Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Wacana Kritis tentang Komunitas Hardcore Friends Stand United (FSU) dalam Film Boston Beatdown Vol. II T1 362006024 BAB V
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Film dokumenter Boston Beatdown Vol. II ini adalah bentuk
pengenalan dominasi komunitas FSU di Boston kepada khalayak luas.
Nama FSU memang sudah disegani sebagai sebuah komunitas dengan
citra “gangster” dalam dunia hardcore underground di Amerika. Namun
dengan dibuatnya film ini, tidak hanya pelaku hardcore underground
Amerika saja yang tahu, namun masyarakat global akan melihat gaya
hidup dan citra dominan yang dibangun dalam film Boston Beatdown Vol.
II ini.
Secara kognisi sosial, latar belakang Elgin Nathan James sebagai
pembuat cerita dan pendiri FSU, memiliki pengaruh yang besar dalam
film Boston Beatdown Vol. II See The World Through Our Eyes ini.
Tumbuh sebagai seorang anak afro-america yang diadopsi oleh keluarga
berkulit putih dan kemudian memutuskan hidup di jalanan untuk mencari
jati diri, menjadi representasi dari mayoritas anggota FSU yang
bermasalah dengan keluarga maupun lingkungannya. Selain konten
kekerasan yang merupakan salah satu alat agresi FSU terhadap lingkungan
sosial, dari film Boston Beatdown Vol. II ini juga dapat dilihat sisi lain dari
FSU, dimana mereka memberikan sebuah alternatif dari paham straight
edge yang merupakan motivasi atau kontrol diri untuk menjadikan diri
lebih sehat dan lebih baik dengan bersikap abstain terhadap alkohol,
nikotin, sex bebas dan konsumsi daging hewan (vegan).
Dan yang terakhir dilihat dari konteks sosial, dalam film Boston
Beatdown Vol. II ini dijelaskan pula faktor timbulnya rasa antipati
terhadap sistem sosial. Kebijakan pemerintah setempat untuk lebih
mengutamakan pembangunan infrastruktur, demi kepentingan bisnis
daripada membantu anak-anak yang putus sekolah dan kehilangan arah,
1
menjadi pemicu rasa marah dan kekecewaan yang akhirnya membentuk
sebuah agresi terhadap lingkungan sosial. Dari sini akhirnya diperlihatkan
sebuah hubungan sebab-akibat, dan sebagai pembenaran atas bahasa
kekerasan yang dilakukan oleh FSU.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis bermaksud memberikan
saran kepada siapapun yang tertarik melakukan riset dengan topik sejenis
agar peneliti film dan penonton film lebih memperhatikan isi dari teks
tersebut. Dengan begitu, sebagai penonton dan peneliti bisa mengetahui
makna yang sebenarnya dari film yang ditonton.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna
sehingga penelitian lebih lanjut perlu dilakukan. Penelitian lebih lanjut
bisa dilakukan terkait dengan film dengan variasi isi teks yang lebih
banyak lagi, ataupun dengan data yang lebih spesifik seperti pemilihan
film berdasarkan tema dan topik yang sejenis.
2
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Film dokumenter Boston Beatdown Vol. II ini adalah bentuk
pengenalan dominasi komunitas FSU di Boston kepada khalayak luas.
Nama FSU memang sudah disegani sebagai sebuah komunitas dengan
citra “gangster” dalam dunia hardcore underground di Amerika. Namun
dengan dibuatnya film ini, tidak hanya pelaku hardcore underground
Amerika saja yang tahu, namun masyarakat global akan melihat gaya
hidup dan citra dominan yang dibangun dalam film Boston Beatdown Vol.
II ini.
Secara kognisi sosial, latar belakang Elgin Nathan James sebagai
pembuat cerita dan pendiri FSU, memiliki pengaruh yang besar dalam
film Boston Beatdown Vol. II See The World Through Our Eyes ini.
Tumbuh sebagai seorang anak afro-america yang diadopsi oleh keluarga
berkulit putih dan kemudian memutuskan hidup di jalanan untuk mencari
jati diri, menjadi representasi dari mayoritas anggota FSU yang
bermasalah dengan keluarga maupun lingkungannya. Selain konten
kekerasan yang merupakan salah satu alat agresi FSU terhadap lingkungan
sosial, dari film Boston Beatdown Vol. II ini juga dapat dilihat sisi lain dari
FSU, dimana mereka memberikan sebuah alternatif dari paham straight
edge yang merupakan motivasi atau kontrol diri untuk menjadikan diri
lebih sehat dan lebih baik dengan bersikap abstain terhadap alkohol,
nikotin, sex bebas dan konsumsi daging hewan (vegan).
Dan yang terakhir dilihat dari konteks sosial, dalam film Boston
Beatdown Vol. II ini dijelaskan pula faktor timbulnya rasa antipati
terhadap sistem sosial. Kebijakan pemerintah setempat untuk lebih
mengutamakan pembangunan infrastruktur, demi kepentingan bisnis
daripada membantu anak-anak yang putus sekolah dan kehilangan arah,
1
menjadi pemicu rasa marah dan kekecewaan yang akhirnya membentuk
sebuah agresi terhadap lingkungan sosial. Dari sini akhirnya diperlihatkan
sebuah hubungan sebab-akibat, dan sebagai pembenaran atas bahasa
kekerasan yang dilakukan oleh FSU.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis bermaksud memberikan
saran kepada siapapun yang tertarik melakukan riset dengan topik sejenis
agar peneliti film dan penonton film lebih memperhatikan isi dari teks
tersebut. Dengan begitu, sebagai penonton dan peneliti bisa mengetahui
makna yang sebenarnya dari film yang ditonton.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna
sehingga penelitian lebih lanjut perlu dilakukan. Penelitian lebih lanjut
bisa dilakukan terkait dengan film dengan variasi isi teks yang lebih
banyak lagi, ataupun dengan data yang lebih spesifik seperti pemilihan
film berdasarkan tema dan topik yang sejenis.
2