Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Program Pendidikan Homeschooling Destiny Institute di Kota Salatiga T2 942012033 BAB I

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Pendidikan

merupakan

bagian

penunjang

kehidupan manusia yang sangat penting, dalam UU no
20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
disebutkan bahwa pendidikan adalah sebuah usaha
sadar dan terencana yang ditujukan untuk menunjang
suasana

belajar

dan


proses

pembelajaran

guna

mengembangkan potensi seperti spiritual keagaman,
kepribadian,

kecerdasan,

keterampilan

lainnya

pada

akhak
diri


mulia

siswa.

serta

Pengertian

pendidikan juga dipaparkan oleh Mudyaharjo (2001: 62)
sebagai

sebuah usaha sadar yang

dilakukan oleh

keluarga, masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan
bimbingan,

pengajaran


dan/

atau

latihan

yang

berlangsung di sekolah dan di luar sekolah untuk
mempersiapkan siswa agar dapat memainkan peranan
secara

tepat

dalam

berbagai

lingkungan


hidup.

Pengertian pendidikan tersebut menunjukkan bahwa
pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan
untuk memperoleh atau mengembangkan keterampilanketerampilan
Disebutkan

khusus
oleh

untuk

menunjang

Mudyaharjo

(2001:

kehidupan.

62)

bahwa

pendidikan dapat berlangsung di sekolah dan di luar
1

sekolah. Abdullah (2011: 18) menjelaskan bahwa sekolah
merupakan sebuah lembaga yang dirancang untuk
kegiatan belajar mengajar yang dibimbing oleh pengajar.
Sekolah juga dapat dijadikan sebagai solusi untuk
mengatasi

keterbatasan

keluarga

dalam

mendidik


anaknya secara sadar dan terencana. Di Indonesia
sendiri, pembagian pendidikan pada sekolah disesuaikan
dengan usia peserta didik, hal ini berlaku untuk
pendidikan formal dan nonformal. Hal ini menunjukkan
bahwa pendidikan dapat dilakukan secara formal yakni
dengan tatanan sekolah yang ditetapkan pemerintah dan
secara nonformal (Mudyaharjo 2001: 47). UU No 20
tahun 2003 juga menyebutkan bahwa pendidikan di
Indonesia

dibagi

menjadi

tiga

kelompok

yang


menyelenggarakan layanan pendidikan, yaitu pendidikan
formal, pendidikan informal, pendidikan nonformal.
Pendidikan

formal

adalah

pendidikan

yang

terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan
dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.
Sedangkan

pendidikan

informal


adalah

pendidikan

melalui jalur keluarga dan lingkungan.

Sedangkan

pendidikan nonformal diselenggarakan bagi masyarakat
yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi
sebagai pengganti, penambah dan/ atau pelengkap
pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan
sepanjang hayat. Pendidikan nonformal juga berfungsi
2

untuk mengembangkan potensi siswa dengan penekanan
pada

penugasan


pengetahuan

dan

keterampilan

fungsional serta pengembangan sikap serta kepribadian
profesional. Satuan pendidikan nonformal terdiri atas
lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar,
pusat

kegiatan

belajar

masyarakat

serta


satuan

pendidikan lainnya yang sejenis.
Mencermati
Indonesia,

perkembangan

sekarang

ini

pendidikan

banyak

lembaga

di
yang


menyediakan pendidikan nonformal. Hal ini disebabkan
kesadaran orang tua terhadap pendidikan anak semakin
tinggi. Ketidak puasan orang tua terhadap pendidikan
formal

turut

memicu

tumbuh

dan

berkembangnya

pendidikan non formal. Hal tersebut terlihat dari banyak
siswa yang masih diikut sertakan dalam pendidikan
nonformal seperti les meskipun sudah mengikuti tatanan
pendidikan formal. Salah satu pendidikan nonformal
yang

sedang

menarik

minat

masyakarat

adalah

pendidikan homeschooling. Homeschooling merupakan
salah satu dari pendidikan nonformal. Homeschooling
merupakan

metode

pendidikan

yang

menerapkan

pembelajaran dengan suasana nyaman tanpa tekanan
yang dapat diterapkan di rumah, di bawah pengarahan
orang tua atau tutor. Kondisi demikian menunjukkan
adanya

perbedaan

dengan

sekolah

formal

pada

umumnya di mana kegiatan belajar mengajar sudah di
3

atur secara terstruktur. Sejalan dengan hal tersebut,
Sumardiono

(2007:

23)

menjelaskan

bahwa

homeschooling merupakan sebuah model pendidikan di
mana orang tua dapat bertanggung jawab sendiri secara
aktif atas pendidikan anak-anaknya dan menggunakan
rumah sebagai basis pendidikannya
Bentuk pendidikan homeschooling muncul sebagai
alternatif

pendidikan

formal

karena

dipicu

dari

ketidakpuasan orangtua terhadap pendidikan formal.
Terlebih lagi, hasil dari pendidikan homeschooling dapat
disetarakan dengan pendidikan formal. Hal tersebut
ditunjukkan

dalam

UU

no

20

tahun

2003

yang

menjelaskan bahwa hasil dari pendidikan nonformal
dapat dihargai setara dengan program pendidikan formal
setelah

melalui

proses

penilaian

penyetaraan

oleh

lembaga yang dituju oleh Pemerintah atau pemerintah
daerah

dengan

mengacu

pada

standar

nasional

pendidikan.
Depdiknas mendefinisikan proses belajar pada
homeschooling dapat berlangsung secara kondusif hal ini
karena proses pembelajaran yang dilakukan teratur dan
terarah, sehingga anak memiliki tujuan yang jelas. Anak
didik

yang

mengikuti

homeschooling

juga

dapat

mengikuti ujian kesetaraan paket A (setara dengan SD),
paket B (setara dengan SMP) dan paket C (setara dengan
SMU) sehingga lulusan dari homeschooling juga diakui
4

oleh pemerintah. Mengamati kondisi yang demikian,
maka banyak orang tua yang tertarik untuk memberikan
pendidikan pada anak di homeschooling dari pada
pendidikan

formal.

homeschooling

Kondisi

menjadi

salah

demikian
satu

menjadikan

alternatif

dalam

memenuhi kebutuhan dalam pendidikan. Selain itu
homeschooling

dapat

dijadikan

alternative

ketika

pembelajaran di sekolah kurang memenuhi kebutuhan
hidup, anak kurang tertarik dalam pelajaran, merasa
lelah dengan beban muatan pelajaran di sekolah,
kurangnya waktu dalam bermain pada anak, bakat anak
kurang terasah karena tidak ada perhatian khusus pada
masing-masing anak. Pendidikan di homeschooling dapat
memberikan pendidikan mandiri di mana anak dapat
belajar

dengan

bandingkan

baik

tanpa

kemampuannya

merasa
ketika

disbandingdi

sekolah,

homescooling memberikan kesempatan pada anak untuk
belajar sesuai dengan bakat dan minatnya sehingga anak
dapat

mengembangkan

keterampilan

yang

dimiliki.

Sistem pendidikan yang memberikan kesempatan pada
setiap anak untuk belajar sesuai bakat dan minatnya
tidak ditemui di pendidikan formal, pada pendidikan
homeschooling setiap anak diperlakukan berbeda sesuai
dengan bakat dan minatnya, kondisi ini tidak ditemui di
pendidikan formal di mana semua anak mendapat
perlakukan yang sama sehingga bakat dan minat anak
5

kurang berkembang karena tidak diperhatikan secara
khusus.
Mencermati hal tersebut, maka banyak lembaga
yang membuat sekolah rumah, bahkan orang tua yang
tidak puas terhadap pendidikan di jalur formal juga
beralih

ke

pendidikan

homeschooling.

Salah

satu

pendidikan homeschooling yang berkembang di kota
Salatiga

adalah

homeschooling

Destiny

Institute.

Perkembangan homeschooling Destiny Institute tergolong
cukup pesat, hal ini ditunjukkan dengan banyaknya
orang tua yang mempercayakan anaknya untuk belajar
di homeschooling. Sesuai dengan paparan UU No 20
tahun 2003 tentang hasil belajar pada pendidikan
nonformal, hasil dari pendidikan homeschooling Destiny
Institute juga dapat disetarakan dengan pendidikan
formal.

Adanya

keunggulan-keunggulan

pendidikan

homeschooling Destiny Institute memberikan pilihan bagi
orang tua untuk memberikan pendidikan yang terbaik
bagi anakya.
Perkembangan

homeschooling

Destiny

Institute

yang pesat menunjukkan bahwa homescloohing Destiny
Institute memiliki manajemen program pendidikan yang
baik, sehingga dapat menjadi alternatif pendidikan yang
mampu bersaing dengan pendidikan formal. Mencermati
hal tersebut, untuk melihat bagaimana manajemen
program pendidikan yang dijalankan pada homeschooling
6

Destiny

Institute

maka

perlu

dilakukan

analisis,

sehingga dapat digambarkan jalannya pendidikan di
homeschooling Destiny Institute dan dapat dijadikan
refrensi bagi orang tua yang tertarik dengan pendidikan
homeschooling. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian terhadap manajemen program
pendidikan homeschooling Destiny Institute Salatiga.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang ada pada latar
belakang maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah: Bagaimana manajemen program pendidikan
Homeschooling Destiny Institute di kota Salatiga?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan
memperhatikan

latar

rumusan
belakang

masalah
maka

tujuan

dan
dari

penelitian ini adalah menganalisis manajemen program
pendidikan Homeschooling Destiny Institute di kota
Salatiga.
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1.

Manfaat Teoritis

Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan serta
mendukung teori-teori pendidikan nonformal khususnya
pendidikan homeschooling seperti dikemukakan oleh Abe
Saputra (2007) yang menyatakan bahwa pendidikan
7

homeschooling merupakan pendidikan yang dilakukan di
rumah atau ditempat-tempat lain di mana tercipta
proses

pembelajaran

memberikan

yang

refrensi

kondusif,

mengenai

sehingga
pendidikan

homeschooling, serta memberikan bahan pertimbangan
untuk penelitian selanjutnya.
1.4.2.

Manfaat Praktis

a. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga
Bagi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga
Salatiga

diharapkan

hasil

penelitian

ini

dapat

menambah referensi mengenai pendidikan nonformal
sehingga memberikan masukan untuk kemajuan
dunia pendidikan.
b. Bagi Orang Tua
Bagi orang tua diharapkan hasil penelitian ini dapat
menambahkan informasi/alternatif untuk pendidikan
anak.
c. Bagi Masyarakat
Bagi masyarakat diharapakan hasil penelitian ini
memberikan solusi

untuk pendidikan anak, serta

mengetahui program pembelajaran homeschooling.
d. Manajemen Homeschooling Destiny Institute
Bagi manajemen homeschooling Destiny Institute
diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan
gambaran mengenai manajemen program pendidikan
di homeschooling.
8

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Program Pendidikan Homeschooling Destiny Institute di Kota Salatiga T2 942012033 BAB II

1 3 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Program Pendidikan Homeschooling Destiny Institute di Kota Salatiga T2 942012033 BAB IV

0 2 28

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Program Pendidikan Homeschooling Destiny Institute di Kota Salatiga T2 942012033 BAB V

0 2 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Program Pendidikan Homeschooling Destiny Institute di Kota Salatiga

1 2 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Program Pendidikan Homeschooling Destiny Institute di Kota Salatiga

3 17 85

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Implementasi Kebijakan Pendidikan Inklusi di Kota Salatiga T2 942015024 BAB I

0 0 9

T2__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Pelaksanaan Program Kelas Bilingual Di SD Kristen 3 Eben Haezer Salatiga T2 BAB I

0 1 7

T2__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Magister Manajemen Pendidikan Program Pascasarjana FKIPUKSW T2 BAB I

0 0 7

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Program Pendidikan Karakter Di SMA Kristen 1 Salatiga T2 BAB IV

0 1 26

T2__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Program Pendidikan Karakter Di SMA Kristen 1 Salatiga T2 BAB II

0 0 36