REPRESENTASI KARIER POLITIK ANAS URBANINGRUM DI PARTAI DEMOKRAT PADA SAMPUL DETIK ONLINE DAN GATRA ONLINE.

ABSTRAK

Dian Rosadi, 210110110601, 2013. Skripsi ini berjudul, Representasi Karier Politik Anas
Urbaningrum di Partai Demokrat Pada Sampul Detik Online dan Gatra Online, Studi
Analisis Semiotika Roland Barthes Terhadap Representasi Karier Politik Anas
Urbaningrum di Partai Demokrat pada Sampul Majalah Detik Edisi 11 Februari 2013 dan
Majalah Gatra Jakarta Edisi 20 Februari 2013. Pembimbing utama Dr. Siti Karlinah,
M.Si dan pembimbing pendamping Dra Henny Srimulyani, M.Si. Jurusan Jurnalistik,
Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran, Bandung
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui denotasi, konotasi, mitos dan ideologi
dalam karikatur berjudul “Anas Habis” di Majalah Detik dan karikatur berjudul “Ada Apa
Dengan Anas” di Majalah Gatra. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif
dengan analisis semiotika Roland Barthes.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mitos yang muncul dalam sampul majalah
Detik adalah Anas Urbaningrum termasuk tipe politikus wakil partisan, sedangkan di
majalah Gatra, mitos yang muncul adalah Anas Urbaningrum masih percaya diri menjadi
Ketua Umum Partai Demokrat.
Ideologi yang memunculkan mitos di majalah Detik adalah karier politik Anas
Urbaningrum di Partai Demokrat telah habis. Anas sudah digambarkan menjadi tersangka
atas keterlibatannya dalam


kasus Hambalang, walaupun Anas belum secara resmi

ditetapkan menjadi tersangka oleh KPK, sedangkan ideologi yang memunculkan mitos di
majalah Gatra adalah keterlibatan Anas Urbaningrum dalam kasus Hambalang masih
menjadi pertanyaan dan karier politik Anas di Partai Demokrat belum habis.
Simpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah majalah Detik sudah
menjustifikasi bahwa karier Anas Urbaningrum telah habis. Sementara majalah Gatra
masih mempertanyakan kejelasan status Anas Urbaningrum dalam kasus Hambalang.
Saran yang peneliti sampaikan untuk majalah Detik sebaiknya tidak terburu-buru
dalam menyatakan seseorang sebagai tersangka, sebelum ada keputusan resmi dari KPK.
Untuk majalah Gatra, sebaiknya lebih kritis dalam menampilkan karikatur dalam sampul
majalahnya. Namun tetap berpegang pada etika jurnalistik.

i

ABSTRACT

Dian Rosadi, 210110110601, 2013. This thesis entitled Representation Political Career
Anas Urbaningrum at Partai Demokrat In Cover Detik Online and Gatra Online, Roland
Barthes Semiotics Analysis Study Of Representation Political Career Anas Urbaningrum

at Partai Demokrat In Cover Detik Magazine Edition February 11, 2013 and Gatra
Magazine Jakarta Edition February 20, 2013. The research guide by Dr. Siti Karlinah,
M.Si as supervisor, and Dra Henny Srimulyani M.Si as co-supervisor. Department of
Journalism, Faculty of Communication, Universitas Padjadjaran, Bandung
This study aims to determine the denotation, connotation, myth and ideology in
caricature titled "Anas Habis" at Detik Magazine and caricatures titled "Ada Apa
Dengan Anas" at Gatra Magazine This study uses qualitative research methods to the
analysis of the semiotics of Roland Barthes .
Results of this study indicate that the myths that appear at Detik magazine is Anas
Urbaningrum seconds including type vice partisan politician, whereas at Gatra
Magazine, which appears is a myth Anas Urbaningrum still believe themselves to be the
Partai Demokrat general chairman.
Ideology that gave rise to the myth at Detik magazine is Anas Urbaningrum
political career in the Partai Demokrat have been exhausted. Anas has been described as
a suspect for his involvement in the case Hambalang, although Anas has not been
officially determined to be suspect by the KPK, while the ideology that gave rise to the
myth Gatra magazine, is involvement Anas Urbaningrum in Hambalang case is still in
question and Anas political career in the Partai Demokrat has not been exhausted.
The conclusions obtained from this research is already justified Detik magazine
that Anas Urbaningrum career has been exhausted, while Gatra Magazine still

questioning the clarity of the status of Anas Urbaningrum in Hambalang case.
Suggestion that researchers submit to Detik magazines is should not rush in
declaring a person as a suspect, before any official decision from KPK. For Gatra
magazine is should be more critical in the cover of the magazine featuring a caricature,
but stick to the ethics of journalism.

ii