PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKNIK DASAR SEPAKBOLA BERBASIS ANDROID UNTUK ANAK USIA 11-12 TAHUN.

(1)

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKNIK DASAR SEPAKBOLA BERBASIS ANDROID UNTUK ANAK

USIA 11-12 TAHUN

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Disusun oleh : Rahman Asri Hananto

NIM. 13602241087

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2017


(2)

(3)

(4)

(5)

MOTTO HIDUP

1. Waktu itu bagaikan pedang, jika kamu tidak memanfaatkannya menggunakan untuk memotong, ia akan memotongmu (menggilasmu) (H.R. Muslim).

2. Allah mencintai orang yang bekerja apabila bekerja maka ia selalu memperbaiki prestasi kerja (H.R. Tabrani).

3. Tidak ada kata tidak mungkin. Semua bisa terjadi jika kamu yakin. (Indra Sjafri).


(6)

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan untuk: 1. Allah Subhanahuwata’ala

2. Bapak dan Ibuku tercinta yang senantiasa memberikan kasih sayang, bimbingan, nasehat, dan doa demi keberhasilanku

3. Semua teman-teman yang telah memberikan semangat, doa dan dukungan untuk menyelesaikan karya ini.


(7)

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKNIK DASAR SEPAKBOLA BERBASIS ANDROID UNTUK ANAK

USIA 11-12 TAHUN

Oleh:

Rahman Asri Hananto NIM 13602241087

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran teknik dasar sepakbola berbasis android anak untuk usia 11-12 tahun yang dapat digunakan oleh siswa sebagai sumber belajar secara mandiri.

Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development atau penelitian pengembangan. Pengembangan media pembelajaran ini dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu: Potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain, uji coba kelompok kecil, revisi uji coba kelompok kecil, uji coba kelompok besar, revisi uji coba kelompok besar, produksi masal. Subjek uji coba adalah siswa SSO real madrid foundation yang terdiri dari uji coba kelompok kecil sejumlah 15 siswa dan uji coba kelompok besar sejumlah 30 siswa. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian dan pengembangan ini berupa angket atau kuisioner. Teknik analisis data dengan menggunakan analisis statistik deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran teknik dasar sepak bola berbasis android untuk anak usia 11-12 tahun layak digunakan sebagai sumber belajar siswa. Hal ini ditunjukkan dari beberapa penilaian yang telah dilakukan oleh ahli media, ahli materi dan uji coba lapangan. Hasil akhir penilaian dari ahli media menunjukkan bahwa teknik dasar sepak bola dinyatakan “Baik” dengan presentase 84% dan hasil penilaian dari ahli materi menunjukkan kategori “Baik” dengan presentase 90%. Hasil uji coba kelompok kecil mendapat kategori “Baik” dengan presentase 89% dan hasil uji coba kelompok besar mendapat kategori baik dengan presentase 92%.


(8)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga skripsi dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran Teknik Dasar Sepakbola Berbasis Android untuk Anak Usia 11-12 Tahun” ini dapat diselesaikan dengan baik dan lancar.

Dalam penyusunan skripsi ini pasti mengalami berbagai kendala. Dengan segala upaya, skripsi ini dapat terwujud dengan baik berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, sudah sepantasnya pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M.Pd. selaku Rektor Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menimba ilmu di Universitas Negeri Yogyakarta.

2. Bapak Prof. Dr. Wawan Sundawan Suherman, M.Ed. selaku Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta.

3. Ibu CH. Fajar Sri Wahyuniati, S.Pd., M.Or. selaku Ketua Jurusan PKL, Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta.

4. Bapak Nawan Primasoni S.Pd. KOR., M.Or. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang dengan sabar berkenan memberikan waktu, nasihat, saran, serta motivasi.

5. Ibu Dr. Dra. Endang Rini Sukamti, MS. selaku Dosen Penasehat Akademik. 6. Bapak Ibu Dosen pengajar Jurusan Pendidikan Kepelatihan khususnya Prodi

Pendidikan Kepelatihan Olahraga yang telah membekali ilmu pengetahuan dan keterampilan.

7. Bapak Ibu Staff Administrasi FIK UNY yang telah memberikan kemudahan dan pelayanan yang memuaskan.

8. Pengurus SSO Real Madrid UNY yang telah memberikan segala bantuan dan ijin penelitian

9. Seluruh Mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan khususnya teman-teman PKO 2013, terima kasih atas bantuan dan kerjasamanya selama ini.


(9)

10. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu terselesainya penulisan tugas akhir skripsi ini.

Semoga segala bantuan yang telah diberikan mendapat imbalan dari Allah S.W.T. Saran dan kritik yang membangun selalu diharapkan demi perbaikan-perbaikan di masa yang akan datang. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membutuhkan.

Yogyakarta, Penulis,

Rahman Asri Hananto NIM. 13602241087


(10)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN... ii

HALAMAN PERNYATAAN... iii

HALAMAN PENGESAHAN... iv

MOTTO... v

PERSEMBAHAN... vi

ABSTRAK... vii

KATA PENGANTAR... viii

DAFTAR ISI... x

DAFTAR TABEL... xiii

DAFTAR GAMBAR... xiv

DAFTAR LAMPIRAN... xv

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Identifikasi Masalah... 2

C. Pembatasan Masalah... 3

D. Perumusan Masalah... 3

E. Tujuan Penelitian... 3

F. Spesifikasi Produk yang Diharapkan... 4

G. Manfaat Penelitian... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Media Pembelajaran... 6

1. Pengertian Media Pembelajaran... 6

2. Jenis Media Pembelajaran... 8

3. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran... 10

B. Hakikat Sepakbola... 11

1. Pengertian Keterampilan... 11

2. Keterampilan Dasar Sepakbola... 12

3. Teknik Gerakan Tanpa Bola... 14

4. Teknik Dasar Sepakbola... 15

5. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penguasaan Keterampilan Dasar Bermain Sepakbola... 38

C. Android... 41


(11)

E. Penelitian Relevan... 44

F. Kerangka Berfikir... 45

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian... 47

B. Definisi Operasional... 47

C. Prosedur Pengembangan... 48

1. Potensi dan Masalah... 48

2. Pengumpulan Informasi... 49

3. Desain Produk... 49

4. Validasi desain... 50

5. Revisi Desain... 51

6. Uji Coba Kelompok Kecil... 51

7. Revisi Produk... 51

8. Uji Coba Kelompok Besar... 51

9. Revisi Produk... 52

10. Produksi Masal... 52

D. Validasi Ahli dan Subjek Uji Coba... 52

1. Ahli Materi... 52

2. ahli Media... 53

2. Subjek Uji Coba... 53

E. Metode Pengumpulan Data... 53

F. Langkah-langkah Pengembangan Intrumen... 54

G. Teknik Analisis Data... 57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian... 60

1. Studi Pendahuluan... 60

2. Validasi Ahli... 60

3. Revisi Produk... 65

4. Uji Coba Produk... 72

a. Uji Coba Kelompok Kecil... 72

b. Uji Coba Kelompok Besar... 74

B. Analisis Data... 76

C. Pembahasan... 77

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 81

B. Implikasi Penelitian... 81

C. Saran... 82

DAFTAR PUSTAKA...83


(12)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Kisi-kisi Intrumen Ahli Media... 55

Tabel 2. Kisi-kisi Intrumen Ahli Materi... 56

Tabel 3. Kisi-Kisi Instrumen Tanggapan Siswa... 57

Tabel 4. Penskoran Jawaban Angket Media Pembelajaran Teknik Dasar Sepak Bola untuk Anak Usia 11-12 Tahun... 59

Tabel 5. Data Hasil Penilaian Media pembelajaran Teknik Dasar Sepak Bola Berbasis Android oleh Ahli Media... 61

Tabel 6. Data Hasil Penilaian Media pembelajaran Teknik Dasar Sepak Bola Berbasis Android oleh Ahli Materi... 62

Tabel 7. Hasil Angket Uji Coba Kelompok Kecil... 73

Tabel 8. Hasil Angket Uji Coba Kelompok Kecil... 75


(13)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Kerucut Pengalaman Edgar Dale... 10

Gambar 2. Menendang Dengan Kaki Bagian Dalam... 17

Gambar 3. Menendang Dengan Kaki Bagian Luar... 18

Gambar 4. Menendang Dengan Punggung Kaki... 19

Gambar 5. Menendang dengan Punggung Kaki bagian Dalam... 20

Gambar 6. Teknik Menghentikan/Menahan Bola... 24

Gambar 7. Teknik menyundul Bola... 26

Gambar 8. Menggiring Bola dengan kaki bagian dalam... 28

Gambar 9. Menggiring bola dengan kaki bagian luar... 28

Gambar 10. Menggiring bola dengan punggung kaki... 29

Gambar 11. Merampas bola sambil berdiri... 30

Gambar 12. Teknik Merampas Bola... 31

Gambar 13. Teknik Lemparan ke Dalam tanpa Awalan... 32

Gambar 14. Teknik Lemparan ke Dalam dengan Awalan... 33

Gambar 15. Gerak tipu dengan bola... 34

Gambar 16. Menangkap Bola Sambil Berdiri... 36

Gambar 17. Menangkap Bola Sambil Meloncat... 37

Gambar 18. Bagan Kerangka Berfikir Penelitian... 45

Gambar 19. Langkah-langkah penggunaan metode research and development... 48

Gambar 20. Tampilan menu pada aplikasi dan buku pedoman aplikasi... 66

Gambar 21. Tampilan Teknik Dasar Kontrol Bola... 68

Gambar 22. Tampilan Teknik Dasar Shooting dan Goalkeeper... 69

Gambar 23. Tampilan Pedoman Penggunaan Tombol Aplikasi dan buku pedoman penggunaan aplikasi... 70

Gambar 24. Tampilan Video pada Teknik Dasar Passing... 71

Gambar 25. Tampilan pada Teknik Dasar Kontrol Bola... 71

Gambar 26. Tampilan pada Teknik Shooting dan Goalkeeper... 72


(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Dokumentasi... 86

Lampiran 2. Tampilan aplikasi... 88

Lampiran 3. ... 95

Lampiran 3.1 Kisi-Kisi Angket Penilaian Kualitas Media Pembelajaran... 96

Lampiran 3.2 Angket Penilaian Ahli Media... 99

Lampiran 3.3 Angket Penilaian Ahli Materi... 103

Lampiran 3.4 Angket Tanggapan Siswa... 106

Lampiran 4. Perbaikan Aplikasi berdasarkan Masukan Reviewer... 111

Lampiran 5. ... 113

Lampiran 5.1 SK Pembimbing... 114

Lampiran 5.2 Surat Validasi Ahli Media... 115

Lampiran 5.3 Surat Validasi Ahli Materi... 116

Lampiran 5.4 Permohonan Izin Penelitian... 117

Lampiran 5.5 Pemberian Izin Penelitian... 118

Lampiran 5.6 Surat Keterangan Penelitian... 119

Lampiran 6. ... 120

Lampiran 6.1 Data Skor Penilaian Ahli Media dan Ahli Materi... 121

Lampiran 6.2 Data Skor Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil... 122

Lampiran 6.3 Data Skor Penilaian Uji Coba Kelompok Besar... 123


(15)

! " # " # $! #

$! # ! % # $ & "! % '# &% ## (" " #)! $ & # %%

& " #&* # $ # %! # $# % &

&% ' # # &# # "% ! # ! "% + & !

# '!, $ ' &* "!% # # -! )#

$ # % # # &% # % $ % ! & ' " !% #

$! ' !#% $ ! # " % ! *# # $ ! # ' $ # % - %! & ! #

& '! ' !-# * '% ! . !# % '-& # #$! '

! # '!#$ #% ##'#

.

/# 0 &# $ #% %! !$# & *' & %

%# #1'&'& "# /02& % " $# & " # '

# $ $ ''

&+&% 3 $#

& #& + '&# ## ## % % '

& % '& '%' ! $ & # 0 &# 1!

" $ # ## % $$ !& # $ # ! # '& #

##-$$ ! %! & 4%# $ $ % %

$% !#% # & !$! $ #& $ & # & %'! "

$ * $ %# # ( '% ' $ $ % ! $# "

1'! " % ' $ $ &# &+ %! $% ! # $$'%

& #& + %! %' % # " # ( 5## $" & '$ ! *!


(16)

6789:; <9= 7>?@A 7 B7CDE; >9F 7<E7A7F 7=A; > 7<; GHIJ KLI E7= 78E; M 7E;> 7C

< 7A 7N <78O <@A O<; E7A7F = 9F ?;C 77C 78A 98 <9=7>?@ A 7 = 7E7 O<; 7 E;C; P Q; E7A 7F

7=A; > 7<; ;C;? 9:; <; F 789:; 89>C; > R89>C;>E7< 7: <9=7>?@A 7SD7F ?7:S 8O8@:;7A T;E9@S

E7C > O; < P U 9 N;C D D7 7=A; > 7<; ; C; E7= 78 E; M 7E; 7C < 9?7D7; < OF?9 : ? 9A7M 7 : <; < V7

<9W7: 7 F 7C E; :; E7C F9 F =9 :FOE7N <; < V7 E7A 7F F 9F 7N7F; F 789 :; 89>C; > R

89>C; > E7< 7: <9= 7>?@A7P X=A ;> 7<; ; C; E7= 78 E;DOC 7>7C E; G HIJ KLI E 7C E7= 78

E;7> <9 < <9W7:7 KY YZ LH[ P Q 9 < 7; C B7CD F9C 7:;> MO D7 7> 7C F9F?O78 <; < V7 8 ; E7>

M 9C ON E7A 7F F9C DDOC7>7C 7=A ;> 7<; ;C;P \98;> 7 <;<V 7 F9 :7<7 <9C7CD E9CD7C

F 9E;7=9F ?9A 7M 7 :7CCB7 F7> 7<; < V 7 7> 7CA9?;N F OE7NE7A 7FF 9CB9 :7= F 789:;

B7CD? 9 :7E 7= 7E 7F9 E; 7=9F? 9A7M7:7C89 :<9? O8 P

Q 7:; = 9C E7=78 E; 787< E7= 78 E;<; F= OA > 7C ? 7NV7 F9 E; 7 =9F?9A7M7:7C

F 9:O= 7> 7C 7A 78 787O= OC F9 E; 7 B7CD ?9 :]OCD<; OC 8O> F 9C B7F = 7; > 7C = 9 <7C

E7A 7F < O78O =9CD7M7:7C P Q 9CD7C E; ? 7C 8 O 7=A;> 7<; E; N7:7=>7C E7= 78

F 9C; C D> 78>7C N7<;A =9C D98 7NO 7C <;<V 7S F9F? 7CD>;8> 7C >9;CD; C 7C E7C F;C 78 S

F 9F ? 7C D>; 8>7C F@ 8;T7< ; :7CD< 7CD7C =7E 7 <778 = :7> 8; > E; A7=7CD7C A78;N7CS

F 9F ? 7C 8O >99]9> 8;] 7C =9C B7F =7; 7C =9 < 7CS F 9C;C D> 78> 7C = 9F7N 7F 7CS

F 9CB7M; >7C E 78 7 E9CD7C F9C 7:; > E7C 89:= 9 :W 7B7S F9F OE 7N> 7C =9C7] <; :7CS

<9 :8 7 F9F 7E78> 7C ;C]@ :F7< ; P6@ E9A =9F? 9A7M7:7C <9=9 :8; ; C; E; N7:7=> 7C E 7= 78

F 9F ? 7C 8O E7A7F=:@ <9 < =9C B7F= 7; 7C =9 < 7C E7:; =9C E;E;> 787O= 9A78; N>9 = 7E7

=9 <9:8 7E;E; >E9CD7CF9E;7B7CDF9CB9C7CD> 7C? 7D;<; < V7P

^_`a bc de feg hiejhi hk hl

m9 :E 7<7:>7C A78 7: ?9A7>7CD F 7< 7A7N E; 78 7< S F 7> 7 =9:F 7< 7A 7N7C B7CD


(17)

op q rstut stv tv tw xrv xt vy xrwv zw{xrwv zw |t}t ~ } rtw€‚t st} zu } tvytx

wƒ ~tv yp

„p …r| zt r s€r‚t †t ~tv € r~€t}z} Android st}zu †t ~tv y | z yƒv twtv |t‚ ts r‚ t xzutvt xtƒr s€zvt tv}rtw € ‚t p

‡p ˆr xr ~ytv xƒv ytv tv tw ƒ } zt | zv z ƒv xƒw €r‚t †t~ |tv €r ~‚t xzu xrwv zw |t} t ~

}rtw€‚twr t|tr‚ t xzu| z} rw‚tu} rtw€ ‚t‰ŠŠ‹Œ

p ‹r€r ~t t r‚ tx zu st}zu wƒ ~t v y †r‚t} t xtƒ w ƒ ~tv y srv t ~zw | t‚ t s

sr s€r ~zwtv rv †r‚t}tv Ž } ru zvyyt}z}t }ƒ‚zx ƒv xƒw sr stut sz st xr~z t vy

| z€r ~zwtv Ž ‚ru }r€t€ zxƒ Ž | zr~‚ ƒwtv } ƒt xƒ zv ‘t}z tv y srvt~zw |tv |t tx

sr sr ~sƒ|tur stu t s tv} z} t p

’“”•–— ˜ ™˜ š˜ ›œ˜š ˜ ˜ž

q t| t rvr‚zxztv zv z twtv | z€t xt}zŽ t z xƒ utvt x r ~€t xt} t| t

rvyr s€tv ytv sr| zt rs€r‚t †t~tv xrwv zw |t} t~ } rtw€ ‚t € r ~€t} z} androidŽ wuƒ} ƒ} vtw r‚  swƒ} ztoo{o„xtuƒv p

Ÿ“ ¡ –¡ š ˜ ›œ˜š ˜ ˜ ž

‹r ~| t}t ~w tv ‚t x t~ € r‚twt vy s t} t‚tu Ž z| rv xz¢zw t}z st} t‚ tu Ž |tv €t xt} tv

st} t‚tu Ž stw t st} t‚ t u |t‚t s rv r‚ z xztv zv z |ttx | z~ƒ sƒ} w tv } r €tyt z €r ~zwƒ x£‹t ytz stvt srvƒ } ƒv sr| zt r s€r‚t †t ~tvt v yzv ‘t x z¢|tvsrv t ~zw t v y |tt x sr s r~sƒ|tu } z}t | t‚t s sr stu ts z xrwv zw |t} t~ } rtw €‚t ƒv xƒwtvtwƒ}ztoo {o„xt uƒv¤

¥“¦¡ §¡ ˜ ›”•› •¨™¨˜ ›

q rv r‚zxztv zv z €r~xƒ †ƒtv ƒv xƒw srv yut} z‚wtv  ~|ƒw €r ~ƒ t sr| zt r s€ r‚ t†t ~tvxrwv zw|t}t~ } rtw€‚ t€ r~€t}z}androidƒv xƒwƒ} ztoo{o„xtuƒv p


(18)

©ª« ¬ ­®¯ °¯ ± ² ®¯³´µ¶ · ±

¸ ¹º»¼½ ¾¿ÀÁ »Âà ¿Ä ÂÅ ½¿À »¿Å ¿Æ ÇÈÀ ÈÅÂÉ ¿À ÇÈÀÁÈ ÆÊ ¿À Á¿À ÂÀ  ÆÈ ÆǼÀ ¾¿Â

ÄÇÈ ÄÂË Â½¿ÄÂÄÈÊ ¿ Á¿ÂÊȹ½ ¼ÉÌ

ÍÎ Ï ¿ÄŸ ¹º»¼½ÇÈÀÁÈÆÊ ¿ÀÁ¿ÀÊÈ ¹¼Ç¿¿ÇŽ¿Ä ÐÑÒÓÔÕ Ò¾¿ÀÁ»¿Ç ¿É»Â ¿½ÄÈ Ä»Â

SmartphoneÇÈÀÁÁ¼À ¿Î

ÖÎ ¸ ¹º» ¼½ ¿ÇŽ¿Ä  android ÂÀ  ÆÈ Æ¼¿É ÊÈÊÈ ¹¿Ç ¿ ½ºÆǺÀÈÀ ×Ê¿ Á¿À ¾¿ ½À ÂÌ Æ¿ÉÈ ¹Â ÉȽÀ  ½ ØÉÈ ½À ½ »¿Ä ¿¹ ÄÈÇ ¿½ Ê ºÅ¿Ù Á ¿ÆÊ ¿¹Ù Ú »ÈºÙ »¿À Û ¼ Á¿ ½ ¼ÂÄ

ÆÈÀ ÁÈÀ ¿Â Æ¿Éȹ ¾¿ À Á ¿» ¿ »¿Å¿Æ ¿ÇÅ Â ½¿Ä  ÉȹÄÈÊ ¼ÉÎ Ü Èà ÂÀÁÁ¿

ÇÈÀ Á Á¼À¿× Ä ÄÝ ¿ »¿Ç¿É ÆÈÀ Á¼½¼ ¹ ÉÂÀÁ½¿É ÇÈÆ ¿Ã ¿Æ ¿ÀÀ¾¿ »ÈÀÁ¿À

ÆÈÀ ÁÈ ¹Û¿½ ¿À ½¼ÂÄ Î Þ¿¹ÈÀ ¿ Ä È ÉÈÅ ¿Ã Ä ÈÅ ÈÄ ¿Â Ê È ¹Æ ¿ÂÀ ½¼Â Ä ÉÈ ¹ÄÈÊ ¼É ¿½ ¿À

Å ¿À ÁļÀÁƼÀ ß¼ÅÀ ÂÅ ¿Â»ÂÅ ¿¾¿ ¹Î

àÎ ¸ ¹º» ¼½ ¿ÇÅ Â ½¿Ä  ÂÀ  ¿½¿À »Â»È Ä¿ÂÀ »È À Á¿À Á¿ÆÊ ¿¹ »¿À ÚÂ»È º ¾¿ÀÁÆÈÀ ¿¹Â ½Ù

ÄÈà ÂÀ ÁÁ¿ Æ¿ÆÇ ¼ Æ ÈÀ ¿¹Â½ ÇÈ ¹Ã¿É¿À Ä ÄÝ ¿ »¿À » ¿Ç ¿É ÆÈÀ ÂÀÁ½¿É½ ¿À ÆÂÀ ¿ É

ÄÈ ¹É¿½È ÂÀÁÂÀ¿ÀÄ Â ÄÝ¿¼ÀÉ ¼½ÊÈÅ¿Û¿¹Î

áÎ âÇÅ Â ½¿ÄÂÂÀ ÊÈ ¹Ë¼ÀÁÄ Â ÄÈÊ ¿Á¿Â¿Å¿É Ê ¿À É ¼ÇÈÅ ¿ÉÂà »¿Å ¿Æ ÇÈÀ¾¿ÆÇ ¿Â¿ÀÆ ¿ÉÈ ¹Â

¾¿ÀÁ ½¼¹¿ÀÁ Ç ¿»¿ Ä ¿¿É Å ¿É Âà ¿À »Â Å ¿Ç ¿À Á¿À »¿À ÆÈ ÆÊÂÆÊ ÂÀ Á Ä ÂÄÝ ¿ ¼À ɼ½

»¿Ç ¿É ÊÈÅ ¿Û¿¹ Ä Èß¿ ¹¿ Æ ¿À »Â ¹Â ×ÂÀ » ÂÚ»¼ Æ¿¼Ç ¼À ÄÈ ß¿¹ ¿ Ê È ¹½ÈźÆÇ º½Î ãȻ ¿

ÂÀ  »¿Å¿Æ ÇÈÀÁÁ¼À¿¿ÀÀ¾¿ ÄÈÊ ¿ Á¿Â ÇÈÁ¿ÀÁ¿À Ä ÂÄÝ ¿ ¼À É ¼½ Ä ¼ÆÊȹ ÊÈÅ¿Û¿¹

É¿ÆÊ ¿Ã ¿À»¿Å ¿ÆÇ ¹ºÄ È ÄÇ ÈÆÊÈÅ ¿Û ¿¹ ¿À»¿ÀÅ¿ÉÂà ¿À Î

äªå² æ °²² ç³­æ ­è¯ ç¯² æ

ã¿ÀË¿¿É » ¿Å¿ÆÇÈÀÈÅÂÉ ¿À ÂÀ  »ÂÊ ¿Á ÆÈÀÛ¿»Â»¼¿Ù ¾¿Â ɼƿÀ Ë¿ ¿É ÄÈ ß¿¹¿

ÉȺ¹ÂÉ ÂÄ»¿ÀÆ¿ÀË ¿¿ÉÄ Èß¿ ¹¿Ç ¹¿½É ÄÎ


(19)

êëìíî ïíð ñ íò ó íì îëìôëì íó î ëõó í öëî ïë÷ íòíøíì ùíìô õíö íú õóôûìíñíì õí÷ íî öëî ïë ÷íòíøíì îíú ëøó üëöíñ ïý ÷ í ñ ðûüûü ì ùí úëñ ìóñ õíü í ø

üëöíñïý ÷ íþ

ÿþ êíì ííú øíñúóü

íþ í ôó ëñý ÷íð ëö íñý ÷í õó ðíøíöñ íì õíö íú îëî ïëøóñ íì óì ý øî íüó

îëìô ëìíóú ëñ ìóñüëöíñ ïý÷íõíìî ëî ïûíúüóü íú ë øî ýú ó íü óõí÷íî ïë÷íòíø

õíìïëø÷íú óð þ

ïþ í ôó ë÷ íú óð üëïí ôíó í÷íú ïíìúû íúíû öëìõûñ ûì ô õí÷íî öøýü ëü ïë ø÷íú óð

îë÷ íú óðñðûü ûüìùíöíõíîíú ëøóú ëñ ìóñõíüíøõ í÷ íîüëöíñ ïý ÷í

þ í ôó óü í í ôíø õíö íú î ëî öëøî ûõíð üóü í õí÷íî îëî íðíî ó ú ëñ ìóñ


(20)

ust

d b !

"# $% &'( ) *+%' +' ,' $ -% $' '.$% -'/ #* 0' 1'% #* 1'&' # * # 2'$2 3' / 1 )*/4 '+%

,*.'/ $'.' ' $ '2 , */3' ),'% %/ 56 .)'#% +' .% ,*/1%.% ) , *# '/ -*,'+ ' ,*/ * .%)'

,*# '/ 7 * )0* &'4'.'/ '+'&'( # * 02' ( , .6# *# -6 ) 2/%- '# % '/ $' .' , * ) 0*&'4' .8

,*/1 '4 '. +'/ 0'('/ '4'. 96 )2/ %-'#% $%+'- '- '/ 0* .4 '&'/ $ '/,' 0'/ $2 '/

#' .'/ ' ,*/3'),'% , *# ' / ' $'2

)*+%'

7 *#'/ 3' /1 '-'/ +%-6 )2/%-'# %- '/

'+' &'( %# % , *) 0* &'4' .'/ 3' / 1 '+ ' +' &' ) -2 .%-2 &2 ) 3' / 1 +% $2 '/ 1-'/ 6 &*(

,*/1 '4 '. '$'2 5'# %&% $' $6 . ' $'2 # 2 ) 0*. &'%/ -* +' &' ) # % )06&:# % ) 06 &

-6 )2/% -'#%80'%-# % ) 06 &;* .0' &)'2,2/# % )06 &/6/;* .0' &' $'2;%# 2 ' &

<*/2 .2 $ =*.&'>( ? @ &3 + ' &' ) 7 24 % .%3' / $6 AB CD BED FG )*/ 1' $'- '/ 0' (H' )*+%' ',' 0% &' +%,'(' )% # *>' .' 1'.%# 0*#' . '+' & ' ( )'/2# %' 8 )'$* .%8' $'2 -*4'+% '/ 3'/1) * )0'/ 12/ -6/+%# % 3' / 1 )* ) 02'$ # %# H' )'),2 )* ), *.6* ( , */ 1* $ '(2'/ 8 -* $.' ), % &'/ 8 ' $'2 #% -', <*+% ' )*.2,'-'/ 0*/ $2- 4' ) '- +'.% -' $' “medium” yang berasal dari

bahasa latin yang berarti “antara”.

Pembelajaran efektif adalah pembelajaran yang mampu mengembangkan konsep generalisasi serta bahan abstrak menjadi jelas dan nyata, mampu melayani perkembangan belajar peserta didik yang berbeda-beda, melibatkan peserta didik secara aktif, dan menyediakan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar mandiri.

Menurut Hamalik (2005:171) pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang menyediakan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar mandiri, sehingga dengan melakukan aktivitas belajarnya peserta didik mampu memperoleh pengetahuan dari pemahaman sendiri.


(21)

Media pembelajaran diartikan sebagai segala daya yang dimanfaatkan untuk kepentingan proses belajar mengajar baik langsung maupun tidak langsung (Sudjana dan ahmad rivai dalam Pujiriyanto :2012:20). Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pembelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran/ pelatihan. Media pembelajaran interaktif merupakan salah satu alat bantu untuk menciptakan pembelajaran yang lebih bervariasi, dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Interaktif yang berarti suatu kegiatan yang terdapat proses interaksi atau timbal balik dari subjek ke objek, atau memiliki kemampuan untuk mengakomodasi pengguna.

Salah satu ciri media pembelajaran adalah bahwa media mengandung dan membawa pesan atau informasi kepada penerima yaitu siswa. Sebagian media dapat mengolah pesan dan respon siswa sehingga media tersebut bisa disebut media interaktif. Pesan dan informasi yang dibawa oleh media bisa berupa pesan yang sederhana dan bisa pula berupa pesan yang amat komplek. Akan tetapi, yang terpenting media itu disiapkan untuk memenuhi kebutuhan belajar dan kemampuan visual, serta siswa dapat aktiv berpartisipasi dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu, perlu dirancang dan dikembangkan lingkungan pembelajaran yang interaktiv yang


(22)

dapat menjawab dan memenuhi kebutuhan belajar perorangann dengan menyiapkan kegiatan pembelajaran dengan medianya yang efektif guna menjaminnya terjadinya pembelajaran.

Penggunaan media dalam pembelajaran dapat membantu anak dalam memberikan pengalaman yang bermakna bagi siswa. Penggunaan media dalam pembelajaran dapat mempermudah siswa dalam memahami sesuatu yang abstrak menjadi lebih konkrit.

IJ KLM Ns OLdN PQL RbLS PTPrPM

Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan berlangsung dalam suatu sistem, maka media pembelajaran menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal. Media pembelajaran adalah komponen integral dari sistem pembelajaran

Terdapat empat jenis dasar dari media pembelajaran menurut Leshin dalam Azhar Arsyad (2006: 82-95) yaitu:

PJ OLdN PULrbPVNs O PMuVN P

Media ini bermanfaat khususnya bila tujuan kita adalah mengubah sikap atau secara langsung terlibat dengan pemantauan pembelajaran siswa. Misalnya, media manusia dapat mengarahkan dan mempengaruhi proses belajar melalui eksplorasi terbimbing dengan menganalisis dari waktu ke waktu apa yang terjadi di lingkungan belajar. Salah satu faktor dalam pembelajaran dengan media berbasis manusia ialah rancangan


(23)

pelajaran yang interaktif. Dengan adanya manusia sebagai pemeran utama dalam proses belajar maka kesempatan interaksi semakin terbuka lebar.

bWXYdZ [\ Yrb[]Zs ^ Y_s

Pembelajaran berbasis teks yang interaktif mulai populer pada tahun 1960-an dengan istilah pembelajaran terprogram (programmed instruction) yang merupakan materi untuk belajar mandiri. Dengan format ini maka setiap unit informasi disajikan dan respon siswa di respon baik dengan menjawab pertanyaan atau berpartisipasi dalam kegiatan latihan.

`W XYdZ [\ Yrb[Zs aZsu[b

Media berbasis visual memegang peran yang sangat penting dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Agar menjadi efektif, visual sebaiknya ditempatkan pada korteks yang bermakna dan siswa harus berinteraksi dengan visual (image) itu untuk meyakinkan terjadinya proses informasi.

dWXYdZ [\ Yrb[]Zs codpuYrt

Stimulus pada komputer memberikan kesempatan untuk belajar secara dinamis, interaktif, dan perorangan. Dengan simulasi, lingkungan pekerjaan yang kompleks dapat ditata hingga menyerupai dunia nyata. Simulasi yang menyangkut hidup-mati seperti pada bidang kedokteran


(24)

atau penerbangan dan pelayaran sangat bermanfaat jika tidak dikatakan merupakan cara terbaik untuk memperoleh pengalaman nyata. Keberhasilan simulasi oleh tiga faktor, yaitu skenario, model dasar, dan lapisan pengajaran. Skenario harus mencerminkan kehidupan nyata. Ia menentukan apa yang terjadi dan bagaimana hal itu terjadi, siapa karakternya, objek apa yang ikut terlibat, apa peran siswa dan bagaimana siswa berhadapan dengan simulasi itu.

ef guh ijk dlhmlh n llompdklqprbpsl tlulh

Memanfaatkan media sebagai alat bantu mengajar, Edgar Dale (1969) dalam bukunya “Audio Visual Methods in Teaching” membuat klasifikasi tingkat dari yang paling konkret ke yang paling abstrak:

Gambar 1. Kerucut Pengalaman Edgar Dale (Sumber: Nurseto, 2011)

Klasifikasi tersebut kemudian dikenal dengan nama “kerucut pengalaman” dari Edgar Dale dan pada saat itu dianut secara luas dalam menentukan alat bantu yang paling sesuai untuk pengalaman


(25)

belajar. Dalam kaitannya dengan fungsi media pembelajaran, dapat ditekankan beberapa hal berikut ini:

a. Sebagai sarana bantu untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang lebih efektif.

b. Sebagai salah satu komponen yang saling berhubungan dengan komponen lainnya dalam rangka menciptakan situasi belajar yang diharapkan.

c. Mempercepat proses belajar.

d. Meningkatkan kualitas proses belajar-mengajar.

e. Mengkongkritkan yang abstrak sehingga dapat mengurangi terjadinya penyakit verbalisme.

Sudjana dan Rivai (1992:2) mengemukakan beberapa manfaat media dalam proses belajar siswa, yaitu: 1) dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa; 2) makna bahan pengajaran akan menjadi lebih jelas sehingga dapat dipahami siswa dan memungkinkan terjadinya penguasaan serta pencapaian tujuan pengajaran; 3) metode mengajar akan lebih bervariasi, dan 4) siswa lebih banyak melakukan aktivitas selama kegiatan belajar, tidak hanya mendengarkan tetapi juga mengamati, mendemonstrasikan, melakukan langsung, dan memerankan.

vwxyz {z y |} ~pyzb€y

w ‚~ƒ „ ~{y ƒrt … ~t~rp{ €y ƒ

Menurut Sugianto dan Sudjarwo (1991: 13), keterampilan gerak dasar adalah kemampuan untuk melakukan gerakan secara efektif dan


(26)

efisien. Yanuar Kiram (1992: 11), keterampilan adalah tindakan yang memerlukan aktifitas gerak dan harus dipelajari agar mendapatkan bentuk yang benar.

Menurut Cronbach dalam Endang Rini Sukamti, dkk (2011:13) : Mendefinisikan ketrampilan motorik dengan mengkaitkan pada kata otomatik cepat dan akurat. Setiap pelaksanaan ketrampilan yang terlatih merupakan rangkaian koordinasi dari beratus-ratus otot yang rumit yang melibatkan perbedaan isyarat dan koreksi kesalahan yang berkesinambungan.

Pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Keterampilan merupakan perwujudan dari kualitas koordinasi dan kontrol tubuh dalam melakukan gerak. Keterampilan gerak diperoleh melalui proses belajar yaitu dengan cara memahami gerakan dan melakukan gerakan berulang-ulang dengan kesadaran pikir akan benar tidaknya gerakan yang telah dilakukan.

‡ˆ ‰ŠŠt‹ Œr p Ž‹‹ ‘‹ ’“ Šp‹ ”b• Ž‹

Dalam permainan sepakbola keterampilan dasar pemain sangat penting. Menurut Komarudin (2011: 21) sepakbola merupakan kegiatan fisik yang cukup kaya struktur pergerakan. Dilihat dari taksonomi gerak umum, sepakbola bisa secara lengkap, dari mulai gerakan-gerakan dasar yang membangun pola gerak yang lengkap, dari mulai pola gerak lokomotor, nonlokomotor dan gerakan manipulatif. Keterampilan dasar ini dianggap sebagai keterampilan dasar fundamental, yang sangat berguna bagi pengembangan keterampilan-keterampilan lain yang lebih kompleks. Menurut Sucipto, dkk. (2000: 8) keterampilan dasar dalam sepakbola terdiri atas tiga macam keterampilan, meliputi: a. Keterampilan Lokomotor


(27)

dalam bermain sepakbola adalah gerakan berpindah tempat yaitu: lari ke segala arah, meloncat, melompat dan meluncur. b. Keterampilan Nonlokomotor dalam bermain sepakbola adalah gerakan-gerakan yang tidak berpindah tempat yaitu : menjangkau, melenting, membungkuk, meliuk. c. Keterampilan Manipulatif dalam bermain sepakbola adalah gerakan-gerakan : menendang bola, menggiring bola, menyundul bola, melempar bola dan menangkap bola bagi penjaga gawang.

Suatu pertandingan olahraga akan berlangsung dengan baik apabila atlet bertanding telah menguasai teknik dasar dengan baik. Ditinjau dari jenis keterampilannya, dalam bermain sepakbola terdiri atas tiga jenis keterampilan yaitu keterampilan diskrit, kontinyu dan serial (Amung Ma’mun dan Yudha M Saputra, 2000: 66). Menurut Komarudin (2011: 21) sepakbola bisa dimasukkan menjadi beberapa kelas keterampilan. Jika dilihat dari pola lingkungan dimana sepakbola dilakukan, sepakbola termasuk permainan yang mengandalkan keterampilan terbuka (open skills). Artinya, sepakbola dimainkan dalam lingkungan yang tidak mudah diduga, selalu berubah-ubah setiap waktu. Menurut Schmidt dalam Amung Ma’mun dan Yudha M Saputra (2000: 64) keterampilan terbuka adalah keterampilan yang ketika dilakukan lingkungan yang berkaitan dengan bervariasi dan tidak dapat diduga.

Pendapat yang dikemukakan para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa keterampilan dasar bermain sepakbola dilihat dari keterampilan gerak dasarnya meliputi: pola gerak lokomotor, pola gerak


(28)

nonlokomotor dan pola gerak manipulatif. Jika dilihat dari kondisilingkungan masuk dalam kategori keterampilan terbuka (open skills).

–— ˜™š › œš™ržš ž›˜ ž›pžŸ ¡ ž

ž— ¢ž£œ

Teknik lari seorang pemain ditandai dengan lari dalam memperoleh posisi serangan dan lari dalam bertahan.Dalam melakukan lari untuk memenuhi kebutuhan tadi, pemain harus dapat lari cepat berbelok atau merubah arah, berhenti lari mundur dan mendadak start lagi. Untuk memperoleh kelincahan perlu diperhatikan oleh pemain. Menurut Sardjono (1982: 17) "Lari dalam sepakbola tidak sama dengan lari dalam atletik". Dalam atletik, lari tidak mendapat gangguan sedikit pun, tetapi dalam sepakbola selalu tidak bebas dimana seorang pemain kadangkadang terpaksa mengubah arah berlari, berhenti, lari mundur, lari sambil melompat/meloncat dan beradu badan dengan lawan.

b—¤™¡o¥pž¦§ ¤™¡ › ¨ž¦

Lompatan dapat dilakukan dengan atau tanpa awalan, tolakan satu kaki akan lebih menguntungkan karena memungkinkan pemain melompat lebih tinggi, walaupun demikian didalam situasi yang sesungguhnya tolakan dengan menggunakan dua kaki juga digunakan. Biasanya lompatan dikombinasikan dengan gerakan menyundul bola, oleh karena itu gerakan melecutkan badan bagian atas sambil


(29)

melompat perlu dilatih berulang-ulang agar mendapatkan lompatan yang tinggi.

©ª «¬r­®¯°pu­ ± tp­² ³´­­ µ­ ¶«¬r­® ¯°pu²­d­±

Seorang Pemain sepakbola dapat menipu lawan dengan jalan tiba-tiba berhenti berlari atau merubah arah yang dikombinasikan dengan gerak tipu badan bagian atas. Menurut Sardjono (1982: 18) "Pemain sepakbola yang tidak dapat melakukan gerak tipu, maka pemain itu tidak akan dapat menjadi pemain sepakbola yang baik”. Pemain dikatakan berhasil melakukan gerak tipu apabila pada waktu pemain melakukan gerakan pura-pura tapi oleh lawan dianggap itu sebagai gerakan sebenarnya sehingga lawan akan mengikuti gerakan pura-pura.

·ª ¯¬® ± °®¸­¹ ­º» ¬p­®b³´­

Menurut Sucipto, dkk. (2000: 17-41), kemampuan dasar keterampilan sepakbola meliputi: a. Menendang bola (kicking/passing),

b. Menghentikan bola (stoping), c. Menggiring bola (dribbling), d. Menyundul bola (heading), e. merampas bola(tackling), f. Lemparan ke dalam (throw-in), g. Menjaga gawang (goal keeping). Tujuh kemampuan dasar keterampilan sepakbola dapat dijelaskan sebagai berikut:

¼½ ¾¬ ±¬ ±d­ ± ¿

Menurut Sucipto, dkk. (2000: 17), menendang bola merupakan salah satu karakteristik permainan sepakbola yang paling dominan. Pemain yang memiliki teknik menendang dengan baik, akan dapat


(30)

bermain secara efisien. Tujuan menendang bola adalah untuk mengumpan(passing), menembak ke gawang (shooting at the goal),

dan menyapu untuk menggagalkan serangan lawan(sweeping).

Dilihat dari perkenaan bagian kaki ke bola, menendang dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu menendang dengan kaki bagian dalam (inside), kaki bagian luar (outside), punggung kaki

(instep)dan punggung kaki bagian dalam(inside of the instep).

a) Menendang dengan kaki bagian dalam

Menurut Sucipto, dkk. (2000: 17-18), pada umumnya teknik menendang dengan kaki bagian dalam digunakan untuk mengumpan jarak pendek (short passing). Analisis gerak menendang dengan kaki bagian dalam adalah sebagai berikut:

(1) Badan menghadap ke sasaran di belakang bola

(2) Kaki tumpu berada di samping bola ± 15 cm, ujung jari kaki menghadap sasaran, lutut sedikit ditekuk.

(3) Kaki tending ditarik ke belakang dan ayunkan ke depan sehingga mengenai bola.

(4) Perkenaan kaki pada bola tepat pada mata kaki dan tepat ditengah bola.

(5) Pergelangan kaki ditegangkan pada saat menendang bola. (6) Gerak lanjut kaki tendang diangkat menghadap sasaran.

(7) Pandangan ditujukan ke bola dan mengikuti arah jalannya bola terhadap sasaran.


(31)

(8) Kedua lengan terbuka di samping lengan. (9) Untuk lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini:

Gambar 2. Menendang Dengan Kaki Bagian Dalam (Sucipto, dkk. 2000: 18)

b) Menendang kaki dengan bagian luar

Menurut Sucipto, dkk. (2000: 19), pada umumnya teknik menendang dengan kaki bagian luar digunakan untuk mengumpan jarak pendek (sort passing). Analisis gerak menendang dengan kaki bagian luar adalah sebagai berikut:

(1) Posisi badan di belakang bola, kaki tumpu di samping belakang bola ± 25 cm, ujung kaki menghadap ke sasaran dan lutut sedikit ditekuk.

(2) Kaki tending berada di belakang bola, dengan ujung kaki menghadap ke dalam.

(3) Kaki tending ditarik ke belakang dan ayunkan ke depan sehingga mengenai bola.

(4) Perkenaan kaki pada bola tepat pada punggung kaki bagian luar dan tepat pada tengah-tengah bola, pada saat perkenaan dengan bola pergelangan kaki ditegangkan.


(32)

(5) Gerakan lanjut kaki tending diangkat serong ± 45º menghadap sasaran.

(6) Pandangan ke bola dan mengikuti jalannya bola ke sasaran. (7) Kedua lengan terbuka menjaga keseimbangan di samping

badan.

(8) Untuk lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini:

Gambar 3. Menendang Dengan Kaki Bagian Luar (Sucipto, dkk. 2000: 19)

c) Menendang dengan punggung kaki

Menurut Sucipto, dkk. (2000: 20), pada umumnya menendang dengan punggung kaki digunakan untuk menembak ke gawang(shooting at the goal). Analisis gerak menendang dengan punggung kaki adalah sebagai berikut:

(1) Badan di belakang bola sedikit condong ke depan, kaki tumpu di letakan di samping bola dengan ujung kaki menghadap sasaran, lutut sedikit ditekuk.

(2) Kaki tendang berada di belakang bola dengan punggung kaki menghadap ke depan/sasaran.


(33)

(3) Kaki tendang tarik ke belakang dan ayunkan ke depan sehingga mengenai bola.

(4) Perkenaan kaki tepat pada punggung kaki penuh dan tepat pada tengah-tengah bola.

(5) Gerak lanjut kaki tendang diarahkan dan diangkat ke arah sasaran.

(6) Pandangan mengikuti bola dan ke sasaran,ntuk lebih lanjut lihat gambara di bawah ini:

Gambar 4. Menendang Dengan Punggung Kaki (Sucipto, dkk. 2000: 20)

d) Menendang dengan punggung kaki bagian dalam

Menurut Sucipto, dkk. (2000: 21), pada umumnya menendang dengan punggung kaki bagian dalam digunakan untuk mengumpan jarak jauh (long passing). Analisis gerak menendang dengan punggung kaki bagian dalam adalah sebagai berikut:

(1) Posisi badan berada di belakang bola, sedikit serong ± 40º dari garis lurus bola. Kaki tumpu diletakan di samping belakang bola ± 30 cm dengan ujung kaki membuat sudut 40º dengan garis lurus bola.


(34)

(2) Kaki tendang berada di belakang bola dengan ujung kaki serong ± 40º ke arah luar. Kaki tending tarik ke belakang dan ayunkan ke depan sehingga mengenai bola. Perkenaan kaki pada bola tepat dipunggung kaki bagian dalam dan tepat pada tengah bawah bola dan pada saat kaki mengenai bola, pergelangan kaki ditegangkan.

(3) Gerak lanjut kaki tending diangkat dan diarahkan ke depan. (4) Pandangan mengikuti jalannya bola ke sasaran.

(5) Lengan dibuka berada di samping badan sebagai keseimbangan.

(6) Untuk lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini:

Gambar 5. Menendang dengan Punggung Kaki Bagian Dalam (Sucipto dkk, 2000: 21)

ÀÁ ÂÃÄ Å Æ ÃÄtÇ È ÉÄ bÊË É

Menghentikan bola merupakan salah satu teknik dasar dalam permainan sepakbola yang penggunaannya bersamaan dengan teknik menendang bola. Tujuannya menghentikan bola untuk mengontrol bola. Dilihat dari perkenaan bagian badan yang pada umumnya digunakan untuk menghentikan bola adalah kaki, paha, dan dada.


(35)

Bagian kaki yang biasa digunakan untuk menghentikan bola adalah kaki bagian dalam, kaki bagian luar, punggung kaki, dan telapak kaki.

a) Menghentikan bola dengan kaki bagian dalam

Menghentikan bola dengan kaki bagian dalam pada umumnya digunakan untuk menghentikan bola yang datangnya menggelinding, bola pantul ke tanah, dan bola di udara sampai setinggi paha. Menurut Muhajir, (2007: 5), analisis gerak menendang dengan kaki bagian dalam adalah sebagai berikut:

(1) Posisi badan segaris dengan datangnya bola. (2) Kaki tumpu mengarah pada bola dengan lutut sedikit ditekuk. (3) Kaki penghenti diangkat sedikit dengan permukaan bagian dalam kaki dijulurkan ke depan segaris dengan datangnya bola. (4) Bola menyentuh kaki persisi dibagian dalam/mata kaki. (5) Kaki penghenti mengikuti arah bola. (6) Kaki penghenti bersama bola berhenti dibawah badan. (7) Pandangan mengikuti jalannya bola sampai bola berhenti. (8) Kedua lengan di buka disamping badan menjaga keseimbangan.

b) Menghentikan bola dengan kaki bagian luar

Menghentikan bola dengan kaki bagian luar pada umumnya digunakan untuk menghentikan bola yang datangnya menggelinding, bola pantul ke tanah, dan bola di udara sampai


(36)

setinggi paha. Menurut Muhajir, (2007: 5), analisis gerak menghentikan bola dengan kaki bagian luar adalah sebagai berikut: (1) posisi badan menghadap kedatangnya bola. (2) kaki tumpu berada di samping kurang lebih 30cm dari garis datangnya bola dengan lutut sedikit ditekuk. (3) kaki penghenti diangkat sedikit dengan permukaan kaki bagian luar dijulurkan ke depan menjemput datangnya bola. (4) bola menyentuh kaki persis dipermukaan kaki bagian luar. (5) Kaki penghenti mengikuti arah bola. (6) Kaki penghenti bersama bola berhenti dibawah badan. (7) Pandangan mengikuti jalannya bola sampai bola berhenti. (8) Kedua lengan di buka di samping badan menjaga keseimbangan. c) Menghentikan bola dengan punggung kaki.

Menurut Muhajir, (2007: 6), analisis gerak menghentikan bola dengan punggung kaki adalah sebagai berikut:

(1) Posisi badan menghadap datangnya bola. (2) Kaki tumpu berada pada garis datangnya bola dengan lutut sedikit ditekuk. (3) Kaki penghenti diangkat sedikit dan dijulurkan sedikit kedepan menjemput datangnya bola. (4) Bola menyentuh kaki persis di punggung kaki.

d) Menghentikan bola dengan telapak kaki.

Menurut Muhajir, (2007: 6), analisis gerak menghentikan bola dengan telapak kaki adalah sebagai berikut:


(37)

(1) Posisi badan lurus dengan arah datangnya bola. (2) Kaki tumpu berada pada garis datangnya bola dengan lutut sedikit ditekuk. (3) Kaki penghenti diangkat sedikit dengan telapak kaki dijulurkan menghadap kesasaran. (4) Pada saat bola masuk ke kaki, ujung kaki diturunkan sehingga bola berhenti di depan badan. e) Menghentikan bola dengan paha.

Menurut Muhajir, (2007: 6), analisis gerak menghentikan bola dengan paha adalah sebagai berikut:

(1) Posisi badan menghadap datangnya bola. (2) Kaki tumpu berada pada garis datangnya bola dengan lutut sedikit ditekuk. (3) Paha diangkat tegak lurus dengan badan ditekuk tegak lurus dengan paha. (4) Bola mengenai paha tepat pada tengah-tengah paha antara lutut dan pangkal paha.

f) Menghentikan bola dengan dada

Menurut Muhajir, (2007: 6), analisis gerak menghentikan bola dengan dada adalah sebagai berikut:

(1) Posisi badan menghadap datangnya bola. (2) Kedua kaki dibuka selebar bahu dengan kedua lutut sedikit ditekuk. (3) Dada sedikit dibusungkan kedepan menghadap arah datangnya bola. (4) Perkenaan bola pada dada tepat di tengah-tengah dada.


(38)

Menahan bola yang memantul

dengan perut

Menahan bola dengan kepala

Menahan bola dengan dada

Menahan bola dengan paha

Menahan dengan kaki bagian dalam

Menahan bola memantul

dengan telapak kaki

Menahan bola memantul dengan

kaki dalam

Menahan bola memantul dengan kaki luar

Gambar 6. Teknik Menghentikan/Menahan Bola (Muhajir, 2007: 26)

ÌÍ ÎÏÐyuÐduÑÒÓ ÑÔ

Menurut Sukatamsi (2001:336), “menyudul bola adalah meneruskan bola dengan mempergunakan dahi yaitu daerah kepala di atas kening di bawah rambut”. Ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Sucipto, dkk. (2000:32), “bahwa menyundul adalah memainkan bola dengan kepala”.

Prinsip-prinsip teknik menyundul bola (Sukatamsi, 2001: 31):

a) Lari menjemput arah datangnya bola, pandangan mata tertuju kearah bola,


(39)

b) Otot-otot leher dikuatkan, dikeraskan dan difleksasi dagu ditarik merapat pada leher,

c) Untuk menyundul bola digunakan dahi yaitu daerah kepala di atas kedua kening dibawah rambut kepala,

d) badan ditarik ke belakang melengkung pada daerah pinggang, kemudian dengan gerakan seluruh tubuh yaitu kekuatan otot perut, kekuatan dorongan panggul dan kekuatan kedua lutut kaki bengkok diluruskan, badan diayunkan dan dihentakkan ke depan sehingga dahi dapat mengenai bola,

e) Pada waktu menyundul bola mata tetap terbuka dan tidak boleh dipejamkan, dan selalu mengikuti arah datangnya bola dan mengikuti kemana bola diarahkan dan selanjutnya diikuti dengan gerak lanjutan untuk segera lari mencari posisi.

Macam-macam teknik menyundul bola: a) Menyundul bola sambil berdiri.

Pada umumnya dilakukan saat datangnya bola maksimal setinggi kepala. Analisis menyundul bola sambil berdiri adalah sebagai berikut (Sucipto, dkk. 2000: 32):

(1) Posisi badan tegak, kedua kaki dibuka selebar bahu atau salah satu kaki maju ke depan dan menghadap sasaran. Kedua lutut sedikit ditekuk. (2) Lentingkan badan ke belakang, pandangan diarahkan ke datangnya bola,dan dagu merapat dengan leher. (3) Dengan gerakan bersamaan otot-otot perut, dorongan panggul. (4)


(40)

Dan kedua lutut diluruskan, badan dilecutkan kedepan sehingga dahi mengenai bola. (5) Seluruh berat badan diikutsertakan ke depan, sehingga berat badan beradu di depan dan menghadap ke sasaran. (6) Salah satu kaki maju ke depan sebagai gerak lanjutan. b) Menyundul bola sambil meloncat.

Pada umumnya dilakukan ketika datangnya bola di luar jangkauan,baik secara vertikal maupun horizontal. Analisis menyundul bola sambil meloncat adalah sebagai berikut (Sucipto, dkk. 2000: 33):

(1) Meloncat sesuai dengan datangnya bola. (2) Pada saat mencapai titik tertinggi, badan dilentingkan, otot-otot leher dikontraksikan, pandangan ke sasaran dan dagu merapat dengan leher. (3) Dengan gerak bersamaan otototot perut, dorongan panggul dan dorongan badan ke depan sehingga dahi mengenai bola. (4) Badan dicondongkan ke depan dan mendarat dengan kedua kaki secara eksplosif.

Gambar 7. Teknik Menyundul Bola (Muhajir 2007: 28)


(41)

ÕÖ ×ØÙ ÚÚ ÛÛÙ Úr ÜÝÞ ß

Pada dasarnya menggiring bola adalah menendang terputus-putus atau pelan-pelan, menggiring bola bertujuan antara lain untuk mendekati jarak ke sasaran, melewati lawan, dan menghambat permainan. Pemain dapat terkenal oleh karena memiliki kemampuan menggiring bola yang baik.

a) Menggiring Bola dengan kaki Bagian Dalam

Pada umumnya menggiring bola dengan kaki bagian dalam digunakan untuk melewati/mengecoh lawan. Analisis menggiring bola dengan kaki bagian dalam adalah sebagai berikut:

(1) Posisi kaki menggiring bola sama dengan posisi menendang bola. (2) Kaki yang digunakan untuk menggiring bola tidak ditarik kebelakang hanya diayunkan ke depan. (3) Diupayakan setiap melangkah, secara teratur bola disentuh/didorong bergulir ke depan. (4) Bola bergulir harus selalu dekat dengan kaki dengan demikian bola tetap dikuasai. (5) Pada waktu menggiring bola kedua lutut sedikit ditekuk untuk mempermudah penguasaan bola. (6) Pada saat kaki menyentuh bola, pandangan ke arah bola dan selanjutnya melihat situasi lapangan. (7) Kedua lengan menjaga keseimbangan di samping badan. (8) Untuk lebih jelasnya, lihat gambar di bawah ini.


(42)

Gambar 8. Menggiring Bola dengan kaki bagian dalam (Sucipto, dkk. 2000: 29)

b) Menggiring bola dengan kaki bagian luar

Menggiring bola dengan kaki bagian luar pada umumnya digunakan untuk melewati/mengecoh lawan. Analisis menggiring bola dengan kaki bagian luar adalah sebagai berikut:

(1) Posisi kaki menggiring bola sama dengan posisi menendang dengan punggung kaki bagian luar. (2) Kaki yang digunakan menggiring bola hanya menyentuh/mendorong bola bergulir ke depan. (3) Tiap melangkah secara teratur kaki menyentuh bola. (4) Bola selalu dekat dengan kaki agar bola tetap dikuasai. (5) Kedua lutut sedikit ditekuk agar bola tetap dikuasai. (6) Pada saat kaki menyentuh bola pandangan ke arah bola, dan lihat situasi. (7) Kedua lengan menjaga keseimbangan di samping badan.

Gambar 9. Menggiring bola dengan kaki bagian luar (Sucipto, dkk. 2000: 30)


(43)

c) Menggirng Bola dengan Punggung Kaki

Menggiring bola dengan punggung kaki pada umumnya digunakan untuk mendekati jarak dan paling cepat dibandingkan dengan bagian kaki lainnya. Analisis menggiring bola dengan punggung kaki adalah sebagai berikut:

(1) Posisi kaki menggiring bola sama dengan posisi menendang dengan punggung kaki. (2) Kaki yang digunakan menggiring bola hanya menyentuh/ mendorong bola tanpa terlebih dahulu ditarik kebelakang dan diayun ke depan. (3) Tiap melangkah secara teratur kaki menyentuh bola. (4) Bola bergulir harus selalu dekat dengan kaki dengan demikian bola tetap dikuasai. (5) Kedua lutut sedikit ditekuk agar mudah menguasai bola. (6) Pandangan melihat bola pada saat kaki menyentuh, kemudian lihat situasi dan kedua lengan menjaga keseimbangan di samping badan.

Gambar 10. Menggiring bola dengan punggung kaki (Sucipto, dkk. 2000: 31)

àá âãä år päæ ç âãrãbut èoé ä

Menurut Sucipto, dkk. (2000:34), “Merampas bola adalah salah satu upaya untuk merebut bola dari penguasaan lawan”. Beberapa cara untuk merampas bola dari lawan, diantaranya yaitu:


(44)

a) Merampas bola sambil berdiri pada umumnya dilakukan jika bola masih dalam jangkauan kaki. Merampas bola sambil berdiri dapat dilakukan dari arah samping dan arah depan. Analisis teknik merampas bola sambil berdiri adalah sebagai berikut:

(1) Menempatkan diri sedekat mungkin dengan lawan yang sedang menguasai bola. (2) Memperhatikan kaki dan gerak lawan. (3) Letakkan kaki tumpu di samping depan kaki lawan yang menguasai bola dan kaki tumpu ditekuk agian lututnya sedikit. (4) Kaki yang digunakan untuk merampas bola diangkat sedikit ke belakang, kemudian ayunkan kedepan dan kenakan ketengah-tengah bola. (5) Dengan kaki bagian dalam/luar dan dengan menguatkan otot-otot kaki menahan bola dengan tekanan yang kuat. (6) Apabila lawan berdiri dengan kaki rapat, maka cepat-cepat kaki yang merampas bola menekan dan menarik bola sehingga bola bergulir di alas kaki lawan kemudian bola dikuasai.

Gambar 11. Merampas bola sambil berdiri (Sucipto, dkk. 2000: 35)

b) Merampas bola sambil meluncur pada umumnya dilakukan jika bola diluar jangkauan kaki. Merampas bola sambil meluncur dapat


(45)

dilakukan dari arah samping dan arah depan. Analisis teknik merampas bola sambil meluncur adalah sebagai berikut:

(1) Lari mendekati bola yang dikuasai lawan sehingga memungkinkan untuk meluncur ke arah bola. (2) Padalangkah terakhir kaki tumpu, lutut dibengkokkan dan titik berat badan direndahkan. (3) Kaki yang lain meluncur ke arah bola dengan kaki bagian dalam atau telopak kaki bola didorong kelusir penguasaan lawan. (4) Dengan dibantuan tangan, badan direbahkan.

Gambar 12. Teknik Merampas Bola (Muhajir. 2007: 28)

êë ìíîpïðïñòí dïó ï îôtõrow ö÷ñ ë

Menurut Sucipto, dkk. (2000: 36) "Lemparan ke dalam merupakan satu-satunya teknik dalam permainan sepakbola yang dimainkan dengan lengan dari luar lapangan permainan". Lemparan ke dalam dapat dilakukan dengan atau tanpa awalan.

a) Lemparan ke dalam tanpa awalan

Lemparan ke dalam tanpa awalan dapat dilakukan manakala sasaran jaraknya dekat. Analisis teknik lemparan ke dalam tanpa awalan adalah sebagai berikut:


(46)

(1) Posisi badan tegak, posisi kaki kangkang atau salah satu kaki ke depan dan lutut sedikit ditekuk. (2) Bola dipegang di atas kepala dengan jari-jari tangan dibuka seluas-luasnya, sehingga ujung jari telunjuk kiri dan kanan, ujung ibu jari kiri dan kanan bertemu di belakang bola. (3) Bola ditarik ke belakang kepala sambil melentingkan badan. (4) Waktu melemparkan bola kuatkan otot-otot perut, panggul, bahu, dan kedua tangan diayunkan ke depan dan dibantu dengan kedua lutut diluruskan serta badan dilecutkan ke depan. (5) Gerak lanjutan kedua kaki berdiri di atas ujung-ujung jari kaki dan dilanjutkan dengan gerakan lari atau berjalan ke depan. (6) Untuk lebih jelasnya, lihat gambar di bawah ini.

Gambar 13. Teknik Lemparan ke Dalam tanpa Awalan (Sucipto, dkk. 2000: 37)

b) Lemparan ke dalam dengan awalan

Lemparan ke dalam dengan awalan dapat dilakukan manakala sasaran jaraknya jauh. Analisis teknik lemparan ke dalam dengan awalan adalah sebagai berikut:

(1) Posisi badan tegak menghadap sasaran, bola dipegang di depan dada dengan jari-jari tangan dibuka seluas-luasnya, sehingga ujung


(47)

jari telunjuk kiri dan kanan, ujung ibu jari kiri dan kanan bertemu di belakang bola. (2) Lari atau jalan untuk mendapatkan momentum, sebelum batas lemparan tarik bola ke belakang kepala, badan dilentingkan. (3) Waktu melemparkan bola kuatkan otot-otot perut, panggul, bahu, dan kedua tangan diayunkan ke depan dan dibantu dengan kedua lutut diluruskan dan badan dilecutkan ke depan. (4) Gerak lanjutan kedua kaki berdiri di atas ujung-ujung jari kaki dan dilanjutkan gerakan lari atau berjalan ke depan. (5) Untuk lebih jelasnya, lihat gambar di bawah ini.

Gambar 14.Teknik Lemparan ke Dalam dengan Awalan (Sucipto, dkk. 2000: 38)

øù úûü ýr tþpu dûÿ üÿ bü (Feinting)

Gerak tipu dilakukan oleh seorang yang menguasai bola dengan tujuan untuk melewati lawan, sehingga mampu melakukan operan bola ke teman dengan baik ataupun mencetak gol ke gawang lawan. Perlu diperhatikan bahwa di dalam melakukan gerak tipu, gerakan permulaan bertujuan untuk mengganggu atau menghilangkan keseimbangan lawan, tidak boleh dilakukan dengan sepenuhnya sehingga akan kehilangan


(48)

keseimbangan badan sendiri (Sukatamsi 2001:187-188). cara melakukan Gerak tipu adalah sebagai berikut :

a) gerak tipu dilakukan saat menguasai bola dan dihadang oleh pemain bertahan. b) Dapat dilakukan dengan menggerakkan tubuh, kaki, atau bola secepat mungkin ke arah yang berlawanan atau ke samping lawan.c) Untuk itu gerakan tubuh juga dapat digunakan untuk mengelabuhi lawan.d) Gerakan kedua kaki harus cepat bergerak dengan memindahkan tumpuan kaki. e) memainkan bola dengan cepat seringkali digunakan untuk membawa lawan salah arah sehingga tidak mampu merebut bola yang sedang dalam penguasaan. f) Pandangan mata yang terbuka dan selalu awas diperlukan saat akan melakukan gerak tipu ini. g) Menjaga stabilitas tubuh dalam keadaan rileks.h) Setelah berhasil melewati lawan bergerak cepat meninggalkan lawan dengan bola dalam penguasaan.

Gambar 15. Gerak tipu dengan bola (Feinting)


(49)

Menurut Sucipto, dkk. (2000: 38), menjaga gawang merupakan pertahanan yang paling akhir dalam permainan sepakbola. Teknik menjaga gawang meliputi: menangkap bola, melempar bola, menendang bola. Menangkap bola dapat dibedakan berdasarkan arah datangnya bola, ada yang datangnya bola masih dalam jangkauan penjaga gawang (tidak meloncat) dan ada yang diluar jangkauan penjaga gawang (harus dengan meloncat). Melempar bola dapat dibedakan berdasarkan jauh dekatnya sasaran. Menendang bola dapat dibedakan menjadi dua, yaitu tendangan

volley dan half-volley.

a) Menagkap bola sambil berdiri

Menurut Sucipto, dkk. (2000: 38), mengkap bola sambil berdiri dilakukan manakala datangnya bola masih dalam jangkauan penjaga gawang dalam posisi berdiri, baik dari arah vertikal maupun horisontal. Analisis teknik menangkap bola sambil berdiri adalah sebagai berikut:

(1) Berdiri tegak, kaki dibuka selebar bahu dan berat badan berada pada ujung-ujung kaki.

(2) Badan membungkuk sebatas pinggang dan kedua lutut sedikit ditekuk.


(50)

(3) Kedua tangan menggantung di depan dada dengan telapak tangan menghadap ke datangnya bola dan jari-jari tangan rileks.

(4) Jika bola datangnya bergulir di atas tanah, maka badan direndahkan dengan berlutut atau membungkukkan badan sehingga tangan ke bawah.

(5) Telapak tangan ditengadahkan ke bola dan tinggi rendahnya gerakan badan disesuaikan dengan datangnya bola.

(6) Setelah bola masuk ke telapak tangan, segera tarik dan dipeluk di depan dada untuk dilindungi.

(7) Untuk lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini:

Gambar 16. Menangkap Bola Sambil Berdiri (Sucipto, dkk. 2000: 39)

b) Menangkap bola sambil meloncat

Menurut Sucipto, dkk. (2000: 40), menangkap bola sambil meloncat dapat dilakukan manakal datangnya bola diluar jangkauan penjaga gawang dalam posisi berdiri, baik dari arah


(51)

vertikal maupun horisontal. Analisis teknik menangkap bola sambil meloncat adalah sebagai berikut:

(1) Tangkapan bola diawali dengan loncatan sambil menjulurkan lengan dengan telapak tangan menghadap bola menyerupai mangkuk.(2) Loncat dapat dilakukan ke arah kiri, kanan, depan dan ke atas sesuai dengan arah bola.(3) Setelah bola masuk telapak tangan, segera tarik dan dipeluk ke dada.(4) Untuk bola atas mendarat dengan kedua kaki secara eksplosif dan untuk bola-bola ke samping, ke depan menjatuhkan diri dengan punggung dan pinggul terlebih dahulu mengenai tanah serta kedua lutut ditekuk untuk membantu melindungi bola.(5) Untuk bola-bola yang datangnya dari lauar jangkauan kedua lengan, tetapi masih dalam jangkauan satu lengan, bola ditinju atau ditif untuk disalurkan keluar bidang gawang.(6) Mengeluarkan bola dari bidang gawang dilakukan dengan pangkal telapak tangan atau bisa juga dengan kepalan tangantinju.


(52)

tor tor p u tr p

! "r#p b$

Setiap manusia pada umumnya dibekali kemampuan dasar berupa kemampuan gerak dasar dalam kehidupan sehari-hari kemampuan gerak sangat dibutuhkan baik untuk menyelesaikan pekerjaan yang dilakukan secara individu maupun kelompok. Untuk lebih menunjang setiap pekerjaan yang mempunyai karakteristik yang rumit kemampuan gerak harus di tingkatkan.

Menurut Rusli Lutan (1988: 95) keterampilan adalah sebagai satu perbuatan atau tugas dan lainnya sebagai sebuah indikator dan tingkat kemahiran. Dengan demikian, keterampilan adalah suatu perbuatan atau tindakan yang memerlukan aktivitas gerak yang harus dipelajari sebagain sebuah indicator tingkat kemahiran untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien. Bila keterampilan yang ada pada anak tersebut diasah maka akan menjadikan anak tersebut menjadi terampil dalam menjalaninya.

Begitu juga dalam sepakbola, keterampilan dasar akan sangat berpengaruh terhadap kualitas permainan baik secara individu maupun kelompok. Dalam permainan sepakbola keterampilan dasar juga sangat penting. Seorang pemain sepakbola harus memiliki keterampilan dasar yang baik. Baik buruknya kemampuan dasar sepakbola seseorang dapat dilihat dari teknik-teknik dasar sepakbola yang dikuasainya.


(53)

Adapun Faktor-faktor yang mempengaruhi keterampilan sepakbola menurut Mohammad Sajoto dalam Fathan Nurcahyo, (2011: 3-8) antara lain:

a.Latihan

Keberhasilan atau prestasi akan dapat diraih apabila latihan dilakukan secara rutin, terprogram dan sesuai dengan prinsip-prinsip latihan. Jenis latihan yang sangat penting adalah latihan teknik, taktik, mental dan kematangan bertanding dalam pencapaian prestasi. Dengan mengetahui jenis-jenis latihan tersebut, pelatih dapat merancang program latihan sesuai target yang akan dicapai.

b.Keluarga

Khususnya dukungan dari orangtua, adanya sikap orangtua yang over protective (perlindungan yang berlebihan/terlalu mengekang aktivitas anak) terhadap anaknya ketika berkreativitas. c.Pelatih

Metode melatih dan progam latihan yang diberikan oleh pelatih akan berpengaruh terhadap kondisi fisik yang dimiliki setiap pemain, dan hendaknya pelatih juga harus memperhitungkan setiap kemampuan pemain yang dia miliki.

d.Pemain

Pemain adalah kunci dari segala rangkaian yang ada dalam permainan khususnya olahraga sepakbola. Hal ini pemain juga harus dituntut untuk bisa terus termotivasi, semangat dalam berlatih,


(54)

menjaga dan meningkatkan fisik serta teknik yang dimilikinya dengan menambah porsi latihan di luar jadwal latihan dan mengatur gaya hidup serta pola makan yang bergizi.

Keterampilan dasar seharusnya dapat perhatian pada tingkat awal, dan pengajaran berlangsung berkesinambungan. Istilah keterampilan dapat dinyatakan untuk menggambarkan tingkat keahlian seseorang dalam melaksanakan tugas.

Menurut Anum Ma’mun dan Yudha M. Saputra (2000: 57) keterampilan gerak adalah kemampuan untuk melakukan gerak yang efektif dan efisien. Keterampilan gerak merupakan perwujudan dari kualitas koordinasi dan kontrol tubuh dalam melakukan gerakan berulang-ulang dengan kesadaran fikir akan benar tidaknya gerakan yang dilakukan.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa keterampilan dasar adalah kemampuan yang menunjukan tingkat kemahiran yang dimiliki seseorang dalam bermain sepakbola dan keberhasilan yang konsisten untuk mencapai suatu tujuan yang efektif dan efisien serta dapat dilakukan dengan baik tanpa menyusahkan diri sendiri dan tidak membuang-buang energi dalam tubuh yang ada. Karena semua tindakan yang dilakukan sudah dikuasai dengan sangat baik. Teknik ini akan sangat bermanfaat untuk pemain sepakbola apabila dikuasai dengan baik. Teknik dasar merupakan ketrampilan yang wajib dikuasai oleh setiap pemain.


(55)

C. Android

Androidmerupakan sistem operasi yang paling berkembang dalam dunia saat ini. Perkembangan android tidak terlepas dari berkembangnya pasar handphone dan tablet. Hal ini mengangkat pamor dari sistem operasi android.

Pada tahun 2003 Andy Rubin, Rich Miner, Nick Sears, dan Chris white bekerja sama membuat sitem operasi untuk perangkat mobile. Andi rubin berhasil membuat sistem operasi yang dijalankan pada sebuah handphoneyang dikenal dengan sidekick. Kemudian andy rubin membawakan kuliah yang dihadiri oleh Larry Tage dan Sergei Brin yang merupakan pendiri google. Kedua orang ini tertarik dengan materi yang dibawakannya. Dan pada bulan Juli 2005 perusahaan yang didirikan oleh Rubin dibeli oleh google. Di tangan

google perjalanan android di mulai, dimana pada tahun 2007 google

mendaftarkan paten di bidang telepon seluler. Kemudian google

mengembangkan sistem operasi yang akan digunakan untuk ponsel. Ponsel pertama yang menggunakan sistem operasi dari google berasal dari HTC

dengan seriHTC DreamatauT-Mobile G1yang diluncurkan pada tahun 2008. Menurut Teguh Arifianto (2011: 1) android merupakan perangkat bergerak pada sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis Linux.

Android menyediakan platform yang terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasinya. Awalnya, Google Inc. Membeli Android Inc, yang merupakan pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel/smartphone. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah


(56)

lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC , Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile,danNvidia.

GooglemerilisAndroidsecaraopen sourceadalah untuk penetrasi pasar produk berbasis Android dan mempermudah pengguna dalam mengakses layanan Google dan Android yang digunakan sebagai media baru penayangan iklan yang dapat menambah pendapatan Google, yang sebagian pendapatan tersebut untuk pengembangan OS dan aplikasi Android. Model periklanan dalam Android menggunakan AdMob (Advertising Mobile) yang ditayangkan lebih interaktif di dalam suatu aplikasi. Android tidak hanya dalam lingkup sistem operasi, tetapi juga pada level pengembangan aplikasi menggunakan

SDK Android. Keuntungan utama menggunakan Android yaitu Android

menawarkan pendekatan terpadu untuk pengembangan aplikasi sehingga pengembang hanya perlu mengembangkan aplikasi untuk Androiddan aplikasi tersebut dapat berjalan pada perangkat yang berbeda, asalkan perangkat yang didukung menggunakan Android.

Banyak vendor atau perusahaansmartphonedi dunia yang memproduksi

Android. Hal ini karena Android itu adalah sistem operasi yang open source

sehingga bebas didistribusikan dan dipakai oleh vendor manapun. Android

sebagaiplatformmasa depan karena:

1. Lengkap (Complete Platform): Para desainer dapat melakukann pendekatan yang komprehensif pada saat mengembangkan platform Android. Android


(57)

membangun software dan memungkinkan untuk peluang pengembangan aplikasi;

2. Terbuka, (Open Source Platform): Platform Android disediakan melalui lisensi open source. Pengembang dapat dengan bebas untuk mengembangkan aplikasiAndroidsendiri menggunakanLinux Kernel2.6; 3. Free, artinyaAndroid adalahplatform yang bebas untuk develop. Tidak ada

lisensi atau biaya royalti untuk dikembangkan padaplatform Android. Tidak ada biaya keanggotaan diperlukan. Tidak diperlukan biaya pengujian. Tidak ada kontrak yang diperlukan. Android dapat didistribusikan dan diperdagangkan dalam bentuk apapun.

%&'()( *t+r,st, *-. ( */0, (11 21 34( 5u.

Usia dini merupakan individu yang berbeda, unik, dan memiliki karakteristik tersendiri sesuai dengan tahapan usianya. Masa usia dini dalam cabang olah raga sepakbola adalah umur 11–12 tahun. Hal ini merupakan masa pembinaan dimana stimulus seluruh aspek perkembangan berperan penting pada masa pertumbuhan ini. Karena masa usia dini merupakan masa yang penting perlu mendapat penanganan sebaik mungkin.

Pada usia anak-anak merupakan periode pertumbuhan dan perkembangan yang cepat terutama sistem saraf dan pertumbuhan otot. Menurut Piaget dalam C. Asri Budiningsih (2003:19) mengatakan bahwa perkembangan kognitif merupakan suatu proses genetik. Artinya proses yang didasarkan atas mekanisme biologis yaitu perkembangan sistem saraf. Dengan


(58)

makin bertambahnya umur seseorang, maka makin komplekslah susunan sel syarafnya dan makin meningkat pula kemampuannya.

Proses belajar yang dialami seorang anak pada tahap sensori motor tentu akan berbeda dengan proses belajar yang dialami oleh seorang anak pada tahap preoperasional, dan akan berbeda pula dengan mereka yang sudah berada pada tahap operasional konkrit. Secara umum, semakin tinggi tahap perkembangan kognitif seseorang akan semakin teratur dan semakin abstrak cara berpikirnya. Pelatih seharusnya memahami tahap-tahap perkembangan kognitif para siswanya agar dalam merancang dan melaksanakan proses latihan sesuai dengan tahap-tahap tersebut.

Pemain muda yang berbakat pada kelompok umur ini, membutuhkan suatu klub sepakbola untuk menjadi anggota atau suatu diklat untuk meningkatkan skill individunya dan memperkenalkan padanya permainan sepakbola yang kompetitif. Pada umur antara 6-12 skill sepakbola yang benar dipelajari sambil bermain sepakbola/ bertanding/ game akan dibarengi dengan program metode dan rencana pendidikan sepakbola yang bertanggung jawab bentuk latihan yang disederhanakan dan kompetisi dijalankan sebagai alat untuk mengembangkan skill teknik dan pengertian dasar teknik. Prioritas harus diberikan kepada usaha-usaha yang langsung mendidik anak-anak serta merangsang skill dan kepribadian anak-anak setiap hari.

6789: 9; <t<=:>=: ?@ 9;9A= :

1. Skripsi oleh Cinthya Indrastyawati jurusan pendidikan biologi FMIPA UNY dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Android Pada


(59)

Materi Sistem Indera untuk meningkatkan Motivasi hasil belajar siswa kelas XI SMA N 2 Bantul”. Hasil penelitian ini berupa aplikasi yang dapat dijadikan media pembelajaran untuk sistem indera oleh siswa SMA kelas XI yang menggunakan smartphone android sebagai penunjang pembelajaran di kelas.

2. Skripsi oleh Adib Febrianta jurusan pendidikan kepelatihan olahraga FIK UNY dengan judul “Penyusunan Video Tutorial Teknik Dasar Sepakbola Untuk Usia Dini”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penyusunan Video Tutorial Teknik Dasar Sepakbola Untuk Usia Dini, layak digunakan sebagai penunjang pemahaman siswa terhadap teknik-teknik dasar dalam cabang olahraga sepakbola

BCDEFG HIFr JErK LI Lr

Gambar 18. Bagan Kerangka Berfikir Penelitian Media Pembelajaran Teknik Sepak

Bola Berbasis Android

Materi Teknik Dasar Sepakbola

Gambar dan video Kuis dan

Games

Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Materi Teknik


(60)

Pada usia 11-12 tahun ini anak harus sering diberikan pemahaman dan juga pelatihan mengenai teknik-teknik dasar dalam sepak bola. Teknik dasar merupakan pondasi yang sangat baik untuk seorang pemain sepakbola dalam mengembangkan bakatnya untuk menjadi pemain yang hebat. Dalam sebuah pembinaan anak tentu sudah diajarkan atau dilatih teknik-teknik dasar sepakbola, tetapi alangkah baiknya jika anak mempunyai media yang dapat digunakan sebagai pedoman untuk berlatih secara mandiri untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuannya. Ketika anak sudah memahami bagaimana cara melakukannya, anak tersebut dapat berlatih secara mandiri.

Salah satu media yang dapat digunakan oleh siswa sebagai pedoman belajar dan berlatih adalah media pembelajaran berbasis android. Media ini terdapat beberapa menu diantaranya: menu profil, materi, kuis, dan games. Dari semua menu tersebut terdapat materi berupa tulisan dan gambar, tutorial video, dan soal-soal latihan. Harapannya dengan adanya media ini dapat membuat siswa tertarik untuk selalu belajar teknik dasar sepakbola. Sehingga pemahaman siswa meningkat dan dapat berlatih secara mandiri untuk menambah jam latihan siswa.


(61)

OP OQ QQ

RSTU V SWSXSYQTQPX

P.RZt[\ ZW ZnZ] ^t^_`

a bc bd ef egc ec e h bc ijc gkgc l bc bdefe gc mbc igc h bfnmb o pqpro st ru v

vpwpx yz{ pu| } Research and development gmgd g~ h bf nmb lbc bdef egc gci

meijc gk gc jc f jk h bci ~g€ edkgc l nmjk f b f bc fj meijc gk gc lbc bd e fegc gci

‚ b€ eƒgf gcgde€ e€ kb‚jfj~gc mgc jc f jk hbc ij„ e k bbƒbkf eƒgc lnmjk f b € b‚ jf

€jl gg m gl gf ‚bƒjci€e me h g€ g gk gf d jg€… h gkg mel bd jk gc l bcbd e fe gc jc fj k

hbc ij„ ekb bƒbkfe ƒgcl nm jkf b€ b‚ j f († j ienc n…‡014: 297).

a bcbdefe gc ec e ‚ bfj„ jgc jc f jk hbc ibh‚ gcik gc lnmjk gld ek g€ e android

fbc fgc i h gfbe fbkc e k mg€ g € blgk‚ nd g jc fjk gc gk j€ eg mec e gci mgl gf

meijc gk gc € b‚gige € jh ‚ b ‚bdg„ g mgc gd gf ‚gcf j mgd gh l bhg~gh gc hgfbe

€bˆgg hgc mee gci € jm g~ fb‰gdemg€ e mgc mec g fgkgc d g g k jcfjk me ijcg kgc

€b‚ g igehbme glbh ‚ bd g„ g gcnd b~g~d e‚ e mgcicg. O.VZŠ ^n^‹ ^UpZr_‹^on_]

Œc fj k hbci~ec mge kbh jc ikec gc h bdjg€cg l bc gƒ€e gc f b~gmgl

l bh g€ gd g~ gc mgd gh l bc bd ef egc ec e, h gkg l bdj me€ ghl ge kgc mbƒec e€ e nl bg€ enc gdgcimeijcg kgcm gdghl bcbd ef egcl bc ibh‚gcigcec e:

1. RZ\ ^_pZŽ Z]_ _ _`

‘bme g lbh‚ bd g„ggc gm gdg~ € bigdg € b€ jgf j g c i m gl gf me ijc gkgc

€ b‚gige lbgc f gg e€ e gf gj hgfbe. ‘bmeg lbh‚ bdg„ ggc gci m ekbh‚ gcik gc mgd gh l bc bd e fegc ec e gm gdg~ h bme g lbh‚ bdg„ ggc fbkc e k mg€ g € bl gk‚ nd g


(62)

2. “”• – — p”˜™ ”š —›—r—œ t”n–  • —ž —Ÿ ž ”—p ™  š — ™ ”r™— ž –s —œ•r – • untu

—œ — už – — 11-12 t—¡un

¢£¤¥¦ ¥§¥ ¤¦ ¨¦© ¤¥¦ ª« £« ¬ £­¦© smartphone ®¦§¯ ¤¥¯° §¦ª¦§ °§© °ª

±£± ¨£²± °¤¦³ « ¥« ­¦ ¤¦¬ ¦ ± ±£±¦ ³¦ ±¥ ±¦©£²¥. ´¦²£§¦ ¤¦¬¦ ± ¦ ¨¬ ¥ ª¦« ¥ ¥ §¥ « £¬ ¦ ¥§© £²¤ ¦¨¦©±¦©£²¥¤¥¤¦¬¦ ± § ®¦µ °¯¦ © £²¤¦¨¦© ¨ £© ° §µ °ª¨£¬ ¦ ª«¦ §¦¦ §¬£­¦©

¯¦ ±¶¦ ² ¤¦§ · ¥¤£¸¹ ´ £± °¤¥¦ § « ¥« ­¦ µ °¯ ¦ ¤¦¨¦© ± £§¯°ª°² © ¥§¯ª¦©

¨£±¦ ³¦ ±¦ §§®¦ ¤ £§¯¦ § ¶£²±¦ ¥§ ª°¥«¹ ´¦ ²£§¦ ¦¨¬ ¥ª¦ « ¥ ¥§¥ µ°¯¦ ¤¥¬£§¯ª¦ ¨ ¥

¤£§¯¦ §ª°¥«± £§¯£§¦ ¥± ¦© £²¥®¦ §¯¤¥± °¦©¤¥¤¦¬ ¦ ± § ®¦. º.»ros”•ur»”n¼”˜™ —œ ¼—œ

½ ²¸ « £¤°² ¨£§¯ £±¶¦ §¯¦ § ±£¤¥¦ ¨£± ¶ £¬¦µ¦ ²¦§ ¥§¥ ± £§¯¦¤¦ ¨© ¦« ¥ ¬ ¦ §¯ª¦ ³

®¦§¯¤¥© °¬ ¥ «(¾ °¯¥®¸ §¸ ¿À014: 298). Á£ ²¥ª°©¥§¥¯¦ ± ¶¦ ²¦¬ °²¤£« ¦¥ §¨£§£¬ ¥©¥¦ §Â

æ ±¶¦ ² 19. Ħ§¯ª¦ ³-¬¦ §¯ª¦ ³½ £§¯¯°§¦ ¦ §¢ £© ¸ ¤£Research and Development

1. »ot”nž –• —œ˜—ž—š —¡

½ £§£¬ ¥©¥¦ §¤¦ ¨¦©¶ £²¦ §¯ª¦©¤¦ ²¥¦ ¤¦ §®¦¨¸© £§« ¥± ¦ «¦¬ ¦³¹½ ¸© £§« ¥¦ ¤¦¬¦ ³

« £¯ ¦¬ ¦ « £« °¦© ° ®¦ §¯ ¶ ¥¬¦¤¥ ¯°§¦ ª¦ § ¦ ª¦ § ± £± ¥¬ ¥ ª¥ §¥¬¦ ¥© ¦ ±¶¦ ³ (¾ °¯¥®¸ § ¸ ¿ ÅÆ ÇÈÉÊË

ÌÍÎ ÉÏÐ É Ì ÌÍÈÇÎ ÅÆ ÇÈÉÊË

ÌÍÎ ÉÏÐÉÌ Ê ÍÑËÒ

ÓÍÔÇÑÇÕÆ ÇÈÉÊË ÌÍÎ É ÏÐÉ Ì

ÌÍÈÇÎ

ÓÍÔÇÑÇ ÖÍ ÑËÇ× ØÉÙÍ×ÑÇÖË×

ÏË ÑÎË Ú

Û ËÎÇÖË ÑÇ ÖÍÑËÇ× ØÍ×ÜÕÏÐÕÎË×

ÖËÙ Ë

ÝÍÑËÇ× ÐÒ ÉÖÕÌ

ÓÍÔÇÑÇÕÆ Ç ÈÉÊË ÌÍÎ É ÏÐÉ Ì

ÊÍÑËÒ

ØÒ ÉÖÕÌÑÇ ÏË ÑË


(63)

2014: 298). ßàáàâ ã äå ä áæ çæ àå æ åæ ã èçäå éæ âàé à áàê ëàå ì íàã àç íæàå ìàî àç àíàáàê éä âàîæ å ïä ðîä â ï àåìåëà æ á âñ ãäåìä çàêñàå íàå çä îå èáèìæ. ß æ äðà ãä ðîäâ ïàå ì àå æ á âñ ãäåìäçàê ñàå íàå çä îå èáèìæ, â àéëà ðàîàç íæ ç ñå çñç ñå çñî âä â àå òààçî àå çä îå èá èìæ ñå ç ñî âäå ñå ó àåì éä çæ àã îäìæàçàå ô ß àáàâ êàá æåæ, çä îå èá èìæ íæ ìñå àî àå éäïàì àæ âäíæ à ñå çñî â ä âãä ðâ ñíàê éæéõ à í àáà â

ïä áàó àð âàçä ðæ çä îåæ î í àéàð éäã àîïèá à. öäåëàâãàæàå âàçä ðæ ëàå ì íæ á àî ñîàå ãä áàçæ ê îñðàå ì âäåàðæ î÷ éäêæ åììà éæéõ à é ñáæç ñå çñî âäâ àê àâæ âàçäðæ ëà åì

íæ ïäðæ îàå÷ èáäê éäïàï æ ç ñ, íæãä ðáñîàå éñàç ñ æ å èø à éæ ëàå ì âäå à ðæ î íàå íàãàç âä âãäðâ ñíàêãäâ àêàâàåéæ é õà.

2. ùúnûü ýpuþ ÿ orýÿ

ßæ áæê àçí àðæãèçäå éæâàé à áàêíæàç àéá àåìîàêïäðæ îñçåëààíàá àêâäå à ðæ

æå òèðâàéæëàå ìàíàíæá àã àåì àå ôäðíàéàðîàåèï éä ðø àéæëàå ìçäá àê íæ á àî ñî àå

ãäå ñáæéîä ïä ïäðàãàéä îè áàê éäã àî ïè áà ëàå ìïä ðà íàíæßãàíàé à àç ã ðèéä é

áàçæê àå ïä ðá àå ìéñå ì. à éæê ï àåëàî é ä î àáæ àåàî-àå àî ëàå ì îñðàå ì âäå ìäðçæ âäåìäå àæ çä îåæ î-çä îåæ î í àé àð í àá àâ ãäðâàæ å àå éäã àî ïè áà. ßäå ì àå íä âæîæ àå íæê àðàã î àå ã ðèíñ î ëàå ì íæ ê àéæáîàå ïäå àð-ïäå àð ã ðèíñî ëà åì éäé ñàæíäå ìàåîä ïñç ñê àå.

3. ú ÿnùru

ö ðèíñî âä íæà ãä â ïäá àó àðàå ïä ðï àéæé android ëàå ì íæîä âïàå ìî àå

ãäåä áæ çæ ïä ðñãà àã áæîàéæ çäå ç àåì çäîå æ î íàéàð éäãàîïèáà ëàåì ïä ðæ éæ âàçäðæ, ìàâï àð, øæ íä è÷íàåîñæéô ä íæàã äâ ïä áàó à ðàåíæîä âàéíäå ìàåâäå à ðæîàì àð íàã àç âä âïñàç éæéõ à çäðçàðæ î ñå ç ñî âä âãä áàó à ðæåëà. ö ðèíñî ãäåäáæ çæ àå æåæ


(64)

! "# # $

! %& & ' ! - ! $ .

4. ()*+ , )-+,. -)+n

/ ! !$ #

! # !$ 0 0 ! " # (&#"$ $ 1

2014: 302). 2 !$ ! 3 $ ! #

" # !$ !"# ! ## #

". .4 !

5 # # ! !

$ ! !$ 11-12 " #

#3 ! $ $ 6 78 9 :; " '

:! & $ $ 1 &.2 <1 <2 .. / ! !$ ! $ ! , " ! # ! , ! ,

! - < &! #

! " # # !

# $ .

<4

5 # # , " #

$ = $ $ # > !# " ' 2 !$ 0. 5!. & % $"$ 1 <8 <1476 > " # expert # # ! <

/ " #


(65)

ABCDE FBAGBHEIE JEK CEJ D EL FBM M BA BCDEEKN O L F BM P BJL BGQ P CD EK PEJEKRE

CBLEDKSFBK TTQKE EKSM BE AEKEKSCEKHE DK-HE DKN UV WXYZ[ Z\ X[ ]Zn

^ BPBHE _ CBLEDK FJ` CQM CDaE HD CE LD ABHE HQD CDLMQL D CBKTEK FEME J CEK

FEJE E _HD, AEME EM EK C DM BPE _Q D M BHBAE_EK FJ` CQMN ^ BHEK IQ PKRE CDHEMQM EK FBJGEDMEKQK PQMA BA DK DAE H DL DJM BHBAE _EKFJ` CQ MN

bV cdZefg ]h Xi fjpfh h XeZ i

k ID l` GE FJ` CQM CD HEMQ MEK L BPBHE _ FJ` CQM ABK CE FE PMEK FBK D HE D EK

` HB_E _HDAE P BJ DCEKA BCDEGE _mE FJ` CQ M REK T L B CEKTCDM BAGEK TMEKLQ CE_

HERE M QK PQM CDQ ID l` GEM E K CD HE FEKTEK. kID l` GE M BH` A F`M M BlDH CDHEMQME K CD ^ ^ n JBE H AE CJ DC REKT GBJ IQ A HE _ 15 E PHBP. oE H DK D CDAEM LQ CM EK QK PQM ABKT BPE _Q DM BHEREM EK A BCDEFBA GBHE IE JEKP BM K DM CE LEJ L BFEMG` HEGBJ GE LDL

EK CJ` DCQK PQMEKEMQ L DE 11-12 PE _QKN pV WXYZ[ Z prf\uh

O FE GD HE P BHE _ L BH BLED FBKTQ I DEK F J` CQM FE CE L E AF HB RE K T P BJGE PEL

AEME EM EK CDM BPE _Q D MBMQJEK TEK KRE IDME FJ` C QM EMEK C DTQK EMEK F E CE

IQ A HE _F` FQ HE L DREKTHBG D _GBLEJ. q EME, GBJDMQ PKREC DHEMQMEKJBaD LDFJ` CQM LQ FEREA BK DK TME PMEKMBHERE MEKCEKMQE HDPELABCD EF BA GBHE IE JEKN

rV cdZhXi fjpfhg X[]s

t BAEME DEK FJ` CQ M FBK BHDP DEK DK D EMEKCDQ I D l` GEMEK FECEL DLmE ^ ^n real madrid REKT GBJIQAHE_ 30 L DLm E. ^ BPBHE _ C DQ ID l` GEMEK M BFE CE LD L mE PBJ L BGQ P, AEMEMQ E HD PE LABCDEGBJQ FEABCDEF BA G BHE IEJEKPBMK DMCE LEJL BFEM


(1)

118


(2)

119


(3)

120

§¨©ª«¬ ¨­

6

§®¯° ±²®³

6.

´ µ®¶®· ¸ ¹²ªº³ ±» ®± ®³¨¼»± ©º½ ±®½®³¨¼»±©®¶º² ± §®¯° ±²®³

6.

¾ µ®¶®· ¸ ¹²ªº³ ±» ®± ®³¿À±

Á¹  ®Ãº»¹ ¯°¹ ¸Ã ºÄ±» §®¯° ±²®³

6.

Å µ®¶®· ¸ ¹²ªº³ ±» ®± ®³¿À ±


(4)

121

ÈÉÊË Ì ÍÉÎ

6.

ÏÐ ÉÑÉÒ Ó Ô ÍÕÖ ÎÌ × ÉÌ ÉÎØÙ ×ÌÚ ÖÛÌÉÛ ÉÎØÙ ×ÌÚ Ø

t

ÖÍÌ ÜÝÞßàá âã ßàÝ ßÝ ãÝ Üà ßä âå ßÝ

ÝÞ á âæ

ç èä àÝ Ü é

ampilan

æ

ebahasaan

á

emograman

á

enggunaan

êë ê ê ìí ìí ëî

Þ

kor

é

otal

êë ê ê ìí ìí ëî

Þ

kor

ä

aksimal

ïð êî êñ êñ ìññ

á

resentase

í íò ó ìò ëôò ëôò ëîò

ÜÝÞßàáâã ßàÝßÝ ãÝ ÜàßäÝ é âõ ß ÝÞáâæ

ç èä àÝ Ü æ

elayakan

ß

si

æ

ebenaran

æ

onsep

î ð êñ ð ð

Þ

kor total

î ð êñ ð ð

Þ

kor

ä

aksimal

ôê êì íï

á

resentase


(5)

122

ö÷øù ú û÷ü

6.

ýþ ÷ÿ÷ û üú ÷ú ÷üú ÷øù ú

umlah

elayakan

si

ebahasaan

ampilan

.

evi

! !

"

.

#

esonansi

$ " !%

&

emian

$ !

%

ain

" !"

!

abian

aulana

usa

' " !

'

xel

"' !

#

aka

! ' " % %!

(

arel

" !

$ #

ama

" % % #

izky

agas

& " !

oti

$ " ! !

"

aufal

#

afli

" " '

uryo

dli

)

" " '

%

#

anu

erat

alimasada

" " '

! &

evon

$ " $ !'

kor yang

&

iperoleh

" %"

kor

aksimal

" % $


(6)

123

,-./ 0 1-2

6.

34 -5-6 7 819:20 ; -0 -2< =0>8? -@:; 8./ 87A :B -1 CDEF GHI FJKLDMNGKO PKML N EDQ

R K R DOD

DEPN M

I

umlah

MS

layakan

F

si

MS

bahasaan

T

ampilan

U

V

aki zamani

WX Y ZW [X

W

\]

fri

WX Y ZW [X

Z

D^

mad

_`

suf

Ua Y Wb cd

d

e

aiz

UY Y W Y cd

c

D

zriel

Df

bar

Ub [ Wb cd

[

g`

sta

Ub Y W Y c c

a

e

arhan

Ub a ZX c[

Y

\h

mas

WX Y ZW [X

b

RS

vara

WX Y ZW [X

UX

i

O

ade

D

rga p

Ua a Wc d b

UU

OQ

afi

Ua Y W[ cU

UW

e

erizal

O

ahendra

UY Y Wb c c

U Z

L

ima

E

urya

D

tmaja

WX [ ZW

cY

Ud

_`

ki

Q

amadhan

WX Y ZW [X

Uc

O

achel

UY Y ZW cY

U [

D

belaziz

Di

as

WX Y ZW [X

Ua

OD`

lia

UY Y Wb c c

UY

Q

angga

WX Y ZX

cY

Ub

Df

mal

WX Y ZW [X

WX

Q

ico

P

utra

WX Y ZW [X

WU

O_]

sin

Q

Ua

[ W Y

cU

WW

F

ndra

\j

ati

Ua Y Wb cd

W Z

V

ibran

UY a Wa cW

Wd

g]

ge

WX [ ZX c[

Wc

gS

nggam

T

itah

D

U [ Y Wd dY

W [

\]

ffa

U [ [ Wd d[

Wa

Ok]

nis

F

lyasa

WX Y Wc cZ

WY

Q

aga

Ub Y ZW cb

Wb

e

elix

K

kan

D_

UY Y Wb c c

ZX

R `

r

OF

khsan

UY Y Wb c c

E

kor yang

\h

peroleh

c cb W Wa Y YX U [ [[

E

kor

O

aksimal

[XX WdX b[X UY XX

P

resentase