PENGEMBANGAN ATRAKSI PANTAI TANJUNG KELAYANG BELITUNG BERDASARKAN PERSEPSI WISATAWAN.

(1)

Nur Fadilah, 2012

Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke Hadirat Allah Subhanahu Wata’ala atas limpahhan segala nikmat, rahmat, dan karunia-Nya, shalawat serta salam semoga tercurah pada junjunan alam nabiyullah Muhammad S.A.W.

Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance”.

Penyusunan skripsi ini dimaksudkan atau diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat gelar Sarjana pada Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat konstruktif yang menunjang terhadap kesempurnaan skripsi ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini menjadi yang bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca umumnya.

Bandung, Oktober 2011 Penulis,

(Fahmi Azhari) NIM. 0802747


(2)

Nur Fadilah, 2012

Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu iii

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur penulis panjatkan atas rahmat dan nikmat yang diberikan Allah Swt. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Penerapan Sistem Self Assesment pada Pajak Parkir dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai wujud Good Governance”.

1) Terimakasih yang sebesar-besarnya dan tiada habisnya yang saya sampaikan kepada “kedua orang tua”, yang pertama (almarhum) thanks dad semua ini saya berikan hanya untukmu doa dan ibadah semuanyakan selalu menyertai. Thanks for all my mom, didunia ini tiada yang bisa menandingi kegigihanmu untuk menjalani hidup. Semoga kelak succes nanti sampai akhirnya saya bisa mendapingimu sampai mempunyai keluarga besar dan menyelesaikan semuanya berakhir dengan harapan, dan terakhir “kedua sodara kandung”. Kakak-kakak ku yang sangat aku cintai, thanks my brother and my sister semua motivation hidupku datang dari kehadiranmu berdua dan sudah memberikan keponakan-keponakan yang memberikan warna hidup menjadi tak ternilai.

2) Kepada Prof. Dr. Sunaryo Kartadinata, M. Pd., Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) melalui Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni yang telah berkenan memberikan perizinan dalam penelitian yang saya lakukan.


(3)

Nur Fadilah, 2012

Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu iv

3) Kepada Prof. Dr. H. Karim Suryadi, M. Si., selaku Dekan Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS) melalui Pembantu Dekan Bidang Akademik yang telah memberikan perizinan dalam melakukan penelitian, juga telah memberikan teladan bagi semua mahasiswa di lingkungan FPIPS.

4) Kepada Syafullah, S. Pd., M. Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) yang selalu membimbing, memberikan motivasi dan solusi atas permasalahan akademik terhadap semua mahasiswa PKn yang dihadapi selama menjadi mahasiswa.

5) Kepada Dr. Cecep Darmawan, S. Pd., S. Ip., M. Si., selaku Pembimbing I yang selalu memberikan bimbingan dan arahan (yang menjadi motivasi) sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

6) Kepada Dr. Prayoga Bestari, S. Pd., M. Si., selaku Pembimbing II yang telah memberikan ilmu dan bimbingannya sehingga skripsi ini selesai deengan yang diharapkan.

7) Kepada para dosen Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) yang telah mendidik saya baik dalam perkuliahan maupun diluar perkuliahan, semoga Allah Swt membalas dengan pahala yang berlimpah dalam keilmuannya yang memberikan kemanfaatan bagi semua keluarga besar Jurusan PKn UPI Bandung. Mereka semua adalah Prof. H. Muhammad Nu’man Somantri, M. Sc., Prof. Drs. H. A. Kosasih Djahiri (alm), Prof. Dr. H. Endang Somantri, M. Ed., Prof. Abdul Azis Wahab, M. A., Prof. Dr. Idrus Affandi, S. H., M. Pd., Prof. Dr. Muhammad Zen, M. Pd., Prof. Dr. Hj. Ranidar Darwis, S. H., M.


(4)

Nur Fadilah, 2012

Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu v

Pd., (selaku Pembimbing Akademik yang saya hadapi selama menjadi mahasiswa), Prof. Dr. Suwarma Almuchtar, S. H., M. Pd., Prof. Dr. Astim Riyanto, S. H., Prof. Dr. Aim Abdulkarim, M. Pd., Prof. Dr. H. Dasim Budimansyah, M. Si., Prof. Dr. H. Endang Danial, AR., M. Pd., Prof. Dr. H. Sapriya, M. Ed., M. H., Prof. Dr. H. Karim Suryadi, M. Si., Drs. H. Djaenudin Harun, S. H., Dra. Hj. Sri Wuryan, M. Pd., Dra. Hj. Komala Nurmalina, M. Pd., Drs. Suriakusumah, Dipl. P. A., M. Pd., Dr. H. Dadang Sundawa, M. Pd., Dra. Hj. Dartim Nan Sati, Drs. H. Rahmat, M. Si., Syaifullah, S. Pd., M. Si., Drs. H. Somardi., Dra. Iim Siti Masyitoh, M. Si., Drs. Muhammad Halimi, M. Pd., Dr. Cecep Darmawan, S. Pd., S. Ip., M. Si., Dr. Prayoga Bestari, M. Si., Dr. Hj. Kokom Komalasari, M. Pd. Hj. Lili Solihat, S. H., Susan. Fitriasari, M. Pd., dan Leni Anggraeni, M. Pd.

8) Kepada bapak Yayat selaku TU Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan yang selaku melayani mahasiswa dengan penuh kesabaran selalu dengan senyum, dan memberikan pelayanan yang terbaik.

9) Kepada Keluarga Besar saya di kampung halaman tercinta yang telah memberikan doa dan dukungan saya dalam beraktivitas.

10) Kepada Venty Fatimah (adik angkatan 2009) Thanks atas peminjaman buku Pengantar Hukum Pajaknya, dll (Semoga yang kamu harapkan bisa tercapai dalam doa-doamu de). Pesan: Jadilah orang konsisten dalam hidupmu.. Doa dan salam selalu menyertaimu.

11) Kepada sahabat (keluarga besar PKn angkatan 2008), terimakasih atas kebersamaannya. Khususnya pada sahabat-sahabat kelasku 2008 A we are the


(5)

Nur Fadilah, 2012

Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu vi

bst, mereka adalah Ricky Jungjunan, Rendra Fajar, Sidik Alam Nuari, Devi Rusdiana, Zaenal Ginan, Ridwan Fauzi, Arif Nurhakim, Roni Juandi, Aris Riswandi, Robi Darmawan, Teguh Ardiansyah, Arif Rahmansyah, Widyo Budi, Ali Irawan, Leny, Aam, Fitrianingsih, Wina, Nirmala, Diana, Nadia, Ratih H, Konita, Dini Andriani dan semua angkatan keluarga besar 2008 A maupun B.

12) Kepada sahabat-sahabatku (kosan panorama) Rendi Nurjamil (q-yenk), Muhammad Afiffudin, Angga Putra (raden), Uki (ujang), Anggi&Bambang (cuters bersaudara), Ega (evil), Rahmad Sujana (mamet s dontoh rewox), Adam (damon), Reza (ijah), Eka (tante), Widy, Putri (puput). Pokonya yang tidak tercantum namanya nyuhunkeun dihapunten, karena kalian aktivitaspun menjadi berwarna.

13) Keapda rekan-rekan KKN Mukapayung Cililin beserta keluarga besar masyarakat Desa Mukapayung.

14) Kepada rekan-rekan PLP SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung, beserta staf jajarannya.

15) Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini. Smoga amal ibadah yang telah diberikan mendapat balasan yang setimpal dari Allah Swt. Amin.


(6)

Nur Fadilah, 2012

Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu vii DAFTAR ISI

ABSTRAK……….………..………… i

KATA PENGANTAR………..……….. ii

UCAPAN TERIMA KASIH………..……… iii

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR TABEL... x

DAFTAR GAMBAR………...……… xi

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah...,……... 1

B. Rumusan Masalah Penelitian... 10

C. Batasan Masalah... 10

D. Tujuan Penelitian... 11

1. Tujuan Umum... 11

2. Tujuan Khusus... 11

E. Manfaat Penelitian... 12

1. Manfaat Teoritis... 12

2. Manfaat Praktis... 12

F. Definisi Operasional... 13

BAB II TUNJAUAN PUSTAKA... 15

A. Tinjauan Umum Tentang Sistem Self Assesment pada Pajak Parkir... 15


(7)

Nur Fadilah, 2012

Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu viii

a. Pengertian Sistem... 15

b. Sistem Self Assesment... 18

2. Pajak Parkir... 20

a. Pengertian Pajak... 20

b. Fungsi Pajak... 30

c. Pengertian Pajak Parkir... 30

d. Jenis atau Objek Pajak Parkir... 33

e. Tata Cara Pemungutan Pajak Parkir... 34

1) Dasar Pengenaan Pajak Parkir... 35

2) Tarif Pajak Parkir... 36

3) Perhitungan Pajak Parkir... 36

f. Penetapan Pajak Parkir... 37

g. Ketetapan Pajak... 38

3. Wajib Pajak Parkir... 39

a. Pengertian Wajib Pajak... 39

1) Objek Pajak... 39

2) Subjek Pajak... 40

3) Wajib Pajak... 41

4) Wakil Wajib Pajak... 42

b. Wajib Pajak Parkir... 43

c. Pengukuhan, Pendaftaran dan Pendataan Wajib Pajak Parkir... 43

1) Pengukuhan Wajib Pajak Parkir... 43


(8)

Nur Fadilah, 2012

Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu ix

B. Tinjauan Umum tentang Good Governance (Tata Kepemerintahan yang

Baik)... 45

1. Pengertian Good Governance... 45

2. Prinsip-Prinsip Good Governance... 49

a. Bertanggungjawab atau Akuntabilitas... 50

b. Transparansi... 51

c. Kesetaraan... 51

d. Tegaknya Supremasi Hukum... 51

e. Keadilan... 53

f. Partisipasi Masyarakat... 53

g. Desentralisasi... 53

h. Cepat Tanggap atau Peduli pada Stakeholder... 54

i. Membangun Konsensus... 54

j. Efektif dan Efisien... 54

k. Visi Strategis... 55

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 56

A. Metode Penelitian... 56

B. Lokasi dan Subjek Penelitian... 57

C. Teknik Pengumpulan Data... 57

1. Observasi... 57

2. Wawancara... 57

3. Dokumentasi... 59


(9)

Nur Fadilah, 2012

Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu x

D. Instrumen Penelitian... 60

E. Tahap-tahap Penelitian... 61

1. Tahap Pra Penelitian... 61

2. Tahap Pelaksanaan Lapangan... 62

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data... 63

1. Reduksi Data... 64

2. Display Data... 64

3. Kesimpulan/Verifikasi... 65

a. Perpanjang Pengamatan... 66

b. Meningkatkan Ketekunan... 66

c. Triangulasi... 66

d. Mendiskusikan dengan Orang Lain... 68

e. Menggunakan Bahan Referensi... 69

f. Mengadakan Member Chack... 69

G. Jadwal Penelitian... 69

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN... 71

A. Gambaran Umum Tentang Dinas Pendapatan Kota Bandung... 71

1. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Kota Bandung... 71

2. Dinas Pendapatan Kota Bandung... 73

a. Visi Dinas Pendapatan Kota Bandung... 73

b. Misi Dinas Pendapatan Kota Bandung... 75

c. Fungsi Dinas Pendapatan Kota Bandung... 76


(10)

Nur Fadilah, 2012

Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu xi

2) Sasaran... 77

3) Cara Pencapaian Tujuan dan Sasaran... 78

d. Tugas Pokok Dinas Pendapatan Kota Bandung... 80

1) Tugas Pokok... 81

2) Fungsi... 81

3. Struktur Dinas Pendapatan Kota Bandung... 81

B. Deskripsi Hasil Penelitian... 83

1. Prosedur Penerapan Sistem Self Assesment pada Pajak Parkir dari Dinas Pendapatan di Kota Bandung... 84

2. Pelaksanaan Sosialisasi yang Telah Dilakukan oleh Dinas Pendapatan Kota Bandung Mengenai Penerapan Sistem Self Assesment pada Pajak Parkir... 85

3. Efisiensi dan Efektivitas dari Sistem Self Assesment ini Terhadap Kepuasan Wajib Pajak Parkir... 86

4. Kendala yang Dihadapi Dinas Pendapatan Kota Bandung tentang Penerapan Sistem Self Assesment pada Pajak Parkir... 88

5. Solusi yang Diberikan dalam Kendala yang Dihadapi Dinas Pendapatan Kota Bandung tentang Penerapan Sistem Self Assesment pada Pajak Parkir... 89

C. Analisis Hasil Penelitian... 91

1. Prosedur Penerapan Sistem Self Assesment pada Pajak Parkir dari Dinas Pendapatan di Kota Bandung... 91


(11)

Nur Fadilah, 2012

Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu xii

2. Pelaksanaan Sosialisasi yang Telah Dilakukan oleh Dinas Pendapatan Kota Bandung Mengenai Penerapan Sistem Self Assesment pada Pajak

Parkir... 97

3. Efisiensi dan Efektivitas dari Sistem Self Assesment ini Terhadap Kepuasan Wajib Pajak Parkir... 102

4. Kendala yang Dihadapi Dinas Pendapatan Kota Bandung tentang Penerapan Sistem Self Assesment pada Pajak Parkir... 107

5. Solusi yang Diberikan dalam Kendala yang Dihadapi Dinas Pendapatan Kota Bandung tentang Penerapan Sistem Self Assesment pada Pajak Parkir... 112

D. Temuan Hasil Penelitian………..………...……… 121

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI... 123

A. Kesimpulan... 123

1. Kesimpulan Umum... 123

2. Kesimpulan Khusus... 123

B. Rekomendasi... 125

1. Untuk Dinas Pendapatan Kota Bandung... 125

2. Untuk Wajib Pajak Parkir Kota Bandung... 127

3. Untuk Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan... 128


(12)

Nur Fadilah, 2012

Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu xiii

DAFTAR TABEL

Tebel

1.1.Realisasi Pajak Parkir pada Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung Anggaran Tahun 2008... 5 1.2.Realisasi Pajak Parkir pada Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung Anggaran

Tahun 2009... 6 1.3.Realisasi Pajak Parkir pada Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung Anggaran

Tahun 2010... 7 2.1.Perhitungan Pajak Parkir... 36 2.2.Prinsip Good Governance Menurut LAN (Lembaga Administrasi Negara),

Tahun 2003... 49 3.1.Jadwal Penelitian...……... 70 4.1.Prinsip Good Governance Menurut LAN (Lembaga Administrasi Negara),


(13)

Nur Fadilah, 2012

Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.1.Tax Self Assesment System... 19

3.1.Triangulasi Sumber dengan Tiga Sumber... 67

3.2.Triangulasi Cara/Teknik Pengumpulan Data dengan Tiga Sumber... 67

3.3.Triangulasi Waktu dengan Tiga Sumber... 68


(14)

1

Nur Fadilah, 2012

Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada era otonomi daearah yang secara resmi mulai diberlakukan di Indonesia sejak 1 januari 2001 menghendaki daerah untuk berkreasi dalam mencapai sumber penerimaan yang dapat membiayai pengeluaran pemerintahan daerah dalam rangka menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan.

Menurut A Rambe (2009) dalam (http://t1k4r.wordpress.com/2009/10/ 10/pengaruh-penerapan-self-assessment-system-terhadap-tingkat-kepatuhan-wajib -pajak-badan-pada-kpp-dki-jakarta-khususnya-jakarta-pusat/): menuliskan bahwa pajak merupakan alat bagi pemerintah dalam mencapai tujuan untuk mendapatkan penerimaan baik yang bersifat langsung maupun tidak langsung dari masyarakat guna membiayai pengeluaran rutin serta pembangunan nasional dan ekonomi masyarakat. Sistem perpajakan selalu mengalami perubahan dari masa ke masa sesuai perkembangan masyarakat dan negara, baik dalam bidang kenegaraan maupun bidang dalam bidang sosial dan ekonomi. Pemungutan pajak merupakan suatu bentuk kewajiban warga negara selaku wajib pajak serta peran aktif untuk membiayai berbagai keperluan negara yaitu berupa pembangunan nasional yang pelaksanaannya diatur dalam undang-undang dan peraturan untuk tujuan kesejahteraan bangsa dan negara.

Dana untuk menjalankan pemerintahan dan pembangunan. pemerintah membutuhkan dana yang tidak sedikit. Dana tersebut harus dari berbagai sumber


(15)

2

Nur Fadilah, 2012

Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

penghasilan antara lain kekayaan alam, barang-barang yang dikuasai oleh pemerintah, denda-denda, atau warisan yang diberikan kepada Negara, hibah, wasiat, dan iuran masyarakat kepada negara berdasarkan undang-undang (dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal atau kontraprestasi yang dapat ditunjuk dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran pemerintah dalam pembangunan daerahnya masing-masing.

Ada berbegi alternatif penerimaan daerah, yaitu undang-undang tentang pemerintahan daerah, dan juga undang-undang tentang perimbangan keuangan antara pemerintahan pusat dan daerah, yang menetapkan pajak dan retribusi daerah sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang bersumber dari dalam daerah itu sendiri.

Pemberian kewenangan kepada daerah untuk memungut pajak dan retribusi daerah telah mengakibatkan pemungutan berbagai jenis pajak dan retribusi daerah yang berkaitan dengan berbagai aspek kehidupan masyarakat. Pemungutan ini harus dapat dipahami oleh masyarakat sebagai sumber penerimaan yang dibutuhkan oleh daerah untuk meningkatkan kesejahtraan masyarakat di daerah. Untuk mengatur tentang pemungutan pajak dan retribusi daerah, pemerintahan bersama dengan DPR telah mengeluarkan Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang kemudian disempurnakan dengan Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000. Kedua undang-undang ini menjadi dasar hukum pemungutan pajak dan retribusi daerah, dewasa ini yang memberikan kewenangan kepada daerah untuk memungut atau tidak memungut suatu jenis pajak atau retribusi pada daerahnya.


(16)

3

Nur Fadilah, 2012

Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Menurut undang-undang RI Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan merupakan perubahan ketiga Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983. Undang-undang tersebut merupakan aturan fundamental dalam mengelola dan mengatur hubungan antara aparat pajak dan wajib pajak. Perubahan undang-undang ini bertujuan untuk memberikan keadilan, meningkatkan pelayanan kepada wajib pajak, meningkatkan sebuah kepastian dan penegakan hukum, serta mengantisipasi kemajuan di bidang teknologi informasi dan perubahan ketentuan material di bidang perpajakan.

Selain itu, perubahan tersebut juga dimaksudkan untuk meningkatkan profesional aparatur perpajakan, dalam meningkatkan keterbukaan administrasi perpajakan, dan juga meningkatkan kepatuhan sukarela wajib pajak dalam memberikan laporannya. Seperti sistem perpajakan yang diatur dalam Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2007 bertujuan untuk memberikan kepercayaan dan tanggung jawab yang lebih besar kepada masyarakat wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya. Pemerintahaparatur perpajakanberkewajiban memberikan pelayanan, penyuluhan, dan pembinaan serta melakukan pengawasan, penegakan hukum, agar masyarakat wajib pajak dapat melaksanakan hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

Menurut Smeets dalam Brotodihardjo (2008:4-5), sebagaimana dikemukakan bahwa:

“Pajak adalah prestasi kepada pemerintah yang terutang melalui norma-norma umum, dan yang dapat dipaksakan, tanpa adakalanya


(17)

4

Nur Fadilah, 2012

Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

kontrapersepsi yang dapat ditunjukan dalam hal yang individual; maksudnya adalah untuk membiayai pengeluaran pemerintah”.

Definisi tersebut sudah mewakili pengertian pajak, dimana pajak itu sifatnya memaksa bagi warga negara untuk menyelenggarakan pemerintah dalam tugas-tugasnya mensejahterakan masyarakatnya sendiri. Sejak diterapkannya sistem self assessment dalam undang-undang perpajakan Indonesia, peranan positif wajib pajak dalam memenuhi seluruh kewajiban perpajakannya menjadi semakin mutlak diperlukan, agar sistem self assessment berjalan secara efektif, keterbukaan dan pelaksanaan penegak hukum merupakan hal yang paling penting. Penegakan hukum ini dapat dilakukan dengan adanya pemeriksaan atau penyidikan pajak dan penagihan pajak.

Pada dasarnya, pajak dapat dipengaruhi oleh kepatuhan wajib pajak dalam kewajiban perpajakannya serta oleh pelaksanaan pajak. Kepatuhan ini akan sangat berdampak baik secara langsung maupun tidak langsung pada penerimaan pajak.

Undang-undang tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah terdapat pada Undang-undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009, sedangkan Peraturan Daerah tentang Pajak Parkir dalam Dinas Pendapatan Kota Bandung, yaitu terdapat pada nomor 13 tahun 2001. Realisasi pendapatan asli daerah Kota Bandung anggaran sampel tahun 2008, 2009 dan 2010 dalam Pajak Parkir dari tahun ke tahun itu menurun untuk mencapai target upaya Pajak Daerah yaitu khususnya pada tahun 2010. Adapun realisasi pendapatan asli daerah Kota Bandung anggaran tahun 2008, 2009 dan 2010, yaitu sebagai berikut:


(18)

5

Nur Fadilah, 2012

Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Tabel 1.1

REALISASI PAJAK PARKIR PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA BANDUNG ANGGARAN TAHUN 2008

Bulan : Desember

No. Jenis Pajak Anggaran

Realisasi Bulan Sekarang

% Sisa

L/K Jumlah

Bulan ini S/d Bulan Lalu S/d Bulan ini Pajak Parkir

(Jumlah) 5.059.274.720,00 664.880.986,00 4.589.676.672,00 5.254.557.658,00 103,00 (L) 5.254.557.658,00 Sumber : Dinas Pendapatan Kota Bandung Tahun 2008


(19)

6

Nur Fadilah, 2012

Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Tabel 1.2

REALISASI PAJAK PARKIR PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA BANDUNG ANGGARAN TAHUN 2009

Bulan : Desember

No. Jenis Pajak Anggaran

Realisasi Bulan Sekarang

% Sisa

L/K Jumlah

Bulan ini S/d Bulan Lalu S/d Bulan ini Pajak Parkir

(Jumlah) 4.961.668.627,00 757.763.600,00 4.203.905.027,00 4.961.668.627,00 #DIV / 0! - 4.961.668.627,00 Sumber : Dinas Pendapatan Kota Bandung Tahun 2009


(20)

7

Nur Fadilah, 2012

Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Tabel 1.3

REALISASI PAJAK PARKIR PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA BANDUNG ANGGARAN TAHUN 2010

Bulan : Desember

No. Jenis Pajak Anggaran

Realisasi Bulan Sekarang

% Sisa

L/K Jumlah

Bulan ini S/d Bulan Lalu S/d Bulan ini Pajak Parkir

(Jumlah) 6.500.000.000,00 963.572.600,00 4.919.825.988,00 5.883.398.588,00 91 (K) 5.883.398.588,00 Sumber : Dinas Pendapatan Kota Bandung Tahun 2010


(21)

8

Nur Fadilah, 2012

Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Realisasi Pajak Parkir pada pendapatan asli daerah Kota Bandung anggaran tahun 2008, 2009 dan 2010 yang diambil sempelnya pada akhir bulan tahun tersebut pada Dinas Pendapatan Kota Bandung, akhir tanggal bulan Desember dan semuanya terhitung pada seluruh jenis/objek pajak parkir.

Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daearah dan Retribusi Daearah, menjelaskan bahwa:

“Objek Pajak Parkir adalah penyelenggaraan tempat parkir di luar badan jalan, baik yang disediakan berkaitan dengan pokok usaha maupun yang disediakan sebagai suatu usaha, termasuk penyediaan tempat penitipan kendaraan bermotor”.

Berdasarkan pengertian tersebut, bahwa objek pajak parkir bukanlah dalam penyelenggaraan tempat parkir oleh pemerintah maupun pemerintahan daearah atau penyelenggaraan tempat parkir oleh perkantoran yang hanya digunakan untuk karyawannya sendiri, melainkan penyelenggaraan tempat parkir itu berdasarkan yang diatur oleh peraturan daearah yang ada.

Bahwasannya pada tahun 2008 dari keseluruhan Pajak Parkir Kota Bandung mempunyai target anggaran hingga mencapai 5.059.274.720,00 pada akhir tahun 2008 tersebut, akan tetapi dari jumlah keseluruhan pajak parkir pada jenis atau objeknya tersebut mencapai angka 5.254.557.658,00 pada akhir tahun 2008, sehingga pada tahun tersebut realisasi pajak parkir pada pendapatan asli daerah Kota Bandung lebih mencapai target anggaran tahun 2008, maka sekitaran 103,00% dalam pencapaian terget, berarti lebih dari target anggaran realisasi pajak parkir pada pendapatan asli daerah Kota Bandung tersebut, yaitu mencapai angka 195.282.938,00 anggaran pada akhir tahun 2008.


(22)

9

Nur Fadilah, 2012

Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Selanjutnya pada tahun 2009 dari keseluruhan Pajak Parkir Kota Bandung mempunyai target anggaran hingga mencapai 4.961.668.627,00 pada akhir tahunnya, disini ada penurunan dalam menargetkan pajak parkir yang tadinya dari angka 5.059.274.720,00 menjadi 4.961.668.627,00 akan tetapi dari tahun 2009 jumlah keseluruhan pada jenis atau objek pajak parkir tersebut mencapai angka 4.961.668.627,00 pada akhir tahun 2008, sehingga pada tahun tersebut realisasi pajak parkir pada pendapatan asli daerah Kota Bandung balance dalam anggaran tahun 2009, berarti 100,00% dari target anggaran realisasi pajak parkir pada pendapatan asli daerah Kota Bandung tersebut.

Adapun pada tahun 2010 ini dari keseluruhan Pajak Parkir Kota Bandung mempunyai target anggaran hingga mencapai 6.500.000.000,00 pada akhir tahun 2010, akan tetapi dari jumlah keseluruhan pajak parkir pada jenis atau objeknya mencapai angka 5.883.398.588,00 dihitung pada akhir tahun 2010, sehingga pada tahun tersebut realisasi pajak parkir pada pendapatan asli daerah Kota Bandung tidak mencapai target anggaran tahun 2010, maka sekitaran 91,00% yang tidak tercapai target anggaran realisasi pajak parkir pada pendapatan asli daerah Kota Bandung tersebut, yaitu mencapai angka -616.601.412,00 anggaran pada akhir tahun 2010.

Berdasarkan hal-hal tersebut dari tahun ketahun Pajak Parkir Kota Bandung merosot atau kurang jeli untuk menargetkan dalam realisasi pendapatan daearah khususnya itu pada pajak parkir.

Untuk mengatasi permasalahan yang diuraikan tersebut maka perlu adanya suatu penelitian literatur dalam mengkaji tentang suatu penerapan sistem self assesment pada


(23)

10

Nur Fadilah, 2012

Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

pajak parkir dalam upaya mencapai target pajak daerah dari Dinas Pendapatan Kota Bandung sebagai wujud good governance.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan dalam latar belakang masalah penelitian tentang sistem self assesment yang sudah terbilang baik pada sistem sebelumnya akan tetapi PAD pajak parkir dalam realisasinya turun dari yang ditargetkan, semuanya itu dapat dirumuskan sebagai berikut:

1) Bagaimana prosedur penerapan sistem self assesment pada pajak parkir dari Dinas Pendapatan di Kota Bandung?

2) Bagaimana pelaksanaan sosialisasi yang telah dilakukan oleh Dinas Pendapatan Kota Bandung mengenai penerapan sistem self assesment pada pajak parkir?

3) Bagaimana efisiensi dan efektivitas dari sistem self assesment ini terhadap kepuasan wajib pajak parkir?

4) Bagaimana kendala yang dihadapi Dinas Pendapatan Kota Bandung tentang penerapan sistem self assesment pada pajak parkir?

5) Bagaimana solusi yang diberikan dalam kendala yang dihadapi Dinas Pendapatan Kota Bandung tentang penerapan sistem self assesment pada pajak parkir?

C. Batasan Masalah

Masalah yang akan diangkat oleh penulis sebagai fokus penelitian adalah sebagai berikut:

1) prosedur penerapan sistem self assesment pada pajak parkir dari Dinas Pendapatan di Kota Bandung.


(24)

11

Nur Fadilah, 2012

Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

2) Sosialisasi yang dilakukan oleh Dinas Pendapatan Kota Bandung mengenai penerapan sistem self assesment pada pajak parkir.

3) Responden kepuasan wajib pajak parkir terhadap sistem self assesment.

4) Kendala yang dihadapi Dinas Pendapatan Kota Bandung tentang sistem self assesment pada pajak parkir, dan

5) Solusi yang diberikan Dinas Pendapatan Kota Bandung tentang kendala sistem self assesment pada pajak parkir.

D. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan suatu gambaran tentang upaya sosialisasi yang dilakukan oleh pemerintahDinas Pendapatan Daerah Kota Bandunguntuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pembayaran pajak. 2. Tujuan Khusus

Untuk menjawab permasalahan tersebut akan dijawab melalui penelitian dengan berdasarkan pada refleksi awal (keadaan sebelum penelitian dilakukan). Berikut ini merupakan tujuan penelitian:

1) Menjelaskan prosedur penerapan sistem self assesment pada pajak parkir dari Dinas Pendapatan di Kota Bandung.

2) Menjelaskan pelaksanaan sosialisasi yang telah dilakukan oleh Dinas Pendapatan Kota Bandung mengenai penerapan sistem self assesment pada pajak parkir.

3) Menjelaskan efisiensi dan efektivitas dari sistem self asessment ini terhadap kepuasan wajib pajak parkir.


(25)

12

Nur Fadilah, 2012

Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

4) Menjelaskan kendala yang dihadapi Dinas Pendapatan Kota Bandung tentang penerapan sistem self assesment pada pajak parkir.

5) Menjelaskan solusi yang diberikan dalam kendala Dinas Pendapatan Kota Bandung tentang penerapan sistem self assesment pada pajak parkir.

E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini secara teoritis dapat memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan hukum, khususnya berguna dalam mata kuliah hukum pajak. Di samping itu, diharapkan juga dapat mendorong dilakukannya kajian-kajian tentang sistem self assessment yang merupakan suatu pemungutan pajak dan memberi wewenang kepada wajib pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak terutang. 2. Manfaat Praktis

Manfaat secara praktis yang perlu diketahui dalam penelitian, yaitu sebagai berikut.

1) Diketahui prosedur penerapan sistem self assesment pada pajak parkir dari Dinas Pendapatan di Kota Bandung.

2) Diketahui pelaksanaan sosialisasi, yang telah dilakukan oleh Dinas Pendapatan Kota Bandung mengenai penerapan sistem self assesment pada pajak parkir.

3) Diketahui efisiensi dan efektivitas dari sistem self asessment ini terhadap kepuasan wajib pajak parkir dengan menggunakan sistem tersebut.

4) Diketahui kendala yang dihadapi Dinas Pendapatan Kota Bandung tentang penerapan sistem self assesment pada pajak parkir.


(26)

13

Nur Fadilah, 2012

Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

5) Diketahui solusi yang diberikan dalam kendala yang dihadapi Dinas Pendapatan Kota Bandung tentang penerapan sistem self assesment pada pajak parkir.

F. Definisi Operasional

Berdasarkan landasan teori dalam penelitian ini, maka dapat diambil definisi operasional sebagai berikut:

1) Menurut O’Brien dalam Darwin (2010:198) bahwa “Sistem adalah sekumpulan elemen-elemen yang saling berhubungan atau berinteraksi dalam satu bentuk secara keseluruhan”.

2) Menurut Smeets dalam Brotodihardjo (2008:4-5) sebagaimana dikemukakan:

“Pajak adalah prestasi kepada pemerintah yang terutang melalui norma-norma umum, dan yang dapat dipaksakan, tanpa adakalanya kontrapersepsi yang dapat ditunjukan dalam hal yang individual; maksudnya adalah untuk membiayai pengeluaran pemerintah”.

3) Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, sebagaimana dikemukakan bahwa:

“Objek Pajak Parkir adalah penyelenggaraan tempat parkir di luar badan jalan, baik yang disediakan berkaitan dengan pokok usaha maupun yang disediakan sebagai suatu usaha, termasuk penyediaan tempat penitipan kendaraan bermotor”.

4) Menurut Siahaan (2005:323), sebagaimana sama halnya dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang berisikan definisi pajak parkir, bahwa:

“Pajak Parkir adalah penyelenggaraan tempat parkir di luar badan jalan, baik yang disediakan berkaitan dengan pokok usaha maupun yang disediakan sebagai suatu usaha, termasuk penyediaan tempat penitipan kendaraan bermotor dan garasi kendaraan bermotor yang memungut bayaran”.

5) Menurut Siahaan (2005:10), sebagaimana mengungkapkan pengertian tentang pajak daerah bahwa:


(27)

14

Nur Fadilah, 2012

Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

“Pajak Daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh daerah kepada orang pribadi atau badan tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah daerah dan pembangunan daerah”.

6) Menurut Bestari (2009:320), dalam definisi good governance secara pengertian ringkasnya adalah:

“Merupakan proses penyelenggaraan kekuasaan negara dalam melaksanakan penyediaan publik goods and service disebut governance (pemerintah atau kepemerintahan), sedangkan praktek tersebut sebaiknyadisebut good governance (kepemerintahan yang baik).


(28)

56

Nur Fadilah, 2012

Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode studi deskriptif analitis, dimana pertanyaan “Bagaimana” menjadi permasalahan utama untuk menjawab permasalahan yang akan diangkat atau diteliti, oleh sebab itu untuk menggambarkan atau menjelaskan suatu hal yang kemudian diklasifikasikan sehingga dapat diambil satu kesimpulan. Kesimpulan tersebut dapat lebih mempermudah dalam melakukan penelitian dan pengamatan.

Dengan demikian, menurut Lofland dalam Moeleong (2007:157), menjelaskan bahwa “sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata -kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain”. Dalam penelitian ini, penulis memperoleh berbagai data dari berbagai sumber dan begitu juga pendapat yang sama. Menurut Moleong (2007:157), mengemukakan bahwa sebagaimana “pencatatan sumber data utama melalui wawancara atau pengamatan berperanserta merupakan hasil usaha gabungan dari kegiatan melihat, mendengar dan bertanya”.

Berdasarkan pengertian tersebut, bahwa penelitian ini merupakan penelitian studi deskriptif analitis maka dalam memperoleh data menggunakan sumber data penelitian kualitatif seperti berdasarkan pengertin diatas. Jadi mencari atau memperoleh data sebanyak-banyaknya dan dilakukan melalui berbagai teknik metode pengumpulan data yang akan diolah atau disusun secara


(29)

57

Nur Fadilah, 2012

Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

sistematis dalam penelitian untuk menghasilkan penelitian yang terbilang sempurna.

B. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini berlokasi pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung yang berlokasi Jalan Wastukencana No. 02 Bandung, Telp. (022) 4235052/4232338, Pes. 281.4235052 dan E-mail: dispenda@bandung.go.id C. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi menurut Siagian dalam Fatimah (2010:10) adalah “teknik yang dilakukan dengan cara pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala dan fenomena yang diteliti oleh penulis”. Penulis melakukan pengamatan terhadap informasi dari Dinas Pendapatan Kota Bandung, kemudian mengetahui bagaimana aplikasi yang diterapkan di dinas tersebut.

Merujuk pada pendapat di atas, melalui observasi, penulis atau peneliti mempunyai kesempatan untuk mengumpulkan data terlebih dahulu atau lebih mendalam, terinci dan cermat sehingga data yang diperlukan dapat terkumpul secara menyeluruh yang didasarkan pada konteks data dalam keseluruhan situasi. 2. Wawancara

Menurut Esterberg dalam Sugiyono (2010:231) menjelaskan tentang definisi wawancra, bahwa “wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang


(30)

58

Nur Fadilah, 2012

Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstuksikan makna dari suatu topik tertentu”.

Berdasarkan pendapat tersebut sudah jelas, bahwa wawancara digunakan untuk teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus ditelitinya. Dan juga peneliti ingin mengetahui atau mencari hal-hal dari suatu responden yang sedang ditelitinya, maka salah satu penelitian ini menggunakan atau memakai pengumpulan data dengan cara wawancara atau interview.

Menurut Moleong (2007:186), mengutarakan bahwa “wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu”. Jadi percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara atau yang mengajukan pertanyaan (interviewer) dan terwawancara atau yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (interviewee).

Penelitian ini penulis memperoleh dari berbagai sumber dalam buku yang sama, seperti menurut Lincoln dan Guba dalam Moleong (2007:186) yang menjelaskan, yaitu sebagai berikut:

“Mengkonstruksikan mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian dan lain-lain kebulatan; mengkonstruksikan kebetulan-kebetulan demikian sebagai yang dialami masa lalu; memproyeksikan kebetulan-kebetulan sebagai yang diharapkan untuk dialami pada masa lalu; memproyeksikan kebetulan-kebetulan sebagai yang diharapkan untuk dialami pada masa datang; memverifikasi, mengubah dan memperluas informasi yang diperoleh dari orang lain, baik manusia maupun bukan manusia (triangulasi); memverifikasi, mengubah dan memperluas konstruksikan yang dikembangkan oleh peneliti sebagai pengecekan anggota”.

Berdasarkan pengertian atau hal tersebut, bahwa penulis melakukan wawancara dengan narasumber yang berkompeten dalam bidangnyapenulis melakukan wawancara terhadap kasasi pajakmengurusi tentang penerapan


(31)

59

Nur Fadilah, 2012

Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

pembayaran pajak parkir secara self assesment atau mencari informasi dari Dinas Pendapatan Kota Bandung mengenai penerapan pembayaran pajak parkir dalam sistem self assesment, dan penulis juga melakukan wawancara dengan beberapa wajib pajak tentang pelayanan pembayaran pajak secara self assesment. Maka dengan wawancara, peneliti akan mengetahui hal-hal pengumpulan data dengan cara berkomunikasi secara langsung dengan pimpinan instansi dan bagian-bagian yang menangani masalah yang diteliti. Penulis melakukan wawancara dengan nara sumbernya, yaitu pihak-pihak yang terlibat pada pelaksanaan penerapan sistem self assesment pada pajak parkir di Kota Bandung.

3. Dokumentasi

Menurut Sugiyono (2010:240), mengemukakan bahwa “dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang”.

Berdasarkan hal tersebut, bahwa teknik pengumpulan data dengan dokumen atau studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan teknik pengumpulan data secara observasi dan wawancara dalam sebuah penelitian pendekatan kualitatif.

Menurut Arikunto (2010:274) penggunaan teknik pengumpulan data dengan dokumentasi tidak kalah penting dari teknik pengumpulan data lainnya. Teknik pengumpulan data dengan cara dokumentasi, yaitu “mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya”.


(32)

60

Nur Fadilah, 2012

Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Teknik pengumpulan data ini dimaksudkan untuk mempelajari dan mengkaji secara mendalam data-data mengenai mekanisme atau prosedur dalam penerapan sistem self assesment pada pajak parkir untuk mencapai target Pajak Daerah Kota Bandung sebagai wujud good governance.

4. Studi Literatur

Studi literatur merupakan alat pengumpulan data untuk mengungkapkan berbagai teori yang relevan dengan permasalahan yang diteliti sebagai bahan pembahasan hasil penelitian. Hal ini dimasukan untuk memperoleh data teoritis yang dapat mendukung kebenaran data yang diperoleh melalui penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan berbagai literatur baik berupa buku maupun artikel-artikel dari media masa atau internet. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh data teoritis yang sekiranya dapat mendukung kebenaran data yang diperoleh melalui penelitian dan dapat menjunjung hasil dari penelitian tersebut. D. Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2010:223-224), menjelaskan tentang instrumen utama penelitian kualitatif bahwa definisi ini merupakan, yaitu sebagai:

“Penelitian sendiri, namun selanjutnya setelah fokus penelitian menjadi jelas, maka kemungkinan akan dikembangkan instrumen penelitian sederhana, yang diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan dengan data yang telah ditemukan melalui observasi dan wawancara”. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri, maka peneliti bertindak sebagai instrumen utama (key instrument) atau terjun langsung ke lapangan dan menyatu dengan sumber data yang ada. Berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai


(33)

61

Nur Fadilah, 2012

Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atau temuannya. Supaya data yang diperoleh akurat dan valid.

Bahwa untuk memperoleh data peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan wawancara, maka didalam melaksanaan pekerjaan wawancara ini, pewawancara menggunakan alat bantu. Secara minimal alat bantu tersebut berupa beberapa sebuah pertanyaan yang akan ditanyakan sebagai catatan, serta alat tulis untuk menuliskan jawaban yang diterima. Beberapa pertanyaan ini disebut dengan pedoman wawancara (interview guide) atau instrumen pengumpulan data. Maka dalam menggunakan metode wawancara, instrumennya adalah pedoman wawancara.

E. Tahap-tahap Penelitian

Tahapan penelitian, bahwa penelitian ini harus memenuhi beberapa tahapan didalam penelitian terlebih dahulu, berikut adalah tahapan yang harus dilaksanakan oleh seorang peneliti:

1. Tahap Pra Penelitian

Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan studi pendahuluan, yaitu suatu kegiatan untuk melihat lokasi mana yang dijadikan objek penelitian serta pengumpulan data-data secukupnya yang dijadikan acuan dalam penyusunan usulan penelitian. Setelah diperoleh data yang cukup maka diambillah suatu kesimpulan bahwa yang dijadikan sebagai suatu objek dan tempat penelitian adalah Dinas Pendapatan Kota Bandung.

Adapun yang dijadikan masalah dalam penelitian ini adalah penerapan sistem self assesment pada pajak parkir untuk mencapai target Pajak Daerah Dinas


(34)

62

Nur Fadilah, 2012

Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Pendapatan Kota Bandung. Tahap selanjutnya penulis menetapkan fokus masalah yang akan diteliti berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan. Untuk melakukan kegiatan operasional penelitian diperlukan perizinan dari berbagai instansi yang berwenang dalam hubungannya dengan masalah yang diteliti.

Lebih jelasnya, sebelum melaksanakan penelitian terlebih dahulu peneliti memaparkan proses perizinan, yaitu sebagai berikut:

1) Mengajukan surat permohonan ijin kepada Ketua Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan dan mendapat surat rekomendsi dari Dekan FPIPS UPI untuk mengadakan observasi dalam pencarian data sebuah penelitian tentang pembayaran Pajak Daerah secara self assesment, yang akan diajukan untuk memenuhi syarat gelar sarjana pendidikan.

2) Surat permohonan ijin penelitian tersebut, untuk disampaikan kepada Badan Kesatuan Bangsa, Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat (BKPPM) Kota Bandung untuk mengadakan observasi dalam pencarian data sebuah penelitian tentang pembayaran Pajak Daerah secara self assesment pada Dinas Pendapatan Kota Bandung.

2. Tahap Pelaksanaan Lapangan

Pelaksanaan penelitian dimaksudkan untuk mengumpulkan data dari subjek penelitian dan mencatat segala sesuatu yang menjadi fenomena melalui pengamatan penelitian. Pengumpulan data ini dilakukan pada sebagian pegawai dan pejabat Dinas Pendapatan Kota Bandung, atau wajib pajak khususnya pada pajak parkir.


(35)

63

Nur Fadilah, 2012

Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Tahap pelaksanaan lapangan, peneliti menjadikan dua bentuk tahapan untuk dijadikan proses dalam pekerjaan lapangan yang akan diteliti:

1) Pengamatan, dalam hal ini yang dilakukan oleh peneliti yaitu dengan cara melihat dari luar dan tanpa melibatkan langsung dari subjek penelitian.

2) Wawancara, dalam hal ini yang dilakukan oleh peneliti yaitu dengan cara melihat dari dalam dan melibatkan langsung dari subjek penelitian yang dianggap mempunyai pengetahuan terhadap situasi dan kondisi lapangan.

Menurut Arikunto (2010:270) menjelaskan bahwa, ada dua macam pedoman wawancara:

1) Pedoman wawancara tidak terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan. Tentu saja kreativitas pewawancara sangat diperlukan, bahkan hasil wawancara dengan jenis pedoman ini lebih banyak tergantung dari pewawancara. Pewawancaralah sebagai pengemudi jawaban responden. Jenis interviu ini cocok untuk penelitian khusus.

2) Pedoman wawancara terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang disusun secara terperinci sehingga menyerupai check-list. Pewawancara tinggal membubuhkan tanda v (check) pada nomor yang sesuai.

Pedoman wawancara tersebut, peneliti lebih mengutamakan pertanyaan terbuka dengan teknik wawancara atau dalam keterangan tersebut yaitu berpacu pada pedoman wawancara tidak terstruktur. Dengan demikian diharapkan akan memperoleh data yang lengkap dari subjek yang diteliti.

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Penelitian ini mendasarkan pada metode analisis data kualitatif. Bogdan dan Biklen dalam Moleong (2007:248) berpendapat bahwa:

“Penelitian kualitatif adalah “upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola,


(36)

64

Nur Fadilah, 2012

Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

menemukan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain”.

Berdasarkan pengertian tersebut dan yang sudah dipaparkan dalam metode penelitian, bahwa penelitian kualitatif ini melalui pendekatan secara metode analisis, maka peneliti beranggapan bahwa data yang dicari itu nyata untuk dicermati oleh peneliti yang diolah secara langsung maupun tidak langsung, dimana yang langsung ini bisa melalui observasi maupun wawancara sedangkan yang tidak langsungnya bisa melalui studi dokumentasi maupun literatur.

1. Reduksi Data

Menurut Soedjono (2011:59), berpendapat tentang reduksi data bahwa “reduksi data adalah proses analisis data yang dilakukan untuk mereduksi dan merangkum hasil-hasil penelitian dengan menitik beratkan pada hal-hal yang dianggap penting oleh peneliti”.

Pada dasarnya, reduksi data bertujuan untuk mempermudah dalam pemahaman terhadap data yang telah terkumpul sehingga data yang direduksi memberikan gambaran lebih terinci dalam penelitian, maka peneliti dalam teknik pengolahan dan analisis data penelitian ini, mencari data yang relevan dengan sebanyak-banyaknya supaya kebenaran penelitian ini tidak dipertanyakan atau diragukan lagi.

2. Display Data

Menurut Soedjono (2011:59), bahwa “display data adalah data-data hasil penelitian yang sudah tersusun secara terperinci unutk memberikan gambaran penelitian secara utuh”.


(37)

65

Nur Fadilah, 2012

Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Permainan data atau data yang terkumpul secara terperinci dan menyeluruh maka dicari pola hubungannya untuk mengambil sebuah kesimpulan yang sangat tepat dalam penelitian dan penyajian data, selanjutnya disusun dalam bentuk uraian atau laporan sesuai dengan hasil penelitian yang diperoleh dalam data-data akhir yang sudah sesuai diteliti.

3. Kesimpulan/Verifikasi

Penarikan kesimpulan atau verifikasi merupakan tujuan utama analisis data kualitatif yang dilakukan sejak awal, dimaksudkan untuk memberikan makna terhadap data yang telah dianalisis. Kesimpulan dibuat dalam bentuk pernyataan yang disesuaikan berdasarkan permasalahan yang diteliti agar mudah dipahami dengan mengacu pada penelitian.

Penelitian ini, penulis menarik sebuah kesimpulan atau memverifikasi pertama harus memperoleh berbagai data dari berbagai sumber, seperti menurut Seiddel dalam Moleong (2007:248) sebagaimana menjelaskan bahwa proses berjalannya pengolahan dan analisis data, yaitu sebagai berikut:

1) Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberi kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri.

2) Mengumpulkan, memilah-milah, mengklarifikasikan, mensintesiskan, membuat ikhtisar, dan membuat indeksnya.

3) Berpikir, dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna, mencari dan menemukan pola dan hubungan-hubungan, dan membuat temuan-temuan umum.

Berdasarkan beberapa hal tersebut, yang sudah dijelaskan dalam paragaf sebelumnya bahwa kesimpulan dibuat dalam bentuk pernyataan yang disesuaikan berdasarkan permasalahan yang diteliti agar mudah dipahami dengan mengacu pada penelitian, yaitu dengan cara metode pedoman wawancara atau studi


(38)

66

Nur Fadilah, 2012

Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

dokumentasi. Merupakan tujuan utama analisis data kualitatif yang dilakukan sejak awal, dimaksudkan untuk memberikan makna terhadap data yang telah dianalisis.

a. Perpanjang Pengamatan

Dalam perpanjang pengamatan ini, sejauh mana data hasil penelitian itu benar atau tidaknya sesuai dengan keadaan dilapangan. Maka peneliti akan mengecek kembali kelapangan untuk mengkredibelkan data atau data tersebut sudah benar-benar sesuai, jadi selesailah pengamatan ini dalam penelitian.

b. Meningkatkan Ketekunan

Menurut Sugiyono (2010:272), menjelaskan bahwa “meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan”.

Berdasarkan pengertian tersebut, bahwa meningkatkan suatu ketekunan dalam penelitian ini berdasarkan sumber dari buku dan karya ilmiah orang lain yang jelas dalam penelitiannya. Maka penelitian ini dalam pengamatan insya allah dilakukan secara terus menerus untuk memperoleh hasil atau gambaran penelitian yang nyata atau sebenar-benarnya tentang permasalahan yang sedang diteliti dan dengan cara tersebut dari sebuah makna kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis.

c. Triangulasi

Triangulasi menurut Wiersma dalam Sugiyono (2010:273) mengutarakan bahwa “triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai cara, dan berbagai waktu”.


(39)

67

Nur Fadilah, 2012

Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Berdasarkan hal tersebut, bahwa triangulasi dalam pengujian data yang sebenar-benarnya dilapangan atau dapat diartikan penguji kredibilitas data itu sebagai pengecek data dari berbagai sumber, cara/teknik pengumpulan data maupun waktu dalam menguji data tersebut, maka penelitian ini dilakukan terhadap informasi yang diberikan subjek penelitian. Adapun gambaran triangulasi penelitian ini yaitu sebagai berikut:

Gambar 3.1

Triangulasi Sumber dengan Tiga Sumber

Sumber : Diolah oleh peneliti, 2011

Menurut Sugiyono (2010:274) menjelaskan bahwa “triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber”.

Gambar 3.2

Triangulasi Cara/Teknik Pengumpulan Data dengan Tiga Sumber

Sumber : Diolah oleh peneliti, 2011

Wawancara Observasi

Studi Literatur

Pegawai Dinas Pendapatan Penyelenggara Parkir

Kota Bandung


(40)

68

Nur Fadilah, 2012

Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Triangulasi Teknik, untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Dalam melakukan triangulasi teknik ini, data diperoleh dengan wawancara, lalu di cek dengan observasi, dokumentasi atau studi literatur.

Gambar 3.3

Triangulasi Waktu dengan Tiga Sumber

Sumber : Diolah oleh peneliti, 2011

Triangulasi waktu, untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan wawancara, observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. Dengan melakukan triangulasi waktu ini maka kita akan mengetahui hasil-hasil wawancara yang dilakukan terhadap narasumber pada waktu yang berbeda-beda juga, sehingga akan memperoleh perbandingan data yang diperoleh dari berbagai waktu yang kita lakukan selama proses penelitian.

d. Mendiskusikan dengan Orang Lain

Dalam melaksanakan penelitian, peneliti selalu melakukan diskusi dengan orang lain untuk bertukar pikiran atau pendapat. Hal tersebut dilakukan guna mendapatkan kritik atau saran mengenai masalah yang sedang diteliti. Selain itu, Bulan ke-I  II Penelitian Bulan ke-V  VI Penelitian


(41)

69

Nur Fadilah, 2012

Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

dengan melakukan diskusi peneliti dapat mengetahui kelemahan atau kekurangan data.

e. Menggunakan Bahan Referensi

Dalam menggunakan bahan refrensi merupakan upaya yang dilakukan untuk meningkatkan keabsahan informasi untuk dibutuhkan dengan menggunakan dukungan bahan referensi yang cukup. Demikian selain itu, peneliti juga menggunakan alat perekam untuk mewawancara agar dapat mempertahankan keaslian data, dan mengupayakan referensi yang cukup merupakan menyediakan semaksimal mungkin sumber data seperti buku, karya ilmiah, surat kabar, media elektronik serta realitas lapangan seperti catatan lapangan yang lainnya.

f. Mengadakan Member Chack

Member chek dimaksudkan untuk memeriksa keabsahan data yang dilakukan setiap akhir kegiatan wawancara. Pada akhir wawancara peneliti mengulangi garis besar data berdasarkan catatan peneliti dengan maksud agar sumber data atau subjek penelitian memperbaikinya apabila ada kekeliruan atau menambahnya kembali apabila masih kurang. Melalui member check ini diharapkan informasi yang diperoleh dapat digunakan dalam penulisan laporan sesuai dengan yang dimaksudkan sumber data.

G. Jadwal Penelitian


(42)

70

56 Tabel 3.1

JADWAL PENELITIAN

No. Tahap-tahap Penelitian Bulan

01 02 03 04 05 06 07

1. Persiapan Penyususnan Proposal Penelitian

Penyusunan Instrumen Penyususnan Konsultasi/Bimbingan

2. Pelaksanaan Pengumpulan Data

Pengelolaan Data Konsultasi/Bimbingan 3. Penulisan Laporan Akhirr Penyusunan Laporan

Konsultasi/Bimbingan Ujian Sidang

Wisuda Sumber : Diolah kembali pada tahun 2011


(43)

123

Nur Fadilah, 2012

Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Setelah melakukan penelitian, maka penulis mengambil kesimpulan dari data dan fakta yang ada, dan memberikan rekomendasi sebagai pertimbangan dan masukan kepada pihak-pihak yang memerlukannya. Adapun kesimpulan dan rekomendasi tersebut, yaitu sebagai berikut:

A. Kesimpulan

1. Kesimpulan Umum

Berdasarkan analisis dan hasil pembahasan, dapat diambil kesimpulan umum yaitu secara garis besar, Dinas Pendapatan Kota Bandung sudah melaksanakan pelayanan secara efektif, yaitu kualitas pelayanan dalam penerapan sistem self assesment terhadap pajak daerah khususnya yang diteliti yaitu pajak parkir khususnya di Kota Bandung yang sudah dapat dirasakan secara langsung oleh wajib pajak maupun masyarakat dalam hal pembangunan dan dinilai baik. Hal ini dibuktikan dengan indeks kepuasan wajib pajak dengan pelayanan yang diberikan oleh Dinas Pendapatan Kota Bandung.

2. Kesimpulan Khusus

Adapun kesimpulan khusus dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut: 1) Prosedur penerapan sistem self assesment pada pajak parkir dari Dinas

Pendapatan di Kota Bandung merupakan suatu sistem perpajakan yang memberikan kepercayaan dan tanggung jawab kepada wajib pajak untuk berinisiatif mendaftarkan dirinya untuk mendapatkan NPWP (nomor pokok


(44)

124

Nur Fadilah, 2012

Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

wajib pajak), maupun dalam menghitung, memperhitungkan, membayar dan melaporkan sendiri pajak terutangnya. Hal tersebut berdasarkan pada suatu sistem yang diembannya dalam penerapan pembayaran pajak secara self assesment. Mengenai Tax Self Assesment System (terlampir dalam gambar 5.1).

2) Pelaksanaan sosialisasi yang telah dilakukan oleh Dinas Pendapatan Kota Bandung mengenai penerapan sistem self assesment pada pajak parkir, sosialisasi yang dilakukan itu dengan pengarahan kepada semua wajib pajak daerah dalam pertemuan untuk menjelaskan kepada wajib pajak daerah tentang tata cara pelaksanaan sistem self assesment.

3) Efisiensi dan efektivitas dari sistem self assesment ini terhadap kepuasan wajib pajak parkir itu sudah efektif, yang menjadi persyaratannya yaitu: pertama, membawa data atau Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) dari pemberian dinas dalam perincian pajaknya sendiri dan wajib pajak bisa menghitung dengan jelas pajak terutangnya dalam pajak daerah yang dibayar; kedua, tinggal membayar pajak terutangnya dengan membawa SKPD tersebut. Jadi hanya segitu saja untuk persyaratan yang harus dipenuhi oleh wajib pajak dalam membayarkan pajak daerah pada sistem self assesment. 4) Kendala yang dihadapi Dinas Pendapatan Kota Bandung tentang penerapan

sistem self assesment pada pajak parkir, yaitu: Pertama, kurang maksimal sosialisasi yang dilakukan oleh dinas; kedua, sewaktu mensosialisasikan dalam pertemuan kepada wajib pajak masih ada saja ketidak hadiran wajib pajak terhadap pelaksanaannya tersebut; ketiga, masih banyak wajib pajak


(45)

125

Nur Fadilah, 2012

Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

daerah yang belum bisa memahami pembayaran pajak daerahnya secara sistem self assesment; keempat, permasalahan pembukuan dalam mengevaluasi dan bukan salah dinas bila wajib pajak tidak membayar kewajiban membayar pajak terutangnya pada jatuh tempo, maka wajib pajak akan dikenakan denda sebesar 2% dalam pembayarannya atau akan diberi SKPDKB atau SKPDKBT.

5) Solusi yang diberikan dalam kendala yang dihadapi Dinas Pendapatan Kota Bandung tentang penerapan sistem self assesment pada pajak parkir, bahwa solusi yang harus dilakukan oleh dinas atau aparat dari Pemerintahan Kota Bandung, yaitu: Pertama, sering melakukan sosialisasi kepada wajib pajak untuk meminimalisirkan kesalah pahaman antara aparatur perpajakan daerah dengan wajib pajak tentang Program Kerja (PROKER) yang akan dijalankan; kedua, mengadakan rapat bulanan secara rutin sebagai program evaluasi terhadap segala kinerja dalam menjalankan tugas dan wewenag yang diembannya sebagai instansi dari pemerintahan daerah.

B. Rekomendasi

1. Untuk Dinas Pendapatan Kota Bandung

Ada pun rekomendasi dari penulis untuk Dinas Pendapatan Kota Bandung adalah sebagai berikut:

1) Sebagai lembaga yang telah dikenal baik oleh masyarakat sebagai lembaga pelayanan publik yang prima dalam hal pelayanan yang optimal kepada wajib pajak, Dinas Pendapatan Kota Bandung harus senantiasa melakukan evaluasi yang bersifat komprehensif kepada seluruh sektor yang terlibat dalam proses


(46)

126

Nur Fadilah, 2012

Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

pelaksanaan penerapan pembayaran pajak daerah secara self assesment. Hal tersebut ditujukan untuk peningkatan kualitas pelayanan yang optimal ke depannya.

2) Perlu dilakukan eveluasi dan monitoring secara berkesinambungan agar proses penerapan sistem self assesment dapat ditingkatkan kualitasnya, dalam hal kemudahan mengakses sistem pendaftaran secara online, kejelasan prosedur pendaftaran dalam birokrasinya, sampai kenyamanan saat proses pembuatan hingga keluarnya Surat Pemberitahuan (SPT) yang diperlukan oleh wajib pajak parkir.

3) Orientasi publik perlu dikedepankan oleh Dinas Pendapatan Kota Bandung, karena semenjak berdirinya lembaga ini, sudah diciptakan dengan maksud untuk mengatasi berbagai masalah yang terjadi berkaitan dengan segala macam pendapatan khusunya dalam pendapatan daerah dalam hal pembangunan.

4) Prinsip-prinsip pelayanan yang baik harus menyertai setiap kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Pendapatan Kota Bandung, karena pada hakikatnya Dinas Pendapatan Kota Bandung ada demi masyarakat, dan pada akhirnya akan tercipta suatu sistem tata kepemerintahan yang baik yang kita dambakan keberadaannya (good governance). Tentu harus disertai dengan semangat perubahan untuk menciptakan itu semua. Hal ini membutuhkan kerja sama semua stake holder yang terkait dengan perkembangan Dinas Pendapatan Kota Bandung sendiri. Apabila hal-hal yang telah diutarakan tersebut sudah


(47)

127

Nur Fadilah, 2012

Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

terlaksana, bukan tidak mungkin indeks pelayanan publik Indonesia bisa sejajar dengan negara-negara yang lainnya.

2. Untuk Wajib Pajak Parkir Kota Bandung

Ada pun rekomendasi dari penulis untuk wajib pajak parkir Kota Bandung adalah sebagai berikut:

1) Wajib pajak khusunya wajib pajak parkir sebagai pengguna jasa layanan umum, yang dilakukan oleh Dinas Pendapatan Kota Bandung merupakan subjek dari pelayanan publik. Oleh karena itu, diharapkan wajib pajak dapat ikut berpartisipasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan dengan cara menggunakan jasa layanan sesuai dengan prosedur yang berlaku.

2) Selain itu, wajib pajak khusunya pajak parkir diharapkan aktif untuk memberikan saran untuk perkembangan Dinas Pendapatan Kota Bandung ke depannya agar kualitas pelayanan yang diberikan Dinas Pendapatan Kota Bandung semakin baik dan semakin dipercaya oleh masyarakat maupun wajib pajak daerah, sehingga mereka tidak ragu lagi untuk melakukan kewajibannya untuk membayar pajak dan sebagai lembaga yang berwenang untuk mengelola keuangan dalam bentuk pembangunan daerah demi kelangsungan hidup bersama.

3) Masyarakat maupun wajib pajak perlu bekerja sama dengan Dinas Pendapatan Kota Bandung untuk meningkatkan kualitas pelayanan, sehingga terjadi hubungan yang sinergis dan konstruktif antara Dinas Pendapatan dan wajib pajak demi terciptanya pelayanan publik yang berkualitas.


(48)

128

Nur Fadilah, 2012

Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

3. Untuk Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

Penulis perlu menyampaikan rekomendasi bagi khususbya jurusan Pendidikan Kewarganegaraan, karena Pendidikan Kewarganegaraan dituntut untuk mampu memahami berbagai kejadian yang terjadi dalam sistem kepemerintahan di negara kita ini. Ada pun rekomendasinya adalah sebagai berikut.

1) Mahasiswa perlu meningkatkan ilmu dan wawasannya mengenai sistem kepemerintahan, agar dapat memahami segala kejadian dan fenomena yang ada dalam sistem kepemerintahan negara Indonesia, dan pada akhirnya akan mendapatkan solusi atas permasalahan yang terjadi. Mahasiswa hendaknya melakukan berbagai kajian-kajian tentang sistem pemerintahan dan kebijakan publik yang berkaitan erat dengan kehidupan akademik. Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa memiliki pemikiran kritis dan konstruktif yang bisa digunakan dalam membangun kualitas sumber daya yang berguna untuk membantu meningkatkan kualitas pelayanan publik yang optimal.

2) Mata Kuliah yang terkait dalam pembahasan skripsi ini, penulis mengharapkan pembaca buku/laporan (skripsi) ini, para pembaca akan mengalami pengayaan wawasan dan pengetahuan mengenai aspek-aspek pada mata kuliah hukum pajak dan sistem pemerintahan daerah secara menyeluruh di Pendidikan Kewarganegaraan. Semoga skripsi ini memberi manfaat bagi para dosen atau mahasiswa khususnya para pembaca, praktisi hukum dan masyarakat umum mencari transparan mengenai pemerintahan serta


(49)

129

Nur Fadilah, 2012

Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

perkembangan ilmu hukum pajak itu sendiri di tanah air tercinta ini (Indonesia).


(50)

131

Nur Fadilah, 2012

Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Brotodihardjo. (2008). Pengatar Ilmu Hukum Pajak. Bandung : PT. Refika Aditama.

Soemitro, Rochmat. (1986). Hukum Pajak Internasional Indonesia Perkembangan dan Pengaruhnya. Bandung : PT. Eresco

Siahaan, Marihot P. (2005). Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Jakarta : PT. Raja Grapindo Persada.

Darwin. (2010). Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Jakarta : Mitra Wacana Media.

Suriakusumah dan Bestari, Prayoga. (2009). Sistem Pemerintahan daerah. Bandung : Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan.

Sedarmayanti. (2009). Reformasi Administrasi Publik, dan Kepemimpinan Masa Depan (Mewujudkan Pelayanan Prima dan Kepemeintahan yang Baik). Bandung : PT Refika Aditama.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Bandung : CV. Alfabeta.

Arikunto, Suarsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Santosa, J. Hari dan Kosasih, E. (2010). Kiat Sukses Sang Editor. Bandung : CV. Yrama Widya.

Moleong, Lexy J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Offset.

Karya Ilmiah, Undang-undang, Internet dan Sumber lain:

Soedjono, Hendri. (2011). Persepsi Masyarakat Tentang Kinerja Pemerintah (Studi Deskriptif Analitis terhadap Pemerintah Desa Ciloto Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur). Skripsi Sarjana pada Pendidikan

Kewarganegaraan FPIPS UPI Bandung : Tidak diterbitkan.


(1)

126

pelaksanaan penerapan pembayaran pajak daerah secara self assesment. Hal tersebut ditujukan untuk peningkatan kualitas pelayanan yang optimal ke depannya.

2) Perlu dilakukan eveluasi dan monitoring secara berkesinambungan agar proses penerapan sistem self assesment dapat ditingkatkan kualitasnya, dalam hal kemudahan mengakses sistem pendaftaran secara online, kejelasan prosedur pendaftaran dalam birokrasinya, sampai kenyamanan saat proses pembuatan hingga keluarnya Surat Pemberitahuan (SPT) yang diperlukan oleh wajib pajak parkir.

3) Orientasi publik perlu dikedepankan oleh Dinas Pendapatan Kota Bandung, karena semenjak berdirinya lembaga ini, sudah diciptakan dengan maksud untuk mengatasi berbagai masalah yang terjadi berkaitan dengan segala macam pendapatan khusunya dalam pendapatan daerah dalam hal pembangunan.

4) Prinsip-prinsip pelayanan yang baik harus menyertai setiap kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Pendapatan Kota Bandung, karena pada hakikatnya Dinas Pendapatan Kota Bandung ada demi masyarakat, dan pada akhirnya akan tercipta suatu sistem tata kepemerintahan yang baik yang kita dambakan keberadaannya (good governance). Tentu harus disertai dengan semangat perubahan untuk menciptakan itu semua. Hal ini membutuhkan kerja sama semua stake holder yang terkait dengan perkembangan Dinas Pendapatan Kota Bandung sendiri. Apabila hal-hal yang telah diutarakan tersebut sudah


(2)

127

terlaksana, bukan tidak mungkin indeks pelayanan publik Indonesia bisa sejajar dengan negara-negara yang lainnya.

2. Untuk Wajib Pajak Parkir Kota Bandung

Ada pun rekomendasi dari penulis untuk wajib pajak parkir Kota Bandung adalah sebagai berikut:

1) Wajib pajak khusunya wajib pajak parkir sebagai pengguna jasa layanan umum, yang dilakukan oleh Dinas Pendapatan Kota Bandung merupakan subjek dari pelayanan publik. Oleh karena itu, diharapkan wajib pajak dapat ikut berpartisipasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan dengan cara menggunakan jasa layanan sesuai dengan prosedur yang berlaku.

2) Selain itu, wajib pajak khusunya pajak parkir diharapkan aktif untuk memberikan saran untuk perkembangan Dinas Pendapatan Kota Bandung ke depannya agar kualitas pelayanan yang diberikan Dinas Pendapatan Kota Bandung semakin baik dan semakin dipercaya oleh masyarakat maupun wajib pajak daerah, sehingga mereka tidak ragu lagi untuk melakukan kewajibannya untuk membayar pajak dan sebagai lembaga yang berwenang untuk mengelola keuangan dalam bentuk pembangunan daerah demi kelangsungan hidup bersama.

3) Masyarakat maupun wajib pajak perlu bekerja sama dengan Dinas Pendapatan Kota Bandung untuk meningkatkan kualitas pelayanan, sehingga terjadi hubungan yang sinergis dan konstruktif antara Dinas Pendapatan dan wajib pajak demi terciptanya pelayanan publik yang berkualitas.


(3)

128

3. Untuk Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

Penulis perlu menyampaikan rekomendasi bagi khususbya jurusan Pendidikan Kewarganegaraan, karena Pendidikan Kewarganegaraan dituntut untuk mampu memahami berbagai kejadian yang terjadi dalam sistem kepemerintahan di negara kita ini. Ada pun rekomendasinya adalah sebagai berikut.

1) Mahasiswa perlu meningkatkan ilmu dan wawasannya mengenai sistem kepemerintahan, agar dapat memahami segala kejadian dan fenomena yang ada dalam sistem kepemerintahan negara Indonesia, dan pada akhirnya akan mendapatkan solusi atas permasalahan yang terjadi. Mahasiswa hendaknya melakukan berbagai kajian-kajian tentang sistem pemerintahan dan kebijakan publik yang berkaitan erat dengan kehidupan akademik. Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa memiliki pemikiran kritis dan konstruktif yang bisa digunakan dalam membangun kualitas sumber daya yang berguna untuk membantu meningkatkan kualitas pelayanan publik yang optimal.

2) Mata Kuliah yang terkait dalam pembahasan skripsi ini, penulis mengharapkan pembaca buku/laporan (skripsi) ini, para pembaca akan mengalami pengayaan wawasan dan pengetahuan mengenai aspek-aspek pada mata kuliah hukum pajak dan sistem pemerintahan daerah secara menyeluruh di Pendidikan Kewarganegaraan. Semoga skripsi ini memberi manfaat bagi para dosen atau mahasiswa khususnya para pembaca, praktisi hukum dan masyarakat umum mencari transparan mengenai pemerintahan serta


(4)

129

perkembangan ilmu hukum pajak itu sendiri di tanah air tercinta ini (Indonesia).


(5)

131

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Brotodihardjo. (2008). Pengatar Ilmu Hukum Pajak. Bandung : PT. Refika Aditama.

Soemitro, Rochmat. (1986). Hukum Pajak Internasional Indonesia Perkembangan

dan Pengaruhnya. Bandung : PT. Eresco

Siahaan, Marihot P. (2005). Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Jakarta : PT. Raja Grapindo Persada.

Darwin. (2010). Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Jakarta : Mitra Wacana Media.

Suriakusumah dan Bestari, Prayoga. (2009). Sistem Pemerintahan daerah. Bandung : Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan.

Sedarmayanti. (2009). Reformasi Administrasi Publik, dan Kepemimpinan Masa

Depan (Mewujudkan Pelayanan Prima dan Kepemeintahan yang Baik).

Bandung : PT Refika Aditama.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Bandung : CV. Alfabeta.

Arikunto, Suarsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Santosa, J. Hari dan Kosasih, E. (2010). Kiat Sukses Sang Editor. Bandung : CV. Yrama Widya.

Moleong, Lexy J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Offset.

Karya Ilmiah, Undang-undang, Internet dan Sumber lain:

Soedjono, Hendri. (2011). Persepsi Masyarakat Tentang Kinerja Pemerintah

(Studi Deskriptif Analitis terhadap Pemerintah Desa Ciloto Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur). Skripsi Sarjana pada Pendidikan


(6)

132

Undang-undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (Susunan dalam Satu Naskah).

Undang-undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

Undang-undang Republic Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Rambe A. (2009, 10 Oktober). Pengaruh Penerapan Self Assessment System

Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Badan Pada KPP DKI Jakarta Khususnya Jakarta Pusat. [Online]. Tersedia : http://t1k4r.wordpress.com/

2009/10/10/pengaruh-penerapan-self-assessment-system-terhadap-tingkat- kepatuhan-wajib-pajak-badan-pada-kpp-dki-jakarta-khususnya-jakarta-pusat/ [03 Januari 2012]

Fatimah, S. (2010). Pengaruh Pelayanan Sistem Pembayaran Secara On-Line

Terhadap Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor Pada Dinas Pendapatan dan Pemberdayaan Aset Daerah Up3ad Kota Surakarta Beserta Unit Pelayanan Sistem Administrasi Manunggal di Bawah Satu

Atap (Samsat) Kota Surakarta. [Online]. Tersedia :

http://www.169352009201009441.pdf. [26 Febuari 2011]

Dinas Pendapatan Kota Bandung Dinas Pendapatan. [Online]. Tersedia : http:// www.bandung.go.id/c/9/?fa=dilemtek.detail&id=17. [25 Febuari 2011] Giddens. (1994). Pengertian Sosialisasi Menurut Para Ahli. [Online]. Tersedia :

http://www.scribd.com/doc/27119983/A-Sosialisasi-1-Pengertian-Sosiali sasi-Menurut-Para. [27 Febuari 2011]

Hidayat. (1986). Pengertian Efektifitas. [Online]. Tersedia : http://dansite.wordpr ess.com/2009/03/28/pengertian-efektifitas/. [27 Febuari 2011].

Dinas Pendapatan Kota Bandung. (2008). Realisasi Pajak Reklame Pada

Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung Anggaran Tahun 2008. Bandung :

Dispenda.

Dinas Pendapatan Kota Bandung. (2009). Realisasi Pajak Reklame Pada

Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung Anggaran Tahun 2009. Bandung :

Dispenda.

Dinas Pendapatan Kota Bandung. (2010). Realisasi Pajak Reklame Pada

Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung Anggaran Tahun 2010. Bandung :