KESIAPSIAGAAN SISWA TERHADAP BENCANA BANJIR DI SMK MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA KELURAHAN KESTALAN Kesiapsiagaan Siswa Terhadap Bencana Banjir Di SMK Muhammadiyah 2 Surakarta Kelurahan Kestalan Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta Tahun Pelajaran 2013.
Kesiapsiagaan siswa terhadap bencana banjir
Naskah Publikasi 2013
KESIAPSIAGAAN SISWA TERHADAP BENCANA BANJIR DI SMK
MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA KELURAHAN KESTALAN
KECAMATAN BANJARSARI KOTA SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2013
ARTIKEL PUBLIKASI
Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Pendidikan Geografi
Disusun Oleh:
RINA FATMAWATI
A 610 090 014
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
1
Rina Fatmawati, Geografi 2009, FKIP-UMS
Kesiapsiagaan siswa terhadap bencana banjir
Naskah Publikasi 2013
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Jl. A. Yani Tromol Pos I, Pabelan, Kartasura Telp. (0271) 717417,
719483 Fax. 715448 Surakarta 57102
KESIAPSIAGAAN SISWA TERHADAP BENCANA BANJIR DI SMK
MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA KELURAHAN KESTALAN
KECAMATAN BANJARSARI KOTA SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2013
Rina Fatmawati
A 610090014
ABSTRAK
Siswa SMK Muhammadiyah 2 Surakarta berasal dari tempat tinggal di
daerah rawan bencana banjir. Bencana banjir merupakan fenomena alam yang
dapat merugikan baik jiwa maupun harta benda. Antisipasi dampak bencana
banjir perlu adanya kesiapsiagaan. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui
tingkat pengetahuan siswa mengenai bencana banjir. (2) Mengetahui tingkat
kesiapsiagaan siswa mengenai bencana banjir. Metode penelitian ini
menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif untuk menguji variabel
pengetahuan dan kesiapsiagaan bencana banjir. Obyek penelitian ini adalah
siswa SMK Muhammadiyah 2 Surakarta dengan jumlah responden 83 sampel
yang dipilih secara teknik random sampling acak (probability) dari siswa kelas X
dan XI dengan populasi 121 siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan teknik observasi, dokumentasi dan angket atau kuesioner. Validitas
data menggunakan uji correlation product moment atau analisis korelasi,
dinotasikan jika � ℎ����� > � ����� berarti item valid dan jika � ℎ����� < � ����� maka
item tersebut tidak valid sedangkan realibilitas angket menggunakan cronbach
alpha adalah perbandingan antara nilai r hitung diwakili dengan nilai Alpha
dengan r tabel pada taraf kepercayaan 95% atau tingkat signifikan 5% diperoleh
hasil realibilitas tinggi. Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan
siswa mengenai bencana banjir diketahui nilai prosentase 90,55% tergolong
baik, sedangkan kesiapsiagaan siswa mengenai bencana banjir diketahui nilai
prosentase 51,46 % tergolong kurang siap.
Kata kunci : Pengetahuan, Kesiapsiagaan bencana banjir
3
Rina Fatmawati, Geografi 2009, FKIP-UMS
Kesiapsiagaan siswa terhadap bencana banjir
Naskah Publikasi 2013
Kesiapsiagaan adalah tindakkan
A. PENDAHULUAN
Fenomena
alam
sangat
mempengaruhi kehidupan manusia.
Alam memberikan suatu penghidupan
manusia, namun disisi lain. Alam
dapat menyebabkan dampak yang
menguntungkan
dan
merugikan.
Dampak yang merugikan ini bisa di
artikan sebagai bencana. 17 Kelurahan
di Kabupaten/Kota Surakarta terkena
bencana, khususnya bencana banjir.
SMK Muhammadiyah 2 Surakarta
Kelurahan
Kestalan
Kecamatan
Banjarsari Kota Surakarta terdapat
siswa yang bertempat tinggal di daerah
yang terkena banjir.
yang dilakukan untuk memastikan
bahwa tindakkan yang dilakukan dapat
dilaksanakan secara tepat dan tepat dan
efektif pada saat dan setelah terjadi
bencana.
Parameter
bencana diantaranya berdasarkan Lipi
terdapat 5 faktor kritis kesiapsiagaan
untuk mengantisipasi bencana alam,
seperti
bencana
(a)
bencana, (b) kebijakan dan panduan,
(c) rencana tanggap darurat, (d) sistem
peringatan bencana dan (e) kemampuan
untuk memobilisasi sumber daya.
Bencana adalah peristiwa atau
dan
merupakan
dan
yaitu:
pengetahuan dan sikap terhadap resiko
mengganggu
penghidupan
utama
banjir,
rangkaian peristiwa yang mengancam
B. LANDASAN TEORI
Pengetahuan
kesiapsiagaan
menjdai
kehidupan
masyarakat
dan
/manusia
faktor
yang disebabkan oleh faktor alam
kunci
dan/atau
faktor
non-alam
maupun
kesiapsiagaan. Pengetahuan yang harus
faktor
dimiliki oleh individu tentang kejadian
mengakibatkan timbulnya korban jiwa
alam dan bencana banjir (tipe, sumber,
manusia,
besaran,
kerugian harta benda, dan dampak
bangunan
lokasi),
(bentuk
kererntanan
dan
fisik
fondasi).
manusia
kerusakkan
sehingga
lingkungan,
psikologis.
Pengetahuan yang dimiliki biasanya
Banjir adalah kejadian saat air
untuk siap siaga dalam antisipasi
menggenangi daerah yang dahulunya
bencana terutma bagi mereka yang
tidak pernah terkena genangan air
bertempat tinggal di daerah rawan
dalam selang waktu tertentu. Banjir
bencana banjir.
umumnya terjadi pada saat volume air
4
Rina Fatmawati, Geografi 2009, FKIP-UMS
Kesiapsiagaan siswa terhadap bencana banjir
Naskah Publikasi 2013
melebihi
volume
air
yang
dapat
penelitian
ini
akan
dilaksanakan
ditampung dalam sungai, danau, rawa,
semester genap tahun ajaran 2012-
drainase maupun saluran air lainnya
2013.
pada selang waktu tertentu.
menggunakan
Banjir
Dalam
penelitian
dua
akan
variabel
yaitu
tidak selalu menimbulkan bencana,
variabel
tetapi banjir akan menjadi bencana
varibel terikat (variabel dependent).
pada saat terjadi di tempat hunian
Variabel independent dalam penelitian
manusia,
kawasan
ini adalah tingkat pengetahuan siswa
kawasan
perkotaan,
permukiman,
bebas
ini
(independent)
dan
kawasan
terhadap bencana banjir. Sementara
pertanian. Kecepatan aliran, lamanya
variabel dependentnya adalah tingkat
banjir,
kedalaman
penggunaan
dan
genangan,
serta
kesiapsiagaan siswa terhadap bencana
didaerah
yang
banjir.
lahan
tergenang banjir merupakan parameter
kerugian
yang
ditimbulkan
akibat
banjir.
Jumlah sampel yang diambil
adalah 83, yaitu dari jumlah populasi N
adalah 121 pada tabel menunjukkan
C. METODE PENELITIAN
tingakat kesalahan 5 % terdapat S
Dalam penelitian ini, peneliti
jumlah sampel 83. Sehingga sampel
menyajikan fakta secara sistematik
dalam penelitian ini peneliti mengambil
yang mudah difahami dan ditarik
sampel siswa kelas X dan XI sebanyak
kesimpulan,
menjelaskan
83 siswa dari berbagai jurusan sebagai
Pengetahuan dan kesiapsiagaan siswa
kelas sampel yang diambil secara acak
terhadap
dan akan diberikan angket dari kelas-
untuk
bencana
penelitian
ini
Kuantitatif.
Tujuan
banjir.
adalah
Jenis
Deskriptif
peneliti
kelas yang lainnya.
dalam
penelitian ini adalah mengkaji variabel
independen dan vaiabel dependent.
Beberapa
pengumpulan
dilakukan
data
sesuai
teknik
dalam
penelitian
dengan
ini
tujuan
Lokasi penelitian ini adalah di
penelitian dan jenis data yang dapat
SMK Muhammadiyah 2 Surakarta
digali serta keadaan subyek (sumber
kelurahan
kecamatan
informasi) penelitian. Teknik – teknik
Surakarta.Kegiatan
yang dipergunakan untuk menggali
banjarsari
kestalan,
kota
5
Rina Fatmawati, Geografi 2009, FKIP-UMS
Kesiapsiagaan siswa terhadap bencana banjir
Naskah Publikasi 2013
data yaitu angket, Observasi dan
Y
dokumentasi.
setiap item
Dari data yang telah terkumpul
kemudian
: skor yang diperoleh subjek dalam
dianalisis
dalam
rangka
pengujian hipotesis dan sebagai dasar
ΣXY: jumlah perkalian X dan Y
ΣX 2 :Jumlah kuadrat dari variabel X
ΣY 2 : jumlah kuadrat dari varibel Y
Teknik yang digunakan untuk
untuk menarik kesimpulan. Adapun
teknik uji persyaratan analisis dengan
teknik analisis validitas angket dan
Sugiyono
(2009:
348)
validitas berarti instrumen tersebut
dapat digunakan untuk mengukur apa
yang hendak diukur.
Untuk menguji validitas, peneliti
uji
Item
Total
Correlation
dikatakan valid bila mempunyai nilai
a. Uji Validitas Instrumen
menggunakan
Corrected
dengan dinotasikan (r) semua indikator
reliabilitas angket.
Menurut
menguji kesahihan indikator adalah
pearson
koefisien
korelasi
positif ≥
0,20.
� ℎ�����
Dikatakan valid jika
> � �����
berarti item valid dan sebaliknya jika
� ℎ�����
< � �����
maka
butir
soal
tersebut tidak valid.
product
b. Uji reliabilitas instrument
moment atau analisis korelasi menurut
Menurut Sugiyono (2009: 348)
Riduwan (2010: 227). adalah mencari
Reliabilitas berarti instrumen yang
hubungan variabel bebas (X) dengan
bila digunakan beberapa kali untuk
variabel terikat (Y) dan data berbentuk
mengukur obyek yang sama, akan
interval. Maka uji ini menggunakan
menghasilkan data
rumus analisis korelasi pearson product
Secara
moment yang dikemukakan adalah:
reliabilitas
��� :
n.(ΣXY)−(ΣX).(ΣY)
�{n.ΣX2 −(ΣX)2 }.{n.ΣY2 −(ΣY)2 }
Keterangan
��� : koefisien validitas yang dicari
yang sama.
praktis,
pengujian
untuk
memastikan
apakah sebuah instrumen penelitian
mempunyai pola sama, meskipun
dalam
setting
penelitian
yang
berbeda. Alat uji statistik yang
N
: jumlah responden
digunakan
X
: skor yang diperoleh subjek dalam
reliabilitas
untuk
adalah
pengujian
analisis
setiap item
6
Rina Fatmawati, Geografi 2009, FKIP-UMS
Kesiapsiagaan siswa terhadap bencana banjir
Naskah Publikasi 2013
Cronbach Alpha. Rumus Cronbach
pengujian hipotesis. Penyajian hasil
Alpha adalah sebagai berikut :
deskriptif ini menggunakan teknik
distribusi frekuensi dengan menghitung
�
�
Σ�2
11= �
��1− 2 �
�−1
��
frekuensi
data
diprosentase.
Keterangan :
��
P=
�
∑� 2 : jumlah varians butir
frekuensi
× 100%
Keterangan :
��2 : varians total
Untuk memperoleh jumlah varians
butir dicari dulu varian setiap butir,
Arikunto
Distribusi
rumus:
K : banyaknya butir pertanyaan
dijumlahkan.
kemudian
bersifat statistik kelompok dengan
�11 :reliabilitas instrumen
kemudian
tersebut
N = Jumlah kejadian
Fx = Frekuensi Individu
Menurut
(2006) Kriteria besarnya
Dan untuk memudahkan penafsiran
terhadap prosentase yang telah diolah
koefisien reliabilitas adalah:
0,80 < r11≤ 1,00 reliabilitas sangat
tinggi
maka digunakan parameter penafsiran
klasifikasi distribusi frekuensi analisis
respon siswa menurut Arikunto 2006
0,60 < r11≤ 0,80 reliabilitas tinggi
sebagai
0,40 < r11≤ 0,60 reliabilitas cukup
berikut
tabel
Klasifikasi
Tingkat Pengetahuan
0,20 < r11≤ 0,40 reliabilitas rendah
0,00 < r11≤ 0,20 reliabilitas sangat
rendah
No
Nilai indeks
Kategori
1
66,6%-100%
Baik
bertujuan
2
33,3%-66,6%
Cukup
hanya menggambarkan keadaan subyek
3
0% - 33,3%
Kurang
Analisa Data Deskriptif
Analisis
penelitian
deskriptif
berdasarkan
data
dari
Sumber: Data Penelitian 2013
variabel yang diperoleh dari kelompok
Sedangkan
subyek yang diteliti dan tidak untuk
analisis kesiapsiagaan bencana dapat
untuk
mendiskripsikan
7
Rina Fatmawati, Geografi 2009, FKIP-UMS
Kesiapsiagaan siswa terhadap bencana banjir
Naskah Publikasi 2013
dirumuskan
berdasarkan
pendapat
memperoleh prosentase 90,55 % dan
analisis kesiapsiagaan bencana dapat
Kesiapsiagaan bencana banjir 55,46 %
dirumuskan
dari data yang telah diperoleh maka
berdasarkan
LIPI-
UNESCO ISDR/2006 sebagai berikut
Indesk
����� ���� ���������
���� �������� ���������
: X 100
Dari data yang telah diperoleh maka
dapat
ditarik
kesimpulan
dalam
kesiapsiagaan bencana banjir dapat
dapat
ditarik
kesimpulan
pengetahuan
siswa
dapat
diklasifikasikan baik. Berdasarkan uji
analisis penentuan prosentase variabel
pengetahuan siswa, diperoleh total nilai
seluruh sampel sebesar 3758 kemudian
diklasifikasikan sebagai berikut:
Tabel 2.7. Klasifikasi Hasil Tingkat
dibagi dengan total keseluruhan nilai
4150 sebagai jumlah yang diolah dan
Persentase
dikali 100%. Kemudian diperoleh nilai
Kesiapsiagaan Bencana Banjir
prosentase
No
Nilai Indeks
Kategori
1
80-100
Sangat siap
2
65-79
siap
3
55-64
Hampir siap
4
40-54
Kurang siap
5
≤ 40 (0-39)
Belum siap
90,55
menunjukkan
siswa
yang
bahwa
adalah
berarti
pengetahuan
baik
mengenai
kesiapsiagaan bencana banjir.
Sumber LIPI-UNESCO ISDR/2006
HASIL
bahwa
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
Hasil analisis kedua, diketahui
bahwa
prosentase
kesiapsiagaan
bencana banjir dari siswa adalah
kurang siap. Berdasarkan uji analisis
penentuan
prosentase,
diperoleh
frekuensi seluruh sampel sebesar 299
Hasil penelitian menunjukkan
kemudian
dibagi
dengan
total
bahwa Pengetahuan siswa terhadap
keseluruhan nilai 581sebagai jumlah
bencana banjir baik dan kesiapsiagaan
yang
siswa hampir siap. Hasil tersebut
Kemudian diperoleh nilai prosentase
diperoleh dari analisis prosentase.
51,46% yang berarti menunjukkan
Hasil
diketahui
analisis
bahwa
pertama,
prosentase
diolah
dan
dikali
100%.
bahwa tingkat kesiapsiagaan bencana
banjir adalah hampir siap.
Dari
pengetahuan siswa akan bencana banjir
pengetahuan
analisis
siswa
dan
tingkat
tingkat
8
Rina Fatmawati, Geografi 2009, FKIP-UMS
Kesiapsiagaan siswa terhadap bencana banjir
Naskah Publikasi 2013
kesiapsiagaan siswa dapat disimpulkan
pengurangan risiko atau dampak akibat
bahwa
siswa
dari bencana.
dikategorikan baik yang diperoleh dari
SIMPULAN
pengetahuan
kuesioner. Pengetahuan tersebut siswa
Dari
hasil
mengetahui bahwa penyebab bencana
pembahasan
terjadi
maka
karena
keadaan
alam
dan
perilaku manusia. Pengetahuan siswa
rawan
bencana
banjir.
Sedangkan
pengetahuan siswa mengenai tindakkan
sebelum bencana, saat bencana terjadi
dan setelah bencana banjir rata-rata
siswa mengetahui tindakkan apa yang
seharusnya
mereka
lakukan
mengurangi dampak
untuk
akibat banjir.
Pengetahuan siswa dari seluruh sampel
menunjukkan
bahwa
Muhammadiyah
Surakarta
dapat
Hasil
siswa
telah
dan
diuraikan,
diambil
kesimpulan
analisis
diketahui
pengetahuan
bahwa
prosentase
tingkat pengetahuan siswa terhadap
bencana banjir memperoleh prosentase
90,55% termasuk dalam kategori baik.
Data yang telah diperoleh, maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa pengetahuan
siswa terhadap bencana banjir dapat di
kategorikan dalam tingkat baik.
Hasil
SMK
2
yang
data
sebagai berikut:
terhadap jenis-jenis bencana banjir,
penyebab terjadinya banjir, dan lokasi
analisis
analisis
kesiapsiagaan,
diketahui bahwa kesiapsiagaan siswa
akan
terhadap bencana banjir adalah hampir
mempengaruhi tingkat kesiapsiagaan
siap. Uji analisis penentuan prosentase,
terhadap bencana banjir kurang siap.
diperoleh nilai 51,46% yang berarti
Sehingga siswa dapat memberikan
menunjukkan
konstribusi pemerintah dalam mitigasi
masyarakat
bencana
dalam kategori kurang siap.
dikategorikan
agar
baik
yang
maksimal
dalam
tingkat
bencana
kesiapsiagaan
banjir
masuk
DAFTAR PUSTAKA
9
Rina Fatmawati, Geografi 2009, FKIP-UMS
Kesiapsiagaan siswa terhadap bencana banjir
Naskah Publikasi 2013
Arikunto, Suharsimi. 1989. Prosedur Penelitian. Jakarta: Bina Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Bina Aksara.
Bungin, Burhan. 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Komunikasi, Ekonomi,
dan Kebijakkan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Kencana.
Kodoatie, Robert J. 2006. Pengelolaan Bencana Terpadu. Jakarta: Yarsif
Watampo.
Kodoatie,
Robert
J.
2002.
Banjir,
Beberapa
Penyebab
dan
Metode
Pengendaliannya Perspektif Lingkungan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
LIPI-
UNESCO/ISDR.2006. Kajian Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam
Mengantisipasi Bencana Gempa Bumi Dan Tsunami. Jakarta: Ilmu
Pengetahuan Kebumian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Pribadi, S. Krishna. 2008. Buku Pegangan Guru : Pendidikan Siaga Bencana.
Bandung: Pusat Mitigasi Bencana – Institut Teknologi Bandung.
Riduwan. 2010. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung:
Alfabeta
Sugiyono.2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif R&D. Bandung.
Alfabeta.
Sugiyono.2007. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta.
Sugiyono.
2009.
Statistika
untuk
Penelitian.
Bandung:
CV.
Alfabeta
10
Rina Fatmawati, Geografi 2009, FKIP-UMS
Naskah Publikasi 2013
KESIAPSIAGAAN SISWA TERHADAP BENCANA BANJIR DI SMK
MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA KELURAHAN KESTALAN
KECAMATAN BANJARSARI KOTA SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2013
ARTIKEL PUBLIKASI
Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Pendidikan Geografi
Disusun Oleh:
RINA FATMAWATI
A 610 090 014
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
1
Rina Fatmawati, Geografi 2009, FKIP-UMS
Kesiapsiagaan siswa terhadap bencana banjir
Naskah Publikasi 2013
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Jl. A. Yani Tromol Pos I, Pabelan, Kartasura Telp. (0271) 717417,
719483 Fax. 715448 Surakarta 57102
KESIAPSIAGAAN SISWA TERHADAP BENCANA BANJIR DI SMK
MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA KELURAHAN KESTALAN
KECAMATAN BANJARSARI KOTA SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2013
Rina Fatmawati
A 610090014
ABSTRAK
Siswa SMK Muhammadiyah 2 Surakarta berasal dari tempat tinggal di
daerah rawan bencana banjir. Bencana banjir merupakan fenomena alam yang
dapat merugikan baik jiwa maupun harta benda. Antisipasi dampak bencana
banjir perlu adanya kesiapsiagaan. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui
tingkat pengetahuan siswa mengenai bencana banjir. (2) Mengetahui tingkat
kesiapsiagaan siswa mengenai bencana banjir. Metode penelitian ini
menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif untuk menguji variabel
pengetahuan dan kesiapsiagaan bencana banjir. Obyek penelitian ini adalah
siswa SMK Muhammadiyah 2 Surakarta dengan jumlah responden 83 sampel
yang dipilih secara teknik random sampling acak (probability) dari siswa kelas X
dan XI dengan populasi 121 siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan teknik observasi, dokumentasi dan angket atau kuesioner. Validitas
data menggunakan uji correlation product moment atau analisis korelasi,
dinotasikan jika � ℎ����� > � ����� berarti item valid dan jika � ℎ����� < � ����� maka
item tersebut tidak valid sedangkan realibilitas angket menggunakan cronbach
alpha adalah perbandingan antara nilai r hitung diwakili dengan nilai Alpha
dengan r tabel pada taraf kepercayaan 95% atau tingkat signifikan 5% diperoleh
hasil realibilitas tinggi. Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan
siswa mengenai bencana banjir diketahui nilai prosentase 90,55% tergolong
baik, sedangkan kesiapsiagaan siswa mengenai bencana banjir diketahui nilai
prosentase 51,46 % tergolong kurang siap.
Kata kunci : Pengetahuan, Kesiapsiagaan bencana banjir
3
Rina Fatmawati, Geografi 2009, FKIP-UMS
Kesiapsiagaan siswa terhadap bencana banjir
Naskah Publikasi 2013
Kesiapsiagaan adalah tindakkan
A. PENDAHULUAN
Fenomena
alam
sangat
mempengaruhi kehidupan manusia.
Alam memberikan suatu penghidupan
manusia, namun disisi lain. Alam
dapat menyebabkan dampak yang
menguntungkan
dan
merugikan.
Dampak yang merugikan ini bisa di
artikan sebagai bencana. 17 Kelurahan
di Kabupaten/Kota Surakarta terkena
bencana, khususnya bencana banjir.
SMK Muhammadiyah 2 Surakarta
Kelurahan
Kestalan
Kecamatan
Banjarsari Kota Surakarta terdapat
siswa yang bertempat tinggal di daerah
yang terkena banjir.
yang dilakukan untuk memastikan
bahwa tindakkan yang dilakukan dapat
dilaksanakan secara tepat dan tepat dan
efektif pada saat dan setelah terjadi
bencana.
Parameter
bencana diantaranya berdasarkan Lipi
terdapat 5 faktor kritis kesiapsiagaan
untuk mengantisipasi bencana alam,
seperti
bencana
(a)
bencana, (b) kebijakan dan panduan,
(c) rencana tanggap darurat, (d) sistem
peringatan bencana dan (e) kemampuan
untuk memobilisasi sumber daya.
Bencana adalah peristiwa atau
dan
merupakan
dan
yaitu:
pengetahuan dan sikap terhadap resiko
mengganggu
penghidupan
utama
banjir,
rangkaian peristiwa yang mengancam
B. LANDASAN TEORI
Pengetahuan
kesiapsiagaan
menjdai
kehidupan
masyarakat
dan
/manusia
faktor
yang disebabkan oleh faktor alam
kunci
dan/atau
faktor
non-alam
maupun
kesiapsiagaan. Pengetahuan yang harus
faktor
dimiliki oleh individu tentang kejadian
mengakibatkan timbulnya korban jiwa
alam dan bencana banjir (tipe, sumber,
manusia,
besaran,
kerugian harta benda, dan dampak
bangunan
lokasi),
(bentuk
kererntanan
dan
fisik
fondasi).
manusia
kerusakkan
sehingga
lingkungan,
psikologis.
Pengetahuan yang dimiliki biasanya
Banjir adalah kejadian saat air
untuk siap siaga dalam antisipasi
menggenangi daerah yang dahulunya
bencana terutma bagi mereka yang
tidak pernah terkena genangan air
bertempat tinggal di daerah rawan
dalam selang waktu tertentu. Banjir
bencana banjir.
umumnya terjadi pada saat volume air
4
Rina Fatmawati, Geografi 2009, FKIP-UMS
Kesiapsiagaan siswa terhadap bencana banjir
Naskah Publikasi 2013
melebihi
volume
air
yang
dapat
penelitian
ini
akan
dilaksanakan
ditampung dalam sungai, danau, rawa,
semester genap tahun ajaran 2012-
drainase maupun saluran air lainnya
2013.
pada selang waktu tertentu.
menggunakan
Banjir
Dalam
penelitian
dua
akan
variabel
yaitu
tidak selalu menimbulkan bencana,
variabel
tetapi banjir akan menjadi bencana
varibel terikat (variabel dependent).
pada saat terjadi di tempat hunian
Variabel independent dalam penelitian
manusia,
kawasan
ini adalah tingkat pengetahuan siswa
kawasan
perkotaan,
permukiman,
bebas
ini
(independent)
dan
kawasan
terhadap bencana banjir. Sementara
pertanian. Kecepatan aliran, lamanya
variabel dependentnya adalah tingkat
banjir,
kedalaman
penggunaan
dan
genangan,
serta
kesiapsiagaan siswa terhadap bencana
didaerah
yang
banjir.
lahan
tergenang banjir merupakan parameter
kerugian
yang
ditimbulkan
akibat
banjir.
Jumlah sampel yang diambil
adalah 83, yaitu dari jumlah populasi N
adalah 121 pada tabel menunjukkan
C. METODE PENELITIAN
tingakat kesalahan 5 % terdapat S
Dalam penelitian ini, peneliti
jumlah sampel 83. Sehingga sampel
menyajikan fakta secara sistematik
dalam penelitian ini peneliti mengambil
yang mudah difahami dan ditarik
sampel siswa kelas X dan XI sebanyak
kesimpulan,
menjelaskan
83 siswa dari berbagai jurusan sebagai
Pengetahuan dan kesiapsiagaan siswa
kelas sampel yang diambil secara acak
terhadap
dan akan diberikan angket dari kelas-
untuk
bencana
penelitian
ini
Kuantitatif.
Tujuan
banjir.
adalah
Jenis
Deskriptif
peneliti
kelas yang lainnya.
dalam
penelitian ini adalah mengkaji variabel
independen dan vaiabel dependent.
Beberapa
pengumpulan
dilakukan
data
sesuai
teknik
dalam
penelitian
dengan
ini
tujuan
Lokasi penelitian ini adalah di
penelitian dan jenis data yang dapat
SMK Muhammadiyah 2 Surakarta
digali serta keadaan subyek (sumber
kelurahan
kecamatan
informasi) penelitian. Teknik – teknik
Surakarta.Kegiatan
yang dipergunakan untuk menggali
banjarsari
kestalan,
kota
5
Rina Fatmawati, Geografi 2009, FKIP-UMS
Kesiapsiagaan siswa terhadap bencana banjir
Naskah Publikasi 2013
data yaitu angket, Observasi dan
Y
dokumentasi.
setiap item
Dari data yang telah terkumpul
kemudian
: skor yang diperoleh subjek dalam
dianalisis
dalam
rangka
pengujian hipotesis dan sebagai dasar
ΣXY: jumlah perkalian X dan Y
ΣX 2 :Jumlah kuadrat dari variabel X
ΣY 2 : jumlah kuadrat dari varibel Y
Teknik yang digunakan untuk
untuk menarik kesimpulan. Adapun
teknik uji persyaratan analisis dengan
teknik analisis validitas angket dan
Sugiyono
(2009:
348)
validitas berarti instrumen tersebut
dapat digunakan untuk mengukur apa
yang hendak diukur.
Untuk menguji validitas, peneliti
uji
Item
Total
Correlation
dikatakan valid bila mempunyai nilai
a. Uji Validitas Instrumen
menggunakan
Corrected
dengan dinotasikan (r) semua indikator
reliabilitas angket.
Menurut
menguji kesahihan indikator adalah
pearson
koefisien
korelasi
positif ≥
0,20.
� ℎ�����
Dikatakan valid jika
> � �����
berarti item valid dan sebaliknya jika
� ℎ�����
< � �����
maka
butir
soal
tersebut tidak valid.
product
b. Uji reliabilitas instrument
moment atau analisis korelasi menurut
Menurut Sugiyono (2009: 348)
Riduwan (2010: 227). adalah mencari
Reliabilitas berarti instrumen yang
hubungan variabel bebas (X) dengan
bila digunakan beberapa kali untuk
variabel terikat (Y) dan data berbentuk
mengukur obyek yang sama, akan
interval. Maka uji ini menggunakan
menghasilkan data
rumus analisis korelasi pearson product
Secara
moment yang dikemukakan adalah:
reliabilitas
��� :
n.(ΣXY)−(ΣX).(ΣY)
�{n.ΣX2 −(ΣX)2 }.{n.ΣY2 −(ΣY)2 }
Keterangan
��� : koefisien validitas yang dicari
yang sama.
praktis,
pengujian
untuk
memastikan
apakah sebuah instrumen penelitian
mempunyai pola sama, meskipun
dalam
setting
penelitian
yang
berbeda. Alat uji statistik yang
N
: jumlah responden
digunakan
X
: skor yang diperoleh subjek dalam
reliabilitas
untuk
adalah
pengujian
analisis
setiap item
6
Rina Fatmawati, Geografi 2009, FKIP-UMS
Kesiapsiagaan siswa terhadap bencana banjir
Naskah Publikasi 2013
Cronbach Alpha. Rumus Cronbach
pengujian hipotesis. Penyajian hasil
Alpha adalah sebagai berikut :
deskriptif ini menggunakan teknik
distribusi frekuensi dengan menghitung
�
�
Σ�2
11= �
��1− 2 �
�−1
��
frekuensi
data
diprosentase.
Keterangan :
��
P=
�
∑� 2 : jumlah varians butir
frekuensi
× 100%
Keterangan :
��2 : varians total
Untuk memperoleh jumlah varians
butir dicari dulu varian setiap butir,
Arikunto
Distribusi
rumus:
K : banyaknya butir pertanyaan
dijumlahkan.
kemudian
bersifat statistik kelompok dengan
�11 :reliabilitas instrumen
kemudian
tersebut
N = Jumlah kejadian
Fx = Frekuensi Individu
Menurut
(2006) Kriteria besarnya
Dan untuk memudahkan penafsiran
terhadap prosentase yang telah diolah
koefisien reliabilitas adalah:
0,80 < r11≤ 1,00 reliabilitas sangat
tinggi
maka digunakan parameter penafsiran
klasifikasi distribusi frekuensi analisis
respon siswa menurut Arikunto 2006
0,60 < r11≤ 0,80 reliabilitas tinggi
sebagai
0,40 < r11≤ 0,60 reliabilitas cukup
berikut
tabel
Klasifikasi
Tingkat Pengetahuan
0,20 < r11≤ 0,40 reliabilitas rendah
0,00 < r11≤ 0,20 reliabilitas sangat
rendah
No
Nilai indeks
Kategori
1
66,6%-100%
Baik
bertujuan
2
33,3%-66,6%
Cukup
hanya menggambarkan keadaan subyek
3
0% - 33,3%
Kurang
Analisa Data Deskriptif
Analisis
penelitian
deskriptif
berdasarkan
data
dari
Sumber: Data Penelitian 2013
variabel yang diperoleh dari kelompok
Sedangkan
subyek yang diteliti dan tidak untuk
analisis kesiapsiagaan bencana dapat
untuk
mendiskripsikan
7
Rina Fatmawati, Geografi 2009, FKIP-UMS
Kesiapsiagaan siswa terhadap bencana banjir
Naskah Publikasi 2013
dirumuskan
berdasarkan
pendapat
memperoleh prosentase 90,55 % dan
analisis kesiapsiagaan bencana dapat
Kesiapsiagaan bencana banjir 55,46 %
dirumuskan
dari data yang telah diperoleh maka
berdasarkan
LIPI-
UNESCO ISDR/2006 sebagai berikut
Indesk
����� ���� ���������
���� �������� ���������
: X 100
Dari data yang telah diperoleh maka
dapat
ditarik
kesimpulan
dalam
kesiapsiagaan bencana banjir dapat
dapat
ditarik
kesimpulan
pengetahuan
siswa
dapat
diklasifikasikan baik. Berdasarkan uji
analisis penentuan prosentase variabel
pengetahuan siswa, diperoleh total nilai
seluruh sampel sebesar 3758 kemudian
diklasifikasikan sebagai berikut:
Tabel 2.7. Klasifikasi Hasil Tingkat
dibagi dengan total keseluruhan nilai
4150 sebagai jumlah yang diolah dan
Persentase
dikali 100%. Kemudian diperoleh nilai
Kesiapsiagaan Bencana Banjir
prosentase
No
Nilai Indeks
Kategori
1
80-100
Sangat siap
2
65-79
siap
3
55-64
Hampir siap
4
40-54
Kurang siap
5
≤ 40 (0-39)
Belum siap
90,55
menunjukkan
siswa
yang
bahwa
adalah
berarti
pengetahuan
baik
mengenai
kesiapsiagaan bencana banjir.
Sumber LIPI-UNESCO ISDR/2006
HASIL
bahwa
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
Hasil analisis kedua, diketahui
bahwa
prosentase
kesiapsiagaan
bencana banjir dari siswa adalah
kurang siap. Berdasarkan uji analisis
penentuan
prosentase,
diperoleh
frekuensi seluruh sampel sebesar 299
Hasil penelitian menunjukkan
kemudian
dibagi
dengan
total
bahwa Pengetahuan siswa terhadap
keseluruhan nilai 581sebagai jumlah
bencana banjir baik dan kesiapsiagaan
yang
siswa hampir siap. Hasil tersebut
Kemudian diperoleh nilai prosentase
diperoleh dari analisis prosentase.
51,46% yang berarti menunjukkan
Hasil
diketahui
analisis
bahwa
pertama,
prosentase
diolah
dan
dikali
100%.
bahwa tingkat kesiapsiagaan bencana
banjir adalah hampir siap.
Dari
pengetahuan siswa akan bencana banjir
pengetahuan
analisis
siswa
dan
tingkat
tingkat
8
Rina Fatmawati, Geografi 2009, FKIP-UMS
Kesiapsiagaan siswa terhadap bencana banjir
Naskah Publikasi 2013
kesiapsiagaan siswa dapat disimpulkan
pengurangan risiko atau dampak akibat
bahwa
siswa
dari bencana.
dikategorikan baik yang diperoleh dari
SIMPULAN
pengetahuan
kuesioner. Pengetahuan tersebut siswa
Dari
hasil
mengetahui bahwa penyebab bencana
pembahasan
terjadi
maka
karena
keadaan
alam
dan
perilaku manusia. Pengetahuan siswa
rawan
bencana
banjir.
Sedangkan
pengetahuan siswa mengenai tindakkan
sebelum bencana, saat bencana terjadi
dan setelah bencana banjir rata-rata
siswa mengetahui tindakkan apa yang
seharusnya
mereka
lakukan
mengurangi dampak
untuk
akibat banjir.
Pengetahuan siswa dari seluruh sampel
menunjukkan
bahwa
Muhammadiyah
Surakarta
dapat
Hasil
siswa
telah
dan
diuraikan,
diambil
kesimpulan
analisis
diketahui
pengetahuan
bahwa
prosentase
tingkat pengetahuan siswa terhadap
bencana banjir memperoleh prosentase
90,55% termasuk dalam kategori baik.
Data yang telah diperoleh, maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa pengetahuan
siswa terhadap bencana banjir dapat di
kategorikan dalam tingkat baik.
Hasil
SMK
2
yang
data
sebagai berikut:
terhadap jenis-jenis bencana banjir,
penyebab terjadinya banjir, dan lokasi
analisis
analisis
kesiapsiagaan,
diketahui bahwa kesiapsiagaan siswa
akan
terhadap bencana banjir adalah hampir
mempengaruhi tingkat kesiapsiagaan
siap. Uji analisis penentuan prosentase,
terhadap bencana banjir kurang siap.
diperoleh nilai 51,46% yang berarti
Sehingga siswa dapat memberikan
menunjukkan
konstribusi pemerintah dalam mitigasi
masyarakat
bencana
dalam kategori kurang siap.
dikategorikan
agar
baik
yang
maksimal
dalam
tingkat
bencana
kesiapsiagaan
banjir
masuk
DAFTAR PUSTAKA
9
Rina Fatmawati, Geografi 2009, FKIP-UMS
Kesiapsiagaan siswa terhadap bencana banjir
Naskah Publikasi 2013
Arikunto, Suharsimi. 1989. Prosedur Penelitian. Jakarta: Bina Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Bina Aksara.
Bungin, Burhan. 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Komunikasi, Ekonomi,
dan Kebijakkan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Kencana.
Kodoatie, Robert J. 2006. Pengelolaan Bencana Terpadu. Jakarta: Yarsif
Watampo.
Kodoatie,
Robert
J.
2002.
Banjir,
Beberapa
Penyebab
dan
Metode
Pengendaliannya Perspektif Lingkungan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
LIPI-
UNESCO/ISDR.2006. Kajian Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam
Mengantisipasi Bencana Gempa Bumi Dan Tsunami. Jakarta: Ilmu
Pengetahuan Kebumian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Pribadi, S. Krishna. 2008. Buku Pegangan Guru : Pendidikan Siaga Bencana.
Bandung: Pusat Mitigasi Bencana – Institut Teknologi Bandung.
Riduwan. 2010. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung:
Alfabeta
Sugiyono.2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif R&D. Bandung.
Alfabeta.
Sugiyono.2007. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta.
Sugiyono.
2009.
Statistika
untuk
Penelitian.
Bandung:
CV.
Alfabeta
10
Rina Fatmawati, Geografi 2009, FKIP-UMS