Laporan Perencanaan Partisipatif dengan dalam

Pendampingan Dusun Jogobondo Desa Palur
Kecamatan Mojolaban. Sukoharjo
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karuniaNya kepada kita semua sehingga laporan pengabdian masyarakat
dapat diselesaikan tanpa suatu masalah yang berarti. Pengabdian
masyrakat merupakan salah satu pilar Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Selain sebagai bentuk bakti perguruan tinggi kepada masyarkat,
kegiatan ini juga dapat menjadi wahana penerapan ilmu pengetahuan
mahasiswa yang berguna bagi kebutuhan perikehidupan masyarakat kita.
Laporan pengabdian masyarakat ini tidak dapat disusun dengan lancar
tanpa pelibatan dengan pihak-pihak yang lain. Oleh karena itu, ucapan
terima kasih saya sampaikan kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan kelancaran dan kemudahan
dalam proses pendampingan
2. Ibu Murtanti Jani Rahayu, ST,MT dan Ibu Isti Andini selaku dosen
pengampu Mata Kuliah Perencanaan Pembangunan Partisipatif
yang telah membimbing kami
3. Ketua RW XXI Dusun Jogobondo, Palur, Mojolaban, Kabupaten
Sukoharjo

4. Warga Dusun Jogobondo RW XXI yang telah berpartisipasi aktif
dalam acara pengabdian
5. Rina Wulandari dan Wahyudin yang telah mendampingi kami dalam
kelancaran proses pendampingan desa
Laporan ini memuat deskripsi hasil kegiatan pendampingan pengenalan
masalah dan potensi yang ada pada Dusun Jogobondo RW XXI Desa Palur
Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo yang telah dilakukan oleh
mahasiswa semester V (lima) Program Studi Perencanaan Wilayah dan
Kota, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Kegiatan ini merupakan
bagian dari penerapan salah satu disiplin ilmu yang telah diajarkan
kepada mahasiswa yaitu Perencanaan Pembangunan Partisipatif, dan
secara keseluruhan pokk dari kegiatanini merupakan usaha untuk
1

Pendampingan Dusun Jogobondo Desa Palur
Kecamatan Mojolaban. Sukoharjo
mewujudkan amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri No 66 Tahun
2007.
Secara


garis

besar

laporan

kegiatan

pengabdian

masyarakat

ini

mencakup beberapa hal sebagai berikut:
1. Pendahuluan sebagai latar belakang dan tujuan dilakukannya
kegiatan ini
2. Materi dan hasil kegiatan fasilitas pengenalan masalah dan potensi
Dusun Jogobondo, Desa Palur, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten
Sukoharjo.

3. Lampiran-lampiran
Pada akhirnya kami menyadari bahwa di dalam penyusunan laporan ini
banyak terdapat kesalahan, untuk itu kami memohon maaf kepada pihakpihak yang mungkin merasa dirugikan.

2

Pendampingan Dusun Jogobondo Desa Palur
Kecamatan Mojolaban. Sukoharjo
BAB I
PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi
Berdasarkan UU No.25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional, yang dimaksud dengan perencanaan adalah
suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat
melalui urutan pilihan dengan mempertimbangkan sumber daya yang
tersedia. Dalam proses perencanaan, agar dapat meghasilkan suatu
rencana yang lebih berpihak pada kepentingan masyarakat, maka
perlu adanya keterlibatan masyarakat.
Keterlibatan masyarakat dalam proses perencanaan ini dimaksud
dengan perencanaan partisipatif. Perencanaan partisipatif merupakan

proses penyusunan perencanaan yang melibatkan masyarakat dalam
mekanisme tertentu yang telah disepakati bersama (Ditjen PMD
Depdagri). Perencanaan partisipatif semakin digalakkan terutama
pasca reformasi, dimana otonomi daerah sedang gencar-gencarnya
dilakukan. Terdapat tiga alasan utama pentingnya perencanaan
partisipatif, yaitu (Conyers, 1991, 154-155):
1. Partisipasi masyarakat merupakan suatu alat untuk memperoleh
informasi mengenai kondisi, kebutuhan dan sikap masyarakat
setempat agar program pembangunan dan proyek-proyek dapat
terlaksana dengan lancar.
2. Masyarakat akan lebih mempercayai program pembangunan apabila
turut dilibatkan dalam proses persiapan dan perencanaannya,
sehingga masyarakat dapat lebih mengetahui seluk-beluk program
tersebut dan akan mempunyai rasa memiliki terhadap program
tersebut.
3. Timbul

anggapan

bahwa


pelibatan

masyarakat

dalam

proses

pembangunan merupakan suatu hak.
Masyarakat desa sebagai salah satu bagian dari pihak yang
berkepentingan dalam perencanaan wilayah memiliki kewenangan
3

Pendampingan Dusun Jogobondo Desa Palur
Kecamatan Mojolaban. Sukoharjo
untuk mengatur dan mengurus kepentingan pemerintahannya sendiri.
Hal ini sesuai dengan pernyataan yang terdapat dalam UU Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, yang menyatakan bahwa
desa merupakan kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batasbatas wilayah dan berwenang untuk mengatur serta mengurus

kepentingan masyarakat setempat.
Salah satu cara untuk menunjang keaktifan masyarakat desa
adalah

dengan

adanya

fasilitator

yang

mampu

mendampingi

masyarakat untuk memandu serta mengarahkan kegiatan perencanaan
menggunakan panduan yang mudah dipahami dan sesuai dengan
kebutuhan. Oleh karenanya dalam kegiatan ini mahasiswa dilatih
untuk menjadi fasilitator dalam mendampingi masyarakat desa agar

dapat

mengkaji

menentukan

masalah

rencana

yang

tindak

ada

untuk

dilingkungannya
memecahkan


dan

dapat

permasalahan

tersebut.
B. Permasalahan
Musrengbangdes merupakan sebuah perencanaan pembangunan
di tingkat yang paling bawah, dimana setiap wilayah kelurahan maupun
desa yang ada di Indonesia diharuskan merumuskan masalah yang kira
kira menjadi prioritas untuk ditangani pemerintah. Untuk membantu
dalam pelaksanaan musrenbangdes/ kel, setiap wilayah terkecilnya RW
maupun dukuh mengkaji kondisi wilayahnya untuk menentukan masalah
dan potensi yang dibatu dengan fasilitator dalam kegiatan pendampingan
desa. Fasilitator yang memiliki posisi yang sangat strategis dalam rangka
menumbuhkan sifat partisipatif dikalangan masayarakat desa/ kelurahan.
Dengan


adanya

kegiatan

pendampingan

desa

diharapkan

dapat

meningkatkan kapasitas mahasiswa selaku fasilitator dan masyarakat
dalam melakukan identifkasi masalah dan potensi di lingkungan nya
sendiri. Ketika proses perencanaan telah dapat di mengidentifkasi
prisoritas masalah, maka akan diperoleh pemecahan masalah dan
rencana tindak yang sesuai dengan
4

Pendampingan Dusun Jogobondo Desa Palur

Kecamatan Mojolaban. Sukoharjo

C. Maksud Dan Tujuan
1. Maksud
Untuk memotret profl desa dengan beberapa teknik yang dapat
digunakan sebagai alat guna mengeksplorasi berbagai keterangan
yang mengungkapkan kondisi desa, sebagai data yang dapat
dimanfaatkan
masalah

serta

untuk

menyusun

potensi

yang


informasi

ada

terkait

tentang

identifkasi

keadaan

penduduk,

kelembagaan yang ada di desa, prasarana/sarana yang ada, dll.
2. Tujuan
a. Memberikan

pengetahuan

tentang

teknik-teknik

yang

dapat

digunakan sebagai alat dalam merumuskan situasi desa.
b. Untuk merumuskan daftar masalah dan potensi desa baik dari
aspek ekonomi, infrastruktur maupun sosial budaya serta untuk
menentukan

alternatif

pemecahan

masalah

yang

dapat

masyarakat

dalam

proses

diupayakan.
c. Untuk

mengoptmalkan

partisipasi

perencanaan pembangunan. Dengan demikian maka, masyarakat
tidak hanya sebagai objek pembangunan melainkan juga sebagai
subyek pembangunan.

5

Pendampingan Dusun Jogobondo Desa Palur
Kecamatan Mojolaban. Sukoharjo

BAB II
KERANGKA PEMECAHAN MASALAH
Ada beberapa teknik pengenalan masalah dan rencana tindak
dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri no 66 tahun 2007. Ketiga teknik
tersebut adalah Sketsa Desa, Kalender Musim, dan Bagan Kelembagaan.
Perbedaan dasar dari ketiganya adalah tujuannya.
1. Sketsa Desa mempunyai tujuan untuk menggali informasi terkait
masalah

dan

potensi

secara

fsik

meliputi

kondisi

wilayah,

permukiman warga, fasilitas umum dan sosial maupun prasarana
dasar lingkungan.
2. Kalender Musim mempunyai tujuan untuk menggali kegiatan atau
kejadian yang terjadi berulang-ulang baik secara harian maupun
musiman.
3. Bagan Kelembagaan mempunyai tujuan untuk menggali informasi
tentang hubungan, peran, dan manfaat lembaga-lembaga dan
organisasi yang ada di dalam maupun di luar masyarakat.
Dalam menggunakan teknik-teknik tersebut selanjutnya dapat
digunakan untuk menyusun suatu tindakan atau respon yang sesuai
dengan permasalahan yang ada. Langkah-langkah yang diperlukan
antara lain:
6

Pendampingan Dusun Jogobondo Desa Palur
Kecamatan Mojolaban. Sukoharjo

A. Pengkajian Keadaan
Pengkajian keadaan desa didokumentasikan dalam profl desa.
Pada

tahapan

ini

masyarakat

dengan

didampingi

fasilitator

mendokumentasikan profl desa menggunakan teknik Sketsa Desa,
Kalender Musim, dan Bagan Kelembagaan.

Dari ketiga teknik

tersebut akan didapatkan maslaah dan potensi desa. Masalah adalah
keadaan

yang

bertentangan

dengan

harapan

atau

penghalang

terhadap tercapainya keadaan yang diharapkan. Hal ini berarti ada
kesenjangan antara keadaan yang ada sekarang dengan keadaan
yang diharapkan.
1) Sketsa Desa
Pada

tahapan

teknik

Sketsa

Desa

ini

masyarakat

dengan

didampingi fasilitator membuat gambaran desanya dengan peta nonskalatis tentang:
i.

Persebaran masalah lingkungan seperti:
 Kondisi Jalan
 Saluran air bersih
 Banjir, sampah, pencemaran lingkungan
 Kecenderungan menurunnya kualitas lingkungan

ii.

Potensi

desa

yang

mampu

diidentifkasi

sehingga

bisa

dikembangkan seperti:
 Ruang terbuka hijau
 SDA
 SDM
 Fasilitas umum dan sosial
Subyek

atau

pelaku

dari

Sketsa

Desa

ini

adalah

wakil

masyarakat desa yang mengenali kawasan desa dan mempunyai
kemampuan menggambar. Media yang digunakan adalah kertas
plano, pensil, penghapus, dan spidol.
7

Pendampingan Dusun Jogobondo Desa Palur
Kecamatan Mojolaban. Sukoharjo
Proses yang dilakukan dalam Sketsa Desa antara lain:
 Fasilitator menjelaskan maksud dan tujuan teknik ini.
 Narasumber bersama-sama diajak untuk menggambarkan batasbatas wilayah, arah mata angin, pola jalan, fasilitas umum dan
sosial pada kertas plano.
 Penyepakatan simbol-simbol tertentu yang dapat mempermudah
menggambar dan membaca gambar tersebut.
 Menggambarkan posisi dimana tepatnya masalah fsik lingkungan.
 Identifkasi potensi desa sebagai kemungkinan penyelesaian
masalah yang ada.
 Pada

akhir

kegiatan

pemetaan,

narasumber

diminta

untuk

mempresentasikan gambar yang telah dibuat di depan warga
dalam triangulasi data.
2) Kalender Musim
Penggalian

informasi

tentang

keadaan-keadaan

dan

permasalahan yang berulang-ulang dalam suatu periode tertentu
(musiman) dalam kehidupan masyarakat. Subyek atau pelaku dari
teknik ini adalah wakil dari masyarakat yang memahami kondisi
dan masalah desa yang berasal dari tempat berbeda. Media yang
digunakan adalah kertas plano dan spidol.
Proses yang dilakukan dalam Kalender Musim ini antara lain:
 Fasilitator menjelaskan maksud dan tujuan teknik ini.
 Para narasumber diarahkan dalam pembuatan matriks kalender
musim dan atau harian (baris paling atas diisi dengan waktu yang
menjadi periode musim desa, kolom paling kiri diisi dengan
masalah yang muncul)
 Perlu diinventaris seluruh maslah musiman, kegiatan harian
warga, berdasarkan informasi narasumber
3) Bagan Kelembagaan

8

Pendampingan Dusun Jogobondo Desa Palur
Kecamatan Mojolaban. Sukoharjo
Untuk menggali dan mengkaji hubungan yang terjadi antara
beberapa

pihak,

melihat

hubungan

berbagai

lembaga

desa,

mengetahui kondisi lembaga melalui analisa potensi, manfaat, dan
peran,

kelemahannya,

ancaman,

dan

kemungkinan

pengembangannya. Subyek atau pelaku dari teknik kelembagaan ini
adalah wakil dari masyarakat yang memahami kondisi dan masalah
desa yang berasal dari beberapa tempat berbeda. Media yang
digunakan adalah kertas plano, kertas warna yang telah dibentuk
bulat dan memiliki tiga ukuran, spidol, dan lem perekat.
Proses yang dilakukan dalam Bagan Kelembagaan ini antara lain:
 Narasumber diajak untuk mengidentifkasi semua kelembagaan
yang ada. Lembaga apa saja yang membantu atau punya peran
terhadap kemajuan kehidupan warga. Lembaga apa saja yang
kurang atau bahkan mengganggu kegiatan desa.
 Setelah daftar semua lembaga yang ada lengkap, lalu dianalisis
seberapa besar peran dan kedekatan lembaga-lembaga tersebut
terhadap masyarakat.
 Menggambarkan peran-peran lembaga tersebut yang ditunjukkan
dengan posisi dan besaran yang sesuai dengan menggunakan
kertas warna yang sudah dibentuk bulat tadi.
B. Proses Pemilihan Tindakan
1) Pengelompokan Masalah
Pada tahapan ini semua hasil identifkasi masalah dari semua
teknik (Sketsa Desa, Kalender Musim, Bagan Kelembagaan)
dikumpulkan dalam satu tabel beserta potensi-potensinya.
2) Penentuan Peringkat Masalah
Pada

tahapan

ini

dilakukan

upaya

penyepakatan

untuk

menentukan urutan kepentingan dari daftar masalah yang telah
didentifkasai pada tahapan sebelumnya. Dasar penentuan urutan
kepentingan adalah nilai-nilai tertentu yang dianggap penting.
Urutan penilaian dilambangkan dengan angka.
9

Pendampingan Dusun Jogobondo Desa Palur
Kecamatan Mojolaban. Sukoharjo

3) Pengkajian Tindakan Pemecahan Masalah
Pada

tahapan

ini

dilakukan

kajian

penyebab

masalah

dan

identifkasi upaya yang dapat dilakukan untuk memecahkan
masalah berdasarkan pada potensi yang dimiliki desa.
4) Penentuan Peringkat Tindakan
Pada tahapan ini dilakukan pemilihan tindakan terpilih yang akan
dilaksanakan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.

10

Pendampingan Dusun Jogobondo Desa Palur
Kecamatan Mojolaban. Sukoharjo
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Sasaran
Pada pendampingan yang dilakukan, kelompok penulis memilih
masyarakat di lingkungan RW XXI, Dusun Jogobondo, Desa Palur,
Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo. Adapun peserta yang
mengikuti pendampingan terdiri dari Pengurus RW XXI, Pengurus RT
yang ada di RW XXI (terdiri dari RT 1,2,3), Pengurus PKK, Masyarakat,
dan Perwakilan Karang Taruna RW XXI. Direncanakan peserta yang
hadir berjumlah 30 orang, namun yang dapat hadir berjumlah 25 orang.
B. Metode Kegiatan
Pada pendampingan yang telah dilaksanakan, tim melakukan kegiatan
berikut:
1) Persiapan
Pada tahap persiapan ini, tim melakukan pencarian lokasi, pembagian
tugas, perijinan, pemilihan peserta serta pendataan awal.
 Lokasi yang dipilih merupakan lokasi yang sesuai dengan kriteria
tim, yaitu belum pernah dilakukan pendampingan sebelumnya,
dekat dengan Kampus Kentingan Univeritas Sebelas Maret, dan
masih berupa pedesaan.
 Pembagian tugas merupakan kegiatan untuk membagi tanggug
jawab dari persiapan awal hingga penyusunan laporan.
 Pada tahap perijinan, dilakukan prosedur administrasi dari pihak
kampus, perijinan kelurahan serta perijinan RW
 Pada kegiatan pemilihan peserta dilakukan pemilihan terhadap
orang-orang yang akan hadir pada pendampingan. Pemilihan
tersebut dilakukan bersama Ketua RW, untuk meilih peserta yang
sekiranya mengetahui kondisi dari lokasi (RW XXI, Jogobondo)
 Pendataan awal dilakukan untuk mengetahui kondisi lokasi serta
untuk

mengantisipasi

apabila
11

peserta

kurang

aktif

dalam

Pendampingan Dusun Jogobondo Desa Palur
Kecamatan Mojolaban. Sukoharjo
menyampaikan kondisi desanya. Pendataan dilakukan dengan
survey langsung dan wawancara.

2) Pelaksanaan Pendampingan
Pelasanaan pendampingan merupakan kegiatan yang dilakukan
dengan warga. Adapun kegiatannya adalah sebagai berikut:
 Penyampaian materi awal merupakan presentasi awal (belum
mendalam) terhadap teknik-teknik yang akan digunakan. Adapun
teknik yang dilakukan adalah teknik sketsa desa, teknik kalender
musim, dan teknik bagan kelembagaan.
 Pembagian kelompok dilakukan dengan membagi peserta menjadi
tiga, untuk dijadikan sebagai peserta dalam tiap-tiap teknik.
Peserta dibuat beragam dari berbagai RT, asal lembaga dan jenis
kelamin.
 Pembahasan
menggunakan

merupakan
3

teknik

kegiatan
yang

telah

mengkaji

desa

disebutkan

dengan

sebelumnya.

Pembahasan ini dilakukan dengan penyampaian maksud dan
tujuan

teknik

oleh

fasilitator

kemudian

dilanjutkan

dengan

identifkasi masalah dan potensi berdasarkan masing-masing
teknik.
 Verifkasi

merupakan

presentasi

mengenai

hasil

dalam

pembahasan. Pada pendampingan yang dilakukan, disepakati
verifkasi yang dilakukan hanya dari teknik sketsa desa.
3) Pembahasan Lebih Lanjut
Pembahasan lebih lanjut berisi tentang proses perencanaan. Proses
ini dilakukan oleh tim setelah dilakukan pendampingan. Adapun
kegiatan pada tahap ini adalah sebagai berikut:
 Pembahasan prioritas masalah, setelah dilakukan pengumpulan
data

dari

teknik-teknik

yang

12

dilakukan.

Sebelum

dilakukan

Pendampingan Dusun Jogobondo Desa Palur
Kecamatan Mojolaban. Sukoharjo
pembobotan,

masalah

yang

ada

kemudian

dikelompokkan.

Pembobotan dilakukan dengan 4 kriteria, kriteria tersebut antara
lain:

Dirasakan

oleh

banyak

orang,

Tingkat

Keparahan,

Menghambat Peningkatan Pendapatan, Tersedia potensi untuk
memecahkan
 Penyusunan kaji tindak, dari masalah yang ada kemudian disusun
strategi pemecahan masalah. Penyusunan ini disusun dengan
melihat potensi yang ada terhadap masalah yang ada.
 Pemilihan

tindak

rencana

dilakukan

setelah

strategi-strategi

tersusun. Strategi tersebut kemudian dipilih melalui metode
pembobotan. Adapun kriteria yang dipakai dalam pembobotan
adalah

pemenuhan

kebutuhan

orang

banyak,

dukungan

peningkatan pendapatan masyrakat, dan dukungan potensi.
Tabel 3.1 Pembagian Kelompok Diskusi
Sketsa Desa

Kalender Musim

Bagan Kelembagaan

Mahasiswa:
Reza Eka Putri D.

Mahasiswa:
Avista

Mahasiswa:
Fimalananda A

Yuedhi Mahalina F

Wahyuningtyas
Istiaana M
Juliarahman

Lintang P.S

Mastarakat:
Ibu Sri Mujiyati
Ibu Tri Kusmiyati
Bp Darno
Bp Walidi
Bp Rahmad

Masyarakat:
Ibu Sri Martini
Ibu Sumiyem
Bp Jaswadi Wijaya
Bp Suryo Widodo
Bp Sumanto

Masyarakat:
Ibu Eni
Ibu Rukun Wijayati
Bp Suharno
Bp Yanto
Bp Joko

Bp Sriwiyanto
Bp Diran

Bp Tarno
Bu RW
Ibu Mujiyah

Zambiyanto
Bp Purnomo
Bp Agus M
BP Sarno
Pak RW

Tabel 3.2 Rangkaian Pelaksanaan Kegiatan

13

Pendampingan Dusun Jogobondo Desa Palur
Kecamatan Mojolaban. Sukoharjo
Jam
19.30 - 20.00

Kegiatan
Menunggu warga datang,

PJ

20.00 - 20.10

Presensi
Pembukaan

Ketua RW XXI

20.10 – 20.30

Sambutan dari perwakilan mahasiswa
Presentasi perkenalan dan materi

Mas Wahyudin
MC: Lintang

(pembagian konsumsi)

Presenter: Riswan,

Yurdhi

Nanda, Avista
20.30 – 20.35
20.40 - 21.40

Pembagian Kelompok
Diskusi Kelompok (3 teknik)

Konsumsi: Reza, Isti
Lintang
Sketsa Desa: Dila,
Reza
Kalender Musim:
Avista, Rahman,
Isti
Bagan
Kelembagaan:
Lintang, Nanda
Time Keeper :

21.45-22.00

Verifkasi Masalah oleh masyarakat

Riswan
MC: Lintang
Narasumber:
perwakilan dari

22.00

Penutupan dan penyerahan secara
kenang kenangan untuk masyarakat
RW XXI

14

sketsa desa
Lintang

Pendampingan Dusun Jogobondo Desa Palur
Kecamatan Mojolaban. Sukoharjo
BAB IV
HASIL KEGIATAN
A. Pengkajian Keadaan
Daftar Masalah dan Potensi Lingkungan Dusun Jogo Bondo RW 21
Kelurahan Palur, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo.
1. Teknik Sketsa Desa (Permasalahan Fisik)
Gambar 4.1
Hasil Sketsa Lingkungan Dusun Jogo Bondo RW 21 Kelurahan
Palur, yang dilakukan oleh Warga

Tabel 4.1
Identifikasi Potensi dan Masalah dengan Teeknik Sketsa Desa
No.
1.

Masalah
Jalan rusak

Lokasi
RT 1,2,3

Potensi
Sudah ada

Lokasi
RT 1, 2,3

2.

Jembatan

RT 1

Poskamling
Lapangan untuk

RT 3

3.

darurat sempit
Belum ada

RT 1,2,3

kegiatan warga
Terdapat PAUD &

RT 2

saluran

POSYANDU

drainase

(Balita dan Lansia)
15

Pendampingan Dusun Jogobondo Desa Palur
Kecamatan Mojolaban. Sukoharjo
No.
4.

Masalah
Saluran

Lokasi
RT 2,3

drainase belum
5.

maksimal
Belum ada TPS,

Potensi
Gudang

Lokasi
RT 2

Karangtaruna
RT 1,2,3

warga
membuang
sampah di
sungai
6.

Genangan di

RT 3

7.

musim hujan
Banjir luapan

RT 1,3

Adanya lahan
milik perorangan
yang boleh
dipergunakan
sebagai TPS
beberapa warga

RT 3

Sungai
8.

Bengawan Solo
Kurangnya

RT 1, RT 2

MCK Umum

2. Teknik Kalender Musim
Gambar 4.2
Hasil Kalender Musim Dusun Jogo Bondo RW 21 Kelurahan Palur

16

Pendampingan Dusun Jogobondo Desa Palur
Kecamatan Mojolaban. Sukoharjo

Tabel 4.2 Daftar Masalah dan Potensi dengan Kalender Musim A3

17

Pendampingan Dusun Jogobondo Desa Palur
Kecamatan Mojolaban. Sukoharjo
3. Teknik Bagan Kelembagaan
Gambar 4.3
Hasil Bagan Kelembagaan Dusun Jogo Bondo RW 21 Kelurahan Palur,
yang dilakukan oleh Warga

Tabel 4.3
Hasil Pembahasan Teeknik Bagan Kelembagaan
N
o.
1

2

3

Jenis
Lembaga
Internal

Lembaga dan Program
Pengurus RW
 Mengkoordinasikan
antar RT untuk
menyelesaikan masalah
Pengurus RT
 Arisan rutin
 Kerja bakti
 Kegiatan sosial
 Simpan pinjam
 Tabungan
PKK
 Arisan rutin
 Kegiatan sosial
18

Masalah

 Kurang
perhatian dari
pemerintah

Potensi

 Banyak
anggota
 Keaktifan

Pendampingan Dusun Jogobondo Desa Palur
Kecamatan Mojolaban. Sukoharjo
N
o.

Jenis
Lembaga

Lembaga dan Program

tingkat atas
 Kekurangan
dana
operasional

 PAUD
 Posyandu balita
 Posyandu lansia

Karangtaruna
 Pertemuan rutin
 Kegiatan sosial
(nyinom, dana sosial,
relawan bencana)
 Kegiatan hiburan
(acara 17-an, bazar)

4

Masalah

anggota
tinggi

 Kekurangan
dana
operasional

 Banyak
anggota
 Keaktifan
anggota
tinggi
 Terdapat
program
untuk
mencari dana
secara
mandiri,
misal: bazar

 Bantuan
terkadang
kurang tepat
sasaran

 Terdapat
pengurus RT
maupun RW
untuk
memberikan
data yang
akurat terkait
penerima
bantuan

Pengurus Musholla
 Pengajian rutin
 TPA
Kelompok Seni
 Hiburan untuk hajatan
Panitia Bersih Dusun
 Syukuran
 Pentas seni wayang
kulit

5
6

7
Eksternal

8

Pemerintah Kabupaten
 Perbaikan jalan,
sanitasi, talud dan
saluran irigasi
 Berbagai bentuk
bantuan dana bagi
masyarakat

9

PNPM

10

Potensi

LSM
 Melakukan pendataan
calon penerima dana
bantuan

19

 Pendataan
calon penerima
bantuan tidak
tepat sasaran

 Terdapat
pengurus RT
maupun RW
untuk
memberikan
data yang
akurat terkait
penerima

Pendampingan Dusun Jogobondo Desa Palur
Kecamatan Mojolaban. Sukoharjo
N
o.

Jenis
Lembaga

Lembaga dan Program

Masalah

Potensi
bantuan

B. Proses Pemilihan Tindakan
1. Pengelompokan Masalah
Pada tahapan ini semua hasil identifkasi masalah dan potensi
dari berbagai teknik (sketsa desa, kalender musim,dan bagan
kelembagaan) dikumpulkan menjadi 1 dalam tabel berikut:
Teabel 4.4 Pengelompokan Masalah
N
o

Masalah

1

Jalan rusak

2

Jembatan darurat sempit

3

Belum ada saluran
drainase

4

Saluran drainase belum
maksimal

5

Kurangnya pendanaan
penyedia saluran

6

Belum ada TPS, warga
membuang sampah di
sungai

7

Genangan di musim
hujan

8

Kurangnya MCK Umum

Potensi
 Gotong Royong baik
 Pengajuan proposal pembangunan
oleh Pak Bayan rutin dibuat
 Penarikan dana lingkungan (swadaya
masyarakat)
 Gotong royong
 Penarikan dana lingkungan (swadaya
masyarakat)
 Gotong royong
 Penarikan dana lingkungan (swadaya
masyarakat)
 Pemerintah menyediakan dana yang
dapat diraih dengan pengajuan
proposal
 Gotong royong
 Penarikan dana lingkungan (swadaya
masyarakat)
Adanya lahan milik perorangan yang
digunakan sebagai TPS beberapa
warga
 Ada lahan kosong tiap rumah
(pekarangan)
 Gotong royong
 Iuran Warga
 Pemerintah menyediakan dana yang
dapat diraih dengan pengajuan
proposal

20

Pendampingan Dusun Jogobondo Desa Palur
Kecamatan Mojolaban. Sukoharjo
N
o

Masalah

Potensi

9

Banjir

1
0

Air PDAM kurang lancar
pada jam 5 pagi hingga 5
sore

1
1

Adanya bank harian
(rentenir) yang
meresahkan warga

1
2

Pendanaan untuk
kegiatan posyandu
kurang

1
3

Kurang perhatian dari
pemerintah tingkat atas

1
4

Kekurangan dana
operasional lembaga

 Gotong royong
 Penarikan dana lingkungan (swadaya
masyarakat)
 Adanya tanggul Bengawan Solo
 Ada lahan kosong tiap rumah
(pekarangan)
 Gotong Royong
 Iuran Warga
 Air tanah sekitar bagus dan melimpah
 Pemerintah menyediakan dana yang
dapat diraih dengan pengajuan
proposal
 Gotong royong
 Adanya program pemerintah dalam
menuntaskan rentenir
 Pengajuan proposal pembangunan
oleh Pak Bayan rutin dibuat
 Penarikan dana lingkungan (swadaya
masyarakat)
 Banyak anggota
 Keaktifan anggota tinggi
 Banyak anggota
 Keaktifan anggota tinggi
 Terdapat program untuk mencari dana
secara mandiri, misal: bazar

2. Penentuan Peringkat Masalah
Pada tahap ini, permaalahan yang telah dikumpulkan menjadi
1

kemudian

akan

dilakukan

penilaian

(skoring)

untuk

mengetahui peringkat masalah. Masalah dengan nilai paling
banyak akan mendapat peringkat yang lebih dulu, hal ini
menunjukan

bahwa

masalah

tersebut

merupakan

masalah

utama ang ada di Desa Jogobondo. Kriteria untuk skoring telah
ditentukan sebelumnya yaitu: dirasakan oleh banyak orang,
tingkat

keparahan,

menghambat

tersedia potensi untuk memecahkan

21

peningkatan

pendapatan,

Pendampingan Dusun Jogobondo Desa Palur
Kecamatan Mojolaban. Sukoharjo
Penilaian

dengan

membuat

range

nilai

untuk

setiap

kategorinya, berikut merupakanrange nilai yang digunakan: 1-3
sedikit, 4-6 sedsng, 7-9 banyak.
Teabel 4.5 Skoring Masalah

N
o

1
2

3

4

5

6
7

8
9

1
0

1
1

Masalah

Jalan rusak
Jembatan
darurat
sempit
Belum ada
saluran
drainase
Saluran
drainase
belum
maksimal
Belum ada
TPS, warga
membuang
sampah di
sungai
Genangan di
musim hujan
Kurangnya
MCK Umum
Kurangnya
pendanaan
penyedia
saluran
Banjir
Air PDAM
kurang
lancar pada
jam 5 pagi
hingga 5
sore
Adanya bank
harian
(rentenir)

Dirasaka
n oleh
banyak
orang

Tingkat
keparah
an

7

5

Mengham
bat
peningkat
an
pendapata
n
3

5

3

7

Tersedia
potensi
untuk
memecahka
n

Total

Peringk
at

6

21

5

4

4

16

8

8

2

4

21

5

7

7

2

4

20

6

8

8

3

5

24

3

6

6

4

4

20

6

8

8

4

5

25

2

8

8

2

4

22

4

7

6

5

6

24

3

9

8

3

8

28

1

5

6

6

5

22

5

22

Pendampingan Dusun Jogobondo Desa Palur
Kecamatan Mojolaban. Sukoharjo

N
o

1
2

1
3

1
4

Masalah

yang
meresahkan
warga
Pendanaan
untuk
kegiatan
posyandu
kurang
Kurang
perhatian
dari
pemerintah
tingkat atas
Kekurangan
dana
operasional
lembaga

Dirasaka
n oleh
banyak
orang

Tingkat
keparah
an

Mengham
bat
peningkat
an
pendapata
n

5

6

2

8

21

5

6

5

3

5

19

7

8

6

3

4

21

5

Tersedia
potensi
untuk
memecahka
n

Total

Peringk
at

3. Pengkajian Tindakan Pemecahan Masalah
Pada tahap ini dilakukan kajian identifkasi tindakan yang
dapat dilakukan untuk

memecahkan masalah berdasarkan

potensi yang dimiliki. masalah yang di identifkasi adalah
masalah yang memiliki 3 peringkat atas hasil dari skoring.
Pada tahapan ini setiap masalah yang di anggap urgrn
untukdiselesaikan di identifkasi berdasarkan penyebab terjadi
masalah. Untuk memecahkan masalah tersebut maka dapat
melihat pada potensi yang dimiliki yang berkaitan dengan
masalah. Setelah mengidentifkasi penyebab dan potensi, maka
akan muncul alternatif rencana tindak, yang kemudian dipilih 1
untuk menjadi tindakan yang layak dilakukan.
Tabel 4.6 Pengkajian Rencana Teindak

23

Pendampingan Dusun Jogobondo Desa Palur
Kecamatan Mojolaban. Sukoharjo

N
o

Alternatif
Rencana
Tindak

Tindakan
yang Layak
Dilaksanakan

Masalah

Penyebab

Potensi

1

Air PDAM
kurang
lancar pada
jam 5 pagi
hingga 5 sore

 Buruknya
kualitas
pelayanan
PDAM

2

Kurangnya
MCK Umum

 Kekurang
an dana
untuk
membang
un MCK
umum
 Rendahny
a tingkat
kesadaran
masyarak
at
terhadap
sanitasi
lingkunga
n

 Membuat
sumur
komunal
 Mengajuka
n
permohona
n bantuan
air bersih
kepada
pemerintah
 Penyampai
an keluhan
kepada
PDAM
 Membangu
n MCK
umum
secara
swadaya
 Mengajuka
n
permohona
n
pembangu
nan MCK
pada
pemerintah

3

Belum ada
TPS, warga
membuang
sampah di
sungai

 Kekurang
an dana
 Kurang
sadarnya
masyarak
at akan
kebersiha
n
lingkunga
n

 Air tanah
sekitar
bagus dan
melimpah
 Pemerintah
menyediaka
n dana yang
dapat diraih
dengan
pengajuan
proposal
 Gotong
royong
 Pemerintah
menyediaka
n dana yang
dapat diraih
dengan
pengajuan
proposal
 Gotong
royong
 Penarikan
dana
lingkungan
(iuran
masyarakat)
 Adanya
lahan milik
perorangan
yang boleh
dipergunak
an sebagai
TPS
beberapa
warga
 Terdapat
iuran warga

 Membuat
tempat
pembuanga
n sampah
komunal
 Membayar
petugas
kebersihan
dengan
dana iuran
untuk
mengangku
t sampah
TPS diluar
wilayah
RW 21

Membuat
tempat
pembuangan
sampah
komunal

4

Banjir

 Hujan

 Pemerintah

 Membuat

Memperbaik

24

Membuat
sumur
komunal

Mengajukan
permohonan
pembanguna
n MCK pada
pemerintah

Pendampingan Dusun Jogobondo Desa Palur
Kecamatan Mojolaban. Sukoharjo

N
o

Masalah

Penyebab

Potensi

Alternatif
Rencana
Tindak

deras
 Luapan
Sungai
Bengawan
Solo
 Tanggul
belum
terdapat
di semua
tepi
sungai
 Saluran
drainase
kurang
optimal

menyediaka
n dana yang
dapat diraih
dengan
pengajuan
proposal
 Gotong
royong
 Iuran warga

tanggul
tambahan
 Membuat
biopori
pada setiap
kapling
rumah
 Memperbai
ki saluran
drainase

25

Tindakan
yang Layak
Dilaksanakan
i saluran
drainase

Pendampingan Dusun Jogobondo Desa Palur
Kecamatan Mojolaban. Sukoharjo
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adanya kegiatan pendampingan desa, dapat meningkatkan
pengetahuan masyarakat untuk mengidentifkasi permasalahan
yang terjadi di lingkungannya. Sehingga dapat dijadikan sebagai
bahan dasar perumusan rencana pembangunan yang tepat, untuk
dilakukan di lingkungannya sendiri.
Dari kegiatan pendampingan desa di Dusun Jogobondo, Desa
Palur,

Kecamatan

Mojolaban,

Kabupaten

Sukoharjo

dapat

diidentifkasi empat masalah utama yaitu air PDAM kurang lancar
pada jam 5 pagi hingga 5 sore, kurangnya MCK umum, belum ada
TPS sehingga warga membuang sampah di sungai, dan banjir.
Masalah air PDAM kurang lancar pada jam 5 pagi hingga 5
sore

disebabkan

oleh

buruknya

kualitas

pelayanan

PDAM

Kabupaten Sukoharjo. Masyarakat Desa Palur sendiri memiliki
potensi-potensi yang bisa dikembangkan untuk menyelesaikan
masalah kurang lancarnya air PDAM ini. Beberapa potensi yang
ada dan bisa dikembangkan antara lain, air tanah yang ada di desa
Palur sendiri sangat banyak dan melimpah, pemerintah sendiri
memiliki dana yang bisa dicairkan melalui mekanisme pangajuan
proposal, di samping itu budaya gotong royong masih sangat kental
di masyarakat desa Palur. Dari potensi-potensi yang ada dapat
dikembangkan

menjadi

alternatif

rencana

tindak.

Alternatif

rencana tindak yang bisa dilakukan antara lain membuat sumur
komunal, mengajukan permohonan bantuan air bersih kepada
pemerintah, dan menyampaikan keluhan kepada PDAM. Dari
beberapa alternatif yang paling layak untuk dilaksanakan adalah
membuat sumur komunal. Air tanah yang bagus dan melimpah di
desa Palur bisa dimanfaatkan untuk membuat sumur komunal

26

Pendampingan Dusun Jogobondo Desa Palur
Kecamatan Mojolaban. Sukoharjo
dengan cara gotong royong masyarakat dan meminta dana kepada
pemerintah untuk biaya pembuatan sumur komunal.
Masalah kurangnya MCK umum disebabkan oleh kekurangan
dana dan rendahnya kesadaran masyarakat terhadap sanitasi
lingkungan. Potensi-potensi yang ada dan bisa dikembangkan
antara lain dana dari pemerintah yang bisa dicairkan menggunakan
proposal, budaya gotong royong yang ada di masyarakat, dan juga
dana swadaya masayarakat. Alternatif rencana tindak yang ada
antara

lain

membangun

MCK

umum

secara

swadaya

dan

mengajukan permohonan pembangunan MCK pada pemerintah.
Alternatif

yang

paling

layak

adalah

pengajuan

permohonan

pembangunan MCK kepada pemerintah, karena untuk membangun
MCK umum secara swadaya tentu akan lebh sulit, oleh karena itu
mengajukan permohonan pembangunan MCK kepada pemerintah
merupakan alternatif yang paling rasional.
Masalah belum ada TPS sehingga warga membuang sampah
di sungai disebabkan oleh kurangnya kesadaran masayarakat
terhadap kebersihan lingkungan dan tidak adanya dana untuk
membangun TPS. Di Desa Palur sendiri ada beberapa potensi yang
bisa dikembangkan, antara lain adanya lahan milik perorangan
yang boleh digunakan sebagai TPS oleh beberapa warga dan juga
adanya iuran dari warga yang dananya dapat dimanfaatkan.
Alternatif rencana tindak yang bisa dilakukan antara lain membuat
tempat pembuangan sampah komunal dan membayar petugas
kebersihan dengan dana iuran untuk mengangkut sampah ke TPS
di luar RW XXI. Dari dua alternatif yang ada, yang paling layak
untuk dilakukan adalah membuat tempat pembuangan sampah
komunal, karena membuat tempat pembuangan sampah komunal
merupakan solusi jangka panjang yang bisa terus digunakan dan
lebih efsien secara biaya karena tidak perlu membayar petugas
untuk mengangkut sampah ke luar RW XXI.

27

Pendampingan Dusun Jogobondo Desa Palur
Kecamatan Mojolaban. Sukoharjo
Masalah lain yang ada di desa Palur adalah banjir. Banjir di
Desa Palur disebabkan oleh saluran drainase yang kurang optimal
sehingga saat hujan deras terjadi banjir, selain itu juga disebabkan
oleh luapan sungai Bengawan Solo, ditambah lagi tanggul yang
belum merata dibangun di semua tepi sungai. Potensi-potensi yang
ada di Desa Palur antara lain budaya gotong royong yang masih
melekat di masyarakat Desa Palur, iuran warga yang dananya bisa
dimanfaatkan, dan juga bisa mengajukan proposal permohonan
dana kepada pemerintah. Alteratif rencana tindak yang ada antara
lain membuat tanggul tambahan sehingga merata di semua tepi
sungai memiliki tanggul, memperbaiki saluran drainase sehingga
bisa mengalirkan air dengan lancar, dan juga membuat biopori di
setiap kapling rumah untuk mempercepat penyerapan air ke dalam
tanah dan mencegah banjir. Yang paling layak untuk dilakukan
adalah memperbaiki saluran drainase karena belum di semua
jaringan jalan memiliki saluran drainase. Diharapkan dengan
pembuatan saluran drainase bisa mengalirkan air hujan dengan
sempurna dan menghindari adanya banjir.
B. Saran
Salah satu kegiatan yang dianjurkan untuk dilaksanakan
dalam perumusan rencana pembangunan nasional adalah aktivitas
pengkajian desa. Melalui aktivitas ini diharapkan produk rencana
yang dihasilkan dapat lebih berpihak pada masyarakat karena
bersumber langsung dari masyarakat. Agar dapat mewujudkan
aktivitas ini pada desa yang belum mampu melakukan tindak
partisipatif secara mandiri, maka perlu adanya peran fasiliator
untuk membantu masyarakat dalam memahami maksud dan tujuan
teknik partisipasi yang umumnya dilakukan terhadap masalah dan
potensi yang dimiliki wilayahnya. Peran fasilitator ini dapat
dilakukan oleh kalangan umum ataupun dari civitas akademika.
Pada pendampingan yang dilakukan oleh mahasiswa PWK UNS,
28

Pendampingan Dusun Jogobondo Desa Palur
Kecamatan Mojolaban. Sukoharjo
pendampingan yang dilakukan sebagai bentuk pembelajaran serta
wujud

pengabdian

kepada

masyarakat.

Bagi

masyarakat,

pendampingan yang dilakukan bermanfaat karena masyarakat akan
mampu mengetahui proses pencarian kondisi desa terutama
permasalahan

yang

ada.

Sehingga,

partisipasi

masyarakat

kedepannya dapat dilakukan secara mandiri oleh warga. Dengan
demikian,

kegiatan

semacam

ini

diharapkan

dapat

terjaga

kelangsungannya oleh generasi-generasi mahasiswa PWK UNS
berikutnya karena kemanfaatan yang sapat diberikan.

29