Pengembangan perangkat pembelajaran materi garis dan sudut dengan pendekatan paradigma pedagogi reflektif menggunakan model pembelajaran contextual teaching and learning di SMP Negeri 1 Yogyakart

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATERI GARIS
DAN SUDUT DENGAN PENDEKATAN PARADIGMA PEDAGOGI
REFLEKTIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN
CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DI SMP NEGERI 1
YOGYAKARTA

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika

Disusun oleh:
Fransisca Bertania Delani
NIM: 131414030

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA
2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SKRIPSI
PENGEIVTBA]TGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATERI GARIS

DAN SLTDUT DENGAN PENDEKATAN P.A,RADIGMA PEDAGOGI

REFLEKTIT MENGGM{AKAhI MODEL PEMBELAJARAN
CONTEXTUAL TtrAC}IING AND LEARNING DI SIUP NEGERI

YOGYAKARTA

Oleh:
Fransisca Bertania Delani

NIM'.: I 131414030
-


T'eiah disetului oleh

:

,.. .

,,i

Dosen Pembimbing

Dra. Haniek Sri Pratini, M.Fd.

Tanggal 13 Juni 2017

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

a


SKRIPSI
GEilIBANGAN PERAI{GKAT PEMBELAJARAN MATERI GARIS
DAN SLTDUT DENGAN PENDEKATAN PARADIGMA PEDAGOGI
REFLEKTIF' MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN
CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DI SMP NEGERI 1
YOGYAKARTA

PEN

Dipersiapkan dan ditulis oleh:

Fransisca Bertania Delani

NIM: 131414030
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji
pada ianggal 10 Juli 2017
dan dinyatakan telah memenuhi syaral

Susunan Panitia Penguji


Nama Lengkap
Ketua

Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd.

Sekretaris

Dr. Hongki Julie, M.Si.

Anggota

I

Tanda Tpq8an

,/ M"

,


)ir'!

*^:

Dra. Haniek Sri Pratini, M.Pd.

Anggota II

C. Novella Krisnamurti, M.Sc.

Anggota III

Niluh Suiistvani. M.Pd.

Pendidikan

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


PERSEMBAHAN

Karya ini Dipersembahkan Untuk:
Tuhan Yesus Kristus
Ayah dan Ibu
Linoes Masiran
Christna Iswati
Kakak
Andreas Dion Aggoro
Sahabat, teman, dan orang-orang terdekat
Rekan-rekan Pendidikan Matematika
Seluruh Dosen selama saya menimba ilmu
Almamater terhormat
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO


ḛJangan Berhenti Belajar, Walau UbananḜ
(Linoes Masiran)

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya

tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 10 Juli 2017
Penulis,


\r^^
Fransisca B ertania Delani

NIM. t314t4030

VI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH UNTUK KEPBNTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama

: Fransisca Bertania Delani

NomorMahasiswa :131414030
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
..PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN

MATERI GARIS DAN

SUDUT DENGAN PENDEKATAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF

MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING
AND LEARNING DI SMP NEGERI I YOGYAKARTA"
Beserta perangkat yang diperlukan (perangkat pembelajaran). Dengan demikian
saya memberikan kepada Perpustakaan Universitaas Sanata Dharma hak untuk

menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk
pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan memppublikasikannya di
internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu izi dari saya
maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.


Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 10 Juli 2017

Yang menyatakan
il

Il

lj 0uI

Fransisca Bertania Delani

vil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
Fransisca
Bertania
Delani

(NIM:
131414030),
2017.
Pengembangan Perangkat Pembelajaran Materi Garis dan Sudut
dengan Pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif Menggunakan
Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning untuk di
SMP Negeri 1 Yogyakarta. Program Studi Pendidikan
Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan
untuk perangkat pembelajaran pada materi garis dan sudut, dengan
pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR), menggunakan model
pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL). Penelitian ini
bertujuan untuk 1) mengembangkan perangkat pembelajaran dengan
pendekatan PPR serta menggunakan model CTL; 2) mengetahui
kualitas perangkat pembelajaran yang yang dikembangkan berdasarkan
hasil validasi dan ketercapaian hasil belajar siswa dan 3) mengetahui
respon siswa dan guru terhadap proses pembelajaran tersebut.
Peneliti menggunakan langkah-langkah penelitian dan
pengembangan menurut Sugiyono, yang meliputi: (1) Potensi dan
Masalah, (2) Pengumpulan Data, (3) Desain Produk, (4) Validasi
Desain, (5) Perbaikan Desain, (6) Uji Coba Produk, (7) Revisi Produk.
Subyek dalam penilitian ini adalah siswa kelas VII B SMP Negeri 1
Yogyakarta. Obyek penelitian ini adalah semua perangkat
pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti. Perangkat
pembelajaran yang dikembangkan yaitu silabus, RPP, bahan ajar,
LKS, dan instrumen penilaian. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah observasi, wawancara, pemberian kuesioner,
penilaian (competence, conscience, compassion), dan dokumentasi.
Analisis data kualitatif berdasarkan hasil observasi, hasil wawancara,
dan hasil refleksi. Analisis data kuantitatif berdasarkan hasil observasi
selama uji coba. Hasil validasi, nilaai THB, dan hasil kuesioner respon
siswa.
Hasil dari perangkat pembelajaran yang telah
dikembangkan adalah produk yang dihasilkan sudah baik sehingga
dapat digunakan secara meluas. Hasil validasi perangkat pembelajaran
termasuk kategori baik, hasil kuesioner respon siswa terhadap proses
pembelajaran termasuk kategori bagus, dan respon guru dari hasil
observasi menunjukkan guru telah mampu melaksanakan proses
pembelajaran
menggunakan
perangkat
pembelajaran
yang
dikembangkan dengan cukup baik.

Kata Kunci: Perangkat pembelajaran, PPR, CTL, garis dan sudut

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
Fransisca Bertania Delani (NIM: 131414030), 2017.Development of
Learning Materials of Line and Angle for Class VII B SMP Negeri
1 Yogyakarta using Reflective Pedagogy Paradigm Approach and
Contextual Teaching and Learning Mode.Mathematics Education
Study Program, Departmen of Mathematics and Science Education,
Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma
University.

This study serves as a research and development of
teaching materials of line and angle, facilitated by the Reflective
Pedagogy Paradigm (PPR) approach and Contextual Teaching and
Learning (CTL) model. This research aims to 1) develop learning
materials through PPR approach and CTL model; 2) comprehend the
quality of developed teaching materials based on validation results
and students’ achieved learning results and 3) students and teachers
response regarding said materials.
Researcher incorporated steps of research and development
as advised by Sugiyono which include: (1) Potential and Problem, (2)
Data collection, (3) Product Design, (4) Design Validation, (5)
Design Improvement, (6) Trial Attempts, (7) Product Revision. Subject
of research study is students of class VII B SMP Negeri 1 Yogyakarta.
Object of research study including all learning materials developed by
researcher. Learning materials developed including syllabus, RPP,
teaching materials, LKS, and grading instruments. Data collection
technique
used
including
observation,
interview,
survey
questionnaires, assessment (competence, conscience, compassion),
and documentation. Qualitative data analysis is based on observation,
interview results, and reflection results. Quantitative data analysis is
based on observation results during trial practice. Validation results,
THB scores, and student questionnaire results.
Result of developed learning materials shows that product
is sustainable to be used and spread. Study material validation is
categorized as “good”, students survey questionnaire regarding
developed learning materials is categorized as “excellent”, and
teachers response and observation results showed that teachers are
able to execute learning processes using the developed teaching
materials quite efficiently.

Keywords: Learning material, PPR, CTL, line and angle

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dihaturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan karunia dan penyertaanNya sehingga saya dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul "Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Pendekatan Paradigma Pedagogi

dengan

Reflektif dan Menggunakan Model

Pembelajaran Contextual Teaching and Learning untuk Materi Garis dan Sudut

Kelas

VII B

SMP Negeri 1 Yogyakarta"

ini

dengan tepat waktu. Skripsi ini

disusun untuk melengkapi salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika di Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.

Diucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya

dalam mengumpulkan informasi mengenai pembuatan skripsi ini. Pihak-pihak
tersebut antara lain:

l. Rohandi, Ph.D., selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2.

Dr. Hongki Julie, M.Si.,

selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Matematika.
J.

Beni Utomo, M.Sc., selaku Wakil Ketua Program Studi Pendidikan
Matematika.

4.

Dra. Haniek Sri Pratini, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan sumbangan pemikiran selama menyusun skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

I

5. Margaretha M.M,

M.Pd., Maria Suci Apriani, S.Pd., M.Si., dan Veronika

Fitri Rianasari, M.Sc., selaku dosen yang telah bersedia menjadi validator
untuk instrumen dan perangkat pembelajaran.

6. Dra. Y. Niken Sasanti, M.Pd., selaku

Kepala Sekolah SMP Negeri

1

Yogyakarta yang telah memberikan izin untuk penelitian dan pengambilan
data,

7.

Maria Roostika, S.Pd., selaku guru matematika kelas VII B SMP Negeri

Yogyakarta yang telah menjadi validator sekaligus melakukan

uji

1

coba

perangkat pembelajaran yang dirancang oleh peneliti.

8.

Siswa kelas

VII B

SMP Negeri 1 Yogyakarta yang telah terlibat aktif

selama pembelajaran.

9.

Kedua orang tua dan kakak laki-laki saya yang telah mendukung dan
memberikan doa restu yaitu Linoes Masiran, Christina Iswati, dan Andreas

Dion Anggoro.
10. Sahabat-sahabat yang saya sayangi yang selalu memberikan semangat dan

motivasi: Anatasia Febi, Anna Budi, Mayang, Andit, Kress, Thevany,
Ester, Dewi Chandra, dan Tika..
11.

Ternan-teman Pendidikan Matematika angkatan 2013

yang

telah

memberika ide pemikiran dan dukungan bagi saya.
12. Semua pihak yang telah banyak berjasa dalam penelitian dan penyusunan

skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

't

Disadari bahwa dalam pembuatan skripsi ini masih terdapat banyak
kekurangan. oleh karena itu, dimohon kritik dan saran yang membangun
agar skripsi

ini dapat menjadi lebih baik dan bermafaat bagi semua orang.

Sekian prakata

ini disampaikan, apabila ada kata-kata yang

salah

maka saya mohon maaf.

Yogyakarta, | 5 Juni 2017

lr

h/t
p

[,v'

I

Penulis

xtl

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI
Halaman

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING......................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................iii
PERSEMBAHAN...................................................................................................iv
MOTTO....................................................................................................................v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.................................................................vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI..................................................vii
ABSTRAK............................................................................................................viii
ABSTRACT..............................................................................................................ix

KATA PENGANTAR.............................................................................................x
DAFTAR ISI.........................................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................xv
DAFTAR TABEL............................................................................................... xvii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................xix
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................1
B. Identifikasi Masalah...............................................................................5
C. Rumusan Masalah..................................................................................6
D. Tujuan Penelitian...................................................................................7
E. Pembatasan Masalah..............................................................................7
F. Batasan Istilah........................................................................................8
G. Manfaat Penelitian.................................................................................9
H. Spesifikasi Produk................................................................................10

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II LANDASAN TEORI................................................................................12
A. Pembelajaran Matematika....................................................................12
B. Paradigma Pedagogi Reflektif..............................................................13
C. Penilaian Hasil Belajar.........................................................................20
D. Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL..........21
E. Perangkat Pembelajaran.......................................................................25
F. Alat Peraga...........................................................................................29
G. Garis dan Sudut....................................................................................30
H. Penelitian dan Pengembangan..............................................................42
I. Penelitian yang Relevan.......................................................................46
J. Kerangka Berpikir................................................................................48
BAB III METODE PENELITIAN.........................................................................51
A. Jenis Penelitian.....................................................................................51
B. Setting Penelitian..................................................................................52
C. Desain dan Prosedur Pengembangan...................................................53
D. Teknik Pengumpulan Data.................................................................. 56
E. Instrumen Penelitian.............................................................................57
F. Penilaian Conscience...........................................................................67
G. Penilaian Compassion.........................................................................68
H. Teknik Analisis Data............................................................................69
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................76
A. Hasil Penelitian....................................................................................76
B. Pembahasan........................................................................................144
C. Keterbatasan Penelitian......................................................................163
BAB V PENUTUP...............................................................................................165
a. Kesimpulan........................................................................................165
b. Saran...................................................................................................167

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................168
LAMPIRAN.........................................................................................................172
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1

Surat Keterangan Sudah Penelitian..............................................172

Lampiran 2

Hasil Scanning Lembar Validasi Instrumen Penelitian...............173

Lampiran 3

Hasil Scanning LKS.....................................................................299

Lampiran 4

Scanning Hasil Lembar Jawab THB I..........................................327

Lampiran 5

Scanning Hasil Lembar Jawab THB II........................................331

Lampiran 6

Scanning Hasil Refleksi dan Aksi Batin Siswa............................334

Lampiran 7

Hasil Scanning Observasi Pembelajaran......................................339

Lampiran 8

Scanning Kuesioner Respon Siswa..............................................382

Lampiran 9

Scanning Observasi Awal............................................................385

Lampiran 10 Hasil Validasi Pedoman Wawancara Setelah Uji Coba...............387
Lampiran 11 Hasil Validasi Kuesioner..............................................................388
Lampiran 12 Hasil Validasi Pedoman Observasi..............................................389
Lampiran 13 Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran.......................................390
Lampiran 14 Hasil Observasi Proses Pembelajaran..........................................404
Lampiran 15 Hasil Olah Data Kuesioner Respon Siswa Terhadap
Pembelajaran................................................................................414
Lampiran 16 Wawancara Awal.........................................................................416
Lampiran 17 Wawancara Setelah Uji Coba.......................................................420
Lampiran 18 Wawancara Siswa........................................................................423
Lampiran 19 Transkrip Uji Coba.......................................................................427
Lampiran 20 Daftar Nilai Competence.............................................................454
Lampiran 21 Daftar Nilai Conscience...............................................................456
Lampiran 22 Daftar Nilai Compassion..............................................................458

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 23 Daftar Nilai Keterampilan............................................................460
Lampiran 24 Aksi Siswa....................................................................................462
Lampiran 25 Alat Peraga Puzzle Sudut............................................................463
Lampiran 26 Silabus.........................................................................................468
Lampiran 27 Rancangan Perencanaan Pembelajaran........................................503
Lampiran 28 Bahan Ajar...................................................................................565
Lampiran 29 Lembar Kerja Siswa.....................................................................580
Lampiran 30 Soal Tes Hasil Belajar I................................................................616
Lampiran 31 Soal Tes Hasil Belajar II..............................................................620

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1

Kisi-kisi lembar observasi sebelum uji coba..................................58

Tabel 3.2

Kisi-kisi lembar observasi selama uji coba....................................58

Tabel 3.3

Kisi-kisi peodman wawancara sebelum uji coba...........................60

Tabel 3.4

Kisi-kisi pedoman wawancara setelah uji coba.............................60

Tabel 3.5

Kisi-kisi kuesioner siswa...............................................................62

Tabel 3.6

Kuesioner validasi perangkat pembelajaran..................................63

Tabel 3.7

Kisi-kisi tes hasil belajar I.............................................................65

Tabel 3.8

Kisi-kisi tes hasil belajar II............................................................66

Tabel 3.9

Kriteria penilaian conscience.........................................................67

Tabel 3.10

Kriteria penilaian compassion........................................................68

Tabel 3.11

Kriteria Rumus Skor Skala Lima menurut Widoyoko..................71

Tabel 3.12

Kriteria Skor Skala Lima...............................................................73

Tabel 3.13

Bobot pernyataan positif kuesioner................................................74

Tabel 3.14

Bobot pernyataan negatif kuesioner...............................................74

Tabel 3.15

Kategori respon siswa....................................................................75

Tabel 4.1

Hasil validasi perangkat pembelajaran oleh 2 ahli........................91

Tabel 4.2

Jadwal pelaksanaan uji coba terbatas............................................94

Tabel 4.3

Hasil penilaian consciece pertemuan 1.........................................98

Tabel 4.4

Hasil penilaian compassion pertemuan 1.....................................99

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 4.5

Hasil penilaian consciece pertemuan 2........................................105

Tabel 4.6

Hasil penilaian compassion pertemuan 2....................................106

Tabel 4.7

Hasil penilaian consciece pertemuan 3........................................112

Tabel 4.8

Hasil penilaian compassion pertemuan 3.....................................113

Tabel 4.9

Hasil penilaian conscience pertemuan 4......................................119

Tabel 4.10

Hasil penilaian compassion pertemuan 4.....................................120

Tabel 4.11

Hasil penilaian consciece pertemuan 5........................................126

Tabel 4.12

Hasil penilaian compassion pertemuan 5.....................................126

Tabel 4.13

Hasil penilaian conscience pertemuan 6......................................131

Tabel 4.14

Hasil penilaian compassion pertemuan 6.....................................132

Tabel 4.15

Hasil penilaian conscience pertemuan 7......................................135

Tabel 4.16

Hasil penilaian compassion pertemuan 7.....................................136

Tabel 4.17

Penilaian keterampilan.................................................................138

Tabel 4.18

Hasil kuesioner respon siswa.......................................................141

Tabel 4.19

Revisian hasil uji coba terbatas....................................................143

xviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1
Gambar 2.2
Gambar 2.3

Garis AB (⃡ )...............................................................................30

Ruas garis AB ̅̅̅̅ .......................................................................30
Sinar Garis AB (

).....................................................................30

Gambar 2.4

Tangga............................................................................................30

Gambar 2.5

Laptop............................................................................................34

Gambar 2.6

Kedudukan garis k dan bidang �...................................................33

Gambar 2.7

Garis k dan l merupakan garis yang sejajar……………………...33

Gambar 2.8

Garis k dan l saling berimpit ….....................................................33

Gambar 2.9

Garis k dan l saling berpotongan ...................................................34

Gambar 2.10 ̅̅̅̅

̅̅̅̅........................................................................................34

Gambar 2.11 Garis BG membagi dua
Gambar 2.12
Gambar 2.13 ̅̅̅̅

......................................................35

.............................................................................35
̅̅̅̅ di titik C.........................................................................36

Gambar 2. 14 Sudut PQR diukur menggunakan busur derajat...................……..37

Gambar 2.15 Sudut lancip....................................................................................37
Gambar 2.16 Sudut tumpul..................................................................................38
Gambar 2.17 Sudut siku-siku...............................................................................38
Gambar 2.18 Sudut lurus.....................................................................................38
Gambar 2.19 Sudut refleks...................................................................................39

xix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Gambar 2.20 Sudut berpenyiku...........................................................................39
Gambar 2.21

Sudut berpelurus............................................................................40

Gambar 2.22 Sudut bertolakbelakang..................................................................40
Gambar 2.23 Sudut-sudut yang dihasilkan dari 2 garis sejajar yang dipotong oleh
garis lain.........................................................................................40
Gambar 2.24 Langkah-Langkah Penelitian dan Pengembangan Menurut
Sugiyono........................................................................................43
Gambar 2.25 Kerangka berpikir………………………………………………..50
Gambar 4.1

Guru mempraktikkan cara membagi ruas garis dengan jangka di
papan tulis.....................................................................................101

Gambar 4.2

Diagram hasil refleksi siswa pertemuan 2....................................104

Gambar 4.3

Siswa berdiskusi di dalam kelompok...........................................110

Gambar 4.4

Diagram Hasil Refleksi Siswa Pertemuan 3.................................110

Gambar 4.5

Siswa mengukur besar sudut pada potongan pizza......................116

Gambar 4.6

Diagram hasil refleksi siswa pertemmuan 4................................119

Gambar 4.7

Guru menyampaikan materi menggunakan alat peraga Puzzle
Sudut.............................................................................................122

Gambar 4.8

Diagram hasil refleksi siswa pertemuan 5....................................124

Gambar 4.9

Kekompakan siswa di dalam kelompok.......................................129

Gambar 4.10 Diagram hasil refleksi siswa pertemuan 6....................................130
Gambar 4.11 Diagram ketuntasan THB I...........................................................137
Gambar 4.12 Diagram ketuntasan THB II.........................................................138

xx

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut Tim Pengembangan Ilmu Pendidikan (2007: 420) kualitas
pembelajaran dilihat dari proses pembelajaran dimana dikatakan berhasil
apabila seluruh siswa dapat terlibat aktif secara fisik, mental, dan sosial.
Kualitas juga dapat dilihat dari hasil proses pembelajaran tersebut.
Sehingga siswa tersebut mampu unggul dalam inetelektual serta
berperilaku dan berkarakter baik. Hal ini dapat ditegaskan dengan adanya
kasus 2 orang mahasiswa yang telah merencanakan pelemparan bom
molotov terhadap rumah wakil dekan 3 Fakultas Teknik UMI Makassar,
dan juga rumah salah satu dosen yang berada di Kelurahan Daya,
Kecamatan Biringkanaya, Makassar, tepatnya di perumahan Kumala
(Liputan6, Juli 2015).

Hal tersebut mengakibatkan mereka yang

menerima pendidikan diharapkan mampu menjadi penerus bangsa yang
baik, faktanya dari kasus tersebut mereka memiliki kemampuan merakit
bom namun menyalahgunakan kemampuan yang mereka miliki tersebut.
Hingga saat ini pendidikan hanya menjadi sarana individu untuk
meraih

gelar

dan

pangkat.

Pendidikan

menjadi

tujuan

untuk

mengembangkan pada aspek kognitif saja. Pernyataan tersebut juga

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2

didukung dari para siswa yang dengan antu sias berlomba-lomba
agar dapat meraih nilai yang terbaik serta peringkat yang tertinggi. Hal ini
juga dapat ditinjau dari beberapa siswa yang tidak hanya mengandalkan
menerima materi dan sekolah saja melainkan mencari guru les atau
mengikuti kursus/les di beberapa lembaga belajar. Padahal di jaman
globalisasi ini, pendidikan tidak hanya mengunggulkan aspek kognitif saja
melainkan pendidikan karakter sangat berperan penting.

Melalui

pendidikan karakter diharapkan setiap individu tidak lagi mudah
dipengaruhi dan dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu yang hanya ingin
mencari keuntungan pribadi, seperti yang marak terjadi sekarang ini
adalah terorisme yang banyak melibatkan anak-anak muda, alasannya
karena mereka masih mudah untuk dipengaruhi.
Usaha yang dilakukan agar pendidikan sepenuhnya bertujuan
untuk mengembangkan kognitif dan menghasilkan karakter yang baik
yaitu dengan menerapkan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam
proses pembelajaran di kelas. Menurut Tim Kanisius (2008: 41) tujuan
dari PPR itu sendiri untuk mewujudkan siswa yang cerdas, berkarakter,
peduli terhadap sesama dan lingkungan. Jika siswa dapat menerapkan
sikap peduli terhadap sesama dan lingkungan maka siswa dapat
memberikan manfaat bagi orang disekitarnya maupun untuk dirinya
sendiri. Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) mencakup beberapa
dinamika yaitu konteks, pengalaman, refleksi, aksi dan evaluasi. Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3

tidak hanya dominan belajar materi saja melainkan dapat membentuk pola
pikir yang kritis dan berkarakter baik, itulah yang diharapkan dengan
menerapkan PPR. Pendidikan melalui PPR juga akan melahirkan budaya
antikorupsi, antikekerasan, antiperusakan lingkungan, juga memiliki sikap
kemanusiaan kritis, religiusitas terbuka, memiliki penalaran eksplorasi,
kreativitas dan kemandirian serta mahir dalam berbicara sebagai pemimpin
(Tim Kanisius, 2008: 45-51). Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) ini
juga didasari dengan penilaian 3C yaitu competence (kompetensi),
conscience (suara hati), compassion (niat/bela rasa) yang semakin

mendukung dalam pembentukan karakter yang baik dan unggul.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru di sekolah, diperoleh
bahwa guru sudah pernah mengalami pembelajaran dengan pendekatan
PPR. Walaupun demikian, dalam wawancara pula diperoleh bahwa guru
kadang-kadang melakukan refleksi di akhir pembelajaran secara lisan
tetapi, refleksi baru ditujukan untuk guru. Refleksi yang ditujukan kepada
siswa belum terpikirkan oleh guru. Padahal tujuan dari refleksi itu adalah
untuk memaknai pembelajaran yang telah berlangsung. Guru sadar akan
tujuan tersebut dan sudah memiliki keinginan untuk mencobanya
melakukan refleksi yang ditujukan kepada siswa, agar guru mengetahui
perkembangan siswa.
Pentingnya refleksi di akhir pembelajaran bagi siswa juga
didukung dalam jurnal yang ditulis oleh Hartana (2016) yaitu melalui
aktivitas refleksi, pengalaman yang telah didapatkan oleh siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4

diharapkan

dapat

menjadi

semakin

bermakna

sehingga

mampu

menstimulasi setiap siswa untuk melakukan aksi nyata.
Beberapa masalah yang menjadi kesulitan siswa juga ditemukan
setelah berinteraksi dengan guru pengampu mata pelajaran matematika.
Diantaranya,

siswa masih sulit dalam melakukan perhitungan aljabar

untuk materi garis dan sudut. Misalnya tentukan nilai
, untuk mencari nilai

dari persamaan

ada siswa yang mengurangkan

1800 dengan 300 terlebih dahulu lalu menguranginya lagi dengan 3
sehingga diperoleh nilai

yang salah. Motivasi mereka untuk belajar

matematika sudah sangat tinggi, tetapi keterampillan mereka dalam
menyelesaikan suatu permasalahan masih menjadi kendala. Hal ini
disebabkan karena pada materi garis dan sudut ini, guru belum mengaitkan
materi dengan kehidupan sehari-hari. Ketersediaan alat peraga untuk
materi ini juga masih belum ada, sehingga pemahaman konsep siswa
masih sulit terbentuk.
Upaya mengatasi permasalahan tersebut pada penelitian ini, proses
pembelajaran akan menerapkan model pembelajaran Contextual Teaching
and Learning (CTL). Model pembelajaran ini merupakan model

pembelajaran yang berbasis pada konteks kehidupan sehari-hari. Model ini
diharapkan mampu memudahkan siswa dalam menerima materi.
Penyampaian materi yang dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari akan
lebih efektif dipahami siswa dibanding penyampaian materi yang terfokus
dengan pengertiannya saja. Melalui model pembelajaran ini, siswa diajak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5

untuk menghubungkan materi yang akan dipelajari dengan contoh-contoh
di kehidupan sehari-hari. Agar siswa dapat menggunakan ilmu yang
diperolehnya, siswa diajak memahami persoalan untuk dapat menggali
suatu solusi, hal tersebut akan dijadikan sebagai pengalaman belajarnya.
Ketika

menggali

solusi

untuk

menyelesaikan

masalah,

guru

mengkondisikan siswa di dalam diskusi kelompok kecil yang biasanya
terdiri dari 4-5 orang. Sehingga ide-ide pemikiran dari setiap individu
dapat saling dibagikan lalu dirumuskan bersama agar masalah tersebut
dapat diselesaikan. Kemudian, siswa diajak untuk membagikan hasil
diskusinya atau mempresentasikannya.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru pengampu mata pelajaran
matematika, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut.
1. Siswa masih merasa sulit dalam latihan soal
2. Siswa

mengalami

kesulitan

pada

perhitungan

aljabar

untuk

menentukan besar sudut
3. Keterampilan siswa dalam operasi aljabar masih rendah
4. Selama proses pembelajaran, siswa cenderung hanya mengejar nilai
maksimal dengan lebih memilih hasil yang cepat dibanding paham
dengan proses memperolehnya
5. Kesulitan penerapan materi yang dikaitkan dalam kehidupan seharihari
6. Guru belum memfasilitasi siswa untuk melakukan refleksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6

7. Guru

sudah

pernah

menggunakan

pendekatan

PPR

dalam

pembelajaran, tapi ada tahapan PPR yang belum semuanya tercapai
dalam pembelajaran.
8. Bela rasa siswa serta menerima teman yang memiliki kekurangan
masih rendah pada proses pembelajaran
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, rumusan masalah dalam
penelitian ini yaitu:
1. Bagaimana pengembangan perangkat pembelajaran dengan
menggunakan paradigma pedagogi reflektif, yang menerapkan
model pembelajaran CTL dan penggunaan media pembelajaran
pada materi sudut dan garis kelas VII SMP Negeri 1
Yogyakarta?
2. Bagaimana

kualitas

perangkat

pembelajaran

dengan

menggunakan paradigma pedagogi reflektif, yang menerapkan
model pembelajaran CTL dan penggunaan media pembelajaran
pada materi sudut dan garis kelas VII SMP Negeri 1
Yogyakarta?
3. Bagaimana respon pada guru dan siswa mengenai proses
pembelajaran

dengan

dengan

menggunakan

paradigma

pedagogi reflektif, yang menerapkan model pembelajaran CTL
dan penggunaan media pembelajaran pada materi sudut dan
garis kelas VII SMP Negeri 1 Yogyakarta?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7

D. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu:
1. Untuk

mendeskripsikan

proses

dalam

mengembangan

perangkat pembelajaran dengan menggunakan paradigma
pedagogi reflektif, yang menerapkan model pembelajaran CTL
dan penggunaan media pembelajaran pada materi sudut dan
garis kelas VII SMP Negeri 1 Yogyakarta.
2. Untuk mengetahui kualitas perangkat pembelajaran dengan
menggunakan paradigma pedagogi reflektif, yang menerapkan
model pembelajaran CTL dan penggunaan media pembelajaran
pada materi sudut dan garis kelas VII SMP Negeri 1
Yogyakarta.
3. Untuk mendeskripsikan respon pada guru dan siswa mengenai
proses

pembelajaran

dengan

menggunakan

PPR,

yang

menerapkan model pembelajaran CTL dan penggunaan media
pembelajaran pada materi sudut dan garis kelas VII SMP
Negeri 1 Yogyakarta.
E. Pembatasan Masalah
Penelitian ini akan dibatasi untuk masalah-masalahnya yaitu
penelitian didasarkan pada proses pengembangan perangkat pembelajaran
dengan

pendekatan

Paradigma

Pedagogi

Reflektif,

penerapan

pembelajaran dengan model pembelajaran Contextual Teaching and
Learning.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8

F. Batasan Istilah
Agar tidak menimbulkan kesalahpahaman akan maksud dan isi dari
penelitian ini, maka perlu adanya batasan istilah yang digunakan, yaitu:
1. Paradigma Pedagogi Reflektif adalah suatu pendekatan dalam
metode pembelajaran yang mengandung konteks, pengalaman,
refleksi, aksi dan evaluasi. Evaluasi yang digunakan yaitu
penilaian berdasarkan kognitif (competence) hati nurani
(conscience) dan bela rasa (compassion).
2. Model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)
adalah model pembelajaran yang memfasilitasi siswa untuk
berpikir kritis dan kreatif dalam menerapkan konsep belajar
dalam kehidupan nyata sehingga hasil pembelajaran diharapkan
lebih

bermakna

bagi

siswa

dengan

tahapan

meliputi:

pemodelan, konstruktivisme, pengalaman, masyarakat belajar,
bertanya, refleksi dan evaluasi.
3. Perangkat pembelajaran meliputi: silabus. RPP, bahan ajar,
LKS, THB.
4. Sudut dapat terbentuk dari dua sinar garis yang berpotongan
pada satu titik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9

G. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian, diharapkan dapat memberi manfaat kepada
pihak yang terlibat yaitu:


Bagi sekolah
Memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah agar kualitas
pendidikan semakin baik.



Bagi Guru
Dapat meningkatkan kreativitas guru dalam melakukan proses
belajar-mengajar

sehingga

proses

pembelajaran

lebih

berkualitas.


Bagi Siswa
Dari proses pembelajaran dengan alat peraga diharapkan siswa
mampu memahami konsep materi garis dan sudut dengan baik.
Dan dengan menerapkan PPR, selain aspek kognitif siswa juga
mampu mengembangkan aspek afektif sesuai dengan 2C.



Bagi Peneliti
Peneliti dapat mengembangkan perangkat pembelajaran dengan
menggunakan PPR, menerapkan proses pembelajaran dengan
model pembelajaran Contextual Teaching and Learning,
mampu

menciptakan

pembelajaran.

alat

peraga

yang

efektif

dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10

H. Spesifikasi produk
1. Silabus Pembelajaran Garis dan Sudut
Silabus yang digunakan berpedoman dengan silabus yang dipakai oleh
sekolah selanjutnya dikembangkan dengan menerapkan pendekatan
PPR terutama disesuaikan dengan alokasi waktu dan alur proses
pembelajarannya.
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RPP dirancang dengan menggunakan PPR dan menggunakan model
pembelajaran CTL.
3. Lembar Kerja Siswa (LKS)
LKS disusun dengan menerapkan model pembelajaran Contextual
Teaching and Learning (CTL). Dengan menerapkan model tersebut

LKS ini membuat siswa untuk berpikir kritis untuk mencari solusi dari
permasalahan yang diperolehnya. Sehingga mampu memahami materi
pembelajaran

yang

dikaitkan

dengan

kehidupan

sehari-hari.

Penggunaan alat peraga juga dapat mendukung dalam pemahaman
konsep siswa.
4. Bahan Ajar
Bahan ajar disusun sesuai kompetensi dasar, indikator dan tujuan
pembelajaran. Bahan ajar menerapkan Paradigma Pedagogi Reflektif
dan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11

5. Penilaian
Penilaian terdiri atas: Competence, Conscience, Compassion, dan
penilaian keterampilan. Penilaian terhadap competence (Status: Lulus/
Tidak lulus) menguraikan indikator dari KD-KD berikut.
1.12 Menjelaskan sudut, jenis sudut, hubungan antar sudut, cara
melukis sudut, membagi sudut, dan membagi garis.
1.13 Menganalisis hubungan antar sudut sebagai akibat dari dua garis
sejajar yang dipotong oleh garis transversal.
4.12 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sudut dan garis.
4.13 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan hubungan antar
sudut sebagai akibat dari dua garis sejajar yang dipotong oleh
garis transversal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pembelajaran Matematika
Menurut Heruman (2007: 4) pembelajaran matematika tidak hanya
hasil

akhirnya

saja

yang

diperoleh

melainkan

proses

untuk

menghasilkannya. Jika dalam pembelajaran menggunakan rumus maka
seharusnya siswa diberitahu asal mula rumus tersebut. Pembelajaran
matematika juga dikaitkan antara pengalaman belajar siswa sebelumnya
dengan konsep yang akan diajarkan. Pada matematika setiap konsep
berkaitan dengan konsep lain dan suatu konsep menjadi prasyarat bagi
konsep yang lain. Menurut Sundayana (2015: 24) pembelajaran
matematika di kelas hendaknya ditekankan keterkaitan antara konsepkonsep matematika dengan pengalaman anak sehari-hari karena hal
tersebut sangat penting untuk dilakukan.
Jadi dalam pembelajaran matematika hasil bukanlah hal utama
melainkan proses untuk memperolehnya juga penting. Konsep-konsep
dalam matematika juga sebaiknya dikaitkan dengan pengalaman siswa.

12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13

B. Paradigma Pedagogi Reflektif
Menurut Tim Penerbit Kanisius (2008: 39) PPR merupakan pola
pikir dalam

menumbuhkembangkan pribadi siswa menjadi pribadi

kemanusiaan. Menurut Suparno (2015: 18) PPR bukan hanya sekedar
metode pembelajaran melainkan suatu pedagogi. Pedagogi merupakan
pendekatan, cara guru mendampingi siswa sehingga siswa berkembang
menjadi pribadi yang utuh.
1. Komponen dalam proses PPR
Adapun komponen dalam PPR yang terdiri dari: konteks,
pengalaman, refleksi, tindakan, dan evaluasi.
 Konteks
Menurut Tim P3MP-LPM (2012 : 13) konteks adalah deskripsi
tentang “dengan siapa” berinteraksi, “bagaimana” latar belakang dan
pengalaman hidupnya, “dimana” dan “seperti apa’” lingkungan
tempatnya berinteraksi, “apa” yang diharapkan muncul dari interaksi
tersebut, serta “mengapa” mengikuti proses pembelajaran ini. Konteks
akan membantu guru menentukan bentuk dan cara pemberian
pengalaman melalui pembelajaran agar siswa dapat menarik makna dari
pengalamannya selama belajar, bagi hidupnya sendiri dan orang lain.
Menurut Suparno (2015: 21–22) guru perlu mengerti konteks
siswa, lingkungan dan sekolah, tempat dimana akan dilakukan proses
pembelajaran. Perbedaan konteks akan mempengaruhi pengalaman,
model pembelajaran, metode pembelajaran dan pendekatan yang akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14

dilakukan kepada siswa. Semakin pembelajaran sesuai dengan
konteksnya, maka siswa akan semakin mudah menangkap dan mengerti
apa yang guru ajarkan.
Berdasarkan dari kedua pendapat di atas mengenai konteks, maka
dapat disimpulkan bahwa konteks adalah gambaran untuk guru
mengenai latar belakang siswa agar proses pembelajaran dapat
berlangsung dengan baik sehingga siswa dapat memahami pengajaran
yang dilakukan oleh guru. Semakin pembelajaran sesuai dengan
konteksnya, maka siswa akan semakin mudah menangkap dan mengerti
apa yang guru ajarkan.


Pengalaman
Menurut Tim P3MP-LPM (2012: 16) pada tahap pengalaman ini,

siswa diajak untuk melakukan kegiatan yang memuat tidak hanya aspek
kognitif (pemahaman materi) tetapi juga aspek afektif (perasaan/
penghayatan). Melalui pengalaman dalam proses belajar mengajar,
siswa memperoleh fakta, ide, dan masukan baru baik dari guru maupun
dari sesama siswa lain (P3MP-LPM, 2012: 18).
Pengalaman yang dikemukakan dalam Suparno (2015: 28) adalah
suatu kejadian yang sungguh terjadi dilakukan dan dialami yang dapat
menyentuh pikiran, hati, kehendak, perasaan, maupun hasrat siswa.
Tanpa pengalaman dalam pembelajaran maka siswa tidak akan dapat
memahami bahan/ materi yang dipelajari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15

Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa
pengalaman adalah suatu kejadian dalam kegiatan siswa yang tidak
hanya memuat aspek kognitif (pemahaman) saja melainkan aspek
afektif (kehendak & perasaan) juga terlibat, dengan tujuan agar siswa
dapat memahami materi pelajaran yang telah dialaminya. Tanpa
pengalaman dalam pembelajaran maka siswa tidak akan dapat
memahami bahan/ materi yang dipelajari.


Refleksi
Refleksi berarti mengadakan pertimbangan seksama dengan

menggunakan daya ingat, pemahaman, imajinasi, dan perasaan
menyangkut bidang ilmu, pengalaman, ide, tujuan yang diinginkan atau
reaksi spontan untuk menangkap makna dari apa yang dipelajari
(P3MP-LPM, 2012: 18-19). Hal ini diperkuat oleh Suparno dalam tahap
refleksi, siswa dibantu untuk menggali pengalaman mereka sedalamdalamnya dan seluas-luasnya, dan mengambil makna bagi hidup
pribadi, hidup bersama, dan hidup kemasyarakatan (Suparno, 2015: 33).
Jadi dapat disimpulkan, refleksi adalah kegiatan mengambil makna
serta nilai-nilai yang berpengaruh dalam kehidupan pribadi maupun
kehidupan bersama berdasarkan pengalaman.


Aksi
Menurut Tim P3MP-LPM (2012: 29), aksi/tindakan adalah

kegiatan

yang

mencerminkan

pertumbuhan

batin

berdasarkan

pengalaman yang telah direfleksikan. Tindakan selalu mencakup dua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16

tahap yaitu pilihan-pilihan batin (hasil dari refleksi pengalaman) dan
manifestasi

lahiriahnya

(perwujudan

nyata)

yang

dapat

dipertanggungjawabkan.
Menurut Suparno (2015: 37), aksi adalah tindakan entah masih
batin atau sudah tindakan psikomotorik yang dilakukan siswa setelah
mereka merefleksikan pengalaman belajar mereka. Secara nyata aksi
dapat berupa dua hal yaitu: sikap diri yang berubah menjadi lebih baik
dan tindakan nyata yang dapat dilihat dan dirasakan orang lain.
Kesimpulan dari paparan di atas, aksi merupakan tindakan dari
hasil refleksi pengalaman, baik dari dalam diri maupun tindakan nyata.
Jika hasil refleksi negatif, maka aksi/tindakannya adalah berusaha untuk
memperbaiki atau mengubahnya menjadi lebih baik. Jika hasil
refleksinya positif, maka aksi/ tindakannya adalah berusaha untuk
mempertahankan serta meningkatkan untuk tetap menjadi baik.


Evaluasi
Tim P3MP-LPM (2012: 35) menyatakan bahwa evaluasi

merupakan

proses

sistematis

pengumpulan,

pengolahan

dan

pengambilan keputusan atas data tentang suatu obyek untuk selanjutnya
dipertimbangkan pemberian nilai atas obyek tersebut berdasarkan pada
suatu kriteria tertentu. Obyek penilaian dalam evaluasi pembelajaran ini
adalah proses dan hasil belajar.
Menurut Suparno (2015: 40), evaluasi dimaksudkan untuk melihat
secara keseluruhan bagaimana seluruh proses PPR itu terjadi dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17

berkembang. Semua proses PPR, terutama proses pengalaman, refleksi
dan aksi, perlu dievaluasi untuk mengetahui apakah memang berjalan
baik dan sudah dapat mengembangkan pribadi siswa menjadi lebih
kompeten dalam bidang pengetahuan serta memiliki hati nurani yang
benar dan kepekaan pada kebutuhan orang lain atau belum. Jadi,
evaluasi adalah kegiatan pengukuran proses dan hasil belajar siswa
serta untuk mengetahui apakah unsur-unsur dalam PPR semuanya dapat
terlaksana sesuai rencana dengan baik atau tidak.
2. Competence, Conscience, Compassion (3C)
Competence menurut Suparno (2015: 19), secara sederhana setelah

siswa mendalami dan mengolah bahan yang dipelajari, ia menjadi
paham dalam bidang itu atau bahan itu. Menurut Tim P3MP-LPM
(2012: 38), competence embraces a broad spectrum of abilities –
academic proficiency (including the ability to reason reflectively,
logicaly, criticaly, imaginatively and creatively), technological and
vocational skills, an appreciation of creative art, sport and leisure, and
effective communication skills. Kalimat tersebut memiliki makna bahwa
competence mencakup kemampuan akademik seperti kemampuan

untuk berpikir logis, kritis, penuh dengan imajinasi dan berpikir kreatif
serta memiliki kemampuan dalam berkomunikasi.
Conscience menurut Suparno (2015: 19) berarti mempunyai hati

nurani yang dapat membedakan baik dan tidak baik, sehingga memiliki
kemampuan mengambil keputusan yang benar. Menurut P3MP-LPM

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18

(2012: 38), a person of conscience discerns what is right, good, and
true, and has the courage to do it, take a stand when necessary, has a
passion for social justice and is an influential leader in their
community. Such a person is a person of integrity. Pemaparan tersebut

memiliki makna bahwa conscience merupakan kemampuan untuk dapat
melihat apa yang baik dan benar dan memiliki keteguhan hati untuk
melakukannya.
A compassionate person generously responds to those who are in
greatest need who walk with other to enpower them, in solidarity snd
empathy (P3MP-LPM, 2012: 39). Kalimat ini memiliki makna bahwa

compassion merupakan kemampuan untuk memiliki rasa solidaritas dan
empati.
Jadi berdasarkan pemaparan 3C diatas dapat diambil kesimpulan
bahwa competence

lebih mengarah pada aspek kognitif dan

psikomotorik siswa. Conscience dan compassion lebih mengarah pada
aspek afektif siswa.
Pada penelitian ini nilai-nilai yang diteliti untuk conscience
meliputi: kerja keras, teliti, percaya diri dan untuk compassion
meliputi: gotong royong, toleransi dan kepedulian. Menurut A.
Koesoema (2010: 209) bangsa kita adalah sebuah bangsa yang bekerja
keras. Dalam kerja keras dibutuhkan kesabaran, ketekunan, dan jerih
payah. Menurut Kesuma (2011: 17) kerja keras adalah suatu istilah
yang me

Dokumen yang terkait

ANALISIS IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF (PPR).

0 3 29

Pengembangan perangkat dan modul pembelajaran materi menghemat air berdasarkan pendekatan paradigma pedagogi reflektif untuk siswa kelas IIIA SD Negeri Petinggen Yogyakarta.

0 0 133

Pengembangan perangkat pembelajaran matematika menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dengan model pembelajaran problem based learning dan bantuan alat peraga pada materi lingkaran kelas VIII H SMP Negeri 1 Yogyakarta.

4 55 533

Pengembangan perangkat pembelajaran matematika menggunakan paradigma pedagogi reflektif yang mengakomodasi group investigation di kelas VIII SMP Negeri 1 Yogyakarta.

0 0 2

Pengembangan perangkat pembelajaran matematika berbasis Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) berdasarkan aspek competence, conscience, dan compassion dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing pad

0 9 388

Pengembangan perangkat dan modul pembelajaran materi menghemat air berdasarkan pendekatan paradigma pedagogi reflektif untuk siswa kelas IIIA SD Negeri Petinggen Yogyakarta

1 9 131

Pengembangan perangkat pembelajaran menggunakan paradigma pedagogi reflektif dengan model pembelajaran jucama dan penggunaan alat peraga pada materi pythagoras kelas VIII H SMP Negeri 1 Yogyakart

1 11 370

Pengembangan perangkat pembelajaran matematika menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dengan model pembelajaran problem based learning dan bantuan alat peraga pada materi lingkaran kelas VIII H SMP Negeri 1 Yogyakarta

0 29 531

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK SMP KELAS VII PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL.

2 10 144

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF DAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI BILANGAN BULAT DI SMP NEGERI 1 YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gela

0 5 404