UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE DENGAN MENGGUNAKN METODE VAK PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 TANAH PUTIH KAB. ROKAN HILIR PROV. RIAU T.A 2012/2013.

ABSTRAK
MUHAMMAD HUSIN, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Lompat tinggi
Gaya Straddle Dengan Menggunakn Metode VAK Pada Siswa Kelas VII
SMP Negeri 1 Tanah Putih Kab. Rokan Hilir Prov. RIAU T.A 2012/2013.
Pembimbing
: AFRI TANTRI
Skripsi
: Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2012
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar lompat
tinggi gaya straddle dengan metode VAK pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Tanah
Putih Kab. Rokan Hilir Prov. Riau Tahun Ajaran 2012/2013. Penelitian ini menggunakan
metode PTK (penelitian tindakan kelas) dilakukankan dengan 2 siklus tindakan selama 2
minggu dengan jumlah subjek penelitian sebanyak 20 oarang siswa-siswi, yang terdiri
dari 9 laki-laki 11 perempuan. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini maka
dilakukan Tes Hasil Belajar 1 yang berbentuk aplikasi tekhnik dasar lompat tinggi gaya
straddle sebanyak 1 kali pertemuan.
Setelah data terkumpul dan dilakukan analisis maka diperoleh hasil analisisnya:
(1) Dari tes awal diperoleh 5 orang siswa (25%) yang telah mencapai tingkat
ketuntasannya, sedangkan 15 orang siswa (75%) belum mencapai ketuntasannya. Dengan
rata-rata hasil belajar siswa adalah 50%. (2) Dari tes hasil belajar 1 siklus 1 diperoleh 10
orang siswa (50%) yang telah mencapai tingkat ketuntasan belajar, sedangkan 10 arang

siswa (50%) belum mencapai tingkat ketuntasan belajar, dengan rata-rata hasil belajar
siswa adalah 62,81%. (3) dari tes hasil belajar II siklus II diperoleh 15 orang siswa (75%)
yang telah mencapai tingkat ketuntasan belajar, sedangkan 5 orang siswa (25%) belum
mencapai tingkat ketuntasan belajar, dengan rata-rata hasil belajar siswa 71%. Dalam hal
ini dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siswa dari data
awal ke siklus 1 yaitu sebesar 12,81%, sedangkan peningkatan nilai rata-rata siklus 1 ke
siklus II yaitu sebesar 8,19%. Berdasarkan analisis data yang dapat dikatakan bahwa
melalui metode VAK dapat meningkatkan hasil belajar lompat tinggi gaya straddle,
namun belum memenuhi kreteria ketuntasan secara klasikal yaitu 80% (Aqib Zainal :
2006)
Dengan nilai rata-rata hasil belajar setelah dikonfersikan 71%. Berdasaskan hasil
analisis data dapat dikatakan bahwa melalui Metode VAK dapat meningkatkan proses
belajar lompat tinggi gaya stradlle dengan menggunakan Metode VAK ( Visual,
Auditory, Kinestetik ) pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Tanah Putih Kec. Tanah Putih
Kab. Rokan Hilir Prov. RIAU

DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAAN
ABSTRAK .........................................................................................................iv

KATA PENGANTAR .......................................................................................v
DAFTAR ISI………………………………………………………………….viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................x
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii
BAB

I:

PENDAHULUAN....................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 9
C. Batasan Masalah ................................................................................. 10
D. Rumusan Masalah ............................................................................... 10
E. Tujuan Penelitian ................................................................................ 10
F. Manfaat Penelitian .............................................................................. 11
BAB II :

LANDASAN TEORITIS .......................................................... 12


A. Kerangka Teoritis ................................................................................ 12
1. Hakekat Pendidikan Jasmani ........................................................ 12
2. Hakekat Hasil Belajar .................................................................... 14
3. Hakekat Atletik .............................................................................. 23
4. Metode VAK ................................................................................. 32
B. Kerangka Berfikir ............................................................................... 38

C. Hipotesis ............................................................................................. 39

BAB III :

METODOLOGI PENELITIAN .............................................. 40

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................... 40
B. Populasi dan Sampel ............................................................................ 40
C. Metode Penelitian ................................................................................ 41
D. Desain Penelitian ................................................................................. 42
E. Instrumen Penelitian ............................................................................ 48
F. Tehnik Analisi Data ............................................................................. 51

BAB IV :

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………………54

A. Deskripsi Data Penilaian…………………………………………….54
B. Hasil Penelitian ...................................................................................55
C. Pembahasan Hasil Penelitian ..............................................................60
BAB V :

KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................64

A. Kesimpulan .........................................................................................64
B. Saran ...................................................................................................64
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………65
LAMPIRAN-LAMPIRAN …..........................................................................67

DAFTAR TABEL

Tabel


Hal

1.

Kelebihan dan Kekurangan Metode VAK ................................................. 37

2.

Deskripsi Hasil Data Penelitian ................................................................ 54

3.

Deskripsi Hasil Post-Test I Lompat Tinggi Gaya Straddle Siklus I .......... 56

4.

Deskripsi Hasil Post-Test II Lompat Tinggi Gaya Straddle Siklus II ....... 57

5.


Nilai Rata Tes Awal, Post-Test I Dan Post-Test II .................................... 59

DAFTAR GAMBAR
Gambar

Hal

1. Cara Melakukan Awalan Lompat Tinggi gaya Straddle............................... 29
2. Cara Melakukan Tolakan Kaki Gaya Straddle ............................................. 30
3. Serangkaian Gerakan Lompat Tinggi Gaya Straddle ................................... 31
4. Skema Siklus Penelitian Tindakan Kelas ...................................................... 47
5. Bentuk Tes Lompat Tinggi Gaya Straddle ................................................... 48
6. Perbandingan Ketuntasan Belajar pada Siklus I ........................................... 56
7. Perbandingan Ketuntasan Belajar pada Siklus II .......................................... 58
8. Perbandingan setiap siklus ........................................................................... 60

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran


Hal

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I .............................................. 67
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ............................................. 70
3. Format Lembar Penilaian ............................................................................ 73
4. Data Pre-Test Hasil Belajar Lompat Tinggi Gaya Staddle ......................... 77
5. Data Post-Test Hasil Belajar Lompat Tinggi Gaya Staddle Siklus I .......... 79
6. Data Post-Test Hasil Belajar Lompat Tinggi Gaya Staddle Siklus II ......... 81
7. Data perkembangan Hasil Belajar Siklus I Dan II ....................................... 83
8. Susunan Kepanitian ...................................................................................... 84
9. Dokumentasi Penelitian .............................................................................. 85

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pembinaan olahraga sejak dini merupakan satu program kebijakan
pembinaan olahraga nasional, seperti tercantum dalam Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 3 Tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional.
Keolahragaan adalah segala aspek yang berkaitan dengan olahraga yang

memerlukan peraturan, pendidikan, pelatihan, pembinaan, pengembangan, dan
pengawasan. Keolahragaan Nasional adalah keolahragaan yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
yang berakar pada nilai-nilai keolahragaan, kebudayaan nasional Indonesia, dan
tanggap terhadap tuntutan perkembangan olahraga. Olahraga pendidikan adalah
Pendidikan Jasmani dan Olahraga yang dilaksanakan

sebagai bagian proses

pendidikan yang teratur dan berkelanjutan untuk memperoleh pengetahuan,
kepribadian, keterampilan, kesehatan, dan kebugaran jasmani. Olahraga prestasi
adalah olahraga yang membina dan mengembangkan olahragawan secara
terencana, berjenjang, dan berkelanjutan melalui kompetisi untuk mencapai
prestasi dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi olahraga.
Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar yang menumbuh
kembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara mendorong
dan memfasilitasi kegiatan belajar mereka.

1


Perkembangan yang melanda dunia, khususnya dibidang teknologi dan
informasi memberikan pengaruh terhadap dunia pendidikan. Bill Gates pendiri
perusahaan Microsoft, dalam Rose dan Nicholl (2002 : 17) menyatakan bahwa
“Dalam dunia yang berubah,pendidikan adalah modal utama bagi seseorang agar
bisa beradaptasi ”. Hal ini menuntut kamampuan belajar yang lebih cepat untuk
dapat menganalisis setiap situasi secara logis dan memecahkan masalah secara
kreatif.
Abad 21 merupakan abad pengetahuan dimana pengetahuan akan menjadi
landasan utama segala aspek kehidupan. Abad pengetahuan sangat berpengaruh
terhadap pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan lapangan kerja.
Pendidikan adalah salah satu hal yang sangat penting untuk membekali siswa
menghadapi masa depan . Untuk itu proses pembelajaran yang bermakna sangat
menentukan terwujudnya pendidikan yang berkualitas. Siswa perlu mendapat
bimbingan , dorongan, dan peluang yang memadai untuk belajar dan mempelajari
hal-hal yang akan diperlukan dalam kehidupannya. Tuntutan masyarakat yang
semakin besar terhadap pendidikan serta kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi, membuat pendidikan tidak mungkin lagi dikelola hanya dengan melalui
pola tradisional.
Selama ini guru dipandang sebagai sumber informasi utama,


namun

karena semakin majunya teknologi maka siswa dapat dengan mudah mendapatkan
informasi yang dibutuhkannya, maka guru seharusnya tanggap dan mampu
menyesuaikan diri terhadap perkembangan tersebut. Salah satu yang dapat
dilakukan adalah menerapkan peran guru sebagai fasilitator dan katalisator.

Peran guru sebagai fasilitator adalah memfasilitasi proses pembelajaran
yang berlangsung dikelas. Guru memilih atau merancang rencana pembelajaran
yang sesuai dengan kondisi kelas dan berusaha mengarahkan siswa untuk
berperan aktif dan bertanggung jawab terhadap proses

serta hasil belajar.

Sedangkan peran guru sebagai katalisator adalah guru membantu siswa dalam
menemukan kekuatan, talenta dan kelebihan mereka. Guru bertindak sebagai
pembimbing yang mampu menembuhkan dan mengembangkan rasa cinta siswa
akan proses pembelajaran serta membantu siswa untuk mengerti cara belajar yang
optimal. Dalam proses pembelajaran apabila guru dapat menerapkan kedua peran
tersebut


maka segala kegiatan dalam pembelajaran akan terasa lebih

menyenangkan dan lebih bermakna bagi siswa.
Secara umum kegiatan pembelajaran penjas melibatkan aktivitas fisik, demikian
pula halnya dalam belajar lompat tinggi gaya straddle. Salah satu faktor keberhasilan guru
dalam menyampaikan materi yang diajarkan dipengaruhi oleh metode atau gaya
mengajar. Metode mengajar diartikan sebagai cara yang dipilih guru untuk berinteraksi
dengan siswa dalam proses pembelajaran, sehingga materi yang diajarkan dapat dikuasai
anak dengan baik. Metode mengajar yang sesuai dalam pelaksanaan pembelajaran akan
membantu anak untuk menguasai materi yang diajarkan sehingga tujuan pembelajaran
dapat tercapai.
Banyak metode atau gaya mengajar yang dapat digunakan dalam pembelajaran
penjas. Metode yang digunakan sebaiknya disesuaikan dengan materi pelajaran yang akan
disampaikan. Beberapa metode mengajar dapat diterapkan selama pembelajaran
berlangsung, tergantung dari keadaan kelas atau siswa.

Berdasarkan hasil observasi dan pengalaman penulis di SMP Negeri 1
Tanah Putih terlihat bahwa pada saat proses pembelajaran lompat tinggi
berlangsung, banyak siswa kurang semangat dalam melakukan aktifitas
pembelajaran. Dalam observasi yang dilakukan penulis dari guru bidang studi
pendidikan jasmani bahwa teknik dasar lompat tinggi gaya straddle siswa masih
rendah. Ini disebabkan karena siswa kurang aktif dalam mengikuti dan
melaksanakan pembelajaran pendidikan jasmani cabang atletik nomor lompat
tinggi . Dari hasil wawancara penulis dengan guru bidang studi penjas di SMP
Negeri 1 Tanah Putih oleh Edi Mizwar Menyatakan bahwa : ”Siswa kurang dapat
memahami teknik dasar lompat tinggi gaya straddle dengan baik sehingga hasil
belajar lompat tinggi gaya straddle yang diperoleh kurang maksimal”.
Selain itu siswa merasa lompat tinggi tidak populer dikalangan
masyarakat. Sesuai dengan pengamatan atau survey yang dilakukan oleh peneliti
di SMP Negeri 1 Tanah Putih pada bulan April 2012, siswa yang mempraktekkan
lompat tinggi gaya straddle dari jumlah 23 siswa yang terdapat dalam satu kelas,
pada waktu beberapa kali melakukan pembelajaran penjas dalam materi lompat
tinggi gaya staradlle, masih banyak dijumpai para siswa yang kurang terampil
dalam melakukan teknik dasar lompat tinggi gaya straddle, karena itu hasil belajar
lompat tinggi gaya straddle siswa masih sangat rendah, dibawah tingkat kriteria
ketuntasan minimal ( KKM ) yaitu dengan nilai 70 yaitu dari 23 siswa hanya 5
siswa yang tuntas itu artinya hanya 21,7% siswa, sementara siswa yang tidak
tuntas 18 siswa atau 78,3% siswa tidak tuntas dalam satu kelas tersebut,berarti
dari data tersebut hanya 21,7% dari siswa seluruhnya yang berhasil melakukan

lompat tinggi gaya straddle, namun nilai itu belum memenuhi kriteria ketuntasan
minimal (KKM) secara klasikal yang di tetapkan yaitu 80% dari keseluruhan
siswa. Hal ini berpengaruh pada hasil belajar siswa yaitu rendahnya nilai-nilai
siswa yang terlihat pada Kriteri Ketuntasan Minimal (KKM) yang yang ditetapkan
disekolah untuk mata pelajaran pendidikan jasmani adalah 70, namun masih
banyak siswa yang mempunyai nilai rata-rata dibawah 70.
Faktor yang yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar lompat tinggi
gaya straddle adalah faktor gaya mengajar guru bidang studi. Dalam proses
pembelajaran guru menjadi faktor yang utama untuk mencapai keberhasilan
tujuan pembelajaran khususnya pendidikan jasmani. Peran guru sangat vital dalam
proses pembelajaran karena disini guru sebagai fasilitator, pemberi materi dan
sumber ilmu bagi siswa siswi disekolah. Sistem pengajaran yang bersifat
konvesional yaitu dengan proses pembelajaran yang berpusat pada guru, dimana
guru aktif menjelaskan sedangkan siswa bersifat pasif, hanya mendengarkan dan
mencatat masih banyak diterapkan. Hal ini tentu saja membosankan bagi siswa itu
sendiri sehingga mereka akan sulit untuk berkonsentrasi dan pikiran mereka pun
melayang kemana-mana. Akibatnya tidak sedikitpun materi yang tersimpan
dalam ingatan dan memori siswa. Jika hal ini berlangsug terus menerus dalam
waktu yang lama maka minat, motivasi, aktivitas, dan hasil belajar siswa yang
juga menurun. Padahal guru sebagai tenaga professional dan fasilitator dalam
pembelajaran seharusnya terus mengembangkan

kreatifitasnya dalam proses

belajar mengajar. Apalagi sekarang dunia pendidikan sudah harus mengikuti

perkembangan teknologi. Guru harus dapat memanfaatkan hasil teknologi yang
ada untuk kemajuan pendidikan.
Masalah sarana prasarana disekolah tersebut memang menjadi kendala
untuk kemajuan pendidikan jasmani dan proses pembelajaran kurang maksimal,
khususnya pembelajaran atletik nomor lompat tinggi. Sarana prasarana yang
tersedia disekolah tersebut adalah bola voli, bola kaki, tolak peluru ,matras senam
lantai, lapangan bola voli / basket dan lapangan badminton. Jika sarana prasarana
yang dimiliki sekolah kurang memadai maka pembelajaran lompat tinggi tidak
akan berjalan maksimal dan tujuan pembelajarannya tidak akan tercapai dengan
hasil yang baik.
Salah satu faktor tercapainya tujuan pembelajaran pendidikan jasmani
adalah faktor lingkungan sekitar. Lingkungan sekitar sekolah mempunyai
pengaruh yang besar terhadap tumbuh kembang siswa dan merupakan rangsangan
berpikir yang kuat buat siswa-siswa ketika pembelajaran pendidikan jasmani.
Peneliti melihat lingkungan sekitar sekolah cukup bagus karena lingkungan
sekitar sekolah banyak pepohonan dan terletak dipinggir jalan dan beberapa
rumah warga, walaupun sekolah tersebut terletak dipinggir jalan suasana belajar
tetap terasa nyaman dan kondusif.
Perlu adanya usaha perbaikan dalam hal pengajaran, misalnya penggunaan
metode VAK (Visual,Auditory,Kinestetik). Penggunaan Metode VAK merupakan
media pembelajaran yang unsur-unsurnya sangat mendukung peningkatan hasil
belajar siswa disekolah. Dikatakan demikian karena media merupakan alat bantu
dan sumber belajar dalam proses belajar mengajar sehingga dapat melicinkan

jalan menuju tercapainya tujuan pembelajaran. Media dapat menambah
ketertarikan dan minat belajar siswa serta memperjelas materi pembelajaran yang
diberikan oleh guru. Sebagaimana terdapat dalam Undang-undang No 2 tahun
1989 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 35, Yaitu setiap satuan
pendidikan jalur pendidikan sekolah, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah
maupun masyarakat harus menyediakan sumber belajar.
Jadi pendidikan tidak mungkin terselenggara dengan baik bilamana para
tenaga kependidikan maupun para peserta didik tidak didukung oleh sumber
belajar yang diperlukan untuk penyelenggara kegiatan belajar yang bersangkutan.
Terlebih dalam pembelajaran pendidikan jasmani pada pokok bahasan atletik
nomor lompat tinggi yang membutuhkan tehnik-tehnik dalam melakukan
gerakannya. Setiap materi pembelajaran tentu memiliki tingkat kesukaran yang
bervariasi. Pada satu sisi ada bahan pelajaran yang tidak memerlukan alat bantu,
tetapi dilain pihak ada bahan pelajaran yang sangat memerlukan alat bantu media
seperti gambar,video dan lain-lain. Bahan pelajaran dengan tingkat kesukaran
tentu sukar diproses oleh siswa. Apalagi bagi siswa yang kurang menyukai bahan
pelajaran yang disampaikan itu. Pastilah siswa akan cepat merasa bosan dan lelah.
Mereka hanya akan mengkhayal dan berandai-andai saat melihat papan tulis dan
guru hanya memberikan ceramah kepada mereka. Hal ini sudah dapat pasti
mempengaruhi prestasi belajar siswa. Namun, pada kenyataan sekarang ini masih
banyak guru yang belum menggunakan media sebagai alat bantu dan sumber
balajar.

Video dapat merangsang gairah dan motivasi belajar siswa karena adanya
unsur suara dan gambar yang bisa menarik perhatian siswa untuk belajar. Siswa
akan belajar lebih banyak dari pada jika materi pelajaran disajikan hanya dengan
stimulus pandang atau hanya stimulus dengar. Siswa juga akan lebih tertantang
untuk mendalami pelajaran dengan menemukan masalah dari materi yang
disajikan melalui media yang ditampilkan. Selain itu dengan melihat dan
mendengar siswa akan lebih mudah menyerap dan mengingat materi pelajaran
yang disajikan karena menurut Dale dalam Arsyad (1995) memperkirakan bahwa
pemerolehan hasil belajar melalui indera pandang dan indera dengar memiliki
perbedaan, yaitu 75 % hasil belajar seseorang diperoleh melalui indera pandang
sekitar 13 % diperoleh melalui indera dengar,dan sekitar 12 % diperoleh melalui
indera lainnya.
Banyak faktor yang meempengaruhi hasil belajar siswa diantaranya adalah
motivasi, minat, bakat, semangat, kondisi fisik, sarana atau media pembelajaran,
guru, metode atau strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru, dan lain-lain.
Menyadari hal tersebut, perlu adanya suatu pembaharuan dalam pembelajaran
untuk memungkinkan siswa dapat mempelajari penjas khususnya materi lompat
tinggi menjadi lebih mudah, lebih cepat, lebih bermakna, efektif dan
menyenangkan, salah satunya adalah melalui metode VAK.
Melalui Metode VAK siswa diajarkan untuk memahami “bagaimana cara
belajar” dan “bagaimana cara berfikir”, melakukan pembelajaran berdasarkan
akifitas dan memanfaatkan indra sebanyak mungkin. Metode VAK yang
merupakan singkatan dari kata Visual (belajar dengan melihat,mengamati dan

menggambarkan sesuatu), Auditory (belajar berbicara dan mendengar sesuatu),
dan kinestetik (Belajar melalui aktivitas fisik atau bergerak dan berbuat atau
keterlibatan langsung).
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tindakan kelas (PTK) pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Tanah Putih
dengan judul : tentang penggunaan Metode VAK terhadap Upaya meningkatkan
hasil belajar lompat tinggi gaya straddle pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 tanah
Putih Kab.Rokan Hilir Prov.RIAU Tahun Ajaran 2012 / 2013.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan

latar

belakang

yang

dikemukakan,

maka

dapat

diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut :
1. Siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran
2. Siswa masih malu-malu dalam penyampaian pertanyaan terhadap materi yang
kurang dipahami
3. Siswa merasa susah dalam melakukan tekhnik dasar lompat tinggi gaya
straddle
4. Keterbatasan alat sehingga membuat siswa jenuh ketika harus menunggu
giliran untuk melakukan latihan tekhnik dasar lompat tinggi gaya straddle

C. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya ruang lingkup masalah dan keterbatasan waktu, dana
dan kemampuan penulis maka perlu adanya pembatasan masalah. Adapun
pembatasan masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah melihat peranan
penggunaan

Metode

VAK

(Visual,auditory,kinestetik)

Terhadap

upaya

meningkatkan hasil belajar lompat tinggi gaya straddle pada siswa kelas VII SMP
Negeri Tanah Putih Kab.Rokan Hilir Prov.RIAU Tahun Ajaran 2012 / 2013.

D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dapat diambil berdasarkan uraian di atas adalah :
”Apakah penggunaan metode VAK dapat meningkatkan hasil belajar lompat
tinggi gaya straddle pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Tanah Putih Kab.Rokan
Hilir Prov.RIAU Tahun Ajaran 2012 / 2013?”

E. Tujuan Penelitian
Adapaun tujuan penelitian ini adalah : “Untuk mengetahui seberapa besar
peningkatan hasil belajar lompat tinggi gaya straddle yang didapat pada siswa
kelas VII SMP Negeri 1 Tanah Putih Kab.Rokan Hilir Prov.RIAU Tahun Ajaran
2012 / 2013 melalui penggunaan metode VAK.”

F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1.

Sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan hasil belajar siswa

2.

Melalaui penelitian ini diharapkan siswa dapat menyenangi cabang
olahraga,khususnya lompat tinggi gaya straddle.

3.

Sebagai masukan bagi guru agar dapat memahami metode VAK dan
menerapkannya dalam pembelajaran

4.

Sebagai wawasan peneliti maupun pembaca lainnya tentang metode VAK

5.

Untuk menambah wawasan ilmiah secara teoritis dan memperkaya ilmu
pengetahuan pendidikan disekolah

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil belajar siswa pada siklus 1 setelah tes hasil belajar 1
dapat dilihat bahwa kemampuan awal siswa dalam melakukan tekhnik dasar
lompat tinggi gaya straddle masih rendah. Sedangkan pada siklus II dapat dilihat
kemampuan siswa dalam melakukan tes hasil belajar secara klasikal sudah
meningkat. Berdasarkan hal itu maka dapat ditarik kesimpulan bahwa lompat
tinggi gaya straddle dengan menggunakan metode VAK dapat meningkatkan
hasil belajar lompat tinggi gaya straddle pada siswa kelas VII SMP Negeri 1
tanah Putih Kab Rokan Hilir Prov RIAU Tahun Ajaran 2012 / 2013.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti menyarankan sebagai berikut:
1. Metode VAK merupakan Metode pembelajaran yang dapat dipergunakan
dalam meningkatkan hasil belajar siswa khususnya Lompat Tinggi Gaya
Straddle.
2. Bagi guru dan calon guru khususnya guru pendidikan jasmani hendaknya
menggunakan Metode pembelajaran yang baik dalam proses pembelajaran
yang tepat sesuai dengan karakteristik siswa sehingga hasil belajar siswa
dapat terus ditingkatkan.
3. Masukan kepada peneliti berikutnya yang ada kaitannya dengan penelitian
ini.

4. Sebagai rujukan bagi mahasiswa dan peniliti yang lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman, (2003), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta:
Rineka Cipta
Arikunto. S.dkk. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Penerbit Bumi
Aksara
Bashori, K. (2001). Kelas Bukan Kuburan. Majalah Gerbang Pendidikan Edisi
no.1/Tahun 1.Hal 38-39 : http// mediadiknas.go.id/ medical
document/5406.pdf
Budiningsih, Asri. (2008). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Dimyanti Dan Mudjiono. (2006). Belajar Dan Pembelajaran. Penerbit Rineka
Cipta. Jakarta
Djamarah, (2006), Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Rineka Cipta
Hamalik, Oemar. (2001). Prose Belajar Mengajar. Jakarta, Bumi Aksara
Khomsin. (2001). Paradigma Baru Penjas di Indonesia Dalam Era Reformasi.
Jakarta
Lutan, Rusli (2000). Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani Dan
Kesehatan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi.Proyek Pembinaan Tenaga Pendidikan.Jakarta.
Meier, Dave (2002). The accelerated Learning Handbook. Alih bahasa Rahmani
Astuti. Penerbit Kaifa. Bandung
Muhajir. (2007). Pendidikan Jasmani Olahraga & Kesehatan SMP Kelas VIII.
Bandung: Yudistira
Msc,Abdoellah,Arma ( 1985). Olahraga ( Untuk Pelatih, Pembina dan
Penggemar). Penerbit PT Satra Hudaya. Jakarta
Nana Sudjana, (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung : PT
Remaja Rosda Karya
Rose,C., Nicholl,J,M. (2002). Accelerated Learning For the 21st Century. Alih
bahasa Dedi Ahimsa. Penerbit Nuansa Cendika. Bandung
Slameto. (2003). Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Penerbit
Rineka Cipta. Jakarta

Subroto. Toto, (2000). Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM). Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan
Supandi. (1992). Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani Dan
Kesehatan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi.Proyek Pembinaan Tenaga Pendidikan.Jakarta
Suprijono, (2009), Cooperative learning, Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Suryosubroto, B.(1997). Proses Belajar Mengajar Disekolah. Penerbit Rineka
Cipta. Jakarta
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi FIK UNIMED 2007
Trianto. (2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif : Konsep,
Landasan dan Implementasi Pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Jakarta : Penerbit Kencana
Yoyo Bahagia. Dkk (2000). Atletik. Jakarta, Depdiknas.
Yudha Hendrayana, dkk (2000). Pembelajaran Atletik Pendekatan Permainan &
Kompetisi untuk siswa.
Yudhi Munandi, (2008). Media Pembelajaran. Jakarta, Gaung Persada Press.
http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/colect/skripsi/archives/HASH44b3/0f240ccl.dir/
doc.pdf Akses pada tanggal 3 Februari jam 01:00.
(http : // mediadiknas.go.id/ medical document / 5406.pdf.)
http://veynisaicha.blogspot.com/2011/07/14-vak-visualization-auditory.html
www .faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar.com

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STAD DENGAN BERBANTUAN MEDIA QUICK ON THE DRAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 TANAH JAMBO AYE

0 4 1

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT KANGKANG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN METODE BAGIAN PADA SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 4 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

12 141 54

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DENGAN METODE PEMBELAJARAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI 1 GADINGREJO PRENGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 10 43

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DENGAN METODE PEMBELAJARAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI 1 GADINGREJOPRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 29 36

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 SINAR MULYA KECAMATAN BANYUMAS KAB. PRINGSEWU

43 182 68

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA DADA MELALUI PENDEKATAN DIAGNOSTIK KESULITAN BELAJAR PADA SISWA KELAS VII SMP ADVENT BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2012/2013

2 8 83

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN GERAK DASAR LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS X-7 SMA NEGERI 5 KOTA METRO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 8 56

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA DADA MELALUI PENDEKATAN DIAGNOSTIK KESULITAN BELAJAR PADA SISWA KELAS VII SMP ADVENT BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2012/2013

0 8 83

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XII SMA NEGERI 1 AMBUNTEN DENGAN MENERAPKAN METODE KREATIVITAS

0 2 12

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN GROUP INVESTIGATION SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 1 KALIBAWANG KULON PROGO

0 1 6