PENGARUH KERJA TIM, KOHESIVITAS, KOMITMEN GURU TERHADAP EFEKTIVITAS KINERJA GURU DI SMP NEGERI PEMATANG SIANTAR KECAMATAN SIANTAR BARAT.

(1)

PENGARUH KERJA TIM, KOHESIVITAS, KOMITMEN GURU TERHADAP

EFEKTIVITAS KINERJA GURU DI SMP NEGERI PEMATANGSIANTAR

KECAMATAN SIANTAR BARAT

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Administrasi Pendidikan

Oleh:

EMMA JM SIRAIT

8106131003

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2013


(2)

PENGARUH KERJA TIM, KOHESIVITAS, KOMITMEN GURU TERHADAP

EFEKTIVITAS KINERJA GURU DI SMP NEGERI PEMATANGSIANTAR

KECAMATAN SIANTAR BARAT

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Administrasi Pendidikan

Oleh:

EMMA JM SIRAIT

8106131003

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2013


(3)

(4)

(5)

(6)

i

ABSTRAK

Emma JM Sirait. Pengaruh Kerja Tim, Kohesivitas, Komitmen Guru terhadap Efektivitas

Kinerja Guru Di SMP Negeri Pematangsiantar Kec. Siantar Barat. Tesis. Medan: Prodi

Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana. Universitas Negeri Medan, 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Pengaruh kerja tim terhadap efektivitas

kinerja guru, (2) pengaruh kohesivitas terhadap efektivitas kinerja guru, (3) pengaruh komitmen

guru terhadap efektivitas kinerja guru (4) pengaruh kerja tim terhadap komitmen guru (5)

Pengaruh kohesivitas terhadap komitmen guru .

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Penelitian ini menempatkan

variabel penelitian yaitu variabel endogenus dan eksogenus. Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh guru di SMP Negeri Pematangsiantar Kecamatan Siantar Barat yang berjumlah 153

guru. Sampel penelitian ditentukan dengan menggunakan tabel

Kreijie

sehingga didapatkan

sampel sebanyak 106 guru. Instrumen penelitian yang digunakan untuk pengumpulan data adalah

angket.

Sebelum instrument (angket) penelitian digunakan untuk mengumpulkan data penelitian,

terlebih dahulu dilakukan uji coba yang dilakukan dengan uji validitas dan uji reliabilitas. Untuk

menghitung uji validitas angket digunakan rumus

product moment

dan untuk uji reliabilitas

angket digunakan rumus

alpha

. Angket yang valid untuk variabel kerja tim adalah 27 item dan

invalid 3 item, angket yang valid untuk variabel kohesivitas adalah 28 item dan invalid 2 item,

dan angket yang valid untuk variabel komitmen guru adalah 27 item dan invalid 3 item serta

variabel efektivitas kinerja guru adalah 29 item dan invalid adalah 1 item. Koefisien reliabilitas

untuk instrumen komitmen guru kerja tim = 0,845, kohesivitas = 0,855, dan komitmen guru =

0,847 serta efektivitas kinerja guru = 0,909 termasuk dalam kategori sangat tinggi. Uji

persyaratan analisis adalah uji normalitas, homogenitas, linieritas, dan keberartian regresi,

kemudian dilakukan analisa data dengan teknik

path anlisys

.

Hasil dari penelitian ini ditemukan: (1) terdapat pengaruh langsung kerja tim terhadap

efektivitas kinerja guru sebesar 26,7% dan sisanya sebesar 73,3% diluar kerja tim. (2) terdapat

pengaruh langsung kohesivitas terhadap efektivitas kinerja guru sebesar 25,3% dan sisanya

sebesar 74,7% diluar kerja tim. (3) terdapat pengaruh langsung komitmen guru terhadap

efektivitas kinerja guru sebesar 34% dan sisanya sebesar 66% diluar kerja tim. (4) terdapat

pengaruh langsung kerja tim terhadap komitmen guru sebesar 23% dan sisanya sebesar 67%

diluar kerja tim. (5) terdapat pengaruh langsung kohesivitas terhadap komitmen guru sebesar

48,3% dan sisanya sebesar 51,7% diluar kohesivitas.

Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagai pengembangan ilmu

pengetahuan tentang peningkatan keefektifan guru melalui kerja tim guru, kohesivitas dan

komitmen guru.


(7)

ii

ABSTRACT

Emma JM Sirait. Influence Teamwork, Cohesiveness, Commitment to Teacher’s Effectiveness

in Secondary Schools Teacher Performance Pematangsiantar district. Siantar West. Thesis.

Medan: Prodi Educational Administration Graduate Program. Medan State University, 2013.

This study aimed to determine: (1) The effect on the effectiveness of team work

performance of teachers, (2) the influence of cohesion on the effectiveness of teacher

performance, (3) the influence of teachers' commitment to the effectiveness of teacher

performance (4) the effect of teamwork on teacher commitment (5) Effect of cohesiveness of the

commitment of teachers.

This study used quantitative research methods. This study puts the research variables

are endogenous and exogenous variables. The population in this study were all teachers at the

Junior High School West Siantar Pematangsiantar District totaled 153 teachers. The research

sample was determined by using the table Kreijie to obtain a sample of 106 teachers. The

research instrument used for data collection was a questionnaire.

Before the instrument (questionnaire) research is used to gather research data, first

performed experiments performed with validity and reliability testing. To test the validity of the

questionnaire used to calculate the product moment formulas and questionnaires are used to test

the reliability alpha formula. Questionnaire are valid for variable teamwork are 27 items and 3

items invalid, valid questionnaires for cohesiveness variables is 28 items and 2 items invalid and

valid questionnaire for teachers' commitment variable is 27 and an invalid item 3 item and the

variable effectiveness of teacher performance is 29 items and one item is invalid. Reliability

coefficient for the instrument teacher commitment = 0.845 teamwork, cohesiveness = 0.855, and

the commitment of teachers = 0.847 and = 0.909 effectiveness of teacher performance is

included in the very high category. Test requirements analysis is a test of normality,

homogeneity, linearity, and the significance of regression, then performed the data analysis

techniques anlisys path.

The results of this study found: (1) there is a direct influence on the effectiveness of

teamwork teacher performance of 26.7% and the remaining 73.3% work outside the team. (2)

there is a direct effect of cohesiveness on the effectiveness of teacher performance by 25.3% and

the remaining 74.7% work outside the team. (3) there is a direct influence on teachers'

commitment to the effectiveness of teacher performance by 34% and the remaining 66% working

outside the team. (4) there is a direct influence on teachers' commitment teamwork by 23% and

the remaining 67% working outside the team. (5) there is a direct influence on teachers'

commitment cohesiveness of 48.3% and the remaining 51.7% outside of cohesiveness.

The results of this study are expected to provide benefits as the development of the science of

increasing the effectiveness of teachers through teacher teamwork, cohesiveness and

commitment of teachers.


(8)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih untuk berkat

dan pengasihanNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan tesis ini

sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Master Pendidikan pada Program

Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Adapun tesis ini berjudul “Pengaruh Kerja

tim, Kohesivitas, Komitmen Guru terhadap Efektivitas Kinerja Guru di SMP Negeri

Pematangsiantar Kecamatan Siantar Barat”

Dalam proses penulisan tesis ini, penulis menghadapi banyak kendala yang

disebabkan keterbatasan kemampuan dari penulis dan hal lain. Tetapi berkat

semangat, doa, dorongan, dan bantuan dari banyak pihak, penulis akhirnya dapat

menyelesaikan penulisan tesis ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan

segala kerendahan hati saya sangat berterimakasih kepada yang terhormat:

1.

Prof. Dr. Belferik Manullang selaku pembimbing I dan Prof. Dr. Sri

Milfayetty. M.S.Kons.S.Psi selaku pembimbing II yang dengan tulus telah

meluangkan waktu membimbing dan motivasi dalam proses penulisan

tesis ini.

2.

Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M.Pd. selaku narasumber sekaligus Ketua

Prodi Administrasi Pendidikan , Prof. Dr. Busmin Gurning, M.Pd. selaku

narasumber, Dr. Zulkifli Matondang,M.Si selaku narasumber sekaligus

validator, Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd. selaku sekretaris Prodi Administrasi

Pendidikan.

3.

Direktur, Asisten direktur, Bapak/Ibu dosen, serta segenap pegawai Prodi

Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan

yang telah membimbing dan memberi pelayanan kepada mahasiswa.

4.

Kepala sekolah SMPN 2 Pematangsiantar; Kepala sekolah SMPN 4


(9)

iv

telah bersedia membantu penulis dari pelaksanaan uji coba instrument

sampai pada pengumpulan data penelitian.

5.

Orangtua terkasih, ayahanda Alm. M.Sirait dan Ibunda J.Simanungkalit

S.Pd untuk doa, motivasi, dukungan dan semangat serta kasih yang tak

terhingga yang diberikan selama ini.

6.

Adikku tercinta Raymond Pahala Hasudungan Sirait

7.

Tanteku Rita Simanungkalit

8.

Mahasiswa angkatan XVIII Prodi Administrasi Pendidikan khususnya

kepada Ka Rami, Buk Reni dan Hertaty yang menjadi mentor penulis

dalam pembuatan tesis ini.

Semoga semua pihak yang telah membantu penulis dan belum dapat

disebutkan satu persatu, yang telah memberi kontribusi dalam penyelesaian

pendidikan dan penulisan tesis ini selalu ditambahkan berkat oleh Tuhan Yang Maha

Esa dalam segala hal. Akhir kata, semoga tesis ini memberi kontribusi yang

bermanfaat bagi pendidikan sekarang dan yang akan datang.

Medan, Febuari 2013


(10)

v DAFTAR ISI

ABSTRAK ………... i

ABSTRACT ………... ii

KATA PENGANTAR……….... iv

DAFTAR ISI ………... vi

DAFTAR GAMBAR ………. viii

DAFTAR TABEL………... ix

DAFTAR LAMPIRAN ……….. x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 9

A. Kajian Teoretis ... 9

1. Efektivitas Kinerja Guru ... 9

2. Kerja Tim ... 12

3. Kohesivitas... 19

4. Komitmen Guru ... 24

B. Kerangka Berpikir ... 28

1. Pengaruh Kerja Tim terhadap Efektivitas Kinerja Guru ... 28

2 Pengaruh Kohesivitas terhadap Efektivitas Kinerja Guru ... 29

3. Pengaruh Komitmen Guru terhadap Efektivitas Kinerja Guru ... 29

4. Pengaruh Kerja Tim terhadap Komitmen Guru ... 30

5. Pengaruh Kohesivitas terhadap Komitmen Guru ... 30

C. Hipotesis Penelitian ... 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 33

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 33

B. Metode Penelitian ... 33

C. Populasi dan Sampel ... 33

1. Populasi ... 33

2. Sampel ... 34

D. Defenisi Operasional dan Kisi-Kisi Instrument ... 35

1. Kerja Tim ... 35

2. Kohesivitas ... 36

3. Komitmen Guru ... 36

4. Efektivitas Kinerja Guru ... 37

E. Teknik Pengumpulan Data ... 37


(11)

vi

1. Uji Validitas ... 39

2. Uji Reliabilitas ... 41

G. Teknik Analisis Data ... 42

1. Tingkat kecenderungan variabel ... 44

2. Uji Homogenitas ... 45

3. Uji Liniearitas dan Keberartian Regresi Sederhana……… 45

4. Perhitungan Analisis Jalur (Path Analysis) ... 47

5. Pengujian Jalur ... 47

6. Hipotesa Statistik ……… 48

7. Uji Model Jalur...……… 49

BAB IV. HASIL PENELITIAN ... 51

A. Deskripsi Data Penelitian ... 51

B. Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ... 57

C. Uji Persyaratan Analisis ... 59

D. Pengujian Hipotesis ... 67

E. Hasil Penelitian ... 68

F. Pembahasan ... 69

G. Keterbatasan Penelitian ... 75

BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ... 77

A. Kesimpulan ... 77

B. Implikasi ... 79

C. Saran Penelitian ... 80

DAFTAR PUSTAKA ... 84 LAMPIRAN


(12)

DAFTAR TABEL Tabel

3.1 Populasi Guru SMP Negeri di Kecamatan Siantar Barat ………... 34

3.2 Sampel Guru SMP di Kotamadya Pematangsiantar ……… 35

3.3 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ……… 38

3.4 Kriteria Penelitian ……… 42

3.5 Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ……… 45

4.1 Ringkasan Karakteristik Data dari Setiap Variabel Penelitian ………. 51

4.2 Distribusi Frekuensi Variabel Efektivitas Kinerja Guru (X4) ……….. 52

4.3 Distribusi Frekuensi Kerja Tim (X1) ……… 53

4.4 Distribusi Frekuensi Variabel Kohesivitas (X2) ………... 55

4.5 Distribusi Frekuensi Variabel Komitmen Guru (X3) ……….... 56

4.6 Distribusi Frekuensi dan Kategori Skor Efektivitas Kinerja Guru (X4)……….. 57

4.7 Distribusi Frekuensi dan Kategori Skor Kerja Tim (X1) ……….. 58

4.8 Distribusi Frekuensi dan Kategori Skor Kohesivitas (X2) ……… 58

4.9 Distribusi Frekuensi dan Kategori Skor Komitmen Guru (X3) ……… 59

4.10 Rangkuman ANAVA untuk Persamaan Regresi (X4) Atas (X1) ………. 60

4.11 Rangkuman ANAVA untuk Persamaan Regresi (X4) Atas (X2) ………. 61

4.12 Rangkuman ANAVA untuk Persamaan Regresi (X4) Atas (X3) ………. 61

4.13 Rangkuman ANAVA untuk Persamaan Regresi (X3) Atas (X1) ……… 62

4.14 Rangkuman ANAVA untuk Persamaan Regresi (X3) Atas (X2) ……… 63

4.15 Ringkasaan Analisis Perhitungan Uji Normalitas setiap Variabel Penelitian ……… 64

4.16 Hasil Uji Homogenitas Antar Variabel Penelitian ……… 65

4.17 Perhitungan Koefisien Korelasi (r) antar Variabel Penelitian ……….. 66

4.18 Perhitungan Koefisien Jalur (ρ) antar Variabel Penelitian ……….. 66


(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar

1.1. Hubungan Antarvariabel Exogenus

Dengan Variabel Endogenus………. 31

4.1 Histogram Skor Efektivitas Kinerja Guru (X4) ……… 53

4.2 Histogram Skor Variabel Kerja Tim (X1) ……….... 54

4.3 Histogram Skor Variabel Kohesivitas (X2) …….………. 55


(14)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu tujuan didirikan lembaga pendidikan adalah untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU No. 20 Tahun 2003).

Peningkatan sumber daya manusia (SDM) tidak terlepas dari aparatur pendidik yang bekerja sesuai tuntutan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Peningkatan mutu pendidikan ditentukan oleh kesiapan sumber daya manusia yang terlibat dalam proses pendidikan. Keberhasilan pembangunan sektor pendidikan tidak terlepas dari peranan guru. Dari berbagai unsur yang terlibat dalam pelaksanaan sekolah unsur yang paling utama adalah unsur manusia yaitu kepala sekolah, guru, pegawai, dan siswa terutama dalam proses kegiatan belajar mengajar. Guru memegang peranan penting dalam menyiapkan peserta didik dalam menyongsong masa depannya.


(15)

Upaya meningkatkan kualitas pendidikan terus dilakukan dengan baik secara konvensial maupun inovatif. Namun mutu pendidikan belum menunjukkan hasil sebagaimana yang diharapkan. Kenyataan ini terlihat dari kinerja guru yang belum efektif. Guru merupakan ujung tombak pendidikan sebab secara langsung berupaya mempengaruhi, membina dan mengembangkan peserta didik. Oleh karena itu guru dituntut untuk memiliki kemampuan dasar yang diperlukan sebagai pendidik, pembimbing dan pengajar dan kemampuan tersebut tercermin pada kompetensi guru. Berkualitas tidaknya proses pendidikan sangat tergantung pada kreativitas dan inovasi yang dimiliki guru. Guru merupakan perencana, pelaksana sekaligus sebagai evaluator pembelajaran di kelas, maka peserta didik merupakan subjek yang terlibat langsung dalam proses untuk mencapai tujuan pendidikan. Guru sebagai faktor yang sangat dominan dan paling penting dalam pendidikan formal pada umumnya karena bagi siswa guru sering dijadikan tokoh teladan bahkan menjadi tokoh identifikasi diri. Namun kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa keefektifan kinerja guru masih kurang baik. Hal ini sesuai dengan data Balitbang (2003) menunjukkan bahwa dari 146.052 SD di Indonesia ternyata hanya delapan sekolah saja yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Primary Years Program(PYP). Dari 20.918 SMP di Indonesia ternyata juga hanya delapan sekolah yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Middle Years Program (MYP) dan dari 8.036 SMA ternyata hanya tujuh sekolah saja yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Diploma Program (DP). Penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia antara lain adalah masalah efektifitas, efisiensi dan standardisasi pengajaran.

Efektivitas Kinerja guru juga belum terlihat di SMP Negeri 2 dan SMP Negeri 4 Pematangsiantar. Kepribadian guru juga belum mengalami peningkatan yang signifikan untuk lebih berkomitmen dalam menjalankan tugasnya sebagai


(16)

guru yang professional. Tanggung jawab kinerja guru yang masih rendah ditandai dengan masih ada guru yang belum mampu menyusun Rencana Program Pembelajaran (RPP) sehingga menyalin dari guru yang lain dan ada juga yang memfotocopy dari internet, beberapa guru belum mampu mengoperasikan media pembelajaran dengan menggunakan komputer, sehingga hal-hal yang berhubungan dengan pembaharuan pembelajaran yang beredar di internet belum dapat dimanfaatkan untuk mendorong serta mendukung perkembangan pendidikan. Selain itu masih ada guru yang mengajar tanpa membawa program pembelajaran ke dalam kelas. Dalam melaksanakan program pembelajaran masih ditemukan guru mengajar hanya mencatat dan memberi tugas kepada murid dan tidak sesuai dengan program pembelajaran yang telah disusun dengan semestinya. Guru yang sampai ke sekolah ketika bel sudah berbunyi, dan tidak langsung masuk ke kelas setelah bel masuk berbunyi. Dari hasil wawancara ditemukan juga bahwa keinginan guru dalam mengembangkan diri (melanjutkan pendidikan) masih rendah atau sekitar 65%, yang disebabkan beberapa hal, diantaranya enggan karena usia yang tidak lagi muda, guru sibuk dengan pekerjaan sampingan untuk menopang kehidupan ekonominya, ketiadaan waktu, atau karena penghasilan dari pekerjaan sampingannya cukup menjanjikan.

Oleh karena itu guru dituntut memiliki efektivitas kinerja yang mampu memberikan dan merealisasikan harapan dan keinginan semua pihak terutama masyarakat umum yang telah mempercayai sekolah dan guru dalam membina anak didik. Jika kinerja guru tidak tercapai maka akan menyebabkan rendahnya mutu pendidikan. Dalam meraih mutu pendidikan yang baik sangat dipengaruhi oleh kinerja guru dalam melaksanakan tugasnya sehingga kinerja guru menjadi tuntutan penting untuk mencapai keberhasilan pendidikan. Secara umum mutu


(17)

pendidikan yang baik menjadi tolak ukur bagi keberhasilan efektivitas kinerja yang ditunjukkan guru.

Kerja tim guru dalam sekolah dapat menjadi kekuatan untuk meningkatkan kinerja guru bila kerja tim itu dapat dikelola dengan baik. Kekuatan kerja tim dapat digunakan oleh guru untuk memenuhi kebutuhan kebutuhannya, tempat mengembangkan potensi dan aktualisasi. Kerja tim juga dapat dijadikan sebagai ruang belajar, ruang kerja dan tempat bermain atau bercanda dan sebagainya. Tetapi bila kerja tim tidak dikelola dengan baik oleh anggotanya, tentu saja bisa menjadi kelemahan bahkan menjadi sumber malapetaka. Ketidakserasian antara guru dalam tim kerjanya membuat komunikasi tim tidak berjalan dengan baik. Ketidakserasian komunikasi dalam kerja tim dapat diakibatkan oleh perbedaan usia, perbedaan pendapat, ide dan perbedaan kepentingan. Guru yang telah lama mengabdi tidak mau memberi petunjuk, bimbingan, pengarahan, nasehat ataupun pelajaran dan pengetahuan kepada guru baru.

Kohesivitas guru merupakan kekuatan interaksi dari anggota suatu kelompok guru. Kohesivitas ditunjukkan dalam bentuk keramahtamahan antar anggota kelompok guru, mereka biasanya senang untuk bersama-sama. Masing-masing anggota merasa bebas untuk mengemukakan pendapat dan sarannya. Anggota kelompok biasanya juga antusias terhadap apa yang ia kerjakan dan mau mengorbankan kepentingan pribadi demi kepentingan kelompoknya. Merasa rela menerima tanggung jawab atas aktivitas yang dilakukan untuk memenuhi kewajibannya. Semua itu menunjukan adanya kesatuan, kereratan, dan saling menarik dari anggota kelompok.

Selain itu komitmen sangat berpengaruh terhadap efektivitas kinerja guru. Komitmen terhadap profesi menyangkut kemampuan profesional guru dalam melaksanakan tugas, kemampuan dalam penguasaan materi yang disajikan, serta


(18)

metode yang harus digunakan dalam penyajian materi pembelajaran sehingga tercipta keefektifan kinerja guru. Penyelenggaraan pendidikan di suatu sekolah dapat mencapai hasil yang optimal ditentukan dengan guru dalam mengajar. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Bungai (2005) yang berpendapat bahwa guru memegang peranan penting dalam meningkatkan mutu akademik lulusan. Guru harus memiliki komitmen yang tinggi dalam membekali input disaat proses belajar mengajar agar menghasilkan lulusan yang berintelektual dan yang mampu mengembangkan diri.

Oleh karena itu peneliti merasa perlu dan tertarik untuk meneliti “Pengaruh Kerja Tim, Kohesivitas, Komitmen Guru terhadap Efektivitas Kinerja Guru di SMP Negeri Pematangsiantar Kecamatan Siantar Barat”.

B. Identifikasi Masalah

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi efektivitas kinerja guru seperti:

a. Para guru belum memberikan perubahan yang lebih baik dalam memberikan pembelajaran pada siswanya.

b. Pemberian teori belajar oleh para guru kurang baik. c. Kerja tim guru yang kurang baik.

d. Kohesivitas guru yang kurang baik. e. Komitmen guru yang kurang baik.

f. Efektivitas kinerja guru yang kurang baik.


(19)

Untuk meneliti keefektifan guru dibatasi hanya variabel yang berpengaruh seperti kerja tim, kohesivitas, dan komitmen guru. Semuanya itu sangat perlu diperhatikan untuk meningkatkan efektivitas kinerja guru.

Untuk memudahkan dalam melakukan perumusan masalah maka lingkup penelitian dibatasi pada masalah kerja tim, kohesivitas, dan komitmen guru terhadap efektivitas kinerja guru di SMP Negeri Pematangsiantar Kecamatan Siantar Barat.

D. Rumusan Masalah

1. Apakah terdapat pengaruh langsung kerja tim terhadap efektivitas kinerja guru di SMP Negeri Pematangsiantar Kecamatan Siantar Barat?

2. Apakah terdapat pengaruh langsung kohesivitas terhadap efektivitas kinerja guru di SMP Negeri Pematangsiantar Kecamatan Siantar Barat?

3. Apakah terdapat pengaruh langsung komitmen guru terhadap efektivitas kinerja guru di SMP Negeri Pematangsiantar Kecamatan Siantar Barat?

4. Apakah terdapat pengaruh langsung kerja tim terhadap komitmen guru di SMP Negeri Pematangsiantar Kecamatan Siantar Barat?

5. Apakah terdapat pengaruh langsung kohesivitas terhadap komitmen guru di SMP Negeri Pematangsiantar Kecamatan Siantar Barat?

E. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui:


(20)

1. Pengaruh positif kerja tim terhadap efektivitas kinerja guru di SMP Negeri Pematangsiantar Kecamatan Siantar Barat.

2. Pengaruh positif kohesivitas terhadap efektivitas kinerja guru di SMP Negeri Pematangsiantar Kecamatan Siantar Barat.

3. Pengaruh positif komitmen guru terhadap efektivitas kinerja guru di SMP Negeri Pematangsiantar Kecamatan Siantar Barat.

4. Pengaruh positif kerja tim terhadap komitmen guru di SMP Negeri Pematangsiantar Kecamatan Siantar Barat.

5. Pengaruh positif kohesivitas terhadap komitmen guru di SMP Negeri Pematangsiantar Kecamatan Siantar Barat.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut: a) Secara teoreitis

a. Pengembangan ilmu pengetahuan tentang peningkatan efektivitas kinerja guru melalui kerja tim guru, kohesivitas, dan komitmen guru.

b. Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan kajian lebih lanjut dalam rangka pengembangan penelitian.

b) Secara Praktis

a. Bahan penilaian bagi Kepala Sekolah SMP Negeri Pematangsiantar mengenai efektivitas kinerja guru SMP Negeri Kota Pematangsiantar, untuk ditingkatkan lebih baik pada masa yang akan datang.

b. Masukan bagi kepala sekolah SMP Negeri Kota Pematangsiantar, dalam rangka memperbaiki efektivitas kinerja guru untuk masa yang akan datang. c. Para guru dalam meningkatkan kinerja untuk dapat diperbaiki di masa


(21)

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil perhitungan statistik dan analisis data seperti yang diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Secara Inferensial:

Terdapat pengaruh langsung kerja tim (X1) terhadap Efektivitas Kinerja

Guru (X4) Guru SMP Negeri Pematangsiantar sebesar 26,7% dan sisanya sebesar

73.3% diluar kerja tim, hal ini menandakan semakin tinggi kerja tim (X1) maka

semakin tinggi pula efektivitas kinerja guru di SMP Negeri Pematangsiantar Kecamatan Siantar Barat.

Terdapat pengaruh langsung kohesivitas (X2) terhadap Efektivitas Kinerja

Guru (X4) Guru SMP Negeri Pematangsiantar sebesar 25,3% dan sisanya sebesar

74,7% diluar kerja tim, hal ini menandakan semakin tinggi kohesivitas (X2) maka

semakin tinggi pula efektivitas kinerja guru di SMP Negeri Pematangsiantar Kecama’tan Siantar Barat.

Terdapat pengaruh langsung komitmen guru (X3) terhadap Efektivitas

Kinerja Guru (X4) Guru SMP Negeri Pematangsiantar sebesar 34% dan sisanya

sebesar 66% diluar kerja tim, hal ini menandakan semakin tinggi komitmen guru (X3) maka semakin tinggi pula efektivitas kinerja guru di SMP Negeri

Pematangsiantar Kecamatan Siantar Barat.

Terdapat pengaruh langsung Kerja Tim (X1) terhadap Komitmen Guru (X3)


(22)

kerja tim, hal ini menandakan semakin tinggi Kerja tim (X1) maka semakin tinggi

pula Komitmen guru di SMP Negeri Pematangsiantar Kecamatan Siantar Barat. Terdapat pengaruh langsung Kohesivitas(X2) terhadap Komitmen Guru

(X3) Guru SMP Negeri Pematangsiantar sebesar 48,3% dan sisanya sebesar 51,7%

diluar kerja tim, hal ini menandakan semakin tinggi kohesivitas (X2) maka

semakin tinggi pula komitmen guru di SMP Negeri Pematangsiantar Kecamatan Siantar Barat.

2. Secara deskriptip

a. Tingkat kecenderungan dari kerja tim di SMP Negeri Pematangsiantar Kecamatan Siantar Barat masih berada di kategori cukup baik.

b. Tingkat kecenderungan dari kohesivitas di SMP Negeri Pematangsiantar Kecamatan Siantar Barat masih berada di kategori cukup baik.

c. Tingkat kecenderungan dari komitmen guru di SMP Negeri Pematangsiantar Kecamatan Siantar Barat masih berada di kategori cukup baik

d. Tingkat kecenderungan dari efektivitas kinerja guru di SMP Negeri Pematangsiantar Kecamatan Siantar Barat masih berada di kategori cukup baik

B. Implikasi

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan penelitian, maka dapat dirumuskan beberapa implikasi hasil penelitian ini sebagai berikut:

1. Upaya peningkatan efektivitas kinerja guru melalui Kerja tim

Untuk meningkatkan efektivitas kinerja guru di SMP Negeri Pematangsiantar Kecamatan Siantar Barat diperlukan upaya-upaya. Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh kepala sekolah, diantaranya yaitu menciptakan


(23)

kolaborasi, kolegialitas, dan kesatuan visi. Kolaborasi ditandai dengan terwujudnya kerjasama warga sekolah, berbagi informasi dan strategi instruksional, komunikasi terbuka dan jujur serta saling percaya, didorong untuk berdiskusi konstruktif, kolegialitas adalah rasa memiliki, dukungan emosional, dan inklusi sebagai anggota terhormat dari organisasi, dan kesatuan visi terwujud dalam sikap menghargai musyawarah, dimana kemufakatan dapat menghindarkan keterasingan guru dan sikap mementingkan diri sendiri, menyelesaikan masalah dan membuat keputusan bersama, saling menghargai,dan salingketergantungan. 2. Upaya peningkatan efektivitas kinerja guru melalui kohesivitas

Salah satu upaya meningkatkan efektivitas kinerja guru adalah melalui kohesivitas. Hal yang bisa dilakukan oleh guru seperti menjalin hubungan yang harmonis dan penuh kekeluargaan. Hal ini akan terwujud bila masing-masing guru menumbuhkan rasa memiliki (sense of belonge) dan rasa kesatuan terhadap sekolah beserta komponen di dalamnya. Apabila hal itu telah terwujud, maka sesama guru akan terjalin hubungan kekeluargaan dan menjadi lebih terbuka tentang apa yang mereka rasakan, yang menjadi masalah sehubungan dengan pekerjaannya sebagai guru. Dengan demikian, apabila ada guru yang mengalami kesulitan dalam pekerjaannya, bisa langsung sharing kepada rekan guru yang lain atau juga kepada kepala sekolah untuk mencarikan solusi alternatif untuk massalah yang sedang dihadapinya. Dengan demikian, berarti menunjukkan salah satu ciri kohesivitasyang baik, dan hal ini perlu dipertahankan dan bahkan ditingkatkan.

3. Upaya peningkatan efektivitas kinerja guru melalui komitmen guru Salah satu upaya meningkatkan efektivitas kinerja guru adalah melalui komitmen guru. Guru memiliki rasa kepedulian yang tinggi terhadap tugasnya, yang memiliki kemauan berusaha dan loyalitas dalam menjalankan tugasnya.


(24)

C. Saran Penelitian

Berdasarkan temuan penelitian, maka diajukan beberapa saran berikut: 1. Kepala sekolah hendaknya dapat melakukan hal berikut:

a) Bersama dengan guru merumuskan apa yang menjadi nilai, norma, dan keyakinan yang diterapkan di sekolah.

b) Menjadi pemimpin yang senantiasa memberi teladan atau contoh bagi warga sekolah, khususnya bagi guru.

c) Menjadi mitra kerja bagi guru yanag selalu ada untuk membantu guru dalam mengatasi kendala atau kesulitan yang dihadapi guru dalam melaksanakan pekerjaannya.

d) Menciptakan suasana kekeluargaan di sekolah, sehingga guru merasa nyaman untuk jujur dan berterus terang mengenai hal-hal yang menjadi beban bagi guru, termasuk hal atau sikap yang berasal dari kepala sekolah yang menjadi beban guru.

e) Melakukan evaluasi secara rutin terhadap diri sendiri dengan cara meminta pendapat (kritik dan saran) dari guru mengenai kepemimpinan kepala sekolah.

f) Melibatkan guru dalam mencari solusi bagi permasalahan yang sedang dihadapi oleh sekolah.

g) Menunjukkan solidaritas atau empati kepada setiap guru, misal guru sedang sakit. Kehadiran kepala sekolah untuk menjenguk membuat guru merasa dihargai.

h) Memberikan kesempatan yang merata bagi guru untuk mengikuti pelatihan yang menambah pengetahuan guru yang akan mendukung guru dalam melaksanakan tugasnya.


(25)

2. Guru diharapkan dapat melakukan hal-hal berikut:

a) Membuat persiapan matang sebelum melakukan kegiatan PBM di kelas, seperti persiapan diri dan persiapan berbagai keperluan dan perlengkapan yang dibutuhkan dalam PBM.

b) Mematuhi berbagai nilai, norma, dan keyakinan yang diterapkan di sekolah.

c) Dengan dasar kesadaran, guru bersedia menerima sanksi dari kesalahan yang dilakukan.

d) Mampu berpikir positif (positive thingking) terhadap kritik dan saran dari kepala sekolah rekan dan guru, sehingga kritik dan saran tersebut dianggap sebagai suatu bentuk perhatian yang sifatnya membangun, bukan sebagai teguran yang sifatnya menekan.

e) Membangun kerjasama yang baik bagi sesama rekan guru. Apabila salah seorang guru menghadapi kendala atau kesulitan yang tidak bisa diselesaikan sendiri, kesulitan tersebut bisa didiskusikan bersama dengan guru lain, sehingga kesulitan tidak menjadi beban sendiri. f) Senantiasa aktif menambah wawasan atau pengetahuan mengenai

hal-hal yang mendukung pelaksanaan pekerjaan guru, misalnya melalui media elektronik maupun media massa, dan buku, dan mengikuti berbagai pelatihan untuk guru (kalau ada).

g) Membangun empati dan solidaritas dengan sesama guru.

h) Saling membagi pengalaman dan informasi baru mengenai hal-hal yang mendukung kegiatan PBM.

3. Bagi dinas pendidikan:

a) Dinas pendidikan hendaknya secara rutin melakukan kegiatan yang bertujuan meningkatkan skill dan wawasan guru mengenai tugas dan


(26)

tanggung jawabnya sebagai pendidik, seperti mengadakan pelatihan, seminar, dan lokakarya.

b) Memberikan reward kepada guru yang berprestasi, sebagai motivasi bagi guru yang bersangkutan dan bagi guru yang lain.

c) Selain melakukan kegiatan atau pelatihan yang menambah wawasan guru dalam pelaksanaan tugasnya sebagai pendidik.

d) Memberikan kesempatan dan dukungan bagi guru untuk melanjutkan pendidikan, tanpa membedakan kelompok keilmuan, misalnya eksakt atau non eksakta.

Bagi peneliti lain, perlu diadakan penelitian yang lebih lanjut tentang penelitian ini dengan variabel yang berbeda yang turut meberikan pengaruh terhadap efektivitas kinerja guru, mengingat adanya keterbatasan dalam pelaksanaan penelitian ini dan hasil yang diperoleh belum maksimal.


(27)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Colquitt, Jason A, Jeffery A. LePine, dan Michael J. Wesson. 2009.

Organizational Behavior, Improving Performance and Commitment in the Workplace. New York: McGraw Hill.

Cohran, William. 1991. Teknik Penarikan Sampel Jakarta: UI-Press.

Donnely, Gibson Ivancevich. 1989. Organisasi Perilaku Struktur Proses. Jakarta: Erlangga.

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Keempat). Jakarta: Gramedia

Engkoswara. 2001. Lembaga Pendidikan sebaai Pusat Pembudayaan, Cetakan Pertama. Bandung: Yayasan Amal Keluarga.

Gibson, James L, J.M. Ivancevich, James H. Donelly Jr. 1997. Organisasi (Edisi Kelima, Jilid 2). Jakarta: Erlangga

Griffin, Ricky W. 2004. Manajemen (Edisi ke 7 Jilid 1). Jakarta: Erlangga.

---. 2004. Manajemen (Edisi ke 7 Jilid 1). Jakarta: Erlangga.

Hamalik, Oemar. 2003. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta: Bumi Aksara.

Hasibuan, Melayu. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

http://ronawajah.wordpress.com/2008/04/15/menciptakankomitmekaryawan/ (diakses 25 September 2012)

Ivancevich, Robert Konospasko, Michael T Matteson. 2006. Perilaku Dan Manajemen Organisasi. Gelora Aksara Pratama.

Irwin /Hill, Graw, Mc. 2005. Organizational Behavior International Edition In Njort Companies. Inc Avanue of The America.

Jurnal pendidikan : http://www.polines.ac.id/ragam/index_files/jurnalragam/paper _%20apr_2011.pdf/diakses 25 Mei 2012.


(28)

Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2000. Departemen Pendidikan Nasional: Balai Pustaka.

Lumbangaol, Masdiana. 2010. “Pengaruh Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah, Motivasi Kerja, dan Pengendalian Stres Terhadap Komitmen Guru (Studi Empiris di Sub Rayon SMP Negeri 41 Medan)”,

Tesis. Medan: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Luthans, Fred. 2005. Organizational Behavior (Tenth Edition). New York: McGraw Hill.

---. 2006. Perilaku Organisasi. Jakarta: Andi.

Mangkuprawira, Sjafri. 2009. Manejemen Sumber Daya Manusia Strategik. Jakarta : Ghalia Indonesia

Mulyasa, E. 2000. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya

Musliah, Masnur. 2007. Sertifikasi Guru Menuju Profesionalisme Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Pidarta, Made. 2000. Landasan Pendidikan. Jakarta: Aneka Cipta.

Robins, P. Stephen. 2008. Perilaku Organisasi. Indonesia: Macananjaya Cemerlang.

Sahertian, Pref. A. 2004. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan. Yogyakarta: Rineka Cipta.

Sardiman, AM. 2005. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Grafindo Persada.

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Beorientasi Standar Proses Pendidikan. Bandung: Kencana Prenada Mearo Group

Sertifikasi Guru Dalam Jabatan. 2008. Pedoman Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Melalui Portofolio. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Departemen Pendidikan Nasional.

Sopiah. 2008. Perilaku Organisasi . Yogyakarta : Andi.

Siagian, Sondang P. 2001. Filsafat Administrasi. Jakarta: Gunung Agung.


(29)

Sujana. 2005. Metode Statistik Edisi Kelima. Bandung: Tarsito.

Steers. Richard M, Porter, Lyman W, and Bigley, Gegory (2000) . Motivaton.

Leadership at Work. New York : Mc. Graw Hill Inc.

Timpe, A. Dale. 2000.Kinerja. Terjemahan Sofyan. Cikmat. Jakarta. Asri Media.

www.zulkiflimatondang.com. (diakses 30 Oktober 2012)


(1)

C. Saran Penelitian

Berdasarkan temuan penelitian, maka diajukan beberapa saran berikut: 1. Kepala sekolah hendaknya dapat melakukan hal berikut:

a) Bersama dengan guru merumuskan apa yang menjadi nilai, norma, dan keyakinan yang diterapkan di sekolah.

b) Menjadi pemimpin yang senantiasa memberi teladan atau contoh bagi warga sekolah, khususnya bagi guru.

c) Menjadi mitra kerja bagi guru yanag selalu ada untuk membantu guru dalam mengatasi kendala atau kesulitan yang dihadapi guru dalam melaksanakan pekerjaannya.

d) Menciptakan suasana kekeluargaan di sekolah, sehingga guru merasa nyaman untuk jujur dan berterus terang mengenai hal-hal yang menjadi beban bagi guru, termasuk hal atau sikap yang berasal dari kepala sekolah yang menjadi beban guru.

e) Melakukan evaluasi secara rutin terhadap diri sendiri dengan cara meminta pendapat (kritik dan saran) dari guru mengenai kepemimpinan kepala sekolah.

f) Melibatkan guru dalam mencari solusi bagi permasalahan yang sedang dihadapi oleh sekolah.

g) Menunjukkan solidaritas atau empati kepada setiap guru, misal guru sedang sakit. Kehadiran kepala sekolah untuk menjenguk membuat guru merasa dihargai.

h) Memberikan kesempatan yang merata bagi guru untuk mengikuti pelatihan yang menambah pengetahuan guru yang akan mendukung guru dalam melaksanakan tugasnya.


(2)

2. Guru diharapkan dapat melakukan hal-hal berikut:

a) Membuat persiapan matang sebelum melakukan kegiatan PBM di kelas, seperti persiapan diri dan persiapan berbagai keperluan dan perlengkapan yang dibutuhkan dalam PBM.

b) Mematuhi berbagai nilai, norma, dan keyakinan yang diterapkan di sekolah.

c) Dengan dasar kesadaran, guru bersedia menerima sanksi dari kesalahan yang dilakukan.

d) Mampu berpikir positif (positive thingking) terhadap kritik dan saran dari kepala sekolah rekan dan guru, sehingga kritik dan saran tersebut dianggap sebagai suatu bentuk perhatian yang sifatnya membangun, bukan sebagai teguran yang sifatnya menekan.

e) Membangun kerjasama yang baik bagi sesama rekan guru. Apabila salah seorang guru menghadapi kendala atau kesulitan yang tidak bisa diselesaikan sendiri, kesulitan tersebut bisa didiskusikan bersama dengan guru lain, sehingga kesulitan tidak menjadi beban sendiri. f) Senantiasa aktif menambah wawasan atau pengetahuan mengenai

hal-hal yang mendukung pelaksanaan pekerjaan guru, misalnya melalui media elektronik maupun media massa, dan buku, dan mengikuti berbagai pelatihan untuk guru (kalau ada).

g) Membangun empati dan solidaritas dengan sesama guru.

h) Saling membagi pengalaman dan informasi baru mengenai hal-hal yang mendukung kegiatan PBM.

3. Bagi dinas pendidikan:

a) Dinas pendidikan hendaknya secara rutin melakukan kegiatan yang bertujuan meningkatkan skill dan wawasan guru mengenai tugas dan


(3)

tanggung jawabnya sebagai pendidik, seperti mengadakan pelatihan, seminar, dan lokakarya.

b) Memberikan reward kepada guru yang berprestasi, sebagai motivasi bagi guru yang bersangkutan dan bagi guru yang lain.

c) Selain melakukan kegiatan atau pelatihan yang menambah wawasan guru dalam pelaksanaan tugasnya sebagai pendidik.

d) Memberikan kesempatan dan dukungan bagi guru untuk melanjutkan pendidikan, tanpa membedakan kelompok keilmuan, misalnya eksakt atau non eksakta.

Bagi peneliti lain, perlu diadakan penelitian yang lebih lanjut tentang penelitian ini dengan variabel yang berbeda yang turut meberikan pengaruh terhadap efektivitas kinerja guru, mengingat adanya keterbatasan dalam pelaksanaan penelitian ini dan hasil yang diperoleh belum maksimal.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Colquitt, Jason A, Jeffery A. LePine, dan Michael J. Wesson. 2009. Organizational Behavior, Improving Performance and Commitment in the Workplace. New York: McGraw Hill.

Cohran, William. 1991. Teknik Penarikan Sampel Jakarta: UI-Press.

Donnely, Gibson Ivancevich. 1989. Organisasi Perilaku Struktur Proses. Jakarta: Erlangga.

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Keempat). Jakarta: Gramedia

Engkoswara. 2001. Lembaga Pendidikan sebaai Pusat Pembudayaan, Cetakan Pertama. Bandung: Yayasan Amal Keluarga.

Gibson, James L, J.M. Ivancevich, James H. Donelly Jr. 1997. Organisasi (Edisi Kelima, Jilid 2). Jakarta: Erlangga

Griffin, Ricky W. 2004. Manajemen (Edisi ke 7 Jilid 1). Jakarta: Erlangga.

---. 2004. Manajemen (Edisi ke 7 Jilid 1). Jakarta: Erlangga.

Hamalik, Oemar. 2003. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta: Bumi Aksara.

Hasibuan, Melayu. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

http://ronawajah.wordpress.com/2008/04/15/menciptakankomitmekaryawan/ (diakses 25 September 2012)

Ivancevich, Robert Konospasko, Michael T Matteson. 2006. Perilaku Dan Manajemen Organisasi. Gelora Aksara Pratama.

Irwin /Hill, Graw, Mc. 2005. Organizational Behavior International Edition In Njort Companies. Inc Avanue of The America.

Jurnal pendidikan : http://www.polines.ac.id/ragam/index_files/jurnalragam/paper _%20apr_2011.pdf/diakses 25 Mei 2012.


(5)

Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2000. Departemen Pendidikan Nasional: Balai Pustaka.

Lumbangaol, Masdiana. 2010. “Pengaruh Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah, Motivasi Kerja, dan Pengendalian Stres Terhadap Komitmen Guru (Studi Empiris di Sub Rayon SMP Negeri 41 Medan)”, Tesis. Medan: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Luthans, Fred. 2005. Organizational Behavior (Tenth Edition). New York: McGraw Hill.

---. 2006. Perilaku Organisasi. Jakarta: Andi.

Mangkuprawira, Sjafri. 2009. Manejemen Sumber Daya Manusia Strategik. Jakarta : Ghalia Indonesia

Mulyasa, E. 2000. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya

Musliah, Masnur. 2007. Sertifikasi Guru Menuju Profesionalisme Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Pidarta, Made. 2000. Landasan Pendidikan. Jakarta: Aneka Cipta.

Robins, P. Stephen. 2008. Perilaku Organisasi. Indonesia: Macananjaya Cemerlang.

Sahertian, Pref. A. 2004. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan. Yogyakarta: Rineka Cipta.

Sardiman, AM. 2005. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Grafindo Persada.

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Beorientasi Standar Proses Pendidikan. Bandung: Kencana Prenada Mearo Group

Sertifikasi Guru Dalam Jabatan. 2008. Pedoman Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Melalui Portofolio. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Departemen Pendidikan Nasional.

Sopiah. 2008. Perilaku Organisasi . Yogyakarta : Andi.

Siagian, Sondang P. 2001. Filsafat Administrasi. Jakarta: Gunung Agung.


(6)

Sujana. 2005. Metode Statistik Edisi Kelima. Bandung: Tarsito.

Steers. Richard M, Porter, Lyman W, and Bigley, Gegory (2000) . Motivaton. Leadership at Work. New York : Mc. Graw Hill Inc.

Timpe, A. Dale. 2000.Kinerja. Terjemahan Sofyan. Cikmat. Jakarta. Asri Media. www.zulkiflimatondang.com. (diakses 30 Oktober 2012)