PENDAHULUAN Peningkatan Hasil Belajar Menggunakan Metode Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Slogohimo pada Kompetensi Dasar Kemampuan Mendeskripsikan Kualitas Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berwawasan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Peningkatan mutu pendidikan di Indonesia khususnya di bidang
Geografi dapat dilaksanakan melalui perbaikan dan perubahan kurikulum,
guru, metode pembelajaran, serta proses pembelajaran. Kualitas proses
pembelajaran akan menentukan hasil belajar siswa yang pada akhirnya dapat
menentukan keberhasilan proses pendidikan itu sendiri.
Materi-materi pelajaran geografi yang diberikan di sekolah telah
diberikan secara bertahap dari materi yang sederhana ke materi yang lebih
tinggi. Materi-materi geografi yang diberikan sebelumnya akan menunjang
materi berikutnya sehingga materi geografi akan saling terkait satu sama lain.
Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa geografi masih menjadi
masalah bagi sebagian siswa. Siswa sekolah menengah atas (SMA) pada
umumnya masih memandang geografi sebagai mata pelajaran yang tidak
menarik dan membosankan, yang hanya berupa seperangkat fakta-fakta yang
harus dihafal dan kelas masih terfokus pada guru sebagai sumber utama
pengetahuan. Hal tersebut apabila digunakan dalam setiap situasi akan
menekan kreativitas siswa dan mengabaikan potensi yang ada pada diri siswa.
Anggapan bahwa pelajaran geografi adalah pelajaran yang tidak menarik dan
membosankan membuat siswa sering malas untuk mempelajarinya dan enggan
mengikuti proses pembelajaran di kelas. Akibatnya hasil belajar geografi yang
dicapai siswa masih tergolong rendah.
SMA Negeri 1 Slogohimo merupakan salah satu sekolah menengah atas
yang menerapkan kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, sehingga dalam
proses pembelajarannya dituntut untuk lebih kreatif dalam menyelenggarakan
kegiatan pembelajaran. Berdasarkan data sekunder ditemukan bahwa hasil
belajar siswa pada mata pelajaran geografi khususnya kelas XI masih rendah.
Rendahnya hasil belajar siswa di SMA NEGERI 1 Slogohimo terhadap mata
1
2
pelajaran geografi selama ini menandakan bahwa pembelajaran Geografi
kurang menarik. Hal ini terbukti dari setiap hasil analisis pada setiap ulangan
harian daya serap siswa di bawah 65% (tidak tuntas) padahal nilai batas tuntas
di SMA Negeri 1 Slogohimo adalah 65. Berbagai upaya telah dilakukan untuk
dapat meningkatkan hasil belajar siswa, antara lain dengan pemberian pelajaran
tambahan pada kelas XI IPS dan penyediaan LKS yang dilengkapi dengan
sejumlah soal-soal latihan, tetapi hasilnya masih belum memuaskan.
Berdasarkan kenyataan tersebut dapat diduga penyebab hasil belajar
siswa rendah pada setiap ulangan geografi antara lain: siswa kurang memahami
konsep pengajaran geografi, jam pelajaran geografi berada pada jam terakhir,
siswa kurang termotivasi menyelesaikan tugas-tugas di rumah, minat baca
siswa terhadap buku teks geografi rendah, siswa jarang berani bertanya pada
saat proses pembelajaran dan kurang bervariasi dalam penggunaan metode
pembelajaran sehingga materi yang diajarkan menjadi verbal/hafalan.
Salah satu pokok bahasan dalam pelajaran geografi di SMA kelas XI
adalah
kemampuan
mendeskripsikan
kualitas
lingkungan
hidup
dan
pembangunan berwawasan lingkungan. Indikator pada pokok bahasan ini
terdiri dari mengidentifikasi kualitas lingkungan hidup berdasarkan kriteria
tertentu (biofisik, sosial ekonomi, budaya), menganalisis keterbatasan ekologis
dalam pembangunan dan upaya mengatasinya, memberi contoh jaringan
interaksi unsur-unsur lingkungan (sosiobiofisikal), mengidentifikasi wilayah
yang dikonservasi, menyajikan informasi tentang persebaran wilayah
konservasi. Materi ini banyak menyangkut konsep lingkungan sekitar dan
sesuai dengan sumber belajar yang ada di sekitar pula. Namun, pada
kenyataannya sebagian besar siswa kurang memahami materi-materi tersebut
sehingga siswa mengalami masalah-masalah dalam belajar pada pokok bahasan
tersebut.
Kurangnya
pemahaman
siswa
terhadap
materi
kemampuan
mendeskripsikan kualitas lingkungan hidup dan pembangunan berwawasan
lingkungan, salah satunya disebabkan oleh pemilihan metode pembelajaran
yang kurang sesuai dengan kondisi siswa maupun materi pelajaran sehingga
3
materi yang diajarakan menjadi verbal/hafalan. Dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran mata pelajaran geografi direncanakan menggunakan metode
pembelajaran inkuiri terbimbing untuk menyampaikan materi tersebut.
Pembelajaran geografi memiliki peran penting dalam membekali
peserta didik terhadap pemahaman karakteristik berbagai wilayah (lokasi),
proses-proses perubahan yang terjadi di lingkungan alam maupun sosial, rasa
cinta tanah air, pemahaman mengenai isu-isu lingkungan, keterkaitan antara
manusia dengan lingkungannya dan lain-lain. Menurut Muhammad Enoh
(2003: 20) “Permasalahannya terletak pada pengampu mata pelajaran geografi
yakni penguasaan mereka terhadap materi yang diajarkan. Metode dan media
pembelajaran geografi yang rendah”, akibatnya pembelajaran geografi
dianggap tidak menarik dan membosankan.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan, terdapat beberapa
permasalahan yang dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Pelaksanaan pembelajaran geografi selama ini cenderung berorientasi pada
penguasaan materi dan kurang menyentuh keterkaitannya dengan
lingkungan siswa.
2. Pembelajaran
geografi
yang
kurang
menarik
dan
membosankan
disebabkan oleh karena kurang bervariasinya penggunaan metode, media,
pengelolaan kelas dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.
3. Kurangnya minat siswa terhadap pelajaran geografi berdampak pada hasil
belajar siswa yang kurang memuaskan.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi permasalahan yang ketiga di atas, perlu
dilakukan pembatasan terhadap masalah penelitian sebagai berikut:
4
1. Subjek penelitian
Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPS I dan kelas XI IPS II
semester genap SMA Negeri 1 Slogohimo pada materi pokok kemampuan
mendeskripsikan kualitas lingkungan hidup dan pembangunan berwawasan
lingkungan.
2. Objek penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Metode pembelajaran inkuiri yang disesuaikan dengan kurikulum 2006
b. Hasil belajar dibatasi pada hasil belajar siswa aspek kognitif
c. Materi pokok yang digunakan adalah kemampuan mendeskripsikan
kualitas lingkungan hidup dan pembangunan berwawasan lingkungan.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan pembatasan masalah
maka permasalahan dapat dirumuskan adalah: “Apakah dengan menggunakan
metode pembelajaran inkuiri terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar
Geografi siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Slogohimo pada kompetensi
dasar
kemampuan
mendeskripsikan
kualitas
lingkungan
hidup
dan
pembangunan berwawasan lingkungan?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai perumusan masalah yang ada, maka tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui bahwa dengan menggunakan metode pembelajaran
inkuiri terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar Geografi siswa Kelas XI
IPS SMA Negeri 1 Slogohimo pada kompetensi dasar kemampuan
mendeskripsikan kualitas lingkungan hidup dan pembangunan berwawasan
lingkungan.
5
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi Guru
a. Memberikan informasi tentang penggunaan metode inkuiri dalam
pembelajaran geografi.
b. Memberi masukan dalam menentukan metode pembelajaran yang tepat
digunakan sebagai alternatif selain metode yang biasa digunakan guru
dalam proses pembelajaran.
c. Membantu guru dalam menemukan kelemahan-kelemahan yang terjadi
pada proses pembelajaran terdahulu dan dapat memperbaiki dan
melengkapi kelemahan-kelemahan sebelumnya.
2. Bagi sekolah
a.
Memberikan sumbangan pengetahuan kepada lembaga pendidikan yang
bersangkutan tentang penggunaan metode pembelajaran inkuiri
b.
Memberikan masukan kepada lembaga pendidikan bahwa hasil belajar
yang optimal pada siswa dapat diusahakan dengan penerapan metode
pembelajaran inkuiri.
3. Bagi peneliti
a. Memperluas pegetahuan tentang penggunaan metode pembelajaran inkuiri
b. Mengetahui kendala yang dihadapi oleh guru dalam penggunaan metode
inkuiri dalam pembelajaran geografi.
4. Bagi ilmu pengetahuan
a. Memberikan tambahan ilmu pengetahuan, terutama di bidang pendidikan
pada umumnya dan khususnya pada pengembangan metode pembelajaran.
b. Sebagai bahan pertimbangan bagi pengembangan penelitian selanjutnya
yang relevan.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Peningkatan mutu pendidikan di Indonesia khususnya di bidang
Geografi dapat dilaksanakan melalui perbaikan dan perubahan kurikulum,
guru, metode pembelajaran, serta proses pembelajaran. Kualitas proses
pembelajaran akan menentukan hasil belajar siswa yang pada akhirnya dapat
menentukan keberhasilan proses pendidikan itu sendiri.
Materi-materi pelajaran geografi yang diberikan di sekolah telah
diberikan secara bertahap dari materi yang sederhana ke materi yang lebih
tinggi. Materi-materi geografi yang diberikan sebelumnya akan menunjang
materi berikutnya sehingga materi geografi akan saling terkait satu sama lain.
Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa geografi masih menjadi
masalah bagi sebagian siswa. Siswa sekolah menengah atas (SMA) pada
umumnya masih memandang geografi sebagai mata pelajaran yang tidak
menarik dan membosankan, yang hanya berupa seperangkat fakta-fakta yang
harus dihafal dan kelas masih terfokus pada guru sebagai sumber utama
pengetahuan. Hal tersebut apabila digunakan dalam setiap situasi akan
menekan kreativitas siswa dan mengabaikan potensi yang ada pada diri siswa.
Anggapan bahwa pelajaran geografi adalah pelajaran yang tidak menarik dan
membosankan membuat siswa sering malas untuk mempelajarinya dan enggan
mengikuti proses pembelajaran di kelas. Akibatnya hasil belajar geografi yang
dicapai siswa masih tergolong rendah.
SMA Negeri 1 Slogohimo merupakan salah satu sekolah menengah atas
yang menerapkan kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, sehingga dalam
proses pembelajarannya dituntut untuk lebih kreatif dalam menyelenggarakan
kegiatan pembelajaran. Berdasarkan data sekunder ditemukan bahwa hasil
belajar siswa pada mata pelajaran geografi khususnya kelas XI masih rendah.
Rendahnya hasil belajar siswa di SMA NEGERI 1 Slogohimo terhadap mata
1
2
pelajaran geografi selama ini menandakan bahwa pembelajaran Geografi
kurang menarik. Hal ini terbukti dari setiap hasil analisis pada setiap ulangan
harian daya serap siswa di bawah 65% (tidak tuntas) padahal nilai batas tuntas
di SMA Negeri 1 Slogohimo adalah 65. Berbagai upaya telah dilakukan untuk
dapat meningkatkan hasil belajar siswa, antara lain dengan pemberian pelajaran
tambahan pada kelas XI IPS dan penyediaan LKS yang dilengkapi dengan
sejumlah soal-soal latihan, tetapi hasilnya masih belum memuaskan.
Berdasarkan kenyataan tersebut dapat diduga penyebab hasil belajar
siswa rendah pada setiap ulangan geografi antara lain: siswa kurang memahami
konsep pengajaran geografi, jam pelajaran geografi berada pada jam terakhir,
siswa kurang termotivasi menyelesaikan tugas-tugas di rumah, minat baca
siswa terhadap buku teks geografi rendah, siswa jarang berani bertanya pada
saat proses pembelajaran dan kurang bervariasi dalam penggunaan metode
pembelajaran sehingga materi yang diajarkan menjadi verbal/hafalan.
Salah satu pokok bahasan dalam pelajaran geografi di SMA kelas XI
adalah
kemampuan
mendeskripsikan
kualitas
lingkungan
hidup
dan
pembangunan berwawasan lingkungan. Indikator pada pokok bahasan ini
terdiri dari mengidentifikasi kualitas lingkungan hidup berdasarkan kriteria
tertentu (biofisik, sosial ekonomi, budaya), menganalisis keterbatasan ekologis
dalam pembangunan dan upaya mengatasinya, memberi contoh jaringan
interaksi unsur-unsur lingkungan (sosiobiofisikal), mengidentifikasi wilayah
yang dikonservasi, menyajikan informasi tentang persebaran wilayah
konservasi. Materi ini banyak menyangkut konsep lingkungan sekitar dan
sesuai dengan sumber belajar yang ada di sekitar pula. Namun, pada
kenyataannya sebagian besar siswa kurang memahami materi-materi tersebut
sehingga siswa mengalami masalah-masalah dalam belajar pada pokok bahasan
tersebut.
Kurangnya
pemahaman
siswa
terhadap
materi
kemampuan
mendeskripsikan kualitas lingkungan hidup dan pembangunan berwawasan
lingkungan, salah satunya disebabkan oleh pemilihan metode pembelajaran
yang kurang sesuai dengan kondisi siswa maupun materi pelajaran sehingga
3
materi yang diajarakan menjadi verbal/hafalan. Dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran mata pelajaran geografi direncanakan menggunakan metode
pembelajaran inkuiri terbimbing untuk menyampaikan materi tersebut.
Pembelajaran geografi memiliki peran penting dalam membekali
peserta didik terhadap pemahaman karakteristik berbagai wilayah (lokasi),
proses-proses perubahan yang terjadi di lingkungan alam maupun sosial, rasa
cinta tanah air, pemahaman mengenai isu-isu lingkungan, keterkaitan antara
manusia dengan lingkungannya dan lain-lain. Menurut Muhammad Enoh
(2003: 20) “Permasalahannya terletak pada pengampu mata pelajaran geografi
yakni penguasaan mereka terhadap materi yang diajarkan. Metode dan media
pembelajaran geografi yang rendah”, akibatnya pembelajaran geografi
dianggap tidak menarik dan membosankan.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan, terdapat beberapa
permasalahan yang dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Pelaksanaan pembelajaran geografi selama ini cenderung berorientasi pada
penguasaan materi dan kurang menyentuh keterkaitannya dengan
lingkungan siswa.
2. Pembelajaran
geografi
yang
kurang
menarik
dan
membosankan
disebabkan oleh karena kurang bervariasinya penggunaan metode, media,
pengelolaan kelas dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.
3. Kurangnya minat siswa terhadap pelajaran geografi berdampak pada hasil
belajar siswa yang kurang memuaskan.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi permasalahan yang ketiga di atas, perlu
dilakukan pembatasan terhadap masalah penelitian sebagai berikut:
4
1. Subjek penelitian
Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPS I dan kelas XI IPS II
semester genap SMA Negeri 1 Slogohimo pada materi pokok kemampuan
mendeskripsikan kualitas lingkungan hidup dan pembangunan berwawasan
lingkungan.
2. Objek penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Metode pembelajaran inkuiri yang disesuaikan dengan kurikulum 2006
b. Hasil belajar dibatasi pada hasil belajar siswa aspek kognitif
c. Materi pokok yang digunakan adalah kemampuan mendeskripsikan
kualitas lingkungan hidup dan pembangunan berwawasan lingkungan.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan pembatasan masalah
maka permasalahan dapat dirumuskan adalah: “Apakah dengan menggunakan
metode pembelajaran inkuiri terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar
Geografi siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Slogohimo pada kompetensi
dasar
kemampuan
mendeskripsikan
kualitas
lingkungan
hidup
dan
pembangunan berwawasan lingkungan?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai perumusan masalah yang ada, maka tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui bahwa dengan menggunakan metode pembelajaran
inkuiri terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar Geografi siswa Kelas XI
IPS SMA Negeri 1 Slogohimo pada kompetensi dasar kemampuan
mendeskripsikan kualitas lingkungan hidup dan pembangunan berwawasan
lingkungan.
5
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi Guru
a. Memberikan informasi tentang penggunaan metode inkuiri dalam
pembelajaran geografi.
b. Memberi masukan dalam menentukan metode pembelajaran yang tepat
digunakan sebagai alternatif selain metode yang biasa digunakan guru
dalam proses pembelajaran.
c. Membantu guru dalam menemukan kelemahan-kelemahan yang terjadi
pada proses pembelajaran terdahulu dan dapat memperbaiki dan
melengkapi kelemahan-kelemahan sebelumnya.
2. Bagi sekolah
a.
Memberikan sumbangan pengetahuan kepada lembaga pendidikan yang
bersangkutan tentang penggunaan metode pembelajaran inkuiri
b.
Memberikan masukan kepada lembaga pendidikan bahwa hasil belajar
yang optimal pada siswa dapat diusahakan dengan penerapan metode
pembelajaran inkuiri.
3. Bagi peneliti
a. Memperluas pegetahuan tentang penggunaan metode pembelajaran inkuiri
b. Mengetahui kendala yang dihadapi oleh guru dalam penggunaan metode
inkuiri dalam pembelajaran geografi.
4. Bagi ilmu pengetahuan
a. Memberikan tambahan ilmu pengetahuan, terutama di bidang pendidikan
pada umumnya dan khususnya pada pengembangan metode pembelajaran.
b. Sebagai bahan pertimbangan bagi pengembangan penelitian selanjutnya
yang relevan.