HUBUNGAN ANTROPOMETRIK DENGAN KETERAMPILAN SHOOTING ATLET SCORPIO BASKET BALL CLUB BANDUNG DALAM PERMAINAN BOLA BASKET.

(1)

HUBUNGAN ANTROPOMETRIK DENGAN KETERAMPILAN

SHOOTING ATLET SCORPIO BASKET BALL CLUB BANDUNG

DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Science

Program Studi Ilmu Keolahragaan

Oleh : Pandu Gunawan

0608100

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Hubungan Antropometrik Dengan

Keterampilan Shooting Atlet Scorpio

Basket Ball Club Bandung Dalam

Permainan Bola Basket

Oleh Pandu Gunawan

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

Pandu Gunawan 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

November 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Pandu Gunawan

Nim : 0608100

Judul :Hubungan Antropometrik Dengan Keterampilan Shooting Atlet Scorpio Basket Ball Club Bandung Dalam Permainan Bola Basket

Disetujui dan Disahkan Oleh Pembimbing : Pembimbing I

Drs. H. Badruzaman, M. Pd. NIP. 195911041986011001

Pembimbing II

Dr. Surdiniaty Ugelta, M.Kes., AIFO. NIP. 195912201987032001

Mengetahui Ketua

Program Studi Ilmu Keolahragaan

Drs. Sumardiyanto, M.pd. NIP. 196212221987031002


(4)

HUBUNGAN ANTROPOMETRIK DENGAN KETERAMPILAN SHOOTING ATLET SCORPIO BASKET BALL CLUB BANDUNG DALAM PERMAINAN

BOLA BASKET

OLEH

PANDU GUNAWAN (0608100)

ABSTRAK

Untuk meningkatkan kualitas kerja seseorang, maka di dalam merancang berbagai fasilitas fisik perlu diperhatikan atribut fasilitas yang akan digunakan manusia. Jika di perhatikan, terdapat perbedaan ukuran fisik manusia satu dengan yang lainnya. Antropometrik yang dimiliki atlet bola basket. Tujuan penelitian ini, ingin mengetahui gambaran tentang antopometik di Scorpio Bandung dan mengetahui apakah terdapat hubungan antara antropometrik dan keterampilan shooting. Maka dari itu sebuah penelitian dilakukan oleh penulis dengan metode penelitian deskriptif dengan jumlah sampel 30 anak dengan usia 14-16 kelompok umur 16 tahun. Teknik perhitungan data yang digunakan yaitu teknik analisis data presentase, uji liliefors, menghitung korelasi dengan menggunakan teknik skor berpasangan, uji determinasi. Hasil pengolahan data dalam penelitian ini diperoleh gambaran Antropometrik dan keterampilan shooting atlet Scorpio baik, diperoleh korelasi (r=0,32) yang berarti bahwa hubungan antara antropometrik dan keterampilan shooting atlet Scorpio signifikan. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang signifikan.


(5)

ANTROPOMETRIK RELATIONS WITH THE SKILL OF SHOOTING ATLET SCORPIO BASKETBALL BALL CLUB

BANDUNG IN A BASKETBALL GAME

By

Pandu Gunawan (0608100)

ABSTRACT

To improve the quality of work of someone on and in design facilities physical should be used to attribute a human. If the watch, it is the physical size of a human being by another. Antropometrik in the basket ball. The aim of this research, desiring to know the picture about antopometik in scorpio bandung and see whether there was an association between antropometrik and skill in shooting. Therefore a research done by the writer with a research descriptive with a sample of 30 kids with age 14-16 the age of 16. Technical data used calculation is based on the percentage of test liliefors, calculate correlation with the use of assorting, the determination. The results of data processing in these studies antropometrik and obtained a good athlete scorpio skill in shooting acquired correlation ( r = 0,32 ) means that the relationship between scorpio antropometrik and skill of shooting a significant. According to the description that it has been proposed to be drawn conclusions that there is a significant relation.


(6)

v

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 2

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 3

E. Batasan Penelitian ... 4

F. Anggapan Dasar ... 4

G. Hipotesis ... 5

H. Definisi Oprasional ... 6

BAB II KAJIAN TEORITIS A. Antropometrik ... 8

1. Pentingnya Antropometrik untuk kehidupan ... 8

2. Teori-teori Antopometrik untuk Pemain Bola Basket ... 11

3. Manfaat Pengukuran Antropometrik... 12

B. Keterampilan Motorik Olahraga Bola Basket ... 13

1. Pengertian ... 13

2. Proses Latihan Skill (Keterampilan) ... 15

3. Pentingnya Keterampilan dalam Permainan Bola Basket ... 15

C. Bola Basket ... 16

1. Pengertian Olahraga Permainan Bola Basket ... 16

2. Manfaat Olahraga Bola Basket ... 20

3. Usia Spesialis untuk Olahraga Permainan Bola Basket ... 21

D. Karakteristik Pemain Bola Basket ... 24

1. Karakteristik Pemain Bola Basket di Indonesia ... 24

2. Karakteristik Pemain Bola Basket di Luar Negeri ... 27

E. Shooting ... 30

1. Pengertian Shooting ... 30

2. Fundamental Shooting ... 30

3. Pentingnya Keterampilan Shooting... 35


(7)

vi

F. Scorpio Basket Ball Club ... 38

BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian... 40

B. Desain Penelitian ... 41

C. Populasi dan Sampel ... 42

1. Populasi ... 42

2. Sampel ... 43

D. Langkah-langkah Penelitian ... 43

E. Instrumen Pengumpulan data ... 44

F. Teknik Pengolahan data ... 46

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Pengolahan Data ... 49

1. Gambaran Antropometrik dan Keterampilan Shooting ... 49

2. Hasli Penghitungan Rata-rata dan Simpangan Baku ... 53

3. Hasil Uji Normalitas ... 53

4. Hasil Penghitungan Korelasi ... 54

5. Hasil Uji Signifikan Koefisen Korelasi... 55

B. Diskusi Penemuan ... 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 57

B. Saran-Saran ... 57


(8)

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Tahap-tahap Usia Olahraga ... 22

2. Antropometrik Atlet Bola basket ... 25

3. Presentase Kemampuan Shooting ... 37

4. Skor dan Rata-rata Antropometrik ... 49

5. Gambaran Antropometrik ... 41

6. Skor keterampilan Shooting ... 51

7. Gambaran Keterampilan Shooting ... 52

8. Hasil Penghitungan Rata-rata dan Simpangan Baku ... 53

9. Hasil Uji Normalitas ... 54

10.Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kolerasi... 54


(9)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Posisi Tangan ... 31

2. Posisi Jari ... 32

3. Set Point ... 33

4. Follow Through ... 35

5. Desain Penelitian ... 42


(10)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Hasil Pengukuran Tinggi Badan...

Lampiran B Hasil Pengukuran Berat Badan...……… Lampiran C Hasil Pengukuran Panjang Lengan...……… Lampiran D Hasil Pengukuran Panjang Tungkai...………... Lampiran E Hasil Pengukuran Lebar Dada... Lampiran F Hasil Pengukuran Lingkar Lengan Atas... Lampiran G Hasil Shooting Undering... Lampiran H Uji Normalitas... Lampiran I Uji Koefisien Korelasi... Lampiran J Tabel dan Kurva... Lampiran K Foto-Foto Penelitian... Pengesahan Judul dan Penunjukan Dosen Pembimbing……... Surat penelitian ………... Surat Balasan…………... Daftar Riwayat Hidup ……...


(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap hari dalam kehidupan manusia, selalu menggunakan fasilitas fisik yang mempunyai hubungan erat dengan ukuran anggota tubuh. Contohnya adalah ukuran kursi, ukuran meja, kendaraan, dan lain-lain. Kegiatan kerja seseorang akan ditunjang dengan fasilitas yang cocok oleh pemakainya. Untuk meningkatkan kualitas kerja seseorang, maka di dalam merancang berbagai fasilitas fisik perlu diperhatikan atribut fasilitas yang akan digunakan manusia.

Jika di perhatikan, seperti terdapat perbedaan ukuran fisik manusia satu dengan yang lainnya. Antropometrik yang dimiliki atlet bola basket. Antropometrik yang dimiliki seseorang dipengaruhi oleh : a. Umur, b. Jenis kelamin, c. Ras atau suku bangsa, d. Jenis pekerjaan, e. Sosial ekonomi.

Ukuran tubuh yang peneliti maksudkan adalah antropometrik manusia, olahraga Bola Basket merupakan olahraga yang berasal dari Amerika Serikat. Olahraga ini sangat unik, olahraga ini sangat mudah dan dapat dilakukan dan dimainkan oleh semua golongan manusia.

Bola Basket adalah olahraga beregu yang jenis permainannya dilakukan oleh 3 orang atau 5 orang dalam satu timnya; Jenis Permainan Basket yang terdiri 3 orang dalam satu timnya disebut three on three, sedangkan 5 orang dalam satu timnya disebut Normal Basket Ball.

Dalam permainan Basket ada dua kemungkinan yang dapat dikembangkan, yaitu aspek seni dan prestasi. Aspek seni dapat kita kembangkan dari cara memainkan bola yang sangat unik yaitu dengan dribbling crossover, spin, bhaind the back, revers lay up, hock shoot, slam dunk, a lay up, pick and roll, give and go, V-cut, L-cut, back door.

Pemainan bola basket harus memiliki kemampuan fisik dan keterampilan gerak (Skill) yang sangat prima, khusus untuk pencapaian prestasi. Hal ini berkaitan dengan kondisi internal berupa struktur anatomis, dan fungsi fisioligis.


(12)

2

Kedua faktor tersebut memiliki dampak yang sangat berarti dalam hal penguasaan suatu keterampilan. Lutan (1998:13) mengemukakan :

Faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian prestasi digolongkan menjadi dua kategori, yaitu faktor endogen dan faktor eksogen...faktor endogen yaitu struktur anatomis, fungsi fisiologis, sistem persyarafan dan struktur kepribadian...

Salah satu club bola basket di Bandung bernama Scorpio Basket Ball Club. Atlet Club Basket Scorpio seharusnya memiliki karakter anatomis atlet yang memenuhi sarat atropometrik untuk pemain bola basket.

Agar prestasi bola basket Scorpio Basket Ball Club Bandung mencapai prestasi yang menggembirakan pada berbagai event, perlu kiranya ada pendekatan secara antropometrik dan penelitian ini akan mengkaji aspek anatomis dan fisiologis terutama dilihat dari faktor antropometrik terhadap kemampuan shooting atlet Scorpio Basket Ball Club Bandung sebelum mereka mengikuti suatu event.

B. Rumusan Masalah

Penekanan rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu pada faktor fisiologis terutama pada antropometrik atlet Scorpio club bandung terhadap kemampuan Shooting bola basket, secara rinci masalah yang diteliti, yaitu:

1. Bagaimana gambaran antropometrik atlet Scorpio Basket Ball Club Bandung Kelompok Umur 16?

2. Bagaimana gambaran keterampilan Shooting bola basket atlet Scorpio Basket Ball Club Bandung Kelompok Umur 16?

3. Apakah terdapat hubungan antara antropometrik dengan hasil Shooting bola basket atlet Scorpio Basket Ball Club Bandung Kelompok Umur 16?


(13)

3

C. Tujuan Penelitian

Atas dasar permasalahan tersebut perlu adanya pemecahan masalah. Peneliti akan menuangkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu ingin mengetahui seberapa besar pengarauh antropometrik atlet Scorpio club Bandung terhadap kemampuan Shooting.

Setiap kegiatan yang kita lakukan harus mempunyai tujuan dan mengandung maksud-maksud tertentu. Menurut Nasution (1985:45), “Bahwa tiap-tiap penelitian harus mempunyai tujuan yang harus dicapai. Tujuan harus bertalian erat dengan masalah yang dipilih serta analisis masalah itu”.

1. Untuk mengetahui gambaran antropometrik atlet Scorpio Basket Ball Club Bandung Kelompok Umur 16.

2. Untuk mengetahui gambaran keterampilan Shooting atlet Scorpio Basket Ball Club Bandung Kelompok Umur 16.

3. Untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara antropometrik dengan keterampilan Shooting atlet Scorpio Basket Ball Club Bandung Kelompok Umur 16.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis.

1. Secara teoritis diharapkan menjadi sumbangan keilmuan bagi tenaga pembina, khususnya pada pelatih bola basket untuk menentukan kebijakan-kebijakan dalam upaya meningkatkan prestasi.

2. Secara praktis diharpkan menjadi bahan informasi dan referensi dalam rangka peningkatan prestasi, khususnya olah raga bola basket dan peneliti-peneliti lain hendak meneliti hal-hal lain yang berhubungan dengan hubungan antropometrik dengan keterampilan Shooting bola basket atlet Scorpio Basket Ball Club Bandung.


(14)

4

E. Batasan Penelitian

Untuk menghindari timbulnya penafsiran yang terlalu luas, maka penulis membatasi masalah penelitian ini agar lebih spesifik. Ruang lingkup batasan penelitian ini sebagai berikut :

1. Penelitian terfokus pada karakteristik antropometrik atlet Scorpio Basket Ball Club Bandung Kelompok Umur 16.

2. Populasi penelitian adalah atlet Scorpio Basket Ball Club Bandung dan sampel penelitian adalah 30 atlet yang mengikuti pembinaan berumur 16 tahun.

3. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif analitik dengan instrumen penelitian berupa tes dan pengukuran untuk mengukur antropometrik dan tes untuk mengetahui shooting.

4. Pengukuran antropometrik yang dilakukan mencakup enam butir, yaitu:

a) Berat badan; b) Tinggi badan; c) Panjang lengan; d) Panjang tungkai; e) Lebar dada; dan

f) Lebar telapak tangan lengan.

5. Dalam penelitian ini, tes shooting berupa Under basket. Dimana atlet yang akan di tes berada di samping ring dan diberi kesempatan selama 30 detik untuk memasukan bola kedalam ring, bola yang masuk akan dihitung dan dimasukan point dan dikalikan 2 (Nurhasan).

6. Lokasi penelitian di Gor Tri Lomba Juang dan lap. Saparua Bandung. F. Anggapan Dasar

Dalam melaksanakan suatu penelitian, anggapan dasar merupakan asumsi yang menjadi tumpuan segala pandangan kegiatan terhadap masalah yang diteliti. Anggapan dasar merupakan landasan teori yang dijadikan titik tolak didalam


(15)

5

menentukan penyelesaian penelitian dan secara umum merupakan pegangan pokok yang mendasari keseluruhan dari isi penelitian yang dilakukan. Arikunto (1998:60) mengemukakan bahwa “Anggapan dasar ini merupakan teori didalam pelaporan hasil penelitian nanti”. Pengertian anggapan dasar juga dikemukakan oleh Winarno Surakhmad (Arikunto, 1998:60) bahwa “Anggapan dasar adalah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh penyelidik”.

Adapun anggapan dasar dalam penelitian ini adalah adanya hubungan antropometrik terhadap keterampilan Shooting atlet Scorpio club Bandung. Seperti yang di paparankan Dani kosasih (2001:2) “Menjelaskan bahwa faktor antropometik sangatlah penting dalam permainan bola basket”. untuk mendapatkan perstasi yang maksimal perlunya para pelatih memperhatikan faktor antropometrik.

Untuk dapat memasukan bola ke dalam keranjang lawan dibutuhkan keterampilan menembak (shooting) yang baik dan dipengaruhi oleh berbagai macam aspek yang saling menunjang untuk mendapatkan teknik dasar menembak yang baik.Ada beberapa faktor yang mempengaru shooting (BEEF), B (balance) gerakan selalu di mulai dari lantai, saat menangkap bola tekuklah lutut dan mata kaki serta atur agar tubuh dalam posisi seimbang. E (eyes) untuk dapat mencetak point seorang shooters harus mempunyai insting dan akurasi tembakan yang tepat dengan koordinasi letak ring. E (elbow) pertahankan posisi siku agar lengan tetap vertical. F (follow through) kunci siku lalu lepaskan gerakan lengan jari-jari dan pergelangan tangan mengikuti arah ring.

Dari penjabaran teori-teori di atas peneliti mengasumsikan, bahwa terdapat hubungan antara antropometik dan keterampila shooting atlet Scorpio Bandung kelompok umur 16 tahu.

G. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Berdasarkan anggapan dasar di atas, hipotesis dalam penelitian ini adalah :


(16)

6

Peneliti berasumsi terdapat hubungan antara antropometrik dengan keterampilan Shooting atlet Scorpio Basket Ball Club Bandung Kelompok Umur 16 sangat signifikan.

H. Definisi Oprasional

Untuk menghindari kesalahpahaman dalam penafsiran mengenai maksud istilah-istilah yang penulis gunakan, maka penulis menjelaskan beberapa istilah secara lebih spesifik bergantung pada kepentingan penelitian sebagai definisi operasional.

Adapun istilah-istilah yang dipergunakan oleh penulis sebagai berikut : 1. Hubungan (Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah daya

yang ada atau yang timbul dari sesuatu (orang, banda, dsb). Adapun daya yang akan diteliti adalah antropometrik terhadap kemampuan shooting atlet Scorpio club Bandung.

2. Antropometrik (Nurhasan dan Cholil, H. 2007:74 ) merupakan ilmu yang berkenaan dengan bangunan atau kontruksi alami tubuh manusia, juga mengkaji variasi perkembangan tubuh manusia, ordinasi fakta fundamental yang berkaitan dengan perkembangan individual dan penelaahan evalusi manusia yang diambil berdasarkan bukti perbandingan antar ras manusia atau dengan nenek moyang manusia. Tujuan akhir dari pengukuran antropometrik adalah menetapkan bentuk atau tipe badan seseorang. Dalam penelitian ini, hanya enam bagian fisik manusia yang akan di tes antropometriknya yaitu pengukuran tinggi badan; pengukuran berat badan; pengukuran panjang lengan; pengukuran panjang tungkai; pengukuran lebar lengan; dan pengukuran lebar dada.

3. Keterampilan adalah kemampuan seseorang baik didapat secara alami maupun buatan atau melalui proses latihan dan pengalaman, melalui kegiatan terkoordinir antara susunan saraf, otot, otak,dan spinal cord. 4. Scorpio Basket Ball Club Bandung adalah kumpulan orang-orang yang


(17)

7

kecintaan kepada olah raga bolabasket pada tanggal 22 Nopember 1999 Persatuan Bolabasket Scorpio terbentuk, pada awal pembinaan PB. Scorpio hanya ditujukan pada pelajar SMA dan kuliah, seiring dengan waktu yang terus berkembang PB. Scorpio melebarkan sayapnya dengan membina membina pelajar SD usia 8-12 tahun, SMP usia 13-15 tahun, SMA usia 16-18 dan team senior.

5. Shooting adalah menurut (American Sport Education Program. 2007:65) “Shooting adalah salah satu teknik yang wajib dimiliki setiap pemain basket untuk dapat melaksanakan tugas/mencetak point”. Disini peneliti menggunakan dua tes, yaitu: Under ring dan freetrhow. 6. Metode adalah salah satu cara yang ditempuh untuk mencapai suatu

Tujuan, sedangkan tujuan dari penelitian adalah mengungkapkan, deskriptif dengan pengolahan data kolerasional dan menyimpulkan hasil pemecahan masalah melalui cara-cara tertentu sesuai dengan prosedur penelitiannya.


(18)

40

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian memiliki kedudukan yang sangat penting dalam proses penelitian, dalam setiap penelitian memerlukan sebuah metode. Penggunaan metode dalam penelitian disesuaikan dengan masalah dan tujuan suatu penelitian, hal ini dimaksudkan supaya penelitiaan yang sedang dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan.

Penelitian adalah sebuah penyelidikan yang terorganisasi, bertujuan untuk mengubah kesimpulan-kesimpulan yang telah diterima, ataupun mengubah dalil-dalil dengan adanya aplikasi baru dari dalil-dalil tersebut. Dengan demikian penelitian dapat diartikan sebagai pencarian pengetahuan dan pemberi artian yang terus menerus terhadap sesuatu. Sebagai mana yang di ungkapkan oleh Nazir (1998: 15) yaitu “penelitian juga percobaan yang hati-hati dan kritis untuk menemukan sesuatu yang baru.”

Dalam suatu penelitian perlu menetapkan suatu metode yang sesuai dan dapat membantu mengungkapkan suatu permasalahan. Keberhasilan suatu penelitian ilmiah tidak akan lepas dari metode yang digunakan dalam penelitian tersebut. Metode adalah salah satu cara yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan, sedangkan tujuan dari suatu penelitian adalah mengungkapkan, menggambarkan, menyimpulkan hasil pemecahan masalah melalui cara-cara tertentu sesuai dengan prosedur penelitiannya. Metode penelitian menurut Sugiyono (2009:2) sebagai berikut:”Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Menurut Arikunto (2006:219)bahwa, metode penelitian adalah cara yang dipakai dalam mengumpulkan data. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif dengan teknik pengolahan data


(19)

41

korelasional. Dalam pengambilan data penelitian penulis menggunakan tes antropometrik dan keterampilan shoot atlet ketika akan melakukan permainan bola basket. Menurut Arikunto (2005:334) bahwa, “Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan”. Metode penelitian deskriptif digunakan atas pertimbangan bahwa sifat penelitian ini adalah untuk menggambarkan suatu keadaan secara objektif melalui telaahan pemecahan masalah yang timbul dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan pengertian korelasional menurut Lutan (2001:10.2) adalah “Derajat hubungan antara dua atau lebih variabel kuantitatif dan derajat hubungannya dinyatakan dengan koefisien korelasi.” Penelitian korelasional seringkali disebut sebagai salah satu bentuk dari penelitian deskriptif, karena penelitian ini menjelaskan hubungan antara variabel-variabel.

Penulis menggunakan metode penelitian deskriptif karena metode tersebut sesuai dengan permasahan yang akan diungkap. Sedangkan untuk pengolahan data menggunakan teknik korelasi yaitu untuk mencari hubungan antar variabel yang akan diteliti. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan untuk memudahkan menggali data di lapangan adalah dengan teknik melakukan tes antropometrik dan tes shooting untuk melihat gambaran postur tubuh dan teknik yang cocok untuk menjadi pemain basket. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa tes merupakan salah-satu teknik pengumpulan data dalam metode deskriptif korelasional, yaitu cara untuk mendapatkan data yang konkrit.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rancangan tentang cara, proses, dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan dengan mudah dan sesuai dengan tujuan penelitian. Desain penelitian ini berfungsi untuk memberikan jalan dan arah dari proses penelitian. Gambar arah dan kegiatan penelitian akan tercantum dalm desain


(20)

42

penelitian, sehingga hal ini akan membantu peneliti dalam upaya memecahkan masalah penelitian yang telah dirumuskan.

Bentuk desain penelitian yang akan digunakan oleh penulis adalah sebagai berikut:

r

X Y

Desain Penelitian

Arikunto, Suharsimi (1997), Prosedur Penelitian Jakarta, Rineka Cipta, hlm 80

Keterangan :

X : antropometrik ( Variabel Bebas ) r : hubungan

Y: kemampuan shooting ( Variabel Terikat) C. Populasi Dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah sejumlah sifat-sifat atau karakteristik yang terdapat dalam kelompok tertentu yang dijadikan sebagai sumber data. Populasi menurut Arikunto (2002:18) adalah “Keseluruhan subyek penelitian”. Selain itu, Sudjana (1988:71) mengemukakan, bahwa:

Populasi dan sampel merupakan sumber data, artinya sifat-sifat atau karakteristik dari sekelompok subyek, gejala atau objek. Sifat dan karakteristik tersebut dijaring melalui instrument yang telah dipilih dan dipersiapkan oleh peneliti.

Pengertian lain dari nawawi ( 1983:141) menyebutkan, bahwa:

Populasi adalah keseluruhan objek peneliti yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes, atau


(21)

peristiwa-43

peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian.

Populasi berhubungan dengan data bukan berdasarkan jumlah objeknya. Kalau setiap objek memberikan data, maka banyaknya atau ukuran populasinya akan sama dengan jumlah objeknya. Dari kesimpulan diatas maka untuk populasi dalam penelitian ini adalah 30 atlet putra Scorpio basket ball.

2. Sampel

Untuk memperoleh pemecahan masalah dari penelitian ini diperlukan data. Data adalah bentuk jamak dari datum yang diartikan sebagai istilah umum yang mengandung sejumlah arti. Populasi dalam suatu penelitian merupakan kumpulan individu atau objek yang mempunyai sifat-sifat umum. Populasi menurut Sugiyono (2009:80) adalah “ wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Menurut Arikunto (2006:130) “populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.”

Sampel menurut Sugiyono (2009:81) adalah ”bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh karakteristik tersebut”. Sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar representatif.

Pada penelitian ini penulis menggunakan teknik sampel populasi atau total sampling artinya semua jumlah populasi digunakan sebagai sampel. Dalam cara penentuan sampel penulis menggunakan total sampeling. Oleh karena itu penulis menggunakan sampel penelitian dari atlet Scorpio sebanyak 30 orang atlet putra Scorpio basket ball kelompok umur 16.

D. Langkah-langkah Penelitian

Desain penelitian merupakan rancangan tentang cara, proses, dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan dengan mudah dan sesuai dengan tujuan penelitian. Desain penelitian ini berfungsi untuk memberikan jalan dan arah dari


(22)

44

PENGOLAHAN DATA

proses penelitian. Gambar arah dan kegiatan penelitian akan tercantum dalm desain penelitian, sehingga hal ini akan membantu peneliti dalam upaya memecahkan masalah penelitian yang telah dirumuskan.

Bentuk desain penelitian yang akan digunakan oleh penulis adalah sebagai berikut:

Gambar 3.2

Langkah-Langkah Pengolahan Data

POPULASI

SAMPEL

TES ANTROPOMETRIK TES SHOOTING

KESIMPULAN

E. Instrumen Pengumpulan data

Untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian diperlukan alat yang disebut instrument. Instrument penelitian adalah alat-alat yang digunakan dalam penelitian terutama yang berkaitan dengan proses pengumpulan data. Arikunto (2002: 126) mengartikan bahwa “instrumen sebagai alat bantu yang dipilih dan digunakan peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data agar kegiatan tersebut lebih sistematis dan dipermudah olehnya”.

Instrument yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah tes antropometrik yang dilaksanakan dalam bentuk pengukuran sebagai berikut;


(23)

45

a) Berat badan b) Tinggi badan; c) Panjang lengan; d) Panjang tungkai; e) Lebar dada; dan

f) Lebar telapak tangan lengan.

Sedangkan untuk tes shooting peneliti menggunakan tes under basket. Tes ini memilik r validitas sebesar 0,89 yang diperoleh dari hasil penghitungan multiple korelasi dengan metode Werry-Doelittle. Tes menembakkan bola ke keranjang basket dengan cara berdiri di bawah basket dan bola disimpan di dada dengan posisi (tripeltrit). Setelah bunyi peluit, sampel berusaha memasukan bola sembanyak mungkin dalam waktu 30 detik kedalam basket, aturanya bola harus dipantulkan pada papan basket. Hanya bola masuk yang sah dan dapat diberi sekor.

Pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dari tes antropometrik dan tes shooting, untuk melakukan tes tersebut diperlukan beberapa persiapan serta alat yang digunakan diantaranya:

1. Perlengkapan tes

a. Meteran. b. Timbangan. c. Ring Basket. d. Bola Basket. e. Stop watch. f. Pluit. g. Kertas. 2. Pelaksanaan tes


(24)

46

Subjek terlebih dahulu dibariskan dan di cek kesiapannya kemudian peneliti melakukan tes antropometrik dan tes shooting dengan langkah-langkah sebagai berikut :

 Tes antropometrik : a. Tes Tinggi badan;

b. Tes Panjang lengan; c. Tes Panjang tungkai; d. Tes Lebar dada; dan

e. Tes Lebar telapak tangan lengan.

TABEL 3.1 Kelompok umur Tinggi badan Berat badan Panjang lengan Panjang tungkai Lebar dada Lingkar lengan Atas 14 – 16 tahun 169-185 cm 50-70 Kg 68-80 cm 87-108 cm 26-40 cm 20-29 cm

18 – tahun 175-208 cm 70-90 Kg 80-100 cm 102-120 cm 40-65 cm 29-45 cm

Sumber : Diktat Panduan Umum Pelatih bola basket PERBASI Bandung

 Tes Shooting, Tes under basket Atlet berada di bawah ring ketika mendengar suar peluit dari penguji, atlet mulai melakukan tembak. Atlet diberikan kesempatan melakukan shooting selama 30 detik, ketika bola masuk akan diberikan skor.

F. Teknik Pengolahan Data

1. Menghitung nilai rata-rata dari hasil data mentah setiap variabel. Dengan menggunakan rumus:

X

n X


(25)

47

X : Nilai rata-rata

X : Jumlah yang didapat oleh seluruh sampel n : Banyaknya sampel

2. Menghitung simpangan baku dari variable dengan menggunakan rumus:

S=

2 1  

n X X Keterangan :

S : Simpangan baku yang dicari

 2

XX : Jumlah hasil penguadratan nilai skor dikurangi rata-rata n-1 : Jumlah sampel dikurangi satu

3. Menguji normalitas data dengan uji Lilefors Dengan langkah sebagai berikut:

i. Mengurutkan data yang terkecil sampai data yang terbesar kelompok eksperimen.

ii. Mencari rata-rata kelompok eksperimen tes awal dan tes akhir iii. Mencari simpangan baku tes atropometrik dan tes shooting

iv. Mencari angka baku Z1, Z2,..., Zn dengan rumus : Z = S

X X1

v. Untuk setiap bilangan menggunakan data distribusi normal baku, kemudian hitung peluang.

vi. F = (Z1) = P (Z < Z1)

vii. Hitung proporsi Z1, Z2,..., Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi, Jika proporsi dinyatakan oleh S (Zi), maka :

viii. Hitung selisih F (Zi) – F (Si) kemudian tentukan harga mutlak.

ix. Ambilah harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut.


(26)

48

Sebutkan harga terbesar ini Lo dengan nilai kritis L yang diambil dari tabel taraf nyata yang dipilih.

Kriteria pengujian Normalitas Liliefors adalah : i. Hipotesis ditolak apabila Lo > L tabel

Kesimpulan adalah populasi berdistribusi tidak normal. ii. Hipotesis diterima apabila Lo < L tabel

Kesimpulan adalah populasi bedistribusi normal.

4. Menghitung koefisien korelasi, perhitungan ini dilakukan untuk mencari kedua variabel. Rumusnya:

rxy

x

 

y xy

2

5. Menghitung signifikansi koevisien korelasi, rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

t

2

1 2

r n r

  t : Nilai t hitung

r : Koefisien korelasi variable n : jumlah sampel

 0 : Bila hubungan yang signifikan antropometrik terhadap shooting.

0

 : Bila tidak ada hubungan signifikan antropometrik dengan shooting.


(27)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada latar belakang masalah, tinjauan teoretis, penentuan metode penelitian, pengolahan dan analisis data sebagai deskripsi dari variabel penelitian, serta perumusan diskusi penemuan, maka dalam penelitian ini penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut :

1. Gambaran antropometrik atlet scorpio basket ball pada umumnya berada dalam kategori sedang dan baik sekali.

2. Kemampuan shooting atlet scorpio basket ball berada dalam kelompok umur 16 pada umumnya berada dalam kategori baik sekali.

3. Tidak Terdapat hubungan yang signifikan antara antropometrik dengan kemampuan shooting pada olahraga bola basket.

B. Saran-Saran

Setelah mengetahui hasil penelitian yang telah diperoleh, selanjutnya penulis mengajukan beberapa saran yang dapat digunakan sebagai pemahaman dan literatur pada proses latihan dan ketika memilih pemain. Adapun beberapa saran tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Penulis berharap kepada pelatih dan Pembina dalam memberikan latihan kepada atlet harus seimbang antara latihan fisik, teknik, taktik dan mental, agar perkembangan atlet stabil dan dapat menmpilkan prestasi yang maksimal sesuai dengan apa yang diharapkan.

2. Penulis berharap dalam pembinaan atlet, pelatih dan Pembina bisa menyediakan seorang pencari bakat (scouting) dalam merekrut atau mencari bibit-bibit potensial.

3. Penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian yang terbatas pada aspek antropometrik dan shooting pada olahraga bola basket, sehingga penulis menyarankan pula kepada peneliti berikutnya untuk mengukur kemampuan dari aspek yang lebih luas lagi yaitu : aspek fisik, teknik, taktik


(28)

58

dan psikologis. selain itu penulis menyarankan untuk meneliti kategori-kategori pemanjatan lainnya seperti dribble, rebound, passing, dll. Sehingga dapat lebih menggamarkan proses pembinaan yang sebenarnya.

4. Kepada para peneliti selanjutnya penulis menganjurkan, apabila akan melakukan penelitian sebaiknya mencari leteratur-literatur yang bergam demi kelancaran penelitian serta menentukkan permasalahan yang jelas.


(29)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2007). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI.

Arikunto, S. (1998). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2007). Manajement Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Depdikbud. (1999). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : PN. Balai Pustaka. Fadlyana, E. (2006). Jurnal Aplikasi Kurva Pertumbuhan dalam Deteksi Dini untuk

Meningkatkan Kualitas Hidup Anak. Bandung : Fakultas Kedokteran UNPAD.

Giriwijoyo, Santoso. (2006). Ilmu Faal Olahraga. Bandung : FPOK.

Giriwijoyo, Santoso. (2007). Ilmu Kesehatan Olahraga (Sport Medicine). Bandung : FPOK.

Nurhasan. (2007). Modul Tes Dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung : FPOK Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologis dalam Coaching. Jakarta :

CV. Tambak Kusuma

Herwin. (2006). Jurnal Latihan Fisik untuk Usia Muda. FIK UNY.

Lutan, R. (2001). Pengembangan Sistem Pembelajaran Modul Mata Kuliah Penelitian Pendidikan Olahraga. Bandung : FPOK UPI.

Makmun, A. Syamsuddin. (2001). Psikologi Kependidikan perangkat sistem pengajaran modul. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.


(30)

60

Nurhasan dan Cholil, H. (2007). Pengembangan Sistem Pembelajaran Modul Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung : FPOK UPI.

Saputra, Y.M. dan Badruzaman. (2009). Perkembangan Pembelajaran Motorik. Bandung : FPOK UPI.

Surakhmad. (1990). Pengantar Ilmiah Dasar dan Metode Teknik. Bandung : Tarsito. Imam Sodikun, Olahraga Pilihan Bola Basket. Jakarta. Depdikbud Jakarta 1992. Converse All Star. How To Play Like A Pro. New York. John Willey And Sons Inc.

1996.

Mc Cracken, Branch. Indiana Basketball. New York. Pretience Hall. 1960.

Horongbala, Rastafari dan Iman Sulaiman. Coaching Basketball Fundamental Penataran Pelatih Tingkat Dasar. Jakarta. PB. PERBASI. 2005.

Krause, Jerry V. Basketball Skill And Drill (Second Edition).

Kozlowzki, Marian. Dictionory of American Basketball. Warsaw. 1997.

PB. PERBASI, Buku Peraturan Resmi Bola Basket 2004. Jakarta. PB. PERBASI Jakarta 2004.

Dani Kosasih (2001), Fundamenta Bola Basket. Jakarta. PB. PERBASI

Tjahwa, B. E (2007). Belajar Motorik, Teori dan Alikasinya Dalam Pendidikan Olahraga. Jakarta, FPOK IKIP Jakarta.

Firmansyah (2011), Peraturan Permainan Bola Basket. Jakarta. Direktorat Keolahragaan Dirjen PLS Pemuda dan Olahraga .

Wissel, Hall, Bola Basket, Langkah Sukses. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada Jakarta. 1996.


(31)

61

Nuril Ahmadi. Permainan Bola Basket. Surakarta. Era Intermedia. 2007. Ato soeharto (2006). Dasar-dasar Bola Basket. Bandung. Pakar Raya.

http://www.google.co.id/search?um=aplikasi-kurva-pertumbuhan-dalam.html


(1)

48

Sebutkan harga terbesar ini Lo dengan nilai kritis L yang diambil dari tabel

taraf nyata yang dipilih.

Kriteria pengujian Normalitas Liliefors adalah : i. Hipotesis ditolak apabila Lo > L tabel

Kesimpulan adalah populasi berdistribusi tidak normal. ii. Hipotesis diterima apabila Lo < L tabel

Kesimpulan adalah populasi bedistribusi normal.

4. Menghitung koefisien korelasi, perhitungan ini dilakukan untuk mencari kedua variabel. Rumusnya:

rxy

x

 

y xy

2

5. Menghitung signifikansi koevisien korelasi, rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

t

2

1 2 r n r  

t : Nilai t hitung

r : Koefisien korelasi variable n : jumlah sampel

 0 : Bila hubungan yang signifikan antropometrik terhadap shooting.

0 

 : Bila tidak ada hubungan signifikan antropometrik dengan shooting.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada latar belakang masalah, tinjauan teoretis, penentuan metode penelitian, pengolahan dan analisis data sebagai deskripsi dari variabel penelitian, serta perumusan diskusi penemuan, maka dalam penelitian ini penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut :

1. Gambaran antropometrik atlet scorpio basket ball pada umumnya berada dalam kategori sedang dan baik sekali.

2. Kemampuan shooting atlet scorpio basket ball berada dalam kelompok umur 16 pada umumnya berada dalam kategori baik sekali.

3. Tidak Terdapat hubungan yang signifikan antara antropometrik dengan kemampuan shooting pada olahraga bola basket.

B. Saran-Saran

Setelah mengetahui hasil penelitian yang telah diperoleh, selanjutnya penulis mengajukan beberapa saran yang dapat digunakan sebagai pemahaman dan literatur pada proses latihan dan ketika memilih pemain. Adapun beberapa saran tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Penulis berharap kepada pelatih dan Pembina dalam memberikan latihan kepada atlet harus seimbang antara latihan fisik, teknik, taktik dan mental, agar perkembangan atlet stabil dan dapat menmpilkan prestasi yang maksimal sesuai dengan apa yang diharapkan.

2. Penulis berharap dalam pembinaan atlet, pelatih dan Pembina bisa menyediakan seorang pencari bakat (scouting) dalam merekrut atau mencari bibit-bibit potensial.

3. Penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian yang terbatas pada aspek antropometrik dan shooting pada olahraga bola basket, sehingga penulis menyarankan pula kepada peneliti berikutnya untuk mengukur kemampuan dari aspek yang lebih luas lagi yaitu : aspek fisik, teknik, taktik


(3)

58

dan psikologis. selain itu penulis menyarankan untuk meneliti kategori-kategori pemanjatan lainnya seperti dribble, rebound, passing, dll. Sehingga dapat lebih menggamarkan proses pembinaan yang sebenarnya.

4. Kepada para peneliti selanjutnya penulis menganjurkan, apabila akan melakukan penelitian sebaiknya mencari leteratur-literatur yang bergam demi kelancaran penelitian serta menentukkan permasalahan yang jelas.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2007). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI.

Arikunto, S. (1998). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2007). Manajement Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Depdikbud. (1999). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : PN. Balai Pustaka. Fadlyana, E. (2006). Jurnal Aplikasi Kurva Pertumbuhan dalam Deteksi Dini untuk

Meningkatkan Kualitas Hidup Anak. Bandung : Fakultas Kedokteran UNPAD.

Giriwijoyo, Santoso. (2006). Ilmu Faal Olahraga. Bandung : FPOK.

Giriwijoyo, Santoso. (2007). Ilmu Kesehatan Olahraga (Sport Medicine). Bandung : FPOK.

Nurhasan. (2007). Modul Tes Dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung : FPOK Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologis dalam Coaching. Jakarta :

CV. Tambak Kusuma

Herwin. (2006). Jurnal Latihan Fisik untuk Usia Muda. FIK UNY.

Lutan, R. (2001). Pengembangan Sistem Pembelajaran Modul Mata Kuliah

Penelitian Pendidikan Olahraga. Bandung : FPOK UPI.

Makmun, A. Syamsuddin. (2001). Psikologi Kependidikan perangkat sistem


(5)

60

Nurhasan dan Cholil, H. (2007). Pengembangan Sistem Pembelajaran Modul Tes dan

Pengukuran Keolahragaan. Bandung : FPOK UPI.

Saputra, Y.M. dan Badruzaman. (2009). Perkembangan Pembelajaran Motorik. Bandung : FPOK UPI.

Surakhmad. (1990). Pengantar Ilmiah Dasar dan Metode Teknik. Bandung : Tarsito. Imam Sodikun, Olahraga Pilihan Bola Basket. Jakarta. Depdikbud Jakarta 1992. Converse All Star. How To Play Like A Pro. New York. John Willey And Sons Inc.

1996.

Mc Cracken, Branch. Indiana Basketball. New York. Pretience Hall. 1960.

Horongbala, Rastafari dan Iman Sulaiman. Coaching Basketball Fundamental

Penataran Pelatih Tingkat Dasar. Jakarta. PB. PERBASI. 2005.

Krause, Jerry V. Basketball Skill And Drill (Second Edition).

Kozlowzki, Marian. Dictionory of American Basketball. Warsaw. 1997.

PB. PERBASI, Buku Peraturan Resmi Bola Basket 2004. Jakarta. PB. PERBASI Jakarta 2004.

Dani Kosasih (2001), Fundamenta Bola Basket. Jakarta. PB. PERBASI

Tjahwa, B. E (2007). Belajar Motorik, Teori dan Alikasinya Dalam Pendidikan

Olahraga. Jakarta, FPOK IKIP Jakarta.

Firmansyah (2011), Peraturan Permainan Bola Basket. Jakarta. Direktorat Keolahragaan Dirjen PLS Pemuda dan Olahraga .

Wissel, Hall, Bola Basket, Langkah Sukses. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada Jakarta. 1996.


(6)

Nuril Ahmadi. Permainan Bola Basket. Surakarta. Era Intermedia. 2007. Ato soeharto (2006). Dasar-dasar Bola Basket. Bandung. Pakar Raya.

http://www.google.co.id/search?um=aplikasi-kurva-pertumbuhan-dalam.html