PERANCANGAN MEDIA PROMOSI WISATA UNGGULAN KABUPATEN KARANGANYAR.
i (TAKS)
Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh Arvina Alfajri NIM 11206241029
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA APRIL 2016
(2)
(3)
(4)
(5)
v Motto
Hidup untuk berbagi karena yang kita miliki adalah PemberianNya (Penulis)
Jangan menyerah, karena kita tidak akan pernah tau apa yang terjadi besuk kalau kita berhenti hari ini.
(Nazriel Irham)
Jangan hanya memanjakan daging dan nafsu dalam hidupmu (Gus Mus)
I Will Survive (Bondan Prakoso)
(6)
vi
PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk Ibu, Bapak dan Adikku tersayang. Tak hentinya kalian mendoakan setiap langkah kehidupanku.
(7)
vii
sebagai syarat kelulusan Jurusan Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan laporan Tugas Akhir ini banyak mengalami kendala, namun berkat bantuan, bimbingan, kerjasama dari berbagai pihak dan berkah dari Allah SWT sehingga kendala-kendala yang dihadapi tersebut dapat diatasi.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada orang telah berpengaruh dalam hidup penulis. Penghargaan yang sebesar-besarnya saya haturkan kepada orang terhebat dan sebuah kehormatan untuk bisa menghaturkan ucapan terima kasih kepada :
1. Allah SWT Tuhan Pencipta Semesta Alam atas ridho dan hidayah-Nya detik ini saya masih diberikan nikmat dan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan lancar.
2. Ibu saya Sri Sulahtun dan Bapak saya Supadiyanto, S.Pd. SD yang selalu membimbing saya, mendoakan, dan mendukung semua kegiatan saya, dukungan moral dan materil, serta bimbingan spriritualnya. Semoga Ibu dan Bapak selalu mengiringi langkah kesuksesan saya.
3. Ibu Arsianti Latifah, S.Pd, M.Sn selaku dosen pembimbing Tugas Akhir saya, terimakasih atas bimbingan, diskusi, kritik, saran dan arahan. Sehingga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan dengan baik.
(8)
viii
4. Segenap Dosen dan staff Jurusan Pendidikan Seni Rupa atas ilmu yang telah diberikan. Terimakasih atas sharing ilmu dan pengalamannya. Semoga Allah SWT membalas kebaikan dan jasa bapak ibu semua.
5. Adik saya Arizka Alfajri yang menyemangati dan canda tawa selama ini. Semoga kamu sukses dalam menempuh belajar dan terus berkarya.
6. Kelurga besar Pawiro Surip dan Keluarga besar Abdullah Sajadi yang mendoakan serta memberi semangat .
7. Sahabatku Amat Budi Susilo, Meiga Indah Puspita, Muhammad Abyad Isnaini, Merry Marsita Dewi, Intan Permatasari, Khairunisa, Tri Endang Sumiarsih, Adnan Dicki Yusuf, Mido Malandu Dharma dan teman- teman seni rupa angkatan 2011 yang mewarnai hidupku.
8. “Kontrakan Keren” yang telah memberikan sebuah arti persaudaraan, hidup bareng ditanah perantauan Yogjakarta Istimewa. Semoga kalian sukses terus dan dimudahkan dalam segala urusannya. Maafkan saya jika selama ini kurang berkenan dan merepotkan. Salam sukses untuk kalian Riko Budi Prasetyo, S.Tr,. Luthfi Nurwafi F, S.Sos, Agus Purnomo, Syamsudin Harahap.
9. Sahabatku Anggoro Dyah Ayu, Achmad Olifant Mulya dan Aditya Kusuma dari SMA sampai sekarang terus menyemangati.
10.“Wanita Tangguh” Kirana Riyantika, Yanuarica Anna, Agnis Amandatama, Febrika Nurmalasari, Rose Oriza, Sukma Proklamasi Suci, Gustriyani Isi Perwitasari, Desy Purnamasari, Vinesa Kusuma Paninggar. Terimakasih semangat dan kasih sayang kalian.
(9)
ix
12.Teman-temanku Wendy Simatupang, Ahmad Puji Santosa, Adhitya Rastha Alamsyah, Abima, Irvan Ardiyanto, Miko Irawan terimakasih doanya.
13.Kota Yogjakarta Istimewa atas perjalaan, pelajaran hidup, keromantisan dan keindahan di setiap sudut kotamu memberikan sebuah arti kehidupan yang tersendiri bagi saya.
Semua orang yang banyak membantu saya dan sudah menjadi orang terhebat dalam hidup saya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Matur Nuwun.
(10)
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah mencurahkan rahmat serta hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir Karya Seni ini untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar sarjana pendidikan.
Penulis menyampaikan terima kasih kepada Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta, Ketua Jurusan Pendidikan Seni Rupa, dan Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk menjalankan studi dengan baik.
Penulis menyampaikan terima kasih kepada Dosen Pembimbing Tugas Akhir yang telah memberikan bimbingan dan arahan guna kelancaran penulis menuntaskan Tugas Akhir Karya Seni.
Terimakasih saya ucapkan kepada kedua orang tua, adik, saudara yang telah memberikan bantuan berupa dukungan, doa dan motivasi yang tidak henti-hentinya.
Akhir kata penulis mengharapkan semoga penulisan laporan Tugas Akhir Karya Seni ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan terutama sebagai bekal pengalaman bagi penulis
Yogyakarta, 1 April 2016 Penulis,
Arvina Alfajri 11206241029
(11)
xi
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERNYATAAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi
HALAMAN UCAPAN TERIMAKASIH ... vii
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR TABEL ... xviii
ABSTRAK ... xix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Batasan Lingkup Perancangan ... 5
D. Rumusan Masalah ... 6
E. Tujuan Perancangan... 7
F. Manfaat Perancangan ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9
A. Kajian Tentang Perancangan ... 9
B. Kajian Tentang Media Promosi ... 10
C. Kajian Tentang Desain Komunikasi Visual ... 12
D. Kajian Tentang Buku Panduan ... 22
E. Kajian Tentang Tagline ... 26
F. Kajian Tentang Maskot ... 27
G. Kajian Tentang Fotografi ... 30
(12)
xii
I. Kajian Tentang Sejarah dan Geografis Kab. Karanganyar ... 33
J. Kajian Tentang Story Telling ... 44
K. Kajian Tentang Flat Design dan Flat Lay Fotography ... 45
L. Metode Perancangan ... 47
M. Program dan Estimasi Biaya Perancangan Media ... 52
BAB III VISUALISASI DAN PEMBAHASAN KARYA ... 54
A. Konsep Perancangan ... 54
B. Strategi Visual ... 55
C. Visualisasi ... 58
D. Pembahasan ... 76
BAB IV KESIMPULAN ... 118
DAFTAR PUSTAKA ... 119
LAMPIRAN ... 121
Surat Permohonan Ijin Penelitian dari Fakultas ... 122
Surat Rekomendasi Penelitian dari KESBANG Yogyakarta ... 123
Surat Rekomendasi Penelitian dari BPMD Pemprov Jateng ... 124
Surat Rekomendasi Penelitian dari KESBANGPOL Karanganyar ... 125
Surat Rekomendasi Penelitian dari BPMD Karanganyar ... 126
Surat Permohonan Ijin Survey dari DISPARBUD Karanganyar ... 127
Foto Observasi Keberadaan Baliho Promosi Wisata Karanganyar... 128
Hasil Wawancara dengan Kepala DISPARBUD Karanganyar ... 132
Hasil Wawancara dengan empat wisatawan objek wisata ... 135
(13)
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 : Contoh huruf Oldstyle ... 15
Gambar 2 : Contoh huruf Transitional ... 16
Gambar 3 : Contoh huruf Modern ... 16
Gambar 4 : Contoh huruf Sans serif ... 17
Gambar 5 : Contoh huruf Slab serif ... 17
Gambar 6 : Contoh huruf Script ... 18
Gambar 7 : Logo Kabupaten Karanganyar ... 34
Gambar 8 : Air Terjun Jumog ... 35
Gambar 9 : Air Terjun Jumog ... 36
Gambar 10 : Kolam renang di area Air Terjun Jumog ... 36
Gambar 11 : Fasilitas taman bermain dan rest area Jumog ... 37
Gambar 12 : Area perkebunan teh Kemuning ... 38
Gambar 13 : Area perkebunan teh Kemuning ... 38
Gambar 14 : Gerbang masuk Tahura ... 39
Gambar 15 : Tempat bermain untuk anak di Tahura ... 39
Gambar 16 : Tracking area di Tahura ... 40
Gambar 17 : Sekipan camp ... 40
Gambar 18 : Pengunjung sedang berkemah di Sekipan camp ... 41
Gambar 19 : Grojogan Sewu ... 42
Gambar 20 : Candi Sukuh ... 43
Gambar 21 : Candi Cetho ... 43
Gambar 22 : Flat design ... 46
Gambar 23 : Flat lay photography ... 47
Gambar 24 : Wisata Karanganyar dengan tipe huruf kaushan script 56 Gambar 25 : Mempesona dengan tipe huruf brsustroke plain ... 56
Gambar 26 : Pemetaan warna ... 57
Gambar 27 : Taman Patung Semar ... 59
(14)
xiv
Gambar 29 : Sketsa 2 maskot Semar ... 60
Gambar 30 : Sketsa 3 maskot Semar ... 60
Gambar 31 : Rought layout maskot Semar ... 61
Gambar 32 : Comprehensive layout maskot Semar ... 61
Gambar 33 : Maskot yang di aplikasi pada background terang ... 62
Gambar 34 : Maskot yang di aplikasikan pada background gelap .. 62
Gambar 35 : Maskot versi grayscale ... 63
Gambar 36 : Skema warna maskot ... 64
Gambar 37 : Posisi tangan maskot ... 64
Gambar 38 : Posisi kamera ... 65
Gambar 39 : Ekspresi mata maskot ... 65
Gambar 40 : Ekspresi tersenyum maskot ... 66
Gambar 41 : Posisi kaki maskot ... 66
Gambar 42 : Pakaian maskot ... 67
Gambar 43 : Warna kulit maskot ... 67
Gambar 44 : Layout idea 1 tagline ... 69
Gambar 45 : Layout idea 2 tagline ... 69
Gambar 46 : Layout idea 3 tagline ... 69
Gambar 47 : Rought layout tagline ... 70
Gambar 48 : Desain Tagline dengan garis bantu ... 70
Gambar 49 : Complete Tagline full ... 70
Gambar 50 : Complete Tagline dengan background gelap ... 71
Gambar 51 : Complete Tagline versi grayscale ... 71
Gambar 52 : Huruf Script Kaushan ... 72
Gambar 53 : Jenis huruf Brushstroke Plain ... 72
Gambar 54 : Layout idea ilustrasi1 ... 73
Gambar 55 : Layout idea ilustrasi2 ... 74
Gambar 56 : Layout idea ilustrasi3 ... 74
Gambar 57 : Rought layout ilustrasi ... 74
Gambar 58 : Comprehensive layout dalam line design ... 75
(15)
xv
Gambar 60 : Layout idea Baliho 1 ... 77
Gambar 61 : Layout idea Baliho 2 ... 78
Gambar 62 : Layout idea Baliho 3 ... 78
Gambar 63 : Llayout idea Baliho 4 ... 78
Gambar 64 : Rought layout Baliho1 ... 79
Gambar 65 : Rought layout Baliho 2 ... 79
Gambar 66 : Comprehensive layout Baliho 1 ... 79
Gambar 67 : Comprehensive layout Baliho 2 ... 80
Gambar 68 : Complate layout Baliho 1 ... 80
Gambar 69 : Complate layout Baliho 2 ... 81
Gambar 70 : Layout idea umbul-umbul 1 ... 84
Gambar 71 : Layout idea umbul-umbul 2 ... 85
Gambar 72 : Layout idea Layout idea umbul-umbul 3 ... 85
Gambar 73 : Rought layout Baliho ... 85
Gambar 74 : Comprehenvsive layout umbul-umbul ... 86
Gambar 75 : Complete layout umbul-umbul ... 86
Gambar 76 : Layout idea pin 1 ... 88
Gambar 77 : Layout idea pin 2 ... 88
Gambar 78 : Layout idea pin 3 ... 89
Gambar 79 : Rought layout pin 1 ... 89
Gambar 80 : Rought layout pin 2 ... 89
Gambar 81 : Comprehensive Layout Pin ... 90
Gambar 82 : Complate Layout Pin ... 90
Gambar 83 : Layout idea Kalender 1 ... 91
Gambar 84 : Layout idea Kalender 2 ... 92
Gambar 85 : Layout idea Kalender 3 ... 92
Gambar 86 : Rough Layout Kalender ... 92
Gambar 87 : Comprehensive layout cover kalender ... 93
Gambar 88 : Comprehensive layout halaman muka kalender ... 93
Gambar 89 : Comprehensive layout halaman belakang kalender .... 93
(16)
xvi
Gambar 91 : Layout idea Mug 1 ... 95
Gambar 92 : Layout idea Mug 2 ... 95
Gambar 93 : Layout idea Mug 3 ... 96
Gambar 94 : Rought layout mug ... 96
Gambar 95 : Comprehensive layout mug ... 96
Gambar 96 : Completelayout mug ... 98
Gambar 97 : Layout idea tumbler 1 ... 98
Gambar 98 : Layout idea tumbler 2 ... 98
Gambar 99 : Layout idea tumbler 3 ... 99
Gambar 100 : Rought layout botol tumbler ... 99
Gambar 101 : Comprehensive layout botol tumbler ... 99
Gambar 102 : Completelayout botol tumbler ... 101
Gambar 103 : Layout idea Stiker ... 101
Gambar 104 : Layout idea Stiker ... 101
Gambar 105 : Rought Stiker ... 102
Gambar 106 : Comprehensive layout stiker ... 102
Gambar 107 : Complate layout stiker ... 103
Gambar 108 : Layout idea T-shirt ... 104
Gambar 109 : Layout idea T-shirt ... 104
Gambar 110 : Rought layout T-shirt ... 104
Gambar 111 : Comprehensive layout desain sablon T-shirt ... 105
Gambar 112 : Comprehensive layout desain sablon T-shirt ... 105
Gambar 113 : Complete layout T-shirt ... 106
Gambar 114 : Layout idea leaflet ... 107
Gambar 115 : Layout idea leaflet ... 107
Gambar 116 : Rought layout leaflet ... 107
Gambar 117 : Comprehensive layout cover leaflet ... 108
Gambar 118 : Comprehensive layout halaman muka leaflet ... 108
Gambar 119 : Comprehensive layout halaman belakang leaflet ... 108
Gambar 120 : Complate layout leaflet ... 111
(17)
xvii
Gambar 122 : Layout idea isi buku ... 112
Gambar 123 : Layout idea cover buku ... 112
Gambar 124 : Rought Layout isi buku ... 112
Gambar 125 : Rought Layout cover buku ... 113
Gambar 126 : Comprehensive layout cover buku ... 113
Gambar 127 : Comprehensive layout halaman muka buku ... 113
Gambar 128 : Comprehensive layout halaman pengantar buku ... 114
Gambar 129 : Comprehensive layout peta buku ... 114
Gambar 130 : Comprehensive layout isi buku ... 115
(18)
xviii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 : Analisis SWOT ... 51
Tabel 2 : Tabel pelaksanaan iklan baliho ... 52
Tabel 3 : Tabel pelaksanaan iklan pendukung ... 52
Tabel 4 : Tabel biaya produksi baliho ... 53
(19)
xix
PERANCANGAN MEDIA PROMOSI
WISATA UNGGULAN KABUPATEN KARANGANYAR
Oleh: Arvina Alfajri NIM : 11206241029
ABSTRAK
Perancangan media promosi Wisata Unggulan Kabupaten Karanganyar bertujuan untuk membuat konsep perancangan dan visualisasi perancangan media utama serta media pendukung. Pendekatan cartoon dan flat design digunakan dalam perancangan maskot dan ilustrasi. Konsep yang digunakan dalam perancang ini adalah flat lay photography dan story telling, sebagai media infomasi serta promosi potensi wisata unggulan Kabupaten Karanganyar yang komunikatif, kreatif, artistik dan efektif, Sehingga bisa menarik wisatawan dan memberikan informasi dengan jelas tentang potensi wisata yang ada.
Proses perancangan media promosi melalui tahapan-tahapan, pengumpulan data, analisis data dengan SWOT (strengths, weakness, opportunities, threats) dan kesimpulan final design. Metode visualisasi desain mengacu pada kreatifitas dan inovasi melalui tahapan proses membuat idea layout, rought layout, comprehensive layout dan complete layout.
Hasil dari penyusunan karya menggunakan konsep flat lay photography dan konsep story telling. Ilustrasi fotografi yang dikomposisikan dengan maskot, tagline, ilustrasi dengan pendekatan cartoon dan flat design. Penggunaan warna yang cerah menimbulkan efek visual yang menarik dengan dasar perancangan yang sederhana. Digunakan dua jenis huruf yaitu kaushan script dan brsustroke plain. Instrumen yang dipakai adalah perangkat komputer dan manual. Visualisai karya di aplikasikan ke dalam media promosi utama yaitu baliho dan media pendukung yaitu umbul-umbul, buku panduan wisata, leaflat dan souvenir (pin, mug, t-shirt, botol tumbler, dan kalender).
(20)
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Pariwisata Indonesia pada Tahun 2014 mengalami perkembangan (http:// m.tempo.co / read / news / 2014 / 03 / 06 / 202559869 / pariwisata - indonesia lampaui- pertumbuhan-ekonomi diakses 1 agustus 2015 pukul 08.00 WIB). Berkembangnya pariwisata Indonesia karena antusias masyarakat untuk berwisata semakin tinggi. Sebagai contoh terlihat dari banyaknya postingan foto masyarakat di objek wisata pada social media. Hal ini menjadi celah bagi setiap Dinas Pariwisata Daerah untuk mempromsikan potensi wisata di daerahnya. Salah satunya Kabupaten Karanganyar.
Kabupaten Karanganyar merupakan kabupaten di Jawa Tengah yang memiliki banyak objek wisata dan sedang berkembang. Kabupaten Karanganyar merupakan Kabupaten yang bersebelahan dengan Provinsi Jawa Timur, tepatnya berbatasan dengan Kabupaten Magetan. Wilayah Kabupaten Karanganyar sebagian besar merupakan daerah pegunungan yang terletak di lereng Gunung Lawu sebelah barat. Jumlah penduduk di Kabupaten Karanganyar sekitar 861.845 jiwa dengan luas wilayah 77.378,6 hektar yang terbagi menjadi 17 kecamatan. Topografi wilayah Kabupaten Karanganyar adalah hutan, perkebunan dan lahan kering dengan curah hujan 116 hari/ tahun. Sehingga suhu udara di Kabupaten Karanganyar sejuk dan dingin.
Terdapat empat jenis pariwasata di Kabupaten Karanganyar, yaitu wisata alam, wisata seni budaya, wisata religi dan wisata buatan. Sedangkan menurut prioritas pengembangan dibedakan dalam dua jenis yaitu: wisata
(21)
unggulan dan wisata alternatif. Beberapa tempat wisata unggulan Kabupaten Karanganyar antara lain : Candi Cetho, Candi Sukuh, Air Terjun Grojogan Sewu, Air Terjun Jumog, TAHURA, Sekipan camp dan Kebun Teh. Untuk objek wisata alternatif, seperti Paralayang Segoro Gunung, Telogo Madirdo, Puncak Argo Dumilah, Air Terjun Parangijo, Kampung Karet, Sapta Tirta dan Kawasan Puncak Cemoro Kandang. Berbagai potensi objek wisata inilah yang merupakan salah satu sumber pendapatan daerah di Kabupaten Karanganyar.
Menurut Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Karanganyar, meningkatnya jumlah wisatawan yang berkunjung dan berwisata di Kabupaten Karanganyar dari tahun ke tahun menandakan bahwa wisata Kabupaten Karanganyar mengalami perkembangan. Namun dalam pengembangan destinasi pariwisata yang diminati dan bertaraf nasional. Pemerintah Kabupaten Karanganyar belum melakukan promosi wisata melalui berbagai media, khususnya media outdoor. Sehingga wisatawan yang berkunjung hanya mengunjungi satu objek wisata yang mereka ketahui. Berdasarkan obeservasi yang saya lakukan. Selain banyak wisatawan belum mengetahui bahwa Kabupaten Karanganyar memiliki tempat wisata yang menarik. Wisatawan juga menyampaikan berbagai masalah yang dialami selama berwisata di Kabupaten Karanganyar. Salah satunya mengenai media pendukung, seperti panduan perjalanan ke berbagai objek wisata serta media informasi pendukung yang kurang, sehingga membingungkan calon wisatawan. Wisatawan kesulitan mendapat media informasi jika harus berwisata menggunakan angkutan umum karena informasi trayek angkutan umum juga tidak tersedia dalam media yang sudah ada.
(22)
3
Media promosi yang sudah ada saat ini adalah Baliho tetapi jumlahnya terbatas. Baliho termasuk kedalam media outdoor dan media lini bawah. Media outdoor merupakan media yang diletakan diluar ruang sehingga mudah dijangkau oleh audiens dan ekonomis. Adapun kategori media yang termasuk iklan lini bawah yaitu: poster, spanduk, leaflet, baliho, stiker, dan masih banyak lagi (Widyatama, 2007: 76). Baliho merupakan salah satu jenis media lini bawah yang dapat menarik visual karena ukuranya yang besar dengan pencahayaan yang bagus. Media iklan luar ruangan yang dapat mencakup banyak audience untuk menarik minat berwisata ke Kabupaten Karanganyar. Baliho merupakan media luar ruang yang memerlukan pembiayaan relatif murah karena berlaku selama 1 tahun untuk sekali kontrak/pembayaran. Penjadwalan fleksibel artinya waktu beriklan menyesuaikan customer/perusahaan, jadi customer/ perusahaan yang mengatur. Penempatan media luar relatif fleksibel karena dapat ditempatkan pada lokasi-lokasi strategis seperti perempatan jalan. Baliho dengan ukuran besar dan pencahayaan sempurna memiliki daya jangkau secara terus-menerus bagi pengguna jalan yang melewatinya sehingga menarik setiap pengguna jalan. Dampak lebih dari penggunaan baliho adalah mampu memengaruhi langsung untuk mencoba atau membeli produk yang diiklankan dalam baliho. Kelemahan dari baliho adalah durasi keterbacaanya sangat singkat, disinilah kreativitas seorang desainer dibutuhkan untuk merancang baliho seefisien dan sekreatif mungkin (http:// www .iklanizer. com / 2012 / 12 / kelebihan – kekurangan - iklan billboard .html diakses 26 Desember 2015).
(23)
Selain itu diperlukan juga media pendukung untuk melengkapi kekurangan media utama. Media pendukung ini diharapkan mampu menjadi media pelengkap yang bermanfaat bagi wisatawan, mampu menjawab kebutuhan wisatawan akan informasi sekaligus mampu mempromosikan wisata unggulan di Kabupaten Karanganyar. Media yang ada saat ini adalah leaflet dan brosur. Namun media informasi tersebut belum dapat menunjukan berbagai informasi yang dibutuhkan wisatawan. Oleh sebab itu dibutuhkan sebuah buku panduan wisata sebagai media pemandu perjalanan dan penyedia informasi daerah wisata Kabupaten Karanganyar. Buku panduan wisata merupakan informasi center bagi Dinas Pariwisata dan juga sebagai second purpose yaitu sebagai media promosi.
Pembuatan media promosi harus memiliki konsep agar lengkap, mudah dipahami, memberi gambaran yang jelas dan menarik wisatawan untuk membaca. Salah satu konsep desain yang dapat diterapkan pada media utama dan pendukung yaitu konsep flat lay Photography. Flat lay photography merupakan perancangan dan penataan beberapa objek yang di letakkan di atas permukaan datar kemudian dipotret dari atas. Keunggulan dari konsep ini dapat menampilkan beberapa objek dengan layout yang simpel sehingga keterjangkauan mata audience lebih terarah. Selain dengan konsep flat lay photography, konsep story telling sebagai salah satu konsep yang dapat digunakan dalam media pendukung yaitu buku panduan wisata. Menurut Pellowski (dalam Nurcahyadi, 2010), mendefinisikan story telling sebagai sebuah seni atau seni dari sebuah keterampilan bernarasi dari cerita-cerita dalam bentuk syair atau prosa yang dipertunjukkan atau dipimpin oleh satu orang dihadapan audience secara langsung dimana cerita tersebut dapat
(24)
5
dinarasikan dengan cara diceritakan atau dinyanyikan dengan atau tanpa musik dan gambar yang mungkin dapat dipelajari secara lisan, baik melalui sumber tercetak ataupun melalui sumber rekaman. Dari penjabaran di atas dapat ditarik sebuah judul “Perancangan Media Promosi Wisata Unggulan Kabupaten
Karanganyar”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat diidentifikasikan berbagai masalah yang muncul sebagai berikut:
1. Wisatawan belum banyak yang mengetahui wisata unggulan di Kabupaten Karanganyar.
2. Wisatawan belum mengetahui informasi mengenai akses menuju objek wisata baik menggunakan kendaraan pribadi dan transportasi umum.
3. Belum adanya media promosi berupa baliho promosi wisata unggulan Kabupaten Karanganyar dengan konsep flat lay photography.
4. Belum adanya media pendukung promosi wisata unggulan Kabupaten Karanganyar dengan konsep flat lay photography.
C. Batasan Lingkup Perancangan
Dalam perancangan ini permasalahan hanya akan dibatasi pada aspek perancangan baliho sebagai media utama dengan konsep flat lay photography dan buku panduan wisata dengan konsep story telling sebagai media infomasi dan promosi potensi wisata unggulan yang ada di Kabupaten Karanganyar. Serta
(25)
media pendukung lain berupa leaflat, kalender, umbul-umbul, stiker dan merchaindes berupa kaos, pin, mug dan botol tumbler yang komunikatif, kreatif, artistik serta efektif .
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka permasalahan Dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana sebuah konsep perancangan media utama dan media pendukung melalui pendekatan cartoon dan flat desain dengan konsep flat lay photography serta konsep story telling sebagai media infomasi serta promosi potensi wisata unggulan Kabupaten Karanganyar yang komunikatif, kreatif, artistik dan efektif, sehingga bisa menarik wisatawan untuk berkunjungan, memberikan informasi dengan jelas tentang potensi wisata yang ada?
2. Bagaimana membuat visualisasi perancangan baliho, buku panduan wisata dan media pendukung melalui pendekatan cartoon dan flat desain dengan konsep flat lay photography serta buku panduan wisata dengan konsep story telling sebagai media infomasi serta promosi potensi wisata unggulan Kabupaten Karanganyar yang komunikatif, kreatif, artistik dan efektif, sehingga bisa menarik wisatawan untuk berkunjungan, memberikan informasi dengan jelas tentang potensi wisata yang ada?
(26)
7
E. Tujuan Perancangan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penulisan laporan karya tugas akhir ini sebagai berikut:
1. Tujuan perancangan promosi potensi wisata Kabupaten Karanganyar untuk membuat sebuah konsep perancangan media utama dan media pendukung melalui pendekatan cartoon dan flat desain dengan konsep flat lay photography serta konsep story telling sebagai media infomasi serta promosi potensi wisata unggulan Kabupaten Karanganyar yang komunikatif, kreatif, artistik dan efektif, sehingga bisa menarik wisatawan untuk berkunjungan, dan memberikan informasi dengan jelas tentang potensi wisata yang ada.
2. Untuk membuat visualisasi perancangan balliho, buku panduan wisata dan media pendukung dengan pendekatan cartoon dan flat desain pada konsep flat lay photography serta konsep story telling sebagai media infomasi serta promosi potensi wisata unggulan Kabupaten Karanganyar yang komunikatif, kreatif, artistik dan efektif, sehingga bisa menarik wisatawan untuk berkunjungan, dan memberikan informasi dengan jelas tentang potensi wisata yang ada.
F. Manfaat Perancangan
Hasil penelitian diharapkan akan dapat memberikan manfaat kepada beberapa pihak, antara lain:
1. Manfaat Teoritis
(27)
b. Perancangan ini dapat dijadikan acuan untuk pengembangan media iklan outdoor yaitu baliho dan media iklan lainya berupa buku panduan pariwisata, umbul-umbul, leaflat, kalender serta merchaindes ke depannya.
2. Manfaat Praktis
a. Diharapkan Masyarakat dapat mengetahui objek wisata unggulan yang ada di Kabupaten Karanganyar.
b. Diharapkan masyarakat akan mendapatkan informasi tentang potensi wisata dan informasi akses menuju objek wisata di Kabupaten Karanganyar.
(28)
9 BAB II
KAJIAN PUSTAKA A. Kajian tentang perancangan
Perancangan berasal dari kata dasar „rancang‟ yang berarti desain (kerangka bentuk, rancangan). Sedangkan kata perancangan mempunyai arti proses, cara atau perbuatan merancang (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007: 927).
Perancangan adalah proses pemecahan masalah yang disertai pemikiran kreatif guna mencapai hasil yang sesuai harapan. Kata perancangan atau dalam bahasa Inggris design mempunyai arti to plan and manager everything to be better merencanakan atau mengatur segala sesuatu agar menjadi lebih baik.
Perancangan suatu karya pada dasarnya lahir dari berbagai pertimbangan pikiran, gagasan, rasa dan jiwa penciptanya (internal) yang di dukung oleh faktor eksternal hasil penerapan dari berbagai bidang ilmu, teknologi, lingkungan, sosial budaya, estetika, ekonomi dan praktek serta segala perkembangan masa depan. Perancangan desain mengacu pada prinsip dasar desain yang membentuknya, prinsip-prinsip dasar desain tersebut meliputi keseimbangan, titik fokus, ritme, kesatuan (Suyanto, 2004: 57).
Strategi merancang merupakan bercerita secara visual, ekspresi sebuah ide dapat mengejutkan orang-orang y ang melihat iklan, baik mengejutkan dengan kata atau menggunakan gambar atau foto. Strategi merancang merupakan strategi komunikasi menantang yang membutuhkan ekspresi dari sebuah konsep yang jelas dan cermat (Suyanto, 2004: 57).
(29)
Pengertian perancangan dapat diartikan sebagai proses atau cara memecahkan masalah secara visual disertai dengan pemikiran konsep kreatif dan inovatif untuk mencapai hasil yang diinginkan.
B. Kajian tentang Media Promosi 1. Definisi Media Promosi
Media adalah sarana untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada publik menggunakan berbagai unsur grafis seperti teks atau gambar/foto (Pujriyanto, 2005: 15). Media adalah alat, sarana komunikasi seperti koran, majalah, radio,televisi, film, poster, spanduk yang terletak antara dua pihak (KBBI, 2008: 829).
Istilah promosi berasal dari bahasa latin “promovere” yang kemudian diadopsi dalam bahasa Inggris yaitu “promote” yang berarti meningkatkan atau menaikkan sesuatu. Kata promote kemudian diadopsi dalam bahasa Indonesia yaitu promosi. Promosi merupakan kegiatan komunikasi untuk meningkatkan volume penjualan media lisan, cetak maupun elektronik yang bersifat persuasif (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2004: 898).
Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan media promosi adalah alat komunikasi antara dua pihak (produsen ke konsumen) berupa media cetak atau elektronik untuk memperkenalkan suatu produk yang bersifat persuasif.
2. Prioritas Media
Salah satu tujuan dari media promosi adalah bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli yang tadinya tidak mengenal jadi mengenal
(30)
11
sehingga menjadi pembeli dan tetap mengingat produk tersebut (Suyanto, 2005: 26). Promosi bertujuan mengumpulkan audiens sebanyak-banyaknya agar iklan bisa sampai kepada audiens. Tapi sebuah media saja tidak cukup, karena itu perlu adanya beberapa media yang bersifat utama (prime media) dan pendukung (supporting media).
3. Macam-macam Media
Media promosi dibedakan menjadi dua macam, yaitu media lini atas dan media lini bawah. Media lini atas merupakan jenis-jenis iklan yang disosialisasikan menggunakan sarana media massa komunikasi audio atau visual seperti baliho, iklan surat kabar (tabloid, majalah, koran), radio, televisi, bioskop, internet dan telepon seluler. Media lini bawah merupakan kegiatan periklanan menggunakan media massa cetak, berupa poster, buku, katalog, leaflet, booklet dan merchandise seperti payung, mug, kaos, pin, dompet, gantungan kunci, kalender, tas (Sumbo Tinarbuko, 2009: 29).
Setiap jenis media promosi memiliki karakteristik sendiri-sendiri tergantung kepada tujuan penggunaan media tersebut.
Berikut definisi beberapa media promosi (Kusrianto, 2007: 330), antara lain: 1. Baliho: Media promosi outdoor yang berukuran besar dan biasanya di tempatkan di pusat keramaian kota. Agar target sasaran lebih banyak yang melihat pada saat perjalanan walaupun dia sibuk.
2. Leaflet (selebaran): Lembaran kertas cetak yang dilipat menjadi dua halaman atau lebih.
(31)
3. Booklet: Bahan cetakan yang terdiri dari beberapa halaman yang dijilid sehingga menyerupai buku.
4. Katalog: Sejenis brosur yang berisi rincian jenis produk/ layanan usaha dan kadang-kadang dilengkapi dengan gambar-gambar. Ukurannya bisa bermacam-macam, mulai dari sebesar saku sampai sebesar buku telepon, tergantung keperluan bisnisnya.
5. Poster: Poster bergambar dan full color biasanya dipakai sebagai dekorasi ruangan dengan menempelkannya di dinding, jendela toko, atau dinding ruang pamer.
6. Sticker: Bahan promosi yang paling banyak dan sering digunakan oleh perusahaan-perusahaan untuk mempromosikan produknya karena sifatnya yang sangat fleksibel.
C. Kajian tentang Desain Komunikasi Visual 1. Definisi Desain Komunikasi Visual
Definisi komunikasi visual adalah komunikasi menggunakan bahasa visual, dimana unsur dasar bahasa visual (yang menjadi kekuatan utama dalam penyampaian pesan) adalah segala sesuatu yang dapat dilihat dan dapat dipakai untuk menyampaikan arti, makna/pesan (Kusrianto, 2007:10). Desain komunikasi visual adalah ilmu yang mempelajari konsep komunikasi dan ungkapan daya kreatif, yang diaplikasikan dalam berbagai media komunikasi visual dengan mengolah elemen desain grafis yang terdiri atas gambar (ilustrasi), huruf dan tipografi, warna, komposisi dan layout. Semua itu dilakukan guna menyampaikan
(32)
13
pesan secara visual, audio dan atau audio visual kepada target sasaran yang dituju (Sumbo Tinarbuko, 2009: 24).
Dari dua pendapat diatas dapat disimpulkan desain komunikasi visual adalah ilmu yang mempelajari konsep komunikasi kreatif dengan mengolah elemen desain grafis untuk menyampaikan pesan kepada target sasaran.
2. Elemen dan Prinsip penyusunan Desain a) Elemen dalam Desain
Dalam desain komunikasi visual terdapat elemen-elemen dasar dan penataannya sehingga dapat menghasilkan komposisi desain yang harmonis, menarik, komunikatif, dan menyenangkan pembaca. Berikut adalah penjelasan antara lain:
1) Teks
Teks terdiri dari headline, subheadline, body copy, signature,caption, callout dan closing word.
(a) Headline ( judul)
Merupakan pesan verbal yang paling ditonjolkan dan diharapkan dibaca pertama kali oleh audiens (Supriyono, 2010:131).
(b) Subheadline (subjudul)
Merupakan kalimat penjelas atau lanjutan dari headline. Sering kali subheadline dibuat persuasif, provokatif dan membuat penasaran audiens (Supriyono, 2010: 131).
(33)
(c) Body copy (naskah)
Adalah teks yang menguraikan informasi produk secara lebih detil sehingga diharapkan dapat membujuk dan memprovokasi pembaca untuk membeli produk yang diiklankan (Supriyono, 2010: 131).
(d) Signature (identitas)
Signature (identitas) adalah salah satu unsur yang member bobot dalam sebuah desain. Selain memuat ciri khas brand tertentu, signature juga menjadi penarik perhatian audiens, terutama yang mencari prestis lewat merek tersebut. Signature dapat berupa logo/brand name, jenis perusahaan, atau “splash”, yaitu informasi singkat yang umumnya menyuruh audiens untuk “action”.
(e) Caption
Caption merupakan keterangan yang menyertai elemen visual. Biasanya dicetak dalam ukuran kecil dan dibedakan gaya atau jenis hurufnya dengan body text atau elemen teks lain (Rustan, 2008: 40).
(f) Callout
Callout adalah bentuk caption yang menyertai suatu elemen visual yang memiliki lebih dari satu keterangan, misalnya pada diagram. Callout biasanya memiliki garis-garis yang menghubungkannya dengan bagian-bagian dari elemen visualnya. Balloon adalah salah satu bentuk callout (Rustan, 2008: 42).
(g) Closing Word
Closing word atau kalimat penutup adalah kalimat yang pendek, jelas, singkat, jujur dan jernih yang biasanya bertujuan untuk mengarahkan pembaca untuk membuat keputusan apakah ingin membeli produk yang ditawarkan atau tidak.
(34)
15
Pujiriyanto (2005: 41). Closing word juga dapat berupa alamat, info penjualan, dll.
2) Tipografi
Menurut Supriyono (2010: 25), cara mengenali huruf antara lain dapat dilihat dari periode pembuatannya. Berdasarkan sejarah perkembangannya, huruf dapat digolongkan menjadi tujuh gaya, antara lain:
(a) Huruf Klasik (Classical Typeface)
Disebut juga Old Style Roman dan diciptakan pada awal teknologi cetak (1671), huruf ini memiliki kait (serif) lengkung dan memiliki bentuk tebal tipis yangjelas sebagai cirinya. Huruf Old Style paling banyak digunakan untuk teks karena tingkat keterbacaannya yang tinggi. Huruf yang dikategorikan dalam kelompok Oldstyle adalah Bembo, Bauer Text, CG Cloister, ITC Usherwood, Claren-Don, Garamond, Goudy Oldstyle, Palatino (Palmspring), dll (Kusrianto, 2007: 202).
Gambar 1: Contoh huruf Oldstyle (Adi Kusrianto, 2007: 202) (b) Huruf Transisi
Huruf jenis ini mulai digunakan tahun 1757, perbedaan huruf ini dengan huruf klasik terletak pada ujung kaitnya yang runcing dan memiliki
(35)
perbedaan pada tubuh huruf (garis yang vertikal). Huruf yang termasuk huruf transisi adalah Baskerville dan Century.
Gambar 2: Contoh huruf Transitional (Sumber: Dokumen Pribadi, 1 Februari 2016) (c) Huruf Modern Roman
Mulai digunakan sejak tahun 1788, huruf jenis ini jarang digunakan dalan teks karena ketebalan tubuh hurufnya sangat kontras. Huruf-huruf yang termasuk dalam tipe modern adalah Bodoni, Bauer Bodoni, Didot, Torino, Auriga, ITC Fenice, Linotype Modern, ITC Modern, Walbaum Book, ITC Zapf Book, Bookman, Cheltenham, Melior, dll (Kusrianto, 2007: 203).
Gambar 3: Contoh huruf Modern (Adi Kusrianto, 2007: 203) (d) Huruf Sans Serif
Diciptakan pada tahun 1800. Huruf sans serif sering digunakan untuk buku dan majalah karena memiliki citra dinamis dan simpel. Dikenal juga
(36)
17
dengan istilah grosteque karena pada awal kemunculannya dianggap aneh dan unik. Contoh huruf Sans Serif adalah: Franklin Gothic, Azkident Grotesk, Helvetica, Univers, Formata, Avant Garde, Gill Sans, Futura, Optima, dll (Kusrianto, 2007: 204).
Gambar 4: Contoh huruf Sans Serif (Adi Kusrianto, 2007: 204) (e) Huruf Berkait Balok (Egyptian Slab Serif)
Huruf yang berkembang pada tahun 1895 ini memiliki kait berbentuk balok yang ketebalannya hampir sama dengan tubuh huruf sehingga berkesan elegan, jantan dan kaku. Contohnya antara lain: Boton, Aachen, Calvert, Lulabin Graph, Memphis, Rockwell, Serifa, Clarendon, Stymie, dll (Kusrianto, 2007: 204).
Gambar 5: Contoh huruf Slab Serif (Adi Kusrianto, 2009: 204)
(37)
(f) Huruf Tulis (Script)
Jenis huruf ini berasal dari tulisan tangan (hand writing). Sangat sulit dibaca dan melelahkan jika dipakai untuk teks yang panjang. Walaupun demikian, cocok untuk teks pendek yang mengesankan keakraban, kehangatan, dan jiwa sosial.
Gambar 6: Contoh huruf Script
(Sumber: www. google.com, diakses tanggal 2 Februari 2016) 3) Ilustrasi
Sebagai salah satu bagian desain komunikasi visual yang dimanfaatkan sebagai “center of interest” atau penarik pandang yang berbentuk gambar ataupun tulisan. Ilustrasi juga bisa digunakan sebagai eye grabber (penarik perhatian) yang ampuh dalam menjaring audiens. Menurut Supriyono (2010: 51), ilustrasi adalah gambar atau foto yang bertujuan menjelaskan teks sekaligus menciptakan daya tarik. Kriteria ilustrasi yang berhasil dalam suatu media antara lain: komunikatif, informatif dan mudah dipahami; menggugah perasaan dan hasrat untuk membaca; ide baru, orisinil, bukan merupakan plagiat atau tiruan; punya daya pukau (eye-catcher) yang kuat; jika berupa foto atau gambar, harus punya kualitas memadai, baik dari aspek seni maupun teknik pengerjaan. Dalam perancangan media ini
(38)
19
tentunya ilustrasi sangat penting guna menjaring target audiens sebanyak-banyaknya. Oleh karena itu penyusunan layout harus diperhatikan serta tampilan objek-objek wisata yang ingin diperkenalkan ditampilkan dalam bentuk gambar atau foto yang menarik, sehingga audiens yang melihat akan tertarik dan berkunjung.
4) Warna
Warna merupakan unsur rupa yang sudah sangat melekat dalam penyusunan desain. Menurut Kusrianto (2007: 46), warna merupakan unsur yang sangat tajam untuk menyentuh kepekaan penglihatan sehingga mampu merangsang munculnya rasa haru, sedih, gembira, mood, semangat, dll
Menurut Purnomo (2004: 28), dalam teori “The Prang System”, warna dibagi menjadi tiga dimensi, antara lain:
(a) Hue
Hue adalah panas-dinginnya warna. Istilah ini digunakan utnuk menunjukkan nama dari suatu warna seperti merah, biru, hijau dan sebagainya.
(b) Value
Value ialah gelap-terangnya warna. Semua warna dapat dikurangi atau diperlemah kekuatannya dengan cara dimudakan (dibuat lebih terang) atau dituakan (dibuat lebih gelap).
(c) Intensity
Cerah-suramnya warna. Disebut juga tingkat kemurnian atau kejernihan warna (brightness of color). Suatu warna (hue) disebut memiliki intensitas penuh ketika tidak dicampur warna lain. Warna-warna yang masih mentah disebut pure hue.
(39)
Kita dapat mengurangi intensitas warna untuk membuat lebih redup dan netral, dengan cara menambahkan sedikit warna lain. Menurut Molly E. Holzschlag dalam Kusrianto (2007: 47), kemampuan masing-masing warna ketika memberikan respons secara psikologis dapat dilihat sebagai berikut:
Merah : Kekuatan, bertenaga, kehangatan, nafsu, cinta, agresifitas, bahaya.
Biru : Kepercayaan, konservatif, keamanan, teknologi, kebersihan, perintah.
Kunin : Optimis, harapan, filosofi.
Hijau : Alami, kesehatan, pandangan yang enak, kecemburuan, pembaharuan.
Ungu : Spiritual, misteri, keagungan, perubahan bentuk, galak, arogan. Orange : Energi, keseimbangan, kehangatan
Coklat : Bumi, dapat dipercaya, nyaman, bertahan. Putih : Kemurnian/suci, bersih, kecermatan, steril.
Hitam : Kekuatan, seksualitas, kemewahan, kematian, misteri, ketakutan, keanggunan.
b) Prinsip penyusunan/ Layout
Menurut Rustan (2008) layout adalah tata letak elemen-elemen desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung konsep/pesan yang dibawanya. Dalam mendesain layout kita perlu mengenal prinsip-prinsip
(40)
21
mendesain agar tercipta desain yang berkualitas, prinsip-prinsip tersebut antara lain :
(1) Keseimbangan (Balance)
Merupakan prinsip pengaturan agar penempatan suatu elemen dalam suatu tempat atau halaman terlihat seimbang. Terdapat dua macam keseimbangan, yaitu
keseimbangan simetris dan keseimbangan tidak simetris (Kusriyanto, 2007: 279). (2) Kesatuan (Unity)
Menurut Dharsono dalam Seni Rupa Modern (2004: 59), berpendapat bahwa kesatuan adalah kohesi, konsistensi, ketunggalan atau keutuhan, yang merupakan isi pokok dari komposisi. Kesatuan merupakan efek yang dicapai dalam suatu susunan atau komposisi di antara hubungan unsur pendukung karya.
(3) Penekanan (Emphasis)
Dalam suatu desain sangatlah penting menonjolkan suatu unsur guna mendapatkan fokus perhatian. Penekanan dapat dilakukan antara lain dengan cara menggunakan warna mencolok, ukuran foto/ilustrasi dibuat paling besar, menggunakan huruf sans serif ukuran besar, arah diagonal dan dibuat berbeda dengan elemenelemen lain (Supriyono, 2010: 89).
(4) Irama (Rhythm)
Irama adalah pola layout yang dibuat dengan cara menyusun elemen-elemen visual secara berulang-ulang. Irama visual dalam desain grafis dapat berupa: repetisi (penyusunan elemen berulang kali secara konsisten) dan variasi (perulangan elemen visual disertai perubahan bentuk, ukuran, atau posisi) (Supriyono, 2010: 94).
(41)
(5) Keserasian (Harmony)
Diartikan sebagai usaha dari berbagai macam bentuk, bangun, warna, tekstur dan elemen lain yang disusun secara seimbang dalam suatu komposisi utuh agar nikmat untuk dipandang.
(6) Proporsi (Proportion)
Proporsi adalah perbandingan ukuran yang digunakan untuk menentukan perbandingan yang tepat antara panjang dengan lebar antara gambar dengan bidang gambar (Pujiriyanto, 2005: 75). Ada tiga hal yang berkaitan dengan proporsi, antara lain: penempatan susunan yang menarik, penentuan ukuran dan bentuk yang tepat dan penentuan ukuran sehingga dapat diukur atau disusun sebaik mungkin (Purnomo, 2004: 56).
D. Kajian Tentang Buku Panduan
Buku adalah lembar kertas yang dijilid, berisi tulisan atau kosong. Buku dilihat dari penampilannya dapat didefinisikan sebagai kumpulan lembaran kerta empat persegi panjang yang satu sisinya dijilid bersama-sama bagian depat dan belakang lembar-lembar kertas ini dilindungi oleh sampul yang terbuat dari bahan yang lebih tahan terhadap gesekan, kelembaban (Ensiklopedia, 2004: 517). Menurut Wibowo (2007) dalam anatomi buku, Setiap buku harus dirancang secara berbeda sesuai dengan isi dan peruntukannya.
1) Jenis Buku
Dilihat dari macamnya, buku dapat dikelompokan sebagai buku pelajaran, buku umum, buku rujukan/panduan dan buku pesanan. Buku pelajaran mencakup
(42)
23
buku ajar dari sekolah dasar sampai fakultas, baik secra umum, kejurusan maupun berbagai kursus. Buku umum mencakup buku sastra, buku fiksi dan nonfiksi. Buku rujukan atau panduan adalah berbagai kamus, ensiklopedi, buku panduan perjalanan wisata serta buku pegangan (Ensiklopedia, 2004: 519).
Buku panduan adalah buku yang memuat informasi secara detail lokasi geografis, tujuan lokasi sehingga yang membacanya lebih memahami hal tersebut (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2011: 113). Buku panduan wisata harus mencakup detail seperti peta, nomor telepon, alamat, harga dan petunjuk mengenai hotel serta penginapan, rumah makan, kegiatan perjalanan dan keistimewaan objek wisata.
2) Desain dan Layout Buku
Buku merupakan suatu hal yang penting bagi penerbit, bukan hanya isinya tetapi juga karena penampilanya. Komposisi merupakan tahap pertama pembuatan buku dan teridiri atas dua langkah : Tata huruf (type setting) dan rias halaman (Make up). Langkah ketiga adalah membuat cetak coba (proof) untuk mengoreksi kesalahan.
Untuk merancang buku panduan yang benar maka diperlukan pemahaman tata layout yang benar. Secara umum layout dan komposisi adalah ekspresi dari keseimbangan, proporsi dan hubungan dengan ruang, dengan memasukkan unsur-unsur DKV berdasarkan prinsip-prinsip dalam desain sesuai dengan keinginan seorang desainer. Suatu komposisi layout atau tata letak adalah suatu bidang dimana berbagai unsur dipadukan dengan aturan-aturan tertentu sehingg menjadi suatu rancangan yang menarik. Tata letak atau yang juga sering disebut dengan
(43)
layout pada dasarnya adalah sebuah rancangan, secara fisik merupakan sket yang masih kasar untuk mengorganisir unsur-unsur grafis. Layout adalah merangkai unsur-unsur grafis tertentu menjadi suatu susunan yang enak dan menyenangkan untuk dilihat, tinggi nilai estetisnya dan mencapai tujuan dengan cepat dan tepat. Layout sebagai pengatur elemen-elemen dasar desain pada tempat yang sepatutnya untuk mencapai terjadinya komunikasi yang efektif, menyenangkan, dan tercapai suatu tujuan tertentu. Tujuan dari tahapan layout adalah untuk mecari atau mendapatkan komposisi yang baik dan komunikatif. Dalam arti mudah dibaca dan ditangkap, persuasif (kesan), menimbulkan sugesti, baik gambar maupun teksnya secara cepat. Tahapan-tahapan dalam layout antara lain: miniatur layout (thumbnail sketch), layout kasar (rough layout), tata letak komprehensif (comprehensive / comp ).
a. Idea Layout
Idea layout atau yang juga sering disebut dengan sketsa miniatur atau tata letak miniatur adalah tahapan dalam perancangan untuk menentukan komposisi unsur-unsur yang akan ditempatkan. Bentuk layout ini biasanya berukuran kecil-kecil dengan perbandingan 1 : 4 sampai dengan 1 : 8 dari ukuran jadi. Idea layout ini bisa dibuat dalam beberapa variasi atau alternatif sehingga bisa menjadi sarana ekonomis dalam membuat alternatif rancangan dan bisa dikerjakan dalam waktu relatif cepat dalam memicu munculnya gagasan baru sampai mendapatkan desain final atau desain yang terbaik.
(44)
25
b. Rough Layout
Rough layout atau yang sering diistilahkan dengan tata letak kasar adalah tahapan layout setelah memilih satu thumbnail sketch yang telah diperbesar seperti ukuran sebenarnya, tetapi masih dalam bentuk kasar. Pada tahapan ini sudah dapat terbaca gambar dan teksnya, serta masih dalam tahapan uji coba, karena bila dirasa masih belum cocok, maka masih bisa dirubah lagi.
c. Comprehensive/Comp
Comprehensive/comp atau disebut dengan tata letak komprehensif adalah langkah lebih lanjut untuk melengkapi semua elemen yang dibutuhkan. Semua dibuat dalam bentuk sedetail-detailnya, baik dari jenis huruf, ilustrasi, pemakaian warna, logo, body copy dengan ukuran huruf yang sudah terukur besar kecilnya. Dengan kata lain keseluruhan unsur sudah dibuat secara baik dan benar seperti gambar berupa foto atau hand drawing, teks yang telah disusun dengan komputer, sehingga comp yang dibuat atau disusun dengan sangat teliti akan terlihat sama dengan desain jadinya. Tingkat atau kualitas layout yang baik dapat dinilai melalui komposisi, keseimbangan, irama, kontras, proporsi, kejelasan penyajian, kesederhanaan, penggunaan blank space atau yang sering disebut dengan ruang kosong.
3). Konsep Desain
Sebelum memulai suatu proyek desain, seorang desainer yang bekerja pada sebuah perusahaan biasanya akan diberi creative brief tertulis yang fungsinya sama dengan konsep desain. Perlu diketahui semakin lengkap dan jelas konsep desain yang diberikan (secara lisan dan tertulis), akan semakin cepat dan
(45)
tepat seorang desainer memberikan solusinya (Rustan Surianto, 2009: 10). Dalam buku panduan wisata ini konsep desain menampilkan foto dengan keterangan tulisan story telling perjalanan wisata penulis. Foto dan tulisan di desain menyerupai sebuah hasil cetakan foto yang diletakkan di atas papan kayu dilengkapi benda yang sering dijumpai saat melakukan wisata dan benda-benda yang dijumpai ditempat wisata.
E. Kajian Tentang Tagline
Pengertian Tagline atau slogan merupakan bagian dari iklan yang bertujuan agar iklan tersebut mudah diingat oleh konsumen. Tagline dalam suatu iklan memegang peranan penting. Tagline adalah kalimat singkat sebagai penutup teks inti yang menyimpulkan secara singkat tujuan komunikasi suatu iklan. Tagline merupakan suatu ungkapan pendek berisi pesan yang padat dan mudah diingat. Tagline ini bisa disamakan dengan selogan atau jargon dalam iklan (Nuradi dkk, 1996: 56).
Penggunaan tagline ini adalah untuk memperkuat kemampuan iklan dalam mengeksekusi (mencapai sasarannya) yaitu mempengaruhi konsumen untuk menggunakan produk yang diiklankan. Peran tagline dalam sebuah iklan merupakan sebuah hal yang teramat penting untuk dapat membantu menanamkan sebuah produk yang diiklankan ke dalam benak konsumen. Dengan adanya tagline dalam sebuah iklan, maka akan sangat membantu masyarakat untuk mengingat merek dari produk yang ditawarkan (Ismiati, 2000: 230). Jadi tagline merupakan sederet kalimat atau ungkapan kreatif yang mudah diingat dan mampu
(46)
27
mempresentasikan keseluruhan pesan iklan dari perusahaan kepada konsumen atau masyarakat dalam rangka proses penanaman konsep terhadap produk secara positif ke dalam benak masyarakat.
Tagline dapat digunakan untuk membantu mengomunikasikan titik pembeda dari pesaing (Susanto dan Wijanarko, 2004: 86). Tagline ini bisa berubah sesuai dengan perubahan situasi dan kondisi, maupun sebagai strategi agar konsumen tidak bosan (Hermawan Kartajaya, 2006: 58). Pengenalan tagline baru biasanya dilakukan melalui media massa cetak dan elektronik. Definisi-definisi di atas dapat ditarik simpulan bahwa tagline adalah bagian dari iklan yang biasa digunakan sebagai penutup pesan agar konsumen mudah mengingat isi pesan iklan dan mempunyai daya pembeda dari iklan-iklan pesaingnya.
Tagline efektif adalah yang mampu meningkatkan brand awareness, sesuai dengan tujuan iklan untuk mengenalkan atau meningkatkan pengetahuan konsumen tentang brand yang diiklankan tersebut. Iklan merupakan bagian dari strategi pemasaran yang harus dinamis. Dia harus mampu memupuk loyalitas konsumen terhadap brand tersebut, sehingga bisa mempertahankan atau bahkan meningkatkan eksistensi brand tersebut.
F. Kajian Tentang Maskot
Maskot yaitu orang atau binatang yang diberlakukan oleh suatu kelompok sebagai lambang pembawa keberuntungan atau keselamatan. Maskot merupakan tokoh representatif, produk simbolistik dan alat untuk berkomunikasi yang digunakan sebagai alat mencitrakan dan sosialisasi seseorang atau identitas kota
(47)
atau produk atau organisasi atau event tertentu. Maskot melambangkan nilai-nilai yang terkandung didalamnya yang mencitrakan karakter produk sebagai pendukung mengangkat identitas produk dan memiliki peran dalam pemasaran, juga sebagai alat komunikasi efektif dan membantu menarik perhatian agar lebih dikenali. Maskot sejatinya dirancang sebagai alat kampanye dan merchandising berdasarkan informasi yang muncul melalui karakter yang imajinatif dan merupakan representasi produk yang diwakilinya (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2011: 563).
1. Ciri maskot
a. Maskot yaitu desain visual yang berfungsi sebagai lambang korporasi dan merupakan bagian dari branding, karena sekaligus berfungsi dalam promosi. b. Obyek maskot dapat berupa binatang nyata atau fantasi.
c. Bentuk maskot dapat berupa 2 dimensi atau 3 dimensi (bentuk maskot 3 dimensi berupa: boneka, manekin, patung dan souvenir).
d. Bagi perusahaan, maskot dapat membawa visi misi karena diharapkan mampu membawa keuntungan secara materi atau spiritual bagi perusahaan.
2. Fungsi maskot
Maskot memiliki beberapa fungsi, antara lain : a. Sebagai sarana yang efektif untuk pemasaran.
b. Alat penarik perhatian konsumen terhadap produk atau jasa yang ditawarkan. c. Sebagai kebanggaan produk atau perusahaan.
d. Pengingat bagi konsumen terhadap produk atau perusahaan pemilik maskot. e. Untuk mendukung keberhasilan produk.
(48)
29
Dahulu maskot digunakan keperluan suatu suku agar membedakan suku mereka dengan suku lain (Adi Kusrianto, 2007: 235). Selain itu maskot biasanya mewakili hal-hal yang dimiliki atau menjadi harapan atau cita-cita suatu kelompok, oleh karena itu pemilihan obyek yang akan digunakan sebagai maskot sebaiknya dipikirkan dengan matang dan perancangannya memenuhi filosofi yang diinginkan. Maskot ini nantinya berfungsi sebagai logo objek wisata Kabupaten Karanganyar. Gregory Thomas (2000), membuat kriteria logo yang baik, antara lain: logo harus menonjol secara visual dan membuatnya mudah diingat dan dapat diidentifikasi dengan cepat (visibility). Logo harus dapat diaplikasi dengan mudah pada berbagai media, dan berbagai teknik aplikasi digital maupun manual (applicable). Logo harus dapat dengan mudah dibedakan dari logo-logo lainnya (distinctiveness). Logo dapat dengan mudah dimengerti, menyimbolkan arti yang ingin diwujudkan serta sesuai dengan kebudayaan dan aturan yang berlaku (simplicity). Logo yang unik dan dapat menimbulkan pesan personal pada setiap orang yang melihat (retention). Logo dapat diaplikasikan dengan warna maupun hitam putih (color). Logo dapat menggambarkan arti serta visi misi tanpa penggambaran secara berlebihan (descriptiveness). Logo setidaknya dapat bertahan lebih dari 15 tahun (timeless).Terdapat hirarki dan semua elemen dapat tersusun selaras sesuai pesan yang ingin disampaikan (modularity). Logo dapat menyesuaikan dengan usia dan pengenalan pesan yang ingin disampaikan (Equity).
Perancangan maskot wisata alam Karanganyar dianalisis dari patung semar. Merupakan patung yang melambangkan ketaatan, keseburan dan
(49)
ketentraman. Ketentraman sendiri merupakan slogan dari Kabupaten Karanganyar. Tambahan yang digunakan yakni kamera, maka ide untuk menciptakan maskot menggunakan kamera dipilih untuk menjadikan identitas wisata yang indah untuk diabadikan.
G. Kajian Tentang Fotografi
Fotografi yaitu seni dan proses pembuatan gambar (melukis dengan sinar) dengan film atau permukaan yang dipekakan (Sugiarto, 2009: 6). Gambar yang dihasilkan diharapkan sama persis dengan aslinya, hanya dalam ukuran yang jauh lebih kecil. Hal tersebut mengacu pada proses fotografi manual, berbeda dengan sekarang yang cenderung menggunakan peralatan digital dimana tidak lagi menggunakan film untuk menyimpan hasil pemotretan. Adapun fotografi digital ialah proses kerja pemotretan atau pembuatan foto yang tidak menggunakan film. Sejak awal pembuatan foto sampai pada proses pencetakan dan penyimpanan, dilakukan dengan menggunakan perangkat komputer dan perangkat pendukung digital lainnya sebagai pengganti kamar gelap.
Fotografi yaitu alat perekam gambar atau seni yang pengolahan dan pengerjaannya dengan memakai kamera foto. Dapat disimpulkan dari pendapat di atas, fotografi merupakan merupakan salah satu cabang seni yang proses berkaryanya menggunakan alat bantu berupa kamera sebagai unsur utama dan dengan memanfaatkan pantulan cahaya pada objek untuk proses perekaman. Seperti halnya cabang seni lainnya, fotografi mengalami perkembangan menyangkut kamera dan teknik pemotretan (Susanto, 2011: 141). Hal ini
(50)
31
menyebabkan munculnya keberagaman karya fotografi. Sedangkan karya seni adalah buah tangan atau hasil cipta seni, baik bersifat fisik maupun non-fisik (Susanto, 2011: 216). Jadi jika digabungkan, penjelasan karya fotografi kurang lebih ialah hasil cipta seni yang menggunakan media perekam gambar dalam hal ini kamera digital.
H. Kajian Tentang Pariwisata
Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan oleh seseorang dari tempat ke tempat lain dalam sementara waktu dengan perencanaan dan dengan maksud bukan untuk mencari nafkah di tempat yang dikunjungi tetapi semata-mata untuk menikmati kegiatan tamasyanya (Richard Shite dalam Marpaung dan Bahar, 2000: 46-47).
Wisata dalam ilmu sosial merupakan alat pemuas kebutuhan tingkat tersier yang dalam pelaksanaanya untuk melengkapi kebutuhan yang lebih utama. Dapat disimpulkan bahwa pariwisata adalah proses perjalanan dari satu tempat ke tempat lain dalam tempo tertentu unuk memenuhi kepuasan batin.
Host and Guest (1989) dalam (Kusumanegara, 2009: 3), mengklasifikasikan jenis pariwisata sebagai berikut:
1. Pariwisata Etnik (Etnhic Tourism), yaitu perjalanan untuk mengamati perwujudan kebudayaan dan gaya hidup masyarakat yang menarik.
2. Pariwisata Budaya (Culture Tourism), yaitu perjalanan untuk meresapi atau untuk mengalami gaya hidup yang telah hilang dari ingatan manusia.
(51)
3. Pariwisata Rekreasi (Recreation Tourism), yaitu kegiatan pariwisata yang berkisar pada olahraga, menghilangkan ketegangan dan melakukan kontak sosial dengan suasana santai.
4. Pariwisata Alam (Eco Tourism), yaitu perjalanan kesuatu tempat yang relatif masih asli atau belum tercemar, dengan tujuan untuk mepelajari, mengagumi, menikmati pemandangan, tumbuhan, dan binatang liar serta perwujudan budaya yang ada atau pernah ada di tempat tersebut.
5. Pariwisata Kota (City Tourism), yaitu perjalanan dalam suatu kota untuk menikmati pemandangan, tumbuhan dan binatang liar serta perwujudan budaya yang ada atau pernah ada di tempat tersebut.
6. Rersort City, yaitu kota atau perkampungan yang mempunyai tumpuan kehidupan pada persediaan sarana atau prasarana wisata yaitu penginapan, restoran, olahraga, hiburan dan persediaan tamasya lainnya.
7. Pariwisata Agro (Agro Tourism yang terdiri dari Rural Tourism atau Farm Tourism) yaitu merupakan perjalanan untuk meresapi dan mempelajari kegiatan pertanian, perkebunan, peternakan dan kehutanan. Jenis wisata ini bertujuan mengajak wisatawan memikirkan alam dan kelestariannya.
Berdasaran prioritas pengembangannya dibagi menjadi dua, wisata unggulan dan wisata alternative. Wisata unggulan yaitu objek wisata yang dilihat dari fasilitas memadai mampu mencukupi kebutuhan wisatawan, pengelolaan dan sarana prasarana di kelola langsung Dinas Pariwisata.Sedangkan objek wisata alternatif dilihat dari lokasi,sulit untuk dibangun infrastruktur, kalau bisa
(52)
33
membutuhkan waktu yang lama. Pengeolaan diserahkan ke LSM atau masyarakat sekitar.
I. Kajian tentang Sejarah dan Geografis Kabupaten Karanganyar 1) Sejarah Lahirnya Kabupaten Karanganyar
Karanganyar lahir sebagai dukuh kecil, tepatnya terjadi pada tanggal 19 April 1745 atau 16 Maulud 1670. Pencetus nama Karanganyar adalah Raden Mas Said, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Pangeran Sambernyawa. Cikal bakal daerah Karanganyar berasal dari Raden Ayu Diponegoro atau Nyi Ageng Karang dengan nama kecil Raden Ayu Sulbiyah. Pada waktu itu Karanganyar menjadi sebuah dukuh kecil (badran baru) yang termasuk dalam wilayah Kasunanan Surakarta, pada saat itu pimpinan Swapraja Kasunanan Surakarta adalah Sri Pakubuwono II.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Karangnyar Nomor 20 Tahun 1998 tentang Hari Jadi Kabupaten Karanganyar, maka Hari Jadi Kabupaten Karangnyar ditetapkan pada tanggal 18 November 1917. Nama Karanganyar sendiri terbentuk dari tiga kata yang masing-masing mempunyai arti dan maksud:
Ka : Kawibawaningkang dipun gayuh (kawibawaan yang dicita-citakan). Rang : Rangkepanipun lahir bathin pulung lan wahyunipun sampun turun temurun (rangkapnya lahir dan batin, pulung dan wahyunya turun).
(53)
Anyar : Badhe nampi perjanjian anyar/ enggal winisudha jumeneng Mangkunegoro I (akan menerima perjanjian baru yang diangkat menjadi Mangkunegoro I).
Kabupaten Karanganyar mempunyai semboyan yaitu TENTRAM yang artinya TEN-tram, RA-mah dan nya-Man. Selain itu Kabupaten Karanganyar mempunyai julukan Bumi Intanpari yang artinya kawasan industri, pertanian dan pariwisata.
Bentuk lambang dari Kabupaten Karanganyar berbentuk perisai dan terlukiskan empat belas macam benda alam, bangunan, tumbuh-tumbuhan yang tata letaknya tersusun secara artistic, empat diluar, sepuluh didalam segi enam.
Gambar 7 . Logo Kabupaten Karanganyar
(sumber: http://www.karanganyarkab.go.id/20110109/sejarah/ diakses tanggal 18Agustus 2015 pukul.08.5)
Kabupaten Karanganyar merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang terletak di 70o28” LS-70o46” LS dan 110o40” BT-110o70” BT berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Timur. Berikut ini adalah batas wilayah kabupaten Karanganyar.
(54)
35
1. Sebelah utara : Kabupaten Sragen
2. Sebelah barat : Kabupaten Boyolali dan Kota Surakarta
3. Sebelah selatan : Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Wonogiri 4. Sebelah timur : Kabupaten Magetan dan Kabupaten Ngawi
Kabupaten Karanganyar terletak di lereng Gunung Lawu. Salah satu gunung yang sudah tidak aktif, kurang lebih 35% wilayah Kabupaten Karanganyar merupakan hutan lindung dan perkebunan. Banyak wisata alam terdapat di daerah ini diantaranya.
a) Air Terjun Jumog / Grojogan Jumog
Air Terjun Jumog terletak di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah ini dikenal masyarakat setempat dengan nama The Lost Paradise (surga yang hilang). Fasilitas yang di tawarkan antara lain permainan anak, kolam renang, gazebo, rest area, rumah makan, panggung hiburan, flying fox. Juga terdapat cottage dan beberapa home stay sekitar 1 km dari lokasi air terjun. Tiket masuk objek wisata sebesar 6.000 rupiah.
Gambar 8. Air Terjun Jumog (Sumber : Dokumentasi oleh Arvin)
(55)
Gambar 9. Air Terjun Jumog (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Gambar 10. Kolam Renang di area Air Terjun Jumog (sumber: Dokumentasi pribadi)
(56)
37
Gambar 11. Fasilitas taman bermain dan rest area di air terjun jumog (Sumber: Dokumentasi pribadi)
b) Kebun Teh Kemuning
Perkebunan Teh Kemuning dikelola oleh PT. Agro Tourism Kemuning terletak di Desa Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar. Terletak di ketinggian 1.540 di atas permukaan laut terletak di daerah antara Candi Sukuh dan Candi Cetho. Menawarkan pemandangan alam pegunungan dengan iklim yang sejuk dan suhu sekitar 21,5oC. Selain menjadi destinasi pariwisata, perkebunan teh ini juga biasa digunakan sebagai lokasi foto pre wedding. Di Kebun teh banyak terdapat rumah makan yang menawarkan racikan teh tradisional khas kebun teh Kemuning, antara lain: Ndoro Donker dan Bale Biaranti. Selain itu menyediakan makan khas Kabupaten Karanganyar yaitu timus isi manisan beligo.
(57)
Gambar 12. Area Perkebunan Teh Kemuning (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Gambar 13. Area Perkebunan Teh Kemuning (Sumber: Dokumentasi pribadi) c) TAHURA K.G.P.A.A. Mangkunagoro I
Merupakan area konservasi tumbuhan dan tanaman yang dilindungi dan dibudidayakan. Di tempat wisata ini kita dapat hiking menyusuri lebatnya pepohonan dan dinginnya udara Pegunungan Lawu. Terdapat area untuk hiking, penangkaran rusa, merak, permainan anak, pembibitan tanaman, pembibitan bunga, camping dan outbond. Tiket masuk sebesar 4.000 rupiah sudah termasuk pembayaran asuransi sebesar 1.000 rupiah. Untuk area parkir sudah disediakan
(58)
39
dengan tarif 2.000 rupiah untuk sepeda motor dan 5.000 rupiah untuk mobil. Lokasi Tahura dapat diakses menggunakan kendaraan umum dari terminal Karangpandan dengan menaiki bus umum jurusan terminal Terminal Ngargoyoso dilanjutkan dengan naik ojek.
Gambar 14. Gerbang masuk Tahura K.G.P.A.A. Mangkunagoro I (Sumber: Dokumentasi oleh Dimas Suyatno)
Gambar 15. Tempat bermain untuk anak di Tahura K.G.P.A.A. Mangkunagoro I (Sumber: Dokumentasi oleh JIBI Photograph)
(59)
Gambar 16. Tracking Area di Tahura K.G.P.A.A. Mangkunagoro I (Sumber: Dokumentasi oleh JIBI Photograph)
d) Sekipan Camp
Sekipan Camp merupakan area wisata alam untuk camping. Di sini tersedia area camping dan outbond lengkap dengan toilet dan listrik. Jadi bagi para pengunjung tidak perlu kuwatir gadget anda kehabisan baterai. Sekipan Camp terletak di Tawangmangu. Cukup membayar tiket sebesar 8.000 rupiah per orang kita dapat berkemah sehari semalam disni.
Gambar 17. Sekipan Camp (Sumber: Google Picture)
(60)
41
Gambar 18. Pengunjung sedang berkemah di Sekipan Camp (Sumber: Dokumentasi oleh Pengelola Sekipan Camp) e) Grojogan Sewu
Grojogan Sewu terletak di Hutan Wisata Tawangmangu. Air terjun ini memiliki ketinggian 81 meter. Untuk memasuki air terjun ini kita harus menuruni tangga berbatu sebanyak 1.250 anak tangga. Selain air terjun, taman wisata Tawangmangu juga menawarkan keindahan hutan wisata yang masih asri dengan luas 20 ha. Pengunjung dapat melihat berbagai jenis pohon dengan satwa kera jinak disana. Fasilitas yang dapat dinikmati pengunjung di Taman Wisata Tawangmangu adalah kolam renang, mushola, tempat outbond, rest area, tempat bermain anak, tubing / mini rafting, mini waterboom dan rumah makanan serta souvenir.
(61)
Gambar 19. Grojogan Sewu
(Sumber: Dokumentasi pribadi oleh Arvin)
f ) Candi Sukuh
Candi Sukuh merupakan candi Hindu peninggalan Majapahit. Candi Sukuh terlatak di Desa Berjo, kecamatan Ngargoyoso. Untuk mencapai lokasi ini bisa menggunakan kendaraan umum maupun kendaraan pribadi. Candi Sukuh menawarkan pesona yang luar biasa dari mulai relief candi hingga arca yang kontrofersial. Karena bentuk arca candi sukuh menampakkan alat vital laki-laki dan perempuan yang melambangkan kesuburan. Selain itu bangunan candi menyerupai piramida terpancung yang hingga saat ini belum terpecahkan misterinya. Untuk masuk ke area candi kita cukup membayar tiket masuk sebesar 7.000 rupiah.
(62)
43
Gambar 20. Candi Sukuh ( sumber: www. Google.com) g) Candi Cetho
Candi Cetho merupakan candi hindu yang sampai sekarang masih di gunakan sebagi tempat peribadahan dan perayaan hari besar umat hindu. Candi Cetho terletak di dusun cetho, desa Gumeng, kecamatan Jenawi. Untuk mencapai lokasi candi kita bisa menggunakan transportasi umum sampai terminal Ngargoyoso dilanjutkan naik ojek. Dalam komplek Candi Cetho terdapat tiga bangunan utama yaitu Candi Cetho, Pure Saraswati dan Candi Kethek. Untuk masuk komplek Candi Cetho kita cukup membayar 7.000 rupiah.
Gambar 21. Candi Cetho (Sumber : Dokumentasi pribadi)
(63)
J. Kajian tentang Story Telling
Pellowski (dalam Nurcahyadi, 2010), mendefinisikan story telling sebagai sebuah seni atau seni dari sebuah keterampilan bernarasi dari cerita-cerita dalam bentuk syair atau prosa yang dipertunjukkan atau dipimpin oleh satu orang di hadapan audience secara langsung dimana cerita tersebut dapat dinarasikan dengan cara diceritakan atau dinyanyikan dengan atau tanpa musik dan gambar yang mungkin dapat dipelajari secara lisan, baik melalui sumber tercetak ataupun melalui sumber rekaman.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2011), Story telling merupakan cerita, kisah, dongeng, sebuah tutur yang melukiskan suatu proses terjadinya peristiwa secara panjang lebar, karangan yang menyajikan jalannya kejadian-kejadian, lakon yang diwujudkan dalam pertunjukan (tentang drama, film, dan sebagainya).
Menurut Siswanto (2008), mengatakan bahwa cerita itu mampu mengembangkan nilai personal apabila pesan yang disampaikan dapat:
1. Memberikan kesenangan dan kenikmatan 2. Mengembangkan imajinasi
3. Memberikan pengalaman yang benar-benar dapat dihayati 4. Mengembangkan pandangan ke arah perilaku manusia
5. Menyuguhkan pengalaman-pengalaman yang bersifat universal.
Menurut Simanjuntak (2008), mengatakan bahwa semua orang menyukai cerita yang baik, baik dia kaya atau miskin, berpangkat atau rakyat jelata, orang dewasa ataupun anak-anak, semuanya menyukai cerita. Cerita merupakan alat
(64)
45
yang ampuh untuk menyampaikan pengajaran, pesan maupun teguran. Namun demikian, cerita tidak terlepas dari segi inteleknya karena cerita juga berfungsi untuk memberi informasi. Melalui cerita seseorang akan mempelajari hal-hal, situasi, dan tempat-tempat yang belum pernah dijumpai sebelumnya.
K. Kajian Flat Design dan Flat Lay Fotografi
Flat design adalah Desain yang mengusung bentuk simpel dengan membuang segala bentuk effect gradasi, bayangan, glossy dan lain-lain. Konsep Flat design bukan berarti tanpa efek sama sekali. Flat design lebih menekankan pada penggunaan warna yang solid, typography, dan elemen User Interface yang lebih sederhana. Sehingga yang tampil adalah bentuk flat simple dan perpaduan warna yang enak dilihat (sumber.www.hmva-ui.com diakses 2 februari 2016).
Flat design bermain dengan perpaduan warna. Peran warna dalam flat design ini sangat penting sekali. Dengan memilih warna yang pas dengan tema yang digunakan dalam desain sangat membantu sekali dalam membentuk flat design yang indah dan terlihat cantik. Salah satu efektifitas dalam merancang flat design adalah penggunaan logo yang simple dengan 1 warna dan penerapannya pun antara konten dan logo desain harus sesuai konsep baik warna maupun bentuk. Untuk masalah konten dalam design ini mempunyai konten sederhana dengan desain yang simple dan tidak ramai. Namun penggunaan typografi dengan flat design ini sangat penting. Dengan menghindari warna warna hitam dan putih sebagai bawaan adalah syarat penting dalam design flat. Teknik flat design ini adalah tehnik desain yang sangat minimalis.
(65)
Sedangkan flat lay photography merupakan foto dengan konsep menata beberapa objek di atas permukaan datar. Penataan disini bisa bebas atau teratur yang mengedepankan nilai keindahan. Permukaan datar yang biasa di gunakan adalah permukaan yang mempunyai warna ataupun bertekstur seperti kayu, menyesuaikan objek dan tema (sumber.www.gertrudeanduvy.com diakses 2 februari 2016).
Flat lay photography biasanya digunakan untuk mempromosikan objek yang ditata di atas permukaan datar agar lebih mudah menarik audience dan pandangan audience lebih terfokus pada objek yang ditata. Karena tidak banyak memuat banyak elemen didalamnya, dengan latar belakang polos dan simpel. Konsep flat lay fotografi dapat digunakan sebagai acuan design media promosi wisata. Berdasarkan kelebihan yang dimiliki flat lay fotografi. Selain itu flat lay konsep juga populer di kalangan masyarakat.
Gambar 22. Flat Design
(66)
47
Gambar 23. Flat lay photography
(Sumber: www.candypop.uk.com diakses 2 Februari 2016) L. Metode Perancangan
1. Langkah perancangan
Langkah perancangan lebih mengacu pada kreatifitas dan kemampuan menyajikan gagasan baru dan inovatif, terhadap data yang telah diperoleh di lapangan, kemudian strategi kreatif adalah memfokuskan apa yang harus dikomunikasikan kepada audience atau penerima pesan. Tolak ukur dari perancangan media promosi alam Kabupaten Karanganyar Provinsi Jawa Tengah ini adalah faktor efektivitas dan efisiensi dari media promosi yang digunakan setelah data dari lapangan terkumpul dan siap untuk diolah, sehingga langkah selanjutnya adalah:
a) Melakukan studi bentuk dan pengkajian data atau disebut juga idea layout (layout gagasan), terkait dengan peracangan media desain dan media yang akan digunakan.
b) Membuat sketsa awal atau rough layout.
(67)
d) Penyempurnaan comprehensive layout untuk dijadikan final design dalam bentuk jadi sehingga dapat dilihat dan dipahami secara jelas.
2. Bentuk data a. Data verbal
Data tertulis (verbal) mengenai perancangan media promosi alam Kabupaten Karanganyar Provinsi Jawa Tengah diperoleh dari berbagai macam sumber. Data verbal didapat selain dari hasil wawancara dengan sumber primer, juga berasal dari artikel, buku dan internet.
Kabupaten Karanganyar merupakan salah satu Kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Tengah yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Timur. Wilayah Kabupaten Karanganyar sebagian besar merupakan daerah pegunungan yang terletak di lereng Gunung Lawu sebelah barat. Jumlah penduduk di Kabupaten Karanganyar sekitar 861.845 jiwa dengan luas wilayah 77.378,6 hektar yang terbagi menjadi 17 kecamatan. Tipografi wilayah Kabupaten Karanganyar adalah hutan, perkebunan dan lahan kering dengan curah hujan 116 hari/ tahun. Sehingga suhu udara di Kabupaten Karanganyar sejuk dan dingin. Di Kabupaten Karanganyar terdapat berbagai objek wisata, dapat dikategorikan menjadi empat jenis pariwasata, yaitu wisata alam, wisata seni dan budaya, wisata religi serta wisata buatan. Sedangkan menurut prioritas pengembangan dibedakan dalam dua jenis yaitu : wisata unggulan dan wisata alternatif, beberapa tempat wisata andalan Kabupaten Karanganyar antara lain: Candi Cetho, Candi Sukuh, Air Terjun Grojogan Sewu, Air Terjun Jumog, TAHURA, Sekipan Camp, Kebun Teh dan ada beberapa wisata alternatif yang menarik untuk dikunjungi dan murah meriah
(1)
Candi Kethek merupakan Punden tempat persembahan dengan mahkota kera diatasnya. Menurut cerita candi kethek merupakan tempat semedi Anoman. Setelah berkeliling di komplek Candi Cetho, kita dapat beristirahat sambil menikmati seduhan teh khas racikan warga kemuning yang dijual di warung-warung sekitaran komplek candi cetho. disini kita dapat mengabadikan momen saat berkenjung ke Candi Cetho yang mempesona ini.
Perjalanan saya lanjutkan dari Candi Cetho menuju Candi Sukuh. Jarak yang akan saya tempuh menuju Candi Sukuh sekitar 11 Km. Jalanan menuju Candi Sukuh berupa tanjakan, turunan dan kelokan. perjalanan dari Candi Cetho menuju Candi Sukuh membutuhkan waktu sekitar 25 menit. Candi Sukuh terletak di Desa Berjo, Ngargoyoso. Dengan membayar tiket masuk 5.000 rupiah kita dapat menikmati wisata sejarah dan pendidikan di candi Sukuh yang penuh kontroversi ini.
Menginjakkan kaki di teras pertama bagian depan, terdapat gapura utama yang masih utuh. Bentuk gapura cukup unik, posisinya tidak sejajar namun miring seperti model trapesium dengan atap diatasnya. saat Menuju ke teras kedua, gapura sudah tidak utuh lagi. Hanya tersisa dinding gapura yang tingginya hanya sebatas tangga naik dan tidak beratap. Di kanan dan kiri gapura terdapat patung penjaga pintu atau dwarapala namun kondisinya sudah rusak dan bentuknya tidak jelas. Memasuki teras ketiga, kondisi gapura hampir sama dengan gapura kedua yang sudah tidak utuh lagi.
Pada teras ketiga ini terdapat pelataran besar dengan candi induk dan beberapa relief di sebelah kiri serta beberapa patung di sebelah kanan.Candi Cetho memiliki sebuah keunikan. disana terdapat beberapa arca yang menampilkan
(2)
simbol alat kelamin manusia, hal ini yang membedakan dari candi lain. Beberapa arca menggambarkan Lingga sebagai perwujudan kemaluan pria dan Yoni sebagai perwujudan kemaluan wanita.
Kemudian pada bagian kiri candi induk terdapat serangkaian relief-relief yang merupakan mitologi utama Candi Sukuh dan beberapa patung hewan seperti celeng (babi hutan) dan gajah berpelana. Dibagian kanan candi terdapat patung garuda yang merupakan bagian dari cerita pencarian air kehidupan yang terdapat dalam kitab Adiparwa. Setelah puas mengelilingi candi dan mengabadikan pesona landscape Candi Cetho ini,jelajah wisata Karanganyar berlanjut ke TAHURA KPPAG.
Taman Hutan Raya K.G.P.A.A.Mangkunagoro I biasa dipanggil TAHURA Karanganyar, lokasinya berjarak 100 meter dari Candi Sukuh tepatnya di Desa Berjo. Setelah sampai gerbang TAHURA kita harus membayar tiket masuk sebesar 3.000 rupiah dan 1.000 rupiah untuk asuransi keselamatan, tarif parkir motor sebesar 2.000 rupiah sedangkan mobil 5.000 rupiah. Selesai membayar retribusi masuk, pengunjung dapat menjelajah TAHURA ini dengan mengikuti jalur jelajah yang sudah ada. Kurang lebih 500 meter dari gerbang terdapat kantor pusat pengelola Tahura. Disamping kantor pusat terdapat tanah lapang yang dapat digunakan untuk berkemah. Untuk berkemah disini setiap orang harus membayar 11.000 rupiah dengan biaya sewa tenda sebesar 30.000 per buah. Buat teman-teman yang ingin bermalam tapi tidak didalam tenda. Terdapat satu villa besar dengan 4 kamar. Biaya sewa villa in 800rb per malam,
(3)
Fasilitas yang ada di TAHURA ini adalah terdapat 4 kamar mandi, satu mushola. Terdapat area outbond dan permainan anak. Tahura sendiri sebenarnya merupakan kawasan pelestarian alam untuk menunjang pendidikan, pariwisata dan rekreasi. satu-satunya Taman Hutan Raya di Provinsi Jawa Tengah. Di TAHURA ini terdapat berbagai jenis flora yang terdiri dari berbagai jenis vegetasi endemik, dan fauna yang sebagian merupakan fauna langka yang tidak kurang dari 34 jenis binatang. Disamping tempat rekreasi tempat ini digunakan juga untuk kegiatan penelitian dan perkemahan. Sekitar 200 meter dari area outbond terdapat penangkaran rusa dan merak. Pengunjung yang menyukai tantangan, disini terdapat jalur khusus jelajah alam sejauh 5 km. Namun pengunjung juga harus berhati-hati, masih banyak satwa liar sedang mencari makan, seperti ayam alas, rusa jawa, kerbau liar, kambing hutan,monyet, babi hutan bahkan macan kumbang. Tak lengkap rasanya kalau tidak mengabadikan foto TAHURA yang mempesona.
Waktu tempuh dari TAHURA menuju Grojogan Jumog sekitar 10 menit. Lokasinya di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso sekitar 1,2 Km dari TAHURA. Untuk mencapai lokasi Grojogan Jumog jika naik Bus kita harus turun di Desa Berjo dan dilanjutkan naik ojek. Harga tiket masuk sebesar 3.000 rupiah. Buat traveller yang berkunjung kesini jangan kaget, karena untuk mencapai air terjun kita harus berjalan kaki sejauh 400 m menuruni anak tangga. Sepanjang kanan kiri anak tangga di tumbuhi tumbuhan paku pakuan berukuran besar, Segerombolan monyet bergelantungan dipohon, seakan menyambut setiap pengunjung.
Sekitar 10 menit berjalan menuruni anak tangga. Akhirnya terbayar dengan indahnya air terjun jumog, beningnya air seakan mengajak kita untuk
(4)
mandi disana. Namun ada larangan untuk mndi di bawah air terjun.Namun jangn kecewa,kita masih bisa bermain air di sepanjang aliran sungai, sekaligus befoto mengabadikan moment di sini.
Buat teman teman yang berlibur bersama kluarga disini terdapat coutege untuk bersantai, terdapat pula panggung hiburan rakyat, kolam renang, area outbond dan warung yang menjual makanan seperti sate kelinci, sate ayam, timus dan seduhan teh khas Ngargoyoso.Tak terasa satu setengah jam saya di sini menikmati alaminya grojogan jumog. Akhirnya perjalanan saya lanjutkan menuju air terjun yang terkenal, yaitu Grojogan Sewu.
Lokasi Grojogan Sewu di Desa Sepanjang, Tawangmangu jaraknya sekitar 9,6 Km dari Grojogan Jumog. Transportasi umum menuju Grojogan Sewu sangat mudah. Sepanjang perjalanan sobat backpacker akan disuguhkan pemandangan
bukit, perkebunan sayur dan buah. Buat sobat backpaker yang mengendarai kendaraan roda dua,siapkan jaket. Karena udara dingin akan menerpa tubuh
kalian. Setelah menempuh perjalanan sekitar setengah jam, akhir nya sampai juga di Grojogan Sewu.
Segera ku bergegas menuju loket masuk yang jaraknya tidak jauh dari parkiran. Cukup dengan membayar 13.500/ orang kita dapat menikamti indahnya Air Terjun yang sangat terkenal ini. Untuk menuju Air Terjun kita harus berjalan kaki melewati anak tangga berjumlah sekitar 1000 anak tangga.
Buat teman teman yang tidak kuat berjalan jauh, ada alat transportasi alternatif yaitu dengan mengendarai kuda. Dengan membayar sekitar 20.000 rupiah pereorang kita dapat menyewa kuda untuk sekali jalan.
(5)
Sepanjang perjalanan melewati tangga ada beberapa kera liar yang bergelanungan di pohon menyambut perjalanan saya. Sampai dilokasi air terjun terlihat tanah lapang dengan pohon yang rindang, warung makan berjajar rapi.
Di Grojogan Sewu ini terdapat mushola dan toilet yang bersih. Di sini terdapat permainan anak dan mini waterboom, cukup membayar 5.000 rupiah . Untuk sobat backpacker yang menyukai tantangan, Disini terdapat area outbond, Mini Rafting dengan tarif 11.000 rupiah dan Flying Fox sebesar 15.000 rupiah.
Sambil bersantai menikmati pesona alam di area grojogan sewu kita akan melihat banyak grombolan monyet yang sedang bercengkrama bersama gerombolanya. Terkadang mereka menghampiri kita. Buat pengunjung harus berwaspada, karena monyet ini masih liar, simpan barang bawaan anda.
Deras suara air terjun terdengar begitu deras, seakan menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan. Air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 81 meter. Dari kejauhan sudah bisa merasakan butiran-butiran embun dari air terjun yang terhempas angin, sejuk dan dingin. Di deket air terjun terdapat larangan untuk mandi disana karena berbahaya. Mengingat derasnya arus air bisa saja membawa batuan dari atas, tetapi ada saja orang yang nekat mandi di sana. Tidak lupa saya mengabadikan foto keindahan grojogan sewu yang terkenal ini.
Sekipan Camp salah satu tempat favorit untuk camping bersama keluarga, teman maupun acara malam keakraban. Lokasinya sekitar 1,5 km dari grojogan sewu. Setelah menempuh perjalanan sekitar 10 menit, akhirnya sampai juga di Sekipan Camp. Sesampainya di gapuro masuk Sekipan Camp, disambut tulisan besar “SEKIPAN CAMP” berwarna merah. Di kanan kiri terlihat pohon pohon besar yang menjulang tinggi dengan kokohnya.
(6)
Disini saya mendirikan tenda yang sudah kupersiapkan sebelumnya. Mencari tempat yang landai dan dekat dengan pohon. Bersamaan dengan turunya kabut dari atas bukit menambah suasana dingin. saat menelusuri track area sambil mencari pedagang yang menjual jagung bakar. Meski saya berada di bumi perkemahan. Saya dengan mudah menjumpai pedang yang menjual berbagai makanan seperti jagung bakar, ubi bakar, dan berbagai minuman penghangat badan. fasilitas disini juga sudah lengkap, terdapat kamar mandi dan mushola. di sini ternyata saya tidak sendiri banyak anak pramuka yang sedang berkemah. Ada beberapa pengunjung yang sedang asik berfoto bersama. Semburat cahaya matahari senja masih terlihat menembus lebatnya dedaunan seakan berpamitan kepada kita di hari yang sangat menyenangkan berwisata ke Kabupaten Karanganyar yang mempesona ini.