PERBEDAAN HASIL BELAJAR MELAKUKAN PEKERJAAN DENGAN MESIN BUBUT (MPDMB) ANTARA PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 2 PEMATANGSIANTAR T.A. 2012/2013.
DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 2
PEMATANGSIANTAR T.A. 2012/2013
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
MUHAMMAD TAUFIK RAMADAN NASUTION NIM. 508121045
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2013
(2)
DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 2
PEMATANGSIANTAR T.A. 2012/2013
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
MUHAMMAD TAUFIK RAMADAN NASUTION NIM. 508121045
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2013
(3)
(4)
(5)
i ABSTRAK
Mhd. Taufik Ramadan Nst, Nim.508121045. Perbedaan Hasil Belajar Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin Bubut (MPDMB) antara Pembelajaran Kooperatif Tipe Tgt (Teams Games Tournament) Dengan Pembelajaran Konvensional Pada Siswa Kelas Xi SMK Negeri 2 Pematangsiantar T.A. 2012/2013
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar MPDMB dari siswa yang diajar dengan pembelajaran teams games tournament (TGT) lebih tinggi dari siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional pada siswa kelas XI Teknik Pemesian SMK Negeri 2 Pematangsiantar.
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI Teknik Pemesian SMK Negeri 2 Pematangsiantar tahun ajaran 2012/2013. Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas XI teknik pemesinan SMK Negeri 2 Pematangsiantar yang terdiri dari 2 kelas yang berjumlah 55 orang. Kedua kelas digunakan sebagai sampel karena jumlahnya yang kurang dari 100 orang, sehingga kelas XI TP1 diterapkan strategi perlakuan pembelajaran teams games tournament sedangkan XI TP2 diterapkan perlakuan strategi pembelajaran konvensional, pada kelas XI TP1 terdiri dari 27 orang siswa dan pada kelas XI TP2 terdiri dari 28 orang siswa.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Teknik pengumpulan data dijaring dengan menggunakan test objektif. Untuk menguji normalitas data digunakan uji Chi Kuadrat pada taraf kepercayaan (α) sebesar 0,05. Pada pembelajaran teams games tournament diperoleh χ2 h = 3,468 dan χ2t =11,07 maka diperoleh χ2 h (3,468) < χ2 t (11,07) pada
kategori normal, dan pada pembelajaran konvensional χ2 h=7,616 dan χ2 t =11,07 maka diperoleh χ2 h (7,616) < χ2 t (11,07) pada kategori normal. Untuk menguji
homogenitas antara pembelajaran teams games tournament dan konvensional digunakan uji barlett pada taraf kepercayaan (α) 0,05 diperoleh fhitung = 1,51 dan
ftabel = 3,51, maka fhitung(1,51) < ftabel (3,51) dan disimpulkan bahwa varians sampel
adalah homogen. Dengan menggunakan uji-t pada taraf kepercayaan α =0,05 untuk menguji hipotesis penelitian diperoleh, thitung = 4,518 dan ttabel = 1,298
sehingga thitung >ttabel dan diambil kesimpulan bahwa hasil belajar MPDMB siswa
yang diajar dengan strategi Pembelajaran Teams Games Tournament lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran Konvensional.
(6)
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayahNya yang telah memberikan kesehatan, kehidupan serta menurunkan ilmu pengetahuan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan proposal ini dengan semaksimal mungkin.
Selawat dan salam di hadiahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, yang telah membawa ummatnya dari jalan kegelapan hingga jaman terang benderang, dan beliau jugalah yang akan memberikan safaat kepada ummatnya diakhir jaman nanti, amin.
Penulisan proposal ini bertujuan untuk salah satu syarat mutlak memperoleh gelar Sarjana Kependidikan bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Pendidikan Teknik Mesin Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan.
Dalam penyusunan ini penulis banyak mengalami kendala dan beberapa hambatan yang pada umumnya dikarenakan kurangnya pengalaman penulis. Namun berkat bimbingan dari pihak-pihak terkait seluruh kendala dan hambatan tersebut dapat ditanggulangi, sehingga proposal ini dapat dirampungkan dalam waktu yang telah ditentukan. Oleh karena itu sudah selayaknya penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
3. Drs. Hidir Efendi, M.Pd selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan, dan selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberi arahan dan masukan dalam penyelesaian ini. 4. Kedua orang tua dan keluarga serta orang-orang terdekat yang selalu
memberi dukungan dan doa kepada penulis agar selalu bersemangat dalam menghadapi kesulitan-kesulitan yang terjadi.
(7)
iii
5. Mahasiswa Fakultas Teknik Unimed khususnya jurusan Teknik Mesin (Rael, Ardi, Furqan, Dudunk, Buala, Yayan dll) serta seluruh pengurus HMI Kom’s Fakultas Teknik Unimed ”YAKUSA”.
6. Serta pihak-pihak lainnya yang telah membantu dalam pelaksanaan dan penyusunan skripsi ini yang tidak mungkin disebutkan satu persatu.
Seperti kata pepatah “tiada gading yang tak retak, dan tak ada mawar yang tak berduri”, demikian juga dengan proposal ini yang masih banyak kekurangan dalam penyusunannya. Penulis menyadari masih banyak hal-hal yang perlu diperbaiki. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan dalam penyempurnaan proposal ini.
Akhir kata semoga ilmu pengetahuan yang terdapat dalam laporan ini dapat bermanfaat bagi kita dan dapat menjadi ilmu bagi penulis, wassalam.
Medan, 28 Februari 2013
Mhd. Taufik Ramadan Nst NIM. 508 121 045
(8)
iv DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 4
C. Pembatasan Masalah... 5
D. Rumusan Masalah ... 6
E. Tujuan Penelitian ... 7
F. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... 9
A. Kerangka Teoritis ... 9
1. Hakikat Hasil Belajar Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin Bubut ... 9
2. Hakikat Pembelajaran ... 15
3. Model Pembelajaran Kooperatif ... 18
4. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams-Games- Tournament(TGT) ... 26
5. Hakekat Pembelajaran Konvensional ... 32
6. Perbedaan Model Pembelajaran Kooperatif dengan Pembelajaran Konvensional ... 36
B. Hasil-hasil Penelitian yang Relevan ... 37
C. Kerangka Berfikir ... 38
(9)
v
BAB III METODE PENELITIAN ... 46
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 46
1. Lokasi Penelitian ... 46
2. Waktu Penelitian... 46
B. Populasi dan Sampel ... 46
1. Populasi Penelitian... 46
2. Sampel Penelitian ... 47
C. Metode dan Rancangan Penelitian ... 47
D. Variabel dan Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 48
1. Variabel Penelitian... 48
2. Defenisi Operasional Penelitian ... 49
E. Prosedur dan Pelaksanaan Penelitian ... 49
1. Tahap Persiapan ... 50
2. Tahap Pelaksanaan ... 50
F. Instrumen Penelitian ... 51
G. Uji Coba Instrument ... 52
1. Validitas ... 53
2. Reliabilitas ... 53
3. Tingkat Kesukaran ... 56
4. Daya Pembeda ... 58
H. Teknik Analisis Data ... 60
1. Deskripsi Data ... 60
2. Uji Persyaratan Analisis Data... 62
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 66
A. Hasil Penelitian ... 66
1. Hasil Belajar Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin Bubut pada Siswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Teams Games Tournament ... 66
2. Hasil Belajar Kompetensi Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin Bubut pada Siswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Konvensional ... 68
(10)
vi
B. Uji Persyaratan Analisis Data ... 69
1. Uji Normalitas ... 69
2. Uji Homogenitas ... 70
C. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 71
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 73
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 76
A. Kesimpulan ... 76
B. Implikasi ... 77
C. Saran ... 77
(11)
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1: Langkah – Langkah Pembelajaran Kooperatif ... 25 Tabel 2: Skenario Strategi Pembelajaran Konvensional ... 35 Tabel 3: Perbedaan Pembelajaran Kooperatif dan Konvensional ... 36 Tabel 4: Perbedaan Pembelajaran Teams Games Tournament dan
Pembelajaran Konvensional... 44 Tabel 5: Rancangan Penelitian ... 48 Tabel 6: Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Melakukan Pekerjaan
Dengan Mesin Bubut ... 52 Tabel 7: Daya Beda Uji Instrumen ... 59 Tabel 8: Tingkat Kecendrungan Hasil Belajar Siswa Yang Diajar
Dengan Pembelajaran Teams Games Tournament ... 61 Tabel 9: Tingkat Kecendrungan Hasil Belajar Siswa Yang Diajar
Dengan Pembelajaran Konvensional ... 62 Tabel 10: Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Siswa Yang Diajar
Dengan Strategi Pembelajaran Teams Games Tournament ... 66 Tabel 11: Tingkat Kecendrungan Hasil Belajar Siswa Yang Diajar
Degan Strategi Pembelajaran Teams Games Tournament ... 67 Tabel 12: Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Siswa Yang Diajar
Dengan Pembelajaran Konvensional ... 68 Tabel 13: Tingkat Kecendrungan Hasil Belajar Siswa Yang Diajar
Degan Pembelajaran Konvensional ... 69 Tabel 14: Uji Homogenitas Data Hasil Belajar MPDMB ... 70
(12)
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1: Alur Proses Pembelajaran ... 16 Gambar.2: Game Rulers ... 32 Gambar 3: Prosedur Penelitian ... 51 Gambar 4: Histogram Hasil Belajar Siswa yang Diajar dengan
Strategi Pembelajaran Teams Games Tournament ... 67 Gambar 5: Histogram Hasil Belajar Siswa yang Diajar dengan
(13)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah bidang yang sangat penting terutama di negara berkembang seperti Indonesia, sebab kemajuan dan masa depan bangsa terletak sepenuhnya pada kemampuan anak didik dalam membaca dan mengikuti kemajuan pengetahuan dan teknologi. Pada masa yang akan datang, penguasaan dunia tidak lagi hanya tergantung kepada sumber daya alam, tetapi sangat dipengaruhi oleh tersedianya sumber daya manusia yang tangguh, berpengetahuan luas, kreatif, terampil dan berkepribadian baik.
Sering terdengar kritikan dan sorotan tentang rendahnya mutu pendidikan oleh masyarakat yang ditujukan kepada lembaga pendidikan, baik secara langsung maupun melalui media. Kenyataan di sekolah masih sering ditemukan sejumlah siswa yang memperoleh hasil belajar rendah. Rendahnya hasil belajar khususnya di sekolah menjadi masalah yang harus mendapat perhatian dan pemecahan. Tinggi rendahnya hasil belajar siswa tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal mencakup minat siswa, bakat, dan intelegansi sedangkan faktor eksternal antara lain metode belajar, fasilitas belajar, media, proses belajar di sekolah maupun di luar sekolah.
Pembangunan nasional dibidang pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan kehidupan Bangsa dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Hal ini merupakan suatu keharusan dalam Era Globalisasi pada saat ini. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan
(14)
persyaratan mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah dengan meningkatkan mutu pendidikan sebagai sarana dalam pencerdasan manusia tersebut. Proses pedidikan terarah pada Proses Tranformasi Budaya, Proses pembentukan Pribadi, proses penyiapan Warga Negara dan Proses Penyiapan Tenaga Kerja (dalam Tirtaraharja, La Sula. 2000: 33-36). Karena maju mundurnya suatu Negara sebagian besar dipengaruhi oleh kualitas hasil pendidikan. Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan, ada beberapa unsur penting yang harus diperhatikan yaitu mulai dari penyajian kurikulum yang tepat, pengadaan sarana dan prasarana pendidikan, pengadaan guru yang berkualitas dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan tersebut sebagian besar merupakan tanggung jawab profesional setiap guru.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara peneliti dengan guru Teknik Mesin di SMK Negeri 2 Pematangsiantar yang mengajar di kelas XI ternyata tingkat penguasaan materi masih tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya hasil belajar siswa masih dibawah standart. Adapun rata-rata hasil belajar siswa dari hasil observasi yaitu 67, yang berada di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu minimal 70, dengan data terlampir.
Dengan diberlakukannya Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dan telah direvisi menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pembelajaran (KTSP) . Salah satu perubahannya adalah orientasi pembelajaran yang awalnya teacher centered berubah menjadi student centered. Berdasarkan kondisi tersebut maka perlu dikembangkan model pembelajaran yang dapat mengaktifkan dan meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan pengetahuan, bekerja sama dalam
(15)
memecahkan masalah, memahami materi secara individu, dan saling mendiskusikan masalah tersebut dengan teman-temannya. Hal ini sesuai dengan model pembelajaran Cooperative learning merupakan salah satu strategi yang menerapkan model kontruktivis yang menekankan pentingnya kerja sama dan mendorong siswa menjadi aktif, sehingga siswa tidak bosan dalam mengikuti proses belajar mengajar. Seperti misalnya model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division), model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, model pembelajaran kooperatip tipe NHT (Numbered Head Together), model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair Share), model pembelajaran kooperatif tipe Investigasi Kelompok (Group Investigation), dan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament.
Teams Games Tournament adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatip learning yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6 peserta didik sehingga belajar dalam kelompok. Pembelajaran disertai dengan adanya suatu permainan akademik untuk memastikan setiap anggota kelompok menguasai pelajaran yang diberikan. Menurut Slavin pembelajaran kooperatif tipe TGT terdiri dari 5 langkah tahapan yaitu: penyajian kelas (class precentation), belajar dalam kelompok (teams), permainan (games), pertandingan (tounament), dan penghargaan kelompok (team recognition).
Model pembelajaran Cooperative Learning adalah salah satu pendekatan yang melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap isi
(16)
pelajaran tersebut. Dimana dalam model pembelajaran ini guru berusaha membangkitkan minat siswa untuk belajar menemukan sendiri ide-ide yang baru, siswa bekerja sama dan mengkomunikasikan hasil belajarnya dan siswa semakin aktif dan inovatif, sehingga hasil belajar pembubutan siswa diharapkan akan lebih baik.
Untuk melihat perbedaan hasil belajar Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin Bubut pada siswa SMK Negeri 2, penulis berencana menggunakan model pembelajaran Cooperative learning khususnya Tipe Teams Games Tournament dan model pembelajaran Konvensional dalam kegiatan belajar mengajar di kelas.
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, penulis tertarik untuk merencanakan penelitian yang mengacu pada model pembelajaran Cooperative Learning dengan judul “Perbedaan hasil belajar melakukan pekerjaan dengan mesin bubut (mpdmb) antara pembelajaran kooperatif tipe tgt (teams games tournament) dengan pembelajaran konvensional pada siswa kelas xi smk negeri 2 pematangsiantar t.a. 2012/2013”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasar latar belakang masalah yang telah diungkapkan, dapat diidentifikasikan masalah- masalah dalam penelitian ini:
1. Mengapa hasil belajar siswa masih rendah dan apa yang mempengaruhinya?
(17)
2. Apakah model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament dapat diterapkan pada pembelajaran melakukan pekerjaan dengan mesin bubut?
3. Apakah model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament mempengaruhi hasil belajar melakukan pekerjaan dengan mesin bubut kelas XI SMK Negeri 2 Pematangsiantar T. A. 2012/ 2013?
4. Bagaimana hasil belajar melakukan pekerjaan dengan mesin bubut dari siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament pada siswa kelas XI SMK Negeri 2 Pematangsiantar T. A. 2012/ 2013?
5. Bagaimana hasil belajar melakukan pekerjaan dengan mesin bubut dari siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional pada siswa kelas XI SMK Negeri 2 Pematangsiantar T. A. 2012/ 2013?
6. Apakah hasil belajar melakukan pekerjaan dengan mesin bubut dari siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament lebih baik dibandingkan dengan siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional pada siswa kelas XI SMK Negeri 2 Pematangsiantar T. A. 2012/ 2013?
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, agar permasalahan yang akan dikaji lebih terarah maka masalah-masalah tersebut penulis batasi sebagai berikut; Penelitian hanya untuk melihat perbedaan antara model pembelajaran kooperatif
(18)
tipe Teams Games Tournament dan model pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin Bubut, perbedaan tersebut dilihat dari hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament dengan siswa yang diajar dengan model pembelajaran konvensional pada kelas XI SMK Negeri 2 Pematangsiantar T. A. 2012/2013.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah dan pembatasan masalah diatas, maka permasalahan yang akan diteliti yaitu:
1. Bagaimana hasil belajar Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin Bubut dari siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif Teams Games Tournament pada siswa kelas XI SMK Negeri 2 Pematangsiantar T. A. 2012/ 2013?
2. Bagaimana hasil belajar Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin Bubut dari siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional pada siswa kelas XI SMK Negeri 2 Pematangsiantar T. A. 2012/ 2013?
3. Apakah hasil belajar Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin Bubut dari siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament lebih baik dibandingkan dengan siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional pada siswa kelas XI SMK Negeri 2 Pematangsiantar T. A. 2012/ 2013?
(19)
E. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk menegetahui hasil belajar Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin Bubut dari siswa yang diajar dengan model pembelajaran Teams Games Tournament pada siswa kelas XI SMK Negeri 2 Pematangsiantar T. A. 2012/ 2013.
2. Untuk mengetahui hasil belajar Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin Bubut dari siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional pada siswa kelas XI SMK Negeri 2 Pematangsiantar T. A. 2012/ 2013.
3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin Bubut dari siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Teams GamesTournament dan siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional pada siswa kelas XI SMK Negeri 2 Pematangsiantar T. A. 2012/ 2013.
F. Manfaat Penelitian 1. Bagi Penelitian
Menambah wawasan, pengetahuan dan keterampilan peneliti khususnya yang terkait dengan penelitian yang meggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament.
(20)
2. Bagi Sekolah
Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagi alternatif pembelajaran dalam rangka perbaikan proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar.
3. Bagi Guru
- Sebagai bahan masukan bagi guru berkaitan dengan pemilihan model pembelajaran.
- Sebagai bahan pertimbangan bagi guru untuk menggunakan model pembelajaran yang dapat dijadikan siswa lebih aktif dalam proses kegiatan belajar mengajar.
(21)
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Setelah dilakukan penelitian, dapat diketahui hasil belajar melakukan pekerjaan dengan mesin bubut pada siswa kelas XI SMK Negeri 2 Pematangsiantar yang diajarkan dengan model pembelajaran tipe teams games tournament memiliki hasil belajar yang baik.
2. Dari hasil belajar melakukan pekerjaan dengan mesin bubut pada siswa kelas XI SMK Negeri 2 Pematangsiantar yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional terlihat hasil pembelajaran yang masih rendah bila dibandingkan dengan model pembelajarn tipe teams games tournament.
3. Berdasrkan hasil penelitian dapat dilihat hasil belajar siswa yang diajarkan dengan pembelajaran tipe teams games tournament memiliki perbedaan dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional. Dapat dilihat bahwa hasil thitung lebih besar dari ttabel yaitu 4,518 > 1,298
Sehingga Ho ditolak dan sekaligus menerima Ha yaitu hasil belajar siswa yang diajar dengan Pembelajaran Teams Games Tournament lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang diajar dengan Pembelajaran Konvensional.
(22)
B. Implikasi
Implementasi strategi pembelajaran Teams Games Tournament pada kegiatan belajar mengajar yang ada di SMK saat ini sangat efektif karena membangkitkan dan menggali potensi siswa didalam meningkatkan motivasi belajar Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin Bubut. Siswa perlu diperkenalkan dengan teknologi sehingga bisa mengembangkan kreatifitas dengan teknologi yang ada. Selain itu, mereka bisa memenuhi persyaratan untuk melamar pekerjaan yang sesuai dengan bidang mereka yaitu menguasai teknologi. Kondisi belajar yang digunakan di SMK Negeri 2 Pematangsiantar masih menggunakan pembelajaran Konvensional sehingga menciptakan suasana belajar yang pasif dan monoton. Proses belajar akan lebih baik jika kita sebagai guru melibatkan siswa dalam kegiatan belajarnya, kita tidak lagi bertindak sebagai informan tetapi sebagai fasilitator yang membantu siswa untuk menemukan pengetahuan mereka sendiri.
Oleh karena itu, ada baiknya diterapkan strategi pembelajaran Teams Games Tournament yang sesuai dengan teknologi yang ada.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa saran yang diajukan :
1. Penyelesaian materi pembelajaran yang membutuhkan praktek dengan benda yang riil sebaiknya ditingkatkan agar lebih efektif dan efisien didalam pembelajaran.
(23)
2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, hendaknya digunakan pembelajaran Teams Games Tournament karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar.
3. Pihak sekolah sebaiknya melengkapi fasilitas sebagai media pembelajaran. 4. Sebelum memulai pembelajaran, sebaiknya dilakukan persiapan yang matang
sehingga potensi siswa benar – benar dapat dikembangkan dan memakai waktu yang lebih efisien.
(24)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,S. 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta Djamarah, Bahri,S 2007. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Duffy dan Roehler ,1989).http://rakasmuda.com/new/media-info/artikel-artikel/37-umum/56-hakekat-belajar. (diakses Selasa 12-11-2012)
Ganis, 2010. Riset pendidikan.
http://ganis.student.umm.ac.id/2010/01/26/mahalnya-biaya-sekulah-di-masa-sekarang/. (diakses 22 desember 2012)
Hakekat Belajar, (http://rakasmuda.com/new/media-info/artikel-artikel/37-umum/56-hakekat-belajar, diakses Selasa 12-11-2012)
Isjoni, 2009. Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi antar Peserta Didik. Bandung: Alfabeta
Ika, 2008.”Pengaruh Metode Pembelajaran Think Pare Share dan Bakat Teknik Terhadap Hasil Belajar Menguasai Konsep Dasar Listrik dan Elektronika Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Medan T.A. 2008/2009”. Skripsi. Medan: UNIMED
Kagan,1994. http://mahmuddin.wordpress.com/2009/12/23/strategi-pembelajaran-kooperatif- mes-tournament-tgt/. (diakses 12 november 2012)
Lie Anita, 2010. Cooperative Learning. Jakarta: PT.Gramedia Widiasarana Indonesia
Nazir, Moh, 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia
Noviyanti, Rohendi.D, Sutarno.H (2010). Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament berbasis multimedia dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran teknologi
imformasi dan komunikasi. http://www.google.co.id/#q=penelitian+
TGT&hl=id&biw=1024&bih=578&prmd=ivns&ei=GaEZTbmLKMjprAf 3hJHgCw&start=10&sa=N&fp=4ba4fd3435162061. (diakses 1-12-2012) Nugroho, 2007. Penerapan model TGT dalam upaya meningkatkan hasil belajar
matematika tentang sistem persamaan linear dua variabel bagi siswa
kelas VIIIA SMP 6 Wadaslintang. http://www.google.co.id/#q=
penelitian+TGT&hl=id&biw=1024&bih=578&prmd=ivns&ei=GaEZTbm LKMjprAf3hJHgCw&start=10&sa=N&fp=4ba4fd3435162061.(05 Januari 2013)
(25)
Nurdin, Syafruddin. 2005. Model Pembelajaran yang Memperhatikan Keragaman Individu Siswa dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta : Quantum Teaching
Parendrarti,2009. Aplikasi model pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournament) dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar biologi siswa kelas IX IPA SMA Muhammadyah 2 Surakarta. http:// www.google.co.id/#q=penelitian+TGT&hl=id&biw=1024&bih=578&prm d=ivns&ei=GaEZTbmLKMjprAf3hJHgCw&start=10&sa=N&fp=4ba4fd3 435162061. (diakses 05 Januari 2013)
Purnamawati,2009. Peningkatan kualitas pembelajaran dengan metode Teams Games Tournament (TGT) dan media komik pada siswa kelas XI Teknik Mesin Ototmotif (TMO) I SMK Negeri 1 Trucuk. http://www.google. co.id/#hl=id&biw=1024&bih=578&q=penelitian+TGT+teknik&aq=&aqi= &aql=&oq=penelitian+TGT+teknik&gs_rfai=&fp=4ba4fd3435162061. (diakses 05 Januari 2013)
Sadia, 2010. http://hemow.wordpress.com/. (diakses Nopember 2012)
Siahaan, 2007. Efektifitas strategi pembelajaran keterampilan proses yang dikombinasikan dengan metode teams games tournament terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan laju reaksi, Medan. UNIMED
Silalahi, Tauada, 2009. Modul Evaluasi Pendidikan. Medan: Universitas Negeri Medan
Slameto, 2003. Belajar dan Faktor- faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Slavin,2008. Hakekat hasil belajar (http://techonly13.wordpress.com/2009. (diakses 12-11-12)
Slavin,2008. http://mahmuddin.wordpress.com/2009/12/23/strategi-pembelajaran-kooperatif- mes-tournament-tgt/. (diakses Desember 2012)
Slavin,1995. Model Pembelajaran Teams Games Tournament, http://ipotes.wordpress.com/2008/05/11/pembelajaran-kooperatif-tipe-teams-games-tournaments-tgt/ (diakses Januari 2013)
Sudjana,2005. Metode Statistika. Bandung: PT Tarsito
Sudrajat, Akhmad, 2008. Pengertian Belajar (http://akhmadsudrajat. Wordpress.com/2008. diakses Selasa 12-11-12)
Sukmadinata, Nana Syaodih, 2005. Akhmad Sudrajat, (http://akhmadsudrajat. Wordpress.com/2008. Selasa 12-11-12 pukul 15:17 Wib).
(26)
Suyatno, Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Jakarta: Grasindo
Syafaruddin dan Irwan. 2005. Manajemen Pembelajaran. Jakarta : Quantum Teaching.
Syah, Muhibbin. 2005. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Terpadu. Bandung : Rosda.
Tirtaraharja dan Sula, 2000. Pengantar Pendidikan.Jakarta: PT. Rineka Cipta Trianto, 2010. Meendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif Konsepo
Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group
(1)
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Setelah dilakukan penelitian, dapat diketahui hasil belajar melakukan pekerjaan dengan mesin bubut pada siswa kelas XI SMK Negeri 2 Pematangsiantar yang diajarkan dengan model pembelajaran tipe teams
games tournament memiliki hasil belajar yang baik.
2. Dari hasil belajar melakukan pekerjaan dengan mesin bubut pada siswa kelas XI SMK Negeri 2 Pematangsiantar yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional terlihat hasil pembelajaran yang masih rendah bila dibandingkan dengan model pembelajarn tipe teams games
tournament.
3. Berdasrkan hasil penelitian dapat dilihat hasil belajar siswa yang diajarkan dengan pembelajaran tipe teams games tournament memiliki perbedaan dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional. Dapat dilihat bahwa hasil thitung lebih besar dari ttabel yaitu 4,518 > 1,298 Sehingga Ho ditolak dan sekaligus menerima Ha yaitu hasil belajar siswa yang diajar dengan Pembelajaran Teams Games Tournament lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang diajar dengan Pembelajaran Konvensional.
(2)
B. Implikasi
Implementasi strategi pembelajaran Teams Games Tournament pada kegiatan belajar mengajar yang ada di SMK saat ini sangat efektif karena membangkitkan dan menggali potensi siswa didalam meningkatkan motivasi belajar Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin Bubut. Siswa perlu diperkenalkan dengan teknologi sehingga bisa mengembangkan kreatifitas dengan teknologi yang ada. Selain itu, mereka bisa memenuhi persyaratan untuk melamar pekerjaan yang sesuai dengan bidang mereka yaitu menguasai teknologi. Kondisi belajar yang digunakan di SMK Negeri 2 Pematangsiantar masih menggunakan pembelajaran Konvensional sehingga menciptakan suasana belajar yang pasif dan monoton. Proses belajar akan lebih baik jika kita sebagai guru melibatkan siswa dalam kegiatan belajarnya, kita tidak lagi bertindak sebagai informan tetapi sebagai fasilitator yang membantu siswa untuk menemukan pengetahuan mereka sendiri.
Oleh karena itu, ada baiknya diterapkan strategi pembelajaran Teams
Games Tournament yang sesuai dengan teknologi yang ada.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa saran yang diajukan :
1. Penyelesaian materi pembelajaran yang membutuhkan praktek dengan benda yang riil sebaiknya ditingkatkan agar lebih efektif dan efisien didalam pembelajaran.
(3)
2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, hendaknya digunakan pembelajaran
Teams Games Tournament karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam
belajar.
3. Pihak sekolah sebaiknya melengkapi fasilitas sebagai media pembelajaran. 4. Sebelum memulai pembelajaran, sebaiknya dilakukan persiapan yang matang
sehingga potensi siswa benar – benar dapat dikembangkan dan memakai waktu yang lebih efisien.
(4)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,S. 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta Djamarah, Bahri,S 2007. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Duffy dan Roehler ,1989).http://rakasmuda.com/new/media-info/artikel-artikel/37-umum/56-hakekat-belajar. (diakses Selasa 12-11-2012)
Ganis, 2010. Riset pendidikan.
http://ganis.student.umm.ac.id/2010/01/26/mahalnya-biaya-sekulah-di-masa-sekarang/. (diakses 22 desember 2012)
Hakekat Belajar, (http://rakasmuda.com/new/media-info/artikel-artikel/37-umum/56-hakekat-belajar, diakses Selasa 12-11-2012)
Isjoni, 2009. Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi
antar Peserta Didik. Bandung: Alfabeta
Ika, 2008.”Pengaruh Metode Pembelajaran Think Pare Share dan Bakat Teknik Terhadap Hasil Belajar Menguasai Konsep Dasar Listrik dan Elektronika Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Medan T.A. 2008/2009”. Skripsi.
Medan: UNIMED
Kagan,1994. http://mahmuddin.wordpress.com/2009/12/23/strategi-pembelajaran-kooperatif- mes-tournament-tgt/. (diakses 12 november 2012)
Lie Anita, 2010. Cooperative Learning. Jakarta: PT.Gramedia Widiasarana Indonesia
Nazir, Moh, 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia
Noviyanti, Rohendi.D, Sutarno.H (2010). Penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe teams games tournament berbasis multimedia dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran teknologi
imformasi dan komunikasi. http://www.google.co.id/#q=penelitian+
TGT&hl=id&biw=1024&bih=578&prmd=ivns&ei=GaEZTbmLKMjprAf 3hJHgCw&start=10&sa=N&fp=4ba4fd3435162061. (diakses 1-12-2012) Nugroho, 2007. Penerapan model TGT dalam upaya meningkatkan hasil belajar
matematika tentang sistem persamaan linear dua variabel bagi siswa
kelas VIIIA SMP 6 Wadaslintang. http://www.google.co.id/#q=
penelitian+TGT&hl=id&biw=1024&bih=578&prmd=ivns&ei=GaEZTbm LKMjprAf3hJHgCw&start=10&sa=N&fp=4ba4fd3435162061.(05 Januari 2013)
(5)
Nurdin, Syafruddin. 2005. Model Pembelajaran yang Memperhatikan Keragaman
Individu Siswa dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta : Quantum Teaching
Parendrarti,2009. Aplikasi model pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams
Games Tournament) dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar
biologi siswa kelas IX IPA SMA Muhammadyah 2 Surakarta. http://
www.google.co.id/#q=penelitian+TGT&hl=id&biw=1024&bih=578&prm d=ivns&ei=GaEZTbmLKMjprAf3hJHgCw&start=10&sa=N&fp=4ba4fd3 435162061. (diakses 05 Januari 2013)
Purnamawati,2009. Peningkatan kualitas pembelajaran dengan metode Teams
Games Tournament (TGT) dan media komik pada siswa kelas XI Teknik
Mesin Ototmotif (TMO) I SMK Negeri 1 Trucuk. http://www.google.
co.id/#hl=id&biw=1024&bih=578&q=penelitian+TGT+teknik&aq=&aqi= &aql=&oq=penelitian+TGT+teknik&gs_rfai=&fp=4ba4fd3435162061. (diakses 05 Januari 2013)
Sadia, 2010. http://hemow.wordpress.com/. (diakses Nopember 2012)
Siahaan, 2007. Efektifitas strategi pembelajaran keterampilan proses yang
dikombinasikan dengan metode teams games tournament terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan laju reaksi, Medan. UNIMED
Silalahi, Tauada, 2009. Modul Evaluasi Pendidikan. Medan: Universitas Negeri Medan
Slameto, 2003. Belajar dan Faktor- faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Slavin,2008. Hakekat hasil belajar (http://techonly13.wordpress.com/2009. (diakses 12-11-12)
Slavin,2008. http://mahmuddin.wordpress.com/2009/12/23/strategi-pembelajaran-kooperatif- mes-tournament-tgt/. (diakses Desember 2012)
Slavin,1995. Model Pembelajaran Teams Games Tournament, http://ipotes.wordpress.com/2008/05/11/pembelajaran-kooperatif-tipe-teams-games-tournaments-tgt/ (diakses Januari 2013)
Sudjana,2005. Metode Statistika. Bandung: PT Tarsito
Sudrajat, Akhmad, 2008. Pengertian Belajar (http://akhmadsudrajat. Wordpress.com/2008. diakses Selasa 12-11-12)
Sukmadinata, Nana Syaodih, 2005. Akhmad Sudrajat, (http://akhmadsudrajat. Wordpress.com/2008. Selasa 12-11-12 pukul 15:17 Wib).
(6)
Suyatno, Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Jakarta: Grasindo
Syafaruddin dan Irwan. 2005. Manajemen Pembelajaran. Jakarta : Quantum Teaching.
Syah, Muhibbin. 2005. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Terpadu. Bandung : Rosda.
Tirtaraharja dan Sula, 2000. Pengantar Pendidikan.Jakarta: PT. Rineka Cipta Trianto, 2010. Meendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif Konsepo
Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group