Analisa Hukum Atas Kedudukan Kreditur Lain Dalam Upaya Hukum Kasasi Pada Perkara Kepailitan (Studi Terhadap Tiga Putusan Mahkamah Agung)

PUTUSAN
Nomor 27 K/N/1999
==================================
DEMI KEADILAN BERDASARKAN
KETUHANAN YANG MAHA ESA
MAHKAMAH AGUNG
Memeriksa perkara Niaga dalam tingkat kasasi telah mengambil putusan sebagai berikut dalam
perkara kepailitan dari:
SSANGYONG ENGINEERING & CONSTRUCTION Co. Ltd., berkedudukan di Soul Korea
Selatan dengan Kantor Perwakilan di Jakarta, di Gedung Bursa Efek Jakarta Tower II Lt. 20
Jl. Jenderal Sudirman Kav. 52-53 Jakarta, dalam hal ini di wakili oleh kuasanya: HIDAYAT
ACHYAR, SH., MAHESWARA PRABANDONO, SH., dan TEDDY TURANGGA, SH., LL.M.,
Para Advokat/ Pengacara, berkantor di Gedung Menara Saidah, Lt. 8, Jl. Let. Jend. Haryono
M.T. Kav. 29-30 Jakarta, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 30 Juli 1999; Pemohon
kasasi, dahulu Pemohon Pailit;
Melawan
P.T. CITRA JIMBARAN INDAH HOTEL, beralamat di Komplek Delta Kedoya, Jalan Pilar
Mas Raya Kav. A-D, Kedoya Selatan, Kebun Jeruk, Jakarta Selatan, dalam hal ini diwakili
oleh kuasanya: INDRA SAHNUN LUBIS, SH. Pengacara/Penasihat Hukum beralamat di
jalan Brawijaya Apartement Suite 1102 A. Brawijaya XII No. 1 Kebayoran Baru, Jakarta
Selatan, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 22 Juli 1999;

Termohon kasasi, dahulu Termohon Pailit;
Mahkamah Agung tersebut;
Membaca surat-surat yang bersangkutan;
Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang Pemohon kasasi sebagai
Pemohon pailit telah mengajukan permohonan Pailit di muka persidangan Pengadilan Niaga
Jakarta Pusat, pada pokoknya atas dalil-dalil sebagai berikut:
Bahwa Termohon telah berutang pada Pemohon sebesar US. $. 5,979,863.06 (lima juta
sembilan ratus tujuh puluh sembilan ribu delapan ratus enam puluh tiga Dollar Amerika Serikat
dan enam sen) yang terdiri dari utang pokok sebesar US. $. 5,862,610.84 (lima juta delapan
ratus enam puluh dua ribu enam ratus sepuluh dollar Amerika Serikat dan delapan puluh empat
sen) dan bunga sebesar US. $. 117,252,22 (seratus tujuh belas ribu dua ratus lima puluh dua
Dollar Amerika Serikat dan dua puluh dua sen);
Bahwa utang tersebut bersumber dari Construction Contract pembangunan sebuah Hotel Bali
Inter continental Resort yang pembangunannya telah dilaksanakan oleh Pemohon, namun
termohon belum membayar lunas semua kewajiban Termohon pada Pemohon tersebut,
meskipun telah ditegur secara tertulis beberapa kali;
Bahwa Termohon selain berutang pada Pemohon, juga berutang pada kreditur lain yaitu PT.
Bank Bumi Daya dan PT. Bank Negara Indonesia;
Bahwa untuk pengurusan harta pailit Termohon, perlu ditunjuk kurator yaitu Ahmad Effendi, SH.
dari Kantor AAE & Associate;


Universitas Sumatera Utara

Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut, Pemohon mohon kepada Pengadilan Niaga Jakarta
Pusat berkenan memutuskan:
1.

Menyatakan bahwa Termohon berutang kepada Pemohon;

2.

Menyatakan bahwa utang Termohon kepada Pemohon telah jatuh waktu dan dapat ditagih
tetapi tidak dibayar oleh Termohon;

3.

Menyatakan bahwa Termohon mempunyai kreditur lainnya sebagaimana didalilkan oleh
Pemohon;

4.


Menyatakan Termohon dalam keadaan pailit;

5.

Menetapkan Hakim Pengawas untuk mengawasi pengurusan dan pemberesan harta
Termohon;

6.

Menerima usulan Pemohon untuk mengangkat saudara Ari Ahmad Effendi, SH. dari Kantor
AAE & Associate sebagai Kurator dalam kepailitan ini;

7.

Menghukum Termohon untuk membayar biaya perkara;

8.

Menerima dan mengabulkan seluruh permohonan Pemohon;

Atau jika Majelis Hakim berpendapat lain, maka Pemohon mohon putusan yang seadiladilnya berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku (ex aequo et bono);

Menimbang, bahwa terhadap permohonan pailit tersebut Pengadilan Niaga Jakarta Pusat telah
mengambil putusan, yaitu putusannya tanggal 26 Juli 1999 Nomor: 41/Pailit/1999/PN.
Niaga/Jkt.Pst, yang amarnya berbunyi sebagai berikut:
-

Menolak permohonan Pemohon tersebut;

-

Menghukum Pemohon untuk membayar biaya perkara permohonan ini;

Bahwa sesudah putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat tersebut diucapkan pada tanggal 26
Juli 1999 kemudian terhadapnya oleh Pemohon dengan perantaraan kuasanya khusus,
berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 30 Juli 1999 diajukan permohonan Kasasi secara
tertulis pada tanggal 2 Agustus 1999, sebagaimana ternyata dari akte permohonan kasasi
Nomor: 26/Kas/Pailit/1999/PN.Niaga/Jkt.Pst. jo. No. 41/Pailit/ 1999/PN.Niaga/Jkt.Pst, yang dibuat
oleh Panitera Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, permohonan mana kemudian disusul oleh memori
kasasi yang memuat alasan-alasan yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Niaga Jakarta

Pusat pada hari itu juga;
bahwa setelah itu oleh Termohon kasasi yang pada tanggal 3 Agustus 1999 telah disampaikan
salinan permohonan kasasi dan salinan memori kasasi, diajukan kontra memori kasasi yang
diterima di Kepaniteraan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat tanggal 9 Agustus 1999;
Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasan-alasannya telah diberitahukan
kepada pihak lawan dengan saksama diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara yang
ditentukan dalam Undang-Undang, maka oleh karena itu permohonan kasasi tersebut formil
dapat diterima;
Menimbang, bahwa keberatan-keberatan yang diajukan oleh Pemohon kasasi dalam memori
kasasinya tersebut pada pokoknya ialah:
1.

Pengadilan Niaga telah salah menerapkan hukum tentang "hubungan hukum" dan "utang"

Universitas Sumatera Utara

sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1998.

2.


3.

-

bahwa Pengadilan Niaga dalam putusannya berpendapat bahwa hubungan hukum yang
timbul dalam perkara ini adalah hubungan hukum kontrak pekerjaan bangunan bukan
hubungan hukum pinjam meminjam uang dan oleh karena itu utang yang timbul pun
adalah bukan utang yang dimaksud dalam pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Nomor 4
Tahun 1998;
bahwa pendapat Pengadilan Niaga tersebut jelas keliru, karena meskipun hubungan
hukum yang terjadi dalam perkara ini adalah hubungan hukum pemborongan pekerjaan
hotel, namun karena Termohon sebagai pemilik pekerjaan tidak membayar/tidak
memenuhi kewajibannya membayar sejumlah uang sesuai dengan diperjanjikan karena
Pemohon telah melaksanakan pemborongan/pekerjaan yang merupakan kewajibannya,
maka kewajiban Termohon tersebut menjadi utang Termohon;

-

bahwa pengertian utang menurut doktrin ilmu hukum maupun menurut Undang-Undang
adalah kewajiban yang dinyatakan atau dapat dinyatakan dalam jumlah uang baik dalam

mata uang Indonesia maupun mata uang asing, baik yang timbul secara langsung
maupun tidak langsung karena perjanjian atau Undang-undang yang wajib dipenuhi oleh
debitur dan bila dipenuhi memberi hak kepada kreditur untuk mendapatkan
pembayarannya dari harta kekayaan debitur;

Pengadilan Niaga telah salah menerapkan hukum tentang "bunga".
-

bahwa Pengadilan Niaga dalam Pertimbangannya berpendapat bahwa akan halnya
bunga (interest) yang tertulis dalam payment agreement bukan bunga dalam arti rente
akan tetapi bersifat ganti kerugian (schade) karena menurut dan dihitung setelah debitur
melakukan wanprestasi;

-

bahwa pertimbangan inipun keliru dan sangat dipaksakan karena dalam penjelasan pasal
1 ayat 1 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1998 disebut "utang pokok" atau "bunganya",
yang harta merupakan alternatif bukan kumulasi yang harus bersama-sama sehingga
dengan terbukti adanya utang maka syarat utang dalam pasal 1 ayat 1 tersebut telah
terpenuhi;


-

bahwa selain itu, i.c setelah terjadi perhitungan sisa kewajiban debitur (Termohon) yang
kemudian menjadi utang maka pembebanan denda keterlambatan pembayaran utang
tersebut jelas merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh debitur hal mana juga
menjadi utang debitur yang harus dibayar;

Pengadilan Niaga telah salah menerapkan hukum tentang adanya 2 (dua) kreditur di mana
dalam perkara ini selain Pemohon yang menjadi kreditur dari Termohon, juga PT. Bank
Negara Indonesia dan PT. Bank Bumi Daya.

Menimbang, bahwa atas keberatan-keberatan kasasi tersebut Mahkamah Agung berpendapat:
Mengenai keberatan-keberatan ad. 1, 2 dan 3.:
Bahwa keberatan-keberatan ini dapat dibenarkan, karena Pengadilan Niaga telah salah
menerapkan hukum, sebab berdasarkan pasal 1 ayat 1 Undang-undang Nomor 4 Tahun 1998,
Debitur dapat dinyatakan pailit apabila memenuhi syarat-syarat yaitu:
1.

adanya utang;


2.

satu dari utang tersebut telah jatuh tempo dan dapat ditagih;

3.

adanya 2 (dua) atau lebih kreditur;

Universitas Sumatera Utara

Menimbang, bahwa Pemohon pailit dalam permohonannya pada pokoknya mendalilkan bahwa:
1.

Antara Pemohon dan Termohon telah terjadi perjanjian "Pekerjaan Pembangunan Bali Inter
Continental Resort" bukti P.2;

2.

Pekerjaan tersebut telah diselesaikan dan telah diserah terimakan dari Pemohon kepada

Termohon;

3.

Meskipun pekerjaan telah diselesaikan, namun hingga permohonan ini diajukan, Termohon
belum melunasi sisa harga/nilai pekerjaan yaitu sebesar:
-

Pokok

US. $ 5,862,610,84,-

-

Bunga

US. $

117,252,22,-


sehingga jumlah keseluruhannya sebesar US.$ 5,979,863,06,-(lima juta sembilan ratus tujuh
puluh sembilan ribu delapan ratus enam puluh tiga dollar Amerika Serikat dan enam sen).
4.

Utang tersebut telah jatuh tempo dan dapat ditagih berdasarkan angka 5 Payment
Agreement;

5.

Termohon juga merupakan Debitur dari PT. Bank Bumi Daya dan PT. Bank Negara
Indonesia;

bahwa atas dalil-dalil Pemohon tersebut, Termohon telah mengajukan tanggapan yang pada
pokoknya:
1.

Benar Pemohon telah menyelesaikan pekerjaan pembangunan "Bali Inter Continental
Resort" dan telah diterima oleh Termohon;

2.

Pemohon tidak merinci berapa sisa utang Termohon yang belum dibayar;

3.

Utang tersebut belum jatuh tempo karena baru akan jatuh tempo pada tanggal 30 Juli 1999
(permohonan diajukan tanggal 30 Juni 1999);

4.

Utang i.c. bukan utang sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 ayat 1 Undang-undang Nomor
4 Tahun 1998;

5.

Termohon tidak mempunyai utang pada kreditur lain;

Bahwa dari dalil Pemohon dan tanggapan Termohon tersebut jelas bahwa Termohon mengakui
adanya utang Termohon pada Pemohon, sehingga yang perlu dipertimbangkan lebih lanjut
adalah:
a.

apakah utang tersebut merupakan utang sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 ayat 1
Undang-undang Nomor 4 Tahun 1998;

b.

apakah utang tersebut telah jatuh tempo;

c.

apakah Termohon merupakan Debitur dari Kreditur PT. Bank Bumi Daya dan PT. Bank
Negara Indonesia;

ad. 1. : apakah utang i.c. merupakah utang sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 ayat 1
Undang-undang Nomor 4 Tahun 1998.

Universitas Sumatera Utara

Menimbang, bahwa Pengadilan Niaga dalam pertimbangannya berpendapat bahwa utang i.c.
bukanlah utang sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 ayat 1 Undang-undang Nomor 4 Tahun
1998, sebab utang dalam konteks kepailitan haruslah diartikan sebagai utang yang bersumber
pada hubungan hukum pinjam meminjam uang dan tidak meliputi bentuk wanprestasi lain yang
tidak bersumber dari konstruksi hukum pinjam meminjam uang;
Bahwa menurut pengertian umum, utang atau hutang (debet) adalah janji absolut untuk
membayar sejumlah uang tertentu (to pay a certain some of money) pada waktu yang ditentukan
(on a certain date), atau dapat juga diartikan sebagai suatu kewajiban seseorang untuk
membayar sejumlah uang kepada orang lain (an obligation of one person to pay another);
Bahwa berdasarkan definisi yang dikemukakan di atas, yang dimaksud dengan utang dengan
pengertian hukum kontrak adalah setiap kewajiban untuk membayar sejumlah uang tanpa
mempersoalkan apakah kewajiban itu timbul berdasarkan perjanjian pinjam uang secara tunai,
tetapi meliputi segala bentuk kewajiban pembayaran uang oleh salah satu pihak kepada pihak
lain;
Bahwa selain itu pengertian utang dalam pasal 1 ayat 1 Undang-undang Nomor 4 Tahun 1998
tidak dapat ditafsirkan lain dengan pengertian utang dalam pasal-pasal lain dalam Undangundang yang sama, sebab selain cara penafsiran yang demikian tidak lazim, juga akan
menyulitkan penerapan dari Undang-undang itu sendiri;
Bahwa dalam pasal 237 ayat 2 Undang-undang Nomor 4 Tahun 1998 secara tegas dinyatakan
bahwa gaji serta biaya lain yang timbul dalam hubungan kerja tersebut menjadi utang harta
debitur;
Bahwa dengan demikian utang i.c. yang berupa kewajiban Termohon membayar sejumlah uang
kepada Pemohon sebagai pembayaran sisa nilai pekerjaan pembangunan Hotel Bali Inter
Continental Resort adalah utang sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 ayat 1 Undang-undang
Nomor 4 Tahun 1998;
Ad. b.: apakah utang tersebut telah jatuh tempo.
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.5 telah terjadi kesepakatan antara Pemohon dan
Termohon untuk melakukan penjadwalan pembayaran utang Termohon pada Pemohon;
Bahwa berdasarkan point 5 bukti P.5 tersebut telah ditentukan jadwal pembayaran sesuai
lampiran 2 dan apabila Termohon tidak melaksanakan pembayaran sesuai jadwal tersebut
lampiran 2, maka Pemohon berhak untuk mengakhiri perjanjian itu;
Bahwa berdasarkan bukti P.6 s/d P.10 Pemohon telah menegur Termohon untuk memenuhi isi
bukti P.5 tersebut namun Termohon tidak memenuhinya;
Bahwa meskipun benar akhir dari penjadwalan pembayaran utang tersebut akan berakhir pada
tanggal 30 Juli 1999, namun karena telah terbukti bahwa jadwal pembayaran cicilan yang telah
ditentukan dalam lampiran 2 bukti P.5 tersebut tidak ditepati, maka berdasarkan bukti P.5 point 5
tersebut utang Termohon telah jatuh tempo dan dapat ditagih;
Ad. c.: Apakah Termohon merupakan debitur dari PT. Bank Negara Indonesia dan PT. Bank
Bumi Daya.
Menimbang, bahwa Pemohon untuk membuktikan bahwa Bank Negara Indonesia dan Bank
Bumi Daya adalah kreditur Termohon telah mengajukan bukti P.17 dan P.22;
Bahwa Bank Bumi Daya sendiri melalui kuasanya telah mengajukan bukti KL. 1 s/d KL.4;

Universitas Sumatera Utara

Bahwa apabila bukti P.22 tersebut dihubungkan dengan bukti KL. 1 s/d KL. 4 terbukti bahwa
Termohon adalah debitur dari Bank Negara Indonesia dan Bank Bumi Daya;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, Termohon telah
memenuhi syarat untuk dipailitkan sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 ayat 1 Undang-Undang
No. 4 Tahun 1998;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, Mahkamah Agung
berpendapat bahwa terdapat cukup alasan untuk mengabulkan permohonan kasasi dari
Pemohon kasasi dan membatalkan putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat serta akan
mengadili sendiri dengan amar seperti tersebut di bawah ini;
Menimbang, bahwa karena Termohon harus dinyatakan pailit maka berdasarkan pasal 13
Undang-Undang No. 4 Tahun 1998 harus diangkat seorang Kurator dan Seorang Hakim
Pengawas;
Menimbang, bahwa Pemohon mohon agar ARI AHMAD EFFENDI, SH. ditunjuk sebagai kurator,
karena ternyata tidak ada sanggahan dari Termohon dari ARI AHMAD EFFENDI, SH. Telah
memenuhi syarat kurator, maka permohonan untuk itu beralasan hukum untuk dikabulkan;
Menimbang, bahwa karena permohonan kasasi dikabulkan dan Termohon kasasi/Termohon asal
dinyatakan pailit, maka biaya perkara dalam semua tingkat Pengadilan dibebankan kepada harta
pailit;
Mengingat Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1970, Undang-Undang No. 14 Tahun 1985, Perpu
No. 1 Tahun 1998 yang telah ditetapkan menjadi Undang-Undang dengan Undang-Undang No. 4
Tahun 1998 serta peraturan hukum lainnya yang bersangkutan;
Mengadili:
Mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon kasasi: SSANGYONG ENGINEERING &
CONSTRUCTION Co. Ltd. Dalam hal ini diwakili oleh kuasanya: HIDAYAT ACHYAR, SH.,
MAHESWARA PRABANDONO, SH. dan TEDDY TURANGGA, SH., LL.M., Para
Advokat/Pengacara tersebut;
Membatalkan putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat tanggal 26 Juli 1999 Nomor:
41/Pailit/1999/PN.Niaga/ Jkt.Pst.;
Mengadili Sendiri:
-

Mengabulkan permohonan Pemohon;

-

Menyatakan P.T. CITRA JIMBARAN INDAH HOTEL dalam keadaan Pailit;

-

Memerintahkan Ketua Pengadilan Niaga Jakarta Pusat untuk mengangkat Hakim Pengawas
dari Hakim Niaga yang ada pada Pengadilan Niaga Jakarta Pusat;

-

Mengangkat ARI AHMAD EFFENDI, SH. dari Kantor AAE & Associate sebagai kurator;

-

Menetapkan biaya kurator akan ditetapkan kemudian setelah pelaksanaan tugas tersebut;

-

Membebankan semua biaya perkara baik yang timbul pada Pengadilan Niaga Jakarta Pusat
sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) maupun pada tingkat kasasi sebesar Rp.
2.000.000,- (dua juta rupiah) kepada harta pailit;

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim pada hari Selasa, tanggal

Universitas Sumatera Utara

14 September 1999 oleh M. Yahya Harahap, SH. Ketua Muda yang ditunjuk oleh Ketua
Mahkamah Agung sebagai Ketua Sidang, S.O. Nainggolan, SH. dan Ny. Hj. Marnis Kahar, SH.
Masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan mana pada hari itu juga diucapkan di muka
persidangan yang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua tersebut, dengan dihadiri oleh S.O.
Nainggolan, SH. dan Ny. Hj. Marnis Kahar, SH. Hakim-Hakim Anggota, Sirande Palayukan, SH.
Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh kedua belah pihak.
Hakim - Hakim Anggota:

Ketua:

ttd.

ttd.

S.O. Nainggolan, SH.

M. Yahya Harahap, SH.

ttd.
Ny. Hj. Marnis Kahar, SH.
Panitera Pengganti:
ttd.
Sirande Palayukan, SH.
Biaya-biaya:
1. Materai
2. Redaksi
3. Administrasi Kasasi
Jumlah

Rp.
Rp.
Rp.
Rp.

2.000,1.000,1.997.000,2.000.000,-

Untuk Salinan
MAHKAMAH AGUNG R.I.
a.n. PANITERA/SEKRETARIS JENDERAL
DIREKTUR PERDATA NIAGA
I GDE KETUT SUKARATA, S. H.
NIP. 040012856

Universitas Sumatera Utara

PUTUSAN
Nomor: 24 PK/N/1999
================================
DEMI KEADILAN BERDASARKAN
KETUHANAN YANG MAHA ESA
MAHKAMAH AGUNG
Memeriksa permohonan Peninjauan Kembali perkara niaga telah mengambil putusan sebagai
berikut dalam perkara Kepailitan dari:
PT. CITRA JIMBARAN INDAH HOTEL, berkedudukan di Komplek Delta Kedoya, An. Pilar Mas
Raya Kav. A-D; Kedoya Selatan, Kebun Jeruk, Jakarta Selatan, dalam hal ini diwakili oleh
kuasanya INDRA SAHNUN LUBIS, SH. Pengacara/Penasihat Hukum beralamat di Brawijaya
Apartement Suite 1102 JI. Brawijaya XII No. 1 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, berdasarkan
surat kuasa khusus tanggal 8 Oktober 1999, Pemohon Peninjauan Kembali dahulu sebagai
Termohon Kasasi Termohon Pailit/Debitur.
Melawan:
SSANGYONG ENGINEERING & CONSTRUCTION Co. Ltd., berkedudukan di Seoul Korea
Selatan dengan Kantor Perwakilan di Jakarta, di Gedung Bursa Effek Jakarta Tower II Lt. 20 JI.
Jenderal Sudirman Kav. 52-53 Jakarta, dalam hal ini diwakili oleh kuasanya: Hidayat Achyar,
SH. dan Teddy Turangga, SH. LLM. Advokat, Pengacara & Konsultan Hukum pada Law Firm
Warens & Achyar, berkantor di Gedung Menara Saidah Lantai 8, An. Letjen Haryono MT. Kav.
29-30, Jakarta, berdasarkan surat kuasa khusus, tanggal 13 Oktober 1999.
Termohon Peninjauan Kembali dahulu Pemohon Kasasi/Pemohon Pailit/ Kreditur.
Mahkamah Agung tersebut;
Membaca surat-surat yang bersangkutan;
Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa Pemohon Peninjauan Kembali
dahulu sebagai Termohon Kasasi/Termohon Pailit telah mengajukan permohonan. Peninjauan
Kembali terhadap putusan Mahkamah Agung tanggal 14 September 1999 Nomor 027 K/N/1999
yang telah berkekuatan hukum tetap, dalam perkaranya melawan Termohon Peninjauan
Kembali, dahulu sebagai Pemohon Kasasi/ Pemohon Pailit dengan posita perkara sebagai
berikut:
bahwa Termohon telah berutang pada Pemohon sebesar US.$. 5,979,863.06 (lima juta
sembilan ratus tujuh puluh sembilan ribu delapan ratus enam puluh tiga Dollar Amerika Serikat
dan enam sen) yang terdiri dari utang pokok sebesar US.$. 5,862,610.84 (lima juta delapan
ratus enam puluh dua ribu enam ratus sepuluh Dollar Amerika Serikat dan delapan puluh empat
sen) dan bunga sebesar US.$. 117,252.22 ( seratus tujuh belas ribu dua ratus lima puluh dua
Dollar Amerika Serikat dan dua puluh dua sen);
bahwa utang tersebut bersumber dari Construction Contract pembangunan sebuah Hotel Bali
Inter Continental Resort yang pembangunannya telah dilaksanakan oleh Pemohon, namun
Termohon belum membayar lunas semua kewajiban Termohon pada Pemohon tersebut,
meskipun telah ditegur secara tertulis beberapa kali;
bahwa Termohon selain berutang pada Pemohon juga berutang pada Kreditur lain yaitu PT.
Bank Bumi Daya dan PT. Bank Negara Indonesia;

Universitas Sumatera Utara

bahwa untuk pengurusan harta Pailit Termohon, perlu ditunjuk kurator yaitu Ahmad Effendi, SH.
dari Kantor AAE & Associate;
bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut, Pemohon mohon kepada Pengadilan Niaga
Jakarta Pusat berkenan memutuskan:
1. Menyatakan bahwa Termohon berutang kepada Pemohon;
2. Menyatakan bahwa utang Termohon kepada Pemohon telah jatuh waktu dan dapat ditagih
tetapi tidak dibayar oleh Termohon;
3. Menyatakan bahwa Termohon mempunyai kreditur lainnya sebagaimana didalilkan oleh
Pemohon;
4. Menyatakan Termohon dalam keadaan Pailit;
5. Menetapkan Hakim Pengawas untuk mengawasi pengurusan dan pemberesan harta
Termohon;
6. Menerima usulan Pemohon untuk mengangkat saudara Ari Ahmad Effendi, SH. dari Kantor
AAE & Associate sebagai Kurator dalam kepailitan ini;
7. Menghukum Termohon untuk membayar biaya perkara;
8. Menerima dan mengabulkan seluruh permohonan Pemohon; Atau jika Majelis Hakim
berpendapat lain, maka Pemohon mohon putusan yang seadil-adilnya berdasarkan
ketentuan Hukum yang berlaku (ex aequo et bono);
Menimbang, bahwa amar putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat tanggal 26 Juli 1999 Nomor:
41/Pailit/1999/PN.Niaga/Jkt.Pst. adalah sebagai berikut:
Menolak permohonan Pemohon tersebut;
Menghukum Pemohon untuk membayar biaya perkara permohonan ini;
Menimbang, bahwa amar putusan Mahkamah Agung tanggal 14 September 1999 Nomor 027
K/N/1999 yang telah berkekuatan hukum tetap adalah sebagai berikut:
Mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi SSANGYONG ENGINEERING &
CONSTRUCTION Co. Ltd. dalam hal ini diwakili oleh kuasanya: HIDAYAT ACHYAR, SH.,
MAHESWARA PRABANDONO, SH. dan TEDDY TURANGGA, SH., LLM., Para
Advokat/Pengacara tersebut;
Membatalkan putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat tanggal 26 Juli 1999 Nomor:
41/Pailit/1999/PN.Niaga/Jkt.Pst.
Mengadili Sendiri:
-

Mengabulkan permohonan Pemohon;

-

Menyatakan P.T. CITRA JIMBARAN INDAH HOTEL dalam keadaan Pailit;

-

Memerintahkan Ketua Pengadilan Niaga Jakarta Pusat untuk mengangkat Hakim
Pengawas dari Hakim Niaga yang ada pada Pengadilan Niaga Jakarta Pusat;

-

Mengangkat ARI AHMAD EFFENDI,SH. dari Kantor AAE & Associate sebagai kurator;

-

Menetapkan biaya kurator akan ditetapkan kemudian setelah pelaksanaan tugas tersebut;

-

Membebankan semua biaya perkara baik yang timbul pada Pengadilan Niaga Jakarta
Pusat sebesar Rp.5.000.000,- (lima juta rupiah) maupun pada tingkat kasasi sebesar
Rp.2.000.000,- (dua juta rupiah) kepada harta Pailit;

Menimbang, bahwa sesudah putusan yang telah berkekuatan hukum tetap tersebut i.c. putusan

Universitas Sumatera Utara

Mahkamah Agung tanggal 14 September 1999 No. 027 K/N/1999 diberitahukan kepada
Pemohon Peninjauan Kembali pada tanggal 04 Oktober 1999, kemudian dengan perantaraan
kuasanya, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 08 Oktober 1999 diajukan permohonan
Peninjauan Kembali secara tertulis dikepaniteraan Pengadilan Niaga tersebut pada tanggal 11
Oktober 1999 permohonan mana disertai dengan memori yang memuat alasan-alasan
permohonannya yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Niaga tersebut pada tanggal 11
Oktober 1999 pada hari itu juga;
Menimbang, bahwa tentang permohonan Peninjauan kembali tersebut telah diberitahukan
kepada pihak lawan dengan seksama pada tanggal 08 Oktober 1999, kemudian terhadapnya
oleh pihak lawan telah diajukan jawaban yang diterima di kepaniteraan Pengadilan Niaga
Jakarta Pusat tanggal 12 Oktober 1999;
Menimbang, bahwa oleh karena itu sesuai dengan pasal 286, 287, 288 Perpu No. 1 tahun 1998
yang telah ditetapkan menjadi Undang-Undang No.4 tahun 1998, permohonan peninjauan
kembali a quo beserta alasan-alasannya yang diajukan dalam tenggang waktu dan dengan
cara-cara yang ditentukan Undang-Undang, maka oleh karena itu formil dapat diterima;
Menimbang, bahwa Pemohon Peninjauan Kembali telah mengajukan alasan-alasan Peninjauan
Kembali yang pada pokoknya sebagai berikut:
1.

Bahwa Majelis kasasi Mahkamah Agung membuat kesalahan berat karena putusan
diambil telah melewati tenggang waktu (harus diputus 30 hari sejak tanggal permohonan
kasasi didaftarkan). Dengan demikian tidak mengindahkan pasal 10 ayat 3 UU No.4 Tahun
1998, sehingga mengakibatkan putusan tersebut harus dinyatakan batal demi hukum;
Bahwa Majelis Hakim Mahkamah Agung terlambat dalam menyampaikan putusan kepada
para pihak (melebihi waktu 2 x 24 jam). Dengan demikian Majelis Hakim Mahkamah Agung
tidak mengindahkan pasal 5 UU No.4 tahun 1998, sebagai konsekuensinya maka putusan
tersebut dinyatakan batal demi hukum;

2.

Bahwa Mahkamah Agung telah keliru menafsirkan pengertian tentang hutang secara luas
karena hutang adalah tidak hanya janji absolut untuk membayar sejumlah uang tertentu (to
pay a certain some of money) pada waktu yang ditentukan (on a certain date), tetapi juga
sebagai kewajiban untuk membayar sejumlah uang kepada orang lain (an obligation of one
person to pay another);
Bahwa Majelis kasasi Mahkamah Agung yang menafsirkan pasal 237 ayat 2 UU No.4
tahun 1998 yang menafsirkan gaji serta biaya lain yang timbul dalam hubungan kerja
tersebut menjadi hutang debitur dijadikan sebagai acuan untuk penafsiran arti hutang
adalah suatu penafsiran yang salah, yang akhirnya menyesatkan arti hutang itu sendiri,
sehingga harus dinyatakan tidak dapat diterima;

3.

Bahwa Majelis Hakim Mahkamah Agung yang mengaitkan bukti P.17 dan P.22 dengan
bukti KLA1 s/d 14 adalah tindakan hukum Majelis Hakim yang salah. Karena bukti P.17
dan P.22 diajukan untuk memenuhi persyaratan pasal I ayat (1) UU No.4 Tahun 1998.
Sedangkan Bank Bumi Daya dan Bank Negara Indonesia memberikan bukti KL.11 s/d
KL.14 adalah bukti yang menunjukkan bahwa antara Termohon Pailit dengan Bank Bumi
Daya telah terjadi restrukturisasi hutang dan Termohon Pailit adalah Debitur yang baik
sehingga Bank Bumi Daya dan Bank Negara Indonesia sebagai kreditur terbesar
menyatakan keberatan atas permohonan Pailit yang diajukan Pemohon;
Sehingga mengaitkan dua alat bukti yang tujuannya jelas-jelas bertolak belakang dijadikan
suatu syarat untuk menyatakan Pailit adalah syarat yang dipaksakan oleh Majelis Hakim
dengan tidak mempertimbangkan rasa keadilan bagi para kreditur lain sebagai kreditur
terbesar yang sangat dirugikan;

Universitas Sumatera Utara

Begitu pula Majelis Kasasi telah melakukan kesalahan berat karena perusahaan sebagai
Debitur ataupun kepentingan secara seimbang, sebagaimana diuraikan dalam Penjelasan
Umum atas Undang-Undang Nomor 4 tahun 1998 yang pada pokoknya berbunyi: " Lebih
jauh lagi Gejolak Moneter telah ternyata memberi pengaruh yang sangat besar terhadap
kemampuan dunia usaha untuk memenuhi kewajiban pembayaran mereka kepada
kreditur. Keadaan ini pada gilirannya telah melahirkan akibat yang berantai;
Tidak hanya dalam kelangsungan usaha dan segi-segi ekonomi pada umumnya tetapi juga
kepada masalah ketenagakerjaan dan aspek-aspek sosial lainnya yang jauh lebih perlu
diselesaikan secara adil dalam arti memperhatikan kepentingan perusahaan sebagai
Debitur ataupun Kepentingan Kreditur secara seimbang";
Begitu pula Majelis Kasasi sama sekali tidak mempertimbangkan kepentingan para
Kreditur lainnya yaitu BBD dan BNI yang mempunyai piutang lebih besar data piutang
Termohon Peninjauan Kembali, sehingga Kreditur-Kreditur lainnya tersebut telah
mengajukan keberatan atas permohonan Pailit terhadap Debitur;
Bahwa, atas alasan-alasan Peninjauan Kembali tersebut, Mahkamah Agung berpendapat:
Mengenai alasan ad.1 dan ad.2:
Bahwa alasan-alasan ini tidak dapat dibenarkan oleh karena tidak terdapat kesalahan berat
dalam penerapan hukum yang telah dilakukan majelis Kasasi. Sedang mengenai pengertian
hutang sebagaimana yang telah dipertimbangkan oleh Majelis Kasasi juga dapat dibenarkan
dan Majelis Peninjauan Kembali sependapat dengan Majelis Kasasi. Namun demikian perlu
dipertimbangkan mengenai keberatan ad.3 seperti pertimbangan dibawah ini.
Mengenai alasan ad 3:
Bahwa alasan ini dapat dibenarkan, karena Majelis Kasasi telah mengabaikan bunyi penjelasan
umum dari makna yang terkandung dalam PERPU Nomor 1 Tahun 1998 yang telah ditetapkan
menjadi Undang-Undang dengan Undang-Undang Nomor. 4 Tahun 1998, dimana secara
essensial ditentukan bahwa kepailitan penerapannya harus dilakukan/diselesaikan secara adil
dalam arti memperhatikan kepentingan Perusahaan sebagai Debitur atau kepentingan Kreditur
secara seimbang;
Potensi dan prospek dari usaha Debitur harus Pula dipertimbangkan secara baik. Jika Debitur
tersebut masih mempunyai Potensi dan Prospek, sehingga merupakan tunas-tunas yang masih
dapat berkembang. Seharusnya masih diberi kesempatan untuk hidup dan berkembang. Oleh
karena itu penjatuhan pailit merupakan Ultimum Remidium;
Menimbang, bahwa in casu Debitur/Termohon Pailit memiliki usaha hotel berbintang 5 (lima)
bernama: "HOTEL BALI INTERCONTINENTAL RESORT" berlokasi di Kawasan Wisata Pulau
Bali. Kawasan tersebut selama terjadi krisis ekonomi dan keuangan relatif tidak terpengaruh,
justru sebaliknya telah menuai keuntungan keuntungan/advantages dan benefits dari selisih
kurs nilai tukar antara rupiah dan dollar Amerika Serikat;
Menimbang, bahwa Potensi dan Prospek tersebut telah dimiliki oleh Debitur/Termohon pailit,
hal ini terbukti dengan adanya keberatan dari Para Kreditur lainnya yaitu Bank Negara
Indonesia dan Bank Bumi Daya yang merasa kepentingannya dirugikan jika Debitur/Termohon
pailit dijatuhkan pailit:
Piutang yang dimiliki oleh PT. Bank Bumi Daya dan PT. Bank Negara Indonesia adalah kurang
lebih Rp.610.000.000.000; (Enam ratus sepuluh milyar rupiah);
Piutang Para Kreditur lainnya tersebut diatas merupakan suatu jumlah yang jauh lebih besar

Universitas Sumatera Utara

jika dibandingkan dengan piutang Pemohon pailit yang berjumlah US $ 5,979,863,06,-( Lima
juta sembilan ratus tujuh puluh sembilan ribu delapan ratus enam puluh tiga Dollar Amerika
Serikat dan enam sen );
Dengan adanya upaya keberatan untuk menjatuhkan pailit terhadap Debitur yang dilakukan
Para Kreditur Bank Bumi Daya dan Bank Negara Indonesia dan bahkan terhadap hutang
Debitur/Termohon pailit telah diadakan restrukturisasi, menunjukkan bahwa usaha Debitur
masih mempunyai potensi dan prospek untuk berkembang dan selanjutnya dapat memenuhi
kewajibannya kepada seluruh Para Kreditur dikemudian hari dan oleh karena itu
Debitur/Termohon pailit bukan merupakan "A Debitor is hopelessly in debt ";
Menimbang, Pula bahwa berdasarkan Construction Contract antara Pemohon pailit dan
Debitur/Termohon pailit ternyata kewajiban Termohon pailit untuk membayar kepada Pemohon
pailit semula adalah sebesar US $ 75,558,774.50 (Tujuh puluh lima juta lima ratus lima puluh
delapan ribu tujuh ratus tujuh puluh empat dollar Amerika Serikat lima puluh sen), sedangkan
sisa hutang sekarang US $ 5,979,863.06 (Lima juta sembilan ratus tujuh puluh sembilan ribu
delapan ratus enam puluh tiga Dollar Amerika Serikat enam sen) menunjukkan
Debitur/Termohon pailit telah memenuhi sebagian besar kewajibannya dan selayaknya diberi
kesempatan melunasi sisa kewajibannya secara wajar;
Menimbang, bahwa berdasarkan alasan ad.3 tersebut, Mahkamah Agung berpendapat terdapat
cukup alasan untuk mengabulkan permohonan Peninjauan Kembali dari Pemohon: PT. CITRA
JIMBARAN INDAH HOTEL dan membatalkan putusan Mahkamah Agung tanggal 14
September 1999 Nomor. 027 K/N/1999 dan putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat tanggal
26 Juli 1999 Nomor.41/Pailit/1999/PN.Niaga/Jkt.Pst. serta Mahkamah Agung akan mengadili
kembali perkara ini dengan amar putusan sebagaimana tersebut dibawah ini;
Menimbang, bahwa oleh karena Termohon Peninjauan Kembali adalah sebagai pihak yang
kalah, maka semua biaya perkara, baik yang jatuh dalam tingkat Pengadilan Niaga, tingkat
kasasi maupun yang jatuh dalam Peninjauan Kembali dibebankan kepada Termohon
Peninjauan Kembali/Pemohon pailit;
Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-undang Nomor 14 Tahun 1970 jo Undang-undang
Nomor 35 Tahun 1999, Undang-undang Nomor 14 Tahun 1995 dan PERPU Nomor 1 Tahun
1998 yang telah ditetapkan menjadi Undang-undang dengan Undang-undang Nomor 4 Tahun
1998;
Mengadili:
Mengabulkan permohonan Peninjauan Kembali dari pemohon Peninjauan Kembali: PT. CITRA
JIMBARAN INDAH HOTEL, yang diwakili oleh kuasanya INDRA SAHNUN LUBIS, SH.
Pengacara/Penasihat Hukum tersebut;
Membatalkan putusan Mahkamah Agung RI tanggal 14 September 1999 Nomor. 027 K/N/1999
dan putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat tanggal 26 Juli 1999 Nomor
41/Pailit/1999/PN.Niaga.Jkt.Pst;
Mengadili Kembali:
Menolak permohonan pailit dari pemohon;
Menghukum Termohon Peninjauan Kembali pemohon pailit untuk membayar semua biaya
perkara, baik yang jatuh pada Pengadilan Niaga sebesar Rp.5.000.000,00,- (lima juta rupiah),
pada tingkat kasasi sebesar Rp.2.000.000,00,- (dua juta rupiah) maupun dalam Peninjauan
Kembali sebesar Rp.2.500.000,00,- (dua juta lima ratus ribu rupiah);

Universitas Sumatera Utara

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah Agung pada hari Senin
tanggal 1 November 1999 dengan SARWATA, SH. Ketua Mahkamah Agung sebagai ketua
sidang., H. ZAKIR, SH. Ketua Muda Mahkamah Agung dan TH. KETUT SURAPUTRA, SH.
Wakil Ketua Mahkamah Agung sebagai Hakim-hakim Anggota dan diucapkan dalam sidang
terbuka untuk umum pada hari Kamis tanggal 4 November 1999 oleh Ketua sidang tersebut
dengan dihadiri oleh H. ZAKIR, SH. dan TH. KETUT SURAPUTRA, SH. Hakim-hakim Anggota,
I.G.A. SUMANATHA, SH. Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh kedua belah pihak.
Hakim-Hakim Anggota:

Ketua:

ttd.

ttd.

H. Zakir, SH.

Sarwata, SH.

ttd.
Th. Ketut Suraputra, SH.
Panitera Pengganti:
Ttd
I.G.A. Sumanatha, SH.
Biaya Peninjauan Kembali:
1. Materai
2. Redaksi
3. Administrasi
Peninjauan
Kembali
Jumlah

Rp.
Rp.
Rp.

1.000,00,2.000,00,2.497.000,00-

Rp.

2.500.000,00,-

UNTUK SALINAN
MAHKAMAH AGUNG - RI
a.n. PANITERA/SEKRETARIS JENDERAL
DIREKTUR PERDATA NIAGA
I GDE KETUT SUKARATA, S.H.
NIP. 040012856

Universitas Sumatera Utara

ep
ub

m

hk
a

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

a

putusan.mahkamahagung.go.id

si

R

PUTUSAN

ne

ng

Nomor : 075 K / Pdt.Sus / 2007

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
MAHKAMAH

AGUNG

do

gu

memeriksa perkara perdata (kepailitan) dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut :

A

In

1. PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO), yang diwakili

oleh Direktur Utama : Dr.Ir. BUDI SANTOSO, beralamat di

lik

ah

Jalan Pajajaran No.154, Bandung 40174, dan dalam hal ini
memberi kuasa kepada AMIR SYAMSUDDIN, SH., MH., dan
kawan-kawan, para Advokat, beralamat di Gedung IBA - Bank

ub

m

INA, Lantai 5, Jalan Raya Pasar Minggu Nomor 2 B-C, Jakarta
Selatan 12780, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 4

ep

ka

September 2007,

Pemohon Kasasi I dahulu Termohon,

ah

2. PT.PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO), yang

si

R

diwakili oleh Direktur Utama : Mohammad Syahrial, beralamat
di Sampoerna Strategic Square – Tower A, Lantai 12, Jalan

ng

ne

Jenderal Sudirman Kavling 45-46, Jakarta 12930, dan dalam

hal ini memberi kuasa kepada IWAN NURJADIN, SH.,LLM.,

do

Effek Jakarta, Tower I, Lantai 26, Jalan Jenderal Sudirman,
Kavling 52-53, Jakarta 12190, berdasarkan surat kuasa

In

khusus tanggal 12 September 2007,
Pemohon Kasasi II / Kreditur lain ;

bl

m e l a w a n

ik

am
ah

A

gu

dan kawan-kawan, para Advokat, berkantor di Gedung Bursa

ep
u

1. HERYONO, bertempat tinggal di Fokker Raya No. 39
RT.02/03, Cimahi,

ah
k

2. NUGROHO, bertempat tinggal di Jalan Taruna No. 72
RT.05/02, Ujung Berung,

R

3. SAYUDI, bertempat tinggal di Perum Bukit Berlian C-15

do

Hal. 1 dari 43

hal No. 075K/PDT.SUS/2007

In

A

gu

SH. dan kawan, para Advokat, beralamat di Bintaro Trade

ne

ng

M

kesemuanya dalam hal ini memberi kuasa kepada Wahyudin,

s

RT.02/25, Kartamulya Padalarang,

Universitas Sumatera Utara

ik

h

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 1

ep
ub

m

hk
a

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

a

putusan.mahkamahagung.go.id

si

R

Center, Lantai Dasar Blok D 2 No.12 A, Sektor VII-Bintaro
Jaya 15417, Jakarta Selatan, berdasarkan surat kuasa khusus

ne

ng

tanggal 12 September 2007,
para Termohon Kasasi dahulu para Pemohon ;

Mahkamah Agung tersebut ;
Menimbang, bahwa dari surat-surat

do

gu

Membaca surat-surat yang bersangkutan ;
tersebut

ternyata

bahwa

A

In

sekarang para Termohon Kasasi sebagai para Pemohon telah mengajukan

permohonan pernyataan pailit dimuka persidangan Pengadilan Niaga pada

lik

ah

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, pada pokoknya atas dalil-dalil sebagai
berikut :

bahwa berdasarkan hal dan alasan hukum sebagaiman dimaksud dalam

ub

m

Pasal 2 ayat (1) dari Undang-Undang No.37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (selanjutnya disebut “UUK”) :
Adanya Utang yang jatuh waktu dan dapat ditagih.

ep

ka

I.

1. Bahwa para Pemohon adalah termasuk dari 6.561 orang pekerja yang

ah

diputuskan hubungan kerjanya oleh Termohon berdasarkan Putusan

si

R

Panitia Penyelesaian Perselisihan Perburuhan Pusat (selanjutnya
disebut Putusan P4 Pusat) No.142/03/02-8/X/PHK/1-2004 tanggal 29

ne

ng

Januari 2004 yang telah berkekuatan hukum tetap dengan nomor urut

332, 1742 dan 2082 dari lampiran Putusan P4P No.142/03/02-

do

gu

8/X/PHK/I-2004 tanggal 29 Januari 2004 tersebut (Bukti P-1) ;

2. Bahwa amar III dari Putusan P4 Pusat tanggal 29 Januari 2004 tersebut

In

Memutuskan :

III. Mewajibkan kepada Pengusaha PT.DIRGANTARA INDONESIA
tersebut

pada

amar

I

tersebut

untuk

ik

seperti

memberikan

kompensasi pensiun dengan mendasarkan besarnya upah Pekerja

bl

terakhir dan Jaminan Hari Tua sesuai Undang-Undang No.3 Tahun
1992 ( vide Bukti P-1 ) ;

ep
u

ah
k

am
ah

A

berbunyi antara lain :

3. Bahwa perhitungan dana pensiun yang menjadi kewajiban Termohon
untuk membayar kepada para Pemohon adalah sebagaimana ternyata

s
ne
do

Hal. 2 dari 43 hal. Put. No. 075K/PDT.SUS/2007

In

A

gu

ng

M

R

dari rincian dibawah ini :

Universitas Sumatera Utara

ik

h

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 2

ep
ub

m

hk
a

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

4.

A. Muhammad Fatan

JI. Tulip IV No.15

si

81.402.450,43

Adimin

do

Rt.07/04, Bandung
JI. Jamrud XII No. 20,

81.078.460,76

Cimahi

Agus Cikow

ne

ng

belum

JI. Jamrud Raya No. 24,
Cimahi

66.570.877,24

lik

ah

3.

Sisa yang
dibayarkan

gu
A

2.

Alamat Terakhir

In

P4P

No.

R

DAFTAR YANG MENGGUGAT DAPEN

1.

Alamsyah Munthe

JI. Cihanjuang No. 190

92.438.769,51

Rt.05/01, Porongpong
Ali Imron

Kp. Tanjungsari RT.

ub

m

5.

61.834.507,72

6.

Ali Rizal

Bumi Agsri B-91 Rt.07/08, 69.349.239,45

ep

ka

03/01, Cibeureum

Bandung

Ali Sofian

JI. Cibarengkok No.

61605.914,34

R

ah

7.

si

217/182 C Rt.03/10,

Permata Cimahi 1-4/10,

JI. Jend. Sudirman 518,

43.607.985,98

In

Aris Fauzi

Bandung

Asep Bastian

Gg. Jami'in No.12
Rt.04/06, Sumedang

Ayi Juhendi .

JI, Bonsai No. 36

72.617.107,42

52.469.655,46

bl

12.

56.537.239,48

ne

Kebon Lega

Rt.07/15, Cimahi
13.

Budi Anom.

JI. Sangkuriang Barat

ep
u

am
ah

11.

11.346.978.79

Cimahi

A

10.

Gg. Mesjid Rt. 04/3,

do

Amin Munawar

gu

9.

Alo Rukmantara

ik

8.

ng

Bandung

75.021.525,06

Dalam 15 Rt.04/2D,
Cimahi
Cecep Rochmatika

JI.Supir II No. 106 Blok 5 21.276.957,09

R

14.

s

Rt.10/18, Ranca Ekek

A

79.853.213,21

do

Bomber III/11, Cimahi

Hal. 3 dari 43 hal. Put. No. 075K/PDT.SUS/2007

In

Deden Hidayat

gu

15.

ne

Wetan

ng

ah
k

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Universitas Sumatera Utara

ik

h

M

a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 3

ep
ub

m

hk
a

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Rt.02/36, Cimahi Selatan
78.732.621,50

19.

Entis Sutisna

JI.Soma I Gg.Pare

58.177.765,69

do

Mustang V/6, Cimahi

gu

Entang Suherman

Pandan Rt.04/01,

Erman Purwadi

In

Cicadas

Blok 24 No.132 Rt.07/02, 60.927.100,96
Sarjadi

lik

A
21.

Heni Herman

Boeing Raya 67, Cimahi

55.627.335,66

22.

Heryono

Fokker Raya No. 39

83.347.862,82

ub

ah

JI. Jabung Blok CL No.11 69.781.654,49

18.

20.

m

Sukajaya Lembang

ne

Endang Daturachman

51.622.180,31

si

Kp. Cilespong Rt.03/01,

R

17.

Emid Sumarna

ng

16.

a

putusan.mahkamahagung.go.id

23.

Irianto

JI. Panser A -10 Rt.02/20, 56.612.597,23

ep

ka

Rt.02/23, Cimahi

Cimahi Utara

Jackie Y.Mustika

Padasuka Indah II D-77,

59.143.145,97

R

ah

24.

No.71/78, Bandung

108.278.797,97

04/13, Cimahi

Rina Nazariah

Kp.Jati Rt.02/09
Cimahi

Perum Bukit Berlian C-15

ep
u

Sayudi

11.693.039,61

bl

Cihanjuang, Cibabat -

30.

In

Nusapersada No.1/2 Rt.

ik

29.

12.701.489,25

Ujung Berung

Nurdjaen

74.040.827,91

Rt. 02/25 Kartamulya,
Padalarang
31.

Sentot Isnanto

JI.Panorama II No. 31A/

7.751.194,02

s

82.749.358,68

16, Cimahi

ne

ng
gu
A

Citereup Permai Rt.01/

do

Subagiyono

Hal. 4 dari 43 hal. Put. No. 075K/PDT.SUS/2007

In

32.

R

167 D, Bandung

M

ah
k

am
ah

28.

JI. Rajawali Timur

JI.Taruna No. 72 Rt.05/02, 69.258.079,22

Nugroho

A

27.

Bandung

do

Nely Ratnasari

93.248.303,21

ne

Gg. Bongkaran 20A,

gu

26.

Nandang Darmana

ng

25.

si

Cimahi

Universitas Sumatera Utara

ik

h

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 4

ep
ub

m

hk
a

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ah

38.

Tjepih Sukarya

JI. Megaraya I No. 28,

76.616.385,60

Perum Batara Indah

61.735.744,41

Rt.12/13, Tawang Tasik

Udin Saripudin

do

Cimahi

Totong Rochimat S

si

63.263.216,31

ne

Komp. Nata Endah No.

In

37

Marga Asih, Cimahi

Permata Cimahi Rt.04/13, 72.225.154,16
Cimahi

Udjang Kosasih

lik

A

36.

79.024.764,81

167 Rt.05/02, Cimahi

gu

35.

Syahroni

Blok D-7/17 Rt.07/07

R

34.

Sukriadi Djasa

ng

33.

a

putusan.mahkamahagung.go.id

Kp.Tanjakan Rt.05/02

63.824.451,97

Ds.Sukatani Ngamprah,

ka

39.

Ujang Mulyana

Jl.Bonsai No.8 Rt.06/15,

ep

Cimahi
40.

ub

m

Padalarang

Wasis Pratiseno

JI. Ria No.3 B Rt.04/04,

54.789.677,88

11.594.497,48

Yoyon Sopian

JI. Tulip IV No. 10,

48.857.117,09

si

41.

R

ah

Cimahi Tengah

JI. Cigending No. 72

60.927.100,96

Rt.03/10, Ujung Berung
Boeing 7/36 Rt.04/28,

98.245.672,81

ne

Zaenal Abidin

gu

43.

Yusup Jaenudin

do

42.

ng

Bandung

A

In

Cimahi

Dimana para Pemohon berada dalam urutan No.22, No. 27 dan No. 30 ,

ik

puluh tiga juta tiga ratus empat puluh tujuh ribu delapan ratus enam puluh

bl

dua rupiah poin delapan puluh dua), Rp. 69.258.079,22 (enam puluh
sembilan juta dua ratus lima puluh delapan ribu tujuh puluh sembilan poin

ep
u

dua puluh dua) dan Rp. 74.040.827,91 (tujuh puluh empat juta empat puluh
ribu delapan ratus dua puluh tujuh poin sembilan puluh satu) (Bukti P-2) ;
4. Bahwa kewajiban Termohon untuk membayar kompensasi pensiun kepada
para Pemohon adalah merupakan hutang Termohon kepada para Pemohon

R

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka (6) dari UUK, yang berbunyi :

do

Hal. 5 dari 43 hal. Put. No. 075K/PDT.SUS/2007

In

A

gu

secara langsung maupun yang akan timbul dikemudian hari atau kontinjen,

ne

ng

jumlah uang baik dalam mata uang Indonesia maupun mata uang asing, baik

s

"Utang adalah kewajiban yang dinyatakan atau dapat dinyatakan dalam

M

ah
k

am
ah

dengan nilai tagihan masing-masing sebesar Rp. 83.347.862,82 (delapan

Universitas Sumatera Utara

ik

h

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 5

ep
ub

m

hk
a

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

a

putusan.mahkamahagung.go.id

si

R

yang timbul karena perjanjian atau Undang-Undang dan yang wajib dipenuhi
oleh Debitur dan bila tidak dipenuhi memberi hak kepada Kreditur untuk

ne

ng

mendapat pemenuhannya dari harta kekayaan Debitur"
satu dan lainnya vide pertimbangan hukum dalam Putusan No.25/Pailit/
2007/PN.Jkt.Pst. tanggal 18 Juni 2007 dalam perkara antara PT.NAMYANG

gu

do

CHEMICAL INDONESIA lawan PT. TRUBA RAYA TRADING ;

5. Bahwa hutang tersebut telah jatuh tempo dan dapat ditagih sejak Putusan

In

5.1. Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. dengan surat
No.B.169/DJPPK/IX/2004 tanggal 5 Oktober 2004 telah menegur

lik

ah

A

P4P tanggal 29 Januari 2004, terbukti :

Termohon dengan tembusan ditujukan antara lain kepada Ketua
Serikat Pekerja FKK PT. DIRGANTARA INDONESIA untuk membayar

ub

m

dana pensiun dalam waktu paling lama 30 ( tiga puluh ) hari setelah
menerima surat tersebut (Bukti P-3) ;

ep

ka

5.2. Kepada Termohon telah diberikan teguran/peringatan berdasarkan
Penetapan yang dikeluarkan oleh Ketua Pengadilan Negeri Jakarta

ah

Pusat No. 079/2005.EKS tanggal 14 Juni 2005 (Bukti P-4) ;

si

R

5.3. Telah ada hasil pertemuan tim kerja tindak lanjut hasil kesepakatan
Direksi PT. DIRGANTARA INDONESIA (Persero) dan SP FKK PT.

ng

ne

DIRGANTARA INDONESIA (Persero) tanggal 8 Mei 2006 (Bukti P-5) ;

Namun hingga gugatan pailit ini diajukan tidak ada realisasi maupun

do

gu

pembayaran dari Termohon kepada para Pemohon ;

6. Bahwa dengan tidak dilakukannya pembayaran oleh Termohon, walaupun
hutang tersebut telah jatuh tempo dan dapat ditagih, maka Termohon

A

In

menurut UUK dapat dinyatakan pailit ;

ik

7. Bahwa disamping para Pemohon, Termohon juga mempunyai hutang
kepada :

bl

7.1. Sdri. Nelly Ratnasari, Swasta, bertempat tinggal di Jalan Rajawali
Timur No. 71/78 , Bandung, sebesar ± Rp.12.701.489,25 (dua belas

ep
u

ah
k

am
ah

II. Adanya Kreditur lain

juta tujuh ratus satu ribu empat ratus delapan puluh sembilan poin dua
puluh lima) ;

7.2. Sdr. Sukriadi Djasa, Swasta, bertempat tinggal di Blok D-7/17

R

Rt.07/07, Marga Asih, Cimahi, sebesar ± Rp. 79.024.764,81 (tujuh

do

Hal. 6 dari 43 hal. Put. No. 075K/PDT.SUS/2007

In

A

gu

dimana Sdri. NELY RATNASARI dan Sdr. SUKRIADI DJASA berada

ne

ng

M

empat poin delapan puluh satu) ;

s

puluh sembilan juta dua puluh empat ribu tujuh ratus enam puluh

Universitas Sumatera Utara

ik

h

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 6

ep
ub

m

hk
a

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

a

putusan.mahkamahagung.go.id

si

R

dalam urutan No.26 dan No. 33, dalam Daftar yang menggugat Dapen
dan bersama-sama pekerja lain yang namanya tercantum dalam

ng

ne

daftar tersebut (vide Bukti P-2) maupun seluruh pekerja lainnya yang
total berjumlah 3.500 orang dengan total piutang sejumlah ±
Rp.200.000.000.000.- (dua ratus milyar rupiah) (vide bukti P-5) akan

gu

do

menuntut piutang yang menjadi hak mereka dan semuanya akan hadir

dan akan mengikuti persidangan ini selaku para kreditur dari

In

7.3. BANK MANDIRI, beralamat di Plaza Mandiri Jalan Gatot Subroto Kav.
36-38,

Jakarta,

dengan

piutang

sebesar

Rp.125.658.033.228.-

lik

ah

A

Termohon ;

(seratus dua puluh lima milyar enam ratus lima puluh delapan juta tiga
puluh tiga ribu dua ratus dua puluh delapan rupiah) ;

ub

m

Dimana jumlah piutang para Pemohon maupun piutang-piutang tertulis di
atas baru dapat diketahui secara pasti, apabila Termohon telah dinyatakan

ep

ka

pailit dan diverifikasi dalam rapat pencocokan piutang para kreditur yang
dipimpin oleh Hakim Pengawas dan Kurator nantinya.

ah

8. Bahwa oleh sebab itu para Pemohon, memohon kepada Ketua Pengadilan

si

R

Niaga cq. Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini agar

ng

pasal 2 ayat

Dokumen yang terkait

Hak dan Kewajiban Kurator Pasca Putusan Pembatalan Pailit Pada Tingkat Kasasi Oleh Mahkamah Agung (Studi Kasus Kepailitan PT. Telkomsel vs PT. Prima Jaya Informatika)

1 38 128

Sikap Masyarakat Batak-Karo Terhadap Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia (MA-RI) No.179/K/SIP/1961 Dalam Persamaan Kedudukan Anak Laki-Laki Dan Anak Perempuan Mengenai Hukum Waris (Studi Pada Masyarakat Batak Karo Desa Lingga Kecamatan Simpang...

1 34 150

Analisa Hukum Atas Kedudukan Kreditur Lain Dalam Upaya Hukum Kasasi Pada Perkara Kepailitan (Studi Terhadap Tiga Putusan Mahkamah Agung)

0 1 17

Analisa Hukum Atas Kedudukan Kreditur Lain Dalam Upaya Hukum Kasasi Pada Perkara Kepailitan (Studi Terhadap Tiga Putusan Mahkamah Agung)

0 0 2

Analisa Hukum Atas Kedudukan Kreditur Lain Dalam Upaya Hukum Kasasi Pada Perkara Kepailitan (Studi Terhadap Tiga Putusan Mahkamah Agung)

0 0 28

Analisa Hukum Atas Kedudukan Kreditur Lain Dalam Upaya Hukum Kasasi Pada Perkara Kepailitan (Studi Terhadap Tiga Putusan Mahkamah Agung)

0 0 34

Analisa Hukum Atas Kedudukan Kreditur Lain Dalam Upaya Hukum Kasasi Pada Perkara Kepailitan (Studi Terhadap Tiga Putusan Mahkamah Agung) Chapter III V

0 0 92

Analisa Hukum Atas Kedudukan Kreditur Lain Dalam Upaya Hukum Kasasi Pada Perkara Kepailitan (Studi Terhadap Tiga Putusan Mahkamah Agung)

0 0 5

ANALISIS HUKUM TERHADAP PUTUSAN KASASI MAHKAMAH AGUNG DALAM PERKARA INTERVENSI

0 7 16

PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI TERKAIT KEWENANGAN MAHKAMAH AGUNG DALAM UPAYA HUKUM KASASI ATAS PUTUSAN BEBAS PERKARA PIDANA Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 18