BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Perancangan Preventive Maintenance dengan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) dengan Mengaplikasikan Grey FMEA pada PT. Kharisma Abadi Sejati

  BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

  PT. Kharisma Abadi Sejati merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan dan perbaikan mesin dan peralatan pada pabrik kelapa sawit.

  PT. Kharisma Abadi Sejati didirikan oleh Bapak Ir. H. Zainuddin pada tanggal 3 April 2002 dan berkantor pusat di Jl. Bubu no. 53 Kecamatan Medan Tembung, Medan. Perusahaan ini pada awal pendirian masih berbentuk CV dengan nama CV. Kharisma Abadi dan hanya melayani pemeliharaan dan perbaikan boiler pada pabrik kelapa sawit. Kemudian perusahaan berkembang menjadi perseroan terbatas yang disahkan pada tanggal 22 Oktober 2008 dan nama CV. Kharisma Abadi pun kemudian diganti menjadi PT. Kharisma Abadi Jaya. Sajak menjadi perusahaan perseroan, PT. Kharisma Abadi Jaya memperluas bidang usahanya dengan melayani pembuatan dan perbaikan mesin dan peralatan pada pabrik kelapa sawit, dengan berkantor pusat di Jl. Suluh No. 127A Medan dan lantai produksi (workshop) berlokasi di Jl. Pasar II Desa Tanjung Selamat, Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang. Sejalan dengan perkembangan perusahaan, pada bulan Maret tahun 2010 PT Kharisma Abadi Jaya kembali berganti nama menjadi PT Kharisma Abadi Sejati dan kepemimpinannya kemudian diserahkan kepada Prayudi Ardiansyah, putra dari Bapak Ir. H. Zainuddin dan Ibu Hj. Ernawati Lubis yang kini menjabat sebagai direktur PT Kharisma Abadi Sejati.

  2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

  PT. Kharisma Abadi Sejati melayani jasa pembuatan dan perbaikan fruit

  

cages (lori), sterilizer, pintu sterilizer, hydro cyclone, multi cyclone, inclined

conveyor, distribution conveyor, thresher, incinerator, crane construction, boiler,

boiler construction dan boiler chimney. Produk yang telah selesai dikerjakan

selanjutnya dibawa ke lokasi perusahaan pemesan untuk dilakukan pemasangan.

  Selain kegiatan produksi, PT. Kharisma Abadi Sejati juga melayani jasa pengembangan kapasitas pabrik kelapa sawit serta jasa perawatan dan perbaikan

  boiler juga sterilizer, yang meliputi overhaul, piping, water and chemical

treatment dan modification . Wilayah pemasaran PT. Kharisma Abadi Sejati terus

  berkembang hingga ke luar propinsi Sumatera Utara. PT. Kharisma Abadi Sejati kemudian mendirikan kantor cabang di propinsi Riau karena banyak menerima pesanan dari pabrik kelapa sawit di propinsi Riau. Beberapa pesanan juga datang dari propinsi NAD, propinsi Sumatera Barat dan propinsi Sumatera Selatan.

  2.3. Organisasi dan Manajemen

  Pada bagian ini akan diuraikan stuktur organisasi serta hal-hal yang berkaitan dengan tenaga kerja, jam kerja serta sistem pengupahan yang dimiliki oleh PT. Kharisma Abadi Sejati

2.3.1. Struktur Organisasi Perusahaan

  Dalam melaksanakan kegiatannya, PT. Kharisma Abadi Sejati menggunakan struktur organisasi yang disusun sedemikian rupa sehingga jelas terlihat batas-batas tugas, wewenang dan tanggung jawab dari setiap personil dalam lingkup organisasi. Dengan demikian diharapkan adanya suatu kejelasan arah dan koordinasi untuk mencapai tujuan perusahaan dan masing-masing pegawai mengetahui dengan jelas dari mana perintah itu datang dan kepada siapa harus mempertanggungjawabkan hasil pekerjaannya.

  PT. Kharisma Abadi Sejati menggunakan struktur organisasi yang berbentuk organisasi-staff dan fungsional. Hubungan ini terlihat dari pemberian tugas yang dilakukan dalam suatu bidang pekerjaan. Tugas tersebut diberikan dari pimpinan tertinggi kepada unit-unit organisasi yang berada di bawahnya sesuai dengan bidang pekerjaan masing-masing secara langsung dengan arah vertikal ke bawah. Sedangkan hubungan fungsional terlihat dari pembagian atau pemisahan tugas berdasarkan fungsi yang berbeda-beda, yaitu Quality Control Dept., HRD

  

Manager, Transportation Manager, Operation Manager, Finance Manager,

Procurement Manager, serta Branch Manager Riau. Pembagian tugas tersebut

  dilakukan sesuai dengan kebutuhan perusahaan untuk mencapai tujuan.

  Adapun uraian tugas dan tanggung jawab setiap bagian pada struktur organisasi di PT. Kharisma Abadi Sejati adalah sebagai berikut.

  1. Komisaris Tugas dan tanggung jawab komisaris adalah: a. Menginvestasikan dana untuk kebutuhan perusahaan.

  b. Bersama direktur utama menetapkan tujuan dan kebijakan perusahaan.

  2. Direktur Utama Tugas dan tanggung jawab direktur utama adalah: a. Mengambil keputusan tertinggi di dalam perusahaan.

  b. Menetapkan dan melaksanakan tujuan dan kebijakan perusahaan.

  c. Menandatangani surat-surat keluar dan laporan-laporan perusahaan.

  3. Direktur Tugas dan tanggung jawab direktur adalah: a. Melaksanakan tujuan dan kebijakan perusahaan.

  b. Mengelola perusahaan secara keseluruhan.

  c. Mengawasi proses penawaran, tender, negosiasi, maupun kegiatan promosi produk kepada perusahaan rekanan.

  4. Sekretaris Tugas dan tanggung jawab sekretaris adalah:

  a. Melaksanakan kegiatan administrasi umum perusahaan dan kegiatan surat- menyurat.

  b. Membuat surat penawaran kepada perusahaan yang mengadakan tender.

  c. Berhubungan dengan tamu yang datang ke perusahaan.

  5. Consultant Tugas dan tanggung jawab consultant adalah:

  a. Memberikan pertimbangan atau rekomendasi kepada direktur mengenai proyek atau tender yang hendak diikuti.

  b. Bersama direktur utama melakukan negosiasi pada saat tender dilakukan.

  c. Memeriksa desain produk yang akan ditawarkan.

  d. Memeriksa total kebutuhan bahan dan total biaya pembuatan produk yang akan ditawarkan.

  6. Corp. Plan Tugas dan tanggung jawab corp. plan adalah:

  a. Memberikan masukan kepada direktur mengenai rencana pekerjaan yang akan dilakukan perusahaan.

  b. Memberikan masukan kepada direktur mengenai kebijakan strategi perusahaan.

  c. Mempromosikan produk yang dihasilkan kepada perusahaan rekanan.

  7. Branch Manager Riau Tugas dan tanggung jawab branch manager Riau adalah: a. Memimpin dan mengatur kantor perwakilan perusahaaan di Riau.

  b. Memperhatikan proyek-proyek di daerah Riau yang mungkin untuk diikuti oleh perusahaan.

  c. Menjadi penghubung antara direktur perusahaan dengan perusahaan pemesan di daerah Riau.

  8. Accounting Dept.

  Tugas dan tanggung jawab accounting dept. adalah:

  a. Membuat rincian perhitungan mengenai kebutuhan bahan untuk membuat produk yang akan ditawarkan.

  b. Membuat rincian total biaya yang diperlukan untuk membuat produk yang akan ditawarkan.

  9. Quality Control Dept.

  Tugas dan tanggung jawab quality control dept. adalah: a. Memeriksa kualitas bahan-bahan yang dipesan. b. Memeriksa kualitas produk yang dihasilkan.

  10. HRD Manager Tugas dan tanggung jawab HRD manager adalah: a. Mengatur dan menghitung jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan.

  b. Mengatur penempatan tenaga kerja di masing-masing bagian.

  c. Membuat catatan administrasi yang berkaitan dengan tenaga kerja.

  d. Mengatur dan memberikan gaji dan tunjangan kepada tenaga kerja.

  11. Transportation Manager Tugas dan tanggung jawab transportation manager adalah: a. Memerintahkan dan mengatur jadwal pengangkutan produk.

  b. Mengawasi aktivitas pengangkutan produk dan bertanggung jawab atas kondisi produk selama dalam perjalanan.

  c. Mengawasi dan melaksanakan kegiatan pemasangan produk di tempat pemasangan.

  12. Operation Manager Tugas dan tanggung jawab operation manager adalah: a. Mengawasi kegiatan operasi di workshop.

  b. Mengawasi keberadaan serta kondisi mesin dan peralatan di workshop.

  c. Membuat rancangan produk yang dipesan.

  d. Memperkirakan lama penyelesaian produk yang dipesan.

  e. Membuat keputusan harian sehubungan dengan kegiatan di workshop.

  13. Finance Manager Tugas dan tanggung jawab finance manager adalah: a. Mengatur keuangan perusahaan serta mengawasi pemasukan dan pengeluaran perusahaan.

  b. Membuat laporan keuangan perusahaan.

  14. Procurement Manager Tugas dan tanggung jawab procurement manager adalah: a. Melaksanakan pembelian bahan-bahan yang dibutuhkan.

  b. Menandatangani laporan mengenai pembelian, penggunaan, maupun persediaan bahan.

  15. Procurement Staff Tugas dan tanggung jawab procurement staff adalah: a. Melaksanakan pembelian bahan-bahan yang dibutuhkan.

  b. Mengawasi persediaan bahan di workshop.

  c. Membuat laporan mengenai pembelian, penggunaan, maupun persediaan bahan.

  16. Cashier Tugas dan tanggung jawab cashier adalah: a. Menerima dan mengeluarkan uang untuk berbagai keperluan.

  b. Membuat laporan arus kas.

  17. Warehouse Staff Tugas dan tanggung jawab warehouse staff adalah: a. Mengontrol stok bahan-bahan di gudang.

  b. Mengawasi keberadaan dan kondisi bahan-bahan di gudang.

  18. Security

  Tugas dan tanggung jawab security adalah:

  a. Menjaga keamanan dan melaksanakan kegiatan pengamanan di seluruh kompleks perusahaan.

  b. Mengambil tindakan pengamanan dan perlindungan ketika tejadi gangguan keamanan di dalam kompleks perusahaan.

  c. Ikut membantu kelancaran pekerjaan di workshop jika diperlukan.

  19. Sub. Boiler Operator Tugas dan tanggung jawab sub. boiler operator adalah: a. Melaksanakan proses fabrikasi boiler.

  b. Melaksanakan perawatan dan perbaikan boiler.

  20. Sub. Civil Operator Tugas dan tanggung jawab sub. civil operator adalah: a. Melaksanakan pekerjaan konstruksi.

  b. Melaksanakan pemasangan produk di tempat pemasangan

  21. Sub. Electric Operator Tugas dan tanggung jawab sub. electric operator adalah: a. Merakit instalasi listrik dan sistem kontrol pada produk.

  b. Menguji instalasi listrik dan sistem kontrol pada produk yang telah siap.

  22. Sub. Mechanical Operator Tugas dan tanggung jawab sub. mechanical operator adalah: a. Melaksanakan proses fabrikasi dan proses pekerjaan mesin.

  b. Memeriksa produk yang telah selesai agar sesuai dengan spesifikasi. c. Merawat mesin dan peralatan yang digunakan dalam proses fabrikasi dan proses pekerjaan mesin.

  d. Menjaga kebersihan lantai workshop dan ruang mesin.

  Berdasarkan uraian tugas dan tanggung jawab dari setiap jabatan diatas, maka dapat digambarkan Struktur organisasi dari PT. Kharisma Abadi Sejati yang dapat dilihat pada Gambar 2.1. KOMISARIS DIREKTUR UTAMA = hubungan lini DIREKTUR = hubungan fungsional CORP. PLAN ACCOUNTING DEPT. CONSULTANT SEKRETARIS

  FINANCE MANAGER PROC. MANAGER CASHIER PROC. STAFF SUB. BOILER BRANCH MANAGER RIAU OPERATION MANAGER H.R.D MANAGER TRANSPORT. MANAGER QUALITY CONTROL DEPT. WARE HOUSE STAFF WARE HOUSE STAFF SUB. MECHANICAL SUB. CIVIL SUB. ELECTRIC

Gambar 2.1. Struktur organisasi PT. Kharisma Abadi Sejati

2.3.2. Tenaga Kerja, Jam Kerja dan Pengupahan

  Tenaga kerja pada PT. Kharisma Abadi Sejati terdiri dari tenaga kerja tetap dan tenaga kerja tak tetap. Yang merupakan tenaga kerja tak tetap adalah tenaga kerja atau operator di lantai produksi (workshop) yang jumlahnya dapat berubah pada saat tertentu sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Tabel 2.1. menunjukkan jumlah tenaga kerja di PT. Kharisma Abadi Sejati.

Tabel 2.1. Jumlah Tenaga Kerja di PT. Kharisma Abadi Sejati No Jabatan Jumlah (orang)

  1. Komisaris

  1

  2. Direktur Utama

  1

  3. Direktur

  1

  4. Sekretaris

  1

  5. Consultant

  1

  6. Corp. Plan

  1 7.

  1 Branch Manager Riau 8. Accounting Dept.

  1 9. Quality Control Dept.

  1

  10. HRD Manager

  1

  11. Transportation Manager

  1

  12. Operation Manager

  1

  13. Finance Manager

  1

  14. Procurement Manager

  1

  15. Procurement Staff

  1

  16. Cashier

  1

  17. Warehouse Staff

  2

  18. Security

  2

  19. Sub. Boiler Operator

  5

  20. Sub. Civil Operator

  5

  21. Sub. Mechanical Operator

  15

  22. Sub. Electric Operator

  5 TOTAL

  50 Sumber : Data Tenaga Kerja pada PT. Kharisma Abadi Sejati Jam kerja yang diberlakukan di PT. Kharisma Abadi Sejati adalah 40 jam per minggu dengan maksimum 8 jam kerja per hari. Pekerjaan dilakukan dengan hanya satu shift kerja selama 6 hari dalam satu minggu. Adapun jam kerja di PT. Kharisma Abadi Sejati dapat dilihat pada Tabel 2.2

Tabel 2.2. Jam Kerja PT. Kharisma Abadi Sejati Hari Jam Kerja (WIB) Keterangan

  Senin - Kamis 08.30 – 12.00 Kerja 12.00 – 13.00 Istirahat 13.00 – 16.00 Kerja

  Jumat 08.30 – 12.00 Kerja 12.00 – 13.30 Istirahat 13.30 – 16.00 Kerja

  Sabtu 08.30 – 12.00 Kerja 12.00 – 13.00 Istirahat 13.00 – 15.00 Kerja

  Sistem pengupahan yang berlaku di PT. Kharisma Abadi Sejati didasarkan pada jenis tenaga kerja, yaitu tenaga kerja tetap dan tenaga kerja tak tetap. Gaji tenaga kerja tetap diberikan pada akhir bulan, sedangkan gaji tenaga kerja tak tetap diberikan pada akhir minggu.

  Selain upah, untuk menambah kesejahteraan dan semangat bekerja para tenaga kerjanya, PT. Kharisma Abadi Sejati memberikan berbagai macam tunjangan dan fasilitas, yaitu:

  1. Upah Lembur, yaitu upah yang diberikan jika tenaga kerja bekerja melebihi jam kerja yang telah ditentukan.

  2. Tunjangan Hari Raya (THR), yaitu tunjangan sebesar satu bulan gaji untuk menyambut atau merayakan hari raya keagamaan.

  3. Pelayanan Kesehatan, yaitu penyediaan obat P3K dan perawatan terhadap kecelakaan ringan yang dialami tenaga kerja saat bekerja

  4. Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek), dimana pihak perusahaan mengasuransikan seluruh tenaga kerja pada PT. Jamsostek. Jaminan yang diberikan meliputi Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, Jaminan Hari Tua, serta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

  5. Izin Khusus, yaitu dispensasi yang diberikan kepada tenaga kerja untuk melakukan kegiatan tertentu, misalnya istirahat karena sakit, beribadah, menikahkan anak, kemalangan, dan lain-lain.

2.4. Proses Produksi

2.4.1. Bahan yang Digunakan

  Bahan baku yang digunakan untuk memproduksi lori berkapasitas 4,5 ton dengan dimensi body 2,6m (panjang) x 2,4m (lebar) x 1,7m (tinggi) adalah sebagai berikut:

  1. MS plate ukuran 6000mm x 1800mm x 10mm untuk bagian lantai body, sisi depan serta sisi belakang body.

  2. MS plate ukuran 6000mm x 1800mm x 8mm untuk sisi kiri dan sisi kanan body .

  3. Besi UNP ukuran 6000mm x 200mm x 80mm.

  4. Besi UNP ukuran 6000mm x 100mm x 50mm.

  5. Besi Strip ukuran 6000mm x 50mm x 9mm.

  6. Besi Siku ukuran 6000mm x 75mm x 75mm x 7mm.

  7. Plate Bar ukuran 6000mm x 100mm x 12mm.

  8. Round Bar untuk poros roda dengan diameter 75mm.

  9. Roda yang terbuat dari bahan cast steel dengan diameter 350mm dan diameter lubang untuk poros roda sebesar 65 mm.

  10. Bantalan poros yang terbuat dari bahan bronze dengan diameter lubang untuk poros roda sebesar 60mm.

  11. Gandengan depan dan gandengan belakang.

  Bahan tambahan yang digunakan adalah cat tahan panas berwarna hitam. Pengecatan ini dilakukan agar lori tidak mudah mengalami korosi. Sedangkan bahan penolong yang digunakan untuk membantu kelancaran proses produksi namun tidak terkandung dalam produk akhir adalah gas LPG dan gas oksigen. Gas LPG dan gas oksigen digunakan pada mesin blander potong pada proses pemotongan. Api bersuhu tinggi yang berasal dari pembakaran gas tersebut digunakan untuk memotong plat secara manual sesuai bentuk dan ukuran yang diperlukan.

2.4.2. Uraian Proses Produksi

  Proses pembuatan lori di PT. Kharisma Abadi Sejati terdiri dari proses pembuatan body lori, proses pembuatan seksi body lori, proses pembuatan roda lori, serta proses penyelesaian akhir. Adapun proses pembuatan body lori adalah sebagai berikut.

  1. Pengukuran dan Pemotongan Besi Plat

  Bahan baku berupa MS Plate 10 dan MS Plate 8 telah berada di departemen pengukuran dan pemotongan besi plat. Pada tahapan ini, besi plat tersebut diukur dan diberi tanda garis potong mengunakan pensil khusus dan mal sesuai dengan spesifikasi. Pemberian tanda tersebut harus tepat dan jelas untuk menghindari kesalahan pemotongan dan pengeboran.

  Setelah itu dilakukan proses pemotongan dengan menggunakan mesin

  

blander potong. Pada mesin tersebut, reaksi gas LPG dan gas oksigen

  menghasilkan nyala api yang bersuhu tinggi. Api tersebut yang digunakan untuk memotong besi. Pemotongan dilakukan secara manual sehingga harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari kesalahan pemotongan.

  2. Pengeboran Setelah selesai dipotong, besi plat dibawa dengan menggunakan crane ke departemen pengeboran. Pengeboran dilakukan dengan menggunakan mesin bor magnet secara manual. Proses ini juga harus dilakukan dengan hati-hati agar lubang yang dihasilkan sesuai dengan ukuran dan posisi yang telah ditentukan.

  Setelah selesai dibor, besi plat dibawa dengan menggunakan crane ke departemen perakitan dan pengelasan. Sedangkan besi plat yang digunakan menjadi sisi kiri dan kanan body lori yang memiliki bentuk lengkung terlebih dahulu dibawa ke departemen pengerolan dengan menggunakan crane.

  3. Pengerolan Pengerolan dilakukan untuk membuat bentuk lengkung plat besi yang menjadi sisi kiri dan kanan body lori. Plat besi diangkat dengan menggunakan

  

crane , lalu masuk ke mesin roll plate dan berbentuk lengkung setelah keluar.

  Setelah selesai dirol, besi plat dibawa dengan menggunakan crane ke departemen perakitan dan pengelasan.

  Adapun proses pembuatan seksi body lori adalah sebagai berikut.

  a. Pengukuran dan Pemotongan Besi Batangan Bahan baku berupa Besi UNP, Besi Strip, Besi Siku, dan Besi Plate Bar dibawa dari gudang ke departemen pengukuran dan pemotongan besi batangan dengan menggunakan forklift. Pada tahapan ini, besi batangan tersebut diukur dan diberi tanda garis potong mengunakan pensil khusus dan mal sesuai dengan spesifikasi. Pemberian tanda tersebut harus tepat dan jelas untuk menghindari kesalahan pemotongan dan pengeboran.

  Setelah itu dilakukan proses pemotongan dengan menggunakan mesin gergaji besi. Kemudian setelah selesai dipotong, besi batangan tersebut dibawa ke departemen perakitan dan pengelasan dengan menggunakan

  forklift . Sedangkan Besi UNP yang menjadi seksi bawah lori untuk mengunci

  baut pada bantalan poros roda dibawa dengan menggunakan forklift ke departemen pengeboran untuk dibor terlebih dahulu. Pengeboran dilakukan untuk membuat lubang pada Besi UNP agar baut dapat dikunci pada Besi UNP tersebut

  b. Pengeboran Besi UNP yang menjadi bagian bawah lori untuk mengunci baut pada bantalan poros roda lori dibor dengan menggunakan mesin bor magnet secara manual. Proses ini juga harus dilakukan dengan hati-hati agar lubang yang dihasilkan sesuai dengan ukuran dan posisi yang telah ditentukan. Setelah selesai dibor, Besi UNP dibawa ke departemen perakitan dan pengelasan dengan menggunakan forklift.

  Adapun proses pembuatan roda lori adalah sebagai berikut.

  1. Pengukuran dan Pemotongan Besi Batangan Bahan baku berupa Besi Round Bar dibawa dari gudang ke departemen pengukuran dan pemotongan besi batangan dengan menggunakan forklift.

  Pada tahapan ini, besi batangan tersebut diukur dan diberi tanda garis potong mengunakan pensil khusus dan mal sesuai dengan spesifikasi. Pemberian tanda tersebut harus tepat dan jelas untuk menghindari kesalahan pemotongan dan pembubutan. Setelah itu dilakukan proses pemotongan dengan menggunakan mesin gergaji besi. Kemudian setelah selesai dipotong, besi batangan tersebut dibawa ke departemen pekerjaan mesin secara manual untuk dibubut.

  2. Pembubutan Besi Round Bar yang menjadi poros roda lori kemudian dibubut dengan menggunakan mesin bubut. Proses ini juga harus dilakukan dengan hati-hati agar bentuk yang dihasilkan sesuai dengan ukuran dan posisi yang telah ditentukan. Setelah selesai dibubut, Besi Round Bar dibawa ke departemen pembuatan roda secara manual.

  3. Pembuatan Roda

  Besi Round Bar yang menjadi poros roda lori kemudian dipanaskan pada suhu tinggi. Di departemen ini pula roda lori yang terbuat dari bahan

  cast steel juga dipanaskan pada suhu tinggi. Setelah itu roda dipasang ke

  poros dan kemudian didinginkan. Proses pemasangan dengan prinsip pemanasan dan pendinginan ini sangat baik untuk membuat roda terpasang dengan kuat pada porosnya. Setelah dingin, bantalan poros roda dipasang sementara pada poros roda untuk digunakan mengunci roda pada body lori nantinya. Setelah itu roda dibawa ke departemen perakitan dan pengelasan dengan menggunakan forklift.

  Adapun proses penyelesaian akhir dalam pembuatan lori adalah sebagai berikut.

  a. Perakitan dan Pengelasan Pada proses ini terlebih dahulu dirakit bagian body lori dengan seksi sisi dan seksi atas lori. Setelah dirakit dengan tepat kemudian dilakukan pengelasan.

  Setelah itu dilakukan perakitan seksi bawah lori. Untuk itu lori harus dibalikkan terlebih dahulu dengan menggunakan crane untuk memudahkan perakitan dan pengelasan. Setelah selesai dilas, dilakukan pengelasan gandengan depan dan gandengan belakang pada sisi depan dan sisi belakang body lori. Kemudian tahap akhir yang dilakukan adalah perakitan roda lori ke body lori, yaitu dengan mengunci baut yang terdapat pada bantalan poros roda tersebut ke Besi UNP yang menjadi seksi lori bagian bawah melalui lubang yang telah dibuat.

  Proses perakitan dan pengelasan ini harus dilakukan dengan tepat mengikuti tanda-tanda yang telah dibuat agar setiap bagian dapat menyatu atau tersambung dengan baik dan kuat. Setelah itu, lori yang telah selesai dirakit secara lengkap dibalikkan kembali ke posisi semula dengan menggunakan crane. Lori kemudian dibawa dengan menggunakan crane ke departemen pengecatan untuk dicat.

  b. Pengecatan Pengecatan dilakukan agar lori lebih tahan lama dan tidak mudah mengalami korosi. Sebelum dicat, seluruh permukaan lori harus dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran yang menempel termasuk karat yang sudah ada di permukaannya, kemudian dicat dengan cat warna hitam tahan panas dengan menggunakan kuas.

  Pengecatan dilakukan sebanyak dua kali agar lapisan cat menempel lebih tebal pada permukaan lori dan tidak mudah terkelupas. Adapun flow process chart (FPC) proses produksi selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 2.

2.4.3. Mesin dan Peralatan

2.4.3.1. Mesin

  Mesin-mesin produksi yang digunakan oleh PT. Kharisma Abadi Sejati adalah sebagai berikut.

  1. Nama Mesin : Blander Potong Merk/ Tipe : ADIRA 779-2182 tipe GHO-1070 8 A Mata Potong : Strong 8

  Sistem : Tekan Ukuran Potong : Tebal 6-30 mm, kecepatan 50-750 mm/menit Jumlah : 2 unit Fungsi : Untuk memotong plat besi dan besi lainnya

  2. Nama Mesin : Gergaji Besi Merk/ Tipe : G7016 Dimensi : 910 x 330 x 640 mm

  Cutting Scope : round bar diameter 160 mm & square bar 160 x160 mm Blade : 350 x 25 x 1.25 mm

  Jumlah : 2 Unit Fungsi : Untuk memotong besi round bar

  3. Nama Mesin : Gerinda Tangan Merk/ Tipe : Earth 14 Dimensi : Diameter 100 mm Daya : 900 W Tegangan : 220 V Putaran : 11000 rpm Jumlah : 5 Unit Fungsi : Untuk merapikan potongan plat besi

  4. Nama Mesin : Bor Magnet Merk/ Tipe : Rong Fu RF-30 Daya : 1200 W Tegangan : 220 V

  Drilling : Diameter 23 mm, kedalaman max 180 mm

  Putaran : 350 rpm Jumlah : 1 Unit Fungsi : Untuk melubangi permukaan body lori

  5. Nama Mesin : Mesin Las Merk/ Tipe : BX 160 Dimensi : 680 x 370 x 680 mm Daya input : 9.1 kVA Tegangan : 380 V Kuat Arus : 250 A, 3 phasa Jumlah : 4 unit Fungsi : Untuk menyambung plat besi

  6. Nama Mesin : Roll Plate Merk/ Tipe : Heisteel tipe ASY –HA no70479 Dimensi : 4900 x 1300 x 1500 mm Lebar Roll : 3000 mm Diameter Roll : 440 mm Jumlah Roll : 3 Unit Jumlah : 1 Unit Fungsi : Untuk melengkungkan plat besi

  7. Nama Mesin : Bubut Merk/ Tipe : ZMM Metalik CM 8

  Swing Over Bed : 400 mm

  Swing Over Carriage : 220 mm Swing in Gap : 700 mm Distance Between Center : 1000 mm Witdh of Bed : 394 mm Spindle Bore : 52 mm Tail Quill : Diameter 75 mm, travel 150 mm

  Putaran : 1400 rpm Daya : 7.5 kW Jumlah : 1 Unit Fungsi : Untuk membubut besi agar ukuran dan bentuknya sesuai dengan yang diinginkan

2.4.3.2. Peralatan (Equipment)

  Peralatan yang digunakan dalam proses pembuatan lori adalah :

  1. Crane, berfungsi untuk mengangkat plat besi dan benda kerja lainnya dari suatu departemen ke departemen lain untuk diproses.

  Tipe: CR-0125M0 Kapasitas maksimum : 12000 kg Jangkauan : 3200 mm x 4500mm 2. Forklift, berfungsi untuk mengangkat besi batangan yang akan diproses.

  Merek : Toyota Tipe : 02-7FDF30 Jenis : Diesel

  Kapasitas maksimum: 2000 kg Tinggi garpu maksimum (lift) : 3000 mm

  3. Martil, berfungsi untuk mengubah kelengkungan pada bagian lengkung

  body lori yang perlu diubah kelengkungannya, yaitu dengan cara memukulkannya ke bagian lengkung tersebut secara manual.

  4. Kuas, berfungsi pada proses pengecatan lori

2.4.3.3. Utilitas

  Utilitas merupakan fasilitas yang digunakan untuk membantu kelancaran operasional di lantai produksi. Utilitas yang terdapat di di PT. Kharisma Abadi Sejati adalah penyediaan air bersih, sumber tenaga listrik, safety and fire protection , serta pengolahan limbah.

  1. Penyediaan Air Bersih Penyediaan air bersih di perusahaan terbagi menjadi dua, yaitu air yang berasal dari PDAM untuk digunakan di musholla dan mes karyawan serta air yang berasal air tanah yang dipompa menggunakan pompa air untuk digunakan di bagian produksi dan kantor.

  2. Sumber Tenaga Listrik PT. Kharisma Abadi Sejati menggunakan dua jenis sumber tenaga listrik, yaitu dari PLN dan dari genset yang dimiliki perusahaan. Energi listrik yang berasal dari PLN digunakan di kantor, mes karyawan dan musholla. Sedangkan energi listrik yang berasal dari genset yang berkapasitas 100 KVA digunakan sepenuhnya untuk proses produksi di lantai produksi.

  3. Safety and Fire Protection Untuk mencegah dan mengatasi bahaya kebakaran, PT. Kharisma Abadi

  Sejati memiliki alat pemadam kebakaran dengan jenis serbuk kering (dry

  

chemical ), gas CO2 dan busa. Sedangkan untuk perlindungan diri para tenaga

  kerjanya digunakan helm pengaman, sepatu pelindung, sarung tangan, masker, serta kacamata pengaman dan pelindung wajah saat mengelas.

  4. Pengolahan Limbah Limbah utama yang dihasilkan dari proses produksi di PT. Kharisma

  Abadi Sejati adalah limbah padat berupa potongan besi sisa proses pemotongan, serbuk besi sisa proses pengeboran dan penggerindaan, serta sisa proses pembubutan. Limbah lainnya adalah gas buangan dari penggunaan genset. Limbah gas tersebut langsung dibuang ke udara bebas dan tidak mengganggu kesehatan lingkungan sekitar karena jumlahnya yang relatif sedikit. Agar tidak mengganggu jalannya proses produksi serta tidak mencemari lingkungan sekitar perusahaan, maka limbah padat ditampung di tempat penampungan limbah padat yang letaknya berada di belakang lantai produksi. Setelah limbah padat tersebut terkumpul dalam jumlah yang banyak, perusahaan menjual limbah padat tersebut kepada masyarakat sekitar. Dengan demikian lingkungan perusahaan menjadi bersih dan perusahaan maupun masyarakat sekitar juga mendapatkan keuntungan finansial melalui penjualan tersebut.

Dokumen yang terkait

Perancangan Preventive Maintenance dengan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) dengan Mengaplikasikan Grey FMEA pada PT. Kharisma Abadi Sejati

26 189 143

Perencanaan Perawatan Mesin pada Unit Pembangkit Listrik Tenaga Diesel dengan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) di PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Utara Titi Kuning Medan

81 442 216

Implementasi Studi Preventive Maintenance Fasilitas Produksi dengan Metode Reliability Centered Maintenance pada PT. Sinar Sanata Electronic Industry

12 74 117

Studi Implementasi Preventive Maintenance System dengan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance – Consequence of Failure Analysis (RCM – COFA) di PT Pancakarsa Bangun Reksa

15 91 105

Perancangan Preventive Maintenance dengan Modularity Design di PT. Morawa Electric Transbuana

1 63 186

Sistem Perawatan Mesin Berbasis Preventive Maintenance dengan Metode Modularity Design pada PT. Sumatera Pioneer Building Material

5 60 235

Pendekatan Reliability Centered Maintenance (RCM) Untuk Merencanakan Kegiatan Perawatan Mesin Di PT. SMART, TBK

18 107 121

Studi Implementasi Preventive Maintenance Pada PT. Intan Suar Kartika Dengan Metode Reliability Centered Maintenance

11 72 175

Perancangan Preventive Maintenance Berdasarkan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) pada PT. Sinar Sosro

47 151 150

Perencanaan Perawatan Mesin dengan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) pada PT. Sumatera Timberindo Industry

7 103 57