Sistem Informasi E Logistik Pada Siklus
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA
---
Halaman 63-126
Yogyakarta, Juli 2014
ISSN 2087 -2534
Karlina, Sis/em lnform asi Ed.ogistik Pada Sik lus Proses Orde r Bahan Baku
95
Sistem lnformasi ELogistik
Pada Siklus Proses Order BahanBaku
Diana Karlina w.r.', Soetam Rizky Wicakson(l
I,2 Program Studi Sistern lnforrnasi, Universitas Ma Chung
Villa Puncak Tidal' NO I, Malang 65151 , Jawa Timur, Indonesia
Email : 13209 10005@studenLmachung.ac.id. 2soetam.rizky@machung.ac.id
Abstract. Logistics act ivities ha ve a big role in a comp any beca use it is the co re
of the co mpany 's activities. The utilization of e-logistics is essential as it will
make the comp any mo re efficient. PI: XYZ is one of glass tub e manufactu rer
with the produ ction reaching up to 90,000 units of eac h day that causes the
man ufa cturer takes a lot of compo nents or raw materials, in wh ich the ra w
materials required by the company are obta ined from many supp liers. The
p rocess of procur em ent of supplies is carried out by the purch ase order
p rocess, Inf ormation in the fo rm ofpurchase order is subm itte d to the supplier,
where the supp lier is a p artner of the comp anies involved in th e .flow of the
materials. Logistic does not stop at booking , but includes the log isti cs flo w of
demand information of raw materials, as well as the process and stock storage
offi nis hed p roduct and raw materials, and to the p oint where finished goods
are shipped to the consumers. With the application ofe-Iogistics, co mpanies are
expected to be able to collect and p rocess the flow of inf orm at ion in the process
of ge lling the raw materials and products in the production process, to create
and maintain the coop eration between enterp rises and suppliers in inventory
contro l so that the p rocess can be carried out efficiently.
Keywords: logisti c, supp ly chain manag ement, e-logist ic
Abstrak. Kegiatan log istik berp eran besar di dalam se buah p eru sahaan karen a
merupakan p usa t operasional dari perusahaan. Pemanfaatan e-logist ik sa ngat
berg una, karen a akan mentbuat peru sahaan se makin efisie n. Demikian pula
halnya p ada P T X YZ salah satu perusahaa n glasstube de ngan p roduksi
mencap ai 90.000 satuan se tiap harinya di man a pemb uatan glasstube
meinbutuhkan bany ak komponen/ bahan baku, di mana bah an baku yang
dibutuhkan oleh pe rusahaan didap atkan dari bany ak supplier da n perusahaa n
pe tuaso k lain. lnfo rniasi berupa orde r pembelian akan disampaikan kepada
supp lier, di mana supp lier merup akan mitra perusahaa n y ang terlibat dalam
aliran material. Tidak hany a berh enti p ada proses peniesanan, nantun log istik
Juga nteliputi aliran info rmasi permintaan bahan bak u, serta proses
pe ny impanan stok p roduk jadi maupun bah an baku , hingga barang jadi
dikir itnkan kcpada konsun ten. Dengan p enerapan e-log ist ik dih arapkan
perusahaan mampu nientproses aliran info rm asi dalam p roses pe ntenuhan
balian baku dan p roduk da latn p roses produksinya, mem bent uk kerjasama
antara perusahaan dan supp lier dalant peng endalian pers ediaan se hingga
proses terseb ut dap at dil akukan secara efisien.
Kala Kun citlog istik. supply chain manag ement, e-log ist ik
1. P cndah uIuan
Inforrnasi adalah hal yang sangat krusial bagi proses bisnis suatu perusahaan
(Laudon & Laudon, 2008). Kebutuhan akan inforrnasi ini terjadi se iring dengan rneluasnya
cakupan bisnis yang tidak mengenal jarak dan waktu . Dunia bisnis rnernerlukan ketersediaan
informasi yang cepat dan tepat sehingga dapat mernberikan suatu co mpetiti ve advantage bagi
perusahaan (Jogiyanto, 2009).Be gitu pula dengan PT. XYZ,dengan produksi rnencapai
96 Jur nal Bu ana lnformatika. Volume 5, Nomor 2, Ju li 20/4: 95-104
90,000 item per hari, pabr ik ini merup akan subperusahaan yang khusus rnernasok glasstube
sebagai salah satu raw material ke perusahaan lampu yang merupakan perusahaan
utama.Salah satu aspek yang membutuh kan ketepatan infor masi ya itu pengendalian
persediaan, di mana pengendalian persediaan merupaka n suatu aktifitas dari aliran material
ya ng sangat pentin g bagi peru sahaan ini. Bila terj adi keku rangan persediaan dalam gudang
material yang da pat mengakibatkan terganggunya j alannya proses produ ksi, biaya pengadaan
dar urat da pat saj a menjadi leb ih mahal.
Sebaliknya, j ika kelebihan persediaan bahan, akan menim bulkan penump ukan
barang baik bahan baku maup un stok barang j adi d i gudang peru sahaan, sehingga
men i mbulk an mern bengkakn ya biaya penyirnpanan, serta berkurangnya nilai dari bahan
baku, serta pengend apan modal perusahaan. Pengend alian barang akan menj arnin
ketersediaan bahan baku dan produ k secara optimal, baik dalam juml ah maupun waktu.
Pernbuatan glass tube mernbutuhkan banyak kom ponen/ba han baku, d i mana bahan
baku ya ng dibutuhk an o leh perusahaan didapatkan dari banyak supp lier dan perusahaan
pemasok lain, Proses pengadaan persediaan dilakukan dengan proses order atau pernesanan.
Informasi berup a orde r pembel ian aka n disa mpaikan kepada supplier, di mana supp lier
merupakan mitra perusahaan yan g ter libat dalam aliran material. Order berisi informasi
mengenai nama barang, j urn lah baran g, waktu pengir iman, dan lainlain , Sebe lumnya proses
pemesanan atau order dilaku kan dengan transaksi manu al atau pencatatan tangan sehingga
kerap mengalam i kendala d i da lam proses transaksi haria n. Pada hal seharusnya
terciptapengelolaan yang bai k untuk menghindari kurangnya bahan baku untuk proses
produk si, keterlambat an pengiriman baha n baku atau stok, maupun ketidakpastian produksi.
Untuk mencapai hal terseb ut, perusahaan harus mcnggunakan suatu strateg i ya ng tepat, sa lah
satunya ada penerapan eLogistik .
2. Sistcm Informasi E-Log istik
2.1. Kon scp Persediaan
Persed iaan dapat diartikan sebaga i barangbarang yang disirn pan untu k digunakan
atau dij ual pada masa atau periode yang a kan datang. Persed iaan terd iri da ri bahan baku,
persediaan bahan setengah j adi dan persediaan barang j adi (Rangkuti, 200 7). Persediaan
bahanbahan baku dan bahan setengah j ad i disimpan sebelum d igunakan atau dimasukkan ke
da lam proses produksi (industr i manu faktur). Sedangkan persediaan barang ya ng dij ual atau
barang dagangan d isimpan sebe lum diju al ata u dipasarkan.
2.2 . Sistcm Pemesanan
Me nurut Astutie (2006) , secara urnurn terdapat dua sistern pernesanan dalam sistern
persed iaan, yaitu: (1) Sistern Pernesanan Tungga l. Kebutuhan suatu barang untuk suatu
periode waktu tert entu dipenuh i sekaligus dengan melakukan sekali pernesanan . Sifat seperti
ini disebut sistern persed iaan statis atau dikenal one shoot decision, ya itu suatu sistem
persediaan pernesanannya hanya di lakukan satu kali untuk masa satu per iode waktu tertentu.
(2) Sistem Pemesanan Berulan g (Periodi k). Dalam sistem ini kebutuh an untuk satu periode
waktu tertentu dipenuhi dengan rn elakukan pernesanan atau pembiayaan satu kali. Sifat
sepert i ini disebut dengan siste m persediaan dinami s atau d ikenal den gan sebutan repetitive
decision. Sistern pemesanan berulang (periodic) ini secara urnum d ibagi atas dua bagian,
ya itu sistern dengan ukuran pernesanan tetap. Sistern ini sering disebut dengan istilah sistern
pengendalian model Q atau Reorder Point Model yang keb ijaksanaan ukuran pemesanan
(order) yang tetap periode wakt u pemesanan yang berbeda beda. Prosed ur utarna dan sistern
ini ada lah kapan saj a persed iaan ada turun sampai mencapai titik pernesanan kemb ali
(reorder p oint ), maka sebuah pemesanan secara otorn atis d itempatkan dengan j umlah atau
ukuran tetap. Jadi , masalah pokok pengendal ian persed iaan dengan reorder p oint model ini
ada lah bagairnana menentukan titik pemesanan kemb ali (reorder p oint) dan menentuk an
juml ah atau uku ran pernesanan. Pada titik pemesanan kem ba li (reorder point) jurnl ah
persed iaan yang dimiliki sama dengan jumlah perrnintaan ya ng d iharap kan selarn a waktu
Karlina, Sis/em lnformasi Esl.og istik Pada Siklus Proses Order Bahan Baku 97
_ ngancang (lead time) ditambah persediaan pengaman (saf ety stock) dan sistern
esanan denga n periode waktu peme sanan tetap sistern ini sering disebut dengan ist ilah
tern pengendalian persediaan model P atau periodic review model (R,T) yang dida sarkan
" j aksanaan periode waktu pernesanan yang tetap tetapi dengan ukuran pemesanan ya ng
ariasi. Prosedur utarnany a ada lah setiap periode waktu tertentu (jan gka waktu tert entu )
esanan ditern patkan sej umlah ukuran tertentu yang bervariasi, yang dihitun g dengan
_ gurangi secara langsung j umlah persed iaan yang ada dar i j urnlah persediaan sebelurnnya
, • =- te lah d itentukan atau dengan perkataan lain sej umlah pesanan akan d iternpatkan untuk
ernbawa posisi persediaan atau juml ah persediaan sarn pai posisi R ya ng telah ditentuk an.
i. masalah pokok pengend alian persediaan dengan sistem ini adalah bagairnana
n ntukan per iode waktu peme sanan dan berapa j umlah persedia an yang diin ginkan pada
I siklus (R). (3) Waktu AncangAncang (Lead T ime). Yaitu periode wa ktu yang
uhkan mulai dari pemesanan diternpatkan hingga bara ng diterima di gudang.Waktu
cangancang ini bisa bersifat tetap tdetenninistici atau mungkin ju ga berubah ubah ses uai
cengan pola d istribu si kemungkinan tert entu (probabilistic).
: ,3. .\Iet ode EOQ (Economic Order Quantity)
Menurut Puj awan (200S), salah satu metode manaj emen persediaan yang paling
.en enal adalah metode Economic Order Quantity atau bisa d isebut dengan EOQ. Metode ini
enganggap bahwa biaya penyimpanan mater ial dan biaya pernesanan material merup akan
in. abiaya ya ng relevan di dalarn pernbuatan keputu san mengenai perscdiaan . Oleh karena
biayabiaya tersebut harus dirninimumk an.
Jika " S" adalah biaya pemesanan, biaya pemesanan yang dirn aksud ada lah biaya
ng selalu keluar setiap kali pernesanan dan tidak tergantun g pada ukuran atau volume
anan dan j ika "h" adalah biaya penyimpan an per unit per periode , di mana biaya
nyimpanan adalah biaya yang terjadi akibat perusahaan rnenyimpan barang tertentu dalam
J periode tertentu . Dirnisalkan " 0 " sebagai material yang di perlukan dalarn suatu periode
rencanaan dan "Q" adalah unit material pada setiap pernesanan . Bila biaya pernesanan
ng timbul ada lah S, rnaka EOQ dapat dijelaskan dengan rumus pada persarnaan I
o
0
Risto no, 2009 ).
Q (EOQ)
=
J2DS
h
( I)
, terangan:
D: material yang diperlukan dalant suatu periode perencanaan
---
Halaman 63-126
Yogyakarta, Juli 2014
ISSN 2087 -2534
Karlina, Sis/em lnform asi Ed.ogistik Pada Sik lus Proses Orde r Bahan Baku
95
Sistem lnformasi ELogistik
Pada Siklus Proses Order BahanBaku
Diana Karlina w.r.', Soetam Rizky Wicakson(l
I,2 Program Studi Sistern lnforrnasi, Universitas Ma Chung
Villa Puncak Tidal' NO I, Malang 65151 , Jawa Timur, Indonesia
Email : 13209 10005@studenLmachung.ac.id. 2soetam.rizky@machung.ac.id
Abstract. Logistics act ivities ha ve a big role in a comp any beca use it is the co re
of the co mpany 's activities. The utilization of e-logistics is essential as it will
make the comp any mo re efficient. PI: XYZ is one of glass tub e manufactu rer
with the produ ction reaching up to 90,000 units of eac h day that causes the
man ufa cturer takes a lot of compo nents or raw materials, in wh ich the ra w
materials required by the company are obta ined from many supp liers. The
p rocess of procur em ent of supplies is carried out by the purch ase order
p rocess, Inf ormation in the fo rm ofpurchase order is subm itte d to the supplier,
where the supp lier is a p artner of the comp anies involved in th e .flow of the
materials. Logistic does not stop at booking , but includes the log isti cs flo w of
demand information of raw materials, as well as the process and stock storage
offi nis hed p roduct and raw materials, and to the p oint where finished goods
are shipped to the consumers. With the application ofe-Iogistics, co mpanies are
expected to be able to collect and p rocess the flow of inf orm at ion in the process
of ge lling the raw materials and products in the production process, to create
and maintain the coop eration between enterp rises and suppliers in inventory
contro l so that the p rocess can be carried out efficiently.
Keywords: logisti c, supp ly chain manag ement, e-logist ic
Abstrak. Kegiatan log istik berp eran besar di dalam se buah p eru sahaan karen a
merupakan p usa t operasional dari perusahaan. Pemanfaatan e-logist ik sa ngat
berg una, karen a akan mentbuat peru sahaan se makin efisie n. Demikian pula
halnya p ada P T X YZ salah satu perusahaa n glasstube de ngan p roduksi
mencap ai 90.000 satuan se tiap harinya di man a pemb uatan glasstube
meinbutuhkan bany ak komponen/ bahan baku, di mana bah an baku yang
dibutuhkan oleh pe rusahaan didap atkan dari bany ak supplier da n perusahaa n
pe tuaso k lain. lnfo rniasi berupa orde r pembelian akan disampaikan kepada
supp lier, di mana supp lier merup akan mitra perusahaa n y ang terlibat dalam
aliran material. Tidak hany a berh enti p ada proses peniesanan, nantun log istik
Juga nteliputi aliran info rmasi permintaan bahan bak u, serta proses
pe ny impanan stok p roduk jadi maupun bah an baku , hingga barang jadi
dikir itnkan kcpada konsun ten. Dengan p enerapan e-log ist ik dih arapkan
perusahaan mampu nientproses aliran info rm asi dalam p roses pe ntenuhan
balian baku dan p roduk da latn p roses produksinya, mem bent uk kerjasama
antara perusahaan dan supp lier dalant peng endalian pers ediaan se hingga
proses terseb ut dap at dil akukan secara efisien.
Kala Kun citlog istik. supply chain manag ement, e-log ist ik
1. P cndah uIuan
Inforrnasi adalah hal yang sangat krusial bagi proses bisnis suatu perusahaan
(Laudon & Laudon, 2008). Kebutuhan akan inforrnasi ini terjadi se iring dengan rneluasnya
cakupan bisnis yang tidak mengenal jarak dan waktu . Dunia bisnis rnernerlukan ketersediaan
informasi yang cepat dan tepat sehingga dapat mernberikan suatu co mpetiti ve advantage bagi
perusahaan (Jogiyanto, 2009).Be gitu pula dengan PT. XYZ,dengan produksi rnencapai
96 Jur nal Bu ana lnformatika. Volume 5, Nomor 2, Ju li 20/4: 95-104
90,000 item per hari, pabr ik ini merup akan subperusahaan yang khusus rnernasok glasstube
sebagai salah satu raw material ke perusahaan lampu yang merupakan perusahaan
utama.Salah satu aspek yang membutuh kan ketepatan infor masi ya itu pengendalian
persediaan, di mana pengendalian persediaan merupaka n suatu aktifitas dari aliran material
ya ng sangat pentin g bagi peru sahaan ini. Bila terj adi keku rangan persediaan dalam gudang
material yang da pat mengakibatkan terganggunya j alannya proses produ ksi, biaya pengadaan
dar urat da pat saj a menjadi leb ih mahal.
Sebaliknya, j ika kelebihan persediaan bahan, akan menim bulkan penump ukan
barang baik bahan baku maup un stok barang j adi d i gudang peru sahaan, sehingga
men i mbulk an mern bengkakn ya biaya penyirnpanan, serta berkurangnya nilai dari bahan
baku, serta pengend apan modal perusahaan. Pengend alian barang akan menj arnin
ketersediaan bahan baku dan produ k secara optimal, baik dalam juml ah maupun waktu.
Pernbuatan glass tube mernbutuhkan banyak kom ponen/ba han baku, d i mana bahan
baku ya ng dibutuhk an o leh perusahaan didapatkan dari banyak supp lier dan perusahaan
pemasok lain, Proses pengadaan persediaan dilakukan dengan proses order atau pernesanan.
Informasi berup a orde r pembel ian aka n disa mpaikan kepada supplier, di mana supp lier
merupakan mitra perusahaan yan g ter libat dalam aliran material. Order berisi informasi
mengenai nama barang, j urn lah baran g, waktu pengir iman, dan lainlain , Sebe lumnya proses
pemesanan atau order dilaku kan dengan transaksi manu al atau pencatatan tangan sehingga
kerap mengalam i kendala d i da lam proses transaksi haria n. Pada hal seharusnya
terciptapengelolaan yang bai k untuk menghindari kurangnya bahan baku untuk proses
produk si, keterlambat an pengiriman baha n baku atau stok, maupun ketidakpastian produksi.
Untuk mencapai hal terseb ut, perusahaan harus mcnggunakan suatu strateg i ya ng tepat, sa lah
satunya ada penerapan eLogistik .
2. Sistcm Informasi E-Log istik
2.1. Kon scp Persediaan
Persed iaan dapat diartikan sebaga i barangbarang yang disirn pan untu k digunakan
atau dij ual pada masa atau periode yang a kan datang. Persed iaan terd iri da ri bahan baku,
persediaan bahan setengah j adi dan persediaan barang j adi (Rangkuti, 200 7). Persediaan
bahanbahan baku dan bahan setengah j ad i disimpan sebelum d igunakan atau dimasukkan ke
da lam proses produksi (industr i manu faktur). Sedangkan persediaan barang ya ng dij ual atau
barang dagangan d isimpan sebe lum diju al ata u dipasarkan.
2.2 . Sistcm Pemesanan
Me nurut Astutie (2006) , secara urnurn terdapat dua sistern pernesanan dalam sistern
persed iaan, yaitu: (1) Sistern Pernesanan Tungga l. Kebutuhan suatu barang untuk suatu
periode waktu tert entu dipenuh i sekaligus dengan melakukan sekali pernesanan . Sifat seperti
ini disebut sistern persed iaan statis atau dikenal one shoot decision, ya itu suatu sistem
persediaan pernesanannya hanya di lakukan satu kali untuk masa satu per iode waktu tertentu.
(2) Sistem Pemesanan Berulan g (Periodi k). Dalam sistem ini kebutuh an untuk satu periode
waktu tertentu dipenuhi dengan rn elakukan pernesanan atau pembiayaan satu kali. Sifat
sepert i ini disebut dengan siste m persediaan dinami s atau d ikenal den gan sebutan repetitive
decision. Sistern pemesanan berulang (periodic) ini secara urnum d ibagi atas dua bagian,
ya itu sistern dengan ukuran pernesanan tetap. Sistern ini sering disebut dengan istilah sistern
pengendalian model Q atau Reorder Point Model yang keb ijaksanaan ukuran pemesanan
(order) yang tetap periode wakt u pemesanan yang berbeda beda. Prosed ur utarna dan sistern
ini ada lah kapan saj a persed iaan ada turun sampai mencapai titik pernesanan kemb ali
(reorder p oint ), maka sebuah pemesanan secara otorn atis d itempatkan dengan j umlah atau
ukuran tetap. Jadi , masalah pokok pengendal ian persed iaan dengan reorder p oint model ini
ada lah bagairnana menentukan titik pemesanan kemb ali (reorder p oint) dan menentuk an
juml ah atau uku ran pernesanan. Pada titik pemesanan kem ba li (reorder point) jurnl ah
persed iaan yang dimiliki sama dengan jumlah perrnintaan ya ng d iharap kan selarn a waktu
Karlina, Sis/em lnformasi Esl.og istik Pada Siklus Proses Order Bahan Baku 97
_ ngancang (lead time) ditambah persediaan pengaman (saf ety stock) dan sistern
esanan denga n periode waktu peme sanan tetap sistern ini sering disebut dengan ist ilah
tern pengendalian persediaan model P atau periodic review model (R,T) yang dida sarkan
" j aksanaan periode waktu pernesanan yang tetap tetapi dengan ukuran pemesanan ya ng
ariasi. Prosedur utarnany a ada lah setiap periode waktu tertentu (jan gka waktu tert entu )
esanan ditern patkan sej umlah ukuran tertentu yang bervariasi, yang dihitun g dengan
_ gurangi secara langsung j umlah persed iaan yang ada dar i j urnlah persediaan sebelurnnya
, • =- te lah d itentukan atau dengan perkataan lain sej umlah pesanan akan d iternpatkan untuk
ernbawa posisi persediaan atau juml ah persediaan sarn pai posisi R ya ng telah ditentuk an.
i. masalah pokok pengend alian persediaan dengan sistem ini adalah bagairnana
n ntukan per iode waktu peme sanan dan berapa j umlah persedia an yang diin ginkan pada
I siklus (R). (3) Waktu AncangAncang (Lead T ime). Yaitu periode wa ktu yang
uhkan mulai dari pemesanan diternpatkan hingga bara ng diterima di gudang.Waktu
cangancang ini bisa bersifat tetap tdetenninistici atau mungkin ju ga berubah ubah ses uai
cengan pola d istribu si kemungkinan tert entu (probabilistic).
: ,3. .\Iet ode EOQ (Economic Order Quantity)
Menurut Puj awan (200S), salah satu metode manaj emen persediaan yang paling
.en enal adalah metode Economic Order Quantity atau bisa d isebut dengan EOQ. Metode ini
enganggap bahwa biaya penyimpanan mater ial dan biaya pernesanan material merup akan
in. abiaya ya ng relevan di dalarn pernbuatan keputu san mengenai perscdiaan . Oleh karena
biayabiaya tersebut harus dirninimumk an.
Jika " S" adalah biaya pemesanan, biaya pemesanan yang dirn aksud ada lah biaya
ng selalu keluar setiap kali pernesanan dan tidak tergantun g pada ukuran atau volume
anan dan j ika "h" adalah biaya penyimpan an per unit per periode , di mana biaya
nyimpanan adalah biaya yang terjadi akibat perusahaan rnenyimpan barang tertentu dalam
J periode tertentu . Dirnisalkan " 0 " sebagai material yang di perlukan dalarn suatu periode
rencanaan dan "Q" adalah unit material pada setiap pernesanan . Bila biaya pernesanan
ng timbul ada lah S, rnaka EOQ dapat dijelaskan dengan rumus pada persarnaan I
o
0
Risto no, 2009 ).
Q (EOQ)
=
J2DS
h
( I)
, terangan:
D: material yang diperlukan dalant suatu periode perencanaan