Gambaran Penyakit Diabetes Mellitus pada Orang Dewas Usia Diatas 14 Tahun yang Dirawat di Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode Januari-Desember 2014.

(1)

v Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

GAMBARAN PENYAKIT DIABETES MELITUS PADA ORANG DEWASA YANG DIRAWAT INAP DIRUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE

JANUARI – DESEMBER 2014 Evan Anggalimanto , 2015

Pembimbing 1 : Dani, dr ., M.Kes Pembimbing 2 : dr Rokihyati .Sp.P.D

Diabetes melitus adalah salah satu masalah kesehatan dunia dikarenakan bersifat kronik yang membutuhkan perawatan medis terus menerus dengan strategi pengurangan resiko multifaktorial kontrol glikemik.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik pasien rawat inap diabetes melitus berdasarkan angka kejadian, usia, jenis kelamin, pekerjaan, faktor risiko, gejala klinis, dan hasil laboratorium .

Penelitian ini merupakan survei deskriptif observasional dengan rancangan penelitian retrospektif terhadap rekam medis pasien rawat inap diabetes melitus di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode Januari – Desember 2014 .

Hasil penelitian menunjukkan bahwa angka kejadian rawat inap diabetes melitus di Rumah Sakit Immanuel Bandung tahun 2014 adalah 179 kasus , disimpulkan bahwa kasus terbanyak ditemukan pada pasien dengan jenis kelamin perempuan ( 55,4% ), dengan usia diatas 45 tahun ( 86,6 % ) . Riwayat diabetes di keluarga merupakan faktor resiko tersering diabetes melitus (51,4 % ) dan lemas adalah gejala klinis tersering diabetes melitus ( 24,6% ) . Pemeriksaan laboratorium yang sering dipakai adalah pemeriksaan gula darah puasa ( 82,1% ) .


(2)

vi Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

PICTURE OF HOSPITALIZED DIABETES MELLITUS IN ADULT PATIENT AT IMMANUEL HOSPITAL BANDUNG DURING JANUARY TO

DECEMBER 2014 Evan Anggalimanto , 2015

First Advisor : Dani , dr., Mkes

Seconc Advisor : dr. Rokihyati . Sp.P.D

Diabetes is one of many world health problems because chronic illness requiring continuous medical care with multifactorial risk-reduction strategies and glycemic control. This study’s aims is to determine the characteristic of hospitalized diabetes mellitus patients at Immanuel Hospital Bandung in 2014 based on incidence rate, gender , age group , profession , risk factor , clinical symptoms , and laboratory tests .

This study was on observational descriptive survey with retrospective design conducted on medical records of patient with diabetes melitus at Immanuel Hospital Bandung , with its period from January to December 2014 .

The Result show the incidence rate of hospitalized diabetes melitus patients at Immanuel Hospital Bandung in 2014 is 179 cases, the highest case is female ( 55,4% ), age more than 45 years old ( 86,6 % ). a history of diabetes in the family was the most common risk factor (51,4 %) and weakness was the most common clinical symptoms ( 24,6% ). The usual examination of laboratory test was used is fasting blood sugar ( 82,1% ) .


(3)

viii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... v

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 2

1.4 Manfaat ... 3

1.4.1 Manfaat Akademik ... 3

1.4.2 Manfaat Praktis ... 3

1.5 Landasan Teori ... 3

BAB II KONSEP DASAR 2.1. Anatomi dan Histologi Pankreas ... 5

2.2. Fisiologi Pankreas ... 6

2.3. Definisi DM ... 7

2.4. Epidemiologi DM ... 8

2.5. Faktor Resiko DM ... 11

2.6. Klasifikasi DM ... 12

2.7. Dasar Diagnosis DM ... 15


(4)

ix Universitas Kristen Maranatha

2.9. Pencegahan DM ... 20

2.10. Penatalaksanaan DM ... 20

2.10.1. Edukasi ... 21

2.10.2. Terapi Gizi Medis ... 22

2.10.3. Latihan Jasmani ... 24

2.10.4. Pengelolaan Farmakologis ... 25

2.11. Komplikasi DM ... 28

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian ... 29

3.2 Metode Penelitian ... 29

3.2.1 Desain Penelitian ... 29

3.2.2 Besar Sampel ... 29

3.3 Definisi Operasional ... 29

3.4 Prosedur Kerja ... 30

3.5 Cara Kerja ... 30

3.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 30

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN ... 31

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ... 35

DAFTAR PUSTAKA ... 36


(5)

x Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

2.1. Proporsi dan Perkiraan Jumlah Penderita Diabetes usia ≥15 tahun pd Tahun

2013 ... 9

2.2. Persentase Penduduk Indonesia dengan Faktor Resiko Diabetes ... 11

2.3. Perbedaan antara DM tipe 1 dan 2... 13

2.4. Kadar Glukosa Darah Sewaktu dan Puasa Sebagai Patokan Penyaring dan Diagnosis DM ... 16

2.5. Kriteria diagnosis DM ... 17

2.6.Mekanisme kerja, efek-samping utama dan pengaruh terhadap penurunan A1C (Hb-glikosilat) ... 27

2.7. Komplikasi Kronik yang Terjadi pada Diabetes Melitus Beserta Tanda Patologis ... 28

4.1. Distribusi Pasien Diabetes Melitus Berdasarkan Usia ... 31

4.2. Distribusi Pasien Diabetes Melitus Berdasarkan Jenis Kelamin ... 31

4.3. Distribusi Pasien Penyakit DM menurut Pekerjaan ... 32

4.4. Distribusi Pasien Penyakit DM menurut Faktor Resiko ... 33

4.5. Distribus Pasien Penyakit DM menurut Gejala Klinis Pasien ... 33

4.6. Distribusi Pasien Penyakit DM Menurut Penggunaan Pemeriksaan Hasil Laboratorium ... 34


(6)

xi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR

2.1. Anatomi Pankreas ... 5 2.2. Proporsi penyakit Diabetes Melitus usia ≥ 15 tahun dari hasil wawancara tahun

2007 dan 2013 ... 9 2.3. Proporsi DM , TGT , GDP terganggu usia ≥ 15 tahundi Indonesia ... 9 2.4. Proporsi Penderita Diabetes Menurut Kelompok Umur Tahun 2013 ... 10 2.5. Proporsi Penderita Diabetes Menurut Jenis Kelamin dan Pendidikan di

Indonesia Tahun 2013 ... 10 2.6. Proporsi Penderita Diabetes Menurut Pekerjaan dan Index Kepemilikan ... 10 2.7. Langkah-langkah diagnostik DM dan gangguan toleransi glukosa ... 17


(7)

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu penyakit kronik yang banyak dijumpai di dunia adalah Diabetes Melitus . Menurut American Diabetes Association (ADA) tahun 2015, diabetes melitus merupakan penyakit kronik yang membutuhkan perawatan medis terus menerus dengan strategi pengurangan resiko multifaktorial kontrol glikemik sehingga penyakit ini sudah menjadi salah satu masalah kesehatan dunia. . Diabetes Melitus (DM) ada 4 tipe yaitu DM tipe 1, DM tipe 2, DM Gestasional, dan DM tipe lain . Penyakit DM diketahui sekitar 50%, sisanya diketahui melalui komplikasi . ( ADA , 2015 )

Beberapa penyakit yang dapat dikeluhkan akibat dari DM seperti gangguan penglihatan, katarak, penyakit jantung, gangguan ginjal, impotensi seksual, luka sulit sembuh dan membusuk (gangren), infeksi paru dan sebagainya. Tidak jarang penyakit DM dapat mengakibatkan kecacatan akibat terjadi pembusukan pada organ tubuh (Depkes, 2013).

World Health Organization (WHO) memprediksi kenaikan pasien diabetes melitus di dunia dari 171 juta pada 2000 menjadi 366 juta pada 2030 . Kenyataannya di dunia menurut Atlas Diabetes IDF, Edisi ke 6 tahun 2013, Diabetes telah menyerang 382 juta orang dengan prevalensi 8.3%. DM menempati peringkat ke empat dengan prevalensi tempat tertinggi di Amerika Utara, Caribbean, Timur Tengah, dan Afrika utara. Pada tahun 2006 WHO memprediksi di Asia utara dan selatan terjadi kenaikan pasien diabetes dari sekitar 47 juta di tahun 2000 menjadi 120 juta orang di tahun 2030, sedangkan di Indonesia terjadi kenaikan dari 8,4 juta pada 2000 ( prevalensi 8,6% dari total penduduk ) menjadi sekitar 21,3 juta pada 2030. Dari laporan tersebut diperkirakan peningkatan jumlah penyandang DM meningkat 2-3 kali lipat pada tahun 2030 . ( Soewondo, et al, 2008 , WHO , 2015 )

Prevalensi penderita diabetes melitus dari beberapa sumber diatas menunjukkan bahwa semakin tahun penyandang diabetes melitus semakin


(8)

2 Universitas Kristen Maranatha meningkat membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang

“ Gambaran Penyakit Diabetes Melitus Pada Orang Dewasa yang Dirawat Inap

di Rumah Sakit Immanuel periode Januari – Desember 2014 “. 1.2 Identifikasi Masalah

 Berapakah angka kejadian pasien rawat inap Diabetes Melitus di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode Januari – Desember tahun 2014.

 Bagaimanakah distribusi pasien rawat inap Diabetes Melitus menurut usia di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode Januari – Desember tahun 2014.

 Bagaimanakah distribusi pasien rawat inap Diabetes Melitus menurut jenis kelamin di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode Januari – Desember tahun 2014.

 Bagaimanakah distribusi pasien rawat inap Diabetes Melitus menurut pekerjaan di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode Januari – Desember tahun 2014.

 Bagaimanakah distribusi pasien rawat inap Diabetes Melitus menurut faktor risiko di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode Januari – Desember tahun 2014.

 Bagaimanakah distribusi pasien rawat inap Diabetes Melitus menurut gejala klinis di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode Januari – Desember tahun 2014.

 Bagaimanakah distribusi pasien rawat inap Diabetes Melitus menurut hasil pemeriksaan laboratorium di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode Januari – Desember tahun 2014.

1.3Maksud dan Tujuan Masalah

Maksud karya tulis ilmiah ini adalah untuk mengetahui karakteristik pasien rawat inap Diabetes Melitus pada orang dewasa di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode Januari–Desember 2014.


(9)

3 Universitas Kristen Maranatha Tujuan dari karya tulis ilmiah ini adalah mengetahui karakteristik pasien rawat inap Diabetes Melitus berdasarkan angka kejadian, usia, jenis kelamin, pekerjaan orang tua, faktor risiko, gejala klinis utama , dan hasil laboratorium di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode Januari - Desember 2014.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademis

Memberikan informasi mengenai karakteristik diabetes melitus sebagai bahan studi untuk meningkatkan wawasan bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha dan Rumah Sakit Immanuel Bandung.

1.4.2 Manfaat Praktis

Memberikan edukasi agar masyarakat umum dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit diabetes melitus .

1.5 Landasan Teori

Semua sel dalam tubuh manusia membutuhkan gula agar dapat bekerja dengan normal. Gula dapat masuk ke dalam sel-sel tubuh dengan bantuan hormon insulin. Jika jumlah insulin dalam tubuh tidak cukup, atau jika sel-sel tubuh tidak memberikan respon terhadap insulin (resisten terhadap insulin), maka akan terjadi penumpukan gula di dalam darah. Hal inilah yang terjadi pada pasien prediabetes . Hal inilah yang lama kelamaan menjadi diabetes melitus kemudian berlanjut merusak sistem organ tubuh . Diabetes pada ibu hamil disebut Diabetes Gestational

Diabetes Mellitus ada 4 macam yaitu , Diabetes Mellitus tipe 1 , tipe 2 , Tipe lain dan Gestasional . Diabetes tipe 1 ditandai dengan kurangnya insulin secara absolut / sama sekali tidak diproduksi yang biasanya terjadi pada dewasa muda – tua . Diabetes tipe 1 ini dapat diturunkan secara genetik dengan kemungkinan terkena 5 – 6 kali lebih besar . Sedangkan diabetes tipe 2


(10)

4 Universitas Kristen Maranatha disebabkan karena resistensi insulin yang faktor predisposisinya bisa diubah berdasarkan pola hidup yang sehat . DM tipe lain adalah DM yang disebabkan karena berbagai macam penyebab yang berbeda dengan penyebab DM 1 dan DM 2 . DM gestasional hanya terjadi pada ibu yang mengalami kehamilan . Faktor risiko penyakit diabetes dibagi menjadi dua yaitu faktor risiko yang dapat dimodifikasi dan faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi .

Pada DM tipe 1 disebabkan karena kerusakan dari sel beta pankreas dan kekurangan insulin . Hal ini bisa disebabkan karena auto imun yang dipicu oleh infeksi atau stimulus lingkungan .

Pada DM tipe 2 didapatkan jumlah insulin berkurang atau dapat normal, namun reseptor di permukaan sel berkurang. Reseptor insulin ini dapat diibaratkan lubang kunci masuk pintu ke dalam sel. Meskipun anak kuncinya (insulin) cukup banyak, namun karena jumlah lubangnya (reseptornya) berkurang maka jumlah glukosa yang masuk ke dalam sel akan berkurang juga (resistensi insulin). Sementara produksi glukosa oleh hati terus meningkat, kondisi ini menyebabkan kadar glukosa meningkat .


(11)

35 Universitas Kristen Maranatha BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

 Angka kejadian kasus rawat inap diabetes melitus di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode Januari – Desember 2013 adalah sebanyak 179 kasus .

 Diabetes Melitus paling sering terjadi pada kelopok usia diatas 45 tahun yaitu sebanyak 86,6 % .

 Diabetes Melitus paling sering terjadi pada pasien dengan jenis kelamin perempuan yaitu sebesar 55,4 % .

 Riwayat diabetes di keluarga merupakan faktor risiko tersering dari diabetes melitus yaitu sebesar 51,4 % .

 Lemas merupakan gejala klinis tersering diabetes melitus yaitu sebesar 24,6 % .

 Pemeriksaan gula darah puasa adalah pemeriksaan tersering yang dilakukan untuk kasus diabetes melitus yaitu sebesar 82,1 % .

5.2. Saran

 Perlunya kelengkapan sistem pencatatan dan penyimpanan data pasien di Rumah Sakit Immanuel Bandung seperti aktifitas fisik , konsumsi makanan , riwayat kelahiran dan hasil lab terkini .

 Perlunya sosialisasi yang lebih mendalam terhadap penderita diabetes melitus tentang penyakit diabetes melitus mengenai faktor resiko dan gejala klinis tersering karena dari penelitian ini didapatkan kedua hal ini kurang lengkap .


(12)

36 Universitas Kristen Maranatha Daftar Pustaka

Association, A. D. (2014). American Diabetes Association (ADA) 2015 Guidelines. Europe:ADA

Arisman, 2011. Diabetes Mellitus. Dalam: Arisman, ed. Buku Ajar Ilmu Gizi Obesitas, Diabetes Mellitus dan Dislipidemia. Jakarta: EGC, 44-54.

Soegondo S. Diagnosis dan Kalsifikasi Diabetes Mellitus Terkini. Dalam Soegondo S dkk (eds), Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu. Penerbit FKUI. Jakarta. 2007.

Suyono S. Patofisiologi Diabetes Mellitus. Dalam Soegondo S dkk (eds) , Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu. Penerbit FKUI. Jakarta.2005. Manaf, Asman. 2006. Insulin: Mekanisme Sekresi dan Aspek Metabolisme.

Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi IV. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1868.

Guyton, C. Arthur . 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Alih bahasa, Irawati ... [et al.] ; editor edisi bahasa indonesia, Luqman Yanuar Rachman ... [et al.]. –Ed. 11 – Jakarta: EGC, 2007.

Tandra, H., 2008. Segala Sesuatu Yang Harus Anda Ketahui TentangDIABETES. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Schteingart, D.S., 2006. Metabolisme Glukosa Dan Diabetes Melitus. Dalam : Price, S. A., ed. Patofisiologi, Konsep Klinis, Dan Proses Penyakit. Edisi ke-5. Jakarta: EGC, 1259-1267.

Bennet PH, Knowler WC. Insulin Resistance and Its Role in the Pathogenesis of

Type 2 Diabetes. In: Joslin’s Diabetes Mellitus 14th ed. Lippincott

Williams & Wilkins, USA 2006 : 332-41.

Fauci AS, Braunwald E, Kasper DL, et al. Diabetes Melitus, Endocrinology In Harrison’s Principle of Internal Medicine 17thed, 2008 ; 2291-96

Marpaung., Junita. 2006. Karakteristik Penderita Diabetes Mellitus Rawat Inap Di RSU Pematangsiantar Tahun 2003-2004. Skripsi FKM-USU

Depkes RI., 2013. Diabetes Mellitus Ancaman Umat Manusia di Dunia. http://www.depkes.go.id/index


(13)

37 Universitas Kristen Maranatha PERKENI, 2011, Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe

2 di Indonesia, PB. PERKENI, Jakarta

Smeltzer, C. Suzanne, Bare G. Brenda., 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal – Bedah. Alih Bahasa: dr. H. Y. Kuncara. Jakarta: EGC

International Diabetes Federation. 2014. World Diabetes Day 14 November. www.worlddiabetesday.org

Soegondo, S., 2008. Diabetes, The Sillent Killer. http://dhiez.wordpress.com

Tambayong. (2001). Anatomi fisiologi untuk keperawatan. Jakarta : EGC

Kamus Besar Bahasa Indonesia . (2014). Retrieved November 29, 2014, from http://kbbi.web.id/umur

Medline Plus . Diabetes http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/diabetes.html

Canadian Journal of Diabetes 2013 http://guidelines.diabetes.ca/fullguidelines/

ADA journal . Hyperglicemic in Crisis http://care.diabetesjournals.org/content/27/suppl_1/s94.full WHO ., Diabetes


(1)

meningkat membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang

“ Gambaran Penyakit Diabetes Melitus Pada Orang Dewasa yang Dirawat Inap di Rumah Sakit Immanuel periode Januari – Desember 2014 “.

1.2 Identifikasi Masalah

 Berapakah angka kejadian pasien rawat inap Diabetes Melitus di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode Januari – Desember tahun 2014.

 Bagaimanakah distribusi pasien rawat inap Diabetes Melitus menurut usia di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode Januari – Desember tahun 2014.

 Bagaimanakah distribusi pasien rawat inap Diabetes Melitus menurut jenis kelamin di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode Januari – Desember tahun 2014.

 Bagaimanakah distribusi pasien rawat inap Diabetes Melitus menurut pekerjaan di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode Januari – Desember tahun 2014.

 Bagaimanakah distribusi pasien rawat inap Diabetes Melitus menurut faktor risiko di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode Januari – Desember tahun 2014.

 Bagaimanakah distribusi pasien rawat inap Diabetes Melitus menurut gejala klinis di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode Januari – Desember tahun 2014.

 Bagaimanakah distribusi pasien rawat inap Diabetes Melitus menurut hasil pemeriksaan laboratorium di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode Januari – Desember tahun 2014.

1.3Maksud dan Tujuan Masalah

Maksud karya tulis ilmiah ini adalah untuk mengetahui karakteristik pasien rawat inap Diabetes Melitus pada orang dewasa di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode Januari–Desember 2014.


(2)

Tujuan dari karya tulis ilmiah ini adalah mengetahui karakteristik pasien rawat inap Diabetes Melitus berdasarkan angka kejadian, usia, jenis kelamin, pekerjaan orang tua, faktor risiko, gejala klinis utama , dan hasil laboratorium di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode Januari - Desember 2014.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademis

Memberikan informasi mengenai karakteristik diabetes melitus sebagai bahan studi untuk meningkatkan wawasan bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha dan Rumah Sakit Immanuel Bandung.

1.4.2 Manfaat Praktis

Memberikan edukasi agar masyarakat umum dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit diabetes melitus .

1.5 Landasan Teori

Semua sel dalam tubuh manusia membutuhkan gula agar dapat bekerja dengan normal. Gula dapat masuk ke dalam sel-sel tubuh dengan bantuan hormon insulin. Jika jumlah insulin dalam tubuh tidak cukup, atau jika sel-sel tubuh tidak memberikan respon terhadap insulin (resisten terhadap insulin), maka akan terjadi penumpukan gula di dalam darah. Hal inilah yang terjadi pada pasien prediabetes . Hal inilah yang lama kelamaan menjadi diabetes melitus kemudian berlanjut merusak sistem organ tubuh . Diabetes pada ibu hamil disebut Diabetes Gestational

Diabetes Mellitus ada 4 macam yaitu , Diabetes Mellitus tipe 1 , tipe 2 , Tipe lain dan Gestasional . Diabetes tipe 1 ditandai dengan kurangnya insulin secara absolut / sama sekali tidak diproduksi yang biasanya terjadi pada dewasa muda – tua . Diabetes tipe 1 ini dapat diturunkan secara genetik dengan kemungkinan terkena 5 – 6 kali lebih besar . Sedangkan diabetes tipe 2


(3)

disebabkan karena resistensi insulin yang faktor predisposisinya bisa diubah berdasarkan pola hidup yang sehat . DM tipe lain adalah DM yang disebabkan karena berbagai macam penyebab yang berbeda dengan penyebab DM 1 dan DM 2 . DM gestasional hanya terjadi pada ibu yang mengalami kehamilan . Faktor risiko penyakit diabetes dibagi menjadi dua yaitu faktor risiko yang dapat dimodifikasi dan faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi .

Pada DM tipe 1 disebabkan karena kerusakan dari sel beta pankreas dan kekurangan insulin . Hal ini bisa disebabkan karena auto imun yang dipicu oleh infeksi atau stimulus lingkungan .

Pada DM tipe 2 didapatkan jumlah insulin berkurang atau dapat normal, namun reseptor di permukaan sel berkurang. Reseptor insulin ini dapat diibaratkan lubang kunci masuk pintu ke dalam sel. Meskipun anak kuncinya (insulin) cukup banyak, namun karena jumlah lubangnya (reseptornya) berkurang maka jumlah glukosa yang masuk ke dalam sel akan berkurang juga (resistensi insulin). Sementara produksi glukosa oleh hati terus meningkat, kondisi ini menyebabkan kadar glukosa meningkat .


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

 Angka kejadian kasus rawat inap diabetes melitus di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode Januari – Desember 2013 adalah sebanyak 179 kasus .

 Diabetes Melitus paling sering terjadi pada kelopok usia diatas 45 tahun yaitu sebanyak 86,6 % .

 Diabetes Melitus paling sering terjadi pada pasien dengan jenis kelamin perempuan yaitu sebesar 55,4 % .

 Riwayat diabetes di keluarga merupakan faktor risiko tersering dari diabetes melitus yaitu sebesar 51,4 % .

 Lemas merupakan gejala klinis tersering diabetes melitus yaitu sebesar 24,6 % .

 Pemeriksaan gula darah puasa adalah pemeriksaan tersering yang dilakukan untuk kasus diabetes melitus yaitu sebesar 82,1 % .

5.2. Saran

 Perlunya kelengkapan sistem pencatatan dan penyimpanan data pasien di Rumah Sakit Immanuel Bandung seperti aktifitas fisik , konsumsi makanan , riwayat kelahiran dan hasil lab terkini .

 Perlunya sosialisasi yang lebih mendalam terhadap penderita diabetes melitus tentang penyakit diabetes melitus mengenai faktor resiko dan gejala klinis tersering karena dari penelitian ini didapatkan kedua hal ini kurang lengkap .


(5)

Daftar Pustaka

Association, A. D. (2014). American Diabetes Association (ADA) 2015 Guidelines. Europe:ADA

Arisman, 2011. Diabetes Mellitus. Dalam: Arisman, ed. Buku Ajar Ilmu Gizi Obesitas, Diabetes Mellitus dan Dislipidemia. Jakarta: EGC, 44-54.

Soegondo S. Diagnosis dan Kalsifikasi Diabetes Mellitus Terkini. Dalam Soegondo S dkk (eds), Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu. Penerbit FKUI. Jakarta. 2007.

Suyono S. Patofisiologi Diabetes Mellitus. Dalam Soegondo S dkk (eds) , Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu. Penerbit FKUI. Jakarta.2005. Manaf, Asman. 2006. Insulin: Mekanisme Sekresi dan Aspek Metabolisme.

Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi IV. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1868.

Guyton, C. Arthur . 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Alih bahasa, Irawati ... [et al.] ; editor edisi bahasa indonesia, Luqman Yanuar Rachman ... [et al.]. –Ed. 11 – Jakarta: EGC, 2007.

Tandra, H., 2008. Segala Sesuatu Yang Harus Anda Ketahui TentangDIABETES. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Schteingart, D.S., 2006. Metabolisme Glukosa Dan Diabetes Melitus. Dalam : Price, S. A., ed. Patofisiologi, Konsep Klinis, Dan Proses Penyakit. Edisi ke-5. Jakarta: EGC, 1259-1267.

Bennet PH, Knowler WC. Insulin Resistance and Its Role in the Pathogenesis of Type 2 Diabetes. In: Joslin’s Diabetes Mellitus 14th ed. Lippincott Williams & Wilkins, USA 2006 : 332-41.

Fauci AS, Braunwald E, Kasper DL, et al. Diabetes Melitus, Endocrinology In Harrison’s Principle of Internal Medicine 17thed, 2008 ; 2291-96

Marpaung., Junita. 2006. Karakteristik Penderita Diabetes Mellitus Rawat Inap Di RSU Pematangsiantar Tahun 2003-2004. Skripsi FKM-USU

Depkes RI., 2013. Diabetes Mellitus Ancaman Umat Manusia di Dunia. http://www.depkes.go.id/index


(6)

PERKENI, 2011, Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia, PB. PERKENI, Jakarta

Smeltzer, C. Suzanne, Bare G. Brenda., 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal – Bedah. Alih Bahasa: dr. H. Y. Kuncara. Jakarta: EGC

International Diabetes Federation. 2014. World Diabetes Day 14 November. www.worlddiabetesday.org

Soegondo, S., 2008. Diabetes, The Sillent Killer. http://dhiez.wordpress.com

Tambayong. (2001). Anatomi fisiologi untuk keperawatan. Jakarta : EGC

Kamus Besar Bahasa Indonesia . (2014). Retrieved November 29, 2014, from http://kbbi.web.id/umur

Medline Plus . Diabetes http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/diabetes.html

Canadian Journal of Diabetes 2013 http://guidelines.diabetes.ca/fullguidelines/

ADA journal . Hyperglicemic in Crisis http://care.diabetesjournals.org/content/27/suppl_1/s94.full WHO ., Diabetes