Perilaku Pangan Masyarakat Berbahan-Pokok Beras dan Persepsinya terhadap Makan-Malam Selain Beras.

B. Pertanian
Perilaku Pangan Masyarakat Berbahan-Pokok Beras dan Persepsinya terhadap Makan-Malam
Selain Beras
Mardikanto, Totok; Wibowo, Agung; Utami, Bekti Wahyu
LPPM UNS, Penelitian, BOPTN UNS, Hibah Guru Besar, 2012
Isu tentang pangan, selalu menjadi perhatian pemerintah yang berkuasa di Indonesia. Untuk jangka
panjang Indonesia akan selalu menghadapi masalah swasembada beras. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan perilaku pangan dan persepsi masyarakat terhadap Gerakan Makan Malam Selain Beras
(GERAKAN MAMA SELARAS).
Penelitian ini didesain sebagai penelitian kualitatif dengan lokasi penelitian di Kota Surakarta, Kabupaten
Sukoharjo, dan Kabupaten Wonogiri. Dari masing-masing kabupaten/kota sampel ditetapkan 75 subyek
penelitian terdiri dari 25 keluarga @ 3 orang dan 10 informan. Penelitian ini menggunkan data-primer
yang dikumpulkan melalui pengamatan, wawancara dan diskusi kelompok terarah (focus group
discussion).
Simpulan dari penelitian ini menunjukkan:
1. Pada umumnya, masyarakat di wilayah penelitian masih menggantungkan pangannya dari beras,
utamanya di kabupaten Wonogiri. Ketergantungan pada beras ini, terlihat semakin menurun pada
masyarakat perkotaan yang ditunjukkan tingkat ketergantungan masyarakat di kabupaten Sukoharjo
dan Kota Surakarta.
2. Persepsi masyarakat terhadap Gerakan MAMA SELARAS cukup positif, memiliki peluang untuk
diterima oleh masyarakat, asalkan dilakukan secara bertahap, dengan mengurangi konsumsi mulai

dari 25%.
3. Pengembangan Gerakan MAMA SELARAS memerlukan sosialisasi yan intensif, dukungan kebijakan
pemerintah, dan contoh menu makan yang menarik.
4. Pengembangan Gerakan MAMA SELARAS memiliki peluang lebih baik untuk diterima masyarakat
dibanding dengan Gerakan Sehari Tanpa Nasi (One Day No Rice).
Oleh sebab itu, penelitian ini berimplikasi pada perlunya:
1. Kebijakan dari pemerintah setempat
2. Sosialisasi yang intensif
3. Pemeberdayaan masyarakat yang mencakup: perubahan perilaku pangan masyarakat,
pengembangan usaha bahan dan makanan non-beras, penciptaan lingkungan dan pengembangan
kebiasaan makan-malam selain beras yang dimulai dari keluarga, lingkungan pekerjaan, dan
lingkungan sosial yang lain