PENEGAKAN HUKUM HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL OLEH PENYIDIK TERHADAP TINDAK PIDANA PEMALSUAN MEREK DAGANG DI POLRESTA PADANG.
ABSTRAK
Halterpentingdalammendefinisikanmerekyangdikemukakandalam
Pasal15ayat
(1)
Undang-undangno15tahun2001PersetujuanTRIPsadalahpenekananmenge
nai
“unsur pembeda”. Menurut Persetujuan TRIPs, pembedaan (sering kali disebut
dengan “daya pembeda“) adalah
satu-satunyakondisisubstantifbagiperlindungan
merek. Namun dalam hal ini kebanyakan orang telah menyalahgu
nakan keadaan
merek terkenal demi kepentingan pribadi dengan melakukan pema
lsuan terhadap
merek terkenal, hal ini berdampak buruk bagi perkembangan arus global
perekonomian,olehsebabituperananpenyidiksangatdibutuhkandal
ampenegakan
hukum ini agar dapat tercegahnya penyalahgunaan terhadap merek yang telah
terdaftardanmemberikanperlindunganhukumbagipemilikmerek.Pe
rmasalahan
yangdibahasdalamskripsiiniadalahbagaimanapenegakanhukumha
kkekayaan
intelektualdalamtindakpidanapemalsuanmerekdagangdiwilayahh
ukumpolresta
padang,sertasolusiterhadapkendalayangdialamiolehpenyidikdala
mpenegakan
hukum. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ad
alah Metode
Penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum sosiologis. Pe
nelitian hukum
sosiologis adalah penelitian hukum yang bertujuan untuk menemu kan teori-teori
mengenaiprosesterjadinyadanprosesbekerjanyahukumdalammasy
arakat.Hasil
penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa penegakan hu
kum terhadap
pemalsuan merek dagangdilakukan olehpetugas Kepolisiansetelah
mendapatkan
laporandari korban/saksiyangmengetahuibahwadidugamerekdag
angnyatelah
dipalsukanolehpihaklain.Dalamhalinipenyidikmelakukanpenyitaa
ntanpasurat
izin penyitaan dari Ketua Pengadilan Negeri. Hambatan yang dite
mukan oleh
penyidikbahwabarangyangakandisitatelahterjualsebagian,sehingg
(2)
tidakdapatmenyitabarangpalsuitusecarakeseluruhan.Pedagangyan
gmemiliki
barang palsu tersebut berdalih bahwa mereka tidak mengetahui ba rang yang
dimilikinyaitupalsu.Selainitupenyidikjugasulitmelakukanpenyita
anterhadap
tindak pidana pemalsuan merek dagang ini karena berlakunya deli k aduan. Serta
kekurang patuhan produsen terhadap penegakan hukum tentang ti
ndak pidana
pemalsuan merek dagang. Solusi / upaya mengatasi kendala penyi dik terhadap
penegakanhukuminiadalahupayapreventifdanrepresif,sepertiPiha
kPenyidik
Kepolisian menjelaskan kepada penjual alas
an-alasan hukum sebab dilakukan
penyitaanterhadapbarangpalsu,sertamemperlihatkansampelbarang
aslikepada
penjualbarangtersebut.
KataKunci:PenegakanHukumPidana,PemalsuanMerekd
(3)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Hakkekayaanintelektual(HKI)merupakanhakyangdiberikankepada
orang-orangatashasildaribuahpikiranmereka.HKIituadalahhakkebendaan,hakatas
sesuatubendayangbersumberdarihasilkerjaotak,hasilkerjarasio.1HKIadalahhak
yangberasaldarihasilkegiatankreatifsuatukemampuandayapikirmanusiayang
diekspresikan kepada khalayak umum dalam berbagai bentuknya, yang memiliki
manfaatsertabergunadalammenunjangkehidupanmanusia,jugamempunyainilai
ekonomis.ObjekyangdiaturdalamHKIadalahkarya-karyayangtimbulataulahir
karena kemampuan intelektual manusia. Secara garis besar HKI dibagi dalam 2
bagianyaitu:
a. HakCipta( copy rights )
b. HakKekayaanIndustri( Industrial Property Rights ),yangmencakup:
1) Paten
2) DesainIndustri( industial designs )
3) Merek
4) Desaintataletaksirkuitterpadu( integrated circuit )
5) Rahasiadagang( Trade secret )
1 H.Ok.Saidin,AspekHukumHakKekayaanIntelektual(IntelectualPropertyRight),EdisiRevisi7, RajawaliPersJakarta,2010,hal9.
(4)
6) Varietastanaman
Hakkekayaanintelektualmenjadi issue yangsemakinmenarikuntukdikaji
karenaperanannyayangsemakinmenentukantahaplajupercepatanpembangunan
nasional,terutamadalameraglobalisasi.Eraglobalisasiditandaidenganterbukanya
secara luas hubungan antar bangsa dan antar negara yang didukung dengan
transparansi dalam informasi. Dalam kondisi transparansiinformasi yang semakin
canggih dan mengalami kecepatanakses ini, berbagai kejadian ataupenemuandi
suatu belahan duniaakan dengan mudahdiketahui dan segeratersebar kebelahan
dunialainnya.Mengacupadahaltersebut,perlindunganterhadapHKIsudahsaatnya
menjadiperhatian,kepantingan,dankepeduliansemuapihakagarterciptakondisi
yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya kegiatan inovatif dan kreatif
dibidangHKI.
Merek merupakan salah satu contoh HKI yang harus dilindungi. Merek
sebagaisalahsatuwujudkaryaintelektualmemilikiperananpentingbagikelancaran
dan peningkatan perdagangan barang atau jasa dalam kegiatan perdagangan dan
investasi.2Merekdagang,kemasan,logo,dansloganadalahasetlewatproseskreatif,
melainkan karena semuanya itu merupakan ciri yang dipakai konsumen untuk
mengenalisuatuproduk.3Merekmerupakanhalyangsangatpentingdalamdunia
bisnis. Hal ini tercantum dalam Undang-undanga Nomor 15 Tahun 2001 tentang
merekbagianmenimbangbutira,yangberbunyi:
2 AdrianSutedi,HakAtasKekayaanIntelektual,Edisi1,SinarGrafikaJakarta,2009,hal91-92 3 MuhammadDjumhana,PerkembanganDoktrindanTeoriPerlindunganHakKekayaanIntelektual, PT.CitraAdityaBaktiBandung,2006,hal73
(5)
“bahwadidalameraperdaganganglobal,sejalandengankonvensi-konvensi
internasionalyangtelahdiratifikasiIndonesia,perananmerekmenjadisangatpenting,
terutamadalammenjagapersainganusahayangsehat“
Merek dapat memberikan jaminan nilai atau kualitas dari barang atau
jasayangbersangkutan.Halinitidakhanyabergunabagipemilik/pemegangmerek,
misalnyaprodusen,tetapijugamemberikanjaminanmutubarangkepadamasyarakat
konsumen.4 Disampingitu merek jugaberfungsi dalam pertumbuhan industri dan
perdagangan yangsehatdanmenguntungkansemuapihak.Secarafilosofismerek
dapatmembangun image baikdanburuksebagainilai good-will perusahaan.Merek
dalam dunia bisnis sangat memegang peranan penting, dimana publik sering
mengaitkansuatu image kualitasataureputasiprodukdenganmerektertentu.Merek
produk(baikbarangmaupunjasa)tertentuyangsudahmenjaditerkenaldanlaku
dipasartentusajaakancendrungmembuatprodusenmemacuproduknyabersaing
denganmerekterkenaldalamhaliniakhirnyamunculpersaingancurang.Pemalsuan
merek adalah salah satu bentuk dari persaingan curang. Menurut Wirjono
Prodjodikoro, SH. Untuk dapat dikatakan melakukan tindak pidana persaingan
curang,haruslahmemenuhibeberapaunsur,yaituadanyaperbuatanyangbersifat
menipu,adanyatujuanpelakuuntukmemperdayapublikatauseseoarangtertentu,
maksuduntukmenetapkan,memeliharaataumenambahhasilperdaganganataumilik
oranglain.5adapunmengenaimemperdayapublikdisiniadalahmembuatmerekyang
4 SuyudMargono,danLongginushadi,PembaharuanPerlindunganHukumMerek,CV.Novindo, PustakaMandiriJakarta,2002,halV
5 DjokoPrakoso,PerselisihanHakAtasMerekdiIndonesia,Cetakan1,LibertyYogyakarta,1987,hal 84
(6)
hampir sama, atau (meniru secara keseluruhan), membuat etiket/bungkus yang
hampirsama.6
Segaimanadiketahuibahwadalamduniausahatujuanutamaadalahuntuk
mecarikeuntungan,makabanyaksekaliindustriyangkurangmemahamiartipenting
hubungan antara pengusaha, konsumen dan masyarakat akan berprilaku “profit
oriented”sematatanpamemperhatikanaspek-aspekyangtetapilebihmementingkan
kepentingan sendiri tanpa menghiraukan kepantingan pihak-pihak yang lain, dan
yang lebih mendorong mereka untuk melakukan hal tersebut adalah tersedianya
konsumen yang menggunakan produk mereka. Pengusaha yang melihat hal itu
sebagai salah satu peluang bisnis maka akan berusaha memperoleh keuntungan
melaluijalanpintasyangtidaklayakdengancaramembuatataumemasarkanbarang
atau produk dengan memalsukan atau meniru merek-merek terkenal dan bagi
konsumenadalahsuatugengsitersendiribilamenggunakanmerekterkenaltersebut.7
Bagikalangantertentu,gengsiseorangterletakpadabarangyangdipakaiataujasa
yangdigunakan.Alasanyangseringkalidiajukanadalahdemikualitas,bonafiditas,
atau investasi. Terkadang merek menjadi gaya hidup merek bisa membuat orang
menjadipercayaataubahkanmenentukankelssosialnya.Tindakpidanapemalsuandi
bidang merek pada umumnya bertujuan untuk mendapat keuntungan, dimana
kejahatan dibidang merek merupakan salah satu dari aktivitas kriminal yang
berkembangcepatyangdisebabkankarenaadanyaperkembangandibidangteknologi
dan informasi. Pelanggaran atas merek merupakan motifasi untuk mendapatkan
6Ibid
7“HukumPerlindunganKonsumen”<http: //www.data/skripsi/pemalsuan.htm>,diaksestgl25 juni2013,pukul21.00
(7)
keuntungansecaramudahdenganmencobameniruataumemalsukan merek yang
sudahterkenaldimasyarakat.
Salahsatuperkembanganaktualdanmemperolehperhatianseksamasalama
masa sepuluh tahun terakhir ini dan kecendrungan yang masih akan berlangsung
dimasayangakandatangadalahsemakinmeluasnyaarusglobalisasibaikdibidang
sosial,ekonomi,budayamaupunbidang-bidangkehidupanlainnya.Perkembangan
teknologiinformasidantransportasitelahmenjadikankegiatandisektorperdagangan
meningkatsecarapesatdanbahkantelahmenempatkanduniasebagaipasartunggal
bersama.
Adanya dunia industri dan perdagangan tidak lepas dari penciptaan suatu
bendaataubarang,halinidikarenakanduniaindustridanperdaganganmembutuhkan
benda atau barang sebagai sumber mata pencahariannya. Dengan perkembangan
industridanperdagangan,peranantandapengenalberkaitandenganhasilindustridan
barangdaganganmakinmenjadipentingdiantaranyahal-halyangdapatbertantangan
denganhukumsepertikejahatanpemalsuan.8
Kejahatanmengenai pemalsuan ataudisingkat kejahatanpemalsuan adalah
berupakejahatanyangdidalamnyamengandungunsurkeadaanketidakbenaranatau
palsuatassesuatu(objek),yangsesuatunyaitutampakdariluarseolah-olahbenar
adanyapadahalsesungguhnyabertentangandenganyangsebenarnya.9
8 RachmadiUsman,HukumHakAtasKekayaanIntelekTual,PerlindungandanDimensiHukumnyadi
Indonesia,P.T.Alumni,Bandung,2003,hal.320.
(8)
Era perdagangan global hanya dapat dipertahankan jika terdapat iklim
persainganusahayangsehat.Disinimerekmemegangperananyangsangatpenting
yangmemerlukansistempengaturanyanglebihmemadai.Bardasarkanpertimbangan
tersebutdansejalandenganperjanjian-perjanjianinternasionalyangtelahditafsirkan
Indonesia, suatu pengalaman melaksanakan administrasi merek, diperlukan
penyempurnaanUndang-undangMerekyaituUndang-undangnomor19tahun1992
(Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 81) sebagaimana diubah dengan
Undang-undang Nomor 14 Tahun 1997 (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 31)
selanjutnya disebut Undang-undang Merek lama, dengan satu Undang-undang
tentangMerekyangbaru.
Merek merupakan suatu tanda pengenal dalam kegiatan perdangan barang
ataujasayangsejenisdansekaligusmerupakanjaminanmutunyabiladibandingkan
denganprodukbarangataujasayangdibuatpihaklain.Merektersebutbisamerek
dagangataubisajugamerekjasa.Wujudnyadapatberupasuatugambar,nama,kata,
huruf-huruf,angka-angka,susunanwarnaataukombinasidariunsur-unsurtersebut.
Hakatasmerekmerupakanhakmilikperseorangan,tetapitidakmenyebabkan
hapusnyatuntutanhukumanpidanaterhadappelanggaranhakatasmerekterdaftar.
Oleh karena itu, agar pelaksanaan hak tersebut dapat berlangsung dengan tertib,
NegarajugamengancampidanaataspelanggarantertentuterhadpUndang-undang
MerekmaupunketentuanlainyangterdapatdalamKitabUndang-undangHukum
(9)
tidakmengurangihakNegarauntukmelakukantuntutanpidanaterhadappelanggaran
hakatasmerek.10
Tindakpidanayangberkaitandenganmerek,terutamamerekdagang,salah
satunyaadalahtindakpidanapemalsuanmerekdagangyangdapatdilihatdalamsalah
satuperkara:“MemperdagangkanbarangberupamesinpotongrumputtipeFR3000,
sukucadangmesinchainsawdenganmerekSTIHLyangmempunyai persamaan
padakeseluruhandenganmerekSTIHLyangsudahterdaftardalamdaftarmerekdi
DeriktoratJendralHakKekayaanIntelektual(HAKI)RepublikIndonesiatanpaizin
dariANDREASSTIHLAG.&.KGdanPT.Indokitamakmurselakuagentunggal
produkmerekSTIHLdiIndonesiasebagaipemilikmerektersebutyangdilakuakan
olehtersangkaLUSIARIANIselakupengelolatokoTagorTeknikpadaharisenin
tanggal 24 januari 2011 di tiko Tagor Teknik Jalan Belakang Lintas no 1 a
KecamatanPadangBaratKotaPadang”11
Merek merupakan tanda perbedaan bagi masing-masing produk barang
dan/ataujasa,sehinggaterhadapbarangdanataujasadapatdibedakankualitasbarang
tanpaharuskhawatiruntukmemilihmanabarangyangaslidanbarangyangpalsu
atautiruan.Merekmerupakansalahsatuwujudkaryahakkekayaanintelektualyang
seringkalidijadikansasaranpemalsuandantiruanolehparapelakutindakpidana
kejahatankhususnyadibidangmerek.
10 RachmadiUsman,op.cit.hal.370.
(10)
Tindakpidanapemalsuanmerekdagangmasihbelumterjadisecaraluasdi
KotaPadang.Haldemikianbukanberartipenegkanhukumdalampemalsuanmerek
daganginitidakefektifdiKotaPadang.Adapundampaknegetifyangditimbulkan
daritindakpidanapemalsuanmerekdaganginibagikegiatanperekonomiandiKota
Padang ialah dapat mempengaruhi perkembangan usaha-usaha industri dan
perdagangan yan sehat dan menguntungkan semua pihak, serta bagi pemantapan
perkembangan ekonomi jangka panjang. Perlindungan huku atas merek hanya
terbatas pada merek terdaftar yang sifatnya eklusif yang hanya diberikan Negara
kepadapemilikmerekterdaftar.Artinya,bahwaperlindunganatasmerekterdaftar
diberikansejakditerimapermohonanpendaftaranmerekdantercatatdalamdaftar
umummereksebagaisalahsatumerekdagang.
Bagipengusaha,dampaknegatifyangtimbulkarenatindakpidanapemalsuan
merek dagang menghilangkan reputasi baik, kepercayaan dari konsumen, serta
hubunganantarareputaasitersebutdenganmerekyangtelahdigunakanperusahaan
secararegular.Dimanasemuahaldiatasmembutuhkanpengorbananwaktu,tenaga,
dan uang. Dampak negatif yang ditimbulkan bagi konsumen yaitu hilangnya
kepercayaanterhadapmerekdagang/produktersebut,karenamerasatertiputelah
membeliprodukdengankualitasyanglebihrendah.
Uraiandiatasmenjadidukunganuntukmemaparkanmasalahinikedalam
suatukaryailmiahyangberbentukskripsidenganjudul:“PENEGAKANHUKUM
HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL OLEH PENYIDIK TERHADAP PIDANA PEMALSUANMEREKDAGANG DIPOLRESTAPADANG.”
(11)
B. Perumusan Masalah
Bedasarkan uraian latar belakang masalah dapat dikemukakan perumusan
sebagaiberikut:
1. BagaimanapenegakanhukumHakKekayaanIntelektualdalamtindakpidana
pemalsuanmerekdagang?
2. Apakah hambatan-hambatan yang dihadapi oleh penyidik dalam
melaksanakan penegakan hukum Hak kekayaan intelektual dalam tindak
pidanapemalsuanmerekdagang?
3. Apakah solusi / upaya mengatasi kendala penyidik terhadap penegakan
hukum Hak Kekayaan Intelektual dalam tindak pidana pemalsuan merek
dagang?
C. Tujuan Penelitian
Adapuntujuandalampenelitianyangpenulisbuatiniadalah:
1. Untuk mengatahui penegakan hukum Hak Kekayaan Intelektual terhadap
tindakpidanapemalsuanmerekdagang.
2. Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi oleh penyidk dalam
melaksanakan penegakan hukum Hak Kekayaan Intelektual (HAKI)dalam
tindakpidanapemalsuanmerekdagang.
3. Untuk mengetahui solusi / upaya mengatasi kendala penyidik terhadap
penegakanhukumHakKekayaanIntelektualdalamtindakpidanapemalsuan
(12)
D. Manfaat Penelitian
Adapunmanfa’atpenelitianinidiharapkansebagaiberikut:
1. Secara teoritis :
Hasil penelitian ini di harapkan bermanfa’at bagi kajian ilmu
pengetahuankhususnyadibidanghukumpidana.Hasilpenelitiandiharapkan
akan menjadi referansi bagi banyak pihak yang akan mendalami tentang
penegakan hukum Hak Kekayaan Intelektual dalam tindak pidana pemalsuan
merekdagang.
2. Secara praktis :
Hasilpenelitianinidiharapkanbermanfaatbagiparapembacatentang
bagaimana penegakan hukum Hak Kekayaan Intelektual dalam tindak pidana
pemalsaunmerekdagang.
E. Kerangka Teoritis dan Konseptual
1. Kerangka Teoritis
Pertumbuhandankemajuanperkembanganbidangekonomi,sosial,budaya,
ilmupengetahuandanteknologisertasemakinmeningkatnyaarusinformasisangat
banyak mempengaruhi peningkatan dan bentuk kejahatan yang terjadi sehingga
memberiupayapenanggulangansecaratuntasdanberlanjut.
Peningkatanupayapenegakan hukum yangtelah di laksanakan selama ini
(13)
peningkatan kejahatan dan modus operandi kejahatan tersebut maka tindakan
penegakanhukumdituntutuntukmakinlebihcermat,tepatdantuntas,sehingga
setiap penegakan hukum meiliki efektivitas dalam mencegah dan menanggulangi
kejahatanyangterjadi.
Penegakan hukum adalah proses dilakukannya upaya untuk tegaknya atau
berfungsinyanorma-normahukumsecaranyatasebagaipedomanperilakudalamlalu
lintasatauhubungan-hubunganhukumdalamkehidupanmasyarakatdanbernegara.
Menurut Lawrence Meir Friedman berhasilatautidaknyaPenegakanhukum
bergantungpada:12
Pertama: Substansi Hukum:Dalamteori Lawrence Meir Friedman hal ini
disebutsebagaisistemSubstansialyangmenentukanbisaatautidaknyahukumitu
dilaksanakan.Substansijugaberartiprodukyangdihasilkanolehorangyangberada
dalamsistemhukumyangmencakupkeputusanyangmerekakeluarkan,aturanbaru
yangmerekasusun.Substansijugamencakuphukumyanghidup(living law),bukan
hanyaaturanyangadadalamkitabundang-undang(law books).Sebagainegarayang
masih menganut sistem Civil Law Sistem atau sistem Eropa Kontinental (meski
sebagaianperaturanperundang-undanganjugatelahmenganut Common Law Sistem
atau Anglo Sexon) dikatakan hukum adalah peraturan-peraturan yang tertulis
sedangkanperaturan-peraturanyangtidaktertulisbukandinyatakanhukum.Sistem
inimempengaruhisistemhukumdiIndonesia.Salahsatupengaruhnyaadalahadanya
asas Legalitas dalam KUHP. Dalam Pasal 1 KUHP ditentukan “tidak ada suatu 12Lawrence M, Friedman, 1977, Law and Society An Introduction, New Jersey: Prentice Hall Inc, hal.
(14)
perbuatan pidana yang dapat di hukum jika tidak ada aturan yang mengaturnya”.
Sehingga bisa atau tidaknya suatu perbuatan dikenakan sanksi hukum apabila
perbuatan tersebut telah mendapatkan pengaturannya dalam peraturan
perundang-undangan.
Teori Lawrence Meir Friedman yang Kedua : Struktur Hukum/Pranata
Hukum: Dalam teori Lawrence Meir Friedman hal ini disebut sebagai sistem
Strukturalyangmenentukanbisaatautidaknyahukumitudilaksanakandenganbaik.
StrukturhukumberdasarkanUUNo.8Tahun1981meliputi;mulaidariKepolisian,
Kejaksaan,PengadilandanBadanPelaksanaPidana(Lapas).Kewenanganlembaga
penegakhukumdijaminolehundang-undang.Sehinggadalammelaksanakantugas
dantanggungjawabnyaterlepasdaripengaruhkekuasaanpemerintahdan
pengaruh-pengaruhlain.Terdapatadagiumyangmenyatakan“fiat justitia et pereat mundus”
(meskipunduniainiruntuhhukumharusditegakkan).Hukumtidakdapatberjalan
atautegak bila tidak adaaparat penegak hukum yangkredibilitas,kompeten dan
independen. Seberapa bagusnya suatu peraturan perundang-undangan bila tidak
didukung dengan aparat penegak hukum yang baik maka keadilan hanya
angan-angan.
Lemahnya mentalitas aparat penegak hukum mengakibatkan penegakkan
hukum tidak berjalan sebagaimana mestinya. Banyak faktor yang mempengaruhi
lemahnya mentalitas aparat penegak hukum diantaranya lemahnya pemahaman
agama, ekonomi, proses rekruitmen yang tidak transparan dan lain sebagainya.
Sehinggadapatdipertegasbahwafaktorpenegakhukummemainkanperanpenting
(15)
hukumrendahmakaakanadamasalah.Demikianjuga,apabilaperaturannyaburuk
sedangkankualitaspenegakhukumbaik,kemungkinanmunculnyamasalahmasih
terbuka.
Teori Lawrence Meir Friedman yang Ketiga: Budaya Hukum: Kulturhukum
menurut Lawrence Meir Friedman adalahsikapmanusiaterhadaphukumdansistem
hukum-kepercayaan, nilai, pemikiran, serta harapannya. Kultur hukum adalah
suasanapemikiransosialdankekuatansosialyangmenentukanbagaimanahukum
digunakan, dihindari, atau disalahgunakan. Budaya hukum erat kaitannya dengan
kesadaranhukummasyarakat.Semakintinggikesadaranhukummasyarakatmaka
akanterciptabudayahukum yangbaikdandapatmerubah polapikirmasyarakat
mengenai hukum selama ini. Secara sederhana, tingkat kepatuhan masyarakat
terhadaphukummerupakansalahsatuindikatorberfungsinyahukum.
Baiksubstansihukum,strukturhukum maupunbudayahukumsalingketerkaitan
antara satu dengan yang lain dan tidak dapat dipisahkan. Dalam pelaksanaannya
diantaraketiganyaharusterciptahubunganyangsalingmendukungagarterciptapola
hidupaman,tertib,tentramdandamai.
Merekselaludiidentikandenganidentitasbagisuatuprodukyangdihasilkan
olehprodusen,yangkemudianmenjadiasetbagiprodusen.Identitassebuah produk
jugamenjelaskankualitassuatubarang,haltersebutjugamenandakanbarangtersebut
memiliki cirri khas tersendiri. Dalam kehidupan sehari-hari disekitar kita banyak
sekaliterjadipembajakanterhadapsuatumerek.Pembajakanmerektidakjarangpula
(16)
dua hal, yaitu pertama, akan menggangu stabilitas ekonomi, dan kedua, terkait
jaminanperlindungankonsumenterhadapbarangtersebut.
Merekpadadasarnyamerupakantandayangdikenalolehkonsumensebagai
tandapadasuatubarang.R.soekardono,menyatakanbahwamerek adalahsuatu
tanda,denganmanadipribadikanlahsebuahbarangtertentu,dimanaperlujugauntuk
mempribadikanasalnyabarangataumenjaminkualitasbarangdalamperbandingan
denganbarang-barangsejenisyangdibuatataudiperniagakanolehorang-orangatau
badan-badan perusahaan lain. Merek adalah suatu tanda yang pada dirinya
terkandungdayapembedayangcukup(capable of distrugling) denganbaranglain
yangsejenis.Kalautidakadapembedaan,makatidakmungkindisebutmerek.
Merekmerupakansesuatu yangditempelataudilekatkanpadasuatuproduk,
merekbukanprodukitusendir.Karenasetelahbarangdibeli,yangdinikmatioleh
pembeli bukanlah merek melainkan benda materinya. Merek mungkin hanya
menimbulkankepuasansajabagipembeli.Merekhanyabendaimmaterialyangtak
dapatmemberikanapapunsecarafisik.Inilahyangmembuktikanbahwamerekitu
merupakanhakkekayaanimmaterial.13
Defenisi autentik mengenai merek dapat kita temukan didalam pasal 1 ayat 1
Undang-undangMerekNomor15Tahun2001sebagaiberikut:
“Merekadalahtandayangberupagambar,nama,kata,huruf,angka-angka,susunan,
warna,ataukombinasidariunsure-unsurtersebutyangmemilikidayapembedadan
digunakandalamkegiatanperdaganganbarangataujasa.”
13 Heryfirmansyah,PerlindunganHukumTerhadapMerek,PustakaYustisia,Yogyakarta,2011, hal.30.
(17)
2. Kerangka Konseptual
Untuk menghindari kerancuan dalam arti pengertian, maka perlu kiranya
dirumuskanbeberapadefenisidankoonsep.Adapunkonsep yangpenulismaksud
meliputihal-halsebagaiberikut:Pengertiantindakpidanaadalahsuatuperbuatan
yangdilarang/diwajibkanolehundang-undangyangapabiladilakukanataudiabaikan,
makaorangyangmelakukanataumeabaikanitudiancamdenganhukuman.14
a. Pemalsuanadalahprosespembuatan,beradaptasi,meniruataubenda,statistik,
ataudokumen-dokumen,deganmaksuduntukmenipu.15
b. MenurutUndang-UndangRepublikIndonesiaNomor15Tahun2001tentang
merekdagang.Merekdagangadalahmerekyangdigunakanpadabaranyang
diperdagangkanolehseseorangataubeberapaorangsecarbersama-samaatau
badanhokumuntukmembedakandeganbarang-barangsejenislainnya.
c. Penegakan hukum adalah proses dilakukannya upaya untuk tegaknya atau
berfungsinya norma-norma hukum secara nyata sebagai pedoman perilaku
dalam lalu lintas atau hubungan-hubungan hukum dalam kehidupan
masyarakatdanbernegara.16
d. Jimly Asshiddiqie menuliskandalammakalahnya,mengemukakanpengertian
penegakan hukum adalah proses dilakukannya upaya untuk tegaknya atau
berfungsinya norma-norma hukum secara nyata sebagai pedoman perilaku
14R.seosilo,Pokok-PokokHukumpidanaPeraturanUmumdanDelik-delikKUHAP,politeia,Bogor, 1997,hal.26
15Dictionary,PengertianPemalsuan,diaksesdarihttp://id.wikipedia.org,diupdatetanggal29mei 2013pukul12.07WIB
(18)
dalam lalu lintas atau hubungan-hubungan hukum dalam kehidupan
bermasyarakatdanbernegara.17
F. Metode Penelitian
Metode adalah berupa cara yang digunakan untuk mendapatkan data yang
nantinyadapatpulauntukdipertanggungjawabkansecarailmiah.Carautamayang
dipergunakanuntukmendapatkanhasilsemaksimalmungkinterhadapsuatukejadian
atau permasalahan sehingga akan dapat menemukan suatu kebenaran.18 Untuk
mendapatkan hasil penelitian yang objectif, ilmiah dan dapat di pertanggung
jawabkantersebut,makapenulismemberikanklasifikasisebagaiberikut:
1. Sifat Penelitian
Penelitianyangpenulisgunakanadalahpenelitianyangbersifat deskriptif yaitu
dalampenelitianini,analisisdatatidakkeluardarilingkupsampel,bersifatdeduktif,
berdasarkanteoriataukonsepyangbersifatumumdiaplikasikanuntukmenjelaskan
seperangkat data, atau menunjukan komparasi atau hubungan seperangkat data
denganseperangkatdatalain.19
2. Metode Pendekatan Masalah
Pendekatanmasalahyangpenulisgunakandalampenelitianiniadalahmetode
pendekatanyangbersifat yuridis sosiologis, dalamartipenelitianyangmengkajidata
17 Jimly Asshiddiqie, Makalah Penegakan Hukum, diakses dari google.com pada 17 April 2012 18BambangSunggono,metodepenelitianhukum,PT.RajaGrafindoPerseda,Jakarta,1996,hal.43. 19Ibidhal38-39
(19)
yang didapat dilapangan baik yang dapat dari hasil wawancara maupun hasil
observasi.
3. Sumber Data
Penelitian lapangan dilakukan di polresta padang, bahwa didalam penelitian
lapangan ini, dalam hal memanfaatkan data yang ada maka di lakukan dengan
menggukanmetodesebagaiberikut:
a) StudiLapangan
Data yang didapat merupakan hasil penelitian langsung yang dilakukan pada
kantorPolrestaPadangdimanadatainiberkaitanlangsungdenganpenegakanhukum
HakKekayaanIntelektualdalamtindakpidanapemalsuanmerekdagang.
b) StudiKepustakaan
Datayangdidapatmerupakanhasilpenelitianyangbersumberdarikepustakaan
yangmeliputidatayangadapadaperaturanperundang-undanganyangterkaitdan
bahanbuku-bukuhukum.
Datayangdikumpulkandalampenelitianiniadalah:
a. DataPrimer
Dataprimeradalahsuatudatapokokyangutamadansebagaititiktolakdalamsuatu
(20)
Kepolisian Polresta Padang melalui wawancara yang berkaitan dengan
masalah-masalahdalampenelitianini.20
b. DataSekunder
Merupakan informasi-informasi dari bahan studi kepstakaan yang diperluan bagi
penelitian. Data sekunder ini dipergunakan sebagai penjelasan bagi bahan yang
didapatdarilapanganataudataprimeryangbelumdiolah.Datasekunderterdiridari:
1. Bahanhukumprimer,merupakanbahanyangmempunyaikekuatanmengikat
terdiridari:
a) Undang-UndangNomor15Tahun2001TentangMerekDagang.
b) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dan Kitab Undang-Undang Hukum
AcaraPidana.
c) DanUndang-Undanglainyangterkaitdenganmasalahyangdiangkatdalam
penulisanini.
2. Bahanhukumsekunder,merupakanbahanilmupengetauanyangberkaitan
denganPemalsuanMerekDagang.
3. Bahanhukumtersier,merupakanbahanpenunjangpemahaman.Digunakan
untukmemperjelasmaksudmaupunartidaribahanyangdapatbaik
undang-undangmaupunbahanyangdidapatdarilapangan.Bahanhukumtersieryaitu
kamushukum,KamusBesarBahasaIndonesia(KBBI),sertabahanhukum
lainnyayangdiambildariinternet.
(21)
4. Metode Pengumpulan Data
Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalahsebagaiberikut:
a) Wawancara
Wawancara adalah suatu metode pengumpulan data dengan melakukan
komunikasiantarasatuorangdenganoranglainnyagunauntukmendapatkan
suatu informasi yang jelas dan lebih akurat. Dalam hal ini dengan
menanyakanlangsungsecaralisankepadapenyidikPolrestaPadangdengan
berpeomanpadadaftarpertanyaan-pertanyaanyangtelahdisiapkanterlebih
dahulumengenaihal-halyangberhubungandenganpenelitianini.
b) StudiDoukumen
Studi Dokumen adalah metode pengumpulan data yang dilakukan melalui
dokumen-dokumenyangadasertajugamelaluidatayangtertulis.Dalamhal
ini dilakukan guna memperoleh literature-literatur yang berhubungan dan
berkaitan dengan penyitaan barang bukti dalam tindak pidana pemalsuan
merekdagang.
5. Pengolahan dan Analisis Data
Datayangdiperolehdariwawancaraakandiolahsecarakuantitatifyaitusuatutata
cara penelitian yang menghasilkan data deskriptif-analisis, yaitu berupa apa yang
dinyatakanolehrespondenyangterkaitbaiksecaratertulisataupunlisan,danjuga
(22)
Dalammenarikkesimpulandigunakanmetodeberpikirdeduktifyaitumenarik
kesimpulandarihal-halyangbersifatumumkepadahal-halyangbersifatkhusus.21
a) PengolahanData
Pengolahandatayangdiperolehkemudiandilakukanpengolahandenganproses
editingyaitumemilihdanmengumpulkandata,baikdarihasilpenelitian,maupunari
literaturyangbenrhubungandenganjudulpenelitain.
b) AnalisisData
Analisisdatamenggunakanmetodekomulatif,karenatidakmenggunakan
angka-angka,tetapiberdasarkanperaturanperundang-undangan,pandanganparapakardan
kenyataanyangadadilapanganyangkemudiandiuraikandalamkalimat-kalimat.
21DepartemenPendidikandanKebudayaan,kamusbesarbahasaIndonesia,balaipustakaJakarta, 2001hal.242
(23)
(24)
DAFTAR ISI
ABSTRAK...i
KATAPENGANTAR... ii
DAFTARISI BABIPENDAHULUAN A. LatarBelakang... 1
B. RumusanMasalah... 9
C. TujuanPenelitian... 9
D. ManfaatPenelitian... 10
E. KerangkaTeoritisdanKerangkaKonseptual 1. Kerangkateoritis... 10
2. KerangkaKonseptual... 15
F. MetodePenelitian... 16
BABIITINJAUANPUSTAKA A. PenegakaHukum... 21
1. PengertianPenegakanHukum... 21
2. Unsur-unsurDalamPenegakanHukum... 22
3. Jenis-jenisPenegakanHukum... 24
(25)
B. HukumHakKekayaanIntelektual(HKI)...
... 27
1. DevenisiHukumHakKekayaanIntelektual...
... 27
2.
Bentuk-bentukHukumHakKekayaanIntelektual... 30
C. MerekDagang...
... 32
1. PengertianMerek...
... 32
2. FungsiMerek...
... 36
D. TindakPidanaPemalsuanMerekDagang...
... 38
1. PengertianTindakPidanaPemalsuanMerekDagang...
... 38
2. DasarHukumTindakPidanaPemalsuanMerekDagang...
... 40
BABIIIHASILPENELITIANDANPEMBAHASAN...
... 44
A. Penegakan Hukum Hak Kekayaan Intelektual Dalam Ti
ndak Pidana
PemalsuanMerekDagang...
... 44
B. Hambatan Yang Dihadapi Oleh Penyidik Dalam Melaksana
kan Penegakan
HukumHakKekayaanIntelektualDalamTindakPidanaPema
(26)
Dagang...
... 57
C. Upaya Mengatasi Kendala Penyidik Terhadap Penegekan
Hukum Hak
KekayaanIntelektualDalamTindakPidanaPemalsuanMerek
Dagang...60
BABIVPENUTUP...
... 62
A. Kesimpulan...
... 62
B. Saran...
(27)
SKRIPSI
PENEGAKAN HUKUM HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL OLEH
PENYIDIK TERHADAP TINDAK PIDANA PEMALSUAN M EREK
DAGANG DI POLRESTA PADANG
Diajukanuntukmemenuhisebagiandari syarat-syaratuntukmencapaigelar
SarjanaHukum Oleh :
FEBRIAN PRATAMA 0910113295
Program
Kekususan
:
Hukum
Pidana
FAKULTAS HUKUM REGULER MANDIRI UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG 2013
(1)
Dalammenarikkesimpulandigunakanmetodeberpikirdeduktifyaitumenarik
kesimpulandarihal-halyangbersifatumumkepadahal-halyangbersifatkhusus.21
a) PengolahanData
Pengolahandatayangdiperolehkemudiandilakukanpengolahandenganproses
editingyaitumemilihdanmengumpulkandata,baikdarihasilpenelitian,maupunari
literaturyangbenrhubungandenganjudulpenelitain.
b) AnalisisData
Analisisdatamenggunakanmetodekomulatif,karenatidakmenggunakanangka-
angka,tetapiberdasarkanperaturanperundang-undangan,pandanganparapakardan
kenyataanyangadadilapanganyangkemudiandiuraikandalamkalimat-kalimat.
21DepartemenPendidikandanKebudayaan, kamusbesarbahasaIndonesia,balaipustakaJakarta,
2001hal.242
(2)
(3)
DAFTARISI
ABSTRAK...i
KATAPENGANTAR... ii
DAFTARISI BABIPENDAHULUAN A. LatarBelakang... 1
B. RumusanMasalah... 9
C. TujuanPenelitian... 9
D. ManfaatPenelitian... 10
E. KerangkaTeoritisdanKerangkaKonseptual 1. Kerangkateoritis... 10
2. KerangkaKonseptual... 15
F. MetodePenelitian... 16
BABIITINJAUANPUSTAKA A. PenegakaHukum... 21
1. PengertianPenegakanHukum... 21
2. Unsur-unsurDalamPenegakanHukum... 22
3. Jenis-jenisPenegakanHukum... 24
(4)
B. HukumHakKekayaanIntelektual(HKI)...
... 27
1. DevenisiHukumHakKekayaanIntelektual...
... 27
2.
Bentuk-bentukHukumHakKekayaanIntelektual... 30
C. MerekDagang...
... 32
1. PengertianMerek...
... 32
2. FungsiMerek...
... 36
D. TindakPidanaPemalsuanMerekDagang...
... 38
1. PengertianTindakPidanaPemalsuanMerekDagang...
... 38
2. DasarHukumTindakPidanaPemalsuanMerekDagang...
... 40
BABIIIHASILPENELITIANDANPEMBAHASAN...
... 44
A. Penegakan Hukum Hak Kekayaan Intelektual Dalam Ti
ndak Pidana
PemalsuanMerekDagang...
... 44
B. Hambatan Yang Dihadapi Oleh Penyidik Dalam Melaksana
kan Penegakan
HukumHakKekayaanIntelektualDalamTindakPidanaPema
(5)
Dagang...
... 57
C. Upaya Mengatasi Kendala Penyidik Terhadap Penegekan
Hukum Hak
KekayaanIntelektualDalamTindakPidanaPemalsuanMerek
Dagang...60
BABIVPENUTUP...
... 62
A. Kesimpulan...
... 62
B. Saran...
(6)
SKRIPSI
PENEGAKANHUKUMHAKKEKAYAANINTELEKTUAL
OLEH
PENYIDIKTERHADAPTINDAKPIDANAPEMALSUANM
EREK
DAGANGDIPOLRESTAPADANG
Diajukanuntukmemenuhisebagiandari syarat-syaratuntukmencapaigelar
SarjanaHukum
Oleh:
FEBRIAN PRATAMA 0910113295
Program
Kekususan
:
Hukum
Pidana
FAKULTASHUKUMREGULERMANDIRI
UNIVERSITASANDALAS
PADANG 2013