Karakteristik Lava dan Kemungkinan Pemanfaatannya sebagai Bahan Galian Konstruksi Daerah Malimping Kabupaten Bandung Propinsi Jawa Barat.
KARAKTERI STI K LAVA
D AN KEM UN GKI N AN PEM AN FAATAN N YA SEBAGAI
BAH AN GALI AN KON STRUKSI
D AERAH M ALI M PI N G KABUPATEN BAN D UN G
PROPI N SI JAW A BARAT
Em i Su k iya h * )
*)
St af pengaj ar Jurusan Geologi, FMI PA, Universit as Padj adj aran, Bandung
ABSTRACT
These research backgrounds are pot ency and lim it at ion aspect s in const ruct ion m at erial resources
applicat ion in sout hern par t of Bandung Regency. The problem of research is role of lava charact erist ic in
applicat ion design as const r uct ion m at er ial r esour ces. This resear ch use deduct ion m et hod wit h probabilit y
approach. Result of research show lava at Malim ping ar ea and surrounding hav e charact erist ic are greyblack, fine t o int er m ediat e t ext ure, basalt ic. A part of lava has sheet ing j oint and anot her m assive. Based
on pet rography analysis, a part of lava has a lit t le alt erat ion. That condit ion show ed by a part of pyroxene
had alt ered t o chlorit e. Result of chem ical and phy sical analysis of rock show lava at Malim ping area and
surrounding is basalt . Pot ency of lava at Malim ping is significance as const ruct ion m at erial. Based on
m orphom et ry calculat ion and lava out crop spr eading, lava pot ency est im at ed 44.573.500 m 3 .
Never t heless, t hat all pot ency can’t use because it spr ead in upper area of Cit arum River. Based on lava
charact er ist ics, out crop posit ion, regulat ion of land use and t rend of com m unit y need so t hat basalt lav a
pot ency used as dim ension st one. That using can up value of const ruct ion m at er ial so t hat incom e of
com m unit y in t hat surrounding area can up t oo.
Ke yw or ds: lava, basalt , const ruct ion m at erial resources, dim ension st one
ABSTRAK
Aspek pot ensi dan kendala pem anfaat an sum berdaya bahan galian di kawasan Kabupat en Bandung bagian
selat an m enj adi lat ar belakang dilakukannya penelit ian ini. Perm asalahan yang dit elit i adalah sej auh m ana
karakt erist ik lava berperan dalam desain pem anfaat annya sebagai bahan galian konst r uksi. Penelit ian
m enggunakan m et ode deduk si dengan pendekat an probabilist ik . Hasil penelit ian m enunj ukkan bahw a lava
di daerah Malim ping dan sekit arnya m em ilik i karakt er ist ik berwarna abu- abu kehit am an, t ekst ur halus
hingga m enengah, berj enis basal, sebagian berst rukt ur lem baran dan sebagian m asif. Berdasarkan hasil
analisis pet rografi, sebagian lava di beberapa t em pat t elah m engalam i sedik it alt erasi. Kondisi t er sebut
diindikasikan oleh sebagian piroksen yang t elah t erubah m enj adi klorit . Hasil analisis kim ia dan fisik
bat uan m enunj ukkan bahwa lava yang t erdapat di Daerah Malim ping dan sekit arnya m erupakan lava
basal. Pot ensi lava di Daerah Malim ping cukup signifikan bila akan dim anfaat kan sebagai bahan galian.
Berdasarkan perhit ungan m orfom et r i dan penyebaran singkapan lava diperkirakan pot ensi lava m encapai
44.573.500 m 3 . Nam un dem ik ian, t idak seluruh pot ensi dapat dim anfaat kan karena penyebaran lav a
berada di kawasan hulu sungai Cit arum . Berdasarkan pert im bangan karakt erist ik lava, ket erdapat an
singkapan di perm ukaan, per at uran perundang- undangan t ent ang penat aan kawasan dan kecenderungan
kebut uhan m asyarakat m aka disarankan pot ensi lava basal yang ada di Daerah Malim ping dan sekit ar nya
dim anfaat kan sebagai bat u dim ensi. Pem anfaat an t ersebut m em ungk inkan peningk at an nilai t am bah
bahan galian konst r uksi sehingga pendapat an m asyarakat di sek it ar kawasan dapat m eningkat .
Ka t a k u n ci: lava, basal, sum berdaya bahan galian konst ruksi, bat u dim ensi
PEN D AH ULUAN
Daerah
Malim ping
t erm asuk
wilayah Sub DAS Cit arum Hulu yang
t erlet ak di bagian selat an Cekungan
Bandung dengan deret an gunungapi
berum ur
Kuart er
di
sekelilingnya.
Tat anan geologi yang kom pleks dengan
akt ivit as vulkaniknya m enyebabkan be-
ragam bat uan vulkanik t ersingkap
dengan baik di beberapa t em pat .
Sebagian
wilayah
Malim ping
m erupakan kawasan konservasi unt uk
m elindungi daerah resapan air. Nam un,
beragam nya bat uan vulkanik di wilayah
ini dapat m enarik m inat m asyarakat
unt uk m em anfaat kannya. Bila kondisi
1
ini t idak diat ur dengan baik m aka
lam bat laun kawasan konservasi akan
t erganggu, selanj ut nya suplay air ke
Sungai
Cit arum
akan
m enyusut .
Berawal dari fenom ena t ersebut m aka
t idak m ust ahil rangkaian bencana alam
dari banj ir di m usim penghuj an hingga
kekeringan di m usim kem arau t idak
akan hent inya m elanda wilayah di
sekit ar kawasan ini. Oleh karena it u,
pem aham an karakt erist ik bat uan sum ber bahan galian sangat pent ing unt uk
dapat m enent ukan langkah selanj ut nya
sehingga eksploit asi dapat dilakukan
dengan opt im al.
Perm asalahan yang dit elit i dalam
penelit ian ini adalah bagaim ana karakt erist ik lava dan cara pem anfaat annya
agar t idak m erusak t at anan yang ada di
kawasan konservasi Sub DAS Cit arum
Hulu.
Maksud penelit ian ini adalah unt uk
m enget ahui karakt erist ik bat uan beku
( lava) sebagai sum ber bahan galian
yang t ersingkap di kawasan Malim ping,
Kabupat en Bandung bagian selat an,
Propinsi Jawa Barat ( Gam bar 1) .
Adapun t uj uan penelit ian secara garis
besar adalah ( 1) m elakukan analisis
karakt erist ik lava yang t ersingkap di
kawasan Malim ping dan sekit arnya dan
( 2) m enyusun cara pem anfaat an bahan
galian bersum ber dari lava yang
t ersingkap di kawasan lindung.
Wilayah Bandung dan sekit arnya
secara geografi kini m erupakan dat aran
t inggi. Dalam disiplin geologi kawasan
ini
dianggap
sebagai
cekungan
sedim ent asi
yang
dibat asi
oleh
pegunungan dan perbukit an ( Silit onga,
1973; Alzwar dkk, 1992; Bakosurt anal,
2001) . Van Bem m elen ( 1949) m enggolongkan kawasan ini dalam Zona
Depresi Bandung berdasarkan fisiografinya. Di bagian ut ara dibat asi
pegunungan
dengan
puncak
t ert ingginya
2.076 m et er di at as perm ukaan laut , ant ara lain G.Tangkuban
Perahu, G.Burangrang dan G.Bukit t unggul, ke arah selat an m em bent uk
j aj aran punggung perbukit an berarah
ham pir sej aj ar dan sem akin m elandai
m endekat i wilayah Bandung. Di bagian
selat an berj aj ar G.Malabar, G.Harum an,
G.Tilu dan G.Rum bia dengan puncak
t ert inggi 2.321 m et er di at as perm ukaan laut . Sem akin ke arah barat
t am pak beberapa bukit kecil berbent uk
kerucut yang t ersebar di sekit ar Leuwigaj ah, Soreang dan Cipat ik.
Sungai- sungai di daerah ini pada
um um nya bersum ber dari t iga arah.
Sungai- sungai besar
sepert i Cikapundung, Cibeureum dan Cihanj uang
berhulu di pegunungan sebelah ut ara
dan berm uara ke Sungai Cit arum ,
sedangkan Sungai Cisangkuy, Cirasea
dan Cipadahuluan berhulu di pegunungan sebelah selat an dan berm uara
j uga di Sungai Cit arum . Sungai Cit arik,
Cibodas dan Cigent ur berhulu di
sebelah t im ur dan berm uara di Sungai
Cit arum .
Geologi dan evolusi Cekungan
Bandung t elah diselidiki oleh beberapa
penyelidik
t erdahulu,
ant ara
lain
Klom pe ( 1956, dalam Koesoem adinat a,
1979) , Silit onga ( 1973) , Alzwar dkk.
( 1992) dan Dam ( 1994) . Secara um um
bat uan penyusun dicirikan oleh hasil
kegiat an
gunungapi
dan
endapan
sedim en laut berum ur Miosen hingga
endapan berum ur Holosen & Resen.
BAH AN D AN M ETOD E PEN ELI TI AN
Bahan yang diperlukan dalam
penelit ian ini adalah Pet a Rupabum i
Lem bar Pakut andang ( 1208- 634) dan
Maj alaya ( 1208- 643) skala 1: 25.000,
Pet a
Geologi
Lem bar
Garut
dan
Pam eungpeuk skala 1: 100.000 ( Alzwar
dkk., 1992) , fot o udara dengan nom or
JABAR/ BAKO/ 2- 5- 94/ 1: 50.000/ N.y95W.16b- 5 dan cont oh bat uan. Peralat an
yang dibut uhkan ant ara lain peralat an
survey lapangan, m ikroskop polarisasi
unt uk analisis pet rografi, peralat an
penafsiran fot o udara) dan peralat an
pengolah
dat a
( kom put er
besert a
periferalnya) .
Dat a prim er m erupakan hasil
ident ifikasi dan invent arisasi langsung
di lapangan, analisis kim ia, m ikroskopik
dan analisis fisik sam pel bat uan yang
diperoleh dari hasil survey lapangan.
Analisis kim ia dilakukan hanya pada
prosent ase kadar oksida unsur ut am a
yait u SiO2 , TiO2 , Al 2 O3 , Fe 2 O3 , MnO,
MgO, CaO, K2 O dan H2 O- sert a deraj at
pelapukan yang diekspresikan dalam
2
LOI ( Lost On I gnit ion) at au dikenal
sebagai HD ( Habis Dibakar) . Met ode
yang digunakan dalam analisis kim ia
adalah m et ode XRF. Analisis m ikroskopik dilakukan pada m ineral non- opak
m eliput i j enis dan prosent ase m ineralm ineral pent ing pem bent uk bat uan
beku ( lava) yait u gelas, plagioklas,
piroksen, olivin j uga m ineral- m ineral
sekunder yang t erbent uk akibat proses
alt erasi hidrot erm al dan pelapukan
sepert i klorit , serisit , lim onit , m ineral
lem pung, dll. Analisis fisik bat uan yang
dilakukan berupa Berat / Volum e ( BV)
dan Berat Jenis ( BJ) .
Beberapa analisis dat a dilakukan
dengan pendekat an probabilist ik. Penggunaan st at ist ik dalam analisis dat a
dim aksudkan unt uk m endapat kan hasil
penelit ian dengan t ingkat kepercayaan
t ert ent u. Uj i st at ist ik yang digunakan
diant aranya adalah uj i norm alit as dist ribusi dat a dan uj i beda rat a- rat a.
Tahapan pelaksanaan penelit ian
yang dilakukan m eliput i st udi lit erat ur
dan penyiapan pet a t opografi, I nt erpret asi fot o udara, survey lapangan,
pem et aan penyebaran lava, analisis
laborat orium ( m ikroskopik, kim ia dan
fisik) dan m erum uskan pem anfaat an
bahan galian ( Gam bar 2) .
H ASI L D AN PEM BAH ASAN
Pada fot o udara, t am pak bent angalam di bagian t engah hingga t enggara
m enunj ukkan rona yang t erang dan
t ekst ur agak kasar ( Gam bar 3) . Anakanak sungai t am pak berkelok t egas
dengan t ebing yang agak curam .
Fenom ena t ersebut m enunj ukkan bahwa daerah Malim ping t ersusun oleh
perselingan bat uan yang bersifat keras
dan m asif dengan bat uan yang relat if
lebih lunak.
Lava yang dit em ukan di daerah
Malim ping dan sekit arnya m erupakan
hasil pem bekuan m agm a yang keluar
ke perm ukaan m elalui proses ekst rusi.
Secara m egaskopik bat uan t ersebut
berwarna abu- abu kehit am an, t ekst ur
halus,
sebagian
m udah
pecah
m engikut i
kekar- kekar
m em bent uk
lem baran- lem baran yang relat if t ipis
( sheet t ing j oint ) , beberapa bersifat
m asif m em bent uk m orfologi m irip lidah
yang m enj ulur, t ersingkap di t ebing
bukit , t ebing sungai dan dasar sungai
( Gam bar 4) . Tuf yang t ersingkap di
sekit ar lava um um nya t elah m engalam i
pelapukan karena sifat nya yang lunak
sehingga lava t am pak sangat m enonj ol.
Berdasarkan hasil pengam at an di
lapangan, lava t ersebar di sekit ar
perbat asan Desa Cikawao dengan Desa
Neglasari, Luluncat an, Malim ping yang
t erm asuk dalam wilayah Kecam at an
I bun ( Gam bar 5) . Lava t ersingkap di
t ebing dan dasar sungai berorde 1
hingga 3 yang berm uara di Sungai
Cit arum di sekit ar Desa Pangguh. Posisi
singkapan berada pada ket inggian lebih
dari 900 m et er dpl.
Pem anfaat an lahan di wilayah
kaj ian um um nya berupa pem ukim an,
sawah, t egalan dan perkebunan. Bila
m engacu pada ket ent uan
UU No. 24
t ahun 1992, kawasan ini m erupakan
kawasan budidaya m engingat kem iringan lereng yang kurang dari 40%
dan ket inggian di bawah 1000 m et er
dpl. Di beberapa lokasi sebenarnya
m erupakan
kawasan
perlindungan
set em pat karena di wilayah t ersebut
banyak
t erdapat
sum ber
m at aair
sebagai awal m unculnya sungai- sungai
yang m enj adi sum ber air bagi Sungai
Cit arum .
Penduduk di sekit ar kawasan t ersingkapnya lava belum m em anfaat kan
pot ensi bahan galian t ersebut , m isalnya
unt uk fondasi j alan desa at au lebih j auh
unt uk keperluan m at erial pem bangunan
rum ah.
Kondisi
t ersebut
m ungkin
disebabkan oleh kenam pakan singkapan lava yang set em pat - set em pat
sehingga t am pak t idak ekonom is unt uk
dim anfaat kan. Nam un, bila dikaj i lebih
j auh kawasan t ersebut m em iliki pot ensi
bahan galian yang dapat dikem bangkan. Bila pengelolaannya dilakukan dengan baik m aka set idaknya
pendapat an
m asyarakat
set em pat
dapat m eningkat .
Perhit ungan
cadangan
secara
akurat relat if sulit dilakukan karena
penyebaran dan ket ebalan yang t idak
berat uran. Nam un, perhit ungan ket ebalan lava dapat dilakukan berdasarkan
bent uk singkapan, luas penyebaran dan
dikorelasikan dengan m orfom et ri. Cara
3
t ersebut
dapat
digunakan
unt uk
m enghit ung besarnya cadangan walaupun kurang t elit i.
Hasil analisis pet rografi t erhadap
cont oh bat uan yang diam bil dari daerah
penelit ian pada um um nya m enunj ukkan t ekst ur hipokrist alin, porfirit ik,
int erset al. Fenokris t erdiri at as plagioklas, piroksen, olivin dan m ineral opak
yang
t ert anam
dalam
m asadasar
m ikrolit plagioklas, piroksen, gelas
vulkanik dan m ineral opak. Beberapa
m ineral piroksen dan olivin t elah
t erubah
m enj adi
klorit .
Plagioklas
berj um lah 57% yang sebagian hadir
sebagai fenokris ( 15% ) , prism at ik,
subhedral- euhedral, kem baran Carlsbad
dan Carlsbad- Albit sert a m enunj ukkan
adanya zoning, berukuran 0,5- 2,25
m m , An 58- 60 ( labradorit ) . Sisanya sekit ar 42% hadir sebagai m asadasar
berupa m ikrolit plagioklas. Piroksen
( 13% ) sebagai fenokris ( 7% ) , prism at ik, subhedral, set em pat m enunj ukkan kem baran polisint et ik, pem adam an m iring, klino- piroksen ( augit ,
diopsid) , beberapa t elah t erubah m enj adi klorit . Sebagai m asadasar ( 5% )
piroksen nam pak berupa m ikrokrist alin.
Olivin ( 5% ) sebagai fenokris, poligonal,
subhedral- euhedral, sebagian t erubah
m enj adi klorit , set em pat dit em ukan
t erubah m enj adi serpent in dan t ergant ikan oleh idingsit . Gelas ( 10% )
sebagai m asadasar, sebagian t elah
m engalam i devit rifikasi m enj adi m ikrokript okrist alin kuarsa. Mineral opak
( 15% ) sebagai fenokris ( 7% ) , berukuran 0,2- 0,5 m m , dan sisanya sebesar
8% sebagai m asadasar berupa m ikrokrist alin. Hasil analisis pet rografi t erhadap t iga sam pel lava m enunj ukkan
bahwa lava cenderung bersusunan
basal.
Kandungan oksida ut am a ( SiO2 ,
TiO2 , Al 2 O3 , Fe 2 O3 , MnO, MgO, CaO, K2 O
dan H2 O- ) dan LOI sebagai param et er
deraj at ubahan pada sam pel lava
dit am pilkan dalam Tabel 1. LOI berkisar
ant ara 0,5% hingga 1,61% yang
m enunj ukkan bahwa bat uan t ergolong
segar dan belum m engalam i ubahan
yang berart i. Kondisi t ersebut m engakibat kan sifat fisik bat uan m asih cukup
m em adai unt uk dim anfaat kan sebagai
m at erial konst ruksi bangunan. Hasil
analisis t ersebut diekspresikan pula
oleh hasil analisis BV ( berat / volum e)
dan berat j enis ( specific gravit y)
t erhadap sam pel lava yang sam a ( Tabel
2) . Hasil yang lebih akurat m engenai
kem am puan fisik bat uan harus didukung oleh analisis pet rofisik lainnya
( kuat t ekan, ket ahanan abrasi, m odulus
elast isit as, daya penyerapan air, dll.) .
Berdasarkan penguj ian st at ist ik
t erhadap dat a hasil analisis kim ia dan
m ikroskopik diperoleh
harga
χ2 ( hit )
( Tabel 3) . Hasil analisis m enunj ukkan
bahwa χ2 ( hit ung) > χ2 ( t abel) m aka konsekuensinya hipot esis dist ribusi dat a t idak
norm al harus dit erim a. Berdasarkan
hasil analisis norm alit as dist ribusi dat a
t ersebut m aka unt uk t ahap penguj ian
st at ist ik selanj ut nya digunakan st at ist ik
nonparam et ris ( Sugiyono, 1999) .
Mengingat dat a yang diperoleh
berdist ribusi t idak norm al m aka uj i
beda dilakukan m enggunakan m et ode
χ2 . Hasil penguj ian t erhadap param et er
hasil analisis pet rografi dari sam pel L1,
L3 dan L4 diket ahui bahwa unt uk
t ingkat keyakinan 95% dengan j um lah
param et er 4 diyakini ket iga sam pel
berasal dari populasi yang sam a.
Dem ikian j uga hasil penguj ian t erhadap
kom posisi oksida ut am a pada sam pel
L1 t erhadap L3 dan L1 t erhadap L4
diket ahui pula bahwa unt uk t ingkat
kepercayaan 95% dengan j um lah dat a
10 diyakini ket iga sam pel berasal dari
populasi yang sam a ( Tabel 4) .
Bahan galian yang berasal dari
lava
dalam
ist ilah
perdagangan
t erm asuk j enis bat u gunung karena
um um nya dit em ukan di kawasan pegunungan. Bahan galian bat u gunung
ini berdasarkan sifat – sifat belahan
( kekar) dan kekerasannya dinam akan
pula sebagai bat u belah dan bat u
t em plek. Bila dipot ong- pot ong dengan
ukuran t ert ent u lava j uga dapat
dim anfaat kan sebagai bat u dim ensi.
Bat u t em plek karena sifat belahannya
yang berlapis sej aj ar m udah dipisahkan
sebagai akibat dari gej ala sheet t ing.
Bat u belah m em iliki belahan yang t idak
berat uran, kebanyakan m asih sukar
dipisahkan
sehingga
unt uk
m en-
4
dapat kan ukuran t ert ent u diperlukan
bant uan alat pem ecah bat u.
Pem anfaat an lava sebagai bahan
galian akan sangat t ergant ung kepada
karakt erist ik fisik dan kim ia- m ineralogi
lava it u sendiri. Bat u dim ensi ( dim ent ion st one) dapat berasal dari bat uan
beku, sedim en m aupun bat uan m alihan
yang karena sifat - sifat fisiknya dapat
dipot ong dan dipoles m aupun diukir.
Tidak sem ua bat uan dapat m enghasilkan perm ukaan yang halus bila
dipoles. Bat uan yang berbut ir
halus
j ika
dipoles
akan
m enghasilkan
perm ukaan yang lebih baik dibandingkan
dengan
perm ukaan
yang
berbut ir kasar. Pada um um nya bat uan
dengan
kandungan
m ineral
yang
m em punyai belahan baik t idak dapat
dipoles. Bat u dim ensi digunakan pada
konst ruksi bangunan sebagai bahan
eksklusif pelapis dinding, lant ai m aupun
plafon
suat u
gedung,
m onum en
m aupun bangunan lainnya.
St andar spesifikasi bat uan yang
dapat digunakan sebagai bat u dim ensi
dit erbit kan
oleh
ASTM
( Am erican
St andard Test ing Mat erial) . St andar ini
m eliput i karakt erist ik bat uan dan sifat sifat
fisik
yang
diperlukan
sert a
dilengkapi dengan m et ode cara uj i. Di
sam ping it u, DPMB j uga t elah m em buat
st andar
persyarat an
t eknis
unt uk
pem anfaat an bat uan beku sebagai
bahan fondasi dan sebagai agregat at au
bat u pecah ( Suhala dkk, 1997) .
Bat u dim ensi berbent uk lem pengan yang salah sat u sisi perm ukaannya dipoles. Lem pengan t ersebut
m em punyai ket ebalan 20 - 30 m m ,
dengan ukuran st andar pabrik, yait u 60
x 60 cm , 60 x 40 cm , 60 x 30 cm , 30 x
30 cm , at au ukuran dibuat berdasarkan
perm int aan konsum en ( pasar) . Dalam
perdagangan, bat u dim ensi m em punyai
nam a kom ersial yang diberikan berdasarkan pada lokasi t am bang dengan
kom binasi pola warna dan t ekst ur at au
dengan beberapa deskripsi eksot is
lainnya.
Tuj uan pengolahan bat u dim ensi
adalah unt uk m enghasilkan lem pengan
bat uan berukuran t ert ent u ( st andar
pabrik dan pasar) . Pengolahan bahan
galian j enis ini dipengaruhi oleh
perkem bangan m esin pem ot ong khususnya j enis diam ond- t ipped saw unt uk
m em perm udah
pem bent ukan
bat u
dim ensi / ornam en / bat u hias sesuai
dengan
ukuran
yang
dikehendaki
secara cepat dan t epat .
Di kawasan Jawa Barat , pot ensi
bahan galian unt uk bahan bat u dim ensi
m aupun bat u hias dij um pai di wilayah
Kabupat en Cirebon, Maj alengka dan
Kuningan. Di Kabupat en Cirebon bahan
galian yang digunakan sebagai bat u
dim ensi
berasal
dari
dasit
yang
berwarna put ih sedikit kecoklat an dan
m em iliki ornam en yang baik sehingga
cocok
digunakan
sebagai
pelapis
dinding dan lant ai, pot ensi ini t elah
m enj adi kom odit i ekspor. Di Kabupat en
Maj alengka bat u dim ensi berasal dari
andesit dan t elah m enj adi kom odit i
ekspor dan di Kabupat en Kuningan bat u
dim ensi berasal dari onyx.
Daerah Malim ping sebagai wilayah
di Kabupat en Bandung bagian selat an
dapat m em anfaat kan pot ensi yang ada
( lava basal) sebagai bahan bat u
dim ensi. Pot ensi lava berdasarkan dat a
yang t ersingkap di perm ukaan diperkirakan m encapai 44.573.500 m 3 . Bila
set iap 1 m 3 m em iliki berat rat a- rat a
2,79 t on ( hasil konversi dari hasil
analisis di laborat orium ) m aka t ot al
pot ensi
bahan
galian
m encapai
124.360.065 t on. Jika pengelolaan
pot ensi t ersebut dilakukan secara benar
m aka efek sam ping yang berlebih
t erhadap
kerusakan
lahan
dapat
dim inim alkan. Masyarakat di sekit ar
wilayah t ersebut dapat diberdayakan
unt uk m eningkat an pendapat annya.
Berbeda dengan bahan galian
indust ri pada um um nya, bahan galian
yang
dim anfaat kan
sebagai
bat u
dim ensi at au bat u hias, pasar bahan
galian ini sam a sekali t idak dipengaruhi
oleh
perkem bangan
perekonom ian,
t et api lebih cenderung dipengaruhi oleh
selera perancang bangunan ( arsit ekt ur)
m aupun
perseorangan,
kekhususan
pasar ini dit am bah lagi dengan pola
perdagangan yang dit ent ukan oleh
t am pilan warna ( corak) dan bukan oleh
kualit as produk sepert i halnya bahan
galian indust ri lain. Kondisi perdagangan produk bat u dim ensi at au bat u
5
hias t ersebut m em iliki beberapa aspek
yang m engunt ungkan sepert i :
i) Kejenuhan pasar produk batu dim ensi
m aupun batu hias tidak akan pernah
terjadi, yang akan terjadi hanya pada
kurun waktu tertentu konsum en
cenderung m enyenangi suatu pola
warna atau corak tertentu, sedangkan
pola warna atau corak lain tetap
berlangsung walaupun intensitasnya
lebih kecil; dan
ii) Perdagangan batu dim ensi atau batu
hias antar negara tidak dapat
dihindari atau dengan kata lain untuk
pola-pola
warna
m aupun
corak
tertentu suatu negara tidak dapat
m em enuhi
kebutuhannya
sendiri,
oleh karena itu di pasar dunia banyak
dijum pai produk-produk batu dim ensi
m aupun batu hias dengan berbagai
pola warna m aupun corak dan bentuk
produk (produk jadi m aupun produk
setengah jadi).
KESI M PULAN
Pot ensi dan penyebaran lava di
Daerah Malim ping dan sekit arnya cukup
signifikan unt uk dikem bangkan sebagai
bahan galian. Hasil analisis laborat orium m enunj ukkan bahwa lava yang
t erdapat
di
kawasan
Malim ping
t ergolong basal dengan karakt erist ik
berwarna abu- abu kehit am an, t ekst ur
halus,
set em pat
m em iliki st rukt ur
sheet ing
j oint ,
beberapa
m em iliki
st rukt ur m asif, bent uk m enyerupai
lidah yang t ersingkap di dasar dan
t ebing sungai.
Penyebaran lava t ersingkap di
lapangan dalam em pat t ubuh yang
m enyerupai
lidah.
Hasil
analisis
laborat orium
dan
didukung
oleh
pendekat an
probabilist ik
keem pat
t ubuh lava t ersebut m asih dalam sat u
populasi.
Berdasarkan
perhit ungan
dengan m em pert im bangkan m orfom et ri
diperkirakan pot ensi lava m encapai
44.573.500 m 3 at au set ara dengan
124.360.065 t on.
Karakt erist ik
kim ia- fisik
dan
pot ensi lava yang t erdapat di Daerah
Malim ping
dan
sekit arnya
cukup
m endukung bila akan dim anfaat kan
sebagai sum ber bahan galian bat u
dim ensi. Pengelolaan yang benar dan
m em perhat ikan syarat - syarat pem anfaat an
lahan
dapat
m eningkat kan
pendapat an m asyarakat di sekit ar
kawasan t ersebut .
UCAPAN TERI M A KASI H
Terim a Kasih yang t ak t erhingga kam i
ucapkan kepada:
i) Lem baga
Penelit ian
Universit as
Padj adj aran at as bant uan dana
penelit ian ( Dana DI PA Universit as
Padj adj aran Tahun Anggaran 2005) ;
ii) Dekan Fakult as MI PA Universit as
Padj adj aran besert a j aj arannya;
iii) Rekan- rekan sej awat yang t elah
m em beri m asukan, t erut am a Euis
Tint in Yuningsih, ST. dan Agung
Mulyo, I r., MT.
D AFTAR PUSTAKA
Alzwar, M., N.Akbar dan S.Bachri.
1992. Geologi Lem bar Garut dan
Pam eungpeuk, Jawa. Pusat Penelit ian dan Pengem bangan Geologi.
Bandung.
Bakosurt anal. 2001. Pet a Rupabum i
Digit al I ndonesia Lem bar Pakut andang ( 1208- 634) dan Maj alaya
( 1208- 643) , Skala 1: 25.000. Bakosurt anal. Cibinong, Bogor.
Dam , Marinus A. C. 1994. The Lat e
Quat ernary
Evolut ion
of
The
Bandung
Basin,
West - Java,
I ndonesia. Thesis, Depart m ent of
Quat ernary Geology, Facult y of
Eart h Sciences. Vrij e Universit eit ,
Am st erdam , The Net herlands.
Koesoem adinat a, R.P. 1979. Geologi
Dat aran
Tinggi
Bandung.
Proccedings X I AGI . Bandung.
Silit onga, P.H. 1973. Pet a Geologi
Lem bar Bandung, Dj awa, Skala
1: 100.000. PPPG. Bandung.
Sugiyono
.1999.
St at ist ik
Unt uk
Penelit ian. CV Alfabet a. Bandung.
Suhala, Supriat na dan M.Arifin. 1997.
Bahan
Galian
I ndust ri.
Pusat
Penelit ian
dan
Pengem bangan
Teknologi Mineral. Bandung.
Van Bem m elen, R.W. 1949. The
Geology of I ndonesia. vol I A.
General Geology. Mart inus Nij hoff
The Hogue.
6
Gam bar 1. Lokasi daerah penelit ian
INTERPRETASI DATA
PENGINDERAAN
JAUH
PENYIAPAN PETA
TOPOGRAFI
OBYEK
PENELITIAN
DESKRIPSI LITOLOGI,
GEOMORFOLOGI & STRUKTUR GEOLOGI
SAMPLING BATUAN
STUDI
LITERATUR
ANALISIS KIMIA,
MIKROSKOPIK DAN FISIK
DATA
PENDUKUNG
KARAKTERISTIK LAVA
PENDEKATAN
PROBABILISTIK
ANALISIS DATA
STANDAR
PENGELOLAAN BAHAN
GALIAN
VERIFIKASI
Tingkat kepercayaan
≥ 90%
Tingkat kepercayaan < 90%
PENGELOLAAN
BAHAN GALIAN
Gam bar 2. Skem a kerangka penelit ian
7
Sungai Citarum
Lava
Gam bar 3. Kenam pakan bent angalam kawasan Malim ping pada fot o udara
Gam bar 4. Singkapan lava yang cukup segar dan m asif di Malim ping
8
Gam bar 5. Sebaran lava di Daerah Malim ping besert a lokasi pengam bilan sam pel
Tabel 1. Kom posisi oksida ut am a cont oh lava di Daerah Malim ping dan sekit arnya
Kom posisi ok sida ( % )
Kode
con t oh
SiO 2
Al 2 O 3
Fe 2 O 3
Ca O
M gO
TiO 2
MnO
K2 O
H 2 O-
LOI
L1
54,87
20,48
8,44
9,65
1,33
0,77
0,06
1,03
0,54
1,05
L3
51,99
19,46
8,29
9,66
1,28
0,74
0,07
0,94
0,33
0,50
L4
53,26
21,00
8,75
9,12
1,23
0,80
0,07
0,98
0,63
1,61
Tabel 2. Karakt erist ik fisik cont oh lava di Daerah Malim ping dan sekit arnya
An a lisis fisik
Kode
con t oh
BV ( gr / cm )
BJ
L1
2,91
2,92
L3
2,71
2,92
L4
2,77
2,90
3
9
Tabel 3. Hasil uj i norm alit as dist ribusi dat a pada sam pel basal
PARAMETER
SAMPEL
Oksida
Lava
Mineral
Lava
χ2
χ2 ( t abel)
( hit ung)
α = 0,05 & dk = 5
517,51
11,070
149,78
11,070
Tabel 4. Hasil analisis uj i beda t erhadap sam pel lava
di Daerah Malim ping dan sekit arnya
χ2
χ2 ( t abel)
α
dk
( k- 1)
3,84
7,815
0,05
3
L1 dan L4
0,78
7,815
0,05
3
Oksida
L1 dan L3
0,97
16,919
0,05
9
Oksida
L1 dan L4
0,32
16,919
0,05
9
PARAMETER
SAMPEL
Mineral
L1 dan L3
Mineral
( hit ung)
10
D AN KEM UN GKI N AN PEM AN FAATAN N YA SEBAGAI
BAH AN GALI AN KON STRUKSI
D AERAH M ALI M PI N G KABUPATEN BAN D UN G
PROPI N SI JAW A BARAT
Em i Su k iya h * )
*)
St af pengaj ar Jurusan Geologi, FMI PA, Universit as Padj adj aran, Bandung
ABSTRACT
These research backgrounds are pot ency and lim it at ion aspect s in const ruct ion m at erial resources
applicat ion in sout hern par t of Bandung Regency. The problem of research is role of lava charact erist ic in
applicat ion design as const r uct ion m at er ial r esour ces. This resear ch use deduct ion m et hod wit h probabilit y
approach. Result of research show lava at Malim ping ar ea and surrounding hav e charact erist ic are greyblack, fine t o int er m ediat e t ext ure, basalt ic. A part of lava has sheet ing j oint and anot her m assive. Based
on pet rography analysis, a part of lava has a lit t le alt erat ion. That condit ion show ed by a part of pyroxene
had alt ered t o chlorit e. Result of chem ical and phy sical analysis of rock show lava at Malim ping area and
surrounding is basalt . Pot ency of lava at Malim ping is significance as const ruct ion m at erial. Based on
m orphom et ry calculat ion and lava out crop spr eading, lava pot ency est im at ed 44.573.500 m 3 .
Never t heless, t hat all pot ency can’t use because it spr ead in upper area of Cit arum River. Based on lava
charact er ist ics, out crop posit ion, regulat ion of land use and t rend of com m unit y need so t hat basalt lav a
pot ency used as dim ension st one. That using can up value of const ruct ion m at er ial so t hat incom e of
com m unit y in t hat surrounding area can up t oo.
Ke yw or ds: lava, basalt , const ruct ion m at erial resources, dim ension st one
ABSTRAK
Aspek pot ensi dan kendala pem anfaat an sum berdaya bahan galian di kawasan Kabupat en Bandung bagian
selat an m enj adi lat ar belakang dilakukannya penelit ian ini. Perm asalahan yang dit elit i adalah sej auh m ana
karakt erist ik lava berperan dalam desain pem anfaat annya sebagai bahan galian konst r uksi. Penelit ian
m enggunakan m et ode deduk si dengan pendekat an probabilist ik . Hasil penelit ian m enunj ukkan bahw a lava
di daerah Malim ping dan sekit arnya m em ilik i karakt er ist ik berwarna abu- abu kehit am an, t ekst ur halus
hingga m enengah, berj enis basal, sebagian berst rukt ur lem baran dan sebagian m asif. Berdasarkan hasil
analisis pet rografi, sebagian lava di beberapa t em pat t elah m engalam i sedik it alt erasi. Kondisi t er sebut
diindikasikan oleh sebagian piroksen yang t elah t erubah m enj adi klorit . Hasil analisis kim ia dan fisik
bat uan m enunj ukkan bahwa lava yang t erdapat di Daerah Malim ping dan sekit arnya m erupakan lava
basal. Pot ensi lava di Daerah Malim ping cukup signifikan bila akan dim anfaat kan sebagai bahan galian.
Berdasarkan perhit ungan m orfom et r i dan penyebaran singkapan lava diperkirakan pot ensi lava m encapai
44.573.500 m 3 . Nam un dem ik ian, t idak seluruh pot ensi dapat dim anfaat kan karena penyebaran lav a
berada di kawasan hulu sungai Cit arum . Berdasarkan pert im bangan karakt erist ik lava, ket erdapat an
singkapan di perm ukaan, per at uran perundang- undangan t ent ang penat aan kawasan dan kecenderungan
kebut uhan m asyarakat m aka disarankan pot ensi lava basal yang ada di Daerah Malim ping dan sekit ar nya
dim anfaat kan sebagai bat u dim ensi. Pem anfaat an t ersebut m em ungk inkan peningk at an nilai t am bah
bahan galian konst r uksi sehingga pendapat an m asyarakat di sek it ar kawasan dapat m eningkat .
Ka t a k u n ci: lava, basal, sum berdaya bahan galian konst ruksi, bat u dim ensi
PEN D AH ULUAN
Daerah
Malim ping
t erm asuk
wilayah Sub DAS Cit arum Hulu yang
t erlet ak di bagian selat an Cekungan
Bandung dengan deret an gunungapi
berum ur
Kuart er
di
sekelilingnya.
Tat anan geologi yang kom pleks dengan
akt ivit as vulkaniknya m enyebabkan be-
ragam bat uan vulkanik t ersingkap
dengan baik di beberapa t em pat .
Sebagian
wilayah
Malim ping
m erupakan kawasan konservasi unt uk
m elindungi daerah resapan air. Nam un,
beragam nya bat uan vulkanik di wilayah
ini dapat m enarik m inat m asyarakat
unt uk m em anfaat kannya. Bila kondisi
1
ini t idak diat ur dengan baik m aka
lam bat laun kawasan konservasi akan
t erganggu, selanj ut nya suplay air ke
Sungai
Cit arum
akan
m enyusut .
Berawal dari fenom ena t ersebut m aka
t idak m ust ahil rangkaian bencana alam
dari banj ir di m usim penghuj an hingga
kekeringan di m usim kem arau t idak
akan hent inya m elanda wilayah di
sekit ar kawasan ini. Oleh karena it u,
pem aham an karakt erist ik bat uan sum ber bahan galian sangat pent ing unt uk
dapat m enent ukan langkah selanj ut nya
sehingga eksploit asi dapat dilakukan
dengan opt im al.
Perm asalahan yang dit elit i dalam
penelit ian ini adalah bagaim ana karakt erist ik lava dan cara pem anfaat annya
agar t idak m erusak t at anan yang ada di
kawasan konservasi Sub DAS Cit arum
Hulu.
Maksud penelit ian ini adalah unt uk
m enget ahui karakt erist ik bat uan beku
( lava) sebagai sum ber bahan galian
yang t ersingkap di kawasan Malim ping,
Kabupat en Bandung bagian selat an,
Propinsi Jawa Barat ( Gam bar 1) .
Adapun t uj uan penelit ian secara garis
besar adalah ( 1) m elakukan analisis
karakt erist ik lava yang t ersingkap di
kawasan Malim ping dan sekit arnya dan
( 2) m enyusun cara pem anfaat an bahan
galian bersum ber dari lava yang
t ersingkap di kawasan lindung.
Wilayah Bandung dan sekit arnya
secara geografi kini m erupakan dat aran
t inggi. Dalam disiplin geologi kawasan
ini
dianggap
sebagai
cekungan
sedim ent asi
yang
dibat asi
oleh
pegunungan dan perbukit an ( Silit onga,
1973; Alzwar dkk, 1992; Bakosurt anal,
2001) . Van Bem m elen ( 1949) m enggolongkan kawasan ini dalam Zona
Depresi Bandung berdasarkan fisiografinya. Di bagian ut ara dibat asi
pegunungan
dengan
puncak
t ert ingginya
2.076 m et er di at as perm ukaan laut , ant ara lain G.Tangkuban
Perahu, G.Burangrang dan G.Bukit t unggul, ke arah selat an m em bent uk
j aj aran punggung perbukit an berarah
ham pir sej aj ar dan sem akin m elandai
m endekat i wilayah Bandung. Di bagian
selat an berj aj ar G.Malabar, G.Harum an,
G.Tilu dan G.Rum bia dengan puncak
t ert inggi 2.321 m et er di at as perm ukaan laut . Sem akin ke arah barat
t am pak beberapa bukit kecil berbent uk
kerucut yang t ersebar di sekit ar Leuwigaj ah, Soreang dan Cipat ik.
Sungai- sungai di daerah ini pada
um um nya bersum ber dari t iga arah.
Sungai- sungai besar
sepert i Cikapundung, Cibeureum dan Cihanj uang
berhulu di pegunungan sebelah ut ara
dan berm uara ke Sungai Cit arum ,
sedangkan Sungai Cisangkuy, Cirasea
dan Cipadahuluan berhulu di pegunungan sebelah selat an dan berm uara
j uga di Sungai Cit arum . Sungai Cit arik,
Cibodas dan Cigent ur berhulu di
sebelah t im ur dan berm uara di Sungai
Cit arum .
Geologi dan evolusi Cekungan
Bandung t elah diselidiki oleh beberapa
penyelidik
t erdahulu,
ant ara
lain
Klom pe ( 1956, dalam Koesoem adinat a,
1979) , Silit onga ( 1973) , Alzwar dkk.
( 1992) dan Dam ( 1994) . Secara um um
bat uan penyusun dicirikan oleh hasil
kegiat an
gunungapi
dan
endapan
sedim en laut berum ur Miosen hingga
endapan berum ur Holosen & Resen.
BAH AN D AN M ETOD E PEN ELI TI AN
Bahan yang diperlukan dalam
penelit ian ini adalah Pet a Rupabum i
Lem bar Pakut andang ( 1208- 634) dan
Maj alaya ( 1208- 643) skala 1: 25.000,
Pet a
Geologi
Lem bar
Garut
dan
Pam eungpeuk skala 1: 100.000 ( Alzwar
dkk., 1992) , fot o udara dengan nom or
JABAR/ BAKO/ 2- 5- 94/ 1: 50.000/ N.y95W.16b- 5 dan cont oh bat uan. Peralat an
yang dibut uhkan ant ara lain peralat an
survey lapangan, m ikroskop polarisasi
unt uk analisis pet rografi, peralat an
penafsiran fot o udara) dan peralat an
pengolah
dat a
( kom put er
besert a
periferalnya) .
Dat a prim er m erupakan hasil
ident ifikasi dan invent arisasi langsung
di lapangan, analisis kim ia, m ikroskopik
dan analisis fisik sam pel bat uan yang
diperoleh dari hasil survey lapangan.
Analisis kim ia dilakukan hanya pada
prosent ase kadar oksida unsur ut am a
yait u SiO2 , TiO2 , Al 2 O3 , Fe 2 O3 , MnO,
MgO, CaO, K2 O dan H2 O- sert a deraj at
pelapukan yang diekspresikan dalam
2
LOI ( Lost On I gnit ion) at au dikenal
sebagai HD ( Habis Dibakar) . Met ode
yang digunakan dalam analisis kim ia
adalah m et ode XRF. Analisis m ikroskopik dilakukan pada m ineral non- opak
m eliput i j enis dan prosent ase m ineralm ineral pent ing pem bent uk bat uan
beku ( lava) yait u gelas, plagioklas,
piroksen, olivin j uga m ineral- m ineral
sekunder yang t erbent uk akibat proses
alt erasi hidrot erm al dan pelapukan
sepert i klorit , serisit , lim onit , m ineral
lem pung, dll. Analisis fisik bat uan yang
dilakukan berupa Berat / Volum e ( BV)
dan Berat Jenis ( BJ) .
Beberapa analisis dat a dilakukan
dengan pendekat an probabilist ik. Penggunaan st at ist ik dalam analisis dat a
dim aksudkan unt uk m endapat kan hasil
penelit ian dengan t ingkat kepercayaan
t ert ent u. Uj i st at ist ik yang digunakan
diant aranya adalah uj i norm alit as dist ribusi dat a dan uj i beda rat a- rat a.
Tahapan pelaksanaan penelit ian
yang dilakukan m eliput i st udi lit erat ur
dan penyiapan pet a t opografi, I nt erpret asi fot o udara, survey lapangan,
pem et aan penyebaran lava, analisis
laborat orium ( m ikroskopik, kim ia dan
fisik) dan m erum uskan pem anfaat an
bahan galian ( Gam bar 2) .
H ASI L D AN PEM BAH ASAN
Pada fot o udara, t am pak bent angalam di bagian t engah hingga t enggara
m enunj ukkan rona yang t erang dan
t ekst ur agak kasar ( Gam bar 3) . Anakanak sungai t am pak berkelok t egas
dengan t ebing yang agak curam .
Fenom ena t ersebut m enunj ukkan bahwa daerah Malim ping t ersusun oleh
perselingan bat uan yang bersifat keras
dan m asif dengan bat uan yang relat if
lebih lunak.
Lava yang dit em ukan di daerah
Malim ping dan sekit arnya m erupakan
hasil pem bekuan m agm a yang keluar
ke perm ukaan m elalui proses ekst rusi.
Secara m egaskopik bat uan t ersebut
berwarna abu- abu kehit am an, t ekst ur
halus,
sebagian
m udah
pecah
m engikut i
kekar- kekar
m em bent uk
lem baran- lem baran yang relat if t ipis
( sheet t ing j oint ) , beberapa bersifat
m asif m em bent uk m orfologi m irip lidah
yang m enj ulur, t ersingkap di t ebing
bukit , t ebing sungai dan dasar sungai
( Gam bar 4) . Tuf yang t ersingkap di
sekit ar lava um um nya t elah m engalam i
pelapukan karena sifat nya yang lunak
sehingga lava t am pak sangat m enonj ol.
Berdasarkan hasil pengam at an di
lapangan, lava t ersebar di sekit ar
perbat asan Desa Cikawao dengan Desa
Neglasari, Luluncat an, Malim ping yang
t erm asuk dalam wilayah Kecam at an
I bun ( Gam bar 5) . Lava t ersingkap di
t ebing dan dasar sungai berorde 1
hingga 3 yang berm uara di Sungai
Cit arum di sekit ar Desa Pangguh. Posisi
singkapan berada pada ket inggian lebih
dari 900 m et er dpl.
Pem anfaat an lahan di wilayah
kaj ian um um nya berupa pem ukim an,
sawah, t egalan dan perkebunan. Bila
m engacu pada ket ent uan
UU No. 24
t ahun 1992, kawasan ini m erupakan
kawasan budidaya m engingat kem iringan lereng yang kurang dari 40%
dan ket inggian di bawah 1000 m et er
dpl. Di beberapa lokasi sebenarnya
m erupakan
kawasan
perlindungan
set em pat karena di wilayah t ersebut
banyak
t erdapat
sum ber
m at aair
sebagai awal m unculnya sungai- sungai
yang m enj adi sum ber air bagi Sungai
Cit arum .
Penduduk di sekit ar kawasan t ersingkapnya lava belum m em anfaat kan
pot ensi bahan galian t ersebut , m isalnya
unt uk fondasi j alan desa at au lebih j auh
unt uk keperluan m at erial pem bangunan
rum ah.
Kondisi
t ersebut
m ungkin
disebabkan oleh kenam pakan singkapan lava yang set em pat - set em pat
sehingga t am pak t idak ekonom is unt uk
dim anfaat kan. Nam un, bila dikaj i lebih
j auh kawasan t ersebut m em iliki pot ensi
bahan galian yang dapat dikem bangkan. Bila pengelolaannya dilakukan dengan baik m aka set idaknya
pendapat an
m asyarakat
set em pat
dapat m eningkat .
Perhit ungan
cadangan
secara
akurat relat if sulit dilakukan karena
penyebaran dan ket ebalan yang t idak
berat uran. Nam un, perhit ungan ket ebalan lava dapat dilakukan berdasarkan
bent uk singkapan, luas penyebaran dan
dikorelasikan dengan m orfom et ri. Cara
3
t ersebut
dapat
digunakan
unt uk
m enghit ung besarnya cadangan walaupun kurang t elit i.
Hasil analisis pet rografi t erhadap
cont oh bat uan yang diam bil dari daerah
penelit ian pada um um nya m enunj ukkan t ekst ur hipokrist alin, porfirit ik,
int erset al. Fenokris t erdiri at as plagioklas, piroksen, olivin dan m ineral opak
yang
t ert anam
dalam
m asadasar
m ikrolit plagioklas, piroksen, gelas
vulkanik dan m ineral opak. Beberapa
m ineral piroksen dan olivin t elah
t erubah
m enj adi
klorit .
Plagioklas
berj um lah 57% yang sebagian hadir
sebagai fenokris ( 15% ) , prism at ik,
subhedral- euhedral, kem baran Carlsbad
dan Carlsbad- Albit sert a m enunj ukkan
adanya zoning, berukuran 0,5- 2,25
m m , An 58- 60 ( labradorit ) . Sisanya sekit ar 42% hadir sebagai m asadasar
berupa m ikrolit plagioklas. Piroksen
( 13% ) sebagai fenokris ( 7% ) , prism at ik, subhedral, set em pat m enunj ukkan kem baran polisint et ik, pem adam an m iring, klino- piroksen ( augit ,
diopsid) , beberapa t elah t erubah m enj adi klorit . Sebagai m asadasar ( 5% )
piroksen nam pak berupa m ikrokrist alin.
Olivin ( 5% ) sebagai fenokris, poligonal,
subhedral- euhedral, sebagian t erubah
m enj adi klorit , set em pat dit em ukan
t erubah m enj adi serpent in dan t ergant ikan oleh idingsit . Gelas ( 10% )
sebagai m asadasar, sebagian t elah
m engalam i devit rifikasi m enj adi m ikrokript okrist alin kuarsa. Mineral opak
( 15% ) sebagai fenokris ( 7% ) , berukuran 0,2- 0,5 m m , dan sisanya sebesar
8% sebagai m asadasar berupa m ikrokrist alin. Hasil analisis pet rografi t erhadap t iga sam pel lava m enunj ukkan
bahwa lava cenderung bersusunan
basal.
Kandungan oksida ut am a ( SiO2 ,
TiO2 , Al 2 O3 , Fe 2 O3 , MnO, MgO, CaO, K2 O
dan H2 O- ) dan LOI sebagai param et er
deraj at ubahan pada sam pel lava
dit am pilkan dalam Tabel 1. LOI berkisar
ant ara 0,5% hingga 1,61% yang
m enunj ukkan bahwa bat uan t ergolong
segar dan belum m engalam i ubahan
yang berart i. Kondisi t ersebut m engakibat kan sifat fisik bat uan m asih cukup
m em adai unt uk dim anfaat kan sebagai
m at erial konst ruksi bangunan. Hasil
analisis t ersebut diekspresikan pula
oleh hasil analisis BV ( berat / volum e)
dan berat j enis ( specific gravit y)
t erhadap sam pel lava yang sam a ( Tabel
2) . Hasil yang lebih akurat m engenai
kem am puan fisik bat uan harus didukung oleh analisis pet rofisik lainnya
( kuat t ekan, ket ahanan abrasi, m odulus
elast isit as, daya penyerapan air, dll.) .
Berdasarkan penguj ian st at ist ik
t erhadap dat a hasil analisis kim ia dan
m ikroskopik diperoleh
harga
χ2 ( hit )
( Tabel 3) . Hasil analisis m enunj ukkan
bahwa χ2 ( hit ung) > χ2 ( t abel) m aka konsekuensinya hipot esis dist ribusi dat a t idak
norm al harus dit erim a. Berdasarkan
hasil analisis norm alit as dist ribusi dat a
t ersebut m aka unt uk t ahap penguj ian
st at ist ik selanj ut nya digunakan st at ist ik
nonparam et ris ( Sugiyono, 1999) .
Mengingat dat a yang diperoleh
berdist ribusi t idak norm al m aka uj i
beda dilakukan m enggunakan m et ode
χ2 . Hasil penguj ian t erhadap param et er
hasil analisis pet rografi dari sam pel L1,
L3 dan L4 diket ahui bahwa unt uk
t ingkat keyakinan 95% dengan j um lah
param et er 4 diyakini ket iga sam pel
berasal dari populasi yang sam a.
Dem ikian j uga hasil penguj ian t erhadap
kom posisi oksida ut am a pada sam pel
L1 t erhadap L3 dan L1 t erhadap L4
diket ahui pula bahwa unt uk t ingkat
kepercayaan 95% dengan j um lah dat a
10 diyakini ket iga sam pel berasal dari
populasi yang sam a ( Tabel 4) .
Bahan galian yang berasal dari
lava
dalam
ist ilah
perdagangan
t erm asuk j enis bat u gunung karena
um um nya dit em ukan di kawasan pegunungan. Bahan galian bat u gunung
ini berdasarkan sifat – sifat belahan
( kekar) dan kekerasannya dinam akan
pula sebagai bat u belah dan bat u
t em plek. Bila dipot ong- pot ong dengan
ukuran t ert ent u lava j uga dapat
dim anfaat kan sebagai bat u dim ensi.
Bat u t em plek karena sifat belahannya
yang berlapis sej aj ar m udah dipisahkan
sebagai akibat dari gej ala sheet t ing.
Bat u belah m em iliki belahan yang t idak
berat uran, kebanyakan m asih sukar
dipisahkan
sehingga
unt uk
m en-
4
dapat kan ukuran t ert ent u diperlukan
bant uan alat pem ecah bat u.
Pem anfaat an lava sebagai bahan
galian akan sangat t ergant ung kepada
karakt erist ik fisik dan kim ia- m ineralogi
lava it u sendiri. Bat u dim ensi ( dim ent ion st one) dapat berasal dari bat uan
beku, sedim en m aupun bat uan m alihan
yang karena sifat - sifat fisiknya dapat
dipot ong dan dipoles m aupun diukir.
Tidak sem ua bat uan dapat m enghasilkan perm ukaan yang halus bila
dipoles. Bat uan yang berbut ir
halus
j ika
dipoles
akan
m enghasilkan
perm ukaan yang lebih baik dibandingkan
dengan
perm ukaan
yang
berbut ir kasar. Pada um um nya bat uan
dengan
kandungan
m ineral
yang
m em punyai belahan baik t idak dapat
dipoles. Bat u dim ensi digunakan pada
konst ruksi bangunan sebagai bahan
eksklusif pelapis dinding, lant ai m aupun
plafon
suat u
gedung,
m onum en
m aupun bangunan lainnya.
St andar spesifikasi bat uan yang
dapat digunakan sebagai bat u dim ensi
dit erbit kan
oleh
ASTM
( Am erican
St andard Test ing Mat erial) . St andar ini
m eliput i karakt erist ik bat uan dan sifat sifat
fisik
yang
diperlukan
sert a
dilengkapi dengan m et ode cara uj i. Di
sam ping it u, DPMB j uga t elah m em buat
st andar
persyarat an
t eknis
unt uk
pem anfaat an bat uan beku sebagai
bahan fondasi dan sebagai agregat at au
bat u pecah ( Suhala dkk, 1997) .
Bat u dim ensi berbent uk lem pengan yang salah sat u sisi perm ukaannya dipoles. Lem pengan t ersebut
m em punyai ket ebalan 20 - 30 m m ,
dengan ukuran st andar pabrik, yait u 60
x 60 cm , 60 x 40 cm , 60 x 30 cm , 30 x
30 cm , at au ukuran dibuat berdasarkan
perm int aan konsum en ( pasar) . Dalam
perdagangan, bat u dim ensi m em punyai
nam a kom ersial yang diberikan berdasarkan pada lokasi t am bang dengan
kom binasi pola warna dan t ekst ur at au
dengan beberapa deskripsi eksot is
lainnya.
Tuj uan pengolahan bat u dim ensi
adalah unt uk m enghasilkan lem pengan
bat uan berukuran t ert ent u ( st andar
pabrik dan pasar) . Pengolahan bahan
galian j enis ini dipengaruhi oleh
perkem bangan m esin pem ot ong khususnya j enis diam ond- t ipped saw unt uk
m em perm udah
pem bent ukan
bat u
dim ensi / ornam en / bat u hias sesuai
dengan
ukuran
yang
dikehendaki
secara cepat dan t epat .
Di kawasan Jawa Barat , pot ensi
bahan galian unt uk bahan bat u dim ensi
m aupun bat u hias dij um pai di wilayah
Kabupat en Cirebon, Maj alengka dan
Kuningan. Di Kabupat en Cirebon bahan
galian yang digunakan sebagai bat u
dim ensi
berasal
dari
dasit
yang
berwarna put ih sedikit kecoklat an dan
m em iliki ornam en yang baik sehingga
cocok
digunakan
sebagai
pelapis
dinding dan lant ai, pot ensi ini t elah
m enj adi kom odit i ekspor. Di Kabupat en
Maj alengka bat u dim ensi berasal dari
andesit dan t elah m enj adi kom odit i
ekspor dan di Kabupat en Kuningan bat u
dim ensi berasal dari onyx.
Daerah Malim ping sebagai wilayah
di Kabupat en Bandung bagian selat an
dapat m em anfaat kan pot ensi yang ada
( lava basal) sebagai bahan bat u
dim ensi. Pot ensi lava berdasarkan dat a
yang t ersingkap di perm ukaan diperkirakan m encapai 44.573.500 m 3 . Bila
set iap 1 m 3 m em iliki berat rat a- rat a
2,79 t on ( hasil konversi dari hasil
analisis di laborat orium ) m aka t ot al
pot ensi
bahan
galian
m encapai
124.360.065 t on. Jika pengelolaan
pot ensi t ersebut dilakukan secara benar
m aka efek sam ping yang berlebih
t erhadap
kerusakan
lahan
dapat
dim inim alkan. Masyarakat di sekit ar
wilayah t ersebut dapat diberdayakan
unt uk m eningkat an pendapat annya.
Berbeda dengan bahan galian
indust ri pada um um nya, bahan galian
yang
dim anfaat kan
sebagai
bat u
dim ensi at au bat u hias, pasar bahan
galian ini sam a sekali t idak dipengaruhi
oleh
perkem bangan
perekonom ian,
t et api lebih cenderung dipengaruhi oleh
selera perancang bangunan ( arsit ekt ur)
m aupun
perseorangan,
kekhususan
pasar ini dit am bah lagi dengan pola
perdagangan yang dit ent ukan oleh
t am pilan warna ( corak) dan bukan oleh
kualit as produk sepert i halnya bahan
galian indust ri lain. Kondisi perdagangan produk bat u dim ensi at au bat u
5
hias t ersebut m em iliki beberapa aspek
yang m engunt ungkan sepert i :
i) Kejenuhan pasar produk batu dim ensi
m aupun batu hias tidak akan pernah
terjadi, yang akan terjadi hanya pada
kurun waktu tertentu konsum en
cenderung m enyenangi suatu pola
warna atau corak tertentu, sedangkan
pola warna atau corak lain tetap
berlangsung walaupun intensitasnya
lebih kecil; dan
ii) Perdagangan batu dim ensi atau batu
hias antar negara tidak dapat
dihindari atau dengan kata lain untuk
pola-pola
warna
m aupun
corak
tertentu suatu negara tidak dapat
m em enuhi
kebutuhannya
sendiri,
oleh karena itu di pasar dunia banyak
dijum pai produk-produk batu dim ensi
m aupun batu hias dengan berbagai
pola warna m aupun corak dan bentuk
produk (produk jadi m aupun produk
setengah jadi).
KESI M PULAN
Pot ensi dan penyebaran lava di
Daerah Malim ping dan sekit arnya cukup
signifikan unt uk dikem bangkan sebagai
bahan galian. Hasil analisis laborat orium m enunj ukkan bahwa lava yang
t erdapat
di
kawasan
Malim ping
t ergolong basal dengan karakt erist ik
berwarna abu- abu kehit am an, t ekst ur
halus,
set em pat
m em iliki st rukt ur
sheet ing
j oint ,
beberapa
m em iliki
st rukt ur m asif, bent uk m enyerupai
lidah yang t ersingkap di dasar dan
t ebing sungai.
Penyebaran lava t ersingkap di
lapangan dalam em pat t ubuh yang
m enyerupai
lidah.
Hasil
analisis
laborat orium
dan
didukung
oleh
pendekat an
probabilist ik
keem pat
t ubuh lava t ersebut m asih dalam sat u
populasi.
Berdasarkan
perhit ungan
dengan m em pert im bangkan m orfom et ri
diperkirakan pot ensi lava m encapai
44.573.500 m 3 at au set ara dengan
124.360.065 t on.
Karakt erist ik
kim ia- fisik
dan
pot ensi lava yang t erdapat di Daerah
Malim ping
dan
sekit arnya
cukup
m endukung bila akan dim anfaat kan
sebagai sum ber bahan galian bat u
dim ensi. Pengelolaan yang benar dan
m em perhat ikan syarat - syarat pem anfaat an
lahan
dapat
m eningkat kan
pendapat an m asyarakat di sekit ar
kawasan t ersebut .
UCAPAN TERI M A KASI H
Terim a Kasih yang t ak t erhingga kam i
ucapkan kepada:
i) Lem baga
Penelit ian
Universit as
Padj adj aran at as bant uan dana
penelit ian ( Dana DI PA Universit as
Padj adj aran Tahun Anggaran 2005) ;
ii) Dekan Fakult as MI PA Universit as
Padj adj aran besert a j aj arannya;
iii) Rekan- rekan sej awat yang t elah
m em beri m asukan, t erut am a Euis
Tint in Yuningsih, ST. dan Agung
Mulyo, I r., MT.
D AFTAR PUSTAKA
Alzwar, M., N.Akbar dan S.Bachri.
1992. Geologi Lem bar Garut dan
Pam eungpeuk, Jawa. Pusat Penelit ian dan Pengem bangan Geologi.
Bandung.
Bakosurt anal. 2001. Pet a Rupabum i
Digit al I ndonesia Lem bar Pakut andang ( 1208- 634) dan Maj alaya
( 1208- 643) , Skala 1: 25.000. Bakosurt anal. Cibinong, Bogor.
Dam , Marinus A. C. 1994. The Lat e
Quat ernary
Evolut ion
of
The
Bandung
Basin,
West - Java,
I ndonesia. Thesis, Depart m ent of
Quat ernary Geology, Facult y of
Eart h Sciences. Vrij e Universit eit ,
Am st erdam , The Net herlands.
Koesoem adinat a, R.P. 1979. Geologi
Dat aran
Tinggi
Bandung.
Proccedings X I AGI . Bandung.
Silit onga, P.H. 1973. Pet a Geologi
Lem bar Bandung, Dj awa, Skala
1: 100.000. PPPG. Bandung.
Sugiyono
.1999.
St at ist ik
Unt uk
Penelit ian. CV Alfabet a. Bandung.
Suhala, Supriat na dan M.Arifin. 1997.
Bahan
Galian
I ndust ri.
Pusat
Penelit ian
dan
Pengem bangan
Teknologi Mineral. Bandung.
Van Bem m elen, R.W. 1949. The
Geology of I ndonesia. vol I A.
General Geology. Mart inus Nij hoff
The Hogue.
6
Gam bar 1. Lokasi daerah penelit ian
INTERPRETASI DATA
PENGINDERAAN
JAUH
PENYIAPAN PETA
TOPOGRAFI
OBYEK
PENELITIAN
DESKRIPSI LITOLOGI,
GEOMORFOLOGI & STRUKTUR GEOLOGI
SAMPLING BATUAN
STUDI
LITERATUR
ANALISIS KIMIA,
MIKROSKOPIK DAN FISIK
DATA
PENDUKUNG
KARAKTERISTIK LAVA
PENDEKATAN
PROBABILISTIK
ANALISIS DATA
STANDAR
PENGELOLAAN BAHAN
GALIAN
VERIFIKASI
Tingkat kepercayaan
≥ 90%
Tingkat kepercayaan < 90%
PENGELOLAAN
BAHAN GALIAN
Gam bar 2. Skem a kerangka penelit ian
7
Sungai Citarum
Lava
Gam bar 3. Kenam pakan bent angalam kawasan Malim ping pada fot o udara
Gam bar 4. Singkapan lava yang cukup segar dan m asif di Malim ping
8
Gam bar 5. Sebaran lava di Daerah Malim ping besert a lokasi pengam bilan sam pel
Tabel 1. Kom posisi oksida ut am a cont oh lava di Daerah Malim ping dan sekit arnya
Kom posisi ok sida ( % )
Kode
con t oh
SiO 2
Al 2 O 3
Fe 2 O 3
Ca O
M gO
TiO 2
MnO
K2 O
H 2 O-
LOI
L1
54,87
20,48
8,44
9,65
1,33
0,77
0,06
1,03
0,54
1,05
L3
51,99
19,46
8,29
9,66
1,28
0,74
0,07
0,94
0,33
0,50
L4
53,26
21,00
8,75
9,12
1,23
0,80
0,07
0,98
0,63
1,61
Tabel 2. Karakt erist ik fisik cont oh lava di Daerah Malim ping dan sekit arnya
An a lisis fisik
Kode
con t oh
BV ( gr / cm )
BJ
L1
2,91
2,92
L3
2,71
2,92
L4
2,77
2,90
3
9
Tabel 3. Hasil uj i norm alit as dist ribusi dat a pada sam pel basal
PARAMETER
SAMPEL
Oksida
Lava
Mineral
Lava
χ2
χ2 ( t abel)
( hit ung)
α = 0,05 & dk = 5
517,51
11,070
149,78
11,070
Tabel 4. Hasil analisis uj i beda t erhadap sam pel lava
di Daerah Malim ping dan sekit arnya
χ2
χ2 ( t abel)
α
dk
( k- 1)
3,84
7,815
0,05
3
L1 dan L4
0,78
7,815
0,05
3
Oksida
L1 dan L3
0,97
16,919
0,05
9
Oksida
L1 dan L4
0,32
16,919
0,05
9
PARAMETER
SAMPEL
Mineral
L1 dan L3
Mineral
( hit ung)
10