.

  3. Melakukan evaluasi terhadap hasil pemeliharan mesin dan alat bantu.

  4. Melakukan koordinasi dengan seksi operasi yang menyangkut pemeliharaan mesin dan alat bantu.

  5. Membuat laporan pelaksanaan pemelihaaraan mesin dan alat bantu.

  6. Menganalisa gangguan mesin dan alat bantu.

  7. Membuat usulan perbaikan yang berhubungan dengan bidang pemeliharaan mesin dan alat bantu.

  8. Melaksanakan tugas sesuai fungsi dan tanggung jawabnya.

  

2.5.4. Tugas dan Tanggung Jawab Supervisor Pemeliharaan Listrik dan

Kontrol Instrumen :

  1. Menyusun rencana pemeliharaan rutin dan periodik.

  2. Melakukan pemeliharaan rutin dan periodik unit pembangkit.

  3. Melakukan evaluasi terhadap hasil pemeliharan listrik dan control instrumen.

  4. Melakukan koordinasi dengan seksi operasi yang menyangkut pemeliharaan listrik dan control instrumen.

  5. Membuat laporan pelaksanaan pemelihaaraan listrik dan kontrol intrumen.

  6. Menganalisa gangguan listrik dan control instrumen.

  7. Membuat usulan perbaikan yang berhubungan dengan bidang pemeliharaan listik dan alat bantu.

  8. Melaksanakan tugas sesuai fungsi dan tanggung jawabnya.

2.5.5. Tugas dan tangung jawab Supervisor Operasi : 1. Melaksanakan pengoperasian mesin sesuai pengaturan sistem.

  2. Mengevaluasi hasil data-data operasi mesin ( log sheet ).

  3. Mencatat dan melaporkan pemakaian BBM HSD dan pelumas.

  4. Monitoring start/stop unit 5. Melaporkan gangguan ke manejer unit dan supervisor pemeliharaan terkait.

  6. Menerima dan mengawasi pelaksanaan pembongkaran BBM HSD dari mobil tangki.

  7. Membuat usulan perbaikan yang berhubungan dengan bidang operasi.

  8. Membuat laporan sesuai dengan bidang tugasnya.

2.6. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja

2.6.1. Jumlah Tenaga Kerja

  Pembangkit Listrik Tenaga Diesel ini berlaku untuk dua jenis jam kerja yaitu jam kerja regular dan shift.

  2 Sumber: PLTD Titi kuning medan

  10 Bagian administrasi dan keuangan

  6

  2

  8 Teknisi Pemeliharaan Listrik dan control Instrumen

  12

  7 Teknisi bagian Operasi

  4

  6 Kepala regu Operasi

  2

  5 Supervisor Administrasi dan keuangan

  1

  4 Supervisor Pemeliharaan dan Alat bantu

  1

  3 Supervisor Pemeliharaan Listrik dan control Instrumen

  1

  2 Supervisor Operasi

  1

  1 Manager Unit

Tabel 2.1. Alokasi Tenaga Kerja PLTD Titi Kuning No Jabatan Jumlah ( Orang )

  Jumlah karyawan yang ada di PLTD ini adalah sebanyak 30 orang, yang terdiri dari 29 orang laki- laki dan 1 orang perempuan. Tenaga kerja ini dapat digolongkan atas staf dan karyawan. Alokasi penggunaan tenaga kerja dapat dilihat pada tabel 2.1.

9 Teknisi Pemwliharaan mesi dan alat bantu

2.6.2. Jam Kerja

  1. Jam Kerja Reguler

  a. Hari Senin s/d Jumat Pukul 08.00 – 16.00 waktu kerja

  b. Istirahat Pukul 12.00 – 13.00 Istirahat Jam kerja regular berlaku untuk karyawan di luar bagian produksi seperti bagian administrasi dan keuangan serta para foreman di masing-masing bagian.

  2. Jam Kerja Shift

  a. Shift Pagi Jam kerja Pukul 08.00 – 16.00 Istirahat Pukul 12.00 – 13.00

  b. Shift Siang Jam kerja Pukul 16.00 – 22.00

  c. Shift Malam Jam kerja Pukul 22.00 – 08.00

2.7. Visi, Misi dan Motto Perusahaan

  2.7.1. Visi Perusahaan

  Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani.

  2.7.2. Misi dan Motto Perusahaan

  Adapun misi perusahaan adalah sebagai berikut:

  a. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan, dan pemegang saham. b. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.

  c. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.

  d. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan. MOTTO: Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik (Electricity for A Better Life)