Perancangan Buku Pembelajaran Teknik Dasar Sepakbola Untuk Anak-Anak

(1)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN BUKU PEMBELAJARAN TEKNIK

DASAR SEPAKBOLA UNTUK ANAK-ANAK

DK 38315/Tugas Akhir Semester II 2013/2014

Oleh :

Syaifullah 51910161

Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

(3)

(4)

RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Syaifullah

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 10 April 1992 Jenis kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jl. Prabu Wastu Kencana No. 44 RT 10 RW 16 Komp. Pakusarakan Lama. Desa

Tanimulya Kec. Ngamprah Kab. Bandung Barat.

Kode pos : 42055

No. Kontak : 085794160196

Email : syaiful.luz@gmail.com

Latar belakang Pendidikan

1997-2003 : SDN Pakusarakan Cimahi

2003-2006 : Mts Nurul Iman Cimahi

2006-2010 : SMKN 2 Cimahi

2010-2014 : UNIKOM – Program Studi Desain Komunikasi Visual


(5)

vi DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PENGESAHAN ORISINALITAS ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

I.1 Latar Belakang ... 1

I.2 Identifikasi Masalah ... 2

I.3 Rumusan Masalah ... 3

I.4 Batasan Masalah ... 3

I.5 Tujuan Penelitian ... 3

I.6 Manfaat Penelitian ... 3

BAB II TEKNIK DASAR SEPAKBOLA UNTUK ANAK-ANAK ... 4

II.1 Sepakbola ... 4

II.1.1 Sejarah Sepakbola ... 4

II.1.2 Definisi Sepakbola ... 5

II.1.3 Aturan Permainan Sepakbola ... 6

II.1.4 Teknik Dasar Sepakbola ... 7

II.1.5 Istilah-istilah Dalam Sepakbola ... ...11

II.1.5.1 Tendangan Sudut (Corner Kick) ………..………….11


(6)

vi

II.1.5.3 Tendangan Bebas (Free Kick) ... ...12

II.1.5.4 Tendangan Penalti (Penalty Kick)……….13

II.1.5.5 Offside ....………...13

II.1.5.6 Lemparan Ke Dalam (Throw In)...……….…...14

II.2 Anak-anak... 15

II.2.1 Pengertian Anak-anak ... 15

II.2.2 Perkembangan Sosial Anak ... 15

II.3 Strategi Kreatif Media ... 16

II.4 Komunikasi ………...17 II.5 Hasil Wawancara ... 17

II.6 Hasil Kuisioner ... 18

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL...………..20

III.1 Target Audiens ... 20

III.2 Strategi Perancangan ... 21

III.2.1 Pendekatan Komunikasi ... 21

III.2.2 Strategi Kreatif ... 21

III.2.3 Strategi Media ... 22

III.3 Konsep Visual ... 23

III.3.1 Format Desain ... 23

III.3.2 Tata Letak (Layout) ... 24

III.3.3 Tipografi ... 24

III.3.4 Ilustrasi ... 26

III.3.5 Warna ... 26

III.4 Strategi Distribusi... 27

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA………28

IV.1 Teknis Media ... 28


(7)

vi

IV.2.1 Buku ... 29 IV.2.2 Media Pendukung ... 30

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(8)

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Kusrianto, Adi. 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Jogjakarta : ANDI Luxbacher, Ph. D. Joseph A. 2011. Sepak Bola Edisi Kedua. Jakarta : PT

Rajagrafindo Persada.

Nuryanti. Lusi. 2008. Psikologi Anak. Jakarta : PT Indeks. Salim. Agus. 2007.Buku Pintar Sepakbola. Bandung : Jembar.

Supriyono, Rakhmat 2010. Desain Komunikasi Visual Teori dan Aplikasi.

Jogjakarta : ANDI

Wargadinata. M.kes. Drs. LinglingUsli. 2013. Modul Pembelajaran Sepakbola.

Bandung : STKIP PASUNDAN Cimahi.

Literatur/Skripsi

Eko Addi Astari, Tri. 2013. Naskah Publikasi. Jogjakarta : STMIK AMIKOM Jogjakarta.

FauziRahman Malik, Imam. 2011. Pengaruh Taktis Terhadap Pemahaman Pola-Pola Permainan Sepakbola. Bandung : UPI

Internet

Lesmana, Andi. Definisi Anak. 15 Mei 2012.

http://edukasi.kompasiana.com/2012/05/15/definisi-anak-463129.html diakses pada (25/04/2014)

Rohmanah, Chy. Pengertian Komunikasi. 22 Januari 2014.

http://blogging.co.id/pengertian-komunikasi-menurut-para-ahli.html diakses pada (25/04/2014)


(9)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT, karena hanya atas anugerah dan rahmat-Nya sehingga Tugas Akhir dan penyusunan laporan ini yang berjudul “Perancangan Buku Pembelajaran Teknik Dasar Sepakbola Untuk Anak-anak” dapat terselesaikan. Penulis haturkan banyak terima kasih kepada Dosen pembimbing yang telah bersedia membimbing selama proses asistensi pada Tugas Akhir, terima kasih kepada Orangtua dan keluarga tercinta yang memberikan dukungan baik moril maupun material kepada penulis, terima kasih kepada Nursolihah, Septian Andriyanto, dan kepada rekan setia yang telah banyak membantu sehingga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan dan juga rekan-rekan lain yang ikut membatu menyelesaikan laporan ini.

Alasan penulis adalah mengangkat teknik dasar sepakbola ini agar bisa dikembangkan oleh anak. Mudah-mudahan dengan adanya buku ini, anak-anak bisa mengetahui penjelasan tentang bagaimana menguasai gerakan teknik dasar sepakbola yang baik. Juga sebagai salah satu mata kuliah Tugas Akhir, Fakultas Desain, Program Desain Komunikasi Visual, Universitas Komputer Indonesia.

Penulis sadar bahwa dalam mengerjakan laporan Tugas Akhir ini masih saja ada kekurangannya, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifat membangun dan dapat bermanfaat bagi penulis. Semoga laporan Tugas Akhir ini bisa dimanfaatkan khususnya bagi penulis sendiri dan umumnya bagi pembaca.

Bandung, Agustus 2014


(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang menggunakan bola yang dimainkan oleh dua tim yang masing-masing beranggotakan 11 (sebelas) orang. Permainan sepakbola pada intinya bertujuan untuk mencetak gol sebanyak-banyaknya dengan memasukan bola ke gawang lawan, tim mana yang lebih banyak mencetak gol sebanyaknya maka tim tersebut yang menang dengan waktu dan peratuan permainan yang telah ditentukan (Salim, 2007).

Permainan sepakbola semakin populer dan digemari oleh semua kalangan baik orang muda, tua, laki-laki maupun perempuan tidak terkecuali bagi anak-anak. Bahkan tidak sedikit anak yang kini memiliki keinginan menjadi seorang pemain sepakbola yang profesional. Apalagi anak-anak merupakan sumber bibit-bibit generasi untuk masa depan.

Seiring perkembangan sepakbola tersebut tak dapat dipungkiri membuat persaingan semakin kompetitif diantara pelakunya, klub sepakbola profesional maupun klub yang amatir dan tim nasional sekalipun. Sehingga mulai bermunculan tempat pendidikan sekolah sepakbola atau yang dikenal dengan nama SSB (Sekolah Sepakbola). Sama dengan pendidikan formal lainnya untuk mengikuti SSB dimulai dari usia belia agar jenjang ilmu atau teknik yang diajarkan dapat secara bertahap dipahami, tujuan dari SSB tidak lain untuk mencetak bibit-bibit pemain sepakbola yang handal di masa depan. Dalam SSB anak-anak diajarkan bagaimana bermain sepakbola baik meliputi peraturan sepakbola, strategi atau pola permainan, dan juga gerakan teknik dasar sepakbola.

Teknik dasar merupakan rangkaian gerak atau gabungan dari beberapa gerakan sehingga menjadi suatu rangkaian gerak yang saling berhubungan (Malik, 2011). Tanpa menguasai teknik dasar yang baik seorang pemain tidak akan mampu memainkan atau menjalankan permainan dengan baik karena mengusai teknik dasar merupakan fondasi awal bagi seorang pemain untuk dapat memainkan permainan. Menurut sumber buku Wargadinata (2013) adapun berapa teknik dasar yang perlu dimiliki pemain sepakbola adalah mengoper (Passing), menendang


(11)

2

(Shooting), menghentikan bola (Stop Ball), menggiring (Dribble), menyundul (Heading) (Wargadinata, 2013), dan dari hasil wawancara pada senin tanggal 07 April 2014, tempat sekretariat SSB Panama di jalan Raya Barat no 663, Cimahi kepada Pelatih SSB PANAMA Cimahi (Ade Rudi) menambahkan bahwa teknik dasar itu ada juga mempertahankan bola (Keeping Ball), memainkan bola seperti mengayun atau menimang (Juggling).

Dengan menguasai teknik dasar pemain bola lebih terampil memainkan sepakbola, kemudian setelah menguasai teknik dasar para pemain pun lebih mudah untuk mengembangkan teknik-teknik sepakbola yang lainnya. Menguasai teknik dasar bagi para pemain bisa menemukan gaya atau teknik yang baru yang dapat dikembangkan dari teknik dasar yang sebelumnya. Namun tidak sedikit juga pemain yang belum dapat mengusai teknik dasar sepakbola dengan baik sehingga hal tersebut dapat merugikan untuk dirinya sendiri bahkan kepada timnya yang berdampak pada kekalahan apabila dalam pertandingan. Untuk dapat mengurangi hal tersebut diperlukan pembelajaran sedini mungkin seperti mengajarkan teknik dasar sepakbola dengan baik kepada anak-anak yang kelak akan menjadi pemain di masa mendatang.

I.2 Identifikasi Masalah

 Perkembangan sepakbola yang semakin maju menjadikan persaingan menjadi lebih kompetitif baik itu secara global maupun internal. Seperti tim nasional, klub sepakbola profesional, ataupun klub amatir.

 Penguasaan teknik dasar merupakan bagian penting yang harus dikuasai oleh para pemain dalam permainan sepakbola termasuk untuk anak-anak dari usia dini.

 Anak-anak mengalami kesulitan menguasai teknik dasar penguasaan bola.

 Masih kurangnya media pembelajaran anak-anak untuk mempelajari teknik dasar.


(12)

3

I.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah rumusan masalah yaitu bagaimana membantu anak-anak agar dapat memahami dan menguasai gerakan teknik dasar sepakbola melalui sebuah media yang informatif atau pembelajaran.

I.4 Batasan Masalah

Batasan perancangan ini untuk anak-anak berumur 8-14 tahun, karena anak-anak pada umur tersebut masih termasuk kelas junior, dimana dalam tingkat latihannya masih menitik beratkan pada penguasaan teknik dasar belum pada pengarahan untuk strategi dan pola permainan. Mempelajari teknik dasar apa saja yang harus dipelajari oleh anak-anak umur tersebut.

I.5 Tujuan Perancangan

 Membantu anak-anak agar dapat mempelajari gerakan teknik dasar yang baik dengan adanya media pembelajaran pendukung yang dapat mengembangkan kemampuan teknik dasar sepakbola.

 Membantu anak-anak melatih gerakan teknik dasar sepakbola, yang dapat langsung diaplikasikan dalam latihan sepakbola.

I.6 Manfaat Perancangan

 Menambah wawasan pengetahuan akan permainan sepakbola baik itu persiapan maupun peraturan permainan.

 Setelah mengetahui teknik dasar sepakbola dengan baik, maka diharapkan calon pemain untuk masa depan pun dapat bermunculan.


(13)

4 BAB II

TEKNIK DASAR SEPAKBOLA UNTUK ANAK-ANAK

II.1 Sepakbola

II.1.1 Sejarah Sepakbola

Sepakbola merupakan olahraga yang bersifat universal tiap negara memiliki sejarahnya masing-masing seperti dari bangsa Indian Kuno yang ada di Amerika sudah lama mengenal kebiasaan yang memainkan suatu perminan yang melibatkan banyak orang permainan mereka menggunakan objek berupa yang dibuat dari bahan getah karet untuk ditendang atau disepak. Demikian pula bagi bangsa Cina dan Jepanga Kuno di Asia berdasarkan ceritanya dahulu para biksunya sudah mengenal media yang berbentuk seperti bola yang terbuat dari bahan getah karet yang digunakan sebagai salah satu alat pelengkap dalam melakukan ritual kepercayaan. Sedangkan untuk Eropa sendiri pada awalnya mengenal permainan yang melibatkan banyak orang seperti permainan sepakbola adalah berasal dari para serdadu Romawi yang mengisi waktu luang ketika tidak dalam keadaan berperang para serdadu tersebut saling berebut dan saling menyepak kepala tengkorak yang berasal dari tengkorak kepala dari musuhnya dan saling berkejaran sepanjang jalan kota (Salim, 2007).

Seiring perkembangannya, permainan sepakbola ini pada awal abad ke 19 tepatnya di Inggris barulah di bentuk format dan bentuk ketentuan dari permainan sepakbola. Menurut Salim (2007) menjelaskan :

Ketika itu para kalangan muda terpelajar di sekolah-sekolah umum dan universitas, seperti Universitas Cambridge, London memperkenalkan permainan sepakbola dengan menggunakan format dan peraturan sebagaimana permainan sepakbola yang di kenal saat ini. Dan tidak lama perkembangan selanjutnya pada tahun 1863 diadakan pertemuan yang diselenggarakan di London. Dengan perkembangan yang semakin pesat permainan sepakbola itu sendiri, muncul ide untuk menciptakan sebuah oraganisasi yang mengurus tentang undang-undang mengenai


(14)

5

sepakbola. Perundingan tersebut diikuti oleh beberapa negara yang menghasilkan berdirinya satu organisasi yang sekarang di kenal dengan nama FIFA singkatan dari Federation International de Football Asscociations

didirikan pada tahun 1904 yang bermarkas di kota Zurich, Swiss (Salim, 2007). Untuk perkembangan sepakbola di Indonesia sendiri di awali dengan berdirinya badan sepakbola PSSI singkatan dari Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia. PSSI ini berdiri pada 19 April 1930 Yogyakarta. Pada awal berdirinya PSSI sendiri adalah singkatan dari Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia. Kemudian dalam kongres PSSI di Solo tahun 1950, di ubah menjadi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia dan Ir. Soeratin Sosrosoegondo tercatat sebagai ketua umum pertama (Salim, 2007).

Memasuki awal abad 20 permainan sepakbola ini mejadi sangat popular dan digemari oleh semua kalangan.Baik orang tua dan muda, laki-laki dan perempuan yang kini dapat dilihat memainkan olahraga ini.Bahkan untuk turnamennya pun kini sudah ada kelasnya baik internasional maupun nasional. Olahraga sepakbola pun dapat menyatukan berbagai macam hal seperti budaya, status ekonomi, sosial menurut Luxbaucher (2011) menjelaskan :

Sepakbola merupakan sesuatu yang umum diantara orang-orang yang berlatar belakang dan keturunan yang berbeda-beda, sebuah jembatan yang menghubungkan jenjang ekonomi, politik, kebudayaan, dan agama.

II.1.2 Definisi Sepakbola

Salim (2007) dalam bukunya memaparkan :

Dalam sepakbola tim berisikan masing-masing 11 orang mengambil bagian dalam pertandingan. Mereka berusaha menguasai dan menendang bola ke wilayah dan gawang dari lawan jika usaha ini berhasil maka disebut gol. Tim yang paling banyak mencetak gol dalam waktu dua kali 45 menit akan menjadi tim yang memenangkan pertandingan.


(15)

6

Dalam suatu pertandingan sepakbola tim mana yang lebih banyak mencetak gol ke gawang lawan tim tersebut yang memenangi pertandingan. Namun dari pertandingan tersebut harus ada orang yang bertanggung jawab atau sebagai pengadil lapangan yang menentukan siapa yang menang. Pengadil lapangan biasa di panggil sebagai wasit.

II.1.3 Aturan Permainan Sepakbola

Adapun peraturan dari permainan sepakbola adalah :

 Pertama yaitu ukuran lapang permainan sepakbola yang pada umumnya berbentuk persegi panjang. Ukuran lapangan permainan empat persegi panjang, dengan panjang 100-110m, dan lebar 64-75m (Wargadinata, 2013).

Gambar II.1 Ukuran Lapang Sepakbola

Sumber : http://rangkuman-pengetahuan.blogspot.com (19/12/2013)

 Kedua adalah jumlah pemain yang diturunkan dalam satu pertandingan, pemain yang boleh diturunkan adalah 11 pemain termasuk salah satunya penjaga gawang. Peraturan yang berlaku untuk batas pergantian pemain adalah 3 orang.

 Ketiga adalah ukuran bola, ukuran bola harus berbentuk bulat penuh, bagian luar terbuat dari kulit atau bahan lain yang diperkenankan, lingkaran tidak boleh dari 71cm dan tidak boleh kurang dari 68cm (Wargadinata, 2013).


(16)

7

 Keempat adalah waktu lamanya permainan, waktu permainan terbagi menjadi dalam dua babak dengan waktu durasi yang sama tiap babak berdurasi waktu 45 menit. Jadi total waktu permainan 90 menit yang terbagi dalam dua babak. Jika dalam 45x2 menit tidak ada yang menang atau kedudukan seri maka di adakan babak tambahan 15x2 menit terbagi dalam dua babak pula. Jika masih belum ada pemenang dalam babak tambahan tersebut maka harus ditentukan oleh adu penalti (Wargadinata, 2013).

 Kelima adalah perlengkapan yang harus digunakan. Yang paling utama adalah sepatu khusus untuk sepakbola, kaos kaki, dan juga pelindung tulang kering (shinguard) (Wargadinata, 2013).

Gambar II.2Shinguard (Pelindung Tulang Kering) http://www.robbinssports.com(19/12/2013)

II.1.4 Teknik Dasar Sepakbola

Teknik dasar merupakan rangkaian gerak atau gabungan dari beberapa gerakan sehingga menjadi suatu rangkaian gerak yang berkesinambungan. Adapun teknik-teknik dasar yang menjadi pondasi untuk bermain sepakbola adalah :

Dribble (Menggiring)

Menggiring bola adalah keterampilan individu yang sangat penting untuk dikuasai, karena dengan menggiring yang bagus akan dapat dengan mudah menerobos pertahanan lawan (Wargadinata, 2013).


(17)

8

Gambar II.3 Dribble (Menggiring Bola) Sumber :http://www.marca.com (19/12/2013)

Heading(Menyundul)

Teknik dasar menyundul bola adalah upaya seorang pemain untuk menguasai bola dengan kepala (Wargadinata, 2013).Teknik dasar ini memilik kedudukan yang penting bagi pemain yang mungkin memiliki postur tubuh yang tinggi sehingga untuk memanfaatkan bola atas menjadi sangat mudah.

Gambar II.4 Heading (Menyundul Bola)

Sumber :http://www.ivstatic.com/files/et/imagecache/400x300/files/blog_articles/soccer-kid-636.jpg (25/04/2014)

 (Stop Ball) Menghentikan Bola

Teknik ini sangat membantu sebelum dapat menguasai bola, apabila bola datang terlebih dahulu pemain harus dapat menghentikan bola. Kemampuan menghentikan bola adalah untuk meredam laju bola apabila


(18)

9

pemain ingin mendapatkan bola sehingga bola tersebut tidak terpantul terlalu jauh. Ada beberapa teknik untuk dapat menghentikan bola yaitu dengan menggunakan kaki, paha, dada (Wargadinata, 2013).

Gambar II.5 Stop Ball (Menghentikan Bola) Sumber :http://www.ronaldo7.net (19/12/2013)

Passing (Mengoper bola) dan Shooting (Menembak)

Passing atau mengoper bola adalah ciri paling dominan dari permainan sepakbola, dengan menggunakan teknik ini alur atau pergerakkan dari permainan dapat terlihat. Teknik passing dapat dilatih dengan menguji ketepatan sasaran dengan memberikan bola kepada pemain lain dengan gerakan menendang bola menggunakan kaki. Begitu pun dengan shooting atau menendang bola teknik ini gerakannya hampir sama dengan teknik passing

namun bedanya teknik shooting ini lebih diarahkan kepada gawang dan menggunakan tenaga yang lebih besar (Wargadinata, 2013).

Gambar II.6 Shooting (Menendang Bola) Sumber http://365footballnews.blogspot.com(19/12/2013)


(19)

10

Gambar II.7 Gerakan Passing (Mengoper Bola) Sumber :http://www.zimbio.com (19/12/2013)

Keeping Ball (Melindungi Bola)

Keeping ball atau teknik mempertahankan bola adalah gerakan dimana pemain dapat menggunakan tubuh untuk mempertahankan bola dari lawan agar bola tidak diambil.Teknik keeping ball dapat dilakukan dengan menghalangi jarak jangkauan kaki lawan untuk mengambil bola dari penguasaan pemain yang memegang bola dengan menggunakan badan.

Gambar II.8Keeping Ball

Sumber :http://i.dailymail.co.uk/i/pix/2014/04/13/article-2603603-1D149AF400000578-538_634x444.jpg (15/01/2014)

Juggling (Mengayun/Menimang Bola)

Melakukan juggling adalah cara yang paling bagus untuk mengembangkan reaksi yang cepat, kontrol bola dan meningkatkan konsentrasi yang diperlukan agar bisa berperan dengan baik didalam permainan.


(20)

11

Kemampuan untuk melakukan juggling dengan baik adalah pengembangan kepercayaan diri yang sangat kuat. Ketika pemain dapat melakukan juggling secara berulang-ulang, maka pemain dapat menciptakan banyak peluang dalam situasi permainan. Juggling dapat menggunakan dada, paha dan kepala.

Gambar II.9 Juggling Sumber

:http://lh5.ggpht.com/_ZD0OjeNXJM0/TEMYXYJgUTI/AAAAAAAAFTE/PH6wEErke9k/b all-juggling-record_thumb.jpg?imgmax=800 (15/01/2014)

Gerakan teknik dasar yang dijelaskan sangat berpengaruh bagi setiap pemain. Penguasaan teknik dasar yang baik dapat membantu strategi atau instruksi yang diarahkan oleh pelatih, dengan tujuan meraih kemenangan bagi timnya. Bahkan sebaliknya apabila pemain tidak dapat menguasai teknik dasar dengan baik maka permainan pun sulit untuk dikembangkan yang mungkin bisa berujung dengan kekalahan bagi timnya sendiri.

II.1.5 Istilah-istilah Dalam Sepakbola

Menurut Agus Salim (2007) dalam bukunya menyatakan sebagai berikut :

II.1.5.1 Tendangan Sudut (Corner Kick)

Tendangan sudut atau yang dikenal dengan tendangan pojok atau tendangan penjuru. Sebuah tendangan sudut ini terjadi, jika seorang pemain bertahan terakhir yang menyentuh atau menendang bola keluar dari permainan di belakang garis gawang sendiri.


(21)

12

Gambar II.10Tendangan sudut (Corner Kick)

Sumber :http://www.onenewspage.us/video/20130927/1430872/Nailing-the-Perfect-Corner-Kick.htm (15/01/2014)

II.1.5.2 Pelanggaran (Foul)

Dalam permainan sepakbola peristiwa benturan atau kontak fisik merupakan bagian tidak terpisahkan.Walaupun begitu tetap ada batasan bahwa hal itu boleh dilakukan atau tidak. Jika pemain menyerang dengan cara yang dapat mengakibatkan cedera pada pemain lain, berarti pelanggaran (foul) itu telah terjadi.

II.1.5.3 Tendangan Bebas (Free Kick)

Tendangan Bebas (Free Kick) adalah sebuah tendangan yang dilakukan oleh seorang pemain dengan tanpa mendapat gangguan dari pemain lawan. Tendangan bebas ini diberikan kepada pemain tim lain yang tidak melakukan pelanggaran.

Gambar 2.11Tendangan bebas (Free Kick)

Sumber :http://kakacrisfan.blogspot.com/2010/10/last-training-session-before-travelling.html (15/01/2014)


(22)

13

II.1.5.4 Tendangan Penalti (Penalty Kick)

Tendangan penalti (Penalty Kick) diberikan wasit jika terjadi pelanggaran di dalam kotak penalti yang dilakukan oleh salah satu pemain dari tim yang diserang. Dan dalam penilaian wasit pelanggaran tersebut telah dilakukan dengan sengaja. Tendangan penalti ini disebut sebagai eksekusi yang mematikan karena pihak lawan yang mendapatkan tendangan ini mempunyai kesempatan hampir seratus persen untuk bias mencetak gol. Tendangan ini dilakukan dari titik yang disebut titik penalti, yaitu kira-kira 12 yard

atau 11 meter dari tengah garis gawang.

Gambar II.12Tendangan penalti (Penalty Kick)

Sumber :http://www.youtube.com/watch?v=p9iv8uhxjYY (15/01/2014) II.1.5.5 Offside

Peraturan offside pada sepakbola cukup sederhana, yakni ketika seorang pemain bergerak atau berlari lebih dahulu dari barisan pertahanan kesebelasan yang sedang diserang. Mengenai offside ini sering menimbulkan adu argumentasi antara pemain yang dinyatakan telah melakukan gerakan offside dengan wasit serta hakim garis.

Gambar II.13Offside

Sumber :http://www.live-production.tv/news/products/liberovision-announces-%C2%ABlibero-offside%C2%BB-instant-3d-offside-analysis.html (15/01/2014)


(23)

14

II.1.5.6 Lemparan ke dalam(Throw In)

Lemparan ke dalam(Throw In) adalah salah satu aturan yang digunakan untuk memulai kembali permainan yang sebelumnya terhenti karena bola melewati garis sisi atau keluar lapangan. Bola dilemparkan oleh seseorang pemain dari tim yang bukan terakhir menyentuh bola. Pelempar harus menghadap ke lapangan dan melempar bola dari belakang kepala dengan menggunakan kedua tangannya, kedua kaki berada di atas tanah saat bola dilepaskan atau dilemparkan.Bola tersebut harus dilemparkan dengan jelas tidak boleh hanya dijatuhkan. Bola harus disentuh oleh pemain lain sebelum pelempar bias memainkan kembali (Salim, 2007).

Gambar II.14 Lemparan ke dalam (Throw in)

Sumber : http://2.bp.blogspot.com/-n5qX-Pm92HI/UV4oRaxak_I/AAAAAAAAAO8/-H0EFzqu2iE/s1600/pemain+melempar+bola.jpg (15/01/2014)

II.2 Anak-Anak

II.2.1 Pengertian Anak-anak

Secara umum dikatakan anak adalah seorang yang dilahirkan dari perkawinan antar seorang perempuan dengan seorang laki-laki dengan tidak menyangkut bahwa seseorang yang dilahirkan oleh wanita meskipun tidak pernah melakukan pernikahan tetap dikatakan anak (Lesmana, 2012).

Anak juga merupakan cikal bakal lahirnya suatu generasi baru yang merupakan penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber daya


(24)

15

manusia bagi pembangunan Nasional. Anak adalah aset bangsa karena masa depan bangsa dan Negara dimasa yang akan datang berada ditangan anak sekarang. Semakin baik keperibadian anak sekarang maka semakin baik pula kehidupan masa depan bangsa. Begitu pula sebaliknya, Apabila kepribadian anak tersebut buruk maka akan kurang baik pula kehidupan bangsa yang akan datang.

Gambar II.15 Foto anak-anak

Sumber :http://cdn.klimg.com/kapanlagi.com//p/anakindo_bp.jpg(25/04/2014)

II.2.2 Perkembangan Sosial Anak

Setiap makhluk hidup tak akan lepas dengan yang namanya interaksi. Begitu pula anak-anak sejak usia dini, dari proses interaksi tersebut pola pikir dari seorang anak dapat terbentuk. Interaksi ini dapat dilakukan di lingkungan sekitarnya. Seperti interaksi yang paling pertama dilakukan adalah di dalam keluarga dan kemudian lingkungan sekolahnya dan seterusnya. Menurut Child&Family Canada, salah satu departemen di Kanada yang bertugas mengelola dan melayani urusan anak dan keluarga mengutip dari Nuryanti (2008) menjelaskan :

Ada beberapa faktor yang diperlukan anak-anak, yaitu :

Bermain

Bermain sangat penting bagi anak-anak pada periode ini. Bermain menyediakan kesempatan bagi anak-anak untuk :


(25)

16

1. Menguji kemampuan 2. Mengeskpresikan emosi 3. Bereksperimen dengan peran 4. Belajar tentang aturan dan harapan

5. Melatih keterampilan untuk tahap selanjutnya

Bersahabat

Anak-anak memerlukan interaksi yang positif dengan teman-teman sebayanya.Teman sebaya menjadi model atau contoh tentang cara berprilaku terhadap teman-temannya.

Mengisi waktu Bersama Keluarga

Waktu yang cukup bersama keluarga akan menjadi kesempatan yang bagus bagi anak untuk mengembangkan harga diri. Waktu bersama keluarga sangat bermanfaat bagi anak dan juga orang tua karena :

1. Membuat orang tua memahami kebutuhan dasar anak 2. Membuat anak gembira

3. Membuat orang tua memberi penghargaan yang tepat terhadap apa yang dimiliki dan prestasi yang dicapai anak. 4. Menunjukkan cinta orang tua tanpa syarat.

II.3 Strategi Kreatif Media

Demikian pentingnnya media informasi pada masa ini, dikarenakan melalui media informasi manusia dapat mengetahui informasi dan dapat bertukar pikiran serta berinteraksi satu sama lainnya. Kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Medium dapat didefinisikan sebagai perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima. Media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan. Sedangkan pengertian dari informasi secara umum informasi adalah data yang sudah diolah menjadi suatu bentuk lain yang lebih berguna yaitu pengetahuan atau keterangan yang ditujukan bagi


(26)

17

penerima dalam pengambilan keputusan, baik masa sekarang atau yang akan dating (Astari, 2013).

Maka pengertian dari media informasi dapat disimpulkan sebagai alat untuk mengumpulkan dan menyusun kembali sebuah informasi sehingga menjadi bahan yang bermanfaat bagi penerima informasi.

II.4 Komunikasi

Pengertian komunikasi diambil dari bahasa latin communicatio, yang

bersumber dari istilah “communis” yang berarti membuat kebersamaan atau

membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Dalam kehidupan sehari-hari selain menjadi makhluk individu, manusia juga sebagai makhluk sosial yang sangat membutuhkan interaksi dengan orang lain. Dari interaksi itulah terjadi komunikasi untuk menyampaikan pesan, saling bertukar informasi dengan orang lain untuk tujuan tertentu (Rohmanah, 2014). Adapun beberapa istilah dalam komunikasi diantaranya bahasa, verbal, diskusi, media massa, body language, kode/morse/semaphore, dan juga tulisan (Kusrianto, 2007).

Komunikasi juga dipelajari dengan pendekatan yang berbeda-beda (karena dipelajari oleh berbagai disiplin ilmu lainnya). Latar komunikasi memang kuat. Hal itu dipengaruhi oleh berbagai sumber disiplin ilmu (Sosiologi, Psikologi, Politik, Filsafat, Antropologi, dan ilmu lainnya.)

II.5 Hasil Wawancara

Berdasarkan hasil wawancara kepada pelatih SSB Panama Cimahi pada Senin tanggal 07 April 2014, tempat Sekretariat SSB Panama dijalan Raya Barat no 663, Cimahi yaitu bapak Ade Rudi, dapat disimpulkan bahwa pengelompokan umur untuk anak-anak dalam melatih gerakan teknik dasar


(27)

18

sepakbola pasti berbeda porsi dan menu latihan yang dibagikan. Bagi anak-anak berumur 8-14 tahun masih diarahkan untuk menguasai penguasaan teknik dasar dengan baik seperti menggiring, mengoper, menembak, mempertahankan, menghentikan, menyundul bola, dan juga teknik juggling bola. Karena anak-anak pada umur sekian belum diarahkan pada pergerakan strategi atau pola permainan. Merujuk hasil dari wawancara tersebut maka perlu adanya media informasi pendukung bagi anak-anak untuk menguasai teknik dasar sepakbola yang menarik, mudah dipahami, dan juga murah. Karena dari beberapa SSB yang ada tidak semuanya membuat media pendukung untuk latihan anak-anak seperti buku dan yang lainnya.

II.6 Hasil Kuisioner

Berdasarkan hasil studi kuisioner yang dilakukan kepada 100 anak laki-laki yang berada di kota Cimahi baik itu berasal dari bermacam-macam sekolah dan dari berbagai umur di bawah 16 tahun. 50 anak menyatakan sangat mudah mempelajari teknik dasar sepakbola sedangkan 33 orang anak menyatakan gerakan teknik dasar sepakbola biasa saja dan yang 17 orang anak terakhir menyatakan gerakan teknik dasar tersebut sulit dari jawaban 100 anak yang diberi pertanyaan sangat bermacam-macam jawabannya ketika di beri pertanyaan gerakan teknik dasar apa sangat sulit untuk dipelajari, hampir semua anak menyatakan pasti ada salah satu gerakan teknik dasar yang sulit untuk dipelajari. Sangat disayangkan apabila anak-anak yang memiliki keinginan menjadi seorang pemain sepakbola profesional tidak dapat tersalurkan dengan baik dan ditunjang oleh faktor-faktor yang lainnya seperti sarana infrastruktur, pelatih, dan tentunya metode latihan yang baik dimana metode latihan tersebut meliputi pola-pola permainan dan gerakan teknik dasar. Dapat disimpulkan sekitar 10% dari 100 anak yang di berikan pertanyaan mengenai gerakan teknik


(28)

19

dasar sepakbola mengalami kesulitan dalam menguasai gerakan teknik dasar sepakbola.


(29)

20 BAB III

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

III.1 Target Audiens

Penentuan target sasaran (audience) sangat diperlukan dalam perancangan konsep media. Agar pendekatan kepada target sasaran dapat lebih terfokus dan efektif dalam penyampaian pesan.

1. Demografis

 Gender Laki-laki

 Usia 8-14 tahun

Anak-anak pada umur tersebut cenderung lebih giat atau tertarik dalam mempelajari suatu hal yang bagi sangat menarik.

 Pendidikan

Sekolah Dasar dan SMP

 Status Ekonomi Sosial Menengah ke bawah 2. Geografis

 Primer Kota Cimahi

 Sekunder

Daerah Kabupaten Bandung Barat

Karena daerah ini sebagai objek penelitian yang di dapat dari hasil pengamatan, daerah tersebut masih kurang adanya media yang dapat mendukung anak untuk melatih teknik dasar sepakbola.

3. Psikografis

Emosional dari target audiens adalah anak-anak yang menyukai tantangan, suka menemukan hal-hal yang baru, mempunyai sikap kerjasama yang baik sesama teman lainnya.


(30)

21 III.2 Strategi Perancangan

III.2.1 Pendekatan Komunikasi Pendekatan Verbal

Pendekatan verbal yang dilakukan agar pesan atau tujuan yang ingin disampaikan tepat pada sasaran maka akan dilakukan perancangan media informasi dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh target sasaran. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia. Gaya bahasa yang digunakan adalah gaya bahasa yang mudah dimengerti dan biasa diucapkan oleh anak-anak dalam kegiatan sehari-hari bahasa EYD.

Pendekatan Visual

Strategi pendekatan visual yang dilakukan adalah dengan menyajikan gambar atau ilustrasi foto dengan pendekatan gaya realis fotografi, mengenai gerakan teknik dasar sepakbola. Layout

yang ditampilkan menggunakan nuansa lapangan sepakbola, agar anak-anak dapat membayangkan materi yang dibaca sesuai saat anak-anak latihan dilapang yang nyata. Penggunaan illustrasi dengan teknik fotoadalah agar anak-anak tidak cepat merasa bosan dan penggunaan foto peragaan yang menampilkan gerakan teknik dasar sepakbola agar memudahkan anak-anak untuk meniru dan cepat mempelajarinya.

III.2.2 Strategi Kreatif

Strategi kreatif adalah ide yang dikeluarkan untuk menunjang perancangan yang telah telah direncanakan, sangat erat kaitannya dengan konsep visual yang akan dibangun dalam perancangan media informasi. Dalam merancang media informasi tentang gerakan teknik dasar sepakbola ini, informasi mengenai hal tersebut akan dimunculkan dengan basis tampilan foto-foto gerakan yang mengajarkan teknik dasar sepakbola.


(31)

22 III.2.3 Strategi Media

Dalam perancangan media informasi ini, dibutuhkan strategi media agar media yang akan diproduksi bisa lebih terperinci dan terfokus. Strategi media yang digunakan mencakup 2 bagian, media utama dan media pendukung.

1. Media Utama

Media utama yang akan dirancang adalah media informasi yang dikemas dalam bentuk sebuah buku bergambar. Membuat sebuah buku yang bertujuan untuk mambantu anak-anak memahami tujuan mempelajari gerakan teknik dasar. Memberitahukan manfaat dari mempelajari salah satu gerakan teknik dasar yang dilatih dan mudah untuk dibawa kemana-mana sehingga dapat dibaca dalam keadaan apapun atau dimanapun.

2. Media Pendukung

Media pendukung yang akan digunakan berfungsi untuk mendampingi dan memperkuat media utama. Media pendukung yang akan digunakan diantaranya:

 Poster

Poster menurut Robin Landa dalam Rakhmat Supriyono (2010) mendeskripsikan poster sebagai bentuk publikasi dua dimensional dan satu muka digunakan untuk menyajikan informasi, data, jadwal, atau penawaran, dan untuk mempromosikan orang, acara tempat, produk, perusahaan, jasa atau organisasi. Disini poster dapat menjadi salah satu media cetak penguat untuk media promosi yang dapat disebarkan dan dipajang di tempat strategis.


(32)

23

X-Banner

X-Banner merupakan sebuah media cetak berdiri yang dapat ditempatkan di sekitaran rak toko buku.

 Baju T-Shirt

Media yang nantinya akan dijual untuk menarik minat konsumen.

 Botol Minuman

Termasuk sebagai media perlengkapan yang nantinya dijual kepada konsumen.

Gimmick

Merupakan media alternatif yang kreatif digunakan untuk mempertegas media informasi ini. Tujuan pemberian

gimmick ini adalah pemberian atau hadiah yang berfungsi sebagai buah tangan. Gimmick yang di gunakan antara lain: 1. Pelindung tulang kering (Shinguard)

2. Pembatas Buku 3. Ban Kapten 4. Handuk

III.3 Konsep Visual

Untuk menghasilkan atau visual promosi yang baik maka dibutuhkan konsep visual yang matang untuk menghindari kesalahan dalam penyampaian pesan tentang gerakan teknik dasar sepakbola, yaitu sebagai berikut:

III.3.1 Format Desain

Dalam perancangan media informasi berupa buku mengenai teknik dasar sepakbola yang ditargetkan pada anak-anak, disajikan dengan ilustrasi gambar foto. Format ukuran buku A5 (14.8x21 cm).


(33)

24

Gambar III.16 Format ukuran buku III.3.2 Tata Letak (Layout)

Tujuan utama layout adalah menampilkan elemen visual yaitu berupa gambar dan teks agar menjadi lebih komunikatif sehingga memudahkan pembaca dalam menerima informasi yang disajikan. Dalam setiap media layout yang disusun selalu mengacu pada konsep awal yaitu penempatan unsur-unsur grafis yang disusun sedemikian rupa untuk mendapat kesan yang menarik juga informatif.

Gambar III.17 Format layout

III.3.3 Tipografi

Perancangan media informasi ini akan menggunakan beberapa huruf atau font, diantaranya adalah :


(34)

25

Penggunaan font BPchildFatty ini digunakan pada bagian logo sampul buku, tujuan penggunaan font adalah untuk member kesan bermain karena font terlihat seperti tulisan tangan dari anak-anak supaya terlihat buku ini memang ditargetkan untuk anak.

Penggunaan font Folks ini digunakan pada bagian isi judul buku, tujuan penggunaan font adalah untuk member kesan santai tidak terlalu serius karena target untuk media buku ini adalah anak-anak.

Penggunaan font Calibri ini digunakan pada bagian bodytext atau isi tulisan buku, tujuan menggunakan huruf Calibri ini untuk mengimbangi huruf Folks yang digunakan pada bagian judul isi buku agar terlihat seimbang dan memberi kesan tidak terlalu serius.

Calibri

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

abcdefghijklmnoprstuvwxyz


(35)

26 III.3.4 Ilustrasi

Ilustrasi yang digunakan pada perancangan media buku ini adalah ilustrasi menggunakan teknik fotografi. Penggunaan teknik ilustari foto ini bermaksud agar anak-anak dapat seolah dapat langsung mempratekkan gerakan teknik dasar sepakbola. Pendekatan menggunakan teknik ilustrasi fotografi ini dimaksudkan agar anak lebih mudah dalam menguraikan dari makna visual yang disampaikan.

III.3.5 Warna

Warna merupakan unsur visual yang dapat mempengaruhi orang yang melihatnya karena warna memberikan suatu kesan tersendiri, maka dalam hal ini peranan warna juga sangat menentukan. Warna yang akan digunakan adalah warna-warna yang bernuansa lapangan sepakbola. Berikut adalah warna-warna yang akan digunakan untuk media informasi ini:

Gambar III.18 Contoh Skema Warna

Penggunaan skema diatas tergantung dari pemakaian, misalkan untuk warna RGB bisa digunakan dalam layar seperti iklan di tv dan internet sedangkan warna CMYK dapat digunakan pada media yang dicetak seperti poster, buku, x banner, dan media cetak lainnya


(36)

27

Gambar III.19 Suasana Lapangan Sepakbola

Sumber : http://pixabay.com/p-238329/?no_redirect diakses pada 15/08/2014 III.4 Strategi Distribusi

Strategi distribusi tahap awal yang dilakukan adalah menyebarkan poster di beberapa titik agar target audiens dapat mengetahui dalam rentan waktu yang telah ditentukan akan terbit mengenai buku ini. Kurun waktu yang ditentukan untuk poster adalah satu bulan menjelang penerbitan buku ini. Untuk tahap selanjutnya adalah dengan memasang X Banner pada saat launching buku ini di toko buku terdekat semisal toko buku gramedia.


(37)

28   

BAB IV

TEKNIS PRODUKSI MEDIA IV.1. Teknis Media

Terdapat beberapa tahapan pembuatan media sebagai berikut : a. Tahap persiapan ide visual

Tahap ini merupakan tahapan dimana visualisasi perancangan dikumpulkan berdasarkan konsep dasar. Menentukan teknik gaya visual dan elemen visual lainnya.

b. Tahap Sketsa Awal

Sketsa awal merupakan sebuah proses dimana perancangan masuk pada tahap penggambaran ilustrasi, karakter, dan layout visual secara manual menggunakan pensil. Hal ini dilakukan dalam upaya memberikan gambaran visual yang nantinya akan diproses ke dalam bentuk digital.

Gambar IV.20 Proses Sketsa c. Tahap Pengolahan Digital

Tahap digital adalah tahap selanjutnya ketika semua kebutuhan sketsa manual telah terpenuhi. Didalam tahap ini, pengolahan digital memiliki


(38)

29   

kebutuhannya. Dalam tahap ini dilakukan beberapa pengolahan karya dalam bentuk visual grafis seperti vektor dan foto.

d. Penyelesaian Final Media

Tahap ini merupakan tahap akhir dimana setiap media telah berhasil diselesaikan dan siap untuk dicetak, dipublikasikan, dan dipergunakan sebagaimana harusnya.

IV.2. Teknis Produksi Media IV.2.1. Buku

Buku adalah sebuah media utama yang dipilih dalam media

informasi mengenai teknik dasar sepkbola yang ditargetkan untuk anak-anak. Buku yang memaparkan konten isi buku secara deskriptif. Menjelaskan bagaimana suatu teknik dasar itu bias dipelajari. Media buku ini diharapkan mampu menarik perhatian target audiens yang di khususkan pada anak berusia 8-14 tahun dengan tujuan dapat memahami dan membantu menguasai teknik dasar sepakbola secara baik.


(39)

30   

Bentuk : Buku

Ukuran : A5 (14,8cmx21cm)

Teknik : Cetak Offset

IV.2.2. Media Pendukung

Media pendukung adalah media yang digunakan sebagai pelengkap komunikasi dan promosi yang hendak disampaikan. Media pendukung dipublikasikan sesuai dengan fungsinya masing-masing meliputi 3 tahapan yaitu dalam tahap mengenalkan (awareness), mengajak (persuasif) dan juga mengingatkan (reminder).

a. Poster

Poster adalah media cetak pendukung sebagai ajang menyampaikan informasi secara informatif dan persuasif kepada audiens. Didalamnya memuat konten informasi tentang penjualan buku seperti penerbit buku kontak penjual dan lokasinya.

Gambar IV.22 Aplikasi Media Poster

Bahan : Art paper


(40)

31   

Teknik : Cetak Offset

Penempatan : Mading Publik, sekolah, toko buku, dan perpustakaan umum.

b. X-Banner

X-Banner merupakan sebuah media cetak lainnya yang dapat menarik perhatian , serta mendukung tersampaikannya informasi kepada audiens.

Gambar IV.23 Aplikasi Media X Banner

Bahan : Luster

Ukuran : 60cm x 160cm

Teknik : Cetak Offset


(41)

32   

c. Kaos/T-Shirt

Kaos sebagai media yang menarik dalam tujuan memikat konsumen. Kaos ini di jual di stand dekat rak buku.

Gambar IV.24 Kaos/T-Shirt

Bahan : Combat

Ukuran : Custom

Teknik : Sablon

d. Botol Minuman

Media ini nantinya akan dijadikan merchandise bagi konsumen yang membeli 2 buku.

Gambar IV.25 Botol Minuman

Bahan : Plastik

Ukuran : Custom


(42)

33   

e. Gimmick

Gimmick adalah buah tangan yang didapatkan pembeli (target audiens) setelah membeli buku ini. Gimmick di sini berbentuk pembatas buku, ban kapten, handuk dan pelindung tulang kering, yang didapatkan secara gratis kepada pembeli.

Gambar IV.26 Pembatas Buku

Media : Pembatas Buku

Ukuran : 5cm x 17cm

Teknik : Cetak Offset

Penempatan : Dalam Buku

f. Ban Kapten

Ban kapten merupakan salahsatu perlengkapan dalam permainan sepakbola yang selalu digunakan oleh ketua dari kesebelasan.


(43)

34   

Gambar IV.27 Ban Kapten

Media : Ban Kapten

Ukuran : 8cm x 19cm

Teknik : Bordir

g. Handuk

Handuk merupakan salah satu perlengkapan dalam permainan sepakbola yang sangat membantu apabila telah selesai bermain.

Gambar IV.28 Handuk

Media : Handuk

Ukuran : Custom


(44)

35   

h. Pelindung Tulang Kering (Shinguard)

Media ini sangat vital sekali kebutuhannya dalam permainan sepakbola, tanpa ada media ini pemain tidak akan diijinkan bermain karena dapat berisiko besar seperti mendapat cedera.

Gambar IV.29 Pelindung Tulang Kering

Media : Pelindung Tulang Kering (Shinguard)

Ukuran : Custom

Teknik : Stiker Printing


(1)

Bentuk : Buku

Ukuran : A5 (14,8cmx21cm)

Teknik : Cetak Offset IV.2.2. Media Pendukung

Media pendukung adalah media yang digunakan sebagai pelengkap komunikasi dan promosi yang hendak disampaikan. Media pendukung dipublikasikan sesuai dengan fungsinya masing-masing meliputi 3 tahapan yaitu dalam tahap mengenalkan (awareness), mengajak (persuasif) dan juga mengingatkan (reminder).

a. Poster

Poster adalah media cetak pendukung sebagai ajang menyampaikan informasi secara informatif dan persuasif kepada audiens. Didalamnya memuat konten informasi tentang penjualan buku seperti penerbit buku kontak penjual dan lokasinya.

Gambar IV.22 Aplikasi Media Poster

Bahan : Art paper


(2)

Teknik : Cetak Offset

Penempatan : Mading Publik, sekolah, toko buku, dan perpustakaan umum.

b. X-Banner

X-Banner merupakan sebuah media cetak lainnya yang dapat menarik perhatian , serta mendukung tersampaikannya informasi kepada audiens.

Gambar IV.23 Aplikasi Media X Banner

Bahan : Luster

Ukuran : 60cm x 160cm

Teknik : Cetak Offset


(3)

c. Kaos/T-Shirt

Kaos sebagai media yang menarik dalam tujuan memikat konsumen. Kaos ini di jual di stand dekat rak buku.

Gambar IV.24 Kaos/T-Shirt Bahan : Combat

Ukuran : Custom

Teknik : Sablon

d. Botol Minuman

Media ini nantinya akan dijadikan merchandise bagi konsumen yang membeli 2 buku.

Gambar IV.25 Botol Minuman

Bahan : Plastik

Ukuran : Custom


(4)

e. Gimmick

Gimmick adalah buah tangan yang didapatkan pembeli (target audiens) setelah membeli buku ini. Gimmick di sini berbentuk pembatas buku, ban kapten, handuk dan pelindung tulang kering, yang didapatkan secara gratis kepada pembeli.

Gambar IV.26 Pembatas Buku

Media : Pembatas Buku

Ukuran : 5cm x 17cm

Teknik : Cetak Offset

Penempatan : Dalam Buku

f. Ban Kapten

Ban kapten merupakan salahsatu perlengkapan dalam permainan sepakbola yang selalu digunakan oleh ketua dari kesebelasan.


(5)

Gambar IV.27 Ban Kapten

Media : Ban Kapten

Ukuran : 8cm x 19cm

Teknik : Bordir

g. Handuk

Handuk merupakan salah satu perlengkapan dalam permainan sepakbola yang sangat membantu apabila telah selesai bermain.

Gambar IV.28 Handuk

Media : Handuk

Ukuran : Custom


(6)

h. Pelindung Tulang Kering (Shinguard)

Media ini sangat vital sekali kebutuhannya dalam permainan sepakbola, tanpa ada media ini pemain tidak akan diijinkan bermain karena dapat berisiko besar seperti mendapat cedera.

Gambar IV.29 Pelindung Tulang Kering

Media : Pelindung Tulang Kering (Shinguard) Ukuran : Custom

Teknik : Stiker Printing