NASKAH PUBLIKASI Penggunaan Contextual Teaching And Learning (CTL) Untuk Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Matematika Tentang Pecahan Sederhana Pada Siswa Kelas III Semester II SDN 01 Wonolopo Tahun 2012 / 2013.
NASKAH PUBLIKASI
PENGGUNAAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING ( CTL )
UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR
MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SEDERHANA
PADA SISWA KELAS III SEMESTER II
SDN 01 WONOLOPO
TAHUN 2012 / 2013
Disusun Oleh
Rahman Nuddien
NIM A54A100134
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
PENGGUNAAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING ( CTL ) UNTUK
MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG
PECAHAN SEDERHANA PADA SISWA KELAS III SEMESTER II SDN O 01
WONOLOPO TAHUN 2012 / 2013
RAHMAN NUDDIEN. NIM: A54A100134. Prodi Pendidikan Sekolah
Dasar,Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Surakarta 2013
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya minat dan hasil
belajar siswa melalui penggunaan contextual teaching and learning ( ctl )pada materi
pecahan sederhana pada siswa kelas III SD Negeri 01 Wonolopo Kecamatan
Tasikmadu Kabupaten Karanganyar tahun pelajaran 2012 / 2013.Penelitian ini
merupakan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ).Penelitian ini dilaksanakan dalam
dua siklus masing-masing siklus terdidri 2 pertemuan dalam setiap siklus berisi
kegiatan perencanaan,tindakan,observasi,dan refleksi.Subyek penelitian adalah
siswa kelas III SD Negeri 01 Wonolopo Kecamatan Tasikmadu Yang berjumlah 33
siswa sumber data dikumpulkan dari informan,hasil observasi,dokumen, dan tempat
perisrtiwa
berlangsun.Teknik
pengumpulan
data
adalah
wawancara,observasi,tes,dan
dokumen,menggunakan
teknik
analisis
iteraktif.Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan dengan menggunakan contextual
teaching and learning pada siswa kelas III SD Negeri 01 Wonolopo dapat ditarik
kesimpulan yaitu penggunaan contextual teaching and learning ( ctl ) dapat
meningkatkan minat dan hasil belajar matematika tentang pecahan sederhana pada
siswa kelas III SD Negeri 01 Wonolopo,Tasikmadu tahun pelajaran 2012
/2013.Peningkatan minat belajar dapat dilihat dari sebelum tindakan siswa
mengerjaka tugas tepat waktu 33%,setelah tindakan siswa mengerjakan tugas tepat
waktu 75%.Sebelum tindakan siswa praktek benda konkrit di depan kelas
6%,setelah dilaksanakan tindakan siswa yang praktek bendakonkrit di depan kelas
24 %.Sebelum tindakan siswa yang bertanya 9%,setelah tindakan siswa siswa
bertanya 36%.Penggunaan contextual teaching and learning ( CTL ) dapat
meningkatkan hasil belajar matematika tentang pecahan sederhana pada siswa kelas
III SD Negeri 01 Wonolopo,Tasiknadu sebelum tindakan yang lolos KKM 27
%,setelah tindakan siswa yang lolos KKM ada 87 %
A. Pendahuluan
Keberhasilan pendidikan dapat dilihat dari keberhasilan proses pembelajaran di
sekolah dengan indikator pencapaian nilai hasil belajar sesuai standar yang telah
ditentukan. Proses pembalajaran ini bergantung pada bagaimana cara guru
menyampaikan
materi
pelajaran,sehingga
dapat
diterima
dengan
baik
oleh
siswanya.Salah satunya adalah dengan ketepatan dalam memilih media atau media
pembelajaran yang menarik bagi siswa, sehingga dalam pembelajaran siswa tidak
merasa jenuh. Hal ini berpengaruh terhadap tingkat pemahaman siswa terhadap materi
dan hasil belajar siswa.
Salah satu faktor dari luar siswa yang mendukung dalam pencapaian hasil
belajar siswa adalah kemampuan guru dalam memilih media pembelajaran yang
tepat.Media
pembelajaran adalah benda
menyampaikan materi pembelajran
yang digunakan
kepada
siswa.
oleh
guru
dalam
Penggunaan suatu
media
pembelajaran adalah menghubungkan antara guru dan siswa dalam mencapai tujuan
pembelajaran yang menarik bagi siswa,serta tidak menimbulkan kebosanan
siswa terhadap materi yang akan berpengaruh terhadap rendahnya nilai hasil belajar.
Guru dalam melaksanakan proses pembelajaran harus dapat memilih media
mengajar yang relevan guna meningkatkan mutu pendidikan.Strategi mengajar
dikatakan relevan jika mampu mengantarkan siswa mencapai tujuan pembelajaran,yaitu
mampu menjadikan siswa dapat berpikir kreatif,aktif dalam
proses pembelajaran,dan menarik perhatian siswa sehingga siswa termotivasi untuk
belajar.Oleh karena itu guru harus pandai memilih dan menentukan media yang tepat
untuk digunakan dalam proses pembelajaran,sehingga siswa tidak merasa dan terkesan
pembelajaran berlangsug satu arah.Salah satu media pembelajaran
terapkan oleh guru dalam kelas adalah pembelajaran
yang bisa di
konvesional,pembelajaran
konvensional yang tidak dikemas dengan baik tidak akan menarik bagi siswa.Hal ini
disebabkan siswa cenderung menghafalkan materi,bukan memahami materi sehingga
siswa kurang dapat menyerap isi atau maksud dari pelajaran yang siswa pelajari, salah
satunya adalah pada pembelajaran matematika dimana jika tidak digunakan strategi
yang tepat, matematika akan terkesan monoton dan membosankan.
Kenyataan disekolah menunjukkan bahwa
dalam proses pembelajaran
matematika siswa terlihat kurang berminat dari 33 siswa yang mampu mengerjakan
tugas tepat waktu
hanya 11,yang berani praktek didepan kelas 2 siswa,dan yang
bertanya 3 siswa. siswa kurang antusias,daya kreatifitasnya rendah,dan siswa bersikap
acuh tak acuh saat guru menyampaikan materi pelajaran.Hal ini disebabkan karena guru
kurang menguasai materi dan strategi pembelajaran yang di gunakan guru kurang
memiliki daya dukung terhadap minat dan motivasi siswa terhadap materi
pelajaran.Keadaan ini juga terjadi pada pembelajaran matematika pada siswa kelas III
semester II SD Negeri 01 Wonolopo Kecamatan Tasikmadu,dimana nilai hasil belajar
matematika siswa sangat rendah karena masih dibawah KKM (70).Dari 33 siswa kelas
III semester
II SD Negeri 01 Wonolopo Kecamatan Tasikmadu hanya 9 siswa yang memenuhi niali
sesuai KKM,sedangkan 24 siswa masih belum mencapai nilai KKM .
Untuk mengatasi permasalahan tersebut,diperlukan suatu media pembelajaran
yang tepat dan menarik,dimana siswa dapat belalajar secara kooperatif,dapat bertanya
meskipun tidak ada guru secara langsung menyampaikan materi.Salah satu upaya untuk
meningkatkan hasil belajar siswa yang rendah ini adalah dengan menerapkan media
pembelajaran contextual teaching and learning.Dalam pembelajaran contextual teaching
and learning ,siswa memahami makna materi ajar dengan mengkaitkannya terhadap
konteks kehidupan mereka sehari-hari.Sebagai upaya menghilangkan kejenuhan
menjadi
pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna,penerapan media ini di harapkan
dapat mengatasi rendahnya hasil belajar siswa dan meningkatkan minat dan hasil belajar
siswa memenuhi KKM yang ditentukan disekolah.Dalam pembelajaran contextual
teaching and learning guru benar-benar memberdayakan potensi siswa untuk
mengaktualisasikan pengetahuan dan ketrampilannya.Berdasarkan latar belakang diatas
akan dilakukan penelitian tentang Penggunaan Contextual teaching and learning ( CTL )
untuk meningkatkan minat dan hasil belajar matematika tentang pecahan sederhana
pada siswa kelas III semester II SD Negeri 01 Wonolopo Kecamatan Tasikmadu
Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013 .
Berdasarkan pada latar belakang masalah tersebut diatas maka dapat dirumuskan
sebagai berikut :
1. Apakah dengan penggunaan contextual teaching and learning dapat
meningkatkan minat siswa pada saat pembelajaran kompetensi dasar
mengenal pecahan sederhana siswa kelas III semester II SD Negeri 01
Wonolopo Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar tahun
pelajaran 2012 / 2013? Adapun peningkatan minat dilihat dari indikator
di bawah ini :
a. Mengerjakan tugas tepat waktu
b. Maju kedepan kelas praktek benda konkrit
c. Bertanya
2. Apakah dengan penggunaan contextual teaching and learning dapat
meningkatkan hasil belajar matematika kompetensi dasar mengenal pecahan
sederhana pada siswa kelas III semester II SDN 01
Wonolopo.Kecamatan
Tasikmadu Kabupaten Karanganyar tahun pelajaran 2012 / 2013
Tujuan Penelitian
1. Secara umum penelitian ini ditujukan untuk meningkatkan minat dan
hasil siswa terhadap belajar matematika kompetensi dasar mengenal
pecahan
sederhana.
2. Tujuan khusus penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat dan
hasil belajar pecahan sederhana melalui contextual teaching and
learning sebagai media pembelajaran pada siswa kelas III semester II
SD Negeri 01 Wonolopo Kecamatan Tasikmadu tahun pelajaran 2012 /
2013
B. Metode Penelitian
Penelitia ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).Menurut Suharsini
Arikunto ( 2006 : 3 ) PTK adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa
sebuah tindakan yang disengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas.Penelitian
tindakan kelas merupakan kegiatan pemecahan masalah yang dimulai dari a)
perencanaan , b) pelaksanaan , c) pengumpulan , d) menganalisis data atau informasi
untuk memutuskan sejauh mana kelebihan atau kelemahan tindakan tersebut. Penelitian
tindakan kelas ditandai dengan adanya perbaikan yang terus menerus sehingga tercapai
sasaran dari penelitian tersebut.Perbaikan tersebut dilakukan pada setiap siklus yang
telah dirancang oleh penelitian subyek yang membantu penelitian.PTK bercirikan
perbaikan terus menerus sehingga kepuasan peneliti menjadi tolok ukur berhasilnya (
berhentinya ) siklus – siklus tersebut. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Tempat Penelitian disekolah yang digunakan sebagai tempat penelitian di SD
Negeri 01 Wonolopo.Sekolahan ini beralamat di Wonolopo Rt 01/II Kecamatan
Tasikmadu Kabupaten Karanganyar.
Penelitian dilakukan kurang lebih 4 bulan dimulai bulan Nopember 2012
samapai Februari 2013.Penelitian dilakukan secara bertahap.Penelitian ini merupakan
penelitian kolaboratif yang melibatkan teman sejawat sebagai observer atau
pengamat.Teman sejawat yang bertindak sebagai pengamat dalam penelitian ini adalah
guru kelas II SD Negeri 01 Wonolopo.
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah hasil pengamatan tentang
minat dan hasil belajar matematika tentang pecahan sederhana meliputi aspek
mengerjakan tugas tepat waktu,praktek bendakonktit didepan kelas,dan bertanya.Hasil
pengamatan selama pembelajaran berlangsung.Data yang dikumpulkan dengan metode
observasi,catatan lapangan,metode tes,dan dokumentasi.
C. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Dari hasil penelitian melalui dua 2 siklus minat belajar matematika mengenal
pecahan sederhana siswa kelas III semester II SD Negeri 01 Wonolopo diperoleh datadata tertera pada tabel sebagai berikut :
Pratindakan
Siklus I
Juml
Prosenta
Jumla
Prosenta
Juml
Prosent
ah
se
h
se
ah
ase
11
33%
20
60 %
25
75 %
2.Praktek benda konkrit
2
6%
5
15 %
8
24 %
3.Bertanya
3
9%
7
21 %
12
36 %
Minat
Siklus II
1.MengerjakanTugas
Tepat Waktu
50
45
40
35
Bertanya
30
25
Praktek benda konkrit
20
15
M engerjakanTugas
t epat waktu
10
5
0
Pratindakan
Siklus I
Siklus II
Dari table dan diagram diatas dapat dilihat peningkatan minat belajar siswa.
Siswa yang mengerjakan tugas tepat waktu pada pratindakan sebanyak 11 siswa atau
33%, siswa yang praktek benda konkrit didepan kelas sebanyak 2 siswa atau 6%, siswa
yang bertanya sebanyak 3 siswa atau 9%. Pada siklus I dapat dilihat siswa yang
mengerjakan tugas tepat waktu menjadi 20 siswa atau 60%,. Siswa yang praktek benda
konkrit didepan kelas meingkat menjadi 5 siswa atau 15%. Jumlah siswa yang bertanya
yaitu 7 siswa atau 21%. Padda siklus II siswa yang mengerjakan tugas tepat waktu
menjadi 25 siswa atau 75%. Siswa yang praktek benda konkrit didepan kelas menjadi 8
siswa atau 24%. Siswa yang bertanya menjadi 12 siswa atau 36%.
Dari hasil penelitian melalui 2 siklus diperoleh data nilai hasil belajar siswa sebagai
berikut :
No
Nilai
belajar Pratindakan
siswa
Jumlah
Siklus I
Persen
Jumlah
tase
Siklus II
Persenta
Jumla
Persen
se
h
tase
1.
Lolos KKM
9
27 %
20
60%
29
87 %
2.
TdkLolos
24
72 %
13
39,39%
4
12 %
KKM
Grafik Siswa yang Lolos KKM
35
30
25
20
15
Lolos KKM
10
5
0
Prat indakan
Siklus I
Siklus II
Dari table dan diagram diatas dapat dilihat bahwa siswa yang lolos KKM pada
pratindakan sebanyak 9 siswa atau 27%. Sedangkan siswa yang tidak lolos KKm pada
pratindakan sebnayak 24 siswa atau 72,72%. Pada siklus I siswa yang lolos KKM
sebanyak 20 siswa atau 60%. Sedangkan siswa yang tidak lolos KKM sebnayak 13
siswa atau 39,39 %. Pada siklus II siswa yang lolos KKM sebanyak
29 siswa atau 87%. Sedangkan yang tidak lolos KKM sebanyak 4 siswa atau 12%.Dari
uraian diatas dapat terlihat peninngkatan minat belajar siswa setelah guru menggunakan
contextual teaching and learning. Peningkatan tersebut meliputi mengerjakan tugas tepat
waktu dari 11 siswa atau 33% menjadi 20 siswa atau 60%pada siklus I di siklus II
menjadi 25 siswa atau 75%, praktek benda konkrit didepan kelas dari 2 siswa atau 6 %
menjadi 5 siswa atau 15% pada siklus I di siklus II menjadi 8 siswa atau 24 % dan
bertanya dari 3 siswa atau 9 % menjadi 7 siswa atau 21% pada siklus I di siklus II
menjadai 12 siswa atau 36 %..
Peningkatan juga terrdapat pada pencapain nilai KKM pada siswa . dari semula yang
lolos KKM 27% menjadi 87 %.Hasil penelitian diatas sejalan dengan penelitian
M.Muktasim Yuwono dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam
Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah dengan
Alat Peraga Kelereng dan Diskusi Kelompok bagi Siswa Kelas II SD Negeri Koripan 01
Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2005/2006”.hasil belajar
meningkat.Menyimpulkan bahwa dengan menggunakan alat peraga buah apel yang
dipotong –potong tertentu dan diskusi kelompok pada pokok mengenalpecahan
sederhana dengan hasil sampai dengan
1 1 1 1
, , , hasil belajar siswa dapat meningkat.
2 3 4 6
Saran yang dapat diajukan bahwa untuk menanamkan konsep pecahan guru dapat
menggunakan alat peraga buah apel dan kertas lipat atau media kontektual lainnya.
Berpijak dari penelitian diatas,akan dilakukan penelitian dengan menggunakan
Contextual Teaching and Learning untuk meningkatkan minat dan
hasil belajar matematika mengenal pecahan sederhana pada siswa kelas III SD Negeri
01 Wonolopo Semester II tahu pelajaran 2012 / 2013
E. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dengan menggunakan
metode CTL pada siswa kelas III SD Negeri 01 Wonolopo dapat diambil kesimpulan :
3. Penggunaan CTL dapat meningkatkan minat belajar matematika pada siswa
kelas
III
SD
Negeri
01
wonolopo,
Tasikmadu
tahun
pelajaran
2012/2013.Peningkatan minat belajar dapat terlihat dari:
a.
Sebelum tindakan siswa yang mengerjakan tugas tepat waktu sebanyak
33%, setelah tindakan siswa yang mengerjakan tugas tepat waktu
sebanyak 75%.
b. Sebelum tindakan siswa yang maju praktek benda konkriti sebanyak 6 %,
setelah tindakan siswa yang maju presentasi 24%.
c. Sebelum tindakan siswa yang berani mengajukan pertanyaan sebanyak
9% setelah tindakan meningkat menjadi 36 %.
4. Penggunaan CTL dapat meningkatkan minat belajar matematika pada siswa
kelas III SD Negeri 01 Wonolopo. Hasil belajar siswa sebelum tindakan
yang lolos KKM ada 27 % siswa setelah tindakan yang lolos KKM ada
87% siswa.
Daftar Pustaka
Rudi Susilana.Cepi Riyana,.2008.Media Pembelajaran. Bandung :CV Wacana Prima .
Nasution,2003.Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta :
Bumi Aksara.
Sugiyanto.2009.Model-model Pembelajaran Inovatif.Surakarta : Panitia Sertifikasi
Guru Rayon 13 FKIP UNS Surakarta.
Muhammad Asrori.2009.Penelitian Tindakan Kelas. Bandung.CV Wacana Prima.
Muhammad Ali.2009.Ilmu dan Aplikasi pendidikan.Tim Pengembang Ilmu
pendidikan.PT Imperial Bhakti Utama.
Fajar Sundari.2012.Peningkatan Pemahaman konsep matematika melalui Strategi
contextual teaching and learning dengan mengoptimalkan barang bekas sebagai
media pembelajaran pada aritmetika sosial.Skripsi.Universitas Muhammadiyah
Surakarta.(Tidak dipublikasikan ).
PENGGUNAAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING ( CTL )
UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR
MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SEDERHANA
PADA SISWA KELAS III SEMESTER II
SDN 01 WONOLOPO
TAHUN 2012 / 2013
Disusun Oleh
Rahman Nuddien
NIM A54A100134
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
PENGGUNAAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING ( CTL ) UNTUK
MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG
PECAHAN SEDERHANA PADA SISWA KELAS III SEMESTER II SDN O 01
WONOLOPO TAHUN 2012 / 2013
RAHMAN NUDDIEN. NIM: A54A100134. Prodi Pendidikan Sekolah
Dasar,Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Surakarta 2013
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya minat dan hasil
belajar siswa melalui penggunaan contextual teaching and learning ( ctl )pada materi
pecahan sederhana pada siswa kelas III SD Negeri 01 Wonolopo Kecamatan
Tasikmadu Kabupaten Karanganyar tahun pelajaran 2012 / 2013.Penelitian ini
merupakan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ).Penelitian ini dilaksanakan dalam
dua siklus masing-masing siklus terdidri 2 pertemuan dalam setiap siklus berisi
kegiatan perencanaan,tindakan,observasi,dan refleksi.Subyek penelitian adalah
siswa kelas III SD Negeri 01 Wonolopo Kecamatan Tasikmadu Yang berjumlah 33
siswa sumber data dikumpulkan dari informan,hasil observasi,dokumen, dan tempat
perisrtiwa
berlangsun.Teknik
pengumpulan
data
adalah
wawancara,observasi,tes,dan
dokumen,menggunakan
teknik
analisis
iteraktif.Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan dengan menggunakan contextual
teaching and learning pada siswa kelas III SD Negeri 01 Wonolopo dapat ditarik
kesimpulan yaitu penggunaan contextual teaching and learning ( ctl ) dapat
meningkatkan minat dan hasil belajar matematika tentang pecahan sederhana pada
siswa kelas III SD Negeri 01 Wonolopo,Tasikmadu tahun pelajaran 2012
/2013.Peningkatan minat belajar dapat dilihat dari sebelum tindakan siswa
mengerjaka tugas tepat waktu 33%,setelah tindakan siswa mengerjakan tugas tepat
waktu 75%.Sebelum tindakan siswa praktek benda konkrit di depan kelas
6%,setelah dilaksanakan tindakan siswa yang praktek bendakonkrit di depan kelas
24 %.Sebelum tindakan siswa yang bertanya 9%,setelah tindakan siswa siswa
bertanya 36%.Penggunaan contextual teaching and learning ( CTL ) dapat
meningkatkan hasil belajar matematika tentang pecahan sederhana pada siswa kelas
III SD Negeri 01 Wonolopo,Tasiknadu sebelum tindakan yang lolos KKM 27
%,setelah tindakan siswa yang lolos KKM ada 87 %
A. Pendahuluan
Keberhasilan pendidikan dapat dilihat dari keberhasilan proses pembelajaran di
sekolah dengan indikator pencapaian nilai hasil belajar sesuai standar yang telah
ditentukan. Proses pembalajaran ini bergantung pada bagaimana cara guru
menyampaikan
materi
pelajaran,sehingga
dapat
diterima
dengan
baik
oleh
siswanya.Salah satunya adalah dengan ketepatan dalam memilih media atau media
pembelajaran yang menarik bagi siswa, sehingga dalam pembelajaran siswa tidak
merasa jenuh. Hal ini berpengaruh terhadap tingkat pemahaman siswa terhadap materi
dan hasil belajar siswa.
Salah satu faktor dari luar siswa yang mendukung dalam pencapaian hasil
belajar siswa adalah kemampuan guru dalam memilih media pembelajaran yang
tepat.Media
pembelajaran adalah benda
menyampaikan materi pembelajran
yang digunakan
kepada
siswa.
oleh
guru
dalam
Penggunaan suatu
media
pembelajaran adalah menghubungkan antara guru dan siswa dalam mencapai tujuan
pembelajaran yang menarik bagi siswa,serta tidak menimbulkan kebosanan
siswa terhadap materi yang akan berpengaruh terhadap rendahnya nilai hasil belajar.
Guru dalam melaksanakan proses pembelajaran harus dapat memilih media
mengajar yang relevan guna meningkatkan mutu pendidikan.Strategi mengajar
dikatakan relevan jika mampu mengantarkan siswa mencapai tujuan pembelajaran,yaitu
mampu menjadikan siswa dapat berpikir kreatif,aktif dalam
proses pembelajaran,dan menarik perhatian siswa sehingga siswa termotivasi untuk
belajar.Oleh karena itu guru harus pandai memilih dan menentukan media yang tepat
untuk digunakan dalam proses pembelajaran,sehingga siswa tidak merasa dan terkesan
pembelajaran berlangsug satu arah.Salah satu media pembelajaran
terapkan oleh guru dalam kelas adalah pembelajaran
yang bisa di
konvesional,pembelajaran
konvensional yang tidak dikemas dengan baik tidak akan menarik bagi siswa.Hal ini
disebabkan siswa cenderung menghafalkan materi,bukan memahami materi sehingga
siswa kurang dapat menyerap isi atau maksud dari pelajaran yang siswa pelajari, salah
satunya adalah pada pembelajaran matematika dimana jika tidak digunakan strategi
yang tepat, matematika akan terkesan monoton dan membosankan.
Kenyataan disekolah menunjukkan bahwa
dalam proses pembelajaran
matematika siswa terlihat kurang berminat dari 33 siswa yang mampu mengerjakan
tugas tepat waktu
hanya 11,yang berani praktek didepan kelas 2 siswa,dan yang
bertanya 3 siswa. siswa kurang antusias,daya kreatifitasnya rendah,dan siswa bersikap
acuh tak acuh saat guru menyampaikan materi pelajaran.Hal ini disebabkan karena guru
kurang menguasai materi dan strategi pembelajaran yang di gunakan guru kurang
memiliki daya dukung terhadap minat dan motivasi siswa terhadap materi
pelajaran.Keadaan ini juga terjadi pada pembelajaran matematika pada siswa kelas III
semester II SD Negeri 01 Wonolopo Kecamatan Tasikmadu,dimana nilai hasil belajar
matematika siswa sangat rendah karena masih dibawah KKM (70).Dari 33 siswa kelas
III semester
II SD Negeri 01 Wonolopo Kecamatan Tasikmadu hanya 9 siswa yang memenuhi niali
sesuai KKM,sedangkan 24 siswa masih belum mencapai nilai KKM .
Untuk mengatasi permasalahan tersebut,diperlukan suatu media pembelajaran
yang tepat dan menarik,dimana siswa dapat belalajar secara kooperatif,dapat bertanya
meskipun tidak ada guru secara langsung menyampaikan materi.Salah satu upaya untuk
meningkatkan hasil belajar siswa yang rendah ini adalah dengan menerapkan media
pembelajaran contextual teaching and learning.Dalam pembelajaran contextual teaching
and learning ,siswa memahami makna materi ajar dengan mengkaitkannya terhadap
konteks kehidupan mereka sehari-hari.Sebagai upaya menghilangkan kejenuhan
menjadi
pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna,penerapan media ini di harapkan
dapat mengatasi rendahnya hasil belajar siswa dan meningkatkan minat dan hasil belajar
siswa memenuhi KKM yang ditentukan disekolah.Dalam pembelajaran contextual
teaching and learning guru benar-benar memberdayakan potensi siswa untuk
mengaktualisasikan pengetahuan dan ketrampilannya.Berdasarkan latar belakang diatas
akan dilakukan penelitian tentang Penggunaan Contextual teaching and learning ( CTL )
untuk meningkatkan minat dan hasil belajar matematika tentang pecahan sederhana
pada siswa kelas III semester II SD Negeri 01 Wonolopo Kecamatan Tasikmadu
Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013 .
Berdasarkan pada latar belakang masalah tersebut diatas maka dapat dirumuskan
sebagai berikut :
1. Apakah dengan penggunaan contextual teaching and learning dapat
meningkatkan minat siswa pada saat pembelajaran kompetensi dasar
mengenal pecahan sederhana siswa kelas III semester II SD Negeri 01
Wonolopo Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar tahun
pelajaran 2012 / 2013? Adapun peningkatan minat dilihat dari indikator
di bawah ini :
a. Mengerjakan tugas tepat waktu
b. Maju kedepan kelas praktek benda konkrit
c. Bertanya
2. Apakah dengan penggunaan contextual teaching and learning dapat
meningkatkan hasil belajar matematika kompetensi dasar mengenal pecahan
sederhana pada siswa kelas III semester II SDN 01
Wonolopo.Kecamatan
Tasikmadu Kabupaten Karanganyar tahun pelajaran 2012 / 2013
Tujuan Penelitian
1. Secara umum penelitian ini ditujukan untuk meningkatkan minat dan
hasil siswa terhadap belajar matematika kompetensi dasar mengenal
pecahan
sederhana.
2. Tujuan khusus penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat dan
hasil belajar pecahan sederhana melalui contextual teaching and
learning sebagai media pembelajaran pada siswa kelas III semester II
SD Negeri 01 Wonolopo Kecamatan Tasikmadu tahun pelajaran 2012 /
2013
B. Metode Penelitian
Penelitia ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).Menurut Suharsini
Arikunto ( 2006 : 3 ) PTK adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa
sebuah tindakan yang disengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas.Penelitian
tindakan kelas merupakan kegiatan pemecahan masalah yang dimulai dari a)
perencanaan , b) pelaksanaan , c) pengumpulan , d) menganalisis data atau informasi
untuk memutuskan sejauh mana kelebihan atau kelemahan tindakan tersebut. Penelitian
tindakan kelas ditandai dengan adanya perbaikan yang terus menerus sehingga tercapai
sasaran dari penelitian tersebut.Perbaikan tersebut dilakukan pada setiap siklus yang
telah dirancang oleh penelitian subyek yang membantu penelitian.PTK bercirikan
perbaikan terus menerus sehingga kepuasan peneliti menjadi tolok ukur berhasilnya (
berhentinya ) siklus – siklus tersebut. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Tempat Penelitian disekolah yang digunakan sebagai tempat penelitian di SD
Negeri 01 Wonolopo.Sekolahan ini beralamat di Wonolopo Rt 01/II Kecamatan
Tasikmadu Kabupaten Karanganyar.
Penelitian dilakukan kurang lebih 4 bulan dimulai bulan Nopember 2012
samapai Februari 2013.Penelitian dilakukan secara bertahap.Penelitian ini merupakan
penelitian kolaboratif yang melibatkan teman sejawat sebagai observer atau
pengamat.Teman sejawat yang bertindak sebagai pengamat dalam penelitian ini adalah
guru kelas II SD Negeri 01 Wonolopo.
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah hasil pengamatan tentang
minat dan hasil belajar matematika tentang pecahan sederhana meliputi aspek
mengerjakan tugas tepat waktu,praktek bendakonktit didepan kelas,dan bertanya.Hasil
pengamatan selama pembelajaran berlangsung.Data yang dikumpulkan dengan metode
observasi,catatan lapangan,metode tes,dan dokumentasi.
C. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Dari hasil penelitian melalui dua 2 siklus minat belajar matematika mengenal
pecahan sederhana siswa kelas III semester II SD Negeri 01 Wonolopo diperoleh datadata tertera pada tabel sebagai berikut :
Pratindakan
Siklus I
Juml
Prosenta
Jumla
Prosenta
Juml
Prosent
ah
se
h
se
ah
ase
11
33%
20
60 %
25
75 %
2.Praktek benda konkrit
2
6%
5
15 %
8
24 %
3.Bertanya
3
9%
7
21 %
12
36 %
Minat
Siklus II
1.MengerjakanTugas
Tepat Waktu
50
45
40
35
Bertanya
30
25
Praktek benda konkrit
20
15
M engerjakanTugas
t epat waktu
10
5
0
Pratindakan
Siklus I
Siklus II
Dari table dan diagram diatas dapat dilihat peningkatan minat belajar siswa.
Siswa yang mengerjakan tugas tepat waktu pada pratindakan sebanyak 11 siswa atau
33%, siswa yang praktek benda konkrit didepan kelas sebanyak 2 siswa atau 6%, siswa
yang bertanya sebanyak 3 siswa atau 9%. Pada siklus I dapat dilihat siswa yang
mengerjakan tugas tepat waktu menjadi 20 siswa atau 60%,. Siswa yang praktek benda
konkrit didepan kelas meingkat menjadi 5 siswa atau 15%. Jumlah siswa yang bertanya
yaitu 7 siswa atau 21%. Padda siklus II siswa yang mengerjakan tugas tepat waktu
menjadi 25 siswa atau 75%. Siswa yang praktek benda konkrit didepan kelas menjadi 8
siswa atau 24%. Siswa yang bertanya menjadi 12 siswa atau 36%.
Dari hasil penelitian melalui 2 siklus diperoleh data nilai hasil belajar siswa sebagai
berikut :
No
Nilai
belajar Pratindakan
siswa
Jumlah
Siklus I
Persen
Jumlah
tase
Siklus II
Persenta
Jumla
Persen
se
h
tase
1.
Lolos KKM
9
27 %
20
60%
29
87 %
2.
TdkLolos
24
72 %
13
39,39%
4
12 %
KKM
Grafik Siswa yang Lolos KKM
35
30
25
20
15
Lolos KKM
10
5
0
Prat indakan
Siklus I
Siklus II
Dari table dan diagram diatas dapat dilihat bahwa siswa yang lolos KKM pada
pratindakan sebanyak 9 siswa atau 27%. Sedangkan siswa yang tidak lolos KKm pada
pratindakan sebnayak 24 siswa atau 72,72%. Pada siklus I siswa yang lolos KKM
sebanyak 20 siswa atau 60%. Sedangkan siswa yang tidak lolos KKM sebnayak 13
siswa atau 39,39 %. Pada siklus II siswa yang lolos KKM sebanyak
29 siswa atau 87%. Sedangkan yang tidak lolos KKM sebanyak 4 siswa atau 12%.Dari
uraian diatas dapat terlihat peninngkatan minat belajar siswa setelah guru menggunakan
contextual teaching and learning. Peningkatan tersebut meliputi mengerjakan tugas tepat
waktu dari 11 siswa atau 33% menjadi 20 siswa atau 60%pada siklus I di siklus II
menjadi 25 siswa atau 75%, praktek benda konkrit didepan kelas dari 2 siswa atau 6 %
menjadi 5 siswa atau 15% pada siklus I di siklus II menjadi 8 siswa atau 24 % dan
bertanya dari 3 siswa atau 9 % menjadi 7 siswa atau 21% pada siklus I di siklus II
menjadai 12 siswa atau 36 %..
Peningkatan juga terrdapat pada pencapain nilai KKM pada siswa . dari semula yang
lolos KKM 27% menjadi 87 %.Hasil penelitian diatas sejalan dengan penelitian
M.Muktasim Yuwono dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam
Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah dengan
Alat Peraga Kelereng dan Diskusi Kelompok bagi Siswa Kelas II SD Negeri Koripan 01
Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2005/2006”.hasil belajar
meningkat.Menyimpulkan bahwa dengan menggunakan alat peraga buah apel yang
dipotong –potong tertentu dan diskusi kelompok pada pokok mengenalpecahan
sederhana dengan hasil sampai dengan
1 1 1 1
, , , hasil belajar siswa dapat meningkat.
2 3 4 6
Saran yang dapat diajukan bahwa untuk menanamkan konsep pecahan guru dapat
menggunakan alat peraga buah apel dan kertas lipat atau media kontektual lainnya.
Berpijak dari penelitian diatas,akan dilakukan penelitian dengan menggunakan
Contextual Teaching and Learning untuk meningkatkan minat dan
hasil belajar matematika mengenal pecahan sederhana pada siswa kelas III SD Negeri
01 Wonolopo Semester II tahu pelajaran 2012 / 2013
E. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dengan menggunakan
metode CTL pada siswa kelas III SD Negeri 01 Wonolopo dapat diambil kesimpulan :
3. Penggunaan CTL dapat meningkatkan minat belajar matematika pada siswa
kelas
III
SD
Negeri
01
wonolopo,
Tasikmadu
tahun
pelajaran
2012/2013.Peningkatan minat belajar dapat terlihat dari:
a.
Sebelum tindakan siswa yang mengerjakan tugas tepat waktu sebanyak
33%, setelah tindakan siswa yang mengerjakan tugas tepat waktu
sebanyak 75%.
b. Sebelum tindakan siswa yang maju praktek benda konkriti sebanyak 6 %,
setelah tindakan siswa yang maju presentasi 24%.
c. Sebelum tindakan siswa yang berani mengajukan pertanyaan sebanyak
9% setelah tindakan meningkat menjadi 36 %.
4. Penggunaan CTL dapat meningkatkan minat belajar matematika pada siswa
kelas III SD Negeri 01 Wonolopo. Hasil belajar siswa sebelum tindakan
yang lolos KKM ada 27 % siswa setelah tindakan yang lolos KKM ada
87% siswa.
Daftar Pustaka
Rudi Susilana.Cepi Riyana,.2008.Media Pembelajaran. Bandung :CV Wacana Prima .
Nasution,2003.Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta :
Bumi Aksara.
Sugiyanto.2009.Model-model Pembelajaran Inovatif.Surakarta : Panitia Sertifikasi
Guru Rayon 13 FKIP UNS Surakarta.
Muhammad Asrori.2009.Penelitian Tindakan Kelas. Bandung.CV Wacana Prima.
Muhammad Ali.2009.Ilmu dan Aplikasi pendidikan.Tim Pengembang Ilmu
pendidikan.PT Imperial Bhakti Utama.
Fajar Sundari.2012.Peningkatan Pemahaman konsep matematika melalui Strategi
contextual teaching and learning dengan mengoptimalkan barang bekas sebagai
media pembelajaran pada aritmetika sosial.Skripsi.Universitas Muhammadiyah
Surakarta.(Tidak dipublikasikan ).