DAFTAR PUSTAKA Hubungan Antara Kelekatan Tidak Aman Dengan Kecenderungan Perilaku Bullying.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M., & Asrori, M. (2005). Psikolog Remaja Perkembangan Peserta Didik.
Jakarta: Grafika Offset.
Andina, E. (2014). Budaya Kekerasan antar Anak di Sekolah Dasar. Pusat
Pengkajian, Pengolahan Data dan Informasi (P3DI) Sekretariat Jenderal
DPR RI. Jurnal Kesejahteraan. Vol. VI, No. 09.
Ariesto, A. (2009). Pelaksanaan Program Anti Bullying Teacher Empowerment
Program di Sekolah. Depok: Universitas Indonesia.
Aryuni, M. (2014). Validasi Modul “Berbagi Untuk Sahabat” Bagi Peer
Facilitator Dalam Pencegahan Bullying. Thesis (Tidak Diterbitkan).
Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Astarini. (2013). Hubungan antara Perilaku Over Protective Orang Tua dengan
Bullying pada siswa SDN Bendan Ngisor Semarang. Skripsi. (Tidak
Diterbitkan). Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Astuti, P. R. (2008). Meredam Bullying, 3 Cara Efektif Meredam K.P.A.
(Kekerasan Pada Anak). Jakarta: Grasindo.
Azwar, S. (2012). Penyusunan Skala Psikologis.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
________. (2012). Reliabilitas & Validitas.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bashori, K. (2003). Problem Psikologi Kaum Santri: Resiko Insekuritas
Kelekatan. Yogyakarta: FKBA

Chaplin, J. P. (2011). Kamus Lengkap Psikologi (terjemahan: Kartini Kartono).
Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Coloroso, B. (2007). STOP BULLYING: Resep Memutus Rantai Kekerasan Anak
Dari Prasekolah Hingga SMU. Jakarta: Serambi.
Cowie, H., & Jennifer, D. (2008). New Perspective On Bullying. England:
McGraw-Hill.
Desmita. (2012). Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Dewi, A. A. A. & Valentina, T. D. (2013). Hubungan Kelekatan Orangtua-Remaja
dengan Kemandirian pada Remaja di SMKN 1 Denpasar. Jurnal
Psikologi Udayana. Vol. 1, No. 1, h.181-189.

92

93

Dewi,

O. H. (2012). “Attachment”. Artikel. http://octorina_hpsdwfpsi10.web.unair.ac.id/artikel_detail-43568-Psikologi%20Umum%20ATTACHMENT.html. Diakses pada hari Selasa tanggal 3 Juni 2014.

Djuwita, R. (2006). “Kekerasan Tersembunyi di Sekolah” Aspek-aspek

Psikososial dari Bullying. Artikel. www.didplb.or.id. Diakses pada hari
Senin tanggal 2 Juni 2014.
Educ4Study.
(2007).
Pengertian
Kecenderungan.
Artikel.
http://educ4study.com/pengertian-kecenderungan. Diakses pada hari
Sabtu tanggal 14 Maret 2015.
Edwards, D. C. (2006). Ketika Anak Sulit Diatur: Panduan bagi Orangtua untuk
Mengubah Masalah Perilaku Anak. Bandung: Penerbit Kaifa.
Eliasa, E. I. (2011). Pentingnya Kelekatan Orangtua Dalam Internal Working
Model Untuk Pembentukan Karakter Anak. Jurnal Psikologi. Fakultas
Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta.
Ervika, E. (2005). “Kelekatan (Attachment) pada Anak”. e-USU Repository, 17.
Artikel. http://library.usu.ac.id/download/fk/psikologieka%20ervika.pdf.
Diakses pada hari Senin tanggal 11 Agustus 2014.
Erwina, W. & Ervika, E. (2006). Pengaruh Kelekatan pada Orangtua terhadap
Harga diri Remaja Akhir. Jurnal Psikologia. Vol. 2, No. 2.
Espelage, D. L., Bosworth, K., & Simon, T. R. (2000). Examining the social

context of bullying behaviors in early adolescence. Journal of Counseling
and Development. Edisi Musim Panas 2000. Vol. 78, No. 8, h. 326-333.
Geldard, K. (2012). Konseling Remaja, Intervensi Praktis Bagi Remaja Beresiko.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hadi, S. (2000). Statistik II. Yogyakarta: Andi Offset.
Hetherington & Parke. (1999). Child Psychology: A Contemporary View Point.
USA: Mcgraww-Hill College Companies Inc.
Hong, J. S., & Espelage, D. L. (2012). A review of research on bullying and peer
victimization in school: An ecological system analysis. Journal of
Aggression and Violent Behavior. Vol. 17, h . 311-322.
Kartono. (2006). Psikologi Sosial untuk Management Perusahan & Industri.
Jakarta: CV. Rajawali.

94

Kurnia, D. (2014). 10 Kasus Bullying di Medsos Berakhir Kematian. Artikel.
http://www.kelanakota.suarasurabaya.netnews2014137780-10-KasusBullying-di-Medsos-Berakhir-Kematian. Diakses pada hari Senin tanggal
27 Oktober 2014.
Mc Cartney, K. & Dearing, E. (2002). Child Development. USA: Mc Millan
Refference.

Megawangi, R. (2003). Pendidikan Karakter untuk Membangun Masyarakat
Madani. Bogor: Heritage Foundation.
Monks, C. P., Smith, P. K., Naylor, P., Barter, C., Ireland, J. L., & Coyne I.
(2009). Bullying indifferent context: Commonalities, differences and the
role of theory. Journal of Aggression and Violent Behavior. Vol. 14,
h . 146-156.
Monks, F. J. & Knoers A. M. P. (1982). Psikologi Perkembangan Pengantar
dalam Berbagai Bagiannya (terjemahan: Haditono S. R. 1992).
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Notoatmodjo. (2007). Promosi Kesehatan Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta.
Papalia, D. E., Old, S. W., & Feldman, R. D. (2008). Human Development
(terjemahan: Anwar A. K.). Jakarta: Prenada Media Group.
__________. (2009). Human development (terjemahan: Marswendy B.). Jakarta:
Salemba Humanika.
Prasetya, E. (2014). Plonco & bullying SMA 70 di luar sekolah sudah jadi tradisi.
Artikel.
http://www.merdeka.com/jakarta/plonco-bullying-sma-70-diluar-sekolah-sudah-jadi-tradisi.html. Diakses pada hari Sabtu tanggal 25
Oktober 2014.
Prastiwi, D. (2014). Siswa di Padang Pariaman Tewas Dianiaya Kakak Kelas.
Artikel. http://news.liputan6.comread2118813siswa-di-padang-pariamantewas-dianiaya-kakak-kelas.html. Diakses pada hari Sabtu tanggal 25

Oktober 2014.
Priyatna, A. (2010). Lets End Bullying: Memahami, Mencegah, dan Mengatasi
Bullying. Jakarta: PT. Elek Media Komputindo.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

95

Qodar, N. (2014). Kekerasan Taruna STIP Dipicu Hal Sepele. Artikel.
http://news.liputan6.com/read/2043136/kekerasan-taruna-stip-dipicu-halsepele. Diakses pada hari Sabtu tanggal 25 Oktober 2014.
Renken, B., Egeland, B., Marvinney, D., Mangelsdorf, S., & Sroufe, L. A. (1989).
Early childhood antecedents of aggression and passive-with draw
alinearly elementary school. Journal of Personality. Vol. 57, h.257281.
Riauskina, I., Djuwita, R., Soesetio, R. S. (2005). ”Gencet-Gencetan” Di Mata
Siswa/Siswi Kelas I SMA: Naskah Kognitif Tentang Arti Skenario, dan
Dampak ”Gencet-Gencetan”. Jurnal Psikologi Sosial. Vol. 12, No. 01,
September. Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
Rice, F. P., & Dolgin, K. G. (2002). The Adolescent: Development, relationships,
and culture. Boston: Allyn & Bacon Inc.
Rigby, K. (2003). Addressing Bullying in schools: theory and practice.

Criminology Research Council. Trends and Issues in crime and criminal
justice. No. 259, h.1-6.
________. (2007). Bullying in school and what to do about it. Australia: Acer
Press.
Rudi, T. (2010). Informasi Perihal Bullying. E-book Indonesian Anti Bullying.
Santrock, J. W. (2005). Adolescence Perkembangan Remaja (terjemahan: Adelar,
S. B., dan Saragih, S.). Jakarta: Erlangga.
_________. (2007). Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga.
Sejiwa. (2008). Bullying: Mengatasi Kekerasan di Sekolah dan Lingkungan
Sekitar Anak. Jakarta: Grasindo.
Siradz, A. F. (2014). Kasus Penganiayaan Siswa SMA 3 Jakarta, PN Jaksel Vonis
1,6
Tahun.
Artikel.
http://tv.liputan6.com/read/2097033/kasuspenganiayaan-siswa-sma-3-jakarta-pn-jaksel-vonis-16-tahun.
Diakses
pada hari Sabtu tanggal 25 Oktober 2014.
Smith, P. K., Mahdavi, J., Carvalho, M., Fisher, S., Russell, S., & Tippett, N.
(2008). Cyber bullying: its nature and impact in secondary school pupils.
Journal of Child Psychology and Psychiatry. Vol. 49, h.376-385.

Sudarsono. (1997). Kenakalan Remaja. Edisi kedua. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.

96

Sullivan. (2000). The Anti-Bullying Handbook. United Kingdom: Oxford
University Press.
Sunaryo. (2006). Psikologi untuk Keperawatan. EGC: Buku Kedokteran.
Wang, H., Zhou, X., Lu, C., Wu, J., Deng, X., Hong, L., Gao, X., & Dia, Y.
(2012). Adolescent Bullying Involvement and Psychosocial Aspects of
Family and School Life: A Cross-Sectional Study from Guangdong
Province in China. PLoS One. Vol. 7.
Widhiarso, W. (2010). Metodologi penelitian. Jurnal
Blog.ugm.ac.id. diakses pada hari senin 30 maret 2015.

online

UGM.