PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PIHAK BANK ATAS PENGANIAYAAN YANG DILAKUKAN OLEH DEBT COLLECTOR TERHADAP NASABAH BANK TERKAIT TAGIHAN KARTU KREDIT.
PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PIHAK BANK ATAS
PENGANIAYAAN YANG DILAKUKAN OLEH DEBT COLLECTOR
TERHADAP NASABAH BANK TERKAIT TAGIHAN KARTU KREDIT
ABSTRAK
Dalam menghadapi era globalisasi, manusia pada dewasa ini
banyak diberikan oleh fasilitas-fasilitas yang memudahkan dalam
beraktifitas. Salah satu contoh adalah pemberian kartu kredit oleh Bank
sebagai pengganti uang dalam berbelanja. Hampir semua Bank yang
ada di Indonesia menggunakan jasa debt collector untuk menyelesaikan
kredit bermasalah, karena umumnya untuk kredit bermasalah yang
kecil-kecil, Bank tentu tidak ingin menunggu terlalu lama dan
mengeluarkan biaya yang terlalu besar untuk menempuh jalur hukum.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pertanggungjawaban
tindak pidana pihak debt collector atas penganiayaan terhadap nasabah
Bank kartu kredit dan untuk mengetahui Bank dapat dimintai
pertanggungjawaban
dengan
menggunakan
teori-teori
pertanggungjawaban pidana.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitis yaitu
penelitian yang menggambarkan situasi atau peristiwa yang diteliti,
yaitu pertanggungjawaban Bank, kemudian menganalisisnya sesuai
fakta-fakta berupa data sekunder yang diperoleh dari bahan hukum
primer, bahan hukum sekunder seperti di dalam buku-buku dan bahan
tersier mengenai tindak pidana penganiayaan yang dilakukan oleh debt
collector terkait kartu kredit. Adapun metode pendekatan yang
digunakan penulis adalah yuridis normatif, yaitu dengan berusaha
mengkaji dan menguji data yang berkaitan dengan masalah
penganiayaan yang dilakukan oleh debt collector sebagai perlindungan
nasabah katu kredit serta dianalisis dengan menggunakan metode
yuridis kualitatif
Berdasarkan hasil analisis skripsi ini disimpulkan bahwa
perbuatan penagihan yang dilakukan oleh debt collector terhadap
nasabah Bank terkait tagihan kartu kredit dapat dimintai
pertanggungjawaban secara pidana. sekalipun debt collector dianggap
sebagai pihak digerakan oleh Bank, akan tetapi tidak menghilangkan
tanggungjawab individual pelakunya. Sedangkan Bank sebagai
korporasi, terhadap segala perbuatan hukum yang menyangkut
kegiatan korporasi termasuk perbuatan tindak pidana , maka perbuatan
tindak pidana yang dilakukan oleh debt collector, Bank dapat pula
dikenai pertanggungjawaban secara pidana dengan menggunakan teori
korporasi, seperti teori identifikasi, vicarious liability dan strict liability.
iv
PENGANIAYAAN YANG DILAKUKAN OLEH DEBT COLLECTOR
TERHADAP NASABAH BANK TERKAIT TAGIHAN KARTU KREDIT
ABSTRAK
Dalam menghadapi era globalisasi, manusia pada dewasa ini
banyak diberikan oleh fasilitas-fasilitas yang memudahkan dalam
beraktifitas. Salah satu contoh adalah pemberian kartu kredit oleh Bank
sebagai pengganti uang dalam berbelanja. Hampir semua Bank yang
ada di Indonesia menggunakan jasa debt collector untuk menyelesaikan
kredit bermasalah, karena umumnya untuk kredit bermasalah yang
kecil-kecil, Bank tentu tidak ingin menunggu terlalu lama dan
mengeluarkan biaya yang terlalu besar untuk menempuh jalur hukum.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pertanggungjawaban
tindak pidana pihak debt collector atas penganiayaan terhadap nasabah
Bank kartu kredit dan untuk mengetahui Bank dapat dimintai
pertanggungjawaban
dengan
menggunakan
teori-teori
pertanggungjawaban pidana.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitis yaitu
penelitian yang menggambarkan situasi atau peristiwa yang diteliti,
yaitu pertanggungjawaban Bank, kemudian menganalisisnya sesuai
fakta-fakta berupa data sekunder yang diperoleh dari bahan hukum
primer, bahan hukum sekunder seperti di dalam buku-buku dan bahan
tersier mengenai tindak pidana penganiayaan yang dilakukan oleh debt
collector terkait kartu kredit. Adapun metode pendekatan yang
digunakan penulis adalah yuridis normatif, yaitu dengan berusaha
mengkaji dan menguji data yang berkaitan dengan masalah
penganiayaan yang dilakukan oleh debt collector sebagai perlindungan
nasabah katu kredit serta dianalisis dengan menggunakan metode
yuridis kualitatif
Berdasarkan hasil analisis skripsi ini disimpulkan bahwa
perbuatan penagihan yang dilakukan oleh debt collector terhadap
nasabah Bank terkait tagihan kartu kredit dapat dimintai
pertanggungjawaban secara pidana. sekalipun debt collector dianggap
sebagai pihak digerakan oleh Bank, akan tetapi tidak menghilangkan
tanggungjawab individual pelakunya. Sedangkan Bank sebagai
korporasi, terhadap segala perbuatan hukum yang menyangkut
kegiatan korporasi termasuk perbuatan tindak pidana , maka perbuatan
tindak pidana yang dilakukan oleh debt collector, Bank dapat pula
dikenai pertanggungjawaban secara pidana dengan menggunakan teori
korporasi, seperti teori identifikasi, vicarious liability dan strict liability.
iv