ANALISIS PENGETAHUAN GIZI IBU BALITA DI DESA PASIRLANGU CISARUA BANDUNG BARAT.
ANALISIS PENGETAHUAN GIZI IBU BALITA DI DESA PASIRLANGU CISARUA BANDUNG BARAT
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Di Program Studi Pendidikan Tata Boga FPTK UPI
Oleh : VERA SUSANTI
NIM 1100584
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA
DEPARTEMEN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
(2)
ANALISIS PENGETAHUAN GIZI IBU BALITA DI DESA PASIRLANGU CISARUA BANDUNG BARAT
Oleh : Vera Susanti
diajukan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Program Studi Pendidikan Tata Boga
Departemen Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Fakultas Pendidikan Teknologi & Kejuruan (FPTK)
©Vera Susanti
Universitas Pendidikan Indonesia Oktober 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, jangan dicetak ulang, difotocopy, atau cara lain tanpa ijin dari penulis.
(3)
VERA SUSANTI
ANALISIS PENGETAHUAN GIZI IBU BALITA DI DESA PASIRLANGU CISARUA BANDUNG BARAT
disetujui dan disahkan oleh pembimbing:
Dosen Pembimbing I
Dra. Hj. Sri Subekti M.Pd NIP. 19590928 198503 2 001
Dosen Pembimbing II
Dr. Hj. Ai Nurhayati, M.Si NIP. 19671005 199302 2 2001
Mengetahui, Ketua Departemen
Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
Dra. Sudewi Yogha, M.Si NIP. 19590421 198603 2 001
(4)
Vera Susanti,2015
ANALISIS PENGETAHUAN GIZI IBU BALITA DI DESA PASIRLANGU CISARUA BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Analisis Pengetahuan Gizi Ibu Balita di Desa Pasirlangu Cisarua Bandung Barat Program penyuluhan gizi di desa Pasirlangu, Cisarua, Bandung Barat diberikan kepada Ibu Balita pada tahun 2014. Jumlah seluruh Balita di desa Pasirlangu yaitu 229 Balita, 220 Balita memiliki status gizi baik, 5 Balita memiliki status gizi kurang, dan 4 Balita memiliki status gizi lebih, walaupun angka masalah gizi terbilang kecil, hal ini akan berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia di masa depan. Tingkat pengetahuan gizi Ibu Balita di desa Pasirlangu harus diukur untuk menilai hasil dari penyuluhan yang telah di programkan oleh Puskesmas desa Pasirlangu, penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang pengetahuan gizi Ibu Balita di desa Pasirlangu meliputi pengetahuan tentang Pengenalan Zat Gizi, Mengukur Status Gizi Dengan KMS, Pentingnya Menggunakan Garam beryodium, Gizi Seimbang, dan Gizi Seimbang Untuk Balita serta menganalisis bagaimana tingkat pengetahuan gizi Ibu Balita di desa Pasirlangu.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif yang dianalisis dengan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan gizi Ibu Balita di desa Pasirlangu, dikategorikan ke dalam kriteria sedang, dengan masing-masing kriteria tingkat pengetahuan materi yaitu tingkat pengetahuan Ibu Balita termasuk dalam ketogori baik untuk materi pengenalan zat gizi, mengukur status gizi dengan KMS dan gizi seimbang. Sedangkan untuk materi pentingnya menggunakan garam beryodium dan materi gizi seimbang untuk Balita termasuk dalam kategori sedang, untuk itu penulis merekomendasikan agar Puskesmas melakukan penyuluhan secara individual untuk materi yang belum termasuk kedalam kriteria baik.
Kata Kunci : Pengetahuan Gizi, Ibu Balita, Desa Pasirlangu, Cisarua, Bandung Barat.
(5)
Vera Susanti,2015
ANALISIS PENGETAHUAN GIZI IBU BALITA DI DESA PASIRLANGU CISARUA BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
Analysis For Nutrition Knowledge Of Mothers In Pasirlangu Village Cisarua West Bandung
Nutrition counseling program in Pasirlangu village given to Toddlers Mothers in the year of 2014. The total numbers of Toddlers in Pasirlangu there are 299 Toddlers. 220 Toddlers have good nutritional status, 5 Toddlers have less nutritional status and there are 4 Toddlers have over nutritional status, although the number of nutritional problems so small, this will give effect on the quality of human resources in the future. Mother’s level of nutritional knowledge in Pasirlangu should be measured to asses the result of nutrition counseling that has been programmed by the Puskesmas (health center) of Pasirlangu village, this research have purposes to get the picture of nutritional Mother;s knowledge in Pasirlangu about Nutrients Introduction, Measuring The Nutritional Status With KMS, The Importance Of Using Iodized Salt, Balanced Nutrition, and Balanced Nutrition For Toddlers as well analyzing how the level of nutritional knowledge from Mothers in Pasirlangu. The method used in this research is descriptive method were analyzed by statistical description. The result of research showed the level of nutitional knowledge from Mothers in Pasirlangu categorized into middle criteria, with good criteria to Nutrients Introduction, Measuring The Nutritional Status With KMS and Ballanced Nutrition. Whereas for The Importance Of Using Iodized Salt and Balanced Nutrition For Toddlers material include in the middle category, author recommends for Puskesmas to provide individual counseling for materials include in middle category.
Keywords : Nutrition Knowledge, Toddlers Mothers, Pasirlangu Village, Cisarua, West Bandung.
(6)
Vera Susanti,2015
ANALISIS PENGETAHUAN GIZI IBU BALITA DI DESA PASIRLANGU CISARUA BANDUNG BARAT
(7)
Vera Susanti,2015
ANALISIS PENGETAHUAN GIZI IBU BALITA DI DESA PASIRLANGU CISARUA BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... i
ABSTRAK ... ii
ABSTRACK ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
UCAPAN TERIMA KASIH ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Rumusan Masalah Penelitian ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 5
E. Struktur Organisasi Skripsi ... 5
BAB II LANDASAN TEORI ... 7
A. Konsep Dasar Ibu Dalam Penyelenggaraan Makan Untuk Anak Balita ... 7
B. Pengetahuan Gizi dan Ibu Balita ... 8
C. Mengukur Pengetahuan Gizi ... 9
D. Penyuluhan Gizi Dalam Upaya Meningkatkan Pengetahuan Gizi Ibu Balita... 10
E. Analisis Pengetahuan Gizi Ibu Balita... 26
BAB III METODE PENELITIAN ... 30
A. Desain Penelitian ... 30
B. Partisipan ... 30
C. Populasi dan Sampel ... 31
D. Instrtumen Penelitian ... 32
E. Prosedur Penelitian ... 33
F. Analisis Data ... 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 36
A. Pengolahan Data Hasil Penelitian Tingkat Pengetahuan Gizi Ibu Balita Di Desa Pasirlangu Cisarua Bandung Barat ... 36
B. Analisis Pengetahuan Gizi Ibu Balita Di Desa Pasirlangu Cisarua Bandung Barat ... 58
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 65
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI ... 79
A. Simpulan ... 79
B. Implikasi dan Rekomendasi ... 79
(8)
Vera Susanti,2015
ANALISIS PENGETAHUAN GIZI IBU BALITA DI DESA PASIRLANGU CISARUA BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang PenelitianMasalah gizi selalu mendapat perhatian, tidak hanya di negara-negara yang masih terbelakang, namun juga di negera-negara berkembang dan maju. Masalah gizi yang dijumpai di masyarakat umumnya bukan karena faktor medis melainkan faktor konsumsi pangan, meskipun sering berkaitan dengan masalah kekurangan pangan, pemecahan masalah gizi tidak selalu berupa peningkatan produksi dan pengadaan pangan. Dalam konteks ini masalah gizi tidak lagi semata-mata masalah kesehatan tetapi juga masalah kemiskinan, pemerataan, kesempatan kerja, dan masalah pengetahuan tentang gizi (pendidikan gizi).
Salah satu upaya yang telah dilakukan pemerintah dalam rangka perbaikan gizi di Indonesia adalah melalui kegiatan Posyandu yang pertama kali di canangkan oleh Presiden Suharto pada tahun 1987 yang ditujukan sebagai wahana untuk meningkatkan kesehatan Ibu dan anak terutama untuk golongan masyarakat yang memiliki taraf ekonomi rendah. Upaya pemerintah dalam meningkatkan keadaan gizi masyarakat salah satunya adalah memberikan penyuluhan gizi melalui posyandu dengan memberikan masukan pesan-pesan gizi sederhana, pelayanan gizi, serta pemanfaatan lahan pekarangan (Dep Kes , 2000: xiii).
Sasaran program perbaikan gizi melalui posyandu terutama ditujukan pada golongan rawan gizi termasuk diantaranya anak usia dibawah lima tahun (Balita). Apabila dalam usia Balita anak tidak mendapatkan perhatian khusus, maka Balita akan sangat mudah mengalami berbagai macam masalah gizi baik gizi kurang maupun gizi lebih. Masalah gizi bukan saja membuat perkembangan fisik balita menjadi tidak normal namun juga akan menimbulkan berbagai penyakit seperti kwashiorkor, marasmus, obesitas dan lain sebagainya. Pemberian gizi yang cukup dengan komposisi yang benar merupakan kebutuhan pokok setiap orang agar kesehatan tubuhnya selalu terpelihara. Untuk bisa memenuhi kebutuhan tersebut diperlukan pemahaman yang baik terhadappengetahuangizi, agar siapapun dalam strata sosial bagaimanapun dapat menyusun pola konsumsi makanan yang
(9)
2
Vera Susanti,2015
ANALISIS PENGETAHUAN GIZI IBU BALITA DI DESA PASIRLANGU CISARUA BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dikonsumsi Balita mencukupi kebutuhan gizi sehari-hari yang diperlukan oleh tubuh.
Pengetahuan gizi merupakan pengetahuan tentang makanan dan zat gizi, sumber-sumber zat gizi pada makanan, makanan yang aman dikonsumsi sehingga tidak menimbulkan penyakit dan cara mengolah makanan yang baik agar zat gizi dalam makanan tidak hilang serta bagaimana melakukan penyelenggaraan makan yang baik agar tidak menimbulkan masalah gizi (Notoatmodjo, 2003). Tingkat pengetahuan seseorang berpengaruh terhadap sikap dan perilaku dalam pemilihan makanan yang pada akhirnya akan berpengaruh pada keadaan gizi yang bersangkutan. Pengetahuan gizi yang tidak memadai, kurangnya pengertian tentang kebiasaan makan yang baik, serta pemahaman yang kurang tentang kontribusi gizi dari berbagai jenis makanan akan menimbulkan masalah kecerdasan dan produktifitas. Peningkatan pengetahuan gizi dapat dilakukan dengan program pendidikan gizi yang dilakukan oleh pemerintah. Program pendidikan gizi dapat memberikan pengaruh terhadap pengetahuan, sikap, dan perilaku seseorang terhadap kebiasaan makannya (Soekirman, 2003).
Penyuluhan gizi yang dilakukan di posyandu-posyandu merupakan sebuah bentuk pemberian pendidikan gizi kepada masyarakat dalam konteks pendidikan non formal, yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman serta pengetahuan masyarakat tentang gizi, diharapkan dengan adanya berbagai penyuluhan tentang gizi tersebut, pemahaman serta pengetahuan masyarakat tentang gizi semakin meningkat sehingga dapat memberikan penyelenggaraan makan yang baik untuk Balita. Penyelenggaraan makan sendiri menurut Depkes (2006) adalah suaturangkaian kegiatan mulai dari perencanaan menu, pengadaan bahan makanan dan , persiapan dan pengolahan sampai penyajian makanan tersebut, diharapkandengan pengetahuan gizi yang baik sebagai hasil dari penyuluhan yang dilakukan oleh posyandu kepada Ibu Balita diharapkan Ibu Balita dapat memberikan penyelenggaraan makan yang baik untuk Balita, yang nantinya akan sangat berpengaruh terhadap status gizi balita.
(10)
3
Vera Susanti,2015
ANALISIS PENGETAHUAN GIZI IBU BALITA DI DESA PASIRLANGU CISARUA BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam proses penyelenggaraan makan untuk Balita, pemilihan makanan bagi anak balita, sepenuhnya tergantung pada Ibu sebagai penyelenggara makanan. Ibu perlu menyelenggarakan makanan yang mengandung berbagai zat gizi dalam setiap waktu makannya. Frekuensi waktu makan untuk Balita dapat dibagi menjadi 5-6 kali sehari. Terdiri atas tiga kali makan utama dan dua kali makan selingan (Hayati, 2011hal.93). Dengan frekuensi makan tersebut Ibudapat menentukan apa yang akan dikonsumsi oleh Balita, dengan demikian pengetahuan gizi Ibu Balita sangat berpengaruh dalam penentuan penyelenggaraan makan untuk Balita.
Desa Pasirlangu merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat yang terdiri dari 13 RW dengan 1 unit Puskesmas. Para Kader dan Bidan desa di setiap Posyandu yang tersebar di 13 RW yang turut melakukan penyuluhan gizi kepada masyarakat, diantaranya penyuluhan tentang PengenalanZatGizi,Mengukur Status GiziDengan KMS, PentingnyaMenggunakanGaram beryodium, GiziSeimbang, danGizi SeimbangUntukBalita, sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat agar status gizi masyarakat desa Pasirlangu terutama Balita dalam keadaan status gizi yang baik. Dari data yang diperoleh dari Puskesmas desa Pasirlangu saat ini dari jumlah keseluruhan Balita yaitu 229 Balita, 220 Balita memiliki status gizi yang baik, 5 Balita memiliki status gizi kurang, dan masih ada 4 Balita memiliki status gizi
lebihdenganjumlahkeseluruhanIbuBalitasebanyak 226
orang,meskipunangkamasalahgiziterbilangkecil,
haliniakanberpengaruhterhadapkualitassumberdayamanusia di masa yang akandatang. Olehkarenaitu, tingkatpengetahuangiziIbuBalita di desaPasirlangu, Cisarua, Bandung Baratharusdiukuruntukmenilaihasildaripenyuluhan yang telah di programkanolehPuskesmasdesaPasirlangu, Cisarua, Bandung Barat. Keadaan tersebutlah yang membuat penulis termotivasi untuk meneliti danmenganalisisbagaimana pengetahuan gizi Ibu Balita di desa Pasirlang yang telahmengikutipenyuluhangiziyang
(11)
4
Vera Susanti,2015
ANALISIS PENGETAHUAN GIZI IBU BALITA DI DESA PASIRLANGU CISARUA BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Rumusan MasalahPeneliitian
Berdasarkanlatarbelakangpenelitian yang telahdipaparkan, penulismengidentifikasimasalahpenelitiansebagaiberikut :
a. TerdapatBalita yang masihmemiliki status gizikurang di desaPasirlangu, Cisarua, Bandung Barat;
b. TerdapatBalita yang masihmemiliki status gizilebih di desaPasirlangu, Cisarua, Bandung Barat;
c. Pengetahuansebagaihasildari Program
PenyuluhanGiziharusdukuruntukmenilaihasilpenyuluhangizi yang telahdiberikankepadaIbuBalita di desaPasirlangu, Cisarua, Bandung Barat.
Adapunperumusanmasalah yang
akandikajidalampenelitianiniadalahmengenai“BagaimanaPengetahuanGiziIbuBali ta Di DesaPasirlanguCisaruaBandung Barat?”.Luasnyamasalah yang
akanditelitiolehpenulisdibatasi agar
tidakterlaluluasdanmenyimpangdaritujuanpenelitian.
Penelitianinidibatasipadaranahkognitifyaituaspekpengetahuan.Selanjutnyadarirum usanmasalahtersebutdijadikanjudulskripsiyaitu“AnalisisPengetahuanGiziIbuBalita Di DesaPasirlanguCisaruaBandung Barat”.
C. TujuanPenelitian
Tujuan penelitian merupakantujuan yang
diarahkanuntukmemberikanjwabanterhadappermasalahan yang akanditeliti. Adapuntujuanpenelitianiniadalah :
1. TujuanUmum
Tujuanumumdaripenelitianiniadalahmemperolehinformasiataugambaran
tentang“ Analisis Pengetahuan Gizi Ibu Balita Di Desa Pasirlangu Cisarua Bandung Barat” .
(12)
5
Vera Susanti,2015
ANALISIS PENGETAHUAN GIZI IBU BALITA DI DESA PASIRLANGU CISARUA BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tujuankhususdalampenelitianiniadalahmemperolehgambaran yang lebihrincitentang “AnalisisPengetahuanGiziIbuBalita Di DesaPasirlanguCisarua
Bandung Barat” yang ditinjaudari :
a. Pengetahuan gizi Ibu Balita di desa Pasirlangu, Cisarua, Bandung Barat, meliputi pengetahuan tentang Pengenalan Zat Gizi, Mengukur Status Gizi Dengan KMS, Pentingnya Menggunakan Garam beryodium, Gizi Seimbang, dan Gizi Seimbang Untuk Balita.
b. MenganalisisbagaimanatingkatpengetahuangiziIbuBalita di desaPasirlangu, Cisarua, Bandung Barat.
D. ManfaatPenelitian
Hasilpenelitianinidiharapkandapatmemberikanmanfaat, adapunmanfaat yang diharapkandaripenelitianiniadalah :
1. SegiTeoritis
Hasilpenelitianinidiharapkanmemberikankontribusiwawasandaninformasi,
khususnyamengenaianalisispengetahuangiziIbuBalita di
desaPasirlangukecamatanCisaruakabupatenBandung Barat. 2. SegiPraktik
a. Lembaga yang diteliti :
hasildaripenelitianinidiharapkandapatmemberikaninformasiBagiPuskesmas/Pos yandu/BidanDesa di desaPasirlangutentanganalisispengetahuangiziIbuBalita di desaPasirlangu, Cisarua, Bandung Barat sebagaihasildari program penyuluhangizi yang telahdiberikankepadaIbuBalita di desaPasirlangu, Cisarua, Bandung Barat.
b. BagiPeneliti
:hasildaripenelitianinidiharapkanmemberikaninformasidanwawasantentangbagi penelitikhususnyamengenaibagaimanapengetahuangiziIbuBalita di desaPasirlangu, Cisarua, Bandung Barat.
(13)
6
Vera Susanti,2015
ANALISIS PENGETAHUAN GIZI IBU BALITA DI DESA PASIRLANGU CISARUA BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
StrukturorganisasiskripsidalampenelitianiniberpedomanpadaPedomanPenuli sanKaryaIlmiahUniversitasPendidikan Indonesia 2014, yaitu :
1. HalamanJudul 2. HalamanPengesahan
3. HalamanPernyataanKeaslianSkripsi 4. HalamanUcapanTerimakasih 5. Abstrak
6. Daftar Isi 7. DaftarTabel 8. DaftarGambar 9. DaftarLampiran
10. BAB I PENDAHULUAN :LatarBelakangPenelitian,
RumusanMasalahPenelitian, TujuanPenelitian, ManfaatPenelitian, StrukturOrganisasiSkripsi.
11. BAB II KAJIAN PUSTAKA
12. BAB III METODE PENELITIAN : DesainPenelitian,Partisipan, PopulasidanSampel, Instrument Penelitian, ProsedurPenelitian, Analisis Data.
13. BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN
14. BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI 15. DaftarPustaka
(14)
Vera Susanti,2015
ANALISIS PENGETAHUAN GIZI IBU BALITA DI DESA PASIRLANGU CISARUA BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam desain penelitian deskriptif yang dianalisis dengan statistik deskriptif, yaitu metode yang digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan, klasifikasi dan analisis atau pengolahan data, membuat kesimpulan dan laporan dengan tujuan untuk membuat penggambaran tentang suatu keadaan secara objektif dalam suatu deskripsi situasi (Ali dalam Latipun, hlm. 120), sedangkan analisis statistik deskriptif merupakan teknik analisis data yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (Sugiyono,2010 hlm.207).
Analisis statistik deskriptif digunakan dalam penelitian ini karena peneliti hanya membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi yang diteliti. Sesuai dengan permasalahan dalam penelitian ini, maka melalui metode deskriptif diharapkan penulis dapat mendeskripsikan atau memberi gambaran mengenai “Analisis Pengetahuan Gizi Ibu Balita Di Desa Pasirlangu Cisarua Bandung Barat”.
B. Partisipan
Partisipan dalam penelitian ini adalah Ibu Rumah Tangga yang memiliki anak Balita di desa Pasirlangu kecamatan Cisarua kabupaten Bandung Barat. Karakteristik partisipan penelitian adalah partisipan yang telah mengikuti penyuluhan gizi yang diberikan oleh Kader Posyandu di desa Pasirlangu dengan jumlah partisipan sebanyak 226 Ibu Balita yang tersebar kedalam 10 RW didesa Pasirlangu yang memiliki Posyandu, yaitu RW 1, RW 3, RW 4, RW 6, RW 7, RW 8, RW 9, RW 10, RW 11 dan RW 13. Pemilihan partisipan dilakukan secara
(15)
31
Vera Susanti,2015
ANALISIS PENGETAHUAN GIZI IBU BALITA DI DESA PASIRLANGU CISARUA BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Poroporsi Random Sampling, yaitu partisipan yang ditentukan secara acak dengan memperhitungkan jumlah pasrtisipan disetiap kelasnya (Sugiyono, 2007 hlm.68). C. Populasi dan Sampel
1. Populasi Penelitian
Populasi merupakan totalitas objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuhan dan benda yang mempunyai kesamaan sifat. Populasi merupakan kelompok besar yang menjadi objek penelitian (Musfiqon, 2012 hlm.89). Populasi dalam penelitian ini adalah Ibu Balita di desa Pasirlangu yang tercatat dalam data Posyandu, sebanyak 226 Ibu Balita.
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh poopulasi. Untuk menentukan besarnya sampel menggunakan rumus Slovin yaitu (dalam Umar, 2013 hlm.120) :
N
n =
1 + N e² dimana :
1 = konstanta n = ukuran sampel N = ukuran populasi
e² = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolerir
Diketahui :
1 = konstanta n = ukuran sampel
N = 226
e² = 10%
226 226 226
n = = = = 69
(16)
32
Vera Susanti,2015
ANALISIS PENGETAHUAN GIZI IBU BALITA DI DESA PASIRLANGU CISARUA BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan perhitungan diatas maka ditentukan jumlah sampel dari populasi Ibu Balita di desa Pasirlangu sebanyak 226 Ibu Balita, adalah 69 Ibu Balita.
Salah satu cara pengambilan sampel yang representatife adalah secara acak atau random. Pengambilan sampel secara acak berarti setiap individu dalam populasi mempunyai peluang yang sama untuk dijadikan sampel (Sukmadinata, 2006, hlm. 253). Sampel yang representatife, cara pengambilan sampel menggunakan rumus poporsional random dengan cara diundi. Pehitungannya menggunakan rumus proporsi random sampling dengan cara diundi (Sugiyono, 2007, hlm. 68).
n
n1 = X N1 N
dimana :
n1 = banyaknya sampel di tiap kelas n = banyaknya populasi di tiap kelas N = banyaknya populasi seluruh kelas N1 = banyaknya sampel penelitian
Tabel 3.1 Proporsi Sampel Penelitian
No. Kelas n n1
1 RW 6 53 16
2 RW 7 37 11
3 RW 8 19 6
4 RW 9 12 4
5 RW 11 43 13
6 RW 12 35 11
7 RW 13 27 8
Jumlah 226 69
D. Instrumen Penelitian
Sugiyono (2010, hlm.148) mendefinisikan Instrumen penelitian merupakan alat ukur yang digunakan dalam penelitian. Instrumen harus mengukur atau menilai secara objektif, ini berarti bahwa nilai atau informasi yang diberikan
(17)
33
Vera Susanti,2015
ANALISIS PENGETAHUAN GIZI IBU BALITA DI DESA PASIRLANGU CISARUA BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
individu tidak dipengaruhi oleh orang yang menilai atau fakta lain yang tidak berkepentingan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Tes
Tes yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk pertanyaan pilihan dan berganda (Multiple choice test) instrumen ini merupakan bentuk tes obyektif yang paling sering digunakan. Di dalam menyusun instrumen ini diperlukan jawaban – jawaban yang yang sudah tertera dan responden hanya memilih jawaban yang menurutnya benar. Multiple choice test dapat digunakan untuk mengukur berbagai aspek yang terkait di dalam ranah kognitif atau pengetahuan (Arikunto S. ,2010 hlm.53).
Uji validitas yang digunakan dalam tes ini adalah expersts judgement yaitu dengan meminta pendapat para ahli tentang instrumen yang telah disusun, proses uji validitas dilakukan bersamaan dengan proses bimbingan karena pendapat dosen dianggap sebagai pendapat para ahli (Sugiyono, 2010 hlm.118).
E.Prosedur Penelitian
Adapun prsedur penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menentukan topik penelitian yaitu mengenai Pengetahuan Gizi Ibu Balita di desa Pasirlangu sebagai dasar penyusunan skripsi dengan mengumpulkan data awal yang dibutuhkan seperti menentukan populasi dan sampel penelitian.
2. Penyusunan outline penelitian dengan menggambarkan latar belakang masalah yag diteliti, membuat pembatasan masalah dan kemudian merumuskan masalah yang dijadikan judul penelitian yaitu “Analisis Pengetahuan Gizi Ibu Balita Di Desa Pasirlangu Cisarua Bandung Barat”. 3. Perumusan tujuan penelitian dan manfaat penelitian yang terdapat dalam
penelitian “Analisis Pengetahuan Gizi Ibu Balita Di Desa Pasirlangu Cisarua Bandung Barat”.
(18)
34
Vera Susanti,2015
ANALISIS PENGETAHUAN GIZI IBU BALITA DI DESA PASIRLANGU CISARUA BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Penyusunan kajian pustaka dan metode penelitian.
5. Penuysunan kisi-kisi penelitian untuk memudahkan dalam penyusunan instrumen penelitian.
6. Penyusunan instrumen penelitian yaitu dengan menggunakan tes multiple choice untuk mengetahui tingkat pengetahuan gizi Ibu Balita pada kemampuan kognitif.
7. Penyebaran instrumen penelitian untuk mengumpulkan data. 8. Mengumpulkan kembali instrumen yang telah diisi oleh responden. 9. Mentabulasi data yang diperoleh dari instrumen penelitian.
10. Membuat penafsiran, pembahasan hasil penelitian, kemudian menarik kesimpulan dari hasil penelitian.
11. Pembuatan rekomendasi penelitian ditunjukkan kepada yang berkepentingan atau yang terkait dengan permasalahan dalam penelitian ini.
F. Analisis Data
Kegiatan analisis dilaksanakan setelah data terkumpul dan direduksi, sesuai dengan fokus masalah penelitian. Pengolahan data dilakukan berdasarkan tes yang diberikan kepada responden (Musfiqon, 2012 hlm.14). Tahapan pengolahan data ialah sebagai berikut :
1. Mengumpulkan serta melakukan pengecekkan jumlah eksemplar instrumen. 2. Menghitung jawaban pada tes.
3. Tabulasi data bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai frekuensi dalam setiap item yang dijawab oleh responden.
4. Scoring tes dilakukan untuk mengukur 30 soal pilihan ganda. Untuk soal yang dijawab dengan benar responden mendapatkan skor 1 sedangkan untuk jawaban yang salah diberi skor 0. Pemberian skor pada tes dilakukan berdasarkan pedoman pendekatan Penilaian Acuan Patokan (PAP) melalui kunci jawaban dan pedoman skor standar. Setelah dilakukan penelitian, skor mentah tersebut dikonversikan kedalam persentase dengan rumus yang
(19)
35
Vera Susanti,2015
ANALISIS PENGETAHUAN GIZI IBU BALITA DI DESA PASIRLANGU CISARUA BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tercantum dalam Bahan Ajar Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran Tata Boga (2011) sebagai berikut :
Skor Actual
Tingkat Penguasaan = x 100%
Skor Standar
5. Presentase tingkat penguasaan tersebut lalu dikonversikan kembali pada kriteria tingkat penguasaan terkait dengan Pengetahuan Gizi Ibu Balita didesa Pasirlangu Cisarua Bandung Barat, kiriteria tingkat penguasaan dengan menetapkan cut of point dari skor yang telah dijadikan persen materi ialah sebagai berikut (Nursalam dalam Khomsan A ,2000):
Tabel 3.2
Kriteria Tingkat Penguasaan Berdasarkan Cut Of Point dari Skor Kategori Pengetahuan Gizi Kategori pengetahuan gizi Skor Baik
Sedang Kurang
> 80 % 60 – 80 %
< 60 %
6. Persentase data yaitu presentase dari jawaban tes yang disebarkan kepada responden sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Sudjana (dalam Musfiqon, 2012 hlm.19), rumus untuk menghitung presentase yaitu :
f
P = x 100%
n Keterangan :
P = Persentase (jumlah presentase yang dicari) f = Frekuensi jawaban responden
n = Jumlah responden
100% = Bilangan tetap
7. Penafsiran dalam penelitian digunakan untuk memperoleh gambaran yang jelas terhadap jawaban pada pertanyaan yang telah dajukan. Data yang telah dipresentasikan kemudian dianalisis dengan mengadopsi pendapat yang dikemukakan oleh Efendi,S dan Tukiran ( dalam Riduwan 2010, hlm.304) yang kemudian penulis kembangkan menjadi 7 kriteria, yaitu :
(20)
36
Vera Susanti,2015
ANALISIS PENGETAHUAN GIZI IBU BALITA DI DESA PASIRLANGU CISARUA BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
100% = Seluruhnya
76% ─ 99% = Sebagian besar
51% ─ 75% = Lebih dar setengahnya
50% = Setengahnya
26% ─ 49% = Kurang dari setengahnya
1% ─ 25% = Sebagian kecil
(21)
Vera Susanti,2015
ANALISIS PENGETAHUAN GIZI IBU BALITA DI DESA PASIRLANGU CISARUA BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkanhasilolahdananalisis data
hasilpenelitianAnalisisPengetahuanGiziIbuBalita Di
DesaPasirlanguCisaruaBandung Barat dapatdisimpulkanbahwa:
1. Tingkat pengetahuangiziIbuBalita di desaPasirlangu, Cisarua, Bandung
Baratdikategorikankedalamkriteriasedangdenganmasing-masingkriteriatingkatpengetahuanmateriyaitutingkatpengetahuanIbuBalitaterm asukdalamketogoribaikuntukmateripengenalanzatgizi,mengukur status
gizidengan KMS dangiziseimbang,
sedangkanuntukmateripentingnyamenggunakangaramberyodiumdanmaterigizis eimbanguntukBalitatermasukdalamkategorisedang.
2. Tingkat pengetahuangiziIbuBalitasecarakeseluruhanaberadapadatingkatsedang. IbuBalitabelummengetahuidenganbaikmateritentanggaramberyodiumdanmateri giziseimbanguntukBalita.
B. ImplikasidanRekomendasi
Berdasarkansimpulandiataspenulismerekomendasikankepadapuskesmasdesa Pasirlangu, Cisarua, Bandung Barat agar melakukanpenyuluhangizisecara
individual agartingkatpengetahuangiziIbuBalita di
desaPasirlangudapatmeningkatmenjadibaik.
Terutamauntukmateripentingnyamenggunakangaramberyodiumdangiziseimbangu
ntukBalita yang
tingkatpengetahuaaIbuBalitaterhadapkeduamateritersebutmasihberadapadakriteria
sedang.Denganmemilikipengetahuangizi yang
baikdiharapkanIbuBalitadapatdapatmemberikanpeyelenggaraanmakan yang baikuntukBalitaagarBalitadapatterhindardariberbagaimacammasalahgizisehinggad
(22)
80
Vera Susanti,2015
ANALISIS PENGETAHUAN GIZI IBU BALITA DI DESA PASIRLANGU CISARUA BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
apatmeningkatkantingkatkesehatandankesejahteraanmasayarakatdesaPasirlangu, kecamatanCisarua, kabupaten Bandung Barat.
(23)
Vera Susanti,2015
ANALISIS PENGETAHUAN GIZI IBU BALITA DI DESA PASIRLANGU CISARUA BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku :
Almatsier, S.(2009). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Arikunto, Suharsimi. (2010). Proseedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.
Dewanti, Tri W. (2012). Bahan Ajar Penyuluhan Dan Konsultasi Gizi Pangan. Semarang : Universitas Muhamadiyah Semarang.
Khomsan, Ali. (2000). Teknik Pengukuran Pengetahuan Gizi. Bogor : Departement Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas Pangan Dan Gizi, IPB
Kurniasih, Dedeh. (2010). Sehat & Bugar Berkat Gizi Seimbang. Jakarta : PT Penerbitan Sarana Bobo.
Latipun. (2010). Psikologi Eksperimen. Jakarata : UMM Press.
Mubarak, Wahid Iqbal. (2007). Promosi Kesehatan. Jogjakarta : Graha Ilmu. Musfiqon. (2012). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Prestasi.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2007). Pndidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Nurhayati, Ai. (2011). Bahan Ajar Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran Tata Boga. Badung : Universitas Pendidikan Indonesia.
Nurhayati, Ai (2011). Diet Keluarga. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.
Riduwan. (2010). Metode Dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Bandung : Alfabeta.
Sari Husada. (2011). Ayo Melek Gizi Buku Petunjuk Kader Vol.002. Jakarta : Sari Husada.
Sudjana. (2005). Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
(24)
81
Vera Susanti,2015
ANALISIS PENGETAHUAN GIZI IBU BALITA DI DESA PASIRLANGU CISARUA BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D). Bandung : Alfabeta.
Suhardjo. (2003). Petunjuk Laboraturium : Berbagai Cara Pendidikan Gizi. Bogor : Departement Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas Pangan Dan Gizi, IPB
Suhardjo. (2005). Perencanaan Pangan Dan Gizi. Jakarta : Bumi Aksara.
Sukmadinata, Nana Syaodih. (2006). Metode Peneltian Pendidikan Bandung. Bandung : Remaja. Rosda Karya.
Umar, Husein. (2013). Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis.Jakarta : Rajawali Press.
Winkel, W.S. (2009). Psikologi Pengajaran. Jakarta : Media Abadi.
Wiradi, Gunawan. (2009). Metodologi Studi Agraria. Bogor : Sajogyo Institute Bekerjasama Dengan Departemen Sains KPM-FEMA-IPB.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2014). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.
Sumber Jurnal Penelitian :
Adrianto, Joko. (2009). Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pegetahuan Dan Sikap Ibu Balita. Medan : Universitas Sumatera Utara.
Rosipurwan. (2010). Hubungan Pengetahuan Gizi Remaja Dengan Status Gizi Remaja di SMA N 4 SEMARANG. Semarang : Universitas Muhamadiyah Semarang.
Sumber Lain :
Peraturan Menteri Kesehatan Indonesia No.8, Tahun 2000 Peraturan Menteri Kesehatan Indonesia, Tahun 2006 Peraturan Menteri Kesehatan Indonesia No.75, Tahun 2013
(1)
35
Vera Susanti,2015
ANALISIS PENGETAHUAN GIZI IBU BALITA DI DESA PASIRLANGU CISARUA BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tercantum dalam Bahan Ajar Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran Tata Boga (2011) sebagai berikut :
Skor Actual
Tingkat Penguasaan = x 100% Skor Standar
5. Presentase tingkat penguasaan tersebut lalu dikonversikan kembali pada kriteria tingkat penguasaan terkait dengan Pengetahuan Gizi Ibu Balita didesa Pasirlangu Cisarua Bandung Barat, kiriteria tingkat penguasaan dengan menetapkan cut of point dari skor yang telah dijadikan persen materi ialah sebagai berikut (Nursalam dalam Khomsan A ,2000):
Tabel 3.2
Kriteria Tingkat Penguasaan Berdasarkan Cut Of Point dari Skor Kategori Pengetahuan Gizi Kategori pengetahuan gizi Skor Baik
Sedang Kurang
> 80 % 60 – 80 %
< 60 %
6. Persentase data yaitu presentase dari jawaban tes yang disebarkan kepada responden sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Sudjana (dalam Musfiqon, 2012 hlm.19), rumus untuk menghitung presentase yaitu :
f
P = x 100% n
Keterangan :
P = Persentase (jumlah presentase yang dicari)
f = Frekuensi jawaban responden
n = Jumlah responden 100% = Bilangan tetap
7. Penafsiran dalam penelitian digunakan untuk memperoleh gambaran yang jelas terhadap jawaban pada pertanyaan yang telah dajukan. Data yang telah dipresentasikan kemudian dianalisis dengan mengadopsi pendapat yang dikemukakan oleh Efendi,S dan Tukiran ( dalam Riduwan 2010, hlm.304) yang kemudian penulis kembangkan menjadi 7 kriteria, yaitu :
(2)
36
Vera Susanti,2015
ANALISIS PENGETAHUAN GIZI IBU BALITA DI DESA PASIRLANGU CISARUA BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
100% = Seluruhnya
76% ─ 99% = Sebagian besar
51% ─ 75% = Lebih dar setengahnya
50% = Setengahnya
26% ─ 49% = Kurang dari setengahnya
1% ─ 25% = Sebagian kecil
(3)
Vera Susanti,2015
ANALISIS PENGETAHUAN GIZI IBU BALITA DI DESA PASIRLANGU CISARUA BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkanhasilolahdananalisis data hasilpenelitianAnalisisPengetahuanGiziIbuBalita Di DesaPasirlanguCisaruaBandung Barat dapatdisimpulkanbahwa:
1. Tingkat pengetahuangiziIbuBalita di desaPasirlangu, Cisarua, Bandung
Baratdikategorikankedalamkriteriasedangdenganmasing-masingkriteriatingkatpengetahuanmateriyaitutingkatpengetahuanIbuBalitaterm asukdalamketogoribaikuntukmateripengenalanzatgizi,mengukur status gizidengan KMS dangiziseimbang, sedangkanuntukmateripentingnyamenggunakangaramberyodiumdanmaterigizis eimbanguntukBalitatermasukdalamkategorisedang.
2. Tingkat pengetahuangiziIbuBalitasecarakeseluruhanaberadapadatingkatsedang. IbuBalitabelummengetahuidenganbaikmateritentanggaramberyodiumdanmateri giziseimbanguntukBalita.
B. ImplikasidanRekomendasi
Berdasarkansimpulandiataspenulismerekomendasikankepadapuskesmasdesa Pasirlangu, Cisarua, Bandung Barat agar melakukanpenyuluhangizisecara individual agartingkatpengetahuangiziIbuBalita di desaPasirlangudapatmeningkatmenjadibaik.
Terutamauntukmateripentingnyamenggunakangaramberyodiumdangiziseimbangu
ntukBalita yang
tingkatpengetahuaaIbuBalitaterhadapkeduamateritersebutmasihberadapadakriteria sedang.Denganmemilikipengetahuangizi yang baikdiharapkanIbuBalitadapatdapatmemberikanpeyelenggaraanmakan yang baikuntukBalitaagarBalitadapatterhindardariberbagaimacammasalahgizisehinggad
(4)
80
Vera Susanti,2015
ANALISIS PENGETAHUAN GIZI IBU BALITA DI DESA PASIRLANGU CISARUA BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
apatmeningkatkantingkatkesehatandankesejahteraanmasayarakatdesaPasirlangu, kecamatanCisarua, kabupaten Bandung Barat.
(5)
Vera Susanti,2015
ANALISIS PENGETAHUAN GIZI IBU BALITA DI DESA PASIRLANGU CISARUA BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku :
Almatsier, S.(2009). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Arikunto, Suharsimi. (2010). Proseedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.
Dewanti, Tri W. (2012). Bahan Ajar Penyuluhan Dan Konsultasi Gizi Pangan. Semarang : Universitas Muhamadiyah Semarang.
Khomsan, Ali. (2000). Teknik Pengukuran Pengetahuan Gizi. Bogor : Departement Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas Pangan Dan Gizi, IPB
Kurniasih, Dedeh. (2010). Sehat & Bugar Berkat Gizi Seimbang. Jakarta : PT Penerbitan Sarana Bobo.
Latipun. (2010). Psikologi Eksperimen. Jakarata : UMM Press.
Mubarak, Wahid Iqbal. (2007). Promosi Kesehatan. Jogjakarta : Graha Ilmu. Musfiqon. (2012). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Prestasi.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2007). Pndidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Nurhayati, Ai. (2011). Bahan Ajar Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran Tata Boga. Badung : Universitas Pendidikan Indonesia.
Nurhayati, Ai (2011). Diet Keluarga. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.
Riduwan. (2010). Metode Dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Bandung : Alfabeta.
Sari Husada. (2011). Ayo Melek Gizi Buku Petunjuk Kader Vol.002. Jakarta : Sari Husada.
Sudjana. (2005). Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
(6)
81
Vera Susanti,2015
ANALISIS PENGETAHUAN GIZI IBU BALITA DI DESA PASIRLANGU CISARUA BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D). Bandung : Alfabeta.
Suhardjo. (2003). Petunjuk Laboraturium : Berbagai Cara Pendidikan Gizi. Bogor : Departement Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas Pangan Dan Gizi, IPB
Suhardjo. (2005). Perencanaan Pangan Dan Gizi. Jakarta : Bumi Aksara.
Sukmadinata, Nana Syaodih. (2006). Metode Peneltian Pendidikan Bandung. Bandung : Remaja. Rosda Karya.
Umar, Husein. (2013). Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis.Jakarta : Rajawali Press.
Winkel, W.S. (2009). Psikologi Pengajaran. Jakarta : Media Abadi.
Wiradi, Gunawan. (2009). Metodologi Studi Agraria. Bogor : Sajogyo Institute Bekerjasama Dengan Departemen Sains KPM-FEMA-IPB.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2014). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.
Sumber Jurnal Penelitian :
Adrianto, Joko. (2009). Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pegetahuan Dan Sikap Ibu Balita. Medan : Universitas Sumatera Utara.
Rosipurwan. (2010). Hubungan Pengetahuan Gizi Remaja Dengan Status Gizi Remaja di SMA N 4 SEMARANG. Semarang : Universitas Muhamadiyah Semarang.
Sumber Lain :
Peraturan Menteri Kesehatan Indonesia No.8, Tahun 2000
Peraturan Menteri Kesehatan Indonesia, Tahun 2006