Penerapan Sistem Pengendalian manajemen dalam Meningkatkan Produktivitas Pelayanan Instalasi Gawat Darurat di Rumah Sakit (Studi Kasus pada Rumah Sakit Advent).

(1)

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Developments in the field of health is one important part of national development. Emergency hospital should be able to provide service excellence and quality, both in terms of service, maintenance and also provides excellent facilities for patients that are created productivity for a company or hospital. Employees of service productivity measurement is used as a management tool to analyze and promote efficiency. Author conducted this study to determine the relationship between management control system, the productivity of service emergency room (ER) Adventist Hospital. This research uses descriptive analytical method. Primary data were collected through field research at the Adventist Hospital, while the secondary data obtained through library research. The result showed that a significant difference between the Management Control System on Productivity Services. Work productivity of employees can be regarded as something to be desired in relation to effectiveness.


(2)

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Pembangunan di bidang kesehatan merupakan salah satu bagian yang penting dari pembangunan nasional. Instalasi Gawat Darurat rumah sakit harus mampu memberikan pelayanan yang bermutu dan berkualitas, baik dari segi pelayanan, perawatan dan juga memberikan fasilitas yang baik pada pasien sehingga terciptalah produktivitas bagi suatu perusahaan atau rumah sakit. Pengukuran produktivitas pelayanan karyawan digunakan sebagai sarana manajemen untuk menganalisis dan mendorong efisiensi. Penulis melakukan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara sistem pengendalian manajemen dengan produktivitas pelayanan instalasi gawat darurat (IGD) Rumah Sakit Advent. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis. Pengumpulan data primer dilakukan melalui penelitian di lapangan pada Rumah Sakit Advent, sedangkan data sekunder diperoleh melalui penelitian kepustakaan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Sistem Pengendalian Manajemen terhadap Produktivitas Pelayanan. Produktivitas kerja pegawai dapat dianggap sebagai hal yang diinginkan sehubungan dengan efektivitas.


(3)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN…..………...i

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI………..ii

ABSTRACT………...……….…..iii

ABSTRAK………...iv

KATA PENGANTAR……..………...v

DAFTAR ISI………...……….…....ix

DAFTAR TABEL………...………..….…..…….xiii

DAFTAR GAMBAR………...………..….…..…….xvi

DAFTAR LAMPIRAN……….………...xvii BAB I PENDAHULUAN………...………..1

1.1Latar belakang penelitian...………..1

1.2Identifikasi masalah……….3

1.3Maksud dan tujuan penelitian...………....……...4

1.4Kegunaan penelitian………...………...…4

1.5Kerangka pemikiran dan hipotesis...5

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN………...….9

2.1 Sistem pengendalian manajemen...………..9


(4)

Universitas Kristen Maranatha

2.1.2 Pengertian pengendalian manajemen………....…………10

2.1.3 Jenis-Jenis pengendalian manajemen...………...…..…11

2.1.4 Sistem pengendalian manajemen...……….………14 2.1.4.1 Struktur sistem pengendalian manajemen...………..15 2.1.4.2 Proses sistem pengendalian manajemen....………17 2.1.4.3 Keterbatasan sistem pengendalian manajemen....……….18 2.2 Produktivitas pelayanan……..………...………..20

2.3 Rumah Sakit...24

2.3.1 Pengertian Rumah Sakit...………24

2.13.2 Klasifikasi Rumah Sakit...……….26

2.4 Instalasi Gawat Darurat (IGD)...28

2.5 Hubungan sistem pengendalian manajemen dengan produktivitas pelayanan instalasi gawat darura...30

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN………...………31

3.1 Objek Penelitian……….31

3.1.1 Sejarah singkat Rumah Sakit Advent...………31

3.1.2 Penghargaan………...34

3.2 Metode Penelitian………..……….35

3.2.1 Teknik pengumpulan data...35

3.2.2 Operasional variabel...36


(5)

Universitas Kristen Maranatha

3.2.3.1 Uji validitas...40

3.2.3.2 Uji reliabilitas...40

3.2.4 Penetapan Hipotesis...41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………..43

4.1 Hasil penelitian...………..………...43

4.1.1 Gambaran umum objek penelitian………...43

4.1.2 Profile responden………...………51

4.2 Uji Kualitas Data (Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian)...52

4.3 Hasil analisis dan pembahasan...55

4.3.1 Sistem Informasi Manajemen yang diterapkan di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Advent Bandung...55

4.3.2 Produktivitas pelayanan Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Advent Bandung...64

4.3.3 Statistik deskriptif...69

4.3.4 Pengujian pengaruh sistem pengendalian terhadap produktivitas pelayanan Instalasi Gawat Darurat...71

4.3.4.1 Hubungan Antar Variabel (Correlation Test)...71

4.3.4.2 Pengujian regresi...72

4.3.4.3 Pengujian hipotesis...73

4.3.4.4 Koefisien determinasi...74


(6)

Universitas Kristen Maranatha

4.3.6 Keterbatasan...84

BAB V SIMPULAN DAN SARAN………..……….………...85

5.1 Simpulan………...85

5.2 Saran………...85

DAFTAR PUSTAKA……….………...87

LAMPIRAN………...………...…..89


(7)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Operasional variabel...…………...………….…….………..37

Tabel 3.2 Jawaban instrumen Skala Linkert...39

Tabel 4.1 Jumlah responden berdasarkan jenis kelamin...51

Tabel 4.2 Jumlah responden berdasarkan usia...51

Tabel 4.3 Jumlah responden berdasarkan tingkat pendidikan...51

Tabel 4.4 Jumlah Responden berdasarkan Masa Kerja...52

Tabel 4.5 Reliabilitas...53

Tabel 4.6 Hasil Validitas Item Variabel Sistem Pengendalian Manajemen (X)...54

Tabel 4.7 Hasil Validitas Item Variabel Produktivitas Pelayanan (Y)...54

Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Item Pertanyaan Instrumen...55

Tabel 4.9 Pembagian pusat-pusat pertanggungjawaban yang jelas perlu diterapkan oleh Rumah Sakit untuk meningkatkan produktivitas...55

Tabel 4.10 Pusat-pusat pertanggungjawaban yang diterapkan mempengaruhi kinerja karyawan di Rumah Sakit...56

Tabel 4.11 Struktur organisasi dalam Rumah Sakit menjadi lebih efektif dan efisien setelah diterapkan pembagian pusat pertanggungjawaban...56

Tabel 4.12 Terdapat kewajiban bagi setiap karyawan untuk mempertanggung jawabkan kepada atasannya tentang pelaksanaan tugas dan pencapaian kinerjanya...57

Tabel 4.13 Pendefinisian kewenangan dan tanggung jawab masing-masing jabatan/kedudukan harus jelas dan seimbang...57

Tabel 4.14 Job description membantu para karyawan dalam memahami tugas, wewenang dan tanggung jawabnya...58

Tabel 4.15 Penyusunan program harus jelas dan dibuat secara tertulis serta dikomunikasikan ke seluruh fungsionaris dan pegawai secara sistematis tepat pada waktunya...58


(8)

Universitas Kristen Maranatha

Tabel 4.16 Penyusunan program dibuat dengan maksud untuk melaksanakan kegiatan yang telah digariskan secara ekonomis, efisien, dan efektif...59 Tabel 4.17 Dalam penyusunan rencana dipilih alternatif yang paling menguntungkan bagi organisasi dan telah memperhatikan ketaatan pada peraturan/ketentuan yang berlaku...59 Tabel 4.18 Setiap kegiatan harus didokumentasikan dengan teliti, akurat dan tepat waktu serta diklasifikasikan dengan tepat pula...60 Tabel 4.19 Anggaran yang disusun untuk manajemen menunjukkan serangkaian

kegiatan yang diharapkan dan diberi tanggung jawab...60 Tabel 4.20 Prosedur kerja yang berlaku harus sesuai dengan kebijaksanaan Rumah Sakit...61 Tabel 4.21 Kegiatan dalam menangani pasien gawat darurat harus dicatat secara rinci

dan tepat waktu sehingga dikelompokkan secara semestinya untuk pelaporan administrasi dan keuangan...61 Tabel 4.22 Sistem pelaporan yang diciptakan dapat memberikan informasi terkini yang dibutuhkan oleh pimpinan yang bertanggung jawab...62 Tabel 4.23 Laporan yang disusun didasarkan pada data dan informasi yang benar,

akurat, dan tepat waktu...62 Tabel 4.24 Terdapat keharusan pada setiap pegawai tertentu untuk membuat laporan hasil pekerjaannya secara tertulis...63 Tabel 4.25 Isi laporan harus didukung oleh bukti yang memadai dan dapat

dipertanggung jawabkan...63 Tabel 4.26 Dengan adanya penerapan sistem pengendalian manajemen yang baik

dapat meningkatkan jumlah pasien yang datang berobat...64 Tabel 4.27 Masyarakat semakin percaya terhadap pelayanan yang diberikan berkat

adanya penerapan sistem pengendalian manajemen...64 Tabel 4.28 Penerapan sistem pengendalian manajemen dapat meningkatkan pangsa

pasar Rumah Sakit...65 Tabel 4.29 Dokter ahli berperan penting dalam menangani pasien kasus bedah,

kasus non bedah dan kasus kebidanan...65 Tabel 4.30 Instalasi Gawat darurat (IGD) perlu dilengkapi dengan peralatan modern,


(9)

Universitas Kristen Maranatha

Tabel 4.31 Diperlukan ruangan khusus dan perawat yang terlatih untuk menangani

pasien kasus bedah, kasus non bedah dan kasus kebidanan...66

Tabel 4.32 Pelayanan gawat darurat dilengkapi dengan pelayanan pendukung lainnya antara lain Bank darah, laboratorium, radiologi dan apotik yang melayani selama 24 jam...67

Tabel 4.33 Bagi pasien yang memerlukan tindakan operasi segera, operasi dilakukan di Instalasi Bedah Sentral yang lokasinya satu area dengan IGD...67

Tabel 4.34 Perawatan di ICU perlu dilakukan untuk mengantisipasi kegagalan...68

Tabel 4.35 Harus tersedia alat medis untuk mendiagnosa, menangani, memonitor dan mengevakuasi (melakukan rujukan) serta peralatan pendukung untuk penanggulangan penderita gawat darurat...68

Tabel 4.36 Setiap dokter dan perawat yang bertugas harus memahami tentang Penanggulangan Penderita Gawat Darurat (PPGD)...70

Tabel 4.37 Descriptive statistics...69

Tabel 4.38 Kriteria penafsiran kondisi variabel penelitian...70

Tabel 4.39 Kriteria Ketercapaian Skor tiap Variabel...70

Tabel 4.40 Korelasi Bi-variate...71

Tabel 4.41 Pengujian Parsial Pengaruh Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap Produktivitas Pelayanan...74

Tabel 4.42 Square Multiple Correlation...74


(10)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman


(11)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner………89

Lampiran 2 Validitas dan reliabilitas...93

Lampiran 3 Frequency table...96


(12)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang penelitian

Pembangunan di bidang kesehatan merupakan salah satu bagian yang penting dari pembangunan nasional. Tujuan utama dari pembangunan di bidang kesehatan adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, dengan memberikan pelayanan kesehatan yang lebih luas, merata dan dapat terjangkau baik oleh masyarakat perkotaan dan pedesaan. Dengan derajat kesehatan yang tinggi, akan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia itu sendiri.

Rumah sakit merupakan salah satu sarana yang dapat menunjang pembangunan kesehatan. Adapun pelayanan jasa yang disediakan rumah sakit antara lain dalam bentuk pemeriksaan, perawatan, pengobatan, tindakan medis maupun tindakan diagnostic lainnya yang dibutuhkan oleh pasien. Pelayanan kesehatan yang diberikan rumah sakit harus ditunjang pula dengan kualitas dan kesediaan dari sumber daya yang memadai, yaitu sumber daya manusia, sumber daya modal, dan penggunaan teknologi.

Bagi pengelola maupun pemilik rumah sakit agar kegiatannya tetap

survive, maka peningkatan dilakukan dengan menambah teknologi kedokteran

yang ada, tenaga medis, tenaga paramedik, tenaga ahli dibidang kesehatan, serta tenaga lainnya yang menunjang operasional rumah sakit.

Seiring dengan semakin meningkatnya permintaan layanan kesehatan dan semakin banyak munculnya rumah sakit, maka Rumah Sakit Advent harus dapat beroperasi secara efektif dan efisien apabila fungsi manajemen dilaksanakan


(13)

2 Universitas Kristen Maranatha

dengan baik, dimana fungsi ini dimulai dari perencanaan sampai dengan pengendaliannya.

Penulis dalam penelitian ini akan lebih fokus pada masalah penerapan sistem pengendalian manajemen dalam meningkatkan produktivitas instalasi gawat darurat di rumah sakit.

Pelayanan gawat darurat bertujuan menyelamatkan kehidupan penderita, sering dimanfaatkan hanya untuk memperoleh pelayanan pertolongan pertama dan bahkan pelayanan rawat jalan. Pelayanan gawat darurat terdiri dari: falsafah dan tujuan, administrasi dan pengelolaan, staf dan pimpinan, fasilitas dan peralatan, kebijakan dan prosedur, pengembangan staf dan program pendidikan, evaluasi dan pengendalian mutu.

Walaupun rumah sakit merupakan organisasi yang jenis usahanya tidak berorientasi pada perolehan laba secara maksimal, namun untuk menjaga kelangsungan hidupnya dan dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan, maka rumah sakit tidak dapat terlepas akan kebutuhan dana. Kebutuhan dana tersebut antara lain dipenuhi dari pendapatan yang diperoleh melalui pelayanan terhadap pasien.

Dalam pelayanan pasien terdapat aktivitas-aktivitas yang sangat kompleks, dimana pasien akan menerima pelayanan yang bermacam-macam, seperti : ruang perawatan, obat-obatan, kunjungan dokter periksa, pemeriksaan intensif yang membutuhkan sarana penunjang medis lainnya, yang semuanya itu akan dibebankan kepada pasien (merupakan pendapatan operasional bagi rumah sakit).

Instalasi Gawat Darurat rumah sakit harus mampu memberikan pelayanan yang bermutu dan berkualitas, baik dari segi pelayanan, perawatan dan juga


(14)

3 Universitas Kristen Maranatha

memberikan fasilitas yang baik pada pasien. Dengan adanya pelayanan tersebut maka akan terciptalah produktivitas bagi suatu perusahaan atau rumah sakit. Pengukuran produktivitas pelayanan karyawan digunakan sebagai sarana manajemen untuk menganalisis dan mendorong efisiensi, maka peningkatan produktivitas akan memberikan kemampuan yang lebih besar bagi perusahaan untuk memperbaiki pengupahan karyawannya, yang kemudian akan mendorong kegairahan dan semangat kerja karyawan.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk mengambil judul skripsi mengenai:

“PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN DALAM

MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PELAYANAN INSTALASI

GAWAT DARURAT DI RUMAH SAKIT” (Studi Kasus pada Rumah Sakit Advent)

1.2 Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut maka yang menjadi pokok dalam penelitian untuk penyusunan skripsi ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut :

1. Bagaimana sistem pengendalian manajemen yang diterapkan di Rumah Sakit Advent.

2. Bagaimana produktivitas pelayanan Instalasi Gawat Darurat yang terdapat di Rumah Sakit Advent.

3. Bagaimana hubungan antara sistem pengendalian manajemen dengan produktivitas pelayanan instalasi gawat darurat (IGD) Rumah Sakit Advent.


(15)

4 Universitas Kristen Maranatha 1.3 Maksud dan tujuan penelitian

Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui sistem pengendalian manajemen yang diterapkan oleh Rumah Sakit Advent.

2. Untuk mengetahui produktivitas pelayanan yang terdapat di Rumah Sakit Advent.

3. Untuk mengetahui hubungan antara sistem pengendalian manajemen dengan produktivitas pelayanan instalasi gawat darurat (IGD) Rumah Sakit Advent..

1.4 Kegunaan penelitian

Dengan adanya penelitian ini penulis berharap agar terdapat kegunaan untuk berbagai pihak, diantaranya :

1. Bagi Penulis

Untuk menambah pengetahuan dan pemahaman penulis secara langsung mengenai teori-teori yang selama ini dipelajari dalam perkuliahan. Dan juga sebagai salah satu syarat untuk menempuh ujian Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi S-1 di Universitas Kristen Maranatha.

2. Bagi Manajemen Rumah Sakit

 Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi rumah sakit sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan efektivitas sistem pengendalian manajemen pelayanan pasien rawat inap yang dijalankan rumah sakit.

 Memberikan saran-saran yang dapat dijadikan tolak ukur dan bahan pertimbangan di dalam menyusun rencana selanjutnya.


(16)

5 Universitas Kristen Maranatha  Memberi informasi yang dapat digunakan sebagai bahan referensi, pembanding, serta tambahan pengetahuan khususnya dalam meningkatkan kinerja pelayanan.

1.5 Kerangka pemikiran dan hipotesis

Pengendalian menurut Usry-Matz (1987) merupakan usaha sistematis perusahaan untuk mencapai tujuan dengan cara membandingkan prestasi kerja dengan rencana. Kegiatan harus terus menerus diawasi jika manajemen ingin tetap berada dalam batas-batas ketentuan yang telah digariskan. Hasil nyata dari setiap kegiatan dibandingkan dengan rencana dan bila terdapat perbedaan besar dapat diabil tindakan perbaikan.

Pengendalian manajemen menurut Hansen dan Mowen (2009:925) adalah sebagai berikut :

Control is the process of setting standards, receiving feedback on actual performance and taking corrective action whenever actual performance deviates significantly from planned performance.

Dengan kata lain pengendalian adalah suatu proses tindakan untuk meyakinkan bahwa operasi perusahaan telah sesuai dengan tujuan, kebijakan, strategi dan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan dan mengambil tindakan perbaikan apabila terjadi penyimpangan dari yang telah direncanakan.

Pengendalian manajemen menyangkut implementasi strategi serta mengasumsikan bahwa strategi dan tujuan telah ditetapkan. Pengendalian manajemen meliputi metode, prosedur dan sarana yang digunakan oleh manajemen untuk menjamin dipatuhinya kebijakan dan strategi perusahaan.


(17)

6 Universitas Kristen Maranatha

Sedangkan alat yang digunakan oleh manajemen dalam melakukan pengendalian manajemen tersebut ialah sistem pengendalian manajemen.

Sistem Pengendalian Manajemen adalah suatu proses dan struktur yang tersusun secara sistematis dan digunakan oleh manajemen dalam pengendalian manajemen. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Sistem Pengendalian Manajemen adalah merupakan tindakan untuk mengarahkan operasi perusahaan, dimana tindakan ini dapat berupa koreksi atas kekurangan-kekurangan serta penyesuaian-penyesuaian aktivitas agar sesuai dengan tujuan dan strategi perusahaan.

Rumah sakit sebagai institusi jasa mempunyai ciri-ciri yaitu, merupakan aktivitas pelayanan antara tenaga medis dan non medis dengan pelanggan, tidak ada kepemilikan, konsumsi bersamaan dengan produksi dan proses produksi bisa berkaitan atau tidak dengan produk fisiknya. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Zeithaml dan Bitner (2000:3) bahwa jasa memiliki ciri-ciri yaitu, (1) tidak berwujud, (2) merupakan suatu aktivitas, kegiatan atau kinerja, (3) tidak menyebabkan kepemilikan, (4) produksi dan konsumsi terjadi secara bersamaan, dan (5) proses produksinya berkaitan atau tidak berkaitan dengan produk fisik.

Rumah sakit mempunyai perbedaan dibandingkan industri yang lain. Ada tiga ciri khas rumah sakit yang membedakannya dengan industri lainnya :

1. Dalam industri rumah sakit, tujuan utamanya adalah melayani kebutuhan manusia, bukan semata-mata menghasilkan produk dengan proses dan biaya yang seefisien mungkin. Unsur manusia perlu mendapatkan perhatian dan tanggung jawab pengelola rumah sakit. Perbedaan ini mempunyai dampak


(18)

7 Universitas Kristen Maranatha

penting dalam manajemen, khususnya menyangkut pertimbangan etika dan nilai kehidupan manusia.

2. Kenyataan dalam industri rumah sakit yang disebut pelanggan (customer) tidak selalu mereka yang menerima pelayanan. Pasien adalah mereka yang diobati di rumah sakit. Akan tetapi, kadang-kadang bukan mereka sendiri yang menentukan di rumah sakit mana mereka harus dirawat. Di luar negeri pihak asuransilah yang menentukan rumah sakit mana yang boleh didatangi pasien. Jadi, jelasnya, kendati pasien adalah mereka yang memang diobati di suatu rumah sakit, tetapi keputusan menggunakan jasa rumah sakit belum tentu ada di tangan pasien itu. Artinya, kalau ada upaya pemasaran seperti bisnis lain pada umumnya, maka target pemasaran itu menjadi amat luas, bisa pasiennya, bisa tempat kerjanya, bisa para dokter yang praktek di sekitar rumah sakit, dan bisa juga pihak asuransi. Selain itu, jenis tindakan medis yang akan dilakukan dan pengobatan yang diberikan juga tidak tergantung pada pasiennya, tapi tergantung dari dokter yang merawatnya.

3. Kenyataan menunjukan bahwa pentingnya peran para profesional, termasuk dokter, perawat, ahli farmasi, fisioterapi, radiografer, ahli gizi dan lain-lain.

Untuk menilai tingkat keberhasilan atau memberikan gambaran tentang status pelayanan di rumah sakit biasanya dilihat dari :

 Tingkat pemanfaatan sarana pelayanan

 Mutu pelayanan

 Tingkat efisiensi pelayanan


(19)

8 Universitas Kristen Maranatha

Produktifitas pelayanan adalah suatu performance yang merupakan hasil atau keluaran dari sebuah proses kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan efisiensi kerja. Kegiatan produktifitas pelayanan dapat berupa (1) kegiatan instalasi gawat darurat dimana angka rujukan pasien dibandingkan dengan jumlah pasien di Unit Darurat (2) kegiatan kebidanan/persalinan dimana angka rujukan pasien dibandingkan dengan total persalinan (3) kegiatan pembedahan dimana jumlah bedah akut dibandingkan dengan total pembedahan.

Pengukuran produktifitas pelayanan gawat darurat : 1. Rerata pasien gawat darurat per hari di RS

2. Rasio kasus bedah di gawat darurat : jumlah pasien gawat darurat 3. Rasio kasus non bedah di gawat darurat : jumlah pasien gawat darurat 4. Rasio kasus kebidanan di gawat darurat : jumlah pasien gawat darurat

Dalam mengendalikan produktifitas pelayanan dibutuhkan suatu sistem pengendalian yang dapat mengarahkan aktivitas agar sesuai dengan tujuan dan strategi rumah sakit, serta memotivasi dan memberi semangat para karyawan yang melaksanakan kegiatan-kegiatan secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan perusahaan.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengemukakan hipotesis sebagai berikut :

“Sistem Pengendalian Manajemen Meningkatkan produktivitas pelayanan Instalasi Gawat Darurat.”


(20)

85 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, hal yang dapat disimpulkan adalah sebagai berikut :

1. Sistem Pengendalian Manajemen dapat dikategorikan Sangat Baik dilihat dari hasil tanggapan responden tentang sistem pengendalian manajemen pegawai diperoleh skor rata-rata sebesar 4,64.

2. Produktivitas pelayanan dapat dikategorikan Sangat Tinggi dilihat dari hasil tanggapan responden tentang tingkat produktivitas pelayanan diperoleh skor rata-rata sebesar 4,70.

3. Terdapat pengaruh yang signifikan antara sistem pengendalian manajemen terhadap produktivitas pelayanan di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit

5.2 Saran

Saran yang dapat direkomendasikan terkait penerapan sistem pengendalian manajemen dan peningkatan produktivitas pelayanan Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Advent adalah :

1. Berkaitan dengan hasil penelitian, maka perusahaan disarankan untuk dapat mempertahankan penerapan sistem pengendalian manajemen yang sudah ada. Diharapkan agar dengan penerapan sistem pengendalian manajemen yang baik dapat mendukung peningkatan produktivitas pelayanan Instalasi Gawat Darurat di Rumah Sakit.


(21)

86 Universitas Kristen Maranatha

2. Penelitian selanjutnya tentang penerapan sistem pengendalian manajemen sebaiknya memperluas generalisasi dengan melakukan penelitian di tempat yang berbeda.

3. Kemungkinan terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi Produktivitas Pelayanan. Karenanya untuk penelitian selanjutnya perlu mempertimbangkan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi Produktivitas Pelayanan.


(22)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Arief Suadi,Ph.D., 2001, Sistem Pengendalian Manajemen, Edisi Satu, Yogyakarta: BPFE.

Drs. R.A. Supriyono, S.U., Akuntan., 2000, Sistem Pengendalian Manajemen, Edisi Satu. Yogyakarta:BPFE

F.X. Kurniawan Tjakrawala, 2005, Sistem Pengendalian Manajemen, Edisi Sebelas, Jakarta: Salemba Empat.

Hansen, Don R. and Maryanne M. Mowen., 2000, Cost Manageen: Accounting

and Control, Third Edition, Cincinnati Ohio: South Western Publishing

Co

Hasibuan, Malayu. S. P., 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Jakarta: PT. Bumi Aksara.

McLeod, Raymond., 2001, Management Information System, London: Prentice Hall.

Mulyadi, 2001, Akuntansi Manajemen, Edisi Ketiga, Jakarta: Salemba Empat. Nazir, M. (2003). Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta.

Siegel, S., 1994, Statistik Nonparametrik untuk Ilmu-ilmu Sosial, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Sinungan, Muschdarsya., 1997, Produktivitas Apa dan Bagaimana, Edisi Kedua Jakarta: Bumi Aksara.

Sugiyono., 2004, Statistik untuk Penelitian, Bandung: CV Alfabeta. Sulastomo., 2000, Manajemen Kesehatan, Jakarta: Gramedia.

Sulistiani, Ambar Teguh Dn Rosidah., 2003, Manajemen Pegawai, Yogyakarta: Graha Ilmu.

Usry-Matz., 1987, Pengendalian Biaya Pemasaran, Jakarta: Erlangga.

Zeithaml, Valerie A. and Mary Jo Bitner., 2000, Service Marketing. Singapore: Mc Grawl-Hill Companies Inc.


(23)

Universitas Kristen Maranatha

Dokumen :

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 / Menkes / pos / 2005

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 983 MENKES / SK / 1992


(1)

7 Universitas Kristen Maranatha

penting dalam manajemen, khususnya menyangkut pertimbangan etika dan nilai kehidupan manusia.

2. Kenyataan dalam industri rumah sakit yang disebut pelanggan (customer) tidak selalu mereka yang menerima pelayanan. Pasien adalah mereka yang diobati di rumah sakit. Akan tetapi, kadang-kadang bukan mereka sendiri yang menentukan di rumah sakit mana mereka harus dirawat. Di luar negeri pihak asuransilah yang menentukan rumah sakit mana yang boleh didatangi pasien. Jadi, jelasnya, kendati pasien adalah mereka yang memang diobati di suatu rumah sakit, tetapi keputusan menggunakan jasa rumah sakit belum tentu ada di tangan pasien itu. Artinya, kalau ada upaya pemasaran seperti bisnis lain pada umumnya, maka target pemasaran itu menjadi amat luas, bisa pasiennya, bisa tempat kerjanya, bisa para dokter yang praktek di sekitar rumah sakit, dan bisa juga pihak asuransi. Selain itu, jenis tindakan medis yang akan dilakukan dan pengobatan yang diberikan juga tidak tergantung pada pasiennya, tapi tergantung dari dokter yang merawatnya.

3. Kenyataan menunjukan bahwa pentingnya peran para profesional, termasuk dokter, perawat, ahli farmasi, fisioterapi, radiografer, ahli gizi dan lain-lain.

Untuk menilai tingkat keberhasilan atau memberikan gambaran tentang status pelayanan di rumah sakit biasanya dilihat dari :

 Tingkat pemanfaatan sarana pelayanan  Mutu pelayanan

 Tingkat efisiensi pelayanan  Tingkat produktifitas pelayanan


(2)

8 Universitas Kristen Maranatha

Produktifitas pelayanan adalah suatu performance yang merupakan hasil atau keluaran dari sebuah proses kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan efisiensi kerja. Kegiatan produktifitas pelayanan dapat berupa (1) kegiatan instalasi gawat darurat dimana angka rujukan pasien dibandingkan dengan jumlah pasien di Unit Darurat (2) kegiatan kebidanan/persalinan dimana angka rujukan pasien dibandingkan dengan total persalinan (3) kegiatan pembedahan dimana jumlah bedah akut dibandingkan dengan total pembedahan.

Pengukuran produktifitas pelayanan gawat darurat : 1. Rerata pasien gawat darurat per hari di RS

2. Rasio kasus bedah di gawat darurat : jumlah pasien gawat darurat 3. Rasio kasus non bedah di gawat darurat : jumlah pasien gawat darurat 4. Rasio kasus kebidanan di gawat darurat : jumlah pasien gawat darurat

Dalam mengendalikan produktifitas pelayanan dibutuhkan suatu sistem pengendalian yang dapat mengarahkan aktivitas agar sesuai dengan tujuan dan strategi rumah sakit, serta memotivasi dan memberi semangat para karyawan yang melaksanakan kegiatan-kegiatan secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan perusahaan.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengemukakan hipotesis sebagai berikut :

“Sistem Pengendalian Manajemen Meningkatkan produktivitas pelayanan Instalasi Gawat Darurat.”


(3)

85 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, hal yang dapat disimpulkan adalah sebagai berikut :

1. Sistem Pengendalian Manajemen dapat dikategorikan Sangat Baik dilihat dari hasil tanggapan responden tentang sistem pengendalian manajemen pegawai diperoleh skor rata-rata sebesar 4,64.

2. Produktivitas pelayanan dapat dikategorikan Sangat Tinggi dilihat dari hasil tanggapan responden tentang tingkat produktivitas pelayanan diperoleh skor rata-rata sebesar 4,70.

3. Terdapat pengaruh yang signifikan antara sistem pengendalian manajemen terhadap produktivitas pelayanan di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit

5.2 Saran

Saran yang dapat direkomendasikan terkait penerapan sistem pengendalian manajemen dan peningkatan produktivitas pelayanan Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Advent adalah :

1. Berkaitan dengan hasil penelitian, maka perusahaan disarankan untuk dapat mempertahankan penerapan sistem pengendalian manajemen yang sudah ada. Diharapkan agar dengan penerapan sistem pengendalian manajemen yang baik dapat mendukung peningkatan produktivitas pelayanan Instalasi Gawat Darurat di Rumah Sakit.


(4)

86 Universitas Kristen Maranatha

2. Penelitian selanjutnya tentang penerapan sistem pengendalian manajemen sebaiknya memperluas generalisasi dengan melakukan penelitian di tempat yang berbeda.

3. Kemungkinan terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi Produktivitas Pelayanan. Karenanya untuk penelitian selanjutnya perlu mempertimbangkan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi Produktivitas Pelayanan.


(5)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Arief Suadi,Ph.D., 2001, Sistem Pengendalian Manajemen, Edisi Satu, Yogyakarta: BPFE.

Drs. R.A. Supriyono, S.U., Akuntan., 2000, Sistem Pengendalian Manajemen, Edisi Satu. Yogyakarta:BPFE

F.X. Kurniawan Tjakrawala, 2005, Sistem Pengendalian Manajemen, Edisi Sebelas, Jakarta: Salemba Empat.

Hansen, Don R. and Maryanne M. Mowen., 2000, Cost Manageen: Accounting

and Control, Third Edition, Cincinnati Ohio: South Western Publishing

Co

Hasibuan, Malayu. S. P., 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Jakarta: PT. Bumi Aksara.

McLeod, Raymond., 2001, Management Information System, London: Prentice Hall.

Mulyadi, 2001, Akuntansi Manajemen, Edisi Ketiga, Jakarta: Salemba Empat. Nazir, M. (2003). Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta.

Siegel, S., 1994, Statistik Nonparametrik untuk Ilmu-ilmu Sosial, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Sinungan, Muschdarsya., 1997, Produktivitas Apa dan Bagaimana, Edisi Kedua Jakarta: Bumi Aksara.

Sugiyono., 2004, Statistik untuk Penelitian, Bandung: CV Alfabeta. Sulastomo., 2000, Manajemen Kesehatan, Jakarta: Gramedia.

Sulistiani, Ambar Teguh Dn Rosidah., 2003, Manajemen Pegawai, Yogyakarta: Graha Ilmu.

Usry-Matz., 1987, Pengendalian Biaya Pemasaran, Jakarta: Erlangga.

Zeithaml, Valerie A. and Mary Jo Bitner., 2000, Service Marketing. Singapore: Mc Grawl-Hill Companies Inc.


(6)

Universitas Kristen Maranatha

Dokumen :

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 / Menkes / pos / 2005

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 983 MENKES / SK / 1992