ANALISIS PREFERENSI WISATAWAN TERHADAP PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA DI CIPANAS CILEUNGSING KABUPATEN SUMEDANG.

(1)

2045/UN.40.2.5.1/PL/2014

ANALISIS PREFERENSI WISATAWAN TERHADAP PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA DI CIPANAS CILEUNGSING

KABUPATEN SUMEDANG

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pariwisata Program Studi Manajemen Resort & Leisure

Oleh HanisaAprilia

1001496

PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

2045/UN.40.2.5.1/PL/2014

Analisis Preferensi Wisatawan Terhadap Pengembangan Atraksi

Wisata di Cipanas Cileungsing Kabupaten Sumedang

Oleh Hanisa Aprilia

1001496

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pariwisata pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Hanisa Aprilia 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

4 Juli 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

2045/UN.40.2.5.1/PL/2014

LEMBAR PENGESAHAN

HANISA APRILIA 1001496

ANALISIS PREFERENSI WISATAWAN TERHADAP PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA DI CIPANAS CILEUNGSING KABUPATEN

SUMEDANG

Disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing I

Prof. Dr. H. Darsiharjo, M. S. NIP. 19620921 198603 1 005

Pembimbing II

Rosita, S.S., M. A. NIP. 19781019 200604 2 001

Mengetahui

Ketua Program Studi Manajemen Resort & Leisure

Fitri Rahmafitria, SP.,M.Si. NIP. 19741018 200812 2 001


(4)

Hanisa Aprilia, 2014

ABSTRAK

ANALISIS PREFERENSI WISATAWAN TERHADAP PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA DI CIPANAS CILEUNGSING

KABUPATEN SUMEDANG Oleh :

Hanisa Aprilia NIM: 1001496

Cipanas Cileungsing merupakan suatu kawasan wisata yang memiliki potensi SDA berupa air panas. Masalah yang terdapat di Cipanas Cileungsing adalah kurangnya pengembangan khususnya pengembangan atraksi wisata. Maka dalam penelitian ini penulis memfokuskan pada analisis pengembangan atraksi wisata di Cipanas Cileungsing, namun sesuai dengan preferensi wisatawan.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian dengan analisis deskriptif dan pendekatan kualitatif. Penulis mengadakan observasi untuk melihat bagaimana kondisi atraksi wisata saat ini dan melakukan wawancara pada pihak pengelola Cipanas Cileungsing untuk mengetahui rencana pengembangan atraksi. Selanjutnya melakukan penyebaran angket yang bertujuan untuk mendapatkan preferensi wisatawan mengenai rencana pengembangan atraksi yang akan dilakukan pengelola.

Selain mengembangkan atraksi wisata yang telah ada di Cipanas Cileungsing. Pengelolapun memiliki rencana menambah atraksi wisata di Cipanas Cileungsing. Yaitu dengan menambah kawasan wisata waterboom dan SPA. Dari kuisioner yang telah disebarkan kepada 50 wisatawan, untuk mengetahui kondisi atraksi wisata dan fasilitas di Cipanas Cileungsing didapatkan hasil bahwa sebagian besar fasilitas dan atraksi wisata di Cipanas Cileungsing berkondisi buruk. Maka dari itu sangat membutuhkan pengembangan dan pemeliharaan. Pihak pengelola telah berencana mengembangkan waterboom dan SPA di Cipanas Cileungsing. Terhadap kedua rencana pengelola didapatkan hasil dari data angket bahwa 92,4 % wisatawan sangat setuju dengan pengembangan waterboom dan 40 % wisatawan yang setuju pengembangan SPA. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengembangan yang sesuai dengan preferensi wisatawan di Cipanas Cileungsing adalah pengembangan waterboom.


(5)

Hanisa Aprilia, 2014

Analisis Preferensi Wisatawan Terhadap Pengembangan Atraksi Wisata Di Cipanas Cileungsing

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii ABSTRACT

TOURIST PREFERENCE ANALYSIS TOWARD

TOURIST ATTRACTION DEVELOPMENT IN CIPANAS CILEUNGSING KABUPATEN SUMEDANG

by: Hanisa Aprilia NIM: 1001496

Cipanas Cileungsing is a tour destination that has a hot spring as a natural potential. The problem that Cipanas Cileungsing has is the less of development, especially in tourist attraction. In this research, writer focused on how to analysis tourist attraction in Cipanas Cileunging, based on tourist preference.

This research used analyze and descriptive method and qulitative approach. The writer observed to see tourist attraction conditions now and interviews the management in Cipanas Cileungsing to know the plan of attraction development. and then furthermore spread the questionnaire that have a purpose to get tourist preference about that plan of attraction development.

Beside to develop the tourist attraction there are in Cipanas Cileungsing. The management is have plan to increase tourist attraction in Cipanas Cileungsing are increase waterboom and SPA. Base from the quisioner that divide to 50 tourist to know tourist attraction and facilities condition in Cipanas Cileungsing. The writer get the result that all of them the facilities and tourist attraction in Cipanas Cileungsing have bad condition. And then that is still need the develop and maintenance. The management have plan to developing the waterboom and SPA in Cipanas Cileungsing. Based on two the management plan, writer get a result from questionnaire that 92,1% tourist are agree with the plan to develop the waterboom and 40% tourist ae agree with the plan to develop the SPA. Therefore, the development that appropiate with the tourist preference is the plan to develop the waterboom. In order to make the development planning become more appropriate to target, then the writer do SWOT analysis. Based on identification result eksternal and internal factor that influenced the existing of Cipanas Cileungsing. SWOT Result that use the writer for determine the step of solution that management can do.


(6)

(7)

Hanisa Aprilia, 2014

Analisis Preferensi Wisatawan Terhadap Pengembangan Atraksi Wisata Di Cipanas Cileungsing

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

vi DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Sistematika Penulisan ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

A. Pariwisata dan Kepariwisataan ... 9

B. Wisata ... 11

C. Wisatawan ... 12

D. Analisis ... 15

E. Pengembangan Pariwisata ... 15

F. Daya Tarik Wisata ... 17

G. Atraksi Wisata ... 18

H. Preferensi Wisatawan ... 20

I. Kerangka Pemikiran ... 22

BAB III METODE PENELITIAN... 23

A. Lokasi Penelitian ... 24

B. Situasi Sosial dan Subjek Situasi Sosial ... 24

1. Situasi Sosial ... 24


(8)

C. Teknik Pengumpulan Data ... 27

1. Data Primer ... 27

2. Data Sekunder ... 28

D. Oprasional Variabel ... 28

E. Definisi Operasional ... 30

F. Instrumen Penelitian ... 31

G. Analisis Data ... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 35

A. Profil Cipanas Cileungsing ... 35

1. Lokasi ... 35

2. Aksesibilitas ... 36

3. Air ... 37

4. Sejarah Cipanas Cileungsing ... 38

5. Struktur Organisasi Pengelola Cipanas Cileungsing ... 39

6. SDM Cipanas Cileungsing ... 40

7. Fasilitas Cipanas Cileungsing ... 41

8. Atraksi Wisata di Cipanas Cileungsing... 49

B. Rencana Pengembangan Atraksi Wisata Cipanas Cileungsing ... 55

C. Kondisi Fasilitas Dan Atraksi Wisata Di Cipanas Cileungsing Menurut Wisatawan ... 62

1. Karakteristik Wisatawan ... 62

2. Penilaian Wisatawan ... 66

3. Preferensi Wisatawan ... 67

4. Penilaian Wisatawan terhadap Kondisi Atraksi Wisata di Kawasan Wisata Cipanas Cileungsing ... 75

5. Penilaian Wisatawan Terhadap Kondisi Atraksi Wisata di Kawasan Wisata Cipanas Cileungsing ... 88

D. Pengembangan Atraksi Wisata di Cipanas Cileungsing Sesuai dengan Preferensi Wisatawan ... 97


(9)

Hanisa Aprilia, 2014

Analisis Preferensi Wisatawan Terhadap Pengembangan Atraksi Wisata Di Cipanas Cileungsing

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

viii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 102

A. Kesimpulan ... 102

B. Saran ... 103

DAFTAR PUSTAKA ... 104

LAMPIRAN ... 106


(10)

DAFTAR TABEL

1.1 Jumlah Kunjungan Wisatawan di Kabupaten Sumedang

2011-2013... 4

1.2 Jumlah Kunjungan Wisatawan Cipanas Cileungsing 2011-2013... 5

3.1 Kunjungan Wisatwan Cipanas Cileungsing tahun 2013 ... 26

3.2 Operasional Variabel ... 29

3.3 Instrumen Penelitian ... 30

3.4 Kriteria Nilai Bobot Alternatif ... 32

3.5 Penilaian Kelas Interval ... 33

4.1 Tarif Parkir Cipanas Cileungsing... 44

4.2 Tarif Masuk Cipanas Cileungsing ... 45

4.3 Tarif Masuk Area Kolam Rendam ... 45

4.4 Hasil Wawancara dengan Pengelola Cipanas Cileungsing ... 56

4.5 Hasil Wawancara Mengenai Water Boom ... 59

4.6 Hasil Wawancara Mengenai SPA ... 60

4.7 Skor Pendapat Skala Likert ... 66

4.8 Penilaian dan Kelas Interval ... 67

4.9 Tanggapan Responden terhadap Kebersihan Lokasi ... 67

4.10 Tanggapan Responden terhadap Pelayanan Karyawan ... 68

4.11 Tanggapan Responden terhadap Kondisi Fisik Jalan ... 69

4.12 Tanggapan Responden terhadap Kemudahan Aksesibilitas ... 70

4.13 Tanggapan Responden terhadap Keberagaman Fasilitas ... 71

4.14 Tanggapan Responden terhadap Keindahan Alam ... 73

4.15 Tanggapan Responden terhadap Penanganan Karyawan ... 74


(11)

Hanisa Aprilia, 2014

Analisis Preferensi Wisatawan Terhadap Pengembangan Atraksi Wisata Di Cipanas Cileungsing

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

x

4.17 Tanggapan Responden terhadap Gerbang Utama ... 76

4.18 Tanggapan Responden terhadap Tempat Parkir ... 77

4.19 Tanggapan Responden terhadap Tempat Tiket... 79

4.20 Tanggapan Responden terhadap Toilet ... 80

4.21 Tanggapan Responden terhadap Mushola ... 81

4.22 Tanggapan Responden terhadap Kamar Ganti ... 82

4.23 Tanggapan Responden terhadap Kantin ... 83

4.24 Tanggapan Responden terhadap Taman Bermain ... 84

4.25 Tanggapan Responden terhadap Penginapan... 85

4.26 Hasil Kuisioner Kondisi Fasilitas di Cipanas Cileungsing ... 87

4.27 Tanggapan Responden terhadap Pemandangan Alam ... 87

4.28 Tanggapan Responden terhadap Panggung Hiburan ... 88

4.29 Tanggapan Responden terhadap Kolam Rendam ... 90

4.30 Tanggapan Responden terhadap Pemandian Umum ... 91

4.31 Tanggapan Responden terhadap Kamar Rendam ... 92

4.32 Tanggapan Responden terhadap Kuda Renggong ... 93

4.33 Tanggapan Responden terhadap Toko Buah Tangan ... 95

4.34 Hasil Kuisioner Kondisi Atraksi Wisata di Cipanas Cileungsing ... 96

4.35 Tanggapan Responden terhadap Pengembangan Water Boom ... 97

4.36 Tanggapan Responden terhadap Pengembangan SPA ... 98


(12)

DAFTAR GAMBAR

1.1 Perkembangan Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara di

Indonesia tahun 2007-2011 ... 3

1.2 Kontribusi Cipanas Cileungsing Terhadap Jumlah Wisatawan di Kabupaten Sumedang ... 5

3.1 Situasi Sosial ... 25

3.2 Garis Kontinum ... 32

4.1 Peta Lokasi Cipanas Cileungsing ... 36

4.2 Mata Air Cipanas Cileungsing ... 38

4.3 Struktur Organisasi Cipanas Cileungsing ... 40

4.4 Petunjuk Arah Cipanas Cileungsing ... 42

4.5 Gerbang Utama Cipanas Cileungsing ... 42

4.6 Tempat Parkir Bus dan Truk ... 43

4.7 Tempat Parkir Mobil dan Motor ... 43

4.8 Tempat Tiket Cipanas Cileungsing ... 44

4.9 Toilet Cipanas Cileungsing ... 46

4.10 Mushola Cipanas Cileungsing ... 46

4.11 Kamar Ganti Cipanas Cileungsing ... 47

4.12 Kantin Cipanas Cileungsing ... 47

4.13 Taman Bermain Anak ... 48

4.14 Penginapan Cipanas Cileungsing ... 49

4.15 Panggung Hiburan ... 50

4.16 Pemandangan Alam ... 50


(13)

Hanisa Aprilia, 2014

Analisis Preferensi Wisatawan Terhadap Pengembangan Atraksi Wisata Di Cipanas Cileungsing

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

xii

4.18 Kolam Anak Cipanas Cileungsing ... 51

4.19 Pemandian Umum ... 52

4.20 Kamar Rendam... 53

4.21 Pertunjukan Kuda Renggong ... 54

4.22 Buah Tangan Khas ... 55

4.23 Warung Cipanas Cileungsing ... 55

4.24 Persentase Jenis Kelamin ... 62

4.25 Persentase Usia Responden ... 63

4.26 Persentase Jenis Pekerjaan Responden ... 64

4.27 Persentase Tingkat Pendidikan Responden ... 64

4.28 Persentase Penghasilan responden per-bulan ... 65

4.29 Garis Kontinum Kebersihan Lokasi ... 68

4.30 Garis Kontinum Pelayanan ... 69

4.31 Garis Kontinum Fisik Jalan ... 70

4.32 Garis Kontinum Kemudahan Aksesibilitas ... 71

4.33 Garis Kontinum Keragaman Fasilitas ... 72

4.34 Garis Kontinum Keindahan Alam Lokasi ... 73

4.35 Garis Kontinum Penanganan Complain ... 74

4.36 Garis Kontinum Petunjuk Arah ... 75

4.37 Garis Kontinum Gerbang Utama ... 77

4.38 Garis Kontinum Tempat Parkir ... 78

4.39 Garis Kontinum Tempat Tiket ... 79

4.40 Garis Kontinum Toilet ... 80

4.41 Garis Kontinum Mushola ... 82

4.42 Garis Kontinum Kamar Ganti ... 83

4.43 Garis Kontinum Kantin ... 84

4.44 Garis Kontinum Taman Bermain ... 85

4.45 Garis Kontinum Penginapan ... 86

4.46 Garis Kontinum Pemandangan Alam... 87


(14)

4.48 Garis Kontinum Kolam Rendam ... 91

4.49 Garis Kontinum Pemandian Umum ... 92

4.50 Garis Kontinum Kamar Rendam ... 93

4.51 Garis Kontinum Kuda Renggong ... 94

4.52 Garis Kontinum Toko Buah Tangan ... 95

4.53 Garis Kontinum Pengembangan Water Boom ... 96


(15)

1

Hanisa Aprilia, 2014

Analisis Preferensi Wisatawan Terhadap Pengembangan Atraksi Wisata Di Cipanas Cileungsing

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan terbesar di dunia yang diapit oleh dua Samudra dan juga dua Benua. Pada bagian barat laut Indonesia berbatasan dengan Benua Asia, pada bagian tenggara berbatasan dengan Benua Australia, pada bagian barat berbatasan dengan Samudra Hindia dan pada bagian timur berbatasan dengan Samudra Pasifik. Indonesia berada tepat di bawah garis khatulistiwa, dengan alam tropis kekayaan hayati yang berlimpah, dan budaya yang beragam. Indonesia adalah salah satu negara yang sebagian besar daerahnya adalah kepulauan, yang jumlahnya yaitu sebanyak 17.504, dan kepulauan utama di Indonesia antara lain Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Pulau Sulawesi, Pulau Kalimantan dan Pulau Irian. Namun dari semua jumlah pulau yang terdapat di Indonesia , sebanyak 7.870 diantaranya telah mempunyai nama dan 9.634 belum memiliki nama (Sugiama, 2013:4).

Selain kekayaan alam yang terdapat di Indonesia, Indonesia juga memiliki lebih dari 300 kelompok etnik atau suku bangsa yang didalam maing-masing etnik tersebut melekat budaya unik yang menarik. Dengan banyaknya pulau di Indonesia, maka Indonesia memiliki beragam suku dan budaya. Selain hal tersebut, Indonesia juga memiliki sumber daya alam yang sangat beragam. Mulai dari keindahan pegunungannya, keindahan pesisir pantainya, beragamnya flora dan fauna, beragamnya biota laut, sumber mata air yang melimpah dan sumber air panas. Dari kekayaan alam tersebutlah maka Indonesia merupakan negara yang sangat berpotensi untuk mengembangkan sektor pariwisata. (Sugiama,2013:4)

Awal mulanya sektor pariwisata mulai berkembang di Indonesia adalah pada tahun 1926 yang diawali dengan berdirinya travel agent di Jakarta yang diberi nama Lissonne Lindeman (LSLIND). Dan pada awal abad ke 20-an barulah mulai banyak berdiri hotel-hotel baik di kota maupun pedesaan. Perkembangan


(16)

2

kepariwisataan di Indonesia dibagi dalam tiga periode yaitu periode masa penjajahan Belanda, penjajahan Jepang dan setelah Indonesia merdeka.

Badan Kepariwisataan Dunia atau World Tourism Organization (UNWTO) telah menetapkan bahwa pariwisata dijadikan sebagai pemandu untuk pertumbuhan perekonomian, pendukung dalam pembangunan, pemeliharaan kelestarian lingkungan, pendukung berbagai sektor pembangunan, memajukan pengetahuan kepariwisataan dan pengembangan kebijakan kepariwisataan dunia (UNWTO, 2012). UNWTO memiliki anggota 155 negara termasuk Negara Indonesia. Visi kepariwisataan Indonesia adalah “Terwujudnya Indonesia sebagai negara tujuan pariwisata berkelas dunia, berdaya saing, berkelanjutan, mampu mendorong pembangunan daerah dan kesejahteraan rakyat. Pemerintah Indonesia telah meyakini bahwa pembangunan pariwisata dapat menumbuhkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini dinyatakan sebagai mana dalam UU No.10

tahun 2009 “ Bahwa pembangunan kepariwisataan diperlukan untuk mendorong pemerataan kesempatan berusaha dan memperoleh manfaat serta mampu

menghadapi tantangan perubahan kehidupan lokal, nasional dan global”.

Pariwisata di Indonesia sendiri semakin berkembang dan terus membaik dari tahun ketahunnya. Dan jumlah wisatawan pun semakin meningkat. Baik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. Pada awalnya wisatawan mancanegara maupun lokal lebih dominan berwisata ke Pulau Bali. Namun saat ini tidak hanya Pulau Bali yang dipilih para wisatawan untuk menghabiskan waktu berlibur. Bahkan pulau lainnya pun mulai banyak diminati wisatawan. Hal tersebut karena potensi-potensi wisata di Indonesia yang mulai di kembangkan.

Industri pariwisata di Indonesia menurut catatan The Travel and Tourism Competitiveness Report melaporkan pada tahun 2008, Indonesia berada di urutan 81 dunia. Pada tahun 2011, wisatawan Indonesia meningkat hingga mencapai 7.650.000 orang atau naik 10,74% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2010 sebanyak 7.000.000 orang (jurnal Management Resort & Leisure 2013) hal ini merupakan suatu prestasi yang cukup membanggakan dalam sektor pariwisata. Dan apabila kondisi ini terus bertahan, paling tidak pada tahun 2012 diprediksi jumlah kunjungan wisatawan akan mencapai 8.000.000.


(17)

3

Hanisa Aprilia, 2014

Analisis Preferensi Wisatawan Terhadap Pengembangan Atraksi Wisata Di Cipanas Cileungsing

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 1.1 : Perkembangan Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara di Indonesia Tahun 2007-2011

Sumber :Jurnal Management Resort & Leisure 2013

Walaupun jumlah wisatawan di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Namun masih jauh tertinggal dibandingkan dengan negara-negara lain yang berada di Asia. Hal ini menjadi permasalahan yang sangat kompleks bagi Negara Indonesia yang memang memiliki potensi di bidang pariwisata yang sangat beragam.

Ada beberapa aspek penyebab pariwisata di Indonesia belum mencapai keberhasilah sebagaimana yang diharapkan, diantaranya ada empat komponen yang perlu diperhatikan antara lain adalah atraksi wisata, aksesibilitas, amenity dan ansilari. Dari keempat komponen tersebut belum sepenuhnya diaplikasikan dalam pembangunan kawasan wisata di seluruh daerah di Indonesia. Dari keempat komponen tersebut atraksi wisata merupakan komponen terpenting dalam pengembangan kepariwisataan di Indonesia.

Menurut Yoeti (1996: 172) menjelaskan bahwa “Atraksi wisata adalah suatu usaha yang menyelengarakan pertunjukan kesenian, olahraga, pameran atau promosi dan bazar di tempat tertutup atau di tempat terbuka yang bersifat

temporer baik komersil maupun tidak komersil”. Dengan adanya atraksi wisata yang di kemas secara menarik maka hal tersebut akan menjadi magnet penarik untuk dikunjungi wisatawan.

5.51

6.23

6.32 7

7.65

Jumlah Wisatawan (dalam jutaan)

2007 2008 2009 2010 2011


(18)

4

Kabupaten Sumedang adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat. Sumedang berbatasan dengan Kabupaten Indramayu di Utara, Kabupaten Majalengka di Timur, Kabupaten Garut di Selatan dan Kabupaten Subang di Barat. Kabupaten Sumedang dipimpin oleh seorang Bupati dan jumlah penduduk di Kabupaten Sumedang berjumlah 1.112.153 jiwa. Kabupaten Sumedang memiliki beberapa kawasan wisata. Selain kawasan wisata Sumedang memiliki beberapa kesenian daerah yang berperan sebagai penarik wisatawan untuk berkunjung ke Kabupaten Sumedang. Dari tahun-ketahun jumlah wisatawan semakin meningkat, kebanyakan wisatawan domestik yang menghabiskan waktu berwisata di Kabupaten Sumedang. Berikut jumlah wisatwan di Kabupaten Sumedang (tabel 1.1)

Tabel 1.1

Jumlah Kunjungan Wisatawan Kabupaten Sumedang 2011-2013

Tahun Mancanegara Domestik Jumlah Wisatawan

2011 - 62078 62078

2012 18 77126 77144

2013 27 79002 79002

TOTAL 45 218.206 218.224

Sumber : Disbudparpora Sumedang

Cipanas Cileungsing merupakan sebuah destinasi wisata yang terletak di Desa Cilangkap Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang. Saat ini Cipanas Cileungsing sudah mulai diminati oleh para wisatawan. Hal ini karena Cipanas Cileungsing memiliki potensi wisata berupa sumber air panas. Pemandian air panas Cileungsing berada di Kaki Gunung Tampomas sebelah utara Kota Sumedang. Debit air panas yang terdapat di Cipanas Cileungsing yaitu 55 liter perdetik dan suhu airnya pun cukup panas. Air panas di Cipanas Cileungsing merupakan air panas asli yang mengandung belerang yang bersumber dari Gunung Tampomas.


(19)

5

Hanisa Aprilia, 2014

Analisis Preferensi Wisatawan Terhadap Pengembangan Atraksi Wisata Di Cipanas Cileungsing

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 1.2

Jumlah Kunjungan Wisatawan Cipanas Cileungsing 2011-2013

No Tahun Jumlah Wisatawan

1 2011 40772

2 2012 51816

3 2013 57449

TOTAL 150037

Sumber : Cipanas Cileungsing 2014

Cipanas Cileungsing mulai ramai dikunjungi oleh para wisatawan, namun baru wisatawan dalam negeri yang sering berkunjung ke kawasan wisata ini. Terbukti jumlah wisatawan dalam negeri pada tahun 2011 sebanyak 40.772 orang, pada tahun 2012 sebanyak 51.816 dan mengalami peningkatan jumlah wisatawan pada tahun 2013 yaitu sebanyak 57.449 hinggga total wisatawan yang berkunjung ke kawasan wisata Cipanas Cileungsing dalam tiga tahun adalah 150.037 orang. (Lihat tabel 1.2).

Cipanas Cileungsing sangat berperan penting dalam meningkatkan jumlah wisatawan di Kabupaten Sumedang. Dilihat dari tabel 1.1 dan tabel 1.2 bahwa dari jumlah kunjungan wisatawan tiga tahun kebelakang hampir sebagian dari jumlah wisatawan di Kabupaten Sumedang adalah wisatawan yang berkunjung ke Cipanas Cileungsing.

Gambar 1.2 Kontribusi Cipanas Cileungsing Terhadap Jumlah Wisatawan di Kabupaten Sumedang

0 10 20 30 40 50 60

Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013

37.50%

48.90%


(20)

6

Meskipun telah terdapat berbagai macam fasilitas namun pengelolaan Cipanas Cileungsing dalam aspek atraksi wisatanya masih belum maksimal. Aspek yang belum maksimal di kembangkan oleh pemerintah Kabupaten Sumedang dan pengelola Cipanas Cileungsing adalah atraksi wisata yang belum mempuni. Padahal telah kita ketahui bahwa sumber daya alam yang dimiliki Cipanas Cileungsing sangat berpotensi untuk dijadikan kawasan wisata yang mampu menambah jumlah kunjungan wisatawan di Kabupaten Sumedang.

Saat ini Pengelola Cipanas Cileungsing telah memiliki beberapa gagasan untuk dapat mengembangkan Cipanas Cileungsing. Salah satu gagasan yang akan dikembangkan pada awal tahun 2015 yaitu adalah pembuatan kawasan wisata SPA dan Waterboom. Hal tersebut merupakan cara untuk meningkatkan jumlah wisatawan di Kabupaten Sumedang. Namun gagasan tersebut belum 100% akan dilakukan oleh pengelola.

Dilihat dari rencana yang akan dilakukan oleh pengelola Cipanas Cileungsing maka penulis berinisiatif untuk menganalisis lebih mendalam untuk mengetahui apakah gagasan yang dimiliki pengelola cocok atau tidak. Maka dari itu penulis mengadakan penelitian yang berbasis preferensi wisatawan di Cipanas Cileungsing.

Yang ditekankan pada preferensi wisatawan yaitu dalam hal atraksi wisata yang akan dikembangkan di Cipanas Cileungsing. Preferensi wisatawan merupakan hal penting dalam pengembangan atraksi wsata di Cipanas Cileungsing. Manfaat dari preferensi wisatawan yaitu untuk mengetahui keinginan wisatawan akan atraksi wisata yang akan dikembangkan di Cipanas Cileungsing.

Penelitian yang berbasis preferensi wisatawan dilakukan semata mata untuk menganalisis atraksi wisata yang lebih diminati oleh wisatawan di Cipanas Cileungsing.

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk mengangkat judul penelitian, yaitu “Analisis Preferensi Wisatawan Terhadap Pengembangan Atraksi Wisata di Cipanas Cileungsing Kabupaten


(21)

7

Hanisa Aprilia, 2014

Analisis Preferensi Wisatawan Terhadap Pengembangan Atraksi Wisata Di Cipanas Cileungsing

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Rumusan Masalah

Hal yang menjadi fokus dalam rumusan masalah penelitian adalah

“Bagaimanakah analisis preferensi wisatawan terhadap pengembangan atraksi wisata di Cipanas Cileungsing”. Berdasarkan fokus yang telah dipaparkan, maka rumusan masalahnya adalah :

1. Bagaimana rencana pengembangan atraksi wisata di Cipanas Cileungsing ? 2. Bagaimana kondisi fasilitas dan atraksi wisata di Cipanas Cileungsing

menurut wisatawan?

3. Bagaimana pengembangan atraksi wisata di Cipanas Cileungsing yang sesuai dengan preferensi wisatawan?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mengidentifikasi rencana pengembangan atraksi wisata di Cipanas

Cileungsing ?

2. Menganalisis kondisi fasilitas dan atraksi wisata di Cipanas Cileungsing menurut wisatawan.

3. Menganalisis pengembangan atraksi wisata di Cipanas Cileungsing yang sesuai dengan preferensi wisatawan.

D. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian, diharapkan mempunyai manfaat yang berarti bagi pengelola Cipanas Cileungsing, stakeholder, pemerintah, masyarakat, lembaga program studi Manajement Resort & Leisure, pembaca dan penulis. Maka manfaat dari penulisan skripsi ini adalah :

1. Sebagai bahan masukan untuk pengelola Cipanas Cileungsing

2. Sebagai bahan pertimbangan untuk membantu pemasaran dan menarik minat para wisatawan untuk berwisata di Cipanas Cileungsing.

3. Diharapkan sebagai bahan masukan pada masyarakat agar masyarakat dapat hidup mandiri dan sejahtera.


(22)

8

4. Diharapkan dapat memperkaya kajian di bidang pariwisata

5. Diharapkan menjadi bahan masukan atau pengetahuan bagi para mahasiswa di bidang kepariwisataan

6. Sebagai bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya yang memiliki keterkaitan denan penelitian ini

7. Diharapkan menjadi hasil nyata pengaplikasian ilmu yang didapat selama perkuliahan.

E. Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini mengacu kepada sistematika penulisan yang tercantum dalam buku pedoman akademik Universitas Pendidikan Indonesia. Sistematika yang digunakan penulis :

1. BAB I : Pendahuluan

Berisi mengenai penjabaran latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian.

2. BAB II : Kajian Pustaka

Berisi teori-teori para ahli yang mendukung penelitian dan kerangka pemikiran penulis.

3. BAB III : Metode Penelitian

Penjabaran mengenai metode yang digunakan dan penjelasan seperti : Lokasi, Populasi, Sampel, Definisi Operasional, Instrumen penelitian dan teknik pengumpulan data.

4. BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan

Penjelasan mengenai hasil penelitian dan pembahasan dari hasil penelitian. 5. BAB V : Kesimpulan dan Rekomendasi

Hasil dari pembahasan dan rekomendasi yang direkomendasikan oleh penulis dari hasil pembahasan.

6. Daftar Pustaka


(23)

23

Hanisa Aprilia, 2014

Analisis Preferensi Wisatawan Terhadap Pengembangan Atraksi Wisata Di Cipanas Cileungsing

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam bab tiga ini membahas hal-hal yang berhubungan dengan metode dan teknik penelitian, yang berupa persiapan pengumpulan data, prosedur pengumpulan data, dan prosedur pengolahan data. Sugiyono (2011:2) mengemukakan pengertian dari metode penelitian adalah sebagai berikut :

Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, seperti rasional, empiris dan sistematis. Rasional merupakan kegiatan penelitian dilakukan dengan cara-cara yang masuk akan sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris merupakan cara yang dilakukan dapat diamati oleh indera manusia sehingga orang lain dapat mengetahui dan mengamati cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya, proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah langkah tertentu yang bersifat logis. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengertian metode deskriptif itu sendiri yaitu metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya. Tujuan metode deskriptif adalah membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

Ciri khusus dari metode deskriptif antara lain dikemukakan oleh Surakhmad (1998:140) sebagai berikut :

1. Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarangpada masalah-masalah yang aktual.

2. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisa (karena metode ini sering disebut metode analisis).

Sedangkan pengertian kualitatif sendiri menurut Sugiyono (2010;10) adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada objek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen), instrumen penelitiannya atau alat pengumpul data adalah orang atau human instrumen, yaitu peneliti itu sendiri, teknik pengumpulan data digunaka secara


(24)

24

triangulasi (gabungan) analisis data bersifat induktif/kualitatif, dari hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Menurut Suharsaputra (2012:205) Triangulasi dilakukan melalui wawancara, observasi langsung dan observasi tidak langsung.

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini membahas mengenai pengembangan atraksi wisata Cipanas Cileungsing berbasis preferensi wisatawan. Cipanas cileungsing terletak di desa Cilangkap Kecamatan Buahdua Kabupatrn Sumedang 40492. Cipanas Cileungsing merupakan kawasan wisata yang terletak di kaki Gunung Tampimas yang tepatnya terletak di sebelah utara Kota Sumedang. Adapun waktu penelitian ini dimulai dari bulan Februari 2014 sampai dengan bulan Juni 2014.

B. Situasi Sosial dan Subjek Situasi Sosial

1. Situasi Sosial

Dalam penlitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi dinamakan social situation atau situasi sosial. Pada situasi sosial atau objek penelitian ini peneliti dapat mengamati secara mendalam aktivitas (activity), orang-orang (actors) yang ada pada tempat tertentu (place) tertentu.

Tempat

Orang Aktivitas

Gambar 3.1 Situasi Sosial Sumber : Sugiyono (2010:216)

Dalam penelitian ini yang menjadi situasi sosial adalah tempat yaitu daya tarik yang terdapat di Cipanas Cileungsing, Orang yaitu wisatawan yang

Situasi Sosial


(25)

25

Hanisa Aprilia, 2014

Analisis Preferensi Wisatawan Terhadap Pengembangan Atraksi Wisata Di Cipanas Cileungsing

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berkunjung ke kawasan wisata Cipanas Cileungsing berdasarkan data selama satu tahun terakhir, yaitu tahun 2013 dan pihak pengelola. Serta yang terakhir adalah aktivitas yaitu aktivitas dari kedua elemen diatas.

2. Subjek Situasi Sosial (Sampel)

Pada penelitian kualitatif, peneliti memasuki situasi sosial tertentu, melakukan observasi dan wawancara kepada orang-orang yang dipandang tahu tentang situasi sosial tersebut.

Terdapat empat cara sampling dalam probability sampling, salah satunya yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling. kuesioner disebarkan kepada 50 responden, dan dilakukan dengan menggunakan metode simpel random sampling yaitu sebuah sampel yang diambil dari setiap tindakan yang dianggap dapat mewakili situasi sosial.

Khusus untuk mengetahui preferensi wisatawan, maka sejumlah wisatawan dijadikan sampel dalam penelitian ini. Menurut Umar (2004:108) untuk mendapatkan sebuah sampel maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan rumus Slovin. Sampel dalam penelitian ini diperoleh dari jumlah kunjungan wisatawan yang berwisata ke kawasan wisata Cipanas Cileungsing pada tahun 2013. Adapun data mengenai jumlah kunjungan wisatawan ke kawasan wisata Cipanas Cileungsin adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1

Kunjungan Wisatawan ke Kawasan Wisata Cipanas Cileungsing Tahun 2013

No Tahun Bulan Jumlah Wisatawan

1 Januari 5034

2 Februari 4392

3 Maret 4421

4 April 4401

5 Mei 4382


(26)

26

7 2013 Juli 4502

8 Agustus 7248

9 September 4621

10 Oktober 4433

11 November 4398

12 Desembe 4368

Total Keseluruhan Wisatawan 57449

Sumber : Cipanas Cileungsing

Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin yaitu sebagi berikut:

Keterangan :

n = Ukuran sampel N = Jumlah Wisatawan

e = Presentase kelonggaran ketelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir (e = 0,14)

n = ______57449_____ 1+(57449 × (0,14)2) n = ______57449_____

1127

n = 50,97 ≈ 50 orang.

Dengan begitu, jumlah sampel wisatawan pada penelitian ini adalah 50,97 orang yang dibulatkan menjadi 50 orang.

C. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendukung penelitian yang dilakukan, maka diperlukan teknik pengumpulan data. Menurur Sugiyono (2010:224) Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dalam penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik


(27)

27

Hanisa Aprilia, 2014

Analisis Preferensi Wisatawan Terhadap Pengembangan Atraksi Wisata Di Cipanas Cileungsing

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.

1. Data Primer

Data Primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara :

a. Observasi

Menurut Bungin (2007:118) observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan. Dengan observasi lapangan peneliti secara langsung akan mendapatkan data primer dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala dan fenomena yang ada pada objek penelitian.

b. Wawancara

Metode pengumpulan data melalui wawancara dalam penelitian kualitatif umumnya dimaksudkan untuk mendalami dal lebih mendalami suatu kejadian dan atau kegiatan subjek penelitian.

c. Kuisioner

Kuisioner meliputi berbagai instrument di mana subjek menanggapi untuk menulis sejumlah pertanyaan untuk mendapatkan suatu reaksi, kepercayaan dan sikap.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah informasi yang diperoleh tidak secara langsung dari dari responden, tetapi dari pihak ketiga atau dalam penelitian ini adalan dokumen dan studi kepustakaan.

a. Studi Dokumen

Dalam memperoleh data yang diperlukan, peneliti melakukan kajian melalui media gambar, peta, dan dokumen dokumen dari dinas yang bersangkutan sehingga diketahui bagaimana keadaan objek Cipanas Cileungsing.


(28)

28

Studi ini dulakukan dengan cara mencari data data yang diperoleh dengan cara membaca buku buku serta literature literature yang erat kaitannya dengan permasalahan yang diteliti.

D. Operasional Variabel

Sugiyono (2009:157) mengemukakan bahwa variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau obyek, yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lainnya atau suatu obyek dengan obyek lainnya. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini dibedakan kedalam dua kategori, yaitu :

1. Variabel bebas atau independent variable adalah Preferensi Wisatawan yang diberi simbol X.

2. Variabel terikat atau dependent variable yaitu Atraksi Wisata yang diberi simbol Y.

Secara lebih rinci operasionalisasi masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel 3.2 :

Tabel 3.2 Operasional Variabel

Variabel Teori Indikator No

Item Preferensi

Sudibyo (2002:11) faktor-faktor yang

mempengaruhi pilihan (preferensi)

a. Kenyamanan lokasi  Kebersihan Lokasi 6

b. Pelayanan yang diberikan

 Keramah tamahan kariawan

7

c. Kemudahan aksesibilitas

 Kondisi Jalan

 Kemudahan

Aksesibilitas

8 9


(29)

29

Hanisa Aprilia, 2014

Analisis Preferensi Wisatawan Terhadap Pengembangan Atraksi Wisata Di Cipanas Cileungsing

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Kelengkapan dan kondisi fasilitas

 Keberagaman Fasilitas 10

e. Suasana yang

menarik

( daya tarik wisata )

 Keindahan Kawasan Wisata

11

f. Kemampuan kariawan

 Penanganan Karyawan terhadap complain wisatawan 12 Pengembangan Atrasi Wisata Yoeti (1996:446) Syarat Pengembangan

a. Something to see  Kondisi

Pemandangan Alam

 Kondisi Panggung Hiburan

 Kondisi Kolam Rendam

 Kondisi Pemandian Umum

 Kondisi Kamar Rendam

 Kondisi Kuda Renggong B,1 B,2 B,3 B,4 B,5 B,6

1. Something to do  Keinginan Wisatawan terhadap Waterboom

 Keinginan Wisatawan terhadap SPA

C,1

C,2

2. Something to buy  Toko Buah Tangan B,7


(30)

30

E. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah penjelasan atau makna dari judul penelitian

berikut “Pengembangan Atraksi Wisata Cipanas Cileungsing Berbasis Preferensi Wisatawan ”. Berikut adalah uraian penjelasannya:

1. Analisis adalah sebuah aktivitas berfikir untuk menguraikan sebuah masalah yang menyeluruh menjadi beberapa bagian.

2. Preferensi wisatawan adalah nilai-nilai bagi wisatawan yang diperhatikan dalam menentukan sebuah pilihan. Maksudnya adalah wisatawan akan menggunakan harapannya sebagai standar atau acuan.

3. Pengembangan adalah segala kegiatan dan usaha yang terkoordinasi untuk menarik wisatawan, menyediakan sarana dan prasarana, barang dan jasa, fasilitas yang dipergunakan melayani kebutuhan wisatawan.

4. Wisatawan adalah seseorang atau kelompok yang melakukan sebuah perjalanan wisata atau kegiatan wisata namun bukan untuk business tapi lebih kepada untuk bersenang senang dan bukan pula dengan tujuan untuk menetap.

5. Atraksi wisata dapat diartika segala sesuatu yang terdapat di daerah wisata yang dapat menarik wisatawan untuk berkunjung ke suatu daerah tersebut. Menurut Marioti dalam Yoeti (1996:172) atraksi wisata adalah segala sesuatu yang terdapat di daerah tujuan wisata yang merupakan daya tarik agar orang ingin berkunjung ke suatu tempat daerah tujuan wisata.

6. Cipanas Cileungsing terletak di desa Cilangkap Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang. Cipanas Cileungsing memiliki potensi alam berupa air panas yang bersumber langsung dari Gunung Tampomas.

7. Kabupaten Sumedang adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat. Sumedang. Kabupaten Sumedang dipimpin oleh seorang Bupati dan jumlah penduduk di Kabupaten Sumedang berjumlah 1.112.153 jiwa.

F. Instrumen Penelitian

Untuk mengumpulkan data dari subjek penelitian diperlukan alat yang disebut instrument. Instrument penelitian merupakan alat-alat yang digunakan


(31)

31

Hanisa Aprilia, 2014

Analisis Preferensi Wisatawan Terhadap Pengembangan Atraksi Wisata Di Cipanas Cileungsing

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam penelitian terutamaa berkaitan dengan proses pengumpulan data. Selain menggunakan diri sendiri sebagai instrumen utama dalam penelitian ini, peneliti juga menggunakan alat bantu lain berupa:

1. Pedoman Wawancara

Dalam melakukan wawancara yang ditujukan kepada pengelola Cipanas Cileungsing, alat yang digunakan dalam wawancara adalah :

a. Alat Tulis b. Alat Perekam

Tabel 3.3 Instrumen Penelitian

Instrumen Dimensi Indikator No

Item Rencana

Pengembangan

1. Atraksi Wisata Kondisi Atraksi Wisata Saat Ini

1

2. Rencana Pengembangan

Rencana Yang Dimiliki Pengelola

2

3. Waktu Waktu Perencanaan

Pengembangan

3 4

4. Kerjasama Kerjasama yang dilakukan dalam rencana

Pengembangan

5

5. Masyarakat Perizinan Masyarakat Dalam Rencana Pengembangan

6

6. Harapan Harapan Pengelola Terhadap

Rencana Pengembangan

7

Waterboom 1. Lahan Luas Lahan Untuk

Waterboom


(32)

32

2. Fasilitas Fasilitas Penunjang

Waterboom

2

3. Keunggulan Keunggulan Waterboom 3

SPA 1. Lokasi Penempatan Lokasi SPA 1

2. Tema Tema Pembuatan SPA 2

3. Treatment Treatmen Untuk SPA 3

4. Bahan Ramuan Bahan Ramuan Yang

Digunakan Untuk SPA

4

5. Fasilitas Fasilitas Penunjang SPA 5

6. Harga Harga Treatment SPA 6

2. Angket (Kuisioner)

Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner (angket). Kuesioner sebagai alat yang digunakan dalam pengumpulan data merupakan sejumlah daftar pertanyaan tertulis yang berguna untuk memperoleh informasi dari responden berdasarkan hal-hal yang diketahui dengan pasti melalui pendekatan skala Likert. Menurut Sugiyono (2010:93), skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang / sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Menyusun setiap item instrument dapat berupa pertanyaan maupun pernyataan. Jawaban dari setiap item instrument yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negative yang dapat berupa kata-kata serta setiap jawaban diberi bobot sesuai dengan urutannya yaitu pada tabel 3.4 dibawah ini :

Tabel 3.4

Kriteria Bobot Nilai Alternatif

Jawaban Nilai / Skor

Sangat Setuju 5

Setuju 4


(33)

33

Hanisa Aprilia, 2014

Analisis Preferensi Wisatawan Terhadap Pengembangan Atraksi Wisata Di Cipanas Cileungsing

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tidak setuju 2

Sangat tidak setuju 1

Sumber : Sugiyono, 2010

Kemudian setelah hasil dari perhitungan skor total sudah didapatkan untuk selanjutnya hasil tersebut diinterpretasikan kedalam garis kontinum.

Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi

Gambar 3.2

Garis Kontinum

Langkah-langkah untuk melakukan transformasi data tersebut yaitu sebagai berikut:

a. Hitung nilai indeks maksimum dengan mengkalikan total responden dengan bobot terbesar. (50 x 5 = 250)

b. Setelah mengetahui nilai indeks maksimum lalu selanjutnya mengetahui nilai indeks minimum dengan mengkalikan total responden dengan bobot terkecil. (50 x 1 = 50)

c. Menghitung frekuensi setiap pilihan jawaban, berdasarkan hasil dari jawaban responden pada setiap pernyataan.

d. Berdasarkan frekuensi yang diperoleh untuk setiap pernyataan, dilakukan perhitungan proporsi setiap pilihan jawaban serta didapatkan skor total e. Berdasarkan proporsi tersebut, dilakukan perhitungan presentase skor dari

keseluruhan pernyataan

f. Menentukan nilai interval rata-rata untuk setiap pilihan jawaban dan dari skor total dimasukan kedalam garis kontinum. Untuk mengetahui interval dihitung melalui persamaan sebagai berikut:


(34)

34

G. Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan kedalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain (Sugiyono,2010:244).

Tahapan-tahap analisis data menurut Wardiyanta (2006:38), secara umum kegiatan analisis data meliputi rangkaian kegiatan sebagai berikut:

1. Mengedit Data

Mengedit data (editing) adalah kegiatan memperbaiki kualitas data. Tujuannya adalah menghilangkan keraguan akan kebenaran yang mungkin timbul setelah membaca data tersebut. Kegiatan editing mencakup hal-hal seperti, pemeriksaan mengenai kelengkapan data, pemeriksaan mengenai kejelasan data, pemeriksaan mengenai relevansi data, pemeriksaan mengenai konsistensi data dan pemeriksaan mengenai keseragaman ukuran data.

Editing terhadap data yang diperoleh akan lebih baik jika dilaksanakan sesaat setelah data diperoleh dan di tempat sumber data supaya pengecekan terhadap data mudah dilakukan dan mengurangi resiko kehilangan informasi akibat keterbatasan daya ingat pengumpul data.

2. Mengolah Data

Mengolah data merupakan tahapan yang sangat penting dan menentukan keberhasilan penelitian. Pada tahap ini data diolah sedemikian rupa sehingga diperoleh kesimpulan berupa kebenaran-kebenaran yang dapat dipakai sebagai jawaban atas permasalahan yang diajukan dalam penelitian.


(35)

101

Hanisa Aprilia, 2014

Analisis Preferensi Wisatawan Terhadap Pengembangan Atraksi Wisata Di Cipanas Cileungsing

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian pada beberapa bab sebelumnya serta pembahasan yang disertai dengan teori-teori yang mendukung penelitian mengenai Pengembangan Atraksi Wisata di Cipanas Cileungsing Berbasis Preferensi, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Rencana pengembangan atraksi wisata yang dimiliki oleh pengelola Cipanas Cileungsing adalah selain mengembangkan atraksi wisata yang telah ada seperti, kolam rendam, pemandian umum, kamar rendam, pertunjukan kuda renggong dan toko buah tangan pengelola pun berencana membangun kawasan wisata wterboom dan SPA yang akan diletakan bersebelahan dengan kolam rendam.

2. Dari hasil kuisioner mengenai kondisi fasilitas dan atraksi wisata di Cipanas Cileungsing, didapatkan hasil bahwa fasilitas di Cipanas Cileungsing sebagian besar dalam kondisi yang cukup memenuhi harapan wisatawan. Atraksi Wisata di Cipanas Cileungsing menurut 50 orang wisatawan adalah sebagian besar berkondisi cukup. Maka dikeahui wisatawan masih belum merasa puas akan atraksi wisata dan harus dilakukan pengembangan dan perbaikan.

3. Dari rencana pengembanga atraksi wisata di Cipanas Cileungsing terhadap pengembangan waterboom dan SPA maka sebagian besar wisatawan lebih menginginkan pengelola mengembangkan waterboom dibandingkan SPA. Setelah diketahui preferensi wisatawan maka tahapan selanjutnya adalah melihat kondisi atraksi wisata, fasilitas dan kondisi fisik. Apakah ketiga aspek tersebut telah cocok atau tidak.


(36)

102

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, sebagai rekomendasi dan saran yang mungkin dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pihak pengelola Kawasan Wisata Cipanas Cileungsng mengenai pengembangan atraksi wisata yang sesuai dengan preferensi wisatawan adalah sebagai berikut :

1. Pengembangan yang dilakukan harus sesuai dengan kaidah-kaidah pengembangan berkelanjuta.

2. Membuat perencanaan pengembangan dengan seorang yang ahli dalam pengembangan kawasan wisata

3. Melihat ketersediaan lahan yang dimiliki Cipanas Cileungsing. Tepat atau tidaknya dalam melakukan pengembangan atraksi wisata

4. Melakukan perbaikan terhadap fasilitas yang dirasa kurang memenuhi harapan wisatawan.

5. Melakukan pengembangan atraksi yang telah ada di Cipanas Cileungsing sehingga dapat memenuhi harapan wisatawan

6. Mempertimbangkan hasil dari preferensi wisatawan mengenai rencana pengembangan atraksi wisata di Cipanas Cileungsing


(37)

104

Hanisa Aprilia, 2014

Analisis Preferensi Wisatawan Terhadap Pengembangan Atraksi Wisata Di Cipanas Cileungsing

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Bungin, Burhan, 2007. Penelitian Kualitatif, Jakarta: Kencana

Davidson, 2002. Business Travel: Conference, Incentive Travel, Exibition, Corporate Hospitality and Corporate Travel, New York: Prentice-Hall Engel,et al, 2001.Consumer Behaviour (8th ed), Orlando: The Dryden Press Ismayanti, 2010. Pengantar Pariwisata, Jakarta:Grasindo

Muljadi, A.J., 2009. Kepariwisataan dan Perjalanan, Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada

Pendit, N.S., 2002. Ilmu Pariwisata: Sebuah Pengantar Perdana, Jakarta: PT. Pradyna Paramita

Pendit, N.S., 2003. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana, Jakarta: PT. Pradyna Paramita

Poerwadamita, WJS., 1984. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka

Soekadijo, R.G, 1996. Anatomi Pariwisata, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Soekadijo, R.G, 2000. Anatomi Pariwisata : Memahami Pariwisata sebagai

Systemic Linkage, Jakarta:Gramedia Pustaka Utama

Sudibyo, 2002. Perilaku Konsumen dan Kesinambungan Kebutuhan, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Sudono, Agus, 2013. Wisata Budaya Sebagai Alternatif Pengembangan Pariwisata Indonesia. Jurnal Manajemen Resort & Leisure 10(1): 5

Sugiama, A. Gima, 2013. Manajemen Aset Pariwisata, Bandung: Guardaya Intimarta


(38)

105

Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta

Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Bisnis, Bandung: Alfabeta

Suharsaputra, Uhar, 2012. Metode Penelitian (Kualitatif, Kuantitatif dan Tindakan), Bandung: PT. Refeika Aditama

Supranto, 1997. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikan Pangsa Pasar (Cetakan Pertama), Jakarta: Rineka Cipta

Surakhmad, 1998. Metode Penelitian Sosial, Bandung: PT. Remadja Rosdakarya Sutisna, 2004. Prilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, Bandung: Rosda

Karya

Suwantoro, Gamal, 2004. Dasar-Dasar Pariwisata, Yogyakarta: Andi

Swarbrooke, Jhon, 2002. The Development an Management of Visistor Attractions, 2nd edn, Butterworth: Heinemann.

Undang-undang No. 10 tahun 2009 tentang Pembangunan Pariwisata Undang-undang No. 10 tahun 2009 tentang Wisata

Undang-undang No. 10 tahun 2009 tentang TujuanKepariwisataan Yoeti, A. Oka, 1996. Pengantar Ilmu Pariwisata, Bandung: Angkasa

Zulfahmi, 2010. Pengembangan Atraksi Wisata Budaya di Kampung Wisata Pasir Kunci Kota Bandung, Bandung: UPI.

Website:

Agus (2012). Cipanas Cileungsing. [Online] Tersedia:

http://desacilangkap.wordpress.com/cipanascileungsing/ [12 Februari 2014]


(1)

Hanisa Aprilia, 2014

Analisis Preferensi Wisatawan Terhadap Pengembangan Atraksi Wisata Di Cipanas Cileungsing

Tidak setuju 2

Sangat tidak setuju 1

Sumber : Sugiyono, 2010

Kemudian setelah hasil dari perhitungan skor total sudah didapatkan untuk selanjutnya hasil tersebut diinterpretasikan kedalam garis kontinum.

Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi

Gambar 3.2 Garis Kontinum

Langkah-langkah untuk melakukan transformasi data tersebut yaitu sebagai berikut:

a. Hitung nilai indeks maksimum dengan mengkalikan total responden dengan bobot terbesar. (50 x 5 = 250)

b. Setelah mengetahui nilai indeks maksimum lalu selanjutnya mengetahui nilai indeks minimum dengan mengkalikan total responden dengan bobot terkecil. (50 x 1 = 50)

c. Menghitung frekuensi setiap pilihan jawaban, berdasarkan hasil dari jawaban responden pada setiap pernyataan.

d. Berdasarkan frekuensi yang diperoleh untuk setiap pernyataan, dilakukan perhitungan proporsi setiap pilihan jawaban serta didapatkan skor total e. Berdasarkan proporsi tersebut, dilakukan perhitungan presentase skor dari

keseluruhan pernyataan

f. Menentukan nilai interval rata-rata untuk setiap pilihan jawaban dan dari skor total dimasukan kedalam garis kontinum. Untuk mengetahui interval dihitung melalui persamaan sebagai berikut:


(2)

G. Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan kedalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain (Sugiyono,2010:244).

Tahapan-tahap analisis data menurut Wardiyanta (2006:38), secara umum kegiatan analisis data meliputi rangkaian kegiatan sebagai berikut:

1. Mengedit Data

Mengedit data (editing) adalah kegiatan memperbaiki kualitas data. Tujuannya adalah menghilangkan keraguan akan kebenaran yang mungkin timbul setelah membaca data tersebut. Kegiatan editing mencakup hal-hal seperti, pemeriksaan mengenai kelengkapan data, pemeriksaan mengenai kejelasan data, pemeriksaan mengenai relevansi data, pemeriksaan mengenai konsistensi data dan pemeriksaan mengenai keseragaman ukuran data.

Editing terhadap data yang diperoleh akan lebih baik jika dilaksanakan sesaat setelah data diperoleh dan di tempat sumber data supaya pengecekan terhadap data mudah dilakukan dan mengurangi resiko kehilangan informasi akibat keterbatasan daya ingat pengumpul data.

2. Mengolah Data

Mengolah data merupakan tahapan yang sangat penting dan menentukan keberhasilan penelitian. Pada tahap ini data diolah sedemikian rupa sehingga diperoleh kesimpulan berupa kebenaran-kebenaran yang dapat dipakai sebagai jawaban atas permasalahan yang diajukan dalam penelitian.


(3)

Hanisa Aprilia, 2014

Analisis Preferensi Wisatawan Terhadap Pengembangan Atraksi Wisata Di Cipanas Cileungsing

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian pada beberapa bab sebelumnya serta pembahasan yang disertai dengan teori-teori yang mendukung penelitian mengenai Pengembangan Atraksi Wisata di Cipanas Cileungsing Berbasis Preferensi, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Rencana pengembangan atraksi wisata yang dimiliki oleh pengelola Cipanas Cileungsing adalah selain mengembangkan atraksi wisata yang telah ada seperti, kolam rendam, pemandian umum, kamar rendam, pertunjukan kuda renggong dan toko buah tangan pengelola pun berencana membangun kawasan wisata wterboom dan SPA yang akan diletakan bersebelahan dengan kolam rendam.

2. Dari hasil kuisioner mengenai kondisi fasilitas dan atraksi wisata di Cipanas Cileungsing, didapatkan hasil bahwa fasilitas di Cipanas Cileungsing sebagian besar dalam kondisi yang cukup memenuhi harapan wisatawan. Atraksi Wisata di Cipanas Cileungsing menurut 50 orang wisatawan adalah sebagian besar berkondisi cukup. Maka dikeahui wisatawan masih belum merasa puas akan atraksi wisata dan harus dilakukan pengembangan dan perbaikan.

3. Dari rencana pengembanga atraksi wisata di Cipanas Cileungsing terhadap pengembangan waterboom dan SPA maka sebagian besar wisatawan lebih menginginkan pengelola mengembangkan waterboom dibandingkan SPA. Setelah diketahui preferensi wisatawan maka tahapan selanjutnya adalah melihat kondisi atraksi wisata, fasilitas dan kondisi fisik. Apakah ketiga aspek tersebut telah cocok atau tidak.


(4)

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, sebagai rekomendasi dan saran yang mungkin dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pihak pengelola Kawasan Wisata Cipanas Cileungsng mengenai pengembangan atraksi wisata yang sesuai dengan preferensi wisatawan adalah sebagai berikut :

1. Pengembangan yang dilakukan harus sesuai dengan kaidah-kaidah pengembangan berkelanjuta.

2. Membuat perencanaan pengembangan dengan seorang yang ahli dalam pengembangan kawasan wisata

3. Melihat ketersediaan lahan yang dimiliki Cipanas Cileungsing. Tepat atau tidaknya dalam melakukan pengembangan atraksi wisata

4. Melakukan perbaikan terhadap fasilitas yang dirasa kurang memenuhi harapan wisatawan.

5. Melakukan pengembangan atraksi yang telah ada di Cipanas Cileungsing sehingga dapat memenuhi harapan wisatawan

6. Mempertimbangkan hasil dari preferensi wisatawan mengenai rencana pengembangan atraksi wisata di Cipanas Cileungsing


(5)

Hanisa Aprilia, 2014

Analisis Preferensi Wisatawan Terhadap Pengembangan Atraksi Wisata Di Cipanas Cileungsing

DAFTAR PUSTAKA

Bungin, Burhan, 2007. Penelitian Kualitatif, Jakarta: Kencana

Davidson, 2002. Business Travel: Conference, Incentive Travel, Exibition, Corporate Hospitality and Corporate Travel, New York: Prentice-Hall Engel,et al, 2001.Consumer Behaviour (8th ed), Orlando: The Dryden Press Ismayanti, 2010. Pengantar Pariwisata, Jakarta:Grasindo

Muljadi, A.J., 2009. Kepariwisataan dan Perjalanan, Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada

Pendit, N.S., 2002. Ilmu Pariwisata: Sebuah Pengantar Perdana, Jakarta: PT. Pradyna Paramita

Pendit, N.S., 2003. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana, Jakarta: PT. Pradyna Paramita

Poerwadamita, WJS., 1984. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka

Soekadijo, R.G, 1996. Anatomi Pariwisata, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Soekadijo, R.G, 2000. Anatomi Pariwisata : Memahami Pariwisata sebagai

Systemic Linkage, Jakarta:Gramedia Pustaka Utama

Sudibyo, 2002. Perilaku Konsumen dan Kesinambungan Kebutuhan, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Sudono, Agus, 2013. Wisata Budaya Sebagai Alternatif Pengembangan Pariwisata Indonesia. Jurnal Manajemen Resort & Leisure 10(1): 5

Sugiama, A. Gima, 2013. Manajemen Aset Pariwisata, Bandung: Guardaya Intimarta


(6)

Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta

Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Bisnis, Bandung: Alfabeta

Suharsaputra, Uhar, 2012. Metode Penelitian (Kualitatif, Kuantitatif dan Tindakan), Bandung: PT. Refeika Aditama

Supranto, 1997. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikan Pangsa Pasar (Cetakan Pertama), Jakarta: Rineka Cipta

Surakhmad, 1998. Metode Penelitian Sosial, Bandung: PT. Remadja Rosdakarya Sutisna, 2004. Prilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, Bandung: Rosda

Karya

Suwantoro, Gamal, 2004. Dasar-Dasar Pariwisata, Yogyakarta: Andi

Swarbrooke, Jhon, 2002. The Development an Management of Visistor Attractions, 2nd edn, Butterworth: Heinemann.

Undang-undang No. 10 tahun 2009 tentang Pembangunan Pariwisata Undang-undang No. 10 tahun 2009 tentang Wisata

Undang-undang No. 10 tahun 2009 tentang TujuanKepariwisataan Yoeti, A. Oka, 1996. Pengantar Ilmu Pariwisata, Bandung: Angkasa

Zulfahmi, 2010. Pengembangan Atraksi Wisata Budaya di Kampung Wisata Pasir Kunci Kota Bandung, Bandung: UPI.

Website:

Agus (2012). Cipanas Cileungsing. [Online] Tersedia: