PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA.
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND
MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Oleh: Dinia Handayani
NIM 0806942
JURUSAN PSIKOLOGI
(2)
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2014
Persepsi Terhadap Efektivitas
Outbound Management Training
Padatim Kerjaanggota Tim Futsal
Jurusan Teknik Informatika Universitas
Kristen Maranatha
Oleh Dinia Handayani
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Psikologi pada Fakultas Ilmu Pendidikan
©DiniaHandayani 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
(3)
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(4)
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
(5)
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
(6)
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
(7)
Dinia Handayani,2 014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan ABSTRAK
Dinia Handayani (0806942). PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITAS OUTBOUND MANAGEMENT TRAINING PADA TIM KERJA ANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS
KRISTEN MARANATHA. Skripsi, Jurusan Psikologi FIP UPI, Bandung
(2014).
Penelitian ini didasari oleh rendahnya persepsi tim kerja pada anggota tim futsal. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah program pelatihan yang dapat memfasilitasi anggota tim futsal agar persepsi tim kerja dapat berubah positif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek pemberian outbound management training dalam perubahan persepsi tim kerja pada anggota tim futsal. Pelatihan ini menggunakan metode experiential learning dan mengacu pada teori tim kerja Robbins dan Judge (2009). Penelitian ini menggunakan metode quasi experimental pretest-posttest control group design. Partisipan dalam penelitian ini adalah 18 anggota tim futsal jurusan Teknik Informatika Universitas Kristen Maranatha Bandung yang terdiri dari sembilan anggota tim futsal sebagai kelompok eksperimen dan sembilan anggota tim futsal sebagai kelompok kontrol. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner yang di susun berdasarkan teori tim kerja Robbins dan Judge (2009). Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis varians campuran. Hasil penelitian menunjukkan: (1) OMT membuat perubahan positif terhadap persepsi tim kerja anggota tim futsal, (2) terdapat perbedaan pengaruh terhadap kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa outbound management training terbukti berpengaruh positif terhadap persepsi tim kerja pada anggota tim futsal jurusan Teknik Informatika Universitas Kristen Maranatha. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi model bagi anggota tim futsal jurusan Teknik Informatika Maranatha dalam melakukan pelatihan guna meningkatkan persepsi tim kerja.
Kata kunci: Anggota Tim Futsal, Outbound Management Training , Persepsi,
(8)
Dinia Handayani,2 014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan ABSTRACT
Dinia Handayani (0806941). THE PERCEPTION TOWARD
EFFECTIVENESS OF OUTBOUND MANAGEMENT TRAINING AT WORK TEAM FUTSAL TEAM MEMBER OF INFORMATION
TECHNOLOGY DEPARTMENT IN MARANATHA CHRISTIAN
UNIVERSITY. Skripsi, Psychology Department FIP UPI,Bandung (2014).
This research was based on low levels of work team among futsal team member. Therefore, they need some training program which can facilitate them to improve the perception of their work team. The purpose of this research was to determine effects of Outbound Management Training for change of perception of work team of futsal team member. This research was used experiential learning method and
refers to Robbins and Judge’s work team theory (2009). This research was used
quasi experimental pretest-posttest control group design method. The participant of this research is 18 futsal team member of Information Technology Department in Maranatha Christian University and have been divided become two group, the first group consists of nine futsal team member who become an experimental group, and other nine futsal team member become a control group. The instrument that been used in this research is a questionnaire that made from Robbins and
Judge’s work team theory (2009). The data analysis process used mixed-design
anova. The outcome from this research is: (1) OMT has positive change on the perception of work team at futsal team members, (2) there is difference of mean score between pretest and posttest from experimental group. From those results, we can conclude that the Outbound Management Training was proved work teamhas positive effects on the perception at futsal team member of Information Technology Department in Maranatha Christian University. The result of the research expected to be model to futsal team member of Information Technology in Maranatha Christian University to do some training to increase their perception of work team.
Key words: Futsal Team Member, Outbound Management Training, Perception,
(9)
Dinia Handayani,2 014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
(10)
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR BAGAN ... xi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 7
C. Rumusan Masalah Penelitian ... 7
D. Tujuan Penelitian ... 8
E. Manfat Penelitian ... 8
F. Struktur Organisasi Skripsi ... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 10
A. Kajian Pustaka ... 10
1. Persepsi ... 10
a. Pengertian Persepsi ... 10
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi ... 11
2. Pelatihan (Training) ... 12
a. Pengertian Pelatihan (Training) ... 12
b. Analisis Kebutuhan Pelatihan (Training Needs Analysis) ... 13
c. Metode Pelatihan (Training) ... 16
(11)
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan
e. Evaluasi Pelatihan (Training) ... 20
2. Outbound Management Training (OMT) ... 21
a. Pengertian OMT ... 21
b. Tujuan OMT ... 21
c. Tahapan OMT ... 23
3. Tim Kerja ... 25
a. Pengertian Tim Kerja ... 25
b. Jenis Tim Kerja ... 26
c. Komponen Tim Kerja ... 27
4. Hubungan OMT dengan Tim Kerja ... 30
B. Kerangka Pemikiran ... 31
C. Hipotesis Penelitian ... 33
BAB III METODE PENELITIAN ... 34
A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ... 34
1. Lokasi Penelitian ... 34
2. Populasi Penelitian ... 34
3. Sampel Penelitian ... 34
B. Desain Penelitian ... 35
C. Metode penelitian ... 36
D. Definisi Operasional Variabel ... 36
1. Variabel Bebas ... 36
2. Variabel Terikat ... 39
E. Instrumen Penelitian ... 39
F. Proses Pengembangan Instrumen ... 40
1. Uji Validitas Instrumen ... 40
2. Uji Reliabilitas Instrumen ... 41
3. Pemilihan Item Instrumen ... 42
G. Teknik Pengumpulan Data ... 44
H. Analisis Data ... 44
(12)
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan
2. Uji Homogenitas ... 45
3. Uji Hipotesis ... 46
I. Prosedur Penelitian ... 50
1. Tahap Persiapan ... 50
2. Tahap Pengumpulan Data ... 50
3. Tahap Pengolahan Data ... 53
4. Tahap Pembahasan ... 53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 55
A. Hasil Penelitian ... 55
1. Hasil Persepsi Tim Kerja Pada Anggota Tim Futsal ... 55
a. Persepsi Konteks Tim Kerja Pada Anggota Tim Futsal ... 55
b. Persepsi Komposisi Tim Kerja Pada Anggota Tim Futsal ... 56
c. Persepsi Rancangan Pekerjaan Tim Kerja Pada Anggota Tim Futsal ... 57
d. Persepsi Proses Tim Kerja Pada Anggota Tim Futsal ... 58
2. Perbedaan Persepsi Tim Kerja Pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ... 59
3. Hasil Analisis Debrief ... 61
B. Pembahasan Penelitian ... 63
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 68
B. Saran ... 68
DAFTAR PUSTAKA ... 70
LAMPIRAN ... 74
(13)
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan DAFTAR TABEL
3.1 Quasi-Experimental Control Group Design ... 35
3.2 Kisi-Kisi Kuisioner Tim Kerja ... 40
3.3 Rumus Koefisien Reliabilitas Cronbach ... 41
3.4 Skor Kategorisasi Reliabilitas ... 42
3.5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tim Kerja ... 42
3.6 Hasil Uji Uji Korelasi Item Total Terkoreksi ... 43
3.7 Skor Kategorisasi Skala Likert ... 44
3.8 Hasil Uji Normalitas ... 45
3.9. Hasil Uji Homogenitas ... 46
3.10 Hasil Statistik Deskriptif Anggota Tim Futsal ... 47
3.11 Perubahan Skor Subjek Pre test dan Post test Kelompok Kontrol ... 47
3.12 Perubahan Skor Subjek Pre test dan Post test Kelompok Eksperimen ... 48
3.13 Hasil Uji Analisis Varians campuran ... 48
3.14 Hasil Uji Post Hoc Test ... 49
4.1 Hasil Persepsi Tim Kerja Pada Anggota Tim Futsal ... 55
4.2 Persepsi Konteks Tim Kerja Anggota Tim Futsal ... 56
4.3 Persepsi Komposisi Tim Kerja Pada Anggota Tim Futsal ... 57
4.4 Persepsi Rancangan Pekerjaan Tim Kerja Pada Anggota Tim Futsal ... 58
(14)
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan
DAFTAR GAMBAR
2.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi ... 11
2.2 Training Needs Assesment ... 14
2.3 Siklus Belajar Efektif ... 23
2.4 Kerangka Pemikiran ... 31
4.1 Persepsi Konteks Kerja Pada Anggota Tim Futsal ... 56
4.2 Persepsi Komposisi Tim Kerja Pada Anggota Tim Futsal ... 57
4.3 Persepsi Rancangan Pekerjaan Tim Kerja Pada Anggota Tim Futsal ... 58
4.4 Persepsi Proses Tim Kerja Pada Anggota Tim Futsal ... 59
(15)
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Penelitian ... 75
2. Frekuensi Bimbingan ... 79
3. Kuisioner Penelitian ... 82
4. Pengembang Instrumen Penelitian ... 88
5. Data Hasil Penelitian ... 93
6. Hasil Uji Normalitas ... 102
7. Hasil Uji Homogenitas ... 104
8. Hasil Uji Hipotesis ... 106
(16)
1
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Kemampuan berbeda yang dimiliki oleh setiap manusia membuat manusia tidak dapat hidup sendiri. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan peran manusia lain untuk dapat menjalani hidupnya. Begitupun dalam kehidupan berorganisasi, semua anggota yang berada di dalam sebuah organisasi tidak dapat berdiri sendiri dan saling membutuhkan satu sama lain. Hal ini dilakukan agar dapat menyatukan kemampuan yang dimiliki agar secara dapat mencapai tujuan yang diinginkan.Inilah yang disebut tim, tim terdiri dari orang-orang yang bekerja bersama yang secara umum berpengaruh dalam hidup kita (Kozlowski and Ilgen, 2006: 77).
Tim kerja berbeda dengan kelompok kerja.Kelompok kerja tidak memiliki kebutuhan untuk bersama-sama terlibat dalam kerja kolektif. Berbeda dengan tim kerja yang menghasilkan energi positif melalui usaha yang lebih terkoordinasi dankelompok yang usaha individualnya menghasilkan kinerja yang lebih tinggi daripada jumlah masukan individual (Robbins and Judge, 2009: 406). Oleh karena itu tim semakin menjadi cara utama untuk mengatur pekerjaan.
Sejumlah bukti menunjukkan bahwa tim kerja dapat membawa kesuksesan dalam tim. Tim biasanya bekerja lebih baik daripada individu ketika tugas yang dilakukan membutuhkan banyak keterampilan, pendapat, dan pengalaman (Robbins and Judge, 2009:
406). Seperti yang dikutip dalam halamanBlack
Enterprise(1993)“beberapa perusahaan saat ini menjadikan tim kerja sebagai salah satu strategi untuk mendapatkan kembali daya saing. Salah satunya yang dilakukan dalam perusahaan “AT&T”, perusahaan ini mengubah karyawannya menjadi bagian-bagian tim kerja selesai dibangun selama 18 bulan. Hasilnya pada tahun 1992 perusahaan
(17)
2
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan
mengalami peningkatan 17,2% dalam produktivitas penjualan dan peningkatan 10% total pendapatan dibandingkan tahun sebelumnya”.
Berbagai caradapat dilakukan oleh sebuah tim agar dapat berhasil, salah satunya adalah dengan menunjukkan usahasebagai anggota tim yang memiliki kompetensi dan mampu menyesuaikan diri dengan anggota tim lain. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa anggota tim futsal jurusan Teknik Informatika Universitas Kristen Maranatha, mereka mengemukakan bahwa tim olah raga tidak jauh dari kekalahan, kekalahan dapat diakibatkan oleh kurangnya persiapan dalam menghadapi sebuah kompetisi, kurangnya kemauan dari anggota tim untuk mencapai kemenangan, serta kurangnya koordinasi anggota tim yang memiliki perbedaan kemampuan di dalamnya. Untuk membuat tim olahraga menjadi berhasil memerlukan waktu yang tidak singkat, dibutuhkan rencana jangka pendek maupun jangka panjang.
Masalah-masalah yang timbul pada tim berskala kecil, yaitu tim futsal dari jurusan Teknik InformatikaUniversitas KristenMaranatha, Bandung. Anggota dari tim futsal ini berjumlah 24 orang dengan rincian satu pelatih futsal, satu manager dan lima orang di bagian manajemen, serta 17 pemain futsal. Tim futsal ini aktif mengikuti Liga Futsal Maranatha (LFM) yang rutin diadakan setiap tahunnya. Saat ini tim futsal Sansinobartergabung bersama tim dari jurusan lain di divisi utama LFM. LFM adalah sebuah liga yangg diselenggarakan oleh Unit Kegiatan Olahraga (UKOR) Universitas Kristen Maranatha.Liga ini terdiri dari 3 divisi yaitu, Divisi I / Utama, dan Divisi II. Sistem yang diberlakukan dalam LFM sudah semi-profesional, dikarenakan sebuah tim dikelola seperti layaknya tim olahraga professional. LFM memberlakukan aturan mengenai kepemilikan tim, jalannya kompetisi, juga boleh terjadinya transfer pemain antar jurusan. Dari awal terbentuk yaitu pada tahun 2008, tim ini selama dau tahun mengikuti LFM Divisi II dengan membeli tim yang dijual oleh manajemen yang sudah mengalami kebangkrutan, kemudian pada tahun 2010 naik kasta ke
(18)
3
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan
Divisi Utama setelah menjadi juara Divisi II, sepanjang tiga tahun berkompetisi di Divisi Utama tim Sansinobar belum pernah memenangkan kejuaraan sekalipun.
Dari hasil himpunan wawancara terhadap beberapa anggota tim futsal jurusan Teknik Informatika Universitas Kristen Maranatha, ditemukan permasalahan yang sering dialami dalam keseharian tim, yaitu kesulitan anggota tim untuk bekerja sama dan seringnya terjadi perselisihan dan perbedaan pendapat. Hal inilah yang dapat mempengaruhi kesolidan dalam tim. Faktor lain yang juga menjadi hambatan adalah kurang disiplinnya pemain dalam mentaati jadwal latihan yang sebelumnya sudah disepakati, juga tidak adanya tujuan jelas dari tim ini untuk mengikuti sebuah kompitesi. Hal ini menjadi faktor terbesar yang menghalangi tim ini untuk melangkahlebih jauh. (Februari, 2012).
Masalah tim kerja menjadi hal yang serius apabila anggota timnya enggan untuk bekerja sama. Selain itu, perbedaan kemampuan individu dalam kelompok merupakan salah satu kendala tidak tercapainya hasil yang maksimal sesuai dengan target yang diinginkan. Lebih jauh lagi adalah sulitnya menyelesaikanmasalah-masalah yang timbul karena perbedaan yang ada. Hal ini terjadi karena belum terjalinnya tim kerja yang sinergis diantara individu-individu yang memiliki kemampuan yang berbeda-beda dengan keterbatasannya masing-masing tersebut(Ridwan, 2013). Oleh karena itu dibutuhkan penunjang sebuah tim untuk mencapai kemenangan.Robbins dan Judge(2009: 359)menuturkan bahwa “tim yang efektif mempunyai tujuan bersama dan sangat berarti yang memberikan pengarahan, momentum, dan komitmen untuk anggota”.
Dalam kasus yang lain, terdapat juga permasalahan lambannya pengambilan keputusan mengenai hal-hal yang krusial dalam tim, misalnya dalam penetuan strategi, penentuan jadwal, dan lain sebagainya. Maka untuk mempercepat keputusan pengambilan
(19)
4
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan
keputusan dalam perusahaan, “kini makin banyak organisasi perusahaan mengubah strukturnya menjadi struktur tim kerja. Pendekatan organisasi berdasarkan tim kerja menuntut adanya pemberdayaan dan kekompakan kerja” (Ray and Bronstein, 1995 dalam (Ancok, 2003: 20).
Selain itu, perubahan lingkungan yang cepat saat ini menjadi tanggung jawab penting bagi para manajer dan pelatih tim untuk memastikan kemampuan tim agar dapat bertahan dalam kompetisi. Hal ini dapat dilakukan dengan mengantisipasi dan menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan lingkungan sedemikian rupa hingga membuka peluang baru untuk pengembangan tim.
Untuk meningkatkan kemampuan manajerial pada anggota organisasi, diperlukan suatu program yang dapat menunjang pemenuhan kebutuhan organisasi. Salah satunya adalah dengan melakukan pelatihan. Seperti yang dikutip dari Gomes(2007: 197)mengatakan bahwa “pelatihan adalah setiap usaha untuk memperbaiki performansi pekerja pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang menjadi tanggungjawabnya, atau satu pekerjaan yang ada kaitannya dengan pekerjaannya”.Pelatihan sendiri merupakan suatu program yang dirancang secara terorganisir dalam jangka pendek yang bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan tertentu. Dalam penelitian yang dilakukan Terrion (2006: 193) terhadap staf administrasi universitas di Ottawa, pelatihan yang dilakukannya yaitu Management Leadership Program terbukti berdampak positif pada mengembangkan dan memperkuat ketrampilan, membentuk dan memelihara koneksi, dan kesempatan untuk para manager untuk bertemu, berdiskusi dan menyelesaikan tantangan bersama.
Saat ini telah ditemukan dan banyak dilakukan programpelatihan untuk meningkatkan kemampuan manajerial salah satunya adalah dengan menggunakan metode pelatihan alam terbuka. Kemampuan manajerial dalam penelitian ini kemampuan individu yang bertujuan untuk mengkolaborasikan diri dalam tim, dan memecahkan
(20)
5
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan
permasalahan dalam tim. Metode pelatihan alam terbuka yang dipilih dalam penelitian ini dikenal dengan Outbound Management Training
yang selanjutnya disingkat OMT.“OMTmerupakan sebuah metode pengembangan diri melalui pengalaman (learning by experience)
sebagai salah satu bentuk aktivitas luar ruang (outdoor activities) yang penuh dengan kegembiraan dan tantangan”(Sudjijono, 2003: 181).
Gomes menyatakan (2007: 197)“Pelatihan yang efektif adalah pelatihan yang isinya mencakup pengalaman belajar (learning experience), aktivitas-aktivitas yang terencana (be a planned organizational activity), dan didesain sebagai jawaban atas kebutuhan-kebutuhan yang berhasil diidentifikasikan”. Didalam OMT peserta tidak hanya akan mendapatkan pengalaman, peserta juga akan mendapatkan pembelajaran yang dapat diaplikasikan ke kehidupan nyata. Dengan demikian OMT dapat memberikan pembelajaran yang efektif dengan cara yang tidak berat dibandingkan dengan belajar dalam situasi formal. Sehingga OMT dapat dikatakan menjadi salah satu pelatihan efektif yang dapat di berikan kepada anggota organisasi.
Salah satu alasan diadakannya OMT adalah peserta akan mendapatkan tentang learning how to learn, karena dalam pelatihanOMT inipeserta terlibat langsung secara kognitif, afektif, dan psikomotorik. Seperti dikutip dari Susanta (2010: 19)bahwa: “Outbound
merupakan metode pengembangan diri melalui kombinasi rangkaian kegiatan beraspek psikomotorik, kognitif dan afeksidalam pembelajaran
melalui pengalaman.”Program yang dipilih dalam OMT ini disesuaikan dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan persepsi tim kerja. Beberapa permainannya yaitu all stand up, counting stand up, trust fall, kapal tenggelam, blind walk dan dodge ball.
Dalam sebuah pelatihan, peran dari seorang fasilitator sangat penting dalam mengarahkan permainan-permainan yang akan dimainkan oleh para peserta OMT. Seperti yang dijelaskan oleh Ancok (2003: 16) bahwa suksesnya kegiatan OMT sangat tergantung pada kemampuan
(21)
6
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan
fasilitator dalam membawakan acara pelatihan. Semua proses belajar harus berjalan secara langsung dan menyenangkan. Selama permainan berlangsung, fasilitator mampu membuat suasana OMT menjadi santai namun tetap fokus pada permainan yang diselenggarakan, sehingga para peserta dapat mengikuti setiap permainan yang diberikan oleh
fasilitator. Untuk menambah pemahaman peserta tentang permainan yang mereka lakukan, fasilitator juga melakukan debrief setelah setiap permainan selesai dilakukan. Debrief adalah sesi yang dilakukan tepat setelah selesainya permainan, dimana fasilitatormenjelaskan tujuan permainan dan memberitahu para partisipan hasil-hasil apa yang diharapkan, implikasi-implikasi praktis dari hasil yang mungkin perlu didiskusikan(Asih, 2011: 17). Dengan melakukan debrief peserta OMT akan mengetahui akan inti dari permainan yang dilakukan sehingga peserta dapat mengambil manfaat dari permainan tersebut yang berhubungan dengan tujuan pelatihan dan mampu mengubahpersepsi serta perilaku dalam kehidupan sehari-hari.
OMTmerupakan salah satu upaya yang dapat dipilih oleh para
manager untuk memenuhi kebutuhan anggota organisasi. OMT sudah banyak diterapkan sebagai salah satu pilihan pelatihan bagi organisasi maupun perusahan. Salah satunya dalam penelitian yang telah dilakukan oleh Sudjijono(2003: 107)mengenai Pengaruh Outbound Management Training Terhadap Potensi Organisasi yang dilakukan terhadap Pegawai Bank Indonesia (BI) Surabaya, dapat diperoleh kesimpulan bahwa OMT efektif dalam meningkatkan potensi organisasi pegawai Bank Indonesia(BI) Surabaya. Potensi organisasi ini mencakup komitmen kepada tugas, keterbukaan dalam bersikap, kecakapan dalam bekerja, kebersamaan dalam hubungan sosial dan integritas pribadi yang tinggi.
Dalam penelitian ini, anggota tim futsal jurusan Teknik Informatika Universitas Kristen Maranathaakan mengikuti programpelatihan OMT untuk mengetahui sejauhmana anggota tim dapat bekerja dalam sebuah tim kerja, misalnya mampu bekerja sama
(22)
7
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan
dengan anggota tim yang lain, mampu mengkolaborasikan kemampuannya dalam tim, dan mampu menyamakan pendapat dengan anggota tim lain. Untuk mengetahui efektivitas dari sebuah OMT ditinjau dari persepsi tim kerja, maka dibutuhkan eksperimen terhadap anggota tim yang mengikuti kegiatan OMT. Anggota tim futsal terbagi menjadi dua kelompok, kelompok pertama yaitu kelompok yang diberikan perlakuan berupa OMT yang selanjutnya disebut dengan kelompok eksperimen. sedangkansembilan orang lainnnya yaitu kelompok yang tidak diberikan OMT selanjutnya disebut dengan kelompok kontrol. Sebelum dilakukan OMT, pada kedua kelompok tersebut diberikan kuisioner pre test persepsi tim kerja sebelum dilakukan OMT, kemudian pada kelompok eksperimen diberikan perlakuan OMT, sedangkan kelompok kontrol tidak. Selanjutnya setelah satu bulan diberikan OMT pada kedua kelompok tersebut diberikan post test, yaitu kuisioner mengenai persepsi tim kerja.
Hal tersebut untuk memberikan keyakinan bahwa OMT dapat memberikan perubahan dan persepsi yang positif pada kedua kelompok. Sehingga apabila persepsi yang didapat positif, maka OMT dapat digunakan kembali oleh tim futsal Jurusan Teknik Informatika Universitas Kristen Maranatha.Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian tentang “Persepsi Terhadap Efektivitas Outbound Management Training PadaTim Kerja AnggotaTim Futsal Jurusan Teknik Informatika Universitas Kristen Maranatha”.
B. Identifikasi Masalah Penelitian
Masalah dalam penelitian ini adalah kurangnya kemauan anggota tim untuk bekerja dalam tim, tidak terjalinnya komunikasi yang baik antar anggota, dan kurang jelasnya tujuan dari tim, sehingga diperlukan sebuah pelatihan yang mampu untuk membantu anggota tim futsal dalam meningkatkan tim kerja.
Variabel dalam penelitian ini ada dua, yaitu variabel Outbound Management Training sebagai variabel independeN dan variabel tim
(23)
8
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan
kerja sebagai variabel dependen. Definisi operasional Outbound Management Training program pelatihan yang disusun berdasarkan acuan dari Ancok (2003). Sedangkan tim kerja adalah tim futsal yang usaha-usaha individualnya menghasilkan kinerja lebih tinggi daripada jumlah masukan individual(Robbins and Judge, 2009).
C. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah diuraikan, maka permasalahan yang digali dari penelitian ini adalah:
“Sejauh mana perubahan persepsi tim kerja pada anggota tim futsal jurusan Teknik Informatika Universitas Kristen Maranatha terhadap
Outbound Management Training?”
D.Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk memperoleh penjelasan mengenai sejauh mana perubahan persepsi tim kerja pada anggota tim futsal Jurusan Teknik Informatika Universitas Kristen Maranatha dan memperoleh perbedaan persepsitim kerjaantara kelompok yang diberikan perlakuan berupa Outbound Management Training (kelompok eksperimen) dengan kelompok yang tidak diberikan perlakuan (kelompok kontrol).
E. Manfaat Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai, hasil penelitian ini diharapkan memiliki kegunaan sebagai berikut:
1. Secara Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi keilmuan Psikologi Industri dan Organisasi yakni dengan cara memperkaya temuan empirik mengenai persepsi pemberian
Outbound Management Training dalam dalam kaitannya dengan tim kerja.
(24)
9
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam pembuatan sebuah program training dengan metode Outbound Management Training
sebagai program pengembangan kemampuan anggota dalam sebuah tim.
F. Struktur Organisasi Skripsi
Guna melengkapi keseluruhan pembahasan penelitian ini, penulis akan membagi langkah-langkah sebagai berikut:
BAB I : Membahas pendahuluan yang berisi latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta struktur organisasi skripsi.
BAB II : Membahas kajian pustaka yang berkaitan dengan penelitian ini yaitu teori pelatihan, teori outbound management training, dan teori tim kerja, serta membahas kerangka pemikiran, dan hipotesisi penelitian.
BAB III : Menguraikan secara singkat metode penelitian yang berisi lokasi dan partisipan penelitian, metode penelitian, desain eksperimen, definisi operasional variabel, instrumen penelitian, pengembangan instrument penelitian, persiapan pelatihan, pelaksanaan pelatihan, dan metode analisis data penelitian.
BAB IV : Mengemukakan hasil penelitian yang meliputi tahap analisis data serta pembahasannya.
BAB V : Merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dan diakhiri dengan saran yang dikemukakan dari hasil maupun pelaksanaan penelitian ini.
(25)
34
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Univertitas Kristen Maranatha Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri, MPH. No. 65 Bandung. Sedangkan OMT dilakukan di Ciwangun Indah Camp (CIC) Cisarua, Bandung.
2. Populasi Penelitian
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009: 215). Adapun populasi dalam penelitian ini adalah semua anggota tim futsal jurusan Teknik Informatika Universitas Kristen Maranatha dengan total jumlah 18 orang.
3. Sampel Penelitian
Sampel merupakan sebagian dari populasi (Sugiyono, 2009: 215).Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sumber data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2009: 218).
Adapun kriteria sampel dalam penelitian adalah: 1. Anggota yang telah terdaftar;
2. Sudah bergabung dengan tim futsal selama minimal 1 tahun; 3. Aktif dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh tim.
Berdasarkan kriteria diatas tersebut, diperoleh 18 orang yang memenuhi kriteria.Peneliti menentukan sembilan orang sebagai kelompok eksperimen yang diberikan perlakuan berupa OMT dan
(26)
35
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan
sembilan orang lainnya sebagai kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan berupa OMT.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain eksperimen.Desain eksperimen merupakan semua proses yang diperlukan dalam merencanakan dan melaksanakan suatu eksperimen (Latipun, 2010: 57). Penelitian ini menggunakan eksperimen kuasi, yaitu eksperimen yang dilakukan tanpa adanya proses random assignment
maupun random sampling, dikarenakan populasinya sedikit (Latipun, 2010: 116). Eksperimen kuasi yangdigunakan adalah quasi-experimental control group design(Shadish, Cook and Campbell, 2002: 137). Hal ini karena dalam penelitian dilakukan pre-test dan post-test
pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dengan gambaran sebagai berikut:
Tabel 3.1
Quasi-Experimental Control Group Design
NR(KE) O1 X O2
NR(KK) O1 O2
Sumber: (Shadish, Cook and Campbell, 2002: 137) Keterangan:
NR (KE) : Kelompok Eksperimen NR (KK) : Kelompok Kontrol O1 : Pre-Test
X : Outbound Management Training
O2 : Post-Test
Desain ini terdiri atas kelompok eksperimen (KE) dan kelompok kontrol (KK), dan keduanya sama-sama diberi pre test dan post test
dengan isi yang sama. Setelah dilakukan pre test, pada kelompok eksperimen (KE) akan diberi perlakuan atau intervensi (X) berupa
Outbound Management Training, sedangkan kelompok kontrol (KK) tidak diberikan perlakuan apapun. Setelah intervensi diberikan kemudian kepada kedua kelompok,kelompok eksperimen (KE) dan kelompok kontrol (KK) diberi post test. Post test diberikan 1 bulan
(27)
36
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan
pasca diberikannyaOMT. Hasil dari pre test dan post test kemudian diuji perbedaannya. Perbedaan yang signifikan antara hasil pre test dan post test akan menunjukkan pengaruh dari hasil perlakuan.
C. Metode Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif.Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu dimana pengumpulan datanya menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat statistik, dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2009: 8). Pendekatan kuantitatif juga menjelaskan penyebab fenomena sosial melalui pengukuran objektif dan analisis numerikal (Moleong, 2010).
Dalam pendekatan ini, analisis data dilakukan secara deduktif melalui perhitungan-perhitungan statistik. Sedangkanmetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian eksperimen yaitu penelitian yang dilakukan dengan melakukan manipulasi yang bertujuan untuk mengetahui akibat manipulasi terhadap perilaku individu yang diamati (Latipun, 2010: 5). Penelitian eksperimen efektif untuk menguji hipotesis karena memberikan kemungkinan bagi peneliti untuk melakukan kontrol dalam sebuah situasi sehingga variabel bebas akan sangat mungkin menyebabkan perubahan yang signifikan pada variabel terikat (Shaughnessy, Zechmeister and Zechmeister, 2007). Oleh karena itu, metode ini dipilih karena penelitian yang dilakukan bermaksud untuk menganalisa dan mengambil suatu generalisasi mengenai pengaruh diadakannya pelatihan OMT untuk meningkatkan tim kerja pada anggota tim futsal Jurusan Teknik Informatika Universitas Kristen Maranatha.
(28)
37
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan
Definisi operasional adalah meletakkan arti pada suatu variabel dengan menetapkan kegiatan-kegiatan atau tindakan-kegiatan yang perlu untuk mengukur variabel itu (Latipun, 2010). Adapun variabel dalam penelitian ini menggunakan 2 variabel, yaitu:
1. Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat.Variabel bebas dalam penelitian ini adalah permainan
Outbound Management Training (OMT).Jenis permainan OMT sebagai variabel bebas merupakan treatment (perlakuan) yang diberikan kepada subjek penelitian.jenis permainan OMT ini berupa:
1.Hiking
Hiking dilakukan dengan panjang lintasan ± 6 km sampai kembali ke tempat semula.Hiking dalam program OMT ini berguna sebagai ice breaking, mendekatkan diri kepada alam, penyegaran diri dan lebih mendekatkan diri dengan anggota tim
2.All Stand Up
Permainan selanjutnya adalah all stand up peserta diminta duduk saling membelakangi dengan melipat kaki ke arah dada. Kemudian diminta untuk berdiri bersama dengan saling menekan punggung.Kegunaan dari permainan adalah untuk lebih memahamai fungsi anggota tim yang lain, lebih dekat dengan anggota tim, mampu mencapai kesuksesan, memahami kekurangan yang dimiliki oleh anggota tim lain bukan menjadi kendala dan perencanaan strategi.
3.Counting Stand Up
Pada permainan ini, peserta menyebutkan angka yang diawali dari angka 1 sambil berdiri, setiap angka yang disebutkan tidak boleh sama dengan orang lain. Apabila terjadi kesamaan, maka peserta yang menyebutkan angka sama tersebut harus keluar dari permainan. Permainan ini selesai jika tersisa 1 orang atau lebih dari tim yang sama. Kegunaan dari permainan ini adalah anggota
(29)
38
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan
tim mampu berdiskusi, mengerti peran yang dimiliki dalam tim dan mengerti keberadaan diri sendiri dalam tim.
4.Trust Fall
Dalam permainan ini, seorang peserta diharuskan berdiri diatas kursi menghadap ke depan dengan posisi tangan terlipat di dada. Peserta lainnya berada dibawah dan mengambil posisi dibelakang dengan saling berhadapan serta tangan yang saling mengunci.Setelah diberi aba-aba, peserta yang berdiri diatas menjatuhkan diri kebelakang.Kegunaan dari permainan ini adalah membuat peserta lebih percaya diri, keberanian mengambil resiko dan berpikir cepat dalam mengambil tindakan.
5.Kapal Tenggelam (Titanic)
Pada permainan ini semua peserta diminta untuk berdiri diatas lembaran Koran seakan mereka berada di atas sebuah kapal yang akan tenggelam. Kaki peserta tidak diperkenankan untuk berada diluar area Koran. Setelah berhasil berdiri diatas Koran dalam hitungan 1 sampai 5, kemudian mereka diminta keluar dari koran tersebut. Selanjutnya mereka diminta untuk melipat koran tersebut seterusnya sampai koran tersebut sudah tidak mencukupi untuk dipijak. Kegunaan dari permainan ini adalah membuat peserta mampu mengeluarkan kemampuan sesuai dengan tugas yang diberikan, lebih berhati-hati dalam bertindak, mampu bertukar informasi dengan anggota tim lain dan menjadikan konflik sebagai pendorong kemajuan.
6.Blind Walk
Dalam permainan ini peserta akan ditutup matanya oleh sehelai kain. Peserta tersebut harus berjalan dengan keadaan mata tertutup dan berjalan mengikuti jalur yang ditentukan dan dengan arahan suara dari anggota kelompoknya.Peserta diminta untuk mengambil pita yang telah ditaruh ditempat tertentu. Kegunaan dari permainan ini adalah membuat peserta bertanggung jawab
(30)
39
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan
dalam menyelesaikan tugas, mengetahui target dalam tim dan beradaptasi dengan anggota tim yang lain.
7.Dodge Ball
Dodgeball adalah suatu olahraga tim yang dimainkan dengan
melemparkan bola karet ke lawan.Ada tiga sistem permainan yang berbeda untuk menentukan pemenang, yaitu sistem eliminasi, sistem waktu, dan sistem persepsi tim kerja. Sistem yang peneliti gunakan adalah sistem eliminasi, tim pemenang adalah tim pertama yang berhasil mengeliminasi seluruh anggota tim lawan. Kegunaan dari permainan ini adalah pembelajaran kedisiplinan, mengetahui kompetensi yang dimiliki oleh diri sendiri, keefektivan anggota tim dalam pencapaian hasil dan mengetahui ketrampilan yang dimiliki oleh anggota tim.
2. Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat dari variable bebas (Sugiyono, 2009). Adapun variabel terikat dalam penelitian ini adalah tim kerja. Tim kerja tersebut melingkupi:
1)Konteks, yaitu sumber dan pengaruh kontekstual lain yang menjadikan tim tersebut efektif. Terdiri dari: (1) sumber daya yang memadai, (2) kepemimpinan dan struktur, dan (3) evaluasi kinerja.
2)Komposisi tim, yaitu meliputi variabel-variabel yang berhubungan dengan bagaimana kepegawaian tim harus disusun, yang terdiri dari: (1) kemampuan para anggota, (2) kepribadian, (3) pengalokasian peran, (4) keragaman anggota, (5) ukuran tim, (6) fleksibilitas anggota, dan (7) preferensi anggota.
3)Rancangan pekerjaan, yaitu keharusan bekerja sama dan menerima tanggungjawab secara kolektif untuk menyelesaikan tugas-tugas yang signifikan, terdiri dari: (1) kebebasan dan hak otonomi, (2) keanekaragaman keterampilan, (3) identitas tugas,
(31)
40
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan
dan (4) arti tugas.
4) Proses, yaitu mencerminkan hal-hal yang terjadi dalam tim yang mempengaruhi Persepsi suatu tim kerja, terdiri dari: (1) tujuan tim, (2) tingkat konflik, (3) efikasi tim, dan (4) kemalasan sosial.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2009: 102).Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik non-testing yaitu dengan menggunakan angket atau yang sering disebut dengan kuesioner. Dalam penelitian ini digunakan instrumen berupa kuesioner tim kerja. Skala tim kerja disusun berdasarkan teori komponen utama yang membentuk tim kerjamenurut Robbins dan Judge(2009: 413). Komponen utama yang membentuk tim kerjamenurut Robbins dan Judge(2009: 413) yaitu konteks kerja, komposisi tim, rancangan pekerjaan dan proses.Adapun kisi-kisi instrumen penelitian berupa kuesioner tim kerja adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Kuesioner Tim Kerja
Variable Dimensi Indikator Item Jumlah
Item + - TimKerj a Konteks Kerja
Sumber daya yang memadai
Kepemimpinan dan struktur
Evaluasi kinerja
1, 2, 3,
34, 35 36 6
Komposisi Tim
Kemampuan para
anggota
Personalitas atau kepribadian
Pengalokasian peran Keragaman anggota Ukuran tim
Fleksibilitas anggota Preferensi anggota
4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 27, 28, 29, 32, 33
30, 31 14
Rancangan Pekerjaan
Kebebasan dan hak otonomi
Keanekaragaman
11, 12, 13, 14, 24, 26
(32)
41
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan
ketrampilan Identitas tugas
Kepentingan atau arti tugas
Proses
Tujuan tim Tingkat konflik Efektivitas tim Kemalasan sosial
15, 16, 17, 18, 19, 20,
22
21 8
Total 30 6 36
Sumber: Peneliti
F. Proses Pengembangan Instrumen
Proses pengembangan instrumen dalam penelitian ini adalah dengan uji validitas, uji reliabilitas dan pemilihan item.
1. Uji Validitas Instrumen
Validitas pengukuran adalah kecocokan di antara alat ukur dan atau pengukuran dengan sasaran ukur. Validitas berasal dari kata
validity yang mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukur (tes) dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 2010: 5). Suatu tes dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila tes tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat sesuai dengan maksud dikenakannya tes tersebut.
Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi.Validitas isi dilakukan dengan langkah telaah dan revisi butir dan revisi butir pernyataaan, berdasarkan pendapat professional (professional judgement) (Suryabrata, 2012: 61).Professional judgement dalam uji validitas ini dilakukan oleh dosen jurusan Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia.
2. Uji Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas intrumen merujuk kepada konsistensi hasil pengukuran data jika instrumen itu digunakan oleh kelompok yang sama atau berbeda. Karena hasilnya yang konsisten itu, maka instrumen dapat dipercaya atau diandalkan (Suryabrata, 2012: 58).Sebuah tes dapat dikatakan reliabel atau dipercaya jika
(33)
42
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan
memberikan hasil yang sama dalam atribut diukur yang didapat dari pengukuran, peserta, dan tes yang sama. Dalam aplikasinya, reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas (rxx’) yang angkanya berada dalam rentang 0 sampai dengan 1,00 (Azwar, 2010: 9). Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitasnya. Sebaliknya koefisien yang semakin rendah mendekati angka 0 berarti semakin rendahnya reliabilitasnya. Salah satu teknik pengukuran reliabilitas tes ialah dengan menggunakan Alpha Cronbach. Teknik ini menggunakan rumus sebagai berikut:
Tabel 3.3
Rumus Koefisien Reliabilitas Cronbach
Sumber: Azwar (2010)
α = Koefisien reliabilitas Alpha Cronbach
r = Koefisien korelasi item K = Jumlah item
Instrumen yang memiliki nilai koefisien reliabilitas yang kecil disarankan untuk tidak digunakan. Table skor reliabilitas menurut Arikunto (2002) sebagai berikut:
Tabel 3.4
Skor Kategorisasi Reliabilitas
Skor Reliabilitas Interpretasi
0 – 1,2 Sangat Rendah
≥ 0,2 – < 0,4 Rendah
≥ 0,4 – < 0,7 Cukup / Sedang
≥ 0,7 – < 0,9 Kuat
≥ 0,9 – < 0,1 Sangat Kuat
Sumber: Arikunto (2002)
Berikut adalah hasil perhitungan uji reliabilitas kuesioner tim kerja: Tabel 3.5
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tim Kerja
Cronbach's Alpha
Jumlah Item
0,881 36
(34)
43
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan
Dari hasil uji reliabilitas Cronbach dapat diketahui bahwa nilai reliabilitas instrument sebesar 0,881 dan termasuk ke dalam kategori
≥ 0,7 - ≥ 0,9 yakni kuat sehingga instrument tim kerja dapat digunakan.
3. Pemilihan Item Instrumen
Dalam skala Likert ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk memilih item final, yaitu Critical Ratio (korelasi internal), korelasi item total, DiscriminatoryPower (daya beda), rata-rata korelasi antar item, dan Unrotated Factor 1 (Ihsan, 2009). Pada instrumen ini proses pemilihan item dilakukan menggunakan pendekatan korelasi item total terkoreksi (corrected item total correlation), yaitu mengkorelasikan antara skor item dengan skor total dari sisa item lainnya. Item yang dipilih menjadi item final ialah item yang memiliki korelasi ≥ 0,30. Namun jika terdapat item dengan korelasi di bawah 0,30 dan jika item itu dibuang maka terdapat indikator yang tidak terwakili, maka kriteria diturunkan menjadi 0,20. Untuk melihat lebih jelas mengenai pemilihan intrumen, maka dapat dilihat dari tabel 3.6 yang disajikan sebagai berikut:
Tabel 3.6
Hasil Uji Korelasi Item Total Terkoreksi
Derajat Rerata Jika Item Dihapus Derajat Variansi Jika Item Dihapus Korelasi Item Terkoreksi Korelasi Kuadrat Berganda Cronbach's Alpha Jika Item Dihapus
Item 1 146.8100 155.206 .434 . .878
Item 2 146.7300 155.290 .485 . .877
Item 3 146.9700 155.161 .375 . .879
Item 4 146.9900 150.879 .604 . .875
Item 5 146.8100 153.489 .493 . .877
Item 6 147.0400 151.897 .508 . .876
Item 7 146.6600 156.833 .428 . .878
Item 8 147.0600 151.673 .453 . .877
Item 9 146.9600 152.019 .543 . .876
Item 10 146.9000 153.869 .448 . .877
(35)
44
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan
Item 12 146.8400 156.944 .343 . .879
Item 13 146.9500 155.402 .429 . .878
Item 14 146.9400 153.006 .528 . .876
Item 15 146.7500 157.280 .307 . .880
Item 16 147.0100 152.131 .480 . .877
Item 17 146.8200 154.493 .495 . .877
Item 18 146.9700 155.565 .379 . .879
Item 19 148.0700 141.924 .444 . .881
Item 20 146.9700 156.979 .310 . .880
Item 21 147.3900 155.533 .254 . .881
Item 22 146.9100 158.184 .312 . .880
Item 23 147.3600 154.819 .303 . .880
Item 24 147.0100 153.162 .460 . .877
Item 25 147.0700 153.076 .407 . .878
Item 26 146.8500 156.230 .393 . .879
Item 27 146.9200 153.044 .535 . .876
Item 28 146.7300 156.765 .407 . .879
Item 29 147.2400 155.134 .262 . .881
Item 30 147.7800 148.396 .558 . .875
Item 31 147.7800 155.062 .275 . .881
Item 32 147.0600 156.017 .374 . .879
Item 33 147.0800 154.519 .411 . .878
Item 34 146.8000 157.636 .284 . .880
Item 35 146.8800 155.804 .351 . .879
Item 36 148.0900 145.335 .350 . .885
Sumber: SPSS for Windows ver. 18.0
Dari hasil perhitungan korelasi item total terkoreksi item final, maka didapatkan item final terdiri atas 36 item yang menjadi istrumen tim kerja dalam penelitian ini.
G. Teknik Pengumpulan Data
Secara umum terdapat empat macam teknik pengumpulan data, yaitu wawancara, kuisioner, observasi dan gabungan ketiganya (Sugiyono, 2009: 137).Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan.Kuisioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyataan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2009: 142). Kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini berisi pernyataan yang disusun berdasarkan teori komponen pembentuk tim kerja menurut Robbins dan Judge (2009) dimana dalam daftar
(36)
45
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan
pernyataan tersebut diberikan lima pilihan respon dengan menggunakan skala Likert, yaitu mulai sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju.
Tabel 3.7
Skor Kategorisasi Skala Likert
Skor Kategori
1 Sangat Tidak Setuju
2 Tidak Setuju
3 Ragu-Ragu
4 Setuju
5 Sangat Setuju
Sumber: Peneliti
H. Analisis Data
Setelah penelitian selesai dilakukan, maka akan dilakukan analisis data. Analisis data akan diolah dengan menggunakan rumus statistik.
1. Uji Normalitas
Dalam penelitian apabila sampel diambil dari suatu populasi yang diasumsikan berdistribusi normal, maka sebelum pengolahan data terlebih dahulu perlu dilakukan pengujian normalitas sebaran data yang diperoleh dari sampel tersebut (Reksoatmodjo, 2007: 45).Uji normalitas bertujuan untuk melihat normal atau tidaknya sebaran data partisipan pada suatu variable penelitian.
Dalam penelitian ini, uji normalitas sebaran skor partisipan dilakukan dengan menggunakan teknik statistik One Sample Kolmogorov-Smirnov, yaitu membandingkan skor dalam sampel untuk mendistribusikannya secara normal dengan rerata dan starndar deviasi yang sama. Jika hasil uji tidak signifikan (p>0.05), artinya bahwa distribusi sampel tidak berbeda secara signifikan dari distribusi normal (yaitu normal). Namun jika hasil uji signifikan (p<0.05) maka distribusi sampel bebrbeda signifikan dari distribusi normal (yaitu tidak normal) (Field, 2009: 144).
(37)
46
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan
Berikut adalah hasil uji normalitas instrumen tim kerja pada
pre test dan post test dengan menggunakan perangkat lunak SPSS
for windows ver. 18:
Tabel 3.8 Hasil Uji Normalitas
Pre test Post test
N 18 18
Parameter Normala,b Rerata 86.44 95.33
Std. Deviasi 9.224 9.235
Perbedaan Terekstrim
Mutlak .183 .238
Positif .160 .124
Negatif -.183 -.238
Kolmogorov-Smirnov Z .777 1.011
Asymp. Sig. (2-tailed) .581 .258
a. Test berdistribusi normal. b. Kalkulasi data.
Sumber: SPSS for Windows ver. 18.0
Hasil uji normalitas sebaran data diatas menunjukkan bahwa p= 0,581 pada hasil pre test dan p= 0,258 pada hasil post test.
Denganhasil ini menunjukkan bahwa sebaran data pada skor tim kerja pada anggota tim futsal baik pre test maupun post test berada pada kategori normal (p > 0,05).
2. Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas bertujuan untuk mengetahui tingkat kesetaran nilai varians pada skor pre-test dan post-test.Dalam penelitian ini uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan
Levene’s Test. Uji Levene menguji hipotesis nol dimana varian dalam kelompok-kelompok yang berbeda adalah sama (perbedaan antar varian adalah nol). Hasil uji Levene adalah signifikan pada
p≤0,05 maka dapat disimpulkan nilai varians berbeda secara
signifikan, oleh karena itu asumsi homogenitas telah dilanggar. Namun, jika uji Levene tidak signifikan yaitu p>0,05 maka nilai varian adalah adalah sama (Field, 2009: 158).
(38)
47
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan
Berikut adalah hasil uji homogenitas instrumen tim kerja pada pre test dan post test dengan menggunakan perangkat lunak SPSS for windows ver. 18:
Tabel 3.9 Hasil Uji Homogenitas
Keterangan Uji Levene Sig. Keterangan
Pre test .670 .425 Homogen
Post test 7.884 .009 Homogen
Sumber: SPSS for Windows ver. 18.0
Hasil uji homogenitas pada tabel diatas menunjukkan bahwa nilai F=0,670 dengan p=0,425 pada kelompok pre test dan F=7,884 dengan p=0,009 pada kelompok post test. Hasil ini menunjukkan bahwa p > 0,05, sehingga dapat dikatakan persepsi tim kerja baik pre test maupun post test bersifat homogen (>0,05).
3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode analisis varians campuran.Analisis varians campuran (mixed design anova) adalah uji perbedaan rerata antara dua atau lebih kelompok mandiri dengan mengukur dimana skor amatan partisipan diukur secara berulang.Anava campuran menggunakan dua sub-analisis, yaitu Within Subject Test dan
Between Subject Test.Within subject test adalah pengujian perbedaan skor dalam satu kelompok (pre test dan post test) dan Between Subject Test adalah pengujian perbedaan skor antar kelompok (eksperimen dan kontrol). Kaidah yang digunakan adalah signifikan
pada p≤0,05(Widhiarso, 2011: 1).
Sebelum dilakukan perhitungan analisis varians campuran, maka terlebih dahulu dilakukan uji statistik deskriptif sebagai berikut:
Tabel 3.10
Hasil Statistik Deskriptif Anggota Tim Futsal
No. Sumber Min Max Rerata Std.
(39)
48
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan
1 Pre-test Kontrol 76 99 87,56 8,589
2 Post-test Kontrol 77 101 88,7 10,210
3 Pre-test Eksperimen 75 100 85,33 8,715
4 Post-test Eksperimen 97 106 101,89 2,934 Sumber: SPSS for Windows ver. 18.0
Hasil diatas menunjukkan bahwa rerata skor pada kelompok kontrol pada saat pre-test adalah sebesar 87,56 dan pada saat post-test
sebesar 88,7. Berdasarkan hasil tersebut, dapat dikatakan terdapat perubahan positifpersepsi skor tim kerja pada kelompok kontrol sebesar 1,14 Sedangkan pada rerata skor kelompok eksperimen, didapat hasil rerata skor pada pre-test 85,33 dan rerata skor post-test sebesar 101,89, dapat dikatakan bahwa terdapat perubahan positif persepsi tim kerja sebesar 16,56. Hasil ini menunjukkan bahwa terjadi perubahan positif persepsi tim kerja yang cukup tinggi pada kelompok eksperimen setelah diberikan perlakuan. Berikut adalah perubahan persepsitim kerja pada subjek dalam kelompok kontrol dan kelompok eksperimen:
Tabel 3.11
Perubahan Skor SubjekPretest dan Posttest Kelompok Kontrol
SUBJEK SKOR
PRETEST
SKOR POSTTEST
1 99 101
2 78 79
3 84 86
4 86 87
5 83 84
6 98 99
7 97 98
8 76 77
9 87 88
Sumber: Peneliti
Tabel 3.12
Perubahan Skor SubjekPretest dan Posttest Kelompok Eksperimen
SUBJEK SKOR
PRETEST
SKOR POSTTEST
(40)
49
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan
1 100 104
2 75 97
3 96 105
4 82 99
5 77 106
6 99 103
7 81 101
8 75 100
9 83 102
Sumber: Peneliti
Setelah dilakukan statistik deskriptif, dilakukan analisis varians campuran seperti berikut ini:
Tabel 3.13
Hasil Uji Analisis Varians Campuran
Sumber
Jumlah Kuadrat
Tipe III
Df Rerata
Kuadrat F Sig.
Antar Kelompok: Eksperimen vs Kontrol
Faktor 148694.222 1 148694.222 2678.002 .000
Error 888.389 16 55.524
Dalam Kelompok:
Pre test vs Post test
Faktor (pre test vs post test) 711.111 1 711.111 35.129 .000
Faktor (pre vs post) X (eks vs kon) 529.000 1 529.000 26.132 .000
Error 323.889 16 323.889
Total 151146.611 35
Sumber: SPSS for Windows ver. 18.0
Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan Analisis Varians Campuran(Anava Mixed Design)diatas, pada tabel antar kelompok diperoleh nilai F=2678,002 dengan signifikansi <0,05 yaitu 0,00, yang artinya terdapat perbedaan skor tim kerja yang signifikan antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen.
Selain itu pula pada tabel dalam kelompok diperoleh nilai F= 26,132 dengan signifikansi 0,000 (p≤0,05) artinya terdapat interaksi antara pre testdan post testserta eksperimen dan kontrol. Interaksi ini menunjukkan bahwa terjadi perubahan dari skor pre test menuju post test pada kedua kelompok (eksperimen dan kontrol) berbeda secara
(41)
50
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan
signifikan(Widhiarso, 2011: 4). Sehingga dapat dikatakan H0 ditolak dan
Ha diterima,karena hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
persepsitim kerja antara kelompok eksperimendan kelompok kontrol. Untuk memperkuat keterangan ini maka harus dilihat pula apakah ada perubahan tim kerja pada kelompok kontrol dan eksperimen.
Selain itu untuk memperkuat hasil pengujian hipotesis, peneliti menggunakan analisis post hoc test yaitu tes yang diputuskan setelah data telah dikumpulkan, untuk melihat kumpulan rerata dan melihat perbedaannya secara signifikan (Howell, 2008). Berikut adalah hasil perhitungan uji post hoc test:
Tabel 3.14 Hasil Uji Post Hoc Test
Kelompok (I)
Tim Kerja (J) Tim Kerja Perbedaan Rerata (I-J) Std.
Error Sig
a
Kontrol Pre test Post test -1,222 2,121 0,572
Post test Pre test 1,222 2,121 0,572 Eksperimen Pre test Post test -16,556
*
2,121 0,000
Post test Pre test 16,556* 2,121 0,000
*
Perbedaan adalah signifikan apabila berada dibawah 0,05
Sumber: SPSS for Windows ver. 18.0
Berdasarkan tabel diatas, hasil analisis menunjukkan bahwa pada kelompok kontrol memiliki perbedaan rerata antara skor pre test dan post test sebesar -1,222 dengan signifikansi sebesar 0,572 (p>0,05). Nilai ini menunjukkan bahwa subjek pada kelompok kontrol mengalami perubahan positifpersepsi pada tim kerjanya. Namun perubahanpositif tim kerja pada kelompok kontrol ini tidak signifikan karena nilai p>0,05. Hal ini menunjukkan H0 diterima atau dapat dikatakan tidak terdapat
perbedaan persepsi tim kerja yang signifikan antara persepsi tim kerjapre test dan post test pada kelompok kontrol.
Sedangkan tim kerja pada kelompok eksperimen mengalami perubahan signifikan, hal ini terlihat dari perbedaan rerata sebesar 16,556 dengan p= 0,00 (p<0,05). Nilai perbedaan rerata skor sebesar -16,556 diperoleh dari rerata skor pre test dikurangi rerata skor post test.
(42)
51
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan
Nilai perbedaan rerata skor yang negatif menunjukkan bahwa rerata skor
post test lebih tinggi dibandingkan dengan persepsipre test, yang artinya subjek kelompok eksperimen mengalami perubahan positif tim kerja yang signifikan. Hal ini menunjukkan H0 ditolak atau dapat dikatakan
terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara persepsi tim kerjapre test dan post test pada kelompok eksperimen.
I. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian merupakan tahapan penelitian yang meliputi seluruh kegiatan yang akan dilakukan dalam penelitian, mulai dari awal hingga berakhirnya pelaksanaan penelitian. berikut adalah tahapan dari penelitian ini:
1. Tahap Persiapan
a. Menentukan topik permasalahan penelitian.
b. Melakukan studi pustaka mengenai OMT yang dapat meningkatkan tim kerja.
c. Melakukan studi pendahuluan berupa wawancara terhadap tim manajemen untuk mengetahui upaya yang dilakukan tim manajemen untuk meningkatkan tim kerja.
d. Menentukan sampel penelitian.
e. Membuat desain penelitian sesuai dengan masalah yang akan diteliti.
f. Mempersiapkan alat ukur yang akan digunakan sebagai alat pengambilan data.
g. Melakukan uji coba alat ukur terhadap subjek yang memiliki kriteria yang sama dengan sampel penelitian sebanyak 100 orang.
h. Melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap hasil uji coba alat ukur.
2. Tahap Pengumpulan Data
a. Menghubungi tim manajemen futsal yang akan dijadikan subjek penelitian.
(43)
52
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan
b. Menetapkan waktu dalam pengambilan data. Waktu yang dilakukan dalam pemberian treatmentakan dilakukan selama 1 hari.
c. Membagi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
d. Melakukan pre test kepada sampel penelitian yang dilakukan untuk mengetahui tim kerja sebelum diberikan treatment OMT. e. Pemberian treatment jenis permainan OMT. Penelitian
memberikan treatment OMT kepada kelompok eksperimen. Jenis permainan OMT yang diberikan diantaranya adalah:
1. Hiking
Hiking dimulai pada pukul 09.20.Para partisipan penelitian dikumpulkan di area masuk Ciwangun Indah
Camp (CIC), Manglayang Kab. Bandung. Sebelum dimulai hiking, partisipan terlebih dahulu melakukan stretching agar kegiatan dapat berjalan dengan mengurangi resiko cedera, dan juga pemberian penjelasan mengenai kegiatan hiking
oleh game leader.Lintasan hiking menyusuri hutan pinus dengan lintasan tanah yang berbatu, licin dan sedikit tergenang air.Partisipan juga sempat menyusuri sungai kecil. Hiking berlangsung selama ± 2 jam dengan panjang lintasan ± 6 km sampai kembali ke tempat semula. Setelah hiking selesai, Kemudian game leader meminta peserta untuk sedikit sharing mengenai pengalaman mereka, yang berlangsung 21 menit.
2. Istirahat
Setelah melakukan hiking, peserta diberikan waktu 50 menit untuk istirahat.Peserta makan bersama-sama di saung lesehan yang ada di lokasi penelitian, serta mengganti pakaian dan alas kaki, karena sudah tidak nyaman untuk dikenakan.
(44)
53
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan
Permainan selanjutnya adalah all stand up peserta diminta duduk saling membelakangi dengan melipat kaki ke arah dada. Kemudian diminta untuk berdiri bersama dengan saling menekan punggung. Permainan ini diawali dengan penjelasan game leader mengenai cara bermain dan memberikan contoh terlebih dahulu. Setiap tim diberikan waktu 2 menit untuk mengatur strategi permainan. Permainan ini berlangsung selama 25 menit.
4. All Counting Stand Up
Pada permainan ini, peserta menyebutkan angka yang diawali dari angka 1 sambil berdiri, setiap angka yang disebutkan tidak boleh sama dengan orang lain. Apabila terjadi kesamaan, maka peserta yang menyebutkan angka sama tersebut harus keluar dari permainan. Permainan ini selesai jika tersisa 1 orang atau lebih dari tim yang sama. Permainan ini berjalan selama 15 menit.
5. Trust Fall
Dalam permainan ini, seorang peserta diharuskan berdiri diatas kursi menghadap ke depan dengan posisi tangan terlipat di dada. Peserta lainnya berada dibawah dan mengambil posisi dibelakang dengan saling berhadapan serta tangan yang saling mengunci.Setelah diberi aba-aba, peserta yang berdiri diatas menjatuhkan diri kebelakang.Permainan ini berjalan dengan lama 30 menit.
6. Kapal Tenggelam (Titanic)
Pada permainan ini semua peserta diminta untuk berdiri diatas lembaran Koran seakan mereka berada di atas sebuah kapal yang akan tenggelam. Kaki peserta tidak diperkenankan untuk berada diluar area Koran. Setelah berhasil berdiri diatas Koran dalam hitungan 1 sampai 5, kemudian mereka diminta keluar dari koran tersebut.
(1)
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil pengujian dan analisa, antara sebelum dan sesudah Outbound Management Training pada tim futsal Jurusan Teknik Informatika Universitas Kristen Maranathabahwa pelaksanaan
Outbound Management Training terbukti membuat perubahanpositif
terhadap persepsitim kerja.Perubahan positif persepsi tim kerja ini meliputi dimensi komposisi tim kerja, rancangan pekerjaan tim kerja dan proses tim kerja.
Terdapat perbedaan perubahan persepsi tim kerja yang signifikan antara anggota tim futsal Jurusan Teknik Informatika Universitas Kristen Maranatha yang mengikuti pelatihan Outbound Management
Training dengan anggota tim futsal yang tidak mengikuti pelatihan
Outbound Management Training.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti mencoba memberikan rekomendasi kepada beberapa pihak, yaitu:
1. Bagi anggota tim futsal.
Pelatihan Outbound Management Trainingterbukti berpengaruh positif terhadappersepsitim kerja pada anggota tim futsal jurusan Teknik Informatika Universitas Kristen Maranatha. Maka bagi anggota tim futsal disarankan selanjutnya untuk melakukan program pelatihan OMT yang terbukti mampu memberikan perubahan positifpersepsi tim kerja.
2. Bagi Jurusan Teknik Informatika Universitas Kristen Maranatha. Pelatihan Outbound Management Trainingterbukti berpengaruh positif terhadappersepsitim kerja pada anggota tim futsal jurusan Teknik Informatika Universitas Kristen Maranatha.
(2)
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan
lebih, fasilitas sebagai penunjang berkembangnya tim futsal dan melakukan program pelatihan Outbound Management Training yang terbukti mampu memberikan pengaruh positif persepsi tim kerja. 3. Bagi peneliti selanjutnya.
Keterbatasan waktu dan biaya membuat terbatasnya rancangan permainan Outbound Management Training yang diberikan kepada partisipan penelitian, disarankan untuk memberikan pelatihan dengan jangka waktu yang lebih lama dan menambahkan program outing serta membuat rancangan permainan yang lebih beragam.Selain itu diperlukannya tambahan wawancara dan observasi lanjutan dalam analisis data untuk memperoleh hasil efektivitas dari Outbound Management Training ini.
(3)
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan
DAFTAR PUSTAKA
Ancok, D. (2003) Outbound Management Training: Aplikasi Ilmu Perilaku
dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: UII Press Yogyakarta.
Anderman, E.M., Anderman, L.H. (2009) Problem Solving, Psychology of
Classroom Learning: An Encyclopedia, Detroit: Macmillan.
As'adi, M. (2009) The Power of Outbound Training, Yogyakarta: Power Books.
Asih, G.Y. (2011) 'Psikologi Eksperimen' Semarang: Semarang University Press.
Azwar, S. (2010) 'Reliabilitas dan Validitas' Yogyakarta: Pustaka Belajar. Bachroni, M. (2011) 'Pelatihan Pembentukan Tim untuk MeningkatkanKohesivitas Tim pada Kopertis V Yogyakarta', Jurnal Psikologi
Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada, vol. 38, No. 1, pp. 40-51.
Bell, B.S. and Kozlowski, S.W.J. (2010) 'Work Teams', dalam Levine, J.M. and Hogg, M.A. Encyclopediaof Group Processes & Intergroup Relations, Thousand Oaks, California: SAGE Publications, Inc.
Bernardin, H.J. (2003) Human Resource Management: an Experential
Approach, 3rd edition, New York: Mc Graw Hill.
Billington, J. (1997) 'Three Essentials of an Effective Team', Harvard
Business Publishing Newsletter, January, pp. 30-39.
Covassin.T., and Pero, S. (2004) 'The Relationship Between Self-Confidence, Mood State, And Anxiety Among Collegiate Tennis Players', Journal
of Sport Behavior vol. 27, issue 3, September 2004, pp. 230-242.
Devito, J. A.1997. Human Communication. New York: Harper CollincColege Publisher.
Field, A. (2009) 'Discovering Statistics Using SPSS' Thousand Oaks, California: SAGE Publication Inc.
Galotti, K.M. (2008) Cognitive Psychology, 4th edition, Belmont, California: Thomson Wadsworth.
Goel, M. and Aggarwal, P. (2012) 'A Comparative Study of Self Confidence of Single Child and Child with Sibling', International Journal of Research in Social Sciences, vol. 2, issue 3.
(4)
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan
Gomes, F.C. (2007) Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: CV. Andi.
Hamalik, O. (2007) Manajemen Pelatihan Ketenagakerjaan Pendekatan
Terpadu Penggembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Ihsan, H. (2009) Metode Skala Psikologi [Diktat Perkuliahan Jurusan
Psikologi FIP UPI], Bandung: Tidak Diterbitkan.
Kerrin, M. and Oliver, N. (2002) 'Collective and Individual Improvement Activities: the Role of Reward Systems', Personal Review, vol. XXXI, no. 3, Mar, pp. 320-337.
Kozlowski, s.W.J. and Ilgen, D.R. (2006) 'Enhanching The Effectiveness Work Groups and Teams', Psychological Science in the Public Interest, vol. 7, pp. 77-121.
Latipun (2010) Psikologi Eksperimen, Malang: UMM Press.
Mathis, R.L. and Jackson, J.H. (2003) Human Resource Management, 10th edition, Mason: Thomson South-Western.
Moleong, L..J. (2010) Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Rosda Karya. Munandar, A.S. (2006) Psikologi Industri dan Organisasi, Jakarta: UI Press. Noe, R.A. (2001) Employee Training and Development, New York: Mc Graw Hill.
Reksoatmodjo, N.T. (2007) Statistika untuk Psikologi dan Pendidikan, Bandung: Refika Aditama.
Ritonga, C. R. (2011) Pengaruh Pelaksanaan Outbound Terhadap Tim Kerja Karyawan Pada Bank Tabungan Negara (PERSERO), Tbk. Medan, Medan: Skripsi Sarjana Pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas
Sumatera Utara Medan; dipublikasikan.
Rivai, V. and Sagala, E.J. (2010) Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk
Perusahaan: Dari Teori Ke Praktik, 2ndedition, Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada.
Robbins, S. and Judge, T.A. (2009) Perilaku Organisasi, 12th edition, Jakarta: Salemba Empat.
Shadish, W.R., Cook, T.D. and Campbell, D.T. (2002) Experimental and
Quasi Experimental Design for Generalized Causal Inference, Boston: Houghton
(5)
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan
Shaughnessy, J.J., Zechmeister, E.B. and Zechmeister, J.S. (2007)
Metodologi Penelitian Psikologi, Terjemahan: Helly P. Soetjipto dan Sri M.
Soejipto, Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Sternberg, R.J., Sternberg, K. and Mio J. (2012) Cognitive
Psychology,Belmont, California: Wadsworth.
Sudjijono, B. (2003) 'Pengaruh Outbound Management Training Terhadap Potensi Organisasi', Siasat Bisnis, vol. 2, No. 8, pp. 177-188.
Sugiyono (2009) Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta.
Suryabrata, S. (2012) Metodologi Penelitian, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Susanta, A. (2010) Outbound Profesional: Pengertian, Prinsip
Perancanaan, Dan Panduan Pelaksanaan. , Yogyakarta: CV. Andi.
Terrion, J.L. (2006) 'The Impact of a Management Training Training Program for University Administator', The Journal of Management Development, Feb, p. 183.
UPI (2013). Pedoman Akademik Universitas Pendidikan Indonesia.
Bandung: UPI Press.
UPI. (2013). Pedoman Penulisan /karya Ilmiah. Bandung: UPI Press. Wankel, C. (2008) 'The Evolving Nature of Work Teams: Changing to Meet the Requirements of the Future', in 21st Century Management: A Reference
Handbook, Thousand Oaks, CA.: SAGE Publication, Inc.
________ (1993) Why Business Love Work Teams, New York: Earl G. Graves Publishing Company, Inc.
Sumber dari internet:
Howell, D.C. (2008) Multiple Comparisons with Repeated Measure, 3 Aug, [Online], Available: http://www.uvm.edu [15 April 2014].
Papu, J. (2002) Analisis Kebutuhan Pelatihan, [Online], Available: http://www.e-psikologi.com [18 April 2012].
Ridwan, A.N. (2013) Outbound Team Building, 4 April, [Online], Available: http://www.outboundjogja.net [22 Agustus 2013].
Widhiarso, W. (2011) Aplikasi Anova Campuran Untuk Desain Eksperimen
Pre-Test dan Post-Test, [Online], Available: http://widhiarso.staff.ugm [4 Apr
(6)
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan
Wisanggeni, A. (2011) Identifikasi Kebutuhan Pelatihan, [Online], Available: http://www.portalhr.com [18 April 2012].