Evaluasi Pencapaian E-Filling Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat

BAB I
PENDAHULUAN

I.1

Latar Belakang
Perkembangan teknologi dan informasi berkembang sangat pesat termasuk

juga di Indonesia. Dengan berkembangnya teknologi dan informasi, segala hal dapat
terselesaikan dengan cepat,mudah dan praktis. Konsep inilah yang kemudian banyak
dimanfaatkan pemerintah dalam kepentingan untuk melayani masyarakat. Salah satu
bagian pemerintah yang

memanfaatkan internet dalam melakukan pelayanan

terhadap masyarakat adalah bagian perpajakan.
Pajak merupakan sumber penerimaan utama negara yang digunakan untuk
membiayai

pengeluaran


pemerintah

dan

pembangunan.

Semakin

besarnya

pengeluaran pemerintah dalam rangka pembiayaan negara menuntut peningkatan
penerimaan negara yang salah satunya berasal dari penerimaan pajak.
Menurut Liberti Pandiangan (2008:5) pelayanan cepat, mudah, murah dan
akurat merupakan harapan masyarakat, demikian juga dengan perpajakan. Pada saat
belum diterapkannya sistem e-filing kondisi adminstrasi perpajakan kita adalah:
1. Pelayanan perpajakan disuatu kantor dilakukan oleh beberapa seksi
(berdasarkan

jenis


pajak),

sehingga

masyarakat

terkadang

harus

berhubungan dengan beberapa seksi terkait.
2. Akses dan perolehan informasi perpajakan dan ketentuaanya yang terkadang
sulit, sehingga kondisi ini membuat tingkat pemahaman masyarakat
mengenai perpajakan menjadi kurang atau bahkan tidak tahu sama sekali.

1
Universitas Sumatera Utara

2


3. Proses kerja yang dilakukan secara umum masih secara manual, sesuai
dengan sarana kerja yang digunakan.
4. Pelaporan pajak yang dilakukan melalui Surat Pemberitahuan Tahunan
(SPT)

harus disampaikan langsung ke KPP atau dikirm melalui pos

sehingga membutuhkan waktu dan biaya. Sistem administrasi yang manual
ini akan meningkatkan tax compliance cost para Wajib Pajak dalam segi
waktu (time cost) untuk menjalankan sistem administrasi perpajakan,
terutama pada saat pengisisan SPT dan pelaporan, dikarenakan khususnya
Wajib Pajak Badan harus mengalami tingkat kesulitan yang cukup tinggi
ketika melakukan pengisian SPT yang memiliki transaksi dengan jumlah
yang banyak dan mengalami antrian yang cukup panjang dan lama untuk
menunggu pegawai pajak melakukan perekaman data SPT yang dilaporkan,
begitu juga para pegawai yang mengalami kesulitan untuk melakukan
perekaman data SPT yang dilaporkan dalam jumlah yang banyak.
Adanya perkembangan teknologi informasi yang semakin canggih yang dalam
hal ini ditandai dengan era digital menjadikan peluang sekaligus tantangan bagi
Direktorat Jendral Pajak untuk senantiasa memberikan solusi terbaik terhadap

permasalah administari perpajakan. Permasalahan yang terjadi selama ini adalah
antrian penyampaian SPT dari Wajib Pajak yang memasuki jatuh tempo pelaporan
dan petugas perekaman data SPT di KPP yang jumlahnya terbatas sehingga proses
perekaman menjadi lambat bahkan menjadi tunggakan perekaman.
Seiring dengan hal tersebut, Direktorat Jendral Pajak (DJP) melakukan
beberapa pembaharuan sistem perpajakan yang merupakan solusi untuk mengatasi hal

Universitas Sumatera Utara

3

tersebut, dalam usahanya untuk meningkatkan pelayanan penerimaan pajak dari
Wajib Pajak dan memudahkan para pegawai pajak untuk melaksanakan
kewajibannya. Sistem yang dimaksud memberikan kemudahan kepada wajib pajak
dan pegawai pajak, salah satunya dalam penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT)
Tahunan. Sistem ini dilakukan secara online melalui website Direktorat Jendral Pajak
yaitu di www.pajak.go.id. Sistem ini dinamakan e-filing.
Melalui Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor 47/PJ/2008 secara resmi
diluncurkan produk e-filing atau Electronic Filing System. E-filing yaitu sistem
penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) secara elektronik yang dilakukan melalui

sistem online dan real time melalui perusahaan penyedia jasa aplikasi yang ditunjuk
oleh Dirjen Pajak. Peraturan tersebut tertuang dalam Perdirjen No 36/PJ/2013 tentang
Tata Cara Penyampaian SPT Secara Elektronik Melalui Penyedia Jasa Aplikasi (efiling).
Dengan adanya sistem e-filing ini akan membantu memangkas biaya dan
waktu yang dibutuhkan wajib pajak untuk mempersiapkan, memproses, dan
melaporkan SPT ke Kantor Pelayanan Pajak secara benar dan tepat waktu. Namun
dalam praktiknya, sistem ini bukan merupakan hal yang mudah untuk
diimplementasikan
Bila dibandingkan dengan penyampaian SPT secara manual maka penerapan
sistem e-filing ini lebih unggul. Tetapi, proses perekaman SPT secara manual ke
program e-filing belum terintegrasi, sehingga data yang direkam secara manual tidak
muncul dalam Sistem Informasi Direktorat Jendral Pajak.

3
Universitas Sumatera Utara

4

Adanya penerapan sistem e-filing dalam membantu adminstrasi perpajakan ini
diharapkan mampu meningkatkan tingkat kepatuhan Wajib Pajak. Tingkat kepatuhan

Wajib Pajak ini dapat tercermin dalam ketepatan waktu dalam menyampaikan SPT,
berkurangnya denda atau penalti atas keterlambatan pembayaran angsuran pajak
karena kesulitan pengisian formulir dan pada akhirnya kepuasan Wajib Pajak (WP)
akan berimplikasi pada meningkatnya
kepatuhan membayar pajak dan penerimaan pajak. (Mario Antonious, 2009).
Dariuraian diatas, maka penulis tertarik untuk membuat judul pada tugas akhir
ini yaitu: ”EVALUASI PENCAPAIAN E-FILLING WAJIB PAJAK ORANG
PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN BARAT”
I.2

Tujuan Dan Manfaat

I.2.I

Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah :

a) Untuk melihat perkembangan dan perbandingan SPT melalui E-filing dan
manual yang dilaporkan Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Medan Barat

b) Untuk mengetahui Kendala yang dihadapi dalam pemenuhan kewajiban
pelaporan SPT orang pribadi Melalui sistem E-filing

Adapun manfaat penulisan Tugas Akhir adalah sebagai berikut :

4
Universitas Sumatera Utara

5

1.Bagi Mahasiswa
a. Menambah wawasan dan memperdalam pengetahuan mengenai sistem
penyampaian pajak melalui sistem E-filing dan Manual
2. Bagi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia
a. Sebagai sarana menciptakan hubungan yang baik dengan Universitas
Sumatera Utara khususnya program studi Diploma III Administrasi
Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP USU).
b. Sebagai bahan masukan atau bahan pembelajaran mengenai tingkat
kepatuhan wajib pajak terhadap sistem pelayanan pajak modern
c. Sebagai sarana untuk mempromosikan citra Kantor Pelayanan Pajak

(KPP) Pratama Medan Barat
3

Bagi Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara (FISIP USU)
a. Dapat menambah informasi praktis bagi lembaga pendidikan mengenai
sistem

penyampaian

e-filing

dan

manual

khususnya

penyampaian/pelaporan SPT.
b. Merupakan tambahan informasi bagi mahasiswa yang akan menyusun

Tugas Akhir yang ada kaitanya dengan penulisan ini.
c. Untuk Menjalin Kerjasama FISIP USU dengan Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Medan Barat untuk mempromosikan sumber daya

5
Universitas Sumatera Utara

6

I.3

Uraian Teoritis

A. Pengertian Pajak
Menurut Soemitro, Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan
Undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontra
prestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar
pengeluaran umum.
Menurut Djajadiningrat yang ditulis oleh Siti Resmi (2007:1), Pajak sebagai
suatu kewajiban menyerahkan sebagian dari kekayaan ke kas Negara yang

disebabkan suatu keadilan, kejadian dan perbuatan yang memberikan kedudukan
tertentu, tetapi bukan sebagai hukuman, menurut peraturan yang ditetapkan
pemerintah serta dapat dipaksakan, tetapi tidak ada jasa timbal balik dari Negara
secara langsung untuk memelihara kesejahteraan secara umum.
Menurut Adriani, Pajak adalah iuran masyarakat kepada Negara (yang dapat
dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturanperaturan umum (undang-undang) dengan tidak mendapat prestasi kembali yang
langsung dapat ditunjuk dan digunakan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran
umum dalam menyelenggarakan pemerintahan.
Sedangkan menurut Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009, Pajak adalah
kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang
bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan
secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat.

Universitas Sumatera Utara

7

Dari beberapa defenisi tersebut dapat disimpulkan bahwa :
1. Pajak dipungut berdasarkan Undang-Undang

2. Sifatnya dapat dipaksakan
3. Tidak ada kontraprestasi secara langsung yang dirasakan pembayar
pajak
4. Pajak dipungut oleh Negara baik pemerintah pusat maupun pemerintah
daerah
5. Pajak

digunakan

untuk

membiayai

pengeluaran-pengeluaran

pemerintah (rutin dan pembangunan) bagi kepentingan masyarakat
umum.
B Fungsi Pajak
1. Fungsi Budgetair (Anggaran), suatu fungsi dimana pajak dipergunakan
sebagai alat untuk memasukkan dana secara optimal ke kas Negara
berdasarkan Undang-Undang perpajakan yang berlaku.
2. Fungsi Regulerend (Pengatur), Pajak sebagai alat untuk mengatur atau
melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang social dan ekonomi.
C Jenis Pajak
Terdapat beberapa jenis pajak yang dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu
menurut golongannya, menurut sifatnya, menurut lembaga pemungutannya.
1. Menurut golongannya pajak dikelompokan menjadi dua yaitu :
A. Pajak Langsung, yaitu pajak yang harus ditanggung sendiri oleh wajib
pajak dan pembebanannya tidak dapat dilimpahkan kepada orang lain
atau pihak lain.
7
Universitas Sumatera Utara

8

B. Pajak Tidak Langsung, yaitu pajak yang pembebanannya dapat
dilimpahkan kepada pihak lain.
2. Menurut sifatnya pajak dikelompokan menjadi dua yaitu :
A. Pajak Subjektif, yaitu pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada
subjeknya dan selanjutnya dicari syarat objektifnya, dalam arti
memperhatikan keadaan diri wajib pajak.
B. Pajak Objektif, yaitu pajak yang berdasarkan objeknya, tanpa
memperhatikan keadaan diri wajib pajak.
3. Menurut lembaga pemungutannya pajak dikelompokan menjadi dua yaitu:
A. Pajak Pusat, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan
digunakan untuk membiayai rumah tangga Negara.
B. Pajak Daerah, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan
digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah.
D. Surat Pemberitahuan Pajak (SPT)
Surat Pemberitahuan adalah surat yang oleh wajib pajak digunakan untuk
melaporkan perhitungan dan/atau pembayaran pajak,objek pajak dan/atau bukan
objek pajak,dan/atau harta dan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan.
E. Fungsi SPT
Fungsi Surat Pemberitahuan bagi wajib pajak pajak penghasilan adalah sebagai
sarana untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan perhitungan jumlah pajak
yang sebenarnya terutang dan untuk melaporkan tentang .

8
Universitas Sumatera Utara

9

1. Pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan sendiri dan/atau
melalui pemotongan atau pemungutan pihak lain dalam satu tahun pajak atau
bagian tahun pajak
2. Penghasilan yang merupakan objek pajak dan/atau bukan objek pajak
3. Harta dan kewajiban
4. Pembayaran dari pemotong atau pemungut tentang pemotongan atau
pemungutan pajak orang pribadi atau badan lain dalam satu masa tahun pajak
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan .
F. Jenis SPT
Jenis SPT meliputi :
1.SPT Tahunan Pajak Penghasialan yang terdiri atas:
A. SPT Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan (1771Rupiah)
B. SPT Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan yang
diizinkan menyelenggarakan pembukuan dalam Bahasa Inggris
dan mata uang Dollar Amerika (1771-US)
C. SPT Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi yang
mempunyai penghasilan dari usaha/pekerjaan bebas yang
menyelenggarakan

pembukuan

atau

norma

penghitungan

penghasilan neto dari satu atau lebih pemberi kerja yang
dikenakan Pph final dan/atau bersifat final dari prenghasilan lain
(1770)

9
Universitas Sumatera Utara

10

D. SPT Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi yang
mempunyai penghasilan dari satu atau lebih pemberi kerja dalam
negeri lainnya dikenakan Pph final dan/atau bersifat final (1770S)
E. SPT Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi yang
mempunyai penghasilan dari satu atau lebih pemberi kerja dengan
penghasilan bruto yang tidak melebihi Rp.60.000.000 (1770SS)
1.SPT Masa yakni:
A. SPT Masa PPh Pasal 4 ayat (2)
B. SPT Masa PPh Pasal 15
C. SPT Masa PPh Pasal 21dan Pasal 26
D. SPT Masa PPh Pasal 22
E. SPT Masa PPh Pasal 23 dan Pasal 26
F. SPT Masa PPN dan PPnBM
G. SPT Masa PPN dan PPnBM bagi pemungut
G. Penerapan E-filing
Pengertian e-filing Menurut Fidel (2010: 56) “e-filing adalah suatu cara
penyampaian SPT yang dilakukan melalui sistem on-line dan real-time”. E-filing
dijelaskan oleh Gita (2010) sebagai suatu layanan penyampaian SPT secara
elektronik baik untuk Orang Pribadi maupun Badan melalui internet pada website
Direktorat Jenderal Pajak atau penyedia jasa aplikasi kepada Kantor Pajak dengan
memanfaatkan internet, sehingga Wajib Pajak tidak perlu mencetak semua formulir
laporan dan menunggu tanda terima secara manual. Berdasarkan Keputusan Direktur
Jenderal Pajak Nomor Kep-88/PJ/2004 tentang Penyampaian Surat Pemberitahuan
10
Universitas Sumatera Utara

11

secara Elektronik dalam pasal 1, Direktur Jenderal Pajak memutuskan bahwa “Wajib
Pajak dapat menyampaikan Surat Pemberitahuan secara elektronik melalui
perusahaan penyedia jasa aplikasi (Apllication Service Provider) yang ditunjuk oleh
Direktur Jenderal Pajak.” Dalam pasal 2 dijelaskan persyaratan sebagai perusahaan
penyedia jasa aplikasi (ASP) yaitu:
1) Berbentuk badan. Perusahaan penyedia jasa harus berbentuk badan,
yaitu sekumpulan orang ataupun modal yang melakukan usaha 25
ataupun tidak melakukan usaha yang berorientasi pada laba atau non
laba.
2) Memiliki izin usaha penyedia jasa aplikasi (ASP). Penyedia jasa
aplikasi merupakan perusahaan yang sudah memiliki ijin dari
Direktorat Jenderal Pajak sebagai perusahaan yang dapat menyalurkan
penyampaian SPT secara on line yang real time.
3) Mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak yang telah dikukuhkan
sebagai Pengusaha Kena Pajak Perusahaan penyedia jasa aplikasi
harus mengukuhkan Nomor Pokok Wajib Pajaknya sebagai Pengusaha
Kena Pajak.
4) Menandatangani

perjanjian

dengan

Direktorat

Jenderal

Pajak.

Perusahaan yang ingin menjadi perusahaan penyedia jasa aplikasi
harus menandatangani perjanjuan dengan Direktorat Jenderal Pajak.
Beberapa perusahaan penyedia jasa aplikasi yang telah ditunjuk oleh
DJP menurut Fidel (2010) adalah sebagai berikut:
1) http://www.pajakku.com
11
Universitas Sumatera Utara

12

2) http://www.laporpajak.com
3) http://www.taxreport.web.id
4) http://www.layananpajak.com
5) http://www.onlinepajak.com
6) http://www.setorpajak.com
7) http://www.pajakmandiri.com
8) http://www.spt.co.id
Menurut Gita (2010) e-filling ini sengaja dibuat agar tidak ada persinggungan
Wajib Pajak dengan aparat pajak dan kontrol Wajib Pajak bisa tinggi karena
merekam sendiri SPT nya. E-filing bertujuan untuk mencapai transparansi dan bisa
menghilangkan praktek-praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). Dengan
diterapkannya sistem e-filing diharapkan dapat memudahkan dan mempercepat Wajib
Pajak dalam penyampaian SPT karena Wajib Pajak tidak perlu datang ke Kantor
Pelayanan Pajak untuk pengiriman data SPT, dengan kemudahan dan lebih
sederhananya proses dalam administrasi perpajakan diharapkan terjadi peningkatan
dalam kepatuhan Wajib Pajak. E-filling juga dirasakan manfaatnya oleh Kantor Pajak
yaitu lebih cepatnya penerimaan laporan SPT dan lebih mudahnya kegiatan
administrasi, pendataan, distribusi, dan pengarsipan laporan SPT. Berikut ini proses
untuk melakukan e-filling dan tata cara penyampaian SPT Tahunan secara e-filling:
1) Mengajukan permohonan Eletronik Filling Identification Number (eFIN) secara tertulis. E-FIN merupakan nomor identitas Wajib Pajak
bagi pengguna e-filling. Pengajuan permohonan e-FIN dapat
dilakukan melalui situs DJP atau KPP terdekat.
12
Universitas Sumatera Utara

13

2) Mendaftarkan diri sebagai Wajib Pajak e-filling paling lambat 30 hari
setelah diterbitkannya e-FIN. Setelah mendaftarkan diri, Wajib Pajak
akan memperoleh username dan password, tautan aktivitas akun efilling melalui e-mail yang telah didaftarkan oleh Wajib Pajak, dan
digital certificate yang berfungsi sebagai pengaman data Wajib Pajak
dalam setiap proses e-filling.
3) Menyampaikan SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi melalui
situs DJP dengan cara:
a) Mengisi e-SPT pada aplikasi e-filling di situs DJP. E-SPT
adalah Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) dalam bentuk
formulir

elektronik

(Compact

Disk)

yang

merupakan

pengganti lembar manual SPT.
b) Meminta kode verifikasi untuk pengiriman e-SPT, yang akan
dikirimkan melalui email atau SMS.
c) Mengirim SPT secara online dengan mengisikan kode
verifikasi.
d) Notifikasi status e-SPT akan diberikan kepada Wajib Pajak
melalui email.
Bukti Penerimaan E- SPT terdiri dari NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak),
tanggal transaksi, jam transaksi, Nomor Transaksi Penyampaian SPT (NTPS), Nomor
28 Transaksi Pengiriman ASP (NTPA), nama Penyedia Jasa Aplikasi (ASP). Sistem
e-filing melalui website Direktorat Jenderal pajak dapat digunakan untuk:

13
Universitas Sumatera Utara

14

a) Melayani penyampaian SPT Tahunan PPh WP Orang Pribadi formulir 1770S.
SPT ini digunakan bagi Wajib Pajak Orang Pribadi yang sumber
penghasilannya diperoleh dari satu atau lebih pemberi kerja dan memiliki
penghasilan lainnya yang bukan dari kegiatan usaha dan/atau pekerjaan bebas.
b) Melayani penyampaian SPT Tahunan PPh WP Orang Pribadi Formulir
1770SS. SPT ini digunakan bagi orang pribadi yang sumber penghasilannya
dari satu pemberi kerja (sebagai Karyawan) dan jumlah penghasilan brutonya
tidak melebihi Rp.60.000.000 (enam puluh juta rupiah) setahun serta tidak
terdapat penghasilan lainnya kecuali penghasilan dari bunga bank dan bunga
koperasi. (www.pajak.go.id)
Pengertian penerapan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah proses,
cara, perbuatan menerapkan, pemasangan, pemanfaatan. E-filling merupakan bagian
dari 29 sistem dalam administrasi pajak yang digunakan untuk menyampaikan SPT
secara online yang realtime kepada kantor pajak. Jadi, penerapan sistem e-filling
adalah suatu proses atau cara memanfaatkan sistem yang digunakan untuk
menyampaikan SPT secara online yang realtime yang diterapkan oleh Direktorat
Jenderal Pajak. Penerapan sistem e-filling memiliki beberapa keuntungan bagi Wajib
Pajak melalui situs DJP yaitu:
1) Penyampaian SPT lebih cepat karena dapat dilakukan dimana saja dan
kapan saja yaitu 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu karena
memanfaatkan jaringan internet.
2) Biaya pelaporan SPT lebih murah karena untuk mengakses situs DJP
tidak dipungut biaya
14
Universitas Sumatera Utara

15

3) Penghitungan dilakukan secara cepat karena menggunakan sistem
computer.
4) Lebih mudah karena pingisian SPT dalam bentuk wizard.
5) Data yang disampaikan Wajib Pajak selalu lengkap karena terdapat
validasi pengisian SPT
6) Lebih ramah lingkungan karena meminimalisir penggunaan kertas.
7) Dokumen pelengkap (fotokopi Formulir 1721 A1/A2 atau bukti

potong PPh, SSP Lembar ke-3 PPh Pasal 29, Surat Kuasa Khusus,
perhitungan PPh terutang bagi Wajib Pajak Kawin Pisah Harta
dan/atau mempunyai NPWP sendiri, fotokopi Bukti Pembayaran
Zakat) tidak perlu dikirim lagi kecuali diminta oleh KPP melalui
Account representative.
H. Definisi Evaluasi
Kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation yang berarti penilaian
atau penaksiran, sedangkan menurut pengertian istilah evaluasi merupakan kegiatan
yang terencana untuk mengetahui keadaan sesuatu objek dengan menggunakan
instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh
kesimpulan . Menurut (Stark & Thomas, 1994 :12) evaluasi merupakan suatu proses
atau kegiatan pemilihan , pengumpulan , analisis dan penyajian informasi yang dapat
digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan serta penyusunan program
selanjutnya . Evaluasi mengandung pengertian suatu tindakan atau suatu proses untuk
menentukan nilai dari sesuatu . Dalam proses penilaian , dilakukan perbandingan
antara informasi-informasi yang telah berhasil dihimpun dengan kriteria tertentu ,
15
Universitas Sumatera Utara

16

untuk kemudian diambil keputusan atau dirumuskan kebijakan tertentu . Kriteria atau
tolak ukut yang dipegang tidak lain adalah tujuan yang sudah ditentukan terlebih
dahulu sebelum kegiatan itu dilaksanakan . Dari aspek pelaksanaan , evaluasi adalah
keseluruhan kegiatan pengumpulan data dan informasi , pengolahan ,penafsiran dan
pertimbangan untuk membuat keputusan . Evaluasi adalah kegiatan atau proses untuk
mengukur dan selanjutnya menilai sampai dimanakah tujuan yang telah dirumuskan
sudah dapat dilaksanakan . Evaluasi secara rinci dapat diartikan :
1) Evaluasi adalah kegiatan mengumpulkan data seluas-luasnya , sedalamdalamnya dengan yang bersangkutan guna mengetahui sebab akibat dan
hasilnya .
2) Evaluasi merupakan suatu kegiatan untuk menilai seberapa jauh program yang
telah berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan
3) Evaluasi sebagai suatu kegiatan yang direncanakan dengan cermat dan
merupakan bagian yang intergral dari suatu program
4) Evaluasi merupakan alat (the means) bukan tujuan (the end) yang digunakan
untuk menilai apakah proses perkembangan telah berjalan dengan semestinya
5) Evaluasi merupakan proses yang sistematis mulai dari menentukan tujuan
(objektif) sampai menentukan keputusan , dimana prosesnya diawali dengan
menentukan sasaran (objek) yang akan dievaluasi , menentukan instrumen
(alat ukur) , cara mengukur , mencatat data , menganalisis , mengambil
kesimpulan dan menetapkan kesimpulan .

16
Universitas Sumatera Utara

17

I. Dasar Hukum
Menurut Undang-Undang Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
Nomor.6 tahun 1983 dalam hal penyampaian atau pelaoran SPT dan Peraturan
Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-03/PJ/2015 tentang penyampaian Surat
Pemberitahuan melalui e-filing ,PMK -152/ PMK .03/2009 tentang bentuk dan
isi

Surat

Pemberitahuan,sertatata

pengembalian,pengisian,penandatanganan

dan

penyampaian

cara
Surat

Pemberitahuan .
I.4 Ruang Lingkup
Adapun yang menjadi ruang lingkup untuk membatasi kegiatan yang akan
dilakukan antara lain adalah:
a. Bagaimana penerapanan e-filing terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi (WP
OP) di KPP PRATAMA MEDAN BARAT.
b. Bagaimana tingkat kepatuhan Wajib Pajak dalam mengikuti program efiling.
c. Upaya apa saja yang telah dilakukan KPP PRATAMA MEDAN BARAT
dalam melaksanakan program e-filing dalam memudahkan Wajib Pajak.
d. Berapa besar target dan bagaimana realisasi dalam penerimaan pajak
melalui program e-filing di KPP PRATAMA MEDAN BARAT.
I.5 Metode Penelitian
5.1 Persiapan
Dalam tahap ini penulis melakukan tahapan berikut :
A. Memilih jenis pajak yang akan dijadikan judul yang akan dibahas
17
Universitas Sumatera Utara

18

B. Mengajukan judul kepada ketua Program Studi Diploma III Administrasi
Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
C. Persetujuan penentuan judul tempat Praktik Kerja Lapangan Mandiri oleh
ketua Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan
D. Penyusunan Proposal Praktik Kerja Lapangan Mandiri
E. Seminar Proposal Praktik Kerja Lapangan Mandiri
F. Memohon surat pengantar Praktik Kerja Lapangan Mandiri dari pihak
Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan
5.2 Studi Literatur
Merupakan dasar teori yang mendukung laporan ini menyangkut masalah
yang dibahas yang berasal dari buku-buku, peraturan perundang-undangan
perpajakan, artikel ilmiah, catatan-catatan maupun bahasa tertulis yang berhubungan
dengan Laporan Tugas akhir.
5.3 Observasi Lapangan
Pada tahapan ini penulis telah melakukan pengamatan secara langsung dan
pencatatan sesuai sistematis terhadap data yang ada pada Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Medan Barat
5.4 Pengumpulan Data
Yaitu kegiatan mengumpulkan data-data yang diperlukan oleh penulis untuk
menyusun laporan akhir, baik data-data yang diperoleh dari tempat objek PKLM
maupun data yang diperoleh melalui studi literatur.
a. Analisis Data Dan Evaluasi

18
Universitas Sumatera Utara

19

Setelah penulis memperoleh data data yang diperlukan, maka penulis akan
menganalisa dan mengevaluasi data atau informasi mengenai pelaksanaan efiling.
I.6

Metode Pengumpulan Data
Ada tiga metode yang dilakukan penulis dalam pengumpulan data, yaitu

berupa:
a. Metode Wawancara (interview)
Penulis melakukan wawancara langsung kepada Pegawai Kantor Pelayanan
Pratama Medan Barat yang dianggap mampu memberikan data dan informasi
yang bermanfat dalam menyusun laporan tugas akhir.
b. Metode Pengamatan (Observation)
Pengumpulan data dan pencarian data dengan cara langsung maupun tidak
langsung untuk melakukan peninjauan yang dilakukan penulis dengan
melakukan pengamatan langsung di KPP PRATAMA MEDAN BARAT.
c. Daftar Dokumentasi (Documentation)
Daftar dokumentasi dapat berupa struktur organisasi KPP PRATAMA
MEDAN BARAT dan dokumentasi yang lain sebagai pelengkap Penulisan
ini. Dengan menggunakan dokumen-dokumen resmi dan arsip-arsip penting
mengenai e-filing.
I.7

Sistematika Penulisan Laporan
Adapun yang menjadi sistematika dalam penyusunan laporan PKLM, yaitu:

19
Universitas Sumatera Utara

20

BAB I:

PENDAHULUAN
Pada Bab ini, penulis menjelaskan secara singkat latar belakang
yang menjadi dasar pemikiran dalam penyusunan laporan dalam
pemilihan judul. Bab ini terdiri dari latar belakang, tujuan dan
manfaat,

uraian

teoritis,

ruang

lingkup

PKLM,

metode

pengumpulan data, dan sistematika penulisan laporan PKLM.
BAB II:

GAMBARAN UMUM OBJEK
Pada bab ini , penulis menguraikan gambaran umum mengenai
gambaran umum lokasi PKLM , sejarah singkat KPP PRATAMA
MEDAN BARAT , struktur organisasi , uraian tugas pokok dan
fungsi , serta gambaran pegawai KPP PRATAMA MEDAN
BARAT

BAB III: GAMBARAN DATA PKLM
Pada bab ini, penulis menjelaskan data yang berkaitan dengan efiling di KPP PRATAMA MEDAN BARAT.
BAB IV: ANALISIS DAN EVALUASI DATA
Pada bab ini, penulis mengemukakan tentang analisis dan evaluasi
terhadap data-data yang berhubungan dengan judul laporan PKLM
dengan membandingkan penerapan teori yang ada dengan data
yang diperoleh di lapangan.
BAB V:

KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini, penulis menguraikan tentang kesimpulan dan
saran-saran penulis sehubungan dengan uraian pada bab-bab
20
Universitas Sumatera Utara

21

sebelumnya. Yang mungkin dapat digunakan untuk mengatasi
masalah yang dihadapi dalam meningkatkan pelayanan kepada
Wajib Pajak khususnya di KPP PRATAMA MEDAN BARAT.

21
Universitas Sumatera Utara