Perancangan Promosi dan Kemasan Makanan Tradisional Khas Sunda "Kue Saroja" untuk Generasi Muda Kota Bandung.

(1)

vi

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

PERANCANGAN PROMOSI DAN KEMASAN MAKANAN RINGAN KHAS SUNDA KUE SAROJA

UNTUK GENERASI MUDA KOTA BANDUNG

Oleh

GHEA LEVINA NRP 1064081

Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan keanekaragaman budaya. Salah satunya adalah makanan tradisional khas Sunda, yaitu Kue Saroja. Namun, sayangnya, saat ini makanan ini kurang dikenal oleh generasi muda kota Bandung karena banyaknya makanan ringan yang bermunculan dan kurangnya promosi mengenai makanan tradisional ini. Maka dari itu, Kue Saroja perlu dikenalkan dan diingatkan kembali kepada generasi muda ini.

Tujuan dari perancangan ini adalah untuk meningkatkan minat generasi muda, yaitu remaja, di kota Bandung akan Kue Saroja ini. Manfaat dari perancangan ini adalah agar Kue Saroja tidak hilang sebagai salah satu kebudayaan Indonesia dan dikonsumsi sebagai camilan sehari-hari.

Metode yang digunakan adalah dengan membuat perancangan promosi Kue Saroja melalui Poster, Brosur, X-Banner, Ambient Media, Sosial media, dan Gimmick serta perancangan kemasan untuk Kue Saroja. Melalui perancangan promosi dan kemasan Kue Saroja ini, generasi muda dapat mengingat Kue Saroja sebagai kebudayaan Indonesia dan mau mengkonsumsinya sebagai camilan sehari-hari.


(2)

vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

THE PROMOTION AND PACKAGING DESIGN OF SAROJA CAKE, A SUNDANESE LIGHT MEAL FOR THE YOUNG GENERATIONS IN BANDUNG

Ghea Levina NRP: 1064081

Indonesia is diverse in its culture. one of the diversities is Saroja cake, Sundanese traditional food. Scarcity of its promotion makes the cake less known among the youth since there are others too in the market. Therefore, Saroja cake needs reintroduction.

The purpose of this design is to grow an interest of the young generations, the teens in Bandung particularly towards this cake. Saroja cake is not supposed to vanish as one of the cultural Indonesian cultural heritage as it is so fit to be one of the daily light meals for the Indonesians.

The method that is used for this design is promotion design of Saroja cake through posters, brochures, x-banners, ambient media, social media and gimmick as well as packaging design of Saroja cake. Through these all, the young generations are reminded of the fact that Saroja cake is the Indonesians' and desirable to be daily consumed as light meals.


(3)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

LEMBAR PENGESAHAN... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN... iv

KATA PENGANTAR... v

ABSTRAK... vi

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR GAMBAR... xi

DAFTAR TABEL... xii

DAFTAR LAMPIRAN... xiii

BAB I : PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup... 2

1.3 Tujuan Perancangan... 2

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data... 3

1.5 Skema Perancangan... 3

BAB II : LANDASAN TEORI... 5

2.1 Promosi... 5

A Definisi Promosi... 5

B Tujuan Promosi... 5

C Bentuk-bentuk Promosi... 6

2.2 Kemasan (Packaging) ... 7

A Pengertian dan Fungsi Kemasan... 7

B Peran Kemasan Dalam Pemasaran... 8

C Elemen Desain Kemasan... 8


(4)

ix Universitas Kristen Maranatha

A Definisi Makanan Tradisional... 10

2.4 Segmentasi Pasar... 11

2.4.1 Targeting... 12

2.4.2 Positioning... 13

BAB III : DATA DAN ANALISIS MASALAH... 15

3.1 Data dan Fakta... 15

3.1.1 Perusahaan/Lembaga Terkait... 15

3.1.2 Data Wawancara... 16

3.1.3 Data Kuesioner... 17

3.1.4 Tinjauan Terhadap Proyek/Persoalan Sejenis... 23

3.2 Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta... 26

3.2.1 SWOT... 26

3.2.2 STP... 27

BAB IV : PEMECAHAN MASALAH... 28

4.1 Konsep Komunikasi... 28

4.2 Konsep Kreatif... 28

A Vector Art... 29

B Teknik Fotografi... 29

C Gaya Layout... 29

D Gaya Typography... 29

E Warna... 30

4.3 Konsep Media... 31

A Media Kemasan... 31

B Media Promosi... 31

4.4 Hasil Karya... 35

A Logo... 35

B Kemasan... 35

C Promosi... 37


(5)

x Universitas Kristen Maranatha

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN... 50 5.1 Kesimpulan... 50 5.2 Saran Penulis... 51


(6)

xi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Skema Perancangan... 4

Gambar 3.1 Kue Saroja Mekar Saluyu... 15

Gambar 3.2 Kue Saroja Rindu... 23

Gambar 3.3 Maicih... 24

Gambar 4.1 Typeface Minya Nouvelle... 29

Gambar 4.2 Typeface KG Primary Italics... 30

Gambar 4.3 Color Palette Kue Saroja... 30

Gambar 4.4 Logo Kue Saroja... 35

Gambar 4.5 Logo Kue Saroja Invers... 35

Gambar 4.6 Kemasan Kue Saroja (Depan)... 36

Gambar 4.7 Kemasan Kue Saroja (Belakang)... 36

Gambar 4.8 Kemasan Kue Saroja Terbuka... 37

Gambar 4.9 Poster Awareness Seri 1... 37

Gambar 4.10 Poster Awareness Seri 2... 38

Gambar 4.11 Poster Awareness Seri 3... 38

Gambar 4.12 Poster Informing Seri 1... 39

Gambar 4.13 Poster Informing Seri 2... 40

Gambar 4.14 Penempatan Stiker Ambient Media di Indomaret... 41

Gambar 4.15 Brosur Kue Saroja (Depan) ... 42

Gambar 4.16 Brosur Kue Saroja (Dalam) ... 42

Gambar 4.17 X-Banner Kue Saroja... 43

Gambar 4.18 Hanging Promotion Seri 1... 44

Gambar 4.19 Hanging Promotion Seri 2... 44

Gambar 4.20 Hanging Promotion Seri 3... 45

Gambar 4.21 Gimmick... 45

Gambar 4.22 Facebook Page Kue Saroja... 47

Gambar 4.23 Twitter Page Kue Saroja... 47


(7)

xii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 ... 18

Tabel 3.2 ... 19

Tabel 3.3 ... 19

Tabel 3.4 ... 20

Tabel 3.5 ... 20

Tabel 3.6 ... 21

Tabel 3.7 ... 21

Tabel 3.8 ... 22

Tabel 3.9 ... 23

Tabel 3.10 ... 23


(8)

xiii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A : Pertanyaan Kuesioner ... 54

Lampiran B : Hasil Wawancara... 56

Lampiran C : Sketsa Manual... 58


(9)

Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Negara Indonesia adalah salah satu negara di dunia yang memiliki kekayaan keanekaragaman budaya. Budaya itu termasuk budaya adat istiadat, tarian, musik, seni, makanan, dan lain-lain. Namun, banyak keanekaragaman budaya di Indonesia yang hampir hilang atau bahkan sudah dilupakan. Salah satu budaya Indonesia yang hampir dilupakan adalah makanan tradisional Kue Saroja.

Kue Saroja adalah makanan ringan yang berasal dari Jawa Barat dan merupakan makanan khas suku Sunda. Kue Saroja ini sangat dikenal oleh masyarakat Jawa Barat, seperti Ciamis, Tasik, dan sekitarnya, termasuk kota Bandung. Bentuk dari Kue Saroja adalah bunga teratai dengan warna kecoklatan dari proses penggorengan. Sedangkan kue ini memiliki rasa asin gurih. Proses pembuatan Kue Saroja ini melalui alat cetak yang berbentuk bunga kemudian dicelupkan kedalam adonan kue dan dicelupkan ke dalam minyak panas sambil digoyang-goyang agar adonannya terlepas dari cetakannya. Pembuatan kue ini dilakukan di kampung-kampung Jawa Barat dan belum diketahui perusahaan besar yang memproduksi kue ini. Kue ini disajikan saat Idul Fitri dan acara-acara seperti pesta atau syukuran, dan dapat juga dimakan sebagai camilan atau teman minum kopi.

Namun sayang, seiring dengan perkebangan zaman dan banyaknya pengaruh luar yang masuk ke kota Bandung, Kue Saroja ini tidak lagi dikenal oleh generasi muda sekarang. Faktor yang membuat makanan ini dilupakan adalah banyaknya makanan ringan yang dikemas dengan bagus dan dijual dengan harga yang terjangkau. Kurangnya promosi mengenai Kue Saroja ini juga menjadi faktor lain dilupakannya makanan tradisional ini. Hampir tidak ada media promosi yang mempromosikan kue ini. Banyak anak-anak muda di Bandung, tidak mengetahui Kue Saroja, dikarenakan kurangnya media promosi yang mempromosikan Kue Saroja ini. Media promosi seperti poster, ambience media dan lainnya tampak belum ada.


(10)

Universitas Kristen Maranatha 2

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup

Generasi muda sekarang harus diingatkan lagi mengenai kebudayaan Indonesia. Banyak anak-anak muda yang semakin lama semakin melupakan dan bahkan tidak tahu beberapa kebudayaan Indonesia. Dalam hal ini dalam bentuk makanan tradisional yaitu Kue Saroja. Oleh sebab itu, akan dibuat perancangan promosi Kue Saroja sebagai makanan tradisional khas Sunda. Promosi ini melingkupi media yang digunakan dalam promosi seperti poster dan ambience media. Kemudian promosi juga akan dibuat dalam bentuk pembuatan kemasan atau packaging.

Yang menjadi target audience dalam promosi Kue Saroja ini adalah remaja kalangan menengah ke atas, dengan kisaran usia 19 – 22 tahun (usia remaja akhir). Pemilihan target remaja ini dikarenakan remaja sekarang yang kurang memiliki minat terhadap budaya Indonesia dan banyaknya remaja sekarang yang tidak mengetahui Kue Saroja.

Berdasarkan latar belakang masalah dan ruang lingkup yang telah diuraikan di atas, maka pokok-pokok permasalahan yang akan dibahas adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana cara mengenalkan kembali Kue Saroja kepada generasi muda di kota Bandung?

b. Bagaimana perancangan promosi dan kemasan yang tepat dan menarik untuk mempromosikan dan meningkatkan minat generasi muda kota Bandung terhadap Kue Saroja?

1.3 Tujuan Perancangan

Berdasarkan pokok-pokok permasalahan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah di atas, maka tujuan perancangan karya ini adalah sebagai berikut:

a. Mengenalkan kembali Kue Saroja kepada remaja usia 19-22 tahun di kota Bandung yang berkalangan menengah ke atas.

b. Membuat perancangan promosi dan kemasan yang tepat dan menarik untuk mempromosikan dan meningkatkan minat remaja usia 19-22


(11)

Universitas Kristen Maranatha 3 tahun di kota Bandung yang berkalangan menengah ke atas terhadap Kue Saroja.

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Langkah-langkah yang digunakan sebagai sumber dan teknik pengumpulan data adalah sebagai berikut:

a. Observasi

Pengumpulan data dan penelitian ini dilakukan dengan berkunjung ke pabrik pembuatan Kue Saroja Mekar Saluyu dan mengamati cara pembuatannya.

b. Wawancara

Wawancara dilakukan secara terstruktur dan mendalam dan berupa tanya jawab dengan narasumber yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang sebelumnya telah dipersiapkan lebih dulu. Namun, tidak menutup kemungkinan adanya pertanyaan baru yang muncul.

c. Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan dengan mencari referensi pada koran, internet, dan buku-buku. Referensi ini digunakan sebagai pedoman untuk memahami pokok permasalahan dan mencari cara pemecahan masalah yang tepat, efektif, dan edukatif.

d. Kuesioner

Selanjutnya dilakukan survey dengan menyebar kuesioner untuk validitas pernyataan dan melihat respon publik mengenai topik yang dibahas. Kuesioner digunakan sebagai media yang memperkuat pernyataan mengenai permasalahan.


(12)

Universitas Kristen Maranatha 4 1.5 Skema Perancangan


(13)

Universitas Kristen Maranatha 50

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Makanan Tradisional Kue Saroja adalah salah satu aset kebudayaan bangsa Indonesia yang harus kita jaga. Produk makanan Kue Saroja ini memudahkan masyarakat untuk lebih mudah mendapatkan Kue Saroja sehingga Kue Saroja dapat dikonsumsi sebagai makanan sehari-hari oleh seluruh masyarakat khususnya generasi muda. Saat ini, banyak muncul makanan ringan dari luar sehingga membuat generasi muda lebih memilih makanan ringan dari luar, padahal makanan ringan tradisional pun tidak kalah enaknya dengan makanan ringan lainnya. Dengan adanya produk Kue Saroja di luaran dan dengan kemudahan untuk didapat, produk Kue Saroja ini dapat menjadi produk yang disukai dan digemari oleh generasi muda dan masyarakat kalangan lain, serta menjadi produk makanan ringan yang dapat bersaing dengan makanan ringan lainnya.

Strategi promosi dengan pesan komunikasi visual yang kreatif dengan membuat poster dengan illustrasi grafis dan fotografi bertujuan agar masyarakat dapat selalu mengingat keberadaan makanan tradisional ini hingga masa mendatang. Dan dalam komunikasi visual menggunakan alat transportasi tradisional sehingga memberikan kesan tradisional, melalui vector art dan fotografi, sehingga memberikan kesan modern. Penggunaan gaya modern dengan sentuhan tradisional ini untuk membuat masyarakat khususnya generasi muda untuk tertarik membeli produk makanan tradisional Kue Saroja dan makanan tradisional ini dapat menjadi popular di kalangan anak muda.

Tujuan promosi yang dilakukan adalah agar masyarakat khususnya generasi muda dapat menyadari keberadaan makanan tradisional Kue Saroja dan mau mengkonsumsinya sebagai camilan sehari-hari melalui strategi promosi yang dilakukan dengan menggunakan media-media komunikasi yang dapat menjangkau target audience, gaya desain yang disukai oleh taget audience, dan melalui kemudahan untuk didapat oleh target audience.


(14)

Universitas Kristen Maranatha 51 5.2 Saran Penulis

Makanan tradisional Kue Saroja ini menggunakan bahan-bahan alami dan tidak menggunakan pengawet seperti makanan ringan lain pada umumnya, sehingga tidak akan memberikan efek negatif pada masyarakat yang mengkonsumsinya. Kue Saroja juga sudah memiliki kemasan yang baik sehingga melindungi Kue Saroja agar tidak mudah hancur dan memiliki pegangan agar mudah untuk dibawa.

Saat ini, generasi muda kurang mengenal kebudayaan Indonesia secara mendalam karena munculnya dampak dari luar negeri, maka dari itu, rasa cinta akan kebudayaan Indonesia harus lebih ditingkatkan salah satunya adalah dengan pemilihan makanan ringan buatan asli Indonesia. Membeli produk lokal seperti Kue Saroja membantu memberikan promosi mengenai Kue Saroja kepada masyarakat yang lain agar lebih mengingat Kue Saroja sebagai salah satu kebudayaan Indonesia yang tidak boleh terlupakan.


(15)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Cenadi, Christine Suharto. 2000. “Peranan Desain Kemasan Dalam Dunia

Pemasaran”. (Online), (

http://dgi-indonesia.com/wp-content/uploads/2009/03/dkv00020203.pdf, diakses 15 September 2014) Dewanti-Hariyadi, R & Nuraida, L. 2001. Keamanan Pangan Fungsional dan

Suplemen Berbasis Pangan Tradisional. Prosiding Seminar Nasional

Pangan Tradisional: Basis bagi Industri Pangan Fungsional dan Suplemen, 54-63. Pusat Kajian Makanan Tradisional IPB Bogor

Hadisantoso. 1993. Makanan Tradisional yang Memiliki Kandungan Gizi dan

Keamanan yang Baik. Makalah disajikan dalam seminar Pengembangan

Pangan Tradisional dalam Rangka Penganekaragaman Pangan. Jakarta. Kasali, Rhenald. 1999. Membidik Pasar Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama.

Klimchuk, Marianne Rosner dan Sandra A. Krasovec. 2006. Desain Kemasan. Terjemahan oleh Bob Sabran. 2008. Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 1991. Prinsip Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip, 1997. Manajemen Pemasaran. Jakarta, Prenhallindo.

Kotler, Philip. 2005. Manajamen Pemasaran. Jilid 1 dan 2. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia.

Muhilal. 1995. “Makanan Tradisional”. Jurnal Pembangunan Pedesaan.

3(2).

Rita Kuvykaite, Aistė Dovaliene , Laura Navickiene. 2009. Impact Of Package


(16)

Universitas Kristen Maranatha

Rohendi, Tjetjep. 2001. Kemasan Tradisional Makanan Sunda Bahasan dalam

Perspektif Antropologi Budaya.

Saladin, Djaslim. 2003. Intisari Pemasaran dan Unsur-unsur Pemasaran. Edisi Ketiga, Bandung: Linda Karya.

Silayoi, Pinya & Mark Speece. 2004. Packaging and Purchase Decisions: An

Exploratory Study on The Impact of Involvement and Time Pressure.

British Food Journal.

Simamora, Bilson. 2001. Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan

Profitabel. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Tjiptono, Fandy. 2002. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi. Winarno, F.G. 1993. Pangan Gizi, Teknologi dan Konsumen. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama.

Website


(1)

tahun di kota Bandung yang berkalangan menengah ke atas terhadap Kue Saroja.

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Langkah-langkah yang digunakan sebagai sumber dan teknik pengumpulan data adalah sebagai berikut:

a. Observasi

Pengumpulan data dan penelitian ini dilakukan dengan berkunjung ke pabrik pembuatan Kue Saroja Mekar Saluyu dan mengamati cara pembuatannya.

b. Wawancara

Wawancara dilakukan secara terstruktur dan mendalam dan berupa tanya jawab dengan narasumber yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang sebelumnya telah dipersiapkan lebih dulu. Namun, tidak menutup kemungkinan adanya pertanyaan baru yang muncul.

c. Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan dengan mencari referensi pada koran, internet, dan buku-buku. Referensi ini digunakan sebagai pedoman untuk memahami pokok permasalahan dan mencari cara pemecahan masalah yang tepat, efektif, dan edukatif.

d. Kuesioner

Selanjutnya dilakukan survey dengan menyebar kuesioner untuk validitas pernyataan dan melihat respon publik mengenai topik yang dibahas. Kuesioner digunakan sebagai media yang memperkuat pernyataan mengenai permasalahan.


(2)

1.5 Skema Perancangan


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Makanan Tradisional Kue Saroja adalah salah satu aset kebudayaan bangsa Indonesia yang harus kita jaga. Produk makanan Kue Saroja ini memudahkan masyarakat untuk lebih mudah mendapatkan Kue Saroja sehingga Kue Saroja dapat dikonsumsi sebagai makanan sehari-hari oleh seluruh masyarakat khususnya generasi muda. Saat ini, banyak muncul makanan ringan dari luar sehingga membuat generasi muda lebih memilih makanan ringan dari luar, padahal makanan ringan tradisional pun tidak kalah enaknya dengan makanan ringan lainnya. Dengan adanya produk Kue Saroja di luaran dan dengan kemudahan untuk didapat, produk Kue Saroja ini dapat menjadi produk yang disukai dan digemari oleh generasi muda dan masyarakat kalangan lain, serta menjadi produk makanan ringan yang dapat bersaing dengan makanan ringan lainnya.

Strategi promosi dengan pesan komunikasi visual yang kreatif dengan membuat poster dengan illustrasi grafis dan fotografi bertujuan agar masyarakat dapat selalu mengingat keberadaan makanan tradisional ini hingga masa mendatang. Dan dalam komunikasi visual menggunakan alat transportasi tradisional sehingga memberikan kesan tradisional, melalui vector art dan fotografi, sehingga memberikan kesan modern. Penggunaan gaya modern dengan sentuhan tradisional ini untuk membuat masyarakat khususnya generasi muda untuk tertarik membeli produk makanan tradisional Kue Saroja dan makanan tradisional ini dapat menjadi popular di kalangan anak muda.

Tujuan promosi yang dilakukan adalah agar masyarakat khususnya generasi muda dapat menyadari keberadaan makanan tradisional Kue Saroja dan mau mengkonsumsinya sebagai camilan sehari-hari melalui strategi promosi yang dilakukan dengan menggunakan media-media komunikasi yang dapat menjangkau target audience, gaya desain yang disukai oleh taget


(4)

5.2 Saran Penulis

Makanan tradisional Kue Saroja ini menggunakan bahan-bahan alami dan tidak menggunakan pengawet seperti makanan ringan lain pada umumnya, sehingga tidak akan memberikan efek negatif pada masyarakat yang mengkonsumsinya. Kue Saroja juga sudah memiliki kemasan yang baik sehingga melindungi Kue Saroja agar tidak mudah hancur dan memiliki pegangan agar mudah untuk dibawa.

Saat ini, generasi muda kurang mengenal kebudayaan Indonesia secara mendalam karena munculnya dampak dari luar negeri, maka dari itu, rasa cinta akan kebudayaan Indonesia harus lebih ditingkatkan salah satunya adalah dengan pemilihan makanan ringan buatan asli Indonesia. Membeli produk lokal seperti Kue Saroja membantu memberikan promosi mengenai Kue Saroja kepada masyarakat yang lain agar lebih mengingat Kue Saroja sebagai salah satu kebudayaan Indonesia yang tidak boleh terlupakan.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Cenadi, Christine Suharto. 2000. “Peranan Desain Kemasan Dalam Dunia Pemasaran”. (Online),

(http://dgi-indonesia.com/wp-content/uploads/2009/03/dkv00020203.pdf, diakses 15 September 2014) Dewanti-Hariyadi, R & Nuraida, L. 2001. Keamanan Pangan Fungsional dan

Suplemen Berbasis Pangan Tradisional. Prosiding Seminar Nasional

Pangan Tradisional: Basis bagi Industri Pangan Fungsional dan Suplemen, 54-63. Pusat Kajian Makanan Tradisional IPB Bogor

Hadisantoso. 1993. Makanan Tradisional yang Memiliki Kandungan Gizi dan

Keamanan yang Baik. Makalah disajikan dalam seminar Pengembangan

Pangan Tradisional dalam Rangka Penganekaragaman Pangan. Jakarta. Kasali, Rhenald. 1999. Membidik Pasar Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama.

Klimchuk, Marianne Rosner dan Sandra A. Krasovec. 2006. Desain Kemasan. Terjemahan oleh Bob Sabran. 2008. Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 1991. Prinsip Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip, 1997. Manajemen Pemasaran. Jakarta, Prenhallindo.

Kotler, Philip. 2005. Manajamen Pemasaran. Jilid 1 dan 2. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia.

Muhilal. 1995. “Makanan Tradisional”. Jurnal Pembangunan Pedesaan.

3(2).


(6)

Rohendi, Tjetjep. 2001. Kemasan Tradisional Makanan Sunda Bahasan dalam

Perspektif Antropologi Budaya.

Saladin, Djaslim. 2003. Intisari Pemasaran dan Unsur-unsur Pemasaran. Edisi Ketiga, Bandung: Linda Karya.

Silayoi, Pinya & Mark Speece. 2004. Packaging and Purchase Decisions: An

Exploratory Study on The Impact of Involvement and Time Pressure.

British Food Journal.

Simamora, Bilson. 2001. Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan

Profitabel. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Tjiptono, Fandy. 2002. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi. Winarno, F.G. 1993. Pangan Gizi, Teknologi dan Konsumen. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama.

Website