Pengertian Fungsi Dan Tugas Penting HRD (1)

Pengertian, Fungsi Dan Tugas Penting HRD
Dalam Perusahaan
HRD atau Human Resources Development, adalah bagian atau departemen dari perusahaan yang tugas
utamanya mengelola sumber daya manusia di perusahaan, mulai dari tugas perencanaan yang sering
disebut perencanaan SDM, rekrutmen sering disebut Rekrutmen dan Seleksi, pengembangan sering
disebut Pelatihan dan Pengembangan, Manajemen Kinerja sering disebut Performance Management,
gaji sering disebut Kompensasi dan Benefit dan menumbuhkan hubungan kerja yang sering disebut
sebagai Hubungan Industrial atau hubungan Industrial.
Arti lain dari HRD Pengembangan Sumber Daya Manusia adalah proses menangani berbagai masalah
pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan pekerja lainnya untuk dapat menunjang
aktivitas organisasi atau perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Bagian atau unit yang
biasanya mengurusi sdm adalah departemen sumber daya manusia.
Manajemen sumber daya manusia juga dapat diartikan sebagai suatu prosedur yang berkelanjutan yang
bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang yang tepat untuk ditempatkan
pada posisi yang tepat dan posisi saat organisasi memerlukannya.
Pada prinsipnya dapat diartikan sebagai mengelolaan sumber daya manusia HRD terdiri dari berbagai
kegiatan, yaitu: Perencanaan SDM, HR Mendapatkan, Mengembangkan SDM, HR Mempertahankan, HR
Mempertahankan untuk membantu perusahaan menyadari Goal, Visi, Misi dan valuenya.
Sehingga HRD memiliki tugas dan tanggung jawab di bidang Perencanaan SDM, HR Mendapatkan,
Mengembangkan SDM, HR Mempertahankan, HR Mempertahankan.
Tugas, Tanggung Jawab dan Peran HRD dalam perusahaan, antara lain:

 Persiapan
Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam hal persiapan, antara faktor internal dan faktor eksternal
lainnya. Faktor internal meliputi jumlah kebutuhan dalam persiapan untuk karyawan baru, struktur
organisasi, departemen terkait, dan sebagainya. Sedangkan faktor eksternal dalam hal persiapan
termasuk hukum ketenagakerjaan, pangsa kondisi tenaga kerja, dan sebagainya.
 Rekrutmen Tenaga Kerja
Rekrutmen adalah suatu proses untuk mencari calon atau karyawan yang dapat memenuhi kebutuhan
sumber daya manusia dari organisasi atau perusahaan. Pada tahap HRD ini perlu menganalisis posisi
yang ada untuk membuat deskripsi pekerjaan (job description) dan juga spesifikasi pekerjaan (job
spesifikasi).
 Seleksi Tenaga Kerja
Definisi Seleksi tenaga kerja adalah suatu proses yang dilakukan untuk menemukan pekerjaan yang
tepat dari sekian banyak kandidat. Langkah yang diambil dalam proses seleksi tenaga kerja, yang melihat
resume / CV, melakukan seleksi awal berdasarkan CV pelamar, memanggil pelamar untuk tes
wawancara, tes calon karyawan dengan tes tertulis, proses wawancara / wawancara kerja, dan proses
selanjutnya .
 Pengembangan dan Evaluasi Karyawan

Agar tenaga kerja atau karyawan dapat memberikan kontribusi optimal kepada perusahaan atau
organisasi, maka dia harus menguasai tugas pekerjaan dan tanggung jawab. Proses pengembangan dan

evaluasi karyawan dilakukan sebagai pembekalan agar tenaga kerja dapat lebih terkontrol dan ahli di
bidangnya, serta meningkatkan kinerja yang ada.

Penyediaan Kompensasi dan Perlindungan Karyawan
 Kompensasi adalah imbalan atau upah bagi karyawan secara teratur kontribusi organisasi atau
perusahaan.
 Kompensasi harus tepat dan sesuai dengan kondisi pasar tenaga kerja yang ada di lingkungan
eksternal untuk menghindari masalah tenaga kerja atau membahayakan organisasi atau
perusahaan.

Fungsi HRD
 Internal : HRD bekerja sebagai pelatih untuk karyawan di perusahaan.
 Eksternal : HRD Karyawan yang memeilki konseling di luar kategori perusahaan dapat dilihat
dari tingginya tingkat kemampuan dan kemauan dari kemampuan akan mengikuti.

Bisa Di Katakan HRD Yang Baik Adalah
 Tidak mudah menyerah, seseorang yang sukses dalam pekerjaan karena dia tidak menyerah
dan terus berusahadengan semua masalah dan hambatan yang ada.
 Berterima kasih atas semua yang diperoleh dan selalu menerima apa yang ia lakukakan, karena
ada pepatah mengatakan apa yang Anda tabur maka itulah yang akan Anda dapatkan.

 Integritas Orang-orang yang berhasil dalam HRD adalah orang yang dapat berbicara dan dapat
menerpakan kata dengan perbuatan, bukan hanya itu ia dapat mengontrol sendiri dengan normanorma yang ada lingkngan.
 Kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain denngan baik dan dapat bergabung dengan
berbagai kelompok dan faksi.
 Keyakinan dapat meningkatkan hasil yang maksimal.
 Tepat waktu, dengan Anda disiplin selalu tepat waktu untuk Anda secara tidak sadar merhargai
diri sendiri dan orang lain.
 Berpikiran terbuka dan selalu mengikuti semua perubahan positif di sana.
 Menghargai, menghormati dan peka terhadap perubahan yang ada di lingkungan sekitar kita.
 Lakukan sebanyak mungkin dan memberikan yang terbaik.

Tugas Terpenting HRD adalah :
Mengembangkan Orang-orang mengembangkan kemampuan karyawan potensial di tempat kerja.
Dapat memecahkan masalah denngan empat tahap, yaitu :





Observasi

Empati
Dialog
Intropeksi

Meningkatkan kecerdasan, di mana kepala HRD di samping mengembangkan potensi karyawan ia wajib
untuk meningkatkan karyawan kecerdasan yang ia miliki.
Dalam HR, pengembangan lenih terpaku dalam mengembangkan berwujud dari tangibles, Karena
berwujud adalah aset yang tidak habis-habisnya dan selalu dpat dikembangkan kapan saja, di mana saja
dan bagaimanapun. Dan di berwujud juga bisa dilakukan pembangunan secara keseluruhan dari dasar
kemampuan yang telah terpercaya.

Mengapa HR Management itu penting bagi
perusahaan?

Mengapa HR Departemen itu penting bagi perusahaan? – Bagi sebuah perusahaan, Human Resources
Departemen atau Personalia departemen adalah salah satu bagian yang menjadi pilar penting dalam
menjaga keutuhan, kelancaran dan keefektifan proses bisnis perusahaan.
Sesuai dengan namanya, secara singkat fungsi utama HR Departemen adalah mengelola, mengatur,
mengembangkan segala hal yang berkaitan dengan sumber daya manusia, mengelola hubungan antara
perusahaan dengan pekerja, atau juga mengelola hubungan antara pekerja dengan pekerja lainnya di

dalam perusahaan.
Biasanya dulu seseorang yang ada di dalam divisi HR adalah seseorang yang memiliki latar belakang
pendidikan dari jurusan psikologi atau hukum tetapi sekarang, praktisi HR berasal dari berbagai latar
belakang disiplin ilmu.
Terkait dengan salah satu fungsi HR Departemen, jika seseorang ingin di tempatkan di dalam HR
Departemen diharapkan orang tersebut memiliki kemampuan yang baik dalam hal interaksi dengan orang
(karyawan) lain serta memiliki kemampuan sebagai penghubung atau jembatan antara perusahaan
dengan para karyawan.
Dalam sebuah perusahaan, karena HR Departemen memiliki kewajiban mengelola dan mengatur semua
Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada, maka biasanya HR Departemen memiliki kewenangan yang bisa
dikatakan cukup tinggi di dalam perusahaan.
Tanggung Jawab HR Departemen dalam Perusahaan
Sudah dijelaskan di atas bahwa HR Departemen adalah salah satu bagian yang cukup penting
keberadaannya di dalam perusahaan, hal ini berarti HR Departemen memiliki tanggung jawab yang
cukup besar di dalam perusahaan, apa saja tanggung jawab HR Departemen terhadap perusahaan?
Tanggung jawab HR Departemen dalam perusahaan antara lain adalah:
Perencanaan
Salah satu tanggung jawab HR Departemen adalah perencanaan. Perencanaan yang menjadi tanggung
jawab HR Departemen adalah adanya perencanaan yang baik untuk semua bisnis proses HR, seperti
misalnya HR Planning, Recruitment, Performance Management, Training & Development, Compensation

& Benefit, Industrial Relation, Administration. Semua aktifitas tersebut perlu perencanaan yang baik.
Setiap aktifitas tersebut harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya, mulai dari form, surat, working
instruction, Procedure, policy dan sebagainya.
Rekrtumen
Pemilihan SDM yang tepat menjadi kunci keberhasilan bisnis perusahaan. Ketika perusahaan melakukan
proses perekrutan HR Departemen memiliki peranan penting dan tanggung jawab yang besar dalam
pemenuhan SDM yang tepat sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan.
Dalam proses rekrutmen, HR Depertemen memiliki tanggung jawab untuk mencarikan dan menentukan
karyawan mana yang layak untuk masuk ke dalam perusahaan, tentunya dalam proses ini HR dan user
akan dibantu dengan serangkaian tes seleksi.
Mengelola SDM
Setiap Sumber Daya Manusia (SDM)—karyawan—di dalam sebuah perusahaan merupakan aset yang
sangat penting dan harus dijaga demi performa yang baik pula. Dalam menjaga performa karyawan ini
lah fungsi HRD perlu dihadirkan.
Seorang HRD juga memiliki tanggung jawab untuk melakukan observasi pada seluruh karyawan dan
berusaha untuk menggali potensi mereka.
Mengatur Reward dan Punishment
Dalam mengelola SDM, ketika ada karyawan yang tidak sesuai dengan standar operasional perusahaan
tersebut HRD memiliki tanggung jawab untuk memberikan teguran pada karyawan itu.
Biasanya bentuk teguran yang diberikan berupa surat peringatan (SP) untuk karyawan yang melanggar.

Sedangkan bagi karyawan yang teladan, HRD juga memiliki tanggung jawab untuk memberikan reward
biasanya bisa dalam berbagai bentuk seperti promosi jabatan, atau kenaikan gaji karyawan.
Training

Pelatihan untuk para karyawan dalam sebuah perusahaan adalah hal yang wajib dilakukan.
Dengan pelatihan, ini akan memberikan nilai tambah bagi setiap karyawan, sehingga dalam melakukan
pekerjaannya karyawan bisa memberikan performa yang lebih baik lagi.
Telah dijelaskan di atas bahwa HRD wajib melakukan observasi pada karyawan, dari hasil observasi itulah
seorang HRD harus menentukan pelatihan apa yang tepat untuk diberikan pada karyawan tersebut.
Mengapa HRD itu penting bagi perusahaan?
Paragraf ini sekaligus akan menjadi kesimpulan dalam artikel ini.
Telah dijelaskan di atas berbagai tanggung jawab seorang HRD dalam perusahaan. Ketika sebuah
perusahaan tidak memiliki HRD, berarti banyak fungsi yang akan berantakan dalam perusahaan tersebut.
Hal paling berbahaya yang mungkin bisa terjadi ketika ada ketidakhadiran HRD dalam sebuah
perusahaan adalah akan terjadinya chaos dalam perusahaan tersebut.
Jangankan ketidakhadiran seorang HRD dalam perusahaan, ketika perusahaan memiliki HRD yang kurang
cekatan dan tidak mumpuni di bidangnya saja itu sudah bisa membuat sebuah perusahaan menuju
kehancuran.
Hal ini jelas membuktikan posisi HRD adalah sangat vital di dalam sebuah perusahaan.


HUMAN RESOURCE DEVELOPMENT
HRD adalah singkatan dari Human Resources Development. Dalam ilmu terapannya,
HRD biasa disebut sebagai “Personalia” atau “Kepegawaian”. HRD dalam manajemen juga
biasa disebut dengan “Human Capitol” atau “Human Resources Management”.
Arti lain dari Human Resources Development (Sumber Daya Manusia/SDM) adalah
suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh,
manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan
demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi sdm
adalah departemen sumber daya manusia. Manajemen sumber daya manusia juga dapat diartikan
sebagai suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau
perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat
pada saat organisasi memerlukannya.
Tugas, Tanggung Jawab dan Peran HRD dalam perusahaan antara lain :
1. HRD bertugas melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja ( Preparation and Selection )
a) Persiapan ( Preparation )
Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam hal melakukan persiapan, antara lain factor
internal dan factor eksternal. Faktor internal dalam persiapan meliputi jumlah kebutuhan
karyawan baru, struktur organisasi, departemen terkait, dan sebagainya. Sedangkan factor
eksternal dalam hal persiapan meliputi hokum ketenagakerjaan, kondisi pangsa tenaga kerja, dan
lain sebagainya.

b) Rekruitmen Tenaga Kerja ( Recruitment )
Recruitment adalah sebuah proses untuk mencari calon pegawai atau karyawan yang
dapat memenuhi kebutuhan SDM organisasi atau perusahaan. Dalam tahapan ini HRD perlu
melakukan analisis jabatan yang ada untuk membuat deskripsi pekerjaan ( job description ) dan
juga spesifikasi pekerjaan ( job specification ).
c) Seleksi Tenaga Kerja ( Selection )
Pengertian dari seleksi tenaga kerja adalah sebuah proses yang dilakukan untuk
menemukan tenaga kerja yang tepat dari sekian banyak kandidat. Tahapan yang dilakukan dalam
proses seleksi tenaga kerja, yaitu melihat daftar riwayat hidup/ CV, melakukan seleksi awal
berdasarkan CV pelamar, pemanggilan pelamar untuk tes interview, menguji calon karyawan
dengan test tertulis, proses interview/ wawancara kerja, dan proses selanjutnya.

2. Pengembangan dan Evaluasi Karyawan ( Development and Evaluation )
Agar tenaga kerja atau karyawan dapat berkontribusi secara maksimal terhadap
perusahaan atau organisasi, maka ia harus menguasai pekerjaan yang menjadi tugas dan
tanggung jawabnya. Proses pengembangan dan evaluasi karyawan dilakukan sebagai sebuah
pembekalan agar tenaga kerja dapat lebih menguasai dan ahli di bidangnya, serta meningkatkan
kinerja yang ada.
3. Pemberian Kompensasi dan Proteksi pada Pegawai
Kompensasi adalah imbalan atau upah atas kontribusi kerja pegawai secara teratur dari

organisasi atau perusahaan. Pemberian kompensasi harus tepat dan sesuai dengan kondisi pasar
tenaga kerja yang ada pada lingkungan eksternal agar tidak menimbulkan masalah
ketenagakerjaan atau kerugian pada organisasi atau perusahaan.

Fungsi HRD :
 Internal : HRD yang bekerja sebagai trainer terhadap pegawai di dalam perusahaan.
 Eksternal : Pegawai HRD yang memeilki konseling diluar kategori perusahaan dapat dilihat dari
tingkat kemampuan dan kemauan tinggi maka kemampuan akan mengikuti.

Seseorang HRD yang dapat dikatakan Baik :


I do what you love, love what you do : dimana orang yang berhasil dan dapat dikatakan baik
dalam bidang HRDnya apabila ia melakukan pekerjaan atau kegiatan dengan cinta, dan ia
mencintai kegiatan atau pekerjaan yang ia lakukan.



Gratefull : Tidak mudah menyerah , seseorang berhasil dalam pekerjaan karena ia tidak mudah
menyerah dan terus berusahadengan semua masalah dan hambatan yang ada.




Healthy Live : bersyukur akan semua yang didapatkan dan selalu menerima apa yang telah ia
lakukakan, karena ada pepatah bilang apa yang kamu tanam maka itu yang akan kamu dapatkan.



Integritas : orang yang berhasil dalam HRD adalah orang yang dapat berbicara dan dapat
menerpakan perkataannya dengan perbuatan, tidak hanya itu ia juga dapat mengontrol pribadinya
dengan norma-norma lingkngan yang ada.



Social Skill : kemampuan berhubungan dengan orang lain denngan baik dan dapat bergabung
dengan berbagai kalangan dan golongan.



Dream and Think Big : bermimpi dan berpikir besar dimana setiap orang dapat bermimpi dan
meluangkan pemikiran yang besar dan berkembang untuk perusahaan dan organisasi yang
mereka naungi.







Confidence : kepercayaan diri mampu meningkatkan hasil yang maksimal.
On Time : tepat waktu, dengan kamu selalu disiplin untuk tepat waktu secara tidak sadar kamu
merhargai dirimu dan orang lain.
Open Minded : berpikiran terbuka dan selalu mengikuti semua perubahan positif yang ada.
Respect : menghargai, menghormati dan peka akan suatu perubahan yang ada pada lingkungan
sekeliling kita.



Never Give Up : jangan mudah putus asa.



Just Perfom : lakukan semaksimal mungkin dan berikan yang terbaik.

Tugas terpenting kepala HRD adalah :
 Developing People yaitu pengembangan kemampuan pegawai dalam potensi kerja.
 Dapat menyelesaikan masalah denngan 4 tahapan yaitu :
1) Obeservasi
2) Empati

3) Berdialog
4) Intropeksi
 Meningkatkan kecerdasan, dimana kepala HRD selain dalam mengembangkan potensi pegawai ia
wajib meningkatkan kecerdasan pegawai yang ia miliki.

Dalam HRD, pengembangannya lenih terpaku dalam mengembangkan intangibles
dibandingkan tangibles, mengapa demikian?


Karena intangibles adalah aset yang tidak pernah habis dan dpat selalu dikembangkan
kapanpun, dimanapun dan bagaimanapun. Dan dalam intangibles juga dapat dilakukan
pengembangan secara keseluruhan dari basic hingga kemampuan yang telah handal.

Fungsi HRD Untuk Kontrol Penempatan
Karyawan
Semua orang tahu bahwa fungsi HRD adalah untuk mengembangkan sumber
daya manusia yang ada di perusahaan. Setidaknya, hal itu sudah terlihat
jelas dari namanya: Human Resource Development. Tapi dalam
menjalankan fungsinya itu, tentu kita tahu bahwa ada banyak sekali tugas
yang harus diemban oleh HRD. Sialnya, kebanyakan HRD di perusahaan
Indonesia berfokus pada dua hal saja pada pemeliharaan karyawan:
membayar gaji dan menjatuhkan SP (Surat Peringatan) kepada karyawan.
Benar atau benar?
Sialnya, tugas HRD sejatinya tidak hanya berkutat pada dua hal itu saja. Ada
banyak tugas lain yang harus diemban oleh HRD terhadap karyawan yang
sudah ada di perusahaan, salah satunya adalah memastikan bahwa
karyawan menjalankan tugasnya dengan baik. Dan untuk memastikan hal
tersebut, mau tak mau HRD harus mengetahui keberadaan karyawan itu
(saat ini di departemen mana) dan melihat apakah karyawan tersebut
memang cocok untuk bekerja di departemen itu.
Ya, HRD harus tahu kapabilitas dan kompetensi dari karyawan tersebut,
untuk kemudian menempatkannya pada departemen yang memang
membutuhkan kemampuan dari karyawan tersebut. Untuk itu, memang
idealnya pabrik menggunakan sistem “lempar ke HRD” untuk membuat
kontrol dari HRD terhadap penempatan karyawan ini menjadi mungkin.
Perusahaan tentu tidak ingin departemen produksi diisi oleh seorang ahli
keuangan yang handal dalam menghitung pajak dan mengatur hutang tapi
tidak mengerti mesin sama sekali, atau sebaliknya, departemen keuangan
diisi oleh seorang anak muda yang tangkas dalam mengoperasikan mesin
produksi dan tidak bisa membedakan Pajak Penghasilan dan Pajak
Pendapatan.
Untuk mencegah itulah, sistem “lempar ke HRD” sebaiknya dilakukan oleh
perusahaan.
Apa itu sistem “lempar ke HRD”? Sebenarnya itu adalah sistem karangan
saya yang saya lihat dari beberapa klien perusahaan saya. Jadi, dalam
sistem itu, yang berhak untuk menempatkan karyawan adalah HRD.
Departemen bisa meminta, tapi HRD yang memutuskan. Lalu, untuk
karyawan yang terbuang, akan diambil alih oleh HRD untuk kemudian
dianalisa akan ditempatkan di mana. Jika ternyata tidak ada yang cocok,
biasanya dia akan menjadi tanggung jawab HRD.
Jadi, dalam sistem ini, bisa dibilang HRD adalah satu-satunya pintu di mana
karyawan bisa keluar masuk antar departemen. Kepala Departemen tidak
bisa seenaknya mengganti karyawannya tanpa sepengetahuan HRD. Dengan
begitu, sistem pencatatan karyawan bisa terkontrol dengan baik. Secara

kasar, HRD menjadi semacam warehouse atau gudang untuk para karyawan,
hingga akhirnya dia ditempatkan di mana.
Hal itu terkesan merepotkan bagi departemen, karena prosedurnya menjadi
lebih lama. Tapi sebenarnya, jika dilihat dari sisi yang lain, departemen
justru diuntungkan dengan sistem ini. Ketika departemen merasa ada
karyawan yang tidak berkontribusi terhadap proses bisnisnya, departemen
tidak perlu pusing memikirkan nasib karyawan tersebut. Lempar saja
karyawan itu pada HRD, dan biarkan HRD yang pusing memikirkannya.
Dengan begitu, beban kerja dari kepala Departemen akan berkurang. Kurang
lebih seperti itu. Akhirnya, manajer purchasing bisa fokus pada proses
bisnisnya dan tidak perlu terlalu pusing memikirkan nasib karyawan yang dia
anggap tidak cocok bekerja di purchasing. Begitu juga manajer marketing
tidak perlu repot-repot bingung karyawannya yang tidak paham
menyusun Ring Area dengan benar akan diapakan. Serahkan saja semua ke
HRD. Beres.
Logikanya, departemen HRD diisi oleh orang-orang yang paham tentang
hukum kontrak, kondisi psikologi karyawan, dan background dari karyawan
tersebut, sehingga bisa memberikan keputusan terhadap karyawan dengan
pandangan yang lebih holistik. Lebih menyeluruh. Bukan sekedar pendapat
pribadi dari bos yang merasa tingkah laku karyawan tersebut menyebalkan
dan sebagainya.