TINJAUAN YURIDIS MENGENAI TANGGUNGJAWAB BANK DALAM PENERBITAN BILYET GIRO KOSONG DIHUBUNGKAN DENGAN PERUNDANG-UNDANGAN PERBANKAN.
TINJAUAN YURIDIS MENGENAI TANGGUNGJAWAB BANK DALAM
PENERBITAN BILYET GIRO KOSONG DIHUBUNGKAN DENGAN
PERUNDANG-UNDANGAN PERBANKAN
ABSTRAK
Penggunaan Bilyet Giro Kosong di masyarakat semakin mengalami
peningkatan, walaupun secara statistik masih belum begitu tinggi, akan
tetapi perbuatan ini masuk ke dalam perbuatan melawan hukum karena
pihak penerima Bilyet Giro merasa dirugikan. Hal yang menjadi sorotan
dalam permasalahan ini juga pada peran pasif dari pihak Bank dalam
kasus penerbitan Bilyet Giro Kosong karena pihak Bank hanya sebatas
memberikan Surat Peringatan dan memasukan nasabah yang lebih dari
tiga kali menggunakan Bilyet Giro Kosong ke dalam Daftar Hitam
Nasional. Oleh karena itu perlu dilakukan pengkajian mengenai
tanggungjawab Bank dalam penerbitan Bilyet Giro Kosong dihubungkan
dengan Perundang-undangan Perbankan.
Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode pendekatan yuridis normatif yaitu penelitian yang menekankan
pada ilmu hukum dan melakukan inventarisasi hukum positif yang
berkaitan dengan efektivitas peraturan perundang-undangan di bidang
hukum. Spesifikasi penelitian yang digunakan adalah deskriptif analisis,
yaitu menggambarkan dan menganalisis permasalahan berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang relevan.
Penerapan prinsip kehati-hatian yang dapat dilakukan oleh pihak
Bank dalam hal ini adalah Bank x adalah dengan selektif menerima calon
nasabah tabungan Giro dan memiliki tanggungjawab dalam memberikan
informasi yang sebaik-baiknya dan sejelas-jelasnya mengenai ketentuan
yang mengatur dalam tabungan Giro dan bagi pemegang Bilyet Giro,
tanggungjawab ini harus dilakukan agar terciptanya prinsip Good
Corporate Governance dimana Standar Operasional Prosedur yang
dilakukan oleh pihak Bank x dapat meminimalisir terjadinya praktek
penggunaan Bilyet Giro Kosong. Tanggungjawab Bank dalam
menyelesaikan masalah penerbitan Bilyet Giro Kosong ini juga diatur pada
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan yang mewajibkan Bank dalam
melindungi nasabah dengan ketentuan cepat, tepat dan berbiaya murah.
iv
PENERBITAN BILYET GIRO KOSONG DIHUBUNGKAN DENGAN
PERUNDANG-UNDANGAN PERBANKAN
ABSTRAK
Penggunaan Bilyet Giro Kosong di masyarakat semakin mengalami
peningkatan, walaupun secara statistik masih belum begitu tinggi, akan
tetapi perbuatan ini masuk ke dalam perbuatan melawan hukum karena
pihak penerima Bilyet Giro merasa dirugikan. Hal yang menjadi sorotan
dalam permasalahan ini juga pada peran pasif dari pihak Bank dalam
kasus penerbitan Bilyet Giro Kosong karena pihak Bank hanya sebatas
memberikan Surat Peringatan dan memasukan nasabah yang lebih dari
tiga kali menggunakan Bilyet Giro Kosong ke dalam Daftar Hitam
Nasional. Oleh karena itu perlu dilakukan pengkajian mengenai
tanggungjawab Bank dalam penerbitan Bilyet Giro Kosong dihubungkan
dengan Perundang-undangan Perbankan.
Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode pendekatan yuridis normatif yaitu penelitian yang menekankan
pada ilmu hukum dan melakukan inventarisasi hukum positif yang
berkaitan dengan efektivitas peraturan perundang-undangan di bidang
hukum. Spesifikasi penelitian yang digunakan adalah deskriptif analisis,
yaitu menggambarkan dan menganalisis permasalahan berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang relevan.
Penerapan prinsip kehati-hatian yang dapat dilakukan oleh pihak
Bank dalam hal ini adalah Bank x adalah dengan selektif menerima calon
nasabah tabungan Giro dan memiliki tanggungjawab dalam memberikan
informasi yang sebaik-baiknya dan sejelas-jelasnya mengenai ketentuan
yang mengatur dalam tabungan Giro dan bagi pemegang Bilyet Giro,
tanggungjawab ini harus dilakukan agar terciptanya prinsip Good
Corporate Governance dimana Standar Operasional Prosedur yang
dilakukan oleh pihak Bank x dapat meminimalisir terjadinya praktek
penggunaan Bilyet Giro Kosong. Tanggungjawab Bank dalam
menyelesaikan masalah penerbitan Bilyet Giro Kosong ini juga diatur pada
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan yang mewajibkan Bank dalam
melindungi nasabah dengan ketentuan cepat, tepat dan berbiaya murah.
iv