Potensi Ekonomi Jabar Selatan.

-------

Pikiran
o Sen;n o Selasa
123
17

~

",0Jan 0

19
Peb

456
20

.Mar

.


21

Rabu

7
22

Rakyat
o Kam;s 0 Jumat o Sabtu o M;nggu
8
23

9

10
24

11
25


12
26

14

13
27

28

15
29

OApr o Me; OJun 0 Jul 0 Ags o Sep 0 Okt ONov

Potensi

16
30


31

ODes

El{.onomi

labar
Sdatan
- - ------- -

Oleh LINAAULIANA
PRESIASI Pemerintab Provinsi Jawa Barat
terhadap daerah-daerah di Jabaryang belum mendapatkan perhatian pembangtinan ditunjukkan dengan disegerakarinya proses penataan
pembangunan seperti di daerah
kawasan Jabar Selatan. Masyarakatnya pun sudah barang
tentu akan tersenyum menyambut rencana tersebut. Gubernur di media eetak menjelaskan rencananya untuk membangun Jabar selatan sebagai
kawasan berperadaban, dengan
dicirikan oleh pemukiman seSektor-sektdr ekonomi dari
hat, tempat ibadah, pasar, dan
Jabar selatan yang dianggap

sekolah yang bagus. Langkah
memiliki potensi besar yang bepertama untuk mewujudkan
rencana tersebut dimulai dari Ium dipoles ini adalah sektor
pariwisata, juga subsektor lainpembangunan dan perbaikan
nya seperti kelautan, tambang,
jalan sebagai infrastruktur vital! geotermal, dan produk pertanisebab jalan dianggap sebag31
penggerak sektor-sektor lain- an. Perhatian ini cukup beralasan karena sektor pariwisata Janya. Ketika para pemangkujamerupakan salah satu sekbatan pemerintah daerah dan bar
tor andalan dan memiliki kepusat melakukan kunjungan ke
daerah-daerah maka keinginan terkaitan dampak terhadap sekdan rencana pembangunan ini tor Iainnya. Berdasarkan data
tentu akan membantu dalam dari Dinas Kebudayaan dan Parawisata pada 2008 ada 37,5
efesiensi penyusunan desain
juta wistawan yang masuk ke
rencana pembangunan daerah
ke depannya. Jawa Barat bagi- Jawa Barat dan diperkirakan
an-selatan merupakan daerah uang yang masuk ke dalam
yang memiliki pesona keelokan kantong pendapatan Jabar
.
yang luar biasa dengan bera- mencapai Rp 62 triliun.
Dalam pereepatan pembagam potensin yang belum tergali. Tujuan akhir dari pemba- ngunan tersebut, semestinya
ngunan ini tentu untuk mema- pemerintah meningkatkan fokus perhatian investaSi. Hal ini

.cu pertumbuhan ekonomi yang
karena proses pertumdipresentasikan oleh mening- penting
buhan ekonomi membutuhkan
katnya kesejahteraan (welfare)
perangkat penting berkelanjutmasyarakatnya.
- ----

A

Kliping

Hum as

an yaitu investasi. Kalau memperhatikan visi investasi Jabar
yaitu terwujudnya peningkatan
investasi yang berkelanjutan,
berwawasan lingkungan, dan
berbasis pada sumber daya nasional serta mendukung sistem
ekonomi kerakyatan seyogiannya memberikan insentif yang
tepat bagi investor atau pengusaha sehingga bagi mereka ini

peluang emas untuk menginvestasikan uangnya di Jabar selatan. Teori Schumpeter menekankan pentingnya peranan
pengusaha di dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi.
Menurut dia, para pengusaha
merupakan golongan yang
akan terus-menerus membuat
pembaruan atau inovasi dalam
kegiatan ekonomi.
Investasi ini tentu menjadi
isu menarik dalam setiap pembangunan ekonomi. Pemerintah perIl! menetapkan kebijakan dasar penanaman modal
untukikutmendorongterwujudnya ikliIh usaha nasional
yang kondusifbagi penanaman,
modal untuk penguatan daya
saing perekonomian nasional.
Selain itu, perIalrnan, kepenpngan nasional, dan kepastian
hukum menjadi syarat utama
dalam penyusunan kebijakan
investasi tersebut. Namun, dari
semua itu yang tidak boleh dilupakan adalah bagaimana kebijakan tersebut mampu memberi perlindungan terhadap
usaha keeil yang selama ini hanya menjadi anak tiri clan di~anfaatkan oleh berbagai kepentingan.
Pembangunan jalan di jalur

emas wisata ~abar selatan yang

Unpad

2009

sudah dianggarkan Rp 47 miliar, dengan pembagian dari pos
pemerintah pusat 20,5 miliar
dan sisanya dari APBD diharapkan menjadi bagian insentif
investasi yang memberi dampak multiplier terhadap sektorsektor ekonomi, sehingga nilai
ekonomis yang dimiliki daerahdaerah tersebut mampu tumbuh dengan baik, dan industriindustri skala keeil memiliki
gairah perkembangan yang
tinggi. Sebagai eontoh, sektor
perikanan yang selama ini
menjadi andalan daerah-daerah selatan Jabar merupakan
potret keeil dari potensi yang
dimilikinya. Kondisi saat ini,
dari panjang pantai sekitar 412
kilometer dengan luas laut
16-450 hektare, kemampuan

potensi produksinya baru dimanfaatkan sekitar 11persen,
belum potensi budi daya Iautnya.
Pemetaan sektor primadona
akan beIjalan bam apabila
mampu disusun melalui desain'
yang tepat dengan memperhatikan keterkaitan dan kolaborasi dari semua instansi pelaksana kebijakan daerah (SKPD).
Potensi ekonomi Jabar selatan
tadi yang meliputi wisata alam,
perikanan, geotermal, dan pertanian, akan menjadipemasok
kebutuhan bagi industri-industri baik lokal, nasional, maupun
ekspor. Kebijakan strategis per- Iu disiapkan daIam memanfaatkan pembangunan kawasan
ekonomi Jabar selatan ini. Pertama, pengoptimalisasian pro- I
duk lokal, seperti penggunaan
produk lokal untuk kebutuhan
pariwisata baik kuliner, cinde-

ramata maupun penyelenggaraan event berbasis produk 10kal. Kedua, optimalisasi akses
pasar, bisa melalui peI11binaan
dan penggalangan keIja sarna
antara petani lokal di kawasan

Jabar selatan dengan supplier
atau lembaga lain dalam konteks keIja sarna bisnis. Ketiga,
optimalisasi kualitas produk,
yaitu pemenuhan standardisasi
produk-produk lokal sesuai
SNI, juga pemberian penyuluhan dan pelatihan khusus untuk
'petani atau supplier. Keempat,
promosi wisata dan produk
melalui identifikasi potensi
khas daerah.
Berkaitan dengan aspek pemasaran, khususnya promosi,
dalam memasarkan daerah Jabar selatan ini memerlukan prioritas. Selain itu, perlu dipahami pula bahwa promosi di sini
memerlukan desain yang pas,
dimana aktivitas pemasaran
yang dilaksanakan haruslah
merupakan komunikasi pemasaran terpadu, yang disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik pesan dan target yang
ingin dicapai daerah tersebut.
Selain itu pun, dituntut pula
nantinya kegiatan komunikasi
pemasaran terpadu ini mampu

menghubungkan pemasar daerah dalam hal ini pemerintah
daerah, pengusaha, individu,
dan lain-lain, dengan stakeholder-nya.
Ketika identifikasi potensi
daerah selatan Jabar sudah terekspose dan diikuti dengan
strategi kebijakan pemerintah
daerah yang tepat, maka diharapkan imbalan atau insentif
penerimaan
------daerah akan me-

ningkat dan hal terpenting dari
semua itu bagaimana perhatian
terhadap kawasan selatan Jabar ini hendaknya tidak melupakan kawasan lainnya di Jabar; karena pemerataan kese.jahteraan Jabar keseluruhan
tentunya adalah keingi~an semua yang ingin tercapai sehingga jargon Jabar menjadi provinsi termaju ini bisa terwujud,
tidak hanya mir;npibelaka.***
Penulis, pengurus IMA Jabar, Forum Pemasaran Kota
(FPK) Bandung dan dosen JurusanAdministrasi Niaga FISIP Unpad.
-----