MINAT MASYARAKAT DALAM MENGGUNAKAN BUS KOTA DAMRI KHUSUS WANITA DI SURABAYA.

MINAT MASYARAKAT DALAM MENGGUNAKAN
BUS KOTA DAMRI KHUSUS WANITA DI SURABAYA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Per syaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Ilmu Administrasi Negara pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur

Oleh :
COCOS NUSI VERA
NPM. 0941010006

YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
SURABAYA
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat, berkat, dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi
dengan judul “Minat Masyarakat Dalam Menggunakan Bus Kota Damri
Khusus Wanita di Surabaya”.
Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan kurikulum
Program Studi Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada
Tukiman,S.Sos,M.Si sebagai dosen pembimbing. Tidak lupa juga penulis
mengucapkan

terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam

pelaksanaan penyusunan Skripsi ini diantaranya :
1. Ibu Dra. Ec. Hj. Suparwati, M.Si, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. DR. Lukman Arif, M.Si, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara,
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional

“Veteran” Jawa Timur.
3. Kantor Unit Angkutan Bus Kota Surabaya
4. Orang tua saya dan keluarga yang memberikan doa dan kasih sayang selalu.
5. Pihak-pihak yang telah membantu dalam penulisan Skripsi ini.
6. Sahabat-sahabat dan teman saya, Dinok, Anjar (te), Andre, Indra, Martha,
Rendi, Debi, Nisa, Dinny dan Administrasi Negara Tahun Angkatan 2009,

v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

serta sahabat saya di Banyuwangi, Ayu, Tiyas, Ardiansyah, Yuni, Abid.
Terimakasih dukungannya ya...
7. Special thanks to DS, kamu menjadi satu dari sekian alasanku untuk pergi ke
kampus kemarin, hari ini dan hari esok. “ I hope I am to you, everything are to
me, for the friendship we have, is a special one indeed”.
– Your Secret AdmirerPenulis menyadari bahwa penulisan Skripsi ini jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan. Akhir
kata semoga dengan Skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan
khususnya bagi penulis dan bagi fakultas pada umumnya serta para pembaca.


Surabaya,

April 2013

Penulis

vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

HALAMAN J UDUL .................................................................................
LEMBAR PERSETUJ UAN .....................................................................
LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................
LEMBAR REVISI ....................................................................................
KATA PENGANTAR ...............................................................................
DAFTAR ISI .............................................................................................
DAFTAR GAMBAR .................................................................................

DAFTAR TABEL .....................................................................................
ABSTRAKSI .............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ..................................................................
2.1 Perumusan Masalah .........................................................................
3.1 Tujuan Penenilitian..........................................................................
4.1 Kegunaan Penelitian ........................................................................
BAB II KAJ IAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu ........................................................................
2.2 Landasan Teori ................................................................................
2.2.1 Transportasi............................................................................
2.2.1.1 Definisi Transportasi .......................................................
2.2.1.2 Unsur-unsur Transportasi.................................................
2.2.1.3 Fungsi dan Manfaat Transportasi .....................................
2.2.1.4 Peran Transportasi ...........................................................
2.2.1.5 Jenis Transportasi ............................................................
2.2.2 Minat......................................................................................
2.2.2.1 Definisi Minat .................................................................
2.2.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Timbulnya Minat.......
2.2.2.3 Proses Timbulnya Minat ..................................................

2.2.2.4 Macam-macam Minat ......................................................
2.2.2.5 Pelayanan Transportasi Untuk Kaum Perempuan .............
2.2.3 Gender ...................................................................................
2.2.4 Model Pemilihan Moda Transportasi ......................................
2.2.5 Pentingnya Perencanaan Transportasi .....................................
2.3 Kerangka Berfikir ............................................................................
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ................................................................................
3.2 Lokasi Penelitian .............................................................................
3.3 Fokus Penelitian ..............................................................................
vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

i
ii
iii
iv
v
vii

ix
x
xi
1
7
8
8
10
13
14
14
15
17
19
21
23
23
24
25
26

27
30
31
34
39
40
43
44

3.4 Informan dan Teknik Penarikan Informan........................................
3.5 Teknik Pengumpulan Data...............................................................
3.6 Teknik Analisis Data .......................................................................
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian .................................................
4.1.1 Gambaran Umum Perum Damri ..................................................
4.1.1.1 Sejarah Perum Damri .............................................................
4.1.1.2 Visi dan Misi Damri ...............................................................
4.1.1.3 Kegiatan Usaha ......................................................................
4.1.2 Gambaran Umum Kantor Damri Unit Angkutan Bus Kota
(UABK) Surabaya .......................................................................

4.1.2.1 Lokasi Kantor Damri Unit Angkutan Bus Kota (UABK)
Surabaya ..............................................................................
4.1.2.2 Visi dan Misi Perusahaan .......................................................
4.1.2.3 Maksud dan Tujuan ................................................................
4.1.2.4 Jumlah Armada ......................................................................
4.1.2.5 Karakteristik Pegawai Perusahaan UABK Surabaya ...............
4.1.2.6 Struktur Organisasi Perum Damri UABK Surabaya ................
4.1.2.7 Tugas Pokok dan Fungsi Perum Damri UABK Surabaya........
4.1.2.8 Daftar Trayek Bus Kota yang Beroperasi di Surabaya ............
4.2 Hasil Penelitian ................................................................................
4.3 Pembahasan ......................................................................................
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ......................................................................................
5.2 Saran ................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

viii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


46
48
49
51
51
51
53
54
56
56
56
57
58
58
62
63
69
69
84
91

92

ABSTRAKSI
COCOS NUSI VERA, MINAT MASYARAKAT DALAM MENGGUNAKAN
BUS KOTA DAMRI KHUSUS WANITA DI SURABAYA
Penelitian ini didasarkan pada fenomena kejahatan atau kriminalitas di
dalam angkutan umum terhadap wanita. Sebagai tindakan preventif dan bentuk
respon kebutuhan masyarakat khususnya para wanita, Pemerintah kota Surabaya
mengadakan bus kota Damri khusus wanita pada tanggal 2 Juli 2012. Diharapkan
ada respon positif berkaitan dengan antusias minat masyarakat dalam
menggunakan bus wanita. Namun sebaliknya, pada kenyataanya berbeda dengan
yang diharapkan. Peminat bus wanita sedikit sehingga mengharuskan Damri
sebagai penyedia jasa transportasi untuk mengurangi armada yang dioperasikan
guna mengurangi kerugian. Penelitian ini menaruh perhatian pada kecenderungan
minat masyarakat dalam menggunakan bus wanita. Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui minat masyarakat dalam menggunakan bus kota Damri khusus wanita
di Surabaya.
Metode yang digunakan adalah purposive random sampling, yang termasuk
dalam penelitian deskriptif melalui pendekatan kualitatif dengan 3 (tiga) fokus
penelitian yaitu faktor pengguna jalan, faktor pergerakan dan faktor fasilitas moda

transportasi Sumber dan jenis data dalam penelitian ini adalah data primer dan
sekunder. Teknik pengumpulan data diperoleh melalui wawancara, observasi, dan
dokumentasi. Analisis data dilakukan reduksi data dan instrument penelitian ini
adalah pedoman wawancara, catatan dilapangan, dan koneksi internet.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan, minat masyarakat dalam
menggunakan bus wanita yang dipengaruhi oleh faktor pengguna jalan terdapat
kecenderungan karena keterbatasan kepemilikan kendaraan pribadi. Pada faktor
pergerakan karena ketidak tepatan jadwal operasional dan intensitas bus yang
jarang. Pada faktor fasilitas moda transportasi karena tarif bus wanita relatif
mahal.
Kata Kunci : transportasi, minat, pengguna jalan, pergerakan dan fasilitas moda
transportasi.

xi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan jaman memberikan beberapa konsekuensi yang harus
dihadapi

oleh

masyarakat

pada

umumnya.

Salah

satunya

adalah

perkembangan teknologi yang semakin canggih. Masyarakat dituntut untuk
mengerti dan mengikuti perkembangan yang terjadi baik dari segi penerapan
teknologi sampai dampaknya yang mengakibatkan perubahan pola kehidupan
manusia dalam menjalani semua aktivitasnya. Salah satu dampak nyata, terasa
dan terlihat oleh kemajuan teknologi adalah masalah mobilitas atau
transportasi. Mobilitas masyarakat yang semakin tinggi maka membutuhkan
komponen pendukung berupa transportasi yang memadai dalam hal
perpindahan dari satu tempat ke tempat lain.
Transportasi atau pengangkutan merupakan bidang yang sangat penting
dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Pentingnya transportasi di Indonesia
disebabkan oleh beberapa faktor antara lain, keadaan geografis Indonesia
sebagai negara kepulauan, perairan yang terdiri dari sebagian besar laut,
sungai, dan danau yang memungkinkan pengangkutan dilakukan melalui
darat, perairan, dan udara guna menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Hal
lain juga yang tidak kalah pentingnya akan kebutuhan alat transportasi adalah
kebutuhan kenyamanan, keamanan, dan kelancaran pengangkutan yang
menunjang pelaksanaan pembangunan yang berupa penyebaran kebutuhan

1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

pembangunan diberbagai sektor keseluruh pelosok tanah air misalnya, sektor
industri, perdagangan, pariwisata, dan pendidikan. Secara umum masyarakat
yang melakukan pergerakan sosial (Social Movement) dengan tujuan yang
berbeda-beda membutuhkan sarana penunjang pergerakan berupa angkutan
pribadi (mobil dan/ motor) maupun angkutan umum (paratransit dan
masstransit). Secara umum, angkutan umum paratransit merupakan angkutan
yang tidak memiliki jalur dan jadwal yang tetap dalam beroperasi disepanjang
jalurnya, sedangkan angkutan umum atau masstransit merupakan angkutan
yang memiliki jalur dan jadwal yang tetap serta tempat pemberhentian yang
jelas.
Pada umumnya sebagian besar masyarakat Indonesia sangat tergantung
dengan angkutan umum bagi pemenuhan kebutuhan mobilitasnya, karena
sebagian besar masyarakat tingkat ekonominya masih tergolong lemah.
Banyaknya kelompok yang masih tergantung dengan angkutan umum ini
tidak diimbangi dengan penyediaan angkutan umum yang memadai, terutama
ditinjau dari kapasitas angkut. Akhirnya hampir semua angkutan umum yang
tersedia terisi penuh sesak oleh penumpang. Hal ini penumpang berusaha
memilih alternatif angkutan umum lainnya yang dirasa lebih nyaman, efektif
dan efisien meskipun dengan biaya yang cukup besar. Hal tersebut
menunjukkan

arti

pentingnya

transportasi

di

Indonesia,

sehingga

pembangunan dan peningkatan kualitas pelayanan transportasi.
Seperti yang diungkapkan oleh Nasution (2004:15), pengangkutan atau
transportasi adalah pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ke

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

tempat tujuan. Proses pengangkutan merupakan gerakan dari tempat asal,
darimana kegiatan itu dimulai, ke tempat tujuan, ke mana kegiatan itu
berakhir. Unsur-unsur pengangkutan itu sendiri adalah muatan yang diangkut,
adanya kendaraan sebagai alat angkutan, ada jalan yang dapat dilalui, ada
terminal asal dan tujuan, serta ada sumber daya manusia, organisasi atau
manajemen yang menggerakkan kegiatan transportasi tersebut.
Alat transportasi jalan raya, angkutan umum misalnya yang memiliki
peran melayani kepentingan mobilitas masyarakat dalam melakukan
kegiatannya, baik kegiatan sehari-hari yang berjarak pendek atau menengah
(angkutan perkotaan/pedesaan dan angkutan antar kota dan propinsi) maupun
kegiatan sewaktu-waktu antar propinsi (angkutan antar kota dalam propinsi
dan antar kota antar provinsi).
Menurut Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan pada Bab I Ketentuan Umum mendefinisikan bahwa
kendaraan bermotor umum adalah setiap kendaraan yang digunakan untuk
angkutan barang dan/atau orang dengan dipungut bayaran. Tujuan mendasar
dari keberadaan angkutan umum penumpang adalah menyelenggarakan
pelayanan yang baik bagi masyarakat. Ukuran pelayanan yang baik meliputi
pelayanan yang aman, dapat dipercaya, teratur, cepat, murah, nyaman, mudah
diperoleh, menyenangkan dan terpadu.
Kini masyarakat semakin pintar dan selektif dalam memilih alat
transportasi umum. Dengan berbagai pertimbangan memilih angkutan umum
demi mendapatkan pelayanan yang aman, nyaman, dapat dipercaya, cepat,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

murah, mudah diperoleh, menyenangkan dan sebagainya. Ada kalanya
angkutan umum dengan tarif murah namun tidak nyaman dan bahkan tidak
aman dari tindak kejahatan seperti pencopetan, dan sebagainya. Hal tersebut
tentu akan memberikan dampak negatif atau risiko bagi masyarakat. Padahal
masyarakat sangat membutuhkan pelayanan yang kompleks dan baik.
Seperti yang gencar diberitakan media massa banyak terjadi kasuskasus kriminal didalam angkutan umum. Parahnya, kasus tersebut
menjadikan perempuan sebagai korban. Motif kejahatannya beragam,
pelecehan seksual, pemerkosaan dan bahkan hingga pembunuhan. Perempuan
sebagai kaum yang dianggap lemah memiliki risiko tinggi dalam kasus
tersebut. Seperti kasus yang terjadi di kota Jakarta, terjadi kasus pemerkosaan
yang melibatkan seorang sopir angkot jurusan Bumi Serpong Damai (BSD)Cikokol, Tangerang, dengan korban perempuan berusia 20 Tahun pada Senin,
30 Januari 2012, sekitar pukul 02.00 WIB. (Sumber: VIVAnews, 30/01/2012).
Kejadian dan pemberitaan tersebut menunjukkan riskannya perempuan
jika menaiki angkutan umum sendiri. Menjadikan mereka kian waspada dan
berhati-hati. Hal tersebut secara tidak langsung akan berimbas pada
penumpang wanita di kota-kota lain misalnya Surabaya.
Surabaya sebagai kota metropolitan terbesar ke-2 setelah Jakarta,
dengan jumlah penduduk metropolisnya mencapai 2.599.796 juta jiwa
berdasarkan sensus penduduk 2010 dan diperkirakan akan terus meningkat
(sumber: http//surabayakota.bps.go.id) Sebagai kota metropolitan, Surabaya
menjadi pusat kegiatan perekonomian di daerah Jawa Timur dan sekitarnya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

Sebagian

penduduknya

bergerak

dalam

bidang

jasa,

industri

dan

perdagangan. Aktivitas yang kompleks tersebut tentu sangat berkaitan dengan
masalah mobilisasi penduduk. Jadi, kasus dan pemberitaan kasus yang terjadi
di Jakarta, besar kemungkinan akan berimbas pada penumpang angkutan
umum di kota-kota lain khususnya di Surabaya.
Perkembangan transportasi ini secara peralatan dan pelayanan berusaha
diperbaiki oleh pemerintahan guna memperbaiki fasilitas dengan kebutuhan
dan era yang semakin maju. Sehingga pada era globalisasi ini perkembangan
teknologi telah mengalami inovasi yang pesat dan dibuat berdasarkan tingkat
kebutuhan masyarakat. Sehubungan dengan hal tersebut, pada tanggal 2 Juli
2012, Pemerintah kota Surabaya memberikan terobosan baru yakni
meluncurkan bus Damri khusus wanita. Selain untuk menekan angka
kecelakaan di jalan raya, terobosan baru alat transportasi khusus wanita ini
bertujuan sebagai pencegahan pelecehan seksual dan tindak kriminal terhadap
perempuan. Ketika perancangan pada 30 April 2012 di Balai Kota Surabaya,
disebutkan ada 13 unit bus yang akan disediakan untuk penumpang
perempuan. Namun, pada awal beroperasi 2 Juli 2012, armada yang
beroperasi sebanyak 6 unit bus. Dan kemudian hanya beroperasi 4 unit bus
saja. Hal tersebut dikarenakan masih sepinya penumpang, maka pihak Unit
Perum Damri Surabaya sebagai operator bus mengurangi jumlah armada yang
dioperasikan. (Surya Online, Jum’at 13 Juli 2012)
http://surabaya.tribunnews.com/2012/07/13/bus-khusus-wanita-tekor-armadadikurangi, diakses tanggal 11 Maret 2013).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

Pada tanggal 11 Februari 2013, penulis melakukan observasi awal di
Terminal Purabaya (Bungurasih) sebagai terminal awal keberangkatan bus
wanita sekaligus sebagai parkir bus wanita. Berdasarkan informasi oleh
Bapak Purwanto selaku Kepala Bagian Operasional unit angkutan kota
Damri, bus wanita yang beroperasi pada hari tersebut hanya 2 unit dengan
jalur Purabaya (Bungurasih) – Perak dan Perak-Purabaya. Jalur yang dilewati
bus wanita ini dari Purabaya-Jl A. Yani-Raya Darmo-Tanjung Perak dan
sebaliknya. Sedangkan jadwal keberangkatannya dibagi dalam dua tahap.
Tahap pertama yaitu pagi hari, keberangkatan masing-masing dari terminal
Purabaya dan Perak dimulai dari pukul 06.30 WIB. Selama melakukan
perjalanan dari terminal Purabaya-Perak (dan sebaliknya), kurang lebih 90
menit. Waktu beroperasi tahap pertama, bus khusus wanita ini dari pukul
06.30 – 09.00 WIB, untuk selebihnya pada jam itu tidak beroperasi.
Kemudian tahap kedua yaitu sore hari, dimulai pukul 16.00 – 18.00 WIB.
Baik dengan waktu yang telah ditentukan Damri, dan Damri menetapkan tarif
angkutan bus wanita tersebut sebesar Rp 4.000,-/orang. Kondektur bus juga
wanita namun untuk sopir masih laki-laki dikarenakan masih belum
mendapatkan sopir perempuan. Dari segi tarif yang dikenakan juga relatif
murah dengan dilengkapi fasilitas yang bagus yaitu AC (air conditioner),
televisi, tempat duduk yang layak sebanyak 44 kursi (seat). Jadwal beroperasi
dimulai pada pagi hari atau jam kerja. Bahkan, bus wanita ini tetap
mendapatkan prioritas untuk keberangkatannya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

Pengadaan bus khusus wanita merupakan bagian dari program yang
merespon kebutuhan masyarakat dan bersifat khusus. Dengan adanya
pengadaan bus tersebut diharapkan mendapat respon positif dari penumpang
wanita. Namun, disisi lain terdapat fenomena sepinya penumpang pada bus
tersebut. Sepinya bus kota Damri khusus wanita juga diungkapkan oleh
Kepala Bagian Operasional Unit Angkutan Bus Kota (UABK) Damri
Surabaya, pengadaan bus wanita tersebut dianggap tekor karena antara
jumlah pergerakan tidak sebanding dengan biaya operasional. Dalam
perkembangannya, sepinya penumpang dalam bus wanita tidak sepenuhnya
terjadi, masih ada peminat penumpang wanita yang masih bertahan
menggunakan jasa bus wanita. Ada pun faktor-faktor yang mempengaruhi
minat penumpang dalam pemilihan moda transportasi antara lain berdasarkan
faktor pengguna jalan, faktor pergerakan, dan faktor fasilitas moda
transportasi (Tamin, 1997: 189).
Berdasarkan fenomena tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian lebih lanjut tentang “Minat masyarakat dalam
menggunakan bus kota Damri khusus wanita di Surabaya”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan observasi di lapangan dan latar belakang masalah yang
telah diuraikan diatas, dapat diasumsikan sepinya penumpang memberikan
indikasi bahwa pengadaan bus wanita kurang menyentuh kebutuhan
masyarakat Surabaya khususnya kaum wanita. Walaupun demikian, masih
ada penumpang wanita yang berminat menggunakan jasa bus khusus wanita.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

Maka penulis dapat merumuskan rumusan masalah penelitian sebagai berikut:
“Bagaimana minat masyarakat dalam menggunakan bus kota Damri khusus
wanita di Surabaya?”.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut : “Untuk
mengetahui bagaimana minat masyarakat dalam menggunakan bus kota Damri
khusus wanita di Surabaya”.
1.4 Kegunaan Penelitian
1. Bagi Unit Angkutan Bus Kota Damri (Perum) Surabaya
Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat memberikan sumbangan
pemikiran dan saran bagi Unit Angkutan Bus Kota Damri (Perum)
Surabaya, sebagai bahan pertimbangan dalam merealisaikan program
transportasi.
2. Bagi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Sebagai bahan studi perbandingan bagi mahasiswa yang mengkaji
mengenai topik analisis minat penumpang wanita dalam menggunakan bus
kota Damri khusus wanita di Surabaya serta sebagai bahan referensi bagi
mahasiswa lainnya.
3. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadikan manfaat bagi penulis dalam
mengkaji pengetahuan atau teori yang diperoleh dibangku perkuliahan
program studi Ilmu Administrasi Negara serta untuk belajar dalam
menganalisis kebutuhan serta kelayakan program pemerintah.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
KAJ IAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh pihak lain yang dapat
digunakan sebagai bahan pengkajian dalam penelitian saat ini adalah sebagai
berikut :
1. Ina Helena Agustina, Ir, MT, Progam Studi Perencanaan Wilayah dan
Kota – UNISBA Vol. 6 No. 1 (2006), “Transportasi Untuk Kaum
Perempuan Kelompok “Captive” “. Paradigma pembangunan saat ini
mencoba mengedepankan peran kaum perempuan. Peran kaum perempuan
yang dinilai strategis dalam pembangunan suatu bangsa tentunya perlu
didukung oleh pembangunan-pembangunan sektor yang lain. Salah
satunya adalah sektor transportasi. Ternyata pembangunan sektor
transportasi yang terjadi di Indonesia belum sepenuhnya mendukung
keberadaan kaum perempuan sebagai sumber daya pembangunan yang
cukup signifikan dalam pembangunan bangsa. Ini terlihat dari pola
pergerakan kaum perempuan yang belum menjadi bahan pertimbangan
dalam sektor transportasi, khususnya transportasi angkutan umum. Hasil
penelitian menunjukan sebagian besar kaum perempuan menggunakan
angkutan umum. Terutama sekali kaum perempuan yang masuk dalam
kelompok “captive” terhadap angkutan umum. Dengan demikian pihak

9
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

pemerintah perlu membangun suatu kebijakan system angkutan umum
yang mempertimbangkan angkutan umum untuk kekompok tersebut.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Prihono, Suparno, Sri Gunani Partiwi
Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Jurusan Teknik Industri yang
berjudul “Disain Layanan Kendaraan Umum untuk Wanita Berbasis
Fuzzy-Kano Quality Function Development (QFD)” Konsumen kendaraan
umum didominasi oleh penumpang wanita. Namun kualitas layanan yang
diberikan

oleh

penyelenggara

layanan

kendaraan

umum

masih

mengabaikan kebutuhan wanita. Dengan kondisi ini, yang perlu
diperhatikan adalah upaya-upaya untuk meningkatkan kepuasan layanan
yang ditujukan kepada penumpang wanita. Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi kebutuhan sistem layanan kendaraan umum untuk
penumpang wanita, membandingakan sistem layanan kendaraan umum
pada umumnya dengan sistem layanan kendaraan umum yang berorientasi
pada gender (penumpang wanita), dan merancang sistem layanan
kendaraan umum untuk penumpang wanita. Penelitian ini dimulai dengan
mengidentifikasi Voice of Customer dengan menggunakan metode Kano,
yaitu dengan memberikan pertanyaan functinal dan dysfunctional kepada
responden. Selanjutnya digunakan metode fuzzy untuk mengurangi
subyektivitas dari jawaban responden, yang selanjutnya diklasifikasikan
masing-masing atribut ke dalam kategori Kano yaitu : kategori must be,
one dimensional, attractive,dan indifferent. Untuk mendesain system
layanan, maka digunakan metode Quality Function Develompment (QFD).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

Analisa dengan Quality Function Development (QFD), didapat 11
(sebelas) kriteria kebutuhan layanan VoC (Voice of Customer) dan 26 (dua
puluh enam) atribut respon teknis yang digunakan untuk mendesain sistem
layanan. Perhitungan untuk VoC untuk bis penumpang wanita, nilai
tertinggi pada atribut keamanan dengan skor 11,67. Untuk itu, hal yang
bisa diusahakan yaitu dengan menugaskan petugas keamanan (nilai = 8,45)
baik didalam bis maupun ditempat-tempat pemberhentian. Selain itu juga
bisa dengan penggunaan camera cctv (nilai = 4,93 terminal/halte; nilai =
4,53 didalam bis) untuk didalam maupun ditempat pemberhentian bis yang
berfungsi untuk pengawasan.
3. Kurnia Wahyu Astuti, Jurnal Pendidikan Sosiologi – UNY Vol. 2 No. 2
Tahun 2012, FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NINAT
MASYARAKAT DALAM MEMILIH ANGKUTAN TRANS JOGJA.
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui masyarakat dan faktor-faktor
yang mempengaruhi minat masyarakat dalam memilih angkutan Trans
Jogja. Penelitian ini dilaksanakan di kawasan Malioboro. Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif deskriptif. Sumber data dari penelitian ini
adalah sumberdata berupa kata-kata dan tindakan, sumber tertulis dan foto/
dokumentasi. Untuk pengambilan sampel menggunakan purposive
sampling,

yakni

memilih

informan

yang

dianggap

mengetahui

permasalahan yang dikaji. Validitas data menggunakan teknik triangulasi
yakni pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan
kesimpulan. Hasil penelitian ini menyatakan persepsi masyarakat terhadap

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

adanya Trans Jogja sangat antusias karena banyak kelebihan dari Trans
Jogja itu sendiri dari sarana dan prasarananya yang cukup memadai dan
harga terjangkau. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi minat
masyarakat memilih Trans Jogja karena fasilitas yang sangat nyaman.
Faktor-faktornya yaitu, faktor pendukung karena adanya tarif yang
ekonomis serta sarana dan prasarana yang cukup memadai selain itu juga
terdapat jandran yang bertugas mengatur lalulintas demi kelancaran dan
menjaga keamanan. Faktor penghambat juga sering terjadi adanya
keterlambatan bus, kurangnya halte-halte sehingga masyarakat sulit untuk
menjangkaunya. Selain itu tidak adanya jalur sendiri untuk Trans Jogja,
menghambat seseorang menggunakan Trans Jogja karena terjebak macet
sehingga menimbulkan ketidakefisienan waktu dalam menuju tempat
tujuan.
Penelitian yang dilakukan saat ini mempunyai perbedaan dengan
penelitian yang terdahulu. Perbedaanya yaitu terletak pada obyek penelitian
yang berbeda, serta adanya perbedaan waktu dan tempat penelitian.
Kemudian penelitian sekarang mengambil judul ”Minat penumpang wanita
dalam menggunakan bus kota Damri khusus wanita di Surabaya”
2.2 Landasan Teori
Didalam cara berfikir secara ilmiah, teori sangat dibutuhkan sekali
sebagai tolak ukur berfikir maupun bertindak karena teori merupakan suatu
kebenaran yang sudah dibuktikan kebenarannya, walaupun mempunyai
keterbatasan waktu dan tempat. Adapun tujuan landasan teori adalah untuk

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

memberikan suatu landasan berpikir pada penulis dalam usaha untuk mencari
kebenaran yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas, dimana
hasilnya belum mampu digunakan pegangan dalam hubungannya dengan
masalah yang dihadapi. Untuk itulah dalam bab ini penulis ketengahkan teoriteori yang berhubungan dengan masalah-masalah sebagi berikut :
2.2.1 Transportasi
2.2.1.1 Definisi Transportasi
Definisi Transportasi menurut Nasution (2005:15) adalah
pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan.
Proses pengangkutan merupakan gerakan dari tempat asal, darimana
kegiatan itu dimulai, ke tempat tujuan, ke mana kegiatan itu
berakhir. Sehingga dengan kegiatan tersebut maka terdapat tiga hal
yaitu adanya muatan yang diangkut, tersedianya kendaraan sebagai
alat angkut, dan terdapatnya jalan yang dapat dilalui. Proses
pemindahan

dari

gerakan

tempat

asal,

dimana

kegiatan

pengangkutan dimulai dan ketempat tujuan dimana kegiatan tersebut
diakhiri.
Pengertian lainnya dikemukakan oleh Soesilo (1999) dalam
agus Imam Rifusua, bahwa transportasi merupakan pergerakan
tingkah laku orang dalam ruang baik dalam membawa dirinya sendiri
maupun membawa barang. Sedangkan menurut Miro (2002 : 4),
transportasi

dapat

diartikan

sebagai

usaha

memindahkan,

menggerakkan, mengangkut, atau mengalihkan suatu objek dari suatu

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

tempat ke tempat lain, dimana ditempat lain objek tersebut lebih
bermanfaat atau dapat berguna untuk tujuan-tujuan tertentu.
Dari pengertian diatas, transportasi secara umum merupakan
usaha atau kegiatan memindahkan objek dari tempat asal ke tempat
tujuan dengan unsur yang terdapat didalamnya adalah adanya objek,
alat transportasi dan jalan yang dilalui.
2.2.1.2 Unsur-unsur Transportasi
Dalam melaksanakan kegiatan transportasi, Nasution (2005 :
16) mengungkapkan ada lima unsur yang ada di dalamnya yaitu :
1. Manusia
Manusia berperan sebagai subjek atau pelaku dari transportasi
yang akan memanfaatkan moda transportasi untuk melakukan
aktifitasnya, manusia juga berperan sebagai sistem transportasi
agar masih bisa digunakan sesuai dengan fungsi dan manfaatnya.
2. Barang
Barang menjadi objek pengangkutan, pengiriman barang ke
beberapa tempat dengan alsan pemasaran sangatlah memerlukan
moda transportasi, tidak hanya untuk pemasaran namun juga
mobilitas lalu lintas yang dimaksudkan untuk meningkatkan
kesejahteraan manusia.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

3. Kendaraan
Kendaraan sebagai alat atau moda transportasi berperan penting
untuk mengantarkan dan memindahkan objek transportasi dari
satu tempat ke tempat yang lain.
4. Jalan
Jalan merupakan suatu unsur yang paling penting dalam
transportasi, jalan menjadi jalur lewatnya moda transportasi, jalan
akan menghubungkan suatu tempat dengan tempat lainya guna
memperlancar proses pengangkutan dan mobilitas.
5. Organisasi
Suatu sistem pasti membutuhkan suatu organisasi yang mengatur
dan bekerja untuk menjamin bahwa suatu sistem tersebut berjalan
dengan baik tanpa ada gangguan atau permasalahan di dalamnya,
di Indonesia, pihak yang memiliki kewenangan sebagai organisasi
pengatur transportasi baik darat, laut maupun udara adalah
Departemen Perhubungan RI.
Lima unsur yang telah disebutkan diatas bekerja dan saling
berpengaruh satu sama lain untuk terlaksananya transportasi yang
baik, nyaman dan terjamin.
Pendapat lain diungkapkan oleh Miro (2005 : 5), bahwa dalam
ilmu transportasi, alat pendukung diistilahkan dengan sistem
transportasi yang didalamnya mencakup berbagai unsur (subsistem)
berikut :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

1. Ruang untuk bergerak (jalan);
2. Tempat awal/akhir pergerakan (terminal);
3. Yang bergerak (alat angkut/kendaraan dalam bentuk apapun);
4. Pengelolaan : yang mengkoordinasikan ketiga unsur sebelumnya.
2.2.1.3 Fungsi dan Manfaat Transportasi
Pada dasarnya manusia memiliki kebutuhan (sumber daya)
yang tak terbatas dan beragam. Mereka akan berusaha memenuhi
kebutuhannya demi kelangsungan hidup. Menyadari bahwa sumber
daya yang mereka butuhkan tidak selamanya ada di sekitar
lingkungannya, maka mereka dipaksa harus mencari ke tempat lain
bahkan yang jauh dari tempat tinggalnya. Untuk jarak dekat,
mungkin mereka dapat menempuh dengan jalan kaki namun untuk
jarak sedang dan atau jauh, mereka akan membutuhkan transportasi.
Adanya transportasi akan memudahkan manusia untuk
melakukan perpindahan (mobilisasi). Memperpendek jarak dan
waktu tempuh, menghemat tenaga dan bahkan biaya. Misalnya,
karena kepentingan pekerjaan seseorang harus bepergian ke luar
pulau. Jika menginginkan waktu tempuh yang relatif singkat, maka
transportasi pesawat adalah yang paling tepat. Karena tidak
meratanya sumber daya yang tersedia di satu tempat, maka
diperlukan pendistribusian bahan produksi dan sebagainya maka
diperlukan transportasi. Jadi, transportasi memiliki fungsi dan
manfaat yang besar bagi kehidupan manusia.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

Seperti yang diungkapkan Nasution (1996 : 12), transportasi
berfungsi sebagai sektor penunjang pembangunan (the promoting
sector) dan pemberi jasa (the servicing sector) bagi perkembangan
ekonomi. Selain itu transportasi juga memiliki peranan penting yaitu:
1.

Mengarahkan pembangunan

2.

Prasarana bagi pergerakan manusia

3.

Teknologi transportasi dapat mengubah arus pembawaan
Menurut Morlok (2000 : 452), transportasi manusia atau

barang biasanya bukanlah merupakan tujuan akhir, tetapi hal itu
dilakukan untuk mencapai tujuan lain. Oleh karena itu, permintaan
atas jasa transportasi disebut sebagai permintaan turunan (derrived
demand) yang timbul akibat adanya permintaan akan komoditi atau
jasa lain. Pada dasarnya permintaan atas jasa transportasi diturunkan
dari :
1.

Kebutuhan seseorang untuk berjalan dari satu lokasi ke lokasi
lainnya untuk melakukan suatu kegiatan (misalnya bekerja,
sekolah).

2.

Permintaan akan angkutan barang tertentu agar tersedia di tempat
yang diinginkan.
Dari fungsi dan manfaat transportasi yang telah diungkapkan

diatas, maka dapat disimpulkan bahwa transportasi memiliki fungsi
dan manfaat yang besar bagi kehidupan manusia, selain untuk
mempermudah melakukan perpindahan dalam rangka pemenuhan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

kebutuhan hidup, transportasi secara tidak langsung berperan dalam
pengarahan pembangunan nasional.
2.2.1.4 Peran Transportasi
Sistem transportasi perkotaan merupakan fungsi dari berbagai
fungsi fisik kota, banyak fungsi yang didapatkan dari sistem
transportasi antara lain menurut Miro

(1997 : 11), yaitu sebagai

berikut :
1. Peranan transportasi dalam peradaban manusia.
Perkembangan peradaban manusia akan tergambar jelas dari
perkembangan dari aktifitas sosial ekonominya. Pada zaman ini
kebutuhan hidup telah semakin beragam dan objek pemuas
kebutuhan berpencar serta gaya hidup manusia pun telah cenderung
menetap, maka transportasi dan peningkatan teknologinya semakin
diperlukan.
2. Peranan dalam ekonomi.
Dari aspek ekonomi, transportasi sangat jelas manfaatnya dalam
proses produksi, distribusi, dan pertukaran kelebihan. Dalam proses
produksi semua faktor-faktor produksi tentu tidak akan ada pada
satu tempat, melainkan terdapat banyak tempat di banyak tempat.
Untuk menyatukan agar dapat diproses menjadi barang kebutuhan
akhir, transportasi memainkan peran penting mempermudah
mempercepat tersedianya faktor produksi itu pada suatu tempat
yang kita inginkan. Begitu pula dalam proses penyebaran barang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

dan jasa akhir, transportasi dapat memindahkan suatu barang ke
daerah yang minim faktor produksi untuk menghasilkan barang
akhir sehingga pemerataan barang dan jasa ke semua daerah dapat
terjamin.
3. Peranan transportasi dalam bidang sosial.
Peran transportasi dalam aktivitas sosial masyarakat, lebih banyak
terlihat bagaimana transportasi dapat mempermudah kegiatan
masyarakat yang berkaitan dengan kegiatan non ekonomi yang
menyangkut

hubungan

kemanusiaan

ini

kemanusiaan.

transportasi dapat

Untuk

memberikan

hubungan
dukungan

kemudahan seperti : pertukaran informasi, rekreasi, pelayanan
perorangan/kelompok, rumah sakit, keagamaan, dan lain-lain.
Hal ini juga didukung oleh pendapat Kadir (2006) pada jurnal
perencanaan dan pengembangan wilayah wahan hijau, peran dan
pentingnya transportasi dalam pembangunan ekonomi yang utama
adalah tersedianya barang, stabilisasi dan penyamaan harga,
penurunan harga.
1. Peranan transportasi dalam bidang politik.
Faktor geografis Indonesia sebagai negara kepulauan, transportasi
dapat mendukung usaha persatuan nasional, usaha peningkatan
pelayanan yang lebih merata keseluruh penjuru tanah air,
memberikan perlindungan terhadap pengembangan ekonomi,
sosial, dan budaya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

2.2.1.5 J enis Transportasi
Menurut Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Tahun 2001,
sesuai dengan prasaranan lalu lintas, transportasi terdiri dari beberapa
jenis, yaitu:
1. Angkutan darat, yaitu angkutan yang menggunakan tanah darat
sebagai upaya memberikan kemudahan dalam menjangkau tempattempat jarak dekat maupun jarak jauh. Jenis-jenis angkutan darat
adalah ojeg, becak, delman, kendaraan roda empat (mobil), dan
kereta api.
2. Angkutan sungai, danau dan penyeberangan (ASDP), fungsinya
adalah penyediaan jasa-jasa angkutan sungai dan danau untuk
penyeberangan penumpang dan barang, dan membina alur-alur
pelayanan.
3. Angkutan laut, fungsinya adalah untuk pengoperasian pelayanan
dalam negeri dan luar negeri dengan menaikan kualitas pelayanan
jasa angkutan, dalam bidang opersi meningkatkan produktivitas
angkutan laut, fungsi lain dalam bidang angkutan adalah
penyediaan fasilitas-fasilitas pelabuhan untuk berlabuh kapal-kapal,
dalam operasi angkutan laut sasaran utamanya adalah pemerataan
ekonomi nasional dalam pembangunan.
4. Angkutan udara, jenis-jenis pesawat pesawat yang digunakan
semakin meningkat mulai dari yang berkapasitas kecil sampai yang
besar.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

Menurut jenisnya, angkutan orang atau kendaraan umum dapat
dilihat dalam UU Lalu Lintas dan Angkutan Jalan No. 14 Tahun 1992
pasal 36 yang berbunyi :
Pelayanan angkutan orang dengan kendaraan umum terdiri dari :
a. Angkutan antar kota yang merupakan pemindahan orang dari satu
kota ke kota lain;
b. Angkutan kota yang merupakan pemindahan orang dalam wilayah
kota;
c. Angkutan pedesaan yang merupakan pemindahan orang dalam
dan/atau antar wilayah pedesaan;
d. Angkutan lintas batas negara yang merupakan angkutan orang yang
melalui lintas batas negara lain.
Jika dilihat dari beberapa pendapat diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa dalam transportasi ada yang dinamakan dengan
transportasi darat yang dimanfaatkan untuk memindahkan penumpang
atau manusia dan untuk memindahkan barang, dimana alat yang
digunakan adalah kendaraan roda dua maupun roda empat, dan
kendaraan umum maupun kendaraan pribadi. Kendaraan umum yang
dinamakan dengan angkutan umum biasanya melayani pemindahan
manusia atau penumpang dalam cakupan wilayah pedesaan,
perkotaan, antar kota, antar provinsi, atau bahkan lintas batas negara.
Kendaraan umum menurut Undang-Undang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan No. 14 Tahun 1992 pasal 1 ayat 9 menyebutkan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

bahwa “kendaraan umum adalah setiap kendaraan bermotor yang
disediakan untuk dipergunakan oleh umum dengan dipungut biaya.
Hal serupa juga dikatakan oleh Warpani (1990 : 170), angkutan umum
penumpang adalah angkutan penumpang yang dilakukan dengan
sistem sewa atau bayar. Dari pendapat diatas maka dapat disimpulkan
bahwa angkutan umum merupakan angkutan atau kendaraan yang
dipergunakan untuk mengangkut penumpang dengan dikenakan biaya.
2.2.2 Minat
2.2.3 Definisi Minat
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002 : 744), minat
adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Dengan kata
lain, minat bisa diartikan sebagai suatu bentuk keinginan terhadap
sesuatu objek tertentu. Pendapat lain dikemukankan oleh Heri, P
(1998), bahwa minat adalah suatu fungsi jiwa untuk dapat mencapai
sesuatu yang merupakan kekuatan di dalam dan tampak di luar
sebagai gerak – gerik. Dalam menjalankan fungsinya minat
berhubungan erat dengan pikiran dan perasaan. Manusia memberi
corak dan menentukan sesudah memilih dan mengambil keputusan.
Perubahan minat memilih dan mengambil keputusan disebut
keputusan kata hati.
Sejalan dengan pendapat diatas, menurut H.C. Witherington
yang dikutip Suharsini Arikunto, “Minat adalah kesadaran seseorang
terhadap suatu objek, suatu masalah atau situasi yang mengandung

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

kaitan dengan dirinya.” (1983 : 100 ). Batasan ini lebih
memperjelas pengertian minat tersebut dalam kaitannya dengan
perhatian seseorang. Perhatian adalah pemilihan suatu perangsang dari
sekian banyak perangsang

yang

dapat

menimpa

mekanisme

penerimaan seseorang. Orang, masalah atau situasi tertentu adalah
perangsang yang datang pada mekanisme penerima seseorang , karena
pada suatu waktu tertentu hanya satu perangsang yang dapat disadari.
Maka dari sekian banyak perangsang tersebut harus dipilih salah satu.
Perangsang ini dipilih karena disadari bahwa ia mempunyai sangkut
paut dengan seseorang itu. Kesadaran yang menyebabkan timbulnya
perhatian itulah yang disebut minat. Berdasarkan pengertian dimuka
maka unsur minat adalah perhatian, rasa senang, harapan dan
pengalaman.
2.2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Timbulnya Minat
Menurut Crow and Crow dalam Johny Killis (1988 : 26 ), ada tiga
faktor yang menimbulkan minat yaitu “Faktor yang timbul dari dalam diri
individu, faktor motif sosial dan faktor emosional yang ketiganya
mendorong timbulnya minat”,. Pendapat tersebut sejalan dengan yang
dikemukakan Sudarsono ( 1980 : 12 ), faktor-faktor yang menimbulkan
minat dapat digolongkan sebagai berikut :
1. Faktor kebutuhan dari dalam. Kebutuhan ini dapat berupa kebutuhan
yang berhubungan dengan jasmani dan kejiwaan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

2. Faktor motif sosial, Timbulnya minat dalam diri seseorang dapat
didorong oleh motif sosial yaitu kebutuhan untuk mendapatkan
pengakuan, perhargaan dari lingkungan dimana ia berada.
3. Faktor emosional. Faktor ini merupakan ukuran intensitas seseorang
dalam menaruh perhatian terhadap sesuatu kegiatan atau objek tertentu.
Jadi berdasarkan dua pendapat diatas faktor yang menimbulkan
minat ada tiga yaitu dorongan dari diri individu, dorongan sosial dan motif
dan dorongan emosional. Timbulnya minat pada diri individu berasal dari
individu,

selanjutnya

individu

mengadakan

interaksi

dengan

lingkungannya yang menimbulkan dorongan sosial dan dorongan
emosional.
2.2.5 Proses Timbulnya Minat
Menurut Charles yang dikutip oleh Slamet Widodo dideskripsikan
sebagai berikut : Pada awalnya sebelum terlibat di dalam suatu aktivitas,
siswa mempunyai perhatian terhadap adanya perhatian, menimbulkan
keinginan untuk terlibat di dalam aktivitas ( Slamet Widodo, 1989 : 72 ).
Minat kemudian mulai memberikan daya tarik yang ada atau ada
pengalaman yang menyenangkan denga hal-hal tersebut. Secara skematis
proses terbentuknya minat dapat digambarkan sebagai berikut :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

Gambar . 1
Proses Terbentuknya Minat
Perhatian

Keterlibatan

Minat

Sumber : Slamet Widodo, 1989
Pendapat lain dikemukkan oleh Heri, P (1998) bahwa proses minat
dapat dibagi menjadi 4 yaitu :
1. Motif (alasan, dasar, pendorong) ;
2. Perjuangan motif, misalnya sebelum mengambil keputusan pada batin
terdapat beberapa motif yang bersifat hukum dan rendah dan disini
harus disiplin ;
3. Keputusan, inilah yang sangat penting yang berisi pemilihan antara
motif-motif yang ada dan meninggalkan kemungkinan yang lain sebab
tidak sama atau mungkin seseorang mempunyai macam-macam
keinginan pada waktu yang sama;
4. Bertindak sesuai dengan keputusan yang diambil.
2.2.6 Macam-macam Minat
Minat dpat dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Minat primitif atau biologis
Yaitu minat yang timbul dari kebutuhan-kebutuhan jasmani berkisar
pada soal makanan, kenyamanan, dan aktifitas. Ketiga hal ini meliputi
kesadaran tentang kebutuhan yang terasa akan sesuatu yang dengan
langsung

dapat

memuaskan

dorongan

organisme.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

untuk

mempertahankan

26

2. Minat kultural atau sosial
Yaitu minat yang berasal dari perbuatan belajar yang lebih tinggi
tarafnya. Orang yang benar-benar terdidik ditandai dengan adanya
minat yang benar-benar

luas terhadap hal-hal yang bernilai

(Witherington, H. C, 1999).
Jadi dapat disimpulkan bahwa minat ada 2 (dua) macam, yaitu
minat terhadap sesuatu yang bersumber dari kebutuhan biologis
manusia dan minat yang berupa keinginan terhadap sesuatu yang
memiliki nilai, misalnya minat belajar.
2.3 Pelayanan Transportasi Untuk Kaum Per empuan
Berbicara kaum perempuan masa kini dimana ruang geraknya tidak
hanya sebatas ruang domestik semata, menlainkan menjangkau ruang publik
yang menjadi bagian dari perananya, maka mereka perlu mendapat dukungan
sistem transportasi yang sesuai dengan karakteristik pergerakan mereka.
Pergerakan perempuan masa kini berbeda dengan pergerakan perempuan
pada masa lalu, dimana panjang perjalanan perempuan masa kini sudah
dipastikan lebih panjang dari masa lalu. Hal ini karena ketersediaan fasilitas
sehingga keputusan memperpanjang pergerakannya relatif lebih luas.
Namunn pendapat lain diungkapkan oleh Ina Helena Agustina dalam jurnal
perencanaan wilayah dan kota-Unisba, bahwa tidak semua perempuan masa
kini dapat (beruntung) melakukan pergerakan yang lebih panjang karena
keputusan pergerakannya tergantung pada ketersediaan angkutan umum.
Umumnya angkutan umum yang murah adalah angkutan umum yang level of

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

27

service-nya rendah. Sementara mereka umumnya adalah kelompok “captive”
dalam pemilihan moda angkutan umum. Artinya mereka sangat tergantung
pada ketersediaan angkutan umum dalam melakukan pergerakan, walaupun
konsekuensinya tidak mendapatkan pelayanan yang optimal dari angkutan
umum tersebut. Artinya mereka pasrah dengan segala resiko perlakuan yang
terjadi dalam perjalanan dari tempat asal ke tujuan, termasuk resiko
kehilangan nyawa.
Menurut Peters (dalam Ina Helena Agustina, Jurnal, Program Studi
Perencanaan Wilayah dan Kota-Unisba Vol. 6 No. 1 Tahun 2006),
keterbatasan akses kaum perempuan terhadap fasilitas-fasilitas transportasi
dipengaruhi oleh tiga variabel yang sering terkait, yaitu paradigma patriarki
yang berkembang di masyarakat, kemiskinan dan perencanaan/kebijakan.
1. Parad