EFEK PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE TERHADAP KADAR KOLESTEROL DARAH TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus L) YANG DIINDUKSI GLUKOSA (Diabetes mellitus.

EFEK PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE TERHADAP
KADAR KOLESTEROL DARAH TIKUS PUTIH JANTAN
(Rattus norvegicus L) YANG DIINDUKSI GLUKOSA
(Diabetes mellitus)
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh:
EKO DEWI KURNIAWATI
A 420 040 046

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2008

BAB I
PENDAHULUAN

A


Latar Belakang
Penyakit kencing manis (Diabetes melitus) adalah penyakit kronis
yang ditandai dengan kadar gula (glukosa) di dalam darah yang tinggi. Pada
orang sehat kadar glukosa darah waktu puasa ± 60 mg/dl (Jorgnes, 1992).
Mayes dkk (1987) menyatakan bahwa glukosa darah pada individu
normal akan meningkat dalam satu jam sesudah makan dan akan kembali
normal setelah dua jam. Pada penderita diabetes kenaikan kadar glukosa darah
lebih besar daripada orang normal. Kurva toleransi glukosa darah pada
penderita diabetes khas lebih tinggi dan lebih lama normal.
Kadar gula darah biasanya naik sesudah makan, oleh sebab itu
pankreas memproduksi hormon insulin untuk menunjang penyerapan gula
oleh sel-sel tubuh dan untuk membatasi pelarutan lemak sehingga kadar gula
menurun. Selain gangguan metabolisme gula, konversi lemak oleh tubuh juga
terganggu, yang menyebabkan kadar lemak darah meningkat. Bagi penderita
diabetes, kenaikan kadar lemak darah sangat meningkatkan resiko penyakit
jantung yang disebabkan oleh arteriosklerosis. Dengan demikian maka sangat
penting bagi penderita diabetes untuk mengontrol gula darah untuk menekan
peningkatan kolesterol dan lemak darah. Penderita diabetes dengan kadar
kolesterol dan lemak darah yang tinggi selalu diberi pengobatan pada tahap

dini untuk mengurangi dan memerangi kadar kolesterol dan lemak darah yang

tinggi (Larshellet, 2002).
Kolesterol adalah sejenis lemak di dalam darah yang dalam batas-batas
normal tidak berbahaya (150-250 mg%). Kolesterol juga dapat dibuat sendiri
oleh tubuh atau diperoleh dari makanan sehari-hari (Soenardi, 1995).
Sebaliknya kolesterol juga dapat membahayakan tubuh bila terdapat dalam
jumlah yang terlalu banyak dan membentuk endapan pada dinding pembuluh
darah sehingga menyebabkan penyakit dinamakan arteriosklerosis. Bila
penyempitan terjadi pada pembuluh darah yang terjadi pada otak
menyebabkan cerebrovaskuler.
Masyarakat lebih memilih pengobatan medis dengan menggunakan
bahan-bahan kimia (obat sintesis) daripada menggunakan bahan-bahan bukan
kimia (alami) / tradisional. Tidak semua obat-obat kimia baik dikonsumsi
oleh tubuh, terkadang menimbulkan gejala-gejala sakit yang baru karena dosis
terlalu tinggi. Penyembuhan dengan bahan-bahan alami lebih aman digunakan
karena pemakaiannya dapat dilakukan secara bertahap disesuaikan dengan
kondisi tubuh misalnya dengan pemanfaatan kombucha atau sering disebut
juga dengan kombucha tea.
Kombucha tea merupakan salah satu produk cairan teh manis yang di

dalamnya mengandung nutrisi, vitamin, zat-zat antibiotik dan anti racun yang
dibutuhkan oleh tubuh (Naland, 2004) sehingga kombucha tea dapat
dikonsumsi sebagai minuman kesehatan dan dapat dimanfaatkan sebagai obat
alternatif yang berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit diantaranya
menyusutkan berat badan, mengurangi resiko kanker, menurunkan kadar gula

darah (Anonim, 2006).
Selain teh, kopi juga dapat dimanfaatkan untuk pertumbuhan bakteri
Acetobacter xylinum, didalam teh dan kopi terdapat juga kafein yang
merupakan senyawa alkaloid yang dimanfaatkan sebagai media pertumbuhan
mikroorganisme terutama Acetobacter xylinum (Purborini, 2003). Kopi
merupakan minuman yang lezat rasanya dan dapat sebagai penyegar badan
serta pikiran. Badan yang lemah dan mata yang terasa kantuk dapat segar
kembali setelah minum kopi panas. Para pengemar kopi meluas ke seluruh
dunia sejak diketemukan cara memasak kopi dengan menggunakan biji kopi
yang masak kemudian dikeringkan dijadikan bubuk. Selain dijadikan
minuman, cairan kopi yang telah mengalami proses fermentasi akan
menghasilkan dua produk yaitu adalah nata de coffee dan kombucha coffee
(Mulyani, 2003).
Kombucha coffee merupakan hasil fermentasi dari cairan kopi manis

oleh mikroorganisme dari kelompok bakteri dan jamur kombucha

yang

merupakan agen penghasil senyawa gula didalam cairan kopi, yang kemudian
akan mengubah senyawa gula menjadi berbagai jenis asam, vitamin, protein
dan alkohol yang berkhasiat ( Purborini, 2003). Berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh Rahayu dan Rahayu (2006) di LPPT UGM bahwa di dalam
kombucha coffee terdapat senyawa-senyawa yang diperlukan oleh tubuh
antara lain etanol, kafein, protein, gula, asam asetat, asam laktat, vitamin B1,
vitamin B2, dan vitamin C, vitamin B3, vitamin B12.
Penelitian yang dilakukan oleh Astuti (2004) bahwa kombucha coffee

dapat menurunkan kadar kolesterol darah tikus putih karena dalam kombucha
coffee terdapat vitamin B3 (niasin) yang berfungsi untuk membantu
metabolisme dalam menghasilkan energi tubuh. Niasin (vitamin B3) juga
berperan dalam metabolisme lemak untuk menurunkan kadar kolesterol jahat
yakni LDL (Low density lipoprotein) dan triglyserida, serta meningkatkan
HDL (High density lipoprotein ) hingga bisa mengurangi penyakit pembuluh
darah. Dengan demikian perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk

mengetahui secara pasti kandungan kolesterol darah tikus putih (Rattus
norvegicus L) yang telah diinduksikan glukosa (Diabetes melitus) setelah
diberi kombucha cofffee. Maka akan dilakukan penelitian dengan judul "EFEK
PEMBERIAN

KOMBUCHA

COFFEE

TERHADAP

KADAR

KOLESTEROL DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L) YANG
DIINDUKSI GLUKOSA (Diabetes melitus)".

B

Pembatasan Masalah
Agar tujuan penelitian ini dapat tercapai dan tidak terjadi kesalahan

penafsiran judul, maka perlu dijelaskan tentang batasan masalah yang diteliti.
Adapun batasan-batasan masalah yang terdapat dalam penelitian ini adalah:
1. Subyek penelitian adalah efek kombucha coffee terhadap kadar kolesterol
darah tikus putih (Rattus norvegicus L) yang diinduksikan glukosa
(Diabetes melitus).
2. Obyek penelitian adalah tikus putih jantan (Rattus norvegicus L) jantan
umur ± 2 bulan dengan berat badan ± 200 g.
3. Parameter yang diamati adalah perubahan kandungan kadar kolesterol
darah setelah pemberian kombucha coffee.

C

Perumusan Masalah
Adapun

perumusan

masalah

dalam


penelitian

ini

adalah

"Bagaimanakah efek pemberian kombucha coffee terhadap kadar kolesterol
darah tikus putih (Rattus novergicus) yang telah diinduksi glukosa (Diabetes
melitus)?

D

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efek pemberian kombucha
coffee terhadap kadar kolesterol darah tikus putih yang telah diinduksi glukosa
(Diabetes melitus).

E


Manfaat Penelitian
1. Memberikan sumbangan pengetahuan pada msayarakat tentang manfaat
kombucha coffee.
2. Menambah wawasan tentang efek pemberian kombucha coffee terhadap
kadar kolesterol darah tikus putih (Rattus norvegicus L) yang telah diinduksi
glukosa (Diabetes melitus).

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SUSU KEDELAI HITAM (Glycine soja) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) HIPERKOLESTEROLEMIA

0 7 29

PENGARUH KONSUMSI TAHU TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI KOLESTEROL

0 3 28

PENGARUH PEMBERIAN BUAH PEPINO (Solanum muricatum) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH STRAIN WISTAR (Rattus novergicus) YANG DIINDUKSI DENGAN ALOKSAN

4 52 23

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN PLETEKAN (Ruellia tuberosa L.) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA TIKUS PUTIH (Rattus Novergicus) Strain Wistar YANG DIINDUKSI Alloxan

1 18 19

PENGARUH TEMPE KEDELAI TERHADAP KADAR KOLESTEROL DARAH PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

0 6 1

PENGARUH PEMBERIAN TEH ROSELLA (Hibiscus sabdariffa) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL DALAM DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus)

0 5 1

PENGARUH EKSTRAK DAUN JUWET (Eugenia cumini Merr.) TERHADAP PENURUNAN KADAR MDA DAN GLUKOSA DARAH PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus Strain Wistar) YANG DIINDUKSI ALLOXAN

1 28 21

PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN DAN KONSENTRASI UMBI BAWANG PUTIH (Allium sativum) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus)

0 3 1

EFEK PEMBERIAN EKSTRAK BUAH PARE (Momordica charantia Lynn) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS WISTAR JANTAN DIABETIK YANG DIINDUKSI ALOKSAN

0 4 15

GLUKOSA DARAH PADA MENCIT PUTIH JANTAN YANG DIINDUKSI GLUKOSA

1 24 8