Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Pengotan - Kecamatan Bangli - Kabupaten Bengotan.

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD
PERIODE TAHUN 2016

DESA

: PENGOTAN

KECAMATAN

: BANGLI

KABUPATEN

: BANGLI

NAMA MAHASISWA

: BRYAN WAHYU KRISHNAPUTRA

NIM


: 1308605028

FAK. / PROG. STUDI

: MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM / TEKNIK INFORMATIKA

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT (LPPM)
UNIVERSITAS UDAYANA
2016
1

HALAMAN PENGESAHAN

Dengan telah selesainya kegiatan KKN PPM yang saya kerjakan, maka saya :

Nama Mahasiswa

: Bryan Wahyu Krishnaputra


No. Mahasiswa

: 1306105028

Tanda Tangan

:

Telah menyelesaikan laporan kegiatan saya selama di lokasi KKN PPM

Pengotan, Agustus 2016
Mengetahui/Menyetujui

Mengetahui/Menyetujui

(Ns. Ni Made Dian Susilowati S.Kep. M.Kep Sp. Kep.J)

(Ni Seleg)


NIP: 1984081320122001

KK Dampingan

Mengetahui/Menyetujui
Kepala Desa Pengotan

(I Wayan Suardana)

2

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kegiatan
KK Dampingan di Desa Pengotan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.
Program ini merupakan salah satu program dari program KKN-PPM (Kuliah Kerja
Nyata Tematik Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat).
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, penulis mendapat banyak petunjuk,
bimbingan, saran, dan motivasi dari berbagai pihak. Sehubung dengan hal tersebut

pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:


Ibu Ns. Ni Made Dian Susilowati S.Kep M.Kep Sp. Kep.J. selaku Dosen
Pembimbing Lapangan (DPL), yang telah meluangkan waktu dan



memberikan bimbingan dalam pelaksanaan program ini



bimbingannya selama program KKN-PPM berlangsung





Bapak I Wayan Suardana sebagai Perbekel Desa Pengotan atas


Bapak I Nyoman Nyarka sebagai kepala dusun Delod Umah telah
membantu memberikan data-data kk dampingan
Teman-teman kelompok atas dukungan dan kerjasamanya
Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah
memberikan bantuan dalam penulisan laporan ini.

Karena terbatasnya pengetahuan yang penulis miliki, maka penulis
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan penulisan
laporan ini. Akhir kata sekian dan terima kasih.

Desa Pengotan, Agustus 2016

Penulis

3

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
1.1

Profil Keluarga Dampingan

Sebagai landasan fundamental harmoni kehidupan pendidikan tinggi, Tri

Dharma Perguruan tinggi merefleksikan tiga hal pokok yang menjadi prioritas
dalam upaya peningkatkan kualitas sumber daya manusia. Optimalisasi sektor
pendidikan, pengembangan ranah penelitian serta peningkatkan kontribusi
mahasiswa untuk masyarakat merupakan ulasan utama yang diharapkan dapat
membentuk pribadi luhur selaras dengan tujuan pendidikan tinggi negeri ini. KKN
PPM (Kuliah Kerja Nyata Tematik Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat)
Universitas Udayana adalah bentuk kegiatan pengabdian masyarakat yang
keberadaannya diharapkan mampu membentuk pribadi mahasiswa yang memiliki
rasa peduli tinggi dan salah satu bentuk perwujudan pengabdian kepada masyarakat
melalui pembelajaran pemberdayaan masyarakat secara langsung dan terpadu.
Salah satu bentuk kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa di tiap-tiap desa yang
ditentukan adalah program pendampingan keluarga (KK Dampingan). KK
Dampingan merupakan salah satu program pokok, yaitu program pokok non tema
yang wajib dilaksanakan selama masa KKN PPM. Maksud dari program
pendampingan

keluarga


atau

KK dampingan

adalah

untuk

membantu

pemberdayaan keluarga melalui penerapan ilmu dan teknologi dalam bidang
wirausaha, pendidikan dan keterampilan, KB dan kesehatan, serta pembinaan
lingkungan untuk membangun keluarga yang bahagia dan sejahtera. Tujuan
program pendampingan keluarga bagi mahasiswa adalah untuk meningkatkan
kepedulian dan kemampuan mahasiswa dalam mengatasi permasalahan keluarga
melalui penerapan ilmu dan teknologi yang telah dipelajari.
Dalam KKN PPM ini, setiap mahasiwa wajib mendampingi satu keluarga
pra-sejahtera. Kegiatan KK Dampingan dilaksanakan pada beberapa keluarga yang
terdapat di Desa Pengotan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Pada KKN
periode XIII ini penulis mendapat kesempatan untuk mendampingi salah satu

keluarga yang ada di Delod Umah, Desa Pengotan, yaitu keluarga Ni Seleg
merupakan sebuah keluarga yang tergolong sederhana . Ibu Ni Seleg seorang nenek
yang tinggal sendiri dan suaminya telah meninggal. Ibu Ni Seleg ini memiliki 2

4

orang 1 anak laki-laki dan 1 anak perempuan. Anak pertama Ibu Ni Seleg bernama
I Wayan Seleg yang saat ini menjadi mengurus keluarga namun keluarganya masih
tergolong kurang mampu dan merasa kesulitan mengurus ibunya yang berkediaman
di Dusun Delod Umah bersama keluarganya. Anak kedua Ibu Ni Seleg bernama Ni
Nengah Upid keaadannya tidak diketahui oleh beliau. Saat ini Ibu Ni Seleg saat ini
tinggal di Dusun Delog Umah.
Dimana jalan yang tidak beraspal terdapat kebun dan pohon dan jalanan
sungguh sangat licin dan berbahaya dimana terdapat sebuah tanah. Di tanah tersebut
terdapat beberapa bangunan sebagai tempat tinggal Ibu Ni Seleg yaitu 2 permanen
dan salah satunya bangunan terbuat dari bambu9 kamar tidur kecil, 1 dapur kecil
dan 1 kamar mandi). Ibu Ni Seleg tidur di kamar kecil yang terletak di selatan,
bersebelahan dengan dapur. Terbuat dari bamboo. Jendela dan ventilasi udara yang
terletak di bagian timur memberikan sinar di pagi hari lebih leluasa masuk ke dalam
kamar. Di sebelah barat kamar Ibu Ni Seleg terdapat kamar mandi. Kamar mandi

nampak layak pakai. Kamar mandi sudah dilengkapi dengan bak mandi dan jamban.
Dapur Ibu Ni Seleg, terpisah dengan kamar tidur yang berada di sebelah
timur kamar tidur. Perabot dalam dapur tidak cukup banyak, seperti terdapat dapur
yang masih menggunakan kayu api dan terdapat kompor gas dengan satu sumbu.
Namun dapur yang seluas 3x3 meter ini nampak kotor dan berantakan. Tembok
rumah namun tidak memiliki listrik.di sebelahnya ada sebuah perternakan untuk
kerja beliau beliau berkerja sebagai buruh yang memberikan makan ternak namun
hanya dibayar seharga 500 Rupiah .
Pekarangan rumah Ibu Ni Seleg tergolong cukup kecil karena luas
pekarangan yang tidak begitu luas dan terdapat 3 bangunan rumah di sekitar
pekarangannya. Di pekarangan terdapat beberapa tanaman yang menjadikan sekitar
teras rumah Ibu Ni Seleg yang dijadikan sebagai ruang tamu tampak lebih rindang
dan sejuk untuk dilihat.

5

Tabel 1. Identitas Keluarga Ibu Ni Seleg

No.


Nama

Status

Umur

Pendidikan

Pekerjaan

Ket.

Tidak/Blm

Buruh

Kepala Keluarga

(tahun)
1.


Ni Seleg

Cerai

62

Mati

1.2

Sekolah

Ekonomi Keluarga Dampingan

1.2.1 Pendapatan Keluarga
Ibu Ni Seleg dahulu memiliki Suami yang berkerja sebagai buruh
Namun akhirnya suaminya sakit dan meninggal dunia .Sehingga Ibu Ni
Seleg merasa kesulitan dan anaknya sedang mengalami kesusahan dalam
mengurus ibunya oleh karena itu Ibu Ni Seleg berkerja juga sebagai buruh .
Sehari-harinya beliau memenuhi kebutuhan hidup dengan mengandalkan
pekerjaan dirinya Rp 500. Ibu Ni Seleg bukanlah KK penerima beras
miskin dan memiliki kartu kuning, dengan demikian beliau harus memenuhi
kebutuhan makanan sendiri. Beliau bertahan dengan penghasilan seminin
dan beliau memilliki kebun ubi untuk makanan beliau beliau sangat akrab
dengan warga sekitarnya.
Pengeluaran Keluarga
a

Kebutuhan sehari-hari
Perincian untuk kebutuhan sehari-hari keluarga Ibu adalah sebagai
berikut :




Kesehatan

:-

Makan Sehari-hari

: minta atau metik



Listrik dan air

: air minta dengan warga

Hari Raya

: Rp 10.000,-



6

b

Kesehatan
Ibu Ni Seleg tidak memiliki Asuransi Kesehatan (Askes) untuk
pengobatan apabila sakit, Namun beliau masih mampu melakukan
aktivitas sehari-seharinya sehingga dapat melakukan kegiatan yang ada.

c

Sosial
Ibu Ni Seleg tidak bisa berbahasa Bahasa Indonesia sehingga penulis
memerlukan teman bisa berbahasa Bahasa Bali untuk mendapatkan
data dari beliau. Anaknya dan Keluarganya tinggal disatu dusun dengan
beliau dengan jarak sekitar 500 meter Namun anaknya tidak mampu
mengurus ibunya . Beliau cukup akrab dengan tetangganya sehingga
mudah meminta bantuan.

7

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
Untuk mengidentifikasi masalah yang dialami keluarga dampingan, yaitu
keluarga Ibu Ni Seleg yang didampingi, maka penulis melakukan beberapa
kunjungan ke kediaman keluarga dampingan. Selama kunjungan penulis
melakukan pendekatan secara interpersonal kekeluargaan dengan keluarga Ibu Ni
Seleg,namun beliau tidak bisa berbahasa Bahasa Indonesia sehingga penulis merasa
kesusahan untuk berbicara dengan beliau namun ada salah satu KK Dampingannya
merupakan anak beliau sehingga penulis berkomunikasi dengan anak beliau dan
menemanin beliau Penulis melakukan obrolan dengan anak beliau dan membawa
teman untuk bicara dengan beliau untuk membahas terutama program KK
dampingan, masalah kesehatan yang dialami, problematika dalam bidang
perekonomian, serta mengobservasi suasana tempat tinggal Ibu Ni Seleg .

2.1

Permasalahan Keluarga
Dalam waktu satu bulan pendampingan, telah dilakukan 20 kali pertemuan

dengan keluarga Ibu Ni Seleg. Dalam jangka waktu tersebut telah diidentifikasi
beberapa permasalahan yang dikeluhkan oleh keluarga Ibu Ni Seleg. Beberapa
masalah yang dihadapi keluarga ini sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan
penulis adalah masalah perekonomian keluarga, masalah Penata Bangunan, dan
masalah Sosialisasi dengan Keluarga
.

2.2 Masalah Prioritas
2.2.1 Masalah Perekonomian
Pada masalah ekonomi Ibu Ni Seleg sedang kesulitan dimana anaknya tidak
dapat mengurusnya karena sedang mengalami kesulitan dalam ekonomi untuk
membiayai pendidikan untuk cucunya beliau. Namun beliaupun merasa kesulitan
membayar untuk dirinya sendiri akibatnya beliau selalu berkerja terlalu keras untuk
membantu keluarganya sehingga beliau merasa kelelahan. Namun beliau sering
kali tidak merasa kesusahan dengan anaknya,

8

2.2.2 Masalah Kesehatan
Beliau kelihatan sehat dan masih cukup mampu melakukan
kegiatan dan aktivitas-aktivitas yang ada Namun beliau terkadang suka
memaksakan diri beliau sehingga beliau sering kelelahan dalam
mengerjakan sesuatu. Namun beliau juga agak susah bila disuruh untuk
pemeriksaan kesehatan

2.2.3 Masalah Sosialisasi dengan Keluarga
Akibat anak yang tidak mampu

mengurus ibunya terjadilah sebuah

konflik kecil antara dua hubungan keluarga sehingga ibunya merasa
anaknya tidak peduli dengan ibunya.

BAB III USULAN PEMECAHAN MASALAH

3.1 Program
3.1.1 Perekonomian
Usulan masalah perekonomian penulis menyarankan menerapkan sistem prioritas.
Dimana Ibu Ni Seleg harus mempioritas diri sendiri baru membantu warga
sekitarnya dan cucunya. Ada baiknya mempersiapkan tabungan untuk masa depan
anaknya agar bisa digunakan nantinya.perlunya pengarahan sedikit untuk anaknya
untuk membantu seorang ibu .
3.1.2

Kesehatan

Usulan masalah kesehatan penulis menyarankan pemeriksaan rutin tiap bulan agar
mempersiapkan apabila penyakitnya mulai terjadi. Penulis juga menyarankan Ibu
Ni Seleg perlu istirahat yang cukup agar tidak terlalu lelah untuk melakukan
aktivitas selanjutnya.
3.1.3 Sosialisasi dengan keluarga
Penulis mencoba memberikan saran kepada anak yaitu Bapak Wayan Seleg yang
sedang kesulitan menghadapi ekonomi dan memberikan arahan untuk mengawasi
ibunya bila terjadi apa-apa. Sehingga mudah untuk bersosialisasi dengan keluarga.

9

2.2.2 Masalah Kesehatan
Beliau kelihatan sehat dan masih cukup mampu melakukan
kegiatan dan aktivitas-aktivitas yang ada Namun beliau terkadang suka
memaksakan diri beliau sehingga beliau sering kelelahan dalam
mengerjakan sesuatu. Namun beliau juga agak susah bila disuruh untuk
pemeriksaan kesehatan

2.2.3 Masalah Sosialisasi dengan Keluarga
Akibat anak yang tidak mampu

mengurus ibunya terjadilah sebuah

konflik kecil antara dua hubungan keluarga sehingga ibunya merasa
anaknya tidak peduli dengan ibunya.

BAB III USULAN PEMECAHAN MASALAH

3.1 Program
3.1.1 Perekonomian
Usulan masalah perekonomian penulis menyarankan menerapkan sistem prioritas.
Dimana Ibu Ni Seleg harus mempioritas diri sendiri baru membantu warga
sekitarnya dan cucunya. Ada baiknya mempersiapkan tabungan untuk masa depan
anaknya agar bisa digunakan nantinya.perlunya pengarahan sedikit untuk anaknya
untuk membantu seorang ibu .
3.1.2

Kesehatan

Usulan masalah kesehatan penulis menyarankan pemeriksaan rutin tiap bulan agar
mempersiapkan apabila penyakitnya mulai terjadi. Penulis juga menyarankan Ibu
Ni Seleg perlu istirahat yang cukup agar tidak terlalu lelah untuk melakukan
aktivitas selanjutnya.
3.1.3 Sosialisasi dengan keluarga
Penulis mencoba memberikan saran kepada anak yaitu Bapak Wayan Seleg yang
sedang kesulitan menghadapi ekonomi dan memberikan arahan untuk mengawasi
ibunya bila terjadi apa-apa. Sehingga mudah untuk bersosialisasi dengan keluarga.

9

3.2 Jadwal Kegiatan
Kegiatan KK dampingan dilakukan dalam bentuk kunjungan ke
rumah Ibu Ni Seleg. Dalam waktu sebulan, dilakukan kunjungan sebanyak
20 kali. Adapun kegiatan yang dilakukan selama kunjungan tersebut adalah
sebagai berikut.

Tabel 2. Agenda Kegiatan Kunjungan KK Dampingan
No.

Tanggal

1.

26 Juli 2016

Jam
(WITA)
16.00 – 20.00

2

27 Juli 2016

14.00 - 19.00

3.
4.

28 Juli 2016
29 Juli 2016

13.30 – 19.30
13.00 – 16.00

5.

30 Juli 2016

15.00 – 20.00

6.

1 Agustus 2016

15.00 – 19.00

7.

2 Agustus 2016

07.00 – 13.30

8.

3 Agustus 2016

14.00 – 18.00

9.

4 Agustus 2016

15.00 – 19.00

10.

6 Agustus 2016

13.30 – 19.00

11.

7 Agustus 2016

15.00 - 20.00

12.

8 Agustus 2016

08.00 – 15.00/
16.30 – 19.00

13.

9 Agustus
2016

13.00 – 18.00

14.

11 Agustus
2016

08.00 - 13.00

10

Kegiatan
Meninjau kediaman keluarga
dampingan
Pengenalan keluarga dampingan
dan menjelaskan tujuan program
Mengetahui profil keluarga
Eksplorasi keadaan keluarga dari
berbagai aspek
Eksplorasi keadaan keluarga dari
berbagai aspek
Identifikasi masalah keluarga di
bidang ekonomi
Identifikasi masalah keluarga di
bidang Sosialisasi dengan anaknya
Kunjungan ke keluarga Anaknya
Untuk
mengetahui
masalahmasalah yang ada
Identifikasi masalah keluarga di
bidang kesehatan
Diskusi dengan keluarga anaknya
mengenai masalah ekonomi yang
dihadapi
Penyampaian
saran
dengan
keluarga
Anaknya
mengenai
masalah ekonomi yang dihadapi
Diskusi dengan keluarga Anaknya
mengenai masalah kesehatan yang
dihadapi
Diskusi
keluarga
Anaknya
mengenai masalah pendekatan
kekeluarga yang dihadapi
Diskusi
mengenai
masalah
penataan PHBS yang dihadapi

15.

14 Agustus
2016

16.

16 Agustus
2016

17.

19 Agustus
2016

18.

21 Agustus
2016
22 Agustus
2016
27 Agustus
2016

19.
20.

08.00 –
15.00/16.30 –
20.00
13.00 – 18.30
07.30 –
11.30/14.3017.30
08.00 – 12.00
09.00 – 14.00
15.00–17.00

11

Diskusi
mengenai
masalah
penataan bangunan yang dihadapi
Penyampaian saran mengenai
masalah penataan bangunan yang
dihadapi
Menyampaikan
penyuluhan
menampungan air hujan
Membantu
Kegiatan
KK
Dampingan di rumah
Menyampaikan penyuluhan pola
hidup sehat
Memberikan sembako

BAB IV PELAKSANAAN PENDAMPINGAN KELUARGA
4.1 Waktu
Waktu yang digunakan untuk kegiatan Keluarga Dampingan ini
termasuk ke dalam Jam Kerja Efektif mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi
oleh setiap mahasiswa yaitu minimal 15 kali pertemuan dalam sebulan yang
setara dengan 90 jam kegiatan. Adapun waktu yang jumlah kunjungan ke
keluarga dampingan yang penulis lakukan selama sebulan adalah sebanyak
20 kali sehingga total waktu pertemuan selama 99 jam.

4.2 Lokasi
Lokasi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan Keluarga
Dampingan adalah sesuai dengan lokasi desa yang telah ditentukan. Adapun
lokasi desa yang dimaksud adalah Desa Pengotan, Kecamatan Kintamani,
Kabupaten Bangli. Lokasi spesifik dari pelaksanaan kegiatan Keluarga
Dampingan terhadap Ibu Ni Seleg adalah di Delod Umah, Desa Pengotan,
Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.

4.3 Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan Keluarga Dampingan dilaksanakan sesuai
dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM
Unud 2016 di Desa Pengotan. Kegiatan Keluarga Dampingan yang dilakukan
berupa kunjungan ke kediaman keluarga yang didampingi, tempat kerja, serta
balai banjar. Selama kunjungan tersebut, dilakukan obrolan–obrolan santai
bersama keluarga yang didampingi untuk menciptakan suasana yang nyaman
bagi keluarga tersebut dalam menceritakan masalah yang mereka alami dan
menerima solusi yang ditawarkan. Jadwal pertemuan ke keluarga dampingan
dilakukan sebanyak 15 kali selama sebulan, dimana setiap lama kunjungan
rata-rata 2-5 jam untuk tiap kunjungan, sehingga total kunjungan minimum
90 jam terpenuhi.

12

BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan
KKN PPM Unud 2016 merupakan salah satu bentuk perwujudan
pengabdian kepada masyarakat melalui pembelajaran pemberdayaan
masyarakat secara langsung, terpadu, dan terintegrasi. Salah satu program
dalam KKN PPM ini adalah program Keluarga Dampingan yang bertujuan
untuk membantu pemberdayaan keluarga yang didampingi. Keluarga yang
penulis dampingi adalah keluarga Ibu Ni Seleg. Masalah yang terdapat dalam
keluarga tersebut adalah masalah ekonomi, kesehatan, dan sosialisasi dengan
keluarga. Masalah ekonomi yang dialami oleh Ibu Ni Seleg adalah kesulitan
menghitung pengerluaran sehingga pengeluaran di gunakan untuk makan dan
kebutuhan hidupnya namun beliau ingin menolong anaknya. Sehingga beliau
memaksakan dirinya sehingga efek samping terjadi kesehatan dan sosialisasi
dengan keluarga.

5.2 Rekomendasi
Berdasarkan masalah-masalah yang dijumpai penulis dalam
keluarga yang didampingi, yaitu keluarga Ibu Ni Seleg maka rekomendasi
yang dapat penulis berikan, antara lain :


Hendaknya pelaksanaan kegiatan Keluarga Dampingan
dalam rangkaian kegiatan KKN PPM ini mampu dijalankan
secara berkelanjutan oleh pihak penyelenggara pada
Keluarga Dampingan bersangkutan hingga permasalahan



yang dihadapi benar-benar tuntas
Diharapkan kepada keluarga Ibu Ni Seleg untuk lebih
menyadari pentingnya pola hidup bersih dan sehat di
lingkungan keluarga untuk mencegah terjadinya penyakit
kronis karena banyak penyakit yang dapat dicegah dengan
melakukan hal-hal sederhana seperti menjaga pola makan



dan melakukan olahraga secara teratur.
Keluarga Ibu Ni Seleg diharapkan mampu menerapkan
solusi-solusi yang diberikan demi kehidupan yang lebih baik.

13

14

LAMPIRAN

Gambar 1 . Saat bertemu dengan beliau dan memberikan solusi

Gambar 2 Melihat kondisi rumah dengan membawa seseorang teman untuk
membantu menerjemahan

15

Gambar 3 Kandang yang digunakan untuk berkerja sebagai merawat ternak dari
orang lain

Gambar 4 Kondisi Pada salah satu bangunan Ibu Ni Seleg

16