PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS DALAM PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN: Studi Kasus Pada BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Barat.
No Daftar FPEB : 274/UN40.7.D1/LT/2013
Ema Hanisah Rohmah, 2013
Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS DALAM PENGAUDITAN LAPORAN KEUANGAN
(Studi Kasus Pada BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Barat)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Ekonomi Pada Program Studi Akuntansi
Disusun Oleh: Ema Hanisah Rohmah
0800302
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
(2)
Ema Hanisah Rohmah, 2013
Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pengaruh Profesinalisme Auditor Terhadap
Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam
Pengauditan Laporan Keuangan
(Studi Kasus Pada BPK RI Perwakilan Provinsi
Jawa Barat)
Oleh
Ema Hanisah Rohmah
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Ema Hanisah Rohmah2013 Universitas Pendidikan Indonesia
November 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
Ema Hanisah Rohmah, 2013
Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS DALAM PENGAUDITAN LAPORAN KEUANGAN
(STUDI KASUS PADA BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Barat) SKRIPSI
Oleh:
EMA HANISAH ROHMAH NIM. 0800302
Telah disetujui oleh:
Pembimbing I
Drs.H.Tb. Aman F.,Ak.,MM.Ak.,CPA NIP. 19550720 198703 1 002
Pembimbing II
Elis Mediawati.,S.Pd.,SE.,M.Si
NIP. 19820123 200501 2 002
Mengetahui,
Ketua Program Studi Akuntansi
Toni Heryana.,S.Pd.,MM
(4)
Ema Hanisah Rohmah, 2013
Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP
PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS DALAM PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN
(Studi Kasus Pada BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Barat) Oleh:
Ema Hanisah Rohmah 0800302 Dosen Pembimbing
Drs.H.Tb. Aman F.,Ak.,MM.Ak.,CPA Elis Mediawati.,S.Pd.,SE.,M.Si
ABSTRAK
Di dalam perencanaan audit, auditor yang profesional diharuskan untuk menentukan tingkat awal materialitas, secara tidak langsung dapat dikatakan bahwa semakin seorang auditor itu profesional, maka auditor tersebutsemakin tepat dalam menentukan tingkat materialitasnya.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimana pengaruh profesionalisme auditor terhadap pertimbangan tingkat materialitas dalam pengauditan laporan keuangan. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, Profesionalisme Auditor (X), dan Pertimbangan Tingkat Materialitas (Y). Penelitian ini menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada auditor BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Barat.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan analisis regresi sederhana untuk mengetahui pengaruh antar variabel dengan bantuan SPSS 16.0 for window.
Dari hasil pengujian statistik tersebut menunjukan bahwa Profesionalisme Auditor berpengaruh terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas dan memiliki kontribusi pengaruh sebesar 49,1% dan sisanya sebesar 50,9% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
(5)
Ema Hanisah Rohmah, 2013
Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
THE EFFECT OF PROFESIONALISM OF AUDITOR TO MATERIALITY CONSIDERATION IN COURSE OF FINANCIAL STATEMENT
(Research in BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Barat) By:
Ema Hanisah Rohmah 0800302
Lecture
Drs.H.Tb. Aman F.,Ak.,MM.Ak.,CPA Elis Mediawati.,S.Pd.,SE.,M.Si
ABSTRACT
In planning the audit, auditors are professionally required to determine the initial level of materiality, indirectly it can be said that it's more of a professional auditor, the auditor tersebutsemakin precise in determining the level of materiality.
This research intends to explore the effect of profesionalism of auditor on materiality consideration in course of financial statement audit. Variabel in this study, profesionalism of auditor (X), and materiality consideration (Y). This research optain by the distributing the questionaries to auditors in BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Barat.
The method used in this research is to use simple regression analysis to determine the influence between variables with SPSS 16.0 for window.
Statistical test result show, profesionalism of auditor has effect to materiality consideration at 49,1% and 50,9% of residu value has effected to other factor that no included in this research.
(6)
i Ema Hanisah Rohmah, 2013
Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMAKASIH
DAFTAR ISI ... I
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR GAMBAR ... vi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 7
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 7
1.4 Kegunaan Penelitian ... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Pustaka ... 9
2.1.1 Profesionalisme ... 9
2.1.2 Audit ... 10
2.1.2.1Auditing ... 10
2.1.2.1.1 Jenis-jenis Audit ... 10
2.1.3 Auditor ... 12
(7)
ii Ema Hanisah Rohmah, 2013
Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2.1.5 Materialitas ... 18
2.1.6 Pertimbangan Tingkat Materialitas ... 19
2.1.7 Hubungan Profesionalisme Dengan Pertimbangan Tingkat Materialitas ... 25
2.2 Kerangka Pemikiran ... 26
2.3 Hipotesis ... 30
BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian ... 31
3.2 Metode Penelitian ... 31
3.2.1 Desain Penelitian ... 31
3.2.2 Definisi dan Operasinalisasi Variabel ... 32
3.2.3 Populasi dan sampel penelitian ... 34
3.2.3.1Populasi Penelitian ... 34
3.2.3.2Sampel Penelitian ... 34
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ... 36
3.2.4.1Jenis Dan Skala Pengukuran Data ... 36
3.2.5 Teknik Analisis Data ... 37
3.2.5.1Uji Validitas ... 37
3.2.5.2Uji Relaibilitas ... 40
3.2.5.3Uji Asumsi Klasik ... 41
3.2.5.4Teknik Analisis Regresi Sederhana ... 42
3.2.5.5Uji Hipotesis ... 44
(8)
iii Ema Hanisah Rohmah, 2013
Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ... 47
4.1.1 Gambaran Objek Penelitian ... 47
4.1.1.1 Sejarah Singkat Instansi ... 47
4.1.1.1.1 Visi Dan Misi Instansi ... 48
4.1.1.1.1.1 Visi ... 48
4.1.1.1.1.2 Misi ... 48
4.1.1.2 Nilai-Nilai Dasar BPK ... 48
4.1.1.3 Fungsi BPK ... 49
4.1.1.4 Struktur Organisasi ... 50
4.1.1.4.1 Organisasi ... 50
4.1.1.4.2 Pelaksanaan Bidang Penunjang ... 52
4.1.2 Data Responden ... 55
4.1.3 Deskripsi Dan Data Variabel Penelitian ... 55
4.1.3.1 Uji Validitas ... 55
4.1.3.2 Uji Reliabilitas ... 58
4.1.4 Deskripsi Data Variabel Penelitian ... 60
4.1.4.1 Deskripsi Data Variabel X (Profesionalisme Auditor) .. 60
4.1.4.2 Deskripsi Data Variabel Y (Pertimbangan Tingkat Materialitas) ... 62
4.1.5 Uji Asumsi Klasik ... 64
(9)
iv Ema Hanisah Rohmah, 2013
Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.1.5.2 Uji Heteroskidastisitas ... 65
4.1.6 Analisis Regresi Sederhana ... 66
4.1.7 Koefisien Determinasi ... 68
4.2 Pembahasan ... 69
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 73
5.2 Saran ... 74
DAFTAR PUSTAKA ... 75 LAMPIRAN-LAMPIRAN
(10)
v Ema Hanisah Rohmah, 2013
Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Operasional variabel ... 33
Tabel 3.2 Interpreatasi Skor ... 37
Tabel 4.1 Data Responden ... 55
Tabel 4.2 Uji Validitas Profesionalisme Auditor (X) ... 57
Tabel 4.3 Uji Validitas Pertimbangan Tingkat Materialitas (Y) ... 57
Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X ... 59
Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabelitas Variabel Y ... 59
Tabel 4.6 Frekuensi Jawaban Profesionalisme Auditor ... 60
Tabel 4.7 Frekuensi Jawaban Pertimbangan Tingkat Materialitas ... 62
Tabel 4.8 Uji Normalitas ... 64
Tabel 4.9 Regresi Linear Sederhana ... 66
(11)
vi Ema Hanisah Rohmah, 2013
Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran ... 29 Gambar 4.1 Garis Kontinum Variabel Profesionalisme Auditor ... 61 Gambar 4.2 Garis Kontinum Variabel
Pertimbangan Tingkat Materialitas ... 63 Gambar 4.3 Uji Heteroskidastisitas ... 65
(12)
vii Ema Hanisah Rohmah, 2013
Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner penelitian untuk Profesionalisme Auditor dan Pertimbangan Tingkat Materialitas
Lampiran 2 Tabulasi Data Jawaban Responden Lampiran 3 Hasil Uji Validitas
Lampiran 4 Hasil Uji Reliabilitas Lampiran 5 Hasil Uji Regresi Lampiran 6 Frekuensi Bimbingan
Lampiran 7 Form Persetujuan Perbaikan Usulan Penelitian Dan Skripsi Lampiran 8 Surat Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 9 Surat Persetujuan Izin Penelitian Lampiran 10 Riwayat Hidup
(13)
1 Ema Hanisah Rohmah, 2013
Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Audit pada sektor publik adalah kegiatan yang ditujukan terhadap entitas yang menyediakan pelayanan dan penyediaan barang yang pembiayaannya berasal dari penerimaan pajak penerimaan negara lainnya dengan tujuan untuk membandingkan antara kondisi yang ditemukan dengan kriteria yang ditetapkan (I Gusti Agung R, 2008: 29). Audit sektor publik di Indonesia dikenal sebagai audit keuangan negara yang diatur dalam UU No. 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawaban Keuangan Negara. Audit pada laporan keuangan diperlukan untuk meyakinkan derajat kesesuaian antara asersi-asersi dengan kriteria yang telah ditentukan serta penyampaian hasilnya kepada pihak yang berkepentingan. Derajat kesesuaian ini dapat berupa kuantitas maupun kualitatif, seperti kewajaran laporan keuangan. Hal ini yang pada akhirnya akan berpengaruh pada pemberian opini audit. Apabila asersi-asersi dan kriteria yang telah ditentukan sudah sesuai maka opini yang diberikan oleh auditor akan bagus, begitupun sebaliknya apabila asersi dan kriteria tersebut tidak sesuai maka opini yang dikeluarkanpun akan kurang bagus.
Opini yang ditentukan oleh auditor selain dari kesesuaian asersi-aseri dan kriteria yang telah ditetapkan juga harus memperhatikan tingkat materialitas pada laporan keuangan tersebut. Dalam pelaksanaan audit, seorang auditor harus terlebih dahulu melakukan pertimbangan awal tingkat materialitas. Hal ini seperti
(14)
2
Ema Hanisah Rohmah, 2013
Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu yang di ungkapkan dalam Standar Profesional Akuntan Publik (2001, SA Seksi 312:paragraf 10), bahwa pertimbangan auditor dalam menentukann materialitas merupakan pertimbangan profesional auditor dan dipengaruhi oleh persepsi atas kebutuhan orang yang memiliki pengetahuan memadai dan yang akan meletakkan kepercayaan terhadap laporan keuangan.
Materialitas merupakan suatu pertimbangan penting dalam menentukan jenis laporan yang tepat untuk diterbitkan dalam situasi tertentu. Sedangkan materialitas yang diterapkan dalam bidang akuntansi dan selanjutnya berlaku dalam pelaporan audit merupakan salah saji dalam laporan keuangan dapat dianggap material apabila pengetahuan akan salah saji tersebut mempengaruhi keputusan para pemakai laporan keuangan tersebut (Alvin A. Arens, 2002 :72).
Materialitas berhubungan dengan judgment, ketika dikaitkan dengan evaluasi risiko pertimbangan inilah yang akan mempengaruhi cara-cara pencapaian tujuan audit, ruang lingkup dan arah pekerjaan terperinci serta disposisi kesalahan dan kelalaian. Dalam perencanaan audit yang harus dipertimbangkan oleh auditor eksternal adalah masalah penetapan tingkat risiko pengendalian yang direncanakan dan pertimbangan awal tingkat materialitas untuk tujuan audit.
Pertimbangan auditor tentang materialitas berupa masalah kebijakan profesional dan dipengaruhi oleh persepsi auditor tentang kebutuhan yang beralasan dari laporan keuangan. Tingkat materialitas laporan keuangan suatu entitas tidak akan sama dengan entitas lain tergantung pada ukuran entitas tersebut. Tanggung jawab auditor adalah menentukan apakah laporan keuangan
(15)
3
Ema Hanisah Rohmah, 2013
Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu mengandung kesalahan material. Jika auditor menemukan kesalahan yang material, dia akan meminta perhatian klien supaya melakukan tindakan perbaikan. Jika klien menolak untuk memperbaiki laporan keuangan, pendapat dengan kualifikasi atau pendapat tidak wajar akan dikeluarkan oleh auditor, tergantung pada sejauh mana materialitas kesalahan penyajian.
Dalam menentukan tingkat materialitas, terdapat perbedaan antara audit di pemerintahan dengan audit di sektor swasta, diantaranya karena ruang lingkup audit di sektor swasta meliputi pendapat mengenai laporan keuangan pada tingkat lebih rendah, dan kecukupan struktur pengendalian internal. Sedangkan audit pemerintah memiliki lingkup yang lebih luas termasuk pendapat tentang apakah entitas mematuhi hukum dan peraturan, apakah entitas yang mengelola sumber daya secara ekonomis dan efisien, dan apakah hasil yang diinginkan atau manfaat yang dicapai.
Auditor pemerintah biasanya menggunakan cara yang berbeda untuk mengukur materialitas, seperti biaya total atau biaya bersih (beban kurang pendapatan atau penerimaan kurang pengeluaran). Dalam lingkungan akuntansi kas total belanja sering digunakan sebagai patokan. Dalam audit pemerintah, kepekaan politik untuk eksposur media yang merugikan sering menyangkut sifat daripada ukuran jumlah, seperti tindakan ilegal, penyuapan, korupsi dan transaksi dengan pihak yang terkait. Materialitas kualitatif karena itu mungkin lebih penting dalam audit pemerintah daripada di audit sektor swasta. Materialitas kualitatif mengacu pada sifat dari suatu transaksi atau jumlah dan mencakup banyak item keuangan dan non keuangan yang terlepas dari jumlah, yang dapat mempengaruhi
(16)
4
Ema Hanisah Rohmah, 2013
Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu keputusan pengguna laporan keuangan. Pengungkapan tingkat materialitas dipilih oleh auditor untuk keterlibatan tertentu mungkin lebih penting untuk audit pemerintah, karena pentingnya transparansi dalam sektor publik.
Auditor menjadi profesi yang diharapkan banyak orang untuk dapat meletakkan kepercayaan sebagai pihak yang bisa melakukan audit atas laporan keuangan dan dapat bertanggung jawab atas pendapat yang diberikan. Dengan itu mempunyai sikap profesionalisme menjadi syarat utama bagi seorang auditor eksternal. Guna menunjang profesionalismenya sebagai akuntan publik, maka seorang auditor dalam menjalankan tugasnya harus sesuai dengan kode etik dan peraturan yang berlaku, khususnya pada auditor yang bertugas melakukan pemeriksaan terhadap entitas, program, kegiatan serta fungsi yang berkaitan dengan pelaksanaan pengelolaan dan tanggung jawab Keuangan Negara, seperti halnya yang tercantum pada Standar Pemriksaan Keuangan Negara (SPKN).
Kemahiran profesional seorang auditor harus digunakan secara cermat dan seksama dalam menentukan jenis pemeriksaan yang akan dilaksanakan dan standar yang akan diterapkan terhadap pemeriksaan, menentukan lingkup pemeriksaan, memilih metodologi, menentukan jenis dan jumlah bukti yang dikumpulkan, atau dalam memilih pengujian dan prosedur untuk melaksanakan pemeriksaan.
Dewasa ini profesionalisme seorang auditor mengalami banyak gangguan, seperti dalam kasus dimana auditor BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Barat menerima suap dari Pemerintah Kota Bekasi dengan maksud memberikan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
(17)
5
Ema Hanisah Rohmah, 2013
Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu (LKPD) Bekasi tahun 2009. Dan juga telah membantu untuk memberikan arahan pembukuan LKPD Bekasi agar menjadi WTP. Padahal, sebelumnya opini laporan keuangan Kota Bekasi Wajar Dengan Pengecualian (WDP). Hal ini mengindikasikan bahwa auditor BPK tidak menerapkan sikap kecermatan profesional dan keseksamaan (Due Professional Care) dalam melakukan audit. Sehingga kualitas audit yang dihasilkan tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Untuk dapat mencapai mutu dan kualitas audit yang baik tentunya salah satu yang harus dipertimbangkan adalah tingkat materialitas. Tingkat materialitas yang ditetapkan oleh auditor mempunyai peranan terhadap hasil pemeriksaan. Penetapan materialitas membantu auditor merencanakan pengumpulan bahan bukti yang cukup. Jika auditor menetapkan jumlah rendah, maka akan lebih banyak bahan bukti yang harus dikumpulkan.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Hendro Wahyudi dan Aida Ainul M (2006) dengan judul Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas yang mengambil objek KAP di Malang, menyatakan bahwa 4 dari 5 dimensi profesionalisme auditor yang berpengaruh terhadap pertimbangan tingkat materialitas yaitu pengabdian terhadap profesi, kemandirian, kepercayaan terhadap peraturan profesi, dan hubungan dengan sesama profesi. Sedangkan dimensi kewajiban sosial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pertimbangan tingkat materialitas.
Sedangkan dari hasil penelitian Rifqi Muhamad (2008) dengan judul Analisis Hubungan Antara Profesionalisme Auditor Dengan Pertimbangan Tingkat Meterialitas Dalam Proses Pengauditan Laporan Keuangan dengan objek
(18)
6
Ema Hanisah Rohmah, 2013
Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu KAP di Yogyakarta, dapat ditarik kesimpulan bahwa dari 5 dimensi profesionalisme yaitu: pengabdian pada profesi, kewajiban sosial, kemandirian, keyakinan terhadap profesi dan hubungan sesama profesi yang berhubungan signifikan terhadap pertimbangan tingkat materialitas adalah hanya dimensi keyakinan terhadap profesi. Sedangkan dimensi yang lain tidak mempunyai hubungan signifikan.
Sedangkan yang menjadi pembeda penelitian ini dengan kedua penelitian sebelumnya yaitu terletak pada subyek penelitian yang diambil, dimana pada penelitian sebelumnya subyek yang diambilnya adalah Kantor Akuntan Publik (KAP), sedangkan pada penelitian ini subyeknya terdapat di BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Barat, kemudian metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini menggunakan regresi sederhana yang pada penelitian sebelumnya menggunakan regresi berganda.
Dari penjelasan diatas mengenai profesionalisme auditor dalam mempertimbangkan tingkat materialitas laporan keuangan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pertimbangan tingkat materialitas dalam pengauditan laporan keuangan yang dilakukan oleh auditor di sektor pemerintahan. Untuk itu, penulis menuangkan hal tersebut diatas dalam judul “Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Pengauditan Laporan Keuangan (Studi Kasus pada
(19)
7
Ema Hanisah Rohmah, 2013
Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti berkeinginan untuk meneliti: 1. Bagaimana gambaran profesionalisme auditor di BPK RI Perwakilan
Provinsi Jawa Barat.
2. Bagaimana gambaran pertimbangan tingkat materialitas dalam pengauditan laporan keuangan yang terdapat di BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Barat.
3. Bagaimana pengaruh profesionalisme auditor terhadap pertimbangan tingkat materialitas dalam pengauditan laporan keuangan di BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Barat.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang ingin penulis capai adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui gambaran profesionalisme auditor di BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Barat.
2. Untuk mengetahui gambaran pertimbangan tingkat materialitas dalam pengauditan laporan keuangan yang terdapat di BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Barat.
3. Untuk mengetahui pengaruh profesionalisme auditor terhadap pertimbangan tingkat materialitas dalam pengauditan laporan keuangan di BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Barat.
(20)
8
Ema Hanisah Rohmah, 2013
Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan berbagai manfaat, yang di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Kegunaan Akademis
Diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan, serta sebagai referensi mengenai pertimbangan tingkat materialitas dalam pengauditan laporan keuangan.
2. Kegunaan Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat membantu auditor dalam mempertimbangkan tingkat materialitas dalam pengauditan laporan keuangan, dan lebih meningkatkan profesionalismenya dalam melakukan pengauditan laporan keuangan.
(21)
31
Ema Hanisah Rohmah, 2013
Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian menurut Sugiyono (2008:58) adalah sebagai berikut: “Objek penelitian adalah saran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan guna tertentu tentang sesuatu hal objektif valid reliabel tentang suatu hal (varian tertentu).
Yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah profesionalisme dan pengetahuan auditor terhadap pertimbangan tingkat materialitas dalam pengauditan laporan keuangan, sedangan penelitian ini akan dilakukan di BPK RI Perwakilan Jawa Barat.
3.2 Metode Penelitian 3.2.1 Desain Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian, yaitu ingin menguji pengaruh profesionalisme dan persepsi auditor terhadap pertimbangan tingkat materialitas, maka sifat dari penelitian ini dikategorikan kedalam penelitian penjelasan, dimana menjelaskan hubungan dan pengaruh melalui uji hipotesis.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian asosiatif, penelitian yang bersifat sebab akibat dimana terdapat variabel yang mempengaruhi dan dipengaruhi, sehingga ditemukan solusi atas permasalahan yang terjadi. Sama halnya dengan pendapat Sugiyono (2010:55), “penelitian asosiatif adalah suatu
(22)
32
Ema Hanisah Rohmah, 2013
Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pernyataan penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih”. Metode penelitian ini diambil karena berusaha mengukur hubungan-hubungan antar variabel penelitian.
3.2.2 Definisi dan Operasionalisasi Variabel
Menurut Sugiyono (2010:58), definisi variabel penelitian adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Judul dari penelitian ini adalah “Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Pengauditan Laporan Keuangan”, maka penulis akan melakukan pengujian dengan dua variabel, yaitu variabel independen (X) dan variabel dependen (Y), dimana:
1. Variabel Independen (X):
Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen (X) adalah profesionalisme auditor.
2. Variabel Dependen (Y):
Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen. Dimana dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen (Y) adalah pertimbangan tingkat materialitas dalam pengauditan laporan keuangan.
(23)
33
Ema Hanisah Rohmah, 2013
Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Untuk memahami lebih jelas, penulis menyusun operasionalisasi variabel tersebut ke dalam tabel dibawah ini:
Tabel 3.1 Operasional variabel
Operasional variabel dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
Variabel Indikator Item Skala
1. Pengabdian pada profesi.
2. Kewajiban sosial 3. Kemandirian 4. Keyakinan pada
Profesi.
5. Hubungan dengan sesama profesi 1, 2 3, 4 5, 6 7, 8 9, 10 Profesionalisme Auditor
(Hall R dalam Syahrir; 2002 : 7) (Variabel X)
Interval
Perimbangan Tingkat Materialitas (Alvin A.
Arens, 2006: 318) (Variabel Y)
1. Menetapkan pertimbanagn
pendahuluan tentang materialitas.
2. Mengalokasikan pertimbangan
pendahuluan tentang materialitas ke segmen-segmen. 3. Mengestimasi total
salah saji dalam segmen
4. Memperkirakan salah saji gabungan
5. Membandingkan salah saji gabungan dengan pertimbangan
pendahuluan atau yang direvisi tentang materialitas. 1, 2 3, 4 5, 6 7, 8 9 Interval
(24)
34
Ema Hanisah Rohmah, 2013
Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.2.3 Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.3.1Populasi Penelitian
Menurut Sigit Nugroho (2007: 10) “populasi adalah seluruh objek yang mungkin terpilih atau keseluruhan ciri yang dipelajari”.
Sedangkan menurut Wahana Komputer (2009: 12) definisi populasi adalah “sekumpulan pengukuran atau data pengamatan yang dilakukan terhadap orang, benda, atau objek yang mempunyai kesamaan sifat dan sedang diteliti”.
Dari kedua definisi mengenai populasi diatas, maka dalam penelitian ini populasi yang diambil adalah seluruh karyawan pada kantor BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Barat yang berprofesi sebagai auditor, dimana seluruh auditor yang ada di BPK sebanyak 141 orang auditor.
3.2.3.2Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono (2010:116) menyatakan bahwa, “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut” dan menurut Suharsimi Arikunto (2006: 131) menyatakan bahwa, ”Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Sample diambil karena anggota populasi yang dianggap terlalu banyak sehingga diperlukan pengambilan sample yang relevandan dapat mewakili keadaan populasi. Maka dalam penelitian ini teknik pengambilan sample yang diambil dengan menggunakan teknik Simple Random Sampling.
(25)
35
Ema Hanisah Rohmah, 2013
Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Simple random sampling adalah cara pengambilan sample dari anggota populasi dengan menggunakan acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi tersebut. Hal ini dilakukan apabila anggota populasi dianggap sejenis (homogen).
Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sample menggunakan rumus dari Taro Yamane yang dikutip oleh Rakhmat (dalam Riduwan 2009:65):
Dimana:
n = Jumlah sample N = Jumlah populasi
= presisi yang ditetapkan sebesar 10%
Berdasarkan rumus tersebut, maka besarnya sample dapat dihitung sebagai berikut:
(26)
36
Ema Hanisah Rohmah, 2013
Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dari perhitungan diatas, maka dalam penelitian ini yang menjadi sample penelitian adalah sebanyak 59 responden.
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data
3.2.4.1Jenis Dan Skala Pengukuran Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Menurut Sugiyono (2011 : 23), “Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan (skor)”. Skala pengukuran yang diterapkan untuk kedua variabel penelitian ini adalah Skala Numerik (Numeric Scale). Skala numerik digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang gejala sosial.
1--- 2--- 3--- 4--- 5
Positif Terendah Positif Tertinggi
Keterangan:
1. Angka 5 dinyatakan untuk pertanyaan positif tertinggi. 2. Angka 4 diyatakan untuk pertanyaan positif tinggi. 3. Angka 3 diyatakan untuk pertanyaan positif sedang. 4. Angka 2 diyatakan untuk pertanyaan positif rendah. 5. Angka 1 diyatakan untuk pertanyaan positif terendah.
Menurut sugiyono (2010:133) kriteria interpretasi skor berdasrkan jawaban responden dapat ditentukan sebagai berikut, “skor maksimum setiap kuesioner adalah 5 dan skor minimum adalah 1, atau berkisar antara 20% sampai
(27)
37
Ema Hanisah Rohmah, 2013
Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 100%, maka jarak antara skor yang berdekatan adalah 16%. ((100%-20%)/5).” Sehingga dapat diperoleh kriteria sebagai berikut:
Tabel 3.2 Interpretasi Skor
Hasil Kategori
20% - 35,99% Tidak Berpengaruh 36% - 51,99% Kurang Berpengaruh 52% - 67,99% Cukup Berpengaruh 68% - 83,99% Berpengaruh
84% - 100% Sangat Berpengaruh
Sumber: Sugiyono (2010:133)
Interpretasi skor ini diperoleh dengan cara membandingkan skor item yang diperoleh berdasarkan jawaban responden dengan skor tertinggi jawaban kemudian dikalikan 100%.
Skor item diperoleh dari hasil perkalian antara nilai skala pernyataan dengan jumlah responden yang menjawab pada nilai tersebut. Sementara skor tertinggi diperoleh dari jumlah nilai skala pernyataan paling tinggi dikalikan dengan jumlah responden secara keseluruhan. Dalam penelitian ini, nilai skala yang paling tinggi adalah 5 dan jumlah responden secara keseluruhan adalah 59, sehingga skor tertinggi adalah 59 x 5 = 295 untuk mmasing-masing item pernyataan.
3.2.5 Teknik Analisis Data 3.2.5.1Uji Validitas
(28)
38
Ema Hanisah Rohmah, 2013
Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Validitas data penelitian ditentukan oleh proses pengukuran yang akurat. Suatu instrumen pengukur dikatakan valid jika instrumen tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur. Dengan perkataan lain instrumen tersebut dapat mengukur consctruct sesuai dengan yang diharapkan oleh peneliti. (Nur Indriantoro dan Supomo: 2002, 182).
Definisi Validitas menurut Husein Umar (2003:72),
validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Sekiranya peneliti menggunakan kuesioner di dalam pengumpulan data peneliti, kuesioner yang disusunnya harus mengukur apa yang ingin diukurnya.
Jika pengujian validitas tiap pernyataan kuesioner menggunakan validitas konstruksi, dengan cara mengkorelasikan antara skor item setiap pernyataan dengan skor total. Skor total ini merupakan nilai yang diperoleh dari penjumlahan semua skor item. Korelasi abtar skor item dengan skor totalnya harus signifikan. Berdasrkan ukuran statistik, bila ternyata skor semua item yang disusun berdasarkan dimensi konsep berkorelasi dengan skor totalnya, maka dapat dikatakan bahwa alat ukur tersebut mempunyai validitas.
Dasar pengambilan keputusan untuk menentukan nilai item atau pernyataan mana yang memilki validitas yang memadai menurut Arikunto (2006 : 170) ditetapkan dengan patokan besaran koefisien item total dikoreksi sebesar 0,25 atau 0,30 sebagai batas minimal valid tidaknya sebuah item. Bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya lebih dari satu atau sama dengan 0,3 maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut memilki validitas kontruksi yang baik.
(29)
39
Ema Hanisah Rohmah, 2013
Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dalam penelitian ini, peneliti menguji validitas dari kuesioner yang diberikan kepada auditor. Berikut ini adalah langkah-langkah dalam uji validitas instrumen kuesioner, yaitu:
1. Mendefinisikan secara operasional suatu konsep yang akan diukur.
2. Melakukan uji coba pengukuran tersebut pada sejumlah responden. Dalam hal ini disarankan jumlah responden yang diminta untuk menjawab pernyataan-pernyataan yang ada untuk uji coba minimal 30 orang. Dengan jumlah minimal 30 orang ini, distribusi skor (nilai) akan lebih mendekati kurva normal.
3. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban.
4. Menghitung nilai korelasi data pada masing-masing penyataan dengan skor total, yang dalam penelitian ini menggunakan rumus korelasi Pearson Product Moment, yang rumusnya sebagai berikut:
∑ ∑ ∑
√[ ∑ ∑ ][ ∑ ∑ ] (Sugiyono, 2010 : 248)
Dimana :
r : Koefisien validitas item yang dicari x : Skor tiap item pernyataan
y : Skor total seluruh pernyataan Ʃx : Jumlah skor dalam distribusi X Ʃy : Jumlah skor dalam distribusi Y
(30)
40
Ema Hanisah Rohmah, 2013
Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Ʃx2 : Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X
Ʃy2 : Jumlah kuadrat dalam distribusi Y n : Banyaknya responden
3.2.5.3Uji Reliabilitas
Instrumen penelitian selain harus valid, juga harus reliabel (dapat dipercaya). Hal ini sependapat dengan Suharsimi Arikunto (2006:178) “Reliabel artinya dapat dipercaya atau dapat diandalkan”. Instrumen yang reliabel berarti instrumen yang digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama pula (Sugiyono, 2010:348).
Suharsimi Arikunto (2006:178) menyatakan bahwa:
Reliabilitas menunjukkan suatu pengertian bahwa suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, karena instrumen tersebut dianggap baik. Instrument yang baik adalah instrumen yang dapat dengan ajeg memberikan data yang sesuai dengan kenyataan.
Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Cronbach alpha, yaitu:
{ } { ∑ } (Suharsimi Arikunto, 2008:109) Dimana:
: Reliabilitas instrumen k : Banyaknya pernyataan
: Varians total
(31)
41
Ema Hanisah Rohmah, 2013
Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Jumlah varians tiap pernyataan dapat dicari dengan cara mencari nilai varians tiap butir pernyataan, kemudian jumlahkan seperti berikut ini:
∑ (∑ )
(Suharsimi Arikunto, 2008:97)
Koefisien Cronbach alpha merupakan statistik yang paling umum digunakan untuk menguji reliabilitas suatu instrumen penelitian. Suatu instrumen penelitian diindikasikan memiliki tingkat reliabilitas memadai jika Koefisien Cronbach alpha lebih besar atau sama dengan 0,70 (Hair, Anderson, Tatham & Black (2011:110), Uma Sekaran (2008:110):
Cronbach alpha adalah koefisien keandalan yang menunjukan seberapa baik item dalam suatu kumpulan sevara positif berkorelasi atau satu sama lain. Cronbach alpha dihitung dalam rata-rata interkorelasi antar item yang mengukur konsep. Semakin dekat Cronbach alpha dengan 1, maka semakin tinggi keanddalan konsistensi internal.
3.2.5.4Uji Asumsi Klasik
Husein Umar (2003: 132) mengungkapkan bahwa dalam melakukan analisis regresi dan peramalan akan menggunakan data yang ditampung pada variabel bebas dan variabel tidak bebas serta dalam bentuk seri. Sebelum digunakan, data tersebut harus lolos uji sehingga dari masalah normalitas, multikolinieritas, heteroskedastisitas, autokorelasi, dan linieritas.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah suatu uji yang dilakukan untuk mengetahui sebuah model regresi yaitu variabel dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai distribudi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk mendeteksi normalitas dapat
(32)
42
Ema Hanisah Rohmah, 2013
Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu melihat grafik Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual. Deteksi dengan melihat penyebaran data (ttitik) pada sumbu diagonal dari grafik (Santoso, 2000: 347).
Dasar pengambilan keputusan antara lain:
a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi klasik. 2. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas adalah uji yang bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi tejadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan lain ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dapat dilihat dengan grafik plot (scatterplot) dimana penyebaran titik-titik yang ditimbulakn terbentuk secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu serta arah penyebaranya berada di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Dengan demikian tidak terjadi gejalla heteroskedastisitas pada regresi ini, sehingga model regresi yang dilakukan layak pakai (Santoso, 2000:348).
(33)
43
Ema Hanisah Rohmah, 2013
Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dalam penelitian ini, teknik analisis yang digunakan oleh penulis adalah teknik analisis regresi sederhana. Menururt Sugiyono (2011: 261) “regresi sederhana didasrkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen.”
Analisis regresi digunakan semata-mata untuk memprediksi seberapa jauh perubahan nilai variabel dependen, bila nilai independen dimanipulasi/diubah-ubah atau dinaikturunkan (Sugiyono, 2011: 206). Dampak dari penggunaan analisis regresi dapat digunakan untuk memutuskan apakah naik dan turunnya variabel dependen dapat dilakukan dengan menaikkan dan menurunkan keadaan variabel independen, atau untuk meningkatkan keadaan variabel dependen dapat dilakukan dengan meningkatkan variabel independen dan sebaliknya (Sugiyono, 2005:204).
Berdasarkan tujuan penelitian ini, maka variabel yang dianalisis adalah variabel independen yaitu profesionalisme auditor. Sedangkan variabel dependen adalah pertimbangan tingkat materialitas. Untuk bisa membuat ramalan melalui regresi dimana untuk mencari ada atau tidaknya hubungan antar variabel independden dan variabel dependen, maka data setiap variabel harus tersedia.
Tahapan kerja melakukan analisis regresi sederhana adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2011:262):
1. Tentukan variabel independen dan variabel dependen.
2. Menghitung harga a dan harga b dengan rumusan sebagai berikut:
∑ (∑ ) ∑ (∑ )
(34)
44
Ema Hanisah Rohmah, 2013
Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ (Sugiyono, 2005:206)
3. Gunakan rumus regresi linear sederhana yang dinyatakan sebagai berikut:
̂ Keterangan:
̂ = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan a = Harga Y ketika harga X = 0 (harga konstan)
b = Angka arah atau koefisien regresi
X = Subyek pada variabel independden yang mempunyai nilai tertentu.
Setelah didapatkan persamaan regresinya, dilakukan pengujian hipotesis statistik dengan tujuan untuk menguji apakah hipotesis penelitian yang hanya diuji dengan data sampel itu dapat diberlakukan untuk populasi atau tidak. Dalam hipotesis statistik pula yang diuji adalah hipotesis nol (nihil), karena peneliti tidak berharap ada perbedaan antara sampel dan populasi atau statistik dan parameter (Sugiyono, 2011: 85).
3.2.5.6Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya pengaruh antara variabel X dan variabel Y yang dapat diuji dengan menggunakan rumus uji-t. Penguji t-statistik bertujuan untuk menguji ada atau
(35)
45
Ema Hanisah Rohmah, 2013
Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Adapun rumusnya sebagai berikut:
Keterangan:
b : koefisien regresi
: standart error dari variabel independen (Iqbal Hasan, 2008: 267)
Dalam penelitian ini hipotesis nol ( ) dan hipotesis alternatif ( ) dinyatakan sebagai berikut:
H0 : , Profesionalisme auditor tidak berpengaruh terhadap
pertimbangan tingkat materialitas.
Ha : , Profesionalisme auditor berpengaruh terhadap pertimbangan
tingkat materialitas.
Penerimaan dan penolakan hipotesis ini dapat dilihat dari taraf signifikansi yang diperoleh setelah pengolahan data dilakukan dengan bantuan software SPSS 16.0 for windows. Jika taraf signifikansi yang didapat lebih kecil dari 0,05 maka diterima dan ditolak. Begitupun sebaliknya, jika taraf signifikansi yang didapat lebih besar dari 0,05 maka ditolak dan diterima.
3.2.5.7Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi dimaksudkan untuk mengetahui tinggi rendahnya pengaruh suatu variabel lainnya. Koefisian determinasi merupakan kuadrat dari koefisien korelasi (r²). Hal ini muncul dari anggapan bahwa semakin tinggi
(36)
46
Ema Hanisah Rohmah, 2013
Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu derajat hubungan yang ada cenderung diakibatkan oleh adanya pengaruh dari salah satu atau beberapa yang kuat pula. Sehingga kecenderungannya, semakin kuat derajat hubungan akan semakin kuat pula pengaruh yang ada. Sudjana (1996: 368) koefisien determinasi dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Dimana:
: Koefisien determinasi
(37)
70 Ema Hanisah Rohmah, 2013
Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai “Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan”, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Sesuai dengan hasil penelitian, sikap profesionalisme sudah cukup baik diterapkan oleh auditor pada BPK RI Perwakilan Jawa Barat dalam melakukan pemeriksaan.
2. Hasil penelitian menunjukan bahwa pertimbangan tingkat materialitas dalam pemeriksaan laporan keuangan yang dilakukan oleh auditor BPK RI Perwakilan Jawa Barat sudah sesuai dengan prosedur yang semestinya.
3. Sesuai dengan hasil penelitian, profesionalisme auditor terhadap pertimbangan tingkat materialitas mempunyai pengaruh yang cukup kuat, sehingga dapat disimpulkan bahwa profesionalisme auditor pada BPK RI Perwakilan Jawa Barat berpengaruh terhadap pertimbangan tingkat materialitas dalam pemeriksaan laporan keuangan.
(38)
71
Ema Hanisah Rohmah, 2013
Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5.2 Saran
Sesuai penelitian yang telah dilakukan, maka penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Profesionalisme auditor sudah dilakukan dengan baik, meskipun begitu auditor BPK RI harus tetap menjaga sikap keprofesionalan tersebut agar tidak terpengaruh oleh gangguan dari berbagai pihak yang akan berdampak pada hasil pemeriksaannya dan juga akan berpengaruh terhadap tingkat kepercayaan klien pada auditor.
2. Profesionalisme auditor berpengaruh pada pertimbangan tingkat materialitas dan sudah dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan aturan yang ada, namun tentunya masih terdapat beberapa hal yang harus lebih diperhatikan oleh auditor, seperti pengambilan sampel pada proses audit yang dilakukan agar sebisa mungkin menghindari terjadinya ketimpangan dengan pertimbangan awal tingkat materialitas.
3. Dalam penelitian ini penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahannya. Untuk itu penulis menyarakan kepada penelitian selanjutnya untuk menambahkan faktor-faktor atau dimensi lain yang lebih berpengaruh dengan pertimbangan tingkat materialitas, seperti pengetahuan atau pengalaman auditor dan etika profesi.
(39)
75 Ema Hanisah Rohmah, 2013
Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Arens, Alvin A., and Randal J. Elder, Mark S. Beasley. (2006). Auditing dan Jasa Assurance (Penerjemah: Herman Wibowo, Jakarta: Erlangga)
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta
Arleen Herawaty dan Yulius Kurnia Susanto. (2009). Pengaruh Profesionalisme, Pengetahuan Mendeteksi Kekeliruan, dan Etika Profesi Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Akuntan Publik. Jakarta: Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, Vol. 11, No. 1
Dan M. Guy, C. Wayne Alderman, Alan J. Winters, 2002. “Auditing”. Fifth Edition. Alih Bahasa Erlangga Jakarta
Hastuti, Theresia Dwi, Stefani L. I., dan Clara S. (2003). Hubungan Antara Profesionalisme Auditor dengan Materialitas Dalam Proses Pengauditan Laporan Keuangan. Surabaya: SNA VI, Universitas Airlangga
Hendro Wahyudi dan Aida Ainul Mardiyah. (2006). Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Tingkat Materialitas Dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan. Padang: Simposium Nasional Akuntansi 9
Hessel Nogi S. Tangkilisan. (2005). Manajemen Publik. PT Grasindo
Husein, Umar. (2009). Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: Rajagrafindo Persada
I Gusti Agung Rai. (2008). Audit Kinerja Pada Sektor Publik Konsep, Praktik, Dan Studi Kasus. Jakarta: Salemba Empat.
(40)
76
Ema Hanisah Rohmah, 2013
Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Ikatan Akuntansi Indonesia. (2011). Standart Profesional Akuntan Publik.
Jakarta: Salemba Empat
Hukum-Online. (2010). Dua Auditor Jabar Divonis Empat Tahun penjara. [Online].Tersedia:http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt4cd784ca11 ac3/dua-auditor- bpk-jabar-divonis-empat-tahun-penjara
Moh. Nazir. (2003). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia Mulyadi. (2002). Auditing Buku I. Jakarta: Salemba Empat
Nur Indriantoro, Bambang Supomo. (2002). Metode penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen Ed 1. Yogyakarta: BPFE
Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan RI. (2007). Standar Pemeriksaan Keuangan Negara. Jakarta
Peraturan Pemerintah RI Nomor 71 Tahun 2010. Standar Akuntansi Pemerintah Riduwan. (2009). Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta
Rifqi Muhammad. (2008). Analisis Hubungan Antara Profesionalisme Auditor Dengan Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Proses Pengauditan Laporan Keuangan. Yogyakarta: Juranal Penelitian dan Pengabdian UII Santoso, Singgih. (2000). SPSS Versi 10.0. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo,
Gramedia
Sigit Nugroho Ph.D. (2007). Dasar-Dasar Metode Statistika. Grasindo, Cikal Sakti
Siti Kurnia Rahayu dan Ely Suhayati. (2010). Auditing: Konsep Dasar dan Pedoman Pemeriksaan Akuntansi Publik. Yogyakarta: Graha Ilmu
(41)
77
Ema Hanisah Rohmah, 2013
Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D). Bandung: Alfabeta
Sudjana. (1997). Statistika untuk Ekonomi dan Niaga (Jilid2). Bandung: Tarsito Syahrir. (2002). Analisis Hubungan Antara Profesionalisme Akuntan Publik
Dengan Kinerja, Kepuasan Kerja, Komitmen, dan Keinginan Berpindah. Yogyakarta: Tesis S2, Fakultas Ekonomi, Universitas Gajah Mada Uma, Sekaran. (2006). Metodologi Penelitian untuk Bisnis, Edisi 4. Yogyakarta:
Salemba
Undang-undang No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara
Wahana Komputer. (2009). Solusi Mudah Dan Cepat Menguasai Spss 17.0 Untuk Pengolahan Data Statistik. Jakarta: PT Elex Media Komputerindo
(1)
46
derajat hubungan yang ada cenderung diakibatkan oleh adanya pengaruh dari salah satu atau beberapa yang kuat pula. Sehingga kecenderungannya, semakin kuat derajat hubungan akan semakin kuat pula pengaruh yang ada. Sudjana (1996: 368) koefisien determinasi dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Dimana:
: Koefisien determinasi
(2)
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai “Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan”, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Sesuai dengan hasil penelitian, sikap profesionalisme sudah cukup baik diterapkan oleh auditor pada BPK RI Perwakilan Jawa Barat dalam melakukan pemeriksaan.
2. Hasil penelitian menunjukan bahwa pertimbangan tingkat materialitas dalam pemeriksaan laporan keuangan yang dilakukan oleh auditor BPK RI Perwakilan Jawa Barat sudah sesuai dengan prosedur yang semestinya.
3. Sesuai dengan hasil penelitian, profesionalisme auditor terhadap pertimbangan tingkat materialitas mempunyai pengaruh yang cukup kuat, sehingga dapat disimpulkan bahwa profesionalisme auditor pada BPK RI Perwakilan Jawa Barat berpengaruh terhadap pertimbangan tingkat materialitas dalam pemeriksaan laporan keuangan.
(3)
71
5.2 Saran
Sesuai penelitian yang telah dilakukan, maka penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Profesionalisme auditor sudah dilakukan dengan baik, meskipun begitu auditor BPK RI harus tetap menjaga sikap keprofesionalan tersebut agar tidak terpengaruh oleh gangguan dari berbagai pihak yang akan berdampak pada hasil pemeriksaannya dan juga akan berpengaruh terhadap tingkat kepercayaan klien pada auditor.
2. Profesionalisme auditor berpengaruh pada pertimbangan tingkat materialitas dan sudah dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan aturan yang ada, namun tentunya masih terdapat beberapa hal yang harus lebih diperhatikan oleh auditor, seperti pengambilan sampel pada proses audit yang dilakukan agar sebisa mungkin menghindari terjadinya ketimpangan dengan pertimbangan awal tingkat materialitas.
3. Dalam penelitian ini penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahannya. Untuk itu penulis menyarakan kepada penelitian selanjutnya untuk menambahkan faktor-faktor atau dimensi lain yang lebih berpengaruh dengan pertimbangan tingkat materialitas, seperti pengetahuan atau pengalaman auditor dan etika profesi.
(4)
DAFTAR PUSTAKA
Arens, Alvin A., and Randal J. Elder, Mark S. Beasley. (2006). Auditing dan Jasa
Assurance (Penerjemah: Herman Wibowo, Jakarta: Erlangga)
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta
Arleen Herawaty dan Yulius Kurnia Susanto. (2009). Pengaruh Profesionalisme,
Pengetahuan Mendeteksi Kekeliruan, dan Etika Profesi Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Akuntan Publik. Jakarta: Jurnal
Akuntansi Dan Keuangan, Vol. 11, No. 1
Dan M. Guy, C. Wayne Alderman, Alan J. Winters, 2002. “Auditing”. Fifth
Edition. Alih Bahasa Erlangga Jakarta
Hastuti, Theresia Dwi, Stefani L. I., dan Clara S. (2003). Hubungan Antara
Profesionalisme Auditor dengan Materialitas Dalam Proses Pengauditan Laporan Keuangan. Surabaya: SNA VI, Universitas Airlangga
Hendro Wahyudi dan Aida Ainul Mardiyah. (2006). Pengaruh Profesionalisme
Auditor Terhadap Tingkat Materialitas Dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan. Padang: Simposium Nasional Akuntansi 9
Hessel Nogi S. Tangkilisan. (2005). Manajemen Publik. PT Grasindo
Husein, Umar. (2009). Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: Rajagrafindo Persada
I Gusti Agung Rai. (2008). Audit Kinerja Pada Sektor Publik Konsep, Praktik,
(5)
76
Ikatan Akuntansi Indonesia. (2011). Standart Profesional Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat
Hukum-Online. (2010). Dua Auditor Jabar Divonis Empat Tahun penjara. [Online].Tersedia:http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt4cd784ca11 ac3/dua-auditor- bpk-jabar-divonis-empat-tahun-penjara
Moh. Nazir. (2003). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia Mulyadi. (2002). Auditing Buku I. Jakarta: Salemba Empat
Nur Indriantoro, Bambang Supomo. (2002). Metode penelitian Bisnis Untuk
Akuntansi dan Manajemen Ed 1. Yogyakarta: BPFE
Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan RI. (2007). Standar Pemeriksaan
Keuangan Negara. Jakarta
Peraturan Pemerintah RI Nomor 71 Tahun 2010. Standar Akuntansi Pemerintah Riduwan. (2009). Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta
Rifqi Muhammad. (2008). Analisis Hubungan Antara Profesionalisme Auditor
Dengan Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Proses Pengauditan Laporan Keuangan. Yogyakarta: Juranal Penelitian dan Pengabdian UII
Santoso, Singgih. (2000). SPSS Versi 10.0. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, Gramedia
Sigit Nugroho Ph.D. (2007). Dasar-Dasar Metode Statistika. Grasindo, Cikal Sakti
Siti Kurnia Rahayu dan Ely Suhayati. (2010). Auditing: Konsep Dasar dan
(6)
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D). Bandung: Alfabeta
Sudjana. (1997). Statistika untuk Ekonomi dan Niaga (Jilid2). Bandung: Tarsito Syahrir. (2002). Analisis Hubungan Antara Profesionalisme Akuntan Publik
Dengan Kinerja, Kepuasan Kerja, Komitmen, dan Keinginan Berpindah.
Yogyakarta: Tesis S2, Fakultas Ekonomi, Universitas Gajah Mada Uma, Sekaran. (2006). Metodologi Penelitian untuk Bisnis, Edisi 4. Yogyakarta:
Salemba
Undang-undang No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara
Wahana Komputer. (2009). Solusi Mudah Dan Cepat Menguasai Spss 17.0 Untuk