Rebranding dan Perancangan Kemasan Minuman Tradisional Khas Priangan "Hanjuang".

(1)

vii

Universitas Kristen Maranatha

HALAMAN JUDUL ……….. i

LEMBAR PENGESAHAN ……… ii

KATA PENGANTAR ……… iii

PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN ……… v

PERNYATAAN PUBLIKASI ……… vi

DAFTAR ISI ……….. vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ……… 1

1.2 Rumusan Masalah ………... 3

1.3 Tujuan Perancangan ……… 3

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ……….. 4

1.5 Skema Perancangan ……… 5

1.6 Sistematika Penulisan ………. 6

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Brand ……… 7

2.1.1 Pengertian Brand ……… 7

2.1.2 Fungsi Brand ……….. 7

2.1.3 Manfaat Brand ………. 8

2.2 Promosi ……… 9

2.2.1 Pengertian Promosi ……….. 9

2.2.2 Tujuan Promosi ……… 9

2.3 Kemasan (Packaging) ……….. 9

2.3.1 Pengertian dan Fungsi Kemasan ………. 9

2.3.2 Struktur Sistem Kemasan ……… 10

2.3.3 Peran Kemasan dalam Pemasaran ……….. 11


(2)

2.3.5 Daya Tarik Desain Kemasan ………... 13

2.3.6 Kriteria Desain Kemasan ……… 14

2.3.7 Elemen Desain Kemasan ……… 15

2.4 Segmentasi Pasar ………. 17

2.4.1 Targeting ………. 18

2.4.2 Positioning ………..……… 19

BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH MINUMAN TRADISIONAL KHAS PRIANGAN “HANJUANG” 3.1 Data dan Fakta ……… 21

3.1.1 Profil Perusahaan CV Cihanjuang Inti Teknik ………... 21

3.1.1.1 Sejarah Perusahaan ……….. 21

3.1.1.2 Divisi Perusahaan ………. 23

3.1.1.3 Visi dan Misi Perusahaan ……… 25

3.1.1.4 Filosofi Perusahaan ……….. 25

3.1.2 Profil Produk Hanjuang ………... 25

3.1.2.1 Jenis-Jenis Produk Minuman Tradisional ……… 25

3.1.2.2 Jenis-Jenis Produk Minuman Tradisional Khusus Dewasa 27 3.1.2.3 Jenis-Jenis Produk Makanan Ringan ……… 27

3.1.2.4 Manfaat Rempah-Rempah dalam Produk Minuman Tradisional Khas Priangan “Hanjuang ………. 28

3.1.2.5 Distribusi Produk ……….. 30

3.1.2.6 Jenis-Jenis Kemasan Produk Hanjuang ……… 30

3.1.3 Fenomena Minuman Tradisional ……… 32

3.1.4 Data Wawancara dengan Pihak CV Cihanjuang Inti Teknik ……. 35

3.1.5 Data Kuesioner ……… 37

3.1.6 Testimonial Konsumen Minuman Tradisional Khas Priangan “Hanjuang” ……….. 43

3.1.7 Studi Banding (Benchmarking) ……… 44

3.1.7.1 Tinjauan Terhadap Produk Sejenis di Pasaran …………. 44 3.1.7.2 Tinjauan Terhadap Kasus Pendukung Pemecahan Masalah 47


(3)

ix

Universitas Kristen Maranatha 3.2.1 Analisis STP Minuman Tradisional Khas Priangan “Hanjuang” … 51

3.2.2 Analisis SWOT Minuman Tradisional Khas Priangan “Hanjuang” 52

3.2.3 Analisis Pemecahan Masalah Minuman Tradisional Khas Priangan “Hanjuang” ……….. 53

BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1 Konsep Komunikasi ……… 56

4.2 Konsep Kreatif ………. 57

4.2.1 Gaya Gambar……… 57

4.2.2 Gaya Layout dan Gaya Desain ……… 58

4.2.3 Gaya Tipografi ………. 58

4.2.4 Warna ………. 59

4.2.5 Struktur dan Elemen Grafis ……… 60

4.3 Konsep Media ………. 60

4.4 Hasil Karya ……….. 62

4.4.1 Logo ………. 62

4.4.2 Kemasan ……….. 64

4.4.2.1 Desain Kemasan Makanan ……… 67

4.4.2.2 Desain Kemasan Minuman ……… 68

4.4.2.3 Desain Kemasan Permen ……….. 70

4.4.2.4 Desain Kemasan Ekonomis ……….. 72

4.4.3 Corporate Identity ……… 73

4.4.4 Branding ……….. 74

4.4.4.1 Kantong Plastik ………. 74

4.4.4.2 Paper Bag ……….. 75

4.4.4.3 Kendaraan Distribusi ………. 75

4.4.4.4 Store Display Stand ………... 76

4.4.4.5 Seragam Karyawan & SPG ………... 76

4.4.5 Promosi ……….. 77

4.4.5.1 X-Banner ……… 77


(4)

4.4.5.3 Website ………. 79

4.5 Budgeting ………. 80

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ………..……… 85

5.2 Saran Penulis ……… 85

DAFTAR PUSTAKA ………. 87

DAFTAR ISTILAH ……… 88

LAMPIRAN ……….….. 91

DATA PENULIS


(5)

1

Universitas Kristen Maranatha

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masyarakat Sunda sangat kaya akan budaya dan seni yang diwarisinya, begitu pula dalam hal makanan dan minuman. Minuman tradisional bandrek dan bajigur adalah salah satunya. Minuman tradisional asli Jawa Barat ini merupakan warisan turun temurun yang ada hingga generasi sekarang. Dengan diolah dari bahan-bahan yang diperoleh dari sumber lokal, minuman ini memiliki cita rasa yang khas sesuai dengan selera masyarakat setempat, juga memiliki khasiat yang baik untuk kesehatan. Ditinjau dari faktor geografis Jawa Barat yang kebanyakan pegunungan, cara penyajian bandrek yang panas bertujuan untuk menyeimbangkan kondisi yang dingin. Oleh karena itulah sampai saat ini pecinta minuman tradisional bandrek dan bajigur masih sangat banyak.

Namun seiring dengan kemajuan zaman dan berkembangnya teknologi, keberadaan minuman tradisional semakin tersisihkan oleh minuman-minuman ringan modern yang lebih praktis dan menarik, dengan rasa yang tidak kalah enak. Semakin lama berbagai jenis minuman tradisional semakin sulit ditemui terutama di daerah perkotaan. Kondisi inilah yang menjadi dasar bagi beberapa perusahaan di Bandung untuk mendirikan bisnis minuman tradisional instan, salah satunya adalah CV Cihanjuang Inti Teknik. Perusahaan berbasis sosial dengan merek dagang “Hanjuang” ini memproduksi berbagai variasi minuman tradisional instan khas Jawa Barat yang dikemas secara menarik dan praktis dalam penyajian, tanpa menghilangkan cita rasa khas dan khasiatnya. Produknya dapat diperoleh di toko-toko dan swalayan tertentu dengan harga sekitar 7-10 ribu rupiah untuk setiap satu kantong kertas yang berisi lima sachet. Selain kemasan kantong kertas, Hanjuang juga menyediakan beberapa jenis produk unggulan mereka dalam kemasan renteng.

Melihat berbagai potensi yang dimiliki oleh Hanjuang dengan didukung oleh banyaknya wisatawan yang datang ke Bandung dan adanya kebiasaan golongan tertentu yang sering menikmati minuman tradisional, produk-produk Hanjuang


(6)

2

memiliki potensi untuk maju serta mengembalikan kepopuleran minuman tradisional di kalangan masyarakat, terutama di kalangan wisatawan yang datang ke Bandung. Produk-produk Hanjuang dapat menjadi pilihan yang sangat tepat untuk dijadikan sebagai buah tangan atau oleh-oleh khas Kota Bandung untuk diberikan kepada kerabat dan keluarga. Namun permasalahannya, produk-produk Hanjuang belum mampu memposisikan diri sebagai oleh-oleh „wajib‟ dari Kota Bandung dan bersaing dengan produk-produk lain yang sudah terkenal sebagai oleh-oleh khas Kota Bandung, misalnya Kartika Sari, Brownies Amanda, dan Batagor Riri. Melalui penyusunan tugas akhir ini desainer hendak memecahkan permasalahan tersebut dengan melakukan perbaikan kemasan sebagai sarana penarik perhatian. Pada perancangan kemasan ini, desainer akan merancang beberapa variasi kemasan yang tidak hanya berfungsi untuk mengemas saja, tetapi juga mengandung nilai estetika, sehingga dapat mengangkat citra minuman tradisional khas Jawa Barat itu sendiri.

Persaingan yang semakin kompetitif di pasaran membuat produsen kini mulai menyadari bahwa kemasan bukan lagi sekedar berfungsi untuk membungkus dan melindungi produk. Selain untuk menarik perhatian konsumen secara emosional, kemasan juga mempunyai kekuatan untuk berkomunikasi dengan konsumen dan menjelaskan segala sesuatu tentang produk sehingga mereka tertarik untuk membeli. Lebih dari itu, kemasan juga mengekspresikan suatu identitas yang mencerminkan kepribadian sebuah produk atau merek (brand). Kemasan juga dapat menjadi duta budaya dari suatu daerah karena dari kemasannya kita dapat mengetahui dari mana asal produk tersebut melalui gaya, desain, dan unsur budaya yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itulah dapat dikatakan bahwa kemasan merupakan salah satu cara promosi yang efektif untuk membuat sebuah produk menonjol di antara produk-produk lainnya sehingga memikat konsumen dan membuat mereka tertarik untuk membeli produk tersebut. Maka dari itu melalui kemasan yang akan diperbaharui ini penjualan Minuman Tradisional Khas Priangan “Hanjuang” diharapkan dapat terus meningkat, dan menjadi oleh-oleh khas Bandung yang diminati banyak orang.

Hal ini berkaitan erat dengan bidang keilmuan Desain Komunikasi Visual dimana mahasiswa diajarkan, dibimbing, dan diarahkan untuk dapat menjadi problem solver (pemecah masalah) dalam menjalani perannya sebagai desainer. Dalam hal ini desainer berupaya untuk mempromosikan produk Minuman


(7)

Universitas Kristen Maranatha Tradisional Khas Priangan “Hanjuang” sebagai oleh-oleh khas Bandung melalui media kemasan, yang didasari oleh ilmu-ilmu yang telah diperoleh desainer selama masa perkuliahan. Atas dasar itulah dalam Tugas Akhir Program S1 Desain Komunikasi Visual Universitas Kristen Maranatha ini desainer mengambil judul Rebranding dan Perancangan Kemasan Minuman Tradisional Khas Priangan “Hanjuang”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, berikut ini akan dirumuskan pokok-pokok persoalan yang akan dibahas, diteliti, dan dipecahkan yaitu sebagai berikut.

1) Bagaimana cara mempromosikan Minuman Tradisional Khas Priangan “Hanjuang” sebagai oleh-oleh khas Bandung?

2) Kemasan seperti apa yang efektif dan menarik untuk Minuman Tradisional Khas Priangan “Hanjuang” agar disukai oleh target pasar?

3) Media-media promosi apa sajakah yang mendukung peningkatan penjualan Minuman Tradisional Khas Priangan “Hanjuang”?

1.3 Tujuan Perancangan

Berdasarkan pokok-pokok persoalan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah berikut ini akan dipaparkan garis besar hasil yang ingin diperoleh setelah masalah dibahas dan dipecahkan, yaitu sebagai berikut :

1) Mempromosikan Minuman Tradisional Khas Priangan “Hanjuang” sebagai oleh-oleh khas Bandung.

2) Mendesain kemasan yang efektif dan menarik untuk Minuman Tradisional Khas Priangan “Hanjuang” agar disukai oleh target pasar.

3) Merancang media-media promosi lain yang mendukung peningkatan penjualan Minuman Tradisional Khas Priangan “Hanjuang”.


(8)

4

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi Lapangan

Observasi dilakukan dengan melihat, meneliti dan menyimpulkan segala informasi yang diperoleh secara langsung oleh peneliti di lapangan mengenai produk Minuman Tradisional Khas Priangan “Hanjuang”.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan secara terstruktur dan mendalam. Sebelum melakukan wawancara, peneliti telah menyiapkan daftar atau pedoman pertanyaan secara tertulis yang akan ditanyakan kepada informan atau narasumber. Akan tetapi, pedoman pertanyaan tersebut bukanlah merupakan pedoman yang kaku karena jika ada informasi atau jawaban dari narasumber yang menarik, pertanyaan dapat dikembangkan (tidak menutup kemungkinan muncul pertanyaan baru).

3. Kuesioner

Bentuk kuesioner yang dilakukan bersifat semi terbuka, yaitu untuk setiap pertanyaan disediakan pilihan jawaban sehingga jawaban dari responden dapat dibatasi dan diarahkan, namun masih ada kemungkinan tambahan jawaban lain di luar pilihan yang disediakan. Selain itu pada akhir kuesioner diajukan juga sebuah pertanyaan terbuka yang memungkinkan responden memberikan masukan sesuai dengan pemikiran mereka.

4. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan dilakukan dengan mengumpulkan data-data yang diperlukan dari berbagai literatur tertulis yang diperoleh dari buku, majalah, dan internet untuk membantu serta menunjang penelitian ini. Dalam teknik studi pustaka dan literatur, teori atau aspek yang terkait dengan permasalahan dipahami, dianalisis, dan dikaji secara teliti sehingga dapat dijadikan landasan kerangka pikir atau acuan dalam pemecahan masalah.

5. Studi Banding (Benchmarking)

Studi banding dilakukan terhadap produk lain yang sejenis, dan terhadap kasus-kasus lain yang mendukung pemecahan masalah yang diperoleh dari parameter atau ukuran terbaik yang dikenal di pasar.


(9)

Universitas Kristen Maranatha 1.5 Skema Perancangan

Berikut ini akan dikemukakan bagan / skema / alur proses perancangan hasil karya secara kronologis, sistematis, dan terurut.


(10)

6

1.6 Sistematika Penulisan

Bab I Pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, ruang lingkup perancangan, tujuan perancangan, sumber dan teknik pengumpulan data, skema perancangan, serta sistematika penulisan.

Bab II Landasan Teori, berisi tentang uraian teori, definisi, pengertian, dan konsep yang berhubungan dengan permasalahan yang diangkat.

Bab III Data dan Analisis Masalah Minuman Tradisional Khas Priangan “Hanjuang”, berisi tentang profil perusahaan, profil produk, sajian data-data dari hasil observasi, studi literatur, wawancara, kuesioner dan studi banding, analisis STP (Segmenting, Targeting, Positioning) dan SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat), serta analisis pemecahan masalah Minuman Tradisional Khas Priangan “Hanjuang”.

Bab IV Pemecahan Masalah, berisi tentang konsep komunikasi, konsep kreatif, konsep media, hasil karya, dan budgeting.

Bab V Kesimpulan dan Saran, berisi tentang kesimpulan yang diperoleh dari penelitian maupun perancangan, serta saran-saran dan masukan yang diberikan untuk berbagai pihak.


(11)

85

Universitas Kristen Maranatha

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Minuman tradisional bandrek dan bajigur adalah minuman khas daerah Sunda yang harus kita jaga dan lestarikan. Oleh karena itu dengan adanya teknologi modern yang semakin canggih kita harus sekreatif mungkin mencari cara yang terbaru dan terupdate agar masyarakat mau dan tertarik untuk terus melestarikan dan mengonsumsi minuman tradisional tersebut.

Dengan diproduksinya makanan dan minuman tradisional instan Hanjuang, keberadaan makanan dan minuman tradisional khas daerah Sunda ini dapat terangkat. Variasi produk yang banyak, tahan lama, dan praktis, membuat produk-produk Hanjuang sangat berpotensi untuk menjadi oleh-oleh yang dicari para wisatawan yang datang ke Bandung.

Sebagai penarik perhatian, kemasan adalah salah satu cara agar konsumen mau melirik produk-produk Hanjuang. Produk yang semakin banyak dipasaran membuat kemasan menjadi salah satu faktor penting penentu seseorang dalam membeli sebuah produk. Sebagai produk untuk oleh-oleh, kemasan yang mengandung estetika budaya Sunda tentunya akan menjadi daya tarik bagi para wisatawan yang datang ke Bandung. Penambahan cerita sosial membuat kemasan tersebut lebih menarik dan lain daripada yang lain karena memberikan experience tersendiri bagi konsumen.

Selain kemasan, media promosi pendukung lainnya juga sangat diperlukan untuk mendukung penyebaran informasi dan promosi produk-produk Hanjuang. Website, Store Display, X-Banner, dan Poster adalah beberapa media yang dibuat untuk tujuan peningkatan penjualan produk-produk Hanjuang.

5.2Saran Penulis

Media kemasan adalah media yang sangat potensial untuk meraih pasar di era serba modern seperti sekarang ini, dimana self service sudah menjadi sistem belanja yang diberlakukan di berbagai tempat. Kemasan yang menarik akan lebih cepat


(12)

86

dilihat oleh mata konsumen dan mendapatkan perhatian yang lebih dibandingkan kemasan-kemasan lain yang biasa. Oleh karena itu, promosi melalui media kemasan ini sangat efektif untuk dilakukan bagi peningkatan penjualan produk-produk Hanjuang, dimana dulunya produk-produk Hanjuang ini kurang mendapatkan perhatian dari masyarakat.

Secara umum, bentuk perusahaan seperti CV CINTEK adalah perusahaan yang baik. Mereka mau mendirikan perusahaannya bukan semata untuk keuntungan perusahaan, tetapi memiliki tujuan lain yang sangat baik bagi banyak masyarakat sekitar lokasi usaha. Hal ini dapat menjadi nilai tambah bagi perusahaan, dan dapat dijadikan sebagai nilai jual bagi produk-produk mereka. Ditengah persaingan dengan produk-produk modern di pasaran, produk-produk Hanjuang memiliki potensi untuk menjadi market leader oleh-oleh minuman instan khas Bandung jika pengelolaan dan promosinya dilakukan secara optimal.


(13)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran, Edisi Pertama. Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia.

Simamora, Bilson. 2001. Memenangkan Pasar dengan Pemasaran yang Efektif dan Profitable. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Tjiptono, Fandy. 2002. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Cenadi, Christine Suharto. Peranan Desain Kemasan dalam Dunia Pemasaran. Jurnal Nirmana 2.1 (Januari 2000).

Saladin, Djaslim. 2003. Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengendalian. Bandung: Linda Karya.

Kuvykaite, Rita., Aiste. Dovaliene, & Laura. Navickiene. 2009. Impact of Package

Elements on Consumer’s Purchase Decision.

Klimchuk, Marianne R., Sandra. Krasovec. 2006. Packaging Design: Successful Product Branding from Concept to Shelf. USA: John Wiley & Sons Inc.

Silayoi, Pinya., Mark. Speece. 2004. Packaging and Purchase Decisions: An Exploratory Study on the Impact of Involvement Level and Time Pressure. British Food Journal, Vol. 106.

Kasali, Rhenald. 1998. Membidik Pasar Indonesia: Segmentasi, Targeting, Positioning. Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti.

Kotler, Philip. 1997. Marketing Management “Analysis, Planning, Implementation and Control, 9th Edition. New Jersey: Prentice Hall International, Inc.

http://www.facebook.com/note.php?note_id=321721991213880 www.hanjuang.com


(14)

88

DAFTAR ISTILAH

Rebranding : suatu upaya yang dilakukan oleh perusahaan untuk merubah total atau memperbaharui sebuah brand yang telah ada agar menjadi lebih baik, dengan tidak mengabaikan tujuan awal perusahaan, yaitu

berorientasi profit.

Brand awareness : kemampuan pembeli potensial untuk mengenali atau mengingat bahwa sebuah merek merupakan anggota dari kategori produk tertentu.

Sachet : kemasan kecil

Estetika : sesuatu yang berhubungan dengan keindahan dan seni yang bisa dirasakan oleh manusia.

Budgeting : penyusunan anggaran

Tagline : slogan

Website : situs web

Brand ambassador : seseorang yang dipercaya untuk mewakili perusahaan atau produk tertentu.

SPG (Sales Promotion Girl) : wanita yang bertugas untuk mempromosikan sebuah barang atau jasa.

Greetings : salam

Hyper-competition : persaingan besar-besaran


(15)

Universitas Kristen Maranatha Brand promise : janji yang diberikan oleh sebuah brand untuk

mengidentifikasikan diri mereka pada konsumen mengenai apa yang diharapkan oleh konsumen. Distribution channel : mekanisme atau metode bisnis dimana perusahaan

mendistribusikan produk-produknya ke target pelanggan melalui penjualan langsung atau melalui distributor.

Loyal : setia

Efektif : suatu pencapaian tujuan secara tepat, dari

serangkaian alternatif atau pilihan cara yang ada. Efisien : penggunaan sumber daya secara minimum guna

mencapai hasil yang optimum

Trend : sesuatu yang sedang disukai atau digandrungi oleh banyak orang

Up to date : mengikuti perkembangan zaman

Wimba : suatu objek yang digambar atau dideskripsikan

Style : gaya

Potential costumers : konsumen yang potensial

Experience : pengalaman

Ilustrasi : hasil visualisasi dari suatu penggambaran objek atau cerita dengan teknik menggambar, melukis,

memotret atau teknik seni rupa lainnya.

Earthtone : warna-warna alam


(16)

90

Item : komponen

Readability : keterbacaan

Ekonomis : kemampuan untuk memperoleh sebuah barang atau jasa dengan mengeluarkan biaya

serendah-rendahnya. Market leader : pemimpin pasar


(1)

5.1Kesimpulan

Minuman tradisional bandrek dan bajigur adalah minuman khas daerah Sunda yang harus kita jaga dan lestarikan. Oleh karena itu dengan adanya teknologi modern yang semakin canggih kita harus sekreatif mungkin mencari cara yang terbaru dan terupdate agar masyarakat mau dan tertarik untuk terus melestarikan dan mengonsumsi minuman tradisional tersebut.

Dengan diproduksinya makanan dan minuman tradisional instan Hanjuang, keberadaan makanan dan minuman tradisional khas daerah Sunda ini dapat terangkat. Variasi produk yang banyak, tahan lama, dan praktis, membuat produk-produk Hanjuang sangat berpotensi untuk menjadi oleh-oleh yang dicari para wisatawan yang datang ke Bandung.

Sebagai penarik perhatian, kemasan adalah salah satu cara agar konsumen mau melirik produk-produk Hanjuang. Produk yang semakin banyak dipasaran membuat kemasan menjadi salah satu faktor penting penentu seseorang dalam membeli sebuah produk. Sebagai produk untuk oleh-oleh, kemasan yang mengandung estetika budaya Sunda tentunya akan menjadi daya tarik bagi para wisatawan yang datang ke Bandung. Penambahan cerita sosial membuat kemasan tersebut lebih menarik dan lain daripada yang lain karena memberikan experience tersendiri bagi konsumen.

Selain kemasan, media promosi pendukung lainnya juga sangat diperlukan untuk mendukung penyebaran informasi dan promosi produk-produk Hanjuang.

Website, Store Display, X-Banner, dan Poster adalah beberapa media yang dibuat

untuk tujuan peningkatan penjualan produk-produk Hanjuang.

5.2Saran Penulis

Media kemasan adalah media yang sangat potensial untuk meraih pasar di era serba modern seperti sekarang ini, dimana self service sudah menjadi sistem belanja yang diberlakukan di berbagai tempat. Kemasan yang menarik akan lebih cepat


(2)

dilihat oleh mata konsumen dan mendapatkan perhatian yang lebih dibandingkan kemasan-kemasan lain yang biasa. Oleh karena itu, promosi melalui media kemasan ini sangat efektif untuk dilakukan bagi peningkatan penjualan produk-produk Hanjuang, dimana dulunya produk-produk Hanjuang ini kurang mendapatkan perhatian dari masyarakat.

Secara umum, bentuk perusahaan seperti CV CINTEK adalah perusahaan yang baik. Mereka mau mendirikan perusahaannya bukan semata untuk keuntungan perusahaan, tetapi memiliki tujuan lain yang sangat baik bagi banyak masyarakat sekitar lokasi usaha. Hal ini dapat menjadi nilai tambah bagi perusahaan, dan dapat dijadikan sebagai nilai jual bagi produk-produk mereka. Ditengah persaingan dengan produk-produk modern di pasaran, produk-produk Hanjuang memiliki potensi untuk menjadi market leader oleh-oleh minuman instan khas Bandung jika pengelolaan dan promosinya dilakukan secara optimal.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran, Edisi Pertama. Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia.

Simamora, Bilson. 2001. Memenangkan Pasar dengan Pemasaran yang Efektif dan

Profitable. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Tjiptono, Fandy. 2002. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Cenadi, Christine Suharto. Peranan Desain Kemasan dalam Dunia Pemasaran.

Jurnal Nirmana 2.1 (Januari 2000).

Saladin, Djaslim. 2003. Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Pelaksanaan,

dan Pengendalian. Bandung: Linda Karya.

Kuvykaite, Rita., Aiste. Dovaliene, & Laura. Navickiene. 2009. Impact of Package Elements on Consumer’s Purchase Decision.

Klimchuk, Marianne R., Sandra. Krasovec. 2006. Packaging Design: Successful

Product Branding from Concept to Shelf. USA: John Wiley & Sons Inc.

Silayoi, Pinya., Mark. Speece. 2004. Packaging and Purchase Decisions: An

Exploratory Study on the Impact of Involvement Level and Time Pressure.

British Food Journal, Vol. 106.

Kasali, Rhenald. 1998. Membidik Pasar Indonesia: Segmentasi, Targeting,

Positioning. Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti.

Kotler, Philip. 1997. Marketing Management “Analysis, Planning, Implementation

and Control, 9th Edition. New Jersey: Prentice Hall International, Inc.


(4)

DAFTAR ISTILAH

Rebranding : suatu upaya yang dilakukan oleh perusahaan untuk merubah total atau memperbaharui sebuah brand yang telah ada agar menjadi lebih baik, dengan tidak mengabaikan tujuan awal perusahaan, yaitu

berorientasi profit.

Brand awareness : kemampuan pembeli potensial untuk mengenali atau mengingat bahwa sebuah merek merupakan anggota dari kategori produk tertentu.

Sachet : kemasan kecil

Estetika : sesuatu yang berhubungan dengan keindahan dan seni yang bisa dirasakan oleh manusia.

Budgeting : penyusunan anggaran

Tagline : slogan

Website : situs web

Brand ambassador : seseorang yang dipercaya untuk mewakili perusahaan atau produk tertentu.

SPG (Sales Promotion Girl) : wanita yang bertugas untuk mempromosikan sebuah

barang atau jasa.

Greetings : salam

Hyper-competition : persaingan besar-besaran


(5)

Brand promise : janji yang diberikan oleh sebuah brand untuk mengidentifikasikan diri mereka pada konsumen mengenai apa yang diharapkan oleh konsumen.

Distribution channel : mekanisme atau metode bisnis dimana perusahaan mendistribusikan produk-produknya ke target pelanggan melalui penjualan langsung atau melalui distributor.

Loyal : setia

Efektif : suatu pencapaian tujuan secara tepat, dari

serangkaian alternatif atau pilihan cara yang ada. Efisien : penggunaan sumber daya secara minimum guna

mencapai hasil yang optimum

Trend : sesuatu yang sedang disukai atau digandrungi oleh banyak orang

Up to date : mengikuti perkembangan zaman

Wimba : suatu objek yang digambar atau dideskripsikan

Style : gaya

Potential costumers : konsumen yang potensial

Experience : pengalaman

Ilustrasi : hasil visualisasi dari suatu penggambaran objek atau cerita dengan teknik menggambar, melukis,

memotret atau teknik seni rupa lainnya.


(6)

Item : komponen

Readability : keterbacaan

Ekonomis : kemampuan untuk memperoleh sebuah barang atau jasa dengan mengeluarkan biaya

serendah-rendahnya.