Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gambaran Kualitas Hidup Lansia Pasca Stroke di Panti Sosial Menara Kasih (PSMK) Salatiga T1 462012016 BAB V
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kualitas
hidup
yang
dimiliki
oleh
lansia
pasca
stroke
digambarkan melalui domain-domain yang ada pada model kualitas
hidup WHOQOL-BREF yaitu domain fisik, psikologis, hubungan
sosial, dan lingkungan. Berdasarkan hasil penelitian, domain fisik
merupakan domain yang paling berpengaruh dalam kehidupan lansia
pasca stroke, karena lansia mengalami perubahan pada kemampuan
fisik yaitu mengalami kelumpuhan sehingga kesulitan dalam
beraktivitas, tergantung pada alat bantu berjalan dan obat-obatan,
mengalami perubahan pada pola tidur serta mengalami hambatan
komunikasi verbal.
Pada domain psikologis, lansia sudah mampu menyesuaikan diri
dengan kondisi yang dialami sekarang melalui penerimaan terhadap
kondisi saat ini, melakukan usaha yang dapat membantu proses
pemulihannya, mampu mengatasi berbagai masalah dengan hal
yang positif serta memiliki harapan dan motivasi untuk bertahan
hidup dan sembuh. Namun karena kondisi fisik yang menurun, ada
lansia yang masih menilai dirinya tidak berarti dikarenakan
ketergantungan pada orang lain serta masih memiliki perasaan
cemas dan khawatir.
Pada domain hubungan sosial dapat dilihat bahwa dengan
adanya
penurunan
kemampuan fisik
pada lansia,
membuat
terbatasnya interaksi antara lansia dengan orang di sekitarnya,
walaupun demikian lansia tetap menilai bahwa hubungan mereka
dengan orang lain terjalin dengan baik serta selalu mendapat
dukungan dari keluarga, teman maupun orang-orang sekitar.
Pada domain lingkungan digambarkan bahwa lansia pasca
stroke merasa aman dan nyaman berada di panti karena kondisi fisik
tempat tinggal yang bersih dan tenang serta ketersediaan informasi
yang cukup, dan sarana dan prasarana yang memadai di panti.
Namun karena kondisi fisik yang menurun membuat lansia tidak
dapat melakukan rekreasi di luar panti dan hanya mengisi waktu
luang mereka dengan tinggal di panti dan melakukan aktivitas yang
dapat mereka lakukan serta membuat individu tidak mampu
memenuhi kebutuhan finansial dan harus tergantung dengan
keluarga dan orang lain.
5.2 Saran
5.2.1 Bagi Panti Sosial Menara Kasih
Bagi pihak PSMK Salatiga diharapkan dapat mengadakan
program-program seperti terapi modalitas dalam hal ini adalah
latihan fisik (ROM pasif), selain itu mengadakan layanan kesehatan
atau membentuk panitia dari petugas kesehatan dan membuat
jadwal untuk melakukan pelayanan kesehatan ke panti serta
mengadakan kegiatan sosial yang dapat meningkatkan interaksi
antar sesama lansia yang berada di panti.
5.2.2 Bagi Petugas Kesehatan
Diharapkan petugas kesehatan dapat bekerja sama dengan pihak
panti untuk mengadakan pelayanan kesehatan serta program yang
dapat menunjang kualitas hidup para lansia yang berada di panti.
5.2.3 Bagi Pemerintah
Bagi pemerintah diharapkan meningkatkan perhatian kepada para
lansia yang berada di panti dan dapat bekerja sama dengan pihak
panti serta petugas kesehatan untuk mengadakan pelayanan
kesehatan atau program guna meningkatkan kualitas hidup para
lansia.
5.2.4 Peneliti selanjutnya
Penelitian selanjutnya diharapkan dapat dikembangkan dengan
menggunakan
metode
penelitian
kuantitatif
sehingga
dapat
mengukur kualitas hidup dari para lansia pasca stroke. Selain itu
peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian mengenai studi
perbandingan antara kualitas hidup lansia pasca stroke yang
tinggal di panti dan di rumah.
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kualitas
hidup
yang
dimiliki
oleh
lansia
pasca
stroke
digambarkan melalui domain-domain yang ada pada model kualitas
hidup WHOQOL-BREF yaitu domain fisik, psikologis, hubungan
sosial, dan lingkungan. Berdasarkan hasil penelitian, domain fisik
merupakan domain yang paling berpengaruh dalam kehidupan lansia
pasca stroke, karena lansia mengalami perubahan pada kemampuan
fisik yaitu mengalami kelumpuhan sehingga kesulitan dalam
beraktivitas, tergantung pada alat bantu berjalan dan obat-obatan,
mengalami perubahan pada pola tidur serta mengalami hambatan
komunikasi verbal.
Pada domain psikologis, lansia sudah mampu menyesuaikan diri
dengan kondisi yang dialami sekarang melalui penerimaan terhadap
kondisi saat ini, melakukan usaha yang dapat membantu proses
pemulihannya, mampu mengatasi berbagai masalah dengan hal
yang positif serta memiliki harapan dan motivasi untuk bertahan
hidup dan sembuh. Namun karena kondisi fisik yang menurun, ada
lansia yang masih menilai dirinya tidak berarti dikarenakan
ketergantungan pada orang lain serta masih memiliki perasaan
cemas dan khawatir.
Pada domain hubungan sosial dapat dilihat bahwa dengan
adanya
penurunan
kemampuan fisik
pada lansia,
membuat
terbatasnya interaksi antara lansia dengan orang di sekitarnya,
walaupun demikian lansia tetap menilai bahwa hubungan mereka
dengan orang lain terjalin dengan baik serta selalu mendapat
dukungan dari keluarga, teman maupun orang-orang sekitar.
Pada domain lingkungan digambarkan bahwa lansia pasca
stroke merasa aman dan nyaman berada di panti karena kondisi fisik
tempat tinggal yang bersih dan tenang serta ketersediaan informasi
yang cukup, dan sarana dan prasarana yang memadai di panti.
Namun karena kondisi fisik yang menurun membuat lansia tidak
dapat melakukan rekreasi di luar panti dan hanya mengisi waktu
luang mereka dengan tinggal di panti dan melakukan aktivitas yang
dapat mereka lakukan serta membuat individu tidak mampu
memenuhi kebutuhan finansial dan harus tergantung dengan
keluarga dan orang lain.
5.2 Saran
5.2.1 Bagi Panti Sosial Menara Kasih
Bagi pihak PSMK Salatiga diharapkan dapat mengadakan
program-program seperti terapi modalitas dalam hal ini adalah
latihan fisik (ROM pasif), selain itu mengadakan layanan kesehatan
atau membentuk panitia dari petugas kesehatan dan membuat
jadwal untuk melakukan pelayanan kesehatan ke panti serta
mengadakan kegiatan sosial yang dapat meningkatkan interaksi
antar sesama lansia yang berada di panti.
5.2.2 Bagi Petugas Kesehatan
Diharapkan petugas kesehatan dapat bekerja sama dengan pihak
panti untuk mengadakan pelayanan kesehatan serta program yang
dapat menunjang kualitas hidup para lansia yang berada di panti.
5.2.3 Bagi Pemerintah
Bagi pemerintah diharapkan meningkatkan perhatian kepada para
lansia yang berada di panti dan dapat bekerja sama dengan pihak
panti serta petugas kesehatan untuk mengadakan pelayanan
kesehatan atau program guna meningkatkan kualitas hidup para
lansia.
5.2.4 Peneliti selanjutnya
Penelitian selanjutnya diharapkan dapat dikembangkan dengan
menggunakan
metode
penelitian
kuantitatif
sehingga
dapat
mengukur kualitas hidup dari para lansia pasca stroke. Selain itu
peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian mengenai studi
perbandingan antara kualitas hidup lansia pasca stroke yang
tinggal di panti dan di rumah.