Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Iklan Layanan Masyarakat “Stop Penggunaan Kata Autis dalam Candaan Sehari-hari” T1 362008006 BAB V
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Untuk menanggulangi semakin banyaknya penyalahgunaan kata autis di
kalangan para remaja, penulis membuat sebuah perancangan iklan layanan
masyarakat yang terdiri dari Infografis Poster dan Video, Web Banner , Pembatas
Buku, dan Stiker. ILM ini berisi kampanye sosial untuk mengajak remaja berhenti
menggunakan kata-kata autis secara sembarangan.
Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh dari perancangan media promosi
ini adalah :
1. Dalam prakteknya consumer insight dan consumer journey sangat
dibutuhkan untuk menentukan jenis media dan isi pesan apa yang memang
tepat dan dibutuhkan oleh target segmentasi, kecenderungan saat ini
adalah kita membuat promosi tanpa bertanya dahulu apakah target
segmentasi kita suka dengan media tersebut atau tidak.
2. Terkadang tampilan sebuah informasi yang hanya memuat kata-kata
membuat keinginan masyarakat untuk membaca atau melihat menjadi
kurang, terlebih lagi bagi remaja. Suatu desain yang menekankan fungsi
saja tanpa memperhatikan keindahan atau estetika, akan tidak menarik
dan tidak komunikatif. Sehingga dibutuhkan pengetahuan khusus
mengenai unsur-unsur didalam sebuah desain, pemilihan warna, huruf,
pemakaian gambar, karena sebaik apapun isi pesan yang disampaikan jika
cara penampilannya monoton tetap akan dihindari oleh target segmentasi
kita.
5.2 Saran
Setelah melakukan produksi Iklan Layanan Masyarakat Stop Penggunaan
Kata-Kata Autis, penulis juga memberikan rekomendasi yaitu :
1. Tidak semua isi pesan harus disampaikan dengan kata-kata, penggunaan
kata-kata bisa diminimalisir dengan memakai grafis berbentuk illustrasi,
karena tidak dapat dipungkiri hampir sebagian besar orang suka
mendapatkan informasi dengan gambar, dan semakin unik,
kreatif
informasi itu dikemas, maka orang akan semakin tertarik untuk mencari
informasi tersebut.
2. Saat kita bisa memasuki kehidupan target segmentasi kita, kita bisa
menemukan berbagai jenis media yang dibutuhkan oleh target segmentasi
kita. Asalkan kita tidak terpaku pada jenis media konvensional (televisi,
koran, radio, billboard) kita akan menemukan bentuk media baru yang
mungkin tidak akan pernah kita pikirkan.
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Untuk menanggulangi semakin banyaknya penyalahgunaan kata autis di
kalangan para remaja, penulis membuat sebuah perancangan iklan layanan
masyarakat yang terdiri dari Infografis Poster dan Video, Web Banner , Pembatas
Buku, dan Stiker. ILM ini berisi kampanye sosial untuk mengajak remaja berhenti
menggunakan kata-kata autis secara sembarangan.
Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh dari perancangan media promosi
ini adalah :
1. Dalam prakteknya consumer insight dan consumer journey sangat
dibutuhkan untuk menentukan jenis media dan isi pesan apa yang memang
tepat dan dibutuhkan oleh target segmentasi, kecenderungan saat ini
adalah kita membuat promosi tanpa bertanya dahulu apakah target
segmentasi kita suka dengan media tersebut atau tidak.
2. Terkadang tampilan sebuah informasi yang hanya memuat kata-kata
membuat keinginan masyarakat untuk membaca atau melihat menjadi
kurang, terlebih lagi bagi remaja. Suatu desain yang menekankan fungsi
saja tanpa memperhatikan keindahan atau estetika, akan tidak menarik
dan tidak komunikatif. Sehingga dibutuhkan pengetahuan khusus
mengenai unsur-unsur didalam sebuah desain, pemilihan warna, huruf,
pemakaian gambar, karena sebaik apapun isi pesan yang disampaikan jika
cara penampilannya monoton tetap akan dihindari oleh target segmentasi
kita.
5.2 Saran
Setelah melakukan produksi Iklan Layanan Masyarakat Stop Penggunaan
Kata-Kata Autis, penulis juga memberikan rekomendasi yaitu :
1. Tidak semua isi pesan harus disampaikan dengan kata-kata, penggunaan
kata-kata bisa diminimalisir dengan memakai grafis berbentuk illustrasi,
karena tidak dapat dipungkiri hampir sebagian besar orang suka
mendapatkan informasi dengan gambar, dan semakin unik,
kreatif
informasi itu dikemas, maka orang akan semakin tertarik untuk mencari
informasi tersebut.
2. Saat kita bisa memasuki kehidupan target segmentasi kita, kita bisa
menemukan berbagai jenis media yang dibutuhkan oleh target segmentasi
kita. Asalkan kita tidak terpaku pada jenis media konvensional (televisi,
koran, radio, billboard) kita akan menemukan bentuk media baru yang
mungkin tidak akan pernah kita pikirkan.