PENGARUH TANGGUNG JAWAB MORAL, KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN KUALITAS PELAYANAN PADA Pengaruh Tanggung Jawab Moral, Kesadaran Wajib Pajak, Sanksi Perpajakan, Dan Kualitas Pelayanan Pada Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak Orang Pribadi(Studi

(1)

PENGARUH TANGGUNG JAWAB MORAL, KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN KUALITAS PELAYANAN PADA

KEPATUHAN PELAPORAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

(Studi Empiris Pada KPP Pratama Klaten)

NASKAH PUBLIKASI

Disusun Oleh: SEDYANING RAHAYU

B 200 110 278

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015


(2)

PENGARUH TANGGUNG JAWAB MORAL, KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN KUALITAS PELAYANAN PADA

KEPATUHAN PELAPORAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI (Studi Empiris Pada KPP Pratama Klaten)

ABSTRAKSI

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan bukti empiris mengenai pengaruh tanggung jawab moral, kesadaran wajib pajak, sanksi perpajakan dan kualitas pelayanan pada kepatuhan pelaporan wajib pajak orang pribadi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wajib pajak orang pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Klaten. Metode pengambilan sampel dengan aksidental sampling. Metode pengumpulan data yang dipakai adalah metode survei dengan media kuesioner. Kuesioner yang dapat diolah sebanyak 86 kuesioner dari 100 kuesioner yang disebar. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis regresi berganda. Hasil analisis data menunjukkan bahwa tanggung jawab moral berpengaruh positif dan signifikan pada kepatuhan pelaporan wajib pajak orang pribadi. Akan tetapi kesadaran wajib pajak, sanksi perpajakan, dan kualitas pelayanan tidak berpengaruh pada kepatuhan pelaporan wajib pajak orang pribadi.

Kata kunci: tanggung jawab moral, kesadaran wajib pajak, sanksi perpajakan, kualitas pelayanan, dan kepatuhan pelaporan.


(3)

(4)

PENDAHULUAN

Dalam menjalankan pemerintahan dan pembangunan, pemerintah membutuhkan dana yang tidak sedikit. Dana tersebut dikumpulkan dari segenap potensi sumber daya yang dimiliki suatu negara, baik berupa hasil kekayaan alam maupun iuran dari masyarakat. Pajak merupakan pemberi kontribusi terbesar dalam penerimaan negara untuk membiayai pengeluaran pemerintah dan pembangunan nasional. Hal ini mempunyai dampak yang sangat besar bagi kelangsungan pembangunan di Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah selalu berupaya untuk meningkatkan target penerimaan negara dari sektor pajak.

Kepatuhan wajib pajak orang pribadi dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya tanggung jawab moral. Tanggung jawab moral sangat diperlukan untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban pajaknya. Tanggung jawab moral berbeda antar individu satu dengan lainnya. Menurut Wenzel (2005) moral wajib pajak, etika dan norma sosialnya sangat berpengaruh terhadap perilaku dari wajib pajak.

Tingkat kepatuhan penyampaian SPT Tahunan Wajib pajak juga dapat dipengaruhi oleh kesadaran wajib pajak. Menurut Jotopurnomo dan Mangoting (2013),penilaian positif wajib pajak terhadap pelaksanaan fungsi negara oleh pemerintah akan menggerakkan masyarakat untuk mematuhi kewajibannya untuk membayar pajak. maka dari itu kesadaran Wajib Pajak mengenai perpajakan amatlah diperlukan guna meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak. Nugroho (2012) dalam Rahmawati, dkk (2013) menyatakan bahwa peran aktif pemerintah disini sangat dibutuhkan untuk menyadarkan masyarakat akan keberadaan pajak melalui penyuluhan atau sosialisasi rutin ataupun berupa pelatihan secara intensif, agar kesadaran masyarakat untuk membayar pajak dapat meningkat atau dengan kebijakan perpajakan dapat digunakan sebagai alat untuk menstimulus atau merangsang wajib pajak agar melaksanakan dan atau meningkatkan kesadaran dalam membayar perpajakan.


(5)

Sanksi perpajakan diterapkan untuk mencegah ketidakpatuhan wajib pajak sehingga diharapkan agar peraturan perpajakan dapat dipatuhi oleh wajib pajak. Sanksi yang dikenakan dalam jumlah yang tinggi akan mendorong wajib pajak untuk lebih patuh (Wahyu, 2008). Hal tersebut sesuai dengan pendapat (Nugroho, 2006 dalam Pratiwi dan Setiawan, 2014), yang menyatakan bahwa pandangan wajib pajak tentang banyaknya kerugian yang akan dialaminya apabila melanggar kewajiban membayar pajak akan mendorong wajib pajak untuk patuh pada kewajiban perpajakannya.

Penelitian yang dilakukan Supadmi (2010) menyebutkan bahwa untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya, kualitas pelayanan pajak harus ditingkatkan oleh aparat pajak. Anggraeni, dkk (2013) berpendapat bahwa wajib pajak yang puas atas pelayanan yang diberikan cenderung akan melaksanakan kewajiban perpajakannya sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku. Menurut Pratiwi dan Setiawan (2014), semakin baik kualitas pelayanan akan menyebabkan semakin tingginya tingkat kepatuhan wajib pajak. Penelitian Jotopurnomo dan Mangoting (2013) menunjukkan bahwa kualitas pelayanan fiskus berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Akan tetapi, penelitian yang dilakukan oleh Tiraada (2013) menemukan bahwa sikap fiskus tidak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi,

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris mengenai pengaruh tanggung jawab moral, kesadaran wajib pajak, sanksi perpajakan, dan kualitas pelayanan terhadap kepatuhan pelaporan wajib pajak orang pribadi.

TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Tanggung Jawab Moral Pada Kepatuhan Wajib Pajak

Aspek moral dalam bidang perpajakan merupakan hal penting dalam meningkatkan kepatuhan wajib pajak. Salah satu penelitian sebelumnya oleh Indriyani (2014), menunjukkan bahwa tanggung jawab moral berpengaruh positif pada kepatuhan pelaporan Wajib Pajak Badan.


(6)

Sanjaya (2014) mengenai pengaruh kualitas pelayanan, kewajiban moral dan sanksi perpajakan pada kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak hotel. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel kewajiban moral berpengaruh positif dan signifikan pada kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak hotel di Dinas Pendapatan Kota Denpasar.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat ditarik hipotesis:

H1: Tanggung jawab moral berpengaruh pada kepatuhan pelaporan Wajib Pajak Orang Pribadi

Kesadaran Wajib Pajak pada Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak

Pemahaman tentang pajak serta kesungguhan wajib pajak untuk melaporkan dan membayar kewajiban perpajakannya dapat mencerminkan tingkat kesadaran wajib pajak. Salah satu contoh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Anggraeni (2013) tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak terhadap penerimaan pajak penghasilan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Semarang Tengah Satu. Hasil penelitian menunjukan bahwa kesadaran perpajakan memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak pada penerimaan pajak penghasilan.

Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik hipotesis sebagai berikut:

H2 : Kesadaran wajib pajak berpengaruh pada kepatuhan pelaporan Wajib Pajak Orang Pribadi

Sanksi Perpajakan pada Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak

Sanksi perpajakan merupakan jaminan bahwa ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan (norma perpajakan) akan dituruti/dipatuhi. Sanksi perpajakan dapat berupa sanksi administrasi (denda dan bunga) dan sanksi pidana (hukuman penjara). Penelitian yang dilakukan oleh Tiraada (2013) bahwa sanksi pajak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi. Hal ini juga sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Arum (2012) bahwa sanksi pajak berpengaruh positif dan signifikan


(7)

terhadap kepatuhan membayar pajak yang melakukan penelitian di KPP Pratama Cilacap.

Berdasarkan uraian diatas diperoleh hipotesis sebagai berikut:

H3 : Sanksi perpajakan berpengaruh pada kepatuhan pelaporan Wajib Pajak Orang Pribadi

Kualitas Pelayanan pada Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak

Kualitas pelayanan pajak merupakan salah satu hal yang dapat meningkatkan minat wajib pajak dalam memenuhi kewajiban pajaknya. Menurut Sanjaya (2014) dengan memberikan kualitas pelayanan yang baik kepada wajib pajak merupakan cara untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak dalam membayar kewajiban perpajakannya. Semakin baik kualitas pelayanan akan menyebabkan semakin tingginya tingkat kepatuhan wajib pajak. Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

H4 : Kualitas pelayanan berpengaruh pada kepatuhan pelaporan Wajib Pajak Orang Pribadi

Metode Penelitian

Populasi yang menjadi objek penelitian ini yaitu seluruh wajib pajak orang pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Klaten. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik aksidental

sampling. Aksidental sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan

kebetulan bila orang yang kebetulan ditemui dipandang cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2008: 122). Dalam penelitian ini menggunakan

instrument kuesioner. Untuk dapat dihitung secara statistik, perlu diubah menjadi skor kuantitatif yaitu dengan memberikan skor untuk setiap jawaban dengan skala linkert 5 poin dari yang tertinggi hingga terendah.

Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini, metode analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah metode regresi berganda. Model penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


(8)

Keterangan:

P : Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak Orang Pribadi

α : Konstanta

β1, β2 , β3 : Koefisien Regresi

TJM : Tanggung Jawab Moral

KS : Kesadaran Wajib Pajak

S : Sanksi Perpajakan

KP : Kualitas Pelayanan

ε : error (10%)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

a. Uji Validitas Dan Reliabilitas 1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di KPP Pratama Klaten diperoleh bahwa semua variabel mempunyai nilai signifikansi kurang dari 0,05 sehingga dinyatakan valid, kecuali pertanyaan S1 yang mempunyai nilai signifikansi lebih dari 0,05 sehingga dinyatakan tidak valid, ini menandakan bahwa pertanyaan S1 tidak mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur, sehingga harus dikeluarkan dan tidak diikutsertakan dalam pengujian data selanjutnya, karena jika diikutsertakan maka akan menghasilkan data yang tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Untuk mengukur reliabilitas digunakan uji statistik Cronbach


(9)

Alpha. Suatu variabel dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha > 0,70 (Ghozali, 2011: 48).

Hasil penelitian yang diperoleh adalah seluruh item pertanyaan dari variabel kepatuhan pelaporan wajib pajak orang pribadi, tanggung jawab moral, kesadaran wajib pajak, sanksi perpajakan, dan kualitas pelayanan dalam penelitian ini dikatakan reliabel karena semua variabel memiliki cronbach’s alpha > 0,70.

b. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah data dalam model regresi terdistribusi secara normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi data normal. Pada penelitian di KPP Pratama Klaten menunjukkan bahwa data dalam penelitian ini berdistribusi normal.

2. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik adalah tidak ada korelasi diantara variabel independen. Hasil penelitian yang didapat bahwa nilai tolerance menunjukkan tidak adanya variabel independen yang memiliki nilai tolerance < 0,10.

Hal ini berarti bahwa tidak ada korelasi antar variabel independen tersebut. Begitu pula dengan hasil perhitungan Variance Inflation Factor

(VIF) menunjukkan bahwa tidak ada variabel yang memiliki nilai VIF > 10. Sehingga model regresi berganda terbebas dari multikolonieritas. 3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.


(10)

4. Uji Hipotesis

a. Analisis Regresi Berganda

Hasil analisis data diperoleh dengan program SPSS versi 16.0 untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh tanggung jawab moral, kesadaran wajib pajak, sanksi perpajakan, dan kualitas pelayanan pada kepatuhan pelaporan wajib pajak orang pribadi.

b. Pengujian Parsial (Uji t)

Uji t berfungsi untuk mengetahui pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Pengujian regresi berdasarkan pengujian dua sisi (two tailed test) dengan α = 5% yang berarti bahwa tingkat

keyakinan sebesar 95%.

Dari penelitian yang dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut: a) Tanggung jawab moral pada kepatuhan pelaporan wajib pajak

orang pribadi menunjukkan nilai 5.009, berarti thitung > ttabel (5.009 > 1.989) dan memiliki nilai sig. sebesar 0.000 < 0.05, sehingga H1 diterima yang artinya tanggung jawab moral berpengaruh

pada kepatuhan pelaporan wajib pajak orang pribadi.

b) Kesadaran wajib pajak pada kepatuhan pelaporan wajib pajak orang pribadi menunjukkan nilai 0.885, berarti thitung < ttabel (0.885 < 1.989) dan memiliki nilai sig. sebesar 0.379 > 0.05, sehingga H2 ditolak yang artinya kesadaran wajib pajak tidak berpengaruh

pada kepatuhan pelaporan wajib pajak orang pribadi.

c) Sanksi perpajakan pada kepatuhan pelaporan wajib pajak orang pribadi menunjukkan nilai 0.440 berarti thitung < ttabel (0.440 < 1.989) dan memiliki nilai sig. sebesar 0.661 > 0.05, sehingga H3

ditolak yang artinya sanksi perpajakan tidak berpengaruh pada kepatuhan pelaporan wajib pajak orang pribadi.

d) Kualitas pelayanan pada kepatuhan pelaporan wajib pajak orang pribadi menunjukkan nilai 0.968, berarti thitung < ttabel (0.968 < 1.989) dan memiliki nilai sig. sebesar 0,336 > 0.05, sehingga H4


(11)

ditolak yang artinya kualitas pelayanan tidak berpengaruh pada kepatuhan pelaporan wajib pajak orang pribadi.

c. Pengujian Simultan (Uji F)

Uji F untuk menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat. Untuk variabel kepatuhan pelaporan wajib pajak orang pribadi didapatkan hasil bahwa nilai F hitung (49.671) dengan nilai sig. 0.000 sedangkan Ftabel (2.52) dengan ketentuan α =5%. Hasil uji dari distribusi F hitung (11.936) lebih besar dari Ftabel (2.52) dengan nilai sig. 0.000 <0.05. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel tanggung jawab moral, kesadaran wajib pajak, sanksi perpajakan, dan kualitas pelayanan secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan pada kepatuhan pelaporan wajib pajak orang pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Klaten.

d. Koefisien Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Hasil perhitungan untuk nilai adjusted R2 dengan bantuan program SPSS diperoleh angka koefisien determinasi atau adjusted R2 sebesar 0.696. Hal ini berarti bahwa 69,6% variasi variabel kepatuhan pelaporan wajib pajak orang pribadi dijelaskan oleh variabel tanggung jawab moral, kesadaran wajib pajak, sanksi perpajakan, dan kualitas pelayanan. Sementara sisanya 30,4% diterangkan oleh faktor lain yang tidak masuk dalam penelitian.

PEMBAHASAN

1. Pengaruh Tanggung Jawab Moral Pada Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak Orang Pribadi

Berdasarkan pengujian hipotesis ini diperoleh bahwa tanggung jawab moral berpengaruh pada kepatuhan pelaporan wajib pajak orang pribadi


(12)

dengan nilai thitung > ttabel (5.009 > 1.989) dan memiliki nilai sig. sebesar 0.000 < 0.05. sehingga H1 diterima yang artinya tanggung jawab moral

berpengaruh pada kepatuhan pelaporan wajib pajak orang pribadi.

2. Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak Pada Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak Orang Pribadi

Hasil pengujian hipotesis ini diperoleh bahwa kesadaran wajib pajak tidak berpengaruh pada kepatuhan pelaporan wajib pajak orang pribadi dimana nilai t hitung < ttabel (0.885 < 1.989) dan memiliki nilai sig. sebesar 0.379 > 0.05, sehingga H2 ditolak yang artinya kesadaran wajib pajak

tidak berpengaruh pada kepatuhan pelaporan wajib pajak orang pribadi. 3. Pengaruh Sanksi Perpajakan Pada Kepatuhan Pelaporan Wajib

Pajak Orang Pribadi

Hasil pengujian hipotesis ini menunjukkkan bahwa sanksi perpajakan tidak berpengaruh pada kepatuhan pelaporan wajib pajak orang pribadi yang mana nilai t hitung < ttabel (0.440 < 1.989) dan memiliki nilai sig. sebesar 0.661 > 0.05, sehingga H3 ditolak yang artinya sanksi perpajakan

tidak berpengaruh pada kepatuhan pelaporan wajib pajak orang pribadi. 4. Pengaruh Kualitas Pelayanan Pada Kepatuhan Pelaporan Wajib

Pajak Orang Pribadi

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ini adalah kualitas pelayanan tidak berpengaruh pada kepatuhan pelaporan wajib pajak orang pribadi, yang ditunjukan dengan thitung < ttabel (0.968 < 1.989) dan memiliki nilai sig. sebesar 0,336 > 0.05, sehingga H4 ditolak yang artinya kualitas

pelayanan tidak berpengaruh pada kepatuhan pelaporan wajib pajak orang pribadi.

KESIMPULAN

Tanggung jawab moral berpengaruh pada kepatuhan pelaporan wajib pajak orang pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Klaten. Sedangkan variabel lain, seperti: kesadaran wajib pajak, sanksi perpajakan, dan kualitas pelayanan tidak berpengaruh pada kepatuhan pelaporan wajib pajak orang pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Klaten. Hal tersebut mungkin karena


(13)

wajib pajak di kabupaten Klaten kurang memiliki kesadaran dalam hal perpajakan, KPP Pratama Klaten juga kurang menerapkan sanksi bagi pelanggar pajak, dan mungkin kualitas pelayanan yang diberikan kurang memuaskan sehingga wajib pajak malas untuk membayar pajak.


(14)

DAFTAR PUSTAKA

Arum, Harjanti Puspa. 2012. “Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan

Fiskus, dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Kegiatan Usaha Dan Pekerjaan Bebas (Studi di Wilayah

KPP Pratama Cilacap)”. Diponegoro Journal Of Accounting Volume 1,

Nomor 1

Anggraeni, Intan Yuningtyas, dkk. 2013. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Kepatuhan Wajib Pajak Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Semarang Tengah Satu”. Diponegoro Journal Of Social And Politic

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS

19, Edisi 5. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Indriyani, Putu Arika dan I Made Sukartha. 2014. “Tanggung jawab Moral, Kesadaran Wajib Pajak, Sanksi Perpajakan dan Kualitas Pelayanan Pada

Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak Badan”. E-Jurnal Akuntansi Universitas

Udayana 7.2 (2014): 431-443 ISSN: 2302-8556

Jotopurnomo, Cindy dan Yenni Mangoting. 2013. “Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan Fiskus, Sanksi Perpajakan, Lingkungan Wajib Pajak Berada terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di Surabaya”. Tax & Accounting Review, Vol.1, No.1

Pratiwi, Agung Mas Andriani dan Setiawan, Putu Ery. “ Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan, Kondisi Keuangan Perusahaan, Dan Persepsi Tentang Sanksi Perpajakan Pada Kepatuhan Wajib Pajak Reklame Di Dinas Pendapatan Kota Denpasar”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana6.1 (2014):139-153 ISSN: 2302-8556

Rohmawati, dkk. 2013. “ Pengaruh Sosialisasi dan Pengetahuan Perpajakan

Terhadap Tingkat Kesadaran dan Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Pada Wajib Pajak Orang Pribadi yang Melakukan Kegiatan Usaha dan Pekerjaan Bebas pada KPP Pratama Gresik Utara) ”. Prosiding Simposium Nasional Perpajakan 4

Sanjaya, I Putu Adi Putra. 2014. “Pengaruh Kualitas Pelayanan, Kewajiban Moral Dan Sanksi Perpajakan Pada Kepatuhan Wajib Pajak Dalam

Membayar Pajak Hotel”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 7.2

(2014): 207-222 ISSN: 2302-8556

Sugiyono. 2008. Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta

Supadmi. 2010. “Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Melalui Kualitas”. Jurnal Akuntansi dan Bisnis : Fakultas Ekonomi Universitas Udayana.

Tiraada, Tryana A.M. 2013. ”Kesadaran Perpajakan, Sanksi Pajak, Sikap Fiskus

Terhadap Kepatuhan WPOP di Kabupaten Minahasa Selatan”. Jurnal EMBA Vol.1 No.3, hal. 999-1008, ISSN 2303-1174


(15)

Wahyu, Santoso. 2008. “Analisis Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak Sebagai DasarPeningkatan Kepatuhan Wajib Pajak (Penelitian terhadap Wajib Pajak

Badan di Indonesia)”. Jurnal Keuangan Publik, 5 (1): h:85-138.

Wenzel, M. 2005. “Motivation or Rationalization Casual Relation Between

Etichs, Norms and Tax Compliance”. Journal Of Economics Psychology.


(1)

4. Uji Hipotesis

a. Analisis Regresi Berganda

Hasil analisis data diperoleh dengan program SPSS versi 16.0 untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh tanggung jawab moral, kesadaran wajib pajak, sanksi perpajakan, dan kualitas pelayanan pada kepatuhan pelaporan wajib pajak orang pribadi.

b. Pengujian Parsial (Uji t)

Uji t berfungsi untuk mengetahui pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Pengujian regresi berdasarkan pengujian dua sisi (two tailed test) dengan α = 5% yang berarti bahwa tingkat

keyakinan sebesar 95%.

Dari penelitian yang dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut: a) Tanggung jawab moral pada kepatuhan pelaporan wajib pajak

orang pribadi menunjukkan nilai 5.009, berarti thitung > ttabel (5.009 > 1.989) dan memiliki nilai sig. sebesar 0.000 < 0.05, sehingga H1 diterima yang artinya tanggung jawab moral berpengaruh pada kepatuhan pelaporan wajib pajak orang pribadi.

b) Kesadaran wajib pajak pada kepatuhan pelaporan wajib pajak orang pribadi menunjukkan nilai 0.885, berarti thitung < ttabel (0.885 < 1.989) dan memiliki nilai sig. sebesar 0.379 > 0.05, sehingga H2 ditolak yang artinya kesadaran wajib pajak tidak berpengaruh pada kepatuhan pelaporan wajib pajak orang pribadi.

c) Sanksi perpajakan pada kepatuhan pelaporan wajib pajak orang pribadi menunjukkan nilai 0.440 berarti thitung < ttabel (0.440 < 1.989) dan memiliki nilai sig. sebesar 0.661 > 0.05, sehingga H3 ditolak yang artinya sanksi perpajakan tidak berpengaruh pada kepatuhan pelaporan wajib pajak orang pribadi.

d) Kualitas pelayanan pada kepatuhan pelaporan wajib pajak orang pribadi menunjukkan nilai 0.968, berarti thitung < ttabel (0.968 < 1.989) dan memiliki nilai sig. sebesar 0,336 > 0.05, sehingga H4


(2)

ditolak yang artinya kualitas pelayanan tidak berpengaruh pada kepatuhan pelaporan wajib pajak orang pribadi.

c. Pengujian Simultan (Uji F)

Uji F untuk menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat. Untuk variabel kepatuhan pelaporan wajib pajak orang pribadi didapatkan hasil bahwa nilai F hitung (49.671) dengan nilai sig. 0.000 sedangkan Ftabel (2.52) dengan ketentuan α =5%. Hasil uji dari distribusi F hitung (11.936) lebih besar dari Ftabel (2.52) dengan nilai sig. 0.000 <0.05. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel tanggung jawab moral, kesadaran wajib pajak, sanksi perpajakan, dan kualitas pelayanan secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan pada kepatuhan pelaporan wajib pajak orang pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Klaten.

d. Koefisien Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Hasil perhitungan untuk nilai adjusted R2 dengan bantuan program SPSS diperoleh angka koefisien determinasi atau adjusted R2 sebesar 0.696. Hal ini berarti bahwa 69,6% variasi variabel kepatuhan pelaporan wajib pajak orang pribadi dijelaskan oleh variabel tanggung jawab moral, kesadaran wajib pajak, sanksi perpajakan, dan kualitas pelayanan. Sementara sisanya 30,4% diterangkan oleh faktor lain yang tidak masuk dalam penelitian.

PEMBAHASAN

1. Pengaruh Tanggung Jawab Moral Pada Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak Orang Pribadi

Berdasarkan pengujian hipotesis ini diperoleh bahwa tanggung jawab moral berpengaruh pada kepatuhan pelaporan wajib pajak orang pribadi


(3)

dengan nilai thitung > ttabel (5.009 > 1.989) dan memiliki nilai sig. sebesar 0.000 < 0.05. sehingga H1 diterima yang artinya tanggung jawab moral berpengaruh pada kepatuhan pelaporan wajib pajak orang pribadi.

2. Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak Pada Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak Orang Pribadi

Hasil pengujian hipotesis ini diperoleh bahwa kesadaran wajib pajak tidak berpengaruh pada kepatuhan pelaporan wajib pajak orang pribadi dimana nilai t hitung < ttabel (0.885 < 1.989) dan memiliki nilai sig. sebesar 0.379 > 0.05, sehingga H2 ditolak yang artinya kesadaran wajib pajak tidak berpengaruh pada kepatuhan pelaporan wajib pajak orang pribadi. 3. Pengaruh Sanksi Perpajakan Pada Kepatuhan Pelaporan Wajib

Pajak Orang Pribadi

Hasil pengujian hipotesis ini menunjukkkan bahwa sanksi perpajakan tidak berpengaruh pada kepatuhan pelaporan wajib pajak orang pribadi yang mana nilai t hitung < ttabel (0.440 < 1.989) dan memiliki nilai sig. sebesar 0.661 > 0.05, sehingga H3 ditolak yang artinya sanksi perpajakan tidak berpengaruh pada kepatuhan pelaporan wajib pajak orang pribadi. 4. Pengaruh Kualitas Pelayanan Pada Kepatuhan Pelaporan Wajib

Pajak Orang Pribadi

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ini adalah kualitas pelayanan tidak berpengaruh pada kepatuhan pelaporan wajib pajak orang pribadi, yang ditunjukan dengan thitung < ttabel (0.968 < 1.989) dan memiliki nilai sig. sebesar 0,336 > 0.05, sehingga H4 ditolak yang artinya kualitas pelayanan tidak berpengaruh pada kepatuhan pelaporan wajib pajak orang pribadi.

KESIMPULAN

Tanggung jawab moral berpengaruh pada kepatuhan pelaporan wajib pajak orang pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Klaten. Sedangkan variabel lain, seperti: kesadaran wajib pajak, sanksi perpajakan, dan kualitas pelayanan tidak berpengaruh pada kepatuhan pelaporan wajib pajak orang pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Klaten. Hal tersebut mungkin karena


(4)

wajib pajak di kabupaten Klaten kurang memiliki kesadaran dalam hal perpajakan, KPP Pratama Klaten juga kurang menerapkan sanksi bagi pelanggar pajak, dan mungkin kualitas pelayanan yang diberikan kurang memuaskan sehingga wajib pajak malas untuk membayar pajak.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arum, Harjanti Puspa. 2012. “Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Kegiatan Usaha Dan Pekerjaan Bebas (Studi di Wilayah KPP Pratama Cilacap)”. Diponegoro Journal Of Accounting Volume 1, Nomor 1

Anggraeni, Intan Yuningtyas, dkk. 2013. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Semarang Tengah Satu”. Diponegoro Journal Of Social And Politic

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS

19, Edisi 5. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Indriyani, Putu Arika dan I Made Sukartha. 2014. “Tanggung jawab Moral, Kesadaran Wajib Pajak, Sanksi Perpajakan dan Kualitas Pelayanan Pada Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak Badan”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 7.2 (2014): 431-443 ISSN: 2302-8556

Jotopurnomo, Cindy dan Yenni Mangoting. 2013. “Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan Fiskus, Sanksi Perpajakan, Lingkungan Wajib Pajak Berada terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di Surabaya”. Tax & Accounting Review, Vol.1, No.1

Pratiwi, Agung Mas Andriani dan Setiawan, Putu Ery. “ Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan, Kondisi Keuangan Perusahaan, Dan Persepsi Tentang Sanksi Perpajakan Pada Kepatuhan Wajib Pajak Reklame Di Dinas Pendapatan Kota Denpasar”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana6.1 (2014):139-153 ISSN: 2302-8556

Rohmawati, dkk. 2013. “ Pengaruh Sosialisasi dan Pengetahuan Perpajakan Terhadap Tingkat Kesadaran dan Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Pada Wajib Pajak Orang Pribadi yang Melakukan Kegiatan Usaha dan Pekerjaan Bebas pada KPP Pratama Gresik Utara) ”. Prosiding Simposium Nasional Perpajakan 4

Sanjaya, I Putu Adi Putra. 2014. “Pengaruh Kualitas Pelayanan, Kewajiban Moral Dan Sanksi Perpajakan Pada Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Hotel”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 7.2 (2014): 207-222 ISSN: 2302-8556

Sugiyono. 2008. Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta

Supadmi. 2010. “Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Melalui Kualitas”. Jurnal Akuntansi dan Bisnis : Fakultas Ekonomi Universitas Udayana.

Tiraada, Tryana A.M. 2013. ”Kesadaran Perpajakan, Sanksi Pajak, Sikap Fiskus Terhadap Kepatuhan WPOP di Kabupaten Minahasa Selatan”. Jurnal EMBA Vol.1 No.3, hal. 999-1008, ISSN 2303-1174


(6)

Wahyu, Santoso. 2008. “Analisis Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak Sebagai DasarPeningkatan Kepatuhan Wajib Pajak (Penelitian terhadap Wajib Pajak Badan di Indonesia)”. Jurnal Keuangan Publik, 5 (1): h:85-138.

Wenzel, M. 2005. “Motivation or Rationalization Casual Relation Between Etichs, Norms and Tax Compliance”. Journal Of Economics Psychology. 26(24). 491-208.


Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Sosialisasi Perpajakan, Kualitas Pealayanan Fiskus, dan Pelaksanaan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Dikantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Timur

8 103 85

Pengaruh Persepsi Wajib Pajak Tentang Sanksi Perpajakan dan Kesadaran Terhadap Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tebing Tinggi

4 112 92

Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak dan Self Assessment System Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survey Pada Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees)

0 13 43

Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak dan Pengetahuan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survei Pada Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cianjur)

6 34 60

Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak dan Kualitas Pelayanan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survey Pada Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Bandung Karees)

11 50 87

Pengaruh Pengetahuan Perpajakan Dan Kualitas Pelayanan Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survei Pada Wajib Pajak Orang pribadi Di KPP Pratama Majalaya)

0 4 1

Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak Dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Bojonagara)

0 4 1

Pengaruh Kualitas pelayanan Pajak Dan Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Survey Pada Wajib Orang pribadi Di KPP Pratama Soreang)

4 31 49

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, PENGETAHUAN PERPAJAKAN, DAN PELAYANAN FISKUS TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

3 58 12

Dampak Sistem E-Filing, Pengetahuan Perpajakan, Sosialisasi Perpajakan, Kesadaran Wajib Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

0 0 6