PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI DI KOTA PEMATANG SIANTAR.

ISSN 1978-869X
MAJALAH/JURNAL

GENERASI KAMPUS
(CAMPUS GENERATION)
V VOLUME 1, NOMOR 1, APRIL 2008
IL 2008

VOLUME 5, NOMOR 2, SEPTEMBER 2012

Daftar Isi

Bornok Sinaga
Hamonangan Tambunan

Sukarman Purba

Wanapri Pangaribuan
Paningkat Siburian

Maju Lumban Gaol


Lamhot Basani Sihombing

Sudianto Manullang
Erlinawaty Simanjuntak

Rahmatsyah, Rita Juliani,
Nita Kartika Rini

Pendidikan
dan
Pembelajaran
yang
Demokratis dan Humanitis
Desain Pembelajaran Berbasis Multimedia
Interaktif untuk Pembelajaran Menerapkan
Dasar-Dasar Kelistrikan
Pengaruh Pemberian Insentif dan Motivasi
Kerja terhadap Kinerja Guru SMP Negeri di
Kota Pematang Siantar

Model Pengendali Implementasi Pendidikan
Karakter Guru-Guru
Pengaruh Komunikasi Interpersonal dan
Motivasi Berprestasi terhadap Kepuasan
Kerja Guru SMA Parulian 2 Medan
Rancang Bangun Pembelajaran Berbasis
Website Dari Materi Penggunaan
Motor
Listrik Di Unimed
Model Pembelajaran Kooperatif Investigasi
Kelompok dalam Menyanyikan Lagu Daerah
Batak Toba (Sik-sik Sibatumanikam)
Application of Vasicek’s Rate Interest Model
in Term Insurance Premiums Calculation
Metode Heuristik untuk Menyelesaikan
Masalah Optimalisasi Portfolio Berbasis
Mean-Variance-Value at Risk
Identifikasi Pencemaran Air Tanah di Tempat
Pembuangan Akhir sampah (TPAS) Marelan
dengan Menggunakan Metode Geolistrik

Resitivitas

1-18
19-28

29-44
45-66
67-81

82-104

105-119
120-130
131-147

147-167

PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF DAN MOTIVASI KERJA
TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI
DI KOTA PEMATANG SIANTAR

Sukarman Purba
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh langsung pemberian
insentif dan motivasi kerja terhadap kinerja guru. Populasi dalam penelitian
ini adalah guru-guru SMP Negeri di Kota Pematang Siantar, dengan jumlah
sampel 140 orang guru. Metode penelitian adalah penelitian survey dengan
pendekatan analisi jalur. Pengumpulan data dilakukan menggunakan angket,
yang telah diujicobakan.Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh
langsung positif dan signifikan pemberian insentif, dan motivasi kerja
terhadap kinerja guru. Untuk itu, diperlukan kebijakan untuk meningkatkan
kinerja guru, maka perlu peningkatan pemberian insentif dan motivasi kerja.
Kata kunci : Pemberian Insentif, Motivasi Kerja dan Kinerja Guru
PENDAHULUAN
Keberhasilan

bangsa

tergantung banyak hal, terutama

tidak terlepas dari kualitas Sumber


mutu gurunya. Ini menunjukkan

Daya

yang

bahwa tugas guru tidaklah mudah.

dimilikinya. Pemerintah berupaya

Guru harus memiliki kemampuan

agar

dan

Manusia

kualitas


suatu

(SDM)

SDM

ditingkatkan

dengan

peningkatan
peningkatan

semakin

ketrampilan

yang


bersifat

cara

professional. Peranan guru dalam

kesejahteraan,

proses pembelajaran meliputi sebagai

kemampuan

dan

pengajar,

pemimpin

kelas,


pengetahuan, melakukan sertifikasi.

pembimbing, perencana, supervisor,

Guru sebagai suatu asset sumber

motivator, dan konselor. Sebagai

daya manusia memiliki peranan yang

tulang punggung pendidikan, guru

sangat

diharapkan mampu

penting

dalam


proses

melaksanakan

pendidikan, dan merupakan ujung

tugas-tugas

tombak dalam memajukan kualitas

tercapainya

pendidikan. Sebagaimana dinyatakan

Untuk

Tilaar

bahwa


tenaga yang profesional maka perlu

pendidikan

dilakukan pembinaan secara terus

peningkatan

(1999:104)
kualitas

dan

fungsinya

tujuan

demi

pendidikan.


menjadikan guru

sebagai

Sukarman Purba adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan

menerus

dan

berkesinambungan,

SD sebesar 50,7%. Temuan ini

dan

diakui

menunjukkan rata-rata keseluruhan

keprofesionalannya. Pekerjaan guru

guru, mulai dari guru SD, SMP, dan

bukan

SMA rata-rata 60,6% yang layak dan

dihargai

semata-mata

pengabdian

namun

pekerjaan
guru

adalah

39,4% belum profesional atau belum

pekerja professional. Usaha-usaha

layak menjadi guru.

untuk membuat mereka menjadi

menunjukkan

profesional tidak semata-mata hanya

profesionalnya

meningkatkan kompetensinya, baik

mengakibatkan kinerja guru rendah.

melalui

penataran,

Bila dilihat dari hasil Ujian akhir

pelatihan maupun kesempatan untuk

nasional juga belum menunjukan

belajar,

juga

nilai yang memuaskan dan jumlah

memperhatikan guru dari segi yang

siswa yang yang tidak lulus masih

lain, seperti peningkatan disiplin,

cukup banyak apalagi siswa dari

peningkatan

sekolah swasta.

pemberian

namun

perlu

Data ini

masih

belum

guru

akan

motivasi

kerja,

bimbingan

melalui

bahwa kinerja guru dalam mendidik

supervisi, pemberian insentif, gaji

anak masih belum maksimal. Bila

yang layak dengan keprofesionalnya

diamati beberapa fenomena yang

demi mewujudkan

terjadi saat ini di Pematang Siantar,

pemberian

tinggi

dalam

kinerja yang

mencapai

tujuan

pendidikan yang diharapkan.
Namun

dalam

bahwa

pendidikan

masih

belum

Ini

menunjukan

masih banyak ditemukan motivasi
untuk

mengembangkan

materi

kenyataannya,

pelajaran masih kurang, kemampuan

di

guru

Indonesia

untuk

menghimpun

materi

menunjukkan

pelajaran dari berbagai buku sumber

perubahan ke arah yang lebih baik.

masih rendah, sebagian guru masih

Hasil penelitian yang dilakukan oleh

menggunakan silabus dan rencana

Balitbang PDIP pada tahun 2007

pelaksanaan

menemukan bahwa presentasi guru

milik orang lain, mengajar tidak

yang layak sesuai dengan profesinya

sesuai dengan program yang telah

adalah sebagai berikut: guru SMA

disusun,

67,1%, guru SMP 64,1%, dan guru

dengan bidang keahliannya akibat

pembeiajaran

tidak

mengajar

(RPP)

sesuai

Sukarman Purba adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan

kurangnya
bidang

guru

yang

banyaknya

sesuai

dibutuhkan.

guru

mencari

dengan

memberi dampak pada kinerja guru.

Masih

Untuk itu, perlu dilakukan penelitian

kerja

untuk

mengetahui

kinerja

guru

tambahan di luar tugasnya sebagai

Sekolah Menengah Pertama dan

guru, sehingga para guru tidak fokus

faktor-faktor

dalam

mempengaruhinya yaitu, Pemberian

melakukan

tugas

dan

yang

diprediksi

tanggungjawabnya. Hal ini akan

Insentif dan Motivasi kerja guru.

Kinerja Guru

tiga

Kinerja dapat dinyatakan segala

kriteria

dalam

melakukan

penilaian kinerja individu, yakni: (a)

dalam

hasil kerja individu (individual task

menyelesaikan suatu tugas dengan

outcomes), perilaku (behaviors), dan

menggunakan

ciri (traits). Untuk mengukur hasil

sesuatu

yang

dilakukan

sumberdaya

yang

dimiliki guna mencapai tujuan yang

kerja

diharapkan.

(1997:231)

dievaluasi adalah hasil tugas dari

menyatakan kinerja mengarah pada

seseorang atau produk apa yang

suatu upaya pencapaian prestasi

dihasilkan.

kerja yang lebih baik. Keberhasilan

perilaku disini adalah perilaku ring

dalam melakukan sesuatu pekerjaan

dilakukan

sangat

kinerja.

tugas yang harus ia lakukan dalam

Pengertian ini menyatakan bahwa

melaksanakan pekerjaannya. Untuk

kinerja merujuk pada hasil dalam

mengukur

penyelesaian pekerjan, penanganan

perilaku

atau pelaksanaan suatu tugas. Bates

dengan mengevaluasi aktivitas atau

dan Hoeton seperti yang dikutip oleh

kegiatan

Amstrong dan Baron (1998: 15)

pegawai dalam kaitannya dengan

menyatakan kinerja sebagai suatu

pekerjaannya. Hodgetts dan Kuratko

hasil kerja.

(1988:438)

Robbins

ditentukan

oleh

Robbins dalam Purba (2009:11-

individual

berkaitan

maka

Adapun

yang

pengertian

dan berkaitan dengan

kinerja
kerja

yang

berdasarkan

dapat

dilakukan

dilakukan

menyatakan
dengan

seberapa

oleh

kinerja
baik

12) menyatakan pencapaian tujuan

seseorang melakukan pekerjaannya.

yang telah ditetapkan merupakan

Hugh and Feldman (1986: 24), bila

satu tolok ukur kinerja individu. Ada

dikaitkan dengan peran individu

Sukarman Purba adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan

dalam organisasi, kinerja adalah

tugas yang menjadi kewajibannya

serangkaian perilaku atau kegiatan

serta hasil yang diperolehnya dalam

individu yang sesuai dengan harapan

menyelesaikan pekerjaan tersebut.

atau keinginan organisasi tempat ia

Hodgett dan Kuratko (1988: 439)

bekerja.

29)

menyatakan bahwa sistem penilaian

penekanan

kinerja yang didesain dengan baik

kinerja adalah untuk mendapatkan

mempunyai lima karakteristik dasar,

hasil

Purba

menyatakan

(2008:

bahwa

yang

berorientasi

pada

yaitu: (1) berkaitan langsung dengan

untuk

tugas orang tersebut dan mengukur

Dengan

kemampuannya dalam melaksanakan

demikian, dapat dinyatakan bahwa

tugas; (2) lengkap, karena mengukur

kinerja adalah hasil, baik kuantitas

semua aspek penting;

(3) bersifat

maupun

objektif,

benar-benar

efektifitas

dan

efisiensi

mencapai

suatu

tujuan.

kualitas,

seseorang

yang

dalam

dicapai

melaksanakan

karena

mengukur

kinerja

tugasnya;

(4)

tugas-tugasnya sesuai dengan standar

berdasarkan pada standar kinerja

atau kriteria yang telah ditentukan

yang diinginkan; dan (5) didesain

sehingga

untuk

tercapai

tujuan

yang

mengetahui kekuatan dan

diharapkan secara efektif dan efisien.

kelemahan seseorang dan selanjutnya

Menurut Gomes (1995: 135)

menjelaskan mengapa hal tersebut

bahwa penilaian terhadap kinerja

terjadi dan bagaimana mengatasinya.

mempunyai

Dalam

reward

tujuan untuk men-

kinerja

sebelumnya

(to

terhadap

penelitian

ini

penilaian

guru

dilakukan

perilaku.

Penilaian

kinerja

reward past performance) dan untuk

berdasarkan

memotivasi demi perbaikan kinerja

terhadap kinerja guru dilakukan

pada waktu yang akan datang (to

secara rater oleh kepala sekolah dan

motivate

pembantu kepala sekolah.

fulture

performance

improvement). Hayness (1984: 131),

Berdasarkan uraian di atas dapat

yang menyatakan kriteria penilaian

disimpulkan pengertian kinerja guru

kinerja yang efektif berfokus pada

dalam penelitian ini adalah unjuk

serangkaian kegiatan yang dilakukan

kerja guru dalam melakukan tugas-

oleh seseorang dalam melaksanakan

tugas dan tanggungjawabnya untuk

Sukarman Purba adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan

mencapai tujuan organisasi, dengan

tanggung jawab, pujian, pemberian

indikator: melakukan tugas dengan

jabatan pindah kepekerjaan yang lebih

baik, hasil kerja sesuai dengan

bagus, dan memberikan tugas khusus.

tujuan, melakukan kerjasama, pola

Pemberian

komunikasi,

dengan waktu, seperti dinyatakan

dan

tanggungjawab

insentif

juga

terpaut

terhadap tugas.

Nawawi (2000:34) bahwa semakin

Pemberian Insentif

cepat

insentif dibayarkan kepada

Dalam Kamus Bahasa Indonesi

pegawai, semakin besar motivasinya

Insentif diartikan sebagai tambahan

terhadap pekerjaan yang diberikan dan

penghasilan

nilai insentif yang diberikan akan

(uang,

barang

dan

sebagainya) untuk menambah dan

berkurang

meningkatkan gairah kerja.

Kata

ditunda untuk jangka waktu yang terlalu

Insentif berasal dari bahasa Inggris

lama. Pemberian Insentif merupakan

"incentive" artinya something that

suatu usaha dari Sekolah untuk

encourage to do (sesuatu yang dapat

memberikan tambahan di luar gaji,

mendorong

yang

untuk

melakukan

apabila

dapat

pemberiannya

merangsang

atau

sesuatu). Pemberian insentif dapat

mendorong guru agar bekerja

merangsang seseorang untuk dapat

lebih giat dan bersemangat guna

bekerja

meningkatkan

lebih

dikemukan oleh

baik.

Seperti

kinerjanya.

Monday dan Noe

Pemberian insentif sebagai bagian

(1996:124) bhwa The basic purpose

dari keuntungan diberikan kepada

of all incentive plans is to improve

pekerja yang bekerja secara baik atau

employei productivity in order to gain

berprestasi, misalnya dalam bentuk

a competitive advantage. Pernyataan

pemberian bonus dan dapat pula

ini menunjukkan bahwa pemberian

diberikan

dalam

insentif adalah sesuatu hal yang dapat

sehingga

dapat

mendorong peningkatan produktivitas

kinerjanya. Ranupanjodo dan Husnan

seseorang

dalam

meningkat.

Pemberian

bentuk

barang

meningkatkan

Insentif yang dimaksud dapat berupa

N aw aw i (2000: 45) mengklassifik

seperti

asikan jenis-jenis insentif yang

kenaikan

tunjangan

gaji,

profesi,

pemberian
pertambahan

diberikan,

yaitu,

(1)

Uang,

Sukarman Purba adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan

seseorang ingin bekerja karena

kesempatan

ingin memperoleh uang, dengan

berprestasi merupakan salah satu

uang seseorang dapat memuaskan

kebutuhan egoistik dalam hubungan

kebutuhannya,

dengan

dan

merupakan

pada

guru

pemberian

untuk

insentif.

daya rangsang yang sangat kuat, (2)

Sedangkan,

Keamanan,

sebuah

pada dasarnya bentuk insentif dapat

kebutuhan manusia yang fundamental

digolongkan menjadi dua bagian

bagi sebagian tenaga kerja kadang-

yaitu: 1) Insentif Finansial, yang

kadang pekerjaan yang aman lebih

terdiri atas: (a). Bonus, adalah uang

penting dari pada uang atau upah, (3)

yang diberikan sebagai balas jasa

Persahabatan,

bekerja

yang

lainnya,

dimasa

datang

adanya persahabatan akan akan

kepada

guru

menyatukan

secara

menerimanya, (b). Komisi, adalah

kelompok yang bekerja sama dan

jenis komisi yang diberikan kepada

saling memiliki, (4) Pengakuan yang

guru yang berprestasi; 2) Insentif

adil, merupakan salah satu kebutuhan

non finasial, yang terdiri atas: (a)

sosial yang dapat diperoleh dari

Pembelian

hubungan antara atasan dan bawahan.

maupun tertulis, (b) Pemberian

Perlakuan yang adil ini dimaksudkan

promosi

tidak pandang bulu dalam pemberian

terima kasih secara formal maupun

tugas, insentif dan penghargaan

tidak

serta

perlengkapan khusus pada ruang

merupakan

memerlukan

manusia
manusia

mereka

lainnya

yang

dapat

Manulang

diberikan

dan

formal,

dan

bekerja, (5) Otonomi, merupakan

penghargaan.

ikatan

diberikan

yang

(c)

(d)

(e)

berhak

secara

jabatan,

kerja,

salah satu bentuk insentif dalam

secara

pujian

mengganggu kosentrasi guru dalam

(2004:4)

lisan

Ucapan

Pemberian

Pemberian

Berdasarkan uraian di atas, maka

untuk

pengertian pemberian insentif dalam

melaksanakan suatu pekerjaan dalam

penelitian ini adalah imbalan dalam

batas-batas

akan

bentuk uang dan barang serta jasa

dan

yang diberikan kepada seseorang untuk

memenuhi

egoistik

meningkatkan

guru

tertentu
kreatifitas

spontanitas, (6) Prestasi, pemberian

dapat

mendorong

semangat

dan

Sukarman Purba adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan

prestasi kerjanya dengan indikator

yang

pemberian penghargaan, pemberian

anggota organisasi mau dan rela

pujian, merasa dihargai dan dihormati,

untuk mengerahkan kemampuannya,

penyediaan sarana dan prasarana

tenaga

penunjang, pemberian bonus, dan

melakukan berbagai kewajiban yang

kesesuaian

menjadi tanggung jawabnya, dalam

antara

tugas

dengan

tanggung jawab.

mengakibatkan

dan

rangka

Motivasi adalah dorongan atau

waktunya

pencapaian

sasaran

Motivasi Kerja

seorang

tujuan

organisasi.

(2005:141)

untuk

dan

Luthans

mengatakan

motivasi

keinginan individu untuk melakukan

adalah suatu proses di dalam diri

kegiatan tertentu dalam mencapai

seseorang

tujuan.

(2007:208)

kebutuhan psikologis dan fisiologis

motivasi

sehingga mengerakkan perilaku atau

Robbins

menyebutkan
sebagai

bahwa

suatu

proses

yang

karena

dorongan untuk

memiliki

mencapai

suatu

intensitas, arah dan

tujuan. Menurut Maslow ada 5 (lima)

ketekunan individual dalam usaha

kebutuhan pegawai dalam organisasi

untuk mencapai satu tujuan.

yang

menghasilkan

disusun

secara

hirarkhis

Berdasarkan pernyataan tersebut

(bertingkat) yaitu : (1) Kebutuhan

dapat disimpulkan bahwa motivasi

yang bersifat biologis dan fisiologis

adalah

kondisi

yang

(Biological and physiological needs),

seseorang

agar

seperti

suatu

menggerakkan

sandang,

pangan,

papan,

mampu mencapai tujuan dari motif.

kepuasan seksual dan kebutuhan

Gibson, et al (2006:103) menyatakan

fisik

bahwa ”motivation has to do with 1)

keamanan (safety needs), seperti

the direct of behavior, 2) the strength

kebutuhan

of the response (i.e., effort) once an

perlindungan dari gangguan fisik dan

employee chooses to follow a course

emosi, (3) Kebutuhan perhatian dan

of action, and 3) the persistence of

kasih sayang (Belongingness and

the behavior.” Sedangkan, Siagian

Love needs), seperti kebutuhan akan

(1995:

kasih sayang, perasaan diterima oleh

137-138)

menyatakan

motivasi adalah daya pendorong

orang

lainnya,

lain,

akan

(2)

Kebutuhan

keamanan

perasaan

dan

dihormati,

Sukarman Purba adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan

perasaan maju dan tidak gagal dan

mencakup

kebutuhan

pertumbuhan,

ikut

organisasi,

(4)

serta

dalam

Kebutuhan

akan

prestasi,

pengakuan,

tanggung

peningkatan

kerja,

jawab,

ketertarikan

penghargaan (Esteem needs), yaitu

dalam kerja (pekerjaan itu sendiri),

kebutuhan akan status yang diduduki

dan

seseorang (prestasi),

Luthans

penghargaan

diri, (5) Kebutuhan aktualitas diri
(Self

actualization

needs),

yaitu

peluang

untuk

bertumbuh.

(2005:108)

menyatakan

pengertian motivasi kerja adalah
”Work motivation is defined as

kebutuhan untuk mengembangkan

conditions

kapasitas

karyanya

causal, direction and maintenance of

melalui on the job training, seminar,

behavior relevant in work settings”

lokakarya

Pernyataan

mental

dan

dan

sebagainya,

which

influence

ini

the

menunjukkan

pencapaian potensi seseorang dan

motivasi kerja didefinisikan sebagai

pemenuhan

diri

sendiri.

kondisi

Selanjutnya,

teori

Frederick

yang

membangkitkan, mengarahkan dan

Herzberg tentang motivasi, yaitu

memelihara

teori

berhubungan

dua

faktor,

yang

disebut

berpengaruh

perlakuan
dengan

yang

lingkungan

”Hygiene Motivators” atau disebut

kerja. Dengan demikian, motivasi

juga ”Disatisfactiers-satisfers” atau

kerja dapat diartikan sebagai daya

disebut

”Extrinsic-Intrinsic

dorong yang mengakibatkan seorang

Factors”. Dalam teori tersebut ada

anggota organisasi mau dan rela

seperangkat kondisi ekstrinsik dan

mengerahkan kemampuan-nya dalam

intrinsik yang akan mempengaruhi

bentuk

prestasi kerja. Faktor ekstrinsik yang

keterampilan,

disebut hygiene terdiri dari gaji,

untuk

keamanan kerja, kondisi kerja, status,

kegiatan

prosedur perusahaan, supervisor, dan

tanggungjawabnya dan menunaikan

hubungan

personal.

kewajiban dalam rangka pencapaian

Kesemuanya merupakan faktor yang

tujuan dan berbagai sasaran yang

berasal dari luar individu. Faktor

telah ditentukan sebelumnya.

juga

antar

keahliannya
tenaga

menggerakkan

atau

dan

waktu
berbagai

yang

menjadi

intrinsik yang menjadi motivators
Sukarman Purba adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan

Dengan

demikian

pengertian

diharapkan,

dengan

indikator:

memenuhi

kebutuhan

motivasi kerja dalam penelitian ini

berusaha

adalah dorongan yang dari dalam diri

hidup, berusaha menyelesaikan tugas

guru untuk mau bekerja dengan

dengan

sunguh-sungguh

dapat

pekerjaan, keinginan meningkatkan

yang

kemampuan, senang berkompetisi,

siswa-siswanya

keinginan meraih prestasi, dan berani

memberikan
bermutu
untuk

dan
pelayanan

kepada
mencapai

tujuan

yang

baik,

peduli

terhadap

mengambil resiko.

HIPOTESIS PENELITIAN
Berdasarkan kerangka berfikir

Pemberian Insentif (X1) berpengaruh

yang telah diuraikan di atas, maka

langsung terhadap Kinerja Guru

dirumuskan

(X3);

hipotesis

penelitian

3)

Motivasi

sebagai berikut : 1) Pemberian

berpengaruh

Insentif (X1) berpengaruh langsung

Kinerja

Kerja

langsung

(X2)

terhadap

Guru

(X3)

terhadap Motivasi Kerja (X2); 2)

METODE PENELITIAN
Metode

penelitian

yang

digunakan adalah metode survei
dengan pendekatan analisis

jalur

Random

Sampling.

Pengumpulan

data dilakukan dengan kuesioner.
Teknik

Analisis

data

yang

(path analysis). Populasi target pada

digunakan adalah analisis deskriptif

penelitian ini adalah guru SMP

dan analisis inferensial. Analisis

Negeri di Kota Pematang Siantar

deskriptif digunakan untuk melihat

dengan jumlah populasi berjumlah

gambaran tentang data dari masing-

305 orang guru. Untuk menentukan

masing

jumlah sampel penelitian, ditentukan

ditunjukkan melalui mean, median,

dengan menggunakan tabel Kreijcie,

modus, daftar distribusi frekuensi

sehingga diperoleh sebanyak 140

dan histogram. Analisis inferensial

orang. Teknik pengambilan sampel

digunakan untuk menguji hipotesis

yang

digunakan

Proporsional

memakai

variabel

penelitian

analisis

jalur

yang

(path

Sukarman Purba adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan

Analysis) yang didahului dengan uji

uji linieritas.

normalitas, homogenitas varians dan
DESKRIPSI DATA HASIL PENELITIAN
Pada tabel disajikan data dari
setiap

variabel

penelitian,

yang

(X3), Pemberian Insentif (X1), dan
Motiuvasi Kerja (X2).

meliputi data variabel Kinerja Guru
Tabel 1. Deskripsi Hasil Perhitungan Analisis Deskriptif
Keterangan
Pemberian
Motivasi
Kinerja
Insentif (X1)
Kerja (X2)
Guru (X3)
Jumlah Sampel (n)
140
140
139
Mean
130,67
127,61
136,68
Median
130
128
137,66
Mode
130
128
137,33
Std. Deviation
8,25
7,63
8,28
Variance
67,83
58,28
68,49
Range
37
37
37,67
Minimum
111
107
113,33
Maximum
148
145
151,00
Sum
18109
17738
18998,13
Sebelum dilakukan pengujian
hipotesis,

maka

terlebih

dilakukan

pengujian

dahulu

persyaratan

varians untuk setiap variabel bebas
terhadap variabel terikat dan Uji
linieritas,

yaitu

mengetahui

analisis jalur (Path Analysis), yaitu

hubungan antara variabel dalam

Uji normalitas, Uji homogenitas

model harus linier.

Tabel 2. Rangkuman Hasil pengujian Normalitas Kolmogrov-Smirnov
Variabel
Dabsolute
Dtabel α = 0,05
Kesimpulan
Pemberian Insentif (X1)
Motivasi Kerja (X2)
Kinerja (X3)
Dari tabel terlihat bahwa semua

0,093
0,082
0,102

0,115
0,115
0,115

Normal
Normal
Normal

lebih kecil dari nilai D tabel pada α =

nilai perhitungan Dabsolute atau Dhitung

0,05

dari tiap-tiap

bahwa semua data dari tiap-tiap

variabel penelitian

sehingga

dapat

dinyatakan

Sukarman Purba adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan

variabel

penelitian

berbistribusi

normal.

Pada tabel berikut disajikan
rangkuman uji homogenitas varians
dari

Uji Homogenitas Varians

setiap

pasangan

variabel

penelitian.

Tabel 3. Rangkuman Uji Homogenitas Varians dengan Uji Bartlett
No
Kelompok
dk
Keterangan
2 tabel α =0,05
2 hitung
1
2
4
Dari

X2 atas X1
X3 atas X1
X3 atas X2
tabel

terlihat

38,02
34,42
31,54
bahwa

132,14
132,14
138,81

sehingga

dapat

dinyatakan

Homogen
Homogen
Homogen

Uji Linieritas

semua nilai 2hitung < 2tabel pada α =
0,05

108
108
113

Rangkuman hasil perhitungan
uji

Linieritas

dari

kelompok

bahwa semua varians kelompok data

variabelpenelitian terlihat pada tabel

dari tiap-tiap

berikut ini.

variabel penelitian

homogen.
Tabel 4. Rangkuman Perhitungan Uji Linieritas
Ftabel
No
Model Regresi
Fhitung
Dk
 = 0,05  = 0,01
1. X2 = 105,03 + 0,27X1 0,97 30/108
1,57
1,89
2. X3 = 74,57 + 0,49 X1 1,11 30/108
1,57
1,89
3. X3 = 45,28 + 0,58X2 1,33 26/113
1,62
1,89

Kesimpulan
Linear
Linear
Linear

Dari tabel terlihat bahwa semua

Rangkuman hasil perhitungan

nilai Fhitung < Ftabel pada α = 0,05

besar koefisien korelasi sederhana

sehingga dapat dinyatakan bahwa

antara variabel penelitian, seperti

semua model atau persamaan regresi

yang disajikan dalam tabel matrik

menunjukkan hubungan yang linier.

berikut.

Tabel 5. Matriks Koefisien Korelasi Sederhana antar Variabel.
Variabel
Pemberian
Motivasi
Kinerja Guru
Insentif (X1)
Kerja (X2)
(X3)
Pemberian Insentif (X1)
1
0,650**
0,485**
Motivasi Kerja (X2)
0,650*
1
0,560**
Kinerja Guru (X3)
0,485**
0,560**
1
* Signifikan pada  = 0,05 (rtabel = 0,148) ** Sangat Signifikan pada  =
0,01 (rtabel = 0,194)
Sukarman Purba adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan

Setelah

nilai

dilanjutkan dengan perhitungan uji

koefisien korelasi sederhana, maka

signifikansi koefisien jalur dengan

diperoleh nilai koefisien jalurnya dan

mengggunakan uji-t.

ρ
ρ21
ρ31
ρ32

diperoleh

Tabel 6. Rangkuman Besar Koefisien Jalur (ρ)
dan Uji Signifikansi Koefisien Jalur
Koefisien
thitung
dk (n-2)
t tabel(α = 0.05)
Jalur
0,650
12,02
138
1,35
0,167
1,87
138
1,35
0,428
5,12
138
1,35

Kesimpulan
Signifikan
Signifikan
Signifikan

Setelah dilakukan perhitungan maka hasil perhitungan koefisien jalur
ditunjukkan pada diagram jalur seperti yang terlihat pada gambar berikut :

Pemberian
Insentif (X1)

Є2 =0,6959
ρ31 = 0,167
r31 = 0,485

r12 =ρ21 = 0,650
Є1 =0,5775

Motivasi
Kerja (X2)

r32 = 0,560
ρ32 = 0,428

ρε2=0,8342
Kinerja Guru

(X3)

Gambar 1. Diagram Jalur Pemberian Insentif (X1) dan Motivasi Kerja (X2)
terhadap Kinerja guru (X3)
Pada tabel berikut ini ditampilkan rangkuman hasil perhitungan koefisien
jalur serta rekapitulasi pengujian hipotesis penelitian.
No

1

Tabel 7. Rekaputulasi pengujian hipotesis.
Hipotesis
Uji
Koefisien
thitung
Statistik
Jalur
dk=
138

Keputusan
Ho

Ho : p21 ≤ 0

Ho ditolak

Pemberian Insentif (X1)
berpengaruh langsung
terhadap Motivasi Kerja
(X2)

p21 =
Ho : p21 > 0 0,650

12,02

Sukarman Purba adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan

No

2

3

Hipotesis

Uji
Statistik

Pemberian Insentif (X1)
berpengaruh langsung
terhadap Kinerja Guru (X3)

Ho : p31 ≤ 0

thitung
dk=
138

Keputusan
Ho

p31 =
0,167

1,87

Ho ditolak

Motivasi Kerja (X2)
berpengaruh langsung
terhadap Kinerja Guru (X3)

Ho : p32 ≤ 0

p32 =
Ho : p32 > 0 0,428

5,12

Ho ditolak

Ho : p31 > 0

Koefisien
Jalur

*signifikan pada taraf signifikansi  = 0,05 (ttabel = 1,65)
Dari tabel terlihat ketiga koefisien

(X2) = (0,650)2 = 0, 4225. Ini

jalur

menunjukkan bahwa 42,25% variasi

bermakna

signifikansi

dan

hasil

menggunakan

uji
uji-t,

Motivasi

ternyata nilai thitung > ttabel dari ketiga

variasi

Kerja

ditentukan

Pemberian

oleh

Insentif,

=

sedangkan sisianya pengaruh faktor

ketiga

lain sebesar 0,5775, atau 57,75%.

hipotesisis penelitian yang diajukan

Pada tabel berikut ditunjukkan hasil

diterima.

rangkuman pengaruh langsung dan

koefisien jalur pada
0,05.

Dengan

demikian,

pengaruh
Pengaruh Langsung dan Tidak
Langsung
Pengaruh langsung Pemberian

Pemberian

tidak

langsung

Insentif

(X1)

antara
dan

Motivasi Kerja (X2) terhadap Kinerja

Insentif (X1) terhadap Motivasi Kerja

Guru (X3).

Tabel 8. Rangkuman pengaruh langsung dan tidak langsung Pemberian
Insentif (X1) dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Guru (X3).
Pengaruh
Langsung Terhadap X3
Tidak langsung

Variabel

Total

Pemberian Insentif (X1)

0,0279

0,0465

0,0744

Motivasi Kerja (X2 )

0,1832

0,0465

0,2297

Total
Dari tabel terlihat
langsung
terhadap

Pemberian
Kinerja

guru

0,3041

pengaruh

0,0279, pengaruh tidak langsung

Insentif

Pemberian Insentif terhadap Kinerja

sebesar

guru melalui Motivasi kerja sebesar

Sukarman Purba adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan

0,0465

sehingga

total

pengaruh

langsung

terhadap

Kinerja

guru

Pemberian Insentif secara langsung

sebesar 0,2297. Dengan demikian,

dan tidak langsung terhadap Kinerja

besar

guru

Pengaruh

maupun tidak langsung Pemberian

langsung Motivasi kerja terhadap

Insentif dan Motivasi kerja terhadap

Kinerja

Kinerja

sebesar

0,0744.

guru

sebesar

0,1832,

total

pengaruh

guru

langsung

sebesar

0,3041,

pengaruh tidak langsung Motivasi

sedangkan

kerja terhadap Kinerja guru melalui

dipengaruhi oleh faktor lain. Dengan

Pemberian Insentif sebesar 0,0465

demikian, besar koefisien jalur residu

sehingga total pengaruh Motivasi

pada X3 sebesar 0,834.

sisanya

0,6959

kerja secara langsung maupun tidak
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis statistik,

Kinerja Guru. dengan nilai koefisien

maka kesimpulan hasil penelitian

jalur sebesar 0,167 dan besarnya

sebagai

(1)

Pemberian

sumbangan pengaruh langsung yaitu

berpengaruh

langsung

0,0279 atau 2,79%, (3) Motivasi

terhadap Motivasi Kerja dengan nilai

Kerja berpengaruh langsung terhadap

koefisien jalur sebesar 0650 dan

Kinerja Guru dengan nilai koefisien

besarnya sumbangan pengaruhnya

jalur sebesar 0,428 dan besarnya

yaitu 0,4225 atau 42,25%, sedangkan

sumbangan

sisanya 57,75% ditentukan factor

langsung yaitu 0,1832 atau 18,32%,

lain.

sadangkan sisanya sebesar 81,68%

berikut:

Insentif

(2)

Pemberian

Insentif

langsung

terhadap

berpengaruh
SARAN
Berdasarkan

hasil

temuan

pengaruhnya

ditentukan oleh faktor lain.

dalam

pengembangan

penelitian, maka untuk peningkatan

peningkatan

kinerja perlu disarankan:

kompetensi

Bagi Pemerintah Daerah

berkesinambungan.

1) Hendaknya

secara

kemampuan
guru

dan
atau
secara

melakukan

2) Memberdayakan seluruh potensi

perencanaan strategik yang baik

yang dimiliki para guru agar

Sukarman Purba adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan

memberikan pelayanan berbasis

profesional

dengan

kinerja

meningkatkan

kompetensi

insentif

dengan
yang

memberikan

layak

dan

kualifikasi

serta

selalu
dan

mengutamakan
team

teaching,

penghargaan agar motivasi kerja

bekerja

guru meningkat.

sehingga pelaksanan tugas mengajar

3) Memberikan
berkaitan

pelatihan

dengan

yang

pelaksanaan

tugasnya dan memberikan fasilitas
yang

mendukung

mengikuti

setiap

penataran,

pelatihan,

dalam

dapat berjalan dengan dengan baik.
Bagi Peneliti
Untuk penelitian kinerja guru

dalam

lebih lanjut, perlu dilakukan dengan

kegiatan

melibatkan variabel lain di luar

dan

variabel

yang

diteliti,

seperti

lokakarya, yang berkaitan dengan

kepuasan kerja, pengalaman kerja,

kepemimpinan, manajemen dan

disiplin kerja, dan lain-lain yang

pelayanan yang bermutu.

berpengaruh terhadap Kinerja.

Bagi Guru
Untuk meningkatkan kinerja guru,
para guru hendaknya selalu bekerja
DAFTAR PUSTAKA
Amstrong, Michael and Angela
Baron,
Performance
Management,
London:
Institute of Personnel and
Development, 1998.
Gibson, James L., et al. 2006.
Organizations:
Behavior,
Structure, Processes. New
York: McGraw-Hill.
Gomes,
Faustino
Codoso.
Manajemen Sumber Daya
Manusia. Yogyakarta:Andi
Ofset, 1995.
Hayness. Marion E. Managing
Performance:
A
Comprehensive Guide to

Effective
supervision,
California: Lifetime learning
Publications, 1984.
Hodgetts, Richard M. & Donald F.
Kuratko. Management, San
Diego:
Harcourt
Brace
Jovanovich Publichers. 1988.
Hugh, Arnold J. and Daniel C.
Felman.
Organizational
Behavior, New York: Mc
Grow-Hill Book Company,
1986.
Luthans, Fred., 2005. Organizational
Behavior.
New
York:

Sukarman Purba adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan

McGraw
Company.

Hill

Book

Manullang,
M.
Manajemen
Personalia,
Yogyakarta:
Gajahmada University Press,
2004.
Mondy, Wayne R. and Robert M.
Noe,
Human
resources
Management Upper Saddle
River, New Jersey: Prentice
Hall, Inc, 1996.
Nawawi,
Hadari.
2000.
Kepemimpinan yang Efektif.
Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
Purba, Sukarman, 2008. “Pengaruh
Budaya Organisasi, Modal
Intelektual, dan Perilaku
Inovatif terhadap Kinerja
Pimpinan
Jurusan
di
Universitas Negeri Medan”,
Sinopsis Disertasi. Jakarta:
Program
Pascasarjana
Universitas Negeri Jakarta.
F.

Faules.2000.
Komunikasi
Organisasi. terjemahan Dedy
Mulyana. (Bandung : Remaja
Rosdakarya.

Robbins, Stephen P. and Mary
Coulter.2007.
Management.
New
Jersey
:
Pearson
Education, Inc.
Robbins, Stephen P. 2006. Perilaku
Organisasi.terjemahan
Benyamin Molan. Indonesia :
PT Intan Sejati Klaten.
Siburian,
Tiur
Komunikasi

Asi.
2008.
Interpersonal.

__________,
2009.
Kinerja
Pimpinan
Jurusan
di
Perguruan
Tinggi.
Yogjakarta:
LaksBang
Pressindo.
Robbins,
Stephen
P.
1997.
Essentials of Organization
Behavior,
New
Jersey:
Prentice Hall, Inc.
__________.
2007.
Perilaku
Organisasi.
Indonesia:
Macanan Jaya Cemerlang.
Siagian, Sondang P. 2003. Teori
Motivasi dan Aplikasinya.
Jakarta: Rineka Cipta.
Tilaar, H.A.R. Beberapa Agenda
Rreformasi
Pendidikan
Nasional, Dalam Perpektif
Abad 21, Magelang: Putera
Indonesia, 1999.
Wahjosumidjo. 2001. Kepemimpinan
dan Motivasi.Jakarta: Ghalia
Indonesia.
Medan:
FBS
Negeri Medan.

Universitas

Tambunan,Hamonangan.2008.
Kompetensi Guru di Bidang
Teknologi Informasi. Pengaruh
Komunikasi
Interpersonal
Guru, Penggunaan Perangkat
Teknologi Informasi, Persepsi
Guru
tentang
Teknologi
Informasi, dan Perbaikan Diri
Guru terhadap Kompetensi
Guru di Bidang Teknologi
Informasi : Studi Kausal pada
SMK Negeri di Medan.
Disertasi. Jakarta : Universitas
Negeri Jakarta.

Sukarman Purba adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan

Tim Instruktur PLPG.2008. Materi
Pendidikan Latihan Profesi

Guru. Medan : Universitas
Negeri
Medan.

Paningkat Siburian adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru Sekolah Teknik Menengah (STM) Cinta Rakyat Pematang Siantar

2 77 162

Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Petugas Kesehatan Jiwa CMHN (Community Mental Health Nurse)Dalam Pelayanan Kesehatan Jiwa Komunitas Di Kabupaten Bireuen

2 70 137

PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SMA NEGERI KOTA MEDAN.

0 4 24

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU DI SMK NEGERI Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru Di SMK Negeri Se Kota Surakarta.

0 4 18

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU DI SMK NEGERI Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru Di SMK Negeri Se Kota Surakarta.

0 2 9

PENGARUH KERJA TIM, KOHESIVITAS, KOMITMEN GURU TERHADAP EFEKTIVITAS KINERJA GURU DI SMP NEGERI PEMATANG SIANTAR KECAMATAN SIANTAR BARAT.

0 1 29

PENGARUH INSENTIF, LINGKUNGAN KERJA, PENDAPATAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PENGARUH INSENTIF, LINGKUNGAN KERJA, PENDAPATAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PDAM KOTA SURAKARTA.

0 1 12

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KOMPETENSI PROFESIONAL TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI DI KECAMATAN JETIS KOTA YOGYAKAKARTA.

1 4 148

Pengaruh Komitmen Organisasi, Motivasi Kerja, dan Pemberian Insentif Terhadap Disiplin Kerja Guru SMA Negeri di Kabupaten Kampar.

0 0 2

View of PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF DAN PROFESIONALISME GURU TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU SMP SWASTA DI KOTA TANGERANG

0 0 17