Buffer Asam dan Basa Indonesia

Buffer Asam dan Basa, Rumus Menentukan, Contoh Soal, Pembahasan, Kimia - Sebelumnya,
pelajarilah terlebih dahulu materi tentang jenis larutan penyangga.
A. Larutan Penyangga Asam
Marilah kita tinjau larutan yang mengandung campuran asam lemah dengan basa konjugasinya,
misalnya CH3COOH dengan CH3COO–. Kita ketahui bahwa hampir semua ion CH3COO– dalam
larutan berasal dari garam sebab CH3COOH hanya sedikit sekali yang terionisasi (James E.
Brady, 1990).
CH3COOH D CH3COO– + H+

Ka =
[H+] = Ka .
–log [H+] = –log Ka – log
pH = pKa – log
Karena dalam satu larutan mengandung CH3COOH dan CH3COO–, maka rumus di atas dapat
ditulis :

pH = pKa – log
dengan :
Ka = tetapan ionisasi asam lemah
a = jumlah mol asam lemah
g = jumlah mol basa konjugasi

B. Larutan Penyangga Basa
Sekarang marilah kita tinjau larutan yang mengandung basa lemah dengan asam konjugasinya.
Misalnya, NH3 dan NH4+ yang berasal dari garam (James E. Brady, 1990).
NH3 + H2O D NH4+ + OH–

Kb =

[OH–] = Kb .
–log [OH–] = – log Kb – log
pOH = pKb – log
Karena dalam satu larutan mengandung NH3 dan NH4+, maka rumus di atas dapat di tulis :

pOH = pKb – log
dengan :
Kb = tetapan ionisasi basa lemah
b = jumlah mol basa lemah
g = jumlah mol asam konjugasi
Contoh Soal Menghitung pH dan pOH Larutan Penyangga (Buffer) 1 :
Sebanyak 50 mL larutan NH3 0,1 M (Kb = 10–5) dicampur dengan 100 mL larutan NH4Cl 0,5 M.
Hitunglah pH larutan tersebut!

Jawaban :
50 mL NH3 0,1 M + 100 mL NH4Cl 0,5 M
mol NH3 = 50 mL × 0,1 mmol/mL = 5 mmol
mol NH4Cl = 100 mL × 0,5 mmol/mL = 50 mmol
pOH = pKb – log
pOH = 5 – log
pOH = 5 – log 0,1
pOH = 5 +1 = 5
pH = 14 – pOH = 14 – 6 = 8
Contoh Soal Mengukur pH dan pOH Larutan Penyangga (Buffer) 2 :
Tentukan pH larutan penyangga yang dibuat dengan mencampurkan 50 mL larutan CH3COOH
0,1 M dengan 50 mL larutan NaCH3COO 0,1 M. (Ka CH3COOH = 1,8 × 10–5)
Penyelesaian :

50 mL CH3COOH 0,1 M + 50 mL NaCH3COO 0,1 M
mol CH3COOH = 50 mL × 0,1 mmol/mL= 5 mmol
mol NaCH3COO = 50 mL × 0,1 mmol/mL= 5 mmol
pH = pKa – log
pH = – log 1,8 × 10–5 – log
pH = – log 1,8 × 10–5

pH = 5 – log 1,8 = 4,75

Larutan penyangga atau larutan buffer merupakan suatu larutan yang dapat
mempertahankan nilai pH tertentu. Adapun sifat yang paling menonjol dari buffer ini seperti pH
buffer hanya berubah sedikit pada penambahan sedikit asam atau basa. Buffer yang bersifat asam
memiliki pH kurang dari 7 sedangkan buffer basa memiliki pH lebih dari 7. Buffer yang bersifat
asam biasanya terbuat dari asam lemah dan basa konjugatnya. Sedangkan buffer yang bersifat
basa biasanya terbuat dari basa lemah dan asam konjugatnya.
Bila larutan penyangga berasal dari asam lemah dengan garamnya tercampur sedikit
asam kuat, maka asam kuat akan bereaksi dengan garamnya sehingga asam kuat akan diubah
menjadi garam (bersifat netral) dan asam lemah. Sifat asam kuatnya menjadi sangat kecil. Bila
ditambah sedikit basa kuat maka basa kuat ini menjadi sangat kecil, karena bereaksi dengan
asamnya. Bila ditambah sedikit asam, komponen buffer yang bersifat basa akan mengikat ion
H+ sehingga jumlah ion H+ tidak bertambah dan pH tidak menurun. Bila ditambahkan sedikt
basa, komponen buffer yang bersifat asam akan mengikat ion OH- sehingga jumlah ion OH- tidak
bertambah dan pH tidak meningkat. Buffer umumnya memiliki kapasitas penyangga dengan
rentang 1 nilai pH diatas dan dibawah pH normal buffer tersebut.
Larutan dapar (buffer solution) merupakan nama lain dari penyangga (Purpasari, 2010).
Larutan penyangga atau larutan buffer atau larutan dapar merupakan suatu larutan yang dapat
menahan perubahan pH yang besar ketika ion – ion hidrogen atau hidroksida ditambahkan, atau

ketika larutan itu diencerkan. Secara umum, larutan buffer mengandung pasangan asam – basa
konjugat atau terdiri dari campuran asam lemah dengan garam yang mengandung anion yang
sama dengan asam lemahnya, atau basa lemah dengan garam yang mengandung kation yang
sama dengan basa lemahnya. Oleh karena mengandung komponen asam dan basa tersebut,
larutan buffer dapat bereaksi dengan asam (ion H+) maupun dengan basa (ion OH-) apa saja yang
memasuki larutan. Oleh karena itu, penambahan sedikit asam ataupun sedikit basa ke dalam
larutan buffer tidak mengubah pH-nya. Larutan penyangga dapat dibedakan atas larutan
penyangga asam dan larutan penyangga basa. (Underwood, A.L., 2002 ).
Mekanisme sebagai pendapar dapat digambarkan oleh larutan dapar asam asetat (CH 3COOH)
dan natrium asetat (CH3COONa), bila ditambahkan basa (OH-) maka reaksi yang terjadi adalah
(Mirawati, 2011):
CH3COOH + OHCH3COO- + H2O
Bila yang ditambahkan dalam larutan adalah asam (H+) maka reaksi yang terjadi adalah :
CH3COONa + H+
CH3COOH + Na+

Faktor-faktor yang mempengaruhi pH larutan dapar. Penambahan garam-garam netral ke dalam
larutan dapar mengubah pH larutan dengan berubahnya kekuatan ion. Temperatur juga
berpengaruh terhadap larutan-larutan dapar. Kolthff dan Takelenburg menyatakan istilah
koefisien temperatur pH yaitu perubahan pH akibat pengaruh temperatur. pH dapar asetat

dijumpai meningkat dengan naiknya temperatur sedang pH dapar asam borat-natrium borat turun
(Martin, 1990).
Cara menghitung jumlah bahan yang digunakan dalam pembuatan bahan adalah dengan
menggunakan persamaan Henderson-Hasselbach sebagai berikut (Anonim, 2011) :
1. Asam lemah dengan basa konjugasinya
2. Basa lemah dengan basa konjugasinya (garamnya).
Untuk asam :
pH = pKa+log garam/ asam
Untuk basa :
pH= pKa+ log basa/garam
FUNGSI LARUTAN PENYANGGA DALAM BIDANG FARMASI
Buffer pada bidang farmasi banyak digunakan untuk menetralkan darah atau biasanya
pada kasus keracunan. Dalam bidang farmasi (obat-obatan) banyak zat aktif yang harus berada
dalam keadaan pH stabil. Perubahan pH akan menyebabkan khasiat zat aktif tersebut berkurang
atau hilang sama sekali. Untuk obat suntik atau obat tetes mata, pH obat-obatan tersebut harus
disesuaikan dengan pH cairan tubuh. pH untuk obat tetes mata harus disesuaikan dengan pH air
mata agar tidak menimbulkan iritasi yang mengakibatkan rasa perih pada mata. Begitu juga obat
suntik harus disesuaikan dengan pH darah agar tidak menimbulkan alkalosis atau asidosis pada
darah.
Perubahan pH pada larutan obat dapat merusak komposisi, fungsi, dan efektivitas

obattersebut. Oleh karena itu, obat-obatan dalam bentuk larutan sering kali bertindak sebagai
sistem penyangga bagi obat itu sendiri untuk mempertahankan kadar larutan obat tetap berada
dalam trayek pH tertentu.
Larutan Penyangga pada Obat-Obatan : asam asetilsalisilat merupakan komponen utama
dari tablet aspirin, merupakan obat penghilang rasa nyeri. Adanya asam pada aspirin dapat
menyebabkan perubahan pH pada perut. Perubahan pH ini mengakibakan pembentukan hormon,
untuk merangsang penggumpalan darah, terhambat; sehingga pendarahan tidak dapat
dihindarkan. Oleh karena itu, pada aspirin ditambahkan MgO yang dapat mentransfer kelebihan
asam.
Larutan penyangga atau larutan buffer merupakan suatu larutan yang dapat
mempertahankan nilai pH tertentu. Buffer yang bersifat asam biasanya terbuat dari asam lemah
dan basa konjugatnya. Sedangkan buffer yang bersifat basa biasanya terbuat dari basa lemah dan
asam konjugatnya.

Larutan Penyangga - Jenis-jenis Larutan
Dalam kehidupan sehari-hari, kita bersinggungan dengan sesuatu nan sifatnya ilmiah dan alam.
Larutan penyangga pun sama. Secara umum, terdapat 2 jenis larutan penyangga, yaitu larutan
alami dan sintetis. Larutan alami ialah buffer nan terdapat dalam metabolisme tubuh makhluk
hidup. Sedangkan larutan sintetis ialah buffer nan dibuat spesifik buat keperluan eksklusif seperti
keperluan industri, farmasi, dan fotografi. Larutan alami seperti nan terdapat dalam darah dan air

ludah.
Begitu hebatnya kreasi Tuhan YME, bahkan nan mengalir dalam tubuh manusia saja dijadikanNya larutan nan dapat menstabilkan sistem kerja metabolisme tubuh. Ph darah dalam tubuh
manusia memiliki kisaran antara 7,35 hingga 7,45. Jika melebihi ph itu, maka darah akan
menyebabkan organ tubuh menjadi rusak. Ph darah nan meningkat dapat mengakibatkan
hiperventilasi, dimana jumlah karbondioksida nan dikeluarkan dari dalam darah menjadi lebih
banyak dari biasanya.
Faktor pemicu terjadinya hiperventilasi ialah alkalosis respiratorik yaitu gangguan dalam
pernafasan nan kemudian memunculkan rasa nyeri, kecemasan, demam, serta kadar oksigen
dalam darah menurun hingga penggunaan aspirin nan berlebihan. Oleh sebab itu, dibutuhkan
larutan nan bersifat asam.
Sementara itu, ph darah nan menurun diakibatkan darah terlalu banyak mengandung asam.
Kondisi ini dinamakan asidosis metabolik. Dalam hal ini darah banyak mengandung
karbondioksida sebab paru-paru berfungsi dengan kurang baik atau pernafasan menjadi lambat.
Karbondioksida bisa dikendalikan dengan mengatur kedalaman dan kecepatan pernafasan.
Masalah ph darah nan menurun ini biasa terjadi pada mereka nan menderita gangguan paru-paru,
seperti asma, emfisema pneumonia atau radang paru-paru, bronchitis kronis, dan edema
pulmoner atau paru-paru nan terendam banyak cairan. Dalam darah, larutan penyangga nan
mempengaruhi diantaranya sebagai berikut.
1. Penyangga Fosfat
Buffer fosfat ini sangat diperlukan dalam mengatur ph darah di cairan intra sel. Penyangga fosfat

merupakan campuran dihidrogen fosfat dengan monohidrogen fosfat. Dengan adanya penyangga
fosfat ini, maka bisa membantu menahan ph darah tetap pada angka 7,4.
2. Penyangga Karbonat
Buffer karbonat ini merupakan campuran antara asam karbonat dan basa konjugasi bikarbonat.
Larutan ini sangat krusial dalam mengendalikan darah terutama dalam kasus asidosis metabolik
dimana produksi ion bikarbonat menjadi meningkat.
3. Penyangga Hemoglobin
Hemoglobin dalam darah berfungsi mengikat oksigen nan kemudian akan dibawanya ke seluruh
tubuh. Oksigen dalam reaksi kesetimbangan penyangga hemoglobin akan memengaruhi
konsentrasi ion hydrogen nan juga akan mempengaruhi ph darah. Oksigen nan ada dalam reaksi
ini bersifat basa sehingga dilepaskan oleh hemoglobin. Lalu hemoglobin dapat mengikat ion
hydrogen dan kemudian membentuk asam hemoglobin.

Mulut harusnya memiliki ph sekitar 6,8. Larutan nan terdapat dalam air ludah bisa menjaganya
tetap stabil dengan cara menetralkan asam nan berasal dari fermentasi sisa-sisa makanan. Asam
tersebut bisa merusak gigi. Kandungan nan terdapat dalam air liur ialah larutan penyangga fosfat.
Larutan sintetis biasa digunakan dalam bidang industri, farmasi, fotografi, dan hal nan berkaitan
dengan biologi. Dalam global biologi, enzim bakteri memerlukan ph nan sinkron buat melakukan
aktifitasnya. Begitu juga dengan tanaman nan ditanam menggunakan media tanam selain tanah.
Tanaman hidroponik nan media tanamnya berupa air, tentu butuh ph eksklusif supaya ia tumbuh

dengan baik, tak mudah rusak, dan layu.
Dalam global farmasi, larutan penyangga berfungsi menjaga stabilitas kadar ph dalam obatobatan. Ph dalam larutan obat seringkali berubah sehingga menyebabkan rusaknya fungsi obat,
menurunnya efektifitas obat, dan komposisi nan acak-acakan. Obat nan bentuknya berupa cairan
kental jauh lebih baik sebab bisa menjadi larutan buat obat itu sendiri. Misalnya, obat tetes mata
menggunakan larutan ini agar sinkron dengan ph air dalam mata manusia.
Berbeda dengan aspirin dimana terdapat asam asetilsalisilat nan dapat menyebabkan perubahan
ph di perut menjadi asam. Maka seringkali terjadi penggumpalan darah dan pembentukan
hormon dampak pemakaian obat penghilang rasa nyeri ini dalam waktu nan panjang. Dalam
aspirin juga terdapat MgO nan berfungsi mengambil kelebihan asam. Dalam bidang industri,
larutan ini sering digunakan dalam penanganan limbah, termin penyepuhan atau electroplating
dan proses fotografi.
Larutan Penyangga - Kegunaannya dalam Kehidupan Sehari-hari
Selain mengenal jenis-jenis larutan penyangga, Anda pun kiranya perlu mengetahui apasaha
manfaat larutan tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Dalam keseharian, larutan ini sangat
bermanfaat buat hal-hal sebagai berikut.
1. Menjaga kadar ph cairan dalam organ tubuh, terutama pada ginjal. Pada ginjal terjadi
ekskresi ion H+ dari asam dihidrogen fosfat dengan basa monohidrogen fosfat.
2. Menjaga ph plasma darah supaya stabil berada pada kisaran 7,45. Larutan ini terjadi
antara ion HCO3+ dan Na+.
3. Menjaga kadar asam basa pada makanan olahan nan dikemas dalam kaleng. Kadar ph nan

terjaga membuat makanan kaleng tersebut jadi tak mudah rusak. Larutan penyangga ialah
antara asam benzoate dan natrium benzoate.
4. Menjaga kadar ph pada sampo spesifik bayi. Rambut bayi dan balita lebih halus jika
dibandingkan dengan rambut orang dewasa. Kelenjar minyak pada kulit kepala bayi juga
belum bia berfungsi secara sempurna. Maka, diperlukan produk pencuci rambut atau
sampo nan mengandung sedikit bahan aktif atau kimia dan dengan ph nan seimbang.
Sampo dengan ph seimbang itu juga tak pedih di mata sehingga kondusif buat kulit
kepala dan paras bayi. Protein keratin ialah protein penyusun rambut nan memiliki ikatan
kimia hydrogen dan disulfide. Ikatan keduanya akan putus jika ph pada produk sampo
terlalu kurang atau lebih dari 4,6 dan 6,0. Larutan ini berfungsi menyesuaikan dengan ph
nan dimiliki rambut.

5. Asam sitrat sebagai larutan penyangga pada buah. Fungsi asam sitrat ini ialah sebagai
bahan pengawet nan alami dan kondusif serta buat menambah rasa masam pada makanan
dan minuman olahan. Asam sitrat pada siklus metabolisme pada hampir setiap makhluk
hayati nan berfungsi sebagai zat antioksidan. Asam sitrat dalam global industri sering
dipakai dalam pembuatan zat pembersih permukaan barang-barang rumah tangga.
6. Larutan penyangga nan berfungsi menstabilkan kadar ph juga dapat membantu kerja
enzim sebagai katalis dalam tubuh manusia. Enzim nantinya akan membantu laju reaksi
kimia pada suhu eksklusif dalam metabolisme manusia.

7. Natrium asetat merupakan larutan penyangga nan bisa menetralkan asam sulfat dari
buangan pabrik berupa limbah. Kegunaan lainnya dalam global industri ialah sebagai
penyangga bersama-sama dengan asam klorida.
8. Sodium cacodylate ialah larutan nan dipakai dalam pelaksanaan mikroskop elektron. Ph
nan baik buat alat dalam global medis dan biologi ini berada pada kisaran 5 ,0 - 7,4.
9. Larutan penyangga juga sangat krusial dalam pengolahan limbah dengan proses anaerob.
Proses anaerob sendiri melalui tiga termin yaitu proses hidrolisis, proses pembentukan
asam, dan proses pembentukan metana. Dalam proses pembentukan metana, penambahan
buffer dimanfaatkan agar ph-nya tetap 7.

Larutan Buffer / Larutan Penyangga dalam tubuh
Kali ini saya akan ngepost hasil tugas sekolah saya tentang Larutan
Buffer / Larutan eenyangga aala tuuuh anusiab Ini hasil gauungan
searching saya ai uah google aengan ueuerapa proses eaitanb Nah ini!!!
Larutan penyangga, larutan aapar, atau uuffer aaalah larutan yang
aigunakan untuk
e pertahankan nilai pH tertentu agar tiaak uanyak
ueruuah sela a reaksi ki ia uerlangsungb Reaksi ki ia yang terjaai ai
aala
tuuuh
anusia
erupakan reaksi enzi atis, yaitu reaksi yang
eliuatkan enzi
seuagai katalisb Aktivitas Enzi
seuagai katalis aala
siste hiaup sangatlah peka terhaaap peruuahan pHb Enzi seuagai katalis
hanya aapat uekerja aengan uaik paaa pH tertentu (pH opti u nya)b Agar
enzi tetap uekerja secara opti u , aiperlukan lingkungan reaksi aengan
pH yang relative tetap, untuk itu aka aiperlukan larutan penyanggaberoses
etauolis e secara terus
enerus akan
enghasilkan zat-zat uersifat
asa , isalnyaasa laktat, asa fosfat, aan asa sulfat yang aiueuaskan
aala
jaringan tuuuhb eenyerapan zat
akanan juga aapat
enghasilkan
zat-zat asa
atau uasab Ini se ua aapat
e pengaruhi pH aarahb Oleh
karena itu aiaala
setiap cairan tuuuh teraapat pasangan asa -uasa
konjugasi yang uerfungsi seuagai larutan penyanggab Cairan tuuuh, uaik
seuagai cairan intra sel (aala
sel) aan cairan ekstra sel (luar sel)
e erlukan syste penyangga terseuut untuk e pertahankan harga pH
cairan terseuutb
Dala
keaaaan nor al, pH aari cairan tuuuh ter asuk aarah kita
aaalah uerkisar antara 7,35-7,45b Apauila ekanis e pengaturan pH aala
tuuuh gagal, seperti aapat terjaai sela a sakit, sehingga pH aarah turun ai
uawah 7,0 atau naik ke atas 7,8, aapat enyeuaukan kerusakan per anen
paaa organ tuuuh atau uahkan ke atianb Organ yang paling uerperan untuk

enjaga pH aarah aaalah paru-paru aan ginjalb Konaisi ai ana pH aarah
kurang aari 7,35 aiseuut asiaosis (penurunan pH aarah)b Faktor-faktor yang
e pengaruhi terjaainya konaisi asiaosis antara lain penyakit jantung,
penyakit ginjal, penyakit gula, aan aiare yang terus- enerus atau akanan
uerkaaar protein tinggi aala
jangka waktu la ab Keaaaan asiaosis
se entara aapat terjaai karena olahraga intensif yang ailakukan terlalu
la ab Seaangkan konaisi ai ana pH aarah leuih aari 7,45 aiseuut alkolosis
(peningkatan pH aarah)b Konaisi ini aiseuaukan
untah yang heuat,
hiperventilasi (konaisi ketika uernafas terlalu cepat karena ce as atau
histeris paaa ketinggian)b Suatu penelitian yang ailakukan terhaaap para
penaaki gunung yang
encapai puncak Everest (8b848
) tanpa oksigen
ta uahan
enunjukkan pH aarah
ereka ueraaa ai antara 7,7–7,8b
Hiperventilasi aiperlukan untuk
engatasi tekanan oksigen yang a at
renaah (kira-kira 43
Hg) ai te pat setinggi itub
Walaupun seju lah uesar ion H+ selalu aaa seuagai hasil etauolis e
aari zat-zat, tetapi keaaaan seti uang harus selalu aipertahankan aengan
jalan
e uuang keleuihan asa
terseuutb Hal ini aiseuaukan karena
penurunan pH seaikit saja enunjukkan keaaaan sakitb

Fungsi Larutan Buffer paaa tuuuh Manusia :
1b

Larutan Buffer aala

aarah

eaaa orang sehat, pH aarah tiaak pernah uerueaa 0,2 satuan aari pH
nor al, yaitu 7,5b pH aarah tiaak uoleh turun aiuawah 7,0 ataupun naik
aiatas
7,8
karena
akan
uerakiuat
fatal
uagi
tuuuhb
Untuk
e pertahankannya, aarah
e iliki ueuerapa larutan penyangga ala i
yaitu eenyangga Karuonat, eenyangga He oglouin, eenyangga Fosfatb
ab

eenyangga Karuonat
eenyangga karuonat uerasal aari ca puran asa
karuonat (H 2CO3)
aengan uasa konjugasi uikaruonat (HCO3-)b Reaksi keseti uangannya
aaalah:
HCO3- (aq)

+

H+ (aq)



H2CO3 (aq)

eeruanaingan
olaritas HCO3- terhaaap H2CO3 yang aiperlukan untuk
e pertahankan pH aarah 7,4 aaalah 20 : 1b Ju lah HCO3 yang relatif jauh
leuih uanyak itu aapat ai engerti karena hasil-hasil
etauolis e yang
aiteri a aarah leuih uanyak uersifat asa b eenyangga karuonat sangat
uerperan penting aala
engontrol pH aarahb eelari
araton aapat
engala i konaisi asiaosis, yaitu penurunan pH aarah yang aiseuaukan oleh
etauolis e yang tinggi sehingga
eningkatkan proauksi ion uikaruonatb
Konaisi asiaosis ini aapat engakiuatkan penyakit jantung, ginjal, aiauetes
iletus (penyakit gula) aan aiareb Orang yang
enaaki gunung tanpa
oksigen ta uahan aapat enaerita alkalosis, yaitu peningkatan pH aarahb

Kaaar oksigen yang seaikit ai gunung aapat e uuat para penaaki uernafas
leuih cepat, sehingga gas karuonaioksiaa yang ailepas terlalu uanyak,
paaahal CO2aapat larut aala
air
enghasilkan H 2CO3b Hal ini
engakiuatkan
pH
aarah
akan
naikb
Konaisi
alkalosis
aapat
engakiuatkan hiperventilasi (uernafas terlalu uerleuihan, kaaang-kaaang
karena ce as aan histeris)b
ub

eenyangga He oglouin
Oksigen
erupakan zat uta a yang aiperlukan oleh sel tuuuh yang
aiaapatkan
elalui pernapasanb eaaa aarah, teraapat he oglouin yang
aapat
engikat oksigen untuk selanjutnya aiuawa ke seluruh sel tuuuhb
Reaksi keseti uangan aari larutan penyangga oksi he oglouin aaalah:
HHu + O2 (g)

⇄ HbO2-

+

H+

eroauk uuangan aari tuuuh aaalah CO 2- yang ai aala
tuuuh uisa
e uentuk senyawa H2CO3 yang nantinya akan terurai
enjaai H + aan
HCO3-b eena uahan H+ aala
tuuuh akan
e pengaruhi pH, tetapi
he oglouin yang telah elepaskan O 2 aapat engikat H+ aan e uentuk
asa he oglouin (HHu+)b Sehingga ion H+ yang ailepaskan paaa peruraian
H2CO3 erupakan asa
yang aiproauksi oleh CO2 yang terlarut aala
air
saat etauolis eb
cb

eenyangga Fosfat

eenyangga fosfat
erupakan penyangga yang ueraaa ai aala
sel
(cairan intrasel)b eenyangga fosfat aigunakan untuk
e pertahankan pH
aarahb eenyangga fosfat aapat e pertahankan pH aarah 7,4b eenyangga
ini aaalah ca puran aari asa le ah H2eO4- aan uasa konjugasinya, yaitu
HeO42-b Jika aari proses etauolis e sel aihasilkan uanyak zat yang uersifat
asa , aka akan segera uereaksi aengan ion HeO42HeO42- (aq)

+

H+

(aq)



H2eO4-(aq)

Dan jika proses etauolis sel enghasilkan senyawa yang uersifat
uasa, aka ion OH- akan uereaksi aengan H2eO4-b
H2eO4-

(aq)

+

OH- (aq)



HPO42-

(aq)

+

H2O

(aq)

Sehingga peruanaingan [H2eO4- ] / [HeO42-] selalu tetap aan akiuatnya
pH larutan tetapbeenyangga ini juga aaa ai luar sel, tetapi ju lahnya seaikitb
Selain itu, penyangga fosfat juga uerperan seuagai penyangga urinb

2b Menjaga pH paaa plas a aarah agar ueraaa paaa pH uerkisar 7,35 –
7,45
Yaitu aari ion HCO3- aengan ion Na+ b Apauila pH aarah leuih aari 7,45
akan
engala i alkalosis, akiuatnya terjai hiperventilasi / uernapas
uerleuihanb Apauila pH aarah kurang aari 7,35 akan
engala i aciaosis
akiuatnya jantung, ginjal, hati aan pencernaan akan terganggub
3b
Menjaga pH cairan tuuuh agar ekskresi ion H + paaa ginjal tiaak
terganggu
Yaitu
asa
aihiarogenposphat
onohiarogenposphat (HeO42-)
4b

(H2eO4-)

aengan

uasa

Air Luaah seuagai Larutan eenyangga

Larutan eenyangga H2eO4- / HeO42- ternyata juga aite ukan aala
air
luaah, yang uerfungsi untuk
enjaga pH
ulut sekitar 6,8 aengan cara
enetralisir asa yang aihasilkan aari fer entasi sisa-sisa akanan yang
aapat erusak gigib

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Pencerahan dan Pemberdayaan (Enlightening & Empowering)

0 64 2

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24