PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWABERLATAR BELAKANG TAMAN KANAK-KANAK DENGAN SISWA TIDAK BERLATARBELAKANG TAMAN KANAK-KANAK PADA SISWA KELAS I SDN 101869 DESA SENAKEC. BATANG KUIS T.A 2012/2013.

(1)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA BERLATAR BELAKANG

TAMAN KANAK - KANAK DENGAN SISWA TIDAK

BERLATAR BELAKANG TAMAN KANAK-KANAK

PADA SISWA KELAS I SD NEGERI 101869

DESA SENA KEC. BATANG KUIS

TAHUN AJARAN 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

DESI TRISNAWATI

Nim.109111010

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

ABSTRAK

DESI TRISNAWATI. Nim. 109111010. Perbedaan Hasil Belajar Siswa Berlatar Belakang Taman Kanak-Kanak dengan Siswa Tidak Berlatar Belakang Taman Kanak-Kanak pada Siswa Kelas I SDN 101869 Desa Sena Kec. Batang Kuis T.A 2012/2013. Skripsi. Jurusan PPSD. Prodi PGSD. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Medan. 2013

Yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah pada umumnya siswa SD itu memiliki latar belakang pribadi dan sosial, perkembangan perilaku sosial, dan kemampuan awal yang bervariasi. Hal ini diduga disebabkan karena perbedaan latar belakang pendidikan anak sebelum masuk SD, misalnya berpendidikan TK atau tidak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang berlatar belakang Taman Kanak-Kanak dengan siswa yang tidak berlatar belakang Taman Kanak-Kanak pada siswa kelas I SD Negeri 101869 Desa Sena Kecamatan Batang Kuis Tahun Ajaran 2012/2013.

Penelitian ini membahas tentang kesiapan bersekolah anak yang diduga dapat menyebabkan perbedaan hasil belajar siswa di kelas I SD. Kesiapan belajar yang dimaksud adalah latar belakang pendidikan prasekolah siswa sebelum masuk SD, apakah berlatar belakang Taman Kanak-Kanak atau tidak berlatar belakang Taman Kanak-Kanak.

Sampel dalam penelitian ini adalah keseluruhan dari populasi, yakni seluruh siswa kelas I SDN 101869 Desa Sena yang berjumlah 49 orang dengan perincian 11 orang siswa berlatar belakang Taman kanak-Kanak, dan 38 orang siswa tidak berlatar belakang Taman Kanak-Kanak. Penelitian ini merupakan penelitian komparasi dengan menggunakan metode Ex Post Facto. Teknik pengumpulan data berupa dokumentasi nilai rapor semester I siswa Kelas I serta data siswa berdasarkan latar belakang pendidikan prasekolah. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji homogenitas sebagai uji persyaratan analisis dan Uji-t untuk menguji hipotesis penelitian.

Hasil penelitian membuktikan bahwa dengan dilakukan uji homogenitas di peroleh kesimpulan bahwa data nilai siswa yang diteliti adalah homogen sehingga analisis uji komparatif dapat dilakukan. Setelah dilakukan Uji-t dengan taraf signifikansi 0,05 diperoleh harga sebesar 1,357 dan sebesar 1,678, sehingga harga < . Ini berarti ditolak, diterima (non-signifikan). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa berlatar belakang Taman Kanak-Kanak dengan siswa tidak berlatar belakang Taman Kanak-Kanak pada siswa kelas I SDN 101869 Desa Sena Kecamatan Batang Kuis T.A 2012 / 2013.


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

Abstrak ... i

Kata Pengantar ... ii

Daftar Isi... iv

Daftar Tabel ... vi

Daftar Gambar... vii

Daftar Lampiran ... viii

BAB I : PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Batasan Masalah ... 5

1.4 Rumusan Masalah... 5

1.5 Tujuan Penelitian ... 6

1.6 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1. Kerangka Teori ... 8

2.1.1 Hasil Belajar ... 8

2.1.2 Taman Kanak-Kanak ... 18

2.1.3 Kesiapan Memasuki Sekolah Dasar ... 26

2.1.4 Karakteristik Pembelajaran di Kelas Rendah Sekolah Dasar 28 2.2. Kerangka Berpikir ... 30

2.3. Penelitian Relevan ... 31


(7)

BAB III : Metodologi Penelitian ... 34

3.1. Jenis Penelitian ... 34

3.2. Lokasi Penelitian ... 34

3.3. Populasi dan Sampel ... 35

3.4. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 35

3.5. Teknik Pengumpulan Data ... 36

3.6. Teknik Analisis Data ... 36

BAB 1V :Hasil dan Pembahasan ... 40

4.1 Profil Sekolah ... 40

4.2 Gambaran Hasil Belajar Siswa ... 46

4.3 Analisis data hasil penelitian ... 48

4.4 Pembahasan ... 51

BAB V :Kesimpulan dan Saran ... 55

5.1Kesimpulan ... 55

5.2Saran ... 56


(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Data Bangunan Sekolah... 40

Tabel 4.2 Keadaan Siswa Berdasarkan Jenis Kelamin... 41

Tabel 4.3 Keadaan Siswa Berdasarkan Usia... 42

Tabel 4.4 Keadaan Siswa Berdasarkan Agama... 43

Tabel 4.5 Gambaran Siswa Berdasarkan Latar Belakang Taman Kanak-kanak... 44

Tabel 4.6 Keadaan Guru / Pegawai... 45

Tabel 4.7 Nilai Rata-rata Bidang Studi... 47

Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Data dengan Uji F... 49

Tabel 4.9 Hasil Uji Hipotesis dengan Uji – t... 51


(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Hubungan Latar Belakang Siswa terhadap Kesiapan

Memasuki Sekolah Dasar dan Hasil Belajar Siswa... 31 Gambar 4.1 Gambaran Rata-rata Hasil Belajar SiswaBerdasarkan

Latar Belakang Pendidikan Prasekolah... 46 Gambar 4.2 Gambaran Nilai Rata-rata Bidang Studi... 48


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Perhitungan Uji Homogenitas Data

Lampiran 2 Perhitungan Uji Hipotesis

Lampiran 3 Tabel Penolong Pengujian Homogenitas Varians Data Lampiran 4 Tabel Penolong Pengujian Hipotesis

Lampiran 5 Tabel Distribusi F Lampiran 6 Tabel Distribusi t

Lampiran 7 Data Siswa Kelas I SDN 101869 Desa Sena Lampiran 8 Data Hasil Belajar (Rapor) Siswa Kelas I-A Lampiran 9 Data Hasil Belajar (Rapor) Siswa Kelas I-B

Surat Ijin Penelitian FIP UNIMED


(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Masa awal kanak-kanak merupakan masa yang penting dalam kehidupan manusia. Hasil kajian neurologi menunjukkan bahwa pada saat lahir otak bayi membawa potensi sekitar 100 milyar yang pada proses berikutnya sel-sel dalam otak tersebut berkembang dengan begitu pesat dengan menghasilkan bertriliyun-triliyun sambungan antarneuron. Supaya mencapai perkembangan optimal, sambungan ini harus diperkuat melalui berbagai rangsangan psikososial, karena sambungan yang tidak diperkuat akan mengalami penyusutan dan musnah (Wahyudin dan Agustin,2011:1-2).

Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa perkembangan kecerdasan anak 50% dicapai pada usia 4 tahun, 80% pada usia 8 tahun dan 100 % pada usia 18 tahun (Sutoto dalam Firdaus, 2011). Itulah sebabnya periode ini dinamakan usia emas (golden age). Atas dasar ini, disimpulkan bahwa untuk menciptakan generasi yang cerdas dan berkualitas, pendidikan harus dilakukan sejak dini.

Menurut Wahyudin dan Agustin (2011) “pendidikan pada masa usia dini merupakan wahana pendidikan yang sangat fundamental dalam memberikan kerangka dasar terbentuk dan berkembangnya dasar-dasar pengetahuan, sikap dan keterampilan pada anak.”


(12)

2

Selanjutnya, Merry E. Yound (dalam Wahyudin dan Agustin,2011) menyatakan “program pendidikan anak usia dini (0-6 tahun) dapat memperbaiki prestasi/mutu belajar, belajar selanjutnya, dan dapat meningkatkan produktivitas serta penghasilan di masa yang akan datang”. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa keberhasilan proses pendidikan pada masa dini tersebut menjadi dasar untuk proses pendidikan selanjutnya.

Stimulasi perkembangan fisik dan mental sejak awal telah diberikan kepada anak mulai dari lingkungan terkecilnya yaitu keluarga. Orangtua melatih dan mengajarkan kemampuan dasar seperti bicara dan berjalan. Selanjutnya, orangtua melatih anak dalam hal keterampilan mengurus diri, sopan santun, nilai-nilai dan mengajarkan objek di sekitarnya.

Selain pendidikan di lingkungan keluarga, stimulasi bagi anak juga dapat diperoleh dari lingkungan yang lebih luas, yakni lingkungan sekolah. Di Indonesia, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) diatur dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) No 20 Tahun 2003. Pasal 1 Butir 14 menyatakan bahwa :

“Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.” (Wahyudin dan Agustin, 2011)

Program PAUD di Indonesia memiliki daya tarik bagi para orangtua yang memiliki bayi/balita. Para orangtua yang memang telah memahami arti pentingnya stimulasi awal perkembangan anak akan berupaya memberikan pendidikan dan stimulasi yang terbaik sejak dini agar anaknya memiliki dasar dan


(13)

3

bekal dalam menghadapi proses perkembangan pada periode yang akan datang. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengikutsertakan anaknya pada lembaga formal untuk anak seperti Taman Kanak-Kanak (TK).

Pengalaman yang didapatkan anak pada saat mengikuti TK berkontribusi terhadap kemampuan anak dalam beradaptasi dan berpikir. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh The Beginning School Study (BSS), hasilnya menunjukkan bahwa “anak-anak yang mengikuti TK full day mendapatkan prestasi yang lebih tinggi dalam membaca dan berhitung pada awal tingkat pertama dibandingkan mereka yang hanya mengikuti TK setengah hari atau malah tidak sama sekali” (Papalia dalam Firdaus, 12-02-2013; http://repository.upi.edu). Hal ini berarti pengalaman di TK menyebabkan perbedaan prestasi anak pada jenjang pendidikan selanjutnya yaitu Sekolah Dasar .

Demikian halnya dengan siswa di SD Negeri 101869 Desa Sena. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas 1 ketika peneliti mengikuti kegiatan PPL, mengatakan bahwa pada umumnya siswa SD itu memiliki latar belakang pribadi dan sosial yang berbeda-beda, seperti: jenis kelamin, status sosioekonomi keluarga, suku, kesehatan, dan dukungan orang tua terhadap pendidikannya. Mereka juga memiliki perkembangan perilaku sosial yang berbeda. Ada siswa yang pendiam dan murung, namun ada juga siswa yang mudah bergaul dan menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru seperti teman sebaya dan guru. Selain itu, mereka memiliki kemampuan awal yang bervariasi, seperti kemampuan berbahasa dan kemampuan calistung (membaca-menulis-berhitung). Hal ini disebabkan karena perbedaan latar belakang pendidikan anak sebelum masuk SD, misalnya berpendidikan TK atau tidak.


(14)

4

Pengalaman anak mengikuti program PAUD formal seperti TK membantu anak lebih mudah dan lebih siap untuk mengikuti aktivitas belajar disekolah. Sebagai gambarannya, siswa yang berasal dari TK sudah bisa memegang pensil dengan baik. Berbeda dengan siswa yang tidak berasal dari TK, guru harus memperkenalkan, melatih dan membiasakan cara memegang pensil dengan benar supaya anak memiliki kemampuan dasar untuk menulis. Selain itu, siswa yang berasal dari TK pada umumnya sudah bisa membaca dan menulis. Kemampuan membaca dan menulis tersebut menyebabkan anak lebih cepat dalam menangkap pelajaran di kelas sehingga nilai yang diperoleh lebih baik. Dengan demikian, beragamnya latar belakang dan kemampuan siswa diduga akan menyebabkan hasil belajar siswa juga beragam.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti bermaksud melakukan penelitian dengan judul “Perbedaan hasil belajar siswa yang berlatar belakang Taman Kanak-Kanak dengan siswa yang tidak berlatar belakang Taman Kanak-Kanak pada siswa kelas 1 SD Negeri 101869 Desa Sena Kecamatan Batang Kuis Tahun Ajaran 2012/2013.”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi beberapa permasalahan antara lain :

1. Pada umumnya siswa SD itu memiliki latar belakang pribadi dan sosial yang berbeda-beda, seperti: jenis kelamin, status sosioekonomi keluarga, suku, kesehatan, dan dukungan orang tua terhadap pendidikannya.


(15)

5

2. Siswa SD juga memiliki perkembangan perilaku sosial yang berbeda. Ada siswa yang pendiam dan murung, namun ada juga siswa yang mudah bergaul dan menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru seperti teman sebaya dan guru.

3. Selain memiliki latar belakang pribadi dan sosial, serta perkembangan perilaku sosial yang berbeda, siswa SD memiliki kemampuan awal yang bervariasi, seperti kemampuan berbahasa dan kemampuan calistung (membaca-menulis-berhitung). Hal ini disebabkan karena perbedaan latar belakang pendidikan anak sebelum masuk SD, misalnya berpendidikan TK atau tidak.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka batasan masalah dalam penelitian ini adalah “Perbedaan hasil belajar siswa yang berlatar belakang Taman Kanak-Kanak dengan siswa yang tidak berlatar belakang Taman Kanak-Kanak pada siswa kelas 1 SD Negeri 101869 Desa Sena Kecamatan Batang Kuis Tahun Ajaran 2012/2013.”

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang berlatar belakang Taman Kanak-Kanak dengan siswa yang tidak berlatar belakang


(16)

6

Taman Kanak-Kanak pada siswa kelas I SD Negeri 101869 Desa Sena Kecamatan Batang Kuis Tahun ajaran 2012/2013?”

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang berlatar belakang Taman Kanak-Kanak dengan siswa yang tidak berlatar belakang Taman Kanak-Kanak pada siswa kelas I SD Negeri 101869 Desa Sena Kecamatan Batang Kuis Tahun Ajaran 2012/2013.

1.6 Manfaat Penelitian

1.6.1 Manfaat Teoretis

Secara teoretis manfaat dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan informasi mengenai hasil belajar siswa yang berbeda latar belakangnya, yakni siswa yang berlatar belakang Taman Kanak-Kanak dengan siswa yang tidak berlatar belakang Taman Kanak-Kanak-Kanak-Kanak, serta sebagai referensi tambahan bagi literatur keilmuan yang berkaitan dengan pembelajaran di SD.

1.6.2 Manfaat Praktis

Secara praktis, manfaat dari hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi :

a. Guru, dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada siswa setelah mendapat gambaran tentang perbedaan latar belakang siswa.


(17)

7

b. Sekolah, dapat menjadi bahan masukan dalam menetapkan persyaratan penerimaan murid baru.

c. Orangtua, mendapat gambaran secara umum mengenai perbedaan hasil belajar siswa yang berlatar belakang Taman Kanak-Kanak dengan siswa yang tidak berlatar belakang Taman Kanak-Kanak, dan memberikan gambaran mengenai pentingnya pemberian stimulasi yang tepat bagi putra-putrinya sehingga kelak mendukung prestasi belajarnya di sekolah.

d. Peneliti lain, dapat dijadikan bahan referensi untuk penelitian yang sejenis dengan penelitian ini.


(18)

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pengolahan data yang telah peneliti lakukan terhadap perbedaan hasil belajar siswa yang berlatar belakang Taman Kanak-Kanak dengan siswa yang tidak berlatar belakang Taman Kanak-Kanak-Kanak-Kanak, dapat disimpulkan bahwa :

1) Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang

berlatar belakang Taman Kanak-Kanak dengan siswa yang tidak berlatar belakang Taman Kanak-Kanak pada siswa kelas I SDN 101869 Desa Sena Kecamatan Batang Kuis T.A 2012 / 2013. Hal ini dapat dilihat dari hasil

Uji-t dengan taraf signifikansi 0,05 diperoleh harga sebesar 1,357

dan sebesar 1,678, maka harga < . Ini berarti

ditolak, diterima (non-signifikan).

2) Tidak adanya perbedaan hasil belajar siswa yang berlatar belakang Taman

kanak-kanak dengan siswa yang tidak berlatar belakang Taman kanak-kanak tersebut kemungkinan disebabkan adanya faktor-faktor, seperti lingkungan keluarga yang turut mempengaruhi hasil belajar siswa, atau pelaksanaan pembelajaran yang kurang maksimal baik di Taman Kanak-Kanak maupun di Sekolah Dasar.


(19)

56

Dari hasil penelitian juga ditemukan bahwa hasil belajar yang diperoleh siswa kelas I SDN 101869 Desa Sena tergolong rendah, karena hanya mampu memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) saja. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata total yang diperoleh siswa, yakni 70,64 untuk nilai rata-rata siswa yang berlatar belakang Taman Kanak-kanak, dan 68,81 untuk nilai rata-rata siswa yang tidak berlatar belakang Taman Kanak-kanak. Untuk itu perlu adanya kerjasama yang baik antara guru dan orangtua dalam memenuhi kebutuhan belajar anak demi peningkatan hasil belajar siswa di masa mendatang.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah :

1) Bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian sejenis, disarankan untuk

lebih memperhatikan metode penelitian yang digunakan. Misalnya pemilihan teknik sampling yang berbeda, ataupun penggunaan teknik pengumpulan data yang bervariasi, misalnya menggunakan tes, angket, maupun observasi.

2) Bagi para orangtua hendaknya lebih menyadari betapa pentingnya

pendidikan dan pengajaran bagi anak, terutama pada usia dini / tahap awal anak memasuki dunia pendidikan, karena pendidikan yang diterima anak pada usia dini akan berpengaruh pada jenjang pendidikan selanjutnya. Orangtua hendaknya lebih memperhatikan perkembangan pendidikan


(20)

57

anaknya, seperti pemberian dukungan dalam bentuk motivasi dan apresiasi terhadap perolehan hasil belajar anak.

3) Demikian halnya dengan para pendidik, hendaknya meningkatkan kualitas

pembelajaran serta lebih memahami karakteristik setiap siswa, sehingga guru dapat memberikan stimulasi yang tepat sesuai kebutuhan masing-masing anak. Selain itu, guru juga sebaiknya memahami karakteristik pembelajaran untuk anak kelas rendah sehingga guru dapat menyusun rencana pembelajaran dengan baik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.


(21)

58

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

, 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka

Cipta

Dimyati dan Mujiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Depdikbud Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta

Firdaus, Neneng Maulani. 2012. Pengaruh Pengalaman PAUD terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas 1 sampai dengan Kelas 4 SD, (online), dalam (http:// repository.upi.edu/operator/upload/s psi 054878 .pdf, diakses 12 Februari

2013)

Halimah, Nur dan Kawuryan, Fajar. 2010. Kesiapan memasuki Sekolah Dasar pada Anak yang Mengikuti pendidikan TK dengan yang Tidak Mengikuti Pendidikan TK di Kabupaten Kudus, (online), dalam (http://eprints.umk.ac.id/68/1/1_-_8.PDF, diakses12 Februari 2013)

Kawuryan, Sekar. 2012. Karakteristik Siswa SD Kelas Rendah dan

Pembelajarannya, (Online), dalam (http://staff.uny.ac.id, diakses 14 Juni 2013)

Mariyana, Rita. 2005. Strategi Pengelolaan Lingkungan Belajar di Taman Kanak-Kanak. Jakarta :Depdiknas

Patmonodewo, Soemiarti. 2008. Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta: Rineka

Cipta

Purwanto. 2008. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Purwanto, Ngalim. 2009. Prinsip – Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.

Bandung : Remaja Rosdakarya

Riduwan. 2004. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan Peneliti

Pemula. Bandung :Alfabeta

Setiawati, Dewi, dkk. 2011. Perbedaan Kesiapan Bersekolah Antara Anak yang Mengikuti dan Tidak Mengikuti Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Nonformal,

(Online), dalam (http://Indonesia.digitaljournals.org/1046, diakses 14 Juni 2013) Siregar, Eveline dan Nara, Hartini.2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor :


(22)

59

Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : Rajagrafindo

Persada

Sudjana, Nana. 1989. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.Bandung : Remaja Rosdakarya

Sulistyaningsih, Wiwik. 2005. Kesiapan bersekolah ditinjau dari jenis pendidikan prasekolah anak dan tingkat pendidikan orangtua, (online), dalam (http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/15709/1/psijun2005%20 % 281%29.pdf , diakses 12 Februari 2013)

Suyadi. 2011. Manajemen PAUD. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Suyanto, Slamet. 2005. Pembelajaran untuk anak TK. Jakarta : Depdiknas

Wahyudin, Uyu dan Agustin, Mubiar. 2011. Penilaian Perkembangan Anak Usia Dini. Bandung : Refika Aditama


(1)

b. Sekolah, dapat menjadi bahan masukan dalam menetapkan persyaratan penerimaan murid baru.

c. Orangtua, mendapat gambaran secara umum mengenai perbedaan hasil belajar siswa yang berlatar belakang Taman Kanak-Kanak dengan siswa yang tidak berlatar belakang Taman Kanak-Kanak, dan memberikan gambaran mengenai pentingnya pemberian stimulasi yang tepat bagi putra-putrinya sehingga kelak mendukung prestasi belajarnya di sekolah.

d. Peneliti lain, dapat dijadikan bahan referensi untuk penelitian yang sejenis dengan penelitian ini.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pengolahan data yang telah peneliti lakukan terhadap perbedaan hasil belajar siswa yang berlatar belakang Taman Kanak-Kanak dengan siswa yang tidak berlatar belakang Taman Kanak-Kanak-Kanak-Kanak, dapat disimpulkan bahwa :

1) Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang berlatar belakang Taman Kanak-Kanak dengan siswa yang tidak berlatar belakang Taman Kanak-Kanak pada siswa kelas I SDN 101869 Desa Sena Kecamatan Batang Kuis T.A 2012 / 2013. Hal ini dapat dilihat dari hasil Uji-t dengan taraf signifikansi 0,05 diperoleh harga sebesar 1,357 dan sebesar 1,678, maka harga < . Ini berarti ditolak, diterima (non-signifikan).

2) Tidak adanya perbedaan hasil belajar siswa yang berlatar belakang Taman kanak-kanak dengan siswa yang tidak berlatar belakang Taman kanak-kanak tersebut kemungkinan disebabkan adanya faktor-faktor, seperti lingkungan keluarga yang turut mempengaruhi hasil belajar siswa, atau pelaksanaan pembelajaran yang kurang maksimal baik di Taman Kanak-Kanak maupun di Sekolah Dasar.


(3)

Dari hasil penelitian juga ditemukan bahwa hasil belajar yang diperoleh siswa kelas I SDN 101869 Desa Sena tergolong rendah, karena hanya mampu memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) saja. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata total yang diperoleh siswa, yakni 70,64 untuk nilai rata-rata siswa yang berlatar belakang Taman Kanak-kanak, dan 68,81 untuk nilai rata-rata siswa yang tidak berlatar belakang Taman Kanak-kanak. Untuk itu perlu adanya kerjasama yang baik antara guru dan orangtua dalam memenuhi kebutuhan belajar anak demi peningkatan hasil belajar siswa di masa mendatang.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah :

1) Bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian sejenis, disarankan untuk lebih memperhatikan metode penelitian yang digunakan. Misalnya pemilihan teknik sampling yang berbeda, ataupun penggunaan teknik pengumpulan data yang bervariasi, misalnya menggunakan tes, angket, maupun observasi.

2) Bagi para orangtua hendaknya lebih menyadari betapa pentingnya pendidikan dan pengajaran bagi anak, terutama pada usia dini / tahap awal anak memasuki dunia pendidikan, karena pendidikan yang diterima anak pada usia dini akan berpengaruh pada jenjang pendidikan selanjutnya. Orangtua hendaknya lebih memperhatikan perkembangan pendidikan


(4)

anaknya, seperti pemberian dukungan dalam bentuk motivasi dan apresiasi terhadap perolehan hasil belajar anak.

3) Demikian halnya dengan para pendidik, hendaknya meningkatkan kualitas pembelajaran serta lebih memahami karakteristik setiap siswa, sehingga guru dapat memberikan stimulasi yang tepat sesuai kebutuhan masing-masing anak. Selain itu, guru juga sebaiknya memahami karakteristik pembelajaran untuk anak kelas rendah sehingga guru dapat menyusun rencana pembelajaran dengan baik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

, 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka

Cipta

Dimyati dan Mujiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Depdikbud

Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta

Firdaus, Neneng Maulani. 2012. Pengaruh Pengalaman PAUD terhadap Prestasi

Belajar Siswa Kelas 1 sampai dengan Kelas 4 SD, (online), dalam (http://

repository.upi.edu/operator/upload/s psi 054878 .pdf, diakses 12 Februari 2013)

Halimah, Nur dan Kawuryan, Fajar. 2010. Kesiapan memasuki Sekolah Dasar pada Anak yang Mengikuti pendidikan TK dengan yang Tidak Mengikuti Pendidikan TK di Kabupaten Kudus, (online), dalam (http://eprints.umk.ac.id/68/1/1_-_8.PDF, diakses12 Februari 2013)

Kawuryan, Sekar. 2012. Karakteristik Siswa SD Kelas Rendah dan

Pembelajarannya, (Online), dalam (http://staff.uny.ac.id, diakses 14 Juni

2013)

Mariyana, Rita. 2005. Strategi Pengelolaan Lingkungan Belajar di Taman

Kanak-Kanak. Jakarta :Depdiknas

Patmonodewo, Soemiarti. 2008. Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta: Rineka

Cipta

Purwanto. 2008. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Purwanto, Ngalim. 2009. Prinsip – Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.

Bandung : Remaja Rosdakarya

Riduwan. 2004. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan Peneliti

Pemula. Bandung :Alfabeta

Setiawati, Dewi, dkk. 2011. Perbedaan Kesiapan Bersekolah Antara Anak yang Mengikuti dan Tidak Mengikuti Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Nonformal,

(Online), dalam (http://Indonesia.digitaljournals.org/1046, diakses 14 Juni 2013)

Siregar, Eveline dan Nara, Hartini.2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor :


(6)

Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : Rajagrafindo Persada

Sudjana, Nana. 1989. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.Bandung : Remaja

Rosdakarya

Sulistyaningsih, Wiwik. 2005. Kesiapan bersekolah ditinjau dari jenis pendidikan

prasekolah anak dan tingkat pendidikan orangtua, (online), dalam

(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/15709/1/psijun2005%20 % 281%29.pdf , diakses 12 Februari 2013)

Suyadi. 2011. Manajemen PAUD. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Suyanto, Slamet. 2005. Pembelajaran untuk anak TK. Jakarta : Depdiknas

Wahyudin, Uyu dan Agustin, Mubiar. 2011. Penilaian Perkembangan Anak Usia